Anda di halaman 1dari 29

Laporan Praktikum ArcGIS

“GEOREFERENCING, DIGITASI, EDITING, DAN LAYOUT


PETA ADMINISTRASI KOTA JAYAPURA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studio Lab GIS

Disusun Oleh :

GABRIELA DWISARASWATI
NIM. 1570241019

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan Wilayah dan Kota tidak bisa terlepas dari masalah


pencitraan peta. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik
yang terletak di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala
dan proyeksi tertentu (secara matematis). Dalam Perencanaan Wilayah dan
Kota, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal mengenai peta, baik
itu mempelajari isi peta, membaca peta, ataupun membuat sebuah peta.

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu aplikasi geografis yang erat
kaitannya dengan pencitraan dan lokasi. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan bumi dan sumber daya alam.

Selain itu bidang yang dipelajari oleh seorang planner erat berkaitan dengan
persoalan keruangan. Planner belajar mengenai sesuatu (peta) yang
berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta administrasi, peta curah
hujan, peta kelerengan, peta ketinggian, dll. Untuk memudahkan dalam
pengidentifikasian maka planner ditunjang dengan penggunaan software
ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis sehingga
apa yang ada di peta dengan apa yang sedang planner hadapi memiliki
kesamaan koordinat sesuai dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang
dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa dilakukan calon-calon planner
ialah membuat sebuah peta lengkap dengan ITP-nya (Informasi Tepi Peta)
menggunakan software ini. Seorang planner memiliki peran penting terhadap
masyarakat sekitar dan software Arcgis hadir dengan referensi geografis
sehingga peta yang diolah tidak asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis yang didapat dari peta ini pun akurat dan tidak meleset.

Sistem informasi merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling


berinteraksi yang menciptakan aliran informasi. Tujuan sistem informasi adalah

1
untuk menyediakan dan mensistematikan informasi yang merefleksikan seluruh
kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi
organisasi. Dalam sistem informasi perlu dibedakan antara data dan informasi.
Data merupakan fakta yang ada dan melekat pada suatu obyek seperti nilai,
ukuran, berat, luas, dan lain-lain. Sedangkan informasi merupakan pengetahuan
tambahan yang diperoleh setelah dilakukan pemrosesan dari data tersebut. SIG
atau Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem/aplikasi yang
mempermudah pekerjaan para ahli dan mahasiswa dalam mempelajari dan
menyajikan sebuah informasi berbasis geografi. Menurut Sugandi (2009) SIG
adalah rangkaian kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahan, dan
penganalisisan data/fakta spasial sehingga diperoleh informasi spasial untuk
dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah dalam ruang muka bumi
tertentu. Informasi berbasis geografi dapat menjelaskan berbagai hal, mulai dari
batas wilayah antar negara sampai desa, memberikan informasi sebaran
infrastruktur, ketinggian dataran, kelerengan, curah hujan, informasi wilayah
budidaya dan non budidaya dan lain-lain. SIG mampu menyediakan referensi
keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan.

Maka dalam laporan ini penulis akan menampilkan dan menyajikan


bagaimana peran SIG dalam pembuatan peta dari mulai tahapan Georeferensi,
Digitasi, Editing, Input Data Atribut, dan Layouting dengan hasil akhir yaitu
akan menghasilkan peta Administrasi Kota Jayapura sebagai bahan dalam
pelatihan praktikum ini.

2
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan praktikum mata kuliah Studio Lab GIS ini adalah :

1. Mahasiswa dapat menerapkan hasil pembelajaran SIG yang berupa teori,


kedalam praktik dasar ArcGIS untuk perencanaan
2. Mampu memperkenalkan fungsi-fungsi umum yang terdapat pada ArcGIS
3. Melatih mahasiswa dalam menggunakan fungsi software ArcGIS seperti
teknik georeferensi, digitasi, editing, input data atribut, dan pembuatan
layout peta.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari : Sabtu dan Minggu


Tanggal : 15 dan 16 Juli 2017
Waktu : 09.00 s/d 17.00 WIB
Tempat : PT. Geo Mandiri

3
BAB 2
TAHAPAN PELAKSANAAN

2.1 Alat dan Bahan

A. Alat

1) Laptop
2) ArcGIS 10.3 termasuk didalamnya adalah ArcCatalog dan ArcMap
3) Flashdisk

B. Bahan

1) Peta Administrasi Kota Jayapura


2) Peta Administrasi Provinsi Papua
3) Modul Praktikum GIS
4) Coded Value termasuk didalamnya value untuk klasifikasi jalan, sungai,
keterangan TPA, dan arahan ( dalam bentuk .shp)

2.2 Pengenalan ArcMap


Dalam praktikum ini hal yang pertama kali dilakukan ialah pengenalan software
ArcGIS 10.3. ArcGIS adalah suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical
User Interface untuk pengolahan data spasial (Sistem Informasi Geografi) yang
terbaru. Dalam menggunakan software ArcGIS peserta mampu menggunakan
ArcMap sebagai dasar dalam memulai penggunaan ArcGIS.
Secara umum, ArcMap merupakan software yang berfungsi untuk membantu kita
dalam membuat peta, mengedit peta, dan menampilkan hasil analisis.

1. Membuka ArcMap dan Menambahkan Layer Objek


a. Membuka ArcMap
Klik Start > All Programs > ArcGIS > ArcMap atau Klik Icon
pada start menu.

4
Tunggu hingga jendela ArcMap terbuka

Setelah jendela ArcMap terbuka akan muncul dialog start up

Pilih New Maps untuk


membuat project baru, atau
pilih Existing Maps untuk
membuka project yang sudah
dibuat sebelumnya. Kemudian
Klik OK

5
2. Menambahkan Layer Objek
Cara 1 (Menambahkan Layer Objek Line)
1. Pada toolbar ArcMap, Klik tombol (Add Data)
Didalam kotak dialog Add data, arahkan folder D:\Training UNKRIS
2. Double Klik jalan
3. Pilih jalan.shp
4. Klik tombol Add

1
2

Cara 2 (Menambahkan Layer Objek Point)


1. Pada Table of Contents, klik kanan frame data, kemudian pilih tombol Add Data
2. Gunakan kotak dialog Add Data, arahkan ke folder D:\Training UNKRIS
3. Klik TPA lalu pilih TPA.shp
4. Klik tombol Add

1
2 3

6
2.3 Georeferensi
Georeferensi atau sering dikenal dengan rektifikasi adalah salah satu proses yang
bertujuan untuk memberikan referensi spasial (koordinat) pada sumber data yang
belum memiliki referensi spasial, data tersebut biasanya data mentah berupa citra
satelit, peta digital atau peta analog hasil scan (.jpg .bmp .img .tif dll). Tujuan dari
proses ini adalah untuk memberikan informasi posisi sumber data tersebut pada
permukaan bumi sesuai dengan sistem koordinat, untuk selanjutnya dipakai dalam
pembuatan peta.

Adapun langkah – langkah untuk melakukan proses georeferensi adalah sebagai


berikut :

1. Pastikan toolbar georeference sudah aktif. Untuk mengaktifkannya klik


Costumize > Klik Toolbars > Checklist pada bagian Tool Georeferencing.
2. Setelah mengaktifkan tool georeference, siapkan data yang akan digunakan
dalam proses georeference. Adapun data yang diperlukan :
a. Data vektor (.shp) sebagai sumber referensi
b. Data Image (.jpg) sebagai data yang akan di georeferensi

Klik Add Data > arahkan ke folder D:\Training UNKRIS > Klik Peta
Administrasi Kota Jayapura.jpg

3. Setelah terbukanya peta administrasi kota Jayapura, penentuan 4 titik


utama sebagai kunci untuk dilakukan referencing, yaitu pada titik-titik
pojok peta.

7
4. Penetuan titik titik menggunakan add control points, namun sebelumnya
dilakukan zooming hingga paling besar.
5. Setelah dilakukan proses zooming, ditetapkan satu titik menggunakan add
control points, dengan menarik satu titik kearah bawah, lalu klik kanan.

6. Setelah itu memasukkan data koordinat sesungguhnya pada titik tersebut.


Proses ini diulangi pada ketiga titik lainnya. Klik Input DMS of Lon and
Lat > Masukkan data koordinatnya.

8
7. Setelah selesai, maka dilakukan cek error RMS dengan melihat Total RMS
Error, apabila lebih dari 1.0, maka perlu dilakukan revisi hingga mencapai
maksimal 0.5/1.0. Karena semakin mendekati angka nol akurasi semakin
baik. Dengan cara Klik View Link Table

8. Setelah RMS error menunjukkan nilai yang tepat, dilakukan update


georeferencing agar tidak terjadi perubahan kembali pada koordinat yang
sudah diatur sebelumnya. Dengan Cara klik tool Gereferencing > Pilih
Update Georeferencing

9. Setelah selesai jalankan perintah save.

9
2.4 Digitasi
Digitasi pada dasarnya merupakan proses menggambar peta digital, dengan sumber
peta analog, peta image (.jpg), dan citra satelit. Digitasi yang dilakukan pada
software ArcMap merupakan metode Digitation On Screen, yang berarti bahwa
proses digitasi dilakukan langsung dari layar komputer.
A. Digitasi On Screen
Digitasi on screen merupakan suatu teknik digitasi atau proses konversi dari data
format raster ke dalam format vektor. Pada teknik ini, peta yang akan digitasi
terlebih dahulu harus dibawa ke dalam format raster baik itu melalui proses
scanning dengan alat scanner atau dengan pemotretan. Jika peta tersebut merupakan
citra hasil foto udara ataupun satelit maka tinggal dimasukkan ke dalam ArcMap.
Untuk dapat membuat peta baru kita terlebih dahulu harus mengaktifkan tool untuk
Editing di klik maka akan muncul menu baru tambahan untuk editing.

Gambar 2.1 Tampilan Toolbar Editor


B. Tahapan Digitasi
Secara sederhana proses digitasi terdiri dari 3 tahapan :
a) Membuka Sumber Peta (analog, image, citra satelit)
b) Membuat Shapefile baru
c) Memulai mendijit (Start Editing)
Digitasi berdasarkan kegunaannya dibagi menjadi 3 yaitu digitasi point (
penyebaran Kantor Distrik, dan sarana prasarana lainnya), digitasi Line (Sungai,
Jalan, dll), dan digitasi Polygon (batas administrasi Kelurahan atau permukiman,
dll)

10
Cara 1
Digitasi Point
1. Membuka Sumber peta, dengan menggunakan perintah Add Data
(dalam hal ini sumber data yang digunakan menggunakan format image dari
Peta Administrasi Kota Jayapura .jpg)
2. Membuat Shapefile Baru, dengan cara terlebih dahulu kita harus menuju ke
ArcCatalog. Untuk membuka ArcCatalog Klik Icon yang terletak
pada sisi kanan layar. Maka akan terbuka jendela ArcCatalog.
3. Selanjutnya, pastikan terlebih dahulu direktori pada location merupakan tempat
tujuan kita membuat shapefile baru. Kemudia Klik Kanan pada tempat yang
kosong pilih New > Shapefile

4. Kemudian akan muncul jendela baru seperti pada gambar berikut,


masukkan Nama (Kantor Distrik) > Feature Type (Point) > Klik Edit > Pada
Geographic Coordinate Systems pilih World > Kemudian Pilih WGS 1984
> Kemudian Klik OK

11
5. Memulai Digitasi, digitasi dilakukan dengan menggunakan editor tools,
dengan cara Klik Editor > Start Editing
6. Untuk memulai menggambar atau membuat feature, klik icon create
feature tool dan akan keluar jendela baru, kemudian pilih jenis construction
tools pada digitasi kali ini adalah Point.

7. Kemudian mulailah mendigit tiap point, dalam hal ini yang akan di digit
adalah Kantor Distrik yang ada dalam Peta Administrasi Kota Jayapura
sampai menjadi 5 bagian digitasi point Kantor Distrik.

8. Setelah selesai mendigit, klik kembali Editor > Stop Editing > Kemudian
Save Edits

12
Cara 2
Digitasi Line
1. Langkah yang dilakukan sama seperti pada langkah digitasi point dari
langkah 1 s/d 4
2. Pada jendela Create New Shapefile masukkan Nama (Jalan atau Sungai) >
Feature Type (Line) > Klik Edit > Pada Geographic Coordinate Systems pilih
World > Kemudian Pilih WGS 1984 > Kemudian Klik OK
3. Mulailah mendigitasi dengan cara Klik Editor > Start Editing
4. Untuk memulai menggambar atau membuat feature, klik icon create feature
tool dan akan keluar jendela baru, kemudian pilih jenis construction tools pada
digitasi kali ini adalah Line.

5. Kemudian mulailah mendigit sesuai dengan jalan yang ada pada gambar peta
administrasi Kota Jayapura, dalam hal ini yang akan di digit adalah Jalan Arteri
Primer saja. Sedangkan untuk mendigit Sungai sama hal nya karena merupakan
digitasi dengan jenis digitasi Line, untuk sungai juga mengikuti sesuai aliran
sungai yang ada pada gambar peta. Gunakan Edit untuk memodify.

13
1. Digitasi Sungai

2. Digitasi Jalan

6. Setelah selesai mendigit, klik kembali Editor > Stop Editing > Kemudian
Save Edits

Cara 3
Digitasi Polygon
1. Langkah yang dilakukan sama seperti pada langkah digitasi point dan Line
dari langkah 1 s/d 4
2. Pada jendela Create New Shapefile masukkan Nama (Administrasi) > Feature
Type (Polygon) > Klik Edit > Pada Geographic Coordinate Systems pilih
World > Kemudian Pilih WGS 1984 > Kemudian Klik OK
3. Mulailah mendigitasi dengan cara Klik Editor > Start Editing
4. Untuk memulai menggambar atau membuat feature, klik icon create feature
tool dan akan keluar jendela baru, kemudian pilih jenis construction tools pada
digitasi kali ini adalah Polygon
5. Kemudian mulailah mendigit sesuai dengan batas administrasi tiap kelurahan
yang ada dalam Peta Aministrasi Kota Jayapura menjadi 5 bagian Distrik

14
(Kelurahan) Distrik Abepura, Distrik Heram, Distrik Jayapura Selatan, Distrik
Jayapura Utara, dan Distrik Muara Utami.

Gambar 2.2 : Proses Digitasi Administrasi


6. Setelah selesai mendigit, klik kembali Editor > Stop Editing > Kemudian
Save Edits

2.5 Editing
Setelah proses digitasi selesai, proses selanjutnya adalah editing data grafis. Secara
Umum pada proses editing kita dapat merubah dan memperbaiki feature yang sudah
kita buat. Hal-hal yang bisa dilakukan pada tahapan editing antara lain :
1. Menggeser Feature
2. Merubah Bentuk Feature
3. Memotong Feature
4. Menggabungkan Feature
Berikut merupakan langkah-langkah dari beberapa tahapan proses editing yaitu :
Cara 1
Memotong Feature
Pemotongan Feature dapat dilakukan hanya pada feature jenis garis dan poligon.
Tujuannya adalah untuk membagi sebuah feature menjadi dua atau lebih feature
yang berbeda. Pemotongan Garis dan poligon memiliki tahapan yang berbeda,
berikut ini adalah langkah-langkahnya :

15
a. Garis (Line)
1. Pilih garis yang akan dipotong dengan menggunakan Edit Tool
2. Kemudian klik ikon split tool yang ada pada editor toolbar

3. Klik pada bagian garis yang akan dipotong


b. Poligon
1. Pilih poligon yang akan dipotong dengan menggunakan Edit Tool
2. Kemudian klik ikon Cut Polygons Tool yang ada pada editor toolbar

3. Cari perbatasan yang akan di potong polygonnya, lalu klik dibagian luar >
klik pada bagian awal yang akan dipotong > lalu digitasi seperti biasa
sampai batas akhir yang akan dipotong > setelah selesai, klik 2 kali > maka
dia akan membuat polygon baru
4. Untuk mengecek nya dapat dilihat dengan cara Klik Select Feature
dibagian yang kita potong sehingga dapat menampilkan polygon baru

16
Cara 2
Menggabungkan Feature
Feature garis atau poligon yang terpisah dapat digabung menjadi satu feature
dengan menggunakan perintah merge. Tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Pilih kedua feature yang akan digabungkan dengan meggunakan Edit Tool,
tahan SHIFT untuk memilih dua feature
2. Klik Editor > Merge
3. Klik Yes, secara otomatis kedua feature akan menjadi satu

2.6 Input Data Atribut


A. Membuka Tabel Atribut
Setiap layer memili tabel atributnya masing-masing, cara membuka tabel
atribut adalah sebagai berikut :
1. Pada Table Of Content, klik kanan dan pilih Open Attribute Table
2. Maka akan muncul tabel atribut seperti pada gambar berikut ini.

B. Membuat Field Baru dan Menghapus Field


1. Klik Option pada tabel > Pilih Add Field
2. Muncul jendela baru isi kolom name field yang akan dibuat, pilih type
field sesuai dengan konten data yang diinginkan, isi precision sesuai
dengan panjang karakter data
3. Klik OK

17
C. Mengisi Data Atribut
Pengisian data atribut pada tabel dapat dilakukan secara manual per setiap
record, maupun sekaligus pada beberapa record dengan menggunakan Field
Calculator.
Pengisian manual dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Klik Editor > Start Editing
2. Buka Tabel Atribut
3. Klik dua kali pada tabel yang ingin diisi, dan isi data tabel
4. Setelah selesai mengisi, Klik Editor > Stop Editing, Save

D. Calculate Geometry
Calculate Geometry merupakan perintah untuk melakukan perhitungan
geometri seperti panjang, luas, dan keliling dari record yang kemudian
ditampilkan dalam tabel data atribut, selain itu calculate geometry juga
dapat menghitung koordinat absolut pada feature titik.
Tahapan memulai Calculate Geometry adalah sebagai berikut :
1. Buat Field baru dengan tipe data double
2. Setelah field dibuat klik kanan pada nama field dan pilih Calculate
Geometry. Kemudian akan muncul jendela seperti ini :

18
3

2.7 Layout Peta

Layout adalah tahapan akhir pembuatan peta sebelum dilakukan pencetakan, pada
kegiata layout akan dilakukan pengaturan tata letak peta dan penambahan unsur-
unsur peta sehingga peta dapat lebih informatif, komunikati, dan sesuai dengan
kaidah yang benar.
A. Tampilan Layout
Sebelum melakukan layout tampilan pada ArcMap harus dirubah dari data
view ke layout view. Cara merubah tampilannya dengan Klik Icon Layout
View di pojok kiri bawah, seperti pada gambar berikut :

19
B. Mengatur Halaman dan Ukuran Kertas
1. Klik kanan di tempat kosong pada layout view > Pilih Page and Print Setup
2. Maka akan muncuk Jendela Pengaturan atur kertas kedalam ukuran A4 dan
orientasi dirubah menjadi landscape agar sama dengan ukuran kertas
laporan

3. Kemudian Klik OK

C. Memulai Proses Layouting

1. Melakukan uncheck pada peta administrasi yang didigitasi sehingga hanya


tersisa hasil digitasinya saja
2. Hal yang perlu diatur adalah, mata angin (pada insert), skala (pada insert),
judul dan kelengkapannya (pada insert), serta koordinat dan grid (pada view
data frame properties).

20
3. Untuk koordinat dilakukan pengaturan melalui fungsi view data frame
properties, dengan memilih zona koordinat, dan tipe koordinat
4. Pengaturan lainnya yang perlu diperhatikan adalah pengaturan inset peta,
melalui fungsi data frame, dan add data pada data frame yang sudah dibuat
dalam bentuk .shp menggunakan peta Administrasi Provinsi Papua
5. Melakukan pewarnaan pada wilayah yang didigitasi (Kota Jayapura) pada
peta Administrasi Provinsi Papua tersebut
6. Setelah itu add data kembali peta Administrasi Provinsi Papua
7. Mengubah tatanan layer agar layer yang diberi warna khusus
(menunjukkan kawasan yang dilayout) muncul diatas layer peta
keseluruhan.
8. Menambahkan koordinat dan skala sama dengan digitasi peta awal pada
inset peta.

9. Pada langkah terakhir, penambahan judul, nama, legenda, tahun


pembuatan, sumber, dan object gambar

10. Melakukan proses save dengan cara Klik File > Pilih Export Map > Tulis
Nama file, atur format serta dpi seperti yang diinginkan > Lalu Klik Save.

21
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

1. Peta Setelah di Georefensi

2. Peta Setelah dilakukan Proses Digitasi

22
3. Peta Setelah dimasukan Data Atribut

4. Peta Setelah dilakukan proses Editing

23
5. Peta Hasil Akhir Setelah Proses Layouting (Layout Peta Adiminstrasi Kota Jayapura)

24
3.2 Pembahasan
Praktikum Studio Lab GIS dengan pelatihan georeferencing, digitasi editing dan
layout peta Administrasi kali ini menggunakan system ArcGIS, khususnya
ArcCatalog dan ArcMap versi 10.3. pada ketiga rangkaian tersebut memiliki fungsi
atau tujuan-tujuan yang berbeda.
Proses dimulai dari tahapan Georeferensi, karena untuk melakukan tahapan digitasi
sebuah peta kita harus melakukan rektifikasi terlebih dahulu. Proses georeferencing
merupakan sebuah proses pemberian dasar koordinat system atau disebut referensi
spasial pada objek berupa gambar atau raster image yang pada awalnya belum
memiliki acuan system koordinat, kaitannya dalam keperluan referensi gambar.
Penentuan dari proses georeferencing tersebut meliputi penentuan 4 titik control
yang pada akhirnya dilakukan pengikatan koordinat pada raster atau image tersebut
agar sesuai dan memiliki system referensi koordinat.
Rektifikasi image tergantung kepada image itu sendiri. Beberapa kemungkinan
georeferensi sebagai berikut:
1. Image memiliki grid sistem koordinat geografis atau terproyeksi.
2. Image tidak memiliki grid sistem koordinat tetapi fitur-fitur spasial
pembanding sesuai peta dasar yang dimiliki cukup lengkap.
3. Image memiliki grid sistem koordinat lokal.
4. Image tidak memiliki grid sistem koordinat, fitur-fitur spasial tidak ada atau
kurang atau image memiliki distorsi signifikan.
Setelah dilakukan proses georeferensi selanjutnya baru kita bisa melakukan proses
digitasi. Digitasi dan proses layout dalam praktikum ini menggunakan acuan skala
digitasi sebesar 1:250.000 saja. Fase digitasi menggunakan 3 macam atribut, yaitu
line, polygon, dan point. Line digunakan untuk jalan, sungai yang relative kecil,
batas administrasi, batas
kecamatan. Sedangkan polygon digunakan untuk sungai yang lebih besar dan point
sebagai titik dimana ibukota kecamatan berada atau penanda suatu kawasan.
Sehingga dapat diasumsikan bahwa tingkat keakuratan digitasi didasarkan pada:
1. Penggunaan skala, besar semakin detail, kecil semakin tidak mendetail.

25
2. Penggunaan alat, misalkan menggunakan touchpad dan mouse akan
memiliki perbedaan atas efisiensi dan keakuratan. Menggunakan mouse
lebih akurat dibandingkat touchpad.
3. Penggunaan alat seperti digitizer akan mempermudah dan mendetailkan
hasil karena didasarkan gesture tangan, bukan gerakan optic.
4. Keadaan personal yang melakukan digitasi, apakah dalam keadaan yang
stabil atau sedang mengalami gangguan, seperti stress atau mata yang
minus.
Selanjutnya melalui proses georefensi, digitasi, melakukan proses editing untuk
menyempurnakan, dan memasukkan data atribut, langkah terakhir adalah
melakukan Layouting Peta. Layout peta merupakan pekerjaan terakhir setelah input
data, editing data, analisis data, penambahan label, dan pengaturan legenda daftar
isi telah dilakukan. Melalui fasilitas layout dapat membuat dan mengatur data mana
saja yang akan digunakan sebagai output dari proses atau analisis gis yang
digunakan serta bagaimana data tersebut akan ditampilkan. Layout ini akan
bermanfaat untuk memperjelas peta dan memperindah secara tampilan, selain itu
tujuan yang lebih penting mengenai layout peta adalah sebagai atribut pelengkap
yang mampu menjelaskan isi peta, yang merupakan informasi-informasi penting.
Tanpa adanya layout, sebuah peta tidak akan berarti apa-apa, dan hanya bermakna
sebagai gambar biasa. Adapun layout terdiri dari bagian-bagian seperti berikut :
1. judul peta adalah bagian yang menunjukkan nama daerah yang dimuat pada
peta tersebut
2. skala peta adalah bagian yang menunjukkan ukuran perbandingan jarak peta
dengan yang sesunggunya
3. Petunjuk Arah, koordinat/grid, legenda peta, tahun pembuatan, penerbit
peta, dan index peta.

26
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu aplikasi geografis yang erat
kaitannya dengan pencitraan dan lokasi. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan bumi dan sumber daya alam. Dalam
Perencanaan Wilayah dan Kota, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui
hal-hal mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta, ataupun
membuat sebuah peta. GIS hadir sebagai metode dan teknologi yang mampu
melakukan pekerjaan-pekerjaan pemetaan yang semula sangat sulit untuk
dilakukan secara manual menjadi sangat mudah dan lebih cepat. Dari hasil
praktikum yang telah dilaksanakan, mahasiswa diajar untuk fasih dalam
melakukan langkah awal didalam merencanakan suatu kawasan atau wilayah
sehingga mampu menganalisis suatu kawasan atau wilayah tersebut dengan
menggunakan Software ArcGIS dari mulai tahapan Georeferensi, Digitasi,
sampai dengan Layouting.

4.2 Saran

Saya berharap untuk kegiatan praktikum Studio Lab GIS selanjutnya mengenai
alat (Laptop) dan bahan (Software ArcGIS) lebih dipersiapkan lagi sehingga
pada saat memulai praktek semua sudah siap dan sesuai pada estimasi waktu
yang telah ditetapkan. Selanjutnya dalam pemahaman aplikasi ArcGIS sendiri
harus lebih giat lagi dalam mempelajarinya dan mempraktikan aplikasi
ArcGIS, agar mahasiswa khususnya jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
memiliki tambahan skill dalam bidang teknologi untuk melakukan suatu
perencanaan dengan menggunakan metode aplikasi ArcGIS di zaman sekarang
menjadi lebih mudah.

27
DAFTAR PUSTAKA

PT. Geomatik-Konsultan. 2010. Modul Pelatihan SIG (Sistem Informasi Geografis)


ArcGIS. Makassar: PT. Geomatik-Konsultan

Pusat Penelitian Geografi Terapan.2012. Modul Pelatihan Sistem Informasi


Geografis Tingkat Dasar. Jakarta: Fmipa Geografi UI

Purwantara, Suhadi dan Dyah Respati Suryo Sumunar. 2010. Modul Praktikum
Sistem Informasi Geografis. Yogyakarta: LAB FIS UNY.

28

Anda mungkin juga menyukai