Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini
adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep kehamilan
- Mahasiswa mampu menjelaskan konsep adaptasi maternal secara fisiologis
dan psikologis pada kehamilan
- Mahasiswa mampu menjelaskan tanda – tanda kehamilan dan tanda bahaya
kehamilan
- Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan masalah keperawatan
pada Trimester I, II. III
- Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan dasar selama kehamilan
- Mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan tahapan pemeriksaan pada
ibu hamil
- Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk pelayanan sesuai kebijakan program
b. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira
kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter
kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah pasenta mulai
terbentuk. Plasenta juga mengambil alih fungsi korpus
luteum untuk mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
Terakhir ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxin,
suatu immunoreactive inhibilin dalam sirkulasi maternal.
Diperkirakan korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin
pada awal kehamilan. Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat
ditentukan dan meningkat pada trimester pertama. Relaxin
mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin
menjadi baik hingga aterm. (Hanifa, 2006 : 95)
c. Tuba fallopii
Muskulatur tuba fallopii mengalami
sedikit hipertropi selama kehamilan. Epitelium mukosa
tuba menjadi gepeng selama kehamilan, dibanding pada keadaan
tidak hamil. Sel-sel desidua dapat berkembang didalam stroma
endosalping, tetapi suatu membrane desidua kontinue tidak
terbentuk. (Sulaiman. 1983 : 36)
d. Perubahan vagina (liang senggama) dan perineum
Dinding vagina mengalami perubahan mencolok yang
tampaknya dilakukan untuk mempersiapkan diri terhadap
distensi yang terjadi pada persalinan.
komplikasi mual dan muntah. Hal ini biasanya dimulai pada kehamilan 4-8
minggu dan terus berlanjut sampai dengan 14-16 minggu. Relaksasi
otot polos perut dan hipomotilitas karena peningkatan esterogen atau
HCG dapat menyebabkan hal tersebut. (Salmah, 2006 : 56)
7) Perubahan kulit
Dari akhir bulan ke dua sampai dengan aterm, terjadi peningkatan.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh malanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormone yang
juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Daerah yang sering terdapat
pigmentasi yang sama, juga di aerola mamma. Linea alba pada kehamilan
menjadi hitam, karena sebagai linea nigra. Tidak jarang dijumpai kulit perut,
warnanya agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide. Setelah
partus, striae livide ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut striae
albikan. (Salmah, 2006 : 65)
8) Perubahan metabolisme
Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula,
terutama pada trimester ketiga, hemodilusi darah dan kebutuhan mineral
yang diperlukan janin., dalam makanan diperlukan protein tingi sekitar 0,5
gr/kg BB, kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
1) kalsium 1,5 grm setiap hari
2) zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari,
3) ibu hamil membutuhkan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 Kg selama
kehamilan, atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 Kg/minggu.
Pertambahan berat badan ini dapat terjadi sebagai berikut :
Tabel 2.1 Sumber pertambahan berat badan
No Sumber Berat
1 Janin 3 – 3,5 kg
2 Plasenta 0,5 kg
3 Air ketuban 1 kg
4 Rahim 1 kg
5 Timbunan lemak 1,5 kg
6 Timbunan protein 2 kg
7 Retensi air – garam 1,5 kg
(Saifuddin, 2006:99)
9) Perubahan musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot
dan ligament pelvic pada akhir kehamilan, pada saat kelahiran. Simfisis
pubis melebar sampai 4 mm pada usia gestasi 32 minggu. Meningkatnya
pergerakan pelvic menyebabkan pergerakan pada vagina dan hal ini
menyebabkan sakit punggung dan ligament pada hamil tua.
10) Sistem endokrin
a) Hormon plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ
endokrin secara langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan
produksi globulin meningkat dan menekan produksi
tiroksin, kortikosteroid dan steroid, dan akibatnya plasma yang
mengandung hormone-hormone ini akan meningkat jumlahnya.
b) Kelenjar hipofisis
Kelenjar hipofisis anterior meningkat sampai 30-50% yang menyebabkan
wanita hamil menderita pusing. Efek meningkatnya reaksi prolaktin
adalah ditekanya produksi estrogen dan progesterone pada masa
kehamilan.
c) Kelenjar tiroid
d) Dalam kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami
pembesaran kira-kira 13% karena adanya hyperplasia dari jaringan
glandula dan peningkatan vaskularitas.
e) Kelenjar adrenal
Karena dirangsang oleh hormone estrogen, kelenjar adrenal
memproduksi lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga
kortikosteroid, termasuk ACTH dan hal ini terjadi dari umur 12 minggu
sampai masa aterm. (Salmah, 2006:66)
h) Obstipasi
i) Pigmentasi kulit
j) Varises
2) Tanda kemungkinan kehamilan
a) Tanda Hegar adalah hipertrofi ishmus akibat menjadi panjang dan
lunak
2. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah keadaan ketika plasenta terletak
ditempat yang tidak normal yakni di segmen bawah uterus
sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum.
Plasenta previa terdiri dari :
Plasenta previa totalis, jika plasenta menutupi seluruh
permukaan.
Plasenta previa lateralis, jika plasenta menutupi sebagian dari
pembukaan.
Plasenta previa marginalis, jika tepi plasenta mencapai
pembukaan.
Plasenta letak rendah, jika plasenta berada pada segmen bawah
uterus, tetapi tidak mencapai jalan lahir.
Penyebab plasenta previa adalah terjadinya pertumbuhan
plasenta di segmen bawah uterus yang tidak selalu dapat
diterangkan dengan jelas, sehingga penyebab yang pasti tidak
dapat ditentukan. Beberapa hal dianggap faktor predisposisi
antara lain paritas tinggi dan usia. Gejalanya meliputi perdarahan
yang timbul tanpa mules atau nyeri dan darah yang keluar
berwarna merah segar
3. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah peristiwa terlepasnya plasenta dari
tempatnya yang normal sebelum anak lahir. Sebab terjadinya
solusio plasenta antara lain trauma, tali pusat pendek, hipertensi
menahun, umur yang telah tua dan multi paritas tinggi. Gejala
solusio plasenta:
Penderita mengeluh sakit perut terus menerus
Terjadi perdarahan pervaginam yang berwarna kehitaman,
kadang-kadang jumlah darah yang keluar tidak sesuai dengan
keadaan umur pasien.
Pada palpasi uterus tegang dan bagian anak sulit diraba.
Pucat, sesak nafas, anemia, kadang-kadang sampai syok.
2) Trimester II
a. Keluar cairan dari vagina (darah atau ketuban)
b. Panas BAK atau menggigil
c. Tidak ada gerakan janin
d. Muntah hebat
3) Trimester III
a. Gangguan penglihatan
b. Oedema
c. Sakit kepala sering atau hebat
d. Kejang
e. Panas menggigil
f. BAK panas keluar cairan darah dari vagina
g. Perubahan gerak anak
h. Nyeri
Peningkatan berlebihan
kadar estrogen selama masa
dan kehamilan
progesterone Gunakan bahan
pelingdung non
alergis
Haemoroid Konstipasi Hindari Trombhi
Tekanan yang konstipasi
meningkat dari Makan makanan
uterus gravid berserat
terhadap vena Gunakan
haemoroida kompres es,
Dukungan kompres hangat,
yang tidak atau sit bath.
memadai pada Dengnan
vena haemorois perlahan
di area masukan
anorektal kembali ke
Kurangnya dalam rektum
klep dalam jika perlu
pembuluh- Hindari BAB
pembuuh ini sambil jongkok
yang berakibat
secara
langsung pada
alira darah
Statis, gravitas,
tekanan vena
yang
meningkat
dalam vena
panggul,
kongesti vena,
pembesaran
vena-vena
haemoroid
Konstipasi Peningkatan Tingkatkan intek Rasa sakit hebat di
kadar cairan, serat di abdomen, tidak
progesterone dalam diit mengeluarkan gas
yang Minum cairan (obstruksi)
menyebabkan dingin ketika Rasa nyeri di
peristaltic usus perut kosong kuadran kanan
jadi lambat Istirahat cukup bawah
Penurunan Senam (apendiksitis)
motilitas Membiasakan
sebagai akibat buang air secara
dari relaksasi teratur
otot-otot halus BAB segera
Penyerapan air setelah ada
dari kolon dorongan
meningkat
Tekanan pada
uterus yang
membesar pada
usus
Suplemen zat
besi
Diit
Kurang senam
Sesak nafas Peningkatan Jelaskan Jika disertai
kadar penyebab demam, batuk,
progesterone fisiologisnya pernafasan cepat,
berpengaruh Latihan nafas malaise
pada pusat melalui senam Pernafasan cepat
pernafasan hamil tanpa demam
menerus
Varices pada- Kongesti vena- Tinggikan kaki- Tanda-tanda
kaki/vulva dalam vena bagiansewaktu berdiri dantromboflebitis
bawah yangduduk superficial atau
meningkat sejalan- Jaga agar kakithrombosis vena yang
dengan kehamilanjangan bersilang dalam
karena tekanan- Hindari berdiri
dari uterus yangatau duduk terlalu
hamil lama
- Kerapuhan- Istirahat dalam
jaringan elastisposisi berbaring
yang diakibatkanmiring ke kiri
oleh estrogen- Senam, hindari
kecenderungan pakaian dan korset
bawaan keluarga yang ketat, jaga
- Disebabkanpostur tubuh
faktorusia dan
lama berdiri
Pencegahan :
1) Hindari konstipasi, tindakan pencegahan palig efektif
2) Menghilangi ketegangan selama defekasii
3) Mengurangi bengkak dan sakit dengan merendam bokong dengan air hangat
4) Gunakan kompres
c. Kram pada kaki
Pencegahan :
1) Massase dan hangatkan otot yang terserang
2) Menghindari tekanan pada jari-jari kaki, pada waktu berjalan gunakan tumit
3) Latihan (senam)
4) Diet yang mencakup kalsium
d. Oedema
Pencegahan :
1) Menghindari pakaian yang ketat
2) Kaki ditinggikan jika tidur
3) Hindari berdiri lama, duduk lama
4) Posisi miring jika berbaring
e. Sering buang air kecil
Pencegahan :
1) Kosongkan saat terasa dorongan untuk bekemih
2) Batasi minum bahan diuretik alami (teh, colla, kaffein)
3) Perbanyak minum pada siang hari
4) Kurangi minum pada malam hari
maka cukup diberikan satu kali selama kehamilan. Suntikan TT melindungi ibu dan
bayinya dari penyakit tetanus neonaturum. Artinya apabila didalam waktu 3 tahun
wanita subur tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari
tetanus neonaturum.
e. Mobilisasi
Tujuannya agar sirkulasi darah baik, nafsu makan bertambah, pencernaan
lebih baik, tidur nyenyak. Dan dianjurkan agar jalan pagi, gerak badan dengan :
berdiri, jongkok, terlentang kaki diangkat keatas, terlentang perut diangkat, melatih
pernafasan.
f. Seksual
Hindari jika ibu tersebut ada riwayat sering abortus / prematur, perdarahan
pervaginam, minggu terakhir kehamilan karena bisa menyebabkan partus
prematurus, ketuban pecah.
g. Senam hamil
Tujuan senam hamil yaitu memberikan dorongan serta melatih jasmani dan
rohani dari ibu secara bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang,
sehingga persalinan dapat berjalan lancar dan mudah.
Manfaat senam hamil secra teratur dan terukur :
1) Memperbaiki sirkulasi darah
2) Mengurangi pembengkakan
3) Memperbaiki risiko gangguan gastrointestinal, termasuk sembelit
4) Mengurangi kram/ kejang kaki
5) Menguatkan otot perut
h. Persiapan persalinan
Kecemasan dapat meningkat karena keadaan jalan lahir dan anaknya selama
proses persalinan. Banyak wanita takut nyeri atau kerusakan karena mereka tidak
mengetahui tentang anatomi dan proses persalinan. Pada saat demikian dapat
diterangkan bahwa permulaan persalinan dapat ditandai dengan gejala-gejala sebagai
berikut :
1) Perut mulai tegang dan mengencang secara teratur setiap 10 atau 15 menit
2) Keluar lendir campur darah (blood show)
3) Ibu merasa sakit pinggang, rasa nyeri yang menjalar ke bagian perut bawah
4) Kadang-kadang keluar cairan dari vagina
Apabila ibu merasakan salah satu tanda di atas hendaknya segera pergi ke
tempat bersalin yang sudah disepakati antara suami dan istri serta keluarga lainnya.
Misalnya ke puskesmas, rumah bersalin, rumah sakit, atau di tempat pertolongan
swasta lainnya.
Jika ibu ingin bersalin di rumah, segera memanggil petugas kesehatan.
Sambil menunggu kedatangan petugas, hendaknya disiapkan peralatan yang
dibutuhkan seperti tempat bersalin, air panas dalam waskom, tempat merebus air, dan
alat keperluan ibu dan bayi. Jika ibu sudah merncanakan ingin bersalin di rumah
sakit atau rumah bersalin perlu mempersiapkan koper/ tas yang berisi pakaian bayi
dan pakaian ibu khususnya pembalut yang dapat meresap.
Persiapan persalinan yang perlu diperhitungkan juga adalah transportasi,
misalnya jarak tempuh dari rumah ke tujuan membutuhkan berapa lama, jenis alat
transportasi, sulit atau mudahnya jarak yang di tempuh, karena hal ini akan
mempengaruhi keterlambatan pertolongan. Untuk mengurangi tingkat kecemasan
dari sisi sosial ekonomi disarankan, keluarga sudah mengikuti kelas menjadi orang
tua mulai dari trimester I, II, dan III. Agar proses persalinan berjalan secara normal,
ibu selamat,dan bayinya sehat perlu direncanakan jauh sebelum masa persalinan tiba
dengan cara menabung, dapat melalui arisan, tabungan ibu bersalin (tabulin) atau
menabung di bank. (Salmah, dkk, 2006 )
i. Persiapan laktasi
1) Prenatal breast care
Tujuannya yaitu memelihara hygiene payudara, melenturkan menguatkan
puting susu, pengeluaran puting susu yang datar atau masuk kedalam ( retracted
nipple).
Teknik dengan cara kompres puting susu dan area sekitarnya dengan
menempelkan kapas yang dibubuhi minyak, bersihkan puting susu dan sekitar
dengan handuk kering yang bersih. Pegang kedua puting susu dan tarik keluar
bersama dan putar kedalam 10-15x dan keluar 10-15x, pangkal payudara dipegang
kedua tangan lalu diurut dari pangkal keputing susu 30x, pijat daerah areola susu
tersumbat atau tidak, pakailah BH yang menopang payudara.
6. Pemeriksaan Kehamilan
kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi.
maupun bayinya.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kalhiran bayi agar
kontak pertama antara petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara
1) Anamnesis
menentukan status social ekonominya yang harus kita ketahui misalnya untuk
menentukan anjuran apa atau pengobatan apa yang akan di berikan. Umur
Primigravida tua ialah wanita yang pertama kali hamil sedangkan umurnya
sudah mencapai 35 tahun atau lebih. Tentu para primi tua kemungkinan
tahun.
b) Keluhan utama
keluhan-keluhan lain.
c) Riwayat menstruasi
Menarche
Siklus haid
Lamanya haid
Banyaknya darah
Konsistensi
Dismenorhoe
paraji atau bidan / dokter. Nifas demam, perdarahan, laktasi. Anal jenis
kelamin, berat badan, hidup atau tidak. Kalau meninggal umur dan sebab
persalinan.
sudah tua adakah bengkak atau muka, sakit kepala, perdarahan, sakit
Anamnesa keluarga
e) Riwayat perkawinan
Berapa lama
Jumlah anak
Pemeriksaan umum
kesadaran.
4) Adakah oedema
5) Reflek
6) Tensi
7) Berat badan
Pemeriksaan Khusus
kehamilan, menentukan letak anak dalam rahim. Perlu juga diraba apakah
ada tumor lain di dalam rongga perut, cysta, myoma, atau limpa membesar.
Leopold I
- Dengan cara, mengahadap ke kepala pasien gunakan ujung jari kedua tangan
fundus, yang akan teraba adalah keras, bulat, dan mudah digerakkan
dan ballotable.
Leopold II
- Untuk mengetahui dimana letak punggung dan bagian terkecil dari janin.
- Dengan cara, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen, pertahankan
uterus dengan tangan yang satu dan palpasi sisi lain untuk menentukan lokasi
teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, dan mungkin bisa
Leopold III
- Dengan cara, letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada pada kedua sisi
abdomen pasien tepat diantara symphisys minta pasien untuk menarik nafas
Leopold IV
- Untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan Leopold III dan
untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas
kepala, sikap fleksi atau ekstensi, dan station (penurunan bagian prensentasi)
presentasi.
Sebelum bulan ke III fundus uteri belum dapat di raba dari luar.
Untuk menghitung umur kehamilan dengan hubungan tinggi fundus uteri adalah :
3. Auskultasi
monoaural tetapi dapat juga dipergunakan stetoskop kepala atau dengan doptone
jiwanya, oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
c) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke 36)
minggu
Total 4 Total 15
Sumber : Departement Kesehatan Republik Indonesia (1994 : 24), Jumiarni,
(1995:34) dan Manuaba (1998 : 130)
Cara menentukan taksiran persalinan :
H+7
B (1-3) + 9, bila tanggal > 24 + B1, B(4-12) – 3
T (1-3) + 0, T (4-12) + 1
Keterangan :
H : hari
B : Bulan
T : Tahun
kehamilan. Bila ibu hamil kurus atau gemuk sebelum hamil akan menimbulkan
risiko pada janin terutama apabila peningkatan atau penurunan sangat menonjol. Bila
sangat kurus maka akan melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR), namun berat
badan bayi dari ibu hamil dengan berat badan normal atau kurus, lebih
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan
adalah menggunakan indeks massa tumbuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi
tinggi badan pangkat 2.Contoh, wanita dengan berat badan 1,57 meter. Maka IMT-
Tabel 2.6
Rekomendasi rentang pertambahan berat badan total pada wanita hamil, dilihat dari
BMI prekehamilan
Kategori BMI Pertambahan berat badan
Rendah ( BMI < 19,8 ) 12,5 kg – 18 kg
Normal ( BMI 19,8 = 26,0 ) 11,5 kg – 16 kg
Tinggi ( BMI > 26,0 = 29,0 ) 7,0 – 11,5 kg
(Buku saku bidan, Helen Varney, 2008:114)
berat badan keseluruhan. Pada trimester pertama peningkatan berat badan hanya
sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. pada trimester berikutnya akan terjadi peningkatan
berat badan ynag dapat dikatakan teratur, yaitu 0,35-0,4 kg per minggu.
Tekanan darah yang normal 110/80 hingga 140/90 mmHg, bila melebihi dari
kehamilan. Dimulai dengan memeberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah
rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 60 mg ) dan
Asam folat 500 µg, minimal masig-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak
(Saifuddin,2006:91)
f) Pemeriksaan Hb (T6)
2002: 88)
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280
hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu
(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda
Di tinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
Dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk. Dalam triwulan kedua alat-
alat telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan.
Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan di bawah 20
minggu, disebut abortus. Bila hal ini terjadi di bawah 38 minggu sampai 40 minggu
2.4. Referensi
1. Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternal. Jakarta : EGC
2. Irine, M, Boback, et al. 1995. Maternity Nursing. Louis Baltimor, Fourt
Edition.
3. Mandriwati. 2011. Asuhan Kebidanan Antenatal. Ed 2. Jakarta : EGC
4. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, &
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
5. Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba
Medika
6. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologis, Obstetri
Patologi. Jakarta : EGC
7. Padila. 2014. Keperawatan Maternitas Sesuai Dengan Standar Kompetensi
(PLO) dan Kompetensi Dasar (CLD). Yogyakarta : Nuha Medika
8. Piliteri, A. 1999. Maternal & Child Health Nursing : Care of The
Childbearing & Childrearing Family : ed 3rd.
9. Prawiroharjo, . 2000. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Praworihardjo.
10. Sunarti. 2013. Asuhan Kehamilan. Jakarta : Penerbit In Media
11. UNPAD Bandung. 1993. Obstetri Fisiologi. Bagian Obstetri Ginekologi
12. Wagiyo dan Putrono. 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan
Bayi Baru Lahir Fisiologis dan Patologis Ed 1. Yogyakarta : Andi
1. Seorang perempuan berusia 24 tahun (G1 P0 A0) hamil usia 30 minggu, datang
ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Perawat melakukan
pemeriksaan leopold, pertama mengukur TFU, kemudian menentukan bagian –
bagian janin terdapat di sebelah kanan dan kiri ibu.
Apakah tindakan perawat selanjutnya ?
a. Menentukan posisi janin
b. Menentukan bagian yang masuk pintu atas panggul
c. Menentukan bagian janin yang berada pada bagian terbawah
d. Menentukan sejauh mana presentasi itu masuk pintu atas panggul
e. Menentukan seberapa besar bagian terbawah masuk pintu atas panggul
2. Seorang perempuan 25 tahun hamil 5 bulan pada tanggal 1 Juli 2013 datang ke
Puskemas dengan keluhan badan cepat lelah, kepala kadang pusing, mata
sering berkunang-kunang. Sebelum hamil haidnya teratur tiap bulan. HPHT 3
Februari 2016. TFU setinggi pusat, DJJ 140 x/menit. Kapan perkiraan
persalinan perempuan tersebut?
a. 8 November 2016
b. 9 November 2016
c. 10 November 2016
d. 11 November 2016
e. 12 November 2016
3. Seorang perempuan 25 tahun hamil 5 bulan datang ke Puskemas dengan
keluhan badan cepat lelah, kepala kadang pusing, mata sering berkunang-
kunang. Sebelum hamil haidnya teratur tiap bulan.Tekanan Darah 120/80
mmHg. TFU setinggi pusat, DJJ 140 x/menit. Berdasarkan data di atas
manakah yang memastikan perempuan tersebut benar-benar hamil?
a. Ibu sudah tidak haid 5 bulan
b. Ibu merasakan kepala pusing
c. Pemeriksaan palpasi TFU setinggi pusat
d. Pemeriksaan auskultasi terdengar DJJ
e. Ibu merasakan mata berkunang-kunang
4. Pada saat melakukan pengkajian abdomen ibu post partum, didaerah abdomen
banyak terdapat garis-garis putih terutama diperut bagian bawah disebut apakah
garis-garis tersebut?
a. Linea alba
b. Linea nigra
c. Strie gravidarum
d. Cloasma gravidarum
e. Strie alba
5. Tanda chadwick’s akan ditemukan pada wanita hamil, apa yang dimaksud
dengan tanda Chadwick’s?
a. Istmus melunak
b. Serviks melunak
c. Vagina keunguan
d. Serviks keunguan
e. Istmus keunguan
6. Pada saat melakukan pengkajian abdomen pada ibu hamil, ditemukan garis
hitam lurus dari atas kebawah, disebut apakah garis tersebut?
a. Cloasma gravidarum
b. Linea nigra
c. Linea alba
d. Strie gravidarum
e. Hiperpigmentasi
7. Seorang ibu hamil G1P0000 usia kehamilan 9 bulan. Datang ke BPM untuk
memeriksakan kehamilannya. Sejak 2 minggu sakit pinggang, selama hamil
selalu periksa ke dukun. Setelah dilakukan pemeriksaan : TFU 3 jari bawah Px
(31,3 cm), letak memanjang, puki, presentasi kepala, kepala masuk 2/3 bagian,
DJJ (+) 12, 11, 12. Mengapa ibu mengalami sakit pinggang pada kasus di atas?
a. Bentuk tubuhnya bertambah lordose
b. Kepala masuk panggul
c. Tekanan kepala pada pinggang
d. Adanya aktivitas hormon estrogen dan progesterone
e. Panggul ibu mulai mekar
10. Seorang wanita, 26 tahun dengan G2P1001, hamil 38 mgg. Hasil pemeriksaan
palpasi ditemukan letak punggung kanan, bagian bawah teraba bokong (letak
sungsang). Pada sebelah manakah auscultasi DJJ jelas terdengar?
a. Sekitar umbilicus
b. Kuadran kanan bawah
c. Kuadran kiri bawah
d. Diatas umbnilicus kanan
e. Diatas umbilicus kiri
11. Seorang perempuan berusia 22 tahun G2 P1001 hamil 36 minggu datang ke
Bidan praktek mandiri untuk periksa. Hasil pemeriksaan : Leopold I TFU 3 jari
dibawah procesus xifoideus, fundus teraba bulat, keras dan melenting, Leopold
II sebelah kiri teraba keras memanjang seperti papan, sebelah kanan bagian kecil
janin, Leopold 3 teraba bulat, lunak dan tidak melenting, Leopold 4 bagian
bawah janin masuk PAP 4/5. Apakah presentasi janin dari hasil pemeriksaan
tersebut?
a. Punggung
b. Bokong
c. Kepala
d. Tangan
e. Kaki
12. Perempuan, 23 tahun dengan G1P0000 datang ke RS Melati dengan keluhan
ingin periksa kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TFU setinggi
pusat, DJJ=136x/mnt, PUKI, Letkep, bagian terbawah belum masuk PAP, teraba
lunak di segmen bawah rahim dan terdapat peregangan jaringan di perut.
Berdasarkan kasus diatas, hasil pemeriksaan fisik berupa teraba lunak di segmen
bawah rahim disebut dengan ...
a. Hegar Sign
b. Braxton hick kontraktion
c. Operkulum
d. Goodel sign
e. Chadwik’s sign
13. Seorang wanita hamil trimester I control kehamilan di poli KIA Puskesmas,
diberikan tablet Fe dan vitamin. Bagaimana konseling cara minum yang tepat
pada pasien tersebut?
a. Diminum pagi hari
b. Diminum siang hari
c. Minum bersama dengan air putih
d. Minum bersama dengan air susu
e. Minum bersama dengan air jeruk
14. Pada tanggal 22 April 2013 datang Ny. D memeriksaan kehamilannya ke poli
kandungan RSUD Pamekasan, ketika ditanyakan HPHTnya ibu mengatakan
lupa pada HPHTnya, ketika dilakukan pemeriksaan Leopold teraba tinggi fundus
uteri di pertengahan umbilicus dan PX. Dari hasil pemeriksaan Leopold yang
dilakukan, berapa minggukah usia kehamilan Ny. D?
a. 32 minggu
b. 38 minggu
c. 34 minggu
d. 40 minggu
e. 36 minggu
15. Perempuan usia 23 tahun datang ke Poli kandungan Rumah Sakit Martodirejo
dengan keluhan sering pusing dan badan mudah lelah telah hamil 28 minggu.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan T : 110/70 mmHg, S: 36,5˚C, RR: 20 x/mnt,
N: 80 x/mnt. TFU empat jari di atas pusat, konjungtiva agak pucat, ujung
ekstrimitas pucat dan teraba dingin. Pemeriksaan apa yang harus dilakukan pada
pasien tersebut?
a. Pemeriksaan Hb sahli
b. Pemeriksaan darah lengkap
c. Pemeriksaan gula darah acak
d. Kolaborasi untuk tranfusi darah
e. Kolaborasi dengan tenaga analis untuk pemeriksaan darah
2.6 JAWABAN
1. C
2. C
3. D
4. C
5. C
6. B
7. A
8. B
9. E
10. D
11. B
12. A
13. E
14. A
15. A