Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

KERANGKA KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN

KELOMPOK 8 :

1. DINDA SABRINA (0801193352)


2. KARINA AULIA PUTRI (0801191210)
3. NAHDA AURALLIA (0801192060)
4. RIZQINA DELFIRA S. (0801192049)
5. SITI TAHARA MARAUKET (0801193327)

DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD HIDAYAT, S.Sos, MA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA TA 2019/2020


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas
segala limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia
mengenai “kerangka karya tulis ilmiah” ini dengan lancar, shalawat serta salam kami panjatkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang menjauhkan kita dari jalan kegelapan.
Makalah yang berjudul “Diksi atau Pilihan Kata” disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok Mata Kuliah Bahasa Indonesia jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara. Adapun makalah Bahasa Indonesia ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
penyusunan makalah.
Dengan ini kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena kesempurnaan semata hanya milik ALLAH SWT, untuk itu segala kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami nantikan.

Medan, Desember 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ….…….……………………………………………………..………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………. 1

1.1.Latar Belakang………..…………………………………………………………..……. 1

1.2 Rumusan Masalah .………………….………..…………………….………….………. 2

1.3 Tujuan…………. ..………………………..………………………..……………..……. 2

BAB II PEMBAHASAN …………..………………..……………......…………………………… 3

2.1 Pengertian Karya Ilmiah …………...……..…………………………………………… 3

2.2 Jenis-Jenis Karya Ilmiah ………………………………...………………………...….....3

2.2.1 Makalah ......…………………………..………………………………………………4

2.2.2

2.4 Fungsi Diksi……………………………………………………..………………………..4

2.5 . Jenis Diksi……………………………………………………………………………….4

2.6 Bentuk Kata……….………………………………………………………………..……..5

2.7 Kesalahan Diksi…………….………………………………………………………..……6

2.8 Faktor Diksi..........................................................................................................................7

BAB III PENUTUP .………..…………………………….....……………………………………... 8

3.1 Kesimpulan …………………………..……………...…………………………….…… 8

3.2 Saran ……….…………………..………………………………....…………………… 8

DaftarPustaka ……………………..……………………………………….....………………….. 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistematika karya ilmiah adalah cara penyusunan dan penulisan suatu karya ilmiah
dengan baik dan benar atau bisa disebut juga dengan penulisan dan penyusunan yang sesuai
dengan aturan.

Pengertian karya ilmiah adalah sebuah karya tulis yang mana didalam isinya
mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah yang dituliskan oleh seorang
penulis.Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.
Karya ilmiah juga biasanya ditulis untuk mencari sebuah jawaban mengenai sesuatu hal yang di
teliti dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan
tersebut. Biasanya tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan
belum pernah ditulis oleh orang lain agar terlihat beda dan terkesan baik.Istilah karya ilmiah
adalah mengacu kepada sebuah karya tulis yang menyusun dan menyajikan berdasarkan pada
suatu kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian makalah seminar atau
simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :


a. Apa pengertian sistem, sistematika dan karya ilmiah?

b. Bagaimana cara penulisan sistematika karya ilmiah yang baik ?

c. Bagaimana teknik standart penulisan karya ilmiah ?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini dimaksudkan untuk membahas :

a. Pengertian sistem, sistematika dan karya ilmiah.

b. Cara penulisan sistemtika karya ilmiah yang baik.

c. Teknik standart penulisan karya ilmiah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah

Menurut Dalman, karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi
atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan/atau bukti-bukti empiric. Dalam
hal ini, karya tulis ilmiah dapa dikatakan sebagai hasil pemikiran yang didasarkan fakta,
peristiwa dan gejala yang disampaikan secara akuat dan dapat dipertanggungjawabkan.1

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuannya untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah
biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran
tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.2

Tulisan ilmiah harus memenuhi 3 syarat, yakni: (1) isi kajiannya berada pada lingkup
pengetahuan ilmiah, (2) langkah pengerjaannya dijiwai serta menggunakan metode (berpikir)
ilmiah, dan (3) sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebgai sosok tulisan
ilmiah.3

2.2 Jeni-jenis Karya Ilmiah

1
Dalman, Menulis Karya Ilmiah (Jakarta: Rajawali Pers,2012),h.5
2
Ibid.S
3
Ibid.,h.10.
Karya ilmiah memiliki banyak jenisnya, seperti jurnal, paper, makalah, tesis, artikel ilmiah
popular, skripsi dan masih banyak lagi. Akan tetapi kami akan membahas makalah dan skripsi
saja. Mulai dari kerangkanya, sifat, tujuan dll.

2.2.1 Makalah
1) Pengertian makalah

Makalah (paper) merupakan jenis karya ilmiah yang biasanya tidak terlalu panjang dan
diperuntukkan dalam rangka untuk menyelesaikan tugas tertentu dalam suatu mata kuliah
atau untuk memperbincangkan dalam suatu pertemuan ilmiah seperti seminar, symposium
atau konferensi ilmiah. Makalah lazim dibuat berdasarkan tugas yang diberikan dosen atau
panitia seminar berkaitan dengan tema yang sedang dibicarakan, sehingga ia disebut sebagai
karya tulis (ilmiah) paling sederhana.4

Makalah dimaknai sebagai karya tulis ilmiah mahasiswa untuk memenuhi tugas mata
kuliah tertentu, tetapi dengan teknik dan metode penulisan setara jurnal ilmiah sebagaimana
ditulis dosen maupun guru besar. Dengan demikian, tidak ada perbedaan antara karya ilmiah
di tingkat mahasiswa dan karya ilmiah di kalangan dosen. Jika terdapat perbedaan, hanya
sebatas ketajaman analisis, kematangan metodologi, ketepatan memlih pendekatan, dan
kekayaan referensi.5

2) Ciri-ciri Makalah
a) Akurat dan menyeluruh (comprehensive)
Makalah tersebut menyajikan fakta dan gagasan secara akurat, dan membahas
masalahnya secara lengkap dan tuntas.
b) Memiliki sumber informasi yang baik
Makalah menggunakan sumber informasi yang beragam (semakin banyak
semakin baik). Untuk semua fakta dan gagasan yang bukan merupakan karya asli
penulis makalah diberikan kutipan.
c) Seimbang
Makalah tersebut membahas faka, gagasan dan sudut pandang yang dibicarakan
secara objektif dan seimbang, dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan
masing-masing.
d) Kreatif
Makalah tersebut tidak sekadar menyajikan fakta belaka, tetapi ini tidak berarti
bahwa informasi yang disajikan itu ‘dikarang’ atau tidak berdasarkan fakta.
e) Secara teknis penulisannya benar
Makalah tersebut terbebas dari kesalahan bahasa, tata bahasa, tanda baca, dan
penggunaan kata.

4
Lihat Dalman, Menulis Karya,h.37.
5
Aninditya Sri Nugraheni,,Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif,(Jakarta:
Kencana,2017),h.163.
f) Tertata dengan baik
Makalah tersebut materinya ditata secara logis, dengan kata-kata transisi yang
baik di antara bagian-bagiannya dan dengan ketepatan yang tepat.

3) Jenis-jenis Makalah
a) Secara umum terdapat dua jenis makalah yang berlaku di lingkungan perguruan
tinggi, yaitu:
 Makalah yang dibuat mahasiswa untuk menunjukkan posisi teoretik dalam suatu
kajian. Makalah ini sifatnya analisis filosofis, artinya mahasiswa diminta tidak
saja menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu, tapi juga dipersyaratkan
untuk menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu, tapi juga dipersyaratkan
untuk menunjukkan di pihak mana ia berdiri dengan segenap argumentasi
ilmiahnya.
 Makalah yang dibuat mahasiswa untuk menunjukkan pemahamannya terhadap
permasalahan yang dibahas. Makalah ini bersifat deskriptif, artinya mahasiswa
diperkenankan mengemukakan berbagai aliran atau pandangan yang berkaitan
dengan masalah yang dikaji.

b) Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
 Makalah deduktif, makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Metode berpikir yang digunakan
deduktif yaitu metode yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan alam bagian-bagiannya yang khusus.
 Makalah induktif, makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh
dari lapangan serta relevan dengan masalah yang dibahas. Metode berpikir yang
digunakan induktif yaitu metode dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal
khusus ke umum.
 Makalah campuran, makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis
digabung dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas. Metode
berpikir yang digunakan adalah deduktif-induktif.

Dari segi jumlah halaman, makalah dapat dibedakan menjadi makalah panjang
yang meiliki jumlah halaman lebih dari 20 halaman dan makalah pendek kurang
dari 20 halaman.

4) Cara menyusun makalah

Dalam menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Mempelajari/menganalisis topic yang akan ditulis.


b) Menyusun kerangka pikir, meliputi penentuan pokok masalah dalam topik dan
menentukan tujuan maupun ruang lingkup.
c) Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi).
d) Menulis atau menyusun makalah dengan memperhatikan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, menyusun kalimat yang mudah dipahami, rangkaian
kalimat dan paragraph yang berurutan secara singkat, padat dan jelas.

Untuk menyusun makalah secara sistematis, harus memperhatikan tata urutan penyajian
makalah yang umumnya diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan penutup.
Secara terperinci pembagian makalah tersebut adalah sebagai berikut (dengan
komposisinya dalam persen).

 Pendahuluan 15%
 Permasalahan 5%
 Pembahasan 65%
 Kesimpulan dan saran 10%
 Penutup 5%

a) Menyusun pola pikir.


Untuk dapat menyusun pola pikir yang baik, maka kita harus memperhatikan hal-
hal berikut ini:
 Mengenali persoalan
 Menentukan tujuan dan ruang lingkup
 Menentukan kepada siapa makalah disajikan
b) Pengumpulan bahan dan pengolahan data.
Untuk dapat menyusun makalah dengan baik, maka kita harus mengumpulkan
bahan-bahan referensi untuk mendukung argumentasi yang kita susun dalam
makalah. Bahan ini dapat diperoleh lewat buku-buku, majalah, surat kabar, bulletin,
hasil penelitian, dan ebagainya. Bahan yang dipilih hendaknya mendukung judul
yang kita ajukan, jangan sebaliknya tidak memiliki kaitan langsung dengan makalah
yang kita buat. Setelah bahan-bahan terkumpul, maka bahan atau materi tersebut
kita olah dengan daya penalaran kita.
c) Penulisan makalah.
Pada tahap penulisan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penulis naskah,
yakni:
 Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Gunakan kalimat efektif, sehingga mudah dicerna oleh pembaca.
 Uraian materi hendaknya berkoherensi.
 Pembahasan singkat, jelas, tegas, dan jangan bertele-tele.
 Hindarkan kata-kata yang bombastis yang hanya akan mengaburkan isi
makalah.
5) Sistematika Penulisan Makalah
Berdasarkan pembagian halamannya, makalah demikian pula dengan karya-karya lain
dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni halaman depan, halaman isi, dan halaman
penutup serta daftar pustaka dan lampiran.
a) Pertama, halaman depan.
Halaman ini terdiri dari tiga halaman, yakni halaman sampul, halaman kata
pengantar (jika diperlukan), dan halaman daftar isi.
b) Kedua, halaman isi.
Halaman ini terjadi dari seluruh isi makalah, mulai dari pendahuluan, pembahasan
hingga kesimpulan.

c) Ketiga, halaman penunjang.


Halaman ini biasanya berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.

Satu hal yang harus diperhatikan dalam penulisan makalah adalah ukuran keertas, batas
atas, bawah, tepi kanan dan kiri. Karya ilmiah telah mengatur dan menetapkan semua hal
tersebut. Makalah harus ditulis dengan kertas kuarto (A4) dengan batas atas 4 cm, batas
bawah 3 cm, batas tepi kanan 3 cm dan batas tepi kiri 4 cm.

Ditinjau dari segi isinya, makalah hanya terdiri dari tiga bagian utama, yakni
pendahuluan, pembahasan dan penutup.

a) Pertama, bagian pendahuluan.


Bagian ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, metode an pendekatan
yang digunakan dalam penulisan makalah. Pendahuluan merupakan problem
akademik yang menggelisahkan penulis dan menuntut untuk segera dipecahkan
secara ilmiah melalui penulisan makalah.
b) Kedua, pembahasan.
Bagian ini berisi pembahasan secara teoritis sesuai dengan topik yang diangkat.
Kemudian, pembahasan dilanjutkan dengan analisis untuk menjawab rumuan
masalah. Dengan kata lain, inti dari pembahasan ini adalah deskripsi teoritis
mengenai topik yang diangkat dan menjawab rumusan masalah yang telah
dicantumkan dalam pendahuluan. Kemudian, pembahasan dilanjutkan dengan
analisis penulis untuk menjawab permasalahan yang ada di dalam latar belakang
masalah.
c) Ketiga, penutup.
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan mrupakan rangkuman
singkat seluruh pembahasan dari awal hingga akhir, sedangkan saran merupakan
rekomendasi pemakalah atau penulis makalah berdasarkan jawaban-jawaban atau
temuan-temuan dalam makalah.
Menurut Zaenuddin (2004:114-125), format penulisan makalah secara umum terdiri dari :
a) Bagian awal makalah
Bagian awal makalah berisi tentang:
1) Lembar judul, memuat:
a. Judul makalah
Judul merupakan nama yang melukiskan dengan singkat masalah yang
ditulis. Meskipun singkat, judul harus mencerminkan isi tulisan. Judul harus
dirumuskan dengan jelas, singkat, relevan dengan isi tulisan, tetapi tidak
terlalu provokatif.
Penulisan judul biasanya ditulis bersamaan dengan nama penulis pada
halaman judul, selain ditempatkan secara tersendiri pada halaman luar
depan.
b. Nama
c. NIM
d. Nama dan tempat perguruan tinggi dan keterangan untuk apa makalah
ditulis.
e. Tahun
2) Kata pengantar
Kata pengantar belum termasuk bagian bab pendahuluan, oleh karena itu
penempatannya harus diluar tubuh tulisan. Bagian ini umumnya berisi tentang
pernyataan penulis untuk menyerahkan tulisannya kepada penerima tulisan;
gambaran umum tentang pelaksanaan tugas dan hasilnya, ucapan terima kasih
kepada semua pihak; tempat tanggal, bulan, dan tahun penyusunan tulisan itu;
serta penanggungjawab tulisan tersebut. Pada bagian yang paling akhir
biasanya diakhiri harapan penulis atas teguran, kritik, dan saran-saran untuk
perbaikan tulisan tersebut dari pembaca.
3) Daftar isi
Merupakan kerangka tulisan yang terperinci yang telah ditulis, mulai Kata
Pengantar hingga Indeks. Dalam bagian ini dicantumkan bab-bab, subbab, sub-
subbab, disertai dengan nomor halaman tempat bagian-bagian tersebut terdapat
dalam tulisan. Daftar isi diletakkan pada halaman baru setelah Kata Pengantar.
4) Daftar gambar (jika ada)
5) Daftar table
Bagian ini berisi keterangan table-tabel yang tercantum dalam tulisan. Yang
disajikan dalam entuk table biasanya yang berupa jumlah, statistik, presentase
dan lain-lain (jika ada).

b) Bagian inti makalah


Bagian inti makalah berisi tentang:
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian dari makalah yang mengantarkan pembaca
ke arah pokok permasalahan yang disajikan. Oleh karena sifanya pengantar
kea rah permasalahan, maka pendahuluan harus berisi penjelasan yang
singkat mengenai pokok persoalan dan bukan berisi pendapat atau
argumentasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendahuluan ini sebagai
berikut:
a. Umum
b. Maksud dan tujuan
c. Pendekatan
d. Ruang lingkup
e. Pengertian-pengertian
f. ata urutan

Keenam butir yang telah disebutkan di atas merupakan rambu-rambu isi dari
pendahuluan

2) Permasalahan
Permasalahan merupakan kesulitan yang ingin dipecahkan manusia, atau
suatu kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan. Permasalahan dalam
suatu makalah perlu mengikuti kriteria berikut ini.
g. Apakah masalah tersebut berguna untuk dipecahkan?
h. Apakah penulis memiliki kepandaian/kemampuan untuk memecahkan?
i. Apakah permasalahan tersebut menarik untuk dipecahkan?
j. Apakah permasalahan tersebut memberikan sesuatu yang baru apabila
dipecahkan?
k. Untk memecahkan permasalahan tersebut apakah cukup data yang
tersedia?
3) Pembahasan
Pembahasan merupakan isi dari makalah, berupa uraian yang relevan
dengan ruang lingkup, uraian yang membahas pemecahan masalah sesuai
dengan isi topik. Pembahasan juga dapat diartikan sebagai kegiatan
mengurangi permasalahan yang diajukan. Pembahasan yang baik harus
berorientasi pada pokok permasalahan yang disoroti selain harus disusun
dengan bahasa yang baik, jelas dan singkat. Untuk memperjelas
permasalahan, penulis makalah dapat memperjelas uraiannya dengan
menggunakan contoh-contoh.
4) Penutup
Penutup merupakan bab atau bagian paling akhir dari suatu makalah.
Penutup hendaknya ditulis secara singkat dan ringkas sebagai penegasan apa
yang telah diulas dalam makalah tersebut. Simpulan disesuaikan dengan
kajian masalah yang telah dikemukakan. Simpulan hendaknya dibuat secara
sederhana dnan sistematis, sehingga pembaca dapat memahami isi makalah
dengan mudah. Ringkasan itu hendaknya menyatakan kembali secara ringkas
tujuan makalah, setiap hipotesis yang diuji, materi dan metode penelitian yang
digunakan, dan hasil yang diperolehnya. Kemudian, simpulan ditarik
berdasarkan hasil/temuan penelitian tersebut. Adapun saran merupakan
anjuran-anjuran yang bersifat realistis demi perbaikan makalah tersebut dan
manfaat makalah tersebut nbagi pembaca umumnya.

c) Bagian akhir makalah


Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran jika ada.\
1) Daftar pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber kepustakan yang digunakan dalam
penulisan. Sumber kepustakaan ini dapat berupa acuan dalam penulisan
makalah baik dari buku, surat kabar, internet dan seumber tertulis lainnya.
Penulisan daftar pustaka hendaknya memenuhi kaidah yang lazim dalam
penulisan ilmiah. Penulisan disusun secara alfabetis, dari A sampai Z, dengan
patokan huruf pertama dari nama keluarga (surname) penulisnya. Secara
keseluruhan penulisan dafar pustaka itu berturut-turut sebagai berikut:
a. Nama pengarang dengan mencantumkan nama akhir (marga) dan tanpa
menggunakan gelar atau derajat kesarjanaannya. Penulisan nama apabila
lebih dari satu pola (kata), penuliannya harus dibalik dengan disertai
penggunaan tanda koma (,) dan diakhiri tanda titik (.).
b. Setelah nama pengarang tercantum, maka dituliskan tahun penerbitan
buku tersebut dan diberi tanda titik.
c. Setelah penulisan tahun terbit, dicantumkan nama buku tersebut dengan
disertai garis bawah ( _ ) atau huruf miring, semua diketik dengan huruf
kecil, kecuali huruf pertama judul dan subjudul dan tanda petik (……….)
apabila merupakan judul artikel yang dimuat dalam surat kabar, majalah,
bulletin, buku dan sebagainya dengan disertai tanda titik.
d. Setelah nama buku tercantum, maka dituliskan kota penerbitan buku atau
majalah tersebut diterbitkan dan disertai dengan tanda titik dua ( : ).
e. Pada bagian akhir, setelah dicantumkan kota penerbitan dicantumkan
penerbit mana yang menerbitkan buku atau majalah tersebut dan diakhiri
dengan tanda titik.
2) Lampiran
Lampiran atau sering disebut apendiks biasanya disusun setelah daftar
pustaka dan sebelum indeks dengan memberikan tulisan ‘lampiran’, nomor
urut lampiran, dan judul lampiran. Lampiran ini berisikan tentang tabel-tabel
yang tidak tercantum dalam teks atau perincian perhitungan yang tidak
terjabarkan dalam hitungan statistic. Selain itu, lampiran berisikan pula
gambar-gambar, bagan, peta, instrument penelitian, transkripsi, pegangan
kerja, rancangan penelitian, riwayat hidup, dan lain-lain.

6) Koreksi Akhir Makalah


Sebelum makalah ditampilkan, sebaiknya diadakan koreksi ulang terhadap makalah yang
disusun guna penyempurnaan makalah. Tujuan dari koreksi ulang ini adalah untuk
mendapatkan hasil yang objektif. Sekaligus bila ditemukan kesalahan berupa
pengorganisasian isi, penulisan kalimat, hubungan antarparagraf, penggunaan diksi, dan lain-
lain agar dapat direvisi.

2.2.2 Skripsi
1) Pengertian Skripsi

Karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai persyaratan akhir untuk memperoleh gelar
akademik pada perguruan tinggi disebut skripsi, tesis atau disertasi. Perbedaan skripsi, tesis,
dan disertasi adalah bahwa skripsi ditulis untuk meraih gelar sarjana, sementara tesis ditulis
untuk meraih gelar magister dan disertasi ditulis untuk meraih gelar doktor. Baik skripsi,
tesis, dan disertasi dapat diangkat dari penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Oleh
karena itu, format penulisannya pada umumnya menunjukkan perbedaan, seperti berikut:

Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan
gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semester (SKS) dan dalam pengerjannya dibantu
dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan mengarahkan mahasiswa yang dalam
bimbingannya dari awal sampai akhir, hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan
mempertahankannya pada ujian skripsi.

Dalam wikipedia dijelaskan bahwa skripsi adalah istilah yang digunakan diindonesia
untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian
sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah kaidah yang berlaku.

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah,
sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu
memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis,
menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang
diambilnya.

Secara umum, perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari dua aspek,
yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif. Dari aspek kuantitaif, secara literal dapat
dikatakan bahwa disertasi lebih berat bobot akademisnya daripada tesis dan tesis lebih berat
bobot akademisnya dari skripsi. Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya
ilmiah yang sama ( sama sama hasl penelitian kuantitaif atau sama sama hasil penelitian
kualitatif; dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya sama sama tentang bahasa atau
sama sama tentang ekonomi). Artinya, disertasi mencakup bahasan yang lebih luas daripada
tesis, dan tesis mencakup bahasan lebih luas daripada skripsi. Namun ukuran kuantitas ini
tidak dapat diberlakukan jika skripsi, tesis, dan disertasi dibanding bandingkan antarbidang
studi atau antarjenis penelitian. Oleh karena itu, prbedaan skrisp, tesis, dan disertasi biasanya
tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak dilihat dari aspek kualitatif.

Pada dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi dapat
dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan secara operasional. Berikut
dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan skripsi, tesis, dan disertasi, terutama yag
merupakan hasil penelitian kuantitatif.

2) Aspek-aspek Pada Pulisan Skripsi


a) Aspek Permasalahan

Penulis disertasi dituntut untuk mengarahkan permasalahan yang dibahas dalam


disertasinya agar temuannya dapat memberikan sumbangan “asli” bagi ilmu pengetahuan,
sedangkan penulis tesis diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Sumbangan yang demikian itu tidak dituntut dari
penulis skripsi.

Identifikasi masalah untuk skripsi dapat didasarkan atas informasi dari koran,
majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan, akan tetapi
identifikasi masalah untuk tesis terlebih lagi untuk disertasi perlu didasarkan atas teori
teori yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji.
b) Aspek Kajian Pustaka

Dalam mengemukakan hasil kajian pustaka, penulis skripsi hanya diharapkan untuk
menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian penelitian
lain dengan topik yang sama. Penulis tesis tidak hanya diharapkan menegmukakan
keterkaitannya saja, tetapi juga harus menyebutkan secara jelas persamaan dan perbedaan
antara penelitiannya dengan penelitian yang lain yang sejenis. Penulis disertasi
diharapkan dapat (a) mengidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang
dilakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas, (b) menegmukakan pendapat
pribadinya setiap kali membahas hasil hasil penelitian lain yang dikajinya, (c)
menggunakan kepustakaan dari disiplin ilmu lain yang dapat memberikan implikasi
terhadap penelitian yang dilakukan, (d) memaparkan hasil pustakanya dalam kerangka
berfikir yang konseptual dengan cara yang sistematis.

c) Aspek Metodologi Penelitian

Penulis skripsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk
memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul
data yang valid. Bagi penulis tesis, penyebutan adanya upaya saja tidak cukup. Dia harus
menyertakan bukti bukti yang dapat dijadikan pegangan untuk menyatakan bahwa
instrumen pengumpul data yang digunakannya cukup valid. Bagi penulis disertasi, bukti
bukti validalitas instrumen pengumpul data harus dapat diterima sebagai bukti bukti yang
tepat.

3) Tujuan, Fungi dan Sifat-sifat Skripsi


a) Tujuan Penulisan Skripsi

Tujuan dan kegunaan skripsi yaitu menyajikan hasil-hasil temuan penelitian secara
alamiah yang berguna bagi perkembangan ilmu clan atau kepentingan praktis
administrasi negara dan komunikasi. Pendapat yang senada disampaikan oleh Haliki
(2010) yang mengatakan bahwa tujuan penulisan skripsi adalah memberikan pemahaman
terhadap mahasiswa agar dapat berpikir ecara logi dan ilmiah dalam menguraikan clan
membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkan secara sistematis dan terstuktur.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai setelah mahasiswa menyelesaikan kegiatan
penyusunan skripsi :

1) Agar mahasiswa secara mandiri mampu melakukan penelaahan kepustakaan yang


relevan dengan masalah yang akan ditelit
2) Agar mahasiswa terlatih bersikap jujur, disiplin, cermat, dan objektif dalam
kinerja.
3) Agar mahasiswa mampu menerapkan kemampuan bernalar keilmuan dalam
merumuskan permasalahan dan mencari pemecahan masalah serta mampu
mengkomunikasikan baik secara tertulis dalam bentuk laporan kripsi maupun
secara lisan terutama pada ujian skripsi.
4) Mampu menyusun dan menulis karya ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmu yang
digelutinya.
5) Agar mahasiswa mampu menerapkan tradisi berfikir sistematis, kronologis, dan
logis dalam memecahkan masalah.
6) Agar mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan keilmuan yang
dimilikinya dengan menggunakan metode ilmiah.
7) Agar mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis (critical
thinking skill) dan kemampuan berfikir tingkat tinggi (high order thinking skills).

b) Fungsi Penulisan Skripsi


Penyusunan dan penulisan skripsi berfungsi sebagai berikut:
1) Pendidikan dan pengajaran, yakni mendidik dan mengajar mahasiswa dan
memadukan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang telah diperolah nya
selama melaksanakan program akademik, menjadi suatu karya ilmiah dalam
bidang keilmuan tertentu sesuai dengan bidang spesialisasi masing-masing.
2) Penelitian dan pengmbangan, yakni upaya memecahkan suatu masalah secara
ilmiah dengan objektif sehingga membuahkan berbagai macam gagasan kreatif
untuk disumbangkan kepada dunia ilmu pengetahuan dan teknologi .
3) Kurikuler, merupakan salah satu tugas akademik yang wajib dikerjakan oleh
mahasiswa yang akan menempuh ujian kesarjanaan dalam bidang tertentu.
4) Evaluasi, yaitu sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujianj sekaligus
merupakan fokus dimana pertanyaan ujian akan disampaikan kepada mahasiswa
yang wajib mempertanggung jawabkannya di forum ujian terbuka. Hasil ujian
skripsi menjadi salah satu bahan untuk menentukan kelulusan mahasiswa yang
bersangkutan.
5) Administratif, yakni produk ilmiah yang bisa dikomunikasikan kepada umum
melalui media tertentu dan sekaligus menunjukan bidang keahlian seorang sarjana
yang mungkin kelak berguna dalam kaitannya dengan penempatan dalam bidang
pekerjaan bagi seseorang luluan perguruan tinggi

c) Sifat-sifat Skripsi
Menurut Afethar Offset (2005:17), sifat-sifat skripsi antara lain:
1) Melihat fenomena berdasarkan teori yang telah ada, dan bukan untuk menemukan
teori baru. Skripsi akan membahas menapa suatu kondisi rill dapat terjadi
berdasarkan konsep-konsep yang telah ada.
2) Skripsi dapat sebagai penelitian lanjutan dari penelitian yang sudah ada.
3) Skripsi dapat memiliki tema yang sma dengan penelitian sebelumnya, akan tetapi
dilaksanakan ditempat yang berbeda, atau memiliki lokasi yang sama dengan
penelitian yang sebelumnya, tetapi memiliki tema yang beda.
4) Skripsi perlu mencantumkan dengan jelas sumber-sumber referensi yang
digunakan dalam menuyun kerangka teori sebagai bukti bahwa teori yang sah dan
kredibel untuk penelitian yang digunakan memang telah ada, dan bukan hasil
temuan sendiri.

4) karakteristik Skripsi
Beberapa karakteristik pokok tyang harus dimiliki dalam penulisan skripsi mahasisa,
antara lain:
a) Disusun berdasarkan data lapangan
b) Ditulis dengan menggnakan bahasa Indonesia yang baik dan benar berdasarkan ejaan
yang disempurnakan
c) Bidang kajian difokuskan terhadap program studi yang mahasiswa tempuh
d) Merupakan karya asli hasil penelitian ilmiah yang berkualitas dan bukan hasil karya
oranng lain atau hasil plagiat.
e) Tebal skripsi minimal 60 halaman tidak termasuk lampiran

5) Teknik Penulisan Skripsi

Skripsi merupaka bentuk karya tulis ilmiah. Jadi, dalam menulis skripsi kita harus
mematuhi aturan penulisn karya tulis ilmiah. Pada dasarnya hal hal yang harus diperhatikan
oleh seorang penulis dalam menulis karya ilmiah (skripsi) adalah sebagai berikut:

a) Bahasa
Penulisan skripsi harus menggunakan bahasa indonesia baku dengan berpedoman
pada kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
b) Pengetikan
1) Kertas dan ukuran
Skripsi ditulis diatas kertas HVS putih dengan berat b80 gram (disesuaikan ada
juga yang membolehkan berat 70 gram), berukuran kuarto (21,5 x 28 cm). Apabila
dalam tulisan harus memakai kertas khusus dan diluar ukuran yang telah
ditetapkan, seperti kertas kalkir untuk bagan atau gambar, kertas militer untuk
grafik, dan kertas lain sejenisnya.
2) Spasi pengetikan
Jarak pengetikan antara baris satu dengan baris berikutnya adlah dua spasi. Jarak
dua spasi ini berlaku pula untk penulisan daftar isi. Khusus untuk pengetikan judul
tabel/gambar/lampiran yang lebih dari satu baris diketik dengan jarak satu spasi.
3) Batas Tepi Pengetikan (Margin)
a. Batas pengetikan naskah untuk masing masing sisi, yakni batas atas,
bawah, dan tepi kanan berjarak 4 cm dari pinggir kertas. Khusus
pengetikan judul bab atau sejenisnya, batas atas pengetikan berjarak 6 cm
dari pinggir kertas.
b. Batas tiap tiap tepi tersebut merupakan batas maksimal, artinya hasil
ketikan tidak boleh melebihi batas tepi tersebut merupakan batas
maksimal, artinya hasil ketikan tidak boleh melebihi batas, tetapi boleh
kurang.
c. Gambar clan tabel harus berada dalam batas margin. Jika memakai kertas
khusus yang berukuran lebih besar, harus dilipat sesuai dengan ukuran
kertas naskah yang telah ditentuan.
4) Penggunaan Huruf
Naskah harusdiketik dengan komputer menggunakan pilihan huruf jenis jenis
Times New Roman 12 atau pilihan huruf lain yang memiliki ukuran karakter sama
dengan Times New Roman 12.

5) Sistematika Skripsi

a. Bagian Awal

i. Halaman Judul TA atau Skripsi

meliputi informasi Judul TA atau Skripsi, Subjudul : Studi kasus atau Studi Literatur, tulisan :
”Tugas Akhir” atau “Skripsi”, Nama dan NPM mahasiswa, Logo institusi, Nama institusi,
Jurusan, Program Studi dan tahun (seperti contoh pada lampiran)

ii. Lembar pengesahan

untuk pengesahan laporan TA atau Skripsi oleh ketua Jurusan dan dosen pembimbing

iii. Abstrak

adalah suatu sinopsis yang menggambarkan isi keseluruhan laporan TA atau Skripsi yang
meliputi minimal empat paragraf. Paragraf pertama berisi tema pokok atau uraian singkat topik
TA atau Skripsi. Paragraf kedua berisi batasan tema pokok dan alasannya. Paragraf ketiga berisi
Metoda atau Teknik yang dipakai dalam TA atau Skripsi. Paragraf keempat berisi hasil yang
telah dicapai dalam TA atau Skripsi serta kesimpulan sementara. Abstrak ditulis dalam satu
spasi.

iv. Kata Pengantar

berisi pernyataan penghargaan penulis kepada dosen pembimbing, dosen penguji, dosen-dosen
lain yang terlibat dan pihak-pihak yang berjasa dalam penyelesaian penulisan TA atau Skripsi
selain pihak keluarga
v. Daftar isi

sesuai urutan penulisan mulai dari abstrak sampai lampiran

vi. Daftar gambar, tabel dan simbol (jika ada)

b. Bagian Inti

i. Bab I. Pendahuluan:

Berisi latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi, waktu
dan lokasi penelitian dan sistematika penulisan.

ii. Bab II. Landasan Teori

Berisi teori dasar yang mendukung penulisan TA atau Skripsi, mencakup metoda atau teknik
yang digunakan, teori tentang permasalahan, uraian singkat perangkat implementasi yang
dipakai, dan kerangka penyelesaian masalah. Contoh : Definisi SI yang sudah umum tidak perlu
disertakan

iii. Bab III. Analisis Kebutuhan

Berisi penjelasan tentang hasil pendefinisian kebutuhan dari permasalahan yang dijadikan topik
TA atau Skripsi berikut pemodelannya.

Contoh:

Untuk pengembangan program aplikasi sistem informasi :

· uraian singkat sejarah, struktur organisasi, fungsi unit organisasi

· prosedur pelaksanaan pekerjaan dari permasalahan

· uraian hasil analisis kebutuhan sistem informasi, meliputi: deskripsi kebutuhan informasi,
deskripsi kebutuhan fungsional, dan pemodelan kebutuhan fungsional, (DFD, DD, dan P-Spec).

iv. Bab IV. Perancangan

Berisi penjelasan tentang hasil perancangan berikut pemodelannya.


Contoh:

Untuk pengembangan program aplikasi sistem informasi

· perancangan perangkat lunak meliputi arsitektur dan algoritma program

· perancangan antar muka perangkat lunak, meliputi struktur menu, tata letak layar, dan tata
letak dokumen keluaran

· perancangan basisdata meliputi diagram E-R, struktur tabel, dan relasi antar tabel

v. Bab V. Implementasi (D3) atau Implementasi dan Pengujian (S1)

Berisi penjelasan tentang pelaksanaan implementasi berdasarkan pada hasil perancangan. (D3)
dan pengujian program aplikasi atau kinerja SI (S1)

Contoh:

Untuk pengembangan program aplikasi sistem informasi (D3):

· lingkungan implementasi, meliputi penjelasan tentang perangkat keras, platform sistem


operasi dan basis data, serta bahasa pemrograman yang digunakan.

· batasan implementasi

· implementasi modul program

· implementasi antarmuka

· implementasi basis data

· kasus uji dan tabel hasil pengujian (S1)

vi. Bab VI. Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan (hasil yang berhasil diselesaikan sesuai ruang lingkup batasan masalah) dan
saran (terhadap masalah yang belum terselesaikan sebagai pengembangan dan perbaikan-
perbaikan) tentang kasus TA atau Skripsi
c. Bagian Akhir

i. Daftar pustaka : Urutan buku atau informasi situs Internet atau sumber lain,

ii. Lampiran-lampiran, sesuai kasus TA./ Skripsi.

Bab III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu sesuai
dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat akademik. Adapun
yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek
data variabel dan hasil penelitian. Cara- cara penulisan karya ilmiah yang baik dan benar adalah :

- Objektif
- Pola berpikir deduktif- induktif
- Sistematis
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup, catatan kaki dan daftra pustaka. Adapun bentuk-
bentuk karya ilmiah meliputi :

- Karya tulis
- Makalah
- Skripsi
- Thesis
- Laporan hasil penelitian

3.2 Saran

Kami membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama. Kami mengambil berbagai
sumber, jadi apabila pembaca penemukan kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk
mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca
buku yang menjadi referensi secara lengkap.

Anda mungkin juga menyukai