Anda di halaman 1dari 27

LK-5.

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


ON-1

Tujuan Kegiatan:

Mereviuw bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan


penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Kegiatan:

1. Pengembangan Pembelajaran
a Peserta mengkaji sistematika penyusunan RPP berorientasi HOTS (LK-5)
b RPP disusun secara individu sesuai dengan jenjangnya berdasarkan
pada
LK-3 yang telah dikerjakan pada kegiatan IN-2
c Melengkapi RPP dengan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
d Penilaian pengetahuan memasukkan soal-soal HOTS yang telah disusun
pada LK-4 di kegiatan IN-2.
e Menyusun Bahan Ajar dan dilampirkan pada RPP.
2. Desain Pembelajaran Unit ke-2
a. Mendesain pembelajaran pada Lembar Kerja (LK-3) dengan ketentuan
(110’):
1. Unit pembelajaran ke-2 didesain untuk digunakan pada ON
2. Guru kelas (tematik terpadu):
 mendesain pembelajaran dengan memadukan minimal dua
mata pelajaran yang akan dilaksanakan pada On-3.
 Jika pada On-3 muatan mata pelajaran yang akan
diajarkan
tidak ada unit pembelajarannya maka guru harus
mengembangkan sendiri muatan mata pelajaran
tersebut
dan dipadukan dengan muatan mata pelajaran yang ada
unit
pembelajarannya.
3. Desain Penilaian Pembelajaran
a Mengembangkan penilaian pembelajaran berdasarkan KD pada unit
pembelajaran yang terpilih pada LK-4.
b Menyusun soal HOTS dengan menggunakan LK-4 dengan langkah
kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi soal pada LK-4.a
2. Menyusun soal pilihan ganda pada LK-4.b
3. Menyusun soal uraian pada LK-4.c
LK-5 PENGEMBANGAN RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP )

Satuan Pendidikan : SMA MUHAMMADIYAH TANJUNG REDEB


Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/ Semester : XII (DUA BELAS) / I (GANJIL)
Materi Pokok : KIMIA KARBON (ALKOHOL & ETER)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan
pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.9 Menganalisis struktur, tata 3.9.1 Menjelaskan struktur alkohol
nama, sifat, sintesis, dan 3.9.2 Menjelaskan struktur eter
kegunaan senyawa karbon 3.9.3 Menjelaskan tata nama
alkohol
3.9.4 Menjelaskan tata nama eter
(haloalkana, amina, alkanol, 3.9.5 Mendeskripsikan sifat alkohol
alkoksialkana, alkanal, 3.9.6 Mendeskripsikan sifat eter
alkanon, asam alkanoat, dan 3.9.7 Menjelaskan kegunaan alkohol
alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-hari
3.9.8 Menjelaskan kegunaan eter dalam
kehidupan sehari-hari
4.9 Merancang dan melakukan 4.9.1 Merancang percobaan untuk
percobaan untuk sintesis sintesis/pembuatan senyawa
senyawa karbon, identifikasi alkohol
gugus fungsi dan/atau 4.9.2 Merancang percobaan untuk
penafsiran data spektrum sintesis/pembuatan senyawa eter
inframerah (IR) 4.9.3 Mengoreksi hasil rancangan
percobaan untuk
sintesis/pembuatan senyawa
alkohol
4.9.4 Mengoreksi hasil rancangan
percobaan untuk
sintesis/pembuatan senyawa eter

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan Scientific Learning dan model pembelajaran Discovery
Learning,
diharapkan peserta didik mampu :
a. Mengamati contoh-contoh struktur dan tatanama senyawa alkohol dan eter
dengan seksama
b. Mendiskusikan struktur dan tatanama senyawa alkohol dan eter dengan
seksama
c. Menuliskan rumus struktur senyawa alkohol dan eter dengan tepat
d. Menuliskan nama senyawa alkohol dan eter dengan aturan IUPAC atau trivial
dengan benar
e. Mengidentifikasi konsep, struktur, dan tatanama senyawa alkohol dan eter
dari
beberapa literatur dan buku paket serta pemberian nama sesuai aturan
IUPAC
dan nama trivial dengan benar
f. Mengolah informasi (membandingkan, memahami, menyimpulkan) mengenai
konsep, struktur, dan tatanama alkohol dan eter dengan cermat
g. Mempresentasikan hasil diskusi mengenai konsep, struktur, dan tatanama
alkohol dan eter dengan lancar

D. Materi Pembelajaran
Alkohol dan Eter
 Struktur alkohol dan Eter
 Tata nama alkohol dan Eter
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Praktikum

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)/LKPD
 Contoh gambar bahan yang mengandung Alkohol & Eter
 Lembar penilaian (guru)
Alat dan bahan :
 Spidol
 Papan tulis
 Plastisin (lilin mainan)
 Tusuk gigi/lidi

G. Sumber belajar
 Buku Kimia Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
 Seri Pendalaman Materi Kimia SMA, ESIS, Tahun 2006
 Internet :
1. https://tanya-tanya.com/kimia-karbon-tatanama-isomer-alkohol-eter-
aldehid/
2. https://chemistryisfun87.blogspot.com/2018/07/contoh-soal-dan-
pembahasan-alkohol-eter.html
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 1
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam 15
Menit
(persiapan/orientasi) pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran

Apersepsi  Mengaitkan materi/tema/kegiatan


pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat


mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi tema/projek ini kerjakan
dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Alkohol dan Eter
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung dan cara
menggunakan media plastisin dan tusuk
gigi/lidi (pengganti molimod) untuk
membuat struktur senyawa Alkohol dan Eter
 Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Membagi peserta didik dalam kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang/kelompok
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Pemberian rangsangan  Guru memperlihatkan contoh gambar 150
Menit
(Stimulation) penggunaan senyawa alkohol dan eter dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya kita
pernah menggunakan senyawa, misalnya
pada berbagai jenis produk yang
mengandung senyawa alkohol dan alkoksi
alkana atau eter yang banyak digunakan
untuk obat bius dan pelarut organik
 Peserta didik mengamati contoh gambar
tersebut, kemudian menjawab pertanyaan
guru :
1. Sempatkah kalian berpikir tentang
struktur senyawa-senyawa tersebut?
2. Bagaimana sifat-sifat senyawa tersebut?
3. Bagaimana senyawa tersebut dibuat?

Pernyataan/Identifikasi Pada tahap ini peserta didik berdiskusi untuk


masalah (Problem menjawab pertanyaan guru tentang struktur dan
Statement) tatanama senyawa alkohol dan eter.
Pertanyaan yang didiskusikan adalah:
1. Bagaimana mengidentifikasi struktur senyawa
alkohol dan eter?
2. Bagaimana menuliskan struktur molekul
alkohol dan eter?
3. Bagaimana menuliskan nama alkohol dan eter
berdasarkan nama trivial dan aturan sistematis
yang dikeluarkan oleh IUPAC?

Pengumpulan data Pada fase ini peserta didik secara berkelompok


(Data Collection) bekerjasama dan dengan penuh tanggung jawab
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
dengan menggunakan berbagai sumber baik dari
buku pegangan siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Data dapat
diperoleh dengan cara menganalisis struktur dan
tata nama senyawa alkohol dan eter melalui
kegiatan kolaboratif, diskusi, dan LKPD
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membuka dan membaca buku paket kelas XII
yang membahas. Struktur dan tatanama
senyawa alkohol dan eter kepada setiap
kelompoknya dengan memberikan waktu
kepada peserta didik untuk menanyakan
tentang hal yang kurang dimengerti.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan observasi terhadap gambar dan
struktur plastisin alkohol eter. (mengamati)
 Guru mengajak peserta didik untuk
berdiskusi hasil kegiatan dan brainstorming,
kemudian mengkonfirmasi dan menyepakati
hasilnya, kemudian peserta didik
memperbaiki hasilnya dalam LKPD.
(menanya, mengasosiasi;
mengkomunikasikan)
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
menggunakan plastisin untuk struktur
alkohol dan eter. Peserta didik menuliskan
hasil kegiatan dan brainstorming di
kelompoknya pada papan tulis.
(mengumpulkan data)
 Masih dalam kelompok diskusi, Guru
memfasilitasi peserta didik untuk kembali
berdiskusi guna menjawab pertanyaan di
buku paket. Peserta didik boleh membuka
buku untuk menggali informasi mengenai
tatanama senyawa alkohol dan eter
(mengamati; menanya; mengumpulkan data)

Pengolahan data (Data Guru memfasilitasi peserta didik untuk


Processing) melakukan diskusi pada kelompok masing-
masing dan menuliskan hasil diskusinya pada
buku siswa. (mengasosiasi)

Pembuktian Guru memfasilitasi peserta didik untuk


(Verification) menyampaikan hasil diskusi kelompoknya untuk
ditanggapi oleh kelompok lain. (mengasosiasi,
mengkomunikasikan)

Menarik Guru memfasilitasi peserta didik untuk


simpulan/generalisasi menyimpulkan hasil aktivitas pembelajaran
(Generalization)

C. Kegiatan Penutup
Peserta didik : 15 Menit
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Bentuk molekul yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Alkohol dan
Eter yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas portofolio yang harus mempelajari
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk
materi pelajaran Alkohol dan Eter.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas portofolio dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
portofolio pada materi pelajaran Alkohol dan Eter.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Alkohol dan Eter
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
 Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun
secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrumen penilaian sikap:

Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah


Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor
Sikap Nilai
1 Reza Saputra 75 75 50 75 275
68,75 C
2
Wanto ... ... ... ... ... ... ...
3 Windy
Febriyanti ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai

 Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada
peserta
didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai
kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat
objektif,
maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari
penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian
menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format
penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh
guru
terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah
Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor
Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
250
62,50 C
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat 50
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 :
400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2) Keterampilan
 Penilaian Portofolio
a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (Kelompok)
b. Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti
catatan dan PR (Individu)

3) Pengetahuan
 Tertulis Uraian (Lihat lampiran)
 Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta
didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


 Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan untuk dikerjakan perkelompok
dengan bantuan peserta didik yang telah memenuhi KKM (Tutor Sebaya).
Kemudian memberikan soal ulangan dengan indikator yang sama dengan soal
ulangan harian sebelumnya. Alokasi waktu yang digunakan 2 x 45 menit (1 jam
pembelajaran).

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : SMA Muhammadiyah Tanjung Redeb


Kelas/Semester : XII (Dua Belas) / I (Ganjil)
Mata Pelajaran : Kimia
Ulangan Harian Ke : 1
Tanggal Ulangan Harian : …………………..
Bentuk Ulangan Harian : Soal Tertulis (Uraian)
Materi Ulangan Harian : Alkohol dan Eter
KKM : 70
Nama Indikator yang Bentuk
Nilai Nilai
Setelah
No Peserta Belum Tindakan
Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
dst

 Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) dan Guru memberikan soal pengayaan
bersamaan dengan pemberian soal pada peserta didik dalam program
remidial.
Alokasi waktu yang digunakan 2 x 45 menit (1 jam pembelajaran) dengan
media open book.

J. Bahan Ajar

Pada umumnya gugus fungsional yang terdapat pada banyak senyawa


organik mengandung atom oksigen misalnya alkohol dan eter, kemudian gugus
karbonil ( -C = O ), untuk aldehida dan keton. Alkohol dan eter memiliki
rumus
molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Jadi, dapat dikatakan bahwa
alkohol dan eter berisomeri struktur satu sama lain. Di samping isomer
struktur,
eter dan alkohol juga memiliki gugus fungsional berbeda. Oleh sebab itu,
dapat
dikatakan bahwa eter berisomeri fungsional dengan alkohol. Isomer fungsional
adalah rumus molekul sama, tetapi gugus fungsi beda.

Tabel Isomer Fungsional Eter dan Alkohol

A. Alkohol

Kata alkohol berasal dari bahasa arab dari kata alkuhul yang asalnya
merupakan nama bubuk antimon sulfida yang digunakan sebagai antiseptik.
Bubuk ini dibuat dengan sublimasi batuan stibnit dalam ruang tertutup.
Selain itu
ada yang menyatakan alkohol berasal dari kata al-gawl yang berarti setan.

Umumnya kata alkohol diartikan etanol atau dikenal dengan spirit of


wine.
Etanol terbentuk dari fermentasi gula dan memiliki karakteristik tak
berwarna,
dan mudah menguap. Dar zaman dahulu, etanol digunakan sebagai depresan dan
menyebabkan adiksi.
1. Struktur Alkanol

Golongan alkohol disebut juga alkanol yang mempunyai rumus umum


senyawa yang sama yaitu CnH2n+2O. Alkanol atau alkohol memiliki gugus fungsi -
OH.

Etana Etanol

Alkohol dapat dibedakan berdasarkan letak gugus fungsinya dan


banyaknya gugus –OH yang ada dalam suatu senyawa.

Berdasarkan letak gugus fungsinya, alkohol dibedakan menjadi alkohol primer,


alkohol sekunder dan alkohol tersier. Mengapa tidak terdapat alkohol
kuartener?
a) Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C
primer.
b) Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C
sekunder.
c) Alkohol tersier yaitu alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C
tersier.

Di mana R adalah gugus alkil, untuk R, R’ dan R’’ bisa sama atau berbeda.

2. Tatanama Alkanol

Ada dua cara penataan nama alkanol, yaitu cara trivial dan cara IUPAC.
Pada cara trivial, alkanol disebut alkil alkohol sehingga dalam pemberian nama
alkanol selalu diawali dengan nama alkil diikuti kata alkanol. Pada cara IUPAC,
nama alkanol diturunkan dari nama alkana, dengan akhiran –a diganti oleh –ol.
Contohnya:

Tata nama senyawa alkanol

Rumus Struktur Nama Trivial Nama IUPAC


Metil alkohol Metanol
Etil alkohol Etanol
n-propil alkohol Propanol
Isopropil alkohol 2-propanol

n-butil alkohol Butanol


Sek-butil alkohol 2-butanol

Isobutil alkohol 2-metil-1-propanol

Ter-butil alkohol 2,2-dimetil-1-etanol

Menurut ilmu kimia, alkohol adalah kumpulan senyawa organik yang


memiliki gugus hidroksil yang terikat atom karbon dari alkil atau gugus alkil
tersubstitusi, contoh : metanol, etanol, propanol, butanol, isopropil alkohol, dsb.
Metanol merupakan suku pertama golongan alkohol dan biasanya dibuat dengan
mereaksikan karbon monoksida dan hidrogen pada temperatur tinggi. Propanol
dan butanol dibuat dengan cara fermentasi selulosa oleh bakteri Clostridium
acetobutilicum.

Alkohol digunakan sebagai bahan bakar mesin. Produk pembakaran etanol


dan metanol lebih bersih dari bensin atau solar. Alkohol digunakan sebagai zat
antibeku pada radiator mobil. Alkohol juga digunakan sebagai reagen atau pelarut
karena dapat melarutkan zat-zat nonpolar dan toksisitasnya rendah. Etanol sering
digunakan sebagai pelarut obat-obatan, parfum, dan essen. Etanol sering
digunakan sebagai antiseptik. Alkohol juga digunakan sebagai pengawet
spesimen.

Alkohol dapat dihasilkan dengan beberapa cara antara lain: dengan proses
permentasi. Etanol yang digunakan dalam minuman keras diperoleh melalui
proses fermentasi karbohidrat dengan bantuan ragi.
Tape ketan dan berbagai macam minuman yang mengandung alkohol. Jika
diminum, akan memabukkan sebab bersifat racun yang dapat mengganggu sistem
syaraf.

a. Metanol
1) Metanol digunakan untuk membuat metanol sebagai bahan plastik.
2) Metanol digunakan untuk pelarut dan bahan pembuat ester, serta bahan
bakar alternatif.
3) Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. Misal : lak dan
vernis Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk
membuat ester.
Di samping kegunaan metanol, terdapat dampak dari penggunaan metanol,
yaitu sangat beracun. Keracunan metanol dapat melalui pernapasan
(menghirup uapnya) dan dapat melalui kulit.

b. Etanol
1) Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
2) Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak,
kosmestik.
3) Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman
keras Etanol digunakan untuk membunuh kuman bakteri Penunjang
Media Pembelajaran Kimia Organik SMA
4) Etanol digunakan untuk membuat minuman beralkohol (bir, wiski,
anggur, air tape).
5) Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif (spiritus).
6) Etanol juga dipakai untuk membuat senyawa organik lain. Etanol
digunakan sebagai pelarut, desinfektan, bahan pembuatan ester dan
sebagai bahan bakar (di Brasil telah banyak kendaraan dengan bahan
bakar etanol). Minuman beralkohol menimbulkan dampak negatif
antara lain metanol menyebabkan mabuk dan mengantuk karena
menekan aktivitas otak. Selain itu etanol bersifat adiktif yaitu
menyebabkan kecanduan atau ketagihan, sehingga bila minum
minuman beralkohol sulit untuk meninggalkan, padahal minum
minuman beralkohol dilarang oleh agama dan pemerintah.

c. Glikol
Pada negara atau daerah bermusim dingin, glikol digunakan untuk zat anti
beku pada radiator mobil. Glikol juga digunakan sebagai bahan baku dalam
industri serat sintesis dan pelarut.

d. Gliserol
Gliserol digunakan untuk pelarut obat-obatan, dan bahan pembuatan
gliserol
trinitrat yaitu suatu bahan peledak.

B. Eter

Alkoksi alkana adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus alkoksi
alkana (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa alkoksi
alkana biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul alkoksi alkana
tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Alkoksi
alkana sedikit polar (lebih polar dari alkena). Alkoksi alkana dapat dikatakan
sebagai basa lewis dan dapat membentuk polialkoksi alkana.
Eter merupakan turunan dari alkana dengan rumus struktur R – O – R’.
Gugus fungsi eter yaitu –O- yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang
terikat pada gugus fungsi eter dapat sama atau berbeda.

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen
yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai
pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen
sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter
dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.

Tidak seperti alkohol, eter tidak memiliki ikatan hidrogen antarmolekul


sehingga titik didih eter di bawah titik didih alkohol untuk jumlah atom karbon
yang sama, misalnya etanol dan dimetil eter. Etanol berisomer dengan dimetil eter
(C2H6O), tetapi wujudnya berbeda. Pada suhu kamar, dimetil eter berwujud gas,
sedangkan etanol berwujud cair.

Eter kurang larut di dalam pelarut air dibandingkan alkohol. Hal ini
disebabkan eter memiliki kepolaran rendah. Walaupun sesama molekul eter tidak
terjadi antaraksi, tetapi eter dapat berantaraksi dengan air dan alkohol. Makin
tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang kelarutannya di dalam air.

Eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun reduktor.


Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung stabil, kecuali pada suhu
tinggi. Karena itu, eter sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi
organik.

Tata nama eter dibedakan menjadi dua, yaitu sistem IUPAC dan nama trivial.

1. Tata nama IUPAC


Menurut sistem IUPAC eter disebut juga alkoksi alkana, merupakan
turunan alkana, satu atom H dari alkan diganti dengan gugus alkoksi. Oleh
karena itu, alkoksi alkana diberi nama seperti alkana, didahului dengan nama
alkoksinya.
1) Nama alkananya berdasarkan pada rantai C terpanjang (R yang lebih
panjang);
2) Di depan alkana ditulis nama alkoksi (dari R yang lebih pendek);
3) Di depan nama alkoksi ditulis bilangan untuk menyatakan letak gugus
alkoksinya;
4) Jika rantai R terpanjang bercabang, namanya seperti pada alkana yang
bercabang.

Contoh:

2. Tata nama Trivial


Tata nama trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil-alkil yang
mengapit gugus –O- sesuai urutan abjad dan diakhiri dengan akata eter. Jika
kedua alkil sama digunakan awalan di.
Contoh:

Eter pada umumnya di laboratorium digunakan sebagai pelarut yang


baik
untuk senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air. Dalam bidang
kesehatan
dipakai sebagai pembius (zat anestetik), sekarang sudah mulai jarang
digunakan
karena dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Selain itu
eter
menyebabkan pasien mengalami gangguan pernafasan serta muntah-muntah
kalau sudah sadar maka penggunannya mulai dikurangi dan digunakan eter
lain
dengan efek samping yang lebih baik yaitu metil propil eter.

Penggunaan eter
atau gas nitrogen-oksida sebagai
penghilang
sakit (Obat Bius) dalam dunia
kedokteran
sebenarnya sudah dimulai Horace

Wells sejak tahun 1844.

Tanjung Redeb, 25 Oktober 2019

Kepala SMA Muhammadiyah


Tanjung Redeb,
Guru Mata Pelajaran,

Dra. Hj. Hastuti, M.Pd


Deasy Lisa Damayanti, S.Pd
KTAM. 760408
KTAM. 1306841

Catatan Kepala Sekolah


...................................................................................
.........................................................
...................................................................................
.........................................................
...................................................................................
.........................................................
...................................................................................
.........................................................
...................................................................................
............
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
(OBSERVASI)

Nama Satuan pendidikan : SMA Muhammadiyah Tanjung Redeb


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pembelajaran : Alkohol dan Eter

Aspek Perilaku yang


Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai
Skor Sikap
Nilai
BS JJ TJ DS
1 Alfi Rahman
2 Aulia Bela Pratiwi
3 Bayu Dwi Prayoga
4 Feny Meilyana Putri
5 Ibnu Asy Syahid
6 Indri Sahnun
7 Julia Aftika Afsari
8 M. Hiqmal Hillaul Desmi
9 Miftahul Jannah
10 Natasya Amanda Prita
11 Nida Nur Nadila
12 Nindi Dea Adinda
13 Novia Handayani
14 Nur Aisyah
15 Nur Annisah Yuliadi
16 Rachman
17 Reza Saputra
18 Ririn Maulianti
19 Sapta Hariadi Dalle
20 Sipa Nastuti Awaliyah
21 Wahyudi Yulyanto
22 Wanto
23 Windy Febriyanti
24 Yusril Hendraman Y.
25 M. Fauzil Azim

Tanjung Redeb, …………………….2019

Guru Mata Pelajaran,

Deasy Lisa Damayanti, S.Pd


KTAM. 1306841
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
(PENILAIAN DIRI)

Mata Pelajaran : Kimia


Materi Pembelajaran : ………………………………………………..
Nama Siswa : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Semester : ………………………………………………..

Jumlah
Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor
Sikap Nilai
Saya ikut membantu mempersiapkan alat
1 dan bahan yang akan dipergunakan untuk
praktikum
Saya ikut membantu merancang
2
percobaan yang akan dilakukan
Saya ikut membantu melakukan
3
percobaan
Saya berpartisipasi dalam menjawab
4
pertanyaan pada LKPD
Saya berpartisipasi untuk menuliskan hasil
5
percobaan pada LKPD
Saat kelompok lain menyajikan presentasi,
6
saya ikut mengajukan pertanyaan
Saat kelompok lain menyajikan presentasi,
7
saya ikut membantu menjawab pertanyaan
Selama diskusi, saya ikut serta
8
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
9
mendapatkan kesempatan untuk berbicara
Saya ikut serta dalam membuat
10
kesimpulan hasil diskusi kelompok.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 =
400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400)
x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
INSTRUMEN TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah Tanjung Redeb


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Kompetensi dasar : 3.9. Menganalisis struktur, tata nama, sifat, sintesis, dan
kegunaan senyawa karbon (haloalkana, amina,
alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat)
Materi : Alkohol dan Eter
Bentuk Soal : Uraian

Tugas:

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!


Pedoman Penyekoran

No Soal Jawaban Skor

1 a.
5 poin
b.
5 poin

c.

5 poin

d.

5 poin

e.

5 poin

2 a.

5 poin

b.

5 poin

c.

5 poin

40
Skor Total poin

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN PENUGASAN

Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah Tanjung Redeb


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Kompetensi dasar : 3.9. Menganalisis struktur, tata nama, sifat,
sintesis, dan
kegunaan senyawa karbon (haloalkana, amina,
alkanol, alkoksialkana, alkanal, alkanon,
asam
alkanoat, dan alkil alkanoat)
Materi : Alkohol dan Eter

Tugas:

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara individu dengan menyertakan


penyelesaiannya!

1. Suatu senyawa turunan alkana mempunyai nama 2–butanol. Rumus struktur


senyawa tersebut adalah ….

A. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH CH3


D.
B. CH3 C CH3
CH3 CH2 CH OH

CH3 OH

CH3 CH3
C. CH3 CH CH2 E. CH3 C CH2
CH3

OH OH

2. Perhatikan persamaan reaksi berikut:

CH3 C CH3 + H2 → CH3 CH CH3


O OH
Berdasarkan IUPAC, nama senyawa hasil reaksi pada persamaan reaksi
tersebut
adalah ….
A. Metil propanol D. Metil etanol
B. Metil–2–hidroksi etanol E. 2–propanol
C. 2–hidroksi propanol

3. Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut!

CH3 CH CH2 CH3

OH
Nama IUPAC dari rumus struktur tersebut berturut-turut adalah ….
A. 2-butanol dan 2-pentena
B. 2-butanol dan 1-pentena
C. 2-butanol dan 2-butena
D. 2-butanol dan 1-butena
E. 2-butanol dan 1-butuna

4. Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut!


CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3
Nama senyawa yang yang sesuai dengan struktur dari senyawa tersebut
adalah ....
A. Pentanol
B. Metoksi etana
C. 1-etoksi propana
D. 1-etoksi etana
E. Hektanol

5. Suatu senyawa turunan alkana mempunyai nama metil etil eter. Rumus struktur
senyawa tersebut adalah ….
A. CH3 – O – CH2 – CH3
B. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
C. CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3
D. CH3 – O – CH3
E. CH3 – CH2 – O – CH2 – CH2 – CH3
R-5. PENGEMBANGAN RPP

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil pengembangan RPP

Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta Pembekalan pada LK-5!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja
peserta sesuai rubrik berikut!

A. Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran dengan
tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS dan kecakapan
abad 21 dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Tujuh aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai