Anda di halaman 1dari 17

TUGAS OLAHRAGA

DISUSUN OLEH:

NAMA : ENI AGUSTIN SAFITRI (14)

KELAS: VII-C
PENGERTIAN
Lari sprint juga dikenal dengan istilah lari jarak pendek di mana jenis lari ini termasuk
yang paling sering diperlombakan. Karena lari jarak pendek, maka jarak yang
ditempuh oleh pelari adalah antara 100 meter, 200 meter atau 400 meter dan pelari
harus melakukannya dalam kecepatan tinggi. Tak hanya lari dengan ketiga jarak
tempuh tersebut, lari sambung atau teknik lari estafet pun adalah salah satu jenis
dari lari sprint.

TEKNIK – TEKNIK LARI SPRINT

1.Teknik Start

Start yang benar perlu sprinter lakukan dengan konsentrasi penuh sambil
menyiapkan sikap yang pas dan pada teknik start, posisi dan sikap tubuh yang
benar adalah dengan berjongkok. Namun tidak sampai di situ saja, start jongkok
terdiri dari 3 tahapan tergantung dari aba-aba yang diberikan, seperti di bawah ini:

Posisi/Sikap Tubuh Sewaktu Aba-aba “Bersedia”

Di awal start jongkok, akan ada aba-aba “bersedia” di mana posisi dan gerakan
tubuh harus benar, yakni dengan seperti berikut:

 Tubuh dalam posisi berjongkok.


 Posisi tangan ada pada permukaan tanah tempat Anda berjongkok pada titik
Anda hendak melakukan lari.
 Tangan (ibu jari dan jari lainnya) yang berada menempel pada tanah
membentuk huruf V terbalik.
 Posisi bahu dicondongkan sedikit ke arah depan dan berada di depan tangan
sambil meluruskan tangan.
 Rilekskan bagian kepala dan leher supaya tak terlalu kaku dan tegang.
 Fokuskan pandangan tepat lurus ke depan.
 Posisi kaki letakkan mengarah pada garis start.

Posisi/Sikap Tubuh Sewaktu Aba-aba “Siap”

Setelah kata “bersedia,” aba-aba selanjutnya adalah “siap” dan gerakan atau posisi
tubuh perlu diubah dengan cara:

 Angkat panggul lebih tinggi sedikit dari bahu ke arah atas.


 Pastikan bahwa garis punggung bisa agak menurun ke arah depan sambil
mencondongkan tubuh ke depan juga.
 Rilekskan bagian leher sambil menjaga kepala pada posisi rendah.
 Pandangan kali ini bisa diarahkan sedikit ke bawah, namun juga bukan
menunduk karena tidak boleh terlalu ke bawah.
 Luruskan lengan dan jangan sampai ditekuk atau bengkok.
 Ambil napas dalam-dalam sewaktu panggul diangkat.

Posisi/Sikap Tubuh Sewaktu Aba-aba “Ya”

Sesudah “bersedia” dan “siap” itu artinya sprinter harus lebih waspada karena akan
segera berlari pasca aba-aba “ya” dan inilah sikap dan gerakan tubuh yang benar:

 Lengan kanan pastikan diayunkan ke belakang secara kuat-kuat sementara


lengan setelah kiri ayunkan ke arah depan.
 Tolakan dapat dilakukan dengan kaki kiri sekuat tenaga.
 Sementara itu, kaki kanan dapat mulai melangkah dengan kecepatan tinggi
dengan 45-75 cm untuk langkah pertama di depan start.
 Tumpukan berat badan ke arah depan.
 Lebarkan langkah demi langkah kaki yang sedang berlari.
 Pernapasan bisa dilakukan seperti biasa, namun perlu diketahui pula bahwa
salah satu kunci kemenangan pelari pada lomba lari sprint adalah kekuatan
napas sprinter itu sendiri. Jadi, ketahui cara bernafas saat berlari paling tepat
supaya nafas bisa dijaga tetap kuat.

2.Teknik Gerakan Lari


Start yang terlambat oleh sprinter akan merugikan diri sendiri karena juga akan
membuatnya terlambat sampai pada garis finish. Sesudah mengenal dan
memahami satu per satu dari gerakan dan sikap tubuh sewaktu melakukan start
menurut aba-aba yang dikumandangkan, penting untuk memahami teknik gerakan
lari yang benar.

 Saat berlari, langkah kaki tak hanya harus cepat namun juga panjang-
panjang.
 Ujung telapak kakilah yang harus menapak saat kaki tumpuan mendarat
sambil membengkokkan lutut sedikit.
 Lengan diayunkan bergantian dari belakang mengarah ke depan sambil
menekuk/membengkokkan sedikit bagian siku.
 Tubuh dicondongkan ke depan sewaktu berlari dengan penolakan kaki
sekuat-kuatnya agar bisa berlari secepat mungkin.
 Langkah kaki pun sebaiknya lebar-lebar sambil gerakan lengan tangan
diarahkan ke dagu.
 Posisi kepala harus tegak dan tidak boleh menunduk.
 Pastikan bahwa punggung dan kepala ada dalam satu garis lurus.
 Sambil terus memfokuskan pandangan ke arah depan, rilekskan otot rahang
dan area leher.

3.Teknik Finish
Ada beragam teknik atau cara dalam memasuki garis finish, seperti di bawah ini:

 Memiringkan/memutar bahu atau tubuh pada salah satu sisi – Cara melewati
garis finish dengan cara ini memang mungkin lebih sulit dilakukan. Hanya saja,
cara ini justru terbukti lebih menguntungkan ketimbang berlari lurus ke depan
tanpa adanya perubahan posisi tubuh.
 Menjatuhkan tubuh ke arah depan – Cara ini pun sama menguntungkannya
dengan cara sebelumnya, namun tingkat kesulitannya pasti jauh lebih tinggi.
Rata-rata sprinter yang sudah profesional dan terkenal-lah yang menggunakan
cara memasuki garis finish satu ini.
 Berlari lurus terus tanpa perubahan sikap tubuh – Bila kedua cara sebelumnya
memiliki tingkat kesulitan agak tinggi, maka cara satu ini sebenarnya adalah yang
paling mudah. Sayangnya menjadi kurang menguntungkan bagi si pelari sendiri
sebab tak adanya perubahan posisi tubuh.
 Kombinasi memiringkan dan merebahkan tubuh ke depan – Supaya lebih
menguntungkan lagi, mengombinasikan cara pertama dan kedua adalah ide
yang cemerlang dan layak untuk dicoba.

Tak hanya cara-cara bagaimana memasuki garis finish yang benar yang perlu
diperhatikan, para pelari pun harus tahu apa saja yang tidak diperbolehkan sewaktu
melewati garis finish. Pelari tak boleh melompat sewaktu masuk ke garis finish,
pelari juga tak boleh dengan tangan mencoba meraih pita garis finish, dan satu lagi
pelari saat sudah di garis finish tak boleh berhenti secara tiba-tiba.

ATLET LARI NASIONAL

 Lalu Muhammad Zohri


Lalu Muhammad Zohri meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan
Dunia Atletik Junior 2018 yang berlangsung di Tampere, Finlandia tanggal 11 Juli
2018. Dengan catatan waktu 10,18 detik, Zohri mengalahkan dua pelari Amerika
Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Kedua pelari Amerika Serikat ini
menempati peringkat kedua dan ketiga yang sama-sama memiliki catatan waktu
10,22 detik.

Catatan waktu Zohri ini sekaligus memecahkan rekor nasional junior atas namanya
sendiri yakni 10,25 detik.
Pencapaian Zohri merupakan sejarah baru dalam cabang olahraga atletik Indonesia.
Sebelumnya, prestasi terbaik atlet Indonesia di Kejuaraan Dunia Atletik Junior nomor
lari 100 meter adalah finis kedelapan di babak penyisihan tahun 1986.

Pada ajang Kejuaraan Asia Atletik Junior 2018 di Jepang, Zohri juga berhasil meraih
medali emas untuk lari 100 meter dengan catatan waktu 10,27 detik.Dalam
sebuahpernyataannya—sebagaimana termaktub dari BBC Indonesia, bahwa ia juga
akan bersiap dalam menghadapi Asian Games 2018.

Pada Pesta Olahraga Asia 2018, Zohri mencapai final namun finis di urutan ke-7
dengan catatan waktu 10,20 detik dalam nomor lari 100 m.Namun, dia dan rekan-
rekan atletnya berhasil memenangkan medali perak di nomor estafet 4×100 m. Zohri
merupakan pelari kedua dalam nomor tersebut.

Pada Kejuaraan Atletik Asia 2019, Zohri berhasil meraih medali perak dengan
catatan waktu 10,13 detik yang dicapainya pada babak final. Catatan waktu tersebut
juga memecahkan rekor nasional lari 100 meter yang sebelumnya dipegang oleh
Suryo Agung Wibowo dengan catatan waktu 10,17 detik

Informasi pribadi

Kewarganegaraan Indonesia
Lahir 1 Juli 2000 (umur 19)
Lombok Utara, Nusa Tenggara
Barat, Indonesia

Tinggi 172 cm (5 ft 8 in)

Berat 60 kg (132 lb)

Olahraga

Olahraga Atletik

Peristiwa Lari 100 meter

Dilatih oleh Eni Nuraeni

Prestasi dan gelar

 100 m: 10,03 NR (Osaka 2019)


Peringkat pribadi
 200 m: 21,96 (Jakarta 2017)[3]
terbaik

Rekam medali
Mewakili Indonesia
Pesta Olahraga Asia
Perak Jakarta-Palembang 4×100 m
2018 estafet
Kejuaraan Asia
Perak Doha 2019 100 m
Kejuaraan U20 Dunia
Emas Tampere 2018 100 m
Kejuaraan Junior Asia
Emas Gifu 2018 100 m

Statistik
Kompetisi internasional
Cata
Tahun Ajang Tempat Posisi Jarak
tan

Asian Junior
Gifu, Jepang ke-1 100 m 10.27
Championships

World U20
Tampere, Finlandia ke-1 100 m 10.18
Championships
2018

ke-7 100 m 10.20

Asian Games Jakarta, Indonesia


4 × 100 m
ke-2 38.77
estafet

Kuala Lumpur,
Malaysia Open ke-1 100 m 10.20
Malaysia

2019 Asian Championships Doha, Qatar ke-2 100 m 10.13

10.03
Seiko Golden Grand Prix Osaka, Jepang ke-3 100 m

 Suryo Agung Wibowo


Suryo Agung Wibowo alias Ngadiman (lahir di Surakarta, Indonesia, 8 Oktober 1983; umur
36 tahun) adalah pemain sepak bola professional dan pelari spesialis 100 meter asal
Indonesia. Suryo dikenal sebagai manusia tercepat se Asia Tenggara karena dua kali
memecahkan rekor lari 100 m putra SEA Games. Catatan waktu terbaiknya saat ini adalah
10,17 detik. Pada tahun 2014, Suryo masuk ke dunia sepak bola dengan menjadi pemain
Persikab Bandung di Divisi Utama Liga Indonesia.

Ia tampil dalam Kejuaraan Tertutup Dunia 2003, Kejuaraan Dunia 2003, dan Olimpiade
Beijing 2008 namun gagal melewati babak penyisihan. Catatan waktunya di Beijing adalah
10,46 detik.

Catatan waktu terbaiknya 10,17 detik yang dicetak pada SEA Games 2009 memecahkan
rekor sea games sebelumnya 10,25 detik yang juga dicetak oleh Suryo pada SEA Games
2007 di Nakhon Ratchasima. Selain itu rekor baru ini juga memecahkan rekor nasional
10.20 detik atas nama Mardi Lestari yange telah bertahan selama 20 tahun dan merebut
medali emas di nomor Lari 200 meter. Di SEA GAmes 2007, ia juga meraih medali emas
pada nomor lari 200 m serta medali perak di nomor estafet 4 x 100 m bersama dengan John
Herman Muray, Asrul Akbar dan Taufik Rahmadi.
Informasi pribadi

Nama lengkap Suryo Agung Wibowo Ngadiman

Tanggal lahir 8 September 1983 (umur 36)

Tempat lahir Surakarta, Indonesia

Tinggi 1,70 m (5 ft 7 in)

Posisi bermain Penyerang

Informasi klub

Klub saat ini Persikab Bandung

Nomor 7

Karier senior*

Tamp
Tahun Tim il (Gol)

2014– Persikab Bandung 5 (0)

Catatan medali

Suryo Agung Wibowo

Suryo Agung Wibowo

Mewakili Indonesia

Emas SEA Games 2009 100 m

Emas SEA Games 2009 200 m

Emas SEA Games 2007 200 m

Emas SEA Games 2007 100 m

 Agus Prayugo
Lahir 23 Agustus 1985

Bogor

Tempat tinggal Bandung

Kebangsaan Indonesia

Warga negara Indonesia

Pekerjaan Atletik

Tahun aktif 2001 sampai sekarang

Tinggi 172 cm (5 ft 8 in)

Berat 54 kg (119 lb)

Prestasi
 Medali emas lari 5000m Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2001.
 Medali emas lari 5000m Asean school Thailand 2001.
 Medali emas lari 1500m Asean school Thailand 2001.
 Medali emas lari 5000m Asean school Brunei Darusallam 2002.
 Medali emas lari 5000m Asean school Jakarta 2003.
 Medali emas lari 10000m Asean school Jakarta 2003.
 Medali emas lari 5000m Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2003.
 Medali perunggu lari 5000m PON Palembang 2004.
 Medali perunggu lari 10000m PON Palembang 2004.
 Podium 2 Extra Joss 10k 2005.
 Podium 1 Bali Tv 10k 2007.
 Lulusan terbaik Sekolah Calon Bintara th 2008 Rindam IV Diponegoro.
 Medali emas lari 10000m SEA Games Laos 2009.
 9th Asian Games GuangZhou 2010 (pecah rekor Nasional 5000m &
10000m).
 Medali emas lari 5000m SEA Games Indonesia 2011.
 Medali emas lari 10000m SEA Games Indonesia 2011.
 Medali emas lari 5000m PON Riau 2012.
 Medali emas lari 10000m PON Riau 2012.
 Medali emas cross country Malaysia 2013.
 Juara 1 Jakarta 10k 2014.
 Juara 1 Jakarta marathon 2014.
 Medali perak lari 5000m SEA Games Singapore 2015.
 Medali emas lari 10000m SEA Games Singapore 2015.
 Juara 1 Borobudur Half Marathon 2015.
 Juara 1 Balikpapan 10k 2016.
 Juara 1 Pocari Sweat Run Medan Surabaya n Jakarta 2016.
 Podium 1 lari 5000m (dengan rekor 14:54) PON Jawa Barat 2016.

 Purnomo Muhammad Yudhi


Purnomo Muhammad Yudhi (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 12 Juli 1962 –
meninggal di Tangerang Selatan, Banten, 15 Februari 2019 pada umur 56 tahun)
adalah mantan atlet nasional Indonesia untuk nomor-nomor lari jarak dekat.

Purnomo menekuni olahraga atletik khususnya lari karena terinspirasi kesuksesan


Mohammad Sarengat, pelari legendaris Indonesia lain yang juga berasal dari
keluarga sederhana namun mampu berprestasi di tingkat internasional. Purnomo
mengikuti kejuaraan atletik antar pelajar pertama kali saat kelas 3 SMA. Pada saat
itu ia berlomba dengan hanya hanya mengenakan kaos kaki karena tak mampu
membeli sepatu. Sebagai sprinter, ia meraih medali emas lari 100 meter putra di
Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985, beberapa kali di SEA Games, dan satu-satunya
pelari Asia yang lolos semifinal lari 100 meter putra di Olimpiade 1984 Los Angeles.

Purnomo menikahi R.Ay. Endang Irmastiwi dan dikaruniai empat orang anak laki-
laki. Setelah mundur dari lintasan, ia aktif di organisasi olahraga yang mengurus
mantan atlet-atlet Olimpiade Indonesia. Belakangan, ia juga aktif di politik sebagai
kader Partai Gerakan Indonesia Raya, menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang
Pemuda dan Olahraga.[

Pada tanggal 15 Februari 2019, Purnomo meninggal karena penyakit kanker yang
telah beberapa tahun dideritanya.

Prestasi
 Medali perak Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985
 Medali perak Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985
 Medali emas Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985
 Medali emas lari 200 m SEA Games Bangkok 1985
 Medali emas estafet 4 x 100 m SEA Games Bangkok 1985 (bersama Tim
Indonesia)
 Medali perunggu lari 100 m SEA Games 1985

 Mardi Lestari

Afdiharto Mardi Lestari (lahir di Binjai, Indonesia, 1 Juli 1968; umur 50 tahun) adalah
seorang pelari Indonesia spesialis 100 meter. Mardi pada masa jayanya dikenal
sebagai manusia tercepat se Asia karena pernah menembus semifinal (16 besar)
Olimpiade Seoul 1988 dan bertanding dengan para atlet top dunia seperti Ben
Johnson Atlet bertinggi 166 cm dan berat 63 kg ini pada masa jayanya merupakan
pemegang rekor nasional dengan catatan waktu 10,20 detikRekor ini
menumbangkan rekor sebelumnya 10,29 detik atas nama Purnomo Yudhi dan
mampu bertahan 20 tahun sebelum dipecahkan oleh Suryo Agung Wibowo pada
tahun 2009 dengan catatan10,17 detik. Rekor pribadi Mardi Lestari untuk nomor Lari
200m adalah 21,47 detik.

Catatan medali
Mardi Lestari
Mardi Lestari

Mewakili Indonesia

Atletik Pria

Pekan Olahraga Nasional[1]

Emas PON XIII 1993 100 m

Emas PON XIII 1993 200 m

Emas PON XII 1989 100 m

Emas PON XII 1989 200 m

SEA Games[1]

Emas SEA Games Singapore 1993 100 m

Emas SEA Games Manila 1991 100 m

Emas Sea Games Kuala Lumpur 1989 100 m

Emas Sea Games Kuala Lumpur 1989 200 m

Perak SEA Games Jakarta 1987 100 m

 Triyaningsih
Minat Triyaningsih pada atletik muncul setelah mendapat dorongan dari sang
kakak, Ruwiyati, yang sudah menjadi pelari terkenal. Triyaningsih kemudian berlatih
di klub atletik Lokomotif di Salatiga sejak 2002. Dia langsung di bawah pengawasan
pelatih Alwi Mugiyanto, yang sejak awal sudah melihat bakat Triyaningsih sebagai
pelari. Triyaningsih mengaku jatuh cinta pada atletik karena melihat kakaknya
berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Dia juga melihat bahwa menjadi
atlet bisa mengharumkan nama bangsa. Triyaningsih pertama kali ikut Pesta
Olahraga Asia Tenggara 2003 atau SEA Games tahun 2003 di Vietnam, untuk
nomor 5.000 meter. Ia finis pada urutan keempat, tetapi berhasil memecahkan rekor
nasional yunior dengan waktu 16 menit 21 detik. Tahun 2005, Triyaningsih dicoret
dari tim SEA Games karena ada permasalahan. Tahun 2007, Triyaningsih
memperkuat tim SEA Games untuk nomor 5.000 meter dan 10.000 meter. Di sini,
dia memecahkan rekor nomor 5.000 meter dengan waktu 15 menit 54,32 detik. Pada
SEA Games 2009 Triyaningsih turun lagi di nomor 5.000 meter dan 10.000 meter.
Triyaningsih adalah pelari yang berlari paling jauh dalam cabang atletik SEA Games
XXVI/2011 di Jakabaring, Palembang,Sumatra Selatan. Ia ikut tiga nomor lari, yaitu
5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton (42,195 kilometer). Jika dijumlah, dia berlari
sejauh 57,195 kilometer. Ia sempat mewakili Indonesia di ajang Olimpiade London
2012 di nomor Marathon dan masuk finish di urutan 84. Di SEA Games XXVII di
Nyapyidaw, Myanmar, tahun 2013, Ia kembali meraih satu medali emas di nomor
10.000 meter. Sesudah itu, Triyaningsih sempat dibekap cedera dan harus
menjalani perawatan intensif selama hampir 6 bulan di bawah pantauan ahli asal
Australia dan Inggris Declan Halpin dan Roberth Ashton yang mengharuskannya
melewatkan kesempatan berlaga di Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Namun, Juni 2015, atlet yang dijuluki 'Ratu Jalan Raya' Indonesia ini kembali meraih
medali emas SEA Games XXVIII di SIngapura. dua medali emas dari nomor 5000 m
dan 10000 m berhasil ia raih.

Prestasi
 Medali emas SEA Games XXVIII/2015 atau Pesta Olahraga Asia Tenggara
2015 nomor 5000 meter dan 10.000 meter.
 Medali emas SEA Games XXVII/2013 atau Pesta Olahraga Asia tenggara
2013 nomor 10.000 meter.
 Medali emas SEA Games XXVI/2011 atau Pesta Olahraga Asia Tenggara
2011 nomor 5.000 meter, 10.000 meter, dan marathon.
 Medali emas SEA Games XXV/2009 atau Pesta Olahraga Asia Tenggara
2009 nomor 5.000 meter dan 10.000 meter.
 Medali emas SEA Games XXIV/2007 atau Pesta Olahraga Asia Tenggara
2007 nomor 5.000 meter dan 10.000 meter.

Anda mungkin juga menyukai