Tujuan Kegiatan:
Langkah Kegiatan:
1. Pengembangan Pembelajaran
a Peserta mengkaji sistematika penyusunan RPP berorientasi HOTS (LK-5)
b RPP disusun secara individu sesuai dengan jenjangnya berdasarkan
pada
LK-3 yang telah dikerjakan pada kegiatan IN-2
c Melengkapi RPP dengan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
d Penilaian pengetahuan memasukkan soal-soal HOTS yang telah disusun
pada LK-4 di kegiatan IN-2.
e Menyusun Bahan Ajar dan dilampirkan pada RPP.
2. Desain Pembelajaran Unit ke-2
a. Mendesain pembelajaran pada Lembar Kerja (LK-3) dengan ketentuan
(110’):
1. Unit pembelajaran ke-2 didesain untuk digunakan pada ON
2. Guru kelas (tematik terpadu):
mendesain pembelajaran dengan memadukan minimal dua
mata pelajaran yang akan dilaksanakan pada On-3.
Jika pada On-3 muatan mata pelajaran yang akan
diajarkan
tidak ada unit pembelajarannya maka guru harus
mengembangkan sendiri muatan mata pelajaran
tersebut
dan dipadukan dengan muatan mata pelajaran yang ada
unit
pembelajarannya.
3. Desain Penilaian Pembelajaran
a Mengembangkan penilaian pembelajaran berdasarkan KD pada unit
pembelajaran yang terpilih pada LK-4.
b Menyusun soal HOTS dengan menggunakan LK-4 dengan langkah
kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi soal pada LK-4.a
2. Menyusun soal pilihan ganda pada LK-4.b
3. Menyusun soal uraian pada LK-4.c
LK-5 PENGEMBANGAN RPP
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan Scientific Learning dan model pembelajaran Discovery
Learning,
diharapkan peserta didik mampu :
a. Mengamati contoh-contoh struktur dan tatanama senyawa alkohol dan eter
dengan seksama
b. Mendiskusikan struktur dan tatanama senyawa alkohol dan eter dengan
seksama
c. Menuliskan rumus struktur senyawa alkohol dan eter dengan tepat
d. Menuliskan nama senyawa alkohol dan eter dengan aturan IUPAC atau trivial
dengan benar
e. Mengidentifikasi konsep, struktur, dan tatanama senyawa alkohol dan eter
dari
beberapa literatur dan buku paket serta pemberian nama sesuai aturan
IUPAC
dan nama trivial dengan benar
f. Mengolah informasi (membandingkan, memahami, menyimpulkan) mengenai
konsep, struktur, dan tatanama alkohol dan eter dengan cermat
g. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai konsep, struktur, dan tatanama
alkohol dan eter dengan lancar
D. Materi Pembelajaran
Alkohol dan Eter
Struktur alkohol dan Eter
Tata nama alkohol dan Eter
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Praktikum
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)/LKPD
Contoh gambar bahan yang mengandung Alkohol & Eter
Lembar penilaian (guru)
Alat dan bahan :
Spidol
Papan tulis
Plastisin (lilin mainan)
Tusuk gigi/lidi
G. Sumber belajar
Buku Kimia Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
Seri Pendalaman Materi Kimia SMA, ESIS, Tahun 2006
Internet :
1. https://tanya-tanya.com/kimia-karbon-tatanama-isomer-alkohol-eter-
aldehid/
2. https://chemistryisfun87.blogspot.com/2018/07/contoh-soal-dan-
pembahasan-alkohol-eter.html
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam 15
Menit
(persiapan/orientasi) pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
Membagi peserta didik dalam kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang/kelompok
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Pemberian rangsangan Guru memperlihatkan contoh gambar 150
Menit
(Stimulation) penggunaan senyawa alkohol dan eter dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya kita
pernah menggunakan senyawa, misalnya
pada berbagai jenis produk yang
mengandung senyawa alkohol dan alkoksi
alkana atau eter yang banyak digunakan
untuk obat bius dan pelarut organik
Peserta didik mengamati contoh gambar
tersebut, kemudian menjawab pertanyaan
guru :
1. Sempatkah kalian berpikir tentang
struktur senyawa-senyawa tersebut?
2. Bagaimana sifat-sifat senyawa tersebut?
3. Bagaimana senyawa tersebut dibuat?
C. Kegiatan Penutup
Peserta didik : 15 Menit
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Bentuk molekul yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Alkohol dan
Eter yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas portofolio yang harus mempelajari
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Alkohol dan Eter.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas portofolio dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
portofolio pada materi pelajaran Alkohol dan Eter.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Alkohol dan Eter
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun
secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap:
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada
peserta
didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai
kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat
objektif,
maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari
penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian
menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format
penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh
guru
terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah
Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor
Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
250
62,50 C
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat 50
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 :
400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2) Keterampilan
Penilaian Portofolio
a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (Kelompok)
b. Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti
catatan dan PR (Individu)
3) Pengetahuan
Tertulis Uraian (Lihat lampiran)
Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta
didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) dan Guru memberikan soal pengayaan
bersamaan dengan pemberian soal pada peserta didik dalam program
remidial.
Alokasi waktu yang digunakan 2 x 45 menit (1 jam pembelajaran) dengan
media open book.
J. Bahan Ajar
A. Alkohol
Kata alkohol berasal dari bahasa arab dari kata alkuhul yang asalnya
merupakan nama bubuk antimon sulfida yang digunakan sebagai antiseptik.
Bubuk ini dibuat dengan sublimasi batuan stibnit dalam ruang tertutup.
Selain itu
ada yang menyatakan alkohol berasal dari kata al-gawl yang berarti setan.
Etana Etanol
Di mana R adalah gugus alkil, untuk R, R’ dan R’’ bisa sama atau berbeda.
2. Tatanama Alkanol
Ada dua cara penataan nama alkanol, yaitu cara trivial dan cara IUPAC.
Pada cara trivial, alkanol disebut alkil alkohol sehingga dalam pemberian nama
alkanol selalu diawali dengan nama alkil diikuti kata alkanol. Pada cara IUPAC,
nama alkanol diturunkan dari nama alkana, dengan akhiran –a diganti oleh –ol.
Contohnya:
Alkohol dapat dihasilkan dengan beberapa cara antara lain: dengan proses
permentasi. Etanol yang digunakan dalam minuman keras diperoleh melalui
proses fermentasi karbohidrat dengan bantuan ragi.
Tape ketan dan berbagai macam minuman yang mengandung alkohol. Jika
diminum, akan memabukkan sebab bersifat racun yang dapat mengganggu sistem
syaraf.
a. Metanol
1) Metanol digunakan untuk membuat metanol sebagai bahan plastik.
2) Metanol digunakan untuk pelarut dan bahan pembuat ester, serta bahan
bakar alternatif.
3) Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. Misal : lak dan
vernis Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk
membuat ester.
Di samping kegunaan metanol, terdapat dampak dari penggunaan metanol,
yaitu sangat beracun. Keracunan metanol dapat melalui pernapasan
(menghirup uapnya) dan dapat melalui kulit.
b. Etanol
1) Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
2) Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak,
kosmestik.
3) Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman
keras Etanol digunakan untuk membunuh kuman bakteri Penunjang
Media Pembelajaran Kimia Organik SMA
4) Etanol digunakan untuk membuat minuman beralkohol (bir, wiski,
anggur, air tape).
5) Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif (spiritus).
6) Etanol juga dipakai untuk membuat senyawa organik lain. Etanol
digunakan sebagai pelarut, desinfektan, bahan pembuatan ester dan
sebagai bahan bakar (di Brasil telah banyak kendaraan dengan bahan
bakar etanol). Minuman beralkohol menimbulkan dampak negatif
antara lain metanol menyebabkan mabuk dan mengantuk karena
menekan aktivitas otak. Selain itu etanol bersifat adiktif yaitu
menyebabkan kecanduan atau ketagihan, sehingga bila minum
minuman beralkohol sulit untuk meninggalkan, padahal minum
minuman beralkohol dilarang oleh agama dan pemerintah.
c. Glikol
Pada negara atau daerah bermusim dingin, glikol digunakan untuk zat anti
beku pada radiator mobil. Glikol juga digunakan sebagai bahan baku dalam
industri serat sintesis dan pelarut.
d. Gliserol
Gliserol digunakan untuk pelarut obat-obatan, dan bahan pembuatan
gliserol
trinitrat yaitu suatu bahan peledak.
B. Eter
Alkoksi alkana adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus alkoksi
alkana (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa alkoksi
alkana biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul alkoksi alkana
tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Alkoksi
alkana sedikit polar (lebih polar dari alkena). Alkoksi alkana dapat dikatakan
sebagai basa lewis dan dapat membentuk polialkoksi alkana.
Eter merupakan turunan dari alkana dengan rumus struktur R – O – R’.
Gugus fungsi eter yaitu –O- yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang
terikat pada gugus fungsi eter dapat sama atau berbeda.
Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen
yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai
pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen
sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter
dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.
Eter kurang larut di dalam pelarut air dibandingkan alkohol. Hal ini
disebabkan eter memiliki kepolaran rendah. Walaupun sesama molekul eter tidak
terjadi antaraksi, tetapi eter dapat berantaraksi dengan air dan alkohol. Makin
tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang kelarutannya di dalam air.
Tata nama eter dibedakan menjadi dua, yaitu sistem IUPAC dan nama trivial.
Contoh:
Penggunaan eter
atau gas nitrogen-oksida sebagai
penghilang
sakit (Obat Bius) dalam dunia
kedokteran
sebenarnya sudah dimulai Horace
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
(PENILAIAN DIRI)
Jumlah
Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor
Sikap Nilai
Saya ikut membantu mempersiapkan alat
1 dan bahan yang akan dipergunakan untuk
praktikum
Saya ikut membantu merancang
2
percobaan yang akan dilakukan
Saya ikut membantu melakukan
3
percobaan
Saya berpartisipasi dalam menjawab
4
pertanyaan pada LKPD
Saya berpartisipasi untuk menuliskan hasil
5
percobaan pada LKPD
Saat kelompok lain menyajikan presentasi,
6
saya ikut mengajukan pertanyaan
Saat kelompok lain menyajikan presentasi,
7
saya ikut membantu menjawab pertanyaan
Selama diskusi, saya ikut serta
8
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
9
mendapatkan kesempatan untuk berbicara
Saya ikut serta dalam membuat
10
kesimpulan hasil diskusi kelompok.
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400)
x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
INSTRUMEN TERTULIS
Tugas:
1 a.
5 poin
b.
5 poin
c.
5 poin
d.
5 poin
e.
5 poin
2 a.
5 poin
b.
5 poin
c.
5 poin
40
Skor Total poin
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN PENUGASAN
Tugas:
CH3 OH
CH3 CH3
C. CH3 CH CH2 E. CH3 C CH2
CH3
OH OH
OH
Nama IUPAC dari rumus struktur tersebut berturut-turut adalah ….
A. 2-butanol dan 2-pentena
B. 2-butanol dan 1-pentena
C. 2-butanol dan 2-butena
D. 2-butanol dan 1-butena
E. 2-butanol dan 1-butuna
5. Suatu senyawa turunan alkana mempunyai nama metil etil eter. Rumus struktur
senyawa tersebut adalah ….
A. CH3 – O – CH2 – CH3
B. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
C. CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3
D. CH3 – O – CH3
E. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3
R-5. PENGEMBANGAN RPP
A. Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran dengan
tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS dan kecakapan
abad 21 dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai 100 Tujuh aspek sesuai dengan kriteria
80 nilai 90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai