Anda di halaman 1dari 2

Daftar pustaka

Amin Huda Nurarif, S.Kep., Ns., dan Hardhi Kusuma S.Kep., Ns. 2015. Aplikasi
Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC
NOC Edisi Revisi Jilid 3. Yogyakarta: MediAction
Betz & Sowden. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri, edisi 5. Jakarta:EGC

Patofisiologi dan pathway

Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus. Pada
sindrom nefrotik akan terjadi kebocoran glomerulus, sehingga protein diekskresikan dalam urin. Protein
yang banyak keluar adalah jenis albumin dan protein lainnya yang sudah di filtrasi di tubulus.

Faktor penyebab dari sindrom nefrotik membuat permeabilitas dinding kapiler glomerular
meningkat, sehingga akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadinya
proteinuria. Kelanjutan dari proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia. Dengan menurunya albumin,
tekanan osmotic plasma menurun sehingga cairan intravascular berpindah ke dalam intertisial.
Perpindahan cairan tersebut menjadikan volume cairan intravascular berkurang, sehingga
menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hipovolemi. Menurunya aliran darah ke renal,
ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi renin angiotensin dan peningkatan
sekresi antideuretik hormone (ADH) dan sekresi aldosteron yang kemudian menjadi retensi natrium
dan air. Dengan retensi natrium dan air, akan menyebabkan edema yang dapat muncul di seluruh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai