Anda di halaman 1dari 29

RENCANA 

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 15 Bandung


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit (4 x Pertemuan )

A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajarana gama yang dianutnya,
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”.
KI-3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Konmpetensi


KOMPETENSI DASAR KI 3 KOMPETENSI DASAR KI 4
3.1. Menganalisis strukturdan sifat 4.1 Membuat model visual
senyawa hidrokarbon berdasarkan berbagaistrukturmolekul hidrokarbon
kekhasan atom karbon dan yang memiliki rumus molekul
penggolongan senyawanya yangsama
IPK IPK
3.1.1 Identifikasi unsur C, H dan O 4.1.1 Membuat struktur rantai karbon dengan
3.1.2 Mendiskripsikan kekhasan atom bahan alam
karbon dalam senyawa karbon
3.1.3 Menjelaskan pembentukan ikatan
karbon
3.1.5 Menentukan atom C primer,
sekunder, tersierdankuarterner
3.1.6. Mendefinisikan senyawa alkana,
alkena dan alkuna
3.1.7 Menjelaskan deret homolog
senyawa alkana, alkena dan alkuna
3.1.8 Menentukan rumus umum senyawa
alkana, alkena dan alkuna
3.1.9 Menjelaskan reaksi-reaksi tentang
alkana, alkena dan alkuna

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran Problem solving dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa
terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, meningkatkan rasa syukur
atas kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta
berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan
untuk kemakmuran rakyat Indonesia serta displin,teliti dalam melakukan pengamatan
dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon ,
menjelaskan pembentukan ikatan dan rantai karbon dan membuat struktur rantai
karbon dengan bahan alam

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Reaksi senyawa
Senyawa Hidrokarbon
hidrokarbon
1. Kekhasan atom karbon
2. Atom C primer, sekunder,tertier,dan kuarterner
3. Struktur dan tatanama alkana, alkena dan alkuna
E. Pendekatan, Metode
4. Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna dan Model
5. Isomer Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Metode Diskusi, tanya jawab dan penugasan
Model Pembelajaran Problem Solving

E. Media Pembelajaran
Media/Alat : Molymod ,Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab
.
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XI, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2009.
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
N MATERI PENGAMATAN 5 4 3 2 1 SKOR
O
KEGIATAN AWAL
1 a. Guru memberikan salam dan berdoa
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
b. Guru melakukan komunikasi awal dengan
peserta didik, sebagai pengantar untuk
kegiatan pembelajaran sekaligus
membangun suasana pembelajaran
dengan menyiapkan peserta didik sebaik
mungkin. Hal ini penting dilakukan agar
peserta didik merasakan perhatian dari
guru, karena hal-hal yang menyenangkan
yang mereka dapatkan dari guru dapat
menggugah kesadaran dan minat mereka
untuk mengikuti pembelajaran dengan
baik;
c. Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
d. Guru juga lakukan penataan ruang kelas
agar suasana menjadi lebih nyaman bagi
peserta didik untuk belajar.
e. Guru melakukan apersepsi dengan
menggali pengetahuan peserta didik
tentang materi Hidro Karbon.
f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
dan kompetensi dasar yang akan dicapai
dari pembelajaran tersebut dalam bahasa
yang mudah dimengerti oleh peserta
didik.
g. Guru menjelaskan tentang pembelajaran
yang akan dilangsungkan menggunakan
Model Pembelajaran Problem Solving.
h. Guru menyiapkan perangkat pendukung
pelaksanaan Model Pembelajaran
Problem Solving.

KEGIATAN INTI
2 Langkah-langkah yang dilakukan guru pada
kegiatan inti ini adalah sebagai berikut:
a. Guru merancang masalah yang jelas untuk
dipecahkan bersama. Masalah ini harus
tumbuh dari peserta didik sesuai dengan
taraf kemampuannya.
b. Guru bersama peserta didik mencari data
atau keterangan yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah tersebut.
Melalui membaca buku, meneliti,
bertanya, berdiskusi, dan searching.
c. Guru bersama peserta didik menetapkan
jawaban sementara (hipotesis) dari
masalah tersebut. Dugaan jawaban ini
tentu saja didasarkan kepada data yang
telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.
d. Guru bersama peserta didik menguji
kebenaran jawaban sementara tersebut.
Dalam langkah ini peserta didik harus
berusaha memecahkan masalah sehingga
betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan
jawaban sementara atau sama sekali tidak
sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban
ini tentu saja diperlukan metode-metode
seperti, demonstrasi, tugas diskusi, dan
presentasi.
e. Guru bersama peserta didik menarik
kesimpulan. Artinya peserta didik harus
sampai kepada kesimpulan terakhir
tentang jawaban dari masalah yang ada.

KEGIATAN AKHIR
3 a. Guru mengajukan pertanyaan tentang
materi yang belum dipahami.
b. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
dan menjelaskan manfaat pembelajaran
Kimia khususnya Materi Hidro Karbon
kepada seluruh peserta didik.
c. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
dan menjelaskan manfaat dari kegiatan
Model Pembelajaran Problem Solving dan
kaitannya dengan materi Hidro Karbon.
d. Guru memberikan pemaknaan dan
melakukan tindak lanjut.

JUMLAH

H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas
tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n< n(maksimum ) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Bandung, ………………………….

Kepala Sekolah SMAN 15 Bandung Guru Bidang Studi Kimia

Drs. H. HATTA SAPUTRA, M.Si EMAY KOMARASARI, S.Pd


NIP: 196101311986031005 NIP: 196607311988112001

Lampiran
BAHAN AJAR
Karbon merupakan unsur unik yang bisa berikatan dengan unsur lain untuk
membentuk berbagai senyawa baru.Kelompok terbesar ikatan karbon adalah dengan
hidrogen yang kemudian membentuk senyawa yang disebut hidrokarbon. Setidaknya
sekitar 1 juta komponen organik terbentuk dari hidrokarbon.
Karbon juga membentuk ikatan dengan senyawa lain yang dianggap sebagai
anorganik, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan senyawa
organik.Unsur karbon terdapat dalam dua bentuk kristal alotrofik yaitu berlian dan grafit.
Bentuk lain dengan sedikit kristalinitas adalah karbon tumbuhan dan jelaga.

Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang
ditunjukkan di bawah ini.

Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui
penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat
berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana
(CH4). Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapatjuga berikatan
kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan
tiga, seperti pada etana, etena dan etuna .

Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain


memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai
panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.
Jika satu atom hidrogen pada metana (CH 4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk
etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH 3 maka akan
terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon
berantai atau siklik.

Sifat fisik dan kimia karbon tergantung pada struktur kristalnya. Kepadatan karbon
juga bervariasi dari 2,25 g/cm ³ untuk grafit dan 3,51 g/cm ³ untuk berlian.
Titik leleh grafit adalah 3500 ºC dengan titik didih adalah 4830 ºC.
Unsur karbon merupakan bahan yang inert, tidak larut dalam air, asam encer, dan basa,
serta merupakan pelarut organik.
Pada suhu tinggi, karbon berikatan dengan oksigen untuk membentuk karbon
monoksida atau dioksida.Reaksi karbon dengan oksidator panas, seperti asam nitrat dan
kalium nitrat akan menghasilkan asam metilic C6(CO2H)6. Di antara halogen hanya fluor
yang bereaksi dengan unsur karbon. Sejumlah logam dikombinasikan dengan karbon pada
suhu tinggi untuk membentuk karbida. Karbon membentuk senyawa dengan halogen dan
memiliki rumus umum CX4, dimana X adalah fluorin, klorin, bromin, atau iodin.
Karbon juga membentuk senyawa tetrahalida. Dari semua senyawa yang terbentuk, yang
paling penting adalah diklorodifluorometana, CCl2F2, disebut pula sebagai freon.
Karbon dan komponennya tersebar luas di alam. Diperkirakan, unsur ini membentuk
0,032% kerak bumi.
Karbon bebas ditemukan antara lain di batubara, sedangkan karbon kristal
ditemukan dalam grafit dan berlian.Atmosfer bumi terus mengalami peningkatan
konsentrasi karbon dari karbon dioksida dan karbon monoksida yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar fosil. Tidak ada unsur yang lebih penting dalam hidup selain
karbon. Hanya karbon yang mampu membentuk ikatan tunggal yang kuat dan cukup stabil
di bawah kondisi standar.
Atom karbon mempunyai sifat-sifat khas yang menyebabkan dapat terbentuk
banyak senyawa karbon. Sifat khas atom karbon yang tidak dimiliki oleh atom lain
adalah sebagai berikut:
a.Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen.
b.Atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk rantai karbon. Rantai
tersebut dapat berupa rantai terbuka (alifatis) dan tertutup (siklis), serta rantai lurus
dan dapat pula bercabang.
c.Ikatan di antara atom-atom karbon dapat berupa ikatan tunggal, ikatan rangkap
dua, atau ikatan rangkap tiga.

KLASIFIKASI ATOM KARBON

Atom karbon memiliki posisi yang berbeda-beda dalam sebuah rantai karbon.
Berdasarkan jumlah atom C yang diikatnya, ada 4 kemungkinan posisi atom karbon dalam
rantai karbon, yaitu atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C
kuartener.
a. Atom C Primer (1°)

H H
H C C H atau dapat dituliskan H3C CH3
H H

Dari rantai karbon diatas, perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh
atom C yang bewarna merah. Atom C tersebut hanya mengikat 1 atom C lainnya,
maka dinamakan dengan atom C primer.
b. Atom C Sekunder (2°)
H H H H

H C C C C H atau ditulis H3C CH2 CH2 CH3

H H H H
Perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah.
Atom C tersebut mengikat 2 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C
sekunder.

c. Atom C Tersier (3°)


H

H H C H H CH3

H C C C H atau ditulis H3C CH CH3

H H H

Perhatikanlah jumlah atom C yang diikat oleh atom C yang bewarna merah.
Atom C tersebut mengikat 3 atom C lainnya, maka dinamakan dengan atom C
tersier.
d. Atom C kuartener (4°)
Atom C kuartener, yaitu atom C mengikat 4 atom C yang lain.

Contoh senyawa karbon yang lain.

Keterangan :
10 = atom C primer 30 = atom C tersier
20 = atom C sekunder 40 = atom C kuarterner
2. H3C – CH2 – CH – CH – CH2 – CH3
| |
CH3 CH2
|
CH3
Jenis Jumlah Dasar pengelompokan
atom atom
Karena ada 5 atom C yang hanya terikat pada 1 atom C yang
Primer 4
lainnya
Sekunder 3 Karena ada 3 atom C yang terikat pada 2 atom C yang lainnya

Karena ada 2 atom C yang hanya terikat pada 3 atom C yang


Tersier 2
lainnya
Kuarterner - Karena tidak ada atom C yang terikat pada atom c lainnya.

ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA.


 Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai
terbuka dan semua ikatan atom karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.
 Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap ─C═C─.
 Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon
rangkap tiga ─C≡C─.
a. Rumus umum alkana: CnH2n+2
b. Rumus umum alkena: CnH2n
c. Rumus umum alkuna: CnH2n-2

Tata nama alkana menurut IUPAC:

 Alkana rantai tak bercabang, diberi nama dengan  menambahkan awalan n


(normal). Misal : n-pentana, n-heksana.
 Alkana bercabang terdiri atas dua bagian yaitu bagian rantai utama dan cabang.
 Rantai utama adalah rantai terpanjang dalam molekul yaitu yang memiliki jumlah
atom C paling banyak.
 Rantai utama diberi nama sesuai tabel di atas, sedangkan nama cabang diberi nama
sesuai cabangnya misalnya alkil, CnH(2n+1).
 Posisi cabang pada rantai utama dinyatakan dengan awalan angka yang ditentukan
dari nomor atom terkecil pada ujung. Atom C ujung dipilih dari ujung di mana
cabang memperoleh nomor terkecil.
 Jika terdapat 2 atau lebih cabang yang sama, nama cabang ditambah awalan di, tri,
tetra, dst sesuai jumlah cabang yang sama.
 Jika terdapat cabang-cabang yang berbeda penamaannya disusun menurut abjad.
 Jika terdapat penomoran yang sama dari kedua ujung rantai utama, mulailah dari
salah satu ujung sehingga cabang yang ditulis terlebih dahulu memiliki nomor
terkecil.

Aturan Penamaan Senyawa Alkena


 Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkena.
 Hitung jumlah atom C-nya.
 Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -ena.
 Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom
sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak paling dekat dengan atom C
yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor
atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti tanda (-) dan nama rantai
induk.
 Jika alkena memiliki cabang, tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai
induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
dua.
 Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
 Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil. 
 Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa
alkana.
Aturan pemberian nama senyawa alkuna :
 Jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
 Hitung jumlah atom C-nya.
 Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
 Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom
sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat
ikatan rangkap tiga. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C
pertama yang terikat ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan   nama rantai induk.
 Untuk alkuna bercabang :
a) Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa
tersebut merupakan senyawa alkuna.
b) Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari
rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
c) Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak
pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
d) Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
e) Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
f) Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa
alkana dan alkena.
Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa yang berbeda, tetapi mempunyai rumus molekul
yang sama. Isomer dibagi atas:
somer struktur terdiri dari isomer kerangka dan isomer posisi.
Isomer kerangka: rumus molekul sama, rantai induk berbeda.
Isomer posisi: rumus molekul dan rantai induk sama, posisi cabang/gugus pengganti
berbeda.
Isomer ruang terdiri atas isomer geometri dan isomer optis.

Sifat-sifat hidrokarbon
 Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan massa
molekul relatifnya.
 Titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa yang merupakan isomer berkurang
seiring dengan pertambahan jumlah cabang dalam molekulnya.
 Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif, sehingga disebut paraffin.
Reaksi penting alkana adalah pembakaran, substitusi, dan perengkahan.
 Alkena dan alkuna lebih reaktif daripada alkana karena mempunyai ikatan rangkap
dan rangkap tiga. Reaksi penting dari alkena dan alkuna adalah adisi atau
penjenuhan.

Reaksi-reaksi senyawa karbon


A. Alkana
1. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi disebut juga dengan reaksi pembakaran. Pembakaran
sempurna senyawa hidrokarbon menghasilkan gas CO2 dan H2O. Untuk
pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan H2O.

Contoh:

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)


C2H6(g) + 7/2 O2(g) 2CO2(g) + 3H2O(g)

2. Reaksi Substitusi
Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen. Reaksi subtitusi adalah
reaksi penggantian suatu atom atau gugus atom yang terikat pada atom C dalam
suatu molekul oleh atom atau gugus atom lain.
Contoh :
Reaksi metana dengan halogen
CH4 + F2 CH3F + HF
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
CH4 + Br2 CH3Br + HBr
CH4 + I2  CH3I + HI
Reaksi etana dengan halogen
CH3–CH3 + F2 CH3–CH2F + HF
CH3–CH3 + Cl2 CH3–CH2Cl + HCl
CH3–CH3 + Br2 CH3–CH2Br + HBr
CH3–CH3 + I2 CH3–CH2I + HI
3. Reaksi Eliminasi
Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi
eliminasi adalah reaksi pengeluaran gugus atom dari dua atom C yang berdekatan
pada senyawa jenuh sehingga terbentuk senyawa tak jenuh atau senyawa yang
mempunyai ikatan rangkap.
a. Dehidrogenasi (penarikan hidrogen)
Contoh:
CH2 – CH2 CH2=CH2 + H2

H H
etana etena
CH2 – CH –CH3 CH2=CH– CH3 + H2

H H
propana propena
CH2 – CH –CH2 – CH3 CH2=CH–CH2–CH3 + H2

H H
n-butana n-butena
B. Alkena
1. Reaksi Pembakaran
Contoh :
C2H4(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 2H2O(g)
C3H6(g) + 9/2 O2(g) 3CO2(g) + 3H2O(g)
2. Reaksi Adisi
a. Adisi Hidrogen (hidrogenasi)
Contoh : adisi hidrogen pada etena menghasilkan etana.
Ni/Pt
CH2 = CH2 + H2 CH3– CH3
etena etana
CH2 = CH– CH3 + H2 CH3– CH2– CH3
propena propana
b. Adisi halogen (F2, Cl2, Br2, I2 )
Reaksi adisi oleh halogen akan memutus rantai rangkap alkena
membentuk alkana. Selanjutnya halogen tersebut akan menjadi cabangnya.
Contoh :
Adisi flourin pada etena menghasilkan 1,2-difloroetana.
CH2 = CH2 + F2 CH2– CH2
F F
Etena 1,2-difloroetana
Adisi klorin pada etena menghasilkan 1,2-dikloroetana.
CH2 = CH2 + Cl2 CH2– CH2
Cl Cl
etena 1,2-dikloroetana
Adisi bromin pada etena menghasilkan 1,2-dibromoetana.
CH2 = CH2 + Br2 CH2– CH2
Br Br
etena 1,2-dibromoetana
Adisi iodin pada etena menghasilkan 1,2-diiodoetana.
CH2 = CH2 + I2 CH2– CH2
I I
etena 1,2-diiodoetana
Adisi klorin pada propena menghasilkan 1,2-dikloropropana.
CH2 = CH– CH3 + Cl2 CH2–CH–C
Cl Cl
propena 1,2-dikloropropana
Adisi bromin pada propena menghasilkan 1,2-dibromopropana.
CH2 = CH– CH3 + Br2 CH2–CH–CH3
Br Br
propena 1,2-dibromopropana
c. Adisi asam halida
Adisi dengan asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena
menjadi alkana dengan mengikuti aturan markovnikof, yang mana atom H dari
asam halida (HX) akan terikat pada atom C yang berikatan rangkap yang
memiliki atom H paling banyak. Jika atom C tersebut memiliki jumlah atom H
yang sama, halida akan terikat pada atom C yang paling panjang.
Contoh :
Adisi asam florida padapropena menghasilkan 2-floropropana.
CH2= CH–CH3 + HF CH3–CH– CH3
F
propena 2-floropropana
Adisi asam klorida padapropena menghasilkan 2-kloropropana.
CH2= CH–CH3 + HCl CH3–CH–CH3
Cl
propena 2-kloropropana
Adisi asam klorida pada1-butena menghasilkan 2-klorobutana.
CH2= CH – CH2– CH3 + HCl CH3–CH–CH2–CH3
Cl
n-butena 2-klorobutana
Adisi asam klorida pada1-butena menghasilkan 2-kloropropana.
CH3– CH = CH– CH2 – CH3 + HCl CH3–CH2–CH–CH2 –CH3
Cl
2-pentena 3-kloropentana
C. Alkuna
1. Reaksi Oksidasi
Contoh:
2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO2(g) + 2H2O(g)
2. Reaksi Adisi
Alkuna dapat bereaksi adisi dengan H2, halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2), dan
asam halida (HX = HF, HCl, HBr, HI). Adisi alkuna oleh asam halida mengikuti
aturan Markovnikov sebagaimana pada alkena.
Adisi hidrogen
Contoh:
- CH CH + H2 CH2 = CH2 + H2 CH3– CH3
etuna etena etana
- HC C–CH3 + H2 CH2 = CH – CH3 + H2 CH3–CH2–CH3
propuna propena propana
Adisi halogen
F F

- HC C–CH3 + F2 HC = C – CH3 + Cl2  HC– C– CH3

F F F F
propuna 1,2-difloro-1-propena 1,1,2,2-tetrafloropropana
Cl Cl

- HC C–CH3 + Cl2 HC = C – CH3 + Cl2  HC– C– CH3

Cl Cl Cl Cl
propuna 1,2-dikloro-1-propena 1,1,2,2-tetrakloropropana
Cl Cl

- CH3–C C–CH3 + Cl2 CH3–C = C–CH3 + Cl2  CH3– C– C– CH3


Cl Cl Cl Cl
2-butuna 2,3-dikloro-2-butena 2,2,3,3-tetraklorobutana

Br Br

- CH3–C C–CH3 + Br2 CH3–C = C–CH3 + Br2  CH3– C– C– CH3


Br Br Br Br
2-butuna 2,3-dibromo-2-butena 2,2,3,3-tetrabromobutana

Adisi asam halida


H Br

- HC C–CH3 + HBr  HC = C – CH3 + HBr  HC–C– CH3


H Br H Br
Propuna 2-bromo-1-propena 2,2-dibromopropana
H I

- HC C – CH3 + HI  HC = C–CH3 + HI  HC– C–CH3

H I H I
Propuna 2-iodo-1-propena 2,2-diiodopropana

- CH3– C C–CH2–CH3 + HBr  CH3– C=C–CH2–CH3 + HBr 

H Br
2-pentuna 3-bromo-2-pentena
H Br

CH3– C – C–CH2–CH3

H Br
3,3-dibromopentana

Lampiran 2

LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 1

1. Gula termasuk senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus molekul……


a. C6H12O6 d. C12H22O11
b. C11H22O12 e. C11H22O11
c. C12H22O12
2. Suatu senyawa dapat diidentifikasi mengandung unsur karbon (C) dengan cara
memanaskan atau punmembakar senyawa tersebut. Jika senyawa tersebut
mengandung unsur karbon, maka sisa hasil pembakaran berupa….
a. Zatpadat hitam/ arang
b. Uap air
c. Gas karbon dioksida
d. Gas karbon monoksida
e. Air kapur
3. Untuk mengidentifikasi adanya unsur hidrogen (H) dan unsur oksigen (O) setelah
reaksi pemanasan gula digunakan……………………
a. Kertas saring
b. Kertas lakmus merah
c. Kertas lakmus biru
d. Kapas
e. Kertas kobalt (II) klorida
4. Jika kertas kobalt (II) klorida dicelupkan ke dalam air (H2O) maka kertas kobalt (II)
klorida akan berubah warna dari biru menjadi berwarna…………
a. Hitam d. Merah muda (pink)
b. Merah e. kuning
c. Birutua
5. Senyawa apakah yang dapatmengeruh kan air kapur?
a. Gas karbon dioksida (CO2) d. benzena (C6H6)
b. Gas metana (CH4) e. etanol (C2H5OH)
c. Glukosa (C6H12O6)

Kunci Jawabansoal Evaluasi:


1. D
2. A
3. E
4. D
5. A
LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 2

1. Tuliskan kekhasan atom karbon yang anda ketahui!


2. Mengapa atom karbon mampu membentuk senyawa karbon yang berjumlah
sangat banyak? Jelaskan
3. Jelaskan yang dimaksud dengan senyawa karbon jenuh dan senyawa karbon
tidak jenuh
4. Gambarkan strukturdarisenyawa C5H12dantunjukkan atom C primer, sekunder,
tersierdankuarterner
5. Manakah diantara senyawa karbon berikut yang merupakan senyawa karbon
jenuh dan tidak jenuh.
a. CH4 c. C2H4
b. C2H6 d. C2H2

Kunci soal dan skor


1. Kekhasan atom C yang tidak dimiliki oleh atom-atom lain :
a. Elektron valensi: memiliki 4 elektron valensi
b. Jenis ikatan yang dibentuk: atom C mampu membentuk ikatan kovalen
tunggal, rangkap 2 dan rangkap 3 dengan atom lain.
c. Atom karbon mampu membentuk rantai terbuka dan rantai tertutup dengan
atom C lain
2. Karena atom karbon dapat terikat seara kovalen dengan atom lain dan terhadap
unsur lain dengan berbagai cara.
3. Senyawa karbon jenuh : senyawa karbon yang hanya memiliki ikatan tunggal
antar atom C atau tidak memiliki ikatan rangkap antar atom C
Senyawa karbon tidak jenuh : senyawa karbon yang memiliki ikatan rangkap
antar atom C. Ikatan ini dapat berupa ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.
4.
5. Senyawa karbon jenuh : CH4 danC2H6
Senyawa karbon tidak jenuh : C2H4 danC2H2

LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 3
A. Objektif
1. Senyawa hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-
karbon menggunakan ikatan tunggal adalah..........
a. Alkana d. Oktana
b. Etana e. Dekana
c. Metana

2. Berdasarkan jumlah atom C dan H, maka rumus umum senyawa alkana rantai
lurus adalah.....
a. CnH2n d. CnH2n+ 2
b. CnH2n-2 e. CnH2n+1
c. CnH2n-1
3. Anggota pertama dari deret homolog hidrokarbon alifatik adalah...........
a. Etana d. Butana
b. Metana e. Pentana
c. Propana

4. Senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki enam atom karbon disebut.............


a. Heksuna d. Propana
b. Pentana e. Metana
c. Butana.

5. Nama yang tepat untuk senyawa berikut adalah.......


H 3 C−CH −CH 2−CH 2−CH 2 −CH 3
C 2 H 5 CH 3
a. 2-etil-3-metil heksana d. 3,4 – dimetil heptana
b. 5- etil – 4 – metil heksana e. 4,5 – dimetil heptana
c. 2,3 – dimetil heksana

6. Nama yang benar untuk senyawa berikut adalah .....


H 3 C−CH −CH 2−CH 2−CH 2 −CH 3
CH 3 CH 3
a. 2,3 – dietil heksana
b. 2,3 – dimetil heksana
c. 2,3 – dimetil heptana
d. 4,5 – dimetil heptana
e. 4,5 – dimetil heksana
7. Nama senyawa hidrokarbon berikut adalah......

H H
H C C H

H C C H

H H
a. Siklopentana d. Sikloheksana
b. Siklobutana e. Sikloheptana
c. Siklopentana
B. Essay
1. Bagaimana hubungan antara nilai Mr senyawa alkana, alkena dan alkuna terhadap
titik leleh dan titik didihnya?jelaskan!
2. Mengapa kerapatan senyawa alkana semakin meningkat seiring meningkatnya nilai
Mr?
3. Tuliskan pengertian isomer rangka dan isomer posisi, dan berikan masing-masing
contoh!
4. Tuliskan rumus struktur dan nama dari semua isomer heksena!
5. Nyatakan apakah senyawa-senyawa berikut mempunyai isomer geometri. Bila ya,
nyatakan bentuknya cis atau trans.
a. b. c.

KUNCI JAWABAN EVALUASI


A. Objektif
1. A
2. D
3. B
4. E
5. D
6. B
7. B
B. Essay
1. Semakin besar nilai Mr, maka semakin tinggi titik leleh dan titik didih senyawa
alkana, alkena dan alkuna. Hal ini disebabkan karena besarnya gaya ikatan antar
molekul sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar untuk mengatasi gaya tersebut.
2. Karena dengan semakin besarnya nilai Mr maka akan semakin besar pula gaya ikatan
antar molekul sehingga jarak antar molekul akan semakin rapat.
3. Isomer rangka adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama
tetapi kerangkanya berbeda. Contoh :
Butana (C4H10)
CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
CH3-CH-CH3 2-metil propana
CH3

- Isomer posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi
posisi ikatan rangkap berbeda. Contoh :
Butena (C4H8)
CH2=CH-CH2-CH3 1-butena
CH3-CH=CH-CH3 2-butena

4. Isomer heksena (C6H12)

CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3 1-heksena
CH3-CH=CH2-CH2-CH2-CH3 2-heksena
CH3-CH2-CH=CH2-CH2-CH3 3-heksena
CH2=CH-CH-CH2-CH3 3-metil-1-pentena
CH3
CH3-CH=C-CH2-CH3 3-metil- 2-pentena

CH3

CH2=C-CH2-CH2-CH3 2-metil-1-pentena
CH3
CH3-C=CH-CH2-CH3 2-metil-2-pentena
CH3

CH2=CH-CH2-CH-CH3 4-metil-1-pentena
CH3
CH3-CH=CH-CH-CH3 4-metil-2-pentena

CH3
CH2=C-CH-CH3 2,3-dimetil-1-butena
CH3CH3

CH3
CH2=CH-C-CH3 3,3-dimetil-1-butena
CH3

CH3--C=C-CH3 2,3-dimetil-2-butena
CH3 CH3

5. a) Senyawa tersebut merupakan senyawa alkena masing-masing mengikat dua


gugus yang berbeda, jadi mempunyai isomer geometri. Bentuknya adalah isomer
cis karena gugus-gugus yang sama (sama ringan atau sama berat) berada pada
sisi/ruang yang sama dan namanya adalah cis-2-butena.
b) Mempunyai isomer geometris karena kedua atom karbon yang berikatan rangkap
masing-masing mengikat dua gugus yang berbeda. Bentuknya adalah trans karena
gugus yang sama letaknya bersebrangan dan namanya adalah trans-2-pentena.
c) Tidak mempunyai isomer geometris karena salah satu atom karbon yang berikatan
rangkap, yaitu atom karbon 2 mengikat gugus-gugus yang sama yaitu gugus –CH3

LEMBAR EVALUASI
Pertemuan 4

Jawablah soal berikut dengan memberi tanda silang (x) jawaban yang benar!
1. Diketahui reaksi :
1) H2C CH+2 H2 CH3 CH3
2) CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl

3) H3C CH2 Br CH2 CH2 + HBr

Jenis reaksi diatas berturut – turut adalah ……

A. Substitusi, adisi, eliminasi. D. Eliminasi, substitusi, adisi.


B. Adisi, oksidasi, substitusi. E Adisi, substitusi, eliminasi.
C. Adisi, eliminasi, substitusi.
2. Hasil reaksi yang dominan dari reaksi :
CH3
CH C CH CH + HCl
3 3

adalah…..
A. 2 – kloro – 2 – metilbutana D. 3 – kloro – 3 – metilbutana
B. 3 – kloro – 2 – metilbutana E. 2 – kloro – 1 – metilbutana
C. 2 – kloro – 3 – metilbutana
3. Menurut aturan Markovnikov, reaksi antara 2 – metil – 1- butena dengan asam klorida
akan banyak dihasilkan…..
A. 2 – kloro – 2 – metil butane D. 1 – kloro – 2 – metil – butana.
B. Senyawa kloridanya E. 3 – kloro – 1 – metil butana
C. Senyawa jenuh
4. Perhatikan reaksi berikut :

2C2H6 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O


Reaksi berikut adalah reaksi…….

A. Eliminasi D. Adisi
B. Substitusi E. dehidrasi
C. Oksodasi
5. Reaksi berikut :
+ NaOH
CH3 CH CH3 CH3+CHH2O
+ NaBr CH2

Br
adalah reaksi …..
A. Substitusi D. Adisi
B. Eliminasi E. Polimerisasi
C. Oksidas
JAWABAN EVALUASI

1. Jawaban : E
Jenis reaksi :
1) H2C CH
+ H2 2 CH3 CH3
(Reaksi Adisi)
2) CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
(Reaksi Substitusi)
3) H3C CH2 Br CH2 + CH
HBr
2

(Reaksi Eliminasi)
2. Jawaban : A

CH3 CH3
CH3 C CH CH
+ 3HCl CH3 C CH2 CH3
Cl

Produk yang paling banyak dihasilkan adalah : 2 – kloro – 2 - metilbutana

3. Jawaban :
2 – metil – 1- butena direaksikan dengan HCl, reaksinya adalah :

CH3 CH3

CH2 C CH2 CH3 + HCl CH3 C CH2 CH2 CH3


Cl

Produk yang lebih banyak dihasilkn adalah 2 - kloro – 2 – metilbutana


4. Jawaban : C
Reaksi pembakaran hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna) dengan oksigen disebut reaksi
oksidasi.
5. Jawaban : A
Reaksi penggantian suatu atom oleh atom yang lain disebut reaksi substitusi.
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMAN 15 Bandung
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
WAKT KEJADIAN/ BUTIR POS/
NO NAMA TINDAK LANJUT
U PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 15 Bandung


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI
Kompetensidasar : Membuat model visual berbagai struktur molekul hidrokarbon yang
memiliki rumus molekul yang sama

Materi :Kekhasan atom karbon

Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

Sko
No Kategori Alasan
r
1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuaidengan tanggal pengumpulan
yang telah disepakati?
2. 3. Memilih molymood untuk masing-
masing warna yang mewakili setiap
atom yang digunakan
3. Melakukan analisa sesuai peragaan
4. Apakah laporan yang dikerjakan
sesuai dengan konsep yang telah
dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai