A. KOMPETENSI INTI
KI 3 : Memah.ami, menerapkan menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar dan metakognitif sesuai bidang dan lingkupkajian kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
KI 4 : Menggunakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian kimia
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan hokum dasar kimia dan perhitungannya sebagai wujud
kebesaran yang maha Esa.
2. Siswa dapat membuktikan hokum Prount, Dalton, Gay lussac, dan Avogadro.
3. Siswa dapat menghitung perhitungan kimia dan dapat memahaminya.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10Menerangkan hukum-hukum 1. Menjelaskan hukum-hukum dasarKimia.
dasar kimia, konsep massa 2. Membuktikan hukum lavoiser melalui data percobaan.
molekul relatif, persamaan 3. Membuktikan hukum Proust melalui data percobaan.
kimia, konsep mol dan kadar 4. Membuktikan hukum Dalton melalui data percobaan.
zat untuk menyelesaikan 5. Membuktikan hukum Gay lussac melalui data percobaan.
perhitungan kimia 6. Membuktikan hukum Avogadro melalui data percobaan.
7. Menentukan massa atom relatif dan massa molekul
relative.
8. Memberi contoh tentang persamaan reaksi kimia
9. Menentukan cara penyetaraan persamaan kimia.
10. Menjelaskan konsep mol
11. Menentukan massa molar, volume molar gas, rumus
empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.
12. Menentukan kadar zat dalam campuran.
4.10 Mengolah data terkait hokum-hukum Membuktikanhokum-hukum dasar kimia melalui data percobaan
dasar kimia, konsep massa molekol serta menyelesaikan soal yang berhubungan dengan materi
relative, persamaan kimia, konsep pembelajaran, berupa hukum dasar kimia, konsep massa molekol
mol, dan kadar zat untuk relative, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk
menyelesaikan perhitungan kimia. menyelesaikan perhitungan kimia.
D. Materi Pembelajaran :
a. Fakta : Konduktor, Isolator, Pelarut, Terlarut
b. Konsep : Larutan, Larutan elektrolit, Larutan non elektrolit, dan ionisasi
c. Prinsip : Peran ion dalam hantaran listrik larutan(teori Arrhenius), Kekuatan elektrolit,
d. Prosedur : Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan
E. Metode Pembelajaran :
1.Model : STAD
2. Pendekatan : Saintifik.
3.Metode : ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan tugas.
F. Media Pembelajaran
1.Media : LKPD, Buku Cetak, lembar cetak dan elektronik
2. Alat/Bahan : Spidol, Infokus, dan Penghapus
3. Sumber Pembelajaran : Buku Teks Kimia, Lembar kerja, sumber informasi lainnya (internet)
G. Langkah-langkah Pembelajaran :
1. Pertemuan pertama (2 x 45 menit),
Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu
Pendahuluan a. Guru memberikan salam 25 menit
b. Siswa mengucapkan salm dan berdo’a.
c. Guru mengabsen kehadiran siswa
d. Pemusatan perhatian siswa dengan menginformasikan
materi yang akan dipelajari.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dipelajari
untuk dicapai.
Kegiatan Inti Mengamati
a. Siswa dibagi atas beberapa kelompok berdasarkan nomor 95 menit
urut absen ± 4 orang.
b. Guru memberikan gambaran tentang materi hokum-hukum
dasar kimia dan hokum lavoiser.
c. Guru memberikan lembaran kerja kepada setiap kelompok
untuk memecahkan permasalahan.
Menanya
a. Guru mengajukan pertanyaan untuk mengembangkan siswa
untuk dapat menjelaskan hokum dasar kimia Prount dan
Dalton.
Pengumpulan Data
a. Setiap kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber bacaan.
b. Peserta didik Berdiskusi menyelesaikan lembaran kerja
yang diberikan oleh guru tentang hokum-hukum dasar kimia
dan hokum lavoiser.
Mengasosiasikan
a. Setiap kelompok berdiskusi menganalisis data untuk
menyimpulkan hasil diskusi
b. Setiap kelompok menganalisis setiap sumber yang
diperoleh.
Mengkomunikasikan
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
masing-masing.
b. Memberikan Tanya jawab kepada kelompok lain.
c. Kelompok menyimpulkan materi hokum-hukum dasar kimia
dan hokum lavoiser.
Penutup a. Guru menguatkan hasil diskusi kelompok. 15 menit
b. Setiap siswa diberikan tugas rumah.
c. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi
yang akan di sampaikan pada pertemuan yang akan datang.
d. Guru menutup pertemuaan dengan berdo’a dan
mengucapkan salam.
Mengamati
a. Peserta didik dibagi ± 2 orang dalam tiap kelompok
b. Peserta didik mendengarkan penyajian pelajaran secara
garis besar tentang materi baru
c. Peserta didik mengamati/membaca materi yang
disampaikan
d. Setiap peserta didik diberikan LKS untuk mengerjakan soal-
soal
Masing-masing kelompok berdiskusi mengerjakan soal LKS
Menanya
a. Mengajukan pertanyaan yang akan mendorongsiswa
mencari dan memahami tentang materi yang akan dipelajari
b. Peserta didik melakukan tanya jawab sehubungan dengan
materi yang telah disampaikan
Pengumpulan data
a. Setiap kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber belajar tentang menjelaskan konsep mol serta
perhitungannya
b. Berdiskusi membahas soal-soal yang diberikan guru
sehubungan dengan konsep mol serta perhitungannya
c. Setiap kelompok mencari informasi dari berbagai sumber
belajar mengenai materi
Mengasosiasikan
a. Setiap kelompok berdiskusi dalam menyelesaikan soal-soal
yang diberikan guru sesuai dengan materi yang diberikan
Mengkomunikasikan
a. Setiap kelompok (perwakilan) mengerjakan soal-soal yang
telah ikerjkan dipapan tulis
b. Memberikan kesempatan kepada kelompok mengkaji
(menanyakan) cara yang belum diketahui
c. Memberikan penguatan terhadap hasil soal yang dikerjakan
Penutup a. Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari
b. Memberikan niali terhadap setiap kelompok
c. Memberikan informasi untuk pertemuan yang akan datang
PR 1 Pertemuan pertama
1. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram beleramg menghasilkan 8,8 gram
senyawa besi(II) sulfide. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi?
2. Senyawa besi sulfide tersusun dari unsur besi( Fe) dan unsur belerang (S) dengan
perbandingan massa Fe : S = 7:4. Bila 15 gram besi dan 2 gram belerang dibentuk
menjadi senyawa besi sulfide, berapa gram massa besi sulfide yang dapat terjadi?
PR 3 Pertemuan ketiga
1. Karbon dapat bergabung dengan hydrogen dengan perbandingan 3;1 membentuk gas
metana berapa harga hydrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gr C pada
metana?
2. Sebanyak 8 L C3H8 dibakar habis dengan oksigen sesuai dengan pemahaman reaksi.
C3H8 + 5O23CO2 + 4H2O pada suhu dan tekanan yang sama volumenya gas CO2
yang dihasilkan adalah?
7
Massa S = 4 x 2 gr =3,5 gr
Berdasarkan hokum kekekalan massa: massa sebelum bereaksi = massa sesudah
bereaksi
Massa Fe + Massa S = massa FeS
Massa FeS = (3,5 + 2 gr)= 5,5 gr
Kunci jawaban Pr 3 Pertemuan ketiga
1. Pembahasan
C:H= 3:1
Maka Massa H= 1/3 x 900 gr=300 gr
2. Pembahasan
Volume CO2 =(koofesien CO2)(koefesien C3H8) x volume C3H8
= 3/1 x 8 L
= 24 L
Format Penilaian Sikap Siswa
Kelas/Semester : ...............................................................................................................
Pertemuan Ke : ...............................................................................................................
Skor Rubrik/kriteria
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
ketika membuka memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pelajaran guru ketika guru ketika guru ketika guru ketika
membuka membuka membuka membuka
pelajaran pelajaran pelajaran pelajaran
Menjawab 1-2 siswa 3-5 siswa 6 siswa 6-8 siswa
1. Pendahuluan pertanyaan pada menjawab menjawab menjawab menjawab
kegiatan apersepsi pertanyaan pada pertanyaan pada pertanyaan pada pertanyaan
dan motivasi kegiatan kegiatan kegiatan pada kegiatan
apersepsi apersepsi apersepsi apersepsi
Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
menjelaskan tujuan memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pembelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
2. Kegiatan Memperhatikan 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
Inti penjelasan guru memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
tentang model penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
jigsaw
Memperhatikan guru 1-9 siswa 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
menjelaskan materi memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan
pelajaran penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru penjelasan guru
Mengerjakan tugas 1-9 siswa yang 10-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
yang diberikan guru mengerjakan yang mengerjakan mengerjakan
tugas mengerjakan tugas tugas
tugas
Mempresentasikan 1- 4 siswa 4-6 siswa 6-8 siswa 9-10 siswa
tugasnya didepan mempresentasik mempresentasik mempresentasik mempresentasik
kelas an tugasnya an tugasnya an tugasnya an tugasnya
Mengulang dan 1-5 siswa yang 6-8 siswa yang 9-11 siswa yang 11-15 siswa
menghubungkan mengulang dan mengulang dan mengulang dan yang
materi dengan menghubungkan menghubungkan menghubungkan mengulang dan
jigsaw materi dengan materi dengan materi dengan menghubungka
jigsaw jigsaw jigsaw n materi dengan
jigsaw
Mendengarkan guru 1-10 siswa yang 11-15 siswa 16-20 siswa 21-30 siswa
memberikan mendengarkan yang yang yang
penguatan penguatan guru mendengarkan mendengarkan mendengarkan
penguatan guru penguatan guru penguatan guru
3. Kegiatan Menyimpulkan hasil 1 siswa yang 2-4 siswa yang 5 siswa yang 5-7 siswa yang
Penutup pembelajaran meyimpulkan meyimpulkan meyimpulkan meyimpulkan
Megerjakan soal dan 1-10 siswa yang 11-15 siswa 16- 20 siswa 21-30 siswa
menjawab sendiri menjawab soal yang menjawab yang menjawab yang menjawab
sendiri soal sendiri soal sendiri soal sendiri
Uraian materi
Dalam kimia, hokum dasar kimia ada empat yaitu hokum kekekalan massa, hokum
perbandingan tetap, hokum perbandingan berganda, dan hokum perbandingan volume.
Coba perhatiakn peristiwa pembakaran kertas. Kertas yang dibakar tentu akan
mengalami perubahan wujud menjadi abu. Sebagaimana yang telah kalian bahwa setiap
benda mempunyai massa, begitu juga dengan abu kerts. Lalu apakah massa benda yang
terbentuk sesudah dibakar sama dengan sebelum dibakar?
Bunyi hokum Lavoiser “Dalam ruang tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama”.
Contoh:
Pembakaran logam magnesium
Mg(s) + O2(g) → MgO(s)
4g 6g 10 g
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Bunyi hokum Proust “Perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap”.
Contoh:
Unsur hidrogen + Unsur oksigen → Senyawa air
Massa pereaksi Massa produk Sisa pereaksi Perbandingan
STOIKIOMETRI SENYAWA
Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menggambarkan semua aspek kuantitatif
dari komposisi kimia dan reaksi kimia zat.
A. Massa Atom Relatif dan Massa Rumus Relatif Mr)
Massa molekul relatif (Mr), yakni jumlah massa atom relatif (Ar) dari atom-atom
dalam rumus molekul.
Massa rumus relatif (Mr), yakni jumlah massa atom relatif (Ar) dari atom-atom
dalam rumus empiris nya.
Nilai Mr dapat dihitung sebagai jumlah massa atom relatif dari semua atom-atom
dalam rumus kimianya.
Mr = ∑ (AI unsur x Ar unsur)
dengan: AI unsur = angka indeks unsur dalam rumus kimia
Ar unsur = massa atom relatif unsur
Contoh:
Air adalah senyawa molekul dengan rumus kimia H2O . Diketahui Ar atom H =
1,00794 dan Ar atom O = 15,9994; maka
Mr H2O = (AI H x Ar H) + (AI O x Ar O)
= (2 x 1,00794) + (1 x 15,9994)
= 18,01528
B. Konsep Mol
1. Mol
Satuan mol menyatakan jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu zat.
Para ahli sepakat bahwa satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama yaitu
6,02 x 1023 partikel.
Contoh:
1 mol unsur karbon (C) mengandung 6,02 x 1023 partikel.
1 mol senyawa air (H2O) mengandung 6,02 x 1023 partikel.
Hubungan antara jumlah mol (n) dan jumlah partikel (X) zat dapat dituliskan:
X
n = 6,02 x 1023 partikel/mol
Contoh:
Suatu sampel mengandung 5 mol besi murni (Fe). Berapakah jumlah pertikel dalam
sampel tersebut?
Diketahui: n = 5 mol
Ditanya: X......???
Jawab:
2. Massa Molar
Massa molar (mm) menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat, dan
dinyatakan dalam satuan gram/mol.
Mm = Ar atau Mr dalam satuan gram/mol
Hubungan antara jumlah mol zat (n) dan massa zat (m) dirumuskan sebagai
berikut:
m
n = Mm
Contoh:
m
n = Mm
3000 g
= 60 g/mol
= 500 mol
3. Volum Molar
Volum molar didefinisikan sebagai volum yang ditempati 1 mol gas pada suhu
dan tekanan tertentu.
V RT
Vm = n = P
V = volum (Liter)
R = 0,08206 L atm/mol K
T = suhu (K)
Hubungan antara jumlah mol zat (n) dan volume gas (V) dirumuskan sebagai:
V
n = Vm
Contoh:
1. Hitung volum molar gas pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm.
Jawab:
P = 1 atm
Dit: Vm...?
RT
Vm = P
0,08206 L atm/mol K x 298,15 K
=
1 atm
= 24,4 L/mol
2. Tentukanlah mol gas jika diketahui volumnya sebesar 2 L pada kondisi STP.
Jawab:
Dik: V = 2 L
Vm = 22,4 L/mol
Dit: n...?
V
n = Vm
2L
= 22,4 L/mol
= 0,089 mol
C. Komposisi Kimia
1. Komposisi Zat
Komposisi zat (unsur dan senyawa) dalam persen massa dapat dihitung dari
total massanya sebagai berikut:
Massa zat
Persen massa zat % = x 100%
Total massa
Contoh:
Analisis sampel menunjukkan terdapat 40% kalsium, 12% karbon, dan 48% oksigen.
Jika diketahui massa sampel tersebut adalah 25 g, tentukan massa dari masing-
masing unsur dalam sampel tersebut.
Jawab:
% massa Ca
Massa Ca = x massa sampel
100%
40%
= 100% x 25 g
= 10,0 gram
% massa C
Massa C = x massa sampel
100%
12%
= 100% x 25 g
= 3,0 gram
% massa O
Massa O = x massa sampel
100%
48%
= 100% x 25 g
= 12,0 gram
Contoh:
Tentukan komposisi unsur C dalam glukosa yang mempunyai rumus kimia C6H12O6.
(Ar C = 12, H = 1, O = 16)
Jawab:
Massa molekul relatif C6H12O6 adalah:
Mr C6H12O6 = ∑ (AI unsur x Ar unsur)
= (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16)
= 180
(AI unsur x Ar unsur)
Persen massa unsur C = x 100%
Mr C6H12O6
(6 x 12)
= x 100%
180
= 40,0%
D. Menentukan Rumus Kimia Zat
1. Menentukan Rumus Empiris Zat
Rumus empiris digunakan untuk menyatakan jenis dan perbandingan paling
sederhanadari atom-atom unsur dalam zat (unsur atau senyawa).
Contoh:
Sejumlah sampel zat mengandung 11,2 g Fe dan 4,8 g O. Tentukan rumus
empirisnya. (Ar Fe = 56, O = 16)
Jawab:
Untuk menentukan rumus empiris zat, harus menghitung perbandingan mol Fe dan
O.
w Fe 11,2 g
Mol Fe = = = 0,2 mol
Mm 56 g/mol
mO 4,8 g
Mol O = Mm = 16 g/mol = 0,3 mol
= 2 : 3
Jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi dapat dihitung menggunakan persamaan
reaksinya. Hubungan kuantitatif antara zat-zat pereaksi dan produk reaksi dalam suatu reaksi
kimia dapat dinyatakan dengan perbandingan koefisien persamaan reaksi setaranya.
Contoh:
Sebanyak 5,4 g logam aluminium direaksikan dengan larutan asam klorida berlebihan hingga
semua habis bereaksi dengan reaksi:
Al(s) + HCl(aq)→ AlCl3(aq) + 3H2(g)
Berapa liter gas hidrogen yang dihasilkan diukur pada STP?
(Ar Al = 27; Cl = 35,5; H = 1)
Jawab:
Setarakan dulu persamaan reaksinya:
2Al(s) + 6HCl(aq)→ 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
Dik: m Al = 5,4 g
5,4 g
n Al = 27 g/mol = 0,2 mol
koefisien H
n H = koefisien Al x n Al
3
= 2 x 0,2 mol
= 0,3 mol
V = n H2 x volum molar
= 6,72 liter
Pereaksi Pembatas
Bila dua zat direaksikan maka akan ada zat pereaksi yang terlebih dahulu habis
bereaksi, karena perbandingan mol-mol zat pereaksi tidak sama. Pereaksi yang habis
bereaksi lebih dahulu disebut pereaksi pembatas.
Contoh:
1. Pada suatu reaksi terdapat 1 mol Cu dan 2 mol S, manakah yang merupakan
pereaksi pembatas?
Cu(s) + S(s) → CuS(s)
Jawab:
a. Setarakan reaksi:
Cu(s) + S(s) → CuS(s)
b. Cari pereaksi pembatas dengan membandingkan mol dengan koefisien
masing-masing:
Cu(s) + S(s) → CuS(s)
1 𝑚𝑜𝑙 3 𝑚𝑜𝑙
=1 =3
1 1
Karena hasil bagi mol dengan koefisien dari Cu lebih kecil maka Cu habis bereaksi
terlebih dahulu atau sebagai pereaksi pembatas.
2. Pada suatu reaksi terdapat 1 mol Al dan 2 mol HCl, manakah yang merupakan
pereaksi pembatas?
Al(s) + HCl(aq)→ AlCl3(aq) + H2(g)
Jawab:
a. Setarakan reaksi:
2Al(s) + 6HCl(aq)→ 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
b. Cari pereaksi pembatas dengan membandingkan mol dengan koefisien
masing-masing:
2Al(s) + 6HCl(aq)→ 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
1 𝑚𝑜𝑙 2 𝑚𝑜𝑙
= 0,5 = 0,3
2 6
Karena hasil bagi mol dengan koefisien dari HCl lebih kecil, maka HCl habis
bereaksi terlebih dahulu atau sebagai pereaksi pembatas.
o,157
Cu = = 0,157 mol
1
0,625
S= = 0,625 mol
1l
Jadi yang menjadi pereaksi pembatas adalah Cu karena jumlah zat Cu untuk bereaksi
dengan S lebih kecil.
koefisien H
b. n CuS = koefisien Cu x n Cu
1
= 1 x 0,157 mol
= 0,157 mol
= 14,99 gram
Contoh:
Jawab:
= 63,46 gram
= 36,46 gram
63,46 36,54
Perbandingan massa Zn(NO3)2 : H2O = :
189 18
= 0,34 : 2,03
= 1 : 6
Jadi, harga x adalah 6 dan rumus kimia kristal adalah Zn(NO3)2.6 H2O.
Lampiran 2.Lembar Kerja Siswa
Pertemuan Pertama
Tujuan:
A. Dasar Teori Mengetahui massa pita Mg dengan HCl
Dalam reaksi kimia, reaksi dua atau lebih sebelum dan sesudah reaksi
zat-zat pereaksi (reaktan) membentuk zat baru
yang disebut hasil reakta( produk). Jumlah
massa reaktan terkadang sama, tetapi juga
berbeda dengan massa produk setelah reaksi
berakhir.
Antoni Laurent Lavoiser ( 1743-1794)
Langkah percobaan
melakukan percobaan dengan memanaskan
markuri oksida, sehingga menghasilkan logam 1. Lakukan pengamatan dengan anggota
markuri dan gas oksigen. Selanjutnya kelompok dari hasil tampilan video.
direaksikan kembali dan terbentuklah markuri 2. Amatilah percobaan yang ditampilkan
oksida. Hal ini menunjukkan bahwa massa gas oleh guru.
oksigen yang dihasilkan pada pembakaran 3. Carilah sumber bacaan yang kuat
markuri oksida sama denagn massa oksigen untuk menjelaskan percobaan yang
yang diperlukan untuk mengubah logam diberikan guru
markuri menjadi markuri oksida.
Hasil percobaan ini menjadi dasar bagi
lavoiser dalam mengambil kesimpulan. Ia
menyimpulkan bahwa massa zat sesudah
reaksi. Pernyataan ini dikenal dengan hokum
kekekalan massa.
1. Alat percobaan
a. Naraca
b. Erlemanyer 25 mL
c. Gelas Ukur
d. Cawan
2. Bahan percobaan
a. Larutan HCl 2M
b. Pita Mg
Hasil Percobaan
Pembahasan
Kesimpulan
Selamat Bekerja………….
Pertemuan Kedua
Tujuan:
Ada dua senyawa yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih, sebagai contoh air (H2O). air
dibentuk oleh dua unsur yaitu H dan O, materi mempunyai massa, termasuk H dan O,
sebagaimana kita mengetahui massa unsur H dan O yang terdapat dalam air?
Data Ekperimen reaksi Serbuk Besi dengan belerang dalam perubahan senyawa besi sulfide:
LKPD
Tujuan/Indikator :
1. Membuktikan hukum Gay lussac melalui data percobaan.
2. Menyelesaikan soal-soal
Dasar Teori :
Dalton berhasil menyelidiki hubungan massa antara zat-zat yang membentuk suatu
senyawa. Pada tahun 1808 Gay Lussac menyelidiki hubungan antara volume-volume gas
dalam suatu reaksi kimia. Ia menemukan bahawa pada suhu dan tekanan yang sama, suatu
volume gas hydrogen menghasilkan dua volume uap air.
Petunjuk kerja/Kegiatan :
SOAL
1. Dua Liter gas Propana bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan karbon dioksida dan uap
air.Tentukan
a. Volume gas O2 yang diperlukan
b. Volume CO2 yang dihasilkan
c. Volume uap air yang dihasilkan.
2. Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas
hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
3. Senyawa NO tersusun dari 21 gr N dan 24 O
Senyawa NO2 tersusun dari 28 gr N dan 64 O
Buktikan bahwa hal tersebut adalah hukum kelipatan ganda!
4. Coba sobat tentukan banyaknya volume gas hidrogen yang bereaksi dengan 16 liter gas
oksigen dan menghasilkan uap air.
5. Tiga liter gas propana (C3H8) dibakar sempurna menghasilakn gas CO2 dan uap air.
Hitunglah volume masing-masing gas!
6. Karbon dapat bergabung denganhidrogen dengan perbandingan 3 : 1 membentuk gas
metana berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada
metana ?
7. Unsur A dan unsure B membentuk 2 senyawa yaitu X dan Y. Massa unsure A dalam
senyawa X dan Y berturut – turut adalah 46,7 % dan 30,4 %. Tunjukkanlah bahwa hukum
Dalton berlaku pada kedua senyawa tersebut ?
Pertemuan Ketujuh
LKPD
LEMBAR KERJA SISWA
4. Langkah - langkah :
a. Menghitung mol : n = m
Mm
m = massa
Mm = massa molar ( Ar atau Mr )
b. Menghitung mol : n = x
L
x = jumlah partikel
L = bilangan avogadro
c. Menghitung mol : : n =
Vgas
22,4
V = volum gas
d. Lengkapilah tabel di bawah ini sesuai langkah di atas :
Volum
Rumus Massa Mol
Nama gas jumlah (0 oC, 1
molekul (gram) partikel
atm)
Amonia 3,4
Nitrogen 2,8
Metana 5,6 L
Butana 1,16
Pertemuan Kedelapan
LKPD
Perhitungan Kimia
1. Tujuan
Untuk menentukan rumus empiris, rumus molekul, dan kadar zat dalam suatu
senyawa.
Data Ekperimen reaksi Serbuk Besi dengan belerang dalam perubahan senyawa besi sulfide:
Jawaban soal 1
Penyelesaian :
Jawab soal 2
Jawab soal 3
Massa N disamakan terlebih dahulu dengan cara :
28/21 x 24 gr = 32 gr
Berarti, senyawa NO yang awalnya tersusun dari 21 gr N menjadi 28 gr N, dan 24 O
menjadi 32 gr.
Perbandingan O dalam NO dengan O dalam NO2 = 32 : 64 = 1 : 2.
Jawaban soal 4
untuk menentukan perbandingan volume kita harus mencari perbandingan koefisien
gas dalam reakasi.
H2(g) + O2(g) → H2O(g) (kita setarakan reaksi)
2 H2 + O2 → 2 H2O (setara)
dari reaksi di atas, didapat perbandingan koefisien 2 (hidrogen) : 1 (oksigen) : 2 (uap
air)
jika kita punya gas oksigen 16 liter, maka volume hidrogen yang diperlukan
2/1 x 16 = 32 liter gas hidrogen.
Jawaban soal 5
Jawaban soal 6
Solusi :
C:H=3:1
Jawaban soal 7
Solusi :
Senyawa % A % B = 100 – % A
X 46,7 % 100 – 46,7 % = 53,3 %
Y 30,4 % 100 – 30,4 % = 69,6 %
Agar persentase A sama maka senyawa X dikalikan factor 2,14 dan senyawa Y
dikalikan factor 3,28 sehingga diperoleh perbandingan massa X dan Y sebagai berikut
:
Volum (0
Rumus Massa Mol
o
Nama gas jumlah C, 1
molekul (gram) partikel
atm)
Kunci jawaban
( 12 + 2 + 16)x = 60
30x = 60
x=2
12 x 12
Kadar C = x 100% = 42, 1%
342
22 x 1
Kadar H = x 100% = 6,4%
342
11 x 16
Kadar O = x 100% = 51,5%
342