Oleh :
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Kelompok Program Pengalaman
Lapangan tepat pada waktunya. Penulisan laporan ini merupakan tugas dan syarat dalam
menempuh ujian mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang kami laksanakan di
SMA PGII 1 Bandung.
Laporan ini memuat permasalahan-permasalahan yang timbul selama berlangsungnya
kegiatan PPL, faktor-faktor penyebab timbulnya permasalahan. Serta upaya-upaya yang
diambil untuk mengatasi permasalahan yang telah kami laksanakan.
Kami yakin bahwa penyusunan laporan ini tidak mungkindapat terselesaikan tanpa
adanya bantuan, dukungan dan masukkan semua pihak selama berlangsungnya kegiatan PPL.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Tato Yuniarto, S.Pd., M.Pd.I. selaku Kepala SMA PGII 1 Bandung yang telah
menerima dan mengizinkan kami untuk melaksanakan PPL di SMA PGII 1 Bandung.
2. Para Wakil Kepala Sekolah SMA PGII 1 Bandung (Wakasek Kurikulum, Kesiswaan,
Sarana danPrasarana, serta Humas) yang senantiasa membantu terselenggaranya kegiatan
PPL ini.
3. Bapak Dr. Wagino Hamid Hamdani, M.Pd., Bapak Dr. H. Riandi, M.Si., dan Bapak Agus
Fany Chandra Wijaya, S.Pd.,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing PPL yang telah
membimbing dan memberikan ilmu serta saran-saran uamh bermanfaat sehingga kegiatan
PPL berjalan sesuai dengan harapan.
4. Ibu Rahaju Pantja, S.Si, M.Pd. selaku Koordinator Guru Pamong SMA PGII 1 Bandung
yang telah memberi arahan, menerima dan mengizinkan kami untuk melaksanakan PPL di
SMA PGII 1 Bandung
5. Ibu Dra. Heni Hernawati, Bapak Apep Nahyar, SS., Ibu Lugina Nur Karima A, S.Pd., Ibu
Lisviwita, S.Pd, Bapak Ridwan Hani, S.Pd, dan Ibu Dessy Novia, S.Pd selaku Guru
Pamong SMA PGII 1 Bandung yang telah memberikan pengetahuan dan saran-saran yang
bermanfaat bagi kami.
6. Guru-guru, Staf Tata Usaha dan seluruh Karyawan SMA PGII 1 Bandung yang telah
memberi bantuan selama kegiatan PPL berlangsung.
7. Seluruh siswa SMA PGII 1 Bandung khususnya siswa kelas X MIPA 1, X MIPA 3, X
MIPA 4, X MIPA 5, X MIPA 6, X IPS 2 dan XI IPA 5 yang telah bekerja sama dengan
baik, telah berpartisipasi dalam pembelajaran dan telah membantu kami dalam
menjalankan PPL di kelas tersebut.
8. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporanindividu PPL ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
sebagai bahan masukkan yang sangat berharga untuk memperbaikinya di masa yang akan
datang. Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya
dan khususnya bagi kami sendiri.
Praktikan
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas maka usaha atau misi sebagaimana terdapat
dalam pasal 4 Anggaran Dasar Yayasan Pendidikan PGII adalah:
1. Memajukan dan menyempurnakan perguruan Islam.
2. Mengadakan sekolah-sekolah, kursus-kursus dan pelatihan-pelatihan.
3. Mengadakan musyawarah dan dialog mengenai pendidikan.
4. Memperluas cabang-cabang dan kesempatan pendidikan.
Sebelum menempati sekolah di Jl. Panatayuda No. 2 Bandung yang begitu strategis
ini, sekolah yang pertama kali didirikan adalah SMA Muslimin sekitar tahun 1950 yang
pada saat itu masih menumpang di SD Percobaan Jl. Pajagalan Bandung dengan kepala
sekolah Bapak Jahri. Hal ini menunjukkan sebuah semangat dan idealisme yang tinggi di
dalam mengembangkan pendidikan terutama dalam pendidikan Islam sekalipun belum
ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Sejak 1952 SMA Muslimin berubah nama menjadi SMA PGII yang lokasinya pindah
ke Jl. Pamoyanan dengan kepala sekolah kala itu Bapak Abdul Latief Aziz. Akhirnya pada
tahun 1962 SMA PGII pindah lokasi ke Jl. Panatayuda No. 2 hingga saat ini dengan status
tanah Hak Guna Pakai dari Pemerintah Kota Bandung.
Dikarenakan terjadi peningkatan jumlah siswa yang cukup tinggi, maka Yayasan
Pendidkan PGII Bandung mendirikan kelas jauh yang berlokasi di Jl. Pahlawan Blk. No.
17. Tetapi kerana lokasi yang berjauhan, berada di luar kecamatan Coblong, maka pada
tahun 1988 Yayasan Pendidikan PGII berinisiatif untuk membagi 2 (unit) sekolah yaitu
SMA PGII yang di jalan Panatayuda menjadi SMA PGII 1 Bandung dengan kepala
sekolah Drs. Lili Asmili dan SMA PGII Bandung yang berlokasi di jalan Pahlawan
menjadi SMA PGII 2 Bandung dengan kepala sekolah Drs. Hasan Mansur. SMA PGII 1
Bandung kini dipimpin oleh kepala sekolah Bapak Tato Yuniarto, S.Pd., M.Pd.I.
Saat ini Yayasan Pendidikan PGII semakin ditantang oleh jaman dan dituntut oleh
kebutuhan sumber daya insani yang berkualitas, siap berkompetisi dengan dunia luar,
adaftif, berakhlak mulia, mandiri, kreatif dan berkepribadian Islami serta peduli terhadap
kemajuan bangsa dan umat ke depan.
B. Struktur Organisasi Sekolah
GURU
SISWA
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMA PGII 1 Bandung
b. Nomor Data Sekolah (NDS) : 30.0221.003
c. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 30.2.02.60.06.0041
d. NPSN : 20219782
e. Status Sekolah : Swasta
f. Akreditasi :A
g. Alamat : Jl. Panatayuda No. 2
h. Kelurahan : Lebak Gede
i. Kecamatan : Coblong
j. Kota : Bandung
k. Provinsi : Jawa Barat
l. Kode Pos : 40132
m. Telp.& Faksimili : (022) 2500604, Fak. (022) 2512462
n. E-mail : smapgii1bandung@gmail.com
o. Website : www.smapgii1.sch.id
p. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan PGII Bandung
q. Nomor Akte Pendidirian : No. 74 Tanggal 12 Desember 1960
r. Tahun Berdiri Sekolah : Tahun 1950
b. Misi Sekolah
1) Pendidikan yang membangun kesadaran akan eksistensi Allah SWT
2) Pendidikan yang dapat membentuk peserta didik agar memiliki keunggulan
kompetensi
3) Pendidikan yang membangun karakter dan kemampuan untuk survive dalam
kehidupan
4) Pendidikan yang dilandasi dengan nilai-nilai ajaran agama Islam
C. Tinjauan Geografis Sekolah (Denah)
GEDUNG C
LANTAI
XII-A2 XII-A3 XII-A4 XII-A5 Lab Biologi
4
U
LAB KOMPUTER LAB KOMPUTER
LANTAI 3
Perpustakaan
RUANG XI-A1 XI-S1 XI-A1 XI-A2
SATPAM
R. GURU kantin LANTAI
2
X-A1 X-A2 X-S1 XI-S1
Lapang
LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI Basket
3 2 1 Tempat Parkir 1
XII XI XII XI
IPA
XI TAMAN
G
LAB
IPS
5 IPS IPS IPS
3 E
2 3 4 GEDUNG B (SMP)
MESJID
D
R
LAB
6 4 4
3 A Gudang R. Kepsek SMA R. Kepsek SMP
WC WC
Aula
X IPA-6 X IPA-5
X IPA-4
Lantai Bawah WC
X IPA-3
Lantai Atas
D. Keadaan Fasilitas Civitas Akademika Sekolah
1. Fasilitas Fisik
a. Gedung mandiri yang memadai
b. Masjid kampus yang representatif
c. Laboratorium IPA, fisika, dan kimia
d. Laboratorium komputer
e. Perpustakaan
f. Ruang OSIS dan kegiatan ekstrakurikuler
g. Kelas dilengkapi AC/kipas angin dan lemari siswa (kelas khusus)
h. Sound system di setiap kelas
B. Pembinaan Kesiswaan
Siswa adalah komponen masukkan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses
dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional. Berdasarkan definisi ini, maka sekolah mempunyai tanggung jawab
besar untuk menjadikan siswa menjadi manusia yang berkualitas. Salah satu cara untuk
mewujudkan tujuan tersebut yaitu dengan melakukan pembinaan kesiswaan. Namun dalam
pelaksanaan pembinaan tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi,
diantaranya:
1. Setiap hari masih ada siswa yang terlambat dengan berbagai alasan.
2. Beberapa siswa sering melakukan izin keluar sekolah dengan berbagai alasan.
3. Beberapa siswa memakai baju tidak sesuai dengan aturan.
C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengertian ekstrakurikuler menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 291) yaitu
suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan
kepemimpinan dan pembinaan siswa. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan
KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014, kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam pelajaran baik di sekolah maupun di
luar sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan seluruh
kemampuan yang dmiliki oleh siswa diluar bidang akademik. Selain itu kegiatan
ekstrakurikuler juga merupakan salah satu cara menampung dan mengembangkan potensi
siswa yang tidak tersalurkan di sekolah.
Ekstrakurikuler di SMA PGII 1 Bandung ada berbagai macam diantaranya OSIS,
ORISMA, PMR, Angklung, Basket, Bola Volly, English Club, Badminton, Desain
Fotografi, Pecinta Alam (Tapasamida), Paskibra, Kabaret, Futsal, Teater, Taekwondo,
Akustik, Pramuka, Kelas Intensif Jerman, Koperasi Siswa (KOPSIS) dan KIR.
Beberapa masalah dalam penyelenggaraan Ekstrakurikuler di SMA PGII 1 Bandung
yaitu:
1. Masalah Biaya
Pembiayaan merupakan salah satu faktor penting terselenggaranya
ekstrakurikuler sehingga dibutuhkan perincian yang matang dan biaya yang cukup.
Permasalahan yang terjadi adalah kurang nya perician pembiayaan yang matang
sehingga kurang adanya sarana dan prasarana di beberapa ekstrakurikuler.
2. Pembina dan pelatih
Pembina dan pelatih merupakan komponen terpenting agar ekstrakurikuler berjalan
dengan baik. Pembina dan pelatih berperan untuk membimbing siswa padamasing-
masing ekstrakurikuler. Permasalahan yang terjadi, pembina dan pelatih ekskul sering
mendatangkan orang luar, sehingga kurang mengetahui potensi siswa.
3. Pengelolaan
SMA PGII 1 mempunyai banyak ekstrakurikuler. Permasalahan yang terjadi adalah
masih banyak ekstrakurikuler yang tidak dikelola dengan baik sehingga ada beberapa
ekskul yang tidak jalan.
4. Waktu
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar kegiatan belajar mengajar.
Permasalahan yang terjadi, banyak ekstrakurikuler yang dilaksanakan di hari sabtu
atau minggu sehingga siswa banyak yang tidak tertarik untuk mengikutinya.
5. Patisipasi siswa
Partisipasi merupakan salah satu hal terpenting dalam pelaksanaan
ekstrakulikuler. Tanpa adanya partisipasi siswa maka ekstrakurikuler tidak akan
berjalan dengan baik. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya partisipasi siswa
dalam mengikuti ekstrakurikuler, dan biasanya tingkat antusias siswa hanya terlihat
diawal saja.
D. Pembinaan Kerjasama Dengan Orang Tua
Dalam proses pendidikan di sekolah tidak sepenuhnya sekolah bertanggung jawab atas
proses pendidikan di sekolah, namun harus ada peran dari orang tua. Pembinaan
kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua telah dilakukan mulai saat siswa mulai
masuk sekolah. Hubungan kerjasama antara orangtua dan sekolah perlu dibina karena hal
ini akan memudahkan dalam proses controling siswa. Pembinaan kerjasama dengan orang
tua sudah berjalan lancar. Pihak sekolah selalu melaporkan terkait perkembangan siswa
kepada pihak orang tua baik itu dari kehadiran, prestasi, hambatan belajar yang dialami
oleh siswa dan yang lainnya. Kerjasama antara sekolah dan orang tua sudah baik, sekolah
selalu melibatkan orang tua dalam beberapa kegiatan seperti acara do’a bersama ketika
akan dilaksanakan ujian sekolah seperti USBN dan UNBK, serta kegiatan lainnya.
B. Pembinaan Kesiswaan
Dalam mewujudkan visi sekolah “bersama membentuk generasi IDOLA (Imannya
mantap serta ibadahnya ikhlas, Dirinya uni, Otaknya cerdas, memiliki Life Skill dan
Akhlaqnya karimah)”, pembinaan kesiswaan merupakan salah satu program yang sangat
berperan penting dalam mewujudkannya. Selama melakukan program pengalaman
lapangan (PPL), kami selaku mahasiswa praktikan melihat dan terlibat langsung dalam
mewujudkan visi sekolah tersebut. Beberapa upaya pembinaan kesiswaan yang dilakukan
dalam mewujudkan visi sekolah yaitu:
1. Diberlakukannya pemulangan siswa bagi siswa yang telat lebih dari toleransi yang
diberikan
2. Pembiasaan membaca Al-Quran sebelum proses pembelajaran berlangsung
3. Penggunaan tanda identitas bagi siswa yang izin keluar kelas, sehingga siswa yang
keluar kelas harus bergiliran
4. Pemberlakuan surat izin masuk dan keluar kelas bagi siswa yang punya kepentingan
5. Pemberlakuan surat izin bagi siswa yang tidak menggunakan atribut sekolah sesuai
dengan aturan
6. Melaksanakan kegiatan keagamaan (shalat dzuhur dan ashar berjama’ah di sekolah,
shalat jumat di sekolah, keputrian, kuliah dhuha dan mentoring)
7. Melaksanakan upacara bendera setiap dua minggu sekali dan setiap kelas mendapat
giliran untuk menjadi petugas upacara
8. Pendidikan dan latihan dasar pramuka
9. Kegiatan ekstrakulikuler
Selain program-program yang telah disebutkan diatas, pembinaan kesiswaan juga
dilaksanakan oleh guru Bimbingan Konseling (BK). Siswa yang memiliki permasalahan
baik dengan teman maupun dengan guru akan dibimbing langsung oleh guru Bimbingan
Konseling (BK). Program-program yang telah disebutkan diatas, diharapkan dapat
mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan
kesiswaan dan akan memberikan efek bagi siswa.
A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan pada BAB 1, 2, dan 3 kami menarik kesimpulan bahwa:
1. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu pengaplikasian ilmu yang
telah didapatkan di bangku perkuliahan.
2. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sarana untuk mengetahui bahwa
dalam lingkungan pendidikan banyak hal yang harus dikelola, baik dalam urusan
pembelajaran di kelas maupun aktivitas penunjang lainnya.
3. Melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) kami dapat mengetahui masalah-
masalah yang dihadapi oleh bidang kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan
humas.
4. Melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) kami mendapatkan keterampilan lain
selain belajar mengajar.
B. Saran
1. Bagi praktikan yang akan melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
disarankan untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental,
2. Manfaatkan minggu pertama PPL untuk mengeksplorasi dan mengobservasi secara
menyeluruh aktivitas yang ada di sekolah sehingga mempermudah proses pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL).
3. Pertahankan prosedur administrasi yang ditatapkan pada sekolah tempat Program
Pengalaman Lapangan (PPL).
4. Jalin hubungan komunikasi yang baik antara P2JK, pihak sekolah dan mahasiswa
praktikan.
Lampiran
1.1 Prasarana
Nama Panjang (m) Lebar (m) Milik Kondisi
R XI-MIPA 5 7.0 8.0 Bukan Milik Baik
R XI-IPA 6 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
LAB 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XI-MIPA 3 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
WC GURU P 5.0 4.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XII IPA 6 7.0 8.0 Bukan Milik Baik
R XII-IPS 3 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R X MIPA 6 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
GD 4.0 3.0 Bukan Milik Rusak Ringan
MESJID 12.0 9.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XII-IPS 2 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R X MIPA 2 7.0 8.0 Bukan Milik Baik
R X MIPA 5 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XII-IPA 5 7.0 8.0 Bukan Milik Baik
R XII-IPA 2 5.0 7.0 Bukan Milik Rusak Ringan
UKS 5.0 4.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R X MIPA 3 7.0 8.0 Bukan Milik Baik
R X IPS 3 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XI-MIPA 2 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
X BIO 1 8.0 7.0 Milik Baik
R XI-IPS 2 5.0 7.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XII-BHS 6.0 7.0 Bukan Milik Baik
R XI-MIPA 4 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R. KEPSEK 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XI-IPS 1 5.0 7.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R X IPS 2 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R. GURU 10.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XII-IPA 3 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
PERPUSTAKAAN 9.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XII-IPA 1 5.0 7.0 Bukan Milik Rusak Ringan
WC. PEREMPUAN 5.0 4.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R X IPS 4 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XII-IPS 4 7.0 8.0 Bukan Milik Baik
AULA 20.0 10.0 Milik Baik
WC GURU L 3.0 4.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XI-IPS 3 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
Nama Panjang (m) Lebar (m) Milik Kondisi
R. TU 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R. OSIS 5.0 4.0 Bukan Milik Rusak Ringan
BP 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R X MIPA 4 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R X IPS 1 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XI-IPS 4 7.0 8.0 Bukan Milik Baik
R X MIPA 1 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
WC. LAKI-LAKI 3.0 3.0 Bukan Milik Rusak Ringan
X BIO 2 8.0 7.0 Milik Baik
R XII-IPA 4 7.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XII-IPS 1 8.0 8.0 Bukan Milik Rusak Ringan
KANTIN 7.0 4.0 Bukan Milik Rusak Ringan
R XI-MIPA 1 5.0 7.0 Bukan Milik Rusak Ringan
SMA PGII 1. (2019). Profil SMA PGII 1 Bandung. [Online]. Diakses dari:
http://smapgii1.sch.id/about_us.php
Darmanik, Saipul. (2014). Jurnal Keolahragaan. Yogyakarta: UNY
Kamus Besar Bahasa Indonesia