Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MAN 17 Jakarta


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ 1
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti :
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif, dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora.
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c.
produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret
dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Memahami berbagai jenis 1. Menjelaskan pengertian entalpi reaksi


entalpi reaksi(entalpi 2. Mendefinisikan hukum hess dan konsep
pembakaran,entalpi pembentukan energi ikatan
dan lain-lain) hukum hess dan 3. Menjelaskan berbagai jenis entalpi
konsep energi ikatan 4. Memberi contoh energi ikatan
5. Menghitung ΔH berdasarkan hukum hess
dan energi ikatan
4.5 Membandingkan perubahan entalpi 1. Membuat laporan hasil eksplorasi entalpi
beberapa reaksi berdasarkan data hasil reaksi
percobaan

C. Tujuan Pembelajaran :

a. Siswa mampu mendeskripsikan macam-macam perubahan energi standar


b. Siswa dapat menentukan ∆H reaksi berdasarkan percobaan kalorimeter ,∆H reaksi
berdasarkan hukum Hess, ∆H reaksi berdasarkan data energi ikatan
c. Siswa mampu membandingkan kalor pembakaran suatu bahan bakar
d. Siswa mampu membandingkan kalor pembakaran suatu bahan bakar,
kegunaannya dengan sikap kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam sehingga akan
menambah rasa syukur terhadap Tuhan atas anugerah kekayaan alam yang
dilimpahkan.

D. Materi Pembelajaran :
Fakta:perubahan entalpi
Konsep:harga ∆H
Prinsip: q=mC.∆T
Prosedural:
Langkah –langkah menghitung reaksi dengan hukum hess dan langkah –langkah
pratikum

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Pengamatan, Pemecahan masalah, Diskusi
3. Model : Ceramah, Tanya Jawab, NHT, Eksperimen

F. Media, Bahan/Alat dan Sumber Belajar


1. Media : Gambar (cetak) dan elektronik, dan Power point
2. Alat/bahan : Infocus dan Laptop
3. Sumber belajar
Buku siswa : Latihan Soal Kimia Kelas XI Semester 1, media Pressindo
Buku referensi :

Rahardjo, Sentot Budi. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta.Pusat


Perbukuan DEPDIKNAS.
G. Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Pertemuan pertama (2 x 1 jp ), indikator 1

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

a. Siswa menjawab salam dari guru


b. Guru mengabsen siswa
c. Mengingat kembali tentang energi terutama
tentang hukum kekekalan energi.
d. Pemusatan perhatian siswa dengan
menginformasikan materi yang akan dipelajari
dengan bertanya tentang:”
Pendahuluan Bagaimana cara menentukan jumlah kalor yang
dihasilkan dari suatu reaksi?” siapa yang mau
menjawab?, ini adalah bagian dari pembelajaran pada
pertemuan kemarin.?”)
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang haru dicapai

Inti Mengamati 70 menit


a. Siswa duduk dalam kelompok yang telah dibagi oleh
ketua kelas pada hari sebelumnya berdasarkan
absen yang terdiri dari 4-5 orang dalam 1 kelompok

b. Siswa mendengarkan imformasi yang dijelaskan


oleh guru mengenai materi hari ini

c. Guru menyuruh siswa membuka buku paket tentang


hukum Hess dan menghitung ∆H reaksi berdasarkan
hukum Hess tersebut untuk dibahas oleh masing-
masing kelompok, dan siswa yang mengerti wajib
menjelaskanya pada teman satu kelompok

Menanya
a. Mengajukan pertanyaan yang akan merangsang siswa
untukmenjawab pertanyaan yang ada didalam buku.
b. Siswa melakukan tanya jawab sehubungan dengan
materi yang ada dengan tuntunan buku paket
c. Tanya jawab antara kelompok mengenai materi yang di
bahas

Pengumpulan Data
a. Siswa membaca dan memahami materi yang tengah
di baca

b. Setiap kelompok membahas tugas yang terdapat pada


buku

Mengasosiasikan
a. Setiap kelompokmembuat kesimpulan tentang materi
yang dipelajari
Mengkomunikasikan
a. Setiap kelompok memaparkan pendapatnya berdasarkan
hasil diskusi
b. Siswa menyakan materi yang belum dipahami.
c. Siswa menyimak penguatan yang disampaikan oleh
guru.

Penutup Penutup 10menit

● Guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dari


hasil diskusi.
● Guru memperkuat kesimpulan siswa. Dan melengkapi
jawaban yang kurang sempurna dari berbagai pertanyaan

● Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang


kinerjanya rapi d an berhasil

● Masing- masing kelompok mengumpulkan LKS yang


sudah diselesaikan

● Salah satu siswa melakukan refleksi

●Siswa mengejakan kuis sebanyak 2 buah


● soal essay

● Siswa mendapatkan tugas berupa ringkasan untuk materi


selanjutnya

● Siswa mendengarkan informasi oleh guru tentang materi


yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya

2.Pertemuan kedua (2 x 45 menit) indikator 2

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Pendahuluan a. Siswa menjawab salam 10 menit


b. Guru mengabsen siswa
c. Mengingat kembalitentang materi sebelumnya.
(apakah bunyi hukum Hess?” )
d. Pemusatan perhatian siswa dengan
menginformasikan materi yang akan dipelajari
dengan bertanya tentang “Kalor reaksi tidak hanya
dapat ditentukan melalui Percobaan tetapi juga
dapat ditentukan dari kalor reaksi-reaksi lain yang
berhubungan?”melalui gambar pengisian bahan
bakar di SPBU yang ditayangkan pada slide
e. Siswa menunjukan tugas ringkasan kepada guru
untuk diperiksa
f. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai

Inti Mengamati 70 menit


a. Siswa duduk berdasarkan kelompok minggu lalu.
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru secara
umum tentang menghitung ∆H reaksi melalui
percobaan

c. Guru memberikan LKS dan menjelaskan LKS


percobaan tersebut

Menanya
a. Tanya- jawab (diskusi) antar kelompok tentang hal-
hal yang belum di mengerti.

b. Siswa bertanya hal-hal yang belum dipahami


kepada guru

Pengumpulan Data
a. Guru menjelaskan LKS percobaan tersebut
b. Siswa melakukan Percobaan calorimeter

c. Guru membimbing siswa saat melakukan prosedur


kerja dalam praktik..
d. Setiap kelompok berdiskusi membahas
percobaanya masing- masing

Mengasosiasikan
a. Setiap kelompok menarik kesimpulan dari
percobaan yang dilakukan
Mengkomunikasikan
a. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil
kinerja kelompoknya di depan kelas dan kelompok
lainya menanggapi

b. Siswa menyimak penguatan dari guru

Penutup a. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan 10 menit

b. Guru memperkuat kesimpulan siswa untuk


menemukan konsep bagaimana cara menentukan perubahan
entalpi reaksi dengan menggunakan Kalorimeter dan data
kalorimetri

c. Siswa memberikan penghargaan kepada siswa yang


banyak menjawab pada saat diskusi

d. Kuis menjawab pertanyaan pilihan berganda 2 soal

e. salah satu siswa diminta untuk melakukan refleksi

f.Siswa mendengarkan informasi mengenai materi


selanjutnya

3. Pertemuan ketiga ( 2 x 45 menit) indikator 3

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Pendahuluan a. Siswa mejawab salam 10menit


b. Guru mengabsen siswa
c. Guru mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya.
(“bagaimana cara menghitung ∆H reaksi melalui
percobaan kalorimetri?”)
d. Pemusatan perhatian siswa dengan menginformasikan
materi yang akan dipelajari dengan bertanya tentang
titrasi asam dan basa.( ternyata kalor reaksi juga dapat di
hitung berdasarkan data energi ikatan?”)
e. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai

Inti Mengamati
a. Siswa duduk berdasarkan kelompok minggu lalu. 70 menit
b .Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang
menghitung ∆H reaksi dengan menggunakan data energi
pembentukan standar (∆Ho) dengan siklus dan energi
f
ikatan

c, Guru memberikan soal yang ada di buku tentang


perhitungan

Menanya
a. Mengajukan pertanyaan yang akan merangsang siswa
untuk dapat menjelaskan cara menghitung ∆H reaksi
dengan mengguakan data energi pembentukan standar
b. Siswa melakukan Tanya jawab sehubungan denganhasil
bacaanya

Pengumpulan Data
a. Setiap kelompok menjawab soal tersebut bersama dalam
kelompoknya masing- masing
b. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan
perhitungan
c. Setiap kelompok berdiskusi membahas soal yang tertera
pada buku

Mengasosiasikan
a. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi mereka
masing- masing

Mengkomunikasikan
a. Setiap kelompok mempersentasikan hasildiskusi mereka
masing- masing
b. Siswa menyakan materi yang belum dipahami
b. Siswa menyimak penguatan yang disampaikan oleh
guru.

Penutup g. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan 10 menit

h. Siswa memberikan penghargaan kepada siswa yang


banyak menjawab pada saat diskusi

i. Guru memberikan tugas untuk membaca tentang materi


selanjutnya.

j. salah satu siswa diminta untuk melakukan refleksi

k. Siswa mendengarkan informasi mengenai materi


selanjutnya
4.Pertemuan keempat( 2 x 45 menit) indikator 4

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Pendahuluan a. Siswa menjawab salam 10menit


b. Guru mengabsen siswa
c. Guru mengingatkan kembali tentang materi
sebelumnya.(“apa yang dimaksud dengan perubahan
entalpi??”)
d. Pemusatan perhatian siswa dengan
menginformasikan materi yang akan dipelajari
dengan bertanya tentang titrasi asam dan basa.(
Batubara, minyak bumi, dan gas alam merupakan
sumber utama energi bahan bakar. Minyak tanah dan
gas LPG biasa digunakan untuk memasak di
rumah-rumah. Gasolin (terutama bensin) digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Bahan
bakar untuk industri selain solar, juga digunakan
batubara., manakah yang paling efektif untuk
digunakan?”)
e. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai

Inti Mengamati 70menit


a. Siswa duduk berdasarkan kelompok minggu lalu.
b. Siswa menyimak informasi yang disampaikan
guruberkenaan dengan nilai kalor bahan bakar
c. Setiap kelompok ditugaskan membuka buku paket yang
telah tersedia mengenai materi tersebut
d. Siswa membaca buku paket sambil memahaminya

Menanya
c. Mengajukan pertanyaan yang akan merangsang siswa
untuk dapat menjelaskan bagaimana cara
membandingkan kalor pembakaran suatu bahan bakar
d. Siswa melakukan Tanya jawab sehubungan denganhasil
bacaanya

Pengumpulan Data
d. Setiap kelompok mengumpulkan informasi dari bebagai
sumber belajar tentang perbandingan kalor pembakaran
bahan bakar
e. Setiap kelompok melakukan diskusi tentang materi
tersebut
f. Setiap kelompok berdiskusi membahas soal yang tertera
pada buku

Mengasosiasikan
c. Setiap kelompok menafsirkan hubungan perbandingan
kalor pembakaran bahan bakar tersebut
d. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi mereka
masing- masing

Mengkomunikasikan
c. Setiap kelompok mempersentasikan hasildiskusi mereka
masing- masing
d. Siswa menyakan materi yang belum dipahami
e. Siswa menyimak penguatan yang disampaikan oleh
guru.

Penutup f. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan 10 menit

g. Siswa memberikan penghargaan kepada siswa yang


banyak menjawab pada saat diskusi

h. salah satu siswa diminta untuk melakukan refleksi

i. Siswa mendengarkan informasi mengenai materi


selanjutnya

4. Pertemuan kelima (2x45 menit) indikator 5

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN


Pendahuluan a. Siswa menjawab salam dan berdoa bersama

b. Siswa menjawab apersepsi yang diajukan guru


:mengingatkan kembali bahwa energi dapat di ubah menjadi
energi lainnya.

c. Siswa menanggapi motivasi yang disampaikan oleh guru


:memberikan contoh terjadinya energi listrik dari turbin atau
kejadian stunami.

d. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran


Inti Mengamati
e. Siswa duduk berdasarkan kelompok minggu lalu.
f. Siswa menyimak informasi yang disampaikan
guruberkenaan dengan nilai kalor bahan bakar
g. Setiap kelompok ditugaskan membuka buku paket yang
telah tersedia mengenai materi tersebut
h. Siswa membaca buku paket sambil memahaminya

Menanya
e. Mengajukan pertanyaan yang akan merangsang siswa
untuk dapat menjelaskan bagaimana cara
membandingkan kalor pembakaran suatu bahan bakar
f. Siswa melakukan Tanya jawab sehubungan denganhasil
bacaanya

Pengumpulan Data
g. Setiap kelompok mengumpulkan informasi dari bebagai
sumber belajar tentang perbandingan kalor pembakaran
bahan bakar
h. Setiap kelompok melakukan diskusi tentang materi
tersebut
i. Setiap kelompok berdiskusi membahas soal yang tertera
pada buku

Mengasosiasikan
f. Setiap kelompok menafsirkan hubungan perbandingan
kalor pembakaran bahan bakar tersebut
g. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi mereka
masing- masing

Mengkomunikasikan
e. Setiap kelompok mempersentasikan hasildiskusi mereka
masing- masing
f. Siswa menyakan materi yang belum dipahami
h. Siswa menyimak penguatan yang disampaikan oleh
guru.

Penutup j. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan

k. Siswa memberikan penghargaan kepada siswa yang


banyak menjawab pada saat diskusi

l. salah satu siswa diminta untuk melakukan refleksi


m. Siswa mendengarkan informasi mengenai materi
selanjutnya

8. Penilaian Hasil Pembelajaran :


1.Jenis /teknik penilaian: penugasan (diskusi), observasi, tes tertulis
2. bentuk instrument: sikap, uraian,
3. Instrumen
I. LKS

1. LKS pertemuan kedua tentang percobaan

Perubahan Kalor Dalam Reaksi

I. Tujuan : Siswa mampu memahami reaksi yang melepaskan/menyerap kalor

II. Alat dan Bahan :

Alat : - Tabung reaksi

- Termometer
- Seperangkat alat pemanas

Bahan :

- Aquades
- Larutan NaOH
- Larutan Hcl
III. Prosedur Kerja
1. Ukur kapasitas kalor kalorimeter dengan cara mencampurkan air panas dan air dingin,
seperti pada Contoh 3.8 (contoh penentuan kapasitas kalor kalorimeter), atau asumsikan
bahwa calorimeter tidak menyerap kalor hasil reaksi (Ck = 0).

2. Masukkan 50 mL HCl 10% ke dalam gelas kimia dan 50 mL NaOH 5% ke dalam gelas
kimia yang lain. Samakan suhu awal pereaksi dan ukur (T1).
3. Campurkan kedua pereaksi itu dalam kalorimeter, kemudian aduk.
4. Catat suhu campuran setiap 30 detik sampai dengan suhu reaksi turun kembali. Buat grafik
suhu terhadap waktu (grafik berbentuk parabola), kemudian diinterpolasi mulai dari waktu
akhir (ta) sampai waktu 0 detik (t0).
5. Suhu akhir reaksi (T2) adalah suhu pada waktu mendekati 0 detik (hasil interpolasi).
Waktu Suhu

30 deti

k 1

menit

1.5 menit

Pertanyaan

1. Jika kalor jenis larutan (CLarutan)= 3,89 J g-1 OC-1, hitunglah kalor reaksi. Asumsikan
larutan = 1 g/mL.

2. Bagaimana caranya menyamakan suhu pereaksi?

3. Berapa selisih suhu akhir dan suhu awal?

4. Berapa kalor yang diserap oleh larutan?

5. Berapa kalor yang dilepaskan oleh sistem reaksi?

6. Apakah percobaan yang Anda lakukan pada tekanan tetap atau bukan?

7. Jika pada tekanan tetap, berapa perubahan entalpi reaksinya, ∆_____?

Lembar Penilaian percobaan dalam Kelompok

Kelompok
No Aspek Penilaian
I II III IV V

1. Kerjasam antar B C K B C K B C K B C K B C K

anggota

2. Kelengkapan
peralatan pribadi,
seperti baju lab,
sarung tangan dan
masker

3. Keterampilan
dalam melakukan
percobaan
4. Keaktifan dalam
kelompok

5. ketelitian

Pedoman Penilaian Afektif

Aspek Yang Diamati

Kerja
Kt
N Nama Tanggu sama Kedisplin Menghar Kejujur Motivas r
ng dalam gai i potensi
o Siswa an an
Jawab kelompo Teman diri
k

B C K B C K B C K B C K B C K B C K

1.

2.

3.

4.

… Dst nya…

Soal kuis

1. Jelaskan bahwa sesuatu yang panas mengandung banyak kalor adalah konsep yang
salah jika dihubungkan dengan konsep energi.
2.Reaksi berikut: SO3(g) + H2O(g)→H2SO4(aq) merupakan tahap akhir dalam produksi
asam sulfat secara komersial. Perubahan entalpi reaksi ini adalah –266 kJ.Untuk
membangun industri asam sulfat, apakah perlu disediakan pemanasan atau pendinginan
reaksi?Jelaskan.

Soal Pilihan ganda:


3, pembakaran suatu contoh zat dalam sebuah calorimeter bom menghasilkan kalor
sebesar 25,2 KJ. Air yang berada dalam calorimeter adalah 1000 g dan dan suhunya
naik 4oC.jika kalor jenis air adalah 4,2 J.g-1oC-1, maka kapasitas kalor calorimeter bom
tersebut adalah...
o -1 o -1
a, 2,1 KJ.C d, 16,8 KJ.C
o -1 o -1
b, 4,2 KJ.C e, 25,2 KJ.C
o -1
c, 8,4 KJ.C
4, .Jika sebanyak 10 g NH4NO3 dilarutkan dalam 50 g air dalam kalorimeter, suhu
larutan turun dari 25°C menjadi 20°C. Jika diketahui kalor jenis larutan 4 J g–1°C–1,
jumlah kalor pelarutan NH4NO3 adalah ....
A. +1,2 kJ c. C. +5,0 kJ

B. +2,0 kJ D. –1,2 k J E. –5,0 kJ

Tugas PR

2. Jelaskan bahwa sesuatu yang panas mengandung banyak kalor adalah konsep yang
salah jika dihubungkan dengan konsep energi.
2.Reaksi berikut: SO3(g) + H2O(g)→H2SO4(aq) merupakan tahap akhir dalam produksi
asam sulfat secara komersial. Perubahan entalpi reaksi ini adalah –266 kJ. Untuk
membangun industri asam sulfat, apakah perlu disediakan pemanasan atau pendinginan
reaksi? Jelaskan.

Soal Pilihan ganda:


3, pembakaran suatu contoh zat dalam sebuah calorimeter bom menghasilkan kalor
sebesar 25,2 KJ. Air yang berada dalam calorimeter adalah 1000 g dan dan suhunya
naik 4oC. jika kalor jenis air adalah 4,2 J.g-1oC-1, maka kapasitas kalor calorimeter bom
tersebut adalah...
o -1 o -1
a, 2,1 KJ.C d, 16,8 KJ.C
o -1 o -1
b, 4,2 KJ.C e, 25,2 KJ.C
o -1
c, 8,4 KJ.C
4, . Jika sebanyak 10 g NH4NO3 dilarutkan dalam 50 g air dalam kalorimeter, suhu
larutan turun dari 25°C menjadi 20°C. Jika diketahui kalor jenis larutan 4 J g–1°C–1,
jumlah kalor pelarutan NH4NO3 adalah ....
A. +1,2 kJ c. C. +5,0 kJ

B. +2,0 kJ D. –1,2 k J E. –5,0 kJ

Kunci jawaban soal kuis


No
So Kunci Jawaban Skor
al

1 Pada benda panas yang banyak adalah energi internal sedangkan kalor baru memiliki 2,5
nilai apabila terjadi perpindahan energi.

2 Pendingin, karena reaksi melepas energi. 2,5

3 A, kalor yang dihasilkan oleh reaksi sebagian diserap oleh ai r yang ada pada 5
kalorimeter dan sebagian oleh calorimeter.

q
reaksi = qair +
q
kalorimeter

=m
air x cair x ∆t + ckalorimeter x ∆t

25200= 1000 x 4,2 x 4 + ckal x 4

c = 2100 J . oC-1= 2,1 KJ oC-1


k
al

4. A, +1,2 kj 5

Format Penilaian Sikap Siswa

Aspek yang dinilai


Mengajukan Menjawab Mengemukakan Menanggapi Memberikan
Nama pertanyaan pertanyaan gagasan sesuai gagasan solusi
No
Siswa topik yang dengan sikap
dibahas yang santun

YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK


1.
2.
3.
4.
5.
...

Format Penilaian Psikomotorik


Mata Ajar : …………………………………………………..
Nama Tugas : …………………………………………………..
Alokasi Waktu : …………………………………………………..
Nama Peserta Didik : …………………………………………………..
Kelas / SMT : …………………………………………………..

NO KELOMPOK ASPEK PENILAIAN SKOR (1-5)*

1 Cara mempresentasi
a. Kejelasan bahasa
b. Mudah dipahami
c. Menarik

2 Bahan presentasi:
a. Sesuai konsep
b. Menarik
c. inovatif

3 Menanggapi masukan/pertanyaan
TOTAL SKOR
Catatan: *) Skor diberikan dengan rentang skor 1(satu) sampai dengan 5 (lima),
dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses presentasi 1 =
tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
: ..................................................
....................................................
Mata Pelajaran .........
: ..................................................
....................................................
Kelas/Semester .........
: ..................................................
....................................................
Sub Materi .........
: ..................................................
....................................................
Hari/ Tanggal .........
: ..................................................
....................................................
Pertemuan Ke .........

Skor Rubrik/kriteria

No Kegiatan
1 2 3 4 1 2

Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 si


ketika membuka memperhatikan memperhatikan memper
pelajaran guru ketika guru ketika guru ke
membuka membuka membu
pelajaran pelajaran pelajara

Menjawab 1-2 siswa 3-5 siswa 6 siswa


1. Pendahuluan pertanyaan pada menjawab menjawab menjaw
kegiatan apersepsi pertanyaan pada pertanyaan pada pertany
dan motivasi kegiatan kegiatan kegiata
apersepsi apersepsi apersep

Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 si


menjelaskan tujuan memperhatikan memperhatikan memper
pembelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelas

2. Kegiatan Inti Memperhatikan 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 si


penjelasan guru memperhatikan memperhatikan memper
tentang model jigsaw penjelasan guru penjelasan guru penjelas
Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 si
menjelaskan materi memperhatikan memperhatikan memper
pelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelas

Mengerjakan tugas 1-9 siswa yang 10-15 siswa 16-20 si


yang diberikan guru mengerjakan yang menger
tugas mengerjakan tugas
tugas

Mempresentasikan 1- 4 siswa 4-6 siswa 6-8 sisw


tugasnya didepan mempresentasik mempresentasik mempre
kelas an tugasnya an tugasnya an tugas
Mengulang dan 1-5 siswa yang 6-8 siswa yang 9-11 sis
menghubungkan mengulang dan mengulang dan mengul
materi dengan jigsaw menghubungkan menghubungkan menghu
materi dengan materi dengan materi d
jigsaw jigsaw jigsaw

Mendengarkan guru 1-10 siswa yang 11-15 siswa 16-20 s


memberikan mendengarkan yang yang
penguatan penguatan guru mendengarkan menden
penguatan guru penguat

3. Kegiatan Menyimpulkan hasil 1 siswa yang 2-4 siswa yang 5 siswa


Penutup pembelajaran meyimpulkan meyimpulkan meyimp

Megerjakan soal dan 1-10 siswa yang 11-15 siswa 16- 20 s


menjawab sendiri menjawab soal yang menjawab yang m
sendiri soal sendiri soal sen
Lembar Kegiatan Siswa

Judul : Perkembangan Teori Atom

Tujuan/Indikator :
1. Menjelaskan perkembangan teori atom,
2. Menggambarkan model atom dalton, thomson, rutherford
Dasar Teori :

Berdasarkan berbagai penemuan, John Daltol merumuskan teori atom yang pertama
sekitar tahun 1803-1807 yang mengatakan atom adalah setiap unsur terdiri atas partikel yang
tak bisa terbagi. Pada tahun 1900, J.J Thomson mengajukan model atom yang menyerupai
roti kismis. Atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis. Pada tahun 1911, Rutherford dapat menjelaskan
penghamburan sinar alfa dengan mengajukan gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford
sebagian dari massa dan muatan positif atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang
selanjutnya disebut inti atom (purba, 2006).
Petunjuk kerja/Kegiatan:
1. Duduklah dalam kelompok yang telah dibagikan sebelumnya.
2. Bacalah buku paket tentang perkembangan teori atom.
3. Diskusikanlah dengan teman-teman kelompokmu, dan selesaikanlah soal-soal berikut ini.
4. Cocokkanlah isi tabel berikut dengan jawaban yang tepat, dengan mengisi titik-titik di
samping kanan tabel berikut.

Pernyataan Jawaban
1. Bagian terkecil dari suatua. Jonh Dalton
unsur yang masih
mempunyai sifat-sifat unsur
itu.

2. Elektron ditemukan oleh J.Jb. Atom


Thomson melalui percobaan

3. Gambar c. Tabung sinar katoda


disamping
merupakan
model atom?

4. Tabung sinar katoda dengand.


medan listrik yang tegak
lurus dengan arah sinar
katoda dan medan magnetik
luar.

5. Gambar di samping e. Atom tersusun atas inti


adalah atom yang bermuatan
positif sebagai pusat massa
dan dikelilingi
elektron-elektron yang
bermuatan negatif.
6. Atom terdiri dari materi f.
bermuatan positif dan
didalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti
kismis
Uraian materi

Penentuan ∆H Reaksi secara Empirik


Penentuan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dilakukan secara empirik maupun secara
semiempirik. Secara empirik, artinya melakukan pengukuran secara langsung di
laboratorium, sedangkan semiempirik adalah menggunakan data termodinamika yang sudah
ada di handbook. Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan melalui pengukuran secara
langsung di laboratorium berdasarkan perubahan suhu reaksi karena suhu merupakan ukuran
panas (kalor). Jika reaksi dilakukan pada tekanan tetap maka kalor yang terlibat dalam reaksi
dinamakan perubahan entalpi reaksi (∆H reaksi).

1. Pengukuran Kalor

Anda pasti pernah memasak air, bagaimana menentukan kalor yang diperlukan untuk
mendidihkan air sebanyak 2 liter? Untuk mengetahui ini, Anda perlu mengukur suhu air
sebelum dan sesudah pemanasan. Dari selisih suhu, Anda dapat menghitung kalor yang
diserap oleh air,

berdasarkan persamaan:

Q = m c ∆T

Keterangan:

m = massa air (dalam gram)

c = kalor jenis zat, yaitu jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram zat
sebesar 1°C

∆T = perubahan suhu

Metode lain menentukan kalor adalah didasarkan pada hukum kekekalan energi yang
menyatakan bahwa energi semesta tetap. Artinya, kalor yang dilepaskan oleh zat X sama
dengan kalor yang diterima oleh zat Y. 60 Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI
Anda sering mencampurkan air panas dan air dingin, bagaimana suhu air setelah
dicampurkan? Pada proses pencampuran, kalor yang dilepaskan oleh air panas diserap oleh
air dingin hingga suhu campuran menjadi sama. Secara matematika dirumuskan sebagai
berikut.

QAir panas = QAir dingin

Jadi, pertukaran kalor di antara zat-zat yang berantaraksi, energi totalnya sama dengan nol.

QAir panas + QAir dingin = 0


2. Pengukuran Tetapan Kalorimeter

Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. Skema alatnya ditunjukkan pada Gambar 3.4.
Kalorimeter ini terdiri atas bejana yang dilengkapi dengan pengaduk dan termometer. Bejana
diselimuti penyekat panas untuk mengurangi radiasi panas, seperti pada termos. Kalorimeter
sederhana dapat dibuat menggunakan wadah styrofoam,.Untuk mengukur kalor reaksi dalam
kalorimeter, perlu diketahui terlebih dahulu kalor yang dipertukarkan dengan kalorimeter
sebab pada saat terjadi reaksi, sejumlah kalor dipertukarkan antara sistem reaksi dan
lingkungan (kalorimeter dan media reaksi). Besarnya kalor yang diserap atau dilepaskan oleh
kalorimeter dihitung dengan persamaan:

Qkalorimeter = Ck. ∆T

dengan Ck adalah kapasitas kalor kalorimeter.

C. Penentuan ∆H secara Semiempirik


Penentuan ∆H suatu reaksi, selain dapat diukur secara langsung di laboratorium juga dapat
ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi standar suatu zat yang terdapat dalam
handbook.

1. Perubahan Entalpi Standar (∆H )


Harga perubahan entalpi ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir sehingga perlu
menetapkan kondisi pada saat entalpi diukur karena harga entalpi bergantung pada keadaan.
Para ahli kimia telah menetapkan perubahan entalpi pada keadaan standar adalah kalor yang
diukur pada tekanan tetap 1 atm dan suhu 298K. Perubahan entalpi standar dilambangkan
dengan ∆H°. Satuan entalpi menurut Sistem Internasional (SI) adalah joule (disingkat J).
Perubahan entalpi standar untuk satu mol zat dinamakan ∆H° molar. Satuan untuk H° molar
adalah J mol–1. Jenis perubahan entalpi standar bergantung pada macam reaksi sehingga
dikenal perubahan entalpi pembentukan standar ( ∆Hf), perubahan entalpi penguraian standar
(∆Hd), dan perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hc).
a. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar

Perubahan entalpi pembentukan standar ( Hf) adalah kalor yang terlibat dalam reaksi
pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya, diukur pada keadaan standar.
Contohnya, pembentukan satu mol air dari unsur-unsurnya. H2(g) + 1 2 O2(g) H2O(g) ∆H°=
–286 kJ mol–1 Berdasarkan perjanjian, H° untuk unsur-unsur stabil adalah 0 kJ mol–1.
Keadaan stabil untuk karbon adalah grafit (∆ HfCgrafit = 0 kJ), keadaan stabil untuk gas
diatom, seperti O2, N2, H2, Cl2, dan lainnya sama dengan nol ( ∆HfO2, H2, N2, Cl2 = 0 kJ).

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar

Reaksi penguraian merupakan kebalikan dari reaksi pembentukan, yaitu penguraian senyawa
menjadi unsur-unsurnya. Harga perubahan entalpi penguraian standar suatu zat sama besar
dengan perubahan entalpi pembentukan standar, tetapi berlawanan tanda.

2. Hukum Hess
Hukum Hess muncul berdasarkan fakta bahwa banyak pembentukan senyawa dari unsur-
unsurnya tidak dapat diukur perubahan entalpinya secara laboratorium. pecahannya. Pada
1840, pakar kimia dari Swiss Germain H. Hess mampu menjawab tantangan tersebut.
Berdasarkan hasil pengukuran dan sifat-sifat entalpi, Hess menyatakan bahwa entalpi hanya
bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi maka perubahan entalpi tidak bergantung
pada jalannya reaksi (proses). Pernyataan ini dikenal dengan hukum Hess. Dengan kata lain,
perubahan entalpi reaksi hanya ditentukan oleh kalor pereaksi dan kalor hasil reaksi.

3. Penentuan ∆Ho Reaksi dari Data ∆H f


Salah satu data perubahan entalpi yang penting adalah perubahan entalpi pembentukan
standar, ∆H°f .Dengan memanfaatkan data ∆H°f ,Anda dapat menghitung ∆H° reaksi-reaksi
kimia. ∆H tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya ditentukan oleh ∆H pereaksi
dan ∆Hhasil reaksi. Oleh karena itu, ∆H° reaksi dapat dihitung dari selisih ∆H°f zat-zat yang
bereaksi. Secara matematika dirumuskan sebagai berikut: ∆H°reaksi= ∑∆H°f (produk) –
∑∆H°f (pereaksi) dengan ∑menyatakan jumlah macam zat yang terlibat dalam reaksi.

4. Penentuan ∆H Reaksi dari Data Energi Ikatan


Anda sudah tahu apa yang dimaksud dengan ikatan? Kekuatan ikatan antara atom-atom
dalammolekul dapat diketahui dari energinya. Semakin besar energi yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan, semakin kuat ikatan tersebut. Pada topik berikut, Anda akan mempelajari
cara menghitung energi ikatan dan hubungannya dengan perubahan entalpi.

a. Energi Ikatan Rata-Rata

Pada molekul diatom, energi ikatan disebut juga energi disosiasi, dilambangkan dengan D (
dissociation). Energi ikatan didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan 1 mol suatu molekul dalam wujud gas.

b. Menggunakan Data Energi Ikatan

Nilai energi ikatan rata-rata dapat digunakan untuk menghitung perubahan entalpi suatu
reaksi. Bagaimana caranya? Menurut Dalton, reaksi kimia tiada lain berupa penataan ulang
atom-atom. Artinya, dalam reaksi kimia terjadi pemutusan ikatan (pada pereaksi) dan
pembentukan kembali ikatan (pada hasil reaksi). Untuk memutuskan ikatan diperlukan
energi. Sebaliknya, untuk membentuk ikatan dilepaskan energi. Selisih energi pemutusan dan
pembentukan ikatan menyatakan perubahan entalpi reaksi tersebut, yang dirumuskan sebagai
berikut.

∆Hreaksi =∑D(pemutusan ikatan) – ∑D(pembentukan ikatan)

Dengan ∑menyatakan jumlah ikatan yang terlibat, D menyatakan energi ikatan rata-rata per
mol ikatan.

D. Kalor Bahan Bakar dan Sumber Energi


1. Nilai Kalor Bahan Bakar
Batubara, minyak bumi, dan gas alam merupakan sumber utama energi bahan bakar. Minyak
tanah dan gas LPG biasa digunakan untuk memasak di rumah-rumah. Gasolin (terutama
bensin) digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Bahan bakar untuk industri
selain solar, juga digunakan batubara. Dengan pengetahuan termokimia, Anda dapat
membandingkan bahan bakar apa yang paling efektif dan efisien untuk digunakan sebagai
alternatif sumber energi. Untuk mengetahui jenis bahan bakar yang efektif dan efisien sesuai
kebutuhan, dapat dilakukan pengujian dengan cara membakar bahan bakar. Kalor yang
dilepaskan dipakai memanaskan air dan kalor yang diserap oleh air dihitung.

2. Sumber Energi Baru


Bahan bakar minyak bumi, dan gas alam, masih merupakan sumber energi utama dalam
kehidupan sekarang. Akan tetapi, hasil pembakarannya menjadi masalah besar bagi
lingkungan. Di samping itu, sumber energi tersebut tidak terbarukan dan dalam beberapa
puluh tahun ke depan akan habis.
Berdasarkan permasalahan lingkungan dan tidak dapat diperbaruinya sumber energi, para
ilmuwan berupaya memperoleh sumber energi masa depan dengan pertimbangan aspek
lingkungan, ekonomi, dan bahan dasar. Terdapat beberapa sumber energi potensial yang dapat
dimanfaatkan di antaranya sinar matahari, reaksi nuklir (fusi dan fisi), biomassa tanaman,
biodiesel, dan bahan bakar sintetis.

a. Energi Matahari
Pemanfaatan langsung sinar matahari sebagai sumber energi bagi rumah tangga, industri, dan
transportasi tampaknya menjadi pilihan utama untuk jangka waktu panjang, dan sampai saat
ini masih terus dikembangkan. Dengan menggunakan teknologi sel surya, energi matahari
diubah menjadi
energi listrik. Selanjutnya, energi listrik ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, baik
kendaraan bertenaga surya maupun untuk peralatan rumah tangga.

b. Pemanfaatan Batubara
Deposit batubara di Indonesia masih cukup melimpah. Deposit terbesar berada di Pulau
Kalimantan. Pada dasarnya, kandungan utama batubara adalah karbon dalam bentuk karbon
bebas maupun hidrokarbon. Batubara banyak dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar, baik
dirumah tangga maupun industri. PLTU menggunakan batubara untuk menggerakkan turbin
sebagai sumber energi arus listrik. Selain itu, batubara juga dimanfaatkan untuk pembuatan
kosmetik dan compac disk(CD).

Menyetujui, Banda Aceh, 16 januari 2017


Kepala Sekolah Guru mata pelajaran

( Dra.Latifah Hanum,M.Si) ( ULFA ZAHARA )


NIP. 196801011994032002 NIM .140208035

Anda mungkin juga menyukai