A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti 3
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan
Rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti 4
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup
Simulasi dan Komuniksasi Digital, dan Dasar Bidang Teknologi dan Rekayasa.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia.
4.5 Menggunakan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr)
2. Hukum Dasar Kimia
a. Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier)
b. Hukum perbandingan tetap (Hukum Proust)
c. Hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton)
d. Hukum perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)
e. Hukum Avogadro
3. Konsep Mol
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
a.1 Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
a.2 Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
a.3 Guru memeriksa kehadiran siswa.
a.4 Guru menyampaikan kompetensi dasar pembelajaran.
a.5 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran.
a.6 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dibahas.
a.7 Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Pertemuan Ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
a.1 Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
a.2 Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
a.3 Guru memeriksa kehadiran siswa.
a.4 Guru menyampaikan kompetensi dasar pembelajaran.
a.5 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran.
a.6 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dibahas.
a.7 Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
b.1 Mengamati
Siswa mengamati contoh satuan yang menyatakan ukuran jumlah
benda (misalnya lusin, kodi, gross, dll) yang disajikan guru.
b.2 Menanya
Siswa diarahkan dan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
dari tayangan yang sudah diamati, misalnya : Apa satuan yang
digunakan untuk menyatakan jumlah zat berupa partikel?
Siswa diberi kesempatan untuk saling menanggapi pertanyaan dari
rekannya.
3. Pertemuan Ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
a.1 Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
a.2 Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
a.3 Guru memeriksa kehadiran siswa.
a.4 Guru menyampaikan kompetensi dasar pembelajaran.
a.5 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran.
a.6 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dibahas.
a.7 Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilakukan.
b. Kegiatan Inti (100 menit)
b.1 Mengamati
Siswa mengamati contoh aplikasi hukum dasar kimia dan konsep mol
(misalnya stoikiometri reaksi, konsentrasi larutan, kadar zat, dll) yang
disajikan guru.
b.2 Menanya
Siswa diarahkan dan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
dari tayangan yang sudah diamati, misalnya : Bagaimana cara
menentukan konsentrasi larutan, kadar zat dalam campuran?
Siswa diberi kesempatan untuk saling menanggapi pertanyaan dari
rekannya.
b.3 Mengumpulkan informasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok terdiri dari 4-6 orang.
Guru membagikan lembar kerja tentang penerapan hukum dasar kimia
dan konsep mol dalam perhitungan kimia.
Siswa menemukan informasi tentang penerapan hukum dasar kimia
dan konsep mol dalam perhitungan kimia.
b.4 Menalar
Siswa dibimbing dalam menganalisis/mengidentifikasi stoikiometri
melalui diskusi kelompok.
Siswa berlatih soal tentang stoikiometri.
b.5 Mengkomunikasikan
Siswa menyajikan hasil pengamatan dan diskusi kelompok.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan tata bahasa
yang benar dan ditanggapi kelompok lain.
c. Penutup ( 20 menit)
c.1 Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
c.2 Siswa mengumpulkan tugas hasil diskusi kelompok.
c.3 Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
c.4 Guru menutup kegiatan pembelajaran.
Mengetahui,
Kepala SMK Tri Daya Budi Majalengka
Bagian B
1. Diketahui Mr. H2O = 18, maka 1 mol air mempunyai massa … Gram.
2. Jumlah partikel dari 0,5 mol air adalah …
3. Dalam keadaan STP (00C, 1atm) volume uap air (H2O) adalah …
4. Berapa liter 9,5 gram PO4 dalam keadaan STP ? (Ar P = 31; O = 16)
5. Berapakah massa gas karbondioksida (CO2) 3,36 Liter dalam keadaan STP? (Ar C =
12; O = 16)
6. Bila terdapat 1,806 x1024 partikel gas SO2 berapa volume gas tersebut dalam keadaan
STP ?
7. Dalam keadaan STP (00C, 1atm) berapa volume uap air (H2O) ?
INSTRUMEN PENILAIAN UNJUK KERJA
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor Maksimal
LAMPIRAN LKS/BAHAN AJAR
(Pertemuan Ke-1)
Contoh :
Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram
tembaga. Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan
reaksi berjalan sempurna maka terjadi zat baru, yaitu tembaga (II)
sulfida. Berapa massa zat baru tersebut ?
Jawab :
ternyata massa zat baru tersebut sama dengan massa total zat-zat
sebelum reaksi.
Contoh soal :
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa
gram air yang terbentuk?
Jawab :
Jawab :
e. Hipotesis Avogadro
”Gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada temperatur dan tekanan
yang sama, mengandung jumlah molekul yang sama pula.” Avogadro
menjelaskan percobaan Gay Lussac dengan menganggap partikel – partikel
gas tidak sebagai atom-atom, tetapi sebagai molekul-molekul.
Perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi jika
diukur pada temperatur dan tekanan yang sama akan sesuai dengan
perbandingan jumlah molekulnya, akan sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya.
Contoh :
Gas hidrogen direaksikan dengan gas oksigen membentuk 8 liter (T,P) uap
air. Berapa liter gas hidrogen dan gas oksigen dibutuhkan pada reaksi
tersebut ?
Jawab :
Kerjakan dan diskusikan dengan teman sekelompokmu!
1. Suatu proses yang terjadi dalam organisme misalnya metabolisme glukosa.
Pada reaksi metabolisme glukosa tersebut melibatkan perubahan massa
sebagai berikut:
Glukosa + oksigen → karbon dioksida + air
180 192 264 108
Apakah hukum Lavoisier berlaku pada reaksi tersebut!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Hukum perbandingan tetap
b. Hukum perbandingan volume
c. Hukum perbandingan berganda
3. Diketahui Ar: H = 1, N = 14, O = 16, S = 32
Tentukan massa molekul relatif H2O, H2SO4 !
4. Salah satu komponen gas elpiji yang biasa digunakan dalam kegiatan rumah
tangga adalah gas propana (C3H8). Pada suhu dan tekanan tertentu, gas
propana terbakar sempurna dengan oksigen menurut persamaan reaksi
berikut:
C3H8 (g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Bila reaksi ini memerlukan 3 L gas oksigen, berapa volume C3H8 yang
bereaksi dan gas-gas lain yang dihasilkan?
5. Pada suhu dan tekanan tertentu 1 mol gas metana (CH4) bereaksi
sempurna dengan gas oksigen menghasilkan gas karbondioksida dan uap
air.
a. Tuliskan persamaan reaksi!
b. Hitunglah jumlah molekul O2 yang bereaksi!
LAMPIRAN LKS/BAHAN AJAR
(Pertemuan Ke-2)
B. KONSEP MOL
Kamu tentu pernah mendengar satuan losin, gros, rim, atau kodi untuk
menyatakan jumlah benda. Banyaknya partikel dinyatakan dalam satuan mol.
Satuan mol sekarang dinyatakan sebagai jumlah partikel (atom, molekul, atau
ion) dalam suatu zat.
Satu mol zat menyatakan banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel
yang sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12.
Misalnya:
1) 1 mol unsur Na mengandung 6,02 x 1023 atom Na.
2) 1 mol senyawa air mengandung 6,02 x 1023 molekul air.
3) 1 mol senyawa ion NaCl mengandung 6,02 x 1023 ion Na+ dan 6,02 x 1023 ion
Cl–.
a. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel
Hubungan mol dengan jumlah partikel dapat dirumuskan:
mol = jumlah partikel / NA atau jumlah partikel = mol x NA
Contoh soal:
Suatu sampel mengandung 1,505 x 1023 molekul Cl2, berapa mol kandungan
Cl2 tersebut?
Jawab:
Kuantitas (dalam mol) Cl2 = jumlah partikel Cl2 / NA
= 1,505 x 1023 / 6,02 x 1023 = 0,25 mol
b. Hubungan Mol dengan Massa
Massa molar menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat, yang besarnya
sama dengan Ar atau Mr.
Untuk unsur : 1 mol unsur = Ar gram, maka dapat dirumuskan:
Massa 1 mol zat = Ar zat dinyatakan dalam gram
Atau
Massa molar zat tersebut = besar Ar zat gram/mol
Untuk senyawa : 1 mol senyawa = Mr gram, maka dapat dirumuskan:
Massa 1 mol zat = Mr zat dinyatakan dalam gram
Atau
Massa molar zat tersebut = besar Mr zat gram/mol
Jadi perbedaan antara massa molar dan massa molekul relatif adalah
pada satuannya. Massa molar memiliki satuan gram/mol sedangkan massa
molekul relatif tidak memiliki satuan.
Hubungan antara mol dengan massa adalah:
Kuantitas (dalam mol) = Massa senyawa atau unsur (gram) / Massa molar
senyawa atau unsur (gram/mol)
c. Hubungan Mol dengan Volume
1) Gas pada keadaan standar
Pengukuran kuantitas gas tergantung suhu dan tekanan gas. Jika gas
diukur pada keadaan standar, maka volumenya disebut volume molar.
Volume molar adalah volume 1 mol gas yang diukur pada keadaan
standar. Keadaan standar yaitu keadaan pada suhu 0 °C (atau 273 K)
dan tekanan 1 atmosfer (atau 76 cmHg atau 760 mmHg) atau
disingkat STP (Standard Temperature and Pressure). Besarnya
volume molar gas dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal: PV=
nRT.
Ket: P = tekanan = 1 atm, n = mol = 1 mol gas, T = suhu dalam Kelvin =
273 K, R= tetapan gas = 0,082 liter atm/mol K
Maka: P V = nRT
V = 1 x 0,082 x 273
V = 22,389
V = 22,4 liter
Jadi, volume standar = VSTP = 22,4 Liter/mol.
Dapat dirumuskan: V = n x Vm
Dengan : n = jumlah mol
Vm = VSTP = volume molar
Contoh soal:
(1) Berapa kuantitas (dalam mol) gas hidrogen yang volumenya 6,72
liter, jika diukur pada suhu 0 °C dan tekanan 1 atm?
Jawab:
Mol H2 = volume H2/ VSTP = 6,72 / 22,4 mol/L = 0,3 mol
(2) Hitung massa dari 4,48 liter gas C2H2 yang diukur pada keadaan
standar!
Jawab:
Mol C2H2 = volume C2H2 / VSTP = 4,48 / 22, 4 = 0,2 mol
Massa C2H2 = mol x Massa molar C2H2
= 0,2 mol x 26 gram/mol = 5,2 gram
(3) Hitung volume dari 3,01 x 1023 molekul NO2 yang diukur pada
suhu 0 °C dan tekanan 76 cmHg!
Jawab:
Mol NO2 = jumlah partikel /NA
= 3,01 x 1023 / 6,02 x 1023 = 0,5 mol
Volume NO2 = mol x VSTP
= 0,5 mol x 22,4 L/mol = 11,2 liter
2) Gas pada keadaan nonstandar
Jika volume gas diukur pada keadaan ATP (Am-bient Temperature
and Pressure) atau lebih dikenal keadaan non–STP maka menggunakan
rumus:
PV= nRT
Ket : P = tekanan, satuannya atmosfer (atm), V = volume, satuannya
liter, n = mol, satuannya mol, R = tetapan gas = 0,082 liter atm / mol
K, T = suhu, satuannya Kelvin (K).
Contoh soal:
Tentukan volume 1,7 gram gas amonia yang diukur pada suhu 27 °C
dan tekanan 76 cmHg!
Jawab:
n = massa amonia/massa molar amonia = 1,7 /17 = 0,1 mol
P = (76 cmHg / 76 cmHg) x 1 atm = 1 atm
T = (t + 273) K = 27 + 273 = 300 K
PV =nRT
1 atm × V = 0,1 mol × 0,082 L atm / mol K × 300 K
V = 2,46 L
Pereaksi pembatas
Jika di dalam sebuah kotak tersedia 6 mur dan 10 baut, maka kita dapat
membuat 6 pasang mur-baut. Baut tersisa 4 buah, sedangkan mur telah habis.
Dalam reaksi kimia, jika perbandingan mol zat-zat pereaksi tidak sama dengan
perbandingan koefisiennya, maka ada pereaksi yang habis terlebih dulu.
Pereaksi seperti ini disebut pereaksi pembatas.
Contoh soal:
Pada reaksi 0,5 mol gas N2 dengan 2,5 mol gas H2 menurut persamaan reaksi:
N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)
Tentukan:
a. pereaksi pembatasnya;
b. berapa gram zat yang tersisa?
(Ar N = 14 dan H = 1)!
Jawab:
Mencari mol pereaksi yang bersisa dan yang habis bereaksi
N2(g) + 3 H2(g)
Mula-mula : 0,5 mol 2,5 mol
Yang bereaksi : 0,5 mol 1,5 mol
Setelah reaksi : 0 mol 1,0 mol
Pereaksi yang bersisa adalah H2 sebanyak 1,0 mol
Massa H2 yang sisa = mol sisa x Mr
= 1,0 × 2
= 2 gram
Kadar Zat
Pada saat adikmu sakit panas, ibumu menyuruh membeli alkohol 70% di apotik.
Apakah kamu tahu apa artinya alkohol 70%? Maksudnya dalam 100 mL larutan
mengandung 70 mL alkohol dan 30 mL air. Begitu pula jika kamu membeli
suatu produk makanan kemasan yang mengandung vitamin C 1%. Maksudnya
dalam 100 gram makanan mengandung 1 gram vitamin C. Kadar zat umumnya
dinyatakan dalam persen massa (% massa). Untuk mendapatkan persen massa
dapat menggunakan rumus:
% X dalam zat = ( massa X / massa zat ) x 100%
Contoh soal:
1. Hitung massa kafein yang terkandung dalam secangkir kopi (200 gram)
yang kadarnya 0,015%!
Jawab:
% massa kafein = (massa kafein / massa kopi) x 100%
0,015% = (massa kafein / 200 ) x 100%
Massa kafein = 0,03 %
2. Tentukan persen C dalam glukosa (C6H12O6), jika diketahui Ar C= 12, O=
16, dan H= 1!
Jawab:
% massa C = (( jumlah atom C x Ar C) / Mr glukosa) / 100%
= ((6 x 12) / 180) / 100 %