BISNIS GLOBAL Kel. 1
BISNIS GLOBAL Kel. 1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayat,
serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Bisnis Global mengenai “Pengaruh Sosial dan Budaya Terhadap Bisnis
Global” ini tanpa halangan apapun dan tepat pada waktunya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan .................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perdagangan Internasional .................... 4
2.2 Manfaat Perdagangan Internasional ...................... 4
2.3 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional ....... 5
2.4 Pengaruh Budaya Terhadap Bisnis Internasional .. 5
2.5 Elemen Budaya Mempengaruhi Pemasaran Internasiol 7
2.6 Pengaruh Budaya Dalam Menentukan Strategi Marketing
MixdiPemasaranInternasional………………………… 9
BAB III : KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ............................................................. 12
3.2 Saran ....................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menjadi lebih kompleks serta luas, karena daerah pemasaran internasional
dibedakan berdasarkan batas wilayah negara yang memiliki karakteristik yang
berbeda satu sama lainnya. Sehingga perusahaan yang akan sukses dan berhasil
dalam melakukan pemasaran internasional adalah perusahaan yang dapat
mengetahui seluk-beluk daerah pemasarannya dengan baik.
Salah satu aspek yang paling berpengaruh dalam pemasaran internasional
adalah faktor budaya. Pemasar internasional harus mengetahui pengaruh budaya
dan harus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi
akibat adanya aspek budaya ini. Hal ini karena setiap daerah dan batas wilayah
memiliki budaya yang berbeda-beda. Sehingga Dalam membuat produk, budaya
merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi karakteristik produk
tersebut.
Oleh karena itu aspek budaya menjadi aspek yang harus diperhatikan bagi
perusahaan yang akan melakukan kegiatan bisnisnya secara global, sehingga
aspek budaya dapat dijadikan landasan perusahaan dalam melakukan kegiatan
pemasarannya.
Setiap tahun, selama tujuh tahun terakhir para eksekutif senior dari 250
perusahaan di California selatan telah disurvei mengenai kegiatan bisnis
internasional perusahaan mereka (Aigner dan Kraemer 1994-2000). Di tahun -
tahun ini para eksekutif telah mengidentifikasi “Perbedaan Budaya” sebagai
masalah yang paling serius mempengaruhi penjualan dan operasi bisnis
internasional mereka. Peraturan pemerintah negara lain juga konsisten disebutkan
sebagai masalah.
2
insentif non-bayar, bagaimana mengatur perusahaan, dan bahkan bagaimana
eksekutif menyusun dan menerapkan strategi bisnis internasionalnya.
Hingga saat ini, banyak penelitian empiris yang diarahkan untuk meneliti
faktor – faktor penentu perilaku etis. Faktor – faktor penentu yang paling banyak
diteliti antara lain atribut – atribut personal (seperti agama, kewarganegaraan,
jenis kelamin, dan usia). Pendidikan serta pengalaman kerja, kepribadian, nilai –
nilai dan keyakinan. Kelompok – kelompok referen seperti pengaruh kelompok
seprofesi, pengaruh manajemen puncak, serta penghargaan dan sangsi (Hyan,
2001).
Untuk mengetahui pengaruh dari faktor social dan budaya terhadap bisnis
global?
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Sumber Devisa
Jika kita mengekspor suatu komoditi, kita mendapat mata
uang asing seperti dolar, yen atau mata uang yang lainnya. Mata uang
asing ini disebut devisa. Devisa dapat digunakan untuk, misalnya,
mengimpor barang modal dan konsumsi.
b. Perluasan Kesempatan Kerja
Perdagangan internasional, terutama kegiatan ekspor, memberi
kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja karena untuk
menghasilkan barang yang diekspor, dibutuhkan tenaga kerja.
c. Stabilisasi Harga
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang
dan tidak memenuhi permintaan pasar, maka barang tersebut harus
diimpor. Dengan adanya impor, harga barang jenis tersebut akan stabil
dan permintaan pun d apat terpenuhi.
d. Peningkatan Kualitas Konsumsi
Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat membeli barang-
barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya
belum sebaik produk luar negeri. Perdagangan internasional dapat
memacu industri dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional.
e. Percepatan Alih Teknologi
Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri,
dibutuhkan pengetahuan atau keterampilan tertentu sehingga perlu
pelatihan atau bimbingan. Hal seperti itu akan mempercepat alih
teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih modern.
f. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara, misalnya: kondisi geografis, iklim, tingkat penguasaan IPTEK.
Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
g. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
4
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut
mengimpor barang dari luar negeri. Dengan mengadakan spesialisasi dan
perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan.
h. Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya tanpa takut kelebihan produksi karena dapat menjual ke
luar negeri.
5
pria Jepang mengatakan sesuatu seperti itu kepada wanita Jepang menunjukkan
bahwa ia bodoh/kasar”, kata seorang ahli periklanan yang bekerja untuk klien di
Jepang. Menariknya P&G telah menggunakan iklan tersebut meskipun mendapat
peringatan dari agren periklanan itu.
6
Berikut beberapa karakteristik kebudayaan yang perlu diperhatikan bagi
manajer yang menjalankan bisnis internasional, karena karakteristik ini
mempunyai relevansi dengan bisnis internasional:
a) Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behaviour)
yang ditularkan dari satu anggota masyarakat yang lainnya.
b) Unsur- unsur kebudayaan saling terkait (interrelated).
c) Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri (adaptive), artinya kebudayaan
berubah sesuai dengan kekuatan- kekuatan eksternal yang mempengaruhi
masyarakat tersebut.
d) Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota - anggota
masyarakata tersebut dan tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat
itu. Orang-orang yang sama-sama memiliki suatu kebudayaan adalah
anggota suatu masyarakat, orang - orang yang tidak memilikinya berada
diluar batas - batas masyarakat, berikut beberapa pendapat lain tentang
karakteristik budaya, adalah sebagai berikut:
a. Dipelajari: Budaya tidak diwariskan atau bersifat biologi, budaya
diperoleh dari pembelajaran dan pengalaman.
b. Dibagi: Masyarakat adalah anggota dari kelompok organisasi atau
pembagian budaya masyarakat, budaya tidak spesifik pada
perorangan dan individu.
c. Perubahan generasi: Budaya bersifat kumulatif, melewati dari
generasi yang satu ke generasi yang lainnya.
d. Symbolic: Budaya berdasarkan pada kapasotas manusia untuk
memberi tanda atau menggunakan sesuatu untuk menggambarkan
yang lain.
e. Diteladani: Budaya mempunyai struktur dan terintegrasi,
perubahan dari 1 bagian akan membawa perubahan pada bagian
lain.
f. Penyesuaian: Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia untuk
berubah & menyesuaikan diri.
Budaya terdiri dari banyak komponen yang saling berhubungan satu sama
lain. Pengetahuan tentang budaya memerlukan pemahaman yang mendalam
dari bagian-bagian yang berbeda. adapun elemen-elemen budaya yang
memiliki pengaruh terhadap pemasaran internasional adalah: materi hidup
(Material Life), bahasa, interaksi sosial, estetika, agama, pendidikan, dan
nilai-nilai.
7
dipaksa untuk beradaptasi penawaran produk mereka. misalnya, industri
minuman ringan. Di banyak negara di luar Amerika Serikat, toko – toko
memiliki ukuran rak yang sangat terbatas, dan lemari es dengan kapasitas
jauh lebih kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat. Akibatnya
minuman, ringan di jual dalam ukuran yang lebih kecil seperti stengah liter
dan satu liter, berbeda dengan yang dijual di amerika yang biasa menjual
kemasan 2 liter.
Bahasa (Language)
bahasa merupakan tantangan yang dihadapi oleh pemasaran internasional.
Bahasa sering digambarkan sebagai elemen yang paling penting dalam
melakukan interaksi sosial. Bahasa merupakan sarana yang digunakan
untuk berkomunikasi dan berinteraksi di dalam lingkukang. Dua aspek
bahasa menjadi dasara bagi pemasaran internasional adalah (1)
penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi dalam budaya dan (2)
keragaman besar bahasa di seluruh dunia.
Interaksi sosial
Sebuah aspek penting dari budaya adalah interaksi sosial antara orang-
orang. Interaksi sosial mengacu pada cara di mana anggota masyarakat
berhubungan satu sama lain. Mungkin ungkapan yang paling penting dari
interaksi sosial adalah konsep kekerabatan. Konsep ini bervariasi secara
dramatis di seluruh masyarakat. Sebagai contoh Dalam budaya Cina,
guanxi merupakan bentuk penting dari interaksi sosial dalam konteks
bisnis. Guanxi, yang kira-kira berarti koneksi, sangat penting dalam
berbagai situasi seperti untuk melakukan kesepakatan negosiasi, distribusi,
mendapatkan izin usaha serta mendirikan usaha patungan. Oleh karena itu
sangat penting untuk membangun Guanxi di Cina melalui program
pendidikan eksekutif, di mana eksekutif senior dari berbagai industri dan
kota dapat bertemu dan berinteraksi.
Estetika
Estetika mengacu pada ide-ide dan persepsi bahwa budaya sangat
menjunjung tinggi keindahan dan rasa yang baik. Di wilayah Asia-Pasifik,
ekspresi estetika didorong oleh tiga prinsip: (1) kompleksitas dan dekorasi
(berbagai bentuk, bentuk, dan warna), (2) harmoni dan pandangan
mengenai alam (misalnya, pegunungan, bunga, pohon-pohon). Estetika
memainkan peran utama dalam merancang visual dari produk, termasuk
komponen seperti kemasan dan logo. Serangkaian studi tentang desain
logo merek di Singapura dan China menyarankan bahwa perusahaan harus
memilih desain logo yang rumit (kompleks, mendalam, aktif), harmonis
(simetri, keseimbangan), dan natural. Disisi lain Warna juga memiliki arti
yang berbeda dan banding estetika.
Agama
Agama memainkan peran penting dalam banyak masyarakat. Ketika
agama adalah bagian penting dari kehidupan konsumen, perusahaan harus
dapat menyadarinya. Dalam masyarakat Islam, perusahaan dapat
8
memperluas daya tarik merek mereka dan mengembangkan bisnis mereka
dengan terlibat dengan konsumen Muslim dengan memastikan bahwa
produk-produk yang dijual adalah halal dan menempelkan logo halal pada
setiap produk yang akan di pasarkan.
Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu instrumen utama untuk penyaluran budaya
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dua aspek pendidikan yang
penting bagi pemasar internasional adalah tingkat pendidikan dan kualitas
pendidikan tersebut. Sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan
kualitas dari pendidikan. Pendidikan merupakan suatu jembatan untuk
memenuhi kebutuhan bisnis. Contohnya 51 perusahaan teknologi yang
beroperasi di India menghadapi masalah, dimana Perguruan tinggi di India
menghasilkan banyak lulusan teknik, tetapi 85 persen dari mereka menurut
sebuah perkiraan tidak siap untuk bekerja setelah lulus.
Sistem Nilai
Semua budaya memiliki sistem nilai yang membentuk masyarakat norma
dan standar. Norma-norma mempengaruhi sikap masyarakat terhadap
obyek dan kode perilaku. Dari sudut pandang pemasaran internasional,
sistem nilai masyarakat memiliki kedudukan yang sangat penting. Sikap
lokal terhadap budaya asing akan mendorong posisi produk dan keputusan
dalam melakukan desain produk. Di banyak negara, barang yang memiliki
karekter Amerika sangat dihargai. Perusahaan-perusahaan AS mampu
memanfaatkan sentimen tersebut dengan menggunakan karakter
Americana sebagai instrumen penjualan. McIlhenny menjual Tabasco
dengan label produk yang sama di seluruh dunia menekankan karakter
Amerika dalam setiap produk yang dijualnya.
9
lingkungan internasional yang sangat dinamis. Oleh karena itu perlu disusun
program marketing mix yang baik di dasarkan pada kriteria berikut ini:
Product
Dalam Pemasaran internasional, pelaku usaha harus dapat menciptakan
produk yang sesuai dengan target pasar mereka. Dan budaya merupakan
suatu instrumen yang sangat penting untuk digunakan dalam menciptakan
produk dalam perspektif global. Karena setiap daerah pemasaran
membutuhkan produk yang berbeda serta pendekatan yang berbeda dalam
penciptaan produk tersebut. Produk tertentu, khususnya, makanan,
minuman, dan pakaian memiliki hubungan dan ikatan budaya yang sangat
kental dibandingkan dengan produk lainnya seperti mobil dan sepeda motor.
Produk atau jasa juga dapat dilarang atau dibatasi karena alasan budaya.
Pada bulan Maret 2004, pemerintah Arab Saudi melarang impor dan
penjualan ponsel yang menggunakan kamera setelah adanya laporan
tindakan pelanggaran (memotret perempuan) oleh pemilik ponsel tersebut.
Di China Pepsi menciptakan produk dengan kemasan berwarna merah untuk
menarik perhatian pembeli dengan alasan warna merah merupakan warna
keberuntungan bagi masyarakat China.
Price
Kesediaan pelanggan untuk membayar produk yang dipasarkan akan
bervariasi pada daerah yang memiliki budaya yang berbeda. Produk yang
dianggap memiliki nilai yang baik dalam satu budaya, mungkin memiliki
nilai lebih dan dihargai lebih mahal dibandingkan dalam budaya lain. Di
China penetapan harga barang sering menggunakan angka 8. Misalnya 20
dollar sering dibuat dengan angka 19.8 dollar dari pada menggunakan angka
19.9 dollar yang biasa dilakukan pada pasar secara luas di dunia. Hal ini
karena Dalam budaya Cina, angka 8 dikaitkan dengan kemakmuran dan
keberuntungan. Simbolisme ini berasal dari fakta bahwa pengucapan 8
memiliki kesamaan dalam pengucapan kata kaya.
Place (Distribusi)
Variabel budaya juga dapat menentukan strategi distribusi. Hal ini
bergantung dari gaya hidup masing-masing dan budaya masing-masing
daerah. Sebagai contoh Avon, pembuat kosmetik dari Amerika
menggunakan pendekatan distribusi yang berbeda dengan cara penjualan
langsung kepada pelanggannya yang biasa di lakukan di Amerika. untuk
pangsa pasar Taiwan dan China, Avon bereksperimen dengan alternatif
distribusi untuk menjual produk-produknya dengan penggunaan kios,
counter kecil di department store, internet, dan menjual produk di rumah-
belanja saluran TV. Hal ini lebih menarik konsumen Taiwan dan China
untuk melakukan pembelian. Contoh lain adalah pendekatan distribusi yang
di lakukan oleh Mc Donald. Di beberapa negara McDonald sekarang
menawarkan layanan antar untuk setiap produk yang di beli oleh
konsumennya. Model ini berjalan efektif untuk daerah perkotaan yang telah
maju dengan tingkat kesibukan penduduknya yang tinggi serta ketersediaan
10
tenaga pengantar yang masih relatif murah. Di Mesir, sistem layanan antar
menyumbangkan 27 persen dari pendapatan Mc Donald.
Promotion
Dari empat unsur bauran pemasaran, promosi adalah salah satu yang paling
menonjol. Budaya biasanya akan memiliki pengaruh besar pada strategi
komunikasi perusahaan. Peristiwa penting dari kalender budaya suatu negara
(misalnya, Tahun Baru Cina, Ramadhan) sering menciptakan peluang
pemasaran utama dengan komunikasi pemasaran yang berbeda. Promosi
menjadi sangat penting dalam strategi pemasaran internasional karena Cara
di mana pelanggan memproses komunikasi pemasaran seringkali bergantung
pada nilai-nilai budaya mereka. Oleh karena itu pelaku pemasaran
internasional harus berhati-hati melakukan komunikasi pemasaran melalui
strategi promosi iklan dan advertising lainnya, hal ini karena gaya iklan
yang efektif dalam budaya tertentu dapat menjadi kontraproduktif dalam
budaya lain. Dalam konteks budaya tinggi (misalnya, Spanyol, Italia,
Jepang), gaya komunikasi cenderung lebih langsung dan halus. Dalam
konteks budaya rendah (misalnya, Jerman, dan negara skandinavia) iklan
menggunakan data faktual, dan menyertakan alasan agar kegiatan promosi
lebih efektif.
Oleh karena itu para pelaku pemasaran internasional harus faham mengenai
strategi pemasaran khususnyamarketing mix dalam memformulasikan
strategi pemasan yang paling cocok dengan target market pasar internasional
yang sangat dinamis, sehingga adanya kesesuaian antara strategi pemasaran
dan budaya setempat akan berdampak pada kelanggengan bisnis dan
keberhasilan memasarkan produk yang dilakukan oleh para pemasar
internasional.
11
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan dan
sikap yang membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan
suatu masyarakat menentukan ketentuan - ketentuan yang mengatur
bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakat tersebut.
2. Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota – anggota masyarakat
tersebut dan tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu, orang –
orang yang sama - sama memiliki suatu kebudayaan adalah anggota suatu
masyarakat, orang - orang yang tidak memilikinya berada diluar batas -
batas masyarakat, berikut beberapa pendapat lain tentang karakteristik
budaya adalah sebagai berikut:
a. Dipelajari: Budaya tidak diwariskan atau bersifat biologi,
budaya diperoleh dari pembelajaran dan pengalaman.
b. Dibagi: Masyarakat adalah anggota dari kelompok
organisasi atau pembagian budaya masyarakat, budaya
tidak spesifik pada perorangan dan individu.
c. Perubahan generasi: Budaya bersifat kumulatif, melewati
dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya.
d. Symbolic: Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia
untuk memberi tanda atau menggunakan sesuatu untuk
menggambarkan yang lain.
e. Diteladani: Budaya mempunyai struktur dan terintegrasi,
perubahan dari 1 bagian akan membawa perubahan pada
bagian lain.
f. Penyesuaian: Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia
untuk berubah & menyesuaikan diri.
3. Para ahli sangat bervariasi dalam memahami apa yang mereka anggap
komponen budaya sosiokultural, antara lain: Estetika, Sikap dan
kepercayaan. Sikap terhadap waktu, sikap terhadap pencapaian pekerjaan,
sikap terhadap perubahan atau ide baru.
4. Faktor budaya merupakan salah satu aspek yang memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam kegiatan pemasaran internasional. Budaya adalah salah
satu pondasi utama yang di jadikan landasan bagi para pelaku bisnis untuk
melakukan kegiatan usahanya. Hal ini karena budaya pada level
internasional sangat beragam, berbeda-beda dan dinamis sehingga
memerlukan cara, strategi dan pendekatan yang berbeda-beda pula untuk
memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu dalam penyusunan program
12
pemasaran yang tepat para pemasar di tingkat intenasional harus dapat
memformulasikan strategi pemasaran, salah satunya dengan menggunakan
konsep marketing mix atau bauran pemasaran yang di sesuaikan dengan
daerah pemasarannya. Tentu dalam penysusunan marketing mix tersebut
harus memperhatikan aspek budaya. Sehingga pendekatan dan
strategi marketing mix yang meliputi product, price,
placedan promotion di satu daerah dapat di sesuaikan dengan budaya
setempat sehingga strategi pemasaran tersebut dapat berhasil dan tidak
bertentangan atau kontradiktif pada budaya setempat yang menyebabkan
kegagalan seorang pemasar dalam melakukan kegiatan usahanya.
5. pendekatan teori menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam
artikelnya di Advance Managemen Journal (1988): utilitarian approach,
individual right approach, dan justice approach bisa dijadikan bagi
perusahaan khususnya manajer internasional sebagai pedoman untuk
berperilaku ethis dalam menjalankan bisnis internasional.
1.2 Saran
1. Perusahaan khususnya manajer internasional diharapkan memahami
pentingnya faktor budaya dalam bisnis internasional. Baik saat
menentukan produk yang akan dijual maupun cara promosi produknya,
agar tidak bentrok dengan budaya negara setempat, sehingga produk yang
dipasarkan bisa ditrima dan berhasil dinegara yang dituju untuk berbisnis.
2. Perusahaan diharapkan memiliki persiapan khusus ketika mau masuk
kepasar negara lain, khususnya dalam konteks budaya. Seperti merekrut
SDM setempat untuk mengetahui cara yang paling efektif masuk pasar ke
negara tersebut.
3. Perusahaan yang ingin mencatat sukses dibisnis internasional
membutuhkan tiga hal pokok, yakni: produk yang baik dan berkualitas,
manajemen yang baik dan Manajemen yang memiliki etika. Produk yang
baik dan berkualitas memiliki pengertian agar produk yang ditawarkan
kekonsumen tidak hanyak baik secara fisik tetapi harus berkualitas
sehingga produk tersebut tidak berbahaya baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Manajemen yang baik dan memiliki etika menjadi hal
penting yang harus diperhatikan perusahaan. Agar Manajemen tidak hanya
mementingkan kepentingan perusahaan seperti profit yang besar, tetapi
juga mementingkan keselamatan baik konsumen, pekerja, dan Bumi.
4. Penting bagi perusahaan agar menerapkan etika dalam berbisnis. Terutama
perusahaan yang berbisnis di negara lain, karena tren konsumen saat ini
jika ada perusahaan yang melanggar etika maka baik konsumen maupun
pemerintah akan memboikot produk dari perusahaan tersebut. Seperti
kasus pada Indome dan perusahaan Nike.
5.
13
Daftar Pustaka
http://ahdasaifulaziz.blogspot.sg/2011/06/pengaruh-kebudayaan-terhadap-
bisnis.html
Donal A Ball, Dkk. 2001. Intenational Bisnis buku 1. Salemba Empat: Jakarta
Griffin, Ricky W. Michael W Pustay. 2005. Bisnis Internasional jilid 1. PT Ideks
kelompok Gramedia: Jakarta
http://ahdasaifulaziz.blogspot.sg/2011/06/pengaruh-kebudayaan-terhadap-
bisnis.html
14
“Pengaruh Sosial Budaya Terhadap
Bisnis Global atau Bisnis
Internasional”
Tugas Bisnis Global
V AKT D3 B/PAGI
BOGOR
November, 2019
15