DISUSUN OLEH :
ABDULLAH IWAN
230301500146
PJKR D
Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi
Jambi
Lari gawang merupakan salah satu cabang atletik lari selain lari jarak pendek,
menengah, jauh, dan estafet. Cabang olahraga ini dipertandingkan di
berbagai kejuaraan, baik tingkat nasional maupun internasional, seperti
olimpiade.
Dalam lari gawang, pelari harus melakukan lari sprint dengan memperhatikan
momentum yang tepat untuk bertolak melompati gawang dan mendarat
dengan teknik yang benar.
Selama perlombaan, apabila menjatuhkan gawang yang dilompati, maka
pelari masih boleh melanjutkan lari. Namun jika sampai lari di luar jalur, maka
ia akan didiskualifikasi.
-Teknik mendarat
Saat mendarat di tanah, kaki depan dalam keadaan lurus sementara lutut kaki
belakang tetap ditekuk dan terangkat tinggi agar langkahnya bisa tetap
leluasa. Posisi badan bungkuk ke depan agar meringankan langkah kaki.
Posisi langkah di antara gawang
Jumlah langkah yang diambil antargawang bisa berbeda pada setiap pelari.
Namun umumnya, ada 7-9 langkah yang perlu diambil dari garis start hingga
gawang pertama.
Saat lomba berlangsung, atlet lari gawang harus berlari pada jalurnya
masing-masing yang sudah ditentukan mulai dari start hingga finish.
Jumlah gawang yang harus dilewati oleh atlet ada 10 buah, baik itu jarak 100
meter, 110 meter, atau 400 meter.
Diskualifikasi akan berlaku jika peserta:
Melompati gawang yang tidak berada pada lintasannya
Menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang ketika melampauinya
Sengaja menjatuhkan gawang dengan menggunakan tangan atau kaki
Baca juga: Jenis Lapangan dalam Olahraga Lari
Ukuran gawang
Dalam olahraga lari gawang, dibutuhkan properti yang sangat penting yaitu
gawang. Gawang tersebut memiliki ukuran dan jumlah tertentu seperti yang
akan dijelaskan di bawah ini :
★ ARTIKEL KEDUA
Bentuk perlombaan yang melibatkan lari gawang juga ada berbagai macam. Misalnya,
Heptathlon. Panca lomba pengganti Pentathlon untuk wanita. Yang terdiri dari lari gawang
100 meter, lompat tinggi, tolak peluru dan 200 meter. Juga lompat jauh, lempar lembing
dan lari 800 meter. Lari gawang juga diadaptasi menjadi Kanga’s Escape dalam Kids’
Athletics.
Baca Juga: 5 Atlet Lari Gawang Pria Terbaik di Dunia
Teknik lari gawang juga dapat ditemukan dalam pacuan kuda, di mana atlet
diperbolehkan menginjak pembatas dan melewatinya. Demikian pula, dalam lari lintas
alam, atlet dapat melompati berbagai rintangan alam, seperti batang kayu, gundukan
tanah, dan sungai kecil. Pacuan kuda memiliki varian pacuan gawang tersendiri, dengan
prinsip serupa.
Sejarah Lari Gawang
Perlombaan lari dengan rintangan memiliki sejarah yang relatif singkat. Menurut jurnal
The 400 M Hurdles yang dipublikasi oleh IAAF menyebutkan bahwa sejarah pertama dari
balapan lari dengan penghalang dimulai dari Universitas Oxford pada sekitar 1860-an,
dengan setiap peserta harus melewati 12 rintangan. Saat itu jarak tempuh lari gawangnya
mencapai 109,7 meter. Kemudian, dibulatkan menjadi 110 meter oleh Prancis di tahun
1888.
Sayangnya, perlombaan besar semacam itu tak dimainkan dalam kompetisi tingkat dunia
secara teratur sampai abad ke-20. Meskipun begitu, kompetisi ini telah perlombakan di
setiap Olimpiade sejak Olimpiade modern dimulai tahun 1896. Lari gawang mulai populer
di Prancis dan muncul di Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1900.
Pada Olimpiade 1968 di Mexico City, final lari gawang 400 meter adalah salah satunya
balapan rintangan paling spektakuler dalam sejarah. Sementara, perlombaan rintangan
400 meter wanita pertama terjadi pada tahun 1971. IAAF secara resmi mengakui
kompetisi tersebut pada tahun 1974 dengan rekor dunia pertama. Kejuaraan dunia
khusus untuk lari gawang baru diadakan pada tahun 1980.
Teknik Dasar Lari Gawang
Teknik dasar lari gawang meliputi teknik start, cara memposisikan kaki ketika melompati
gawang, cara mendarat, kemudian cara berlari kembali untuk menjangkau gawang
selanjutnya. Teknik dasar lari gawang dapat membantu pelari untuk mempelajari lebih
lanjut bagaimana atlet dapat meningkatkan kecepatan.
Teknik Start
Start lari gawang dimulai dengan menggunakan start jongkok seperti pada perlombaan
sprint pada umumnya. Tak hanya itu, start lari gawang juga memerlukan start block. Juga
dengan aba-aba yang serupa seperti lari sprint. Yakni, “Bersedia”, “Siap” dan aba-aba
suara tembakan. Sesaat setelah start dimulai, atlet harus berlari melewati gawang.
Posisi Kaki
Lari gawang membutuhkan penempatan posisi kaki yang tepat saat melompat. Menurut
Momentum Sports, penting untuk menjaga agar kaki tetap terangkat saat melewati
rintangan dan menghindari masalah keseimbangan saat kaki mendarat di tanah.
Saat melompati gawang, tumit kaki penuntun perlu diposisikan ke belakang hampir
menyentuh pantat dan melakukan pengangkatan lutut yang lebih tinggi dari biasanya.
Kaki depan harus diposisikan lurus dan atlet harus dengan cepat melewati rintangan
dalam posisi jari kaki mengarah ke atas.
Saat kaki memanjang, kaki harus mendarat kembali dengan cepat ke tanah. Kaki
penuntun disarankan untuk tak mendarat di depan karena akan memperlambat atlet
dalam transisi dari posisi melompati rintangan ke langkah lari menuju rintangan kedua.
Lengan
Sebelum melewati rintangan, lengan seorang atlet harus diposisikan seperti dalam
perlombaan sprint normal. Lengan tangan diayunkan untuk mempertahankan tenaga dan
kecepatan. Saat melewati rintangan, tujuan penggunaan lengan lebih difokuskan untuk
menjaga keseimbangan dan ketenangan.
Karena kaki kita melakukan gerakan lompatan yang berbeda dan menghabiskan tenaga
yang lebih besar daripada yang biasanya dilakukan saat berlari, lengan kita harus
menyesuaikan dan mengimbanginya.
Baca Juga: Mengenal Peralatan yang Digunakan dalam Lari Gawang
Saat kaki penuntun melewati rintangan, penting untuk meletakkan lengan di sisi yang
berlawanan di depan tubuh untuk menjaga keseimbangan seluruh tubuh. Lengan harus
mempertahankan beberapa tekukannya dari sprint normal dan tak boleh sepenuhnya
lurus.
Beberapa suka menyebut posisi ini “looking at your watch” karena pergelangan tangan
lengan harus berada di suatu tempat sejajar dengan kepala atlet, untuk menciptakan
posisi yang mirip dengan ketika seseorang akan melihat arloji di pergelangan tangan.
Namun, lengan harus ditarik kembali dengan cepat ke posisi berjalan normal.
Gerakan tersebut tak hanya akan membantu gerakan kaki yang cepat, tetapi juga akan
menjaga keseimbangan.
Menempatkan Pinggul
Ada dua poin utama yang harus diperhatikan untuk penempatan pinggul seorang atlet
dalam hal lari gawang. Yakni harus tinggi dan fleksibel. Agar tak terlalu menghabiskan
banyak waktu untuk melayang di udara, atlet harus mempertahankan ketinggian pinggul
yang konsisten di seluruh perlombaan lari gawang.
Atlet lari gawang sangat mudah kehilangan waktu ketika melewati rintangan dengan
melompat atau melangkah tinggi di atasnya. Atlet akan bergerak lebih cepat saat kaki
bersentuhan dengan tanah. Ketika melompati gawang akan ada lebih banyak waktu yang
dihabiskan.
Oleh karena itu sangat penting untuk tak menurunkan pinggul saat melewati rintangan,
atau membungkuk untuk mendapatkan momentum. Posisi tubuh harus condong ke
depan dan tak condong ke bawah. Untuk memungkinkan pinggul memiliki posisi efisien
saat melewati rintangan, pinggul harus mengikuti posisi kaki dengan tepat.
Peraturan Lari Gawang
1. Pelari wajib melewati semua gawang sudah disiapkan. Perlombaan 100 meter, 110
meter dan 400 meter memiliki jumlah gawang yang sama. Yakni 10 gawang.
2. Saat melakukan lari gawang, atlet harus berada pada masing-masing lintasan dan
dilarang untuk masuk lintasan lain atau melalui gawang pelari yang lainnya.
3. Pelari akan didiskualifikasi jika menjatuhkan gawang menggunakan kaki maupun
tangan dengan sengaja. (*)
★ ARTIKEL KETIGA
Wikipedia.
Lari gawang
Lari gawang adalah salah satu cabang olahraga atletik lari yang
mewajibkan pelarinya melompati rintangan berupa gawang
hingga mencapai garis akhir perlombaan. Pelari harus
melakukan lari sprint dengan memperhitungkan momentum
yang tepat agar bisa bertolak melompati gawang dan mendarat
dengan teknik yang tepat.[1] Lari Gawang termasuk lari jarak
pendek. Seorang pelari harus melewati sepuluh gawang dengan
ketinggian dan jarak tertentu dalam sebuah lintasan.[2] Gerakan
dalam lari gawang, baik lari 110 meter atau 200 meter serta 400
meter untuk pria atau 100 meter untuk wanita wajib
dilaksanakan seperti dalam gerakan lari cepat. Faktor penting
pada lari gawang antara lain pengaturan langkah, tempo, dan
panjang langkah yang mendukung teknik lari.
Teknik
Dari Mulai Start Sampai Ke Gawang Pertama
Aturan
sunting
Dalam olahraga lari gawang memiliki aturan di antaranya semua
perlombaan dimulai dari garis start sampai dengan bisa
melewati garis finish yang haruss dilakukan di jalur
masing-masing yang telah ditentukan. Seorang atlet lari gawang
akan didiskualifikasi jika menarik kakinya pada saat melampaui
di luar bidang horizontal atas gawang dan tidak berada di
lintasan saat melompati gawang. Sengaja menjatuhkan gawang
dengan tangan atau kaki. Jumlah gawang yang harus dilewati
atlet lari gawang ada 10 buah, baik lari gawang jarak 100 meter,
110 meter atau jarak 400 meter.[7]
Rekor
sunting
Ada beberapa rekor yang telah tercipta dalam perlombaan lari
gawang. Pertama, dilakukan oleh atlet lari gawang pada nomor
110 meter putra yang berasal dari Sumatera Selatan, Rio
Maholtra dengan gemilang bisa memecahkan rekor skala
nasional dengan waktu tempuh 14.11 detik sekaligus dapat
meraih medali emas pada PON XX 2021 yang berlangsung di
Mimika Sport Complex (MSC), Papua, Selasa tanggal 5 Oktober
2021. Hasil ini merupakan rekor dalam kejuaraan PON yang
baru, sebelumnya rekor nasional dipegang oleh Eli Zakaria dari
Jawa Timur dengan catatan waktu 14.16 detik.[8] Kedua,
dipecahkan oleh pelari yang berasal dari Amerika Serikat (AS),
Sydney McLaughlin memecahkan rekor dunia yang dimiliki oleh
dirinya sendiri saat meraih medali emas Olimpiade di Tokyo
pada tahun 2020 pada nomor lari gawang 400 meter putri.
McLaughlin berhasil membukukan catatan waktu 51,46 detik,
unggal atas juara dunia sekaligus peraih medali emas Olimpiade
2016, Dalilah Muhammad dengan catatan waktu 51,58 detik.
McLaughlin kembali memecahkan rekor lari gawang dunia yang
sebelumnya di torehkan di ajang uji coba tim nasional AS di
Oregon dengan mencatatkan waktu 51,9 detik.[9] Ketiga, rekor
dunia lari gawang 400 meter putra pecah setelah atlet Norwegia,
Karsten Warholm menjadi yang terbaik pada Olimpiade Tokyo
2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Selasa 3 Agustus 2021.
Warholm sukses memecahkan rekor dunia yang dipegang oleh
Kevin Young yang bertahan 29 tahun dengan waktu 46,70 detik.
Kini di Jepang atlet berusia 25 tahun mempertajam rekornya
menjadi 45,95 detik.[10]
★ ARTIKEL KE EMPAT
IDN TIMES
3.Ukuran Gawang
Berikut adalah ketentuan ukuran dan jumlah gawang yang menjadi ciri dari
olahraga ini:
1. Jumlah gawang dalam sebuah ajang perlombaan lari gawang setidaknya 80
buah.
2. Tinggi gawang: Nomor 110 meter putra: 1,067 meter Nomor 100 meter putri:
0,840 meter Nomor 400 meter putra: 0,914 meter Nomor 400 meter putri: 0,762
meter
3. Berat gawang maksimal 10 kilogram.
4. Panjang gawang bagian dasar maksimal 0,7 meter dan lebar 1,2 meter.
5. Lebar palang kayu 7 cm, tebal 1-2 cm, dan dibentuk bulat agar tidak tajam.
★ARTIKEL KELIMA
Lari gawang merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik.
Cara kerja olahraga ini adalah dengan meminta atlet berlari dalam jarak
lintasan yang telah ditentukan. Di tengah lintasan tersebut akan diberi
gawang penghalang. Sehingga atlet harus melompatinya.
1. Sepatu
Lari gawang membutuhkan sepatu ringan dengan cleat lebih pendek di
bagian depan, tujuannya adalah untuk memberikan traksi lebih dalam.
Pemilihan sepatu dalam lari gawang merupakan komponen paling penting
jika kamu mendalami olahraga ini.
2. Kostum
Biasanya, pelari gawang akan mengenakan celana pendek ketat dan kaos
lengan pendek atau tanpa lengan atau atasan yang menunjukkan nomor
atlet.
3. Gawang Penghalang
Gawang penghalang berbentuk seperti gawang sepakbola. Hanya saja
dengan ukuran yang lebih keci. Baian alas gawang ini terbuat dari logam,
tetapi palangnya terbuat dari kayu. Ketinggiannya bervariasi. Untuk nomor
100 dan 110 meter, panjang gawang adalah 1,07 meter putra dan 84
centimeter putri, serta lebar 1,2 meter. Untuk lari gawang 400 meter
panjangnya 91 centimeter untuk putra dan 76 centimeter untuk putri.
Area Bermain
Area bermain lari gawang terdiri dari tempar start, lintasan yang memiliki
beberapa gawang penghalang dan area finis.