-
BAB 74
Pengantar Hndokrinalogi
1 . Neuru;li'atxstftiltev dilepaskan oleh ujung akson sar*f ke dalam taut sinaps dan
| ..,2, I{orm*n*ltrtrwon endotrln riilepaskan oieh sel keleqjar atau sel khusus ke da*
iarn sirkulasi dan mernengarul-ri f*ngsi sel di teirrpat tain di tubuh"
3. ttarman-itoftvtotx ;teur''tendokr'i;'; disekr:esikan oleh ssl fleuroil ke dalam sirku-
lasi darah dno mem€agaruhi fLingsi sel di teinpat lain di tubuh.
4. Parakrin disekresikan oieh sel ke dalam cairan ekstrasel dan memengaruhi sel
tetangga dengari.ienis -vang irertreda.
5. Autokrin disekresikan sel i'.r dalam cairan ekstrasei daa memengaruhi fungsi
, sel yang sama yang menghasilkan zat !€rsebut dengan cara terikat pada resep-
tor sel.
6. Sitokin merupakan peptida yang disekrEsikan sel ke dalam cairan ekstrasel dan
. dapat bertindak sebagai autokrin, parakrin, atau hormon endokrin. Contoh si-
tokin meliputi interleukin dan limfbkin yang disekresikan oleh sel lzelper dan
bekerja pada sel sistem imun yang lain (lihat Bab 34). Hormon sitokin imisal-
rrya leptin') yang dihasilkan adiposit kadang-kadang disebut adipohin,
, Pada beberapa bab berikut, kita akan rnembahas terutama mengenai sistem hor*
mon endokrin dan neuroend,rkrin, dengan mengingat bahwa batyak sistem irressen*
ger kimiawi tubuh berinteraksi satu sama lain untuk mempefiahankan homeostasis.
'.Contohnya,
ruedula adrenal dan hipofisis menyekresikan hotlonnya sebagai respons
,terhadap stimulus saraf Sel neuroendokrin, yang berada di hipotaiamus, memiliki
'ujung akson di kelenjar hipofisis posterior dan eminensia meciiana dan menyeleiesikan
:beberapa hnrmon yang rneliputi lzarmon antidiurctik (ADH), oktitasi*, dan harmon
Itipq/fuiotrapik, yaog m€ngatur sekresi hcnnon hipofisis antericr.
,. Hotmon endokrin dibawa oleh sistem sirkulasi ke sel di selunrh tubuh, yang meli-
puti sistem saraf pada beberapa keadaan, fempat hormon tersebut berikatan dengan
rcseptor dan memulai tlerbagai reaksi. Sejumlah hormo[ endokin memengaruhi,ba-
,nyak jenis sel tubuh; contohnya, ltormon pertanbuhan
{dari kelenjar hipofisis ante-
rior) mgnilnSulkarr perturrbuhan di sebagian besar tubuh, dan tiraksin {dari kelenj:al
iiroid) meningkatkan kecepafan berbagai reaksi kimia di harnprr semua sel tubuh.
', Honnon-hormon yan-e lain hanya memengaruhi jaringan tdtget yang spesifik, ka-
rena hanya jaringantersebuf yang memiliki reseptor untuk hormon tersebut. Contoh-
Aya, horrnon adrenokartikohvpik (ACTH) dari kelenjat hipofisis anterior, secara spe-
sifik,menstimulasi korteks adrenal sehingga hormon adrenokortikal disekresikan, dan
951
952 ANIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
Pengema
hormon ovarium memiliki efek yang spesifik terhadap
organ kelamin wanita dan terhadap karakteristik seksual
sekunder pada tubuh wanita.
Gambar 74-1 memperlihatkan lokasi-lokasi anatomi
kelenjar endokrin utama dan jaringan endokrin tubuh, ke-
cuali plasental yang merupakan sumber hormon keiamin
tambahan. Tabel 74- I mencantumkan tinjauan umum ber-
bagai sistem honnon dan fungsi terpenting hormon ter-
sebut.
Berbagai sistem horrron memainkan peranan penting
dalam mengatur hatnpir semua fungsi tubuh, yang men- Sekresi
cakup metabolisrne, tumbuh-kembang, keseimbangan air
dan elektrolit, reproduksi, dan perilaku. Contohnya, tanpa
adanya hormon peftumbuhan, seseorang akan menjadi ce-
bol. Tanpa adanyatiroksin dan triiodotironin dari kelenjar GAMBAR 74-2. Sintesis dan sekresi hormon peptida. Stimutus
untuk sekresi hormon seringkali melibatkan perubahan kalsium
tiroid, hampir semua reaksi kimiawi tubuh akan menjadi intrasel atau perubahan siklik adenosin monofosfat (cAMP) di
lambat, dan orang tersebut akan menjadi lamban juga. sel.
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 953
hlip.ofa.lalnus,,.. Thyrotropin- releasing hormone (TRH) Menstimulasi sekresi TSH dan protatctin Ceptida
,1{ngn tu,,'),, Corticotropin-releasing hormone (CRH) Menimbulkan pelepasan ACTH Peptida
',= G rowth ho rm on e - re I e asi n g h o rm one Menimbulkan pelepasan hoMonertum, epti d
l
(GHRH) buhan
Growth hormone inhibitory hormone Menghambat pelepasan hormon pertum- Peptida
(GHIH) (somatostatin) buhan
G on adot ropi n - re I eas i n g h o rm one Mglimbulkanpetepaian'fUdan,F$Fl
(GnRH) = I
',Dep.emihebrprAkctikii,nbi.b!|!?g.facw.
=
M'e:nghambatl'etepasanEolaktin:,,i'' amin
u.!
. ta,
,:, ", (PrF)
Hipdisisl[hte-.: Hormoi pertumbuhan Menstimulasi sintesis protein dan perlum- Reptida
:fjsi::{Bpb Zb):: buhan sebagian besar sel dan jaringan
Thyroid-sti m ulatin g ho rmone (TSH) Menstimulasi sintesis dan sekresi hormon Peptida
tiroid (tiroksin dan triiodotironin)
.::.Adrendtfi [eowpi..eorrnofl g,(A-eTHF Menstimulasi sintesis dan sekresi hormon Peptida
i,,fi
adrenokortikal (kortisol, androgen, dan
t:: utu:t: aldosteron)
Prolaktin Meningkatkan pembentukan payudara Peptlda
wanita dan sekresi susu
Follicle-sti mu I ati ng hormone (FSH) Meni.lnbglkan perlumbulrah fblikel di iFPltdi
::: : ovarium dan pematangan sperma di sel
Serloli testis : :,::- i:
L utei n i z i n g h o rm on e (LH) Meislimulasi sintdsis testostbron di sel' , Pe-didd
$eyd ig l.e,,,slis m e ran g sa'h' gd u as i, per.,n,,, :,,.i
;
:, I
(Ban ze) :
Berlanjut . .
954 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
TABEL 74-1 . Kelenjar Endokrin, Hormon, dan Fungsi serta strukturnya (lanjutan)
!:a;:a::::a:::::-
Hormon Polipeptido don Protein Disimpon dolom lebih kecil dan memiliki aktivitas biologis serra frag-
Vesikel Sekretoris Sompoi Hormon Tersebul Di- men-llagmen inaktif. Vesikel tersebut disirnpan dalarn
perlukon. Sebagian besar horrnon di tubuh berupa poli- sitoplasma, dan banyak vesikel tersebut yang terikat pada
peptida dan protein. Honnon-honnon tersebut rnemiliki membran sel san.rpai sekresi hormon tersebut dibutuhkan.
ukuran yang bervariasi dari peptida kecil dengan 3 asam Sekresi hormon (dan fragmen-fragmen inaktif) terjadi
amino (hormon pelepas-tirotropin) sampai protein dengan ketika vesikel sekretoris rnenyati-r dengan membran sel
asam amino yang berjumlah hampir 200 (hormon pertum- dan kandungan granularnya dikeluarkan ke dalam cair-
buhan dan prolaktin). Umumnya, polipeptida dengan 100 an interstisial atau secara langsung ke dalam aliran darah
atau lebih asam amino disebut protein, dan polipeptida dengan cara eks ositos is.
dengan asam amino yang berjurntah kurang dari 100 dise- Pada banyak keadaan, stirnulus eksositosis adalah pe-
but sebagai peptida. ningkatan konsentrasi kalsium sitosol akibat depolarisasi
Hormon protein dan peptida disintesis di bagian kasar membran plasma. Pada keadaan yang lain, stimulasi re-
retikulum endoplasmayang terdapat di berbagai sel endo- septor permukaan sel endokrin menimbulkan peningkatarr
krin, dengan cara yang sama seperti kebanyakan protein siklik adenosin monofosfat (cAMP) dan aktivasi protein
lainnya disintesis (Gambar 74-2). Hormon-hormon terse- kinase yang memulai terjadinya sekresi hormon. Hormon
but biasanya disintesis sebagai protein besar yang tidak peptida bersifat larut air, yang memungkinkan hormon-
memiIiki aktivitas biologis Qcra-prohornton) dan dipecah hormon tersebut memasuki sistern sirkulasi dengan mudah,
untuk membentuk prohormon yang berukuran lebih kecil tempat hormon tersebut dibawa ke jaringan targetnya.
di retikulurn endoplasma. Prohormon tersebut kemudian
ditransfer ke aparatus Golgi untuk dikemas dalam vesi- Hormon Steroid Biosonyo Disintesis dori Koles-
kel sekretoris. Sewaktu proses pengemasan tersebut ber- terol don Tidok Disimpon. Struktur l<imia homron
langsung, enzim-enzim di dalarn vesikel akan mernecah steroid rnirip dengan struktur kirnia kolesterol, dan pada
prohormon untuk menghasilkan hormon yang berukuran sebagian besar keadaan, hormon-hormon teysebut disin-
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 955
N
I
Testosteron
HO
r5$ Estradiol
memiliki karakteristik onset dan lama kerjanya masing-
mas in g-seti ap karakteri stik disesuaikan den gan kinerj a
fungsi pengaturan hormon tersebut yang spesifik.
aliran darah. Setelah masuk ke dalam darah, sebagian be- hormon di jaringan target. Setelah suatu rangsangan me-
sar hormon tiroid akan bergabung dengan protein plasma, nimbulkan pelepasan hormon, keadaan atau produk yang
terutama globulin pengikat tiroksin, yang melepas hor- dihasilkan dari kerja hormon tersebut cenderung menekan
mon tersebut perlahan-lahan. pelepasan hormon tersebut lebih lanjut. Dengan kata lain,
Epinefiin dan norepinefrin dibentuk di medula adre- hormon (atau salah satu produknya) memiliki efek umpan
nal, yang nomlalnya menyekresi epinefrin dengan jumlah balik negatifuntuk mencegah berlebihnya sekresi atau ak-
kira-kira empat kali lebih banyak dibandingkan jumlah tivitas hormon tersebut di jaringan target.
norepineflin. Hormon katekolamin tersebut ditangkap Variabelterkontrol sering kali bukan berupa kecepatan
oleh vesikel prabentuk dan disimpan sampai hormon ter- sekresi hormon itu sendiri, namun derajat aktivitas jaring-
sebut disekresikan. Mirip dengan hormon protein yang an target. OIeh karena itu, sinyal umpan balik ke kelenjar
disimpan dalam granula sekretoris, katekolamin juga di- endokrin akan rnenjadi cukup kuat untuk memperlambat
iepaskan dari sel medula adrenal dengan cara eksositosis. sekresi hormon lebih lanjut hanya jika aktivitas jaringan
Begitu katekolamin memasuki sirkulasi, hormon tersebut target meningkat ke level yang sesuai. Pengaturan ulnpan
dapat terdapat di plasma dalam bentuk bebas atau terikat balik hormon dapat terjadi di semua tingkat, yang meliputi
dengan zatlain. tahapan translasi dan transkripsi gen yang tertibat dalam
956 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
sintesis hormon dan langkah yang terlibat dalam pengolah- kedua adalah kecepatan pembuangan hormon dari darah,
an hormon atau pelepasan simpanan hormon. yang disebut kecepatan bersihan metabolik. Kecepatan
ini biasanya dinyatakan dalam jumlah mililiter plasma
Lonjokon Hormon Dopot Terjodi koreno Umpon yang dibersihkan dari hormon per menit. Untuk menghi-
Bolik Positif. Pada beberapa keadaan, umpan balikpositif tung kecepatan bersihan ini, kita mengukur (1) kecepatan
terjadi ketika kerja biologis hormon menimbulkan sekresi hilangnya hormon dari plasma per menit dan (2) konsen-
tambahan dari hormon tersebut. Contohnya adalah lon-
trasi hormon di setiap mililiter plasma. Kemudian, kece-
jakan luteinizing hormone (LH) yang terjadi akibat efek
patan bersihan metabolik dapat dihitung dengan meng-
stimulasi estrogen pada kelenjar hipofisis anterior sebe- gunakan rumus berikut:
lum ovirlasi. LH yang disekresikan kemudian bekerja
pada ovarium untuk menstimulasi sekresi estrogen tam- Kecepatan bersihan metabolik =
bahan, yang selanjutnya akan menimbulkan sekresi LH Kecepatan hilangnya hormon dari plasma/
lebih banyak lagi. Pada akhirnya, LH mencapai konsen- konsentrasi hormon di setiap mililiter plasma
trasi yang sesuai, dan pengaturan umpan balik negatif
Prosedur rutin untuk melakukan pengukuran ini ada-
sekesi hormon pun terjadi.
lah sebagai berikut: Suatu larutan hormon murni yang
Voriosi Siklik Terjodi podo Peleposon Hormon. akan diukur, dilabel dengan suatu zat radioaktif. Kemu-
Pergantian pengaturan umpan balik negatif dan posi- dian, hormon radioaktif dimasukkan dengan kecepatan
tifterhadap sekresi hormon merupakan variasi periodik yang konstan ke dalam aliran darah sampai konsentrasi
dalam pelepasan hormon yang dipengaruhi oleh perubah- radioaktif dalam plasma menjadi stabil. Pada saat ini, ke-
an musim, berbagai tahap perkembangan dan penuaan, cepatan hilangnya hormon radioaktif dari plasma setara
siklus diumal (harian), dan tidur. Misalnya, sekresi hor- dengan kecepatan masuknya hormon tersebut, yang mem-
mon pertumbuhan sangat meningkat selama periode awal berikan hasil pengukuran kecepatan hilangnya hormon
tidur namun akan berkurangpadatahap tidur selanjutnya. tersebut. Pada saat yang sama, konsentrasi hormon ra-
Pada banyak keadaan, variasi siklik sekresi hormon terse- dioaktif dalam plasma diukur dengan menggunakan pro-
but disebabkan oleh perubahan aktivitas jaras sarafyang sedur pengukuran radioaktif standar. Kemudian, dengan
terlibat dalam pengaturan pelepasan hormon. menggunakan rumus yang baru saja dicantumkan, kece-
patari bersihan metabolik dapat dihitung.
Hormon "dibersihkan" dari plasma melalui beberapa
Transpor Hormon dalam Darah cara,yang meliputi (1) penghancuran metabolik oleh ja-
ringan, (2) pengikatan hormon padajaringan, (3) ekskresi
Horlmon yang larut air (peptida dan katekolamin) terla-
oleh hati ke dalam empedu, dan (4) ekskresi oleh ginjal ke
rut dalam plasma dan dibawa dari tempat sintesisnya ke dalam urin. Untuk hormon-hormon tertentu, penurunan
jaringan target, tempat hormon tersebut berdifusi keluar
kecepatan bersihan metabolik dapat menimbulkan ting-
dari kapiler, ke dalam cairan interstisial, dan akhirnya ke ginya konsentrasi hormon dalam sirkulasi cairan tubuh.
jaringan target.
Contohnya, hal tersebut terjadi pada sejumlah hormon
Sebaliknya, hormon steroid dan tiroid beredar dalam
steroid pada penyakit hati, karena hormon ini dikonjugasi
darah terutama dalam bentuk ikatan dengan protein plas-
terutama di hati dan kemudian I'dibersihkan" ke dalam
ma. Biasanya, kurang dari 10 persen hormon tiroid atau empedu.
steroid, terdapat dalam bentuk bebas dalam darah. Con-
Hormon kadang-kadang dirombak di jaringan target-
tohnya, lebih dari 99 persen tiroksin dalam darah terikat nya melalui proses enzimatik yang menimbulkan terjadi-
pada protein plasma. Akan tetapi, hormon yang terikat
nya endositosis kompleks hormon-reseptorpadamembran
pada protein tidak dapat berdifusi dengan mudah menye-
sel; hormon kemudian dimetabolisme di sel, dan reseptor
berangi kapiler dan mencapai jaringan targetnya dan ka-
biasanya di daur ulang kembali ke sel membian.
renanya, tidak memiliki aktivitas biologis sampai hormon
Kebanyakan hormon peptida dan katekolamin bersifat
tersebut berdisosiasi dari protein plasma.
larut air dan beredar dengan bebas dalam darah. Hormon-
Sejumlah besar hormon yang terikat pada protein hotmon tersebut biasanya dirombak oleh enzim di darah
bertindak sebagai cadangan, yang akan menggantikan danjaringan, dan diekskresikan dengan cepat di ginjal dan
konsentrasi hormon bebas ketika hormon tersebut terikat
hati sehingga waktu keberadaannya dalam darah sangat
pada reseptor target atau hilang dari sirkulasi. Pengikatan
singkat. Contohnya, waktu paruh sirkulasi angiotensin II
hormon pada protein plasma akan sangat memperlambat di dalam darah berlangsung kurang dari semenit.
bersihannya dari plasma.
Hormon yang terikat pada protein plasma dibersihkan
dari darah dengan kecepatan yang lebih lambat dan dapat
"Bersihan" Hormon dari Darah bertahan dalam sirkulasi selama beberapa jam atau bah-
kan berhari-hari. Contohnya, waktu paruh steroid adrenal
Dua faktor dapat meningkatkan atau mengurangi kon- dalam sirkulasi berkisar antara20 dan 100 menit, sedang-
sentrasi hormon dalam darah. Salah satu faktor tersebut kan waktu paruh hormon tiroid yang terikat-protein dapat
adalah kecepatan sekresi hormon ke dalam darah. Faktor selamalsampai6hari.
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 957
Reseptor Hormon Diotur Jumloh don Sensitivitos- Reseplor Hormon yong Terkoit-Protein G. Banyak
nyo. J'mlah reseptor di sel target biasanya tidak konstan hormon mengaktivasi reseptor yang secara tidak langsung
dari hari ke hari, atau bahkan dari menit ke menit. Re- mengatur aktivitas protein target (misalnya enzim atau
septor protein itu sendiri dalam fungsinya sering kali di- kanal ion) dengan cara terangkai pada kelompok protein
nonaktifkan atau dihancurkan, dan pada waktu yang lain, membran sel yang disebut protein pengikat-GTP hete-
reseptor tersebut diaktifkan kembali atau reseptor yang rometrik (protein G) (Gambar 74-4). Terdapat lebih dari
baru dibqat oleh mekanisme pembentukan protein. Con- 1000 reseptor terkait-protein G yang telah diketahui, dan
tohnya, peningkatan kadar hormon dan penambahan ikat- semuanya memiliki tujuh segmen transmembran yang
an hormon dengan reseptor sel targetnya kadang-kadang melengkung ke dalam dan keluar membran sel. Sebagian
menimbulkan pengurangan jumlah reseptor yang aktif. reseptor yang menonjol ke dalam sitoplasma sel (terutama
Down-regulation dari reseptor ini dapat terjadi sebagai ujung sitoplasma dari reseptor) terangkai pada protein G
akibat dari (l) inaktivasi sejumlah molekul reseptor, (2) yang meliputi tiga bagian (yaitu, trimerik)-subunit o,B,
inaktivasi sejumlah molekul sinyal protein intrasel, (3) dan y. Ketika ligan (hormon) terikat pada bagian ekstrasel
sekuestrasi reseptor untuk sementara waktu ke dalam reseptor, terjadi perubahan bentuk di reseptor yang meng-
sel, yang jauh dari tempat kerja hormon yang berinter- aktifkan protein G dan menginduksi sinyal intrasel yang
aksi dengan reseptor membran sel, (4) destruksi reseptor dapat (1) membuka atau menutup kanal ion membran sel
oleh lisosom setelah reseptor tersebut masuk ke dalam- atau (2) mengubah aktivitas enzim dalam sitoplasma sel.
nya, atau (5) pengurangan produksi reseptor. Di setiap Nama"protein G trimerik diberikan karena kemampu-
keadaan, down-regulation reseptor akan mengurangi res- annya dalam mengikat guanosin nukleotida. Pada keada-
pons jaringan target terhadap hormon. an inaktif, subunit o, B, dan y dari protein G membentuk
Sejumlah hormon menimbulkan up-regul ati on resep- kompleks yang mengikat guanosin dfosfut (GDP) pada
tor dan protein pemberi sinyal intrasel; yaitu, hormon subunit a,. Ketika reseptor teraktivasi, reseptor akan meng-
958 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
GAMBAR 74'4' Mekanisme aktivasi reseptorterkait protein G. Bita hormon mengaktifkan reseptor, kompleks protein
G a,p, danT yang
inaktif akan berhubungan dengan reseptor dan teraktifkan, dengan peftukaran guanosin trifosfat (GTp) untuk guanosin
aifosfat iAOn.
Hal ini menyebabkan disosiasi subunit s (tempat metekatnya GTP) dari subunit g dan y protein G dan interaksiiubunit
a dengan'protein
target yang terikat membran (enzim) yang menginisiasi penghantaran sinyal intrasel.
alami perubahan bentuk yang mengakibatkan protein G miliki aktivitas enzim intrinsik, sebagian lagi bergantung
trimerik yang terkait-GDP berhubungan dengan bagian pada enzim yang terhubung erat dengan reseptor untuk
sitoplasma dari reseptor dan terjadi perlukaran GDp menghasilkan perubahan fungsi sel.
dengan guanosin trifosfat (GTP). Pergantian GDP oleh Sebuah contoh reseptor terkait-enzirn adalah reseplor
GTP mengakibatkan subunit o. terdisosiasi dari kompleks leptin (Gambar 74-5). Leptin adalah hormon yang di-
trimerik dan berhubungan dengan protein pensinyal in- sekresikan oleh sel lernak dan memiliki banyak efek fi-
trasel lainnya; protein ini selanjutnya mengubah aktivitas siologis, namun terutama penting untuk mengatur nafsu
kanal ion atau aktivitas enzim intrasel seperti adenilil sik-
lase ataufosfolipase C, yang akan mengubah fungsi sel.
Proses penghantaran sinyal terhenti dengan cepat keti-
ka hormon terlepas dan subunit cr menginaktivasi dirinya
sendiri dengan cara mengubah GTP yang terikat padanya
menjadi GDP; lalu subunit o sekali lagi berkombinasi
dengan subunit p dan y untuk membentuk protein G tri-
merik yang inaktif pada membran.
1f
Sejumlah hormon terangkai dengan protein G inhibi- ,,i
t:
Reseptor Hormon Terkoit-Enzim. Beberapa reseptor,
bila teraktivasi, berfungsi sebagai enzim atau berhubung-
an erat dengan enzim yang diaktifkan olehnya. Reseptor
terkait-enzim ini merupakan protein yang hanya menem-
bus membran satu kali, berbeda dengan reseptor terkait-
protein G transmembran dengan tujuh segmen. Reseptor GAMBAR 74-5. Suatu reseptor terkait enzim-reseptor leptin.
Reseptor tampak berupa homodimer (mempunyai dua batgian
terkait-enzirn merniliki tempat pengikatan honnonnya di yang identik), dan leptin terikat pada bagian ekstrasel reseptor,
luar membran sel dan tempat katalisis atau aktivitas en- yang menimbulkan fosforilasi dan aktivasi janus kinase 2 (JAK2)
zimnya di bagian dalam. Bila hormon terikat pada bagian yang bersangkutan di intrasel. Hal tersebut menyebabkan fosfo-
ekstrasel dari reseptor, enzim yang terletak tepat di bawah rilasi signal transducer and activator of trasncription(STAT), yang
kemudian mengaktivasi transkripsi gen target dan sintesis pro-
membran sel akan diaktifkan (atau kadang-kadang dinon-
tein. Fosforilasi JAK2 juga mengaktifkan beberapa sistem enzim
aktifkan). Meskipun banyak reseptor terkait-enzim rne- lain yang memperantarai beberapa efek teptin yang lebih cepat.
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 959
rnakan dan keseimbangan energi, seperli yang telah diba- Untuk beberapa honnon peptida, seperti peptida natri-
has di Bab 71. Reseptor leptir.r rnerupakan anggota suatu uretik atrium (ANP), s i kl ik gua n os is n m o n oJbs fa t (cG M p),
kelompok besar reseptor sitokin yang tidak mengandung yang hanya berbeda sedikit dengan cAMP, berrindak
aktivitas enzirn namun rnemiliki sinyal melalui enzim ter- dengan cara yang serupa dengan second ntessenger.
kait. Pada reseptor leptin, salah satu jalur sinyal terben-
tuk melalui suatu tirosin kinase dari famili janus kinase Reseptor Hormon lntrqsel don Aktivosi Gen. Se-
(JAK), yaitu JAK2. Reseptor leptin dijumpai berupa di- jurnlah hormon, yang rneliputi hormon steroid gonad dan
mer (yaitu dua bagian), dan pengikatan leptin pada bagian adrenal, hormon tiroid, hormon retinoid, dan vitamin D,
ekstrasel reseptor akan mengubah konfomasinya, dan berikatan dengan reseptor protein di dalam sel dan bukan
mernungkinkan terjadinya fosforilasi dan aktivasi mole- di membran sel. Karena honnon-hormon tersebut bersi-
kul JAK2 yang bersangkutan di intrasel. Molekul JAK2 fat larut lemak, hormon tersebut menembus membran sel
yang teraktivasi kernudian memfosforilasi residu tirosin dengan mudah dan berinteraksi dengan reseptor di sito-
kinase lainnya di dalarn kompleks JAl(2-reseptor leptin plasma atau nukleus. Kompleks reseptor-honnon yang
untuk memperantarai penghantaran sinyal di intrasel. Si- teraktivasi kernudian berikatan dengan urutan pengaturan
nyal intrasel akan menginduksi fosforilasi protein .slgnal yang spesifik (promotor) di DNA yang disebut hormone
transdttcer and activator oJ'. transcription (STAT), yang response element, dan dengan cara ini, akan mengaktivasi
akan rnengaktivasi gen target leptin untuk memulai sin- atau menekan transkripsi gen yang spesifik dan pemben-
tesis protein. Fosforilasi JAK2 juga berakibat timbulnya tukan messenger RNA (mRNA) (Gambar 74-6). Oleh se-
aktivasi jalur enzimatik intrasel lainnya seperli ntitogen-
activated protein kinase (MAPK) dan /bsfotidil inositol 3-
kinase (Pl3K). Beberapa pengarr-rh leptin tinrbul dengan TABEL 74-2. Beberapa Hormon yang Menggunakan
cepat akibat aktivasi enzim intrasel ini, sedangkan penga- Sistem Second Messenger cAMP-Adenilil Siklase
ruh leptin yang lain timbul lebih lambat dan memellukan
sintesis protein baru. Ad re n oco rti cot rop ic ho rm o n e (ACTH)
Contoh lainnya, yang secara luas digunakan dalam Angiotensin ll (sel epitel) :..i,
pengaturan hormonal fungsi sel adalah horrnon yang ter- Kalsitonin
Katekolamin (reseptor p)
ikat pada reseptor transmembran khusus, yang selanjut-
Corlicotropi n - releasi ng hormo ne (CBH)
nya menjadi enzim adenilil siklose yang teraktivasi pada
Fot I icte -sti m ul ati n g h o rmo ne (FSH)
ujung reseptor yang menonjol ke bagian dalarn sel. Sik- Glukagon
lase ini mengatalisis pembentukan cAMP, yang mempu- Human chofiahic ganadolropin (HCG)
nyai berbagai efek di dalam sel untuk mengatur aktivitas Lute i n i z i n g h o r m o ne (LH)
sel, yang akan dibahas lebih r-nendalam kemudian. cAMP P arAthyroi d hio rm o n e (PT H)
disebut second ntessengerkarenahonnon itu sendiri tidak Sekretin
dapat secara langsung rnenimbulkan perubahan intrasel; Somatostatin
Thy roi d-stimul atin g hormone (TSH)
balrkan, cAMP bertindak sebagai second messenger un-
Vasopressin (reseptor V,, sel epitel)
tuk rnenimbulkan efek tersebut.
TABEL 74-3. Beberapa Hormon yang Menggunakan Sis- Sistem Second Messenger
tem Second Messenger Fosfolipase C Kalsium-Kalmodulin
Sistem second rnessenger lain beroperasi sebagai respons
Angioten5if tf (otot polos vaskular), i , .: :: :
Katekolamin (reseptor c) terhadap masuknya ion kalsium ke dalam sel. pemasuk-
G oi ad ot ropi n - re I easli g h om rone (Gn RA) an kalsium dapat diinisiasi oleh (l) perubahan potensial
G rowth ho lmone -re leasin g ho rmone (GHRH) membran yang dapat membuka kanal kalsium atau (2)
Ot<sitosin hormon yang berinteraksi dengan reseptor membran yang
T hy ro i d - re t e' as i ig ho rm o n e (T RH) membuka kanal kalsium.
VasoBrebsin (re$bplor,V, ; otot polos vaskular) Sewaktu memasuki sel, ion kalsium berikatan dengan
protein kalmodulin. Protein ini memiliki empat tempat
pengikatan kalsium, dan bila tiga atau empat tempat ini te-
Iah terikat dengan kalsium, kalmodulin akan berubah ben-
ini mengatalisis pemecahan sejumlah fosfolipid di mem- tuk dan menginisiasi berbagai efek di dalam sel, yang meli-
bran sel, terutama fosfat idi linos ito I br/osfat (P I P ), men- puti aktivasi atau inhibisi protein kinase. Melalui fosforilasi,
jadi dua produk second messenger yang berbeda: inosltol aktivasi protein kinase yang bergantung pada kalmodulur
trifosJat (lP) dan diasilgliserol (DAG) IP- memobilisasi akan menyebabkan aktivasi atau inhibisi protein yang ter-
ion kalsium dari mitokondria dan retikulurn endoplasma, libat dalarn respon sel terhadap hormon. Contohnya, satu
dan ion kalsium kemudian memiliki efek second n'tessen- fungsi yang spesifik dari kalmodulin adalah mengaktif,kan
gernya sendiri, seperti kontraksi otot polos dan rnengubah miosin kinase, yang bekerja secara langsung pada miosin
sekresi sel. otot polos untuk menimbulkan kontraksi otot polos.
DAG, second mess'enger lipid lainnya, mengaktitkan Konsentrasi ion kalsium normal di sebagian besar seltu-
enzim protein kinase C (PKC), yang kernudian memfos- buh adalah l0 8 sampai 10-7 moVL, yang tidak cukup untuk
forilasikan sejumlah besar proteirl, yang berakibat tim- mengaktitkan sistem kalmodulin. Tetapi saat konsentrasi
bulnya respons sel (Gambar 74-8). Selain efek-efek terse- ion kalsium meningkat dari l0i menjadi l0r moVL, ter-
bLrt, bagian lipid dari DAG adalah asam arakidonat,yang jadi pengikatan yang cukup untuk rnenyebabkan keseluruh-
merupakan prekursor proslaglandin dan horrnon lokal an kerja intraselular kalmodulin. Jumlah ini hampir sama
lainnya yang menimbulkan berbagai efek di seluruh ja- dengan jumlah pertukaran ion kalsium yang dibutuhkan di
ringan tubuh. otot rangka untuk mengaktifkan troponin C, yang menim-
bulkan kontraksi otot rangka, seperti yang telah dibahas di
Bab 7. Kemiripan troponin C dengan kalmodulin dalam hal
lungsi dan struktur proteinnya sangat mengagurnkan.
Sebagai contoh, aldosteron, yaitu salah satu hormon Kedua, sejumlah kecil antibodi ini (1) dicampur de-
yang disekresikan korteks adrenal, memasuki sitoplasma ngan sejumlah cairan dari hewan yang mengandung
sel tubulus ginjal, yang mengandung protein reseptor hormon yang akan diukur dan (2) dicampur bersamaan
aldosteron yang spesifik. Oleh karena itu, dalam sel ini, dengan sejumlah hormon standar murni yang sesuai yang
urutan k€jadian yang tercantum sebelumnya akan terjadi. telah dilabel dengan suatu isotop radioaktif. Akan tetapi,
Kira-kira setelah 45 menit, protein mulai dijumpai di sel ada satu keadaan yang harus dipenuhi: jumlah antibodi
tubulus ginjal dan meningkatkan reabsorpsi natrium dari harus terlalu kecil untuk terikat penuh pada hormon ber-
tubulus dan sekresi kalium ke dalam tubulus. Jadi, kerja label radioaktifdan hormon yang akan diukur dalam cair-
penuh formon steroid mengalami keterlambatan seti- an. Oleh karena itu, hormon alami dalam larutan assay
daknya selama 45 menit-sampai selama beberapa jam dan hormon radioaktif standar akan berkompetisi untuk
atau bahkan berhari-hari. Hal tersebut cukup beftentangan menempati tempat pengikatan pada antibodi tersebut.
dengan keria sejumlah hormon peptida dan turunan asam Sewaktu proses kompetisi berlangsung, jumlah masing-
amino yang timbul hampir segera, seperti vasopressin dan masing homon, yaitu hormon alamidan hotmon radioak-
norepine frin. tif yang terikat sebanding dengan konsentrasinya dalam
larutan assay.
Ketiga, setelah pengikatan mencapai titik ekuilibrium,
Hormon Tiroid Meningkatkan
kompleks hormon-antibodi dipisahkan dari sisa larutan,
Transkripsi Gen di lnti Sel
dan jumlah hormon radioaktif yang terikat pada kom-
Hormon kelenjar tiroid tiroksin dan triiodotironin menim-
pleks ini diukur dengan teknik pengukuran radioaktif.
bulkan peningkatan transkripsi oleh gen-gen yang spesifik
Jika sejumlah besar hormon radioaktif berikatan dengan
di nukleus. Untuk tercapainya tujuan tersebut, hormon-
antibodi, jelas bahwa hanya ada sejumlah kecil hormon
hormon ini awalnya berikatan secara lamgsung dengan
alami yang berkompetisi dengan hormon radioaktif, dan
protein reseptor di nukleus itu sendiri; reseptor-reseptor
karenanya konsentrasi hormon alami dalam larutan assay,
tersebut kemungkinan berupa molekul protein yang ber-
kecil. Sebaliknya, jika hanya sejumlah kecil hormon ra-
lokasi di dalam kompleks kromosom, dan agaknya juga
dioaktif yang berikatan, jelas bahwa ada sejumlah besar
mengendalikan fungsi operator atau promotor genetik,
hormon alami y.ang bersaing untuk memperebutkan tem-
yang telah dibahas di Bab 3.
pat pengikatan di antibodi.
Dua ciri khas penting dari fungi hormon tiroid adalah
Keempat, agar larutan assay memiliki kuantitas yang
sebagai berikut:
tinggi, prosedur radioimmunoassay juga dilakukan pada
1. Hormon tiroid mengaktifkan mekanisme gene- larutan "standar" dari hormon tidak berlabel dengan ber-
tik untuk pembentukan berbagai jenis protein in- bagai konsentrasi. Kemudian sebuah "kurva standar" di-
trasel-kemungkinan 100 atau lebih. Banyak dari letakkan, seperti yang tampak pada Gambar 74-9. Dengan
protein tersebut berupa enzim yang memperkuat membandingkan hitungan radioaktif yang terekam dari
aktivitas metabolik intrasel di hampir semua sel larutan assay "yang tidak diketahui" pada kurva srandar,
tubuh. seseorang dapat menentukan kadar hormon dalam laru-
2. Begitu terikat pada reseptor intranuklear, hormon
tiroid dapat terus melakukan fungsi pengaturannya
selama berhari-hari atau bahkan berminggu-m ing- '100
gu.
on
Pengukuran Konsentrasi E
!ld
=eo
(U(E
Hormon dalam Darah F O-n
O)= /u
rE le
Kebanyakan honnon dijurnpai dalam darah dengan ju- l ;60
Eo
lah yang sangat sedikit; sebagian konsentrasi hormon se- 59so
besar sepersemilyar miligram (1 pikogram) per mililiter. eo
o Ean
Oleh karena itu, pengukuran konsentrasi hormon-hormon 6J tE '"
tA-
ini sangat sulit dilakukan. Akan tetapi, suatu metode yang
E
0)csso
sangat sensitif, dikembangkan sekitar 40 tahun yang lalu r/} 6.,
48163264128
Radioimmunoassay Konsentrasi aldosteron
dalam sampel uji (ng/d)
lvletode untuk melakukan radioimmunoassay adalah se-
bagai berikut. Pertama, suatu antibodi yang sangat spesi- GAMBAR 74-9. "Kurva standaf' untuk radioimmunoassay aldos'
fik terhadap hormon yang akan diukur, dihasilkan. teron. (Sumbangan Dr. Manis Smith.)
BAB 74 Pengantar Endokrinotogi 963
tan assay "yang tak diketahui" dengan standar deviasi 10 Metode ELISA telah digunakan secara luas di klinik
sampai l5 persen. Sebanyak sepersemilyar atau bahkan karena (l) tidak menggunakan isotop radioaktif; (2) banyak
sepersetriliun gram hormon seringkali dapat dideteksi assay yarrg dapat dimasukkan dengan menggunakan 96 lu-
dengan menggunakan metode ini. bang pada lempeng, dan (3) terbukti hemat biaya dan meru-
pakan metode yang akurat untuk menilai kadar hormon.
AB, E adalah enzim yang terikat pada AB" yang mengatalisis Vasudevan N, Ogawa S, PfaJf D: Estrogen antl thyroid hormone
pembentukan produk fluoresen bervvarna (p) dari sebuah sub- receptor interaction: physiological fexibility by molecular
strat (S). Jumlah produk diukur dengan menggunakan metode speciJicity. Physiol Rev 82:923, 2002.
optik dan sebanding dengan jumlah hormon di lubang jika ada I'en PM: Physiological and molecular basis of thyroid hormone
kelebihan jumlah antibodi di Iubang. action. Physiol Rev Bl : I 097, 2001.
:ir !::i't, r
Hormofi,Hormon
Hipofisis dan
Pengaturannya
oleh Hipotalamus
:','"
Keteniar'Hipofieig'',,
dan Hubungannya
dengarf Hip,otalarnus,,, -.!'
,
gs4
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oleh Hipotalamus 965
TABEL 75-1 . Berbagai Sel dan Hormon di Kelenjar Hipofisis Anterior dan Fungsi Fisiologisnya
Somatotiopik Hormon $ertumbuhan iGH; Rantai lunggal 191 Merangsang pertumbuhan tubuh;. '
somatotropin) asam amino mer"an$san$ sekresi lGF.1'; merahg-
sang lipolisis; menghambat kerja
insulin pada metabolisme karbohi-
drat dan lemak
li{ormon a-dien0kortikotropik Flantai tunggal 39 Merangsang produksi glukokortikoid
l1g-{lkorf,p!!. (ACTH; korlikotropin) asam amino dan androgen oleh korteks adre-
i r"': rr.l ";n
nafi:mempdrtahankan ukuian 2bna ,,
:::: -t : ::l ,.,.: fasikulata dan' z.ona letikularis pada
t,, ,;:, - a-. korteks
Tirotiopik T h y roi d - iti m u I 7ti ng h o r m o'n e. Glikoprotein dua sub unit, Merangsang produksi hormon tiroid
.-,. (ISH; tirotropin) s (89 asam amino) dan oleh sel folikular tiroid: memperta-
B (1 12 asam amino)
':l:,, :- .:t': hankan ukuran'Sel folikular -,
Gohadotrop'ik Fol I icle -sti m ul ati n g ho rmone Glikoprotein dua sub unit Merangsang perkembangan folikei
(FSH) cr (89 asam amino) dan ovarium; mengatur spermatogenesis
p (1 12 asam amino) dalam testis
Lu te i n i zi nig ho rm on e (LH) Glikoprotein dua sub unit Menyebabkan ovulasi dah pembentuk-
c (89 asam amino) dan an korpus luleum dalam ovarium,
p (115 asam amino) merangsang produksi estrogen dan
progesteron oleh ovarium; merang-
sang produksi testosteron oleh testis
Laktofiopik , Protaktih'{PRL) Rantai tunggal 198 Merangsang produksi dan sekresi air
Mam.otropik,.: ::r6gg1'p g61pg '::, r::- SUSU
:, lGFifaktor-
..: pq,,1!urnbuh-
.:ranrgepedi-.
insUlin ,,
sekali hormon_ pertumbuhan manusin cliscbut sebagai anterior diatur oleli honnon yang disebut hormon (atau
tumor asidoflik. faktor) pelepas hipotalctmtts dan hormon faktor) peng-
hamhot hipotalomu.s yang disekresikan l<e dalam hipo-
Hormon Hipofisis Posterior Disintesis oleh Bodon
Sel di dqlqm Hipotolomus. Badan sel yang menye- talarnus sendiri dan selanjutnya dijalarkan ke hipofisis
kresi hormor.r hipofisis posterior tidak terletak cli dalam anterior, seperti yang ditLrnjukkan pada Gambar 75-4, me-
keleniar hipofisis postcrior itu sendiri tetapi dalam neu- lalLri perr-rbulLrh darah kecil yang disebul pembuluh clarah
ron besar, disebtrt neu'on ntognoselular, yang terletak p or t o h ip ot al a mtts - h ip ofi.ri.r. Di dalam kelenj ar h ipofi s is
di ntL kl e u s s up r a op t i k dan p ar at e nl rllrzrlor hipotai amus. anterior, hormon pelepas dan horrron penghambat ini
Hormon tersebut kemudian diangkut di dalam aksoplas- bekerja terhadap sel kelenjar dan rnengatur sekresi kelen-
ma serabut sarafneuron yang berjalan dari hipotalamus jar tersebut. Sistem pengaturan ini akan dibahas di bagian
ke kelenjar hipofisis posterior. Peristirva ini akan diba-
lain dalam bab ini.
has kemudian secara lebih lengkap di bab ini.
Hipotalamus menerima sinyal dari banyak sumber
dalam sistem saraf. Jadi, bila seseorang mendapat rang-
Hipotalamus Mengatur sangan nyeri, sebagian sinyal nyeri itu akan dijalarkan ke
hipotalarnus. Demikian juga, bila seseorang rnenderita
Sekresi Kelenjar Hipofisis depresi atau kegcmbiraarr yang sangat kuat, sebagian si-
Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh nyal itu akan dijalarkan ke hipotalan.rus. Rangsangan
hormon atau sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus. penghidu yang merupakan bau yarlg menyenangkan atau
Bila kelenjar hipofisis ini diangkat dari letak normalnya yang tidak menyenangkan akan menjalarkan komponen
di bawah hipotalamus dan ditransplantasikan ke beberapa sinyal yang kuat secara langsung dan melewati nukleus
bagian tubuh lain, kecepatan sekresi berbagai homron amigdala ke hipotalamus. Bahkan konsentrasi bahan
yang berbeda (kecuali prolaktin) akan sangat rrenurun. makanan, elektrolit, air, dan berbagai hormon yang ada
Sekresi kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal di dalam darah dapat merangsang,atau mengharnbat ber-
saraf yang berasal dari hipotalamus dan berakhir di- bagai bagian hipotalamus. Jadi. hipotalamus merupakan
hipofisis posterior. Sebaliknya, sekresi kelenjar hipofisis pusat pengunpul informasi mengenai kesehatan bagian
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oleh Hipotalamus 967
TABEL 75-2' Hormon Pelepas dan Penghambat Hipotalamus yang Mengatur Sekresi Kelenjar Hipofisis Anterior
Hormgh.pelepas tirOtropin {THH) , .,. . Feptida 3 asam amin'b Merangsang Sekresi.TSH oleh. tirotropik,..
Hormon pelepas gonadotropin (GnRH) Ranta[,tUnggal,10 :
Merangsang sekresi FSH dan LH oleh
r'-adam amino gonadotropik
Hoimon,pelbpa€.ko-rrikotropin {ORH),. Rantai tUngga|i 41' -':'' Merangsang sekresi ACTH oleh kor-
l
asam amino tikotropik
Hoimon pelepas hormon pertumbuhan Rantai tun$$al 44 , .,, Merangsang sekresi hormon pertumbuhan
(GHRH) asam amrno:: oleh somatotropik
Hormon penghambat hormon pertum- Rantai'tunggall4 Menghambat sekresi hormon pertumbu-
.buhah (somafostatin)
=,,,., - =aSam amino :..:, han oleh somatolropik
Hormon penghafi.lat prolAktin (ptH) ,., Dopamin.{tatekolami n} Menghambat sekresi prolaktin oleh lak-
totropik
ACTH, hormon adrenokortikotropik; FSH, fot!icle-stimutating hormone',LH,luteiiizing hormone.,fSH, Thyroid-stimutating hormon
968 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
Hormon Pertumbuhan Meningkatkan dan kemudian digunakan untuk energi. Oleh karena itu,
Penyimpanan Protein dalam Jaringan di bawah pengaruh hormon perfumbuhan, lebih disukai
Walaupun mekanisme kenaikan penyimpanan protein memakai lemak sebagai energi daripada memakai karbo-
yang disebabkan oleh hormon pertumbuhan tidak dike- hidrat dan protein.
tahui secara tepat, tetapi serangkaian efek yang berbeda Kemampuan hormon pertumbuhan untuk meningkat-
yang semuanya dapat menyebabkan peningkatan penyim- kan pemakaian lemak, bersama-sama dengan efek anabo-
panan protein, telah dikenali. lik proteinnya, menyebabkan peningkatan massa tubuh
bebas lemak. Akan tetapi, pengangkutan lemak akibat
Peningkoton Pengongklrton Asom Amino Melo- pengaruh hormon pertumbuhan membutuhkan waktu be-
lui Membron Sel. Hormon pertumbuhan secara langsung
berapa jam, sedangkan peningkatan sintesis protein selu-
meningkatkan pengangkutan paling sedikit beberapa dan
lar akibat pengaruh hormon perhrmbuhan dapat dimulai
mungkin sebagian besar asam amino melewati membran
dalam waktu beberapa menit saja.
sel ke bagian dalam sel. Keadaan ini meningkatkan kon-
senhasi asam amino di dalam sel dan diduga setidaknya Efek "Ketogenik" Hormon Pertumbuhon. Dibawah
berperan sebagian dalam meningkatkan sintesis protein. pengaruh jumlah hormon pertumbuhan yang berlebihan,
Pengaturan pengangkutan asam amino ini mirip dengan pengangkutan lemak dari jaringan lemak menjadi sangat
efek insulin dalam mengatur pengangkutan glukosa mele- besar sehingga sejumlah besar asam asetoasetat dibentuk
wati membran, seperti yang dibahas di Bab 67 dan 78. oleh hati dan dilepaskan ke dalam cairan tubuh, dengan
demikian menyebabkan ketosis. Pengangkutan lemak
Peningkoton Tronslqsi RNA Menyebobkon Sin- yang berlebihan dari jaringan lemak ini juga sering me-
iesis Protein oleh Ribosom. Bahkan bila konsentrasi nyebabkan perlemakan hati.
asam amino tidak meningkat di dalam sel, hormon per-
tumbuhan tetap meningkatkan translasi RNA, menyebab-
kan lebih banyak protein yang disintesis oleh ribosom di
Hormon Pertumbuhan Menurunkan
dalam sitoplasma.
Pemakaian Karbohidrat
Hormon pertumbuhan menyebabkan berbagai efek yang
Peningkoton Tronskripsi Nukleus DNA 'untuk memengaruhi metabolisme karbohidrat, meliputi; (l) me-
Membentuk RNA. Sesudah melewati jangka waktu ngurangi ambilan glukosa di dalam jaringan seperti otot
panjang (24 sampai 48 jam), hormon pertumbuhan juga skelet dan lemak, (2) meningkatkan produksi glukosa
merangsang transkipsi DNA di dalam nukleus, sehing- oleh hati, dan (3) meningkatkan sekresi insulin
ga meningkatkan jumlah pembentukan RNA. Keadaan Setiap perubahan ini disebabkan oleh "resistensi insu-
ini meningkatkan sintesis protein dan juga meningkat- lin" akibat pengaruh hormon pertumbuhan, yang melemah-
kan pertumbuhan bila energi, asam amino, vitamin, dan kan kerja insulin dalam merangsang pengambilan dan pe-
bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan makaian glukosa di dalam otot skelet dan lemak, dan dalam
telsedia. Keadaan ini mungkin merupakan fungsi hormon menghambat glukoneogenesis (produksi glukosa) oleh hati;
pertumbuhan yang paling penting dalam jangka waktu keadaan ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa
yang lama. darah dan peningkatan kompensasi sekresi insulin. Karena
alasan inilah, efek hormon pertumbuhan disebut diabeto-
Penurunon Kotobolisme protein dqn Asom genik, dan sekresi hormon pertumbuhan yang berlebihan
Amino. Selain peningkatan sintesis protein, juga terjadi dapat menimbulkan gangguan metabolik yang sangat mirip
penurunan pemecahan protein sel. Kemungkinan alasan dengan gangguan metabolik pada pasien diabetes tipe II (ti-
untuk keadaan ini adalah bahwa hormon pertumbuhan dak tergantung insulin), yang juga sangat resisten terhadap
juga mengangkut banyak sekali asam lemak bebas dari efek metabolik insulin
jaringan lemak, dan asam lemak bebas ini digunakan un- Kita tidak mengetahui secara tepat mekanisme resis-
tuk menyediakan energi bagi sel tubirh, sehingga bekerja tensi insulin dan pengurangan pemakaian glukosa oleh
sebagai "penghemat protein" yang kuat. sel yang disebabkan hormon pertumbuhan. Akan tetapi,
peningkatan konsentrasi asam lemak dalam darah akibat
Ringkoson. Hormon pertumbuhan meningkatkan ham-
pengaruh hormon pertumbuhan dapat mengganggu kerja
pir semua ambilan asam amino dan sintesis protein oleh
insulin dalam pemakaian glukosa jaringan. Studi eksperi-
sel, sementara pada saat yang sama juga mengurangi
men menunjukkan bahwa peningkatan kadar asam lemak
pemecahan protein.
dalam darah di atas normal dengan cepat akan menurun-
kan sensitivitas hati dan otot skelet terhadap efek insulin
Hormon Pertumbuhan Meningkatkan
yang berpengaruh pada metabolisme karbohidrat.
Pemakaian Lemak untuk Energi
Hormon perhrmbuhan mempunyai efek yang spesifik da- Pentingnyo lnsulin don Korbohidrot unluk Kerjo
lam menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan Hormon Pertumbuhon dolqm' Meningkotkon
lemak, sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak Pe rlu m bu h on. Hormon pertumbuhan gagal menyebab-
dalam cairan tubuh. Selain itu, di dalam jaringan di selu- kan pertumbuhan pada seekor hewan yang tidak memiliki
ruh tubuh, hormon pertumbuhan meningkatkan perubah- pankreas; hormon pertumbuhan juga gagal menyebab-
an asam lemak menjadi asetil koenzim A (asetil-KoA) kan pefiumbuhan bila karbohidrat tidak terdapat dalam
970 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
makanan. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas insulin Hormon Pertumbuhan Membangkitkan
yang adekuat dan ketersediaan karbohidrat dalam jumlah
yang adekuat diperlukan agar kerja hormon pertumbuhan
Sebagian Besar Pengaruhnya Melalui
menjadi efektif. Sebagian dari kebutuhan karbohidrat dan Zat lntermedia yang Disebut
insulin ini adalah untuk menyediakan energi yang dibu- "Somatomedin" (Juga Disebut "Faktor
tuhkan untuk metabolisme pertumbuhan, tapi tampaknya Pertumbuhan yang Mirip lnsulin")
ada efek yang lain juga. Yang khususnya penting adalah
Bila hormon pertumbuhan disuplai langsung ke kondro-
kemampuan insulin untuk meningkatkan pengangkutan
sit kartilago yang dikultur di luar tubuh, proliferasi atau
beberapa asam amino ke dalam sel dengan cara yang
pembesaran kondrosit biasanya gagal. Namun hormon
sama seperti insulin meningkatkan pengangkutan glukosa.
perhrmbuhan yang disuntikkan ke dalam hewan yang utuh
menyebabkan proliferasi dan pertumbuhan sel yang sama.
Secara singkat, telah diketahui bahwa hormon pertum-
Hormon Pefiumbuhan Merangsang buhan menyebabkan hati (dan sebagian kecil jaring-
Pertumbuhan Kartilago dan Tulang an yang lain) membentuk beberapa protein kecil yang
disebut somatomedin, yang memiliki efek kuat dalam
Walaupun hormon pertumbuhan merangsang peningkat- meningkatkan semua aspek perlumbuhan tulang. Efek
an timbunan protein dan meningkatkan pertumbuhan di somatomedin terhadap peftumbuhan banyak yang mirip
hampir semua jaringan tubuh, efek hormon pertumbuh- dengan efek insulin terhadap pertumbuhan. Oleh karena
an yang paling jelas adalah meningkatkan pertumbuhan itu, somatomedin disebut juga faktor pertumbuhan yang
struktur rangka. Keadaan ini disebabkan oleh berbagai mirip insulin (IGF).
efek hormon pertumbuhan pada tulang yang meliputi (1) Paling sedikit empat jenis somatomedin telah diisola-
peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel si, tetapi sejauh ini yang palilg penting adalah somatome-
osteogenik yang menyebabkan perhrmbuhan tulang, (2) din C Quga disebut IGF I). Berat molekul somatomedin
juga meningkatkan kecepatan reproduksi sel-sel ini, dan C kira-kira 7500, dan konsentrasinya di dalam plasma sa-
(3) efek spesifik dalam mengubah kondrosit menjadi sel ngat mendekati kecepatan sekresi hormon pertumbuhan.
osteogenik, sehingga menyebabkan timbunan tulang yang Suku pigmi di Afrika mempunyai suatu kelainan ko-
baru. ngenital dalam mensintesis jumlah somatomedin C yang
Ada dua mekanisme utama pertumbuhan tulang: cukup. Oleh karena itu, walaupun konsentrasi plasma hor-
Pertama, sebagai respons terhadap rangsangan hormon mon pertumbuhan pada suku pigmi normal atau tinggi,
pertumbuhan, tulang panjang tumbuh secara memanjang somatomedin C di dalam plasma tetap kurang; tampaknya
pada kartilago epifisisnya, tempat epifisis dipisahkan dari hal ini yang menyebabkan bentuk tubuh yang kecil pada
batang tulang pada bagian ujung tulang. Pertumbuhan suku ini. Beberapa orang kerdil yang lain (orang kerdil
ini mula-mula menyebabkan penimbunan kanilago yang Ldvi-Lorain) juga mempunyai masalah ini.
baru, diikuti pengubahan kartilago ini menjadi tulang Telah didalilkan bahwa sebagian besar atau semua
yang baru, sehingga membuat batang tulang semakin pan- efek pertumbuhan dari hormon pertumbuhan disebabkan
jang dan mendorong epifisis semakin jauh terpisah. Pada oleh somatomedin C dan somatomedin yang lain, bukan
waktu yang sama, kartilago epifisis sendiri secara berang- oleh efek langsung hormon pertumbuhan pada tulang dan
sur-angsur dipergunakan, sehingga pada usia remaja lan- jaringan perifer lainnya. Walaupun demikian, eksperimen
jut, tidak tersedia lagi tambahan kartilago epifisis untuk telah menunjukkan bahwa penyuntikan hormon pertum-
perlumbuhan tulang panjang lebih lanjut. Pada waktu ini, buhan secara langsung ke dalam kartilago epifisis tulang
terjadi penyatuan tulang antarabatangtulang dan epifisis pada hewan yang hidup akan menyebabkan pertumbuhan
pada masing-masing ujungnya, sehingga pemanjangan secara spesifik di daerah kartilago ini dan jumlah hormon
tulang panjang tidak dapat terjadi lagi pertumbuhan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ini
Kedua, osteoblas di dalam periosteum tulang dan da- sangat sedikit. Beberapa aspek dari teori mengenai so-
lam beberapa kavitas tulang membentuk tulang baru pada matomedin masih dipertanyakan. Satu kemungkinan yai-
permukaan tulang yang lama. Secara bersamaan, osteok- tu bahwa hormon pertumbuhan juga dapat menyebabkan
/as di dalam tulang (yang dibahas secara terperinci di Bab pembentukan somatomedin C yang cukup di dalam jaiing-
79) meresorpsi tulang yang lama. Bila kecepatan pemben- an setempat untuk menyebabkan pertumbuhan setempat.
tukan lebih besar dari resorpsi, ketebalan tulang akan me- Kemungkinan juga bahwa hormon pertumbuhan sendiri
ningkat. Hormon pertumbuhan dengan kuat merangsang secara langsung bertanggung jawab terhadap peningkatan
osteoblas. Oleh karena itu, tulang dapat terus menebal pertumbuhan di beberapa jaringan dan bahwa mekanisme
sepanjang hidup di bawah pengaruh hormon peftumbu- somatomedin merupakan suatu cara altematif dalam me-
han; hal ini terjadi terutama pada tulang membranosa. ningkatkan pertumbuhan tetapi bukanlah suatu cara yang
Sebagai contoh, tulang rahang masih dapat dirangsang selalu dibutuhkan.
untuk tumbuh bahkan setelah usia remaja, menyebabkan
pipi menonjol ke depan dan merendahkan gigi. Demikian lomo Kerjo Hormon Pertumbuhon yong Sing-
juga, tulang tengkorak dapat bertambah tebal dan mem- kot telopi Lomo Kerjo Somolomedin ponjong.
bentuk tonjolan tulang di atas mata. Hormon pertumbuhan berikatan lemah dengan protein
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oteh Hipotalamus 971
Olahraga
=r! berat
tJ(Eo.w
Penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa ^
Penurunan asam lemak darah :::'r
L\
o otln bebas dalam darah : Peningkatan asam lemak
Kelaparan atau puasa, bebas dalam,darah
,,)-
detiSiensi protein Pr_oses Penuaan
Trauma, stres, rasa Obesitas
U tegang Hormon penghambat
am 12 4am 8pm 12 4am 8am Olahraga " hormon pertumbuhan
Tengah hari Tengah malam Testosteron, estrogen (somatostatln)
Tidur lelap (stadium ll Hormon pertumbuhan
GAMBAR 75-6, Beberapa variasi sekresi hormon peftumbuhan
yang khas sepanjang hari, yang melukiskan kuatnya efek olah
dan lV) ; (eksogen)- .
Hormon-pelepa" normon Somatomedin (faklor
rcga berat terhadap sekresi dan juga melukiskan tingginya ke-
cepatan sekresi hormon perlumbuhan yang timbul selama be- .|O'e..r{lmbi1-an 11, ri.il pertumbuhan seperli-
berapa jam perlama tidur lelap. '. insulin) .
::uu : tl
dapat timbul secara mendadak atau perlahan pada masa seluruhnya atau hampir seluruhnya. Penyebab ketiga
kehidupan, paling sering disebabkan oleh tumor hipofi- adalbh trombosis pembuluh darah hipofisis. Kelainan ini
sis yang merusak kelenjar hipofisis. kadangkala timbul pada ibu yang menderita syok sirku-
lasi sesudah melahirkan bayi.
Dworfisme. Sebagian besar dwarfisme disebabkan
Efek kelainan panhipopituitarisme pada orang de-
oleh defisiensi sekresi kelenjar hipofisis anterior yang
wasa umumnya adalah (1) hipotiroidisme, (2) berku-
menyeluruh (panhipopituitarisme) selama masa kanak-
rangnya produksi glukokortikoid oleh kelenjar adre-
kanak. Pada umumnya,,pertumbuhan bagian-bagian
nal, dan (3) tertekannya sekresi hormon gonadotropin
fisik tubuh sesuai satu sama lainnya; namun kecepatan
sehingga fungsi seksual hilang. Jadi, pasien tampak
pertumbuhannya sangat menurun. Seorang anak yang
letargik (karena hormon tiroidnya kurang) dan berat
sudah berumur l0 tahun dapat mempunyai pertumbuhan
badannya bertambah (karena pengangkutan lemak oleh
tubuh seorang anak yang berumur 4 sampai 5 tahun, se-
hormon pertumbuhan, adrenokortikotropin, adrenokor-
dangkan bila orang yang sama mencapai umur 20 tahun
tikal dan hormon tiroid menurun) serta semua fungsi
dapat mempunyai pertumbuhan tubuh seorang anak
seksualnya hilang. Kecuali kelainan fungsi seksualnya,
yang berumur 7 sampai 10 tahun.
biasanya pasien ini dapat diobati secara memudskan
Pasien dwarfisme panhipopituitarisme tidak me-
dengan pemberian hormon adrenokortikal dan hormon
lewati masa pubertas dan pasien tersebut tidak pernah
tiroid.
dapat menyekresi hormon gonadotropin dalam jumlah
yang cukup guna peftumbuhan fungsi seksual dewasa.
Gigonlisme. Kadangkala, sel asidofilik, sel pemben-
Akan tetapi, sepertiga pasien dwarfisme hanya meng-
tuk-hormon pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior
alami defisiensi hormon pertumbuhan saja; pasien se-
menjadi sangat aktif, dan kadangkala bahkan dapat tim-
perti ini mengalami pematangan seksual dan adakala-
bul tumor asidofilik di dalam kelenjar ini. Akibatnya,
nya dapat juga bereproduksi. Pada satu tipe dwarfisme
diproduksi banyak sekali hormon pertumbuhan. Seluruh
(yakni pada suku pigmi Afrika dan Ldvi-Lorain dwarf),
jaringan tubuh tumbuh dengan cepat sekali, termasuk
kecepatan sekresi hormon pertumbuhannya normal atau
tulang. Bila keadaan ini terjadi sebelum masa remaja,
tinggi, namun pasien mengalami ketidakmampuan he-
sebelum epifisis tulang panjang bersatu dengan batang
rediter untuk membentuk somatostatin C, yang meru-
tulang, tinggi badan orang tersebut akan terus mening-
pakan langkah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan
kat sehingga menjadi seperti raksasa-tinggi badan da-
melalui hormon pertumbuhan.
pat mencapai 8 kaki.
Pengobatan dengan Hormon Pertumbuhan Ma- Biasanya raksasa ini juga menderita hiperglikemi,
nu.sla. Hormon pertumbuhan dari spesies hewan yang dan sel-sel beta dalam pulau Langerhans pankreas cen-
berbeda memiliki sifat yang berbeda satu sama lain, derung berdegenerasi karena sel-sel ini menjadi terlalu
sehingga satu jenis hormon pefiumbuhan berfungsi me- aktif akibat hiperglikemi. Akibatnya, kira-kira 10 persen
nimbulkan pertumbuhan hanya pada satu spesies hewan pasien raksasa ini akhirnya benar-benar menderita dia-
saja atau pada hewan yang sangat erat hubungannya betes melitus.
dengan spesies tersebut. Karena alasan inilah, maka Pada sebagian besar raksasa ini, pada akhirnyajuga
preparat hormon pertumbuhan yang berasal dari hewan akan menderita panhipopituitarisme bila tetap tidak dio-
tingkat rendah (kecuali dari beberapa primata tertentu) bati, sebab gigantisme biasanya disebabkan oleh adanya
tidak efektif bila digunakan untuk manusia. Oleh kare- tumor pada kelenjar hipofisis yang tumbuh terus sampai
na itu, untuk membedakan hormon pertumbuhan yang merusak kelenjarnya sendiri. Defisiensi menyeluruh dari
asalnya dari manusia, jenis hormon pertumbuhan terse- hormon pertumbuhan biasanya menyebabkan kematian
but disebut hormon pertumbuhan manusia. pada awal masa dewasa. Akan tetapi, begitu gigantis-
Dahulu, karena preparat hormon pertumbuhan ha- me ini didiagnosis, efek selanjutnya sering kali dapat di'
rus diambil dari kelenjar hipofisis manusia, sulit seka- hambat dengan membuang tumor melalui bedah mikro
li memperoleh hormon peftumbuhan manusia dalam atau dengan menyinari kelenjar hipofisis.
jumlah yang cukup guna mengobati pasien defisiensi
hormon pertumbuhan, kecuali yang dilakukan untuk Akromegoli. Bila tumor asidofi lik timbul sesudah masa
penelitian. Namun, sekarang hormon pertumbuhan su- remaja-yakni, sesudah epifisis tulang panjang bersatu
dah dapat disintesis oleh bakteri Escherichia coli seba- dengan batang tulang-maka orang itu tidak dapat tum-
gai keberhasilan penggunaan teknik DNA rekombinan. buh lebih tinggi lagi; namun tulangnya dapat menjadi
Oleh karena itu, hormon ini sekarang sudah tersedia lebih tebal dan jaringan lunaknya dapat terus tumbuh.
cukup banyak untuk dipakai dalam pengobatan. Pasien Keadaan ini, seperti yang digambarkan pada Gambar
dwarfisme yang hanya menderita defisiensi hormon per- 75-8, disebut sebagai akromegali. Pembesaran tampak
tumbuhan saja dapat sembuh sempurna bila diobati se- jelas terutama pada tulang-tulang tangan dan kaki serta
jak dini. Tampaknya hormon pertumbuhan manusia ini pada tulang membranosa, termasuk tulang tengkorak,
mungkin cukup bermanfaat bagi pengobatan kelainan hidung, penonjolan tulang dahi, tepi supraorbita, rahang
metabolik lainnya, sebab hormon ini mempunyai fungsi bagian bawah, dan bagian tulang vertebra., sebab per-
metabolik yang Iuas. tumbuhan tulang-tulang ini tidak berhenti pada masa
remaja. Akibatnya, tulang rahang bagian bawah tampak
Ponhipopituitorisme podo Orong Dewoso. menonjol ke depan, kadangkala sampai setengah inci ke
Panhipopituitarisme yang pertama kali iimbul pada depan, dahi menyempit ke depan sebab pertumbuhan
masa dewasa sering kali disebabkan oleh salah satu dari tepi supraorbita yang berlebihan, hidung membesar
tiga kelainan yang umum: Dua tumor, yaitu kraniofa- sampai dua kali ukuran normal, kakinya membutuhkan
ringioma dan tumor kromofob, dapat menekan kelenjar sepatu berukuran 14 atau yang lebih besar, dan jari-ja-
hipofisis sehingga fungsi sel-sel hipofisis anterior rusak rinya menjadi sangat tebal sehingga ukuran tangannya
974 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
lalu encer, air bergerak dengan cara osmosis ke arah yang oksitosin selama proses pelahiran. (2) Jumlah oksitosin
berlawanan, yaitu masuk ke dalam sel, dan menurunkan dalam plasma meningkat selama persalinan, terutama
sinyal untuk sekresi ADH. Walaupun beberapa peneliti pada akhir persalinan. (3) Perangsangan serviks pada he-
meyakini letak osmoreseptor di dalam hipotalamus itu wan yang hamil membangkitkan sinyal saraf yang berja-
sendiri (bahkan mungkin di dalam nukleus supraoptik lan menuju hipotalamus dan menyebabkan peningkatan
sendiri), peneliti lainnya meyakini bahwa osmoreseptor sekresi oksitosin. Efek ini dan mekanisme yang mungkin
terletak di dalam organum vaskulosum, suatu struktur membantu persalinan ini akan dibicarakan di Bab 82.
kaya pembuluh darah yang terletak di ventrikel ketiga
pada dinding anteroventralnya. Oksitosin Membontu Pengeluoron Air Susu Me-
Tanpa menghiraukan mekanismenya, cairan tubuh lolui Poyudoro. Oksitosin juga berperan sangat penting
yang pekat akan merangsang nukleus supraoptik, sedang- dalam proses laktasi-suatu peran yang jauh lebih dipa-
kan cairan tubuh yang encer akan menghambatnya. Ter- hami daripada peran oksitosin dalam persalinan. Pada saat
dapat sistem pengaturan umpan balik yang dapat menga- laktasi, oksitosin menyebabkan timbulnya pengiriman air
tur tekanan osmotik total cairan tubuh. susu dari alveoli ke duktus payudara sehingga dapat di-
Penjelasan lebih lanjut mengenai peran ADH dalam isap oleh bayi.
mengatur fungsi ginjal dan osmolalitas cairan tubuh telah Mekanismenya adalah sebagai berikut: Stimulus isap-
dijelaskan di Bab 28. an pada puting susu menimbulkan sinyal yang dijalarkan
melalui saraf sensorik ke neuron oksitosin yang ada di
dalam nukleus paraventrikular dan supraoptik di hipota-
Efek Vasokonstriktor dan
lamus, yang menyebabkan timbulnya pelepasan oksitosin
Penekan dari ADH, dan Peningkatan
Sekresi ADH yang Disebabkan oleh oleh kelenjar hipofisis posterior. Selanjutnya oksitosin
Volume Darah yang Rendah diang\ut oleh darah ke payudara untuk menimbulkan
kontraksi sel mioepitel yang terletak di luar dan untuk
Karena dengan konsentrasi ADH yang sangat kecil saja
membentuk kisi-kisi di sekitar alveoli kelenjar payudara.
dapat menyebabkan peningkatan penahanan air oleh gin-
jal, konsenhasi ADH yang lebih tinggi mempunyai efek Dalam waktu kurang dari satu menit sesudah pengisapan
yang kuat untuk menyebabkan konstriksi arteriol di selu-
dimulai, air susu mulai mengalir. Mekanisme ini disebut
sebagai pengaliran susu (milk letdown) atau ejel<si susu
ruh tubuh sehingga meningkatkan tekanan arteri. Karena
(milk ejection). Proses ini akan dibicarakan di Bab 82 se-
alasan inilah, ADH mempunyai nama lain, yaitu vaso-
hubungan dengan proses laktasi.
presin.
Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi
ADH menjadi kuat adalah penurunan volume darah. Ke- Kepustakaan
adaan ini terjadi secara hebat terutama saat volume darah
turun 15 sampai 25 persen, atau lebih; kecepatan sekresi Antunes-Rodrigues J, de Castro M, Elias LL, et al; Neuroendo-
kadang-kadang meningkat sampai 50 kali dari normal. crine control of bodyfluid metabolism. Physiol Rev 84:169,
2004.
Penyebabnya adalah sebagai berikut.
Besser GM, Thorner MO: Comprehensive Clinical Endocrinol-
Atrium mempunyai reseptor regangan yang dieksitasi
ogy, jrd ed. Philadelphia: Mosby, Elsevier Science Limited,
oleh pengisian yang berlebihan. Bila reseptor regangan 2002.
ini tereksitasi, reseptor akan mengirimkan sinyal ke otak Burbach JP, Luckman SM, Murphy D, Gainer H: Gene regu-
agar menghambat sekresi ADH. Sebaliknya, bila reseptor lation in the magnocellular hypothalamoneurohypophysial
tidak tereksitasi akibat pengisian yang tidak penuh, akan syslem. Physiol Rev 81; 1 197, 2001.
terjadi proses yang berlawanan, yaitu peningkatan sekresi Butler AA, Le Roith D: Control of growth by the somatropic
ADH yang sangat besar. Penurunan regangan baroresep- axis: growth hormone and the insuline-like growth fac-
tor di daerah karotis, aorta, dan paru juga merangsang tors have related and independent roles. Annu Rev Physiol
63:141,2001.
sekresi ADH. Untuk keterangan yang lebih rinci menge-
Cunlmings DE, Merriam GR; Growth hormone therapy in
nai mekanisme umpan balik tekanan-volume darah ini,
adults. Annu Rev Med 54:513, 2003.
lihat Bab 28. Dattani M, Preece M: Growth hormone defciency and related
disorders: insights into causation, diagnosis, and treatment.
Lancet 363:1977, 2004.
Hormon Oksitosik Dunn AJ, Swiergiel AH, Palamarchouk V: Brain circuits in-
Oksilosin Menyebobkqn Konlroksi podo Ulerus volved in c orticotropin-releasing factor-norepinephrine in-
yong Homil. Hormon oksitosin, sesuai dengan namanya, teractions during sress. Ann N Y Acad Sci 1018 25, 2001.
Edmondson SR, Thumiger SP, Il/erther GA, IVraight CJ: Epider-
sangat kuat merangsang uterus yang hamil, terutama pada
mal homeostasis: the role of the growth hormone and insu-
akhir kehamilan. Oleh karena itu, banyak ahli kebidanan line-like growthfactor systems. Endou Rey 24:737, 2003.
yang meyakini bahwa hormon ini setidaknya berperan se- Eugster EA, Pescovitz OH: Gigantism. J Clin Endocrinol Metab
bagian dalam persalinan bayi. Hal ini ditunjang dengan 84:4379, 1999.
fakta-fakta berikut: (1) Pada hewan yang hipofisisnya Freeman ME, Kanyicska B, Lerant A, Nagy G. Prolactin: struc-
telah dipotong (hipofisektomi), lama waktu persalinan- ture, function, and regulation o/ secretion. Physiol Rev
nya memanjang, menunjukkan adanya kemungkinan efek 80: t 523, 2000.
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya ole;h Hipotalamus 977
Gimpl G, Fahrenholz F: The oxytocin receptor system: struc- Moenter SM, Defazio M, Straume M, Nunemaker CS: Steroid
ture, function, and re gulation. Physiol Rev I I ; 629, 2 00 t. regulation ofGnRH neurons. Ann N Y Acad Sci 1007:143,
Goldspink G: Age-related muscle loss and progressive dysfunc- 2003.
tion in mechanosensitive growth factor signaling. Ann N Y Murray RD: Adult growth hormone replacement: current under-
Acad Sci 1019:294, 2004. standing. Cun Opin Pharmacol 3.642,2003.
Isley IYL: Growth hormone therapy for adults: not ready for Nielsen S, Frokiaer J, Marples D, et al: Aquaporins inthe kidney:
prime time? Ann Intern Med I 37: 190, 2002. from molecules to medicine. Physiol Rev 82:205, 2002
Larsen PR. Kronenberg HM, Melmed S, Polonsky KS: Ifiilliams Paisley AN, Trainer PJ: Medical treatment in acromegaly. Curr
Textbook of Endocrinolog, 10th ed. Philadelphia: IIB 'Opin Pharmacol 3.672, 2003.
Saunders,2003. Stricker EM, Sved AF: Controls of vasopressin secretion and
Lohmeier TE: Neurohypophysial hormone. Am J Physiol Regul thirst: similarities end dissimilarities in signals. Physiol Be-
Integr Comp Physiol 285 : R7 I 5, 2003. hav 77:731, 2002
Longo VD, Finch CE: Evolutionary medicine; from dwarf model
systems to healthy centenarians? Science 299; l 3,12, 2003.
B, A', S 76
Hdrmoh' Metab,olik Tiroid
''" 'i'--;*olomi Fisiologi Kelenjqr Tiroid. Seperti tampak pada Gambar,?,6*1, kelenjar
,,-,i,..j,,,,.,..,,1!,1oid.@ri atas banyak sekalifotikel-f,otiket yary tertutup {diametemya,antara 100
.,,. ,",,.,.-:- isarnpai,S00,miki.ometell yang dipenuhi dengan bahan sekretorik yang disebut kotaid
,
,.',
978
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 979
l2
l;?:"{+ lodinasi
Tc dan
penggan-
daan
\_/"H2-cHNH2 -
lz + Ho
Pelepasan Tiroksin dan
Triiodotironin dari Kelenjar Tiroid
Tiroglobulin sendiri tidak dilepaskan ke dalam darah
yang bersirkulasi dalam jumlah yang bermakna; justru,
pada awalnya tiroksin dan triiodotironin harus dipecah
dari molekul tiroglobulin, dan selanjutnya hormon bebas
ini dilepaskan. Proses ini berlangsung sebagai berikut:
l: Permukaan apikal sel-sel tiroid menjulurkan pseudopo-
Ho cooH
< U ,\"r,-"^NH2- dia mengelilingi sebagian kecil koloid sehingga terben-
tukvesikel pinositik yang masuk ke bagian apeks sel-sel
I
ffiffi
Monoiodotirosin+ Diiodotirosin ---''
tiroid. Kemudian lisosom pada sitoplasma sel segera
bergabung dengan vesikel-vesikel ini untuk membentuk
-,*w
vesikel-vesikel digestif yang mengandung enzim-enzim
t_t_ pencernaan yang berasal dari lisosom yang sudah bercam-
r"--O-"--scH2-cHNH2-cooH pur dengan bahan koloid tadi. Beragam prote as e yang ada
di antara enzim-ervim ini akan mencemakan molekul-
l- molekul tiroglobulin dan akan melepaskan tiroksin dan
*'* triiodotironin dalam bentuk bebas. Kedua honnon bebas
Diiodotirosin + Diiodotirosin
ini selanjutnya akan berdifusi melewati bagian basal sel-
,"p" tlcH2-.HNH2-
sel tiroid ke pembuluh-pembuluh kapiler di sekelilingnya.
l- Jadi, dengan demikian hormon tiroid dilepaskan ke dalam
cooH darah.
Kira'kira tiga perempat dari tirosin yang telah diio-
'
I -^., -- -'*
ffi#ffii"dffi dinasi di dalam tiroglobulin tidak akan pernah menjadi
homon tiroid tetapi akan tetap sebagai monoiodotirosin
GAMBAR 76-3. Proses kimia pembentukan tiroksin dan triio- atau diiodotirosin. Selama terjadinya proses pencemaan
dotironin. molekul-molekul tiroglobulin untuk melepaskan tiroksin
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 981
=0
(E
Kecepolon Sekresi Tiroksin don Triiodotironin J 20
Horion. Kira-kira 93 persen hormon tiroid yang dilepas- Hari
kan oleh kelenjar tiroid biasanya adalah tiroksin dan GAMBAR 76-4. Perkiraan pemanjangan efek pada taju metabo-
hanyaT persen adalah triiodotironin. Akan tetapi, selama Iik basal yang disebabkan oleh pemberian hormon tiroksin dosis
beberapa hari berikutnya, separuh dari tiroksin secara besar.
perlahan dideiodinasi untuk membentuk triiodotironin
tambahan. Oleh karena itu, hormon yang akhirnya diang-
kat dan dipergunakan oleh jaringan terutama adalah tri- aktivitas tiroksin, maka secara progresif aktivitas itu
iodotironin, dengan jumlah total kira-kira 35 mikrogram akan meningkat dan dalam waktu l0 sampai 12hari akan
triiodotironin per hari. mencapai keadaan maksimum, seperti yang tampak pada
Gambar 76-4. Sesudah itu, aktivitasnya menurun dengan
waktu paruh kira-kira 15 hari. Beberapa bagian aktivitas-
Pengangkutan Tiroksin nya akan menetap selama 6 minggu sampai 2 bulan sesu-
dan Triiodotironin ke Jaringan dahnya.
Kerja triiodotironin timbul kira-kira empat kali lebih ce-
Pengikoton Tiroksin don Triiodotironin dengon pat daripadakerjatiroksin, dengan periode laten yang sangat
Protein Plosmo. Sewaktu memasuki darah,99 persen singkat yakni antara 6 sampai 12 jam dan aktivitas selular
trroksin dan triiodotironin segera berikatan dengan be-. yang maksimal akan timbul dalam waktu 2 sampai 3 hari.
berapa protein plasma, yang semuanya disintesis oleh Sebagian besar periode laten dan periode pemanjang-
hati. Tiroksin dan triiodotironin ini terutama berikatan an kerja hormon-hormon ini disebabkan oleh pengikatan
dengan globulin pengikatiiroksin, tetapi dalam jumlah hormon ini dengan protein yang ada di dalam plasma dan
yang lebih sedikit dengan prealbumin pengikat-tiroksin sel-sel jaringan, yar'g kemudian diikuti dengan pelepasan
dan albumin. lambat. Akan tetapi, kita akan lihat dalam diskusi beri-
kutnya bahwa sebagian periode laten juga timbul sebagai
Tiroksin don Triiodotironin Dilepos Lombot ke akibat dari cara hormon berfungsi di dalam sel itu sendiri.
Sel-Sel Joringon. Oleh karena besamya afinitas protein
pengikat-plasma terhadap hormon tiroid, maka hormon
ini-khususnya, tiroksin-sangat lambat dilepaskan ke Fungsi Fisiologis Hormon Tiroid
sel jaringan. Kira-kira setiap 6 hari, setengah dari jumlah
tiroksin yangada di dalam darah dilepaskan ke dalam sel- Hormon Tiroid Meningkatkan
seljaringan, sedangkan setengah dari triiodotironin-oleh
Transkripsi Sejumlah Besar Gen
karena afinitasnya rendah-dilepaskan ke dalam sel-sel
kira-kira t hari. Efek yang umum dari hormon tiroid adalah untuk meng-
Sewaktu memasuki sel, sekali lagi hormon tiroksin aktifkan transkripsi inti sejumlah besar gen (Gambar 76-
dan triiodotironin ini berikatan dengan protein intrasel, 5). Oleh karena itu, sesungguhnya di semua sel tubuh,
tiroksin berikatan lebih kuat daripada triiodotironin. Oleh sejumlah besar enzim protein, protein struktural, protein
karena itu, kedua hormon sekali lagi disimpan, namun transpor, dan zat lainnya akan disintesis. Hasil akhirnya
kali ini di dalam sel-sdl targetnya sendiri, dan kedua hor- adalah peningkatan menyeluruh aktivitas fungsional di
mon ini dipakai secara lambat selama berhari-hari atau seluruh tubuh.
berm inggu-minggu.
;. , :ll.(^:-;
i. sitoPlasma
Menurunkon Berot Bodon. Bila produksi hormon Me nin gkolko n Pernoposo n. Meningkatnya kecepat-
tiroid sangat meningkat maka hampir selalu menurunkan an metabolisme akan meningkatkan pemakaian'oksigen
berat badan, dan bila produksinya sangat berkurang maka dan pembentukan karbondioksida; efek-efek ini mengak-
hampir selalu timbul kenaikan berat badan; efek ini tidak tifkan semua mekanisme yang meningkatkan kecepatan
selalu terjadi, oleh karena hormon tiroid juga meningkat- dan kedalaman pernapasan.
kan nafsu makan, dan keadaan ini dapat meyeimbangkan
perubahan kecepatan metabolisme. Meningkolkon Motililos Soluron Cerno. Selain
meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan, seperti
yang telah dibicarakan, hormon tiroid meningkatkan baik
Efek Hormon Tiroid pada Sistem Kardiovaskular
kecepatan sekresi getah pencemaan dan pergerakan salur-
Meningkolkon Aliron Doroh don Curoh Jontung.
an cema. Hipertiroidisme seringkali menyebabkan diare.
Meningkatnya metabolisme jaringan mempercepat pe-
Kekurangan hormon tiroid dapat menimbulkan konstipasi.
makaian oksigen dan memperbanyak pelepasan jumlah
produk akhir metabolisme dari jaringan. Efek ini menye-
Efek Merongsong podo Sistem Sorof Pusot. pada
babkan vasodilatasi di sebagian besarjaringan tubuh, se-
umumnya, hormon tiroid meningkatkan kecepatan ber-
hingga meningkatkan aliran darah. Kecepatan aliran darah
pikir, tetapi juga sering menimbulkan disosiasi pikiran,
di kulit terutama meningkat oleh karena meningkatnya
dan sebaliknya, berkurangnya hormon tiroid akan menu-
kebutuhan untuk pembuangan panas dari tubuh. Sebagai
runkan fungsi ini. Pasien hipertiroid cenderung menjadi
akibat meningkatnya aliran darah, maka curah jantung
sangat cemas dan psikoneurotik, seperti kompleks ansie-
juga akan meningkat, sering kali meningkat sampai 60
tas, kecemasan yang sangat berlebihan, atau paranoia.
persen atau lebih di atas normal bila terdapat kelebihan
hormon tiroid dan turun sampai hanya 50 persen dari nor-
Efek podo Fungsi Otot. Sedikit peningkatan hormon
mal pada keadaan hipotiroidism e yang sangat berat.
tiroid biasanya menyebabkan otot bereaksi dengan kuat,
namun bila jumlah hormon ini berlebihan, maka otot-
Men ingkatkan Frekuensi Denyut Jantung. Frekuen- otot malahan menjadi lemah oleh karena berlebihannya
si denyut jantung lebih meningkat di bawah pengaruh katabolisme protein. Sebaliknya, kekurangan hormon
hormon tiroid daripada perkiraan peningkatan curah jan- tiroid menyebabkan otot sangat lamban, dan otot tersebut
tung. Oleh karena itu, hormon tiroid tampaknya mempu- berelaksasi dengan perlahan setelah kontraksi.
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 985
Tremor Otot. Salah satu gejala yang paling khas dari menderita hipertiroidisme, biasanya menderita oligo-
hipertiroidisme adalah timbulnya tremor halus pada otot. menore, yang berarti sangat berkurangnya perdarahan,
Tremor ini bukan merupakan tremor kasar seperti yang dan kadangkala timbul amenore.
timbul pada penyakit Parkinson atau pada waktu meng- Kerja hormon tiroid pada gonad tidak dapat dibatasi
gigil, sebab tremor ini timbul dengan frekuensi cepat yak- pada suatu fungsi spesifik namun mungkin disebabkan
ni 10 sampai 15 kali per detik. Tremor ini dengan mudah oleh suatu kombinasi pengaruh metabolisme langsung
dapat dilihat dengan cara menempatkan sehelai kertas di pada gonad dan juga melalui kerja umpan balik perang-
atas jari-jari yang diekstensikan dan perhatikan besamya sangan serta penghambatan melalui hormon hipofisis an-
getaran kertas tadi. Tremor ini dianggap disebabkan oleh terior yang mengendalikan fungsi-fungsi seksual.
bertambahnya kepekaan sinaps saraf di daerah medula
yang mengatur tonus otot. Tremor ini merupakan cara
yang penting untuk memperkirakan tingkat pengaruh hor- Pengaturan Sekresi
mon tiroid pada sistem saraf pusat. Hormon Tiroid
Untuk menjaga agar tingkat aktivitas metabolisme dalam
Efek podo Tidur. Oleh karena efek yang melelahkan
tubuh tetap normal, maka setiap saat harus disekresikan
dari hormon tiroid pada otot dan sistem saraf pusat, maka
hormon tiroid dengan jumlah yang tepat, dan agar hal ini
pasien hipertiroid sering kali merasa lelah terus-menerus;
dapat tercapai, ada mekanisme umpan balik spesifik yang
tetapi karena efek eksitasi dari hormon tiroid pada sinaps,
bekerja melalui hipotalamus dan kelenjar hipofisis ante-
timbul kesulitan tidur. Sebaliknya, somnolen yang berat
rior untuk mengatur kecepatan sekresi tiroid. Mekanisme
merupakan gejala khas hipotiroidisme, diserlai dengan
ini adalah sebagai berikut:
waktu tidur yang berlangsung selama 12 sampai 14 jam
sshari.
TSH (dori Kelenjor Hipofisis Anlerior) Meningkot'
kqn Sekresi Tiroid. TSH, yang juga dikenal sebagai
Efek podo Kelenjor Endokrin Loin. Meningkatnya tirotropiTt, merupakan salah satu hormon kelenjar hipofi-
hormon tiroid meningkatkan'kecepatan sekresi sebagian sis anterior, yaitu suatu glikoprotein dengan berat molekul
besar kelenjar endokrin lain, tetapi hormon ini juga me- kira-kira 28.000. Hormon ini, yang juga telah dibicarakan
ningkatkan kebutuhan jaringan akan hormon ini. Contoh, di Bab 74, meningkatkan sekresi tiroksin dan triiodotiro-
meningkatnya sekresi hormon tiroksin, meningkatkan nin oleh kelenjar tiroid. Efeknya yang spesifik terhadap
kecepatan metabolisme glukosa di seluruh bagian tubuh kelenjar tiroid adalah sebagai berikut:
dan oleh karena itu meningkatkan kebutuhan insulin yang
diekskresikan oleh pankreas. Selain itu, hormon tiroid |. Meningkatkan proteolisis tiroglobulir yang disim-
meningkatkan sebagian besar aktivitas metabolisme yang pan dalam folikel, dengan hasil akhirnya adalah
berkaitan dengan pembentukan tulang dan, akibatnya, terlepasnya hormon-hormon tiroid ke dalam sirku-
meningkatkan kebutuhan hormon paratiroid. Hormon lasi darah dan berkurangnya substansi folikel itu
tiroid juga meningkatkan kecepatan inaktivasi homon sendiri
glukokortikoid adrenal oleh hati. Keadaan ini menyebab- 2. Meningkatkan aktivitas pompa yodium, yang me-
kan timbulnya peningkatan umpan balik produksi hormon ningkatkan kecepatan "penjeratan iodida (iodide
adrenokortikotropik oleh kelenjar hipofi sis anterior dan, trapping)" di dalam sel-sel kelenjar, kadangkala
oleh karena itu juga meningkatkan kecepatan sekresi glu- meningkatkan rasio konsentrasi iodida intrasel ter-
kokortikoid oleh kelenjar adrenal.
. hadap konsentrasi iodida ekstrasel sebanyak dela-
pan kali normal
Efek Hormon Tiroid podo Fungsi Seksuol. Agar 3. Meningkatkan iodinasi tirosin untuk membentuk
hormon tiroid
dapat timbul fungsi seksual yang normal, dibutuhkan
sekresi tiroid yang normal. Pada pria, berkurangnya hor-
4. Meningkatkan ukuran dan aktivitas sekretorik sel-
sel tiroid
mon tiroid menyebabkan hilangnya libido, sebaliknya,
sangat berlebihnya hormon ini sering kali menyebabkan
5. Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid, disertai de-
ngan perubahan sel kuboid menjadi sel kolumnar
impotensi.
dan menimbulkan banyak lipatan epitel tiroid ke
Pada wanita, kekurangan hormon tiroid seringkali
dalam folikel.
menyebabkan timbulnya menoragia (darah menstruasi
berlebihan) dan polimenore (frekuensi menstruasi lebih Ringkasnya, TSH meningkatkan semua aktivitas se-
sering). Namun, yang cukup mengherankan, pada be- kresi sel kelenjar tiroid yang diketahui.
berapa wanita lain, kekurangan hormon ini menimbulkan Efek awal yang paling penting setelah pemberian
periode menstruasi yang tak teratur dan kadangkala, bah- TSH adalah memulai proteolisis tiroglobulin, yang dalam
kan dapat limbul amenore. waktu 30 menit akan menyebabkan pelepasan tiroksin
Seorang wanita hipotiroid, seperli halnya pada pria, dan triiodotironin ke dalam darah. Efek lain memerlukan
cenderung mengalami penumnan libido yang sangat be- waktu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk berkembang
sar. Yang lebih membingungkan lagi, pada wanita yang penuh.
986 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
Siklik Adenosin Monofosfoi Menjodi Perontoro memaparkan seekor binatang pada rasa dingin. Efek ini
Efek Perongsongon TSH. Di masa lalu, sukar untuk hampir selalu disebabkan oleh eksitasi pusat hipotalamus
menjelaskan efek yang banyak dan bervariasi dari TSH untuk pengaturan temperatur tubuh. Tikus-tikus yang di-
pada sel-sel tiroid. Sekarang sudahjelas bahwa kebanyak- paparkan pada keadaan yang sangat dingin selama bebera-
an elek di atas disebabkan oleh pengaktifan "second mes- pa minggu akan meningkatkan pengeluaran hormon tiroid
senger" sistem slftllk adenosin monofosfat (cAMP) dalam yang kadangkala dapat menjadi lebih dari 100 persen dan
sel. dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal sampai
Peristiwa pertama dari pengaktifan ini adalah timbul- sebanyak 50 persen. Memang, diketahui bahwa.kecepat-
nya pengikatan TSH dengan reseptor spesifik TSH yang an metabolisme basal orang-orang yang pindah ke daerah
terdapat di bagian basal permukaan membran sel. Ikatan kutub meningkat l5 sampai 20 persen di atas normal.
ini lalu mengaktifkan adenilil siklase yang ada di dalam Berbagai reaksi emosional juga dapat memengaruhi
membran, yang meningkatkan pembentukan cAMP di pengeluaran TRH dan TSH dan oleh karena itu secara ti-
dalam sel. Akhirnya, cAMP bekerja sebagai second mes- dak langsung dapat memengaruhi sekresi hormon tiroid.
senger untuk mengaktifkan protein kinase, yang me- Rasa gembira dan kecemasan-yang merupakan kondisi
nyebabkan banyak fosforilasi di seluruh sel. Akibatnya yang sangat merangsang sistem saraf simpatis-menye-
segera timbul peningkatan sekresi hormon tiroid dan per- babkan penurunan akut sekresi TSH, dan mungkin .iuga
panjangan waktu pertumbuhan jaringan kelenjar tiroidnya keadaan ini meningkatkan kecepatan metabolisme dan
send iri. panas tubuh dan menyebabkan timbulnya reaksi inversi
Metode untuk pengaturan aktivitas sel-sel tiroid ini terhadap pusat pengaturan panas.
mirip dengan fungsi cAMP pada sebagian besar jaringan Setelah pemotongan tangkai hipofisis, tidak dite-
target lain dalam tubuh, seperti yang dibahas di Bab 14 . mukan pengaruh emosi ataupun pengaruh dingin, yang
melukiskan bahwa kedua pengaruh ini diperantarai oleh
hipotalamus.
Sekresi TSH oleh Hipofisis Anterior
Diatur oleh Hormon Pelepas-Tirotropin
dari Hipotalamus Efek Umpan Balik Hormon Tiroid
Sekresi TSH oleh hipofisis anterior diatur oleh satu hor-
dalam Menurunkan Sekresi TSH
mon hipotalamus, h{.,rmon p el ep as -t irotropin (TRH), y ang oleh Hipofisis Anterior
disekresikan oleh ujung-ujung saraf di dalam eminensia
Meningkatnya hormon tiroid di dalam cairan tubuh akan
mediana hipotalamus. Dari eminensia mediana tersebut,
menurunkan sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Bila ke-
TRH kemudian diangkut ke hipofisis anterior lewat da-
cepatan sekresi hormon tiroid meningkat sampai kira-kira
rah porta hipotalamus-hipofisis, seperti yang dijelaskan di
1,75 kali dari normal, maka kecepatan sekresi TSH turun
Bab 74.
sampai nol. Hampir se-mua efek penurunan umpan balik
TRH telah berhasil diperoleh dalam bentuk murni.
ini terjadi, walaupun-seluruh hipofisis anterior telah di-
Merupakan bahan yang sangat sederhana, yaitu suatu
pisahkan dari hipotalamus. Oleh karena itu, seperti yang
amida tripeptida-amida piroglutamil-histidil-prolin. terlihat pada Gambar 76-7, mungkin sekali bahwa pe-
TRH secara langsung memengaruhi sel-sel kelenjar hipo-
ningkatan hormon tiroid menghambat sekresi TSH oleh
fisis anterior untuk meningkatkan pengeluaran TSH. Bila
hipofisis anterior terutama melalui efek langsung terhadap
darah sistem porta yang dimulai dari hipotalamus ke ke-
kelenjar hipofisis anterior itu sendiri. Mekanisme umpan
lenjar hipofisis anterior seluruhnya dihambat, maka kece-
patan sekesi TSH oleh kelenjar hipofisis anterior sangat
menurun namun tidak sampai nol.
Mekanisme molekular TRH yang menyebabkan sel-
Hipotalamus
sel yang menyekresi-TSH dari hipofisis anterior meng- (?peningkatan suhu)
hasilkan TSH, pertama-tama terjadi melalui pengikatan (Hormon pelepas-tirotropin)
dengan TRH di dalam membran sel hipofisis. Ikatan ini
Hipofisis anterior
selanjutnya mengaktifkan sistem second messenger fos-
folipase di dalam sel-sel hipofisis untuk menghasilkan se-
jumlah besar fosfolipase C, yang diikuti dengan rentetan
second messenger yang lain, termasuk ion kalsium dan
diasil-gliserol, yang akhirnya menyebabkan pelepasan
TRH.
balik juga dipakai untuk menjaga agar konsentrasi hor- trasi yodium yang tinggi. Karena proses ini merupakan
mon tiroid bebas dalani sirkulasi darah tetap berada pada langkah peftama dalam pelepasan hormon tiroid clari
konsentrasi yang hampir normal. tempat penyimpanan koloid, sekresi hormon tiroid ke
dalam darah hampir segera dihentikan.
Oleh karena iodida yang berkonsentrasi tinggi itu
Substansi Antitiroid menurunkan semua tahap aktivitas tiroid, maka iodi-
da ini mengurangi ukuran kelenjar tiroid dan terutama
Obat-obatan yang menekan sekresi tiroid disebut se- mengurangi suplai darahnya, yang berlarvanan dengan
bagai substansi antitiroid. Ada tiga bahan yang paling efek-clek yang disebabkan oleh sebagian besar b'ahan
dikenal yakni tiosianat, propiltiourasil, dan iodida in- arititiroid lain. Karena sebab inilah maka iodida sering
orgamk yang konsentrasinya tinggi. Mekanisme yang diberikan pada pasien selarna 2 atau 3 minggu sebelum
dipakai oleh setiap bahan ini untuk menghambat sekresi pengangkatan kelenjar tiroid untuk menurunkan jum-
tiroid berbeda satu sama lainnya, dan hal ini dapat diie- lah pembedahan yang diperlukan, terutama untuk me-
laskar.r sebagai berikut. nurunkan jumlah perdarahan.
Adenomo Tiroid. Hipertiroidisme kadang.juga dise- dan mudah mengalami iritasi dan sering kali terinf'eksi,
babkan oleh adanya adenoma setempat (suatu tumor) sehingga timbul ulkus pada kornea pasien.
yang tumbuh.di dalam jaringan tiroid dan menyekresi- Penyebab protrusi mata adalah adanya pembengkak-
kan banyak sekali hormon tiroid. Keadaan ini berbeda an pada jaringan retroorbita dan timbulnya perubahan
dengan tipe hipertiroidisme biasa. Pada adenoma tiroid, degeneratif pada otot-otot ekstraokular. Pada kebanyak-
tidak berkaitan dengan penyakit autoimun apa pun. an pasien, dapat diternukan imunoglobulin yang bereak-
Yang perlu diperhatikan dari adenoma adalah bahwa tu- si dengan otot-otot mata. Lebih lanjut, konsentrasi imu-
mor ini dapat secara terus menerus rnenyekresi banyak noglobulin ini biasanya paling tinggi pada pasien yarrg
sekali hormon tiroid, sehingga fungsi sekresi kelenjar mempunyai konsentrasi TSI yang tinggi. Oleh khrena
tiroid yang tersisa hampir seluruhnya terhambat sebab itu, sebenarnya ada banyak alasan untuk mempercayai
hormon tiroid yang dikeluarkan oleh adenoma tadi akan bahwa eksoftalmos, seperti halnya hipertiroidisme
menekan produksi TSH oleh kelenjar hipofisis. sendiri, merupakan suatu proses autoimun..Biasanya,
eksoftalmos ini hilang atau membaik dengan pengobat-
an hiperl iroidismenya.
Gejala Hipertiroidisme
Uji Diognostik unluk Hipertiroidisme. Unruk kasus
Gejala hipertiroidisme sebenarnya sudah jelas dari pem- hipertiroidisme yang biasa, diagnosis yang paling tepat
bicaraan fisiologi hormon tiroid terdahulu: (1) sangat adalah dengan melakukan pengukuran langsung kon-
mudah terangsang, (2) intoleransi terhadap panas, (3) sentrasi tiroksin "bebas" (dan sering triiodotironin) di
berkeringat banyak, (4) berat badan berkurang sedikit dalam plasma, dengan menggunakan cara pemeriksaan
atau banyak (kadangkala dapat berkurang sampai 100 radioimunologi yang tepat.
pound), (5) berbagai derajat keparahan diare, (6) kele- Uji lain yang sering digunakan adalah sebagai be-
mahan otot, (7) kecemasan atau kelainan psikis lainnya, rikut:
(8) rasa capai yang sangat, namun pasicn tidak dapat ti-
dur, dan (9) tremor pada tangan. 1. Kecepatan metabolisme basal biasanya meningkat
sampai +30 hingga +60 pada hipertiroidisme berat.
Eksoftolmos. Seperti yang tampak pada Gambar 76,8, 2. Konsentrasi TSH di dalam plasma diukur dengan
sebagian besar pasien hipertiroidisme juga mengalami radioimunologi. Pada tipe tirotoksikosis yang biasa,
protrusi bola mata. Keadaan ini disebut sebagai eksoftal- sekresi TSH oleh hipolisis anterior sangat ditekan
nos. Kira-kira seperliga pasien hipertiroidisme mende- secara menyeluruh oleh se.jumlah besar tiroksin dan
rita gejala eksoftalmos yang parah, dan pada beberapa triiodotironin yang sedang bersirkulasi sehingga
keadaan dapat menjadi sangat parah sehingga protrusi hampir tidak ditemukan TSH dalam plasma.
bola mata dapat menarik saraf optik sehingga meng- 3. Konsentrasi TSI diukur dengan pemeriksaan ra-
ganggu penglihatan pasien. Yang lebih sering adalah, dioimunologi. TSI biasanya tinggi pada tipe tiro-
kerusakan pada mata akibat kelopak mata tidak dapat toksikosis yang biasa tetapi rendah pada adenoma
menutup sempurna pada waktu pasien berkedip atau ti- tiroid.
dur. Akibatnya, permukaan epitel mata menjadi kering
Fisiologi Pengobolon Hiper,tiroidisme. pengobat-
an hipertiroidisme yang paling langsung adalah dengan
pengangkatan sebagian besar kelenjar tiroid melalui
pembedahan. Pada umumnya, pasien perlu dipersiapkan
sebelum dilakukan operasi pengangkatan kelenjar terse-
but. Tindakan persiapan ini dilakukan dengan pemberian
propiltiourasil, biasanya selama beberapa minggu, sam-
pai kecepatan metabolisme basalnya sudah kembali nor-
mal. Selanjutnya, dilakukan pemberian iodida konsen-
trasi tinggi selama I sampai 2 minggu sebelum operasi
agar ukuran kelenjarnya menyusut dengan sendirinya
dan agar suplai darahnya berkurang. Dengan tindakan
praoperasi ini, maka pada rumah sakit yang baik angka
kematian akibat operasi kurang dari I per 1 000, padahal
sebelum adanya perkembangan tindakan ini angka ke-
matian akibat operasi adalah sebesar I dari 25 kasus.
Kretinisme
Kretinisme merupakan suatu kondisi akibat hipotiroi-
disme ekstrem yang diderita selama kehidupan .lanin,
bayi. atau kanak-kanak, dan terutama ditandai dengan
gagalnya perlumbuhan tubuh anak tersebut dan retar-
dasi mental. Kretinisme disebabkan oleh gangguan per-
tumbuhan kelenjar tiroid secara kongenital (.kretinisme
kongenital), karena keleniar tiroid gagal rr.remproduksi
hormon tiroid akibat dellsiensi genetik pada kelenjar,
atau karena kurangnya yodium dalarn cliet (kretinisnrc
endemik). Tingkat kcparahan kretinismc cndemik sangat
bervariasi, bergantung padaiumlah yodium dalam diet-
nya, dan scluruh penduduk dalam dacrah geografi ta-
nah-kekurangan yodium endemik diketahui mernpunyai
kecenderungan menderita kretinisme.
Seorang bayi yang dilahirkan lanpa kelenjar tiroid
mungkin mempunyai penampilan dan fungsi yang nor-
mal sebab bayi tersebut rnendapat hormon tiroid dari
ibunya secara in utero (nan.run biasanya tidak cukup),
tetapi beberapa minggu setblah dilahirkan. gerakan neo-
nalus itu menjadi lamban, dan perlumbuhan fisik serta
mentalnya nrulai menjadi sangat teftinggal. Pengobat-
an neonatus dengan kretinisme pada r.vaktu ini dengan
pemberian yodium atau tiroksin yang adekuat biasanya
rnenyebabkan pertumbuhan fisiknya kembali normal, te-
tapi bila pasien kretinisme tidak diobati dalam beberapa
minggu setelah kelahiran. maka peftumbuhan mentalnya
tetap menjadi terhambat secara permanen. Keadaan ini
disebabkan oleh retardasi perturnbuhan, pencabangan,
dan mielinisasi dari sel-sel saraf sistem saraf pusat pada
GAMBAR 76-9. Pasien dengan miksedema. (Sumbangan Dr. waktu yang kritis dalam perkembangan kekuatan mental
Herbert Langford.)
yang normal.
Pada anak dengan kretinisme, perturnbuhan rang-
kanya lebih terhambat daripada pertumbuhan -jaringan
lunaknya. Akibat ketidakseimbangan kecepatan per-
Peningkatan kolesterol dalam darah biasanya berkaitan
tumbuhan tersebut, maka .jaringan lunak cenderung
dengan meningkatnya aterosklcrosis. Oleh karena itu,
sangat membesar, sehingga anak clengan kretinisrne
banyak pasien hipotiroidisrne, terutama yang diseftai
tampak gemuk, pendek, dan gempal. Kadang-ka-
dengan gejala miksedema, akan menderita arteriosklc-
dang bersamaan dengan gangguau pertumbuhan rang-
rosis, yang selanjutnya menimbulkan penyakit vaskular
perifer, ketulian, dan penyakit afieli koroner berat yang
kanya, lidah pasien meniadi sangat besar, sehing-
ga menghambat proses menelan dan bernapas. dan
dapat n-renyebabkar-r kematian pada umur rnuda.
menyebabkan bunyi pernapasan tenggorokan yang
Uji Diognostik podo Hipoliroidisme. Uji-uji 1'ang khas yang kadangkala men-vebabkan anak tercekik.
sudah dijelaskan untuk mendiagnosis hipertiroidisme ini
memberikan hasil yang berlawanan pada hipotiroidis-
me. Pada hipotiroidisme, kadar tiroksin bebas di dalam
darah rendah. Pada miksedema, kecepatan metabolisme
Kepustakaan
basal berkisar antara -30 dan -50. Dan bila dilakukan tes
Besser GM, 'fhorner MO: Comprehensive Clinical Endocrino-
kadar TRH, biasanya sekresi TSH oleh kelenjar hipofi-
log,,, 3rd ed. PhiladeLphia: Mosby, Elsevier Science, 2002.
sis anterior sangat meningkat (kecuali pada kasus yang
Btrrger AG: Environment and thyroidftLnction. J Clin Endocri-
jarang, yakni bila hipotiroidismenya disebabkan oleh
nol Metab 89: 1526, 200,1.
menurunnya respons kelenjar hipofisis terhadap TRH).
Cooper DS. Hyperthyroidisnt. Lancet 362 :,/59, 2003.
Pengoboton Hipoliroidisme. Gambar 76-4 menun- De La Vieja A, Dohan O, et al: Molecular analysis of the so-
jukkan efek tiroksin terhadap kecepatan metabolisme diumiiodide symporter: impact on thyroid and extrathyroid
basal, memperlihatkan bahwa hormon ini biasanya mem-
pathophysiology. Physiol Rev 80:1083, 2000
punyai lama keria lebih dari I buian. Akibatnya, kadar Dayan CM: lnterpretation of thyroid function tests. Lancet
tetap aktivitas hormon tiroid dalam tubuh dapat terus 357.6t9,2001.
dipertahankan dengan mudah yakr-ri dengan pemberian Dohan O, De La Vieja A, Paroder 4 et al; The sodiun/iodide
satu tablet atau lebih yang t"nengandufig tiroksin setiap Symporter (NIS); characterization, regulalion, and medical
hari. Selanjutnya. berhasilnya pengobatan pasien hipo- signiJicance. Endocr Rev 21 : 48, 2003.
tiroidisme dapat dilihat dari hilangnya seluruh n"riksede- Larsen PR, Kronenberg Htr,|, I4elmed S, Polonslq, KS: LTilliam
ma, dan pasien yang diobati dengan tepat dapat hidup Tbxtbook of Endouinology, )}th ed. PhiladeLphia; 1418
sampai umur 90 tahun setelah diobati selama 50 tahun. Sautttlers Co, 2n03.
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 991
Marino M, McCluskey RT: Role of thyroglobulin endocytic path- c ep t or s t ruc ture -func ti on re I at i ons hip. P hy s i o I Rev 82 : I 7 3,
ways in the control ofthyroid hormone release. Am J Physiol 2002.
Cell Physiol 279:C I 295, 2000. \
Tomer Davies TF; Searchingfor the autoimmune thyroid dis-
O'Reilly DS: Thyroid fitnction tests-time for a reassessment. ease susceptibility genes: from gene mapping to gene
func-
BMJ 320: t 332, 2000. tion. Endocr Rev 24:691, 2003.
Pearce EN, Farwell AP, Braverman LE; Thyroiditis. N Engl J Vaidya B, Kendall-Taylor P, Pearce S[1. The genetic of auto-
Med 348.2646,2003. immune thyroid disease. J Clin Endocrinol Metab 87;5385,
Roberts CG, Ladenson PIlt; Hypothyroidism. Lancet 363:793, 2002.
2004 Vasudevan N, Ogawa S. Pfoff D. Estrogen and rhyroid'hormone
Silva JE: The thermogenic effect of thyroid hormone and its receptor interaction: physiological fexibility by molecular
clinical implications. Ann Intern Med 139:205, 2003. specifcity. Physiol Rev 82:923, 2002.
Stassi G, De Maria R: Autoimmune thyroid disease; new mod- Yen PM: Physiological and molecular basis of thyroid hormone
els of cell death in autoimmunity. Nat Rev Immunol 2;195, action. Physiol Rev 8l:1097, 2001.
2002. Zhang J, Lazar MA; The mechanism of action of thyroid hor-
Szkudlinski Mll/, Fremont 1 Ronin C, Weintraub BD; Thyroid- mones. Annu Rev Physio 62:439, 2000.
stimulating hormone and thyroid-stimulating hormone re-
IBAB 7T
',
i rmon, 'Adrenokoftikal
,iffi'Uuft*.4*o+eks'ad 1erffi
992
BAB 77 Hormon Adrenokortikal 993
21.
18 zo
14 15
Kolesterol
,
6
$
* cH"
Kolesterol t cH.
desmo/ase
(P450 scc)
t
t.
t" t"
C:9
r] 17a-Hidroksilase 17.20 Liase
(P450 c17 -oH (P450 c17
hffi!@@4F*
Pregnenolon 1 7-Hidroksipregnenolon
HO HO
11 -Deoksikortikosteron 11 'Deoksikortisol
si "r,o,
n
'd
11p-Hidroksilase cH20H
r-
E
(P450 c11) E
I
i.a
?
c-o
I
g:g
Kortikosteron
Aldosteron
slnfase
(P450 c11AS)
GAMBAR 77-2. Jarai; slntesis hormon steroid oleh koneks adrenal. Enzim-enzim ditunjukkan dengan huruf miring.
BAB 77 Hormon Adrenokortikat 995
TABEL 77'1 . Hormon-Hormon steroid Adrenal pada orang Dewasa; Steroid Sintetik dan Aktivitas Glukokortikoid
dan
Mineralokortikoid yang Berhubungan.
Steroid sintetik,'
Kortison ,.,, , 1,0 ,. 1,0
Prednisolon, ..'.,'. , ..,. 4 0,8
Metilprednison
,::' c
Deksametaso6 , ':
30:i,,
9o-fluoiokortisol,. 10. -125
Selain aldosteron dan kortisol, masih ada steroid kortisol mempunyai aktivitas mineralokortikoid yang
lain yang mempunvai aktivitas mineralokortikoid dan lernah sebab pada beberapa sindrom dengan sekresi kor-
glukokortikoid, atau keduanya. Normalnya clisekresi da- tisol yang berlebihan dapat timbul efek mineralokorti-
lam jumlah sedikit oleh korteks adrenal. Dan beberapa koid yang bemakna, bersarna dengan ef'ek glukokorti-
hormon steroid kuat tambahan lain yang normalnya 1i- koidnya yang Iebih kuat.
dak dibentuk dalam kelenjar adrenal telah disintesis dan Aktivitas glukokorlikoid yang sangat kuat dari hor-
digunakan di berbagai bentuk terapi. Beberapa hormon- mon sinteiik deksametason, yang aktivitas mineralokor_
hormon kortikosteroid yang lebih penting itu, termasuk tikoidnya hampir nol, men jadikan deksametason sebagai
hormon sintetik, sepefti telah diringkas dalam Tabel 77-1, obat yang sangat penting untuk merangsang timbulnya
adalah : aktivitas glukokortikoid spesifi k.
glukokortikoid. Kira-kira 25 persen konjugat tersebut absorpsi natrium dan secara bersamaan meningkatkan.se-
diekskresi ke dalam empedu dan selanjutnya ke dalam kresi kalium oleh sel epitel tubulus ginjal, terutama sel
feses. Sisa konjugat yang dibentuk di hati memasuki sir- prinsipal di sel tubulus kolektivus dan sedikit di tubulus
kulasi darah namun tidak berikatan dengan protein plas- distal dan duktus koligentes. Oleh karena itu, aldosteron
ma, bersifat sangat larut di dalam plasma, dan karena menyebabkan natrium disimpan dalam cairan ekstrasel
itu siap difiltrasi oleh ginjal dan diekskresi melalui urin.
sementara meningkatkan ekskresi kalium di dalam urin.
Penyakit pada hati secara bermakna menekan proses
inaktivasi hormon adrenokortikal, dan penyakit ginjal
Bila konsentrasi aldosteron dalam plasma tinggi maka
menurunkan ekskresi konjugat inaktif tersebut. keadaan ini akan mengurangi jumlah natrium yang hilang
Konsentrasi normal aldosteron dalam darah adalah secara sementara ke dalam urin sedemikian kecil sehing-
kira-kira 6 nanogram (seperenam milyar gram) per 100 gahanyabeberapa miliekuivalen tiap hari. Pada saat yang
mililiter, dan kecepatan sekresinya mendekati 150 pgl sama, kalium yang hilang dalam urin meningkat bebera-
hari (0,15 mg/hari). pa kali lipat. Oleh karena itu, hasil akhir efek aldosteron
Konsentrasi korlisol dalam darah rata-rata 12 pgl100 dalam plasma adalah untuk meningkatkan jumlah total
ml, dan kecepatan sekresinya l5 sampai 20 mglhari. natrium dalam cairan ekstrasel sementara menurunkan
jumlah kalium.
Sebaliknya, tidak disekresikannya aldosteron sama
Fungsi Mineralokortikoid- sekali dapat meriyebabkan natrium yang hilang dalam
Aldosteron urin mencapai 10 sampai 20 gram per hari, jumlah yang
sesuai dengan sepersepuluh sampai seperlima dari jum-
Defisiensi Minerolokortikoid Menyebobkon Pe-
lah seluruh natrium dalam tubuh. Pada saat yang sama,
nyusuton Nolrium Klorido Ginjol yong Poroh
kalium akan disimpan secara kuat dalam cairan ekstrasel.
don Hiperkolemio. Bila adrenokortikal sama sekali ti-
dak disekresi maka biasanya akan menyebabkan kematian Aldosteron yong Berlebihon Meningkotkon Vo-
dalam waktu 3 hari sampai 2 minggu kecuali bila pasien lume Coiron Ekslrosel don Tekqnon Arleritetopi
mendapatkan pengobatan dengan garam berlebihan atau Honyo Sedikit Memengoruhi Konsenlrqsi Nqtri-
penyuntikan mineralokortikoid. um Plosmo. Walaupun aldosteron mempunyai efekyang
Tanpa mineralokortikoid, maka besarnya konsentra- poten dalam menurunkan kecepatan ekskresi ion natrium
si ion kalium dalam cairan ekstrasel meningkat secara oleh ginjal, konsentrasi natrium di dalam cairan ekstrasel
bermakna, konsentrasi natrium dan klorida akan cepat sering kali hanya meningkat beberapa miliekuilaven. Ala-
hilang dari tubuh, dan volume total cairan ekstrasel dan sannya karena ketika natrium direabsorbsi oleh tubulus,
volume darah juga akan s-angat berkurang. Pasien sege- secara bersamaan terjadi absorpsi air dalam jumlah yang
ra mengalami penurunan curah jantung, yang berlanjut hampir sama melalui proses osmotik. Sedikit peningkatan
menjadi keadaan seperti syok, yang disusul dengan kema- konsentrasi natrium cairan ekstrasel juga merangsang rasa
tian. Seluruh rangkaian ini dapat dicegah dengan pembe- haus dan meningkatkan asupan air, jika tersedia air. Oleh
rian aldosteron atau beberapa mineralokortikoid lainnya. karena itu, volume cairan ekstrasel meningkat hampir
Oleh karena itu, mineralokortikoid dikatakan merupakan sama banyak dengan natrium yang tertinggal tetapi tanpa
bagian "penyelamat nyawa" dari hormon adrenokortikal. banyak mengubah konsentrasi natrium.
Namun, glukokortikoid juga sama pentingnya, membuat Walaupun aldosteron di dalam tubuh merupakan hor-
seseorang mampu melawan efek destruktif dari "stres" mon penahan-natrium yang paling kuat, hanya sedikit na-
mental dan fisik yang intermiten dalam kehidupan, seperti trium saja yang sementaratertahan saat natrium tersebut
yang akan dibicarakan kemudian di bab ini nanti. disekresikan dalam jumlah yang besar. Peningkatan vo-
lume cairan ekstrasel yang diperantarai aldosteron yang
Aldosleron Merupokon Minerolokortikoid Ulo- berlangsung selama lebih dari 1 sampai 2 hari juga da-
mo yong Disekresi oleh Adrenol. Sedikitnya 90 pat mengarah kepada peningkatan tekanan arteri, seperti
persen aktivitas mineralokortikoid yang disekresi oleh yang dijelaskan di Bab 19. Peningkatan tekanan arteri
adrenokortikal terdapat dalam aldosteron, namun korti- kemudian meningkatkan ekskresi garam (disebut natri-
sol, yang merupakan glukokortikoid utama yang disekesi uresis), dan air (disebut diuresis tekanan). Jadi, setelah
oleh korteks adrenal, juga mempunyai sejumlah aktivitas volume cairan ekstrasel meningkat kira-kira 5 sampai
mineralokortikoid yang bermakna. Aktivitas mineralo- l5 persen di atas normal, tekanan arteri juga meningkat
kortikoid aldosteron adalah sekitar 3000 kali lebih be- 15 sampai 25 mm Hg, dan peningkatan tekanan darah
sar daripada kortisol, namun konsentrasi kortisol plasma ini mengembalikan keluaran garam dan air oleh ginjal
mendekati 2000 kali dari konsentrasi plasma aldosteron. kembali ke normal walaupun ada kelebihan aldosteron
(Gambar 77-3).
Efek Aldosteron pada Kembalinya ekskresi air dan garam kembali ke nor-
"
mal oleh ginjal sebagai.akibat dari natriuresis dan diuresis
Ginjal dan Sirkulasi tekanan disebut sebagai pelolosan aldosteron (aldoste-
Aldosteron Meningkolkon Reobsorpsi Nolrium rone escape). Setelah itu, kecepatan perolehan garam dan
don Sekresi Kolium di Tubulus Ginjol. Akan diingat- air oleh tubuh adalah nol, dan keseimbangan dipertahan-
kan kembali dari Bab 27 bahwa aldosteron meningkatkan kan antara asupan dan keluaran garam dan air oleh ginjal
40)
I Ezoo
l<C Aldosteron Berlebihon Meningkotkon Sekresi _-
o'= lon Hidrogen Tubulus, don Menyebobkeri Ali
il = too kqlosis Ringon. Aldosteron tidak hanyarnefiyebabkan
-4 a 2 4 6 8 101214 sekresi kalium ke dalam tubulus unflik ditukar dengan re-
Waktu (hari) absorpsi natrium di dalam sel prinsipal tubulus kolektivus
ginjal tetapijuga menyebabkan sekresi ion hidrogen yang
GAMBAR 77-3, Pengaruh infus aldosteron pada tekanan arteri,
volume cairan ekstrasel, dan ekskresi natrium pada anjing. Walau- ditukar dengan natrium di dalam sel interkalasl tubulus
pun aldosteron diinfus pada kecepatan yang akan meningkatkan kolektivus korteks. Penurunan konsentrasi ion hidrogen
konsentrasi plasma sampai sekitar 20 kali normal, perhatikan dalam cairan ekstrasel ini menimbulkan keadaan aikalosis
"pelolosan" retensi natrium pada hari kedua infus ketika pening-
katan tekanan arteri dan ekskresi natrium urin kembali menjadi
ringan.
,
normal. (Digambar dari data pada Hall JE, Granger JP, Smith MJ
Jr, Premen N: Role of hemodynamics and arterial pressure in al-
dostercne "escape." Hypertension 6 (suppl I):l-183-l-192, 1984.) Aldosteron Merangsang
Transpor Natrium dan Kalium
di Keleniar Keringat, Kelenjar Liur,
walaupun aldosteron berlebihan terus berlanjut. Tetapi,
dan Sel Epitel Usus
untuk sementara waktu orang tersebut sudah mengalami hi- Pengaruh aldosteron terhadap kelenjar keringat dan ke-
pertensi, yang berlangsung selama orang tersebut terpapar lenjar liur hampir mirip dengan pengaruhnya terhadap
dengari aldosteron berkadar tinggi. tubulus ginjal. Kedua kelenjar ini mengeluarkan sekresi
Sebaliknya, ketika sekresi aldosteron menjadi nol, se- yang terutama mengandung banyak sekali natrium klori-
jumlah besar garam hilang dalam urin, tidak hanya mengu- da, tetapi sewaktu melewati duktus ekskretorius, sebagian
rangi jumlah natrium klorida di dalam cairan eksffasel besar natrium klorida direabsorbsi sedangkan ion kalium
tetapi juga mengurangi volume cairan ekstrasel. Hasilnya dan ion bikarbonat akan disekresikan. Aldosteron sangat
adalah dehidrasi cairan ekstrasel yang sangat berat dan meningkatkan reabsorpsi natrium klorida dan sekresi ka-
volume darah yang rendah, mengarah kepada syok sirku- lium oleh duktus tersebut. Efek aldosteron terhadap ke-
lasi.Tanpapengobatan, keadaan ini biasanya akan menye- lenjar keringat penting untuk menyimpan garam tubuh
babkan kematian dalam beberapa hari setelah kelenjar dalam lingkungan yang panas, dan efeknya terhadap ke-
adrenal tiba-tiba menghentikan sekresi aldosteron. lenjar liur adalah menyimpan garam sewaktu liur hilang
secara berlebihan.
Aldosleron Berlebihon Menyebobkon Hipokole- Aldosteron juga sangat meningkatkan absotpsi
mio don Kelemohon Olot; Terlolu Sedikii Aldos- natrium oleh usus, terutama di dalam kolon, yang men-
teron Menyebobkon Hiperkolemio don Kero- cegah hilangnya natrium di dalam tinja. Sebaliknya, bila
cunon Jontung. Aldosteron berlebihan tidak hanya tidak ada aldosteron, absorpsi natrium dapat menjadi
menyebabkan hilangnya ion kalium secara berlebihan sangat buruk, yang menuju kepada kegagalan absorbsi
dari cairan ekstrasel ke dalam urin namun juga merang- klorida dan.anion lain serta air. Natrium klorida dan air
sang pengangkutan kalium dari cairan ekstrasel ke dalam yang tidak diabsorbsi kemudian menyebabkan diare, di-
banyak sel tubuh. Oleh karena itu, sekresi aldosteron ber- sertai kehilangan garam lebih lanjut dari tubuh.
998 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
Mekanisme Selular Keria Aldosteron sampai 90 menit dan membutuhkan transkripsi gen dan
sintesis protein, namun juga efek nongenomik yang ber-
Walaupun selama bertahun-tahun kita telah mengetahui se- langsung dalam hitungan beberapa detik sampai menit.
luruh efek mineralokortikoid terhadap tubuh, namun dasar Kerja nongenomik tersebut diyakini diperantarai oleh
kerja aldosteron terhadap sel-sel tubular untuk meningkat- pengikatan steroid ke reseptor membran sel yang bergan-
kan pengangkutan natrium tidak sepenuhnya dipahami. dengan dengan sistem second messenger, mirip dengan
Akan tetapi, rangkaian peristiwa yang menimbulkan pe- yang digunakan untuk transduksi sinyal hormon peptida.
ningkatan reabsorpsi natrium tampaknya sebagai berikut. Contohnya, aldosteron telah menunjukkan dapat mening-
Pertama, oleh karena sifat membran sel yang mudah katkan pembentukan cAMP di sel otot polos pembuluh
larut dalam lemak, aldosteron mudah berdifusi ke dalam darah dan sel epitel tubulus kolektivus ginjal dalam wak-
sel-sel epitel tubulus. tu kurang dari 2 menit, waktu'yang sangat singkat untuk
Kedua, dalam sitoplasma sel-sel tubulus, aldosteron transkripsi gen dan sintesis protein yang baru. Padajenis
akan berikatan dengan protein reseptor sitoplasma yang sel lainnya adlosteron telah menunjukkan dapat mening-
sangat spesifik, yaitu protein yang lnelnpunyai konfigura- katkan sistem secor d mess enger fosfatidilinositol secara
si stereomolekular yang hanya membolehkan aldosteron cepat. Namun, struktur tepat dari reseptor yang bertang-
atau senyawa yang sangat mirip dengan aldosteron ber- gungjawab pada efek aldosteron yang cepat belum diten-
ikatan dengan protein reseptor tersebut. tukan, dan kepentingan fisiologis kerja nongenomik dari
Ketiga, kompleks reseptor-aldosteron atau produk dari steroid juga tidak dimengerti dengan jelas.
kompleks ini berdifusi ke dalam inti sel yang akan meng- .
yang dibutuhkan untuk pengangkutan natrium. Dibutuh- 3. Peningkatan konsentrasi ionnatrium di dalam cair-
kan waktu kira-kira 30 menit lamanya sebelum RNA yang an ekstrasel .tongat sedikit menurunkqn sekresi al-
baru muncul, dan dibutuhkan waktu kira-kira 45 menit dosteron.
sebelum kecepatan pengangkutan natrium mulai mening- 4. ACTH dari kelenjar hipofisis anterior diperlukan
kat; efek maksimumnya akan tercapaihanya dalam waktu untuk sekresi aldosteron tetapi mempunyai efek
beberapa jam sesudahnya. yang kecil dalam mengatur kecepatan sekresi.
3,0
Fungsi Glukokortikoid
G
F
6? cn Walaupun hormon m ineralokortikoid dapat enyelam at-
_gts ''"
o-o
m
tersedia dalam plasma untuk masuk dalam proses mampuannya untuk mengurangi penyimpanan protein di
, glukoneogenesis di hati dan oleh karena itu akan seluruh sel tubuh kecuali protein dalam hati. Keadaan ini
meningkatkan pembentukan glukosa. disebabkan oleh berkurangnya sintesis protein dan me-
ningkatnya katabolisme protein yang sudah ada di dalam
Salah satu efek peningkatan glukoneogenesis adalah
sel. Kedua efek ini mungkin sebagai akibat dari berku-
sangat meningkatnya jumlah penyimpanan glikogen da-
rangnya pengangkutan asam amino ke dalam jaringan eks-
lam sel-sel hati. Pengaruh kortisol tersebut membuat hor-
trahepatik, seperti yang akan dibicarakan nanti; keadaan
mon glikolitik lain, seperli epinefrin dan glukagon memo-
ini mungkin bukan merupakan satu-satunya penyebab,
bilisasi glukosa pada saat diperlukan nanti, sepefti pada
oleh karena kortisol juga menekan pembentukan RNA
keadaan di antara makan.
dan sintesis protein selanjutnya di sebagian besarjaringan
ekstrahepatik, terutama di otot dan jaringan limfoid.
Penurunon Pemokoiqn Glukoso oleh Set. Korti-
sol juga menyebabkan penurunan kecepatan pemakaian Bila kelebihan kortisol sangat banyak, otot dapat
glukosa oleh kebanyakan sel tubuh. Walaupun penyebab menjadi begitu lemah sehingga orang tersebut tidak da-
penurunan ini tidak diketahui, sebagian besar ahli fisio- pat berdiri dari posisi jongkok dan fungsi imunitas dari
jaringan limfoid dapat diturunkan hingga sedikit kurang
logi percaya bahwa pada suatu tempat yang terletak di
dari normal.
antara tempat masuknya glukosa ke dalam sel dan tem-
pat pecahnya yang terakhir, kortisol secara langsung
Kortisol Meningkotkon Protein Hoti don Protein
memperlambat kecepatan pemakaian glukosa. Dugaan
Plqsmo. Bersamaan dengan berkurangnya protein di
mekanisme ini didasarkan pada pengamatan yang menun-
seluruh tubuh, ternyata protein di dalam hati jdstru me-
jukkan bahwa glukokortikoid menekan proses oksidasi
ningkat. Selanjutnya, protein plasma (yang dihasilkan
nikotinamid-adenin-dinukleotida (NADH) untuk mem-
oleh hati dan kemudian dilepaskan ke dalam darah)juga
bentuk NAD*. Karena NADH harus dioksidasi agar me-
akan meningkat. Peningkatan ini merupakan pengecuali-
nimbulkan glikoiisis, efek ini dapat berperan dalam me-
an untuk pengurangan protein yang terjadi di bagian tu-
ngurangi pemakaian glukosa oleh sel.
buh yang lain. Diyakini bahwa perbedaan ini dihasilkan
Peningkoton Konsentrosi Glukoso Doroh, don oleh suatu efek kemungkinan dari korlisol dalam mening-
"Diobetes Adrenol." Peningkatan kecepatan gluko- katkan pengangkutan asam amino ke dalam sel-sel hati
neogenesis dan berkurangnya kecepatan pemakaian glu- (tetapi bukan ke dalam sebagian besar sel-sel lain) dan
kosa oleh sel-sel dapat meningkatkan konsentrasi glukosa dalam meningkatkan jumlah enzim-enzim hati yang dibu-
darah. Peningkatan glukosa darah selanjutnya merang- tuhkan untuk sintesis protein,
sang sekresi insulin. Peningkatan kadar plasma insulin,
walaupun demikian, meniadi tidak efektif dalam men-
Peningkolon Asom Amino Doroh, Berkurongnyo
jaga glukosa plasma seperti ketika dalam kondisi normal. Pengongkulon Asom Amino ke Sel-Sel Ekstro-
Karena alasan yang belum sepenuhnya jelas, tingginya
hepotik, don Peningkolon Pengongkuton Asom
kadar glukokortikoid menurunkan sensitivitas banyak ja-
Amino ke Sel-Sel Hoti. Penelitian terkinipada jaring-
an yang diisolasi menunjukkan bahwa kortisol menekan
ringan, terutama otot rangka dan jaringan lemak, terhadap
pengangkutan asam amino ke dalam sel-sel otot dan
efek perangsangan insulin pada ambilan dan pemakaian
mungkin juga ke sel-sel ekstrahepatik lainnya.
glukosa. Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa
Berkurangnya asam amino yang diangkut ke sel-sel
kadar asam lemak yang tinggi, disebabkan pengaruh
ekstrahepatik akan mengurangi konsentrasi asam amino
glukokortikoid memobilisasi lipid dari simpanan lemak,
intrasel dan akibatnya akan mengurangi sintesis protein.
dapat merusak kerja insulin pada jaringan. Dengan cara
Namun proses katabolisme protein yang terjadi di dalam
ini, sekresi glukokortikoid berlebihan dapat menimbul-
sel terus melepaskan asam amino dari protein yang sudah
kan gangguan metabolisme karbohidrat dengan aarayang
ada, dan asam amino ini akan berdifusi keluar dari sel-sel
sama, yang ditemukan pada pasien dengan kadar hormon
untuk meningkatkan konsentrasi asam amino dalam plas-
perlumbuhan berlebih.
ma. Oleh karena itu, kortisol memobilisasi asam amino
Peningkatan konsentrasi gula darah kadangkala cukup
dari jaringan-jaringan nonhepatik akan mengurangi sim-
besar (50 persen atau lebih di atas nonnal) yang meru-
panan protein di dalamjaringan.
pakan suatu keadaan yang disebut diabetes adrenal.Pada
Konsentrasi asam amino yang meningkat dalam plas-
diabetes adrenal, pemberian insulin hanya sedikit menu-
ma peningkatan pengangkutan asam amino oleh kortisol
runkan tingginya konsentrasi glukosa darah-tidak se-
ke dalam sel-sel hati dapat juga berperan dalam mening-
banyak seperti pada diabetes pankreatik-karena jaringan
katkan pemakaian asam amino oleh hati yang menyebab-
bersifat resisten terhadap pengaruh insulin.
kan timbulnya pengaruh seperti (1) peningkatan kece-
patan deaminasi asam amino oleh hati, (2) peningkatan
Efek Kortisol Terhadap sintesis protein dalam hati, (3) peningkatan pembentukan
Metabolisme Protein protein plasma oleh hati, dan (4) peningkatan perubahan
asam amino menjadi glukosa-yaitu, meningkatkan glu-
Pengurongqn Protein Sel. Salah satu efek utama koneogenesis. Jadi, mungkin sebagian besar efek korti-
kortisol terhadap sistem metabolisme tubuh adalah ke- sol terhadap sistem metabolisme tubuh terutama berasal
BAB 77 Hormon Adrenokortikal 1001
berbagai jaringan tubuh yang berbeda. Memang, sudah Korlisol Mencegoh Perkembongon lnflomosi
jelas diketahui dari beberapa penelitian bahwa jaringan- dengon Menslobilkon Lisosom don Efek yong
jaringan yang rusak, yang sementara kekurangan protein, [oin. Kortisol mempunyai efek berikut ini dalam mence-
dapat menggunakan asam amino baru yang tersedia untuk gah proses inflamasi;
membentuk protein baru yang penting untuk kehidupan
sel. Selain itu, asam-asam amino itu mungkin diperguna-
1. Kortisol menstabilkan membran lisosom. Hal ini
merupakan salah satu efek anti-inflamasi kortisol
kan untuk mensintesis beberapa bahan intrasel penting
yang paling penting, karena kortisol membuat
lain misalnya purin, pirimidin, dan fosfat kreatin, yang
membran. lisosom intrasel menjadi lebih sulit
bergun4 untuk mempertahankan kehidupan sel dan re-
pecah daripada keadaan normal. Oleh karena itu,
produksi sel-sel baru.
sebagian besar enzim proteolitik yang dilepaskan
Namun semuanya ini hanya merupakan dugaan saja.
oleh sel-sel yang rusak untuk menimbulkan in-
Dugaan ini hanya didukung oleh kenyataan bahwa kor-
flamasi, yang terutama disimpan dalam lisosom,
tisol biasanya tidak memobilisasi protein-protein dasar
dilepaskan dalam jumlah yang sangat berkurang.
fungsional dari sel-sel, seperti protein kontraktil otot dan
protein neuron, sampai hampir semua protein lainnya su-
. 2. Kortis ol menurunkan p ermeabil itas kapil er, mung-
kin sebagai efek sekunder dari penurunan pelepas-
dah dilepaskan. Efek khusus kortisol dalam memobilisa-
an enzim proteolitik. Hal ini mencegah terjadinya
si protein yang labil ini dapat menyebabkan tersedianya
kehilangan plasma ke dalam jaringan.
asam amino yang berguna bagi sel untuk mensintesis ba-
han-bahan yang berguna untuk hidup.
3. Kortisol menurunkan migrasi sel darah putih ke
daerah infiamasi dan fagositosis sel yang rusak.
Efek ini rhungkin dihasilkan dari kenyataan bahwa
Efek Antiinflarnasi Kortisol Kadar Tinggi kortisol menghilangkan pembenfukan prostaglan-
Bila jaringan rusak akibat trauma, infel(si bakteri, atau din dan leukotrien yang jika tidak, akan mening-
peristiwa lain, maka jaringan itu hampir selalu akan "me- katkan vasodilatasi, permeabilitas kapiler, dan mo-
radang." Pada beberapa keadaan, seperti artritis reuma- bilitas sel darah putih.
toid, radang ini justru lebih merusak daripada trauma atau 4. Kortis ol m enekan sist em imun, meny ebabkan repro-
penyakit penyebabnya sendiri. Pemberian kortisol dalam duksi limfosit menurun secqra nyata. Limfosit T
jumlah besar biasanya dapat menghambat proses infla- terutama sangat ditekan. Selanjutnya, jumlah sel T
masi ini atau malah dapat membalikkan sebagian besar dan antibodi yang berkurang di daerah inflamasi
efeknya segera ketika proses inflamasi mulai terjadi. Se- akan mengurangi reaksi jaringan yang jika tidak,
belum kita mencoba menjelaskan cara yang'dipakai oleh akan memacu proses inflamasi lebih lanjut.
kortisol untuk menghambat proses inflamasi, marilah kita 5. Kortisol menulunkan demam terutama karena kor-
mengulang dulu tahap-tahap dasar proses inflamasi, yang - tisol mengurangi pelepasan interleukin-l dari sel
telah dibicarakan dengan rinci di Bab 33. darah putih, yang merupakan salah satu perang-
Ada lima tahap utami inflamasi: (l) sel-sel jaringan sang utama terhadap sistem pengatur temperatur
yang rusak melepaskan bahan-bahan kimia yang akan hipotalamus. Penurunan temperatur selanjutnya
mengaktifkan proses inflamasi-bahan-bahan kimia se- mengurangi derajat vasodilatasi.
perti histamin, bradikinin, enzim proteolitik, prostaglan-
din, dan leukotrien; (2) peningkatan aliran darah di daerah Jadi, kortisol memiliki efek yang hampir menyeluruh
yang meradan g y ang disebabkan oleh pelepasan beberapa dalam mengurangi'semua akibat proses inflamasi. Berapa
produkjaringan, suatu efek yang disebut eritema; (3) ke- besar hasil dari efek kortisol yang sederhana ini dalam
bocoran banyak sekali plasma yang hampir mumi keluar menstabilkan lisosom dan membran sel dibandingkan
dari pembuluh kapiler masuk ke daerah yang meradang dengan efek kortisol dalam mengurangi pembentukan
karena meningkatnya permeabilitas kapiler, yang akan prostaglandin dan leukotrien dari asam arakidonat pada
diikuti dengan membekunya cairan jaringan, sehing- membran sel yang rusak dan sebaliknya, masih belum di-
ga menyebabkan timbulnya edema tipe nonpittinC; @) ketahui.
infiltrasi leukosit ke daerah radang tersebut; dan (5) se-
telah berhari-hari atau berminggu-minggu, penyembuhan Korlisol Menyebobkon Penyembuhon lnflomo-
jaringan, yang sering kali disertai dengan pertumbuhan si. Bahkan setelah timbul proses inflamasi, pemberian
jaringan fibrosa ke arah dalam. kortisol sering kali dapat mengurangi proses inflamasi
Bila ada banyak sekali kortisol yang disekresikan atau selama beberapa jam sampai beberapa hari lamanya. Efek
yang diinjeksikan pada seseorang, maka kortisol mem- yang segera timbul adalah penghambatan sebagian besar
punyai dua efek dasar anti-infiamasi: (l) kortisol dapat faktor yang meningkatkan terjadinya inflamasi. Selan-
menghambat tahap awal proses inflamasi bahkan sebelum jutnya, kecepatan penyembuhan juga akan ditingkatkan.
inflamasi itu sendiri mulai terjadi , atau (2) bila proses in- Keadaan ini mungkin disebabkan oleh hal yang sama,
flamasi sudah dimulai, proses ini akan menyebabkan re- terutama oleh faktor yang tidak diketahui, yang menye-
solusi inflamasi yang cepat dan meningkatkan kecepatan babkan tubuh dapat melawan berbagai stres fisik sewaktu
penyembuhan. Efek ini dapat dijelaskan lebih lanjut se- banyak sekali kortisol disekresikan. Keadaan ini mungkin
bagai berikut. diakibatkan oleh adanya pengangkutan asam amino dan
BAB 77 Hormon Adrenokortikal 1003
pemakaian bahan ini untuk memperbaiki jaringan yang tuk menekan imunitas membuat keduanya menjadi obat
rusak; keadaan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan yang berguna untuk mencegah penolakan imunologis
glukoneogenesis yang membuat cadangan glukosa yang pada transplan jantung, ginj al, dan j aringan lain.
' Kortisol juga meningkatkan produksi sel-sel darah
tersedia dalam sistem metabolisme kritis; atau mungkin di-
hasilkan dari peningkatan jumlah asam lemak yang terse- merah lewat mekanisme yang masih belum.jelas. Bila
sekresi korlisol oleh kelenjar adrenal berlebihan, maka
dia untuk energi sel; atau keadaan ini mungkin bergantung
sering kali timbul polisitemia, dan sebaliknya, bila tidak
pada adanya beberapa efek kortisol yang menginaktivasi
ada sekresi kortisol oleh kelenjar adrenal, maka sering-
atau membuang produk inflamasi. kali akan limbul anemia
Tanpa memerhatikan bagaim ana tepatny a mekanisme
efek antiinflamasi dapat terjadi, efek kortisol ini memain-
kan peranan penting dalam rnelawan beberapa penyakit Mekanisme Selular dari Kerja Kortisol
'
teftentu, misal artritis reumatoid, demam rematik, glome- Kortisol, sepeti hormon steroid lainnya, membawa
rulonefritis akut. Semua penyakit ini mempunyai gejala pengaruhnya dengan pertama kali berinteraksi dengan
khas yakni adanya inflamasi setempat yang parah, dan reseptor intrasel pada sel target. Karena kortisol larut
' lemak, kortisol dapat dengan mudah berdifusi mela-
efek yang merusak bagi tubuh terutama disebabkan oleh
adanya proses inflamasi itu sendiri dan bukan disebabkan
lui membran sel. Setelah berada di dalam sel, koftisol
berikatan dengan reseptor protein di dalam sitoplasma,
oleh aspek-aspek lain dari penyakit tersebut.
dan kompleks hormon-reseptor kemudian beiinteraksi
Bila pasien penyakit ini diberi kortisol atau glukokor- dengan urutan DNA pengatur spesifik, yang disebut e/e-
tikoid lain, maka sebagian besar proses inflamasi akan men respons glukokortikoid, untuk membangkitkan atau
hilang dalam waktu24 jam. Dan walaupun kortisol tidak menekan transkripsi gen. Protein lain di dalam sel, di-
memperbaiki kondisi dasar dari penyakitnya, hanya de- sebutfaktor transkripsi, juga diperlukan agar (ompleks
ngan mencegah efek pengrusakan dari respons inflamasi- hormon-reseptor dapat berinteraksi secara benar dengan
nya saja, keadaan ini sendiri sudah merupakan tindakan elemen respons glukokortikoid.
untuk menyelamatkan j iwa. Glukokortikoid meningkatkan atau menurunkan
transkripsi ba:ryak gen untuk memengaruhi sintesis
mRNA untuk protein yang memerantarai berbagai pe-
ngaruh fisiologis. Jadi, banyak efek metabolik kortisol
Efek Lain Kortisol yang tidak berlangsung seger4 namun membutuhkan
Korlisol Menghombol Respons lnflomosi podo waktu 45 sampai 60 menit untuk disintesis, dan sam-
pai beberapa jam atau berhari-hari untuk sepenuhnya
Reoksi Alergi. Dasar reaksi alergi antara antigen dan
terbentuk. Bukti terkini mengindikasikan bahwa gluko-
antibodi tidak dipengaruhi oleh kortisol, dan bahkan
kortikoid, terutama pada konsentrasi tinggi, dapat juga
beberapa efek sekunder dari reaksi alergi masih terjadi.
Akan tetapi, oleh karena respons inflamasi itu bertang-
memiliki bEberapa efek non-genomik yang cepat pada
gungjawab terhadap banyak efek yang berat dan kadang. transpor ion membran sel yang dapat menambah kegu-
naan terapi.
kala dapat mematikan, maka pemberian kortisol, yang
diikuti oleh efek kortisol dalam mengurangi inflamasi
dan pelepasan produk inflamasi, dapat menyelamatkan
jiwa. Contohnya, kortisol sangat efektifuntuk mencegah
Pengaturan Sekresi Kortisol oleh
timbulnya syok atau kematian akibat reaksi anafilaksis, Hormon Adrenokorti kotropik
yang jika tidak malah akan mematikan banyak orang, dari Kelenjar Hipofisis
seperti yang telah dijelaskan di Bab 34.
ACTH Merongsong Sekresi Korlisol. Tidak seperti
Efek Terhodop Sel Doroh don lmunilos pbdo sekresi aldosteron oleh zona glomerulosa, yang terutama
Penyokit lnfeksi. Kortisol mengurangi jumlah eosino- diatur oleh kalium dan angiotensin yang bekerja secara
fil dan limfosit di dalam darah; efek ini mulai timbul
langsung terhadap sel-se,l adrenokortikal, ternyata ham-
dalam waktu beberapa menit sesudah pemberian injeksi
kortisol dan akan menjadi lebih jelas dalam waktu be-
pir tidak ada rangsangan yang mempunyai efek langsung
berapa jam. Tentu saja, penemuan limfositopeni dan terhadap sel-sel adrenal yang menyekresi kortisol. Se-
eosinopeni merupakan suatu kriteria diagnostik penting baliknya, sekresi kortisol hampir seluruhnya diatur oleh
untuk produksi kortisol yang berlebihan oleh kelenjar ACTH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
adrenal. Hormon ini, yang disebut juga sebagai kortikotropin atau
Demikian juga, pemberian dosis besar kortisol akan adrenokortikotropin,juga meningkatkan produksi andro-
menyebabkan atrofi'yang bermakna pada jaringan lim- gen adrenal.
foid di seluruh tubuh, yang kemudian akan mengurangi
keluamya sel-sel T dan antibodi dari jaringan limfoid.
Sifqt Kimio ACTH. ACTH sudah dapat diisolasi dalam
Akibatnya, tingkat kekebalan terhadap sebagian besar
bentuk yang murni dari kelenjar hipofisis anterior. Ba-
benda asing yang memasuki tubuh akan berkurang.
Keadaan ini adakalanya dapat menimbulkan infeksi han ini rnerupakan polipeptida besar, yang mempunyai
fulminan dan kematian dari penyakit yang sebenarnya panjang 39 rantai asam amino. Suaru polipeptida yang
tidak mematikan, misalnya tuberkulosis fulminan pada lebih kecil, produk pencernaan ACTH yang mempunyai
pasien yang sebelumnya sudah sembuh. Sebaliknya, panjang 24 rantai asam amino, mempunyai semua efek
kemampuan kortisol dan glukokortikoid yang lain un- molekul seluruhnya.
1004 UNIT XIV Endokrinologi dan Beproduksi
Efek Penghombol Korlisol Terhodop Hipotolo- seperti yang digambarkan dalam Gambar 77-7; kadar
mus don Kelenjor Hipoflsls Anterior yong Menu- kortisol plasma berkisar antara kadar paling tinggi kira-
runkon Sekresi ACTH. Kortisol mempunyai efek um- kira 20 pgldl satu jam sebelum matahari terbit di pagi
. hari dan paling rendah kira-kira 5 pgldl sekitar tengah
pan balik negatif langsung terhadap (l)
hipotalamus untuk
malam. Efek ini dihasilkan dari perubahan siklus sinyal
menurunkan pembentukan CRF dan (2) kelenjar hipofisis
dari hipotalamus selama 24 jam, yang menimbulkan se-
anterior untuk menurunkan pembentukan ACTH. Kedua kesi kortisol. Bila seseorang mengubah kebiasaan tidur
umpan balik ini membantu mengatur konsentrasi korti- sehari-harinya, maka akan timbul perubahan siklus ini
sol dalam plasma. Jadi, bila konsentrasi kortisol menjadi juga. Oleh karena itu, pengukuran kadar kortisol dalam
sangat tinggi, maka umpan"balik ini secara otomatis akan darah hanya akan berarti bila dinyatakan dalam istilah
mengurangi jumlah ACTH sehingga kembali lagi ke nilai waktu dari siklus sewaktu pengukuran itu dibuat.
normalnya.
Sintesis dan Sekresi AGTH dalam
Ringkasan Sistem Pengaturan Kortisol Kaitannya dengan Hormon Perangsang
Gambar 77-6 menggambarkan seluruh sistem pengatur Melanosit, Lipotropin, dan Endorfin
sekresi kortisol. Kunci dari pengaturan ini adalah eksitasi Sewaktu terjadi sekresi ACTH oleh kelenjar hipofisis an-
pada hipotalamus oleh berbagai tipe stres yang berbeda. terior, beberapa jenis hormon lain yang mempunyai sifat-
Rangsangan stres ini mengaktifkan seluruh sistem untuk sifat kimiawi yang serupa akan disekresikan juga seca-
menyebabkan timbulnya pelepasan kortisol dengan cepat, ra bersamaan. Alasan untuk peristiwa ini adalah karena
dan kortisol ini selanjutnya akan menginduksi suatu rang- gen yang telah diterjemahkan untuk membentuk molekul
kaian efek metabolisme yang akan langsung mengurangi RNA yang menyebabkan sintesis ACTH pada awalnya
sifat pengrusakan dari keadaan stres itu. menyebabkan pembentukan suatu molekul protein yang
'Terdapat pula umpan balik langsung dari kortisol ter- lebih besar, suatu preprohormon. disebut proopiomelano-
hadap hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior untuk kor t in (P O MC), yang merupakan prekursor ACTH' seperli
menurunkan konsentrasi kortisol dalam plasma sewaktu juga beberapa peptida lainnya, termasuk hormon perang-
tubuh tidak mengalami stres. Akan tetapi, rangsangan stres sang melanosit (MSH), p-lipotropin; dan B-endorfin, dan
itu sebenamya merupakan salah satu rangsangan terkuat; beberapa lainnya (Gambar 77-8). Pada kondisi normal,
rangsangan ini selalu dapat mematahkan umpan balik tidak satu pun dari hormon-hormon ini disekresikan da-
penghambat langsung dari kortisol, sehingga akan menye- lam jumlah yang cukup untuk menimbulkan efek yang
babkan timbulnya eksaserbasi periodik dari sekresi korti- bermakna pada tubuh manusia, tetapi bila kecepatan se-
sol di berbagai waktu selama satu hari (Gambar 77-7) atau kresi ACTH sangat tinggi, seperti yang terjadi pada pe-
pemanjangan sekresi kortisol dalam keadaan stres kronik. nyakit Addison, pembentukan beberapa hormon lain yang
berasal dari POMC dapat pula meningkat.
Rilme Sirkodion Sekresi Glukokortikoid. Kecepat- Gen POMC secara aktif diterjemahkan di beberapa ja-
an sekresi CRH, ACTH, dan kofiisol semuanya tinggi ringan, termasuk sel kortikotrop hipofisis anterior, neuron
pada awal pagi hari, tetapi rendah pada akhir sore hari, POMC pada nukleus arkuatus hipotalamus, sel-sel der-
mis, dan jaringan limfoid. Pada jenis sel tersebut, POMC Pada jaringan adrenal tambahan, beberapa adrenal
diproses untuk membentuk rangkaian peptida yang lebih .androgenjuga akan diubah menjadi testosteron, hormon
. kecil. Jenis produk yang berasal dari pOMC yang tepat kelamin primer pria, yang mungkin mempunyai aktivi-
dari jaringan tertentu bergantung pada jenis enzim pem- tas androgenik yang besar. Efek fisiologi androgen ini
roses yang hadir dijaringan saat itu. Jadi, sel-sel kortiko- akan dibicarakan di Bab 80 sehubungan dengan fungsi
seksual pria.
trop hipofisis mengekspresikan prohormon konvertase I
(PCl), dan bukan PC2, berakibat pada produksi peptida
terminal-N, penyatuan peptida, ACTH, p-endorfin, dan Kelainan Sekresi
B-lipotropin. Pada hipotalamus, ekspresi pC2 menimbul-
kan produksi u-, p-, y-MSH, namun bukanACTH. Seperti Adrenokortikal
telah dibahas di Bab 71, c-MSH yang dibentuk oleh neu-
Hi poadrenal isme-Penyakit Addison
ron hipotalamus memainkan peran utama dalam pengatur-
an selera makan. Penyakit Addison disebabkan oleh kegagalan korteks
Pada melanosit yang banyak terletak di antara dermis adrenal untuk memproduksi hormon adrenokortikal, dan
dan epidermis kulit, MSH merangsang pembentukan pig- keadaan ini sebaliknya sering kali disebabkan olehatrofi
men hitam melaniry dan menyebarkannya ke epidermis. primer pada korteks adrenal. pada kira-kira 80 persen
kasus, atrofi disebabkan oleh autoimunitas terhadap kor-
Penyuntikan MSH pada seseorang selama 8 sampai l0
teks. Hipofungsi kelenjar adrenaljuga sering disebabkan
hari lamanya dapat mengakibatkan kulit menjadi sangat
oleh penyakit tuberkulosis yang merusak kelenjar adre-
gelap. Efek ini lebih berpengaruh pada orang yang secara
nal atau karena penyebaran kanker ke korteks adrenal.
genetik mempunyai kulit yang gelap daripada orang yang Pada dasarnya, kelainan yang terdapat pada penyakit
mempunyai kulit yang lebih terang. Addison adalah sebagai berikut.
_ Pada beberapa binatang tingkat rendah, ..lobus., inter-
media kelenjar hipofisis, yang disebut sebagai pars inter- Defisiensi Minerolokortikoid. Kurangnya sekresi
media, sangat berkembang, dan terletak di antara lobus aldosteron sangat menurunkan reabsorpsi natrium tu-
anterior dan lobus posterior kelenjar hipofisis. Lobus ini buius ginjal dan akibatnya akan menyebabkan hilang-
nya banyak ion natrium, ion klorida, dan air ke dalam
menyekresi banyak sekali MSH. Sela:rjutnya, sekresi hor-
urin. Hasil akhirnya adalah sangat berkurangnya volume
mon ini diatur secara independen oleh hipotalamus seba-
cairan ekstrasel. Selanjutnya, pasien akan mengalami
, gai respons terhadap jumlah berkas cahayayang diterima
hiponatremia, hiperkalemia, dan asidosis ringan aki-
binatang itu atau sebagai respons terhadap faktor-faktor bat gagalnya sekresi ion kalium dan ion hidrogen guna
lingkungan lainnya. Contohnya, pada musim panas, bebe- menggantikan reabsorpsi natrium.
rapa binatang kutub utara akan menumbuhkan bulu yang Sewaktu cairan ekstrasel berkurang, volume plas-
berwama gelap dan selama musim dingin, bulu tersebut ma akan turun, konsentrasi sel darah merah meningkat
akan seluruhnya menjadi putih. dengan nyata, curah jantung menurun, dan pasien-akan
. ACTH, karena mengandung rangkaian MSH, mem- meninggal akibat renjatan. Kematian ini biasanya terjadi
pada pasien yang tidak diobati dalam waktu empat hari
punyai efek perangsang melanosit kira-kira sebesar l/30
sampai dua minggu setelah sama sekali tidak ada sekresi
dari MSH. Lebih lanjut, karena jumlah MSH murni yang
mineralokortikoid.
disekresikan oleh manusia itu sangat sedikit, sedangkan
sekresi ACTH sangat besar, maka tampaknya ACTH jauh Defisiensi Glu kokorlikoid. Hilangnya sekresi korri-
lebih penting daripada MSH dalam menentukan jumlah sol akan menyebabkan pasien penyakit Addison tidak
melanin kulit. dapat mempertahankan konsentrasi normal glukosa da-
rah di antara waktu makan, sebab pasien tidak dapat
mensintesis glukosa dalam jumlah yang cukup melalui
Androgen Adrenal glukoneogenesis. Selanjutnya, kurangnya kortisol akan
mengurangi mobilisasi protein dan lemak dari jaringan,
Beberapa hormon kelamin pria yang cukup aktif yang sehingga akan menekan bartyak fungsi metebolisme
disebut androgen adrenal (yang paling penting di an-
lain dari tubuh. Kelambanan mobilisasi energi sewaktu
taranya adalah dehidroepiandrosteron) secara terus
tidak ada kortisol ini merupakan salah satu efek yang
menerus disekresikan oleh korteks adrenal, terutama
sangat mengganggu akibat kurangnya glukokortikoid.
selama kehidupan fetus, seperti yang akan dibicarakan
Bahkan, bila tersedia banyak sekali glukosa dan bahan-
secara lengkap di Bab 83. Selain itu, progesteron dan
bahan makanan lain, otot-otot pasien tetap lemah. Hal
estrogen, yang merupakan hormon kelamin wanita, di-
ini menunjukkan bahwa glukokortikoid juga dibutuhkan
sekresikan dalam jumlah sangat sedikit.
untuk mernpertahankan fungsi metabolik lain di jaring-
Biasanya, androgen adrenal mempunyai efek yang
an di samping metabolisme energi.
lemah pada manusia. Mungkin sebagian perkembangan
Kurangnya sekresi glukokortikoid yang adekuat ju-
awal dari organ kelamin pria dihasilkan dari sekresi an-
ga menyebabkan pasien penyakit Addison sangat peka
drogen adrenal semasa kanak-kanak. Aridrogen adrenal
terhadpp efek perburukan berbagai jenis stres yang ber-
juga mencetuskan efek yang ringan pada wanita, bukan
beda. dan bahkan inleksi pernapasan yang ringan saja
hanya pada masa sebelum masa pubertas tetapi juga se-
sudah dapat menimbulkan kematian.
lama hidup. Sebagian besar pertumbuhan rambut pubis
dan rambut aksila pada wanita disebabkan oleh kerja Pigmenlosi Melonin. Gejala lain pada kebanyakan
dari hormon-hormon ini. pasien penyakit Addison adalah pigmentasi melanin di
E
membran mukosa dan kulit. Melanin ini tidak selalu mencakup sekitar 20-25 persen kasus sindrom Cushing
dideposisi dengan benar namun kadangkala dideposisi secara klinis, dan biasanya dihubungkan dengan penu-
dalam bentuk bercak, dan khususnya terdapat di bagian runan kadar ACTH akibat penghambatan umpan balik
kulit yang tipis, misalnya di membran mukosa bibir dan kortisol terhadap sekresi ACTH oleh kelenjar hipofisis
kulit tipis puting susu. anterior.
Penyebab deposisi melanin diduga sebagai berikut: Pemberian deksametason, suatu glukokortikoid sin-
Bila sekesi kortisol ditekan, maka umpan balik normal tetis, dalam dosis besar dapat digunakan untuk mem-
terhadap hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior bedakan antara sindrom Cushing tergantung-ACTH
juga akan tertekan, karena itu menimbulkan kecepatan dan tidak tergantung-ACll{ Pasien yang mempunyai
sekresi ACTH yang luar biasa bersamaan dengan sekre- produksi ACTH berlebih akibat adenoma hipofisis pe-
si MSH dalam jumlah yang meningkat. Mungkin jum- nyekresi-ACTH atau akibat disfungsi hipotalamus-hipo-
lah ACTH yang sangat banyak ini yang menyebabkan fisis, bahkan deksametason dosis besar pun biasanya ti-
timbulnya sebagian besar efek pigmentasi sebab ACTH dak dapat menekan sekresi ACTH. Sebaliknya, pasien
dapat merangsang pembentukan melanin oleh melano- dengan produksi kortisol adrenal primer yang berlebih-
sit dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh an (tidak tergantung-AcTH) biasanya mempunyai ka-
MSH. darACTH yang rendah atau tidak terdeteksi. Uji deksa-
metason, walaupun digunakan secara luas, kadangkala
Pengobolon Posien dengon Penyokil Addison. dapat memberikan diagnosis yang tidak tepat, karena
Pasien dengan kerusakan total pada kelenjar adrenal beberapa tumor hipofisis penyekresi-ACTH memberi-
yang tidak diobati, dalam waktu beberapa hari sampai kan respons terhadap deksametason berupa penekanan
beberapa minggu akan meninggal akibat menderita ke- sekresi ACTH. Oleh karena itu, uji deksametason bia-
lemahan dan biasanya karena syok sirkulasi. Namun pa- sanya digunakan sebagai langkah awal pada diagnosis
sien seperti itu dapat hidup bertahun-tahun bila ciiberi banding sindrom Cushing.
mineralokortikoid dan glukokortikoid sedikit saj a setiap Sindrom Cushing dapat pula terjadi bila glukorti-
harinya. koid dalam jumlah besar diberikan dalam waktu lama
untuk tujuan terapeutik. Sebagai contoh, pasien dengan
Krisis Addison. Seperti yang telah dibahas di bagian radang kronis terkait penyakit seperti artritis reumatoid
awal bab ini, kadangkala disekresikan banyak sekali seringkali diterapi dengan glukokortikoid dan dapat tim-
glukokortikoid sebagai respons terhadap berbagai stres
bul beberapa gejala klinis sindrom Cushing.
fisik atau stres mental yang berbeda. Pada pasien pe- Gejala khusus penyakit Cushing adalah adanya mo-
nyakit Addison, glukokortikoid yang dikeluarkan tidak
bilisasi lemak dari bagian bawah tubuh, disertai dengan
akan meningkat selama stres. Namun, kapan pun terja-
banyaknya penimbunan lemak tambahan di daerah to-
di trauma, penyakit, atau stres lainnya, seperti operasi raks dan regio abdomen atas, sehingga tubuh tampak se-
pembedahan, menggantikan keadaan sebelumnya, maka
perti tubuh kerbau. Sekresi steroid yang berlebihanjuga
tampaknya pasien membutuhkan banyak jumlah gluko-
menyebabkan wajah pasien membengkak, dan adanya
kortikoid dengan segera, dan untuk menghindari terjadi- potensi androgenik pada beberapa hormon kadangkala
nya kematian, glukokortikoid ini harus diberikan sampai
akan menimbulkan jerawat dan hirsutisme (pertum-
sepuluh kali lipat atau lebih daripada jumlah normal.
buhan bulu wajah yang berlebihan). Gambaran wajah
Kebutuhan kritis glukokortikoid ekstra dan kelemah-
tersebut seringkali digambarkan seperti "moon face,"
an yang parah yang terjadi sewaktu stres disebut sebagai
seperti yang tampak pada bagian kiri Gambar 77-8, yang
krisis addison.
menunjukkan seorang pasien sindrom Cushing sebelum
diobati. Kira-kira 80 persen pasien juga mengidap hiper-
tensi, mungkin disebabkan oleh efek mineralokortikoid
Hiperadrenalisme-Si ndrom Cushing
ringan dari kortisol.
Hipersekresi korteks adrenal akan menyebabkan tim-
bulnya efek hormonal kompleks yang beruntun, disebut Efek podo Melobolisme Korbohidrol don Pro-
sebagai sindrom Cushing. Sebagian besar kelainan sin- lein. Pada sindrom Cushing, sekresi kortisol yang
drom Cushing dianggap karenajumlah kortisol yang ab- berlimpah itu dapat menyebabkan naiknya konsentrasi
normal, namun sekresi androgenjuga cukup bermakna. glukosa darah, yang sering mencapai 200 mg/dl setelah
Hiperkortisolisme dapat terjadi akibat berbagai sebab, makan, sebanyak dua kali dari nilai normal. Keadaan ini
meliputi (l) adenoma hipofisis anterior yang menyekre- terutama disebabkan oleh meningkatnya glukoneogene-
si sejumlah besar ACTH, yang kemudian menyebabkan sis dan penurunan pemakaian glukosa olehjaringan.
hiperplasia adrenal dan sekresi kortisol berlebihan; (2) Efek glukokortikoid terhadap katabolisme prote-
kelainan fungsi hipotalamus yang menyebabkan ting- in sering menjadi sangat nyata pada sindrom Cushing,
ginya kadar hormon pelepas-kortisol (CRH), yang me- sehingga sangat mengurangi protein jaringan di seluruh
rangsang pelepasan ACTH berlebihan; (3) "sekresi ek- tubuh kecuali hati; proteinplasma juga tidak terpenga-
topik" ACTH oleh tumor di beberapa bagian tubuh lain, ruh oleh efek tersebut. Hilhngnya protein dari otot-otot
seperti karsinoma abdomen; dan (4) adenoma korleks secara khusus akan menimbulkan kelemahan otot yang
adrenal. Bila sindrom Cushing bersifat sekunder akibat parah. Hilangnya sintesis protein dalam jaringan limfoid
sekesi berlebihan ACTH oleh hipofisis anterior, hal ini akan menyebabkan tertekannya sistem imunitas, sehing-
merujuk pada penyakit Cushing. ga sebagian besar pasien akan meninggal akibat infeksi,
Sekresi ACTH berlebihan merupakan penyebab Bahkan serabut-serabut kolagen yang terdapat dalamja-
sindrom Cushing yang paling sering dan ditandai oleh ringan subkutan juga akan berkurang sehinggajaringan
kadar ACTH plasma dan kortisol yang tinggi, Produksi subkutan mudah robek, sehingga timbul strra keunguan
kortisol berlebihan secara primer oleh kelenjar'adrenal pada tempat sobeknya jaringan subkutan tadi. Sebagai
-
1 008 U N IT XMndok ri nolog i dan Rep rod uksi
tambahan, berkurangnya endapan protein dalam tulang babkan oleh efek penekanan konsentrasi kalium ekstra-
akan menimbulkan osteoporosis yang parah dengan aki- sel yang rendah terhadap penjalaran potensial aksi olch
bat kelemahan pada tulang. serabut saraf. seperti yang telah di.lelaskan di Bab 5.
Salah satu kriteria diagnostik untuk kelainan hipe-
Pengobolon Sindrom Cushing. pengobatan sin-
raldosteronisme primer adalah berkuranghya konsen-
drom Cushing terdiri atas pengangkatan tumor adrenal
trasi renin dalam plasma. Keadaan ini disebabkan oleh
bila memang penyebabnya adalah tumor, atau mengu- penekanan umpan balik sekresi renin akibat kelebihan
rangi sekresi ACTH, bila hal ini memang memungkin-
aldosteron atau oleh karena kelebil-ran volume cairan eks-
kan. Hipertrofi kelenjar hipofisis atau bahkan tumor yang
trasel dan tekanan arlerial akibat aldosteronisme. peng-
kecil saja pada hipofisis yang menyekresi ACTH secara
obatan kelainan hiperaldosteronisme primer biasanya
berlebihan kadang dapat diangkat dengan tindakan ope-
dilakukan dengan tindakan operasi pengangkatan tumor
rasi atau dapat dirusak dengan cara radiasi. Obat yang
atau sebagian besarjaringan adrenal bila penl,ebabnya
dapat menghambat steroidogenesis, seperti metirapon,
adalah hiperplasia.
ketokonazol, dan aminoglutetnid, atau yang mengham-
bat sekresi ACTH, seperti antagonis serotonin dan in-
hibitor transaminase-GABA, dapat pula digunakan bila Sindrom Adrenogenital
pembedahan tidak dapat dilakukan. Bila sekresi ACTH
tidak mudah diturunkan, maka cara yang memuaskan Ada suatu tumor adrenokorlikal yang jarang timbul, na-
hanyalah dengan tindakan adrenalektomi bitateral par- mun tumor ini meny,ekresikan banyak sekali anclrogen
sial (atau bahkan total), yang diikr.rti dengan pemberian sehingga menirnbulkan gejala maskulinisasi yang kuat
bahan steroid adrenal untuk mencegah timbulnya gejala di seluruh tubuh. Bila kelainan ini timbul pada rvanita,
insufisiensi yang mungkin terjadi. maka wanita itu mempunyai sifat jantan, termasuk tum-
buhnya ienggot, suara menjadi berat, bila memang ia
mempunyai bakat genetik (genetic trait) botak maka ia
Aldosteronisme Primer dapat menjadi botak, distribusi rambut pada tubuh dan
(Sindrom Gonn) pubisnya seperti pada laki-laki. klitoris tumbuh seperti
penis, dan penimbunan protein pada hulit dan khususnva
Kadang-kadang timbul sebuah tumor kecil pada sel-sel pada otot-otot sehingga pasien tarnpak seperti laki-laki.
zona glomerulosa dan menyekresikan banyak sekali Pada laki-laki prepubertas. tumor adrenal yang ber-
aldosteron; kondisi yang ditimbulkan diseh-t't,,aldoste- sifat virilisasi ini juga akan menimbulkan gejala-gcjala
ronisme primer" atau sindrom Conn. Selain itu, pada yang mirip dengan gejala-gejala yang timbul pacla wa-
beberapa kasus, hiperplasia korteks adrenal lebih ba- nita, disertai dengan pertumbuhan organ kelamin pria
nyak menyekresikan aldosteron daripada kortisol. Efek yang cepat, seperti tampak pada Gambar 77-9, yang
kelebihan aldosteron ini telah dibicarakan secara rinci menunjukkan seorang anak berumur 4 tahun pengiclap
di bagian awal bab ini. Efek yang paling penting adalah sindrom adrenogenital. Pada pria dervasa. silat virilisasi
hipokalemia, volume cairan ekstrasel dan volume darah dari sindrom adrenogenital ini biasanya secara sempurna
yang meningkat sedikit (biasanya meningkat tidak lebih
lertutup oleh sifat-sifat virilisasi yang normal akibat dari
dari 4 sampai 6 mEqL), dan, hampir selalu, terjadi hi- testosteron yang disekresikan oleh testis. pada laki-laki
pertensi. Yang sangat menarik dari kelainan hiperaldos-
dewasa, diagnosis sindrom adrenogenital ini nrenjadi
teronisme primer ini adalah kadangkata dapat timbul sukar ditegakkan. Pada sindrom adrenogenital, ekskresi
kelumpuhan otot akibat hipokalemia. Kelumpuhan dise- 17-keto-steroid (yang berasal dari androgcn) dalam urin
BAB 77 Hormon Adrenokortikat 1009
200 t.
I{all JE, GrangerJP, Smith MJ Jr premen AJ; Role of renal he_
modynamics and arterial pressure in aldosterone ,,escape.,'
Hypertension 6. I I 83, t g8l.
Larsen PR, Kronenberg ItM, Metmed S, polonslE KS; Williants
Tbxtbook of Endocrinolog, l1th ed. phitadelphia: Il/B
Saunders Co, 2003.
Losel Rluf, Falkenstein E, Feuring M, Schultz M, Tillmann HC,
Rossol-Haseroth K, Ilehling M: Nongenomic steroid action;
Controversies, questions, and answers. physiol Rev g3;965,
2003.
New MI: Inborn ercors of adrenal steroiclogenesis. Mot Celt En_
docrinol 211;75, 2003.
Oberleithner H: [Jnorthodox sites and mocles of aklosterone ac-
tion. News Physiol Sci 19.51,2004.
O'Shaughnessy KM, Karet FE: Salt hanclling ancl hypertension.
J Clin Invest I I 3. 1 075, 2001.
RalfH, Findling JII/: A physiologic approach to diagnosis ofthe
Cushings syndrome. Ann Intern Med j38;980, 2003.
Sheppard KE; Nuclear receptors. IL lntestinal corticosteroid re_
GAMBAR 774A. Sindrom adrenogenital pada anak taki-taki ber-
ceptors. Am J Physiol Gastrointest Liver physiol 2g2:G742,
umur 4 tahun. (Sttmbanga,n Dr. Leonarrl posey.)
2002.
Spat A, Hunyady L: Control of altlosterone secretion; a moidel
for convergence in cellular signaling pathways. physiol Rev
mungkin akan mcnin-el<at sebanyak l0 sampai 15 kali
81:189,2001.
dari jurnlah normalnya. Penemuan ini dapat digunakan
Speiser PW, Ifhite PC; Congenital atlrenal hyperplasia. N Engl
dalam mendiagnosis ponyakit.
J Med 349:776, 2003.
Stewart PM: Adrenal replacement therapy; tinte
for an inward
look to the medulla? J Clin Endouinol Metab 89:3677,
2004.
Kepustakaan Stocco DM; SIAR protein and the regulation of steroid hormone
Arnaldi G, Angeli A, Atkinson AB, Bertagna X, Cavagnini Ir, biosynthesis. Annu Rev Physiot 63. I93, 2001.
Stockand JD; New ideas about aldosterone signaling in epithe_
Chrousos GP, Fava (i.4, lindling JW Gaittard RC, Gross-
man AB, Kola B, Lacroir A, Xllancini T, Mantero F, New_ lia. Am J Physiol Renal Physiot 282:F559, 2002.
ell-Price J, Nienan LK, Sonina N, Vance ML, Giustina Stowasser M, Gordon kD: Primary aldosteronism:
from geneiis
A, Boscara M; Diagnosis and complications of Cushings to genetics. Trends Endocrinol Metab 11.310, 2003.
E,
BAB 78
I,nsulin, Glukagon,
d*n Diab.etes Melitu$
getah pencemaan ke dalam duodenum. dan (2) pulau-pulau Langerharns, yang langsung
,r+euyekre*iken insulin
ghkagon ke dalan darah G
ah peneernaan p anlqr,eas.t€ ,-i ,,-.,r.
dibicarakan di Bab 64.
I
Panlcreas manusia mempunyai sampai 2 jura pulau Langerbans, setiap pulau
: :, . 1,r
: 'ir.,
.,, ;,, i,,, ,' l lwiyg berdia$ieter,,0,3 mihmeter dan tersusun mengelilia$ipenb'id* $|.gBii;;,r,,:,,,
ler kecil yang merupakan tempal penampungan hormon yang disekresikan oleh sel-sel
tersebut. Pulao Langerhans mengandung tiga jenis sel umma. yakni sel alfa, beta, dan
detqa. yangdapat dibedakan saru sama lain melalui ciri morlologi dan pewarnaannya.
Sen,beta, y44g kira.kira meneakup 60 persen daii senlua sel pwtraa, te,r,utanra berada
di bagi*tr.tengah.dari setiap pulatr:dan me.nllektesikan'irrsulin dirh nnrilia yaitu nuetu
hormon yang sering disekresikan bersama dengan insulln, meskipun fungsinya masih
srkan glukagor. Dan sel delta, yang kira-kira mencakup l0 persen dari selurub sel.
disebut sel PP. terdapat dalam jumlah kecil di putau Langerhans dan menyekresi hor-
mon yang fungsinya masih diragukan yakni polipeptida pankreas.
Hubungan yang erat antara berbagai jenis sel yang terdapat dalam pulau Langer-
hans memungkinkan komunikasi dari sel ke sel dan pengafuran secara langsung sekesi
beberapa jenis hormon oleh hormon lainnya. Contohnya. insulin menghambat sekresi
. gtukagon, amilin menghambat sekresi insulin. dan soma{ostatin menghambat sekresi
-."-
hormon insulin dan glukagon.
,dan,.Efak,:,Metaboliknya
1o10
It r,,r:r,q,lu
ttitilt't
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 101 1
Pulau Asini di hati dan otot. Semua kelebihan karbohidrat yang tidak
dapat disimpan sebagai glikogen juga diubah di bawah
rangsangan insulin menjadi lemak dan disimpan di ja-
Sel Delta ringan adiposa. Dengan adanyakelebihan protein, insulin
mempunyai efek langsung dalam memacu ambilan asam
amino oleh sel dan pengubahan asam amino ini menjadi
protein. Selain itu, insulin menghambat pemecahan pro-
tein yang sudah terdapat di dalam sel.
*l'l-'-1 NH"
t'
NH'
t-
NH"
t'
G ly.llewVal€ u€ lu{yCy.Th nSenlleu€y.S enlewTyr€l pLe g€ wAspTypgy.Asp
l l
S S
I I
NH,NH? S
l't- l I
S
PherVal',AspGltt*lisleu0yGly'Ser*lisrLeuVaGluAlateu.TyplewVal€y€lyGlwArg€lpPhaPheTynThnpro.LysThr
pengaruh glukosa terhadap metabolisme glukosa, lemak, dan sampai 15 menit berikutnya, untuk mengubah de-
protein. Contohnya, pengangkut glukosa dipindahkan ke mem- rajat aktivitas sejumlah besar enzim metabolik
bran sel untuk membantu pemasukan glukosa ke dalam sel. intrasel lainnya. Efek-efek ini dihasilkan terutama
dari perubahan fosforilasi enzim.
4. Efek yang jauh lebih lambat terus terjadi selama
Aktivasi Reseptor Sel Sasaran oleh berjam-jam dan bahkan beberapa hari. Efek ini di-
Insulin dan Efek Selular yang Ditimbulkan hasilkan dari perubahan kecepatan translasi RNA
Untuk menimbulkan efek insulin pada sel sasaran, insulin messenger di ribosom untuk membentuk protein
berikatan dengan dan mengaktifkan suatu protein resep- yang baru dan efek yang lebih lambat terjadi dari
tor membran yang mempunyai berat molekul kira-kira perubahan kecepatan hanskripsi DNA di dalam
300.000 (Gambar 78-3). Efek selanjutnya disebabkan inti sel. Dengan cara ini, insulin membentuk kem-
oleh reseptor yang teraktifkan, bukan oleh insulin. - bali sebagian besar proses enzimatik sel untuk
Reseptor insulin merupakan suatu kombinasi empat mencapai tujuan metabolismenya.
subunit yang dihubungkan bersama-sama oleh ikatan di-
sulfida: dua subunit alfayang seluruhnya terletak di luar
membran sel dan dua subunit betayangmenembus mem- Efek lnsulin Terhadap
bran, dan menonjol ke dalam sitoplasma sel. Insulin ber-
Metabol isme Karbohidrat
ikatan dengan subunit alfa di bagian luar sel, namun kare-
na ikatan dengan subunit beta, bagian dari subunit beta Segera setelah menyantap makanan tinggi-karbohidrat,
yang menonjol ke dalam sel mengalami autofosforilasi. glukosa yang diabsorbsi ke dalam darah menyebabkan se-
Jadi, reseptor insulin merupakan suatu contoh dari resep- kresi insulin dengan cepat, yang dibahas kemudian di bab
tor terkait-enzim,yang dibahas di Bab 74. Autofosforilasi ini. Insulin selanjutnya menyebabkan ambilan, penyim-
subunit beta di reseptor akan mengaktifkan tirosin kinase panan, dan penggunaan glukosa yang cepat oleh hampir
setempat, yang selanjutnya menimbulkan Tosforilasi ber- semua jaringan tubuh, namun terutama oleh otot, jaringan
bagai enzim intrasel lainnya termasuk kelompok enzim adiposa, dan hati.
yang disebut substrat reseptor-insulin (IRS). Berbagai
tipe IRS (misalnya,IRS-1, IRS-2, IRS-3) diekspresikan di
berbagai jaringan. Hasil akhirnya adalah untuk mengak- Insulin Meningkatkan Metabolisme
tifkan beberapa enzim ini sambil menon-aktifkan enzim dan Ambilan Glukosa Otot
yang lain. Dengan cara demikian, insulin memimpin pro- Dalam"sehari, jaringan otot tidak bergantung pada glu-
ses metabolisme intrasel untuk menghasilkan efek yang kosa untuk energinya tetapi sebagian besar bergantung
diinginkan terhadap metabolisme karbohidrat, lemak, dan pada asam lemak. Alasan yang utama untuk hal tersebut,
protein. Efek akhir perangsangan insulin adalah sebagai karena membran otot istirahat yang normal hanya sedikit
berikut: permeabel terhadap glukosa, kecuali bila serabut otot
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1013
makan, beberapa peristiwa akan berlangsung sehingga Sel-sel otak juga cukup berbeda dari sebagian besar
hati melepaskan glukosa kembali ke dalam sirkulasi da- sel tubuh lain karena sel-sel otak secara nornal hanya
rah: menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan meng-
l. Berkurangnya kadar glukosa darah menyebabkan alami kesulitan untuk dapat menggunakan sumber energi
pankreas mengurangi sekresi insulinnya. lain, seperti lemak. Oleh karena itu, kadar glukosa darah
2. Kurangnya insulin selanjutnya akan mengembali- harus selalu dipertahankan di atas nilai kritis, yang meru-
kan semua efek yang dijelaskan sebelumnya un- pakan salah satu fungsi terpenting dari sistem pengafuran
tuk penyimpanan glikogen, terutama menghenti- kadar glukosa darah. Bila kadar glukosa darah turun ter-
kan sintesis glikogen lebih lanjut dalam hati dan lalu jauh, yakni mencapai kisaran antara 20 sampai 50
mencegah ambilan glukosa lebih jauh oleh hati mg/100 ml, gejala syok hipoglikemik akan timbul, yang
dari darah. ditandai dengan adanya iritabilitas saraf progresif yang
3. Kurangnya insulin (bersamaan dengan meningkat- menyebabkan pasien menjadi pingsan, kejang dan bah-
nya glukagon, yang akan dibicarakan nanti) meng- kan timbul koma.
aktifkan enzim fosforilase, yatg menyebabkan
pemecahan glikogen menj adi gluko s a fo sfat.
Pengaruh lnsulin Terhadap Metabolisme
4. Enzim glukosafosfat, yangtelah dihambat oleh in-
Karbohidrat di Sel-Sel Lain
sulin, sekarang menjadi aktif oleh karena tidak ada
Insulin meningkatkan pengangkutan ke dalam dan pema-
insulin dan menyebabkan lepasnya radikal fosfat
kaian glukosa oleh sebagian besar sel tubuh lain (kecuali
dari glukosa, dan keadaan ini menyebabkan glu-
sel-sel otak, seperti yang telah dijelaskan) dengan cara
kosa bebas berdifusi kembali ke dalam darah.
yang sama seperti yang dilakukan oleh insulin dalam me-
Jadi, hati akan memindahkan glukosa dari darah bila mengaruhi pengangkutan dan penggunaan llukosa di sel
terdapat kelebihan glukosa di dalam darah sesudah makan, otot. Pengangkutan glukosa ke dalam sel lemak terutama
dan hati akan mengembalikan glukosa ke dalam darah menyediakan substrat untuk gugus gliserol molekul le-
lagi sewaktu konsentrasi glukosa turun di antara waktu mak. Oleh karena itu, secara tidak langsung, insulin me-
'makan; Biasanya, dengan cara ini, sekitar 60 persen
!lu- ningkatkan timbunan lemak dalam sel-sel ini.
kosa dalam makanan, akan disimpan di hati dan selanjut-
nya akan dikembalikan lagi.
kolesterol di hati, yang merupakan dua zat utama yang jaringan, namun protein juga akan disimpan; agar hal ini
dihasilkan dari metabolisme lemak. Kedua zat ini, ber- dapat terjadi diperlukan insulin. Seperti halnya mekanis-
sama-sama dengan kelebihan higliserida yang dibentuk me penyimpanan glukosa dan lemak, aarayang dipakai
pada waktu yang sama di hati, kemudian dilepaskan ke oleh insulin agar dapat terjadi penyimpanan protein ini
dalam darah dalam bentuk lipoprotein. Kadang-kadang, belum dipahami dengan baik. Ada beberapa fakta yang
lipoprotein plasma meningkat sebanyak tiga kali lipat bila telah diketahui, yaitu.sebagai berikut:
tidak ada insulin, yang memberikan konsentrasi total lipid
7. Insulin merqngsang pengangkutan sejum.lah besar
plasma yang lebih tinggi beberapa persen daripada kon-
asam amino ke dalam sel. Di antara asam amino
sentrasi.normalnya yang sebesar 0,6 persen. Konsentrasi
yang banyak diangkut adalah valin, leusin, iso-
lipid yang tinggi ini khususnya konsentrasi kolesterol
leusin, tirosin, dan fenilalanin. Jadi, insulin ber-
yang tinggi-akan memacu perkembangan aterosklerosis
sama-sama dengan hormon peftumbuhan mem-
pada pasien diabetes yang serius.
punyai kemampuan untuk meningkatkan ambilan
asam amino ke dalam sel. Akan tetapi, asam amino
Pemokoiqn Lemok yong Berlebihon Selomo
yang dipengaruhi pada dasamya tidak harus asam-
Tidok Ado lnsulin Menyebobkon Ketosis don
asam amino yang sama.
Asidosis. Kekurangan insulin juga menyebabkan terben-
tuknya asam asetoasetat seearaberlebihan di sel-sel hati.
2. Insulin meningkatkan translasi P.NA messenger,
sehingga terbentuk protein baru. Dengan carayang
Keadaan ini timbul akibat dari efek berikut ini: Bila tidak
belum dapat dijelaskan, insulin dapat "menyala-
ada insulin namun terdapat kelebihan asam lemak di sel-
kan" mesin ribosom. Bila tidak ada insulin, ribo-
sel hati, mekanisme pengangkutan kamitin yang dipakai
som akan berhenti bekerja, hampir seakan-akan in-
untuk mengangkut asam lemak ke dalam mitokondria,
sulin melakukan mekanisme kerja "mati-hidup".
-akan menjadi sangat aktif. Di dalam mitokondria, pro-
ses oksidasi beta asam lemak selanjutnya berjalan sangat
3. Sesudah melewati periode waktu yang lebih lama,
insulin j uga meningkatkan ke cep at an tr ans kr ips i
cepat, sehingga asetil-KoA dilepaskan dalam jumlah yang
rangkaiai genetik DNAyang terpilih di dalam inti
sangat besar. Sebagian besar kelebihan asetil-KoA ini ke-
sel, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah
mudian dipadatkan untuk membentuk asam asetoasetat,
yang selanjutnya dilepaskan ke dalam sirkulasi darah. RNA dan beberapa sintesis protein lagi-terutama
mengaktifkan sejumlah besar enzim untuk pe-
Sebagian besar asam asetoasetat ini akan melewati sel-
nyimpanan karbohidrat, lemak dan protein,
sel perifer, tempat asam asetoasetat diubah lagi menjadi
asetil-KoA dan digunakan sebagai sumber energi seperti
4. Insulin menghambat proses katabolisme protein
sehingga akan mengurangi kecepatan pelepasan
biasanya.
asam amino dari sel, khususnya dari sel-sel otot.
Pada waktu yang sama, tidak adanya insulin juga me-
Hal ini diduga akibat dari kemampuan insulin un-
nekan pemakaian asam asetoasetat di jaringan perifer.
tuk mengurangi pemecahan protein yang normal
Jadi, begitu banyaknya asam asetoasetat yang dilepaskan
oleh lisosom sel.
dari hati sehingga tidak semuanya dapat dimetabolisme
oleh jaringan. Oleh karena itu, seperti yang terlihat pada
5 . Di dalam hati, insulinmenekankecepatan glukoneo-
genesis. Hal ini terjadi dengan aara mengurangi
Gambar 78-5, selama beberapa hari sesudah hilangnya
aktivitas enzim yang memacu glukoneogenesis.
sekresi insulin, konsentrasi asam asetoasetat meningkat,
Karena zat yang terbanyak dipergunakan untuk
kadangkala konsentrasinya dapat mencapai 10 mEq/liter
sintesis glukosa melalui proses glukoneogenesis
atau lebih, yang merupakan suatu keadaan asidosis cairan
adalah asam amino plasma, proses penekanan
tubuh yang berat.
glukoneogenesis ini akan menghemat pemakaian
Sepeni yang telah dijelaskan di Bab 68, sebagian
asam amino dari cadangan protein dalam tubuh.
asam asetoasetat ini juga diubah menjadi asam B-hidrok-
sibutirat dan aseton. Kedua zat ini, bersama dengan asam Sebagai kes impulan, insulin men i n gkatkan pembentuk-
asetoasetat disebut sebagai benda-benda keton, dan bila an protein dan mencegah pemecahan protein.
terdapat dalam jumlah besar dalam cairan tubuh, akan
disebut ketosis. Kita akan mengetahui nanti bahwa asam Tidok Adonyo lnsulin Menyebobkon Berkurong-
asetoasetat dan asam B-hidroksibutirat dapat menyebab- nyq Protein don Peningkslqn:Asom Amino Plos-
kan timbulnya asidosis yang parah dan koma pada pasien mo. Bila tidak ada insulin, hampir seluruh proses pe-
diabetes berat, yang seringkali menimbulkan kematian. nyimpanan protein menjadi terhenti sama sekali. Proses
katabolisme protein akan meningkat, sintesis protein ber-
Efek lnsulin Terhadap Metabolisme henti, dan sejurnlah besar asam amino dibuang ke dalam
plasma. Konsentrasi asam amino dalam plasma sangat
Protein dan Pertumbuhan
meningkat, dan sebagian besar kelebihan asam amino
lnsulin Meningkolkon Sintesis don Penyimponon akan langsung dipergunakan sebagai sumber energi atau
Protein. Selama beberapa jam sesudah makan, ketika di menjadi substrat dalam proses glukoneogenesis. Pemecah-
dalam darah sirkulasi terdapat kelebihan zat nutrisi, tidak an asam amino ini juga meningkatkan ekskresi ureum
hanya karbohidrat dan lemak saja yang disimpan di dalam dalam urin. Limbah protein yang dihasilkan merupakan
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Metitus 1017
250
ttdan insulin
r I'
l%. *%.
200 dan
Depankreatisasi ,,,,'1
fi
ci'i' ww,
(! 1qn
tr
hipofiseKomi
t, /
,,
Glukosa *+
I
'--
;100
I Hormon lnsurin
Yt r lffi o,uro*n"" ww
t&*
c, f'[H,"iil *\)
dt Gluko5a.6-fosfat ,
50
fffior",o^,,
fnie" 1
tt**
I
f
*t::1 --- r Deporarisasi t
GAMBAR 78-6. Efek hormon perlumbuhan, insulin, dan hor-
mon peftumbuhan bersama insulin terhadap pertumbuhan pada
m
seekor tikus yang telah diangkat pankreas (depankreatisasi) dan
h ipof i s i sny a (h ipofi sekto m i).
W
w ffi1ffi
ATP + kanal K+ Kanal Ca++
(tertutup) (terbuka)
lnsulin don Hormon Periumbuhon Berinteroksi kecepatan metabolisrrre glukosa di sel beta dan dianggap
Secoro Sinergis unluk Memocu per.lumbuhon. sebagai mekanisme utama untuk mendeteksi glukosa dan
Karena insulin dibutuhkan untuk sintesis protein, seperli menyesuaikan jumlah insulin yang disel<resikan dengan
halnya hormon pertumbuhan, insulin juga diperlukan un- kadar glukosa d arah. G I u k os a- 6 -fo.sfat as e s e I a nj utnl' a ilj-
tuk peftumbuhan binatang. Hal ini dijelaskan pada Gam-
bar 78-6, yang menunjukkan bahwa seekor tikus dengan
pankreas dan hipofisis yang telah diangkat tanpa diberi
TABEL 78-1 . Faktor dan Kondisi yang Meningkatkan atau
pengobatan, tidak akan mengalami peftumbuhan sama Mengurangi Sekresi lnsulin
sekali. Selanjutnya, bila pada suatu saat tikus ini cliberi
hormon pertumbuhan atau insulin, tetap tidak menimbul-
kan pertumbuhan tikus tersebut. Namun bila kedua hor-
mon ini diberikan secara bersama-sama, akan timbul per-
tumbuhan yang dramatis. Jadi, tampaknya kedua hormon . Peningkatan kadar:., r Penurunan kadar
ini berfungsi secara sinergis untuk lrelnacu pertumbuhan, gula darah glukosa darah
setiap hormon ini melakukan fungsi spesifik yang berbeda
. Peningkatan kadar . Puasa i
lt
akromegali dengan tumor yang menyekresi hormon
pertumbuhan atau pada orang yang kelenjar adrenalnya
0 100 20a 300 400 500 600 menyekresikan kelgbihan glukokonikoid.
Konsentrasi glukosa plasma
Pada beberapa keadaan, perangsangan saraf para-
(mg/l00 ml) simpatis terhadap pankreas dapat meningkatkan sekresi
GAMBAR 78-9. Perkiraan sekresi insulin pada berbagai kadar insulin. Akan tetapi, makna fisiologis efek ini terhadap
glukosa plasma. pengaturan sekresi insulin masih disangsikan.
kerja epinefrin ini berbeda dengan hormon-hormon lain, 3. Yang mengaktifkan protein pengatur protein kinase,
karena pada saat yang sama epinefrin juga meningkatkan . 4. Yang mengaktifkan protein kinase,
konsentrasi asam lemak dalam plasma. Alasan timbulnya 5. Yang mengaktifkan fosforilase b kinase,
efek ini adalah: (l ) epineflin mempunyai efek yang sangat 6. Yang mengubahfosforilase b menjadifosforilase a,
kuat dalam menyebabkan timbulnya proses glikogeno- 7. Yang meningkatkan pemecahan glikogen menjadi
lisis di dalam hati sehingga akan melepaskan sejumlah glukosa- I -fosfat,
besar glukosa ke dalam darah dalam beberapa menit; (2) 8. Yang selanjutnya mengalami defosforilasi; dan
epinefrin juga mempunyai efek lipolitik langsung terha- glukosa dilepaskan dari sel-sel hati.
dap sel-sel lemak karena epinefrin dapat mengaktifkan
Rangkaian peristiwa ini sangat penting karena alasan-
hormon jaringan lemak yang peka-lipase, sehingga juga
alasan berikut. Pertama, deretan kejadian ini merupakan
sangat meningkatkan konsentrasi asam lemak darah. Se-
salah satu peristiwa yang diteliti paling menyeluruh dari
cara kuantitatif, peningkatan asam lemak jauh lebih be-
semua fungsi siklik adenosin monofosfat sebagai second
sar daripada peningkatan glukosa darah. Oleh karena itu,
messenger. Kedua, rangkaian peristiwa ini menggambar-
epineliin terutama meningkatkan penggunaan lemak pada
kan suatu sistem yang beruntun danjumlah setiap produk
keadaan stres seperti pada saat kerja fisik, syok sirkulasi,
yang dihasilkan berikutnya lebih banyak daripada jum-
dan kecemasan.
lah produk sebelumnya. Oleh karena itu, glikogenolisis
mewakili suatu mekanisme penguat yang poten; jenis
Glukagon dan Fungsinya mekanisme penguat ini digunakan secara luas di seluruh
tubuh kita untuk mengatur banyak, bila tidak sebagian
Glukagon, yaitu suatu hormon yang disekresikan oleh sel- besar, sistem metabolisme sel, yang sering menimbulkan.
sel alfa pulau Langerhans sewaktu kadar glukosa darah peningkatan respons sebesar satu juta kali lipat. Hal ini
turun, mempunyai beberapa fungsi yang berlentangan menjelaskan bahwa beberapa mikrogram glukagon sudah
dengan fungsi insulin. Fungsi yang paling penting dari dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah
homon ini adalah meningkatkan konsentrasi glukosa da- sebesar dua kali lipat atau bahkan lebih dalam waktu be-
rah, yaitu suatu efek yangjelas bertentangan dengan efek berapa menit saja.
insulin. Pemberian infus glukagon selama kira-kira 4 jam saja
Sepeti halnya insulin, glukagon merupakan polipep- sudah dapat menimbulkan proses glikogenolisis hati yang
tida besar. Hormon ini mempunyai berat molekul 3485 intensif sehingga seluruh glikogen yang disimpan di hati
dan terdiri atas rantai yang tersusun dari 29 asam ami- terpecah semua.
no. Bila seekor binatang diberi suntikan glukagon murni,
efek hiperglikemikyang hebat akan timbul. Hanya I pg/ Glukogon Meningkotkon Glukoneogenesis. Pem-
kg glukagon dalam waktu kira-kira 20 menit saja sudah berian glukagon melalui infus secara kontinu masih terus
dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah kira-kira menimbulkan hiperglikemia, bahkan setelah semua gliko-
20 mgll00 ml darah (peningkatan sebesar 25 persen). Ka- gen hati dipergunakan dalam pengaruh glukagon. Hal ini
rena alasan inilah, glukagon juga disebut sebagai hormon dihasilkan dari efek glukagon yang dapat meningkatkan
hiperglikemik. kecepatan ambilan asam amino oleh sel-sel hati, dan ke-
mudian mengubah banyak asam amino menjadi glukosa
melalui glukoneogenesis. Proses ini dapat dicapai mela-
Efek Terhadap Metabolisme Glukosa lui pengaktifan berbagai enzim yang dibutuhkan untuk
transpor asam amino dan glukoneogenesis, terutama
Efek utama glukagon terhadap metabolisme glukosa ada-
aktivasi sistem enzim untuk mengubah piruvat menjadi
lah (1) pemecahan glikogen hati (glikogenolisis) dan (2)
fosfoenolpiruvat, yaitu suatu langkah penentu kecepatan
meningkatkan proses glukoneogenesls di hati. Kedua efek
(r ate- limit ing step) dalam glukoneogenesis.
ini sangat menambah persediaan glukosa di organ-organ
tubuh lainnya.
Efek Lain Glukagon
Glukogon Menimbulkon Glikogenolisis don Me- Sebagian besar efek glukagon lainnya hanya terjadi bila
ningkotkon Kodor Glukoso Doroh. Efek yang pal- konsentrasi glukagon meningkat sampai di atas nilai nor-
ing dramatis dari glukagon adalah kemampuan glukagon malnya dalam darah. Mungkin efek terpenting dari glu-
untuk menimbulkan'glikogenolisis di hati, yang selanjut- kagon adalah bahwa glukagon mengaktfkan lipase sel
nya akan meningkatkan konsentrasi glukosa darah dalam lemak, sehingga akan meningkatkan persediaan asam
waktu beberapa menit. lemak yang dapat dipakai sebagai sumber energi tubuh.
Timbulnya keadaan ini disebabkan oleh rentetan peris- Glukagon juga menghambat penyimpanan trigliserida di
tiwa yang kompleks berikut ini: hati, sehingga akan mencegah hati membuang asam le-
mak dari darah; yang juga memba.ntu menambah lumlah
l. Glukagon mengaktifkan adenil siklase yarrg ter- persediaan asam lemak yang nantinya dapat dipergunakan
dapat di membran sel hepatosit,
oleh jaringan tubuh lain.
2. Yang menyebabkan terbentuknya siklik adenosin
Glukagon dengan konsentrasi yang sangat tinggi juga
monofosfat, (1) meningkatkan kekuatan jantung; (2) meningkatkan
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1021
Hal ini diperlihatkan pada Gambar 78-10, yang me- 2. Somatostatin menurunkan motilitas lambung, duo-
denum, dan kandung empedu.
nunjukkan bahwa penurunan konsentrasi glukosa darah
3. Somatostatin mengurangi sekresi dan absorpsi da-
dari nilai normalnya sewaktu puasa yang besamya kira- lam saluran cerna.
kira 90 mg/100 ml darah hingga mencapai kadar hipo-
glikemik, dapat meningkatkan konsentrasi glukagon plas- Dengan menggabungkan informasi-infbrmasi ini,
kita dapat menduga bahwa peran utama somatostatin
ma beberapa kali lipat. Sebaliknya, meningkatnyakadar
sebenarnya adalah untuk memperpanjang waktu asi-
glukosa darah hingga mencapai kadar hiperglikemik akan
milasi makanan dari usus ke dalam darah. pada waktu
mengurangi kadar glukagon dalam plasma. Jadi, pada yang sama, pengaruh somatostatin yang menekan sekre-
keadaan hipoglikemi, glukagon yang disekresikan dalam si insulin dan glukagon akan menurunkan penggunaan
jumlah sangat besar; selanjutnya sangat meningkatkan zat nutrisi yang diabsorbsi olehjaringan, sehingga men-
pengeluaran glukosa dari hati dan akibatnya membantu cegah pemakaian makanan yang cepat dan oleh karena
memperbaiki keadaan hipogl ikem ia. itu membuat makanan tersedia untuk waktu yang lebih
lama.
Peningkolon KodorAsom Amino Doroh Merong- Harus diingat kembali bahwa somatostatin adalah
zat kimia yang sama dengan hormon penghambat hor-
song Sekresi Glukogon. Tingginya kadai asam ami-
mon pertumbuhan, yang disekresikan di hipotalamus
no, seperti yang terdapat di dalam darah sesudah makan
dan menekan sekresi hormon pertumbuhan dari kelenjar
protein fthususnya asam amino alanin dan arginin), akan hipofisis anterior.
merangsangtimbulnya sekresi glukagon. Keadaan ini mi-
rip dengan efek asam amino dalam merangsang timbulnya
sekresi insulin. Jadi, pada kasus ini, respons glukagon Ringkasan Pengaturan
dan respons insulin tidaklah bertentangan satu sama lain.
Manfaat perangsangan asam amino terhadap sekresi glu-
Kadar Glukosa Darah
kagon adalah bahwa glukagon kemudian memacu kon- Pada orang normal, pengaturan besarnya konsentrasi
versi cepat asam amino menjadi glukosa sehingga lebih glukosa darah sangat sempit, biasanya antara 80 dan 90
banyak lagi glukosa yang tersedia untukjaringan. mg/l00 ml darah pada orang yang sedang berpuasa yang
1022 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
diukur sebelum makan pagi. Konsentrasi ini meningkat kemia yang lama, akan timbul sekresi hormon
'menjadi 120 sampai 140 mg/100 ml selama kira-kira pertumbuhan dan kortisol, dan kedua hormon ini
satu jam perlama setelah makan, namun sistem umpan mengurangi kecepatan pemakaian glukosa oleh
balik yang mengatur kadar glukosa darah dengan cepat sebagian besar sel tubuh, dan sebaliknya akan
rnengembalikan konsentrasi glukosa ke nilai kontrolnya, menambah jumlah pemakaian lemak. Hal ini juga
biasanya terjadi dalam waktu 2 jam sesudah absorpsi akan mengembalikan kadar glukosa darah menjadi
karbohidrat yang terakhir. Sebaliknya, pada keadaan normal.
kelaparan, fungsi glukoneogenesis dari hati menyediakan
glukosa yang dibutuhkan untuk mempertahankan kadar Pentingnyo Pengoluron Glukoso Dqrqh. Sese-
glukosa darah puasa. orang mungkin akan mengajukan peftanyaan berikut ini:
Mekanisme yang dipakai untuk mencapai pengaturan Mengapa penting sekali untuk mempertahankan konsen-
yang sangat bermakna ini telah dijelaskan di bab ini. ' trasi glukosa darah yang konstan, terutama sekali karena
Marilah merangkum hal-hal tersebut. walaupun tidak ada glukosa, kebanyakan jaringan tubuh
masih dapat mempergunakan lemak dan protein sebagai
Hati berfungsi seb)goi sua.tu sistem penyangga
sumber energinya? Jawabannya adalah karena secara
glukosa darah yang sangat penting. Artinya, saat
normal glukosa merupakan satu-satunya bahan makanan
glukosa darah meningkat hingga konsentrasi yang
yang dapat digunakan oleh otak, retina, epitel germinal
tinggi, yaitu sesudah makan, dan kecepatan sekresi
gonad dalamjumlah yang cukup untuk menyuplai jaring-
insulin juga meningkat, sebanyak dua perliga dari
an tersebut secara optimal sesuai dengan energi yang
seluruh glukosa yang diabsorbsi dari usus dalam
dibutuhkannya. Oleh karena itu, konsentrasi glukosa da-
waktu singkat akan disimpan di hati dalam ben-
rah harus dipertahankan pada kadar yang cukup tinggi un-
tuk glikogen. Lalu, selama beberapa jam berikut-
tuk menyediakan nutrisi yang penting ini.
nya, bila konsentrasi glukosa darah dan kecepatan
Sebagian besar glukosa yang terbentuk melalui pro-
sekresi insulin berkurang, hati akan melepaskan
ses glukoneogenesis selama proses pencernaan digunakan
glukosa kembali ke dalam darah. Dengan aara
untuk metabolisme di otak. Pankreas memang tidak seha-
ini, hati mengurangi fluktuasi konsentrasi gluko-
rusnya menyekresi insulin selama waktu ini; kalau tidak,
sa darah sampai kira-kira sepertiga dari fluktuasi
persediaan glukosa yang tidak cukup ini, akan diangkut
yang dapat terjadi. Bahkan, pada pasien penyakit
ke otot danjaringan perifer yang lain, sehingga otak tidak
hati yang parah, hampir tidak mungkin mempefia-
mempunyai sumber makanan lagi.
hankan konsentrasi glukosa darah dalam batas
Konsentrasi glukosa darah juga perlu drjaga agar ti-
yang sempit ini.
dak meningkat terlalu tinggi karena empat alasan berikut:
2, Fungsi insulin dan glukagon sqma pentingnya
(1) glukosa dapat menimbulkan sejumlah besar tekanan
dengan sistem pengatur umpan balik untuk mem-
osmotik dalam cairan ekstrasel, dan bila konsentrasi glu-
pertahankan konsentrasi glukosa darah normal.
kosa meningkat sangat berlebihan, akan dapat mengaki-
Bila konsentrasi glukosa darah meningkat sangat
batkan timbulnya dehidrasi sel. i2; Tingginya konsentrasi
tinggi, sekresi insulin akan terjadi; insulin se-
glukosa dalam darah menyebabkan keluarnya glukosa
lanjutnya akan mengurangi konsentrasi glukosa
dalam air seni. (3) Hilangnya glukosa melalui urin juga
darah kembali ke nilai normalnya. Sebaliknya,
menimbulkan diuresis osmotik oleh ginjal, yang dapat
penurunan kadar glukosa darah akan merangsang
mengurangi jumlah cairan tubuh dan elektrolit. (4) Pe-
sekesi glukagon; selanjutnya glukagon ini akan
ningkatanjangka panjang glukosa darah dapat menyebab-
berfungsi secara berlawanan, yakni akan mening-
kan kerusakan pada banyakjaringan, terutama pembuluh
katkan kadar glukosa darah agar kembali ke nilai
darah. Kerusakan vaskular, akibat diabetes melitus yang
normalnya. Pada sebagian besar kondisi yang nor-
tidak terkontrol, akan berakibat pada peningkatan risiko
mal, mekanisme umpan balik insulin ini jauh lebih
terkena serangan j antun g, stroke, penyakit ginj al stadium
penting daripada mekanisme glukagon, namun
akhir, dan kebutaan.
pada keadaan kelaparan atau pemakaian glukosa
yang berlebihan selama aktivitas fisik dan keadaan
stres yang lain, mekanisme glukagon juga menjadi
bernilai.
Diabetes Melitus
Selain itu, pada keadaan hipoglikemia berat, tim- Diabetes melitus merupakan suatu sindrom dengan ter-
ganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
bul suhtu efek langsung akibat kadar glukosa da-
yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau
rah yang rendah terhadap hipotalamus, yang akan
penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Terda-
merangsang sistem saraf simpatis. Selanjutnya,
pat dua tipe utama diabetes melitus:
hormon epinefrin yang disekresikan oleh kelenjar
adrenal menyebabkan pelepasan glukosa lebih lan- 1, Diabetes tipe I, yang juga disebut diabetes meli-
jut dari hati. Jadi, epinefrin juga membantu melin- tus tergantung-insulin (IDDM), disebabkan ku-
rangnya sekresi insulin.
dungi agar tidak timbul hipoglikemia yang berat.
2. Diabetes tipe II, yang juga disebut diabetes
4. Dan akhimya, sesudah beberapajam dan beberapa
melitus tidak tergantung insulin (NIDDM), di-
hari, sebagai respons terhadap keadaan hipogli- sebabkan oleh penurunan sensitivitas jaringan
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1023
target terhadap efek metabolik insulin. Penurun- drasi berat pada sel di seluruh tubuh. Hal ini teriadi seba-
an sensitivitas terhadap insulin ini seringkali di- gian karena glukosa tidak dapat dengan mudah berdifusi
sebut sebagai resistensi insulin. melewati pori-pori membran sel, dan naiknya tekanan
osmotik dalam cairan ekstrasel menyebabkan timbulnya
Pada kedua jenis diabetes melitus, metabolisrne se-
perpindahan air secara osmosis keluar dari sel.
mua bahan makanan utama terganggu. Pengaruh men-
Selain efek dehidrasi sel langsung akibat glukosa
tidak adanya insulin terhadap meta-
dasar resistensi atas
yang berlebihan, keluarnya glukosa ke dalam urin akan
bolisme glukosa adalah mencegah efisiensi penggunaan
menimbulkan keadaan diuresis osmotik. Diuresis os-
dan pengambilan glukosa oleh sebagian besar sel-sel
motik adalah efek osmotik dari glukosa dalam tubulus
tubuh, kecuali oleh otak. Hasilnya, konsentrasi glukosa
ginjal yang sangat mengurangi reabsorpsi cairan tubu-
darah meningkat, penggunaan glukosa oleh sel menja-
lus. Efek keseluruhannya adalah kehilangan cairan yang
di sangat berkurang dan penggunaan lemak dan protein
sangat besar dalam urin, sehingga menyebabkan dehi-
meningkat
drasi cairan ekstrasel, yang selanjutnya menimbulkan
dehidrasi kompensatorik cairan intrasel dengan alasan
Diabetes Tipe l-Kurangnya Produksi yang telah dibicarakan di Bab 26. Jadi, gambaran klasik
dari diabetes adalah adanya poliuria (kelebihan ekskre-
Insulin oleh Sel Beta Pankreas
si urin), dehidrasi ekstrasel dan dehidrasi intrasel, dan
Kerusakan sel beta pankreas atau penyakit-penyakit bertambahnya rasa haus.
yang mengganggu produksi insulin dapat menyebabkan
timbulnya diabetes lipeL lnfeksi virus atau kelainan au- Kerusokon Joringon Akibot Tingginyo Kodor
toimun dapal menyebabkan kerusakan sel beta pankreas Glukoso Doroh yong Kronis. Bila kadar glukosa
pada banyak pasien diabetes tipe I, meskipun faktor he- darah tidak terkontrol baik dalam waktu yang lama pada
rediterjuga berperan penting untuk menentukan keren- diabetes melitus, pembuluh darah di berbagai jaringan
tanan sel-sel beta terhadap gangguan-gangguan tersebut. di seluruh tubuh mulai mengalami gangguan fungsi
Pada beberapa kasus, kecenderungan faktor herediter dan perubahan struktur yang berakibat ketidakcukupan
dapat menyebabkan degenerasi sel beta, bahkan tanpa suplai darah ke jaringan. Hal tersebut selanjutnya akan
adanya infeksi virus atau kelainan autoimun. meningkatkan risiko untuk terkena serangan jantung,
' Onset diabetes tipe I biasanya dimulai pada umur stroke, penyakit gin-jal stadium akhir, retinopati dan ke-
sbkitar 14 tahun di Amerika Serikat, dan oleh sebab itu, butaan, dan iskemi dan gangren di tungkai.
diabetes ini sering disebut diabetes ntelitus juvenilis. Peningkatan kadar glukosa darah yang berkepan-
Diabetes tipe I dapat timbul tibatiba dalam waktu be- jangan juga menimbulkan kerusakan di banyak jaringan
berapa hari atau minggu, dengan tiga gejala sisa yang lainnya. Contohnya, neuropati perifer, yaitu kelainan
utama: (1) naiknya kadar glukosa darah, (2) peningkat- fungsi saraf perifer, dan disfungsi sistem saraf otonom
an penggunaan lemak sebagai sumber energi dan untuk yang sering menjadi komplikasi diabetes melitus yang
pembentukan kolesterol oleh hati, dan (3) berkurangnya tidak terkontrol dalam waktu lama. Kelainan-kelainan
protein dalam jaringan tubuh. tersebut dapat menimbulkan gangguan refleks kardio-
vaskular, gangguan pengaturan kandung kemih, penu-
Kodqr Glukosq Doroh Meningkol ke level runan sensasi di ekstremitas, dan gejala-ge.jala lain aki-
yqng Songot Tinggi podq Diobetes Melilus. Ku- bat kerusakan saraf peril'er.
rangnya insulin mengurangi efisiensi penggunaan glu, Mekanisme pasti yang menyebabkan kerusakan
kosa di perifer dan akan menambah produksi glukosa, jaringan pada diabetes melitus belum dipahami sepe-
sehingga glukosa plasma meningkat menjadi 300 sam- nuhnya namun agaknya melibatkan berbagai efek dari
pai 1200 mg/100 ml. Peningkatan kadar glukosa plasma tingginya kadar glukosa darah dan kelainan metabolis-
selanjutnya menimbulkan berbagai pengaruh di seluruh me lainnya pada endotel dan sel otot polos vaskular dan
tubuh. jaringan lainnya. Selain itu, hipertensi akibat kerusakan
ginjal, dan aterosklerosis akibat kelainan metabolisme
Peningkolon Kodor Glukoso Doroh Menyebob- lipid, sering kali dijumpai pada pasien diabetes dan
kon Hilongnyo Glukoso dolom Urin. Kadar glu- memperparah kerusakan jaringan yang timbul akibat
kosa darah yang tinggi menyebabkan lebih banyak glu- peningkatan kadar glukosa darah.
kosa yang masuk ke dalam tubulus ginjal untuk difiltrasi
melebihi jumlah yang dapat di reabsorbsi, dan kelebihan Peningkolon Penggunoon Lemok don Asidosis
glukosa akan dikeluarkan ke dalam urin. Hal ini secara Melobolik podo Diobeles. Pergeseran metabolisme
normal dapat timbul bila kadar glukosa darah mening- karbohidrat ke metabolisme lemak pada pasien diabetes
kat di atas 180 mg/dl, yaitu suatu kadar yarig disebut akan meningkatkan pelepasan asam-asam keto seperti
sebagai "nilai ambang" darah untuk timbulnya glukosa asam asetoasetat dan asam p-hidroksibutirat ke dalam
dalam urin. Bila kadar glukosa darah meningkat menja- plasma melebihi kecepatan ambilan dan oksidasinya
di 300 sampai 500 mg/dl-kadar yang umumnya dijum- oleh sel-sel jaringan. Akibatnya, pasien mengalami asi-
pai pada pasien diabetes berat yang tidak diobati-100 dosis metabolik berat akibat asam keto yang berlebih,
gram atau lebih glukosa akan dilepaskan ke dalam urin yang, terkait dengan dehidrasi akibat pembentukan urin
setiap harinya. yang berlebihan, dapat menimbulkan asidosis yang be-
rat. Hal ini cepat berkembang menjadi koma diabetikum
Kenoikon Kodor Glukoso Doroh Menyebob- dan kematian kecuali pasien segera diobati clengan se-
kqn Dehidrosi. Tingginya kadar glukosa darah (ka- jumlah besar insulin.
dang-kadang mencapai 8 sampai 10 kali normal pada Semua upaya kompensasi fisiologis yang terjadi pa-
pasien diabetes yang parah) dapat menyebabkan dehi- da asidosis metabolikjuga terjadi pada asidosis diabetik.
-
1024 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
N;rma*au.
iipid di hati)
lniurin,el+ fiendgli,alsu:: ':
,, tiOat'd*i
,
,' ,,',,,,!4gi,1,Bada
e Auto antibodi terhadap reseptor insulin :.i
i :.1,,..._ll:tri=, :.,.,. '::1.:,,= ', awa1ny,,,p,r,.,.,
o Mutasi reseptor insuiin Gfukagan,,plaq' Tinggi, dapat Tj
r Mutasi pe roxisome prol iferato rs' activato r rece pto r y
$f;tidak'
*"'
,, (PPABY).-. -, :':- r, =t,,t,,,,';='' :I ::r-...' ':I!-lqnuIuh .-::r i
, daP4fmenu'
:- '
o Mutasi yang =. ::tl : .: .,ftJn ,
::
menyebabkan obesitas genetik Glukosa ptaSme Meningkat' ,=,. Meningkal.r-
-={S.i5alnyamutasi-deptormelanokortin) :::- $ensitivitas,ini '
.r
Bahkan, pasien diabetes yang tidak dikontrol dengan koma hipoglikemik akibat kelebihan insulin. Namun,
baik semasa kanak-kanak cenderung meninggal karena napas berbau aseton dan pernapasan yang cepat dan da-
penyakitjantung pada usia dewasa muda. lam pada koma diabetikum tidak ditemukan pada koma
Dahulu, pengobatan diabetes cenderung dilakukan hipoglikemik.
dengan mengurangi karbohidrat dalam diet menjadi Pengobatan yang tepat pada pasien syok atau koma
sangat rendah sehingga insulin yang dibutuhkan sangat hipoglikemik adalah pemberian sejumlah besar glukosa
sedikit. Tindakan ini dapat menjaga kadar gula darah secara intravena secepatnya. Tindakan ini biasanya da-
agar tidak meningkat terlalu tinggi dan dapat mengu- lam waktu satu menit atau lebih akan membuat pasien
rangi hilangnya glukosa dalam urin, tetapi tindakan ter- bangun dari syoknya. Selain itu, pemberian glukagon
sebut tidak mencegah timbulnya keadaan abnormal pada (atau, epinefrin, walaupun kurang efektif) dapat menye-
metabolisme lemak. Akibatnya, sekarang ada kecende- babkan timbulnya proses glikogenolisis dalam hati dan
rungan untuk mengizinkan pasien menjalani diet dengan oleh karenanya akan meningkatkan kadar glukosa darah
kadar karbohidrat yang hampir normal dan diberikan dengan cepat. Jika tindakan di atas tidak dilakukan de-
insulin dengan takaran yang cukup guna memetabolis- ngan segera, kerusakan sel-sel saraf sistem saraf pusat
me karbohidratnya. Tindakan ini menekan kecepatan yang permanen sering kali terjadi.
metabolisme lemak serta mengurangi lingginya kadar
kolesterol darah.
Karena penyulit diabetes-sepedi aterosklerosis, Kepustakaan
sangat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, reti-
nopati diabetik, katarak, hipertensi, dan penyakit ginjal Barrett EJ: Insulin s elfect on glucose production; direct or indi-
kronik-lebih erat hubungannya dengan kadar lipid lect? J Clin Invest I l l :431, 2003.
dalam darah dan kadar glukosa darah, sebagian besar Barthel A, Schmoll D; Novel concepts in insttlin regulation of
dokter -juga menggunakan obat-obatan pengurang-lipid hepatic gluconeogenesis. Am J Physiol Endocrinol Metab
. untuk membantu mencegah timbulnya gangguan-gang- 285.8685,2003.
guan tersebut. Besser GM, Thorner MO: Comprehensive Clinical Endocrino-
logy, 3rd ed. Philadelphia; Mosby, Elsevier Science Limited,
2002
lnsulinoma-Hiperinsulinisme Bryant NJ, Govers R, James DE: Regulated transport of the
glucose transporter GLUTI. Nat Rey Mol Cett Biot 3;267,
Meskipun lebih jarang daripada diabetes, produksi in- 2002.
sulin yang berlebihan kadangkala terjadi akibat adanya Caumo A, Luzi L: First-phase insulin secretion; does it exist
adenoma pada pulau Langerhans. Kira-kira 10 sampai
in real life? Considerations on shape and function. Am J
15 persen dari adenoma ini sifatnya ganas, dan kadang-
Physiol Endocrinol Metab 287;837 I , 2001.
kadang bermetastasis dari pulau Langerhans ke seluruh DeWtt DE, Hirsch IB; Ornpafient insulin therapy in type I and
tubuh, sehingga baik pada kanker primer maupun kan- type 2 diabetes melitus: scientffic review. JAMA 289;2254,
ker metastasis timbul produksi insulin yang banyak se- 2003.
kali. Bahkan, untuk mencegah tirnbulnya gejala hipogli- Dunne MJ, Cosgrove KE, Shepherd RM, et al; Hyperinsulinism
kemia, pada beberapa pasien dapat diberikan lebih dari in infancy: from basic science to clinical disease. physiot
1000 gram glukosa setiap 24 jam.
Rev 84.239, 2001.
Efrat S: Regulation of insulin secretion; insights from engi-
Syok lnsulin don Hipoglikemio. Sepefii yang telah
neered beta-cell lines. Ann N Y Acad Sci l0l4:88, 2004.
ditekankan, sistem saraf pusat normalnya memperoleh
Gurnell M, Savage DB, Chatterjee VK, O'Rahitly S: The meta-
seluruh sumber energi terutama dari metabolisme kar-
b o I ic syndro me ; p e r ox is ome pr o life r at or- ac t iv at e d re c ept or
bohidrat, dan pemakaian glukosa ini tidak memerlukan
gamnxa and its therapeutic modulation. J Clin Endocrinol
insulin. Akan tetapi, bila tingginya kadar insulin menye-
Metab 88;2'/12, 2003.
babkan kadar glukosa darah turun sampai rendah seka-
Grundy SM, Brewer HB Jr Cleeman JI, et a/; Defnition of met-
li, metabolisme dalam sistem saraf pusat akan menjadi
abolic syndrome: Report of the National Heart, Lung, and
sangat tertekan. Akibatnya, pada pasien tumor peng-
Blood Institute/American Heart Association conference on
hasil-insulin, atau pasien diabetes yang menggunakan
scientifc issues related to definition. Circulation j09:433,
terlalu banyak insulin, akhirnya dapat menderita suatu
200,1.
sindrom yang disebut syok insulin yang terjadi sebagai
Hall JE, Suntmers RL, Brands MIl, et al; Resistance to the meta-
berikut.
bolic actions of insulin and its role in hypertension. Am J
Sewaktu kadar glukosa darah turun mencapai kisar-
Hypertens 7.772, 1994.
an 50 sampai 70 mg/100 ml, sistem saraf pusattiasanya
Hattersley AT: Unlocking the secrets of the pancreatic beta
menjadi mudah dirangsang, karena hipoglikemia pada
cell: man and mouse provide the key. J Clin Invest 114.314,
kisaran tersebut akan mensensitisasi timbulnya aktivitas
200,/.
saraf. Kadangkala dapat terjadi berbagai macam halusi-
Holst JJ, Gromada J; Role of incretin hormones in the regula-
nasi, namun pasien lebih sering hanya mengalami kece-
tion of insulin secretion in diabetic and nondi.abetic humans.
masan yang berlebihan, rasa gemetar di seluruh tubuh,
Am J Physiol Endocrinol Metab 287:E199, 200'/.
dan banyak berkeringat. Bila kadar glukosa darah turun
Httssain MA, Theise ND; Stem-cell therapy for diabetes ntelitus.
hingga 20 sampai 50 mg/100 ml, dapat timbul kejang
Lancet 364:203, 2004.
klonik dan hilangnya kesadaran. Bila kadar glukosa
Kowluru A; Regulatory roles for smoll C proteins in the pan-
turun lebih rendah lagi, kejang akan berhenti, dan ter-
jadilah koma. Bahkan, koma diabetikum akibat keku- creatic beta-cell: lessons fr.om models of impaired instt-
lin secretion. Am J Physiol Endocrinol Metab 285.8669,
rangan insulin kadang-kadang sukar dibedakan dengan
2003.
1028 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
Larsen PR, Kronenberg HM, Melmed S, Polonslqt KS: Wlliams lecular targets of insulin resistance. J Clin Invest 106: 165,
Tbxtbook of.Endocrinology, I)th ed. Philadelphia: WB 2000.
Saunders Co, 2003. Roden M. How free fatty acids inhibit glucose utilization in hu-
List JE Habener JF: Glucagon-like peptide I agonists and the man skeletal muscle. News Physiol Sci l9:92, 2001.
development and growth of pancreatic beta-cells. Am J Sahiel AR: Putting the brakes on insulin s,ignaling. N Engl J
Physiol Endocrinol Metab 286:E875, 200'1. Med349:2560, 2003.
Mann GE, Yudilevich DL, Sobrevia L: Regulation of amino acid Shi Y Taylor SI, Tan SL, Sonenberg N: When translation meets
and glucose transporters in endothelial and smooth muscle metabolism: multiple linl<s to diabetes. Endocr Rev 24:91,
cells. Physiol Rev 83:183. 2003. 2003.
Perseghiit G, Petersen K, Shulman GI: Celullar mechanism of Ten S, Maclaren N: Insulin resistance syndrome in children. J
' insulin resistance: potential links with inflammation. Int J Clin Endocrinol Metab 89:2526, 2004.
ObesRelatMetabDisord2T(Suppl 3):56,2003. Wilson PW, Grundy SM: The metabolic syndtome: practical
Pessin JE, Saltiel AR: Signaling pathways in insulin action: mo- guide to origins and treatment: Part I. Circulation 108 1422,
2003.
Hormon Pafatiroi' i
Kalsitonin, Metab olisme
Kalsium dan,Fosf dt,
Vitamin DrTulang,
dan Gigi
. : ,. ,',,
1029
1 030 UNIT XIV Endokrinologi dan Beproduksi
Kompleks kalsium dengan meningkat, kedua bentuk ion fosfat tersebut juga akan
anion 9oA (0,2 mmol/L) meningkat. Lebih lanjut lagi, ketika pH cairan ekstrasel
menjadi lebih asam, terjadi peningkatan relatif HrPOo- dan
penurunan HPO4-, sedangkan hal yang sebaliknya terjadi
bila cairan ekstrasel menjadi lebih alkali. Hubungan-hu-
bungan tersebut sudah disajikan dalam pembahasan ke-
seimbangan asam-basa di Bab 30.
Karena sangat sulit untuk menentukan jumlah yang
tepat dari HPO4- dan HrPOo- secara kimiawi, jumlah to-
tal fosfat biasanya dinyatakan dengan miligramfosfor per
desiliter (100 ml) darah. Jumlah rata-rata fosfor inorganik
yang diwakili oleh kedua ion fosfat tersebut adalah seki-
tar 4 mgldl, yang bervariasi antara batas normal sebesar 3
sampai 4 mgldl pada orang dewasa dan 4 sampai 5 mg/dl
pada anak-anak.
Fosfat lnorganik
dalam Cairan Ekstrasel
Fosfat inorganik dalam plasma terutama terdapat dalam
dua bentuk; HPO. dan H2PO4-. Konsentrasi HPO,- adalah
sekitar 1,05 mmol/L, dan konsentrasi HrPOo- sekitar 0,26 GAMBAR 79-2. Tetani hipokalsemik di tangan, yang disebut
mmol/L. Bila jumlah total fosfat dalam cairan ekstrasel spasme karpopedal.
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tutang, dan Gigi 1031
Ekskresi fosfat ginjal diatur oleh suatu mekanisme hidroksiapatit dan bukan tersusun sebagai kristal terpi-
overflow yang sudah dijelaskan di.Bab 29. Yaitu, brla sah yang tersusun dari masing-masing ion ini. Kemam-
konsentrasi fosfat dalam plasma menurun di bawah nilai puan ion-ion tersebut untuk berkonjugasi dengan kristal
kritis sebesar 1 mmol/L, semua fosfat dalam filtrat glome- tulang meluas ke banyak ion lain yang normalnya asing
rulus akan direabsorpsi dan tidak fosfat yang terbuang da- bagi tulang, seperti strontium, uraniurn, plutonium, elb-
lam urin. Namun bila konsentrasinya melebihi nilai kritis men transuranik lainnya, timbal, emas, logam berat lain,
tersebut, kecepatan pembuangan fosfat akan berbanding dagsedikitnya 9 sampai I4 produkradioaktif utamayang
lurus dengan jumlah penambahannya, Jadi, ginjal menga- dilepaskan dari ledakan bom hidrogen. Timbunan zat ra-
tur konsentrasi fosfat dalam cairan ekstrasel dengan cara dioaktif dalam tulang dapat menimbulkan radiasi jaringan
mengubah kecepatan ekskresi fosfat dengan memperhati- tulang untuk waktu yang lama, dan jilka zat ini tertimbun
kan konsentrasi fosfat plasma dan kecepatan filtrasi fosfat dalam jumlah tertentu, suatu sarkoma tulang pada akhir-
oleh ginjal. nya dapat terbentuk pada sebagian besar kasus.
Akan tetapi, seperli yang akan dijelaskan kemudian di
bab ini, PTH dapat sangat meningkatkan ekskresi fosfat Kekuoton Tekonqn don Torikon pqdo Tulong.
oleh ginjal, sehingga berperan penting dalam pengaturan Setiap serat kolagen di tulang padat terdiri atas segmen
konsentrasi fosfat plasma sebagaimana halnya dengan yang berulang-ulang secara periodik setiapjarak 640 ang-
pengaturan konsentrasi kalsium. strom di sepanjang perjalanamnya; kristal hidroksiapatit
terletak berdekatan dengan setiap segmen serat kolagen,
dan terikat erat padanya. lkatan yang erat ini mencegah
Tulang dan Hubungannya terjadinya "potongan" dalam tulang, yaitu, ikatan tersebut
dengan Kalsium mencegah kristal dan serat kolagen bergeser dari tempat-
Ekstrasel dan Fosfat nya, yang sangat diperlukan untuk membentuk kekuatan
tulang. Selain itu, segmen serat kolagen yang berdekatan
Tulang terdiri atas matriks organik keras yang sangat di- saling tumpang tindih satu dengan yang lain, hidroksi apa-
perkuat dengan timbunan gqram-garam kalsium. RaIa- tit tersusun tumpang tindih seperti batu
bata yang terselip
rata tulang padat mengarrdung berat yang terbentuk dari satu sama lain dalam suatu dinding batu bata.
sekitar 30 persen matriks dan 70 persen garam. Tulang Serat kolagen tulang, seperli halnya dengan tendon,
yang baru dibentuk dapat memiliki persentase matriks memiliki kekuatan tarikan yang besar, sedangkan garam
yang lebih besar dibandingkan dengan garam. kalsium memiiiki kekuatan tekanan yang besar. Gabung-
an kekuatan ini ditambah dengan derajat ikatan antara se-
Motriks Orgonik Tulong. Matriks organik tulang ter- rat kolagen dan kristal, membentuk struktur tulang yang
diri atas serat kolagen sebesar 90 sampai 95 persen, dan memiliki kekuatan tarikan yang ekstrem dan kekuatan
sisanya dibentuk oleh medium gelatinosa homogen yang tekanan yang ekstrem.
disebut substansi dasar. Serat kolagen terbentang teruta-
ma di sepanjang garis tekanan dan memberikan kekuatan
tu lang terhadap tarikan.
Presipitasi dan Absorpsi
Substansi dasar terdiri atas cairan ekstrasel dan pro- Kalsium dan Fosfat dalam
teoglikans, terutama kondroitin sufat dan asam hialuro- Tulang-Keseimbangan
nat.Fungsi yang pasti dari kedua substansi tersebut masih dengan Cairan Ekstrasel
belum diketahui, meskipun keduanya membantu meng-
atur timbunan garam kalsium. Hidroksiopotit Tidqk Mengendop dolom Coir-
on Ekstrosel Meskipun Terjodi Supersoturosi lon
Gorom-gorom Tulong. Timbunan garam kristalin Fosfot don Kolsium. Konsentrasi ion fosfat dan kal-
dalam matriks organik tulang terutama terdiri atas kal- sium dalam cairan ekstrasel lebih besar dari jumlah yang
sium danfosfal. Rumus kimia garam kristalin utam4yang diperlukan untuk menimbulkan terjadinya presipitasi
dikenal sebagai hidroltsiapatit adalah sebagai berikut: hidroksiapatit, Akan tetapi, terdapat inhibitor di hampir
semua jaringan tubuh dan plasma untuk mencegah presi-
Ca,o(PO)u(OH),
pitasi tersebut; inhibitor tersebut adalah pirofosfat. Oleh
Setiap kristal dengan panjang sekitar 4O0 angstrom, karena itu, kristal hidroksiapatit tidak dapat mengendap
tebal l0 sampai 30 angstrom, dan lebar 100 angstrom- di jaringan normal kecuali di tulang meskipun terjadi su-
berbentuk seperti suatu lempeng pipih yang panjang. Ra- persaturasi ion-ion tersebut.
sio relatifkalsium terhadap fosfat dapat sangat bervariasi
pada berbagai keadaan status nutrisi, yaitu rasio Ca/P pada Mekonisme Kolsifikqsi Tulong. Tahap awal produk-
dasar berat yang bervariasi antara 1,3 dan2,0. si tulang adalah sekresi molekul kolagen (yang disebut
Ion magnesium, natrium, kalium dan karbonat juga monomef kolagen) dan substansi dasar (terutama proteo-
dijumpai di antara garam-garam tulang, meskipun studi glikan) oleh osteoblas. Monomer kolagen berpolimerisasi
difraksi sinar-X gagal menunjukkan kristal yang dibentuk dengan cepat untuk membentuk serat kolagen; jaringan
oleh ion.ion tersebut. Oleh karena itu, ion-ion tersebut di- yang dihasilkan osteoid, yaitu suatu materi mirip karlila-
yakini berada dalam bentuk terkonjugasi dengan kristal go yang berbeda dari kartilago karena garam kalsium mu-
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tutang, dan Gigi 1033
dah mengalami presipitasi di dalamnya. Sewaktu osteoid sebagian besar fakta bahwa tulang mengandung jenis
dibentuk, sejumlah osteoblas terperangkap dalam osteoid kalsium yang dapat mengalami pertukaran yang selalu
dan menjadi inaktif. Pada tahap ini, osteoblas disebut os- berada dalam keseimbangan dengan ion kalsium dalam
teosit. cairan ekstrasel.
Dalam waktu beberapa hari setelah osteoid dibentuk, Sejumlah kecil kalsium yang dapat mengalami pertu-
garam kalsium mulai mengalami presipitasi pada per- karan ini juga merupakan kalsium yang dijumpai di se-
mukaan serat kolagen. Presipitat mula-mula terjadi pada mua sel jaringan, terutama sel dengan jenis yang memiliki
interval di sepanjang serat kolagen, yang membentuk ni- permeabilitas tinggi seperti sel di hati dan saluran cerna.
dus-nidus kecil yang dengan cepat bermultiplikasi dan Akan tetapi, sebagian besar kalsium yang dapat menga-
fumbuh selama berhari-hari dan berminggu-minggu un- lami perlukaran berada di dalam tulang. Pada keadaan
tuk menjadi produk akhir yaitu, kristal hidroksiapatit. normal, jumlahnya sekitar 0,4 sampai I persen dari total
Garam kalsium awal yang akan ditimbun bukan be- kalsium tulang. Kalsium ditimbun di tulang dalam bentuk
rupa kristal hidroksiapatit, namun senyawa amorf (non- garam yang mudah dimobilisasi seperti CaHpOo dan ga-
kristalin), yaitu suatu campuran garam seperti CaHPOo . ram kalsium amorf lainnya.
2HrO, Car(PO o)r'3HrO, dan lain-lain. Kemudian melalui Manfaat kalsium yang dapat mengalami pertukaran
proses substitusi dan penambahan atom, atau reabsorpsi ini adalah bahwa kalsium tersebut berfungsi sebagai sua-
dan represipitasi, garam-garam ini kemudian diubah men- tu mekanisme penyangga yang cepat untuk menjaga agar
j ad i kristal hidroksiapatit se lama berminggu-minggu atau konsentrasi ion kalsium dalam plasma tidak terlalu naik
berbulan-bulan. Beberapa persen senyawa tersebut tetap atau furun terlalu rendah pada keadaan transien dengan
berada dalam bentuk amorf. Hal ini penting karena garam kelebihan atau kekurangan ketersediaan kalsium.
amorf ini dapat diabsorbsi dengan mudah ketika sejumlah
kalsium tambahan dibutuhkan dalam cairan ekstrasel.
Mekanisme penimbunan garam kalsium dalam osteoid
Penimbunan dan Absorpsi Tulang-
tidak sepenuhnya dimengerti. Satu teori menyatakan bah- Remodeling Tulang
wa selama tahap pembentukan, serat kolagen tersusun se- Penimbunqn Tulong oleh Osleoblos. Tulang se-
cara khusus agar presipitasi garam kalsium dapat terjadi. cara kontinu dibentuk oleh osteoblas, dan secara kon-
Osteoblas seharusnya juga menyekresikan suatu zat ke tinu diabsorbsi ketika osteoklas menjadi aktif (Gambar
dalam osteoid untuk menetralisir suatu inhibitor (yang di- 79-4). Osteoblas dijumpai di permukaan luar tulang dan
yakini berupa pirofosfat) yang normalnya mencegah kris- di rongga-ronggatulang. Sejumlah kecil aktivitas osteo-
talisasi hidroksiapatit. B egitu pirofosfat telah dinetralkan, blastik terjadi secara kontinu di semua jaringan tulang
afinitas alamiah serat kolagen terhadap garam kalsium yang hidup (sekitar 4 persen dari semua permukaan tu-
akan menimbulkan terj adinya presipitasi.
lang pada orang dewasa di berbagai waktu), sehingga
sedikitnya sejumlah tulang baru dibentuk secara kon-
stan.
Presipitasi Kalsium di Jaringan Selain Tulang
dalam Keadaan Abnormal. Meskipun garam kalsium Absorpsi Tulong-Fungsi Osteoklos. Tulang juga
hampir tidak pemah mengendap di jaringan normal selain diabsorbsi secara kontinu dengan adanya osteoklas,
tulang, dalam keadaan yang abnormal, garam tersebut yang merupakan sel fagositik besar berinti banyak (se-
juga dapat mengendap di jaringan lain. Contohnya, garam banyak 50 inti), dan suatu turunan monosit atau sel mi-
tersebut mengendap di dinding arteri pada keadaan yang
disebut arteriosklerosls dan mengakibatkan arteri menjadi
pipa yang mirip tulang. Tak jauh berbeda, garam kalsium Osteoblas Periosteum fibrosa
sering kali mengendap di jaringan yang berdegenerasi
atau di bekuan darah yang sudah tua. Kemungkinan pada
keadaan-keadaan tersebut, faktor inhibitor yang normal-
nya mencegah pengendapan garam kalsium menghilang
dari jaringan, sehingga terjadi proses presipitasi.
rip monosit yang dibentuk di sumsum tulang. Osteoklas dipenuhi. Pembentukan tulang berhenti apabila tulang
pada keadaan normal bekerja aktif di daerah permukaan mulai mencapai pembuluh darah yang memasok daerah
tulang seluas kurang dari I persen seluruh luas permu- tersebut. Kanal tempat berjalannya pembuluh-pembuluh
kaan tulang orang dewasa. Kita akan mengetahuinya di darah ini, yang disebut kanal Havers, adalah semua sisa
bab ini bahwa PTH mengatur aktivitas absorpsi tulang peninggalan rongga tulang yang asli. Setiap daerah baru
oleh osteoklas. dari tulang yang dibentuk dengan cara demikian disebut
Secara histologi, absorpsi tulang terjadi bersebelah- osteon, yang tampak pada Gambar 79-5.
an dengan osteoklas. Mekanisme absorpsi ini diyakini
terjadi sebagai berikut: Osteoklas mengeluarkan tonjol- Monfool Remodeling Tulong Secoro Konlinu.
annya yang menyerupai vili ke aiah tulang, yang mem- Pembentukan dan absorpsi tulang secara kontinu memi-
bentuk suatu permukaan bergelombang yang berdekatan liki beberapa fungsi fisologis penting. Pertama, tulang
dengan tulang. Vili tersebut menyekresikan dua macam biasanya menyesuaikan kekuatannya agar. sebanding
zal: (l) enzim proteolitik, yang dilepaskan dari lisosom dengan derajat tekanan yang diterimanya. Akibatnya,
osteoklas dan (2) beberapa asam, yang meliputi asam tulang akan menebal .jika menerima beban berat. Ke-
laktat dan asam sitrat, yang dilepaskan dari mitokondria dua, bentuk tulang bahkan dapat disusun kembali agar
dan vesikel sekretoris. Enzim tersebut akan mencerna berfungsi sebagai penyangga daya mekanik, oleh proses
atau melarutkan matriks organik tulang, dan asam me- pembentukan dan absorpsi tulang sesuai dengan pola
nimbulkan terlarutnya garam tulang. Sel osteoklas juga stress pada tulang. Ketiga, karena tulang yang tua men-
mengimbibisi tulang dengan memfagositosis partikel jadi relatif lemah dan rapuh, matriks organik yang baru
kecil dari matriks dan kristal tulang, dan pada akhirnya diperlukan sewaktu matriks organik yang tua berdege-
iuga akan melarutkan zal-zat ini dan melepaskan pro- nerasi. Dengan cara ini, kekuatan tulang dipertahankan.
duknya ke dalam darah. Bahkan, tulang anak-anak dengan kecepatan pembentuk-
an dan absorpsi yang tinggi, memperlihatkan sedikit ke-
Penimbunon don Absorpsi Tulong Normolnyo rapuhan dibandingkan dengan tulang usia lanjut, dengan
Berodo dolom Keseimbongon. Pada keadaan kecepatan pembentukan dan absorpsi yang lambat.
normal, kecuali dijaringan tulang yang sedang tumbuh,
kecepatan pembentukan dan absorpsi tulang sama satu Pengoluron Kecepolon Pembenlukon Tulong
dengan yang lain, sehingga total massa tulang diper- oleh "Slress" Tulong. Pembentukan tulang sesuai
tahankan konstan. Osteoklas biasanya terdapat dalam dengan beban tekanan yang diterima tulang tersebut.
jumlah kecil namun terkonsentrasi, dan begitu sebuah Contohnya, tulang atlet menjadi lebih berat dibanding-
massa osteoklas mulai terbentuk, osteoklas biasanya kan tulang non-atlet. Selain itu,.iika seseorang merniliki
akan memakan tulang selama kira-kira 3 minggu, yang satu tungkai yang dibidai namun kaki yang lain mampu
akan menciptakan terowongan dengan kisaran diameter berjalan, tulang kaki yang dibidai akan menjadi tipis dan
0,2 sampai 1 milimeter dan panjang beberapa milime- sebanyak 30 persen tulang tersebut akan mengalami de-
ter. Pada akhir tahap ini, osteoklas menghilang dan te- kalsifikasi selama beberapa minggu, sedangkan tulang
rowongan akan ditempati osteoblas; kemudian tulang kaki yang satunya tetap tebal dan mengalami kalsifikasi
yang baru mulai terbentuk. Pembentukan tulang kemu- normal. Oleh karenanya, stress fisik yang kontinu akan
dian berlanjut selama beberapa bulan. Tulang yang baru merangsang pembentukan dan kalsifikasi tulang oleh
berada dalam lingkaran konsentris yangberlapis (lame- osteoblas.
la) pada permukaan dalam rongga sampai terowongan Stress tulangjuga menentukan bentuk tulang dalam
keadaan-keadaan tertentu. Misalnya, jika sebuah tulang
panjang patah di bagian tengahnya dan selanjutnya
mengalami pemulihan di bagian sudut, stress tekanan
di bagian dalam sudut menyebabkan peningkatan pem-
bentukan tulang, dan peningkatan absorpsi ter.jadi pada
sisi luar sudut yaitu bagian tulang yang tidak tertekan.
Setelah beberapa tahun peningkatan pembentukan di sisi
dalam tulang dan absorpsi di permukaan luarnya, bentuk
tulang dapat menjadi hampir lurus, terutama pada anak-
anak karena proses remodeling tulang yang cepat pada
usia yang lebih muda.
ry-&
Protein
I
ATPase Alkalin
puh ini mencegah kerja vitamin D yang berlebihan ketika
asupan vitaniin D, bdrubah dalam kisaran yang luas.
Kedua, konversi terkontrol dari vitamin D, menjadi
pengikat terstimulasi fosfatase
kalsium kalsium 25-hidroksikolekalsiferol ini akan mempertahinkan vi-
Ii3*__*t_* *_: i tamin D yang disimpan di hati untuk penggunaan lebih
J" lnhibisi lanjut di masa mendatang. Begitu vitamin D ini dikon_
Y
i
Absorpsi kalsium oleh usus 1
versi, vitamin D tersebut akan berada dalam tubuh hanya
t
I
untuk waktu beberapa minggu, sedangkan dalam bentuk
3 t vitamin D, vitamin tersebut dapat disimpan di hati selama
7 t
j berbulan-bulan.
Konsentrasi ion kalsium dalam plasma * * * * -
osteos it.
Sel-sel oksifil
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tulang, dan
Gigi 103g
Aktivasi sistem osteoklastik terjadi dalam dua tahap: Siklik Adenosin Monofosfot Sebogoi Mediotor
(l) aktivasi yang berlangsung dengan segera dari osteo- Efek Hormon Porotiroid. Sebagian besar efek pTH
klas yang sudah terbentuk, dan (2) pembentukan osteo- pada organ sasarannya diperantarai oleh siklik adenosin
klas baru. Kelebihan PTH selama beberapa hari biasanya monofosfat (cAMP) yang bekerja sebagai mekanisme
menyebabkan sistem osteoklastik berkembang dengan second messenger. Dalam waktu beberapa menit setelah
baik, tetapi karena pengaruh rangsangan pTH yang kuat, pemberian PTH, konsentrasi cAMp di dalam osteosit,
pertumbuhan ini berlanjut terus selama berbulan-bulan. osteoklas, dan sel-sel sasaran lainnya meningkat. Selan-
Setelah kelebihan PTH selama beberapa bulan, resorpsi jutnya, cAMPmungkin bertanggung jawab terhadap bebe-
osteoklastik tulang dapat menyebabkan lemahnya tulang rapa fungsi osteoklas seperti sekresi enzim dan asam-asam
dan menyebabkan rangsangan sekunder pada osteoblas sehingga terjadi reabsorpsi tulang dan pembentukan 1,25-
yang mencoba memperbaiki keadaan tulang yang lemah. dihidroksikolekalsiferol di dalam ginjal. Mungkin masih
Oleh karena itu, efek yang terakhir tersebut sebenarnya ada efek-efek langsung lain dari pTH yang fungsinya ti-
adalah untuk meningkatkan aktivitas osteoblastik dan os- dak bergantung pada mekanisme second messenger.
teoklastik. Narnun, bahkan pada tahap akhir, masih terjadi
lebih banyak absorysi tulang daripada penimbunan tulang
dengan adanya kelebihan PTH yang terus menerus. Pengaturan Sekresi Paratiroid
Bila dibandingkan dengan jumlah total kalsium dalam oleh Konsentrasi lon Kalsium
cairan ekstrasel (yang besarnya kira-kira 1000 kali), ternya-
ta tulang mengandung banyak sekali kalsium, bahkan bila Bahkan penurunan konsentrasi ion kalsiurn yang paling
PTH menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium yang sedikit pun dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan
sangat besar dalam cairan ekstrasel, tidaklah rnungkin un- kelenjar paratiroid meningkatkan kecepatan sekresinya
tuk memperhatikan adanya efek yang berlangsung dengan dalam waktu beberapa menit; bila penurunan konsentrasi
segera pada tulang. Pemberian atau sekresi pTH yang di- kalsium menetap, kelenjar akan menjadi hipertrofi, se-
perlama--{alam waktu beberapa bulan atau beberapa ta- ring kali menjadi lima kali lipat atau lebih. Contohnya,
hun-akhirnya menyebabkan absorpsi seluruh tulang yang kelenjar paratiroid menjadi sangat memb esar pada rakhi-
sangat nyata diserlai pembentukan rongga-rongga yang be- tis, saat kadar kalsium biasanya hanya tertekan sedikit;
sar yang terisi dengan osteoklas besar berinti banyak. juga, kelenjar menjadi sangat besar saat hamil, walaupun
penurunan konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstra-
sel ibu sangat sulit diukur; dan kelenjar sangat membesar
Hormon Paratiroid Menurunkan selama laktasi karena kalsium digunakan untuk pemben-
Ekskresi Kalsium dan Meningkatkan tukan air susu ibu.
Ekskresi Fosfat oleh Ginjal Sebaliknya, keadaan-keadaan yang men ingkatkan kon-
Pemberian PTH menyebabkan pelepasan fosfat dengan
sentrasi ion kalsium di atas nilai normal akan menyebab-
cepat ke dalam urin karena efek dari hormon tersebut
kan berkurangnya aktivitas dan ukuran kelenjar paratiroid.
yang menyebabkan berkurangnya reabsorpsi ion fosfat di
Beberapa keadaan tersebut meliputi: (l) jumlah kalsium
tubulus proksimal.
PTH juga meningkatkan reabsorpsi kalsium di tubulus
ginjal pada waktu yang sama dengan berkurangnya reab-
sorpsi fosfat oleh hormon paratiroid. Selain itu, hormon Hormon paratiroid
ini meningkatkan kecepatan reabsorpsi ion rnagnesium
dan ion hidrogen, sewaktu hormon ini mengurangi reab-
sorpsi ion natrium, kalium dan asarn amino dengan cara
1 000
yang sangat mirip seperti hormon paratiroid memenga-
ruhi fosfat. Peningkatan absorpsi kalsium terutama terjadi 800 6
t!
di bagian akhir tubulus distal, duktus koligentes, bagian a.J
awal duktus koligentes, dan mungkin berlanjut ke ansa 600 ,E €
tru,
Henle asenden. oo-
Bila bukan oleh karena efek PTH pada ginjal dalam 400 g,
meningkatkan reabsorpsi kalsium, pelepasair kalsium Y
yang berlangsung terus menerus itu akhirnya akan meng- 200
habiskan mineral tulang dari cairan ekstrasel dan tulang.
yang berlebihan dalam diet, (2) meningkatnya vitamin cepat menurunkan konsentrasi ion kalsium dalam darah,
D dalam diet, dan (3) absorpsi tulang yang disebabkan dan keadaan ini dimulai dalam waktu beberapa menit
oleh faktor-faktor selain PTH (contohnya, absorpsi tulang sesudah pemberian suntikan kalsitonin, paiing sedikit
yang disebabkan oleh tidak digunakannya tulang). melalui dua cara:
Gambar 79-ll menunjukkan perkiraan hubungan ku-
1. Efek yang berlangsung dengan segera adalah
antitatif antara besarnya konsentrasi kalsium plasma dan
pengurangan kerja absorpsi osteoklas dan mungkin
konsentrasi PTH plasma. Kurva merah tebal menggam-
efek osteolitik dari membran osteositik di seluruh
barkan efek yang segera terjadi bila konsentrasi kalsium
tulang, sehingga menggeser keseimbangan penim-
berubah selama beberapa jam. Keadaan ini menunjukkan
bunan kalsium sesuai dengan cepatnya perlukaran
bahwa bahkan penurunan konsentrasi kalsium dalam jum-
garam-garam kalsium tulang. Efek ini terutama
lah kecil dari nilai normal dapat melipatduakan atau meli-
bermakna pada binatang muda sebab dibutuhkan
pattigakan PTH plasma. Perkiraan hubungan yang kronis
pertukaran cepat antara kal sium yang diabsorpsi
dapat kita jumpai bila selama beberapa minggu timbul
dengan kalsium yang ditimbun.
perubahan konsentrasi ion kalsium, sehingga memberi-
kan waktu bagi kelenjar untuk menjadi sangat hipertrofi,
2. Efek kalsitonin yang kedua dan lebih lama adalah
penurunan pembentukan osteoklas yang baru. Se-
yang ditunjukkan dengan garis merah terputus-putus; hal
lain itu, karena resotpsi osteoklastik tulang meng-
ini menggambarkan bahwa penurunan konsentrasi kal-
arah secara sekunder kepada aktivitas osteoblas-
sium plasma hanya beberapa miligram per desiliter saja
tik, jumlah osteoklas yang berkurang diikuti oleh
dapat menggandakan sekresi PTH. Keadaan ini merupa-
berkurangnya jumlah osteoblas. Oleh karena itu,
kan dasar dari sistem umpan balik tubuh yang sangat kuat
dalam jangka waktu yang panjang, hasil akhirnya
untuk pengaturan konsentrasi ion kalsium plasmajangka
adalah berkurangnya aktivitas osteoklastik dan
panjang.
osteoblastik, dan akibatnya, efek pemanjangan
konsentrasi ion kalsium plasma sangat sedikit.
Artinya, efek terhadap kalsium plasrna terutama
Kalsitonin bersifat sementara, paling lama bertahan untuk be-
Kalsitonin, suatu hormon peptida yang disekresi kelenjar berapajam sampai beberapa hari.
tiroid, cenderung untuk menurunkan konsentrasi kalsium Kalsitonin juga mempunyai efek ringan terhadap kal-
plasma dan, umumnya, mempunyai efek yang berlawanan sium di tubulus ginjal dan usus halus. Sekali lagi, efeknya
dengan efek yang dihasilkan oleh PTH. Namun, peranan berlawanan dengan efek PTH, tetapi efek tersebut mem-
kalsitonin secara kuantitatif lebih lemah dibandingkan punyai manfaat yang kurang penting sehingga sering ku-
PTH dalam mengatur konsentrasi ion kalsium. rang dipertimbangkan.
Sintesis dan sekresi kalsitonin terjadi di sel-sel para-
folikel, atau sel-sel C, yang terletak di dalam jaringan in- Kolsitonin Mempunyoi Efek yong Lemoh Terho-
terstisial di antara folikel kelenjar tiroid. Sel-sel tersebut dop Konsentrosi Kolsium Plqsmo podo Mqnu-
mencakup hanya 0,1 persen dari kelenjar tiroid manusia sio Dewqso. Penyebab lemahnya efek kalsitonin pada
dan merupakan sisa kelenjar ultimobrankial pada bina- kalsium plasma ada dua hal. Pertama, setiap awal pe-
tang yang lebih rendah, seperti ikan, amfibi, reptil, dan ngurangan konsentrasi ion kalsium yang disebabkan oleh
unggas. Kalsitonin merupakan polipeptida besar dengan kalsitonin dalam wakfu beberapa jam akan menimbulkan
berat molekul kira-kira 3400 dan mempunyai rantai yang rangsangan 1,ang kuat untuk sekresi PTH, yang hampir
terdiri atas 32 asam amino. seluruhnya mengatasi efek kalsitonin. Ketika kelenjar
tiroid diangkat dan kalsitonin tidak lagi disekresi, konsen-
Peningkolon Konsentrosi Kolsium Plosmo Me- trasi ion kalsium darah dalam waktu lama tidak berubah
rongsong Sekresi Kolsitonin. Stimulus utama sekresi secara bermakna, yang sekali lagi menunjukkan bahwa
kalsitonin adalah peningkatan konsetrasi ion kalsium pengaturan yang dilakukan oleh sistem PTH mengatasi
plasma. Hal ini berlawanan dengan sekresi PTH, yang hal tersebut.
distimulus oleh penurunan konsentrasi kalsium. Kedua, pada orang dewasa, kecepatan absorpsi dan
Pada beberapa binatang muda tetapi sedikit pada ma- penimbunan kalsium sehari-hari sangat kecil, dan bah-
nusia, peningkatan konsentrasi kalsium plasma sekitar 10 kan sesudah kecepatan absorpsi diperlambat oleh kalsi-
persen menyebabkan peningkatan kecepatan sekresi kal- tonin, ternyala kecepatan ini masih mempunyai pengaruh
sitonin sebanyak dua kali lipat atau lebih, yang ditunjuk- yang sedikit sekali terhadap konsentrasi kalsium plasma.
kan oleh garis biru pada Gambar 79-ll . Kondisi ini me- Pada anak-anak, efek kalsitonin ini jauh lebih besar se-
mungkinkan terjadinya mekanisme umpan balik hormon bab pembentukan tulang kembali pada anak-anak terjadi
kedua dalam pengaturan konsentrasi ion kalsium plasma, lebih cepat, disertai dengan absorpsi dan penimbunan kal-
namun mekanisme tersebut relatif lebih lemah dan cara sium sampai sebesar 5 gram afau lebih per hari---jumlah
kerjanya berlawanan dengan sistem PTH. ini setara dengan 5 sampai 10 kali lipat dari jumlah total
kalsium dalam seluruh cairan ekstrasel. Selain itu,, pada
Kolsitonin Menurunkon Konsentrosi Kolsium Plqs- penyakit-1ren),akit tulang tertentu; seperti peny akit P aget,
mo. Pada beberapa binatang muda, kalsitonin dengan ketika terjadi aktivitas osteoklastik yang sangat cepat,
61 LED
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tulang, dan Gigi 1041
ternyata kalsitonin masih mempunyai efek yang lebih dari hati dan usus halus, mengandung cukup kalsium yang
kuat dalam mengurangi proses absorpsi kalsium. ikut dalarn proses peftukaran (suatu jumlah total kira-
kira l0 gram dalam seluruh tubuh) sehingga dapat me-
nyebabkan timbulnya sistem penyangga tambahan guna
Ringkasan Pengaturan membantu mempertahankan kestabilan konsentrasi ion
Konsentrasi lon Kalsium kalsium dalam cairan ekstrasel.
Pada suatu waktu, jumlah kalsium yang diabsorbsi ke da- Pengoluron Hormonol Konsentrosi lon Kolsium-
lam atau yang dikeluarkan dari cairan tubuh dapat seba- Goris Pertohonon Keduo. Pada saat yang bersamaan
nyak 0,3 gram dalam I jam. Contohnya, pada diare, be- dengan berlangsungnya mekanisme peftukaran kalsium
berapa gram kalsium dapat disekresikan ke dalam getah dalam tulang yang "menyangga" kalsium dalam cairan
pencemaan, masuk ke dalam saluran intestinal, dan setiap ekstrasel, sistem hormon paratiroid dan kalsitonin juga
harinya dikeluarkan ke dalam feses. mulai bekerja. Dalam waktu 3 sampai 5 rrenit setelah ter-
Sebaliknya, sesudah makan banyak sekali kalsium, jadi kenaikan konsentrasi ion kalsium, kecepatan sekresi
khususnya bila juga ada aktivitas vitamin D yang berle- PTH sudah menurun. Sepeti yang telah dijelaskan, ke-
bihan, maka orang itu mungkin mengabsorbsi kalsium adaan ini menimbulkan mekanisme majemuk yang dapat
sebanyak 0,3 gram dalam I jam. Gambaran ini menyamai dipakai untuk mengurangi konsentrasi ion kalsium agar
jumlah total kalsium di seluruh cairan ehstrasel yang kembali ke kadarnya yang normal.
besarnya kira-kira I gram. Penambahan atau penarikan Pada saat bersamaan dengan terjadinya penurunan
sebanyak 0,3 gram ke atau dari sejumlah kecil kalsium PTH, kalsitonin malah meningkat. Pada binatang muda
dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan hiperkalsemia dan mungkin juga pada anak-anak kecil (mungkin tebih
at4u hipokalsemia yang serius. Akan tetapi, ada suatu sedikit pada orang dewasa), kalsitonin menyebabkan tim-
pertahanan pertama yang dapat dipakai untuk mencegah bulnya penimbunan kalsium pada tulang yang cepat, dan
terjadinya keadaan ini bahkan sebelum sistem umpan ba- mungkin juga pada beberapa sel jaringan yang lainnya.
lik hormon paratiroid dan hormon kalsitonin mempunyai Oleh karena itu, pada binatang yang usianya sangat muda,
kesempatan untuk bekerja. kelebihan kalsitonin menyebabkan kembalinya konsen-
trasi ion kalsium yang tinggi ke kadar normalnya yang
Fungsi Penyonggo Proses Pertukoron Kqlsium mungkin sangat lebih cepat daripadayang dapat dicapai
dolom Tulong- Goris Pertohonon Perlqmo. Ga- oleh mekanisme penyangga perlukaran kalsium sendiri.
ram-garam kalsium dalam tulang yang telah mengalami Pada keadaan kelebihan kalsium yang berlangsung
pertukaran, yang telah dibicarakan di bab ini, merupakan lamahtau pada defisiensi kalsium yang berlangsung lama,
senyawa kalsium fosfat yang amorf, mungkin terutama maka tampaknya hanya mekanisme PTH yang benar-be-
mengandung CaHPO. atau beberapa senyawa yang mirip, nar berguna untuk mempertahankan konsentrasi ion kal-
yang terikat secara longgar di dalam tulang dan terdapat sium yang normal dalam plasma. Bila dalam diet pasien
dalam keseimbangan timbal balik dengan ion kalsium dan terus menerus terdapat defisiensi kalsium, PTH sering
fosfat dalam cairan ekstrasel. kali dapat merangsang absorpsi kalsium yang cukup dari
Jumlah garam-garam yang tersedia untuk pertukaran tulang untuk mempeftahankan konsentrasi ion kalsium
kira-kira 0,5 sampai I persen dari jumlah total garam-ga- dalam plasma yang normal selama setahun atau lebih, te-
ram kalsium tulang, yang seluruhnya berjumlah 5 sam- tapi akhirnya, bahkan tulang sendiri akan kehabisan kal-
pai l0 gram kalsium. Oleh karena mudahnya penimbun- sium. Jadi, dapat dikatakan, tulang merupakan cadangan
an garam-garam yang ikut dalam proses peftukaran ini, penyangga kalsium yang besar, yang dapat dimanipulasi
dan karena mudahnya proses peruraiannya, peningkatan oleh PTH. Namun, bila cadangair tulang kehabisan kalsi-
konsentrasi ion kalsium dan fosfat dalam cairan ekstrasel um atau, secara berlawanan, menjadijenuh dengan kalsi-
di atas normal segera menimbulkan penimbunan garam- um, pengaturan konsentrasi ion kalsium ekstrasel jangka
garam yang ikut dalam proses pertukaran tersebut. Seba- panjang hampir seluruhnya terletak pada peranan PTH
liknya, penurunan konsentrasi ini menyebabkan absorpsi dan vitamin D dalam mengatur absorpsi kalsium dari usus
dari garam yang ikut dalam proses pertukaran ini dengan dan ekskresi kalsium dalam urin.
cepat. Reaksi ini berlangsung cepat karena klistal tulang
yang amorf itu sarigat kecil dan daerah permukaan total
yang terpapar dengan cairan tulang mungkin luasnya Patofisiologi Hormon
sebesar satu akre atau lebih.
Selain itu, setiap menit kira-kira 5 persen dari seluruh
Paratiroidn Vitamin D,
darah melewati tulang-jadi, kira-kira 1 persen dari se-. dan Penyakit Tulang
lurufr cairan ekstrasel setiap menitnya. Oleh karena itu,
dalam waktu kira-kira 70 menit, setengah dari kelebihan
Hipoparatiroidisme
kalsium yangada di dalam cairan ekstrasel dibuang oleh Bila kelenjar paratiroid tidak menyekresikan PTH dalam
fungsi penyangga tulang ini. iumlah cukup, reabsorpsi osteositik kalsium yang dapat
Sebagai fambahan fungsi penyangga pada tulang ini, bertukar akan menurun dan osteoklas menjadi inaktif
mitokondria dari sebagian besar jaringan tubuh, terutama selurirhnya. Sebagai akibatnya, reabsorpsi kalsium dari
1042 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
tulang menladi sangat tertekan sehingga kadar kalsium diografi tulang memperlihatkan dekalsifikasi yang.luas
dalam cairan tubuh menurun. Namun, karena kalsium dan, kadang-kadang, daerah kistik besar yang melekuk
dan fbsfat tidak diabsorbsi dari tulang, tulang biasanya ke dalam Qtunch-out) pada tulang yang dipenuhi de-
tetap kuat. ngan osteoklas berbentuk "tumor" sel raksasa osteoklas.
Bila kelenjar paratiroid tiba-tiba diangkat, kadar Fraktur multipel dari tulang yang sudah lemah dapat di-
kalsium dalam darah turun dari nilai normal 9,4 mgldl sebabkan hanya oleh trauma yang ringan, terutama bila
menjadi 6 sampai 7 mgldl dalam waktu 2 sampai 3 hari, kista terbentuk. Penyakit tulang kistik akibat hiperpara-
dan konsentrasi fosfat dalam darah dapat menjadi berli- tiroidisme disebut osteitis fbrosa kistik.
pat ganda. Bila kadar kalsium yang rendah ini dicapai, Aktivitas osteoblastik pada tulang juga sangat me-
tanda-tanda umum tetani dapat ditemukan. Di antara ningkat sebagai suatu usaha untuk membentuk tulang
otot tubuh yang sangat peka terhadap spasme tetani ada- baru dalam jumlah cukup untuk menggantikan tulang
lah otot laring. Spasme otot laring dapat menghambat tua yang diabsorbsi oleh aktivitas osteoklastik. Bila
jalannya respirasi, yang merupakan penyebab kematian osteoblas menjadi aktif, osteoblas ini menyekresikan ba-
yang umum pada tetani kecuali bila dilakukan pengobat- nyak sekali/os/atase alkali. O'leh karena itu, salah satu
an yang tepat. temuan penting yang dapat dipakai untuk mendiagnosis
Oleh karena sebagian besar batu ginjal sedikit larut menandakan stres fisiologis yang nyata pada tulang,
dalam media alkali, maka kecenderungan pembentukan mengakibatkan juga aktivitas osleoblastik yang cepat.
batu ginjal lebih banyak terjadi pada urin yang alkalis Osteoblas ini menjadi dasar tirnbulnya banyak sekali
daripada urin yang asam. Dengan alasan inilah, diet osteoid yang tidak berkalsifikasi sebab kadar ion kal-
asidotik dan obat-obatan yang mengasamkan urin lebih sium dan fosfatnya tidak cukup. Akibatnya, osteoid
sering digunakan untuk mengobati batu ginjal. yang baru dibentuk tidak terkalsihkasi, dan lemah,. se-
cara bertahap menggantikan tulang yang lebih tua yang
telah direabsorbsi.
Hiperparatiroidisme Sekunder
Teloni podo Rokhilis. Pada stadium awal rakhitis, ti-
Pada hiperparatiroidisme sekunder, kadar PTH yang dak pernah terjadi tetani sebab hormon paratiroid secara
tinggi terjadi sebagai kompensasi terhadap keadaan terus menerus merangsang absorpsi osteoklastik tulang
hipokalsemia daripada zidanya kelainan primer pada dan, oleh karena itu, mempertahankan kadar kalsium
keleniar paratiroid. Hal ini berlawanan dengan hiperpa- yang hampir normal dalam cairan ekstrasel. Akan tetapi,
ratiroidisme primer, yang terkait dengan kondisi hiper-
bila tulang akhirnya kehabisan kalsium, maka kadar kal-
kalsemia.
sium dapat cepat berkurang. Bila kadar kalsium darah
I{iperparatiroidisme sekunder dapat disebabkan turun di bar.vah 7 mg/dl, tanda-tanda umum tetani timbul
oleh defisiensi vitamin D atau penyakit ginjal kronis, dan anak dapat meninggal akibat spasme pernapasan
ketika ginjal yang rusak tidak dapat memproduksi ben-
tetanik kecuali bila diberikan kalsium intravena, yang
tuk vitarnin D aktif, yaitu 1,25 dihidroksikolekalsiferol,
segera mengurangi tetani.
dalam jumtah yang cukup, Seperti yang akan dibahas
lebih mendalam di bagian berikutnya, defisiensi vitamin Pengobolon Rokhitis. Pengobatan rakhitis .jelas
D menyebabkan osteomalasia (mineralisasi tulang tidak bergantung pada suplai kalsium dan fosfat yang adekuat
adekuat), dan peningkatan kadar PTH menyebabkan ab- dalam diet dan, yang sama pentingnya, pemberian se-
sorpsi tulang. jumlah besar vitamin D. Bila vitamin D tidak diberikan,
maka hanya sedikit kalsium dan fosfat yang diabsorbsi
dari usus halus.
Rakhitis-Defisiensi Vitamin D
Osleomolosio-"Rokhilis Dewoso". Orang de-
Rakhitis terutama terjadi pada anak-anak. Rakhitis dise- wasa.jarang sekali menderita defisiensi vitamin D atau
babkan bleh defisiensi kalsium atau fosfat dalam cairan kalsium yang berat d:{Aidid sehari-harinya sebab un-
ekstrasel. Bila anak-anak mendapat sinar matahari secara tuk pertumbuhan tulang, pada orang dewasa tidak diper-
adekuat, maka 7-dehidrokolesterol yang ada pada kulit
lukan banyak kalsiurr*seperti pada masa kanak-kanak.
diaktifkan oleh sinar ultraviolet dan membentuk vitamin Akan tetapi, kadangkala dapat timbul defisiensi vitamin
D., yang dapat mencegah timbulnya rakhitis dengan cara D dan kalsium yang berat sebagai akibat dari steatore
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat dari usus ha- (kegagalan mengabsorbsi lemak), karena vitamin D
lus, seperti yairg telah dijelaskan di awal bab ini. larut dalam lemak, darr kaislum cenderung membentuk
Anak-ar-rak yang selama musim dingin terus menerus
senyawa sabun tidak-larut dengan lemak; sehingga aki-
berada di dalam rumah, bila tanpa mendapat suplementa-
batnya, pada steatore, vitamin D dan kalsium cenderung
si dalam dietnya, pada umumnya tidak mendapat jumlah keluar bersama-sama dengan feses. Pada keadaan ini,
vitamin D yang cukup. Rakhitis cenderung terjadi ter- seorang dewasa yang kadangkala absorpsi kalsium dan
utama pada musim semi sebab vitamin D yang terbentuk
fosfatnya jelek, dapat mengalami rakhitis, walaupun
selama musim panas sebelumnya disimpan di dalam hati
hampir tidak pernah berlanjut menjadi tetani, tetapi se-
dan masih tersedia untuk dipakai nanti pada awal musim
ring kali merupakan penyebab timbulnya ketidakmam-
dingin. Selain itu, absorpsi kalsium dan fosfat dari tulang puan tulang yang parah.
dapat mencegah munculnya tanda-tanda klinis rakhitis
selama bulan-bulan pertama defisiensi vitamin D. Osleomolosio don Rokhiiis yong Disebobkon
Penyokii Ginjol. "Rakhitis ginjal" merupakan jenis
Konsenlrosi Kolsium don Fosfol dolom Plosmo osteomalasia yang disebabkan oleh kerusakan ginjal
Menurun podo Rokhilis. Biasanya, kadar kalsium yang lama. Penyebab kelainan ini terutama adalah ke-
dalam plasma pasien rakhitis hanya sedikit menurun, te- gagalan ginjal yang rusak untuk membentuk 1,25-dihi-
tapi kadar fosfatnya sangat menurun. Keadaan ini terjadi droksikolekalsiferol, yang merupakan bentuk vitamin D
karena kelenjar paratiroid mencegah turunnya kadar kal- yang aktif. Pada pasien yang kedua ginjalnya dibuang
sium dengan cara meningkatkan proses absorpsi tulang atau yang mengalami kerusakan dan yang selanjutnya
setiap kali kadar kalsium mulai turun. Namun, tidak ada mendapat pengobatan dengan hemodialisis, masalah
sistem pengatur yang baik yang dapat dipakai untuk kelainan rakhitis gin-jal sering kali rnerupakan salah satu
mencegah berkurangnya kadar fosfat, dan meningkat masalah yang serius.
nya aktivitas paratiroid sangat meningkatkan ekskresi Jenis penyakit ginial lain yang dapat menyebabkan
fosfat di dalam urin. timbulnya rakhitis dan osteomalasia adalah hipofosfate-
ntia kongenital yang dapat terjadi secara kongenital aki-
Rokhilis Melemohkqn Tulong. Selama terjadi ra-
bat berkurangnya reabsorpsi fbsfat oleh tubulus ginjal.
khitis yang lama, kompensasi peningkatan sekresi PTH
Sebagai pengganti kalsium dan vitamin D,.-jenis rakhitis
yang nyata akan menyebabkan absorpsi osteoklastik
ini harus diobati dengan senyawa fosfat, danjenis penya-
yang berlebihan dari tulang; yang sebaliknya akan me-
kit ini disebut rakhitis resisten-vitamin D.
nyebabkan tulang secara progresif menjadi lemah dan
1044 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
yang ada, dan kecepatan sekresi PTH. Bila semua faktor bulnya karies, sebab pada media yang sangat asam secara
ini normal, maka dentin dan enamel yang terbentuk sehat, Iambat garam-garam kalsium gigi akan dilarutkan. Dan
tetapi, bila faktor-faktor ini kurang maka proses kalsifl- sekali garam diabsorbsi, maka matriks yang tersisa de-
kasi gigi juga tidak sempurna sehingga selama hidup gigi ngan cepat dicemakan oleh enzim proteolitik.
mengalami kelainan. Enamel gigi merupakan sawar utalna terhadap perkem-
bangan karies. Dibandingkan dengan dentin, enamel .jauh
lebih tahan terhadap proses demineralisasi oleh asam, hal
Pertukaran Mineral pada Gigi ini terutama terjadi karena kristal yang terdapat pada ena-
Garam-garam gigi, seperti garam-garam pada tulang, ter- mel sangat padat dan juga volumenya kira-kira 200 kali
diri atas hidroksiapatit yang bergabung dengan karbonat lebih besar daripada volume kristal pada dentin. Bila sam-
yang telah diadsorbsi dan berbagai kation yang terikat ber- pai terjadi proses pembusukan yang sampai menyusup
sama-sama dengan bahan kristal yang keras. Selain itu, ga- melewati enamel ke dalam dentin, maka proses pembusuk-
ram-garam baru ditimbun secara konstan sedangkan garam an ini berlanjut beberapa kali lebih cepat karena tingginya
yang lama direabsorbsi dari gigi, seperti yang terjadi pada daya larut garam-garam dentin.
tulang. Penimbunan dan reabsorpsi itu terutama terjadi di Oleh karena bakteri yang menyebabkan karies ini
dalam dentin dan sementum, dan sangat sedikit terjadi di bergantung pada adanya karbohidrat, maka sering kali
dalam enamel. Di dalam enamel, proses tersebut terjadi dikatakan bahwa diet tinggi karbohidrat cenderung me-
terutama karena ada pertukaran difusi mineral dengan liur nyebabkan pertumbuhan karies yang berlebihan. Akan
daripada dengan cairan yang ada di dalam ruang pulpa. tetapi, bukan berapa banyak jumlah karbohidrat yang kita
Kecepatan absorpsi dan penimbunan mineral di da- makan tetapi sebenarnya frekuensi makan karbohidrat itu
Iam semenfum kurang lebih sama dengan yang terjadi di yang penting. Bila karbohidrat dimakan dalam bentuk
sekitar tulang rahang, sedangkan kecepatan penimbunan kecil sedikit-demi sedikit selama sehari, misalnya dalam
dan absorpsi mineral di dalam dentin hanya sepertiga benfuk gula-gula, maka bakteri disuplai dengan bahan
dari kecepatan dan absorpsi dalam tulang. Sifat semen- metabolik yang diminati selama berjam-.iam dalam sehari,
tum hampir identik dengan sifat tulang biasa, termasuk dan perkembangan karies sangat meningkat.
adanya osteoblas dan adanya osteoklas, sedangkan dentin
Peronon Fluor dolqm Pencegohon Kories. Gigi
tidak mempunyai sifat-sifat tersebut, seperti yang telah
yang terbentuk pada anak-anak yang minum air yang
dijelaskan sebelumnya. Perbedaan ini tidak diragukan
mengandung sedikit fluor menyebabkan tumbuhnya
lagi dapat menjelaskan adanya perbedaan kecepatan per-
enamel yang jauh lebih tahan terhadap karies daripada
tukaran mineral.
enamel pada anak-anak yang minum air tanpa fluor. Fluor
Ringkasnya, di dalam dentin dan sementum gigi ter-
tidak menyebabkan enamel menjadi lebih keras daripada
jadi pertukaran mineral yang terus menerus, walaupun
biasanya, tetapi ion fluor menggantikan ion-ion hidroksil
mekanisme pertukaran di dentin belum jelas. Namun ena-
yangada di dalam kristal hidroksiapatit, yang selanjutnya
mel menunjukkan pertukaran mineral yang sangat lambat,
menyebabkan enamel kurang dapat larut. Fiuor dapatjuga
sehingga dapat mempertahankan sebagian besar komple-
merupakan bahan beracun bagi bakteri. Akhirnya, bila
men mineral ini selama hidup.
pada enamel terdapat lubang kecil, maka fluor diyakini
dapat meningkatkan penimbunan kalsium fosfat untuk
Kelainan Gigi "memperbaiki" permukaan enarnel itu. Tanpa memperso-
alkan cara yang tepat dari fluor dalam melindungi gigi,
Dua kelainan gigi yang paling umum adalah karies dan telah diketahui bahwa bilg a{.q sedikit saja fluor yang ter-
maloklusi. Karies gigi berarti erosi pada gigi, sedangkan timbun di enamel sudah dapat membuat gigi
maloklusi adalah kegagalan proyeksi gigi atas dan gigi itu.tiga kali lebih"r"tt"L1i,:ili
,dffi]fl.iharp timbutnya karies dari-
bawah untuk saling berinterdigitasi dengan tepat. pada glgr tanpa tluor.
Kories, don Peron Bokteri don Korbohidrol yong Moloklusi. Maloklusi biasanya disebabkan oleh ke-
Dimqkon. Pada umumnya telah disepakati bahwa karies lainan herediter yang menyebabkan gigi di salah satu ra-
disebabkan oleh pengaruh kerja bakteri pada gigi, dan hang tumbuh pada kedudukan yang tidak normal. Pada
bakteri yang paling umum adalah Streptokokus mutans. maloklusi, gigi ini tidak dapat berinterdigitasi dengan
Peristiwa awal timbulnya karies ini adalah penimbun- tepat dan oleh karena itu tidak dapat melakukan kerja
an plak, yang merupakan suatu lapisan film atau hasil menggiling dan memotong yang normal dengan adekuat.
penimbunan liur dan makanan pada gigi. Sejumlah besar Kadangkala, maloklusi juga dapat timbul pada kelainan
bakteri menempati plak ini dan siap menyebabkan karies. letak rahang bawah yang berhubungan dengan tempat ra-
Bakteri ini bergantungpada karbohidrat dalam jumlah be- hang atas, sehingga menyebabkan rasa sakit sekali pada
sar sebagai makanannya. Bila tersedia karbohidrat, maka sendi mdndibula atau memburuknya gigi.
sistem metabolismenya sangat diaktifkan dan bakteri itu Para dokter gigi sering kali dapat meinperbaiki kelain-
memperbanyak diri. Selain itu, bakteri ini membuat asam an maloklusi ini dengan pemberian tekanan ringan pada
(biasanya asam laktat) dan enzim proteolitik. Asam ini gigi tersebut dengan bantuan penahan yang sesuai. Te-
merupakan bahan perusak utama yang menyebabkan tim- kanan yang ringan ini menyebabkan timbulnya absorpsi
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tulang, dan Gigi 1047
tulang rahang pada sisi gigi yang tertekan dan menimbul- Hofer AM, Brown EM: Extracellular calcium sensing and sig-
kan penimbunan tulang baru pada sisi gigi yang teregang. nalling. Nat Rev Mol Cell Biol 4:530, 2003.
Dengan cara ini, maka gigi tersebut secara bertahap pin- Jones G, Strugnell SA, deLuca HF: Current understanding of
dah ke tempatnya yang baru sesuai dengan tekanan yang the molecullar actions of vitamin D. physiol Rev 78; 1193,
diberikan. r 998.
Larsen PR, Kronenberg HM, Melmed S, PolonslE KS: Williams
t ext b o ok of Endoc r inol o g1t, I 0 th e d. P hi t ade tp hia : WB Saun-
Kepustakaan ders Co, 2003.
Lips P:Vitamin D deficiency and secondary hyperparathyroid-
Altkorn D, Vokes T: Treatment ofpostmenopausal osteoporosis. ism in the elderly: consequencesfor bone loss andfractures
JAMA 285.141 5, 2001. and therapetttic implications. Endocr Rev 22:477, 2001.
Bilezikian JP, Silverberg SJ; Clinical practice. Asymptomatic Marx SJ: Hyperparathyroid and lrypoparathyroid disorders. N
primary hyperparathyroidisnt. N Engl J Med 350:t746, Engl J Med j13:1863, 2000.
2001. NIH Consensus Development Panel on Osteoporosis preven-
Chen RA, Goodman WG: Role of the calcium-sensing rece\or tion, Dianosis, and Therapy. Osteoporosis prevention, diag-
in parathyroid gland physiology. Am J Physiot Renal physi- nosis, and therapy. JAMA 285;785, 2001.
'ol 286:F1005, 2001. Peng JB, Brown EM, Hediger MA: Apical entry channel in
Compston JE: Sex steroids and bone. Physiol Rev 8l:419, calcium-transporting epithelia. News p.hysiol Sci l8: 158,
200t. 2003.
De I mas P D : Tre atme nt of p os t me nop aus al os te oporo s is. Lanc e t Silver J, Kilav R, Naveh-Many T: Mechanisms of secondary hy-
359.2018,2002. perparathyroidism. Am J Physiol Renal physiol 283:F367,
Goodman WG, Juppner H, Salusky IB, Sherrard DJ: parathy- 2002.
roid hormone (PTH), PTH-derived peptides, and new pTH Tordoff MG: Calcium; taste, intake, and appetite. physiol rev
assays in renal osteodystrophy. Kidney Int 63: l, 2003. 81:1567,2001.
GurlekA, Pittelkov) MR, Kumar R; Modulation of growthfactor/ I|'harton B, Bishop N; Rickets. Lancet 362: l 389, 2003.
cytokine synt he s is and signaling by I alp ha, 2 5 -dihydroxyvi- Woolf AD, Akesson K: Preventing fractures in elderly people.
tamin D(3): implications in cell growth and dffirentiation. BMJ 327:89, 2003.
Endocr Rev 23:763, 2002.
BAB 80
Fungsi Reproduksi
dan Hormonal:'Fria {dan
Fungsi Keleniar Pineal)
Cambar 80-'I,4 melukiskan berbagai bagian sistem reproduksi pria, dan Cambar 80-iB
...*u*6*'11*penje.Iasanskukturtesiisdanepididmisyatlglebih.teryerinci.Tesfistet.
rata lebih dari lz meter. dan merupakan tempat pembentukan sperma. Sperma kemudian
' , diali&an ke dalam epidiclimis, suatu tubuhls lain yang jllga Ue*entut tititan deng n..i' ,, , ,,
panjang sekitar 6 meter. Epididimis bcrmuara ke dalam vo,s deJbrens. yang membesar
ke dalam ampula vas deferens tepat sebelum vas deferens memasuki korpus kelenjar
prosla!.
Dua vesikula seminolis. yane masing-masing terletak di sebetah prostat, bermuara
ke dalam ujurg ampula prostat. dan isi dari ampula dan vesikula seminalis masuk ke
dalam duktus ejakttlatorius terus melalui korpus kelenjar prostat dan kemudian masuJ<
ke dalam uretra pars intema. Duktus prostatikus juga bermuara dari kelenjar prostat ke
-
'i ' , ..,fl1ff-,au&tus,g:$atorius
dan dari tempat,rni, berm*ara ke d-a:pluretraFars,ffi
,;-,..."..
Akbirnya , uretra merupakan ranrai penghubung rcrakhir dari restis ke dunia luar.
Uretra disuplai dengan mukus beysSl sejlmlafr be,sar kelenjar urerra kecil
11ne !a1
yang terletak di sepanjang dan bahkan lebilr jauh lagi dari kelenjar bulbou.retralis (ke-
.l.n..Ienjaf*.u....u'***11a'rgtert"takdldPk4asatqqt1,'..:.'
$permatogenesis
Selaml Relbentukan embrio. sel germinal primordial bermigrasi ke dalam testis dan
menjadi sel germinal imatur yang disebut spermdtogonia yangberada di dua atau tiga
lapisan permukaan dalam tubulus seminiferus (salah satu potongan melinrangnya Ji-
,' 'r',pertrih@@sanbar'8$.11,{ $permatogonramulai'mengal4qipembet4$$nlito*, ,, ,,
1CI48
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonat pria (dan Fungsi Kelenjar pineat) 1049
l(emih
'Ampula
Vesikula Sel-sel interstisial
seminalis
Kelenjar Duktus
prostat ejakulato- Tubulus
Kelenjar seminiferus
bulbouretra
Vas deferens
$ Epididimis
Preputium-;
Tubulus
A
Glans
seminiferus
penis
Skrotum
Spermatid
Kaput
Spermatozoa
pididimidis
( Arteri testikularis
Spermatosit
deferens
sekunder
eferentes
Spermatosit
primer
Sel-sel sertoli
Rete testis
Spermatogonium
Kauda epididimis
Akrosom
Lahir
ffi
Memasuki I
Membran permukaan
Vakuola
Selubung kepala anterior
testis I
,'*l
I
Selubung kepala posterior
#-Leher
:, Korpus
x*
Pubedas
i?- Mitokondria
Proliferasi spermatogonia
melalui pembelahan
mitosis sel di dalam testis
Bagian utama ekor
,,r.r{
{
gera berdiferensiasi dan memanjang menjadi spemato-
zoa. Seperti yang tampak di Gambar 80-4, masing-rnasing
,rr.r{ spematozoa terdiri atas kepala dan ekor. Kepala terdiri
atas inti sel yang padat dengan hanya sedikit sitoplasma
dan lapisan membran sel di sekeliling permukaannya. Di
fu bagian luar, dua pertiga anterior kepala terdapat selubung
ffi ::::::'
$perrnatid#
tebal yang disebut akrosom yang terutama dibentuk oleh
,, ,.r,{ I Diferensiasi aparatus Golgi. Selubung ini mengandung sejuml ah enzim
I Y
yang serupa dengan enzim yang ditemukan pada lisosom
t
J
($) :,$n$rya:
. TnErang
g dari sel-sel yang khas, meliputi hialuronidase (yang dapat
mencema filamen proteoglikan jaringan) dan enzinr pro-
E
|
t )
teolitik yang sangat kuat (yang dapat mencema protein).
Enzim ini memainkan peranan penting sehingga memung-
kinkan sperma untuk memasuki ovum dan membuahinya.
I I
- Ekor sperma, yang disebut flagelum, memrliki tiga
GAMBAR 8O-3. Pembelahan sel selama spermatogenesis. Sela-
ma perkembangan embrio, sel germinal primordial bermigrasi ke komponen utama: (1) kerangka pusat yang dibentuk dari
testis tempat sel tersebut berubah menjadi sDermatogonia. Pada I 1 mikrotubulus, yang secara keseluruhan disebut akso-
saat pubeftas (biasanya 12 sampai 14 tahun setelah kelahiran), nema-struktur tersebut serupa dengan struktur silia yang
spermatogonia berprolif ersi cepat melalui mitosis. Sebagian meng-
terdapat pada permukaan sel tipe lain yang telah dijelas-
alami meiosis menjadi spermatosit primer dan berlanjut ke pem-
belahan meiosis I menjadi spermatosit sekunder. Setelah melalui kan di Bab 2; (2) membran sel tipis yang menutupi ak-
tahap pembelahan meiosis ll, spermatosit sekunder menghasil- sonema; dan (3) sekelompok mitokondria yang mengeli-
kan spermatid, yang berdiferensiasi menjadi spermatozoa. lingi aksonema di bagian proksimal ekor (yang disebut
badan ekor),
Gerakan maju-mundur ekor (gerakan flagela) membe-
kemudian menjadi sebuah sperma jantan, dan kromo- rikan motilitas pada sperma. Gerakan ini disebabkan oleh
som X wanita menuju spermatid lain yang akan menjadi gerakan meluncur longitudinal secara ritmis di antara tu-
sperma betina. Jenis kelamin anak ditentukan oleh kedua buius posterior dan anterior yang membentuk aksonetna.
jenis sperma tersebut yang membuahi ovum. Hal ini akan Energi untuk proses ini disuplai dalam bentuk adenosin
dijelaskan lebih lanjut di Bab 82. trifosfat yang disintesis oleh mitokondria di badan ekor.
Sperma yang normal bergerak dalam medium cair
Pembeniukon Spermo. Ketika spermatid diben- dengan kecepatan 1 sampai 4 mm/menit. Kecepatan ini
tuk pertama kali, spermatid tetap memiliki sifat-sifat yang akan memungkinkan sperma untuk bergerak melalui trak-
lazim dari sel-sel epiteloid, tetapi spermatid tersebut se- tus genitalia wanita untuk mencapai ovum.
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Ketenjar pineal) 1 051
Faktor-Faktor Hormonat yang pematangan. Sel-sel Sertoli dan epitel epididimis menye-
Merangsang Spermatogenesis kresikan suatu cairan nutrisi khusus yang diejakulasikan
Kita akan membahas peran hormon-hormon dalam repro- bersama dengan sperma. Cairan ini mengandung hormon
duksi kemudian, tetapi pada kesempatan ini, marilah kita (meliputi testosteron dan estrogen), enzim-enzim, dan
mempertahankan bahwa beberapa hormon memainkan zat nutrisi khusus yang sangat penting untuk pematangan
peranan yang penting dalam spermatogenesis. Beberapa sperrna.
diantaranya adalah sebagai berikut;
Fisiologi Spermo yong Mqtong. Sperma.normal
| . Testos teron, yangdisekresi oleh s e l-s el Ley dig yang
yang motil dan infertil, mampu menggerakan flagel me-
terletak di interstisium testis, penting bagi pertum-
lalui medium cair dengan kecepatan kira-kira 1 sampai
buhan dan pembelahan sel-sel germinal testis, yang
4 mm/menit. Aktivitas sperrna sangat meningkat dalam
merupakan tahap pertama pembentukan sperma.
suatu medium yang netral dan sedikit basa, sepeti yang
2. Luteinizing hormone, yang disekresi oleh kelenjar
terdapat dalam semen yang diejakulasi, namun sangat
hipofisis anterior, merangsang sel-sel Leydig un-
menurun dalam medium yang sedikit asam. Suatu me-
tuk menyekresi testosteron.
dium yang sangat asam dapat mematikan sperma dengan
3. Hormon perangsang-folikel (FSH), yang juga
cepat.
disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior,
Aktivitas sperrna meningkat dengan nyata bersama-
merangsang sel-sel Seftoli; tanpa rangsangan ini,
pengubahan spermatid menjadi spenna (proses
an dengan peningkatan suhu, namun kecepatan meta-
bolismenya juga ikut meningkat, sehingga umur sperma
spermiogenesis) tidak akan terjadi.
berkurang. Walaupun sperrna dapat hidup selama bebe-
4. Estrogen, yang dibentuk dari testosteron oleh sel-
rapa minggu dalam duktus genitalia testis pada keadaan
sel Sertoli ketika sel Sertoli dirangsang oleh hor-
' inaktif, harapan hidup sperma dalam ejakulaf di traktus
mon perangsang-folikel, mungkin juga penting
genitalia wanita hanya I sampai 2 hari.
untuk spermiogenesis.
5. Hormon pertumbuhan (dan sebagian besar hor-
mon tubuh lainnya) diperlukan untuk mengatur Fungsi Vesikula Seminalis
latar belakang fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara spesifik meningkatkan pem- Setiap vesikula seminalis merupakan tubulus berlcikus-lo-
belahan awal spermatogonia itu sendiri; bila tidak kus dan berkelok-kelok, yang dilapisi oleh epitel sekreto-
terdapat hormon peftumbuhan, seperti pada dwar- ris yang menyekresi bahan-bahan mukus yang mengan-
fi sme hipofi sis, spermatogenesis sangat berkurang dung banyaky'uktosa, asam sitrat, dan zatnutrisi lainnya,
atau tidak ada sama sekali sehingga menyebabkan dan sejumlah besar prostaglandin danfibrinogen. Selama
infer-tilitas. proses emisi/pengisian dan ejakulasi, setiap vesikula se-
minalis mengeluarkan isinya ke dalarn duktus ejakulatori-
us sesaat setelah vas deferens mengeluarkan sperma. Hal
Pematangan Sperma di Epididimis
ini sangat menambah jumlah semen yang diejakulasi, dan
Setelah terbentuk di tubulus seminiferus, sperma mem-
fruktosa setl:azat lain dalam cairan seminalis merupakan
butuhkan waktu beberapa hari untuk melewati tubulus
zat nutrisi yang dibutuhkan oleh sperrna yang diejakulasi-
epididimis yang panjangnya 6 meter. Sperma yang ber-
kan sampai salah satu sperrna tersebut membuahi ovum.
gerak dari tubulus seminiferus dan dari bagian awal epi-
Prostaglandin diyakini membantu proses pembuahan
didimidis merupakan sperma yang tidak motil, dan tidak
dengan dua cara: (l) bereaksi dengan mukus serviks wa-
dapat membuahi ovum. Akan tetapi, setelah spema be-
nita sehingga serviks lebih dapat menerima pergerakan
rada dalam epididimis selama 18 sampai 24 jam, sperma
sperna, dan (2) mungkin menyebabkan kontraksi peris-
memiliki kemampuan motilitas, walaupun beberapa inhi-
taltik balik dalam uterus dan tuba fallopii untuk meng-
bitor protein dalam cairan epididimidis masih mencegah
gerakkan sperrna ejakulat mencapai ovarium (beberapa
motilitas akhir sampai setelah ejakulasi.
sperrna mencapai ujung atas tuba fallopii dalam waktu 5
Penyim ponon Sperm o. Dua testis orang dewasa mem- menit).
bentuk sperrna dengan jumlah mencapai 120 jutaper hari.
Sejumlah kecil sperma-sperma ini dapat disimpan di epidi- Fungsi Kelenjar Prostat
dimis, namun sebagian besar disimpan di vas deferens.
Sperma tersebut dapat tetap disimpan sehingga fertilitas- Kelenjar prostat menyekesi cairan encer, seperti susu,
nya dapat dipertahankan paling tidak selama sebulan.se- yang mengandung kalsium, ion sitrat, ion fosfat, enzim
lama waktu tersebut, sperrna-sperrna itu dijaga pada ke- pembekuan, dan profibrinolisin. Selama pengisian, simpai
adaan yang sangat inaktifoleh berbagai zat inhibitor yang kelenjar prostat berkontraksi sejalan dengan kontraksi vas
terdapat dalam sekresi duktus. Sebaliknya, pada aktivitas deferens sehingga cairan encer seperti susu yang dikeluar-
seksual dan ejakulasi yang tinggi, penyimpanan dapat kan oleh kelenjar prostat menambah jumlah semen lebih
berlangsung tidak lebih dari beberapa hari. banyak lagi. Sifat cairan prostat yang sedikit basa mungkin
Setelah ejakulasi, sperma menjadi motil, dan juga penting untuk keberhasilan fertilisasi ovum, karena cairan
mampu untuk membuahi olum, suatu proses yang disebut vas deferens relatif asam akibat adanya asam sitrat dan
-
1052 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
hasil akhir metabolisme sperrna, dan sebagai akibatnya, waktu I sampai 10 jam. Beberapa perubahan yang diya-
akan menghambat ferlilisasi sperma. Selain itu, sekret va- kini terjadi adalah sebagai berikut:
gina bersifat asam (dengan pH 3,5 sampai 4,0). Sperma
1. Getah uterus dan tuba fallopii mencuci bersih ber-
tidak dapat bergerak optimal sampai pH sekitamya me-
macam-macam faktor penghambat yang menekan
ningkat menjadi sekitar 6,0 sampai 6,5. Akibatnya, cairan
aktivitas sperrna di dalam duktus genitalia pria.
prostat yang sedikit basa mungkin dapat menetralkan sifat
2. Sementara spermatozoa tetap tinggal di dalam
asam cairan seminalis lainnya selama ejakulasi; dan juga
cairan duktus genitalia pria, spermatozoa secara
meningkatkan motilitas dan fertilitas sperma.
terus menerus tetpapar dengan banyak'vesikel
yang mengapung dari tubulus seminiferus, yang
Semen mengandung sejumlah besar kolesterol. Koles-
terol ini terus menerus diberikan ke membran sel
Semen, yang diejakulasikan selama aktivitas seksual pria, yang menutupi akrosom sperrna, yang akan mem-
terdiri atas cairan dan sperrna yang berasal dari vas defe- perkuat membran sel dan mencegah pelepasan
rens (kira-kira l0 persen dari keseluruhan semen), cairan enzim. Setelah ejakulasi, sperrna yang terdapat di
vesikula seminalis (hampir 60 persen), cairan kelenjar dalam vagina berenang menjauhi vesikel-vesikel
prostat ftira-kira 30 persen), dan sejumlah kecil cairan kolesterol menuju rongga uterus, dan secara ber-
kelenjar mukosa, terutama kelenjar bulbouretra. Jadi, angsur-angsur sperrna kehilangan sebagian besar
bagian terbesar semen adalah cairan vesikula seminalis, kelebihan kolesterolnya dalam waktu beberapa
yang merupakan cairan terakhir yang diejakulasikan dan jam kemudian. Sementara itu, membran di bagian
berfungsi untuk mendorong sperrna melalui duktus ejaku- kepala sperrna (akrosom) menjadi lebih lemah.
latorius dan uretra. 3. Membran sperma juga menjadi jauh lebih permea-
pHrata-rata campuran semen sekitar 7,5. Cairan pros- bel terhadap ion kalsium, sehingga sekarang ion
tat yang bersifat basa lebih menetralkan keasaman yang kalsium memasuki sperrna dalam jumlah banyak
ringan dari bagian semen lainnya. Cairan prostat membuat dan mengubah aktivitas flagel, dan menimbulkan
semen terlihat seperti susu, sementaracairan dari vesikula suatu gerakan cambuk yang kuat pada sperma
seminalis dan kelenjar mukosa membuat semen menja- yang berlawanan dengan gerakan sebelumnya,
di agak kental. Selain itu, enzim pembekuan dari cairan yang lemah dan bergelombang. Selain itu, ion-ion
prostat menyebabkan fibrinogen cairan vesikula seminalis kalsium menyebabkan perubahan-perubahan di
membentuk koagulum fibrin yang lemah, yang menahan dalam membran sel yang menutupi bagian ujung
semen di daerah vagina yang lebih dalam, tempat serviks akrosom, dan membuat akrosom dapat melepas-
uterus berada. Koagulum kemudian dilarutkan 15 sampai kan enzimnya dengan cepat dan mudah sewaktu
30 menit kemudian karena terjadinya lisis oleh fibrinoli- sperrna menembus massa sel granulosa yang me-
sin yang dibentuk dari profibrinolisin prostat. Pada menit ngelilingi ovum, dan bahkan lebih dari itu, sewaktu
pertama setelah ejakulasi, sperrna masih relatif tidak ber- spefina mencoba untuk menembus zona pelusida
gerak, yang mungkin disebabkan oleh viskositas koagu- ovum itu sendiri.
lum. Sewaktu koagulum dilarutkan, sperrna secara simul-
tan menjadi sangat motil. Jadi, berbagai perubahan terjadi selama proses kapasi-
Walapun sperma dapat hidup selama beberapa minggu tasi. Tanpa kapasitasi ini, sperma tidak dapat masuk ke da-
dalam duktus genitalia pria, begitu sperrna dieiakulasikan lam bagian dalam ovum untuk menimbulkan fertilisasi.
ke dalam semen, jangka waktu hidup maksimal sperma ha-
nya24 sampai 48 jam pada suhu tubuh. Akan tetapi, pada Enzim-Enzim Akrosom, ..Reaksi Akrosomrtt
suhu yang lebih rendah, semen dapat disimpan untuk be- dan Penetrasi Ovum
berapa minggu; dan ketika dibekukan pada suhu di bawah
Enzim hialuronidase dan enzim proteolitik disimpan da-
-100'C, sperma dapat disimpan sampai bertahun-tahun.
lam jumlah besar di dalam akrosom sperma. Hialuronida-
se mendepolimerisasikan polimer-polimer asam hialuro-
"Kapasitasitt Spermatozoa-Membuat nat di dalam semen antar sel yang menahan sel granulosa
Spermatozoa dapat Menembus Ovum ovarium bersama-sam a. Enzim-enzim proteolitik mencer-
Walaupun spermatozoa dianggap menjadi "matang" saat nakan protein dalam elemen-elemen dasar jaringan yang
spermatozoa meninggalkan epididimis, aktivitas sperma- masih menempel pada ovum.
tozoa diatur oleh berbagai faktor penghambat yang dise- Saat ovum dikeluarkan dari folikel ovarium ke da-
kresikan oleh epitel-epitel duktus genitalia. Oleh karena lam tuba fallopii, ovum masih membawa serta sejumlah
itu, saat spermatozoa pertama kali dikeluarkan di dalam lapisan sel granulosa. Sebelum satu sperma dapat mem-
semen, spermatozoa tidak dapat melaksanakan fungsinya buahi ovum, sperma harus melarutkan lapisan sel granu-
dalam membuahi ovum. Akan tetapi, sewaktu berhubung- losa tersebut, dan kemudian harus betpenetrasi menembus
an dengan cairan dari traktus genitalia wanita, terjadi ber- selubung tebal dari ovum itu sendiri, yailu zona pelusida.
bagai perubahan yang mengaktifkan sperrna untuk proses Untuk tercapainya tujuan tersebut, enzim-enzim yang
akhir fertilisasi. Kumpulan perubahan ini disebut kapasi- tersimpan di akrosom mulai dilepaskan. Diyakini bahwa
tasi spermatozoa. Kapasitasi ini biasanya membutuhkan hialuronidase yang terdapat di antara enzim-enzim ini
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar pineal) 1 053
dengan jumlah yang sama yang berasal dari ibu dan ayah. GAMBAR 80-5. Sperma infertit abnormat, dibandingkan dengan
Proses ini disebutfertilisasi kemudian embrio mulai ber- sperma normal di sebelah kanan.
kembang, seperti yang dijelaskan di Bab 82.
20.j uta, orang tersebut sepertinya mengalami inf'ertilitas. sedang dilakukan, dapat memulai terjadinya aksi seksual
Sehingga, walaupun hanya satu spermayang diperlukan pria, dan menyebabkan ejakulasi. Bahkan, emisi nokturnal
untuk membu.ahi ovum, dengan alasan yang belum di- selama mimpi terjadi pada banyak pria selama beberapa
mengerti, ejakulasi biasanya harus mengandung sejum- tahap kehidupan seksual, terutama pada usia remaja.
sperma agar hanya satu spenna yang membuahi
nH:- lnlegrosi Aksi Seksuol Prio di Medulo Spinolis.
Pengoruh Morlologi dqn Motililos Spermo Ter- Walaupun faktor-faktor psikis biasanya berperan penting
hodop Ferlilitos. Kadang-kadang orang memiliki pada aksi seksual pria dan dapat memacu atau mengham-
jumlah sperma yang normal tetapi tetap infertil. Bila hal batnya, fungsi otak mungkin tidak terlalu penting dalam
ini ter.jadi, kadang-kadang ditemui separuh dari jumlah peranan tersebut, karena rangsangan genital yang sesuai
sperma yang memiliki kelainan fisik, seperti memiliki dapat menyebabkan ejakulasi pada beberapa hewan dan
dua kepala, bentuk kepala yang tidak normal, atau ekor terkadang pada manusia setelah medula spinalisnya dipo-
yang tidak normal, seperli yang tampak pada Gambar tong di atas daerah lumbal. Aksi seksual pria dihasilkan
80-5. Pada saat yang lain, sperma terlihat normal secara
dari mekanisme refleks yang sudah terintegrasi di medula
. struktural, tetapi dengan alasan yang tidak dimengerti,
spinalis sakralis dan medula spinalis lumbalis, dan me-
sperma tersebut seluruhnya tidak motil atau relatif tidak
motil. Bilamana sebagian besar sperma secara morfo- kanisme ini dapat dirangsang baik oleh rangsangan psikis
logis mengalami kelainan atau tidak motil, maka orang dari otak atau rangsangan seksual yang nyata dari organ-
tersebut agaknya inferlil, rvalaupun sisa sperma lainnya organ seksual, tetapi biasanya berupa kombinasi dari ke-
terlihat normal. duanya.
Korpus
Unsur Psikis Rongsongon Seksuol Prio. Rangsang- kavernosum
an psikis yang sesuai dapat sangat meningkatkan kemam-
puan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual. Hanya
dengan memikirkan pikiran-pikiran seksual atau bahkan
hanya dengan mengkhayalkan bahwa hubungan seksual GAMBAR 8O-6. Jaringan erektil penis.
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal pria (dan Fungsi Ketenjar pineal) ' 1055
Lubrikosi, Suotu Fungsi Porosimpolis. Selama rang- kavernosus yang menekan dasar jaringan erektil penis.
sangan seksual, impuls parasimpatis, selain meningkatkan Kedua pengaruh ini menyebabkan peningkatan tekanan
ereksi, menyebabkan kelenjar uretra dan kelenjar bulbo- ritmis seperli gelombang di kedua jaringan erektil penis
uretra menyekresi lendir. Lendir ini rnengalir melalui ure- dan di duktus genital serta uretra, yang ,,mengejakulasi-
tra selama hubungan seksual untuk membantu terjadinya 'kan" semen dari
uretra ke luar. Proses akhir ini disebut
lubrikasi selama koitus. Akan tetapi, kebanyakan iubrikasi ejakulasi. Pada waktu yang sama, kontraksi berirama dari
selama koitus lebih dihasilkan oleh organ kelamin wanita otot pelvis dan bahkan beberapa otot penyangga tubuh
daripada oleh pria. Tanpa lubrikasi yang memuaskan, aksi menyebabkan gerakan mendorong dari pelvis dan penis,
seksual priajarang berhasil dengan baik karena hubungan yang juga membantu mengalirkan semen ke bagian terda-
seksual dengan lubrikasi yang tidak cukup menyebabkan lam vagina dan mungkin bahkan sedikit ke dalam serviks
gangguan dan nyeri yang bersifat lebih menghambat dari- uterus.
pada merangsang sensasi seksual. Keseluruhan periode emisi dan ejakulasi ini disebrit
orgasme pria. Pada akhir proses tersebut, gairah seksual
Emisi don Ejokulosi-Fungsi Sorof Simpotis. Emisi pria menghilang hampir sepenuhnya dalam waktu 1 sam-
dan ejakulasi adalah puncak dari aksi seksual pria. Keti- pai 2 menit, dan ereksi menghilang, suatu proses yang
ka rangsangan seksual menjadi amat kuat, pusat refleks disebut resolusi.
medula spinalis mulai melepas impuls simpatis yang me-
ninggalkan medula pada segmen T-12 sampai L-2 dan
berjalan ke organ genital melalui pleksus hipogastrik dan Testosteron dan Hormon
pleksus saraf simpatis pelvis untuk mengawali emisi, awal Kelamin Pria Lainnya
dari ejakulasi.
Emisi dimulai dengan kontraksi vas deferens dan am- Sekresi, Metabolisme,
pula yang menyebabkan keluarnya sperma ke dalam uretra dan Sifat Kimia Hormon Kelamin pria
interna. Kemudian, kontraksi otot yang melapisi kelenjar
prostat yang diikuti dengan kontraksi vesikula seminalis, Sekresi Testosteron oleh Sel-Sel lnterslisiol Leydig
akan mengeluarkan cairan prostat dan cairan seminalis di dolom Testis. Testis menyekresi beberapa hormon
ke dalam uretra juga, yang akan mendorong sperma lebih kelamin pria, yang secara keseluruhan disebut anclrogen,
jauh. Semua cairan ini bercampur di uretra intema dengan meliputi testosteron, dihidrotestosteron dan androstenedi-
mukus yang telah disekesi oleh kelenjar bulbouretra un- on. Testosteron jumlahnya lebih banyak dari yang lainnya
tuk membentuk semen. Proses yang berlangsung sampai sehingga dapat dianggap sebagai hormon testis yang pen-
saat ini disebut ezrsl. ting, walaupun kita akan mengetahui, banyak testosteron
Pengisian uretra interna dengan semen mengeluarkan yang akhimya diubah menjadi hormon dihidrotestosteron
sinyal sensoris yang dihantarkan melalui nervus puden- yang lebih aktif di jaringan sasaran.
dus ke regio sakral medula spinalis, yang menimbulkan Testosteron dibentuk oleh sel.-sel interstisial Leydig,
rasa penuh yang mendadak di organ genitalia interna. Se- yang terletak di celah-celah antar tubulus seminiferus dan
lain itu, sinyal sensoris ini lebih jauh lagi membangkitkan kira-kira merupakan 20oh massa testis dewasa, seperti
kontraksi ritmis dari organ genitalia intema dan menye- yang tampak pada Gambar 80-7. Sel-sel Leydig hampir ti-
babkan kontraksi otot-otot iskhiokavernosus dan bulbo- dak ditemukan di testis pada masa kanak-kanak, sewaktu
testis hampir tidak menyekresi testosteron, tetapi hormon
tersebut terdapat dalam jumlah yang banyak pada bayi
pria yang baru lahir dan juga pada pria dewasa setelah
pubertas; pada kedua masa tersebut, testis menyekresi
t,w;* sejumlah besar testosteron. Lebih lanjut lagi, ketika tu-
'u Wj sel interstisial mor berkembang dari sel-sel interstisial Leydig, sejum-
Leydig lah besar testosteron disekresikan. Akhirnya, ketika epitel
geminatir.um testis mengalami kerusakan akibat terapi
Pembuluh
darah dengan sinar-X atau oleh pemanasan yang berlebihan,
sel-sel Leydig yang tidak begitu mudah rusak, sering kali-
Fibroblas terus membenfuk testosteron.
J
=(!
o
100
g
gE 5,0
G
E
G
:s
6-
G€
'G
a9)
o z'7
\ c,
GAMBAR 80-9. Berbagai tahap-
an fungsi seksual pria yang ter-
6 ^- tr6
t1 50 .2
o
cermin oleh kadar testosteron
o
o {}
plasma rata-rata (garis abu-
abu) dan produksi sperma (ga-
ris hitam) pada berbagai usia.
F
th
CJ
a
fr
I t\
1L
T\
'9
6t
'E ft o
o.
Pengoruh Testosleron yong Menyebobkon Penu- Ke botq ko n. Testosteron mengurangi perlumbuhan ram-
runon Testis. Testis biasanya turun ke dalam skrotum se- but di bagian atas kepala; seorang pria yang tidak memi-
larna 2 sampai 3 bulan terakhir masa kehamilan, ketika liki testis yang berfungsi, tidak akan menjadi botak. Akan
testis menyekresi sejumlah testosteron yang cukup. Bila tetapi, banyak pria jantan tidak menjadi botak, karena
janin pria lahir disertai testis yang tidak turun tetapi testis- kebotakan merupakan akibat dari dua faktor: pertama,
nya normal, penyuntikan testosteron dapat menyebabkan latar belakang genetik untuk mengalami kebotakan dan
testis turun dengan car a y ang lazim bila kanal is in guinalis kedua, superimposisi dari latar belakang genetik ini, yaitu
cukup besar untuk dilalui testis. banyaknya hormon androgen. Wanita yang memiliki latar
Pemberian hormon gonadotropin, yang merangsang belakang yang sesuai dan yang menderita tumor androge-
sel-sel Leydig testis anak yang baru lahir untuk meng- nik dalam jangka waktu lama dapat menjadi botak dengan
hasilkan testosteron, dapat juga menyebabkan penurunan cara yang sama seperti yang terjadi pada pria.
testis. Jadi, rangsangan untuk turunnya testis adalah tes-
tosteron, yang kembali menandakan bahwa testosteron Pengoruh pqdo Suoro. Testosteron yang disekresi oleh
merupakan hormon yang penting untuk perkembangan testis atau disuntikkan ke dalam tubuh akan menimbulkan
seksual pria-selama masa kehidupan janin. hipertrofi mukosa laring dan pembesaran laring. pengaruh
terhadap suara pada awalnya secara relatif menjadi tidak
sinkron, "suara serak", namun secara berlahap berubah
Pengaruh Testosteron pada
menjadi suara orang dewasa maskulin yang khas.
Perkembangan Sifat Kelamin
Primer dan Sekunder Orang Dewasa Teslosieron Meningkotkon Ketebolon Kulil, don
Setelah pubertas, peningkatan sekresi testosteron menye- Dopot Memicu Perlumbuhon Akne. Testosteron
babkan penis, skrotum, dan testis membesar kira-kira meningkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dan me-
dblapan kali lipat sebelum mencapai usia 20 tahun. Se- ningkatkan kekasaran jaringan subkutan. Testosteron juga
lain itu, testosteron menyebabkan "sifat kelamin sekun- meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau mungkin
der" pria berkembang, dimulai saat pubertas dan berakhir semua kelenjar sebasea tubuh. Yang paling penting adalah
pada maturitas. Sifat seksual sekunder ini, selain organ kelebihan sekresi oleh kelenjar sebasea wajah, karena hal
seksual itu sendiri, membedakan pria dari wanita sebagai tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne
berikut. merupakan salah satu gambaran yang umum dari remaja
pria ketika tubuh pertama kali mengenali peningkatan
Pengoruh podo Dislribusi Rombut Tubuh. Tes-
sekresi testosteron. Setelah beberapa tahun sekresi testos-
tosteron menimbulkan pertumbuhan rambut (l) di atas
teron, kulit normalnya beradaptasi terhadap testosteron
pubis, (2) ke atas di sepanjang linea alba kadang-kadang
sedemikian rupa sehingga memungkinkan kulit tersebut
sampai ke umbilikus dan di atasnya, (3) pada wajah, (4)
mengatasi akne.
biasanya pada dada, dan (5) kurang sering pada bagian
tubuh yang lain; seperti punggung. Testosteron juga me- Testosleron Meningkotkon Pembenlukqn pro-
nyebabkan pertumbuhan rambut yang berlebih di bagian lein don Perkembongon Otot. Salah satu karakteris-
tubuh lainnya. tik pria yang terpenting adalah peningkatan perkembang-
1 058 U NIT XMndokrinologi dan Reproduksi
an otot yang mengikuti masa pubertas, rata-rata sekitar Selain itu, jumlah testosteron yang biasa disekresikan
50 persen massa otot pria meningkat melebihi massa otot oleh testis selama masa remaja dan dewasa awal bah-
wanita. Hal ini juga berhubungan dengan peningkatan kan akan meningkatkan kecepatan metabolisme sekitar 5
protein di bagian lain dari tubuh yang tidak berotot. Ba- sampai i 0 persen di atas nilai yang didapat bila testis tidak
nyak perubahan pada kulit juga disebabkan oleh penum- aktif. Peningkatan kecepatan metabolisme tersebut mung-
pukan protein di kulit, dan sebagian perubahan pada suara kin disebabkan'oleh pengaruh tidak langsung testosteron
juga disebabkan oleh fungsi anabolik protein testost€ron. terhadap anabolisme protein, peningkatan kuantitas pro-
Karena pengaruh testosteron dan androgen lain yang tein-terutamz sn2im-rnsningkatkan aktivitas semua sel.
sangat besar pada otot tubuh, androgen sintetik diguna-
kan secara luas oleh atlet untuk meningkatkan kinerja Pengoruh pqdo Sel Doroh Meroh. Ketika testoste-
otot mereka. Penggunaan ini sangat membahayakan ka- ron dalam jumlah normal disuntikkan pada orang dewasa
rena efek berbahaya yang panjang akibat kelebihan an- yang dikastrasi, jumlah sel-sel darah merah per milimeter
drogen, seperti yang akan kita bicarakan di Bab 84 dalam kubik meningkat 15 sampai 20 persen. Selain itu, rara-rata
hubungannya dengan fisiologi olahraga. Testosteron atau pria memiliki 700.000 sel-sel darah merah per milimeter
androgen sintetik kadang-kadang juga digunakan di usia kubik lebih banyak daripada rata-rata wanita. Perbedaan
tua sebagai "hormon peremajaan" untuk meningkatkan ini sebagian mungkin disebabkan oleh peningkatan ke-
kekuatan dan tenaga otot, namun hasilnya masih diperta- cepatan metabolisme yang terjadi setelah pemberian tes-
nyakan. tosteron dan bukan efek langsung testosteron terhadap
pembentukan sel-sel darah merah.
Tesiosleron Meningkoikon Molriks Tulong don
Menimbulkon Retensi Kolsium. Setelah terjadinya Pengoruh podo Elektrolit don Keseimbongon
peningkatan sirkulasi testosteron yang sangat besar pada Coiron. Seperti yang telah ditekankan diBab 77,banyak
sbat pubertas (atau setelah penyuntikan testosteron yang hormon steroid dapat meningkatkan reabsorpsi natrium di
lama), tulang menjadi lebih tebal dan mengendapkan se- tubulus distal ginjal. Testosteron juga memiliki pengaruh
jumlah besar garam kalsium tambahan. Jadi, testosteron tersebut tetapi hanya sedikit bila dibandingkan dengan
meningkatkan jumlah total matriks tulang dan menyebab- pengaruh mineralokortikoid adrenal. Meskipun demikian,
kan retensi kalsium. Peningkatan matriks tulang diyakini setelah pubertas, darah dan volume cairan ekstrasel pada
akibat dari fungsi anabolik protein umum testosteron dan pria meningkat dalam hubungannya dengan berat badan
pengendapan garam-garam kalsium sebagai respons ter- sebesar 5 sampai l0 persen.
hadap peningkatan protein.
Testosteron memberikan pengaruh khusus pada pang-
gul yang menyebabkan (l) penyempitan pintu atas pang- Mekanisme lntrasel Dasar
gul, (2) membuat panggul lebih panjang, (3) menyebab- dari Kerja Testosteron
kan panggul berbentuk terowongan dan bukan berbentuk
ovoid yang lebar seperti panggul wanita, dan (4) sangat Sebagian besar pengaruh testosteron pada dasarnya diha-
meningkatkan kekuatan seluruh panggul sebagai pena- silkan dari peningkatan kecepatan pembentukan protein
han beban. Bila tidak terdapat testosteron, panggul pria di sel sasaran. Hal ini telah dipelajari secara mendalam
berkembang menjadi panggul yang menyerupai panggul di kelenjar prostat, salah satu organ yang paling dipe-
wanita. ngaruhi oleh testosteron. Dalam kelenjar ini, testosteron
Karena kemampuan testosteron untuk meningkatkan memasuki sel prostat dalam wpktu beberapa menit se-
ukuran dan kekuatan tulang, testosteron sering digunakan telah disekresikan. Kemudian kebanyakan testosteron ini
oleh orang tua untuk mengobati osteoporosis. sering kali diubah, di bawah pengaruh enzim intrasel 5-
Bila sejumlah besar testosteron (atau androgen lain- q,-reduktase, menjadi dihidrotestosteron, dan zat ini lalu
nya) disekresi secara abnormal pada anak yang masih ber- berikatan dengan sebuah "protein reseptor" sitoplasma.
kembang, kecepatan pertumbuhan tulang meningkat de- Penggabungan ini bermigrasi ke nukleus, tempat terja-
ngan tajam, sehingga menyebabkan pertumbuhan tinggi dinya pengikatan dengan suatu protein dan menginduksi
total tubuh dengan cepat. Akan tetapi, testosteron juga transkripsi DNA-RNA. Dalam waktu 30 menit, RNA-po-
menyebabkan penyatuan epifisis tulang dengan batang tu- limerase telah menjadi aktif dan konsentrasi RNA mulai
lang pada usia muda. Oleh karena itu, meskipun pertum- meningkat di sel prostat; keadaan ini akan diikuti oleh
6uhan tulang menjadi cepat, penyatuan dini epifisis ini penambahan yang progresifdari protein sel. Setelah bebe-
mencegah orang tersebut tumbuh setinggi yang ia marnpu rapa hari, jumlah DNA di kelenjar prostat juga meningkat
tumbuh bila testosteron tidak disekresi sama sekali. Bah- dan bersama dengan itu juga terdapat.peningkatan jumlah
kan pada pria normal, tinggi badan akhir pada orang de- sel-sel prostat.
wasa sedikit berkurang daripada tinggi badan pria yang Testosteron merangsang pembentukan protein hampir
dikastrasi sebelum pubertas. di semua bagian tubuh, walaupun lebih spesifik mengenai
protein dijaringan atau organ "target" yang berperan pada
Testosieron Meningkotkon Metobolisme Bqsol. perkembangan ciri seksual primer dan sekunder pria.
Penyuntikan testosteron dalamjumlah besar dapat mening- Beberapa studi terkini menunjukkan bahwa testoste-
katkan kecepatan metabolisme basal sampai l5 persen, ron, seperti hormon steroid yang lain, dapat juga rne-
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar pineal) 1059
testis yang menyerupai fibroblas berevolusi menjadi sel Faktor-Faktor Psikis yang
interstisial Leydig yang fungsional. Memengaruhi Sekresi Gonadotropin
dan Aktivitas Seksual
lnhibisi Sekresi LH don FSH Kelenjor Hipofisis Banyak faktor psikis, terutama rangsangan yang berasal
Anlerior oleh Teslosteron-Pengoturon Umpon dari sistem limbik otak ke dalam hipotalamus, dapat me-
Bolik Negotif Sekresi Teslosteron. Testosteron yang mengaruhi kecepatan sekresi GnRH oleh hipotalamus dan
disekresikan oleh testis sebagai respons terhadap LH oleh karena itu, dapat juga memengaruhi sebagian besar
mempunyai efek timbal balik dalam menghambat sekre- aspek-aspek seksual dan fungsi reproduksi baik pada pria
si LH (lihat Gambar 80-10). Sebagian besar inhibisi ini maupun wanita. Contohnya, mengangkut seekor sapi jan-
dihasilkan dari efek langsung testosteron terhadap hipo- tan dalam satu truk yang sempit dikatakan dapat meng-
talamus untuk menurunkan sekresi GnRH. Keadaan ini hambat fertilitas sapi-dan tidak jauh berbeda dengan
selanjutnya menyebabkan penurunan sekresi LH dan FSH manusia pria.
oleh hipoflsis anterior, dan penurunan LH akan mengu-
rangi sekresi testosteron oleh testis. Jadi, bilamana sekre-
si testosteron menjadi terlalu banyak, efek umpan balik Human Chorionic Gonadotropin
negatif otomatis yang beroperasi melalui hipotalamus yang Disekresi oleh Plasenta Selama
dan kelenjar hipofisis ini, akan mengurangi sekresi tes- Kehamilan Merangsang Sekresi
tosteron kembali ke tingkat yang diharapkan, Sebaliknya, Testosteron oleh Testis Fetus
terlalu sedikit testosteron akan menyebabkan hipotalamus Selama kehamilan, hormon human chorionic gonadotro-
menyekresikan sejumlah besar GnRH, disertai dengan pe- pin (hCG) disekresikan oleh plasenta, dan bersirkulasi
ningkatan sekesi LH dan FSH oleh hipofisis anterior dan pada ibu dan fetus. Hormon ini mempunyai pengaruh
berakibat peningkatan sekresi testosteron testis. yang hampir sama terhadap organ-organ kelamin seperti
halnya dengan LH.
Selama kehamilan, bila fetus berkelamin pria, hCG
Pengaturan Spermatogenesis
dari plasenta akan menyebabkan testis fetus menyekresi-
oleh FSH dan Testosteron
kan testosteron. Testosteron ini sangat diperlukan untuk
FSH berikatan dengan reseptor-reseptor FSH spesifik
memacu pembentukan organ kelamin pria, seperti yang
yang melekat pada sel-sel Sertoli di dalam tubulus semi-
telah dijelaskan sebelumnya. I(ta akan membahas hCG
niferus. Pengikatan ini mengakibatkan sel-sel tumbuh dan
dan fungsinya selama kehamilan secara lebih mendalam
menyekresikan berbagai rrnsur spermatogenik. Secara
di Bab 82.
bersamaan, testosteron (dan dihidrotestosteron) yang ber-
difusi ke dalam tubulus seminiferus dari sel-sel Leydig
di dalam ruang interstisial, juga mempunyai efek tropik Pubertas dan Pengaturan
yang kuat terhadap spematogenesis. Jadi, untuk memulai Awal Timbulnya
spermatogenesis, dibutuhkan FSH m aupun testosteron.
Awal mula timbulnya pubertas telah menjadi misteri se-
jak lama. Akan tetapi,
sudah jelas bahwa selama masa
Kontrol Umpon Bolik Negotif Aktivitos Tubulus
kanak-kanak hipotalamus tidak menyekresikan GnRH
Seminiferus-Peron Hormon Inhibin. Ketika tubu-
dalam jumlahyang bermakna. Salah satu alasan untuk hal
lus seminiferus gagal menghasilkan sperrna, sekibsi FSH
tersebut adalah bahwa selama masa kanak-kanak, sekresi
oleh kelenjar hipofisis anterior meningkat dengan nyata.
hormon steroid seks yang terkecil sudah mempunyai efek
Sebaliknya, bila -spermatogenesis berjalan terlalu cepat,
penghambat yang kuat terhadap sekresi GnRH oleh hipo-
sekresi FSH hipofisis akan berkurang. Penyebab efek
talamus. Namun, oleh sebab yang tidak diketahui, pada
umpan balik negatif ini pada hipofisis anterior diyakini
saat pubertas, sekresi GnRH hipotalamus mampu mela-
berupa suatu jenis hormon lain yang disekresi oleh sel-
wan inhibisi yang timbul pada masa kanak-kanak, dan
sel Sertoli, yaitu inhibin (lihat Gambar 80-10). Hormon
masa seksual dewasa pun dimulai.
ini mempunyai efek langsung yang kuat terhadap kelen-
jar hipofisis anterior dalam menghambat sekresi FSH Kehidupon Seksuol Prio Dewoso don Klimokle-
dan mungkin berefek kecil terhadap hipotalamus dalam - rium Prio. Setelah pubertas, hormon gonadotropin diha-
menghambat sekesi GnRH. silkan oleh kelenjar hipofisis pria selama sisa kehidupan,
Inhibin merupakan suatu glikoprotein, sama seperti dan paling tidak beberapa spermatogenesis biasanya te-
LH dan FSH, dan mempunyai berat molekul antara 10.000 rus terjadi sampai a.jal tiba. Akan tetapi, kebanyakan pria
dan 30.000. Inhibin telah diisolasi dari sel-sel Sertoli yang mulai menunjukkan penurunan fungsi seksual dengan
lambat pada akhir usia 40-an atau 50-an, dan suatu pe-
dibiakkan. Efek penghambatan umpan balik inhibin yang
nelitian menunjukkan bahwa usia rata-rata berakhirnya
kuat terhadap kelenjar hipofisis anterior merupakan sua-
hubungan seksual adalah 68 tahun, walaupun terdapat
tu mekanisme umpan balik negatif yang penting untuk variasi yang sangat besar. Penurunan fungsi seksual ini
mengatur spermatogenesis, yang bekerja secara bersama- berhubungan dengan berkuran9ny a sekresi testosteron,
sama dan sejalan dengan mekanisme umpan balik negatif seperti yang terlihat pada Gambar 80-9. Penurunan
yang mengatur sekresi testosteron. fungsi seksual pada pria disebut klimakterium pria. Ka-
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar pineal) 1061
dengan delusi seksual. Brennan J, Capel B: One tissue, two fates: molecular genetic
Tetapi sekarang, setelah bertahun-tahun ter.jadi events that underlie testis rersus ovary development. Nat
pertentangan, para ahli seksual tersebut seolah-olah Rev Genet 5:509,2001.
memperoleh kemenangan mengenai hal yang mereka Cajochen C, Krauchi K, Wrz-Justice A: Role of ntelatonin in the
pikirkan dan keleniar pineal benar-benar memainkan regulation of huntan circadian rhythms and sleep. J Neuro-
peranan yang penting dalam pengaturan fungsi seksual endocrinol I 5 : 132, 2003.
dan reproduksi. Pada hewan tingkat rendah yang meme- Cheng CY Mrtrk DD: Cell jtmction dynamics in the testis: Ser-
lihara anaknya pada musim-musim teftentu dan hewan toli-germ cell interactions and ntale contraceptive develop-
yang keleniar pinealnya telah diangkat atau he,uvan yang ment. Physiol Rev 82.825,2002.
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal pria (dan Fungsi Ketenjar pineat)
1063
Cooke HJ, Saunders PT: Mouse models of male infertitity. Nat Nelson PS, Montgomery B; (Jnconventional therapyfor prostate
Rev Genet 3;790, 2002. cancer: good, bad or questionable? Nat Rev Cancer 3;845,
de Kretser DM: Is spermatogenic damage associatedwith Leydig
2003.
cell dysfunction? J Clin Endocrinol Metab 89:315g, 2004. O'Donnell L, Robertson KM, Jones ME, Simpson ER: Estrogen
DeMarzo AM, Nelson II/G, Isaacs IlB, Epstein JI: pathological and spermatogenesis. Endocr Rev 22:289, 2001.
and molecular aspects ofprostate cancer. Lancet 361:955, Plant TM, Marshall GR:
2003.
The functional signifcance of FSH in
spermatogenesis and the control ofits secretion in male pri_
Foresta C, Moro E, Ferlin A: y chromosome microdeletions and
mates. Endocr Rev 22:764, 2001.
alterations of spermatogenesis. Endocr Rev 22 ; 226, 200I. Reckelhoff JF; Gender dffirences in the regulation of blood
Heinlein CA, Chang C: Androgen receptor (AR) coregulators: pressure. Hypertension 3Z : I I 99, 200 l.
an overview. Endocr Rev 23: l 75, 2002. Rhoden EL, Morgentaler A: Risks of testosteron-replacentent
Jobling MA, Tyler-Smith C: The human y chromosome; an eyo_ therapy and recommendations for monitoring. N Engl J Med
lutionary marker comes ofage. Nat Rev Genet 4:59g,2003. 3s0:482, 2001.
Kandeel FR, Koussa VK, Swerdloff RS: Male sexual Riggs BL, Khosla S, Melton LJ 3rd: Sex steroids and the con-
function
and its disorders: physiology, pathophysiologlt, clinical in- struction andconservation ofthe adult skeleton. Endocr Rev
vestigation, and treatment. Endocr Rev 22:342, 2001. 23:279,2002.
Lahn BT Pearson NM, Jegalian K; The human y chrontosome, Shabsigh R, Anastasiadis AG; Erectile dysfunction. Annu Rev
in the light of evolution. Nat Rev Genet 2:207, 2001. Med 54:1 53, 2003.
Lanfranco { Kamischke A, Zitzmann M, Nieschlag E: Simonneaux ( Ribelayga C; Generation of the melatonin endo_
K I inefe Ite r's sy ndrome. Lanc e t 3 6 4 ; 2 7 3, 2 00 4. crine message in mammals; a review of the complex regula_
Liu PY Death AK, Handelsman DJ: Androgens and cardiovas_ tion ofmelatonin synthesis by norepinephrine, peptides, and
cular disease. Endocr Rev 24;3 i 3, 2003. other pineal transmitters. Pharmacol Rev 55;j25, 2003.
Nelson IlG, De Marzo AM, Isaacs ll'B; prostate cancer N Engl
. J Med 349:366, 2003.
$erbelum
]
BAB 81 Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita 1065
GAMBAR 8'l-1. Organ-Organ Reproduksi Wanita. kurang tepat). Durasi siklus rata-rata28hari. Pada wanita
yang normal, siklus juga dapat berlangsung singkat, se-
lama 20 hari atau sepanjang 45 hari, walaupun panjang
siklus yang abnormal kadang-kadang berkaitan dengan
Sistem Hormon Wanita penurunan kesuburan.
Terdapat dua hasil yang bermakna dari siklus seksual
Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga
wanita. Pertama, hanya satu ovum matang yang normal-
hierarki hormon sebagai berikut:
nya dikeluarkan dari ovarium setiap bulan, sehingga
1. Hormon yang dikeluarkan hipotalamus, hormon normalnya hanya ada satu janin yang dapat mulai tum-
pe I ep as - gonadotr op in (G n RH) . buh pada satu waktu. Kedua, endometrium uterus diper-
2. Hormon seks hipofisis anterior, hormon perang- siapkan terlebih dulu untuk implantasi ovum yang telah
sang folikel (FSH) dan hormon lutein (LH), ke- dibuahi pada saat tertentu dalam bulan tersebut.
Perimetrium
Ampula tuba
uterina
Lipatan mukosa
tuba uterina
Endometrium Fimbria
Kavum uteri
Pembuluh GAMBAR 81-2. Struktur bagian
Miometrium darah ovarika dalam uterus, ovarium, dan tuba
Ligamentum uterina. (Digambar ulang dari
sakro-uterinum Guyton AC: Physiology of the
Kanalis servika Human Body, 6th ed. Philadel-
phia: Saunders College Publish-
Rugae vagina ing, 1984.)
-
1066 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
Hormon-Hormon Gonadotropi k
Folikel
dail Pengaruhnya pada Ovarium antral Ovum
pre antral
Perubahan ovarium yang terjadi selama siklus seksual Folikel
primordial
bergantung seluruhnya pada hormon-hormon gonado-
tropik, FSll dan LH, yang disekresi oleh kelenjar hipofi-
sis anterior. Tidak adanya hormon-hormon tersebut mem-
buat ovarium tetap tidak aktif, yang merupakan keadaan
pada masa kanak-kanak, ketika hampir tidak ada hormon-
hormon gonadotropik hipofisis yang disekresi. Pada usia
9 sampai 12 tahun, hipofisis secara progresif mulai me-
nyekresi lebih banyak FSH dan LH, yang menyebabkan
dimulainya siklus seksual bulanan normal yang terjadi an-
Korpus luteum
tara usia 1 I dan 15 tahun. Periode perubahan ini disebut berdegenerasi
pubertas, dan saat terjadinya siklus menstruasi pertama
disebut menarke. FSH dan LH, keduanya merupakan gli-
koprotein kecil dengan berat molekul kira-kira 30.000. Korpus luteum
awalnya adalah proliferasi sel-sel granulosa yang ber- bekerja pada hipotalamus untuk lebih menekan kecepatan
langsung cepat, menyebabkan lebih banyak lapisan pada sekresi FSH oleh kelenjar hipofisis anterior, dengan cara
sel-sel tersebut. Selain itu, sel-sel berbentuk kumparan ini menghambat pertumbuhan lebih jauh folikel-folikel
yang dihasilkan dari interstisium ovarium berkumpul yang kurang berkembang. Oleh karena itu, folikel yang
dalam beberapa lapisan di luar sel granulosa, membentuk paling besar dapat melanjutkan pertumbuhannya karena
massa sel kedua yang disebut tekq. Teka terbagi menjadi pengaruh efek-efek umpan balik positif intrinsik yang
dua lapisan. Di dalam teka interna, sel-selnya mempunyai dimilikinya, sementara semua folikel yang lain berhenti
karakteristik epitelium yang mirip dengan sel-sel granu- tumbuh, dan mengalami involusi.
losa dan membentuk kemampuan untuk menyekresi hor- Proses atresia tersebut penting, karena biasanya pe-
mon steroid seks tambahan (estrogen dan progesteron). ristiwa tersebut normalnya hanya membuat satu folikel
Lapisan luar, teka el<sterna, berkembang menjadi kapsul tumbuh sampai cukup besar untuk berovuldsi setiap bu-
jaringan ikat yang sangat vaskular. Kapsul ini akan men- lan; hal ini mencegah lebih dari satu anak yang berkem-
jadi kapsul dari folikel yang sedang tumbuh. bang dalam setiap kehamilan. Folikel tunggal tersebut
Sesudah tahap awal pertumbuhan proliferasi, yang mencapai diameter I sampai 1,5 sentimeter pada saat
berlangsung selama beberapa hari, massa sel granulosa ovulasi dan disebut sebagaifolikel matang.
menyekresi cairan folikular yang mengandung estrogen
dalam konsentrasi tinggi, salah satu hormon kelamin wa-
Ovulasi
nita yang penting (akan dibicarakan nanti). Pengumpulan
cairan ini menyebabkan munculnya antrum di dalam mas- Ovulasi pada wanita yang mempunyai siklus seksual
sa sel granulosa, seperti diperlihatkan pada Gambar 8l-4. normal 28 hari terjadi pada 14 hari sesudah menstruasi
Pertumbuhan awal folikel primer menjadi tahap an- dimulai. Tidak berapa lama sebelum owlasi, dinding luar
tral.dirangsang oleh FSH sendiri. Kemudian peningkatan folikel yang menonjol akan membengkak dengan cepat,
pertumbuhan secara besar-besaran terjadi, menuju ke arah dan daerah kecil pada bagian tengah kapsul folikular,
pembentukan folikel yang lebih besar lagi yang disebut yang disebut stigma, akanmenonjol seperti puting. Dalam
waktu 30 menil ftepu4ian, cairan mulai mengalir dari fo-
folikel vesikular. Peningkatan pertumbuhan ini terjadi se-
bagai berikut: (1) Estrogen disekresikan ke dalam folikel likel melalui stigma, dan sekitar 2 menit kemudian, stigma
dan menyebabkan sel-sel granulosa membentuk jumlah akan robek cukup besar, menyebabkan cairan yang lebih
reseptor FSH yang semakin banyak; keadaan ini menye- kental, yang menempati bagian tengah folikel, mengalami
babkan suatu efek umpan balik positif karena estrogen evaginasi keluar. Cairan kental ini membawa ovum bersa-
membuat sel-sel granulosa jauh lebih sensitif terhadap manya, yang dikelilingi oleh massa dari beberapa ratus sel
FSH. (2) FSH dari hipofisis dan estrogen bergabung un- granulosa kecil yang disebut korona radiata.
tuk memacu reseptor LH sel-sel granulosa sebenarnya,
sehingga terjadi rangsangan LH sebagai tambahan terha-
duip rangsangan oleh FSH dan membentuk peningkatan
sekresi folikular yang lebih cepat. (3) Peningkatan jum- Hormon lutein
lah eskogen dari folikel ditambah dengan peningkatan t
$
LH dari kelenjar hipofisis anterior bersama-sama bekerja Ef
f
untuk menyebabkan proliferasi sel-sel teka folikular dan Hormon steroid folikular
juga meningkatkan sekresi folikular. (progesteron)
Sekali folikel anhal mulai tumbuh, pertumbuhan fo-
likel-folikel tersebut terjadi sangat cepat. Diameter ovum
.Enzim
sendiri juga membesar tiga sampai empat kali lipat lagi, proteolitik Hiperemia folikel
menghasilkan peningkatan diameter ovum total dari awal (Kolagenase) dan
sampai menjadi 10 kali lipat, atau peningkatan massa i
sekresi prostaglandin
sebesar 1000 kali lipat. Ketika folikel membesar, ovum I
t
sendiri tetap tertanam di dalam massa sel granulosa yang * Y
+\
terletak pada sebuah kutup folikel. Melemahnya dinding folikel Transudasi plasma
g\ ke datam fotiket
Honyo Sotu Folikelyong Mengolqmi Pemolong-
on Penuh Setiop Bulon, don Sisonyo Mengolomi +
Degenerasi @Pembengkakanfolikel
Airesiq. Setelah pertumbuhan selama satu minggu atau
lebih-tetapi sebelum terjadi ovulasi-salah satu dari
stisma I
Lonjokon [H Penfing dolom Ovulqsi. LH diperlu- disebut sebagai korpus luteum, yang diperlihatkan pada
kan untuk pertumbuhan akhir folikel dan ovulasi. Tanpa Gambar 8l-4. Suplai vaskular yang berkembang dengan
hormon ini, walaupun ketika FSH tersedia dalam jumlah baik juga tumbuh ke dalam korpus luteum.
besar, folikel tidak akan berkembang ke tahap ovulasi. Sel-sel granulosa dalam korpus luteum mengembang-
Sekitar 2 hari sebelum ovulasi (karena alasan yang kan retikulum endoplasma halus intrasel yang luas, yang
masih belum dimengerti seluruhnya, tetapi akan dibahas membentuk sejumlah besar hormon seks wanita proges-
lebih lanjut di bab ini), laju kecepatan sekresi LH oleh ke- teron dan estrogen (lebih banyak progesteron daripada
lenjar hipofisis anterior meningkat dengan pesat, menjadi eshogen). Sel-sel teka terutama lebih membentuk hormon
6 sampai l0 kali lipat dan mencapai puncaknya 16 jam androgen, androstenedion dan testosteron daripada hor-
sebelum ovulasi. FSH juga meningkat kira-kira 2 sampai mon seks wanita. Akan tetapi, sebagian besar dari hor-
3 kali lipat pada saat bersamaan, dan FSH dan LH akan mon-hormon tersebut juga akan dikonversikan oleh sel-
bekerja secara sinergistik untuk mengakibatkan pembeng- sel granulosa menjadi hormon-hormon wanita.
kakan folikel yang berlangsung cepat selama beberapa Pada wanita normal, diameter korpus luteum tumbuh
hari sebelum ovulasi. LH juga mempunyai efek khusus menjadi kira-kira 1,5 sentimeter. Tahap perkembangan
terhadap sel granulosa dan sel teka, yang mengubah ke- ini dicapai dalam waktu 7 sampai 8 hari setelah ovulasi.
dua jenis sel tersebut terutama menjadi sel yang bersifat Kemudian korpus luteum mulai berinvolusi dan akhirnya
menyekresikan-progesteron. Oleh karena itu, kecepatan kehilangan fungsi sekresijuga warna kekuningannya, dan
sekesi estrogen mulai menurun kira-kira I hari sebelum sifat lipidnya dalam waktu kira-kira 12hari setelah ovu-
o'vulasi, sementara sejumlah peningkatan progesteron mu- lasi, menjadi korpus albikans; selama beberapa minggu,
lai disekresikan. korpus albikans akan digantikan oleh jaringan ikat dan
Pada lingkungan tempat terjadi (l) pertumbuhan fo- dalam hitungan bulan akan diserap.
likel yang berlangsung cepat, (2) berkurangnya sekresi
estrogen sesudah fase sekresi estrogen yang berlangsung Fungsi lufeinisosi [H. Perubahan sel-sel granulosa
lama, dan (3) dimulainya sekresi progesteron, terjadi ovu- dan sel teka menjadi sel lutein sangat bergantung pada
lasi. Tanpa adanya lonjakan hormon LH praovulasi, ovu- LH yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior.
lasi tidak akan berlangsung. Pada kenyataannya, fungsi inilah yang menyebabkan
LH mendapat julukan "luteinisasi," untuk "kekuning-
Permuloon Ovulosi. Gambar 8l-5 memperlihatkan an." Luteinisasi juga bergantung pada pengeluaran o\um
skema permulaan ovulasi, menunjukkan peran LH dalam dari folikel. Sebuah hormon setempat yang masih belum
jumlah besar yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis an- diselidiki pada cairan folikel, yang disebut faktor peng-
terior. LH tersebut menyebabkan sekresi hormon-hormon hambat-luteinrsasl', kelihatannya berfungsi menahan pro-
steroid folikular dengan cepaI, y ang mengandung pro ges- ses luteinisasi sampai sesudah ovulasi.
teron. Dalam waktu beberapajam akan berlangsung dua
peristiwa, keduanya dibutuhkan untuk ovulasi: (1) Teka Sekresi Korpus Luteum: Fungsi Tombohon dori
eksterna (kapsul folikel) mulai melepaskan enzim pro- [H. Korpus luteum adalah organ yang sangat seketorik,
teolitik dari lisosom, dan enzim tersebut mengakibatkan yang menyekresi sejumlah besar progesteron dan estrogen.
pelarutan dinding kapsul folikular dan akibatnya yaitu Sekali LH (terutama yang disekresi selama kebutuhan ovu-
melemahnya dinding, menyebabkan makin membeng- lasi) bekerja pada sel granulosa dan sel teka untuk menim-
kaknya seluruh folikel dan degenerasi stigma. (2) Secara bulkan luteinisasi, maka sel-sel lutein yang baru terbentuk
bersamaan juga akan terjadi pertumbuhan pembuluh da- kelihatannya diprogram untuk meneruskan tahapan yang
rah baru yang berlangsung cepat ke dalam dinding folikel, sudah diatur yaitu (1) proliferasi, (2) pembesaran, dan (3)
dan pada saat yang sama, prostaglandin (hormon setempat sekresi, diikuti dengan (4) degenerasi. Semua itu terjadi
yang mengakibatkan vasodilatasi) akan disekresi ke dalam dalam waktu 12hari. Kita akan melihat pada pembahasan
jaringan folikular. Kedua efek ini akan mengakibatkan mengenai kehamilan di Bab 82 bahwa ada hormon lain
transudasi plasma ke dalam folikel, yang berperan pada dengan sifat yang persis sama dengan LH, yaitu gonado-
pembengkakan folikel. Akhimya, kombinasi dari pem- tropin korionik, yangdisekesi oleh plasenta, dapat bekerja
bengkakan folikel dan degenerasi stigma mengakibatkan pada korpus luteum untuk memperpanjang kelangsung-
pecahnya folikel disertai dengan pengeluaran ovum. an hidupnya-biasanya dipertahankan untuk sekurang-
kurangnya 2 sampai 4 bulan pettama kehamilan.
Ringkasan
Kira-kira setiap 28 hari, hormon gonadotropik dari kelen- Progesteron
jar hipofisis anterior menyebabkan sekitar 8 sampai 12 GAMBAR 81-6. Rumus kimia hormon-hormon utama wanita.
folikel yang baru mulai tumbuh di dalam ovarium. Satu
dari folikel ini akhirnya menjadi "matang" dan berovulasi
pada hari ke-14 siklus seksual. Selama pertumbuhan foli-
kel akan disekresi banyak estrogen.
sangat besar juga disekresi oleh plasenta, seperti yang
Sesudah ovulasi, sel-sel sekretorik pada folikel ber-
akan dibicarakan di Bab 82.
ovulasi berkembang menjadi korpus luteum yang menye-
Hanya tiga estrogen yangada dalam jumlah bermakna
kresi sejumlah besar hormon wanita utama, progesteron
di dalam plasma wanita: B-estradiol, estron, dan estriol,
dan estrogen. Setelah 2 minggu kemudian, korpus luteum
rumusnya dapat dilihat pada Gambar 8l-6. Eshogen uta-
akan berdegenerasi, sedangkan hormon ovarium yaitu es-
mayangdisekresi oleh ovarium adalah B-estradiol. Estron
trogen dan progesteron akan sangat berkurangjumlahnya
juga disekresi dalam jumlah kecil, tetapi sebagian besar
dan akan terjadi menstruasi. Keadaan ini diikuti dengan
estron dibentuk di jaringan perifer dari androgen yang
siklus ovarium yang baru.
disekesi oleh korteks ginjal dan oleh sel teka ovarium.
Estriol adalah estrogen yang lemah; merupakan produk
Fungsi Hormon-Hormon oksidasi yang berasal baik dari estradiol maupun estron,
dengan pengubahan yang terjadi terutama di dalam hati.
Ovarium-Estradiol Potensi estrogenik B-estradiol adalah 12 kali lebih
dan Progesteron besar daripada estron dan 80 kali lebih besar daripada
estriol. Dengan mengingat potensi relatif ini, seseorang
Kedua jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen
dapat melihat efek total estrogenik dari B-estradiol bia-
dan progestin Sejauh ini yang paling penting dari estro-
sanya beberapa kali lipat dari kedua hormon yang lain.
gen adalah hormon estradiol dan yang paling penting dari
Oleh karena itulah, B-estradiol dianggap sebagai estrogen
progestin adalah progesteron. Estrogen terutama mening-
utama, walaupun efek estrogenik dari estron juga tidak
katkan proliferasi dan pertumbuhan sel-sel khusus di da-
dapat diabaikan.
lam tubuh yang berperan dalam perkembangan sebagian
besar karakteristik ketamin sekupder wanita. progestin
Progestin. Sejauh ini yang paling penting dari progestin
berfungsi terutama untuk persiapan uterus untuk meneri-
adalah progesteron. Akan tetapi, sejumlah kecil proges-
ma kehamilan dan persiapan payudara untuk laktasi.
tin lain, yaitu 17-o-hidroksiprogesteron, disekresi bersa-
ma dengan progesteron dan mempunyai efek yang pada
Sifat Kimia Hormon-Hormon Kelamin dasamya sama. Namun, unfuk praktisnya, biasanya pro-
gesteron dianggap sebagai satu-satunya prcgestin yang
Estrogen. Pada wanita n ormalyang tidak hamil,esffogen penting.
disekresikan dalam jumlah berarti hanya oleh ovarium, Pada wanita normal yang tidak hamil, progesteron
walaupun juga disekesi dalam jumlah kecil oleh korteks disekresi dalam jumlah cukup banyak hanya selama se-
adrenal. Selama kehamilan, estrogen dalam jumlah yang paruh akhir dari setiap siklus ovarium, ketika hormon ini
1070 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
disekresi oleh korpus luteum.Seperti yang akan kita lihat Fungsi Estrogen-Efeknya
di Bab 82, sejumlah besar progesteron juga disekresi oleh pada Karakteristik Kelamin
plasenta selama kehamilan, khususnya sesudah kehamil-
an bulan ke empat.
Primer dan Sekunder
Fungsi primer dari estrogen adalah untuk menimbulkan
Sintesis Eslrogen don Progestin. Dilihat dari rumus proliferasi sel dan pertumbuhan jaringan organ-organ ke-
kimia estrogen dan progesteron pada Gambar 81-6, tam- lamin dan jaringan lain yang berkaitan dengan reproduksi.
pak bahwa keduanya adalah steroid. Keduanya disintesis
di dalam ovarium terutama dari kolesterol yang berasal Efek Eslrogen podo Ulerus don Orgon Kelomin
dari darah, juga, walaupun dalam jumlah kecil, diperoleh
Luor Wqnito. Selama masa kanak-kanak, estrogen di-
dari asetil koenzim A, suatu molekul multipel yang dapat
sekresi hanya dalam jumlah kecil, tetapi pada saat puber-
berkombinasi untuk membentuk inti steroid yang tepat.
tas, jumlah yang disekresi pada wanita di bawah penga-
Selama sintesis, terutama progesteron dan hormon
ruh hormon-hormon gonadotropin hipofisis menirigkat
kelamin pria, testosteron, akan disintesis pertama kali;
sampai 20 kali lipat atau lebih. Pada saat ini, organ-organ
baru kemudian, selama fase folikular siklus ovarium, se-
kelamin wanita akan berubah dari yang dimiliki seorang
belum kedua hormon permulaan ini keluar dari ovarium,
anak menjadi yang dimiliki seorang wanita dewasa. Ova-
hampir semua testosteron dan sebagian besar progesteron
rium, tuba fallopii, uterus, dan vagina, semuanya bertam-
akan diubah menjadi estrogen oleh sel-sel granulosa. Se-
bah besar. Selain itu, genitalia ekstema membesar, dengan
lama fase luteal dari siklus, jauh lebih banyak progesteron
deposisi lemak pada mons pubis dan labia mayora dan
yang dibentuk yang semuanya akan diubah, jumlah ini
disertai pembesaran labia minora.
berperan pada sekresi progesteron yang banyak ke dalam
Selain itu, estrogen juga mengubah epitel vagina dari
sirkulasi darah pada waktu tersebut. Selain itu, testosteron
tipe kuboid menjadi bertingkat, yang dianggap lebih tahan
disekresikan ke dalam plasma wanita oleh ovarium dalam
terhadap trauma dan infeksi daripada epitel sel kuboid pra-
jumlah sekitar seperlimabelas dari testosteron yang di-
pubertas. Infeksi vagtnapada anak sering dapat disembuh-
sekresikan ke dalam plasma pria oleh testis.
kan dengan pemberian estrogen hanya karena estrogen
dapat meningkatkan ketahanan epitel vagina.
Estrogen don Progesteron Dilronspor di Dqlqm Selama beberapa tahun pertama sesudah pubertas, I
Doroh dengon Berikqton pqdo Prolein Plosmq. ukuran uterus meningkat menjadi dua sampai tiga kali
Estrogen dan progesteron, keduanya ditranspor dalam
lipat, tetapi yang lebih penting daripada bertambahnya
darah terutama berikatan dengan albumin plasma dan de-
ukuran uterus adalah perubahan yang berlangsung pada
ngan globulin khusus pengikat estrogen dan progesteron.
endometrium uterus di bawah pengaruh estrogen. Estro-
Ikatan antara hormon-hormon ini dan protein plasma gen menyebabkan terjbdinya proliferasi yang nyata sffo-
umumnya kurang erat sehingga dengan cepat hormon ma endometrium dan sangat meningkatkan perkembang-
ini dilepaskan ke jaringan setelah waktu 30 menit kemu- an kelenjar endometrium, yang nantinya akan membantu
dian.
memberi nutrisi pada ovum yang berimplantasi. Efek ini
akan dibicarakan nanti di bab yang berkaitan dengan si-
Fungsi Holi podo Degrodosi Eslrogen. Hati meng- klus endometrium.
konjugasi estrogen untuk membentuk glukuronida dan
sulfat, dan hampir seperlima dari produk konjugasi ini Efek Estrogen podo Tubo Follopii. Estrogen berpe-
diekskresikan ke dalam empedu; sebagian besar sisanya ngaruh pada mukosa yang membatasi tuba fallopii, sama
diekskresikan ke dalam urin. Hati juga mengubah estro- seperti efek estrogen terhadap endometrium uterus. Es-
gen poten, estradiol, dan estron menjadi estriol estrogen trogen menyebabkan jaringan kelenjar lapisan tersebut
yang sama sekali tidak poten. Oleh karena itu, berkurang- berproliferasi, dan yang penting, estrogen menyebabkan
nya fungsi hati sesungguhnya meningkatkan aktivitas es- jumlah sel-sel epitel bersilia yang membatasi tuba fallopii
trogen di dalam tubuh, yang kadang-kadang menimbul- bertambah banyak. Aktivitas silia juga meningkat. Silia
kan hiperesninisme. tersebut selalu bergerak ke arah uterus, yang membantu
mendorong ovttm yang telah dibuahi ke arah uterus.
Nosib Progesteron. Dalam waktu beberapa menit
sesudah sekresi, hampir semua progesteron didegradasi Efek Estrogen podo Poyudoro. P4yudara primordial
menjadi steroid lain yang tidak mempunyai efek proges- baik pada wanita maupun pria pada dasamya sama. Nyata-
tasional. Serupa dengan estrogen, hati juga penting untuk nya, dan di bawah pengaruh hormon-hormon yang tepat,
degradasi metabolisme ini. payudara pria, selama 2 dekade kehidupan yang pertama,
Produk akhir yang utama dari degradasi progesteron dapat cukup berkembang untuk memproduksi susu de-
adalah pregnandiol. Sekitar l0 persen dari progesteron ngan cara yang sama seperti payudara wanita.
asli diekskresikan dalam urin dalam bentuk ini. Oleh Estrogen menyebabkan (1) perkembangan jaringan
karena itu, s€seorang dapat memperkirakan kecepatan stroma payudara, (2) pertumbuhan sistem duktus yang
pembenfukan progesteron di dalam tubuh dari.kecepatan luas, dan (3) deposit lemak pada payudara. Lobulus dan
ekskresi ini. alveoli payudara sedikit berkembang di bawah pengaruh
BAB 81 Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita 1071
estrogen sendiri, tetapi sebenarnya progesteron dan pro- kan pada tubuh pria, yang mengandung lebih banyak proj
laktinlah yang mengakibatkan terjadinya pertumbuhan tein. Selain simpanan lemak pada payudara dan jaringan
y ang ny ata dan berfu n gsinya struktur- struktur tersebut. subkutan, estrogen juga rnenyebabkan simpanan lemak
Ringkasnya, estrogen memulai pertumbuhan payudara pada bokong danpaha, yang merupakan karakteristik so-
dan alat-alat pembentuk air susu payudara. Estrogen juga sok feminin,
berperan pada perhrmbuhan karakteristik dan penampilan
luar payudara wanita dewasa. Akan tetapi, estrogen tidak Efek Estrogen podo Distribusi Rombut. Estrogen ti-
menyelesaikan tugasnya yaitu mengubah payudara men- dak terlalu memengaruhi persebaran rambut. Akan tetapi,
jadi organ yang memproduksi susu. rambut akan tumbuh di daerah pubis dan aksila sesudah
puberlas. Peningkatan jumlah androgen yang dibentuk
Efek Estrogen pqdq Tulong Rongko. Estrogen oleh kelenjar adrenal setelah pubertas adalah hormon
menghambat aktivitas osteoklastik di dalam tulang se- yang terutama berperan pada pertumbuhan tersebut.
hingga merangsang pertumbuhan tulang. Pada saat puber-
tas, ketika wanita masuk ke masa reproduksi, laju pertum- Efek Eslrogen podo Kulil. Estrogen menyebabkan
buhan tinggi badannya menjadi cepat selama beberapa kulit berkembang membentuk tekstur yang halus dan
tahun. Akan tetapi, estrogen juga mempunyai efek poten biasanya lembut, tetapi meskipun demikian, kulit wanita
lainnya terhadap pertumbuhan tulang rangka: Estrogen lebih tebal daripada kulit seorang anak atau kulit wanita
menyebabkan terjadinya penggabungan awal epifisis de- yang dikastrasi. Estrogen juga menyebabkan kulit men-
ngan batang tulang panjang. Efek estrogen ini lebih kuat jadi lebih vaskular; efek ini sering kali berkaitan dengan
dibandingkan dengan efek serupa dari testosteron pada meningkatnya kehangatan kulit, juga menyebabkan lebih
pria. Sebagai akibatnya, pertumbuhan wanita biasanya banyak perdarahan pada permukaan yang terluka diban-
terhenti beberapa tahun lebih cepat daripada pertumbuhan dingkan perdarahan yang terjadi pada pria.
pria. Wanita "kasim" (eunuch), yang sama sekali tidak
memproduksi estrogen biasanya tumbuh beberapa inci Efek Estrogen podo Keseimbqngon Elektrolit.
lebih tinggi daripada wanita dewasa yang norrnal, karena Kemiripan sifat kimia dari hormon-hormon estrogenik
epifisisnya tidak menyatu pada waktu yang normal. terhadap hormon-hormon adrenokorteks telah diketahui.
Estrogen, seperti aldosteron dan beberapa hormon adre-
Osteoporosis Tulang karena Kekurangan Estro- nokorteks yang lainnya, dapat menyebabkan terjadinya
gen pada Usia Tua. Sesudah menopause, hampir tidak retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal. Efek estrogen
ada estrogen yang disekresi oleh ovarium. Kekurangan ini normalnya ringan dan jarang bermakna, kecuali pada
estrogen ini akan menyebabkan (1) meningkatnya akti- masa kehamilan, pembentukan estrogen dalam jumlah be-
vitas osteoklastik pada tulang, (2) berkurangnya matriks sar oleh plasenta dapat menyebabkan retensi cairan tubuh.
tulang, dan (3) berkurangnya deposit kalsium dan fosfat seperti akan dibicarakan di Bab 82.
tulang. Pada beberapa wanita, efek ini sangat hebat, se-
hingga menyebabkan osteoporosis,yang sudah dibahas di
Bab 79.' Karena osteoporosis dapat sangat melemahkan Fungsi-Fungsi Progesteron
tulang dan menyebabkan ffaktur tulang, khususnya fiak-
tur tulang vertebra, maka banyak wanita pascamenopause Efek Progesleron podo Uierus. Sejauh ini fungsipro-
gesteron yang paling penting adalah untuk meningkatkan
mendapat perawatan profilaksis dengan penggantian es-
trogen untuk mencegah efek osteoporosis.
perubahan sekretorik pada endometrium uterus selama
separuh terakhir siklus seksual bulanan wanita, sehingga
Efek Estrogen podq Deposisi Protein. Estrogen me- mempersiapkan uterus unfuk menerima ovum yang su-
nyebabkan sedikit peningkatan total protein tubuh, yang dah dibuahi. Fungsi ini akan dibicarakan nanti dalam kait-
terbukti dari adanya keseimbangan nitrogen yang sedikit annya dengan siklus endometrium dari uterus.
positif apabila diberikan estrogen. Keadaan ini terutama Selain dari efek terhadap endometrium, progesteron
dihasilkan dari efek pemacu-pertumbuhan dari estrogen juga mengurangi frekuensi dan intensitas kontraksi ute-
pada organ-organ kelamin, tulang, dan beberapajaringan rus, sehingga membantu mencegah terlepasnya owm
tubuh yang lain. Peningkatan deposisi protein oleh testos- yang sudah.berimplantasi.
teron lebih bersifat umum dan jauh lebih kuat daripada
yang disebabkan oleh estrogen. Efek Progesteron pqdo Tubo Follopii. Progesteron
juga meningkatkan sekresi pada rnukosa yang membatasi
Efek Eslrogen podo Meiqbolisme don Penyim- tuba fallopii. Sekresi ini dibutuhkan untuk nutrisi or,um
pqnon Lemok. Estrogen sedikit meningkatkan laju yang telah dibuahi, dan sedang membelah, sewaktu owm
kecepatan metabolisme seluruh tubuh, tetapi hanya kira- bergerak dalam tuba fallopii sebelum berimplantasi.
kira sepertiga dari efek peningkatan yang disebabkan oleh
hormon kelamin pria, yaitu testosteron. Estrogen juga me- Efek Progesteron podo Poyudoro. Progesteron me-
nyebabkan peningkatan jumlah simpanan lemak dalam ningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara,
jaringan subkutan. Sebagai akibatnya, persentase lemak mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar,
tubuh pada tubuh wanita dianggap lebih besar dibanding- dan menjadi bersifat sekretorik. Akan tetapi, progesteron
1072 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
tidak menyebabkan alveoli menyekresi air susu; seperti Kelenjar endometrium, khususnya dari daerah serviks,
yang akan dibicarakan di Bab 82, air susu disekresi hanya akan menyekresi mukus yang encer mirip benang. Benang
sesudah payudara yang siap dirangsang lebih lanjut oleh mukus akan tersusun di sepanjang kanalis servikalis, mem-
prolaktin dari kelenjar hipofisis anterior. bentuk saluran yang membantu mengarahkan sperma ke
Progesteron juga menyebabkan payudara membeng- dari vaginamenuju ke dalam uterus.
,arahyangtepat
kak. Sebagian dari pembengkakan ini terjadi karena per-
kembangan sekretorik dari lobulus dan alveoli, tetapi Fose Sekretorik (Fose Progeslosionol) Siklus En-
sebagian lagi kelihatannya dihasilkan oleh peningkatan dometrium, yong Terjodi Seteloh Ovulosi. Sela-
cairan di.dalam jaringan subkutan. ma sebagian besar separuh akhir siklus bulanan, setelah
ovulasi terjadi, progesteron dan estrogen bersama-sama
disekresi dalam jumlah yang besar oleh korpus luteum.
Siklus Bulanan Endometrium Estrogen menyebabkan sedikit proliferasi sel tambahan
dan Menstruasi pada endometrium selama fase siklus ini, sedangkan pro-
gesteron menyebabkan pembengkakan yang nyata dan
Produksi berulang dari estrogen dan progesteron oleh ova-
perkembangan sekretorik dari endometrium. Kelenjar ma-
rium mempunyai kaitan dengan siklus endometrium pada
kin berkelok-kelok; kelebihan substansi sekresinya ber-
lapisan uterus yang bekerja melalui tahapan berikut ini:
tumpuk di dalam sel epitel kelenjar. Selain itu, sitoplasma
(l) proliferasi endometrium uterus; (2) perubahan sekreto-
dari sel stroma bertambah banyak, simpanan lipid dan
ris pada endometrium, dan (3) deskuamasi endometrium,
glikogen sangat meningkat dalam sel stroma, dan suplai
yang dikenal sebagai menstruasi. Berbagai tahapan siklus
darah ke dalam endometrium lebih lanjut akan mening-
endometrium diperlihatkan pada Gambar 81-7.
kat sebanding dengan perkembangan aktivitas sekresi,
dengan pembuluh darah yang menjadi sangat berkelok-
Fose Proliferosi (Fose Eslrogen) Siklus Endome-
kelok. Pada puncak fase sekretorik, sekitar I minggu se-
lrium, yong Terjodi Sebelum Ovulosi. pada permu-
telah ovulasi, ketebalan endometrium sudah menjadi 5
laan setiap siklus seksual bulanan, sebagian besar endo-
sampai 6 milimeter.
metrium telah berdeskuamasi akibat menstruasi. Sesudah
Maksud keseluruhan dari semua perubahan endome-
menstruasi, hanya selapis tipis stroma endopetrium yang
trium ini adalah untuk menghasilkan endometrium yang
tertinggal, dan sel-sel epitel yang tertinggal adalah yang
sangat sekretorik, yang mengandung sejumlah besar ca-
terletak di bagian lebih dalam dari kelenjar yang tersisa
dangan nutrien yang membentuk kondisi yang cocok un-
serta pada kripta endometrium. Dl banah pengaruh estro-
tuk implantasi olum yang sudah dibuahi selama separuh
gen, yang disekresi dalam jumlah lebih banyak oleh ova-
akhir siklus bulanan. Dari saat sebuah ovum yang sudah
rium selama bagian pertama siklus ovarium, sel-sel stro-
dibuahi memasuki kavum uteri dari tuba fallopii (yang ter-
ma dan sel epitel berproliferasi dengan cepat. permukaan
jadi 3 sampai 4 hari setelah ovulasi) sampai waktu ovum
endometrium akan mengalami epitelisasi kembali dalam
berimplantasi (7 sampai t hari setelah ovulasi), sekret ute-
waktu 4 sampai 7 hari sesudah terjadinya menstruasi.
rus, yang disebut "susu uterus," menyediakan makanan
Kemudian, selama satu setengah minggu berikutnya-
bagi pembelahan awal ovum. Kemudian, sekali ovum ber-
yaitu, sebelum terjadi ovulasi-ketebalan endometrium
implantasi di dalam endometrium, sel-sel trofoblas pada
sangat meningkat karena jumlah sel stroma bertambah
permukaan blastokis yang berimplantasi mulai mencerna
banyak dan karena pertumbuhan kelenjar endometrium
endometrium dan mengabsorbsi substansi yang disimpan
serta pembuluh darah baru yang progresif ke dalam en-
endometrium, jadi menyediakan jumlah persediaan nutri-
dometrium. Pada saat ovulasi, endometrium mempunyai
si yang semakin besar untuk embrio yang berimplantasi.
ketebalan 3 sampai 5 milimeter.
sokonstriktor prostaglandin yang terdapat dalam jumlah ke kelenjar hipoflsis anterior melalui sistem porta hipo-
sangat banyak pada saat ini. talamus-hipofisis. Bila menyangkut gonadotropin, ada
Vasospasme, penurunan zast nutrisi endometrium, dan satu faktor pelepas yang penting, yaitu GnRH. Hormon
hilangnya rangsangan hormonal menyebabkan dimulainya ini sudah dimumikan dan telah terbukti merupakan suatu
proses nekrosis pada endometrium, khususnya dari pem- dekapeptida dengan rumus sebagai berikut:
buluh darah. Sebagai akibatnya, darah akan merembes
ke lapisan vaskular endometrium, dan daerah perdarahan G lu'H is-Trp-Ser-Tyr-G ty-Leu-Arg-pro-G ty-N H,
akan bertambah besar dengan cepat dalam waktu 24 sam-
pai 36 jam. Perlahan-lahan, lapisan nekrotik bagian luar Sekresi GnRH yong lntermiten don pulsolil oleh
dari endometrium terlepas dari uterus pada daerah perda- Hipoiolomus Merqngsong peleposon LH yong
rahan tersebut, sampai kira-kira 48 jam setelah terjadinya Pulsotil dori Kelenjor Hipofisis Anlerior. penelitian
menstruasi, semua lapisan superfisial endometrium sudah menunjukkan bahwa hipotalamus tidak menyekresikan
berdeskuamasi. Massa jaringan deskuamasi dan darah di GnRH secara terus menerus tetapi sebaliknya menyekresi
dalam kalum uteri, ditambah efek kontraksi dari prosta- GnRH secara pulsatil selama 5 sampai 25 menit yang
glandin atau zat-zat lain di dalam lapisan yang terdeskua- terjadi setiap 1 sampai 2 jam. Kurva bagian bawah pada
masi, seluruhnya bersama-sama akan merangsang kontrak- Gambar 81-8 memperlihatkan sinyal pulsasi di dalam
si uterus yang menyebabkan dikeluarkannya isi uterus. hipotalamus yang menyebabkan pengeluaran GnRH se-
Selama menstruasi normal, kira-kira 40 mililiter darah cara pulsatil oleh hipotalamus.
dan tambahan 35 ml cairan serosa dikeluarkan. Cairan Yang menarik perhatian kita adalah saat GnRH diin-
menstruasi ini normalnya tidak membentuk bekuan, ka- fus secara terus menerus supaya GnRH terdapat sepan-
renafibrinolisin dilepaskan bersama dengan bahan nekro- jang waktu, jadi tidak secara pulsatil, maka kemampuan
tik endometrium. Bila terjadi perdarahan yang berlebihan GnRH dalam menyebabkan pelepasan LH dan FSH oleh
dari permukaan uterus, jumlah fibrinolisin mungkin tidak kelenjar hipofisis anterior akan hilang. Oleh karena itu,
cukup untuk mencegah pembekuan. Adanya bekuan darah untuk alasan yang tidak diketahui, sifat asli pelepasan
selama menstruasi sering merupakan bukti klinis adanya GnRH dengan cara pulsatil bersifat penting untuk fungsi
kelainan patologi dari uterus. GnRH sendiri.
Dalam waktu 4 sampai 7 hari sesudah dimulainya men- Pelepasan CnRH dengan cara pulsatil menyebabkan
struasi, pengeluaran darah akan berhenti, karena pada saat pengeluaran sekresi LH secara intermiten setiap 90 menit.
ini endometrium sudah mengalami epitelisasi kembali. Hal iniditunjukkan oleh kurva atas pada Gambar gl-g.
Leukore Selama Menstruasi. Selama menstruasi, Pusot Hipotolomus unluk Peleposon GnRH. Akti-
sangat banyak leukosit dikeluarkan bersama dengan bahan vitas saraf yang menyebabkan pelepasan GnRH dengan
nekrotik dan darah. Ada kemungkinan bahwa beberapa cara pulsatil terutama terjadi di dalam hipotalamus me-
substansi yang dilepaskan karena nekrosis endometrium diobasal, khususnya di nukleus arkuatus daerah ini. Oleh
merupakan penyebab pengeluaran leukosit. Sebagai aki- karena itu, diyakini bahwa nukleus arkuatus mengatur
bat dari pengeluaran leukosit ini dan kemungkinan faktor sebagian besar aktivitas seksual wanita, walaupun saraf-
yang lainjuga, uterus menjadi sangat resisten terhadap in- sarafyang terletak di daerah preoptik hipotalamus anterior
feksi selama menstruasi, walaupun permukaan endome- juga menyekresikan GnRH dalam jumlah yang cukup.
trium telanjang. Tentu saja, ini merupakan perlindungan Banyak pusat saraf dalam sistem ,,limbik,' otak (sistem
yang sangat bernilai. untuk pengaturan psikis) menghantarkan sinyal ke dalam
nukleus arkuatus untuk memodifikasi intensitas pelepasan
GnRH dan liekuensi pulsasi, sehingga menyediakan suatu
Pengaturan Ritme Bulanan penj elasan parsial mengenai mengapa faktor-faktor psikis
Wanita-Hubungan Antara sering memodifikasi fungsi seksual wanita.
Hormon Ovarium dan
H ipotalamus-H ipofisis Efek Umpan Balik Negatif Estrogen
Sekarang, setelah membahas mengenai perubahan ber-
dan Progesteron dalam Menurunkan
ulang yang terjadi selama siklus seksual bulanan wanita,
Sekresi LH dan FSH
Dalam jumlah yang kecil, estrogen mempunyai efek yang
kita berusaha membahas mengenai mekanisme ritmik da-
kuat untuk menghambat produksi LH dan FSH. Selain itu,
sar yang menyebabkan terjadinya variasi siklus tersebut.
bila terdapat progesteron, efek penghambatan dari estro-
gen akan berlipat-ganda, walaupun progesteron sendiri
Hipotalamus Menyekresikan GnRH, hanya mempunyai efek yang kecil.
yang Menyebabkan Kelenjar Hipofisis Efek umpan balik ini kelihatannya terutama bekerja
Anterior Menyekresikan LH dan FSH pada kelenjar hipofisis anterior secara langsung namun
Seperti sudah disebutkan di Bab 74, sekresi sebagian be- efek tersebutjuga bekerja sedikit pada hipotalamus untuk
sar hormon-hormon hipofisis anterior diatur oleh ,,hor- menurunkan sekresi GnRH, terutama dengan mengubah
mon pelepas" yang dibentuk di hipotalamus dan dibawa frekuensi pulsasi GnRH.
1074 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
100
f 80
=
L
I ^=c 2000 605 GAMBAR 81-8. Kurva atas: pe-
rubahan pulsatil pada hormon
=) o Iutein (LH) di dalam iirkulasi pe-
E E rifer seekor monyet rhesus yang
ta
ta u o- mengalami ovarektomi yang di-
G
,9 CL E anestesi dengan pentobarbital.
000 o Kurva bawah: perekaman menit
o
(!
1
J. demi menit dari aktivitas listrik
multi-unit (MUA) pada hipotala-
l< mus mediobasal. (Data dari Wil-
son RC, Kesner JS, Kaufman
JM, et al: Central electrophysi-
ologic correlates of pulsatile
luteinizing hormone secretion.
Neuroendocrinology 39:256,
1984.)
-Hormon Inhibin
dori Korpus Luleum Menghom- yang mungkin adalah sebagai berikut: (1) Diperkirakan
bot Sekresi FSH don LH. Selain dari efek umpan ba- bahwa estrogen pada saat siklus ini mempunyai efek um-
lik oleh estrogen dan progesteron, terdapat hormon lain pan-balik positif khusus unfuk merangsang sekresi LH
yang kelihatannya ikut berperan, khususnya inhibin, yang demikian juga'sedikit merangsang FSH; ini sangat berbe-
disekresikan bersama dengan hormon seks steroid oleh da dengan efek umpan-balik negatif yang normal, yang
sel-sel granulosa dari korpus luteum ovarium dengan cara berlangsung selama sisa siklus bulanan wanita. (2) Sel-sel
yang sama seperti sel-sel Sertoli menyekresikan inhibin granulosa dari folikel mulai menyekresi progesteron da-
pada testis pria. Hormon tersebut mempunyai efek yang lam jumlah sedikit tetapi meningkat, sehari atau beberapa
sama pada wanita seperti halnya pada pria-menghambat hari sebelum terjadi lonjakan LH praolulasi, dan sudah
sekresi FSH, dan sedikit menghambat LH lewat kelenjar diperkirakan bahwa hal ini merupakan faktor yang me-
hipofisis anterior. Oleh karena itu, diyakini bahwa hor- rangsang kelebihan sekresi LH.
mon inhibin mungkin cukup penting dalam menyebab- Tanpa lonjakan LH praovulasi yang normal ini, tidak
kan berkurangnya sekresi FSH dan LH pada akhir siklus akan terjadi ovulasi.
bulanan seksual wanita.
JIJII
J
untuk mempertahankan siklus itu sendiri, walaupun dapat $fg too !ili
1
| ,tiI l\
mengubah ritmenya. I
o
Beberapa siklus yang pertama setelah onset pubertas lrJ
rimen menunjukkan bahwa hipotalamus sendiri sebenar- perlahan-lahan dosisnya diturunkan, wanita pascameno-
nya mampu menyekresi hormon ini, tetapi sinyal yang pause tersebut cenderung terhindar dari gejala yang berat.
tepat dari beberapa daerab otak yang lain menyebabkan
tidak terjadinya sekresi. Oleh karena itu, sekarang ini
dipercayai bahwa timbulnya pubertas dirangsang oleh Kelainan Sekresi Ovarium
beberapa proses pematangan yang berlangsung di mana Hipogonodisme. Jumlah sekresi ovarium yang ku-
pun di daerah otak selain di hipotalamus, mungkin juga rang dari normal dapat terjadi karena ovarium yang ter-.
di sistem limbik. bentuk kurang sempurna, tidak terbentuk ovarium, atau
Gambar 81-10 memperlihatkan (1) peningkatan kadar abnormalitas ovarium secara genetik yang menyekresi
sekresi estrogen pada masa pubeftas, (2) variasi siklik hormon-hormon yang keliru karena tidak adanya enzim
selama siklus seksual bulanan, (3) peningkatan sekresi di dalam sel-sel sekretoriknya. Jika sejak lahir tidak ada
ovarium atau menjadi tidak berfungsi sebelum pubertas,
estrogen lebih lanjut selama beberapa tahun peftama ke-
akan terjadi eunukisme wanita. Pada kondisi ini, karak-
hidupan seksual, (4) kemudian terjadi penurunan progre- ' teristik seksual sekunder yang biasa tidak rnuncul, dan
sif sekresi estrogen menjelang akhir kehidupan seksual, organ seksual akan tetap infantil. Tanda khusus dari
dan, akhirnya, (5) hampir tidak ada sekresi estrogen atau kondisi ini adalah pertumbuhan tulang panjang yang le-
progesteron sesudah menopause. bih lama karena epiflsis tidak bergabung dengan batang
tulang pada saat seperti yang terjadi pada wanita remaja
normal. Akibatnya, wanita eunuch pada dasarnya sama
Menopause tinggi atau lebih tinggi dari pasangan pria yang mem-
punyai latar belakang genetik yang sama.
Pada usia 40 sampai 50 tahun, siklus seksual biasanya Apabila ovarium dari seorang wanita yang sudah
menjadi tidak teratur, dan ovulasi sering tidak terjadi. berkembang sempuma diangkat, organ-organ kelamin
Sesudah beberapa bulan sampai beberapa tahun, siklus beregresi sampai batas tertentu sehingga uterus menjadi
hampir infantil ukurannya, vagina menjadi lebi(r kecil,
terhenti sama sekali, seperti diperlihatkan pada Gambar
dan epitelium vagina menjadi tipis dan mudah rusak.
8l-10. Periode ketika siklus terhenti dan hormon-hormon
Payudara menjadi atrofi dan menjadi menggantung, dan
kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai hampir rambut pubis menjadi lebih tipis. Perubahan semacam
tidak ada disebut sebagai menopause. ini juga terjadi pada wanita sesudah menopause.
Penyebab m enopause adalah " matiny a" (b ur n i ng ou t)
ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita, Mensfiuosi yang Tidok Terolu4 dan Amenore
kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi folikel Akibot Hipogonadisrne. Seperti disebutkan pada
matang dan berovulasi, dan beratus-ratus dari ribuan ovum pembicaraan terdahulu mengenai menopause, jumlah
berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal estrogen yang diproduksi ovarium harus meningkat di
beberapa folikel primordial yang akan dirangsang.oleh atas nilai kritis agar dapat menciptakan siklus seksual
yang ritmis. Akibatnya, pada hipogonadisme atau apa-
FSH dan LH, dan terlihat pada Gambar 8l-10, produksi
bila gonad menyekresi sejumlah kecil estrogen akibat
estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah folikel
faktor-faktor lain, seperti hip otiroidisme, siklus ovarium
primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun
sering tidak berlangsung normal. Sebaliknya, menstrua-
di bawah nilai kritis, estrogen tidak lagi dapat mengham- si mungkin tidak datang selama beberapa bulan, atau
bat produksi gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya, se- menstruasi terhenti sama sekaii (amenore). Siklus ova-
pertidiperlihatkan pada Gambar 81-9, gonadotropin FSH rium yang memanjang, yang berhubungan dengan ke-
dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menopause gagalan ovulasi, mungkin disebabkan oleh insufisiensi
dalam jumlah besar dan kontinu, tetapi ketika folikel pri- sekresi LH pada waktu lonjakan LH praovulasi, yang
mordial yang tersisa menjadi atretik, produksi estrogen diperlukan untuk ovulasi.
oleh ovarium turun secara nyata menladi nol.
Hipersekresi Ovorium. Hipersekresi hormon ovarium
Pada saat menopause, seorang wanita harus menye-
yang ekstrem oleh ovarium adalah suatu keadaan klinis
suaikan kembali kehidupannya dari kehidupan yang se-
yang langka, karena sekresi estrogen yang berlebihan
cara fisiologis dirangsang oleh produksi estrogen dan secara otomatis akan menurunkan produksi gonadotro-
progesteron menjadi kehidupan yang kosong tanpa hor- pin oteh hipoflsis, dan membatasi produksi hormon-hor-
mon-hormon tersebut. Hilangnya estrogen sering kali mon ovarium. Akibatnya, hipersekresi hormon-hormon
menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang ber- wanita biasanyahanya terdeteksi secara klinis apabila
makna pada fungsi t:ubuh, termasuk (1) "rasa panas" (hot tumor sudah berkembang.
Tumor sel granulosa yang jarang dapat berkembang
flushes) dengan kemerahan kulit yang ekstrem, (2) sensasi
psikis dispnea, (3) gelisah, (4) letih, (5) ansietas, dan (6) dalam sebuah ovarium, terjadi lebih sering sesudah
menopause daripada sebelumnya. Tumor- tumor ini me-
kadang-kadang keadaan psikotik yang bermacam macam,
nyekresi sejumlah besar estrogen, yang memberi efek
dan (7) penurunan kekuatan dan kalsifikasi tulang di selu-
estrogenik yang biasa, termasuk hipertrofi endometrium
ruh tubuh. Kira-kira pada 15 persen wanita, gejala-gejala uterus dan perdarahan yang tidak teraturdari endometri-
ini cukup berat sehingga membutuhkan perawatan. Jika um. Pada kenyataannya, perdarahan sering merupakan
psikoterapi gagal, pemberian estrogen harian dalam jum- petunjuk pertama dan satu-satunya petuniuk keberadaan
lah kecil biasanya dapat meredakan gejala, dan bila secara tumor tersebut.
BAB 81 Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita 1077
terjadi sensasi iritasi, yang dapat timbul apabila vagina sesudah'ovulasi. Jadi, periode kesubuian wanita setiap
bulan termasuk singkat, sekitar 4 sampai 5 hari.
kering. Sensasi prjatan membentuk rangsangan yang op-
timal untuk membangkitkan refleks yang sesuai, yang Melode Konlrosepsi Ritmik. Salair satu metode kon-
akan berkulminasi pada klimaks yang dialami pria mau- trasepsi yang umum dipraktekkan adalah menghindari
pun wanita. hubungan kelamin menjelang ovulasi, Kendala dari me-
-
tode kontrasepsi ini adalah dalam memperkirakan waktu bulanan dan biasanya dilanjutkan sampai melebihi wak-
ovulasi dengan tepat. Namun interval dari ovulasi sam- tu saat ovulasi mungkin terjadi. Kemudian obat dihenti-
pai menstruasi berikutnya hampir selalu di antara 13 dan kan, sehingga memungkinkan terjadinya menstruasi dan
l5 hari. Oleh karena itu, jika siklus menstruasi teratur, siklus yang baru dimulai kembali.
denganjangka waktu tepat 28 hari, ovulasi biasanya ter-
jadi t hari menjelang hari ke-14 dari siklus bulanan. Se- Kondisi-Kondisi Abnormol yong Menyebobkon
baliknya, apabila periode siklus adalah 40 hari, ovulasi lnfertililos podo Wonilo. Sekitar 5 sampai l0 persen
I
biasanya terjadi antara hari sebelum hari ke-26 dari wanita mengalami infertilitas. Kadang-kadang, tidak
siklus bulanan. Akhirnya, jika periode siklus adalah 21 ditemukan adanya kelainan pada organ genital wanit4
hari, ovulasi biasanya berlangsung I hari sebelum hari sehingga pada kasus tersebut, harus dianggap bahwa
ke-7 dari siklus. Oleh karena itu, biasanya dianjurkan ketidaksuburan tersebut disebabkan baik karena fungsi
untuk tidak berhubungan seksual selama 4 hari sebelum fisiologis yang abnormal dari sistem genitalia maupun
hari ovulasi yang diperkirakan dan 3 hari sesudahnya, karena perkembangan genetik yang abnormal dari ovum
untuk mencegah pembuahan. Tetapi metode kontrasepsi itu sendiri.
seperti ini hanya dapat digunakan apabila periode siklus Mungkin sejauh ini penyebab sterilitas wanita yang
menstruasi teratur. paling umum adalah kegagalan berovulasi. Keadaan ini
dapat terjadi akibat hiposekresi hormon-hoffnon gona-
Penekonon Kesuburon Secoro Hormonol- dotropin, yang pada kasus ini intensitas rangsang hor-
"Pil." Sudah sejak lama diketahui, bahwa pemberian monal tidak cukup untuk menimbulkan ovulasi; atau
estrogen maupun progesteron dalam jumlah cukup se- dapat diakibatkan kelainan ovarium yang tidak me-
lama paruh pertama siklus bulanan dapat menghambat mungkinkan terjadinya ovulasi. Sebagai contoh, kapsul
ovulasi. Alasannya adalah bahwa pemberian salah satu ovarium yang tebal kadang-kadang terbentuk di bagian
hormon tersebut dalam jumlah yang sesuai dapat men- luar ovarium, sehingga membuat ovulasi menjadi sulit.
cegah lonjakan sekresi LH praovulasi dari kelenjar hipo- Karena insiden anovulasi yang tinggi pada wanita
fisis, yang penting untuk menimbulkan ovulasi. steril, metode-metode khusus sering digunakan untuk
Mengapa pemberian estrogen atau progesteron da- menentukan apakah ovulasi dapat terjadi. Metode-me-
pat mencegah lonjakan sekresi LH masih belum diketa- tode ini terutama berdasarkan pada efek progesteron ter-
hui dengan jelas. Akan tetapi, eksperimen menunjukkan hadap tubuh, karena kenaikan sekresi progesteron yang
bahwa tepat sebelum terjadi lonjakan LH, kemungkinan normal tidak terjadi selama paruh siklus anovulasi yang
tedadi penekanan mendadak sekresi estrogen oleh fo- terakhir. Bila ditemukan efek progestasional, siklus da-
likel ovarium, dan penekanan itu mungkin merupakan pat dianggap sebagai anovulasi.
sinyal yang dibutuhkan dalam menimbulkan efek um- Salah satu dari tes ini hanya menganalisis urin un-
pan-balik positif selanjutnya pada hipofisis anterior tuk melihat adanya lonjakan pregnanediol, suatu produk
yang mengarah kepada lonjakan LH tersebut. Pemberi- akhir dari metabolisme progesteron selama paruh siklus
an hormon-hormon kelamin (estrogen atau progesteron) seksual yang terakhir, kurangnya kadar zat ini menun-
dapat mencegah depresi hormonal ovarium awal yang jukkan adanya kegagalan ovulasi. Suatu tes lain yang
mungkin merupakan sinyal perangsang ovulasi. sering digunakan adalah meminta wanita tersebut men-
Kendala dalam menciptakan metode untuk menekan catat suhu tubuhnya di sepanjang siklus bulanan. Sekesi
ovulasi secara hormonal terletak pada upaya mengem- progesteron selama paruh terakhir dari siklus akan rne-
bangkan kombinasi estrogen dan progestin yang tepat, ningkatkan suhu tubuh sekitar 0,5'F, dengan kenaikan
yang dapat menekan ovulasi tetapi tidak menimbulkan suhu yang akan berlangsung mendadak pada saat ovu-
efek lain yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, jum- lasi. Catatan suhu tbrsebut, yang memperlihatkan saat
lah salah satu hormon tersebut yang terlalu banyak, ovulasi, diperlihatkan pada Gambar 81- 1 I .
r,iliil
trtiiLil
,:iit1i
.tiii l
rr, ti
il
;
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1081
NKIWI
A:1re SfiA
AKffiM
memberikan suatu gabungan XX, seorang anak perem-
W@W
puan akan lahir, seperti telah dijelaskan di Bab 80. Tetapi
jika sebuah kromosom Y dari sperTna dipasangkan de-
Pronukleus ngan sebuah kromosom X dari ovttm, yang memberikan
Sentrcjsom
D wanita E gabungan Xl anak laki-laki yang akan dilahirkan.
Funggi Plasenta
Perkembangan dan Anatomi
GAMBAR 82-3. lmplantasi embrio manusia awat, mempeflihat-
Fisiologi Plasenta
kan pencemaan trofoblastik dan invasi endometrium. (Sumbang- Ketika korda trofoblastik dari blastokista melekat pada
an Dr. Arthur Hertig.) uterus, kapiler,kapiler darah tumbuh ke dalam korda
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1083
GAMBAR 82-5 . Atas, Susunan plasenta matang. Bawah, Hubung- Difusi Oksigen Metolui Membron plosento. prin-
an darah fetus dalam kapiler-kapiler vili dengan darah ibu dalam sip yang hampir sama persis dengan difusi oksigen me-
ruang inteNilus. (Dimodifikasi dari Gray H, Goss CM: Anatomy ol lalui mernbran paru (dibicarakan lebih mendalam di Bab
the Human Body, 25th ed. Philadelphia: Lea & Febiger, 1948; dan
dari Arey LB: Developmental Anatomy: A Textbook and Labora-
39) juga dipakai untuk difusi oksigen melalui membran
tory Manual of Embryology, Tth ed. philadelphia: W. B. Saunders, plasenta. Oksigen yang larut di dalam darah sinus ma-
1974.) ternal besar masuk ke dalam darah fetus melalui dfusi
sederhana, didorong oleh gradien tekanan oksigen dari
darah ibu ke darah fefus. Mendekati akhir usia kehamilan, Difusi Korbon Dioksido Melolui Membron plosen-
Po, rata-rata dalam darah ibu pada sinus-sinus plasenta to. Karbon dioksida secara terus menerus dibentuk dalam
kira-kira 50 mm Hg, dan Porrata-rata dalam darah fetus jaringan fetus dengan carayangsama dengan pembentuk-
setelah teroksigenasi adalah kira-kira 30 mm Hg. Oleh an karbon dioksida dalam darah ibu, dan satu-satunya cara
karena itu, gradien tekanan rata-rata untuk difusi oksigen mengekskresi karbon dioksida dari fetus adalah melalui
melalui membran plasenta kira-kira adalah 20 mm Hg. plasenta ke dalam darah ibu. Pco, darah fetus besarnya 2
Seseorang akan berpikir bagaimana mungkin bagi sampai 3 mm Hg lebih tinggi dari Pco, darah ibu. Gradien
fetus dapat memperoleh oksigen yang cukup bila darah tekanan karbon dioksida yang kecil ini pada membian lebih
fetus yang meninggalkan plasenta hanya mempunyai Po, dari cukup untuk memungkinkan difusi karbon dioksida
30 mm Hg. Ada 3 alasan mengapa Po2 yang rendah ini yang adekuat karena kelarutan karbon dioksida yang eks-
membuat darah fetus mampu untuk mentranspor oksigen trem dalam membran plasenta memungkinkari karbon diok-
ke jaringan fetus hampir sama banyak dengan yang di-
sida berdifusikira-kira 20 kali kecepatan difusi oksigen.
transpor oleh darah ibu ke jaringannya.
Pertama, hemoglobin yang terdapat pada fetus ter- Difusi Bshon Mokonon MeloluiMembrqn Plosen-
utama adalah hemoglobin feters, suatu jenis hemoglobin to, Zat-zat metabolisme lain yang diperlukan oleh fetus
yang disintesis oleh fetus sebelum kelahiran. Gambar berdifusi ke dalam darah fetus dengan cara yang sama
82-6 menunjukkan perbandingan kurva disosiasi oksigen seperti oksigen. Sebagai contoh, pada stadium akhir ke-
untuk hemoglobin ibu dengan hemoglobin fetus, tampak hamilan, fetus sering menggunakan glukosa sebanyak
bahwa kurva hemoglobin fetus bergeser ke kiri dari hemo- yang dipakai oleh seluruh tubuh ibu. Untuk menyediakan
globin ibu. Ini berarti bahwa pada kadar Po2 yang rendah glukosa yang banyak ini, sel-sel trofoblas yang membatasi
di dalam darah fetus, hemoglobin fetus dapat mengangkut vili plasenta menyediakan difusi terfusillrasi glukosa me-
oksigen sebesar 20 sampai 50 persen lebih banyak dari- lalui membran plasenta. Jadi, glukosa ditranspor oleh
pada oksigen yang dapat diangkut hemoglobin ibu.
molekul-molekul pembawa dalam membran sel trofoblas.
Kedua, kons entr as i hem o gl ob in dar ah fetus kir a- k ir a Walaupun begitu, kadar glukosa di darah fetus adalah 20
50 persen lebih besar dari hemoglobin ibu; oleh karena
sampai 30 persen lebih rendah dari darah ibu.
itu, ini adalah faktor yang lebih penting dalam meningkat- Karena kelarutan asam lemak yang tinggi di membran
kan jumlah oksigen;vang ditranspor ke jaringan fetus.
sel, zat-zat ini juga b'erdifusi dari darah ibu ke dalam da-
Ketiga, efek Bohr, yang telah dijelaskan di Bab 40 rah fetus tetapi lebih lambat daripada glukosa sehingga
sehubungan dengan pertukaran karbon dioksida dan ok- glukosa lebih mudah dipakai fetus sebagai nutrisi. Selain
sigen dalam paru, menyediakan mekanisme lain untuk iIu, zat-zat seperti benda keton dan ion kalium, natrium,
meningkatkan transpor oksigen oleh darah fetus. Faktor dan klorida juga berdifusi relatif lebih mudah dari darah
tersebut yaitu, hemoglobin dapat membawa oksigen lebih ibu ke dalam darah fetus.
banyak pada Pco, rendah daripada yang dapat dibawa
pada Pco, tinggi. Darah fetus yang memasuki plasenta Ekskresi Produk-Produk Buongon Melolui Mem-
membawa sejumlah besar karbon dioksida, tetapi banyak bron Plqsenlo. Dengan carayang sama sepefti karbon
karbon dioksida ini berdifusi dari darah fetus ke dalam dioksida berdifusi dari darah fetus ke dalam darah ibu,
darah ibu. Hilangnya karbon dioksida membuat darah fe- produk-produk ekskresi lainnya yang dibentuk pada fe-
tus lebih alkalis, sedangkan peningkatan karbon dioksida tus juga berdifusi melalui membran plasenta ke dalam
dalam darah ibu membuat darah ibu lebih asam. darah ibu dan kemudian diekskresikan bersama-sama de-
Perubahan ini menyebabkan kapasitas oksigen darah ngan produk-produk ekskresi dari ibu. Produk-produk ini
fetus yang bergabung dengan oksigen menjadi meningkat terutama meliputi nitrogen bukan protein seperti ureum,
dan yang berada dalam darah ibu menurun. Keadaan ini qsam urat, dan kreatinin. Kadar ureum dalam darah fetus
memaksa lebih banyak oksigen mengalir dari darah ibu, hanya sedikit lebih besar dari kadar di dalam darah ibu
sehingga meningkatkan oksigen dalam darah fetus. Jadi, karena ureum berdifusi melalui membran plasenta dengan
pergeseran Bohr akan bekerja pada arah tertentu dalam sangat mudah. Sebaliknya, kreatinin yang sulit berdifusi
darah ibu dan pada arah yang lain dalam darah fetus. mempunyai persentase konsentrasi darah fetus yang le-
Kedua efek tersebut membuat pergeseran Bohr di sini bih tinggi daripada di dalam darah ibu. Oleh karena itu,
dua kali lebih penting daripada untuk pertukaran oksigen ekskresi dari fetus terutama terjadi, sebagai akibat gradien
dalam darah paru; oleh karena itu, keadaan ini disebut difusi melewati membran plasenta, karena terdapat kon-
efek Bohr ganda. sentrasi prodr.rk-produk ekskresi dalam darah fetus lebih
Dengan tiga cara ini, fetus mampu menerima oksi- tinggi daripada dalam darah ibu.
gen lebih dari cukup melalui membran plasenta, walau-
pun pada kenyataannya darah fetus yang meninggalkan
plasenta hanya mempunyai Po, sebesar 30 mm Hg. Faktor-Faktor Hormonal
Total kapasitas difusi oksigen seluruh plasenta pada dalam Kehamilan
saat aterm kira-kira 1,2 mililiter oksigen per menit per
milimeter air raksa dari perbedaan tekanan oksigen di se- Pada kehamilan, plasenta membentuk sejumlah besar
luruh membran. Kapasitas ini sebanding dengan kapasitas human chorionic gonadotropin, estrogen, progesteron,
pada paru bayi yang baru lahir. dan human chorionic somatomammotrapin, dengan tiga
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1085
hormon yang pertama, dan mungkin juga yang keempat, Sebaliknya, hormon ini akan menyebabkan korpus luteum
semuanya penting untuk berlangsungnya kehamilan nor- menyekresi lebih banyak lagi hormon-hormon kelamin-
mal. progesteron dan estrogen-untuk beberapa bulan berikut-
nya. Hormon-hormon kelamin ini mencegah menstruasi
dan menyebabkan endometrium terus tumbuh dan menyim-
Human Chorionic Gonadotropi n pan nutrisi dalam jumlah besar dan tidak dibuang menjadi
dan Pengaruhnya dalam Menyebabkan darah menstruasi. Akibatnya, sel-sel yang menyerupai de-
Korpus Luteum Bertahan dan s i du a y ang berkemban g dalam endometrium selarha siklus
=E ,***.Human chorionic B-
tt
P 120 gonadotropin
24 g,
c
'F Progesteron 228
roo -* Estrogen 206 300 E
o G
rc 18 ,5
rl
880
o
16 -? $t
c')
g) 142 e
.C 60 a. l! 200
L
o
,9 1oN {,
€40
o
8g o
6)
tr 6c o 100 g
Ezo a'o .9, o-
GAMBAR 82-7.
J
o.!
LUI Kecepatan
sekresi estrogen, progesteron,
0 0 lrJ
4'8 12 16 20 24 28 32 36 40
dan konsentrasi human chorio-
nic gonadotropin pada berbagai
Lamanya kehamilan (minggu)
stadium kehamilan.
1 086 UNIT XIV Endokrinoloqi dan Reproduksi
mudah pasase fetus melalui jalan lahir. Ada banyak alasan an sebagian payudara hewan dan pada beberapa keadaan
untuk mempercayai bahwa estrogen juga mernengaruhi menyebabkan laktasi. Karena ini merupakan fungsi hor-
banyak aspek umum perkembangan fetus selama kehamil- mon yang peftama ditemukan, maka hormon ini perlama
an, sebagai contoh, memengaruhi kecepatan reproduksi kali dinamakan human placental lactogen dan diyakini
sel pada embrio awal. mempunyai fungsi yang sama dengan prolaktin. Akan te-
tapi, usaha untuk meningkatkan laktasi manusia dengan
hormon ini tidak berhasil.
Sekresi Progesteron oleh Plasenta Kedua, hormon ini mempunyai kerja yang lemah yang
.serupa dengan hormon pertumbuhan, yang menyebabkan
Progesteron juga penting untuk berhasilnya suatu ke-
formasi protein dengan cara yang sama seperti hormon
hamilan-kenyataannya hormon ini sama pentingnya
pertumbuhan. Hormon ini juga mempunyai struktur kimia
seperti estrogen. Selain disekresikan dalam jumlah cu-
yang sama dengan hormon perlumbuhan, tetapi dibutuh-
kup banyak oleh korpus luteum pada awal kehamilan,
kan human chorionic somatomammotropin 100 kali lebih
progesteron juga nantinya disekresikan dalam jumlah
banyak daripada horrnon pertumbuhan untuk rneningkat-
banyak oleh plasenta, kira-kira peningkatan 10 kali lipat
kan pertumbuhan.
selama kehamilan, seperti yang ditunjukkan pada Gam-
Ketiga, hum a n c h ct r i o n i'c s o m a t o m a m m o I rop i n meny e-
bar 82-7.
babkan penurunan sensitivitas insulin dan menurunkan
Pengaruh-pengaruh khusus progesteron yang penting
penggunaan glukosa pada ibu, sehingga membuat jurnlah
untuk kemajuan kehamilan yang normal adalah sebagai
glukosa yang tersedia untuk fetus lebih besar. Karena glu-
berikut:
kosa merupakan zaL utama yang dipakai fetus untuk me-
1. Progesteron menyebabkan sel-sel desidua tumbuh ningkatkan pertumbuhannya, maka arti pengaruh hormon
di endometrium uterus, dan sel-sel ini memainkan ini menjadi jelas. Lebih lanjut, hormon ini meningkatkan
peranan penting dalam nutrisi embrio awal. pelepasan asam lemak bebas dari cadangan lemak ibu, se-
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1087
hingga menyediakan sumber energi pengganti untuk me- gesteron, yartu suatu hormon yang disebut relaksin, di_
tabolisme ibu selama kehamilan. Oleh karena itu, tampak sekresikan oleh korpus luteum ovarium dan juga oleh
bahwa human chorionic somatomamotropin merupakan jaringan plasenta. Sekresi relaksin ini ditingkatkan oleh
hormon metabolik umum yang mempunyai implikasi nu- efek merangsang dari huntan chorionic gonadotropin
trisi khusus untuk ibu dan fetus, pada saat yang sama dengan disekresikannya se.jumlah
besar estrogen dan progesteron oleh korpus luteum dan
sekresi plasenta.
Faktor-Faktor Hormonal Lain Relaksin merupakan polipeptida yang mempunyai
dalam Kehamilan berat molekul sekitar 9000. Hormon ini. bila disuntik-
kan akan menyebabkan relaksasi Iigamentum-ligamen-
Hampir semua kelenjar endokrin nonseksual dari ibu tum simfisis pubis pada tikus dan marmot yang sedang
juga memberi reaksi yang nyata pada kehamilan. Hal birahi. Efek ini sangat sedikit atau bahkan tidak ada
ini terutama akibat dari peningkatan beban metabolisme pada r.vanita hamil. Sebaliknya, peran ini terutama di-
pada ibu tetapi juga, sebagian besar, dari efek hormon mainkan oleh estrogen yang .juga menyebabkan relak-
plasenta pada kelenjar hipofisis dan kelenjar-kelenjar sasi ligamentum-ligamentum pelvikum. Selain itu, telah
lainnya. Beberapa efek yang paling tampak adalah se- dikemukakan bahwa relaksin melunakkan serviks wani-
bagai berikut. ta hamil pada saat persalinan.
Aliron Doroh Melolui Plosenfo, don Curoh Jon- Fungsi Sislem Urinorius lbu Selomo Kehomilon.
lung Selomo Kehomilon. Sekitar 625 mililiter darah Kecepatan pembentukan urin seorang wanita hamil bia-
mengalir melalui sirkulasi ibu dari plasenta setiap me- sanya sedikit meningkat karena peningkatan asupan cair-
nitnya selama kehamilan bulan terakhir. Keadaan ini, . an dan peningkatan beban atau produk-produk ekskresi.
ditambah dengan peningkatan umum pada metabolisme Tetapi, di samping itu, terjadi beberapa perubahan khu-
ibu, akan meningkatkan curahjantung ibu 30 sampai 40 sus dari fungsi ekskresi urin.
persen di atas normal pada minggu ke-27 kehamilan; Pertama, kemampuan reabsorpsi tubulus ginjal un-
tetapi selanjutnya, karena sebab yang tidak dapat dije- tuk natrium, klorida, dan air meningkat sebanyak 50
laskan, curahjantung turun sampai hanya sedikit di atas persen sebagai akibat peningkatan produksi hormon ste-
normal pada delapan minggu terakhir kehamilan, walau- roid oleh plasenta dan korteks adrenal.
pun aliran darah uterus tinggi. Kedua, laju filtrasi glomerulus meningkat sebanyak
50 persen selama kehamilan, yang cenderung mening-
Volume Doroh selomo Kehomilon. Volume darah katkan kecepatan ekskresi air dan elektrolit di dalam
ibu sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di urin. Ketika semua efek ini diperhitungkan, wanita ha-
atas normal. Peningkatan ini terutama terjadi selama mil yang normal biasanya mendapat tambahan air dan
pertengahan akhir kehamilan, seperti yang dilukiskan garam hanya kira-kira 6 pon.
oleh kurva pada Gambar 82-8. Penyebab peningkatan
volume sepertinya, setidaknya sebagian, karena aldos- Coiron Amnion don Pembenlukonnyo
teron dan estrogen yang sama-sama sangat meningkat Dalam keadaan normal, volume cairan amnion (cairan
dalam kehamilan, dan karena retensi cairan oleh gin- di dalam uterus tempat fetus mengapung) adalah antara
jal. Selain itu, sumsum tulang menjadi sangat aktif dan 500 mililiter dan 1 liter, tetapi dapat juga hanya bebe-
menghasilkan sel-sel darah merah tambahan serta kele- rapa mililiter atau sebanyak beberapa liter. Penelitian
bihan volume cairan. Oleh karena itu, pada saat kela- isotop terhadap kecepatan pembentukan cairan amnion
hiran bayi, ibu memiliki kelebihan darah 1 sampai 2 liter menirnjukkan bahwa rata*rata air dalam cairan amnion
dalam sirkulasinya. Tetapi hanya kira-kira seperempat diganti setiap 3.jam sekali, dan elektrolit natrium dan
dari jumlah ini akan hilang secara normal sewaktu me- kalium digantikan setiap 15 jam sekali. Sebagian besar
lahirkan bayi, sehingga memungkinkan adanya faktor cairan berasal dari ekskresi ginjal oleh fetus. Demikian
pengaman bagi ibu. juga, absorpsi dalam jumlah tertentu terjadi melalui.ja-
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1089
lan saluran pencernaan dan paru-paru fetus. Akan tetapi, ka kematian bahkan pada ibu dengan eklampsia dapat
bahkan setelah kematian fetus dalam rahim, kembalinya dikurangi sampai i persen atau kurang.
cairan amnion masih terdapat sedikit pengembalian,
yang mengindikasikan bahwa sedikit cairan dibentuk
dan diabsorbsi langsung melalui membran amnion. Persalinan
Preeklompsio don Eklompsio katan Eksitabil itas
Pen i ng
Sekitar 45 persen dari semua wanita hamil mengalami
peningkatan tekanan darah arteri sampai tingkat hiper-
Uterus Menjelang Aterm
tensi selama beberapa bulan terakhir kehamilan. FIal itu
Persalinan berarli kelahiran bayi. Pada akhir kehamilan,
juga dikaitkan dengan hilangnya sebagian besar protein
uterus secara progresif lebih peka sampai akhirnya tim-
ke dalam urin. Keadaan itu disebut preeklampsia atau
tol<semia gravidarum. Hal tersebut sering ditandai oleh buf kontraksi kuat secara ritmis sehinggabayi dilahirkan.
retensi garam dan air berlebihan oleh ginjal ibu dan pe- Penyebab peningkatan aktivitas uterus yang sebenarnya
ningkatan berat badan serta timbulnya edema dan hi- tidak diketahui, tetapi sedikitnya ada dua kategori penga-
pertensi pada ibu. Selain itu, terdapat gangguan fungsi ruh utama yang menyebabkan timbulnya puncak kontraksi
endotel vaskular, dan spasme arteri terjadi pada banyak yang berperan dalam persalinan: (1) perubahan hormonal
bagian tubuh, khususnya pada ginjal, otak, dan hati. Atir- progresif yang menyebabkan peningkatan eksitabilitas
an darah ginjal maupun laju filtrasi glomerulus menurun,
otot-otot uterus, dan, (2) perubahan mekanik yang pro-
berlawanan dengan perubahan yang terjadi pada wanita
gresif.
hamil normal. Efek pada ginjal juga termasuk penebalan
lempeng glomerulus yang mengandung deposit protein
pada membran basalis. Faktor-Faktor Hormonal yang
Berbagai usaha telah dilakukan untuk membuktikan Menyebabkan Peningkatan
bahwa preeklampsis disebabkan oleh kelebihan sekresi Kontraktilitas Uterus
plasenta atau hormon adrenal, tetapi bukti dasar hormo-
Rosio Estro gen Terhodop Pro gesteron. progesteron
nal masih tidak mencukupi. Teori lain yang lebih masuk
menghambat kontraksi uterus selama kehamilan, sehingga
akal adalah bahwa preeklampsia merupakan akibat dari
membantu mencegah ekspulsi fetus. Sebaliknya, estrogen
beberapa macam autoimun atau alergi pada ibu yang
disebabkan kehadiran fetus. Memang, gejala yang akut mempunyai kecenderungan nyata untuk meningkatkan
biasanya menghilang dalam beberapa hari setelah kela- derajat kontraktilitas uterus, yang terjadi karena estrogen
hiran bayi. Selain itu, t€rdapat bukti bahwa preeklampsia meningkatkan jumlah taut celah (gap .junction) antara sel-
diawali oleh insufsiensi suplai darah ke plasenta,yang sel otot polos uterus yang berdekatan, namunjuga karena
mengakibatkan pelepasan substansi plasenta sehingga pengaruh lain yang masih belum dirnengerti. Baik proges-
menyebabkan disfungsi endotel vaskular ibu yang me- teron maupun estrogen disekresikan dalam jumlah yang
luas. Selama perkembangan plasenta yang normal, tro-
secara progresif makin bertambah selama kehamilan, teta-
foblas menginvasi arteriol endometrium uterus dan se-
pi mulai kehamilan bulan ke tujuh dan seterusnya sekresi
penuhnya melakukan pembentukan kembali arteriol ibu
estrogen terus meningkat sedangkan sekresi progesteron
menjadi pembuluh darah besar dengan resistensi yang
rendah terhadap aliran darah. Pada pasien preeklamp- tetap konstan atau mungkin sedikit menurun. Oleh karena
sia, arteriol ibu gagal mengalami adaptasi perubahan itu," diduga bahwa rasio estrogen-terhadap-progesteron
tadi, dengan penyebab yang belum jelas, dan terdapat cukup meningkat menjelang akhir kehamilan, sehingga
insufisiensi suplai darah ke plasenta. Hal tersebut, se- paling tidak berperan sebagian dalam peningkatan kon-
lanjutny4 menyebabkan plasenta melepaskan berbagai traktilitas uterus.
bahan yang memasuki sirkulasi ibu dan menyebabkan
gangguan fungsi endotel vaskular, menurunkan aliran Pengoruh Oksilosin podq Ulerus. Oksrrosin meru-
darah ke ginjal, retensi garam dan air berlebihan, dan pe-
pakan suatu hormon yang disekresikan oleh neurohipo-
ningkatan tekanan darah. Walaupun faktor-faktor yang
fisis yang secara khusus menyebabkan kontraksi uterus
menghubungkan suplai darah plasenta dengan disfungsi
endotel ibu masih belum pasti, beberapa penelitian eks-
(lihat Bab 75). Ada empat alasan untuk memercayai bah-
perimen mengindikasikan adanya peran peningkatan wa oksitosin mungkin diperlukan dalam meningkatkan
kadar sitokin inflamasi seperti tumor necrosis factor-a kontraktilitas uterus menjelang persalinan: (l) Otot uterus
dan interleukin-6, meningkatkan jumlah reseptor-reseptor oksitosin dan,
Eklampsia merupakan tingkat ekstrem dari pree- oleh karena itu, meningkatkan responsnya terhadap dosis
klampsia, ditandai oleh spastisitas vaskular di seluruh oksitosin yang diberikan selama beberapa bulan terakhir
tubuh, kejang klonik pada ibu, sering diikuti dengan kehamilan. (2) Kecepatan sekresi oksitosin oleh neuro-
koma; penurunan hebat keluaran ginjal; malfungsi hati;
hipofisis sangat meningkat pada saat persalinan. (3) Wa-
sering kali dengan hipertensi berat; dan keadaan toksik
laupun pada hewan yang telah menjaiani hipofisektomi
umum pada tubuh..Biasanya eklampsia terjadi segera se-
belum kelahiran bayi. Tanpa pengobatan, persentase ibu masih dapat melahirkan bayinya pada kehamilan aterm,
eklampsia yang meninggal sangat tinggi. Akan tetapi, persalinanirya akan berlangsung lama. (4) penelitian pada
dengan segera menggunakan obat-obat vasodilator ker- hewan menunjukkan bahwa iritasi atau regangan pada
ja cepat dan optimal untuk menurunkan tekanan arteri serviks uteri, seperti yang terjadi selamapersalinan, dapat
menjadi normal, dan diikuti dengan terminasi kehamilan menyebabkan sebuah refleks neurogenik melalui nukleus
dengan segera-dengan seksio sesarsa bila perlu- ang- paraventrikular dan supraoptik hipotalamus yang dapat
1090 UNIT XIV Endokrinoloqi dan Reproduksi
kuat dari yang pertama, yang ketiga lebih kuat dari yang Hambatan utama yang peftama dari pengeluaran
kedua, dan seterusnya. Sekali kontraksi ini menjadi cukup fetus adalah serviks uteri. Menjelang akhir kehamilan.
kuat untuk menyebabkan jenis umpan balik ini, disertai serviks menjadi lunak, yang memungkinkan serviks me-
dengan kontraksi berikut yang lebih besar dari yang sebe- regang saat kontraksi persalinan mulai terjadi di dalam
lumnya, proses ini akan berlangsung hingga lengkap-se- uterus. Apa yang disebut.kala satu persalinan adalah
suatu periode dilatasi serviks yang progresif, berlang-
muanya karena umpan balik positif memulai timbulnya
sung sampai pembukaan serviks sebesar kepala t-etus.
lingkaran yang tidak terputus ketika hasil dari umpan Stadium ini biasanya berlangsung selama 8 sampai 24
balik lebih besar dari tingkat kritisnya. jam pada kehamilan pertama, tetapi sering hanya.ber-
Seseorang mungkin bertanya tentang banyak keadaan langsung beberapa menit pada kehamilan yang sudah
persalinan palsu, ketika kontraksi semakin kuat dan ke- berkali-kali
mudian menghilang. Ingat bahwa agar lingkaran setan ini Sekali serviks telah berdilatasi sernpurna, ketuban
tetap terus berlangsung, seliap siklus umpan balik baru biasanya pecah dan cairan ketuban tiba{iba mengalir
harus lebih kuat dari sebelumnya. Bila pada setiap awal keluar ke vagina. Kemudian kepala fetus bergerak de-
persalinan sejumlah kontraksi gagal untuk merangsang ngan cepat masukjalan lahir, dan dengan kekuatan tam-
bahan dari atas, kepala terus turun melalui jalan lahir
uterus kembali dengan cukup, umpan balik positif dapat
sampai akhirnya terjadi kelahiran. Keadaan ini disebul
masuk ke dalam rangkaian retrograd dan kontraksi per- kala dua persalinan, dan kala dua ini dapat berlangsung
salinan akan menghilang. paling cepat 1 menit pada multipara sampai 30 menit
atau lebih pada primigravida.
Sekali kontraksi uterus menjadi sangat kuat selama per- Selama 10 sampai 45 menit setelah kelahiran bayi, ute-
rus terus berkontraksi menjadi semakin mengecil, yang
salinan, sinyal nyeri berasal dari uterus sendiri dan darija-
menyebabkan efek pelepasan antara dinding uterus dan
lan lahir. Sinyal-sinyal ini, di samping menyebabkan rasa
plasenta, sehingga memisahkan plasenta dari tempat im-
nyeri, juga menimbulkan refleks neurogenik pada medula plantasinya. Pemisahan plasenta akan membuka sinus-
spinalis ke otot-otot abdomen, sehingga menyebabkan sinus plasenta dan menyebabkan perdarahan. Jumlah
kontraksi yang hebat dari otot-otot ini. Kontraksi abdo- perdarahan terbatas, rala-rata 350 mililiter melalui me-
men tersebut sangat memperbesar kekuatan yang menye- kanisme berikut ini: Serabut-serabut otot polos dari otot
babkan ekspulsi bayi. uterus diatur dalam susunan angka delapan mengelilingi
pembuluh-pembuluh darah sewaktu pembuluh terse-
but melewati dinding uterus. Oleh karena itu, kontraksi
Mekanisme Persalinan uterus setelah persalinan bayi menyebabkan konstriksi
pembuluh darah yang sebelumnya menyuplai darah ke
Kontraksi uterus selamapersalinan dimulai terutama dari
plasenta. Selain itu, diyakini bahwa vasokonstriktor, yaitu
puncak fundus irteri dan menyebar ke bawah ke seluruh
prostaglandin yang terbentuk pada tempat pemisahan pla-
korpus uteri. Selain itu, intensitas kontraksi sangat besar
senta, menyebabkan spasme pembuluh darah tambahan.
pada puncak dan korpus uteri, tetapi lemah pada segmen
bawah uterus yang berdekatan dengan serviks. Oleh ka-
rena itu, setiap kontraksi uterus cenderung mendorong Nyeri Persalinan
bayi ke bawah ke arah serviks.
Pada bagian awal persalinan, kontraksi mungkin Pada setiap kontraksi uterus. ibu mengalami rasa nyeri
hanya terjadi sekali setiap 30 menit. Dengan majunya yang sangat hebat. Rasa nyeri pada permulaan persalin-
persalinan, kontraksi akhirnya timbul lebih sering, se- an mungkin terutama disebabkan oleh hipoksia otot-otot
kali setiap 1 sampai 3 menit, dan intensitas kontraksinya uterus akibat kompresi pembuluh darah di dalam uterus.
bertambah sangat kuar. dengan periode relaksasi yang Nyeri ini tidak dirasakan lagi bila saraf hipogastrikus,
singkat di antara kontraksi. Gabungan kontraksi uterus yang membawa serabut-serabut sensorik viseral yang
dan otot-otot abdomen selama kelahiran bayi menyebab- berasal dari uterus telah dipotong.
kan bayi terdorong ke bawah kira-kira dengan kekuatan Akan tetapi, selama kala dua persalinan, ketika fetus
25 pon setiap kontraksi yang kuat. dikeluarkan melaluijalan lahir, rasa nyeri yang lebih he-
Untungnya, kontraksi persalinan terjadi secara inter- bat terjadi karena regangan serviks, regangan perineum,
miten karena kontraksi yang kuat menghalangi atau ka- dan regangan atau robekan dari struktur-struktur dalam
dang-kadang bahkan.menghentikan aliran darah melalui saluran vagina itu sendiri. Rasa nyeri ini dikonduksikan
plasenta dan akan menyebabkan kematian fetus bila kon- ke medula spinalis dan otak ibu oleh saraf somatik, bu-
traksi terus berlangsung. Memang, pada pemakaian berle- kan oleh sarafsensoris viseral.
bihan dari berbagai zat perangsang uterus seperti oksitosin,
dapat menyebabkan spasme uterus, dan bukan kontraksi
ritmis, yang dapat menyebabkan kematian fetus.
lnvolusi Uterus Setelah Persalinan
Pada95 persen kelahiran, kepala merupakan bagian Selama 4 sampai 5 minggu pertama setelah persalinan,
pertama yang dikeluarkan dari bayi, dan pada sebagian uterus mengalami involusi. Berat uterus dalam 1 ming-
besar sisanya, bokong dikeluarkan pertama kali. Kepala gu menjadi kurang dari setengah beratnya saat pascaper-
bertindak sebagai baii untuk membuka struktur-struktur salinan, dan dalam 4 minggu, bila ibu menyusui, ukuran
jalan lahir ketika fetus didorong ke bawah.
uterus menjadi sekecil sebelum kehamilan. Efek menyu,
1092 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
* Estrogen
Progesteron
c
-9
(!
-'"*"'ProlaKin
,z
E .:<
.9 soo : 2,Q
200 -.E
tt ,9
N tta! . GAMBAR 82-11. Perubahan
ttt ct,
L
9 4E
I'J
c kecepatan sekresi estrogen,
O
o c progesteron, dan prolaktin se-
F
c
200
E l< lama B minggu sebelum kela-
IE
.g
0)
o
o
T
6t
t,o 100 g
o-
hiran dan setelah 36 minggu
kemudian. Perhatikan khusus-
g,
I
o.
roo
o)
E nya penurunan sekresi prolaktin
E
o
o,s kembali ke kadar basal dalam
beberapa minggu setelah kela-
ttt
o hiran, tetapi juga perhatikan pe-
0 on
ut
ri ode sekresi p rol akti n i ntermiten
-8 -4 0 4 8 12 16 20 24 28 32 36
yang bermakna (sekitar 1 jam
pada suatu waktu) selama dan
Minggu setelah kelahiran
setelah periode laktasi.
ngandung protein dan laktosa dalam konsentrasi yang Pengoluron Sekresi Prolqktin oleh Hipofolomus.
sama sepefti air susu, tetapi kolostrum tersebut hampir Hipotalamus memegang peran penting dalam mengatur
tidak mengandung lemak, dan kecepatan maksimal pem- sekresi prolaktin, seperti peran hipotalamus pada hampir
-
bentukannya adalah sekitar 1/100 kecepatan pembentuk- semua hormon-hormon hipofisis anterior lainnya. Akan
an air susu selanjutnya. tetapi, pengaturan ini berbeda pada satu aspek: hipotala-
Segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya sekresi estro- mus tgrutama merangsqng pembentukan semua hormon
gen dan progesteron dari plasenta yang tiba-tiba memung- yang lain, tetapi terutama menghambal pembentukan
kinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis ibu prolaktin. Akibatnya, kerusakan pada hipotalamus atau
untuk mengambil peran dalam memproduksi air susu, dan penghambatan pada sistem poftal hipotalamus-hipofisis
dalam I sampai 7 hari kemudian, kelenjar payudara mulai sering akan meningkatkan pembentukan prolaktin tetapi
menyekresikan air susu dalam jumlah besar sebagai peng- menekan sekresi hormon-hormon hipofi sis lainnya.
ganti kolostrum. Sekresi air susu ini memerlukan sekresi Oleh karena itu, diyakini bahwa sekresi prolaktin oleh
pendahuluan yang adekuat dari sebagian besar hormon- hipofisis anterior diatur secara keseluruhan atau hampir
hormon ibu lainnya, tetapi yang penting dari semuanya keseluruhan oleh sebuah faktor penghambat yang diben-
adalah hormon pertumbuhan, kortisol, hormon paratiroid tuk di dalam hipotalamus dan ditranspor ke hipofisis an-
daninsulin. Hormon-hormon ini diperlukan untuk menye- terior melalui sistem portal hipotalamus-hipofi sis. Faktor
diakan asam amino, asam lemak, glukosa, dan kalsium ini disebut hormon penghambat prolaktin. Hampir dapat
yang diperlukan untuk pembentukan air susu. dipastikan bahwa hormon ini sama dengan dopamin
Setelah kelahiran bayi, kadar basal sel<resi prolaktin katekolamin, yang diketahui disekresi oleh saraf arkuatus
kembali ke kadar sewaktu tidak hamil, seperti yang tampak dari hipotalamus dan dapat menurunkan sekresi prolaktin
pada Gambar 82- I 1 . Akan tetapi, setiap kali ibu menyusui sebanyak l0 kali lipat.
bayinya, sinyal saraf dari puting susu ke hipotalamus akan
menyebabkan lonjakan sekresi prolaktin sebesar l0 sam- Supresi Siklus Seksuol Ovorium Wonito Selqmo
pai 20 kali lipat yang berlangsung kira-kira I jam, yang Penyopihon Beberopo Bulon Seteloh Kelohiron.
juga ditunjukkaa pada Gambar 82-11. Prolaktin ini bekerja Pada sebagian besar ibu yang menyusui, siklus ovarium
pada payudara ibu untuk mempertahankan kelenjar mam- (dan ovulasi) tidak kembali seperti semula sampai beber-
maria ag.ar menyekresikan air susu ke dalam alveoli untuk apa minggu setelah laktasi bayi dihentikan. Keadaan ini
periode laktasi berikutnya. Bila lonjakan prolaktin ini ti- kelihatannya adalah karena sinyal-sinyal saraf yang sama
dak ada atau dihambat karena kerusakan hipotalamus atau dari payudara ke hipotalamus yang menyebabkan sekresi
hipofisis, atau bila laktasi tidak dilakukan terus-menerus, prolaktin selama pengisapan-baik karena sinyal-sinyal
payudara akan kehilangan kemampuannya untuk mem- saraf sendiri atau karena efek peningkatan prolaktin-
produksi air susu dalam waktu 1 minggu atau lebih. Akan menghambat sekresi hormon-hormon pelepas-gonadotro-
tetapi, produksi air susu dapat berlangsung terus selama pin oleh hipotalamus. Hal ini selanjutnya menekan pem-
beberapa tahun bila anak terus mengisap, walaupun kece- bentukan hormon-hormon gonadotropik hipofi sis-hormon
patan pembentukan air susu normalnya berkuJang sangat lutein, dan hormon perangsang folikel. Namun, setelah
banyak setelah 7 sampai 9 bulan. beberapa bulan menyusui, pada beberapa ibu, khususnya
1094 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
pada ibu yang menyusui bayinya hanya sementara waktu, TABEL 82-1. Komposisi Air Susu
hipoflsis mulai lagi menyekresikan hormon-horrnon go-
nadotropik secukupnya untuk mengembalikan siklus sek-
sual bulanan, walaupun masa menyusui dilanjutkan.
Air susu secara kontinu disekresikan ke dalam alveoli palu- dan protein i,o;4.,illilliilil,iiil,.;oi7:,.::
lain t;,iiffillill
dara, tetapi air susu tidak dapat mengalir dengan mudah dari
0,P grfiil
alveoli ke dalam sistem dukhrs dan, oleh karena itu, tidak sR*;i:$iil:!rffi
menetes secara kontinu dari puting susu. Sebaliknya, air
susu harus diejeksikan dari aiveoli ke dalam duktus sebe-
lum bayi dapat memperolehnya. Proses ini disebabkan oleh kalsium dan mineral-mineral lainnya ditemukan pada air
gabungan refleks neurogenik dan hormonal yang melibat- susu manusia jika dibandingkan dengan air susu sapi.
kan hormon hipoflsis posterioq ol<sitosin, sebagai berikut. Pada pengukuran laktasi dari seorang ibu, 1,5 liter air
Ketika bayi mengisap, bayi sebenarnya tidak meneri- susu mungkin dibentuk setiap harinya (dan bahkan lebih
ma susu untuk setengah menit pertama kemudian. Impuls bila ibu mempunyai anak kembar). Dengan derajat laktasi
sensorik pertama harus ditransmisikan melalui saraf so- ini, banyak zat-zatmetabolik dialirkan dari ibu. Misalnya,
matik dari puting susu ke medula spinalis ibu dan kemu- kira-kira 50 gram lemak masuk air susu setiap hari dan
dian ke hipotalamus ibu, yang menyebabkan sinyal saraf kira-kira 100 gram laktosa, yang harus dibentuk dari kon-
yang membantu sekresi oksitosin pada saat yang bersa- versi glukosa ibu. Selain itu, 2 sampai 3 gram kalsium fos-
maan ketika hipotalamus menyekresi prolaktin. Oksitosin fat mungkin hilang setiap hari; pengeluaran kalsium dan
kemudian dibawa dalam darah ke keienjar payudara, tem- fosfat oleh kelenjar mamma sering akan jauh lebih besar
pat oksitosin menyebabkan s el-sel mioepitel (yangmenge- dari pada asupan zat-zat ini kecuali jika ibu minum susu
lilingi dinding luar alveoli) berkontraksi, dengan demiki- dalam jumlah besar dan mendapat asupan vitamin D yang
an mengalirkan air susu dari alveoli ke dalam duktus pada cukup. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfat,
tekanan +10 sampai 20 mm Hg. Kemudian isapan bayi kelenjar paratiroid akan sangat membesar, dan tulang
menjadi efektif dalam mengalirkan air susu. Jadi, dalam secara progresif mengalami dekalsifikasi. Dekalsifikasi
waktu 30 detik sampai I menit setelah bayi mengisap pa- tulang ibu biasanya bukan masalah yang besar selama ke-
yudara, air susu mulai mengalir. Proses ini disebut ejeksi hamilan, tetapi hal ini dapat menjadi lebih penting selama
air susu atau pengaliran (let-down) air susu. laktasi.
Pengisapan pada satu kelenjar payudara tidak hanya
menyebabkan aliran air susu pada kelenjar payudara itu Anlibodi don Agen Anii-lnfeksi Loin podo Susu.
tetapi juga pada kelenjar payudara yang lain. Yang cukup Air susu tidak hanya menyediakan zat gizi bagi bayi baru
menarik ialah bahwa dengan membelai bayi oleh ibu atau lahir, namun juga menyediakan perlindungan yang pen-
mendengar bayi menangis sering memberi cukup sinyal ke ting melawan infeksi. Contohnya, beragam jenis antibodi
hipotalamus ibu untuk menyebabkan pengaliran air susu. dan agen anti-infeksi disekresikan dalam air susu bersama
zat-zat gizi. Demikian juga, beberapa jenis sel darah putih
Penghombolon Ejeksi Air Susu. Masalah khusus juga ikut disekresi, termasuk neutrofil dan makrofag, be-
dalam menyusui bayi datang dari kenyataan bahwa ba- berapa di antara sel darah putih tersebut terutama bersifat
nyak faktor psikogenik atau bahkan perangsang4n sistem mematikan bagi bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi
saraf simpatis umum di seluruh tubuh ibu dapat meng- mematikan pada bayi baru lahir. Yang terutama penting
hambat sekresi oksitosin dan akibatnya menekan ejeksi adalah antibodi d"an makrofag yang menghancurkan bak-
air susu. Karena alasan ini, masa puerperium ibu tidak bo- teri Escherichia coli, penyebab diare mematikan pada
leh terganggu jika ibu ingin berhasil menyusui bayinya. bayi baru lahir.
Jika air susu sapi digunakan untuk mencukupi nutrisi
bayi menggantikan air susu ibu, agen pelindung pada air
Komposisi Air Susu dan susu sapi tersebut biasanya tidak berarli karena normalnya
Pengaliran Metabolik pada lbu akan segera dihancurkan dalam hitungan menit di dalam
yang Disebabkan oleh Laktasi tubuh manusia.
Ben-Jonathan N, Hnasko R: Dopamine as a prolactin (PM) in- 'crine-related causes and consequenses of intrauterine
hibitor Endocr Rev 22:724,2001, growth retardation. Ann N Y Acad Sci 997:150, 2003.
Casey ML, MacDonald PC: The endocrinology of human partu- Khalaf Y: ABC of subfertility: tubal subfertility. BMJ 327:610,
rition. Ann N Y Acad Sci 828: 273, I 997. 2003.
Challis JR, Lye SJ, Gibb Il, et al: Understanding preterm labor. Khalil RA, Granger JP: Vascular mechanisms of increased arte-
Ann N Y Acad Sci 943:225, 2001. rial pressure in preeclampsia: lessons from animel models.
Cross JC, Simmons DG, Watson ED: Chorioallantoic morpho- Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol 283:R29, 2002.
genesis andformation ofthe placental villous tree. Ann N Y Labbok MH, Clark D, Goldman AS; Breasrfeeding; maintaining
Acad Sci 995: 84, 2003. an irreplaceable immunological resource. Nat Rev Immunol
Davison JM, Homuth 14, Jeyabalan A, et al: New aspects in 4:565,2004.
the pathophysiology of preeclampsia. J Am Soc Nephrol MacLaughlin DT Donahoe PK: Sex determination and differen-
l5:2440,2004. tiation. N Engl J Med 350:367, 2004.
Dekker G, Sibai B: Primary, secondary, and tertiary prevention Mastorakos G, Ilias L' Maternal and fetal hypothalamic-pitu-
ofpre-eclampsia. Lancet 357:209, 200 1 . itary-adrenal exes during pregnancy and postpartum. Ann
Freeman ME, Kanyicska B, Lerant A, Nagy G: Prolactin: struc- N Y Acad Sci 997:1 36, 2003.
ture, function, and regulation of secretion. Physiol Rev Mffit-King A: Natural killer cells and pregnancy. Nat Rev Im-
80:1523,2000. munol 2:656,2002.
Gimpl G, Fahrenholz F: The oxytocin receptor system: struc- Roberts JM, Cooper DW: Pathogenesis and genetics of pre-ec-
function, and re gulation. P hysiol Rev 8 I : 629, 200 L
ture, lampsia. Lancet 357:53, 200L
Gffin V Binart N, Touraine P, Kelly PA: Prolactin: the new bi- Roberts JM, Pearson G, Cutler J, Lindheimer M; Summary of
ology ofan old hormone. Annu Rev Physiol 64:47, 2002. the NHLBI llorking Group on Research on Hypertension
Hall JG: Twinning. Lancet 362:735,2003. During Pregnancy. Hypertension 4I:437, 2003.
Kanaka-Gantenbein C, Mastorakos G, Chrousos GP: Endo- Wu G, Bazer FIf, Cudd TA, et al: Maternal nutrition and fetal
development. J Nutr I 34:21 69, 2004.
it1;,
1r'.,il. .i
r:ii:i
J.uir i:1,j,r,ii::j: til ri.,-rr1.1.t1.,.,1.i;:::t,1 iirii,,ir.'l rtilr,ii:t|i riitj|:,:rl
irlli "ji,t
.r
r.r,'"'1.',rj1..lr.;;
-iiutl
tilt"tiii;'il+
'iil *- ilt
*ffi'*
|l,*w
I "W{, i,"*t *"
*.W,1
I r*1'..#Tj-nmruttn#i#a*:.n
I i'fi:':rl#roffi:1il]:T:ffi:i!::"r=:i:'i#
[u
t'L'"i,
l,
l ;
*ryw* ,,.,,,
|
,ffi"','',
[ pelajaran formal pa-da pediatri dan obstetri. aLn t*t -
i1lil?i,!ffil"ffil"iF'##"TfJ:il'{qT,:Fr
si* ib s'
r'b*ny*'pna*,i$
pi, banyak prinsip fisiologis yang khusus
u*risip i.,ibay itu
pada
]iffi%
1iiti$i'.$.\,ffi9ffifr$W.i.iii,*
membicaiut * hal-hal
sendiri. Bab ini menyajilan dan membicarakan llut-nut
penring dari masalah khusus rersebut.
Perhatikan dalam Cambar 83-l babwa berat badan fetus kecil sekali selama 12
minggu pertama dan hanya mencapai I pon pada kehamilan 23 minggu (5 7z bulan).
Kemudian. selama trimester teraklrir kehamilan, berat badan fetus sangar meningkat,
sehingga 2 bulan sebelum lahir. berat badan rata-rata 3 pon, I bulan sobelum lahir 4,5
Pon clan saat lahir 7 pon-berat badan akhir waktu lahir ini bewariasi dari serendah
4,5 pon sampai seberat I I pon pada fetus yang nomral dengan periode gestasi yang
.,i':ti."t-1 .ul-""'
.'t'-t-
normal.
tlffi
r,,;,;-'i1 .:rr1,rr.il.:,i"i.',1i;rl ,i:,titi.,ffti1ftt
'=-'.tlll Jll,
,,,,.1:ir';,i .-.,
ffi
berikutnya, sebagian besar bagian-bagian organ yanglerbeda telah selesai dibentuk.
y:'Tt*:':-f
lvlEr4rrPeur uur/rr [E silrPar. urBan:organ paua letus secara Kasar sanut dgngan yang
:lryi: :::: "ii:lr* 11:
*,q11r$n$ri,W
terdapat pada neonatus. A.kan tetapi, perkembangan sel:1'-1" Tma, lencan {mF
dari *setiap organ biasanyajauh
9:1
dari semp-uma pada saat ini, dan masih memburuhkan waktu 5 bulan kehamilan untuk
. menyempuryakan perkembangan tersebut. Bahkan, pada saat lahir, struktur-struktur
tertenru. terutama pada sistem saraf. ginjal, dan hati, masih kurang berkembang dengan
bailq seperti yang dibicarakan lebih rinci kemudian di bab ini
fetus dan periode penambahan berat badan fetus yang ibu, neonatus tidak memiliki sumber vitamin K yang cu-
cepat. kup untuk minggu-minggu pertama kehidupan setelah
Selama awal kehidupan fetus, tulang relatif belum lahir sampai koloni flora bakteri normal terbentuk pada
terosifikasi dan terutama memiliki matriks kartilaginosa. neonatus yang baru lahir. Oleh karena itu, penyimpanan
Tentu saj4 gambar foto Rontgen tidak memperlihatkan sejumlah kecil vitamin K yang didapat dari ibu selama
osifikasi sampai mendekati bulan ke empat masa keha- prenatal dalam hati fetus sangat membantu dalam men-
milan. cegah perdarahan fetus, khususnya perdarahan otak saat
Perhatikan khususnya bahwa .jumlah total kalsium kepala mengalami trauma akibat molase selama melalui
dan fosfat yang dibutuhkan oleh fetus selama masa ges- jalan lahir.
tasi memperlihatkan hanya sekitar 2 persen dari jumlah
zat tersebut pada tulang ibu. Oleh karenanya, zat terse-
but hanya dialirkan sedikit dari ibu. Aliran yang lebih
banyak terjadi setelah lahir selama masa laktasi.
Penyesuaian Bayi Terhadap
Kehidupan Ekstrauterin
Penumpukon Zql Besi. Gambar 83-2 juga memper-
lihatkan bahwa penumpukan besi pada i'etus terjadi bah- Awal Pernapasan
kan lebih cepat dibanding kalsium dan fosfat. Sebagian
Pengaruh paling nyata dari kelahiran pada bayi adalah
besar besi terdapat dalam bentuk hemoglobin, yang mu-
lai dibentuk pada awal minggu ke tiga setelah fertilisasi hilangnya hubungan plasenta dengan ibu. Oleh karena
ovum. itu, kehilangan ini berarti hilangnya dr_rkungan terhadap
metabolisme. Salah satu penl,esuaian segera lrang paling
Sejumlah kecil besi terkonsentrasi di dalam enclo-
penting dari bayi adalah untuk mulai bernapas.
metrium progestasional uterus ibu bahkan sebelum im-
plantasi ovum; besi ini dicernakan ke dalam embrio oleh
Penyebob Bernopos Soql Lohir. Setelah persalin-
sel-sel trofoblastik dan digunakan untuk pembentukan
an normal dari seorang ibu yang tidak mengalami de-
sel-sel darah merah tahap yang sangat awal.
presi karena anestesi" biasanya anak akan mulai berna-
Kira-kira sepertiga dari besi pada fetus yang ber- pas dalam waktu beberapa menit dan memiliki irama
kembang sempurna secara normal disimpan dalarn hati.
Zatbesi ini kemudian dapat digunakan beberapa bulan
I
pernapasan yang normal kurang dari menit setelah
lahir. Ketepatan rvaktu bagi I'etus untuk mulai bernapas
setelah lahir oleh neonatus untuk pembentukan tambah-
menandakan bahwa pernapasan diawali oleh pemaparan
an hemoglobin.
tibatiba terhadap dunia luar mungkin disebabkan oleh
(1) keadaan asfiksia ringan pada proses kelahiran, tetapi
Penggunoon don Penyimponon Vilqmin. Fetus juga (2) impuls oleh sensoris yang timbul karena pen-
membutuhkan vitamin dalam jumlah yang sama dengan
dinginan kulit yang tiba-tiba. Bayi yang ticiak bernapas
yang dibutuhkan oleh orang dewasa dan pada bebera-
dengan segera, tubuhnya secara progresifmenjadi lebih
pa keadaan membutuhkan lebih banyak. Secara umum,
hipoksik dan hiperkapnik, yang memberikan stimulus
fungsi vitamin adalah sama, baik pada fetus maupun
tambahan terhadap pusat pernapasan dan biasanya me-
pada orang dewasa, seperti yang telah dibicarakan di
nyebabkan pernapasan dalam waktu beberapa menit se-
Bab 71. Fungsi khusus dari beberapa vitarnin, bagaima-
lanjutnya setelah lahir.
napun harus tetap disebutkan.
Vitamin B, terutama vitamin B,, dan asam folat, Pernoposon yong Terlombot olou Abnormol
amat penting bagi pembentukan sel-sel darah merah Sool lohir-Bohoyo Hipoksio. Bila ibu mengalami
dan jaringan saraf serta untuk pertumbuhan fetus secara depresi karena anestesi umum selanta persalinan, yang
keseluruhan. sedikitnya.juga akan menganestesi fetus, mulainya per-
Vitamin C diperlukan untuk pembentukan substansi napasan cenderung terlambat beberapa menit, sehingga
intersel yang sesuai, terutama matriks tulang dan sera- menggambarkan pentingnya pen ggunaan anestesi dalam
but-serabut jari ngan penu njang. jumlah sesedikit mungkin. Selain itu, banyak bayi yang
Vitamin D dibutuhkan untuk pertunbuhan tulang mengalami trauma kepala selarna persalinan atau meng-
pada fetus, tetapi yang bahkan lebih penting, dibutuh- alami persalinan yang lama, lambat bernapas atau ter-
kan oleh ibu untuk absorpsi kalsium dalamjumlah yang kadang tidak bernapas sama sekali. Hal ini dapat terjadi
cukup dari saluran pencernaannya. Bila ibu memiliki akibat dua elek kcmungkinan: Penama. pada beberaph
vitamin ini dalam jumlah yang banyak dalam cairan tu- bayi, perdarahan intrakranial atau kontusio otak menye-
buhnya, vitamin ini akan disimpan dalarn jumlah yang babkan sindrom geger orak disertai pusat pcn)apa;an
besar oleh hati fetus yang akan digunakan oleh neonatus yang sangat tertekan. Kedua, dan yang mungkin lebih
beberapa bulan setelah kelahiran. penting, hipoksia I'etus yang lama selama persalinan da-
Mtamin E, walaupun mekanisme fungsinya yang pat menyebabkan depresi pusat pernapasan yang serius.
pasti belum diketahui, penting untuk perkembangan Flipoksia sering terjadi selama persalinan akibat (1)
awal embrio. Pada hewan percobaan, bila vitamin ini kompresi tali pusat; (2) pemisahan plasenta prematur;
tidak tersedia, akan terjadi abortus spontan pada tahap (3) kontraksi uterus yang berlebihan, yang dapat memu-
kehamilan muda. tus aliran darah ibu ke plasenta; atau (4) anestesi yang
Vitamin K digunakan oleh fetus untuk pembentuk- berlebihan pada ibu, yang menekan oksigenasi bahkan
an Faktor VII, protrombin, dan beberapa faktor-faktor pada darahnya sendiri.
koagulasi darah lainnya. Bila terjadi insufisiensi vitamin
K pada ibu, maka Faktor VII dan protrombin menjadi Derojol Hipoksio yong Dopol Ditoleronsi oleh
berkurang pada anak juga ibu. Karena sebagian besar Boyi. Pada orang dewasa, kegagalan untuk bernapas
vitamin K dibentuk oleh kerja bakteri dalam usus besar hanya 4 menit saja sering menyebabkan kematian, tetapi
BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1 099
neonatus sering kali bertahan selama 10 menit akibat pertama biasanya sangat kuat, mampu membuat tekanan
gagal bernapas setelah lahir. Kerusakan otak yang per- negatif sebesar 60 mrn Hg dalam ruang intrapleura.
manen dan serius sering terjadi bila pernapasan terlam- Gambar 83-3 menunjukkan tekanan negatif intra-
bat lebih dari 8 sampai l0 menit. Ternyata, lesi yang pleura yang sangat besar, yang dibutuhkan untuk mem-
nyata berkembang terutama di talamus, di dalam koli- buka paru pada awal pernapasan. Di bagian atas diperli-
kulus inferior, dan di area batang otak lainnya, sehing- hatkan kurva tekanan-volume (kurva "komplians") saat
ga memengaruhi banyak fungsi motorik tubuh secara bernapas pertama kali setelah lahir. Perhatikan, peftama,
permanen. bagian kurva yang lebih rendah, mulai pada titik tekan-
an nol dan bergerak ke kanan. Kurva menunjukk.an
Eksponsi Poru Sool Lohir. Saat lahir, dinding alveoli bahwa volume udara di dalam paru hampir tetap nol
pertama kali tetap kolaps oleh karena tekanan permu- sampai tekanan negatif dicapai -40 sentimeter air (-30
kaan cairan kental yang memenuhi alveoli. Tekanan ne- mm Hg). Kemudian, ketika tekanan negatif meningkat
gatif inspiratorik di dalam paru lebih dari 25 mm Hg sampai -60 sentimeter air, sekitar 40 mililiter udbra ma-
biasanya dibutuhkan untuk melawan pengaruh tekanan suk ke paru. Untuk mengempiskan paru, sangat dibutuh-
permukaan ini dan untuk membuka alveoli pertama kali. kan tekanan positif, kira-kira -F40 sentimeter air, karena
Tetapi sekali alveoli terbuka, pernapasan selanjutnya adanya resistensi viskositas yang diberikan oleh cairan
dapat dipengaruhi oleh gerakan pemapasan yang rela- dalam bronkioli.
tif lemah. Untungnya, inspirasi neonatus normal yang Perhatikan bahwa napas yang kedua kali jauh lebih
mudah, dan tekanan negatif dan positif yang dibutuhkan
jauh lebih kecil. Pernapasan tidak seluruhnya menjadi
normal sampai kira-kira 40 menit setelah lahir, sepefti
Napas pertama yang diperlihatkan oleh kurva komplians ketiga, yang
bentuknya sangat menyerupai bentuk pada orang de-
wasa, seperti yang diperlihatkan di Bab 38.
+4.4 +20 0
# -20 -40 -60
paru. Peranan surfaktan dalam mencegah keadaan terse-
but dibahas dalam Bab 37.
Vena kava
. pembuluh tersebut tidak lagi terlekan dan resisten- dari vena umbilikalis, dan darah tersebut bersama-sama
si terhadap aliran darah menurun beberapa kali lipat. mengalir memasuki dukttts yenosus langsung ke dalarn
Selain itu, pada kehidupan fetus, hipoksia pada paru . vena kava sedikit di bawah jantung namun di atas hati,
sangat menyebabkan vasokonstriksi tonik pembuluh jadi memintasi hati.
darah paru, tetapi terjadi vasodilatasi ketika aerasi paru . Segera setelah lahir, aliran darah melalui vena um-
menghilangkan hipoksia. Semua perubahan ini bersa- bilikalis berhenti, tetapi kebanyakan darah porla masih
ma-sama menurunkan resistensi terhadap aliran darah mengalir melalui duktus venosus, tetapi hanya sedikit
melalui paru sebanyak lima kali lipat, yang mengurangi yang melalui saluran-saluran di hati. Akan tetapi. dalam
tekanan arteri pulmonalis, tekananventrikel kanan, dan waktu I sampai 3 jam, dinding otot duktus venosus akan
tekanan atrium kanan. berkontraksi dengan kuat dan menutup aliran yang besar
ini. Sebagai akibatnya, tekanan vena porta meningkat
Penulupon Foromen Ovole. Tekanan atrium ka-
dari mendekati 0 menjadi 6 kemudian l0 mm Hg, yang
nan yang rendah dan tekanan atrium kiri yang tinggi,
cukup untuk mendorong aliran darah vena pofta melalui
yang terjadi secara sekunder akibat perubahan resistensi
sinus-sinus hati. Walaupun duktus venosusjarang sekali
paru dan sistemik pada saat lahir menyebabkan darah
gagal menutup, kita tidak mengetahui apa yang menye-
mencoba mengalir balik melalui foramen ovale; yaitu,
babkan penutupan tersebut.
dari atrium kiri ke dalam atrium kanan, dan bukan seba-
liknya, seperti yang terjadi pada kehidupan fetus. Aki-
batnya, katup kecil yang terletak di atas foramen ovale Nutrisi pada Neonatus
di sebelah kiri septum atrium akan menutup ostium ini,
dengan demikian mencegah aliran yang lebih tanjut dari Sebelum kelahiran, fetus memperoleh hampir semua
loramen ovale. energi dari glukosa yang didapat dari darah ibu. Setelah
Pada dua pertiga dari semua orang. katup melekat di lahir, jumlah glukosa yang disimpan dalam tubuh bayi
atas foramen ovale dalam beberapa bulan sampai bebera- dalam bentuk glikogen hati dan otot hanya cukup untuk
pa tahun dan membentuk penutupa4 yang permanen. Te- menyuplai kebutuhan bayi beberapa jam saja. Ser.vaktu
tapi, bila penutupan perrnanen ini tidak terjadi, tekanan lahir, hati neonatus masihjauh dari fungsi yang adekuat,
atrium kiri selama hidup normalnya tetap 2 sampai 4 mm yang mencegah glukoneogenesis yang bermakna. Oleh
Hg lebih tinggi dari tekanan atrium kanan, dan tekanan karena itu, konsentrasi glukosa darah bayi sering kali
balik tersebut akan menjaga katup agar tetap tertutup. turun pada hari pertama sampai serendah 30 sampai 40
mg/dl plasma, kurang dari setengah nilai normal. Walau-
Penulupon Duklus Arleriosus. Duktus arteriosus pun demikin, untungnya tersedia mekanisme yang se-
juga menutup, tetapi dengan alasan yang berbeda. Per-
suai bagi bayi untuk menggunakan simpanan lemak dan
tama, peningkatan resistensi sistemik meningkatkan proteinnya untuk metabolisme sampai air susu ibu dapat
tekanan aorta semenlara penurunan resistensi pau me- disediakan 2 sampai 3 hari kemudian.
nurunkan tekanan arteri pulmonalls. Sebagai akibatnya, Masalah khusus juga sering kali berkaitan dengan
setelah lahir, darah mulai mengalir balik dari aorta ke pemberian suplai cairan yang adekuat untuk neonatus,
dalam arteri pulmonalis melalui duktus arteriosus, dan karena kecepatan perlukaran cairan pada tubuh bayi
bukan ke arah sebaliknya seperti pada kehidupan fetus. rata-rata tu.juh kali lebih besar daripada orang dewasa,
Akan tetapi, hanya dalam beberapa jam, dinding otot dan suplai air susu ibu membutuhkan beberapa hari un-
duktus arteriosus dengan jelas mengalami konstriksi, tuk pembentukannya. Biasanya, berat badan bayi turun
dan dalam waktu I sampai 8 hari, konstriksi tersebut 5 sampai 10 persen dan sering sampai 20 persen dalam
cukup untuk menghentikan semua aliran darah. Hal ini 2 sampai 3 hari pertama kehidupan. Sebagian besar ke-
disebrst penutupan fungstonal duktus arteriosus. Kemu-
hilangan berat badan ini merupakan akibat kehilangan
dian, selama I sampai 4 bulan kemudian, duktus arterio- cairan tubuh daripada kehilangan massa padat tubuh.
sus biasanya secara anatomis tertutup oleh pertumbuhan
jaringan fibrosa ke dalam lumen duktus.
Penyebab penutupan duktus arteriosus berhubung-
an dengan peningkatan oksigenasi darah yang mengalir
Masalah Fungsional Khusus
melalui duktus. Pada kehidupan fetus, Po, darah duktus pada Neonatus
hanya 15 sampai 20 mm Hg, tetapi tekanan ini mening-
Satu karakteristik neonatus yang penting adalah insta-
kat sampai sekitar 100 mm Hg dalam waktu beberapa bilitas berbagai sistem pengaturan honnonal dan neuro-
jam setelah lahir. Lebih jauh lagi, banyak percobaan
genik. Keadaan ini sebagian disebabkan oleh perkem-
telah memperlihatkan bahwa derajat kontraksi otot po- bangan imatur organ-organ tubuh yang berbeda dan
los pada dinding duktus sangat berhubungan dengan ter-
sebagian berdasarkan kenyataan bahlva sistem pengatur-
sedianya oksigen tersebut.
an belum disesuaikan dengan cara hidup yang baru.
Pada satu dari beberapa ribu bayi, duktus gagal
menutup, mengakibatkan timbulnya duktus arteriosus
paten, yang akibatnya telah dibahas di Bab 23. Kegagal- Sistem Pernapasan
an penutupn diduga berasal dari dilatasi duktus yang
berlebihan yang disebabkan oleh efek vasodilatasi dari Kecepatan pernapasan normal pada neollatus kira-kira
prostaglandin pada dinding duktus. Nyatanya, pemberi- 40 kali pe'r menit, dan udara tidal setiap pernapasan
an obat indometasin, yang menghambat sintesis prosta- tata-rata 16 mililiter. Nilai ini akan memberikan vo-
glandin, sering menyebabkan penutupan duktus. lume total pernapasan semenit sebesar 640 ml/rnenit,
yang kira-kira dua kali lebih besar dari orang dervasa
Penutupon Duklus Venosus. Pada kehidupan fetus, dalam hubungannya dengan berat badan. Kapasitas
darah porta dari abdomen fetus bergabung dengan darah residu fungsional pada paru bayi l,ranya setengah dari
1102 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi
Curoh Jonlung. Curah j antung pada neonatus rata-rata plasenta dan masuk ke ibu dan diekskresi melalui hati
500 ml/menit. yang, seperti pemapasan dan metabolis- ibu, tetapi segera setelah lahir, satu-satunya cara meng-
me tubuh, sekitar dua kali lebih besar dari orang dewasa hilangkan bilirubin neonatus adalah melalui hati neo-
bila dihubungkan dengan berat badan. Terkadang anak natus sendiri, yang selama minggu peftama kehidupan
lahir dengan curah jantung yang sangat rendah akibat atau lebih berfungsi sangat sedikit dan tidak mampu un-
perdarahan sebagian besar volume darah dari membran tuk mengonjugasikan jumlah bilirubin yang bermakna
plasenta saat lahir. dengan asam glukuronat untuk diekskresikan ke dalam
empedu. Akibatnya, konsentrasi bilirubin plasma me-
Tekonon Arleri. Tekanan arteri selama hari pertama
ningkat dari nilai normal kurang dari I mgidl menjadi
setelah lahir rata-rata sekitar 70 mm Hg sistolik dan 50
rata-rata 5 mgidl selama 3 hari pertama kehidupan, dan
mm Hg diastolik; tekanan ini akan meningkat dengan
kemudian secara bertahap turun kembali ke nilai normal
lambat selama beberapa bulan berikutnya mendekati
sewaktu hati mulai berfungsi. Efek ini, disebut hiper-
90/60. Kemudian meningkat lebih tambat lagi selama
bilirubinemia fisiologis, seperti yang ditunjukkan pada
tahun-tahun berikutnya sampai tekanan pada orang de-
Gambar 83-6, dan keadaan ini berhubungan dengan ik-
wasa ll5/70 dicapai pada masa remaja.
terik ringan (kekuningan) pada kulit bayi dan terutama
Kqrqklerislik Dqroh. Jumlah sel-sel darah merah pada pada sklera mata selama satu atau dua minggu.
neonatus rata-rata sekitar 4 juta per mililiter kubik. Bila Akan tetapi, sejauh ini penyebab ikterik neonatus
darah'dari tali pusat sampai ke tubuh bayi dikosongkan, berat yang paling penting adalah eritroblastosis fetalis,
jumlah sel-sel darah merah meningkat 0,5 sampai 0,75 yang telah dibicarakan di Bab 32 dalam hubungannya
juta selama beberapajam pertama kehidupan, sehingga dengan inkompatibilitas faktor Rh antara fetus dan
iumlah sel-sel darah merah menjadi kira-kira 4,75 iutt ibu. Secara singkat, bayi yang menderita eritroblasto-
per mililiter kubik, seperti yang digambarkan pada Gam- srs biasanya mewarisi sel-sel darah merah Rh-positif
bar 83-6. Akan tetapi, setelah keadaan ini dibentuk, se- dari ayahnya sementara ibunya memiliki Rh negatif.
jumlah sel-sel darah merah baru di bentuk di dalam tubuh Ibu kemudian menjadi imun terhadap faktor Rh-positif
bayi selama beberapa minggu pertama kehidupan, ke- (sebuah protein) sel darah fetus, dan antibodi ibu akan
mungkinan karena rangsangan hipoksia dari kehidupan menghancurkan sel-sel darah merah fetus, melepaskan
fetus tidak lagi ditemukan untuk merangsang pembentuk- sejumlah besar bilirubin ke dalam plasma fetus dan se-
an sel-sel darah merah. Jadi, seperti yang diperlihatkan ring kati menyebabkan kematian fetus akibat kekurang-
pada Gambar b3-6, jumlah rata-rata sel-sel darah merah an jumlah sel darah merah yang adekuat. Sebelum dite-
turun sampai kurang dari 4 juta per mililiter kubik pada mukan terapi obstetri modern, keadaan ini terjadi baik
usia kira-kira 6 sampai 8 minggu. Sejak saat itu, pening- dalam tingkat sedang maupun berat pada I dari setiap
katan aktivitas bayi akan menyediakan rangsangan yang 50 sampai 100 neonatus.
sesuli rrntuk mengembalikan jumlah sel darah merah ke
nilai normal dalam waktu 2 sampai 3 bulan berikutnya.
Segera setelah lahir, jumlah sel-sel darah putih neonatus Keseimbangan Cairan,
sekitar 45.000 per mililiter kubik, yang kira-kira lima kali Asam-Basa, dan Fungsi Ginjal
lebih banyak darijumlah normal pada orang dewasa.
Kecepatan asupan dan ekskresi cairan pada bayi baru
lkterik Neonolus ddn Eritroblosfosis Fefofis. Bi- lahir adalah tujuh kali lebih besar dari orang dewasa
lirubin yang dibentuk dalam fetus dapat menyeberangi berkaitan dengan berat badannya, yang berarti bahwa
BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1 103
D. Oleh karena itu, bayi yang mengalami defisiensi vi- bungan antara imunitas dengan alergi ini dibicarakan
tallin D dapat menderita rakhitis yang berat hanya da- di Bab 34.
lam waktu beberapa minggu. Hal ini benar-benar terjadi
terutarna pada bayi prematur karena saluran pencernaan-
nya mengabsorbsi kalsium kurang efektif dibandingkan Masalah Endokrin
bayi yang normal.
Biasanya, sistem endokrin bayi sangat berkembang pada
Kebuluhon Zol Besi dolom Diel. Bila ibu memili- saat lahir, dan bayi jarang dengan cepat memperlihat-
ki jumlah zat besi yang cukup dalam dietnya, hati bayi kan kelainan endokrin. Akan tetapi, terdapat beber.apa
biasanya telah menyimpan cukup zat besi untuk mem- keadaan khusus pada sistem endokrinologi bayi yang
peftahankan pembentukan sel-sel darah merah selama 4 bersifat penting:
sampai 6 bulan setelah lahir. Tetapi bila ibu menderita 1. Bila seorang ibu hamil yang mengandung. seorang
insufisiensi besi dalam dietnya, anemia berat cenderung anak wanita diobati dengan suatu hormon androge-
terjadi pada bayi kira-kira setelah 3 bulan kehidupan. nik atau bila timbul suatu tumor androgenik selama
Untuk mencegah kemungkinan ini, pemberian kuning kehamilan, anak akan lahir dengan derajat maskuli-
telur sejak dini pada bayi, yang mengandung banyak zat nisasi yang lebih tinggi pada organ seksualnya, se-
besi, atau pemberian zat besi dalam bentuk lain sangat hi ngga m enunj ukkan suatu j e nis h e r m afr o di t i s me.
dianjurkan pada bulan ke dua atau bulan ke tiga kehi- 2. Hormon seksual yang disekresi oleh plasenta dan
dupan. oleh kelenjar ibu selama kehamilan kadang-kadang
menyebabkan payudara neonatus membentuk air
Defisiensi Vilomin C podo Boyi. Asam askorbat susu selama hari-hari pertama kehidupan. Sering
(vitamin C) tidak disimpan dalam jumlah yang bermak- kaii payudara kemudian mengalami inflamasi atau
na dalam jaringan fetus; namun vitamin C dibutuhkan berkembang meniadi mastitis infeksiosa.
untuk pembentukan kartilago, tulang, dan struktur inter- 3. Bayi yang lahir dari ibu pasien diabetes yang ti-
.selular lain pada bayiyang tepat. Lebih jauh, susu me- dak diobati akan mengalami hipertrofi atau hiper-
ngahdung sangat sedikit asam askorbat, terutama susu fungsi sel-sel Langerhans pada pankreas. Seba-
sapi, hanya mengandung vitamin C seperempat dari air gai akibatnya, konsentrasi glukosa darah bayi
susu manusia. Karena alasan ini, air jeruk atau sumber mungkin turun sampai tebih rendah dari 20 mg/dl
lain dari asam askorbat sering dianjurkan pada minggu segera setelah lahir. Namun demikian, untung-
ke tiga kehidupan. nya pada neonatus, tidak seperti orang dewasa,
jarang mengalami syok insulin atau koma kare-
na konsentrasi glukosa darah yang rendah ini.
lmunitas Diabetes tipe II maternal merupakan penyebab
paling sering terjadinya bayi besar. Diabetes tipe
Neonatus mewarisi banyak imunitas dari ibu karena ba- II pada ibu dihubungkan dengan resistensi efek
nyak antibodi protein berdifusi dari darah ibu melalui metabolik insulin dan peningkatan kompensasi
plasenta ke fetus. Akan tetapi, neonatus tidak memben- pada konsentrasi insulin plasma. Kadar insulin
tuk antibodinya sendiri sampai beberapa waktu lama- yang tinggi diyakini merangsang faktor pertum-
nya. Pada akhir bulan pertama, gamma globulin bayi, buhan fetus dan menunjang peningkatan berat ba-
yang mengandung antibodi, mengalami penurunan sam- dan lahir. Peningkatan suplai glukosa dan zat gizi
pai kurang dari setengah kadar aslinya, yang diikuti de- lain ke. fetus juga menunjang peningkatan per-
ngan penurunan imunitas. Setelah itu, sistem imunisasi tumbuhan fetus. Namun, kebanyakan terjadinya
bayi sendiri mulai membentuk antibodi, dan konsentrasi peningkatan berat fetus adalah akibat dari pening-
gamma globulin pada dasarnya kembali ke tingkat nor- katan lemak tubuh; biasanya hanya terdapat sedi-
mal pada usia l2 sampai 20 bulan. kit peningkatan panjang badan walau ukuran be-
Walaupun penurunan gamma globulin terladi sege- berapa organ mungkin bertambah (organomegali).
ra setelah lahir, antibodi yang diu'ariskan dari ibu me- Pada ibu dengan diabetes tipe I tidak terkontrol
lindungi bayi sampai sekitar 6 bulan terhadap penyakit (akibat kekurangan sekresi insulin), pertumbuhan
infeksi anak-anak yang paling utama, termasuk difteri, letus dapat terhambat karena kurangnya metabolis-
campak, dan polio. Oleh karena itu, imunisasi terhadap me pada ibu, dan pertumbuhan dan maturasi jaring-
penyakit ini biasanya tidak diperlukan sampai usia enam an neonatus sering kali terganggu. Selain itu, terda-
bulan. Sebaliknya, antibodi terhadap batuk rejan biasa- pat angka mortalitas intrauterin yang tinggi, dan di
nya tidak mencukupi untuk melindungi neonatus; oleh antara fetus yang aterm, masih ditemukan angka
karena itu, untuk. perlindungan yang sempurna, bayi kematian yang tinggi. Dua pertiga dari seluruh bayi
membutuhkan imunisasi terhadap penyakit ini dalam akan meninggalkarena sindrom gawat napas, seper-
bulan pertama kehidupan atau selanjutnya. ti yang telah diielaskan di awal bab ini.
4. Kadang, anak lahir dengan hipofungsi korteks adre-
Alergi. Bayi baru lahirjarang menjadi sasaran alergi. nal, yang sering kali timbul akibat agenesis kelenjar
Akan tetaSi, beberapa bulan kemudian, ketika antibodi adrenal atau exhaustion atroplry, yang dapat terjadi
bayi sendiri mulai dibentuk untuk peftama kali, keadaan bila.kelenjar adrenal mengalami rangsangan yang
alergi yang ekstrem dapat terjadi, sering menyebabkan berlebi han.
ekzema yang berat, kelainan salura:r pencemaan, atau 5. Bila seorang ibu hamil mengalami hipertiroidisme
bahkan anafilaksis. Ketika anak tumbuh lebih besar atau diobati dengan hormon tiroid secara berlebihan,
dan tingkat imunitas yang lebih tinggi terus berkem- bayi cenderung.lahir dengan hiposekresi kelenjar ti-
bang, manifestasi alergi ini biasanya rnenghilang. Hu- roid yang temporer. Sebal iknya, bila sebelum kehamil-
BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1 105
an, ibu menjalani operasi pengangkatan kelenjar kembangkan anemia dengan cepat; dan (4) penekanan
tiroid, kelenjar hipofisis ibu mungkin menyekresi se- pembentukan gamma globulin oleh sisteni limfoid, yang
jumlah besartirotropin selama masa gestasi, dan anak sering berhubungan dengan infeksi yang berat.
mungkin lahir dengan hipertiroidisme temporer
6. Bayi yang kekurangan sekresi hormon tiroid, per-
tumbuhan tulangnya sangat buruk dan terdapat re- lnstabilitas Sistem Pengaturan
tardasi mental. Keadaan ini menvebabkan kondisi Homeostasis pada Bayi Prematur
yang disebut dwarfisme kretin, yingtelah dibicara-
kan di Bab 76. Imaturitas berbagai sistem organ yang berbeda pada
bayi prematur menciptakan dera.jat instabilitas yang
tinggi dalam mekanisme homeostatik tubuh. Sebagai
Masalah-Masalah Khusus contoh, keseimbangan asam basa dapat sangat bervaria-
si, terutama saat kecepatan asupan makanan bervariasi
Prematuritas dari waktu kc waktu. Demikian juga. konsentrasi protein
Semua masalah yang terdapat pada kehidupan neonatus darah biasanya rendah karena perkembangan hati yang
terjadi lebih buruk pada bayi prematur. Masalah-masa- imatur, sering mengarah pada edema hipoproteinemia.
lah tersebut dapat digolongkan ke dalam dua kategori Dan ketidakmampuan bayi untuk mengatur konsen-
berikut: (1).imaturitas beberapa sistem organ teftentu trasi ion kalsiumnya sering kali menyebabkan tetani
dan (2) instabilitas sistem pengaturan hemostatik yang hipokalsemia. Selain itu, konsentrasi glukosa darah
berbeda. Karena efek-efek ini, bayi prematur jarang Capat bervariasi dalam batasan yang sangat luas antara
dapat hidup bila bayi tersebut lahir lebih dari 3 bulan 20 sampai lebih dari 100 mg/dl, yang pada prinsipnya
sebelum aterm. bergantung pada keteraturan makan. Bukan suatu hal
yang mustahil, bahwa pada bayi prematur dengan va-
riasi lingkungan internal yang sangat ekstrem ini, angka
Perkembangan lmatur Bayi Prematur mortalitasnya tinggi.
12
Berjalan sendiri
11
Berdiri sendiri
10 Berjalan dengan bantuan
'6 I Menarik
e50 c. o Menggenggarn
(g l!J Merangkak
lt
{g .o 7
.o
'6 E
40 -g o
Duduk sebentar
ot (l'
E
F *Anak .g
laki-laki o 5
*Anak Berguling
perempuan =
4
Dapat mengontrol tangan
3
Dapat mengontrol kepala
2
0 4 812162024 4\_*_____v________
8 12 16 20 Bersuara
Usia dalam bulan Usia dalam tahun 1
Tersenyum
o Mengisap
GAMBAR 83-8. Rata-rata tinggi badan anak lakilaki dan perem- Lahir
puan mulai dari bayi sampai usia 20 tahun.
de Castro F: Chemotropic molecules: guides for axonal path- Labbok MH, Clark D, GoldmanAS: Breastfeeding: maintaining
fnding and cell migration during CNS development. News an irreplaceable immunological resource. Nat Rev Immunol
Physiol Sci I 8: I 30, 2003. ' 4:565,2004.
Dunne MJ, Cosgrove KE, Shepherd RlvI, et al: Hyperinsulinism MacLellan WR, Schneider MD: Genetic dissection of cardiac
in infancy: from basic science to clinical disease. Physiol growth control pathways. Annu Rev Physiol 62:289, 2000.
Rev 84:239, 2004. Matias A, Montenegro N, Areias JC, Leite LP: Haemodynamic
Hilaire G, Duron B: Maturation of the mantmalian respiratory evaluation of the frst trimester fetus with special emphasis
'
system. Physiol Rev 79:325, 1999. on yenous return. Hum Reprod Update 6: I 77, 2000.
Holemans K, Aerts L, VanAssche FA: Lifetime consequences of McMurthy IF: Pre- and postnatal lung dewlopment, matura-
abnormal fetal pancreatic development. J Physiol 547:ll, tion, and plasticity. Am J Physiol Lung Cell Mol Pltysiol
2003. 282:L341,2002.
Jensen BL, Stubbe J, Madsen K, et al: The renin-angiotensin Olver RE, ll/alters DU M Wilson S: Developmentcil regulation of
system in kidney development: role of COX-2 and adrenal lung liquid transport. Annu Rev Physiol 66:77, 2004.
steroids. Acta Physiol Scand I 8 I :549, 2004. Ross MG, Nijland MJ: Development of ingestive behavior. Am J
Johnson MH: Functional brain development in humans. Nat Physiol 2 7 4 : R87 9, I 998.
Rev Neurosci 2:475, 2001. Shannon JM, Hyatt BA: Epithelial-mesenchymal interactions in
Kanwar YS, Wada J, Lin S, Danesh FR, et al: Update of extra- the developing lung. Annu Rev Physiol 66:625, 2004.
cellular matrix, its receptors, and cell adhesion molecules Srivastava D: Genetic assembly of the heart: implication for
in mammalian nephrogenesis. Am J Physiol Renal Physiol congenital heart disease. Annu Rev Physiol 63:451, 2001.
286:F202,2004. Wood CE, Tong H: Central nervous system regulation of refiex
Kovacs CS, Kronenberg HM: Maternal-fetal calcium and bone responses to hypotension duringfetal life. Am J Physiol 277:
metabolism during pregnancy, puerperium, and lactation. R/541,1999.
Endocr Rev 18:832, 1997.