Anda di halaman 1dari 16

LARI GAWANG (HURDLES)

Dosen Pengampuh : Agus Sutriawan S. Or. M.Pd

DISUSUN OLEH :

ABDULLAH IWAN

230301500146

PJKR D

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
★ ARTIKEL PERTAMA
Lari Gawang: Pengertian, Teknik dan Paraturannya

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi
Jambi

KOMPAS.com - Lari gawang dilakukan dengan lari sambil melompati gawang


dari start hingga finish. Jarak lintasan lari gawang umumnya 100 meter untuk
putri dan 110 meter untuk putra. Sejarah lari gawang diawali dari Inggris dan
kemudian berkembang ke belahan dunia lain.

Lari gawang merupakan salah satu cabang atletik lari selain lari jarak pendek,
menengah, jauh, dan estafet. Cabang olahraga ini dipertandingkan di
berbagai kejuaraan, baik tingkat nasional maupun internasional, seperti
olimpiade.
Dalam lari gawang, pelari harus melakukan lari sprint dengan memperhatikan
momentum yang tepat untuk bertolak melompati gawang dan mendarat
dengan teknik yang benar.
Selama perlombaan, apabila menjatuhkan gawang yang dilompati, maka
pelari masih boleh melanjutkan lari. Namun jika sampai lari di luar jalur, maka
ia akan didiskualifikasi.

-Teknik dasar lari gawang


Teknik dasar lari gawang dibagi menjadi lima bagian, yaitu:

Teknik start menuju gawang pertama


Perlombaan lari gawang diawali dengan start jongkok. Setelah itu, pelari
harus menuju ke gawang pertama secepatnya.
Saat akan melompat, posisi pinggang harus diangkat tinggi dan dilakukan
sebelum badan terlalu dekat dengan gawang.
Sementara itu, posisi lutut kaki depan ditekuk kurang lebih 90-95 derajat dan
lutut kaki belakang lurus. Selain itu, posisi tumit diangkat tinggi.

Teknik posisi badan saat di atas gawang


Ketika badan sudah berada di atas gawang, badan harus dicondongkan ke
depan serendah mungkin dan lutut mulai sedikit ditekuk. Sementara itu, lutut
dan telapak kaki belakang diputar ke arah luar.Setelah kaki depan melewati
gawang, maka pelari harus mendarat dengan posisi lurus. Saat melompat,
posisi tangan harus ditempatkan agar seimbang.

-Teknik mendarat
Saat mendarat di tanah, kaki depan dalam keadaan lurus sementara lutut kaki
belakang tetap ditekuk dan terangkat tinggi agar langkahnya bisa tetap
leluasa. Posisi badan bungkuk ke depan agar meringankan langkah kaki.
Posisi langkah di antara gawang
Jumlah langkah yang diambil antargawang bisa berbeda pada setiap pelari.
Namun umumnya, ada 7-9 langkah yang perlu diambil dari garis start hingga
gawang pertama.

Teknik dari gawang terakhir hingga ke garis finish


Terakhir, seorang pelari gawang harus menguasai teknik dari gawang terakhir
hingga ke garis finish. Saat melakukannya, posisi badan harus condong dan
bungkuk ke depan. Sementara itu, kaki belakang harus cepat-cepat
dilangkahkan ke depan. Lakukan sprint hingga ke garis finish.

Peraturan lari gawang


Berikut adalah peraturan lari gawang yang sudah ditetapkan oleh Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan harus dipatuhi oleh setiap atlet, sebagai
berikut:

Saat lomba berlangsung, atlet lari gawang harus berlari pada jalurnya
masing-masing yang sudah ditentukan mulai dari start hingga finish.
Jumlah gawang yang harus dilewati oleh atlet ada 10 buah, baik itu jarak 100
meter, 110 meter, atau 400 meter.
Diskualifikasi akan berlaku jika peserta:
Melompati gawang yang tidak berada pada lintasannya
Menarik kakinya di luar bidang horizontal atas gawang ketika melampauinya
Sengaja menjatuhkan gawang dengan menggunakan tangan atau kaki
Baca juga: Jenis Lapangan dalam Olahraga Lari

Ukuran gawang
Dalam olahraga lari gawang, dibutuhkan properti yang sangat penting yaitu
gawang. Gawang tersebut memiliki ukuran dan jumlah tertentu seperti yang
akan dijelaskan di bawah ini :

Jumlah gawang dalam perlombaan lari gawang minimal 80 buah.


Tinggi gawang memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Nomor 110 meter putra, tinggi gawang 3 kaki (1,067 meter)
Nomor 400 meter putra, tinggi gawang 0,914 meter
Nomor 100 meter putri, tinggi gawang 0,840 meter
Nomor 400 meter putri, tinggi gawang 0,762 meter
Panjang maksimum bagian dasar 0,70 meter, lebar maksimum 1,20 meter
Berat gawang tidak boleh lebih dari 10 kilogram
Lebar palang kayu 7 cm, tebal 1-2 cm, palang dibulatkan supaya tidak tajam.
Palang di cat hitam putih. Dengan ketentuan warna hitam selebar 22,50 cm,
kedua tepinya berwarna putih.

★ ARTIKEL KEDUA

Mengenal Lari Gawang :Pengertian,Sejarah,Teknik Dasar dan Peraturan


Selain estafet, lari gawang juga menjadi primadona dalam gelaran Olimpiade. Lari
gawang merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik yang membutuhkan
gawang sebagai penghalang dalam aktivitas lari di jarak tertentu. Sehingga, para atlet
perlu melompati gawang tersebut dari start hingga mencapai garis finish.
Di Indonesia, lari gawang diperlombakan dalam kejuaraan tingkat daerah hingga
nasional. Misalnya, dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Kejuaraan
Nasional atletik. Nomor perlombaan lari gawang begitu beragam, 100 meter
diperuntukkan bagi wanita, sementara untuk pria adalah 110 meter. Ada juga kategori 400
meter untuk pria dan wanita.
Atlet lari gawang ternama Indonesia salah satunya adalah Emilia Nova, yang mampu
merebut medali emas 100 meter di ajang SEA Games Filipina tahun 2019. Juga
perlombaan 100 meter di kompetisi Asian Games Singapore tahun 2016 dan Asian
Games Naypyidaw tahun 2018. Selain Emilia Nova, Indonesia juga punya Rio Maholtra.
Yang baru saja menyabet medali emas dalam PON XX Papua.

Bentuk perlombaan yang melibatkan lari gawang juga ada berbagai macam. Misalnya,
Heptathlon. Panca lomba pengganti Pentathlon untuk wanita. Yang terdiri dari lari gawang
100 meter, lompat tinggi, tolak peluru dan 200 meter. Juga lompat jauh, lempar lembing
dan lari 800 meter. Lari gawang juga diadaptasi menjadi Kanga’s Escape dalam Kids’
Athletics.
Baca Juga: 5 Atlet Lari Gawang Pria Terbaik di Dunia
Teknik lari gawang juga dapat ditemukan dalam pacuan kuda, di mana atlet
diperbolehkan menginjak pembatas dan melewatinya. Demikian pula, dalam lari lintas
alam, atlet dapat melompati berbagai rintangan alam, seperti batang kayu, gundukan
tanah, dan sungai kecil. Pacuan kuda memiliki varian pacuan gawang tersendiri, dengan
prinsip serupa.
Sejarah Lari Gawang
Perlombaan lari dengan rintangan memiliki sejarah yang relatif singkat. Menurut jurnal
The 400 M Hurdles yang dipublikasi oleh IAAF menyebutkan bahwa sejarah pertama dari
balapan lari dengan penghalang dimulai dari Universitas Oxford pada sekitar 1860-an,
dengan setiap peserta harus melewati 12 rintangan. Saat itu jarak tempuh lari gawangnya
mencapai 109,7 meter. Kemudian, dibulatkan menjadi 110 meter oleh Prancis di tahun
1888.
Sayangnya, perlombaan besar semacam itu tak dimainkan dalam kompetisi tingkat dunia
secara teratur sampai abad ke-20. Meskipun begitu, kompetisi ini telah perlombakan di
setiap Olimpiade sejak Olimpiade modern dimulai tahun 1896. Lari gawang mulai populer
di Prancis dan muncul di Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1900.
Pada Olimpiade 1968 di Mexico City, final lari gawang 400 meter adalah salah satunya
balapan rintangan paling spektakuler dalam sejarah. Sementara, perlombaan rintangan
400 meter wanita pertama terjadi pada tahun 1971. IAAF secara resmi mengakui
kompetisi tersebut pada tahun 1974 dengan rekor dunia pertama. Kejuaraan dunia
khusus untuk lari gawang baru diadakan pada tahun 1980.
Teknik Dasar Lari Gawang
Teknik dasar lari gawang meliputi teknik start, cara memposisikan kaki ketika melompati
gawang, cara mendarat, kemudian cara berlari kembali untuk menjangkau gawang
selanjutnya. Teknik dasar lari gawang dapat membantu pelari untuk mempelajari lebih
lanjut bagaimana atlet dapat meningkatkan kecepatan.
Teknik Start
Start lari gawang dimulai dengan menggunakan start jongkok seperti pada perlombaan
sprint pada umumnya. Tak hanya itu, start lari gawang juga memerlukan start block. Juga
dengan aba-aba yang serupa seperti lari sprint. Yakni, “Bersedia”, “Siap” dan aba-aba
suara tembakan. Sesaat setelah start dimulai, atlet harus berlari melewati gawang.
Posisi Kaki
Lari gawang membutuhkan penempatan posisi kaki yang tepat saat melompat. Menurut
Momentum Sports, penting untuk menjaga agar kaki tetap terangkat saat melewati
rintangan dan menghindari masalah keseimbangan saat kaki mendarat di tanah.
Saat melompati gawang, tumit kaki penuntun perlu diposisikan ke belakang hampir
menyentuh pantat dan melakukan pengangkatan lutut yang lebih tinggi dari biasanya.
Kaki depan harus diposisikan lurus dan atlet harus dengan cepat melewati rintangan
dalam posisi jari kaki mengarah ke atas.
Saat kaki memanjang, kaki harus mendarat kembali dengan cepat ke tanah. Kaki
penuntun disarankan untuk tak mendarat di depan karena akan memperlambat atlet
dalam transisi dari posisi melompati rintangan ke langkah lari menuju rintangan kedua.
Lengan
Sebelum melewati rintangan, lengan seorang atlet harus diposisikan seperti dalam
perlombaan sprint normal. Lengan tangan diayunkan untuk mempertahankan tenaga dan
kecepatan. Saat melewati rintangan, tujuan penggunaan lengan lebih difokuskan untuk
menjaga keseimbangan dan ketenangan.
Karena kaki kita melakukan gerakan lompatan yang berbeda dan menghabiskan tenaga
yang lebih besar daripada yang biasanya dilakukan saat berlari, lengan kita harus
menyesuaikan dan mengimbanginya.
Baca Juga: Mengenal Peralatan yang Digunakan dalam Lari Gawang
Saat kaki penuntun melewati rintangan, penting untuk meletakkan lengan di sisi yang
berlawanan di depan tubuh untuk menjaga keseimbangan seluruh tubuh. Lengan harus
mempertahankan beberapa tekukannya dari sprint normal dan tak boleh sepenuhnya
lurus.
Beberapa suka menyebut posisi ini “looking at your watch” karena pergelangan tangan
lengan harus berada di suatu tempat sejajar dengan kepala atlet, untuk menciptakan
posisi yang mirip dengan ketika seseorang akan melihat arloji di pergelangan tangan.
Namun, lengan harus ditarik kembali dengan cepat ke posisi berjalan normal.
Gerakan tersebut tak hanya akan membantu gerakan kaki yang cepat, tetapi juga akan
menjaga keseimbangan.
Menempatkan Pinggul
Ada dua poin utama yang harus diperhatikan untuk penempatan pinggul seorang atlet
dalam hal lari gawang. Yakni harus tinggi dan fleksibel. Agar tak terlalu menghabiskan
banyak waktu untuk melayang di udara, atlet harus mempertahankan ketinggian pinggul
yang konsisten di seluruh perlombaan lari gawang.
Atlet lari gawang sangat mudah kehilangan waktu ketika melewati rintangan dengan
melompat atau melangkah tinggi di atasnya. Atlet akan bergerak lebih cepat saat kaki
bersentuhan dengan tanah. Ketika melompati gawang akan ada lebih banyak waktu yang
dihabiskan.
Oleh karena itu sangat penting untuk tak menurunkan pinggul saat melewati rintangan,
atau membungkuk untuk mendapatkan momentum. Posisi tubuh harus condong ke
depan dan tak condong ke bawah. Untuk memungkinkan pinggul memiliki posisi efisien
saat melewati rintangan, pinggul harus mengikuti posisi kaki dengan tepat.
Peraturan Lari Gawang
1. Pelari wajib melewati semua gawang sudah disiapkan. Perlombaan 100 meter, 110
meter dan 400 meter memiliki jumlah gawang yang sama. Yakni 10 gawang.
2. Saat melakukan lari gawang, atlet harus berada pada masing-masing lintasan dan
dilarang untuk masuk lintasan lain atau melalui gawang pelari yang lainnya.
3. Pelari akan didiskualifikasi jika menjatuhkan gawang menggunakan kaki maupun
tangan dengan sengaja. (*)

★ ARTIKEL KETIGA

Wikipedia.

Lari gawang
Lari gawang adalah salah satu cabang olahraga atletik lari yang
mewajibkan pelarinya melompati rintangan berupa gawang
hingga mencapai garis akhir perlombaan. Pelari harus
melakukan lari sprint dengan memperhitungkan momentum
yang tepat agar bisa bertolak melompati gawang dan mendarat
dengan teknik yang tepat.[1] Lari Gawang termasuk lari jarak
pendek. Seorang pelari harus melewati sepuluh gawang dengan
ketinggian dan jarak tertentu dalam sebuah lintasan.[2] Gerakan
dalam lari gawang, baik lari 110 meter atau 200 meter serta 400
meter untuk pria atau 100 meter untuk wanita wajib
dilaksanakan seperti dalam gerakan lari cepat. Faktor penting
pada lari gawang antara lain pengaturan langkah, tempo, dan
panjang langkah yang mendukung teknik lari.

Atlet Lari Gawang.


Dalam melakukan lari gawang hal yang sangat diperhatikan
adalah ketika pada saat fase melewati gawang. Pada fase ini
jalur ketika melayang harus sedatar mungkin dengan gawang
untuk mengefisienkan waktu dan tenaga yang dikeluarkan.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam melakukan lari
gawang akselerasi dari start menuju ke gawang pertama pelari
harus melakukan dengan kecepatan maksimal dan berusaha
mencapai 8 (delapan) langkah pertama menuju gawang
pertama.[4] Cara melatihnya adalah tandai (Check mark)
sebanyak kurang Iebih delapan langkah pertama. Kaki yang
menjadi tumpuan berada di depan balok start. Posisi badan
tegak harus dicapai Iebih awal dari pada lari sprint. Langkah kaki
ketika di antara gawang-gawang pendek, panjang, pendek.[5]

Teknik
Dari Mulai Start Sampai Ke Gawang Pertama

Start yang biasa dilakukan pada lari gawang adalah start


dengan posisi jongkok. Agar lari gawang berjalan dengan benar
dan lancar, hal pertama harus diperhatikan adalah gerakan yang
dilakukan dari start ke gawang yang pertama. Hal ini dilakukan
agar pada waktu menolakkan kaki untuk melewati gawang yang
pertama, dapat dilakukan dengan cepat, benar dan tepat.
Apabila seorang atlet dari mulai start kemudian lari menuju
gawang pertama langkah kakinya tidak sesuai, maka atlet
tersebut hams merubah atau menukar langkah kakinya.
Maksudnya tiada lain supaya pada waktu akan melakukan
tolakan kaki untuk melewati gawang yang pertama bisa
dilakukan dengan cepat, tepat, lancar dan benar.[6]

Sikap Badan di atas Gawang


sunting
Setelah melakukan gerakan menendang tumit, untuk bisa
melewati gawang dalam posisi kaki lurus, maka sikap badan di
atas gawang diusahakan harus rendah dengan posisi condong
ke depan dan lutut agak dibengkokkan sedikit. Kaki belakang
yang digunakan untuk menolak harus ditarik ke atas dengan
jalan memutar ke arah samping dengan lutut telapak kaki
menuju ke sisi luar. Keadaan kaki ini harus diangkat tinggi
supaya memberi kebebasan jangkauan ke depan, untuk
membuat langkah yang lebih panjang. Setelah kaki depan bisa
melewati gawang, segera dibawa untuk diturunkan ke tanah
dalam keadaan lurus. Posisi lengan harus membantu
keseimbangan dan gerak sinkronis ketika berada di atas
gawang, sehingga bisa membantu kembali ke posisi gerak
dorong depan dengan cepat. Pada saat berada di atas gawang,
condongkan badan ke depan. Hal ini sangat herguna untuk
memelihara gerakan mendorong ke depan.[6]

Sikap Badan Dan Gerakan Kaki Pada Waktu Mendarat


sunting
Seperti telah dikemukakan diatas, bahwa setelah kaki depan
melewati gawang secepatnya diturunkan ke tanah dalam
keadaan posisi kaki harus lurus. Kaki belakang dengan lutut
ditekuk harus tetap terangkat tinggi supaya bisa bergerak bebas
menjangkau ke depan untuk membuat langkah yang panjang.
Badan dibungkukkan ke depan dalam rangka membantu
membawa berat badan, sehingga kaki harus berada di atas
untuk memudahan gerak untuk dilangkahkan ke depan.[6]
Langkah di antara Gawang
sunting
Jumlah langkah antara gawang tergantung dari jarak lomba,
tinggi gawang,kemampuan kecepatan lari (sprint), tinggi badan
dan panjang tungkai kaki, yang dimiliki oleh atlet. Tapi, pada
umumnya pelari gawang berusaha membuat langkah dari
awalan ke gawang pertama antara 7 sampai dengan 9 langkah
(100 meter dan 110 meter), setelah kaki bagian depan mendarat
di tanah dengan capaian irama tiga langkah di antara gawang.
Jarak kaki tolak ke gawang sejauh 2/3 langkah. Saat di atas
gawang, sikap badan dibungkukkan ke arah depan, dengan
tujuan memudahkan menarik kaki belakang untuk melewati
gawang. Secara teknis, melewati gawang merupakan hal yang
cukup sulit karena dituntut harus memiliki fleksibilitas sendi
panggul dan persendian tulang belakang.[6]

Dari Gawang Terakhir


sunting
Sampai pada garis akhir setelah kaki depan bisa melewati
gawang terakhir dan mendarat di tanah, yang harus dilakukan
adalah condongkan badan atau bungkukkan ke arah depan, kaki
yang belakang secepatnya langkahkan ke depan, lari secepat
mungkin sampai bisa melewati garis finish, dengan menjatuhkan
dada ke depan, menjatuhkan salah satu bahu atau lari terus
secepat-cepatnya.[6]

Aturan
sunting
Dalam olahraga lari gawang memiliki aturan di antaranya semua
perlombaan dimulai dari garis start sampai dengan bisa
melewati garis finish yang haruss dilakukan di jalur
masing-masing yang telah ditentukan. Seorang atlet lari gawang
akan didiskualifikasi jika menarik kakinya pada saat melampaui
di luar bidang horizontal atas gawang dan tidak berada di
lintasan saat melompati gawang. Sengaja menjatuhkan gawang
dengan tangan atau kaki. Jumlah gawang yang harus dilewati
atlet lari gawang ada 10 buah, baik lari gawang jarak 100 meter,
110 meter atau jarak 400 meter.[7]

Rekor
sunting
Ada beberapa rekor yang telah tercipta dalam perlombaan lari
gawang. Pertama, dilakukan oleh atlet lari gawang pada nomor
110 meter putra yang berasal dari Sumatera Selatan, Rio
Maholtra dengan gemilang bisa memecahkan rekor skala
nasional dengan waktu tempuh 14.11 detik sekaligus dapat
meraih medali emas pada PON XX 2021 yang berlangsung di
Mimika Sport Complex (MSC), Papua, Selasa tanggal 5 Oktober
2021. Hasil ini merupakan rekor dalam kejuaraan PON yang
baru, sebelumnya rekor nasional dipegang oleh Eli Zakaria dari
Jawa Timur dengan catatan waktu 14.16 detik.[8] Kedua,
dipecahkan oleh pelari yang berasal dari Amerika Serikat (AS),
Sydney McLaughlin memecahkan rekor dunia yang dimiliki oleh
dirinya sendiri saat meraih medali emas Olimpiade di Tokyo
pada tahun 2020 pada nomor lari gawang 400 meter putri.
McLaughlin berhasil membukukan catatan waktu 51,46 detik,
unggal atas juara dunia sekaligus peraih medali emas Olimpiade
2016, Dalilah Muhammad dengan catatan waktu 51,58 detik.
McLaughlin kembali memecahkan rekor lari gawang dunia yang
sebelumnya di torehkan di ajang uji coba tim nasional AS di
Oregon dengan mencatatkan waktu 51,9 detik.[9] Ketiga, rekor
dunia lari gawang 400 meter putra pecah setelah atlet Norwegia,
Karsten Warholm menjadi yang terbaik pada Olimpiade Tokyo
2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Selasa 3 Agustus 2021.
Warholm sukses memecahkan rekor dunia yang dipegang oleh
Kevin Young yang bertahan 29 tahun dengan waktu 46,70 detik.
Kini di Jepang atlet berusia 25 tahun mempertajam rekornya
menjadi 45,95 detik.[10]

★ ARTIKEL KE EMPAT

IDN TIMES

Lari Gawang: Pengertian, Sejarah, Peraturan, dan Tekniknya

1.Pengertian Lari Gawang


Lari gawang adalah cabang olahraga atletik di mana atlet harus berlari sambil
melompati 10 gawang sepanjang lintasan.Ada empat nomor lari gawang yang
umum diperlombakan, yaitu: Nomor 110 meter kategori putra dengan gawang
setinggi 3 kaki atau setara 1,067 m. Nomor 100 meter kategori putri dengan
gawang setinggi 0,840 m. Nomor 400 meter putra dengan gawang 0,914 m. Nomor
400 meter putri dengan gawang 0,762 m.

2. Sejarah Lari Gawang


Cabang olahraga lari gawang ternyata sudah ada sejak sekitar tahun 1830-an di
Inggris. Dulunya, olahraga ini dipraktikkan hanya menggunakan kayu-kayu yang
diletakkan di tengah lintasan sepanjang 100 yard atau setara 91,44
meter.Kemudian olahraga ini dikembangkan lagi oleh mahasiswa dan dosen di
Oxford University dan Cambridge University dengan menambah panjang lintasan
menjadi 120 yard atau 109,7 meter. Lalu pada tahun 1888, olahraga ini mulai
dikenalkan ke beberapa negara lain, seperti Prancis yang menerapkan jarak
lintasan menjadi 110 meter.Baru pada tahun 1922, lari gawang resmi menjadi
cabang olahraga yang diperlombakan oleh atlet perempuan dalam ajang Women's
World Games. Kemudian pada Olimpiade 1932, lari gawang untuk kategori putri
diturunkan menjadi 80 meter. Namun, pada Olimpiade 1972, jarak larinya dinaikkan
lagi menjadi 100 meter.

3.Ukuran Gawang
Berikut adalah ketentuan ukuran dan jumlah gawang yang menjadi ciri dari
olahraga ini:
1. Jumlah gawang dalam sebuah ajang perlombaan lari gawang setidaknya 80
buah.
2. Tinggi gawang: Nomor 110 meter putra: 1,067 meter Nomor 100 meter putri:
0,840 meter Nomor 400 meter putra: 0,914 meter Nomor 400 meter putri: 0,762
meter
3. Berat gawang maksimal 10 kilogram.
4. Panjang gawang bagian dasar maksimal 0,7 meter dan lebar 1,2 meter.
5. Lebar palang kayu 7 cm, tebal 1-2 cm, dan dibentuk bulat agar tidak tajam.

4. Peraturan lari gawang


Lari gawang juga memiliki peraturan yang harus dipahami setiap atlet. Peraturan ini
dikeluarkan oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) sebagai organisasi
resmi yang menaungi seluruh olahraga atletik di Indonesia. Berikut rinciannya:
1. Setiap atlet harus berlari di jalur lintasannya masing-masing dari garis start
hingga finish.
2. Setiap atlet harus melewati 10 gawang yang ada di sepanjang lintasan.
3. Atlet akan didiskualifikasi jika: Dengan sengaja menjatuhkan gawang dengan
tangan maupun kaki. Melompati gawang yang bukan berada di lintasannya.
Menarik kaki di luar bidang horizontal bagian atas gawang saat melompatinya.
Peraturan lari gawang
4. Teknik lari gawangAtlet lari gawang nomor 100 meter putri Indonesia.Dalam
melakukan olahraga lari gawang, terdapat teknik dasar yang harus dikuasai oleh
setiap pemain atau atlet. Simak penjelasannya berikut ini:1. Teknik 110 meter putra
dan 100 meter putriTeknik untuk nomor 110 m dan 100 m aturannya dimulai
dengan start jongkok dan dilanjutkan dengan berlari sekencang mungkin.
Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut. Melakukan start jongkok. Setelah wasit
memberikan tanda mulainya pertandingan, lari secepat mungkin ke arah gawang.
Saat sudah dekat dengan gawang dan siap melompat, condongkan badan sedikit
ke depan dan kaki yang di depan diposisikan lurus. Sedangkan tangan berlawanan
dengan kaki yang di depan. Lalu, ayunkan lagi ke depan menyesuaikan gerak kaki.
Setelah melewati gawang pertama, lari lagi hingga melewati setiap gawang dengan
cara yang sama. Posisikan bahu dan pinggul agar paralel dengan gawang. Setiap
mendarat setelah melompat dari gawang, pastikan kaki yang mendarat dalam
posisi lurus dan kaki satunya yang berada di belakang diangkat tinggi. 2. Teknik
400 meterSecara umum, teknik lari gawang nomor 400 meter sama dengan nomor
110 dan 100 meter. Bedanya ada pada posisi badan saat melompat dan kaki yang
digunakan untuk melompat saat berada di tikungan. Berikut tahapannya: Posisi
badan tegak dan tidak terlalu dimiringkan saat melompati setiap gawang. Kaki yang
memimpin diangkat hingga horizontal dan lurus ke depan. Tangan juga diposisikan
mengimbangi gerak kaki. Lalu, ketika melompat, lutut kaki satunya lebih ditekuk
lagi ke atas dan diayunkan ke depan.

★ARTIKEL KELIMA

Mengenal Peralatan Yang Digunakan Dalam Lari Gawang

Lari gawang merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik.
Cara kerja olahraga ini adalah dengan meminta atlet berlari dalam jarak
lintasan yang telah ditentukan. Di tengah lintasan tersebut akan diberi
gawang penghalang. Sehingga atlet harus melompatinya.

Sebelum mendalami olahraga ini, kamu wajib mengetahui beberapa


peralatan yang digunakan. Misalnya, terkait kostum sepatu dan gawang itu
sendiri. Berikut adalah beberapa peralatan yang wajib kamu ketahui saat
kamu mendalami lari gawang:

1. Sepatu
Lari gawang membutuhkan sepatu ringan dengan cleat lebih pendek di
bagian depan, tujuannya adalah untuk memberikan traksi lebih dalam.
Pemilihan sepatu dalam lari gawang merupakan komponen paling penting
jika kamu mendalami olahraga ini.

2. Kostum
Biasanya, pelari gawang akan mengenakan celana pendek ketat dan kaos
lengan pendek atau tanpa lengan atau atasan yang menunjukkan nomor
atlet.

3. Gawang Penghalang
Gawang penghalang berbentuk seperti gawang sepakbola. Hanya saja
dengan ukuran yang lebih keci. Baian alas gawang ini terbuat dari logam,
tetapi palangnya terbuat dari kayu. Ketinggiannya bervariasi. Untuk nomor
100 dan 110 meter, panjang gawang adalah 1,07 meter putra dan 84
centimeter putri, serta lebar 1,2 meter. Untuk lari gawang 400 meter
panjangnya 91 centimeter untuk putra dan 76 centimeter untuk putri.

Area Bermain
Area bermain lari gawang terdiri dari tempar start, lintasan yang memiliki
beberapa gawang penghalang dan area finis.

1. Lari Gawang 100 meter (Khusus Putri)


Perlombaan ini berlangsung di lintasan lurus sepanjang 100 meter yang
terdiri dari sepuluh rintangan berukuran 80 centimer yang tersebar di lintasan.
Rintangan pertama berjarak 13 meter dari start, kemudian jarak antar gawang
berikutnya adalah 8,5 meter dan gawang terakhir berjarak 10,5 meter dari
finis.

2. Lari Gawang 110 Meter (Khusus Pria)


Perlombaan ini berlangsung di lintasan lurus sepanjang 110 meter yang
terdiri dari sepuluh rintangan berukuran 1, 06 meter yang tersebar di lintasan.
Rintangan pertama berjarak 13,72 meter dari start, kemudian jarak antar
gawang berikutnya 9,14 meter dan gawang terakhir berjarak 14,02 meter dari
finis.

3. Lari Gawang 400 Meter


Perlombaan ini mencakup satu putaran penuh pada lintasan 400 meter yang
terdiri dari sepuluh rintangan dengan jarak yang sama di atas lintasan.
Rintangan pria tingginya 90 centimeter sedangkan rintangan wanita tingginya
70 centimeter. (*)

Anda mungkin juga menyukai