Anda di halaman 1dari 46

MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

2.1. Sub Kompetensi

Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini
adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep kehamilan
- Mahasiswa mampu menjelaskan konsep adaptasi maternal secara fisiologis
dan psikologis pada kehamilan
- Mahasiswa mampu menjelaskan tanda – tanda kehamilan dan tanda bahaya
kehamilan
- Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan masalah keperawatan
pada Trimester I, II. III
- Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan dasar selama kehamilan
- Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan tahapan pemeriksaan pada
ibu hamil
- Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk pelayanan sesuai kebijakan program

2.2. Uraian Materi


1. Konsep Kehamilan
A. Definisi kehamilan
Kehamilan adalah peristiwa yang didahului bertemunya sel telur
atau ovum dengan sel sperma. ( Bobak, lowdermilk & Jensen, 2004 : 77)
Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
trimester yaitu trimester pertama di mulai dari konsepsi sampai 3
bulan trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga
dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Saifuddin, 2006 : 89).
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu :
a. Trimester pertama dari 0 sampai 12 minggu
b. Trimester kedua dari kehamilan 13 minggu sampai 28 minggu
c. Trimester ketiga dari kehamilan 29 minggu sampai 24 minggu
Proses kehamilan sampai persalinan merupakan mata rantai
satu kesatuan dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi, pemeliharaan

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-1


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran


bayi, dan persalinan dengan kesiapan pemeliharaan bayi (sitanggang, dkk.
2012)

Gambar 2.1 Proses Implantasi atau nidasi

2. Adaptasi Maternal Secara Fisiologis dan Psikologis pada Kehamilan


A. Perubahan fisiologis kehamilan
1) Perubahan sistem reproduksi
a. Uterus
Pada masa kehamilan uterus akan bertambah besar dari 30
gram menjadi 1000 gram dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24
cm, dan tebal 22 cm. (Sulaiman, 1983 : 140).
Pembesaran ini disebabkan oleh hypertrophy (peningkatan
ukuran sel) dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda
terbentuk juga sel-sel otot yang baru. Dalam bulan-bulan pertama
pertumbuhan uterus disebut pertumbuhan aktif, karena memang
dinding rahim menjadi tebal disebabkan pengaruh
hormone estrogenpada otot rahim. (Sulaiman, 1983 : 140).
Mulai dari sekarang pertumbuhan rahim, diregang oleh
isinya, mka disebut pertumbuhan pasif. Karena regangan ini
dinding rahim menjadi tipis, karena regangan ini juga isthimus
uteri berangsur tertarik keatas dan menjadi bagian terbawah
dinding rahim yang dikenal segmen bawah rahim
(SBR). (Sulaiman, 1983 : 140).
Selama bulan-bulan pertama kehamilan, terjadi peningkatan
ukuran pembuluh darah dan pembuluh limfe uterus. Akibatnya
terjadi vaskularisasi, kongesti, dan oedema. Ketiga hal ini

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-2


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

kemungkinan besar menyebabkan pelunakan uterus secraa


keseluruhan dan bila dikombinasi
dengan hipertropy kelenjar serviks, menyebabkan munculnya
tanda Chadwick, goodell, dan hegar.
Tanda chadwick merupakan warna kebiruan atau keunguan
pada vulva dan mukosa vagina, termasuk lubang vagina pada
serviks. Tanda goodell adalah pelunakan serviks yang tadinya
sekeras ujung hidung umum dan pada kondisi tidak hamil.
Tanda hegar merupakan kondisi isthimus menjadi lunak dan
mudah tertekan. Ketiga tanda ini terdapat pada usia kehamilan
sekitar enam minggu. (Varney, 2007:495-496).
Pada awal kehamialn pembesaran uterus tidak rata, uterus
lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di daerah
insersi plasenta yang disebut dengan tanda piskacek. (Sulaiman,
1983 : 142).
Pembesaran uterus turut menyebabkan munculnya dua
tanda kehamilan lain pada ibu. Tanda yang pertama
adalah Braxton hicks, yakni peregangan sel-sel otot uterus.
Peningkatan konsentrasi aktomiosin pada sel-sel otot juga diduga
disebabkan kontraktilitas uterus. Kontraksi Braxton
hikcs merupakan kontraksi uterus yang yang tidak seirama,
sporadis dan menimbulkan nyeri. Kontraksi ini dimulai pada
minggu ke enam kehamilan dan berlangsung hingga trimester ke
dua dan selama pemeriksaan abdomen pada trimester ke tiga.
Kontraksi ini kan mengalami peningktan frekuensi, durasi,
intensitas dan mulai mencapai ritme dan keteraturan mendekati
persalianan. (Varney, 2007:496)

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-3


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

b. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira
kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter
kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah pasenta mulai
terbentuk. Plasenta juga mengambil alih fungsi korpus
luteum untuk mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
Terakhir ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxin,
suatu immunoreactive inhibilin dalam sirkulasi maternal.
Diperkirakan korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin
pada awal kehamilan. Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat
ditentukan dan meningkat pada trimester pertama. Relaxin
mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin
menjadi baik hingga aterm. (Hanifa, 2006 : 95)
c. Tuba fallopii
Muskulatur tuba fallopii mengalami
sedikit hipertropi selama kehamilan. Epitelium mukosa
tuba menjadi gepeng selama kehamilan, dibanding pada keadaan
tidak hamil. Sel-sel desidua dapat berkembang didalam stroma
endosalping, tetapi suatu membrane desidua kontinue tidak
terbentuk. (Sulaiman. 1983 : 36)
d. Perubahan vagina (liang senggama) dan perineum
Dinding vagina mengalami perubahan mencolok yang
tampaknya dilakukan untuk mempersiapkan diri terhadap
distensi yang terjadi pada persalinan.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-4


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah


karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan
kebiru-biruan. yang disebut dengan tanda Chadwicks (Varney,
2006 : 497).
2) Perubahan payudara
Adanya peningkatan supley darah di bawah pengaruh aktivitas
hormone, jaringan glandular dari payudara membesar. Hormon
pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai peranan penting
dalam perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi produksi
kolostrum dan air susu ibu. (Salmah, 2006 : 66)
3) Perubahan pada sistem kardiovaskuler
a. Jantung
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung
mengalami hipertrofi, terutama ventrikel kiri sebagai pengatur
pembesaran jantung, pembesaran uterus menekan jantung keatas
dan ke kiri. Selama hamil kecepatan darah meningkat (jumlah
darah yang dialirkan oleh jantung dalam setiap denyutnya). Denyut
jantung meningkat dengan cepat setelah usia kehamilan 4 minggu.
Sementara tekanan sistolik hampir konstan, tekanan diastolik
menurun drastis pada trimester I, mencapai yang terendah pada usia
kehamilan 16-20 minggu ( Salmah, 2006:50)
b. Volume darah
Volume darah ibu meningkat sekitar 30-50% pada kehamilan
tunggal dan 50% pada kehamilan kembar. Volume darah total
merupakan kombinasi volume plasma yang meningkat 75% dari
volume sel darah merah yang juga meningkat 33% dari nilai
sebelum hamil. Semua ini menyebabkan hemodelusi, yang terlihat
pada kadar hematokrit yang rendah, yang dikenal dengan anemia
fisiologis pada kehamilan dan sering terjadi pada usia kehamilan
24-32 minggu. Peningkatan volume darah total dimulai pada awal
trimester pertama, yang kemudian meningkat pesat hingga

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-5


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

menjelang minggu ke-32. Setelah itu volume darah menjadi


relative stabil meski eritrosit tetap meningkat (Varney, 2007 : 498).
Batas-batas fisiologisnya adalah :
 Hb : 10 gr %
 Eritrosit : 3,5 juta/mm3
 Leukosit : 8000-1000/mm3
Jadi jumlah leukosit naik secara fisiologis. Dalam kehamilan
jumlah leukosit yang lebih dari 12000/mm3 baru menunjukan
adanya infeksi. Jantung lebih berat bebannya dalam kehamilan
disebabkan penambahan volume darah, perluasan daerah pengaliran,
fetus yang membesar dan adanya plasenta. (Sulaiman, 1983 : 148).
Postur dan posisi tubuh pada wanita hamil mempengaruhi
distribusi cairan dan tekanan arteri sekaligus tekanan vena.
Penurunan volume darah terjadi setelah berada pada posisi berbaring
selama satu jam atau lebih. Pada waktu bersamaan, tekanan vena
femoralis meningkat secara bertahap. Tekanan mekanis uterus wanita
hamil pada vena panggul dan vena kava inferior mengahmbat aliran
darah balik dari kaki dan panggul sehingga dapt menyebabkan
peningkatan tekanan darah vena, peningkatan drastis tekanan
hidrostatik pada sirkulasi micros selanjutnya kebocoran cairan dari
pembuluh darah ke dalam usus halus, dan akibatnya terjadi oedema
pada kaki dan mata kaki. Tekanan mekanis ini juga turut
mengakibatkan varises pada vulva dan kaki serta
menimbulkanhaemoroid dan menjadi faktor predisposisi thrombosis
vena dalam. Posisi rekumben lateral dapat membebaskan tekanan
mekanis pada uterus wanita hamil, meningkatkan aliran darah dari
ekstremitas bagian bawah, dan menurunkan tekanan vena
femoral. (Varney, 2007 : 498 ).
4) Perubahan sistem pencernaan
Estrogen menyebabkan peningkatan aliran darah ke mulut
sehingga gusi menjadii rapuh dan dapat

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-6


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

menimbulkan gingivitis. Salivamenjadi lebih asam tetapi jumlahnya


tidak meningkat.
Tonus pada sfingter esophagus bagian bawah melemah
dibawah pengaruh progesterone, yang menyebabkan relaksasi otot
polos. Pergeseran diafragma dan penekanan akibat pembesran uterus
yang diperburuk oleh hilangnya tonus sfingter, mengakibatkan refluks
dan nyeri ulu hati. Kerja progesterone pada otot-otot polos
menyebabkan lambung hipotonus yang disertai penurunan motilitas
dan waktu pengosongan yang memanjang.
Efek progestreron pada usus halus adalah memperpanjang
lama absorpsi nutrient, mineral dan obat-obatan.
Efek progesterone pada usus besar menyebabkan konstipasi karena
pada waktu transit yang melambat membuat air semakin banyak
diabsorpsi dan menyebabkan peningkatan flatulen karena usus
mengalami pergeseran akibat pembesaran uterus. Dibawah
pengaruh estrogen pada kandung empedu, dapat terjadi statis garam-
garaman empedu (kolestasis pada kehamilan) yang
menyebabkan pruritus dan ikterus. (Varney, 2007 : 501).
5) Perubahan sistem pernafasan
Kehamilan sangat sedikit mempengaruhi system respirasi
dibandingkan dengan system kardiovaskuler. Tetapi perubahan yang terjadi
menyebabkan ketidaknyamanan dan keadaan yang tidak menyenagkan pada
kehamilan dan penyakit system respirasi biasa menjadi lebih parah karena
kehamilan. (Salmah, 2006 : 53)
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu
atas panggul., keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kencing mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri
membesar karena pengaruh progesteron. (salmah, 2006 : 97)
6) Perubahan sistem gastrointestinal
Gusi menjadi bengkak, lunak dan berlubang pada saat hamil,
kemungkinan ada efek estrogen yang mengarah pada perdarahan karena
trauma atau karena sakit gigi. Tujuh puluh persen wanita hamil mengalami

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-7


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

komplikasi mual dan muntah. Hal ini biasanya dimulai pada kehamilan 4-8
minggu dan terus berlanjut sampai dengan 14-16 minggu. Relaksasi
otot polos perut dan hipomotilitas karena peningkatan esterogen atau
HCG dapat menyebabkan hal tersebut. (Salmah, 2006 : 56)
7) Perubahan kulit
Dari akhir bulan ke dua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh malanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormone yang
juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Daerah yang sering terdapat
pigmentasi yang sama, juga di aerola mamma. Linea alba pada kehamilan
menjadi hitam, karena sebagai linea nigra. Tidak jarang dijumpai kulit perut,
warnanya agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide. Setelah
partus, striae livide ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut striae
albikan. (Salmah, 2006 : 65)
8) Perubahan metabolisme
Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula,
terutama pada trimester ketiga, hemodilusi darah dan kebutuhan mineral
yang diperlukan janin., dalam makanan diperlukan protein tingi sekitar 0,5
gr/kg BB, kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
1) kalsium 1,5 grm setiap hari
2) zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari,
3) ibu hamil membutuhkan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 Kg selama
kehamilan, atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 Kg/minggu.
Pertambahan berat badan ini dapat terjadi sebagai berikut :
Tabel 2.1 Sumber pertambahan berat badan
No Sumber Berat
1 Janin 3 – 3,5 kg
2 Plasenta 0,5 kg
3 Air ketuban 1 kg
4 Rahim 1 kg
5 Timbunan lemak 1,5 kg
6 Timbunan protein 2 kg
7 Retensi air – garam 1,5 kg

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-8


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

(Saifuddin, 2006:99)
9) Perubahan musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot
dan ligament pelvic pada akhir kehamilan, pada saat kelahiran. Simfisis
pubis melebar sampai 4 mm pada usia gestasi 32 minggu. Meningkatnya
pergerakan pelvic menyebabkan pergerakan pada vagina dan hal ini
menyebabkan sakit punggung dan ligament pada hamil tua.
10) Sistem endokrin
a) Hormon plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan
produksi globulin meningkat dan menekan produksi
tiroksin, kortikosteroid dan steroid, dan akibatnya plasma yang
mengandung hormone-hormone ini akan meningkat jumlahnya.
b) Kelenjar hipofisis
Kelenjar hipofisis anterior meningkat sampai 30-50% yang menyebabkan
wanita hamil menderita pusing. Efek meningkatnya reaksi prolaktin
adalah ditekanya produksi estrogen dan progesterone pada masa
kehamilan.
c) Kelenjar tiroid
d) Dalam kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran kira-kira 13% karena adanya hyperplasia dari jaringan
glandula dan peningkatan vaskularitas.
e) Kelenjar adrenal
Karena dirangsang oleh hormone estrogen, kelenjar adrenal
memproduksi lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga
kortikosteroid, termasuk ACTH dan hal ini terjadi dari umur 12 minggu
sampai masa aterm. (Salmah, 2006:66)

B. Perubahan psikologis kehamilan


a) Trimester pertama
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-
tanda lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan
terjadi pada tunbuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena
perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu mungkin
diberitahukan kepada orang lain atau dirahasiakannya.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-9


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada


trimester pertama ini berbeda-beda. Walaupun bebrapa wanita mengalami
kegairahan seks yang lebih tinggi, kebanyakkan mereka mengalami
penurunan libido selama periode ini, keadaan ini menciptakan kebutuhan
untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak
wanita merasa kebutuhan untuk dicintai dan merasakan kuat untuk
mencintai, namun tampa seks. Libido sangat besar dipengaruhi oleh
kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan
kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses
kehamilan pada trimester pertama.
b) Trimester kedua
Trimester kedua biasanya adalah ibu merasa sehat. Tubuh ibu
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena hamil pun sudah berkurang, perut ibupun belum terlalu besar
sehingga belum dirasakan sebagai beban. Pada trimester ini pula dapat
dirasakan gerakan bayinya. Dan ibu mulai merasakan bayinya sebagai
seseorang diluar dari dirinya sendiri.
c) Trimester ketiga
Trimester ketiga ini sering kali disebut periode menunggu dan
waspada. Sebab pada trimester ini ibu tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Triemster ketiga adalah persiapan aktif untuk kelahiran bayi
dan menjadi orang tua, keluarga mungkin menduga- duga apakah
bayinya laki-laki atau perempuan dan akan mirip siapa. (Varney, 2006 :
501-504).

3. Tanda-Tanda Kehamilan maupun Tanda Bahaya Kehamilan


A. Tanda – Tanda Kehamilan
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenorea
b) Nausea (enek) dan muntah
c) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d) Pingsan
e) Mammae menjadi tegang dan membesar
f) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
g) Sering kencing

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-10


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

h) Obstipasi
i) Pigmentasi kulit
j) Varises
2) Tanda kemungkinan kehamilan
a) Tanda Hegar adalah hipertrofi ishmus akibat menjadi panjang dan
lunak

b) Tanda Chadwick adalah vagina dan vulva merah agak


kebiruan(livide).

c) Tanda Piscaseck adalag uterus membesar ke salah satu jurusan


hingga menonjol jelas ke jurusan pemebesaran tersebut.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-11


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

d) Tanda Braxton- Hicks, bila uterus dirangsanng mudah


berkontraksi. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak
ada kehamilan misalnya pada mioma uteri.
e) Suhu basal yang sudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2 oC
sampai 37,8oC adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.
f) Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya human
chorionic gonadothropin pada kehamilan muda adalah air
kencing pertama di pagi hari.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian –bagian janin
b) Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin beberapa cara
c) Dapat dirasakan gerakan janin dan ballottement
d) Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tanpak kerangka janin
e) Dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong
janin, panjang janin (crown - rump) (kusmiyati, dkk, 2008: 93-98)
B. Tanda bahaya kehamilan
1) Tanda bahaya kehamilan secara umum
a) Perdarahan yang keluar dari jalan lahir
1. Abortus
Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan cara apapun
sebelum janin cukup berkembang untuk dapat hidup diluar
kandungan. Bila abortus terjadi secara spontan dikenal dengan
sebutan keguguran. Ada beberapa bentuk abortus yang perlu
diwaspadai yaitu abortus iminens yang ditandai dengan
perdarahan pervagina, ada atau tidak disertai mules, masih ada
tanda-tanda kehamilan; abortus adalah perdarahan dari uterus
yang terjadi pada kehamilan kurang dari 28 minggu dengan
dilatasi serviks yang meningkat dengan hail konsepsi masih
dalam uterus, ditandai adanya perdarahan pervagina, mules, tanda
kehamilan positif; abortus inkomplitus yaitu pengeluaran
sebagian hasil konsepsi pada kehamilan kurang dari 28 minggu
dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus, ditandai dengan
rasa nyeri, perdarahan pervagina banyak, tanda syok.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-12


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

2. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah keadaan ketika plasenta terletak
ditempat yang tidak normal yakni di segmen bawah uterus
sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
Plasenta previa terdiri dari :
 Plasenta previa totalis, jika plasenta menutupi seluruh
permukaan.
 Plasenta previa lateralis, jika plasenta menutupi sebagian dari
pembukaan.
 Plasenta previa marginalis, jika tepi plasenta mencapai
pembukaan.
 Plasenta letak rendah, jika plasenta berada pada segmen bawah
uterus, tetapi tidak mencapai jalan lahir.
Penyebab plasenta previa adalah terjadinya pertumbuhan
plasenta di segmen bawah uterus yang tidak selalu dapat
diterangkan dengan jelas, sehingga penyebab yang pasti tidak
dapat ditentukan. Beberapa hal dianggap faktor predisposisi
antara lain paritas tinggi dan usia. Gejalanya meliputi perdarahan
yang timbul tanpa mules atau nyeri dan darah yang keluar
berwarna merah segar
3. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah peristiwa terlepasnya plasenta dari
tempatnya yang normal sebelum anak lahir. Sebab terjadinya
solusio plasenta antara lain trauma, tali pusat pendek, hipertensi
menahun, umur yang telah tua dan multi paritas tinggi. Gejala
solusio plasenta:
 Penderita mengeluh sakit perut terus menerus
 Terjadi perdarahan pervaginam yang berwarna kehitaman,
kadang-kadang jumlah darah yang keluar tidak sesuai dengan
keadaan umur pasien.
 Pada palpasi uterus tegang dan bagian anak sulit diraba.
 Pucat, sesak nafas, anemia, kadang-kadang sampai syok.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-13


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

 Bunyi jantung janin negative


Kesimpulan setiap perdarahan yang keluar dari jalan lahir
pada kehamilan adalah patologis dan harus mendapat perhatian
serius agar segera mendapat pertolongan.
b) Hiperemesis Gravidarum
Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil
dimulai antara periode pertama dan kedua terlambat haid.
Kejadiannya mencapai 50-70%. Jika keadaan tersebut berlebihan
disebut hiperemesis. Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas,
mungkin diakibatkan oleh perubahan hormon, kemungkinan Heg,
mungkin sebagian psikologis, refleks kebahagiaan, atau
penolakan terhadap kehamilan.
Diagnosis hiperemesis, pada umumnya tidak sulit: jika
muntah dalam kehamilan 1-4 bulan, pada setiap makan atau
minum ibu menglami muntah. Gejalanya bergantung pada ringan
atau beratnya kelainan hiperemesis.
1) Hiperemesis ringan
 Berat bada menurun
 Badan lemas dan lemah
 Nafsu makan berkurang
 Perasaan nyeri ulu hati
2) Hiperemesis berat
 Badan menjadi kurus
 Kulit keriput, kering, kadang-kadang ada kekuningan
atau ada tanda dehidrasi
 Lidah kering dan kotor
 Mulut berbau
 Nadi cepat
 Suhu meningkat
 Urin berkurang dan pekat
 Albuminaria dan asetonuria
3) Hiperemesis sangat berat

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-14


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

 Gangguan kesadaran, gelisah, koma


 Nadi kecil dan cepat
 Suhu meningkat
 Pada hiperemesis sangat berat penderita pada umumnya
tidak tertolong lagi.
Asuhan bersifat koreksi, dehidrasi dan ketidakseimmbangan
elektrolit. Bila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak
mengurangi harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat
pengobatan lebih lanjut.
c) Preeklamsia dan Eklamsia
Preeklampsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan
oleh kehamilan itu sendiri. Preeklamsi yang masih ringan hanya
menunjukan gejala hipertensi yaitu adanya kenaikan tekanan
darah diastolik lebih dari 90/110 mmhg dalam 2 pengukuran
berjarak 1 jam pada kehamilan lebih dari 20 minggu. Dengan
disertai proteinuria 1+.
Preeklampsi berat dapat diketahui dengan adanya kenaikan
tekanan darah diastolik lebih dari 110 mmhg protienuria 2+,
oliguria, hiperfleksia, gangguan penglihatan dan nyeri
epigastrium. Eklamsi dapat diketahui dengan adanya tanda dan
gejala seperti preeklamsi berat disertai kejang.
d) Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini dapat diketahui dengan adanya hal-hal
seperti :
 Cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu.
 Ketuban pecah dini terjadi sebelum proses persalinan
berlangsung.
 Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm 37 minggu maupun kehamilan aterm.
e) Gerakan janin tidak dirasakan
Gerak janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan
minggu ke 10. jika ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-15


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

kehamilan 22 minggu, kemungkinan dibawah ini akan terjadi


(lihat kotak). Jika ditemukan hal dibawah ini pada ibu hamil cepat
rujuk ke fasilitas kesehatan.

Tabel 2.2 Observasi gerakan janin dalam rahim


Gejala dan tanda selalu ada Gejala dan tanda kadang ada Kemungkinan
a. Gerak janin berkurang atau a. Syok Solusio plasenta
hilang b. Uterus tegang atau kaku
b. Nyeri perut hilang, timbul c. Gawat janin atau DJJ tidak
atau menetap terdengar
c. Perdarahan pervaginam
sesudah 22 minggu.
a. Gerakan janin ada dan DJJ a. Syok Ruptur uteri
tidak ada b. Perut kembung atau cairan
b. Perdarahan bebas intra abdomen
c. Nyeri perut hebat c. Kontur uterus abnormal
d. Abdomen nyeri
e. Bagian-bagian janin teraba
f. Nadi ibu cepat
a. Gerak janin berkurang atau Cairan ketuban bercampur Gawat janin
menghilang mekoneum
b. DJJ abnormal <100x/menit
atau 180x/menit
a. Gerak janin atau DJJ hilang a. Tanda-tanda kehamilan Kematian janin
berhenti
b. Tinggi fundus uteri
berkurang
c. Pembesaran uteri berkurang
(Salmah, 2006 : 99)
2) Tanda bahaya kehamilan secara umum
1) Trimester I
a. Panas menggigil
b. BAK terasa panas
c. Kram hebat pada abdomen
d. Perdarahan

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-16


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

2) Trimester II
a. Keluar cairan dari vagina (darah atau ketuban)
b. Panas BAK atau menggigil
c. Tidak ada gerakan janin
d. Muntah hebat
3) Trimester III
a. Gangguan penglihatan
b. Oedema
c. Sakit kepala sering atau hebat
d. Kejang
e. Panas menggigil
f. BAK panas keluar cairan darah dari vagina
g. Perubahan gerak anak
h. Nyeri

4. Masalah Keperawatan yang Terjadi Pada Trimester I, II, III


Tabel 2.3 Ketidaknyamanan dalam kehamilan
Dasar anatomis Cara meringankan
TM Ketidaknyamanan Tanda-tanda bahaya
dan fisiologis atau mencegah
Kelelahan dan  Penyebab tidak  Yakinkan bahwa  Tanda gejala anemia
fatique diketahui hal ini normal  Ketidakmampuan
 Mungkin terjadi dalam untuk tidak
berhubungan kehamilan melakukan kegiatan
dengan  Dorong ibu untuk sehari-hari
I
penurunan sering beristirahat  Tanda dan gejala
metabolism  Hindari istirahat depresi
basal pada awal yang berlebihan  Tanda dan gejala
kehamilan adanya infeksi atau
penyakit kronis
Keputihan  Hipermukosa  Peningkatan  Jika sangat banyak
vagina kebersihan atau baunya
 Peningkatan dengan mandi menyengat atau
produksi lender setiap hari berwarna
dan kelenjar  Memakai kuning/abu-abu
endocervikal pakaian dalam (beberapa penyakit
sebagai akibat yang terbuat dari kelamin servicitis,
dari katun bukan vaginitis)

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-17


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

peningkatan nilon  Pengeluaran cairan


kadar estrogen  Menghindari (selaput ketuban
pencucian pecah)
vagina dan  Perdarahan
mencuci vagina pervaginam
dengan sabun (abdruptio plasenta,
dari arah depan plasenta previa,
ke belakang. lessi pada
servik/vagina, blood
show)
 Berkaitan  Tidak  Pertambahan berat
dengan seharusnya badan yang tidak
persepsi menimbulkan memadai,
individu wanita kekhawatiran kehilangan berat
tersebut  Menjelaskan badan.
mengenai apa tentang tanda  Tanda-tanda kurang
yang bisa bahaya makanan gizi (malnutrisi)
Ngidam mengurangi yang tidak baik
rasa mual dan  Mendiskusikan
muntah makanan yang
 Indra bergizi dan
pengecapan memuaskan
menjadi tumpul ngidam dan
kesukaan ngidan
dan tradisional
II Sering buang air  Tekanan uterus  Penjelasan  Wanita hamil
kecil (nocturia) pada jandung mengenai sebab menghadapi resiko
kemih terjadinya yang lebih besar
 Nocturia akiba  Kosongkan saat untuk terjadinya
t sekresi terasa dorongan infeksi kandung
sodium untuk kencing kencing
 Air dan sodium  Perbanyak
tertahan di minum pada

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-18


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

bawah tungkai siang hari


bawah selama  Batasi minum
siang hari kopi, teh, colla,
dan caffeine.
Rasa mual dan  Peningkatan  Hindari bau atau  Pertambahan berat
muntah-muntah kadar HCG, faktor penyebab badan yang tidak
estrogen atau  Makan biskuit memadai,
progesterone atau roti bakar kehilangan berat
 Relaksasi otot- sebelum bangun badan
otot halus dari tempat tidur  Tanda-tanda
 Makan sedikit malnutrisi
tapi sering  Hiperemesis
 Hindari makanan gravidarum
yang berminyak  Pastikan tidak ada
dan berbumbu apendisitis,
 Bangun dari kolesitis,
tempat tidur pancreatitis.
secara perlahan
dan hindari
melakukan
gerakan secara
tiba-tiba
 Istirahat yang
cukup, hirup
udara segar,
jalan-jalan, tidur
dengan jendela
terbuka
 Pastikan cukup
udara di dalam
rumah
Chloasma  Kecenderungan  Hindari sinar
genetis matahari

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-19


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

 Peningkatan berlebihan
kadar estrogen selama masa
dan kehamilan
progesterone  Gunakan bahan
pelingdung non
alergis
Haemoroid  Konstipasi  Hindari Trombhi
 Tekanan yang konstipasi
meningkat dari  Makan makanan
uterus gravid berserat
terhadap vena  Gunakan
haemoroida kompres es,
 Dukungan kompres hangat,
yang tidak atau sit bath.
memadai pada  Dengnan
vena haemorois perlahan
di area masukan
anorektal kembali ke
 Kurangnya dalam rektum
klep dalam jika perlu
pembuluh-  Hindari BAB
pembuuh ini sambil jongkok
yang berakibat
secara
langsung pada
alira darah
 Statis, gravitas,
tekanan vena
yang
meningkat
dalam vena
panggul,

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-20


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

kongesti vena,
pembesaran
vena-vena
haemoroid
Konstipasi  Peningkatan  Tingkatkan intek  Rasa sakit hebat di
kadar cairan, serat di abdomen, tidak
progesterone dalam diit mengeluarkan gas
yang  Minum cairan (obstruksi)
menyebabkan dingin ketika  Rasa nyeri di
peristaltic usus perut kosong kuadran kanan
jadi lambat  Istirahat cukup bawah
 Penurunan  Senam (apendiksitis)
motilitas  Membiasakan
sebagai akibat buang air secara
dari relaksasi teratur
otot-otot halus  BAB segera
 Penyerapan air setelah ada
dari kolon dorongan
meningkat
 Tekanan pada
uterus yang
membesar pada
usus
 Suplemen zat
besi
 Diit
 Kurang senam
Sesak nafas  Peningkatan  Jelaskan  Jika disertai
kadar penyebab demam, batuk,
progesterone fisiologisnya pernafasan cepat,
berpengaruh  Latihan nafas malaise
pada pusat melalui senam  Pernafasan cepat
pernafasan hamil tanpa demam

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-21


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

 Uterus  Tidur dengan  Exaserbasi


membesar dan bantal (memburuknya
menekan pada ditinggikan asma)
diafragma  Makan tidka
terlalu banyak
 Konsul ke dokter
bila ada asma
Nyeriligamentum  Hipertropi dan - Penjelasan- Selalu lakukan
rotundum peregangan mengenai penyebabassessment atau
ligamentum rasa nyeri diagnosa untuk
selama - Tekuk lutut keamengenyampingkan
kehamilan rah abdomen apendixitis, peradangan
 Tekanan pada - Mandi air hangat kantung empedu,
uterus pada - Topang uterusulserasi peptic.
ligamentum dengan bantal
dibawahnya dan
sebuah bantal
diantara lutut pada
waktuu berbaring
miring
Pusing - Hipertensi- Bangun secara- Jika kehilangan
postural yangperlahan dari posisikesadaran atau terjatuh
berhubungan istirahat - Jika disertai dengan
dengan perubahan- Hindari terlalutanda atau gejala
hemodinamis lama dalamanemis
- Pengumpulanlingkungan yang
darah di dalamhangat atau sesak
pembuluh tungkai - Hindari berbaring
- Dihubungkandalam posisi
dengan terlentang
hipoglikemia - Konsultasi atau
periksa untuk rasa
sakit yang terus

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-22


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

menerus
Varices pada- Kongesti vena- Tinggikan kaki- Tanda-tanda
kaki/vulva dalam vena bagiansewaktu berdiri dantromboflebitis
bawah yangduduk superficial atau
meningkat sejalan- Jaga agar kakithrombosis vena yang
dengan kehamilanjangan bersilang dalam
karena tekanan- Hindari berdiri
dari uterus yangatau duduk terlalu
hamil lama
- Kerapuhan- Istirahat dalam
jaringan elastisposisi berbaring
yang diakibatkanmiring ke kiri
oleh estrogen- Senam, hindari
kecenderungan pakaian dan korset
bawaan keluarga yang ketat, jaga
- Disebabkanpostur tubuh
faktorusia dan
lama berdiri

a. Konstipasi (susah buang air besar)


Pencegahannya :
1) Asupan air yang cukup (8gelas/hari)
2) Banyak makan makanan sayuran dan buah-buahan yang mengandung serat
3) Cukup istirahat
4) Minum air hangat pada pagi hari untuk menstimulasi peristaltic
5) Biasakan buang air besar secara teratur
6) Tidak diperkenankan memberikan obat-obatan yang
mengandunglaxan. Gunakan pembentuk bahan padat atau emulsion. Hindari
minyak mineral, perangsang saline.
Tanda bahaya :
a) Rasa nyeri hebat di perut, tidak mengeluarkan gas
b) Rasa nyeri di kuadran kanan bawah
b. Haemoroid

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-23


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Pencegahan :
1) Hindari konstipasi, tindakan pencegahan palig efektif
2) Menghilangi ketegangan selama defekasii
3) Mengurangi bengkak dan sakit dengan merendam bokong dengan air hangat
4) Gunakan kompres
c. Kram pada kaki
Pencegahan :
1) Massase dan hangatkan otot yang terserang
2) Menghindari tekanan pada jari-jari kaki, pada waktu berjalan gunakan tumit
3) Latihan (senam)
4) Diet yang mencakup kalsium
d. Oedema
Pencegahan :
1) Menghindari pakaian yang ketat
2) Kaki ditinggikan jika tidur
3) Hindari berdiri lama, duduk lama
4) Posisi miring jika berbaring
e. Sering buang air kecil
Pencegahan :
1) Kosongkan saat terasa dorongan untuk bekemih
2) Batasi minum bahan diuretik alami (teh, colla, kaffein)
3) Perbanyak minum pada siang hari
4) Kurangi minum pada malam hari

5. Kebutuhan dasar kehamilan


a. Oksigen
Trimester pertama umur kehamilan 0- 14 minggu kebutuhan oksigen
biasanya masih dalam keadaan normal. Ibu hamil pada kehamilan 32 minggu
keatas atau lebih biasanya mengalami keluhan tentang sesak nafas dan
pendek nafas, hal ini disebabkan oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus
yang membesar kearah diafragma sehingga kurang leluasa bergerak untuk

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-24


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

memenuhi kebutuhan O2 yang meningkat kira-kira 20 %. Seorang wanita


hamil bernafas lebih dalam dan bawah thoraxnya juga melebar ke
sisi. ( Salmah, 2006 ).
b. Nutrisi
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu.
Perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan tubuh ibu pada keadaan
kehamilannya. Penggunaan zat-zat makanan oleh tubuh menurun pada 4
bulan pertama kehamilan sehingga kebutuhan tubuh akan makanan juga
berkurang pada beberapa bulan petama kehamilan.
c. Peningkatan berat badan
Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan akhir
kehamilan. Bila ibu hamil kurus atau gemuk sebelum hamil akan
menimbulkan resiko pada janin terutama apabila peningkatan atau penurunan
sangat menonjol. Bila sangat kurus maka akan melahirkan bayi berat badan
rendah (BBLR), namun berat badan bayi dari ibu hamil dengan berat badan
normal atau kurus lebih dipengaruhi oleh peningkatan atau penurunan berat
badan selama hamil.
Sebab-sebab terjadinya penurunan atau peningkatan berat badan
yang mencolok, yaitu multipara, edema, hipertensi kehamilan, makan
berlebih/ banyak. Pada obesitas, cenderung terjadi makrosomia dan
disproporsi sefalopelviks.
 IMT (Indeks Masa Tubuh)
Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang
dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang
dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak,
remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

Berat Badan (Kg)


IMT = -------------------------------------------------------
Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-25


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan


FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan.
Disebutkan bahwa batas ambang normal untuk laki-laki adalah: 20,1–25,0;
dan untuk perempuan adalah : 18,7-23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan
tingkat defesiensi kalori ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO
menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan
perempuan. Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas
laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas
pada perempuan untuk kategorigemuk tingkat berat. Untuk kepentingan
Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalam klinis dan
hasil penelitian dibeberapa negara berkembang.
Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk
Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Nilai IMT mempunyai rentang
19,5-26,6 Normal
<19,8 Underweigh
26,6-29,0 Overweight
>29,0 Obesitas
( Buku Saku Bidan, Hellen Varney dkk)

 Jika seseorang termasuk kategori :


- IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan
berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
- IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan
kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
d. Imunisasi
Tanyakan apakah ibu hamil sudah pernah mendapat suntikan tetanus toksoid
(TT). Bila sudah, tanyakan kapan diperolehnya. Ibu hamil yang belum pernah
mendapat TT, pada kehamilan sebelumnya atau pada waktu akan menjadi pengantin,
maka perlu mendapat dua kali suntikan TT dengan jarak minimal satu bulan. TT
yang pertama diberikan pada kunjungan anteatal yang pertama. Bila sudah pernah,

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-26


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

maka cukup diberikan satu kali selama kehamilan. Suntikan TT melindungi ibu dan
bayinya dari penyakit tetanus neonaturum. Artinya apabila didalam waktu 3 tahun
wanita subur tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari
tetanus neonaturum.
e. Mobilisasi
Tujuannya agar sirkulasi darah baik, nafsu makan bertambah, pencernaan
lebih baik, tidur nyenyak. Dan dianjurkan agar jalan pagi, gerak badan dengan :
berdiri, jongkok, terlentang kaki diangkat keatas, terlentang perut diangkat, melatih
pernafasan.
f. Seksual
Hindari jika ibu tersebut ada riwayat sering abortus / prematur, perdarahan
pervaginam, minggu terakhir kehamilan karena bisa menyebabkan partus
prematurus, ketuban pecah.
g. Senam hamil
Tujuan senam hamil yaitu memberikan dorongan serta melatih jasmani dan
rohani dari ibu secara bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang,
sehingga persalinan dapat berjalan lancar dan mudah.
 Manfaat senam hamil secra teratur dan terukur :
1) Memperbaiki sirkulasi darah
2) Mengurangi pembengkakan
3) Memperbaiki risiko gangguan gastrointestinal, termasuk sembelit
4) Mengurangi kram/ kejang kaki
5) Menguatkan otot perut

h. Persiapan persalinan
Kecemasan dapat meningkat karena keadaan jalan lahir dan anaknya selama
proses persalinan. Banyak wanita takut nyeri atau kerusakan karena mereka tidak
mengetahui tentang anatomi dan proses persalinan. Pada saat demikian dapat
diterangkan bahwa permulaan persalinan dapat ditandai dengan gejala-gejala sebagai
berikut :
1) Perut mulai tegang dan mengencang secara teratur setiap 10 atau 15 menit
2) Keluar lendir campur darah (blood show)

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-27


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

3) Ibu merasa sakit pinggang, rasa nyeri yang menjalar ke bagian perut bawah
4) Kadang-kadang keluar cairan dari vagina
Apabila ibu merasakan salah satu tanda di atas hendaknya segera pergi ke
tempat bersalin yang sudah disepakati antara suami dan istri serta keluarga lainnya.
Misalnya ke puskesmas, rumah bersalin, rumah sakit, atau di tempat pertolongan
swasta lainnya.
Jika ibu ingin bersalin di rumah, segera memanggil petugas kesehatan.
Sambil menunggu kedatangan petugas, hendaknya disiapkan peralatan yang
dibutuhkan seperti tempat bersalin, air panas dalam waskom, tempat merebus air, dan
alat keperluan ibu dan bayi. Jika ibu sudah merncanakan ingin bersalin di rumah
sakit atau rumah bersalin perlu mempersiapkan koper/ tas yang berisi pakaian bayi
dan pakaian ibu khususnya pembalut yang dapat meresap.
Persiapan persalinan yang perlu diperhitungkan juga adalah transportasi,
misalnya jarak tempuh dari rumah ke tujuan membutuhkan berapa lama, jenis alat
transportasi, sulit atau mudahnya jarak yang di tempuh, karena hal ini akan
mempengaruhi keterlambatan pertolongan. Untuk mengurangi tingkat kecemasan
dari sisi sosial ekonomi disarankan, keluarga sudah mengikuti kelas menjadi orang
tua mulai dari trimester I, II, dan III. Agar proses persalinan berjalan secara normal,
ibu selamat,dan bayinya sehat perlu direncanakan jauh sebelum masa persalinan tiba
dengan cara menabung, dapat melalui arisan, tabungan ibu bersalin (tabulin) atau
menabung di bank. (Salmah, dkk, 2006 )
i. Persiapan laktasi
1) Prenatal breast care
Tujuannya yaitu memelihara hygiene payudara, melenturkan menguatkan
puting susu, pengeluaran puting susu yang datar atau masuk kedalam ( retracted
nipple).
Teknik dengan cara kompres puting susu dan area sekitarnya dengan
menempelkan kapas yang dibubuhi minyak, bersihkan puting susu dan sekitar
dengan handuk kering yang bersih. Pegang kedua puting susu dan tarik keluar
bersama dan putar kedalam 10-15x dan keluar 10-15x, pangkal payudara dipegang
kedua tangan lalu diurut dari pangkal keputing susu 30x, pijat daerah areola susu
tersumbat atau tidak, pakailah BH yang menopang payudara.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-28


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

2) Postnatal breast care


Memelihara hygiene payudara, memperlancar ASI, dan merangsang sel-sel
payudara

6. Pemeriksaan Kehamilan

a. Tujuan asuhan kehamilan

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan

bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin

terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat bagi ibu

maupun bayinya.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

ekslusif

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kalhiran bayi agar

dapat tumbuh kembang secara normal. (Saifuddin, 2006:90)

b. Kebijakan tekhnis pemeriksaan

Penilaian klinik merupakan proses yang berkelanjutan dimulai pada

kontak pertama antara petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara

optimal berakhir pada pemeriksaan 6 minggu setelah persalinan. Pada setiap

kunjungan antenatal, petugas mengumpulkan dan menganalisis data

mengenai kondisi ibu melalui:

1) Anamnesis

a) Identitas suami dan istri : Nama, Umur, Suku, Agama, Pendidikan

terakhir, Pekerjaan, Alamat.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-29


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Tujuan: Untuk mengidentifikasi (mengenal) penderita dan

menentukan status social ekonominya yang harus kita ketahui misalnya untuk

menentukan anjuran apa atau pengobatan apa yang akan di berikan. Umur

penting, karena ikut menentukan prognosa kehamilan, kalau umur terlalu

lanjut atau terlalu muda maka persalinan lebih banyak resikonya.

Primigravida tua ialah wanita yang pertama kali hamil sedangkan umurnya

sudah mencapai 35 tahun atau lebih. Tentu para primi tua kemungkinan

kurang lancarnya persalinan lebih besar, maka pemeriksaan dan pemimpinan

persalinan harus secermat-cermatnya. Begitu pula halnya dengan

primigravida muda ialah seorang primigravida yang belum mencapai umur 16

tahun.

b) Keluhan utama

Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada

keluhan-keluhan lain.

c) Riwayat menstruasi

 Menarche

 Siklus haid

 Lamanya haid

 Banyaknya darah

 Konsistensi

 Dismenorhoe

 Hari pertama haid terakhir

Anamnesa haid memberikan kesan pada kita tentang faal alat

kandungan. Haid terakhir, teratur tidaknya haid, dan siklusnya

dipergunakan untuk memperhitungkan tanggal persalinan. Yang dimaksud

dengan haid terakhir ialah hari pertama haid yang terakhir.

d) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-30


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Kehamilan adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang

sangat. Persalianan spontan, buatan, aterm, premature, ditolong oleh

paraji atau bidan / dokter. Nifas demam, perdarahan, laktasi. Anal jenis

kelamin, berat badan, hidup atau tidak. Kalau meninggal umur dan sebab

meninggal. Mempengaruhi prognosis persalinan dan pimpinan

persalinan.

Bila mulai merasa pergerakan anak. Kalau kehamilan masih muda

adakah mual, muntah sakit kepala, dan perdarahan. Kalau kehamilan

sudah tua adakah bengkak atau muka, sakit kepala, perdarahan, sakit

pinggang. Keluhan ini harus selalu di ingat dalam memberi pengobatan.

 Anamnesa keluarga

Adakah penyakit keturunan dalam keluarga. Anak kembar atau

penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan.

e) Riwayat perkawinan

 Kawin atau tidak

 Berapa lama

 Berapa kali menikah

 Jumlah anak

 Pemeriksaan umum

1) Bagaimana keadaan umum pasien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,

kesadaran.

2) Adakah anemia, cyanosis, ikterus.

3) Keadaan jantung dan paru-paru

4) Adakah oedema

5) Reflek

6) Tensi

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-31


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

7) Berat badan

8) Pemeriksaan laboratorium : darah, urine dan faeces

 Pemeriksaan Khusus

1) Inspeksi : muka, leher, dada, perut, vulva dan anggota badan

2) Palpasi : untuk menentukan besarnya rahim, untuk memperkirakan tuanya

kehamilan, menentukan letak anak dalam rahim. Perlu juga diraba apakah

ada tumor lain di dalam rongga perut, cysta, myoma, atau limpa membesar.

Cara melakukan palpasi menurut Leopold yang terdiri atas 4 bagian :

Leopold I

- Mengetahui letak presentasi kepala dan bokong.

- Dengan cara, mengahadap ke kepala pasien gunakan ujung jari kedua tangan

untuk mempalpasi fundeus uteri. Apabila kepala janin teraba di bagian

fundus, yang akan teraba adalah keras, bulat, dan mudah digerakkan

dan ballotable.

Leopold II

- Untuk mengetahui dimana letak punggung dan bagian terkecil dari janin.

- Dengan cara, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen, pertahankan

uterus dengan tangan yang satu dan palpasi sisi lain untuk menentukan lokasi

punggung janin. Bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung,

kaku/tidak dapat digerakkan. Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan

teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, dan mungkin bisa

bergerak pasif atau aktif.

Leopold III

- Mengetahui bagian terbawah, yang paling dekat dengan serviks.

- Dengan cara, letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada pada kedua sisi

abdomen pasien tepat diantara symphisys minta pasien untuk menarik nafas

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-32


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

dan menghembuskannya. Pada saat pasien menghembuskan nafas, tekan jari

tangan ke bawah secara perlahan dan dalam di sekitar bagian presentasi.

Leopold IV

- Untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan Leopold III dan

untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas

panggul, memberikan informasi tentang bagian presentasi : bokong atau

kepala, sikap fleksi atau ekstensi, dan station (penurunan bagian prensentasi)

- Dengan cara, palpasi diantara dua tangan, evaluasi penurunan bagian

presentasi.

Gambar 2.1 Tekhnik Pemeriksaan Palpasi Secara Leopold

Cara mengukur Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri :

 Sebelum bulan ke III fundus uteri belum dapat di raba dari luar.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-33


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

 Akhir bulan III (12 minggu) 1-2 jari di atas symphisys.

 Akhir bulan IV (16 minggu) antara symphisys dan pusat.

 Akhir bulan V (20 minggu) 3 jari di bawah pusat.

 Akhir bulan VI (24 minggu) setinggi pusat.

 Akhir bulan VII (28 minggu) 3 jari di atas pusat.

 Akhir VIII (32 minggu) pertengahan prosesus xyphodeus pusat

Gambar 2.2 Cara Menentukan Usia kehamilan berdasarkan TFU

Untuk menghitung umur kehamilan dengan hubungan tinggi fundus uteri adalah :

TFU (cm) = umur kehamilan (bulan)


3,5 cm

3. Auskultasi

Dilakukan dengan stetoskop. Biasanya dipergunakan stetoskop

monoaural tetapi dapat juga dipergunakan stetoskop kepala atau dengan doptone

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-34


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

7. Bentuk Pelayanan Sesuai Kebijakan Program

1) Standar kunjungan pemeriksaan kehamilan

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya, oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali

kunjungan selama periode antenatal yaitu :

a) Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum minggu ke 14)

b) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)

c) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah

minggu ke 36)

Tabel 2.5 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan


Minimal Frek Optimal Ideal Frek
Trimester 1 - Kehamilan 1 – 12 sejak haid terlambat 1 1
I minggu bulan
- Kehamilan 12 – 28
minggu
Trimester 1 kehamilan 28 – 32 sampai kehamilan 28 mg 5
II minggu (1 bulan 1x)
kehamilan 28-36 mg (2 4
minggu 1x)
Trimester 2 - Kehamilan 34 – 40 kehamilan 7/37 ( 1minggu 5
III minggu 1x)
- Kehamilan 41 – 42

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-35


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

minggu
Total 4 Total 15
Sumber : Departement Kesehatan Republik Indonesia (1994 : 24), Jumiarni,
(1995:34) dan Manuaba (1998 : 130)
 Cara menentukan taksiran persalinan :
H+7
B (1-3) + 9, bila tanggal > 24 + B1, B(4-12) – 3
T (1-3) + 0, T (4-12) + 1

Keterangan :
H : hari
B : Bulan
T : Tahun

2) Standar pelayanan asuhan kehamilan (14T)

a) (timbang) berat badan (T1)

Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil akhir

kehamilan. Bila ibu hamil kurus atau gemuk sebelum hamil akan menimbulkan

risiko pada janin terutama apabila peningkatan atau penurunan sangat menonjol. Bila

sangat kurus maka akan melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR), namun berat

badan bayi dari ibu hamil dengan berat badan normal atau kurus, lebih

dipengaruhimoleh peningkatan atau penurunan berat badan selama hamil.

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-36


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan

adalah menggunakan indeks massa tumbuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi

tinggi badan pangkat 2.Contoh, wanita dengan berat badan 1,57 meter. Maka IMT-

nya 51/(157)2 = 20,7.

Tabel 2.6

Rekomendasi rentang pertambahan berat badan total pada wanita hamil, dilihat dari

BMI prekehamilan
Kategori BMI Pertambahan berat badan
Rendah ( BMI < 19,8 ) 12,5 kg – 18 kg
Normal ( BMI 19,8 = 26,0 ) 11,5 kg – 16 kg
Tinggi ( BMI > 26,0 = 29,0 ) 7,0 – 11,5 kg
(Buku saku bidan, Helen Varney, 2008:114)

Penambahan berat badan per trimester lebih penting daripada penambahan

berat badan keseluruhan. Pada trimester pertama peningkatan berat badan hanya

sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. pada trimester berikutnya akan terjadi peningkatan

berat badan ynag dapat dikatakan teratur, yaitu 0,35-0,4 kg per minggu.

b) Ukur Tekanan darah (T2)

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-37


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Tekanan darah yang normal 110/80 hingga 140/90 mmHg, bila melebihi dari

140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya pre eklamsi

c) Ukur tinggi Fundus Uteri (T3)

d) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-38


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

Pemberian tablet zat besi selama kehamilan minimum 90 tablet selama

kehamilan. Dimulai dengan memeberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah

rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 60 mg ) dan

Asam folat 500 µg, minimal masig-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak

diminum bersama teh dan kopi, karena akan mengganggu penyerapan.

(Saifuddin,2006:91)

e) Pemberian imunisasi TT (T5)

Tabel 2.7 Tabel Imunisasi TT


Anti- Interval Lama % per-
gen (selang waktu minimal ) perlindungan Lindungan
Pada kunjungan antenatal
TT1 - -
pertama

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-39


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

TT2 4 Minggu setelah TT1 3 Tahun 80


TT3 6 Bulan setelah TT2 5 Tahun 95
TT4 1 Tahun setelah TT3 10 Tahun 99
TT5 1 Tahun setalah TT4 25 Tahun/seumur hidup 99
(Saifuddin, 2006:91)

f) Pemeriksaan Hb (T6)

g) Pemeriksaan VDRL (T7)

h) Perawatan payudara, senam payudara, dan pijat tekan payudara (T8)

i) Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil (T9)

j) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)

k) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)

l) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)

m) Pemebrian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13)

n) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

Apabila suatu daerah tidak dapat melaksanakan 14 T sesuai kebijakan

dapat dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T ( Prawirohardjo,

2002: 88)

2.3. Rangkuman Materi

Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280

hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu

ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu

disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan

premature. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabillitas

(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda

mempunyai prognosis buruk. (Hanifa, 2005)

Di tinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam tiga bagian, yaitu :

a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 – 12 minggu)

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-40


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

b. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 – 28 minggu)

c. Kehamilan triwulan ketiga (antara 28 – 40 minggu)

Dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk. Dalam triwulan kedua alat-

alat telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan.

Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah dapat hidup.

Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20

minggu, disebut abortus. Bila hal ini terjadi di bawah 38 minggu sampai 40 minggu

disebut partus aterm.(Hanifa, 2006)

2.4. Referensi
1. Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternal. Jakarta : EGC
2. Irine, M, Boback, et al. 1995. Maternity Nursing. Louis Baltimor, Fourt
Edition.
3. Mandriwati. 2011. Asuhan Kebidanan Antenatal. Ed 2. Jakarta : EGC
4. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, &
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
5. Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba
Medika
6. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologis, Obstetri
Patologi. Jakarta : EGC
7. Padila. 2014. Keperawatan Maternitas Sesuai Dengan Standar Kompetensi
(PLO) dan Kompetensi Dasar (CLD). Yogyakarta : Nuha Medika
8. Piliteri, A. 1999. Maternal & Child Health Nursing : Care of The
Childbearing & Childrearing Family : ed 3rd.
9. Prawiroharjo, . 2000. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Praworihardjo.
10. Sunarti. 2013. Asuhan Kehamilan. Jakarta : Penerbit In Media
11. UNPAD Bandung. 1993. Obstetri Fisiologi. Bagian Obstetri Ginekologi
12. Wagiyo dan Putrono. 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan
Bayi Baru Lahir Fisiologis dan Patologis Ed 1. Yogyakarta : Andi

2.5. Latihan Soal

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-41


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

1. Seorang perempuan berusia 24 tahun (G1 P0 A0) hamil usia 30 minggu, datang
ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Perawat melakukan
pemeriksaan leopold, pertama mengukur TFU, kemudian menentukan bagian –
bagian janin terdapat di sebelah kanan dan kiri ibu.
Apakah tindakan perawat selanjutnya ?
a. Menentukan posisi janin
b. Menentukan bagian yang masuk pintu atas panggul
c. Menentukan bagian janin yang berada pada bagian terbawah
d. Menentukan sejauh mana presentasi itu masuk pintu atas panggul
e. Menentukan seberapa besar bagian terbawah masuk pintu atas panggul
2. Seorang perempuan 25 tahun hamil 5 bulan pada tanggal 1 Juli 2013 datang ke
Puskemas dengan keluhan badan cepat lelah, kepala kadang pusing, mata
sering berkunang-kunang. Sebelum hamil haidnya teratur tiap bulan. HPHT 3
Februari 2016. TFU setinggi pusat, DJJ 140 x/menit. Kapan perkiraan
persalinan perempuan tersebut?
a. 8 November 2016
b. 9 November 2016
c. 10 November 2016
d. 11 November 2016
e. 12 November 2016
3. Seorang perempuan 25 tahun hamil 5 bulan datang ke Puskemas dengan
keluhan badan cepat lelah, kepala kadang pusing, mata sering berkunang-
kunang. Sebelum hamil haidnya teratur tiap bulan.Tekanan Darah 120/80
mmHg. TFU setinggi pusat, DJJ 140 x/menit. Berdasarkan data di atas
manakah yang memastikan perempuan tersebut benar-benar hamil?
a. Ibu sudah tidak haid 5 bulan
b. Ibu merasakan kepala pusing
c. Pemeriksaan palpasi TFU setinggi pusat
d. Pemeriksaan auskultasi terdengar DJJ
e. Ibu merasakan mata berkunang-kunang
4. Pada saat melakukan pengkajian abdomen ibu post partum, didaerah abdomen
banyak terdapat garis-garis putih terutama diperut bagian bawah disebut apakah
garis-garis tersebut?
a. Linea alba
b. Linea nigra
c. Strie gravidarum
d. Cloasma gravidarum
e. Strie alba
5. Tanda chadwick’s akan ditemukan pada wanita hamil, apa yang dimaksud
dengan tanda Chadwick’s?
a. Istmus melunak

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-42


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

b. Serviks melunak
c. Vagina keunguan
d. Serviks keunguan
e. Istmus keunguan
6. Pada saat melakukan pengkajian abdomen pada ibu hamil, ditemukan garis
hitam lurus dari atas kebawah, disebut apakah garis tersebut?
a. Cloasma gravidarum
b. Linea nigra
c. Linea alba
d. Strie gravidarum
e. Hiperpigmentasi
7. Seorang ibu hamil G1P0000 usia kehamilan 9 bulan. Datang ke BPM untuk
memeriksakan kehamilannya. Sejak 2 minggu sakit pinggang, selama hamil
selalu periksa ke dukun. Setelah dilakukan pemeriksaan : TFU 3 jari bawah Px
(31,3 cm), letak memanjang, puki, presentasi kepala, kepala masuk 2/3 bagian,
DJJ (+) 12, 11, 12. Mengapa ibu mengalami sakit pinggang pada kasus di atas?
a. Bentuk tubuhnya bertambah lordose
b. Kepala masuk panggul
c. Tekanan kepala pada pinggang
d. Adanya aktivitas hormon estrogen dan progesterone
e. Panggul ibu mulai mekar

8. Ny “A” datang ke polindes pademawu untuk memeriksakan kehamilannya.


Ny”A” mengatakan ini merupakan kehamilannya yang ketiga. Pada riwayat
persalinannya dahulu Ny “A” mengatakan anak pertamanya lahir pada usia 18
minggu, anak keduanya lahir pada usia 40 minggu kembar dan hidup.
Bagaimanakah diagnosa kebidanannya ?
a. G3 P1011
b. G3 P1012
c. G3 P1101
d. G3 P1102
e. G3 P0111
9. Seorang ibu berusia 25 tahun dengan G1P0000 datang ke polindes mawar untuk
memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan ibu hamil 8
minggu. Melihat usia kehamilan ibu tersebut maka placenta belum terbentuk.
Siapakah yang berperan untuk mencukupi kebutuhan bayi didalam kandungan
selama placenta belum terbentuk ?
a. Corpos luteum graviditatum

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-43


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

b. Folikel stimulating hormon


c. Corpus albican graviditatum
d. Leutinizing Hormon
e. HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin)

10. Seorang wanita, 26 tahun dengan G2P1001, hamil 38 mgg. Hasil pemeriksaan
palpasi ditemukan letak punggung kanan, bagian bawah teraba bokong (letak
sungsang). Pada sebelah manakah auscultasi DJJ jelas terdengar?
a. Sekitar umbilicus
b. Kuadran kanan bawah
c. Kuadran kiri bawah
d. Diatas umbnilicus kanan
e. Diatas umbilicus kiri
11. Seorang perempuan berusia 22 tahun G2 P1001 hamil 36 minggu datang ke
Bidan praktek mandiri untuk periksa. Hasil pemeriksaan : Leopold I TFU 3 jari
dibawah procesus xifoideus, fundus teraba bulat, keras dan melenting, Leopold
II sebelah kiri teraba keras memanjang seperti papan, sebelah kanan bagian kecil
janin, Leopold 3 teraba bulat, lunak dan tidak melenting, Leopold 4 bagian
bawah janin masuk PAP 4/5. Apakah presentasi janin dari hasil pemeriksaan
tersebut?
a. Punggung
b. Bokong
c. Kepala
d. Tangan
e. Kaki
12. Perempuan, 23 tahun dengan G1P0000 datang ke RS Melati dengan keluhan
ingin periksa kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TFU setinggi
pusat, DJJ=136x/mnt, PUKI, Letkep, bagian terbawah belum masuk PAP, teraba
lunak di segmen bawah rahim dan terdapat peregangan jaringan di perut.
Berdasarkan kasus diatas, hasil pemeriksaan fisik berupa teraba lunak di segmen
bawah rahim disebut dengan ...
a. Hegar Sign
b. Braxton hick kontraktion
c. Operkulum
d. Goodel sign

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-44


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

e. Chadwik’s sign
13. Seorang wanita hamil trimester I control kehamilan di poli KIA Puskesmas,
diberikan tablet Fe dan vitamin. Bagaimana konseling cara minum yang tepat
pada pasien tersebut?
a. Diminum pagi hari
b. Diminum siang hari
c. Minum bersama dengan air putih
d. Minum bersama dengan air susu
e. Minum bersama dengan air jeruk
14. Pada tanggal 22 April 2013 datang Ny. D memeriksaan kehamilannya ke poli
kandungan RSUD Pamekasan, ketika ditanyakan HPHTnya ibu mengatakan
lupa pada HPHTnya, ketika dilakukan pemeriksaan Leopold teraba tinggi fundus
uteri di pertengahan umbilicus dan PX. Dari hasil pemeriksaan Leopold yang
dilakukan, berapa minggukah usia kehamilan Ny. D?
a. 32 minggu
b. 38 minggu
c. 34 minggu
d. 40 minggu
e. 36 minggu
15. Perempuan usia 23 tahun datang ke Poli kandungan Rumah Sakit Martodirejo
dengan keluhan sering pusing dan badan mudah lelah telah hamil 28 minggu.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan T : 110/70 mmHg, S: 36,5˚C, RR: 20 x/mnt,
N: 80 x/mnt. TFU empat jari di atas pusat, konjungtiva agak pucat, ujung
ekstrimitas pucat dan teraba dingin. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan pada
pasien tersebut?
a. Pemeriksaan Hb sahli
b. Pemeriksaan darah lengkap
c. Pemeriksaan gula darah acak
d. Kolaborasi untuk tranfusi darah
e. Kolaborasi dengan tenaga analis untuk pemeriksaan darah

2.6 JAWABAN
1. C
2. C
3. D
4. C
5. C
6. B
7. A
8. B

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-45


MODUL 2 : KONSEP KEHAMILAN

9. E
10. D
11. B
12. A
13. E
14. A
15. A

MODUL AJAR KONSEP KEHAMILAN 2-46

Anda mungkin juga menyukai