Anda di halaman 1dari 160

949

-
BAB 74
Pengantar Hndokrinalogi

Ksordinasl Fsngsl Tuhnh


oleh JWessenger Kirniawi
Rerbagai aktivitas sei. iaringan, dan organ tubuh diko-
ordinaslkan cleh hulrungan timbal balik heberapa jeiiis
.islem l;rr,.r.rcllqpr kintiarr i'

1 . Neuru;li'atxstftiltev dilepaskan oleh ujung akson sar*f ke dalam taut sinaps dan

| ..,2, I{orm*n*ltrtrwon endotrln riilepaskan oieh sel keleqjar atau sel khusus ke da*
iarn sirkulasi dan mernengarul-ri f*ngsi sel di teirrpat tain di tubuh"
3. ttarman-itoftvtotx ;teur''tendokr'i;'; disekr:esikan oleh ssl fleuroil ke dalam sirku-
lasi darah dno mem€agaruhi fLingsi sel di teinpat lain di tubuh.
4. Parakrin disekresikan oieh sel ke dalam cairan ekstrasel dan memengaruhi sel
tetangga dengari.ienis -vang irertreda.
5. Autokrin disekresikan sel i'.r dalam cairan ekstrasei daa memengaruhi fungsi
, sel yang sama yang menghasilkan zat !€rsebut dengan cara terikat pada resep-
tor sel.
6. Sitokin merupakan peptida yang disekrEsikan sel ke dalam cairan ekstrasel dan
. dapat bertindak sebagai autokrin, parakrin, atau hormon endokrin. Contoh si-
tokin meliputi interleukin dan limfbkin yang disekresikan oleh sel lzelper dan
bekerja pada sel sistem imun yang lain (lihat Bab 34). Hormon sitokin imisal-
rrya leptin') yang dihasilkan adiposit kadang-kadang disebut adipohin,

, Pada beberapa bab berikut, kita akan rnembahas terutama mengenai sistem hor*
mon endokrin dan neuroend,rkrin, dengan mengingat bahwa batyak sistem irressen*
ger kimiawi tubuh berinteraksi satu sama lain untuk mempefiahankan homeostasis.
'.Contohnya,
ruedula adrenal dan hipofisis menyekresikan hotlonnya sebagai respons
,terhadap stimulus saraf Sel neuroendokrin, yang berada di hipotaiamus, memiliki
'ujung akson di kelenjar hipofisis posterior dan eminensia meciiana dan menyeleiesikan
:beberapa hnrmon yang rneliputi lzarmon antidiurctik (ADH), oktitasi*, dan harmon
Itipq/fuiotrapik, yaog m€ngatur sekresi hcnnon hipofisis antericr.
,. Hotmon endokrin dibawa oleh sistem sirkulasi ke sel di selunrh tubuh, yang meli-
puti sistem saraf pada beberapa keadaan, fempat hormon tersebut berikatan dengan
rcseptor dan memulai tlerbagai reaksi. Sejumlah hormo[ endokin memengaruhi,ba-
,nyak jenis sel tubuh; contohnya, ltormon pertanbuhan
{dari kelenjar hipofisis ante-
rior) mgnilnSulkarr perturrbuhan di sebagian besar tubuh, dan tiraksin {dari kelenj:al
iiroid) meningkatkan kecepafan berbagai reaksi kimia di harnprr semua sel tubuh.
', Honnon-hormon yan-e lain hanya memengaruhi jaringan tdtget yang spesifik, ka-
rena hanya jaringantersebuf yang memiliki reseptor untuk hormon tersebut. Contoh-
Aya, horrnon adrenokartikohvpik (ACTH) dari kelenjat hipofisis anterior, secara spe-
sifik,menstimulasi korteks adrenal sehingga hormon adrenokortikal disekresikan, dan

951
952 ANIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Tanpa adanya insulin dari kelenjar pankreas, sel-sel tu-


HipotalamLrs buh akan sedikit rnenggunakan karbohidrat makanan se-
bagai sumber energi. Dan tanpa adanya hormon kelamin,
perkembangan seksual dan fungsi seksual tidak akan ber-
jalan.
Kelenjar plneal

Struktur Kimia dan


Sintesis Hormon
Kelenjar paratiroid
(di belakang kelenjar tiro d) Terdapat riga golongan r,rnurn hormon:
Kelenjar timus
1. Protein dan polipeptirla, mencakup hormon-hor-
mon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis
anterior dan posterior, pankreas (insulin dan glu-
kagon), kelenjar paratiroid (hormon paratiroid),
dan banyak hormon lainnya (lihat Tabel 74-1).
2. Steroidyang Cisekresikan kofieks adrenal (kortisol
dan aldosteron), ovariurr (estrogen dan progeste-
ron), testis (testosteron). dan plasenta (estrogen
dan progesteron).
3. Turunan asam amino tirosin, yang disekesikan
oleh kelenjar tiroid (tiroksin dan triiodotironin)
'
' dan medula adrenal (epinefrin dan norepinefrin).
Sampai saat ini, tidak diketahui adanya hormon
polisakarida maupun hormon asam nukleat.

GAMBAR 74-1. Lokasi anatomis kelenjar dan jaringan endokrin


utama dalam tubuh.

Pengema
hormon ovarium memiliki efek yang spesifik terhadap
organ kelamin wanita dan terhadap karakteristik seksual
sekunder pada tubuh wanita.
Gambar 74-1 memperlihatkan lokasi-lokasi anatomi
kelenjar endokrin utama dan jaringan endokrin tubuh, ke-
cuali plasental yang merupakan sumber hormon keiamin
tambahan. Tabel 74- I mencantumkan tinjauan umum ber-
bagai sistem honnon dan fungsi terpenting hormon ter-
sebut.
Berbagai sistem horrron memainkan peranan penting
dalam mengatur hatnpir semua fungsi tubuh, yang men- Sekresi
cakup metabolisrne, tumbuh-kembang, keseimbangan air
dan elektrolit, reproduksi, dan perilaku. Contohnya, tanpa
adanya hormon peftumbuhan, seseorang akan menjadi ce-
bol. Tanpa adanyatiroksin dan triiodotironin dari kelenjar GAMBAR 74-2. Sintesis dan sekresi hormon peptida. Stimutus
untuk sekresi hormon seringkali melibatkan perubahan kalsium
tiroid, hampir semua reaksi kimiawi tubuh akan menjadi intrasel atau perubahan siklik adenosin monofosfat (cAMP) di
lambat, dan orang tersebut akan menjadi lamban juga. sel.
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 953

TABEL 74-1 . Kelenjar Endokrin, Hormon, dan Fungsi serta Strukturnya

hlip.ofa.lalnus,,.. Thyrotropin- releasing hormone (TRH) Menstimulasi sekresi TSH dan protatctin Ceptida
,1{ngn tu,,'),, Corticotropin-releasing hormone (CRH) Menimbulkan pelepasan ACTH Peptida
',= G rowth ho rm on e - re I e asi n g h o rm one Menimbulkan pelepasan hoMonertum, epti d
l
(GHRH) buhan
Growth hormone inhibitory hormone Menghambat pelepasan hormon pertum- Peptida
(GHIH) (somatostatin) buhan
G on adot ropi n - re I eas i n g h o rm one Mglimbulkanpetepaian'fUdan,F$Fl
(GnRH) = I

',Dep.emihebrprAkctikii,nbi.b!|!?g.facw.
=
M'e:nghambatl'etepasanEolaktin:,,i'' amin
u.!
. ta,
,:, ", (PrF)
Hipdisisl[hte-.: Hormoi pertumbuhan Menstimulasi sintesis protein dan perlum- Reptida
:fjsi::{Bpb Zb):: buhan sebagian besar sel dan jaringan
Thyroid-sti m ulatin g ho rmone (TSH) Menstimulasi sintesis dan sekresi hormon Peptida
tiroid (tiroksin dan triiodotironin)
.::.Adrendtfi [eowpi..eorrnofl g,(A-eTHF Menstimulasi sintesis dan sekresi hormon Peptida
i,,fi
adrenokortikal (kortisol, androgen, dan
t:: utu:t: aldosteron)
Prolaktin Meningkatkan pembentukan payudara Peptlda
wanita dan sekresi susu
Follicle-sti mu I ati ng hormone (FSH) Meni.lnbglkan perlumbulrah fblikel di iFPltdi
::: : ovarium dan pematangan sperma di sel
Serloli testis : :,::- i:
L utei n i z i n g h o rm on e (LH) Meislimulasi sintdsis testostbron di sel' , Pe-didd
$eyd ig l.e,,,slis m e ran g sa'h' gd u as i, per.,n,,, :,,.i
;
:, I

bentukan korpus luteum, dan sintesis


::::::::: estrogen dan progesteron di ovarium
Hipofisis pobte. :. HorrRon ahiidiureffi{ADH) tyang,,,I' 9a.,., Meningkatkan reabsorpsi air oleh ginjal Peptida
' rioi (Bab 75) Ois-e.bUt vhs'aF.r , .1',i;.,", jrl dan menimbulkan vasokonstriksi dan
, ).,:li iii
*t,il' =-i
peningkatan tekanan darah
Oksitosin Merangsang ejeksi air susu dari payudara Peptida
,' dan k6.n qi rahim,'i ,': , :,,,.,f , :::: ..:,:::
Kelehjar,:,
1Ba-b ze;
irO irr Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) HAenin&riin kecepai:al idak-i*imir dl : ":''i t
= senagian besar sel sehingga meningkat-
kan kecepatan metabolisme tubuh
Kalsrtonrn Menambah deposit kalsium di tulang dan Peptida
mbngurangikonsentiasi:io'n.kalslufi"oq =,.,
cairan ekstrasel
Korteks adre- . Kortisol Memiliki berbagai fungsi metabolik untuk Steroid
nat (gaO ZZ) ;, m€ngatur metabolisrne :fiotein;i,1"rpp;r,:.; ;

hidrat, dan lemak; juga memiliki efek


anti:inflamasi
Aldosteron Meningkatkan reabsoipsi natrium ginjal, Ste,i6id
.:: ::::: ,!r sekresi kalium, dan sekresi ion hidrogen .=i i'i
Mbdula.4dleml': Norepinef rin, epinef rin Memiliki efek yang sama seperti efek pe- Amin,, r,

..;iean )r... ." '- rAhgsangan$imba!$. ' 1r,1,1,.


,, ,,
F',hn-krdiie ;!it lnsulin (sel 9) Meningkatkah ambilan glukosa di banyak
' 4b: Pi"
=
Ei1
: ll i ii:,,:::.:::4,:r , ::,,;
sel, dan dengan cara ini juga mengatur
r13f1oa

metabolisme karbohidrat i.'


Glukagon (sela) Meningkatkan sintesis dan pelepasan glu- P.eptifla
kosa dari hati ke dalam cairan tubuh i :-:l
Kelenjai para- r H'd:i.mO-h:p i'atiroid {PTH} Mengatur konsentrasi ion kalsium serum F*e
iiroiC dengan cara meningkatkan absorpsi fl.,

(Ban ze) :

, kalsium oleh usus dan ginjal serta me-


::::: , l

:r,' r:i: iiii: r=, lepas kalsium dari tutang


ufi
I eslls :
r6#i;,.- Memacu perkembangan sistem reproduksi Steroiol
,. gh.sbj .,,: pria dan ciri seksual sekunder pria

Berlanjut . .
954 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

TABEL 74-1 . Kelenjar Endokrin, Hormon, dan Fungsi serta strukturnya (lanjutan)
!:a;:a::::a:::::-

oVarium " Estrogen ,, MemaCu pedumbuh,an 6an',psrkembong-,." Steroid


, (Bab 8'1) : ::':1,: an sistem reproduksi wanita, payudara
j:'::::
,,.
:
wanita, dan Ciri seksual sekunder wanita
P,rogesteron Menstimulasi sekresi "getah uterus" oleh Steioid
kelenjar endometrium uterus
dan perkembangan alat pensekresi
di payudara
Plasenta, ,HUman,chorionic gonadotropin (FICG) Meningkatkan pertumbuhan korpus luteum peptida
(Bab s2) .: dan sekresi estrogen dan progesteron
: t::l:
oleh korpus luteum
Human somatomammotropin Kemungkinanmembantumeningkatkan peptida
tt' , perlumbuhan jaringan janin dah pa-,-': ::.
"tt '' "::',
' i :r:' 1
, yudara ibu
Estrogen Lihat kerja estrogen dari ovarium Steroid
Progesteron Lihat kerja progesteron dari ovarium '.'. Steroid
Ginjal(Bab'26) Renin Mengatalisisperubahanangiotensinogen peptida
menjadi angiotensin I (bertindak sebagai
enzim)
1,25-Dihidroksikolekalsiferol Meningkatkan absorbsi kalsium dan mi- Steroid
neralisasi tulang
EritroPoietin ' , :,,,.., , ,,,' Meningkatkan p-roduksieritrosit ::::, .:. . Peptida
.Jahtu,ltg ,... Pgr$a natrurellk atrium'(ANP) . Meningkatkan ekskresi natrium oleh ginjal, Peptida
-{Bah 22) t menurunkan tekanan darah
Lambung , Gai-irin. ':..-: , ,, , .'.,
Menstimulasi sekresi HCL oleh sel parietal peptida
.i,
". (Bab 64)
Usus'halus Sekretin Menstimula$i sel aSinar pankreas untuk . peptida
I :t""' . i.'
.(Bab 64), ,',,-,, ., ' ,"' melepaskan bikarbonat dan air
t::
Kolesistokinin (CCK) Merangsang kontraksi kandung empedu peptida
dan melepaskan enzim pankreas
Adipbsit ' Leptin ": '' ,'. , , ,.'. , ,,:'ii Menghambat nafsu makan, merangsang peptida
(ean ?tJ termogenesis

Hormon Polipeptido don Protein Disimpon dolom lebih kecil dan memiliki aktivitas biologis serra frag-
Vesikel Sekretoris Sompoi Hormon Tersebul Di- men-llagmen inaktif. Vesikel tersebut disirnpan dalarn
perlukon. Sebagian besar horrnon di tubuh berupa poli- sitoplasma, dan banyak vesikel tersebut yang terikat pada
peptida dan protein. Honnon-honnon tersebut rnemiliki membran sel san.rpai sekresi hormon tersebut dibutuhkan.
ukuran yang bervariasi dari peptida kecil dengan 3 asam Sekresi hormon (dan fragmen-fragmen inaktif) terjadi
amino (hormon pelepas-tirotropin) sampai protein dengan ketika vesikel sekretoris rnenyati-r dengan membran sel
asam amino yang berjumlah hampir 200 (hormon pertum- dan kandungan granularnya dikeluarkan ke dalam cair-
buhan dan prolaktin). Umumnya, polipeptida dengan 100 an interstisial atau secara langsung ke dalam aliran darah
atau lebih asam amino disebut protein, dan polipeptida dengan cara eks ositos is.
dengan asam amino yang berjurntah kurang dari 100 dise- Pada banyak keadaan, stirnulus eksositosis adalah pe-
but sebagai peptida. ningkatan konsentrasi kalsium sitosol akibat depolarisasi
Hormon protein dan peptida disintesis di bagian kasar membran plasma. Pada keadaan yang lain, stimulasi re-
retikulum endoplasmayang terdapat di berbagai sel endo- septor permukaan sel endokrin menimbulkan peningkatarr
krin, dengan cara yang sama seperti kebanyakan protein siklik adenosin monofosfat (cAMP) dan aktivasi protein
lainnya disintesis (Gambar 74-2). Hormon-hormon terse- kinase yang memulai terjadinya sekresi hormon. Hormon
but biasanya disintesis sebagai protein besar yang tidak peptida bersifat larut air, yang memungkinkan hormon-
memiIiki aktivitas biologis Qcra-prohornton) dan dipecah hormon tersebut memasuki sistern sirkulasi dengan mudah,
untuk membentuk prohormon yang berukuran lebih kecil tempat hormon tersebut dibawa ke jaringan targetnya.
di retikulurn endoplasma. Prohormon tersebut kemudian
ditransfer ke aparatus Golgi untuk dikemas dalam vesi- Hormon Steroid Biosonyo Disintesis dori Koles-
kel sekretoris. Sewaktu proses pengemasan tersebut ber- terol don Tidok Disimpon. Struktur l<imia homron
langsung, enzim-enzim di dalarn vesikel akan mernecah steroid rnirip dengan struktur kirnia kolesterol, dan pada
prohormon untuk menghasilkan hormon yang berukuran sebagian besar keadaan, hormon-hormon teysebut disin-
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 955

Sekresi, Transpor, dan


cH2oH cH2oH Bersihan Hormon dari Darah
^
ti l_

N
I

nu, Onsel Sekresi Hormon Seleloh Terjodinyo Slimu-


un,l
OH lus, don lomo Kerjo Berbogoi Hormon. Beberapa
hormon, seperli norepinefiin dan epinefrin, disekresikan
dalam waktu beberapa detik setelah kelenjar distimulasi,
dan kedua hormon tersebut dapat bekerja penuh dalam
Kortisol Aldosteron
waktu beberapa detik sampai beberapa menit berikutnya;
kerja hormon-homon lain, seperti hormon pertumbuhan
OH OH
atau tiroksin, dapat membutuhkan waktu berbulan-bu-
lan agar dapat bekerja penuh. Jadi, setiap jenis hormon

Testosteron
HO
r5$ Estradiol
memiliki karakteristik onset dan lama kerjanya masing-
mas in g-seti ap karakteri stik disesuaikan den gan kinerj a
fungsi pengaturan hormon tersebut yang spesifik.

GAMBAR 74-3. Struktur kimia beberapa hormon steroid.


Konsentrosi Hormon dolqm Sirkulosi Dorqh, don
Kecepoton Sekresi Hormon. Konsentrasi hormon
yang diperlukan untuk mengatur sebagian besar fungsi
tesis dari kolesterol itu sendiri. Hormon steroid bersifat endokrin dan metabolik sangatlah kecil. Konsentrasinya
lilrut lemak dan terdiri atas tiga cincin sikloheksil dan satu dalam darah berkisar dari I pikogram (yaitu, sepersejuta
cincin siklopentil yang bergabung menjadi sebuah struk- kali sepersejuta gram) dalam setiap mililiter darah sam-
pai sebanyak beberapa mikrogram (beberapa sepersejuta
tur (Gambar 74-3).
Meskipun sel endokrin penghasil steroid memiliki gram) per mililiter darah. Tak jauh berbeda, kecepatan
sekresi berbagai honnon juga sangat kecil, yaitu biasanya
sedikit simpanan hormon steroid, sejumlah besar simpan-
an ester kolesterol dapat dimobilisasi secara cepat untuk
terukur dalam beberapa mikrogram atau miligram per
mensintesis steroid setelah adanya stimulus. Banyak ko-
hari. Kita akan mengetahui di bab ini bahwa mekanisme
yang sangat khusus tersedia di jaringan target yang me-
lesterol di sel penghasil steroid yang berasal dari plasma,
namun sintesis kolesterol de novojuga terjadi di sel peng-
mungkinkan sejumlah kecil hormon tersebut menjalankan
pengaturan yang ampuh terhadap berbagai sistem fisiolo-
hasil steroid. Karena steroid sangat larut dalam lemak,
gis tubuh.
begitu disintesis, steroid akan berdifusi dengan mudah
melalui membran sel dan memasuki cairan interstisial dan
kemudian akan masuk ke dalam darah. Pengaturan Umpan Balik
Hormon Amin Berosol dori Tirosin. Dua kelompok
Sekresi Hormon
honnon yang berasal dari tirosin, yaitu hormon medula Umpon Bolik Negotif Mencegoh Aktivitos Sistem
adrenal dan tiroid, dibentuk oleh kerja enzim di kompar- Hormon yong Berlebihon. Meskipun konsentrasi
temen sitoplasma sel kelenjar. Hormon tiroid disintesis plasma sejumlah hormon berfluktuasi sebagai respons
dan disimpan di kelenjar tiroid serta terikat pada molekul terhadap berbagai stimulus yang terjadi sepanjang hari,
makro protein tiroglobulin, yang disimpan di folikel be- semua hormon yang telah dipelajari sejauh ini agaknya
sar di dalam kelenjar tiroid. Sekresi hormon terjadi ketika dikontrol dengan ketat. Pada sebagian besar keadaan,
hotmon amin tersebut terlepas dari tiroglobulin, dan hor- pengaturan ini ditimbulkan melalui mekanisme umpan
mon yang bebas tersebut kemudian dilepaskan ke dalam b ali k negatifyang membentuk kesesuaian dera.jat aktivitas

aliran darah. Setelah masuk ke dalam darah, sebagian be- hormon di jaringan target. Setelah suatu rangsangan me-
sar hormon tiroid akan bergabung dengan protein plasma, nimbulkan pelepasan hormon, keadaan atau produk yang
terutama globulin pengikat tiroksin, yang melepas hor- dihasilkan dari kerja hormon tersebut cenderung menekan
mon tersebut perlahan-lahan. pelepasan hormon tersebut lebih lanjut. Dengan kata lain,
Epinefiin dan norepinefrin dibentuk di medula adre- hormon (atau salah satu produknya) memiliki efek umpan
nal, yang nomlalnya menyekresi epinefrin dengan jumlah balik negatifuntuk mencegah berlebihnya sekresi atau ak-
kira-kira empat kali lebih banyak dibandingkan jumlah tivitas hormon tersebut di jaringan target.
norepineflin. Hormon katekolamin tersebut ditangkap Variabelterkontrol sering kali bukan berupa kecepatan
oleh vesikel prabentuk dan disimpan sampai hormon ter- sekresi hormon itu sendiri, namun derajat aktivitas jaring-
sebut disekresikan. Mirip dengan hormon protein yang an target. OIeh karena itu, sinyal umpan balik ke kelenjar
disimpan dalam granula sekretoris, katekolamin juga di- endokrin akan rnenjadi cukup kuat untuk memperlambat
iepaskan dari sel medula adrenal dengan cara eksositosis. sekresi hormon lebih lanjut hanya jika aktivitas jaringan
Begitu katekolamin memasuki sirkulasi, hormon tersebut target meningkat ke level yang sesuai. Pengaturan ulnpan
dapat terdapat di plasma dalam bentuk bebas atau terikat balik hormon dapat terjadi di semua tingkat, yang meliputi
dengan zatlain. tahapan translasi dan transkripsi gen yang tertibat dalam
956 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

sintesis hormon dan langkah yang terlibat dalam pengolah- kedua adalah kecepatan pembuangan hormon dari darah,
an hormon atau pelepasan simpanan hormon. yang disebut kecepatan bersihan metabolik. Kecepatan
ini biasanya dinyatakan dalam jumlah mililiter plasma
Lonjokon Hormon Dopot Terjodi koreno Umpon yang dibersihkan dari hormon per menit. Untuk menghi-
Bolik Positif. Pada beberapa keadaan, umpan balikpositif tung kecepatan bersihan ini, kita mengukur (1) kecepatan
terjadi ketika kerja biologis hormon menimbulkan sekresi hilangnya hormon dari plasma per menit dan (2) konsen-
tambahan dari hormon tersebut. Contohnya adalah lon-
trasi hormon di setiap mililiter plasma. Kemudian, kece-
jakan luteinizing hormone (LH) yang terjadi akibat efek
patan bersihan metabolik dapat dihitung dengan meng-
stimulasi estrogen pada kelenjar hipofisis anterior sebe- gunakan rumus berikut:
lum ovirlasi. LH yang disekresikan kemudian bekerja
pada ovarium untuk menstimulasi sekresi estrogen tam- Kecepatan bersihan metabolik =
bahan, yang selanjutnya akan menimbulkan sekresi LH Kecepatan hilangnya hormon dari plasma/
lebih banyak lagi. Pada akhirnya, LH mencapai konsen- konsentrasi hormon di setiap mililiter plasma
trasi yang sesuai, dan pengaturan umpan balik negatif
Prosedur rutin untuk melakukan pengukuran ini ada-
sekesi hormon pun terjadi.
lah sebagai berikut: Suatu larutan hormon murni yang
Voriosi Siklik Terjodi podo Peleposon Hormon. akan diukur, dilabel dengan suatu zat radioaktif. Kemu-
Pergantian pengaturan umpan balik negatif dan posi- dian, hormon radioaktif dimasukkan dengan kecepatan
tifterhadap sekresi hormon merupakan variasi periodik yang konstan ke dalam aliran darah sampai konsentrasi
dalam pelepasan hormon yang dipengaruhi oleh perubah- radioaktif dalam plasma menjadi stabil. Pada saat ini, ke-
an musim, berbagai tahap perkembangan dan penuaan, cepatan hilangnya hormon radioaktif dari plasma setara
siklus diumal (harian), dan tidur. Misalnya, sekresi hor- dengan kecepatan masuknya hormon tersebut, yang mem-
mon pertumbuhan sangat meningkat selama periode awal berikan hasil pengukuran kecepatan hilangnya hormon
tidur namun akan berkurangpadatahap tidur selanjutnya. tersebut. Pada saat yang sama, konsentrasi hormon ra-
Pada banyak keadaan, variasi siklik sekresi hormon terse- dioaktif dalam plasma diukur dengan menggunakan pro-
but disebabkan oleh perubahan aktivitas jaras sarafyang sedur pengukuran radioaktif standar. Kemudian, dengan
terlibat dalam pengaturan pelepasan hormon. menggunakan rumus yang baru saja dicantumkan, kece-
patari bersihan metabolik dapat dihitung.
Hormon "dibersihkan" dari plasma melalui beberapa
Transpor Hormon dalam Darah cara,yang meliputi (1) penghancuran metabolik oleh ja-
ringan, (2) pengikatan hormon padajaringan, (3) ekskresi
Horlmon yang larut air (peptida dan katekolamin) terla-
oleh hati ke dalam empedu, dan (4) ekskresi oleh ginjal ke
rut dalam plasma dan dibawa dari tempat sintesisnya ke dalam urin. Untuk hormon-hormon tertentu, penurunan
jaringan target, tempat hormon tersebut berdifusi keluar
kecepatan bersihan metabolik dapat menimbulkan ting-
dari kapiler, ke dalam cairan interstisial, dan akhirnya ke ginya konsentrasi hormon dalam sirkulasi cairan tubuh.
jaringan target.
Contohnya, hal tersebut terjadi pada sejumlah hormon
Sebaliknya, hormon steroid dan tiroid beredar dalam
steroid pada penyakit hati, karena hormon ini dikonjugasi
darah terutama dalam bentuk ikatan dengan protein plas-
terutama di hati dan kemudian I'dibersihkan" ke dalam
ma. Biasanya, kurang dari 10 persen hormon tiroid atau empedu.
steroid, terdapat dalam bentuk bebas dalam darah. Con-
Hormon kadang-kadang dirombak di jaringan target-
tohnya, lebih dari 99 persen tiroksin dalam darah terikat nya melalui proses enzimatik yang menimbulkan terjadi-
pada protein plasma. Akan tetapi, hormon yang terikat
nya endositosis kompleks hormon-reseptorpadamembran
pada protein tidak dapat berdifusi dengan mudah menye-
sel; hormon kemudian dimetabolisme di sel, dan reseptor
berangi kapiler dan mencapai jaringan targetnya dan ka-
biasanya di daur ulang kembali ke sel membian.
renanya, tidak memiliki aktivitas biologis sampai hormon
Kebanyakan hormon peptida dan katekolamin bersifat
tersebut berdisosiasi dari protein plasma.
larut air dan beredar dengan bebas dalam darah. Hormon-
Sejumlah besar hormon yang terikat pada protein hotmon tersebut biasanya dirombak oleh enzim di darah
bertindak sebagai cadangan, yang akan menggantikan danjaringan, dan diekskresikan dengan cepat di ginjal dan
konsentrasi hormon bebas ketika hormon tersebut terikat
hati sehingga waktu keberadaannya dalam darah sangat
pada reseptor target atau hilang dari sirkulasi. Pengikatan
singkat. Contohnya, waktu paruh sirkulasi angiotensin II
hormon pada protein plasma akan sangat memperlambat di dalam darah berlangsung kurang dari semenit.
bersihannya dari plasma.
Hormon yang terikat pada protein plasma dibersihkan
dari darah dengan kecepatan yang lebih lambat dan dapat
"Bersihan" Hormon dari Darah bertahan dalam sirkulasi selama beberapa jam atau bah-
kan berhari-hari. Contohnya, waktu paruh steroid adrenal
Dua faktor dapat meningkatkan atau mengurangi kon- dalam sirkulasi berkisar antara20 dan 100 menit, sedang-
sentrasi hormon dalam darah. Salah satu faktor tersebut kan waktu paruh hormon tiroid yang terikat-protein dapat
adalah kecepatan sekresi hormon ke dalam darah. Faktor selamalsampai6hari.
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 957

Mekanisme Keria Hormon penstimulasi memacu pembentukan reseptor atau molekul


sinyal intrasel oleh perangkat pembentukan protein sel tar-
Reseptor Hormon dan Aktivasinya get dalam jumlah yang melebihi normal, atau lebih banyak
ketersediaan reseptor untuk berinteraksi dengan hormon.
Langkah pertama kerja suatu hormon adalah pengikatan Bila hal tersebut terjadi, jaringan target akan menjadi se-
hormon pada reseptor spesifik di sel target. Sel yang tidak makin sensitif terhadap efek stimulasi hormon terkait.
memiliki reseptor untuk hormon tersebut tidak akan be-
respons. Reseptor untuk beberapa hormon terletak pada
membran sel target, sedangkan reseptor hormon yang lain Penghantaran Sinyal lntrasel
terletak di sitoplasma atau di nukleus. Ketika hormon teri- Setelah Aktivasi Reseptor Hormon
kat pada reseptornya, hal tersebut biasanya akan mengini-
Suatu hormon memengaruhi jaringan targetnya dengan
siasi serangkaian reaksi di dalam sel, dengan setiap tahap
reaksi yang semakin teraktivasi sehingga sejumlah kecil
lebih dahulu membentuk kompleks reseptor-hormon
hampir Lanpa ada pengecualian. Hal ini mengubah fungsi
konsentrasi hormon bahkan dapat mempunyai pengaruh
yang besar.
reseptor itu sendiri, dan reseptor yang teraktivasi akan
mengawali terjadinya efek hormonal. Untuk menjelaskan
Reseptor hormon merupakan protein berukuran besar,
hal tersebut, akan diberikan beberapa contoh berbagaije-
dan setiap sel yang distimulasi biasanya memiliki sekitar
nis interaksi.
2000 sampai 100.000 reseptor. Setiap reseptor biasanya
juga sangat spesiflk untuk sebuah hormon; hal ini menen-
Reseptor Terkoit-Konol lon. Hampir semua zat neu-
tukan jenis hormon yang akan bekerja pada jaringan ter-
rotransmiter seperti asetilkolin, dan norepinefrin, ber-
tentu. Jaringan target yang dipengaruhi oleh suatu hormon
gabung dengan reseptor di membran pascasinaps. Hal
adalah j4ringan yang memiliki reseptor spesifiknya.
tersebut hampir selalu menimbulkan perubahan struktur
Lokasi berbagai jenis reseptor hormon secara garis be-
reseptor, yang biasanya membuka atau menutup suafu
sar adalah sebagai berikut:
kanal untuk satu ion atau lebih. Sebagian reseptor terkait-
l. Di dalam permukaan atau pada permukaan mem- kanal ion ini membuka (atau menutup) kanal untuk ion na-
bran sel. Reseptor membran sebagian besar spesi- trium, sebagian lagi untuk ion kalium, sebagian lagi untuk
fik untuk protein, feptida, dan hormon katekola- ion kalsium dan seterusnya. Perubahan pergerakan ion-
min. ion ini melalui kanal menimbulkan efek yang berkelan-
2. Di dalam sitoplasma sel. Reseptor utama untuk jutan pada sel pascasinaps. Meskipun beberapa hormon
berbagai hormon steroid terutama ditemukan da- dapat melakukan sebagian pekerjaannya melalui aktivasi
lam sitoplasma. reseptor kanal ion, kebanyakan hormon yang membuka
3. Di dalam nukleus sel. Reseptor untuk hormon ti- atau menutup kanal ion , akan melakukan hal tersebut se-
roid dijumpai di nukleus dan lokasinya diyakini cara tidak langsung dengan cara terangkai pada reseptor
berhubungan erat dengan satu atau lebih kromo- terkait-enzim atau reseptor terkait-protein G, yang akan
som. dibicarakan kemudian.

Reseptor Hormon Diotur Jumloh don Sensitivitos- Reseplor Hormon yong Terkoit-Protein G. Banyak
nyo. J'mlah reseptor di sel target biasanya tidak konstan hormon mengaktivasi reseptor yang secara tidak langsung
dari hari ke hari, atau bahkan dari menit ke menit. Re- mengatur aktivitas protein target (misalnya enzim atau
septor protein itu sendiri dalam fungsinya sering kali di- kanal ion) dengan cara terangkai pada kelompok protein
nonaktifkan atau dihancurkan, dan pada waktu yang lain, membran sel yang disebut protein pengikat-GTP hete-
reseptor tersebut diaktifkan kembali atau reseptor yang rometrik (protein G) (Gambar 74-4). Terdapat lebih dari
baru dibqat oleh mekanisme pembentukan protein. Con- 1000 reseptor terkait-protein G yang telah diketahui, dan
tohnya, peningkatan kadar hormon dan penambahan ikat- semuanya memiliki tujuh segmen transmembran yang
an hormon dengan reseptor sel targetnya kadang-kadang melengkung ke dalam dan keluar membran sel. Sebagian
menimbulkan pengurangan jumlah reseptor yang aktif. reseptor yang menonjol ke dalam sitoplasma sel (terutama
Down-regulation dari reseptor ini dapat terjadi sebagai ujung sitoplasma dari reseptor) terangkai pada protein G
akibat dari (l) inaktivasi sejumlah molekul reseptor, (2) yang meliputi tiga bagian (yaitu, trimerik)-subunit o,B,
inaktivasi sejumlah molekul sinyal protein intrasel, (3) dan y. Ketika ligan (hormon) terikat pada bagian ekstrasel
sekuestrasi reseptor untuk sementara waktu ke dalam reseptor, terjadi perubahan bentuk di reseptor yang meng-
sel, yang jauh dari tempat kerja hormon yang berinter- aktifkan protein G dan menginduksi sinyal intrasel yang
aksi dengan reseptor membran sel, (4) destruksi reseptor dapat (1) membuka atau menutup kanal ion membran sel
oleh lisosom setelah reseptor tersebut masuk ke dalam- atau (2) mengubah aktivitas enzim dalam sitoplasma sel.
nya, atau (5) pengurangan produksi reseptor. Di setiap Nama"protein G trimerik diberikan karena kemampu-
keadaan, down-regulation reseptor akan mengurangi res- annya dalam mengikat guanosin nukleotida. Pada keada-
pons jaringan target terhadap hormon. an inaktif, subunit o, B, dan y dari protein G membentuk
Sejumlah hormon menimbulkan up-regul ati on resep- kompleks yang mengikat guanosin dfosfut (GDP) pada
tor dan protein pemberi sinyal intrasel; yaitu, hormon subunit a,. Ketika reseptor teraktivasi, reseptor akan meng-
958 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

GAMBAR 74'4' Mekanisme aktivasi reseptorterkait protein G. Bita hormon mengaktifkan reseptor, kompleks protein
G a,p, danT yang
inaktif akan berhubungan dengan reseptor dan teraktifkan, dengan peftukaran guanosin trifosfat (GTp) untuk guanosin
aifosfat iAOn.
Hal ini menyebabkan disosiasi subunit s (tempat metekatnya GTP) dari subunit g dan y protein G dan interaksiiubunit
a dengan'protein
target yang terikat membran (enzim) yang menginisiasi penghantaran sinyal intrasel.

alami perubahan bentuk yang mengakibatkan protein G miliki aktivitas enzim intrinsik, sebagian lagi bergantung
trimerik yang terkait-GDP berhubungan dengan bagian pada enzim yang terhubung erat dengan reseptor untuk
sitoplasma dari reseptor dan terjadi perlukaran GDp menghasilkan perubahan fungsi sel.
dengan guanosin trifosfat (GTP). Pergantian GDP oleh Sebuah contoh reseptor terkait-enzirn adalah reseplor
GTP mengakibatkan subunit o. terdisosiasi dari kompleks leptin (Gambar 74-5). Leptin adalah hormon yang di-
trimerik dan berhubungan dengan protein pensinyal in- sekresikan oleh sel lernak dan memiliki banyak efek fi-
trasel lainnya; protein ini selanjutnya mengubah aktivitas siologis, namun terutama penting untuk mengatur nafsu
kanal ion atau aktivitas enzim intrasel seperti adenilil sik-
lase ataufosfolipase C, yang akan mengubah fungsi sel.
Proses penghantaran sinyal terhenti dengan cepat keti-
ka hormon terlepas dan subunit cr menginaktivasi dirinya
sendiri dengan cara mengubah GTP yang terikat padanya
menjadi GDP; lalu subunit o sekali lagi berkombinasi
dengan subunit p dan y untuk membentuk protein G tri-
merik yang inaktif pada membran.
1f
Sejumlah hormon terangkai dengan protein G inhibi- ,,i

tor (yang ditulis sebagai protein Gi), sedangkan yang lain


terangkai pada protein G stimulator (yang ditulis seba-
gai protein Gs). Jadi, bergantung pada rangkaian reseptor
hormon dengan protein G stimulator atau inhibitor, suatu
hormon dapat meningkatkan atau mengurangi aktivitas
enzim intrasel. Sistem kompleks dari protein G membran
sel ini menyediakan sejumlah besar respon sel yang po-
tensial terhadap berbagai hormon di berbagai jaringan
target tubuh. ii

t:
Reseptor Hormon Terkoit-Enzim. Beberapa reseptor,
bila teraktivasi, berfungsi sebagai enzim atau berhubung-
an erat dengan enzim yang diaktifkan olehnya. Reseptor
terkait-enzim ini merupakan protein yang hanya menem-
bus membran satu kali, berbeda dengan reseptor terkait-
protein G transmembran dengan tujuh segmen. Reseptor GAMBAR 74-5. Suatu reseptor terkait enzim-reseptor leptin.
Reseptor tampak berupa homodimer (mempunyai dua batgian
terkait-enzirn merniliki tempat pengikatan honnonnya di yang identik), dan leptin terikat pada bagian ekstrasel reseptor,
luar membran sel dan tempat katalisis atau aktivitas en- yang menimbulkan fosforilasi dan aktivasi janus kinase 2 (JAK2)
zimnya di bagian dalam. Bila hormon terikat pada bagian yang bersangkutan di intrasel. Hal tersebut menyebabkan fosfo-
ekstrasel dari reseptor, enzim yang terletak tepat di bawah rilasi signal transducer and activator of trasncription(STAT), yang
kemudian mengaktivasi transkripsi gen target dan sintesis pro-
membran sel akan diaktifkan (atau kadang-kadang dinon-
tein. Fosforilasi JAK2 juga mengaktifkan beberapa sistem enzim
aktifkan). Meskipun banyak reseptor terkait-enzim rne- lain yang memperantarai beberapa efek teptin yang lebih cepat.
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 959

rnakan dan keseimbangan energi, seperli yang telah diba- Untuk beberapa honnon peptida, seperti peptida natri-
has di Bab 71. Reseptor leptir.r rnerupakan anggota suatu uretik atrium (ANP), s i kl ik gua n os is n m o n oJbs fa t (cG M p),
kelompok besar reseptor sitokin yang tidak mengandung yang hanya berbeda sedikit dengan cAMP, berrindak
aktivitas enzirn namun rnemiliki sinyal melalui enzim ter- dengan cara yang serupa dengan second ntessenger.
kait. Pada reseptor leptin, salah satu jalur sinyal terben-
tuk melalui suatu tirosin kinase dari famili janus kinase Reseptor Hormon lntrqsel don Aktivosi Gen. Se-
(JAK), yaitu JAK2. Reseptor leptin dijumpai berupa di- jurnlah hormon, yang rneliputi hormon steroid gonad dan
mer (yaitu dua bagian), dan pengikatan leptin pada bagian adrenal, hormon tiroid, hormon retinoid, dan vitamin D,
ekstrasel reseptor akan mengubah konfomasinya, dan berikatan dengan reseptor protein di dalam sel dan bukan
mernungkinkan terjadinya fosforilasi dan aktivasi mole- di membran sel. Karena honnon-hormon tersebut bersi-
kul JAK2 yang bersangkutan di intrasel. Molekul JAK2 fat larut lemak, hormon tersebut menembus membran sel
yang teraktivasi kernudian memfosforilasi residu tirosin dengan mudah dan berinteraksi dengan reseptor di sito-
kinase lainnya di dalarn kompleks JAl(2-reseptor leptin plasma atau nukleus. Kompleks reseptor-honnon yang
untuk memperantarai penghantaran sinyal di intrasel. Si- teraktivasi kernudian berikatan dengan urutan pengaturan
nyal intrasel akan menginduksi fosforilasi protein .slgnal yang spesifik (promotor) di DNA yang disebut hormone
transdttcer and activator oJ'. transcription (STAT), yang response element, dan dengan cara ini, akan mengaktivasi
akan rnengaktivasi gen target leptin untuk memulai sin- atau menekan transkripsi gen yang spesifik dan pemben-
tesis protein. Fosforilasi JAK2 juga berakibat timbulnya tukan messenger RNA (mRNA) (Gambar 74-6). Oleh se-
aktivasi jalur enzimatik intrasel lainnya seperli ntitogen-
activated protein kinase (MAPK) dan /bsfotidil inositol 3-
kinase (Pl3K). Beberapa pengarr-rh leptin tinrbul dengan TABEL 74-2. Beberapa Hormon yang Menggunakan
cepat akibat aktivasi enzim intrasel ini, sedangkan penga- Sistem Second Messenger cAMP-Adenilil Siklase
ruh leptin yang lain timbul lebih lambat dan memellukan
sintesis protein baru. Ad re n oco rti cot rop ic ho rm o n e (ACTH)
Contoh lainnya, yang secara luas digunakan dalam Angiotensin ll (sel epitel) :..i,
pengaturan hormonal fungsi sel adalah horrnon yang ter- Kalsitonin
Katekolamin (reseptor p)
ikat pada reseptor transmembran khusus, yang selanjut-
Corlicotropi n - releasi ng hormo ne (CBH)
nya menjadi enzim adenilil siklose yang teraktivasi pada
Fot I icte -sti m ul ati n g h o rmo ne (FSH)
ujung reseptor yang menonjol ke bagian dalarn sel. Sik- Glukagon
lase ini mengatalisis pembentukan cAMP, yang mempu- Human chofiahic ganadolropin (HCG)
nyai berbagai efek di dalam sel untuk mengatur aktivitas Lute i n i z i n g h o r m o ne (LH)
sel, yang akan dibahas lebih r-nendalam kemudian. cAMP P arAthyroi d hio rm o n e (PT H)
disebut second ntessengerkarenahonnon itu sendiri tidak Sekretin
dapat secara langsung rnenimbulkan perubahan intrasel; Somatostatin
Thy roi d-stimul atin g hormone (TSH)
balrkan, cAMP bertindak sebagai second messenger un-
Vasopressin (reseptor V,, sel epitel)
tuk rnenimbulkan efek tersebut.

GAMBAR 74-6. Mekanisme in-


teraksi hormon-hormon lipofilik
seperti steroid, dengan reseptor
intrasel di sel target. Setelah
hormon berikatan dengan re-
septor di sitoplasma atau di nuk-
leus, kompleks hormon-resep-
tor berikatan dbngan hormone
response element (promotor)
pada DNA. Keadaan ini dapat
mengaktifkan atau mengham-
bat transkripsi gen, pembentuk-
an messenger RNA (mRNA),
dan sintesis proteih.
960 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

bab itu, dalam hifungan menit, jam atau bahkan berhari-


hari setelah hormon memasuki sel, protein yang baru akan
terbentuk di sel.dan menjadi pengatur fungsi sel yang baru
atau mengubah fungsi sel.
Berbagai jaringan memiliki reseptor hormon intrasel
yang identik, namun gen yang diatur reseptor berbeda-
beda di berbagai jaringan. Sebuah reseptor intrasel dapat
mengaktifkan respons gen hanya jikaterdapat kombinasi
protein pengatur gen yang sesuai, dan banyak dari pro-
tein-protein pengatur tersebut bersifat spesifik sesuai ja-
ringan yang ditempatinya. Jadi, respons berbagai j aringan
terhadap hormon tidak hanya ditentukan oleh spesifitas
reseptor, namun juga oleh gen yang diatur reseptor.

Mekanisrne Perantara Second Messen-


ger dalam Fungsi Hormonal lntrasel
Kita telah membahas sebelumnya bahwa salah satu cara
hormon untuk melakukan pekerjaannya di dalam sel ada-
lah dengan menstimulasi pembentukan second messenger'
cAMP di dalam membran sel. cAMP selanjutnya menim-
bulkan efek hormon di intrasel. Jadi, satu-satunya efek
yang ditimbulkan hormon terhadap sel adalah mengakti-
GAMBAR 74-7. Mekanisme siklik adenosin monofosfat (zAMP)
vasi satu jenis reseptor membran, sedangkan second mes- yang digunakan banyak hormon untuk melakukan pengaturan
s enger mengerj akan sisanya. fungsi set. ADP, adenosin difosfat; ATP adenosin trifosfat.
cAMPbukan satu-satunya se cond mes s enger y ang digu-
nakan berbagai hormon. Dua second messenger lain yang
juga penting adalah (1) ion kalsium dan kalmodulin yang yang bekerja pada permukaan sel, dapat mengawali daya
terkait serta (2) hasil pemecahan fosfolipid membran. aktivasi kaskade yang ampuh untuk keseluruhan sel.
Jika pengikatan hormon pada reseptornya dirangkai
Sistem Second Messenger cAMP- dengan proteih G inhibitor (protein Gi), adenilil siklase
Adenilil Siklase akan terhambat, yang akan mengurangi pembentukan
Tabel 74-2 memperlihatkan beberapa hormon yang cAMP dan akhirnya berakibat hambatan kerja sistem
menggunakan mekanisme cAMP-adenilil siklase untuk cAMP tersebut di sel. Jadi, bergantung pada rangkaian re-
menstimulasi jaringan targetnya, dan Gambar 74-7 mem- septor hormon dengan protein G stimulator atau inhibitor,
perlihatkan sistem second messenger cAMP-adenilil suatu hormon dapat meningkatkan atau mengurangi kon-
siklase itu sendiri. Pengikatan hormon dengan reseptor sentrasi cAMP dan fosforilasi protein kunci di dalam sel.
memungkinkan terangkainya reseptor pada sebuah prote- Kerja spesifik yang timbul sebagai respons terhadap
in G. Jika protein G menstimulasi sistem cAMP*adenilil peningkatan atau penurunan cAMP di setiap jenis sel tar-
siklase, protein G tersebut disebut protein Gs, yang ber- get bergantung pada perangkat intrasel yang dimiliki-
arti protein G stimulator. Stimulasi adenilil siklase, suatu bgberapa sel memiliki satu set enzim, sedangkan sel yang
enzim yang terikat pada membran, oleh protein G akan lain memiliki enzim lain. Oleh karena itu, berbagai fungsi
mengatalisis konversi sejumlah kecll adenosin trifosfat terdapat di berbagai sel target, seperti memulai sintesis
(ATP) sitoplasma menjadi cAMP di dalam sel. Hal ini zat kimia intrasel yang spesifik, menimbulkan relaksasi
selanjutnya mengaktivasi p r o t e in ki n as e y ang b er g antung atau kontraksi otot, memulai sekresi sel, dan mengubah
pada cAMP, yang memfosforilasikan protein spesifik di permeabilitas sel.
sel, dan memicu berbagai reaksi biokimia yang akhirnya Jadi, sel tiroid yang dirangsang oleh cAMP akan
berakibat timbulnya respons sel terhadap hormon. membentuk hormon metabolik tiroksin dan triiodotironin,
Begitu cAMP dibentuk di dalam sel, zat ini biasanya sedangkan cAMP yang sama di sel adrenokortikal akan
akan mengaktivasi suatu kaskade enzim. Yaitu, pertama- menimbulkan sekresi hormon steroid adrenokortikal.
tama sebuah enzim teraktivasi, yang akan mengaktifkan Pada sel epitel tubulus ginjal, oAMP akan meningkatkan
enzim kedua, yang akan mengaktifkan enzim ketiga, dan permeabilitas sel tersebut terhadap air.
deterusnya. Kegunaan mekanisme ini adalah hanya akti-
vasi beberapa molekul adenilil siklase yang terletak tepat Sistem Second Messenger
dibawah membran sel, dapat menimbulkan aktivasi se- Fosfolipid Membran Sel
jumlah enzim berikutnya,yang dapat menimbulkan akti- Sejumlah hormon mengaktifkan reseptor transmembran
vasi banyak molekul enzim ke-3, dan seterusnya. Dengan yang mengaktiv asi enzimfosfol ip as e C yang melek at pada
cara demikian, bahkan dengan jumlah terkecil hormon tonjofan reseptor di bagian dalam (Tabel 74-3). Enzim
BAB 74 Pengantar Endokrinologi 961

TABEL 74-3. Beberapa Hormon yang Menggunakan Sis- Sistem Second Messenger
tem Second Messenger Fosfolipase C Kalsium-Kalmodulin
Sistem second rnessenger lain beroperasi sebagai respons
Angioten5if tf (otot polos vaskular), i , .: :: :
Katekolamin (reseptor c) terhadap masuknya ion kalsium ke dalam sel. pemasuk-
G oi ad ot ropi n - re I easli g h om rone (Gn RA) an kalsium dapat diinisiasi oleh (l) perubahan potensial
G rowth ho lmone -re leasin g ho rmone (GHRH) membran yang dapat membuka kanal kalsium atau (2)
Ot<sitosin hormon yang berinteraksi dengan reseptor membran yang
T hy ro i d - re t e' as i ig ho rm o n e (T RH) membuka kanal kalsium.
VasoBrebsin (re$bplor,V, ; otot polos vaskular) Sewaktu memasuki sel, ion kalsium berikatan dengan
protein kalmodulin. Protein ini memiliki empat tempat
pengikatan kalsium, dan bila tiga atau empat tempat ini te-
Iah terikat dengan kalsium, kalmodulin akan berubah ben-
ini mengatalisis pemecahan sejumlah fosfolipid di mem- tuk dan menginisiasi berbagai efek di dalam sel, yang meli-
bran sel, terutama fosfat idi linos ito I br/osfat (P I P ), men- puti aktivasi atau inhibisi protein kinase. Melalui fosforilasi,
jadi dua produk second messenger yang berbeda: inosltol aktivasi protein kinase yang bergantung pada kalmodulur
trifosJat (lP) dan diasilgliserol (DAG) IP- memobilisasi akan menyebabkan aktivasi atau inhibisi protein yang ter-
ion kalsium dari mitokondria dan retikulurn endoplasma, libat dalarn respon sel terhadap hormon. Contohnya, satu
dan ion kalsium kemudian memiliki efek second n'tessen- fungsi yang spesifik dari kalmodulin adalah mengaktif,kan
gernya sendiri, seperti kontraksi otot polos dan rnengubah miosin kinase, yang bekerja secara langsung pada miosin
sekresi sel. otot polos untuk menimbulkan kontraksi otot polos.
DAG, second mess'enger lipid lainnya, mengaktitkan Konsentrasi ion kalsium normal di sebagian besar seltu-
enzim protein kinase C (PKC), yang kernudian memfos- buh adalah l0 8 sampai 10-7 moVL, yang tidak cukup untuk
forilasikan sejumlah besar proteirl, yang berakibat tim- mengaktitkan sistem kalmodulin. Tetapi saat konsentrasi
bulnya respons sel (Gambar 74-8). Selain efek-efek terse- ion kalsium meningkat dari l0i menjadi l0r moVL, ter-
bLrt, bagian lipid dari DAG adalah asam arakidonat,yang jadi pengikatan yang cukup untuk rnenyebabkan keseluruh-
merupakan prekursor proslaglandin dan horrnon lokal an kerja intraselular kalmodulin. Jumlah ini hampir sama
lainnya yang menimbulkan berbagai efek di seluruh ja- dengan jumlah pertukaran ion kalsium yang dibutuhkan di
ringan tubuh. otot rangka untuk mengaktifkan troponin C, yang menim-
bulkan kontraksi otot rangka, seperti yang telah dibahas di
Bab 7. Kemiripan troponin C dengan kalmodulin dalam hal
lungsi dan struktur proteinnya sangat mengagurnkan.

Hormon yang Terutama Bekerja


pada Perangkat Genetika Sel
Hormon Steroid Meningkatkan
Sintesis Protein
Cara lain yang digunakan agar hormon bekerja-khu-
susnya hormon steroid yang disekresikan korteks adrenal,
ovarium, dan testis-adalah menimbulkan sintesis protein
di sel target. Protein-protein tersebut kemudian berfungsi
sebagai enzim, protein transpor, atau protein struktural,
yang selanjutnya menyediakan fungsi yang lain bagi sel.
Urutan peristiwa kerja steroid pada dasamya adaiah
sebagai berikut:

l. Hormon steroid berdifusi melewati membran sel


dan memasuki sitoplasma sel, tempat ia berikatan
dengan protein reseptor yang spesifik.
2. Kombinasi protein-reseptor kemudian berdifusi ke
dalam atau diangkut ke dalam nukleus.
3. Kombinasi tersebut terikat di tempat spesifik pada
untai DNA dalam kromosom, yang mengaktifkan
proses transkripsi gen yang spesifik untuk mem-
GAMBAR 74-8. Sistem secand messenger fosfolipid ntembran bentuk mRNA.
se! yang digunakan beberapa hormon untuk melakukan penga- 4. mRNA berdifusi ke dalam sitoplasma, dan rnemi-
turan fungsi sel. DAG, diasilgliserol; Ip, inositot trifosfat; plp, cu proses translasi dj ribosom untuk membentuk
tosfati d i I i n os ito I bif osfat. protein yang baru.
962 UNIT XMndokrinologi dan Reproduksi

Sebagai contoh, aldosteron, yaitu salah satu hormon Kedua, sejumlah kecil antibodi ini (1) dicampur de-
yang disekresikan korteks adrenal, memasuki sitoplasma ngan sejumlah cairan dari hewan yang mengandung
sel tubulus ginjal, yang mengandung protein reseptor hormon yang akan diukur dan (2) dicampur bersamaan
aldosteron yang spesifik. Oleh karena itu, dalam sel ini, dengan sejumlah hormon standar murni yang sesuai yang
urutan k€jadian yang tercantum sebelumnya akan terjadi. telah dilabel dengan suatu isotop radioaktif. Akan tetapi,
Kira-kira setelah 45 menit, protein mulai dijumpai di sel ada satu keadaan yang harus dipenuhi: jumlah antibodi
tubulus ginjal dan meningkatkan reabsorpsi natrium dari harus terlalu kecil untuk terikat penuh pada hormon ber-
tubulus dan sekresi kalium ke dalam tubulus. Jadi, kerja label radioaktifdan hormon yang akan diukur dalam cair-
penuh formon steroid mengalami keterlambatan seti- an. Oleh karena itu, hormon alami dalam larutan assay
daknya selama 45 menit-sampai selama beberapa jam dan hormon radioaktif standar akan berkompetisi untuk
atau bahkan berhari-hari. Hal tersebut cukup beftentangan menempati tempat pengikatan pada antibodi tersebut.
dengan keria sejumlah hormon peptida dan turunan asam Sewaktu proses kompetisi berlangsung, jumlah masing-
amino yang timbul hampir segera, seperti vasopressin dan masing homon, yaitu hormon alamidan hotmon radioak-
norepine frin. tif yang terikat sebanding dengan konsentrasinya dalam
larutan assay.
Ketiga, setelah pengikatan mencapai titik ekuilibrium,
Hormon Tiroid Meningkatkan
kompleks hormon-antibodi dipisahkan dari sisa larutan,
Transkripsi Gen di lnti Sel
dan jumlah hormon radioaktif yang terikat pada kom-
Hormon kelenjar tiroid tiroksin dan triiodotironin menim-
pleks ini diukur dengan teknik pengukuran radioaktif.
bulkan peningkatan transkripsi oleh gen-gen yang spesifik
Jika sejumlah besar hormon radioaktif berikatan dengan
di nukleus. Untuk tercapainya tujuan tersebut, hormon-
antibodi, jelas bahwa hanya ada sejumlah kecil hormon
hormon ini awalnya berikatan secara lamgsung dengan
alami yang berkompetisi dengan hormon radioaktif, dan
protein reseptor di nukleus itu sendiri; reseptor-reseptor
karenanya konsentrasi hormon alami dalam larutan assay,
tersebut kemungkinan berupa molekul protein yang ber-
kecil. Sebaliknya, jika hanya sejumlah kecil hormon ra-
lokasi di dalam kompleks kromosom, dan agaknya juga
dioaktif yang berikatan, jelas bahwa ada sejumlah besar
mengendalikan fungsi operator atau promotor genetik,
hormon alami y.ang bersaing untuk memperebutkan tem-
yang telah dibahas di Bab 3.
pat pengikatan di antibodi.
Dua ciri khas penting dari fungi hormon tiroid adalah
Keempat, agar larutan assay memiliki kuantitas yang
sebagai berikut:
tinggi, prosedur radioimmunoassay juga dilakukan pada
1. Hormon tiroid mengaktifkan mekanisme gene- larutan "standar" dari hormon tidak berlabel dengan ber-
tik untuk pembentukan berbagai jenis protein in- bagai konsentrasi. Kemudian sebuah "kurva standar" di-
trasel-kemungkinan 100 atau lebih. Banyak dari letakkan, seperti yang tampak pada Gambar 74-9. Dengan
protein tersebut berupa enzim yang memperkuat membandingkan hitungan radioaktif yang terekam dari
aktivitas metabolik intrasel di hampir semua sel larutan assay "yang tidak diketahui" pada kurva srandar,
tubuh. seseorang dapat menentukan kadar hormon dalam laru-
2. Begitu terikat pada reseptor intranuklear, hormon
tiroid dapat terus melakukan fungsi pengaturannya
selama berhari-hari atau bahkan berminggu-m ing- '100
gu.
on

Pengukuran Konsentrasi E
!ld
=eo
(U(E
Hormon dalam Darah F O-n
O)= /u
rE le
Kebanyakan honnon dijurnpai dalam darah dengan ju- l ;60
Eo
lah yang sangat sedikit; sebagian konsentrasi hormon se- 59so
besar sepersemilyar miligram (1 pikogram) per mililiter. eo
o Ean
Oleh karena itu, pengukuran konsentrasi hormon-hormon 6J tE '"
tA-
ini sangat sulit dilakukan. Akan tetapi, suatu metode yang
E
0)csso
sangat sensitif, dikembangkan sekitar 40 tahun yang lalu r/} 6.,

yang menjadi revolusi pengukuran kadar homon, prekur- 5 o20


o-
sornya, dan produk akhir metaboliknya. Metode ini dise- 10
but radioimmunoassay.

48163264128
Radioimmunoassay Konsentrasi aldosteron
dalam sampel uji (ng/d)
lvletode untuk melakukan radioimmunoassay adalah se-
bagai berikut. Pertama, suatu antibodi yang sangat spesi- GAMBAR 74-9. "Kurva standaf' untuk radioimmunoassay aldos'
fik terhadap hormon yang akan diukur, dihasilkan. teron. (Sumbangan Dr. Manis Smith.)
BAB 74 Pengantar Endokrinotogi 963

tan assay "yang tak diketahui" dengan standar deviasi 10 Metode ELISA telah digunakan secara luas di klinik
sampai l5 persen. Sebanyak sepersemilyar atau bahkan karena (l) tidak menggunakan isotop radioaktif; (2) banyak
sepersetriliun gram hormon seringkali dapat dideteksi assay yarrg dapat dimasukkan dengan menggunakan 96 lu-
dengan menggunakan metode ini. bang pada lempeng, dan (3) terbukti hemat biaya dan meru-
pakan metode yang akurat untuk menilai kadar hormon.

Enzyme-Linked Im m unosorbent Assay


(ELtSA) Kepustakaan
Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dapat di- Alberts B, Johnson A, Lewis J, et al; Molecular Biology of the
gunakan untuk mengukur hampir semua protein, terma- Cell. New York: Garland Science, 2002.
suk hormon. Tes ini menggabungkan spesifitas antibodi Aranda A, Pascual A: Nuclear horntone receptors and gene ex-
pression. Physiol Rev 8 l : l 269, 200 1.
dengan sensitivitas assay enzim sederhana. Gambar l4-
Clark AJ, Baig AH, Noon L, et al; Expression. Desensitization,
l0 memperlihatkan elemen dasar metode ini, yang sering
and internalization of the ACTH receptor (MC2R). Ann N y
kali dilakukan pada lempeng plastik dengan 96 lubang Acad Sci 994: I 1, 2003.
kecil di setiap lempengnya. Setiap lubang dilapisi suaru Katzmann DJ, Odorizzi G, Ent SD; Receptor downregulation
antibodi (AB,) yang spesifik untuk hormon yang akan and multivesicular-body sorting. Nat Rev Mol Cell Biot
dideteksi. Sampel atau larutan standar ditambahkan ke 3:893,2002
setiap lubang, yang diikuti dengan antibodi kedua (AB,) Ketly MJ, Qiu J, Ronnenkleiv OK: Estrogen ntodulation of G-
yang juga spesifik terhadap hormon, namun terikat padi pr ot e i n- c oup I e d re c e pt or ac t iv at i on of. p ot as s ium c hannel s
sisi lain dari molekul hormon tersebut. Antibodi ketiga in the central nervoLts system. Ann N y Acad Sci 1007:6,
2003.
(AB,) ditambahkan yang mengenali AB, dan dipasangkan
Kuhn M: Structure, regulation, and fttnction of mammalian
dengan suatu enzim yang mengubah substrat yang sesuai
membrane guanylyl cyclase receptors, with afocus on gua-
terhadap produk yang dapat dideteksi dengan mudah oleh nylyl cyclase-A. Cit.c Res 93;700, 2003.
metode optik fluoresen atau kolorimetri. Larsen PR, Kronenberg HM, Melmed S, potonstqt KS: I4tilliams
Karena setiap molekul enzim mengatalisis pembentuk- Textbook of Endocrinology, )1th ed. philadelphia: WB
an beribu-ribu molekul produk, bahkan sejumlah kecil Saunders, 2003.
molekul hormon dapat dideteksi. Berbeda dengan metode Ldsel RM, Falkenstein E, Feur,ing M, et al; Nongenomic steroicl
radioimmunoassay yang kompetitif, metode ELISA action: controyersies, question, and answers. physiol Rev
menggunakan antibodi dalam jumlah berlebih sehingga 83. 965,2003.
Morris AJ, Malbon CC; Physiological regulation of G protein-
semua molekul hormon ditangkap di kompleks antibodi-
linked signaling. Physiol Rev 79:1 373, 1999.
hormon. Oleh karenanya, jumlah hormon yang terdapat
Nadal A, Diaz M, Valverde MA; The estrogen trinity: membrane,
dalam sampel atau larutan standar, sebanding dengan cytostolic, and nuclear effects. News physiol Sci 16:251,
jumlah produk yang dibentuk. 2001.
Nagaich AK, Rayasam GI(, Martinez ED, et al; subnuclear traf-
fcking and gene targeting by steroid receptors. Ann N y
Acad Sci 1021:21 3, 2004.
Olson TS, Lev K; Chemokines and chemokine receptors in leu-
kocyte trfficking and gene targeting by steroid receptors.
Ann N Y Acad Sci 1 021; 2 1 3.2004.
O'Shea .JJ, Pesu M, Borie DC, Changelian pS; A new modality
for immttnosuppression: targeting the JAK/STAT pathway.
Nat Rev Drug Discov 3.555, 200'/.
Pires-daSilva A, Sommer RJ: The evolution of signaling path-
ways in animal developntent. Nat Rev Genet 4;39, 2003.
Privalsl<y ML: The role of compressors in transcriptional regu-
lation by nuclear hormone receptors. Annu Rev physiol
66;315,2001.
Spat A, Hunyady L; Control of aldosterone secretion; a model
for convergence in cellular signaling pathways. physiol Rev
84:,/89,2001.
Spiegel AM, Weinstein LS: Inherited diseases involving G pro-
tein and G protein-coupled receptors. Annu Rev Med 55:27,
2004
GAMBAR 74-1O. Prinsip dasar enzymelinked immunosarbent Tasken K, Aandahl EM: Localized effects of cAMp mediated
as.cay (ELISA) untuk mengukur konsentrasi hormon (H). AB, dan
by distinct routes of protein kinase. A. p-hysiot Rev 8,/.137,
AB" adalah antibodi yang mengenali hormon pada tempat peng-
ikatan yang berbeda, serta AB, adalah antibodi yang mengenati 2001. "

AB, E adalah enzim yang terikat pada AB" yang mengatalisis Vasudevan N, Ogawa S, PfaJf D: Estrogen antl thyroid hormone
pembentukan produk fluoresen bervvarna (p) dari sebuah sub- receptor interaction: physiological fexibility by molecular
strat (S). Jumlah produk diukur dengan menggunakan metode speciJicity. Physiol Rev 82:923, 2002.
optik dan sebanding dengan jumlah hormon di lubang jika ada I'en PM: Physiological and molecular basis of thyroid hormone
kelebihan jumlah antibodi di Iubang. action. Physiol Rev Bl : I 097, 2001.
:ir !::i't, r

Hormofi,Hormon
Hipofisis dan
Pengaturannya
oleh Hipotalamus

:','"
Keteniar'Hipofieig'',,
dan Hubungannya
dengarf Hip,otalarnus,,, -.!'
,

ldelenicr,Pftuitsii:,'Dua Bogian yong.Btrbedo l

Lobus Anlerior don Poslerior. Kelenjar pituitari


(Cambar 75-l), yang juga disebut sebagai' hipof-
: sib, mefl"rpakan ketenjar keciL*diar,neterny-a kira.kira 1 sentimster.dan h.erat{tya-0r5r'.,:,:,,';r.,.,
, sarnpai 1, gram*yang tedetak di selu turgikc, rongga tulang,pada,,,basisrot&,dant,',..,,.,,
dilrubungkan dengan hipotalamus oleh tangkai pituirari (atau hipofisis). Secara fisi-
Iolqgis, kelerljar'hipoflsis dapat dibagi rnenjad''dua,,,,ba$ian y,an$:berbeda: hip,ofisis
anterior.yangjuga dikenal sebagai adenohipoftsis.dan hipofisis posterior.yangjuga
dikenal sebagai neurohipofrs,rs. Di antara kedua bagian ini terdrual daerah kecil, yang
relatif avaskular yang disebut sebagai pars intetmedia, yang pada manusia hampir

Itr#i#j*f;|:,r-!t *raienis hewan tingkat rendah ukurannva j'auh ryuffi . '

,1 : , $eparp, ernbriologis,,kedua bagian,hipoflsr+.bera*al dari dua srlrhber yang berbe-


' hipofisis anterior berasal
da- dari kantong Rathke. yang merupakan invaginasi epirel
faring sewakru pembentukan embrjo. dan hipofisis posterior berasal dari penonjolan
,'rr ,jaiingan,*araf,hipotatramus. Asai,,mutra,hipofisis anterior dari epitel fariqg ini {lapat,r ,r , .1

,'rtpp3!.tagan:sifut epiteloid sel-selnya. sedangkan:asat nrula hffisisSostgri ,,fxvi ,,.,i1', .


.', ,jaringfii'il dapat'meqlelaskanl{anyasejumtahbesarseltryeigliadalarnkbi ,,',,.,
,
rnl.
Enam hormon peptida yang penting ditambah beberapa hotmon yang kurang pen-
ting disekresikan olehhipofrsis anteria,r,dan dua,ho.qnon peptida perttiag dis-ekreoikan: ' ...',
oleh hipofisis posrcrior. Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anlerior berperan
,:,,,,,p,g furgdal .penga ,,fungsi metabolik'di sehl-rqlr tubuh, seperti yang ditunjuk-

.,,:..fr ,l{afwt nWrluntib-ll&anmeningkatkanperfumbuLran,selurub ttbuh, lrga e&{an1$-.:., r,r,ii,,


mengaruhi pembenrukan protein, pembelahan sel, dan diferensiasi sel.
;,;
:,,,:fr,,,Adrenta:lto.ttilw:lropin (kortikotropin) mengatut sekesi.beberqpa ho
on.,adieno..;'r,' '.,'
,lri.i.,.rikortikut" ffiffigarnhi metabalffi,glukosan protein, dan lema r .,,- - ',,.,,.1.,..,, . -

gs4
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oleh Hipotalamus 965

Sel Sel asidofil Sel basofil


Sinusoid (o)
alfa epsilon (e) delta (6)

Sel beta (B)


GAMBAR 75-1. Kelenjar hipofisis.
GAMBAR 75-3. Struktur selular kelenjar hipofisis anterior. Lihat
Sisipan Gambar Berwarna (Dari Guyton: Physiotogy of the Hu-
man Body. 6th Ed. Philadelphia, Saunders College publishing,
1e84.)

membantu mengatur konsentrasi air dalam cairan tu-


buh.
J Oksitosin membantu menyalurkan air susu dari kelen-
jar payudara ke puting susu selama pengisapan, dan
kemungkinan membantu pelahiran bayi pada akhir
kehamilan.

Kelenjor Hipofisis Anlerior Mengondung Bebe-


ropo Jenis Sel Berbedo yong Mensinlesis don
Menyekresi Hormon. Biasanya, terdapat satu jenis
sel untuk setiap hormon utama yang dibentuk dalam ke-
lenjar hipofisis anterior. Dengan menggunakan metode
pulasan khusus yang terikat pada antibodi dengan afi-
nitas tinggi, yang berikatan denganjenis hormon berbe-
.da, setidaknya ada limajenis sel yang dapat dibedakan
(Gambar 75-3). Tabel 75-l menampilkan ringkasan me,
ngenaijenis sel, hormon yang diproduksi oleh setiapjenis
sel, dan kerja fisiologis sel. Kelima jenis sel ini adalah:

7. Somatotropilc-hormon pertumbuhan manusia


GAMBAR 75-2. Fungsi metabolik hormon-hormon kelenjar hipo- (hcH)
fisis anterior. ACH, hormon kortikosteroid adrenat. 2. Kortikotropik-Adrenokortikotropin (ACTH)
3 . Ti r o tr op i k-t hy r o d- s i mu I a i ng h or m o ne (T SH)
i t t

4. Gonadotropik-hormon gonadotropin, termasuk


luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimula-
J Thyroid-stimulating hormone (tirotropin) menga-
ting hormone (FSH)
tur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh
5. Laktotropik-prolaktin (pRL)
kelenjar tiroid, dan hormon ini mengatur kecepatan
sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh. Kira--kira 30 sampai 40 persen sel kelenjar hipofisis
J Prolaktin meningkatkan pertumbuhan kelenjar pa- anterior merupakan sel .jenis somatotropik yang menye-
yudara dan produksi air susu. kresi hormon perh-rmbuhan, dan kira-kira 20 persen me-
rupakan jenis kortikotropik yang menyekresiACTH. Sel
I Dua jenis hormon gonadotropin, follicle-stimulating jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari
hormone dan luteinizing hormone, mengatur peftum-
seluruh sel kelenjar ini, namun, sel-sel ini menyekresi
buhan ovarium dan testis, serta aktivitas hormonal dan hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid,
reproduksinya. Kedua hormon yang disekresikan oleh fungsi seksual, dan sekresi air susu dari payudara.
kelenjar hipofisis posterior ini mempunyai peran lain. Sel jenis somatotropik sangat kuat dipulas dengan
J l{ormon antidiuretik (uga disebut vasopresin) meng- pulasan asam dan oleh karenanya disebut asiCofilik.
atur kecepatan ekskresi air ke dalam urin sehingga Jadi, tumor kelenjar hipofisis yang menyekresi banyak
966 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

TABEL 75-1 . Berbagai Sel dan Hormon di Kelenjar Hipofisis Anterior dan Fungsi Fisiologisnya

Somatotiopik Hormon $ertumbuhan iGH; Rantai lunggal 191 Merangsang pertumbuhan tubuh;. '
somatotropin) asam amino mer"an$san$ sekresi lGF.1'; merahg-
sang lipolisis; menghambat kerja
insulin pada metabolisme karbohi-
drat dan lemak
li{ormon a-dien0kortikotropik Flantai tunggal 39 Merangsang produksi glukokortikoid
l1g-{lkorf,p!!. (ACTH; korlikotropin) asam amino dan androgen oleh korteks adre-
i r"': rr.l ";n
nafi:mempdrtahankan ukuian 2bna ,,
:::: -t : ::l ,.,.: fasikulata dan' z.ona letikularis pada
t,, ,;:, - a-. korteks
Tirotiopik T h y roi d - iti m u I 7ti ng h o r m o'n e. Glikoprotein dua sub unit, Merangsang produksi hormon tiroid
.-,. (ISH; tirotropin) s (89 asam amino) dan oleh sel folikular tiroid: memperta-
B (1 12 asam amino)
':l:,, :- .:t': hankan ukuran'Sel folikular -,
Gohadotrop'ik Fol I icle -sti m ul ati n g ho rmone Glikoprotein dua sub unit Merangsang perkembangan folikei
(FSH) cr (89 asam amino) dan ovarium; mengatur spermatogenesis
p (1 12 asam amino) dalam testis
Lu te i n i zi nig ho rm on e (LH) Glikoprotein dua sub unit Menyebabkan ovulasi dah pembentuk-
c (89 asam amino) dan an korpus luleum dalam ovarium,
p (115 asam amino) merangsang produksi estrogen dan
progesteron oleh ovarium; merang-
sang produksi testosteron oleh testis
Laktofiopik , Protaktih'{PRL) Rantai tunggal 198 Merangsang produksi dan sekresi air
Mam.otropik,.: ::r6gg1'p g61pg '::, r::- SUSU
:, lGFifaktor-
..: pq,,1!urnbuh-
.:ranrgepedi-.
insUlin ,,

sekali hormon_ pertumbuhan manusin cliscbut sebagai anterior diatur oleli honnon yang disebut hormon (atau
tumor asidoflik. faktor) pelepas hipotalctmtts dan hormon faktor) peng-
hamhot hipotalomu.s yang disekresikan l<e dalam hipo-
Hormon Hipofisis Posterior Disintesis oleh Bodon
Sel di dqlqm Hipotolomus. Badan sel yang menye- talarnus sendiri dan selanjutnya dijalarkan ke hipofisis
kresi hormor.r hipofisis posterior tidak terletak cli dalam anterior, seperti yang ditLrnjukkan pada Gambar 75-4, me-
keleniar hipofisis postcrior itu sendiri tetapi dalam neu- lalLri perr-rbulLrh darah kecil yang disebul pembuluh clarah
ron besar, disebtrt neu'on ntognoselular, yang terletak p or t o h ip ot al a mtts - h ip ofi.ri.r. Di dalam kelenj ar h ipofi s is
di ntL kl e u s s up r a op t i k dan p ar at e nl rllrzrlor hipotai amus. anterior, hormon pelepas dan horrron penghambat ini
Hormon tersebut kemudian diangkut di dalam aksoplas- bekerja terhadap sel kelenjar dan rnengatur sekresi kelen-
ma serabut sarafneuron yang berjalan dari hipotalamus jar tersebut. Sistem pengaturan ini akan dibahas di bagian
ke kelenjar hipofisis posterior. Peristirva ini akan diba-
lain dalam bab ini.
has kemudian secara lebih lengkap di bab ini.
Hipotalamus menerima sinyal dari banyak sumber
dalam sistem saraf. Jadi, bila seseorang mendapat rang-
Hipotalamus Mengatur sangan nyeri, sebagian sinyal nyeri itu akan dijalarkan ke
hipotalarnus. Demikian juga, bila seseorang rnenderita
Sekresi Kelenjar Hipofisis depresi atau kegcmbiraarr yang sangat kuat, sebagian si-
Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh nyal itu akan dijalarkan ke hipotalan.rus. Rangsangan
hormon atau sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus. penghidu yang merupakan bau yarlg menyenangkan atau
Bila kelenjar hipofisis ini diangkat dari letak normalnya yang tidak menyenangkan akan menjalarkan komponen
di bawah hipotalamus dan ditransplantasikan ke beberapa sinyal yang kuat secara langsung dan melewati nukleus
bagian tubuh lain, kecepatan sekresi berbagai homron amigdala ke hipotalamus. Bahkan konsentrasi bahan
yang berbeda (kecuali prolaktin) akan sangat rrenurun. makanan, elektrolit, air, dan berbagai hormon yang ada
Sekresi kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal di dalam darah dapat merangsang,atau mengharnbat ber-
saraf yang berasal dari hipotalamus dan berakhir di- bagai bagian hipotalamus. Jadi. hipotalamus merupakan
hipofisis posterior. Sebaliknya, sekresi kelenjar hipofisis pusat pengunpul informasi mengenai kesehatan bagian
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oleh Hipotalamus 967

permukaan eminensia, bersatu untuk membentuk pembu-


luh darah porla hipotalamus-hipofisis. Pembuluh darah ini
Hipotalamus
akan berjalan ke bawah sepanjang tangkai hipofisis untuk
rnengalirkan darah ke sinus hipofisis anterior.

Hormon Pelepos don Hormon Penghqmbol Hipo-


Kiasma optikum tolomus Disekresikon ke dolom Eminensio Me-
'l
Badan mamilans Arteri diono. Neuron khusus di dalam hipotalamus men'sintesis
Pleksus dan menyekresi hormon pelepas dan hormon penghambat
Eminensia mediana
kapiler primer hipoIalantus yang mengatur sekresihormon hipofisis ante-
Pembuluh darah rior. Neuron ini berasal dari berbagai bagian hipotalamus
porta hipotalamus-
dan mengirimkan serabut sarafnya ke eminensia n.rediana
hipofisis
dan tuber sineretrm, suatu perluasan jaringan hipotalamus
Kelenjar hipofisis Sinus-sinus
posterior ke tangkai hipofisis.
Kelenjar hipofisis
Bagian ujung serabut saraf ini berbeda dengan keba-
anterior
nyakan ujung serabut sarafyang ada di sistem sarafpusat;
fungsi serabut ini di sistem sarafpusat bukan untuk rneng-
GAMBAR 75-4. Sistem pofta hipotalamus-hipofisis. hantarkan sinyal dari satu neuron ke neuron yang lain,
namun hanya rnenyekresikan hormon pelepas dan hor-
mon penghambat hipotalamus ke dalam cairan jaringan.
dalam tubuh, dan sebagian besar infonnasi ini digunakan Hormon-hormon ini segera diabsorbsi ke dalam kapiler
untuk mengatur sekresi sebagian besar honnon hipofisis sistem porta hipotalamus-hipofisis dan langsung diangkut
yang sangat penting. ke sinus kelenjar hipofisis anterior.

Hormon Pelepos don Penghombql Hipoiolo-


Pembuluh Darah Porta mus Mengolur Sekresi Hipofisis Anterior. Honnon
Hi potalam us-H i pof isis pelepas dan hormon penghambat berfungsi mengatur
pada Kelenjar Hipofisis Anterior sekresi homon hipofisis anterior. Untuk sebagian besar
Kelenjar hipofisis anterior merupal<an kelenjar yang lnem-
hormon hipofisis anterior, yang penting adalah hormon
pelepas, tetapi untuk prolaktin, hormon penghambat hi-
punyai banyak sekali pembuluh darah dengan sinus kapiler
yang sangat luas di antara sel-sel kelenjar. Hampir semua
potalamus kernungkinan lebih berpengaruh terhadap
pengaturan hormon. I'lormon-horrnon pelepas dan peng-
darah yang memasuki sinus ini mula-mula akan melewati
hambat hipotalamus dirangkurn pada Tabel 75-2 dan hor-
ruang kapiler (capillary beQ di bagian bawah hipotala-
mus. Darah kemudian melewati pembuluh porta hipota- mon-hormon tersebut adalah:
lamus-hipofisls kecil ke sinus hipofisis anterior. Gambar l. Hornton-pelepas tirotropin (TRH), yang menye-
75-4 menunjukkan bagian paling bawah dari hipotalamus babkan pelepasan t hy r oi d-s t i ntul a t i ng h or nt o ne.
yang disebut eminensia mediana, yang bagian inferiornya 2. Hormon-pelepas kortikotropin (CRH), yang me-
berhubungan dengan tangkai hipofisis. Arteri kecil me- nyebabkan pelepasan adrenokorlikotropin.
nembus ke dalam substansi eminensia mediana dan ke- 3. Hormon-pelepas ltormon pertun.tbuhan, (GHRH),
mudian pembuluh darah tambahan yang lain kembali ke yang rnenyebabkan pelepasan hormon pertumbuh-

TABEL 75-2' Hormon Pelepas dan Penghambat Hipotalamus yang Mengatur Sekresi Kelenjar Hipofisis Anterior

Hormgh.pelepas tirOtropin {THH) , .,. . Feptida 3 asam amin'b Merangsang Sekresi.TSH oleh. tirotropik,..
Hormon pelepas gonadotropin (GnRH) Ranta[,tUnggal,10 :
Merangsang sekresi FSH dan LH oleh
r'-adam amino gonadotropik
Hoimon,pelbpa€.ko-rrikotropin {ORH),. Rantai tUngga|i 41' -':'' Merangsang sekresi ACTH oleh kor-
l
asam amino tikotropik
Hoimon pelepas hormon pertumbuhan Rantai tun$$al 44 , .,, Merangsang sekresi hormon pertumbuhan
(GHRH) asam amrno:: oleh somatotropik
Hormon penghambat hormon pertum- Rantai'tunggall4 Menghambat sekresi hormon pertumbu-
.buhah (somafostatin)
=,,,., - =aSam amino :..:, han oleh somatolropik
Hormon penghafi.lat prolAktin (ptH) ,., Dopamin.{tatekolami n} Menghambat sekresi prolaktin oleh lak-
totropik
ACTH, hormon adrenokortikotropik; FSH, fot!icle-stimutating hormone',LH,luteiiizing hormone.,fSH, Thyroid-stimutating hormon
968 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

an, dan hormon p enghamb at hormon p ertumbuhan


(GHHH), juga disebut somatostatin, yang meng- 500
Disuntik setiap hari
hambat pelepasan hormon pertumbuhan. dengan hormon
4. Hormon-pelepas gonadotropin (GoRH), yang me- : 400
nyebabkan pelepasan dua hormon gonadotropik,
luteiniz ing hormone dan folli cl e-s timul ating hor-
mone. c(! JUU
5. Hormon p enghamb at prol akt in (P I H), y ang meng- ]f
.U
.o ^^^
hpmbat sekresi prolaktin. *(! luu
Masih ada beberapa hormon hipotalamus tambahan o
6
lainnya, termasuk yang merangsang sekresi prolaktin, tvu
dan beberapa hormon yang menghambat pelepasan hor-
mon hipofisis anterior. Setiap hormon yang penting akan
0
dibahas lebih rinci dan sistem hormon spesifik yang diatur
oleh hormon-hormon tersebut juga akan disajikan di bab
0 100 2a0 300 400 500 600
Hari
ini dan bab selanjutnya.
GAMBAR 75-5. Perbandingan antara peftambahan berat badan
Doerqh Spesifik di Hipotolomus Mengotur Sekre- seekor tikus yang setiap harinya disuntik hormon peftumbuhan
si Hormon Pelepos don Penghombot Hipotolo- dengan peftambahan berat badan tikus normal.
mus yong Spesifik. Semua atau sebagian besar hormon
hipotalamus disekresi pada ujung serabut sarafyang ter-
Letak di dalam eminensia mediana sebelum diangkut ke buh. Hormon ini menambah ukuran sel dan meningkatkdn
kelenjar hipofisis anterior. Perangsangan listrik di daerah proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah
ini merangsang ujung saraf dan menyebabkan pelepasan sel dan diferensiasi khusus dari beberapa tipe sel teftentu
semua hormon hipotalamus. Akan tetapi, badan sel neuron seperti sel perlumbuhan tulang dan sel otot awal.
yang menyebar ke eminensia mediana ini terletak di dae- Gambar 75-5 menggambarkan grafik berat badan dua
rah khusus di hipotalamus atau di daerah yang berdekatan tikus seperindukan yang sedang tumbuh; salah satu tikus
dengan bagian basal otak. Tempat yang spesifik dari badan disuntik hormon pertumbuhan setiap hari dan tikus lain-
sel neuron yang membentuk berbagai homon pelepas dan nya tidak mendapat hormon perlumbuhan. Gambar ini
hormon penghambat hipotalamus ini masih belum diketa- menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan pada ti-
hui seluruhnya, sehingga dapat menyesatkan penjelasan kus yang diberikan hormon pertumbuhan-pada hari-hari
yang akan diberikan di sini. peftama kehidupan dan bahkan pada saat kedua tikus su-
dah dewasa. Pada tahap awal pertumbuhan, semu4 organ
tikus yang diberikan hormon pertumbuhan itu mengalami
Fungsi Fisiologis penambahan ukuran yang sebanding; sesudah tikus itu
Hormon Pertumbuhan dewasa, sebagian besar tulangnya berhenti mernanjang
Selain hormon pertumbuhan, semua hormon utama yang namun banyak jaringan lunaknya yang terus tumbuh. Hal
dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis anterior mempunyai ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sekali epifisis tu-
efek utama pada kelenjar sasaran yang dirangsangnya, lang panjang bersatu dengan badan tulang, pertumbuhan
meliputi kelenjar tiroid, korteks adrenal, ovarium, testis, panjang tulang tidak akan terjadi lagi walaupun sebagian
dan kelenjar payudara. Fungsi setiap hormon hipofisis besar jaringan tubuh yang lainnya dapat tumbuh terus
ini sangat erat hubungannya dengan fungsi dari masing- sepanjang hidup.
masing kelenjar sasaran, kecuali hormon pertumbuhan;
fungsi hormon ini akan dibahas di bab selanjutnya ber-
sama dengan kelenjar sasarannya. Hormon pertumbuhan,
Hormon Pertumbuhan Memiliki
berbeda dengan hormon-hormon lainnya, tidak berfungsi Beberapa Efek Metabolik
pada organ sasarannya dan berpengaruh secara langsung Selain dari efek umum hormon pertumbuhan dalam
terhadap seluruh atau hampir seluruh jaringan tubuh. menyebabkan perlumbuhan, hom on pertumbuhan juga
mempunyai berbagai efek metabolik yang spesifik, yang
Hormon Pertumbuhan Meningkatkan meliputi: (1) meningkatkan kecepatan sintesis protein di
sebagian besar sel tubuh; (2) meningkatkan mobilisasi
Pertumbuhan Banyak Jaringan Tubuh asam lemak dari jaringan lemak, meningkatkan asam le-
Hormon pertumbuhan, yang juga disebut sebagai hor- mak bebas dalam darah, dan meningkatkan penggunaan
mon somatotropik alau somatotropin, merupakan molekul asam leinak untuk energi; dan (3) menurunkan kecepat-
protein kecil yang terdiri dari 191 asam amino yang di- an pemakaian glukosa di seluruh tubuh. Jadi, efek hor-
hubungkan dengan rantai tunggal dan mempunyai berat mon pertumbuhan adalah meningkatkan protein tubuh,
molekul 22,005. Hormon ini menyebabkan pertumbuhan menghabiskan simpanan lemak, dan menghemat karbo-
seluruh jaringan tubuh yang memang mampu untuk tum- hidrat.
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oleh Hipotalamus 969

Hormon Pertumbuhan Meningkatkan dan kemudian digunakan untuk energi. Oleh karena itu,
Penyimpanan Protein dalam Jaringan di bawah pengaruh hormon perfumbuhan, lebih disukai
Walaupun mekanisme kenaikan penyimpanan protein memakai lemak sebagai energi daripada memakai karbo-
yang disebabkan oleh hormon pertumbuhan tidak dike- hidrat dan protein.
tahui secara tepat, tetapi serangkaian efek yang berbeda Kemampuan hormon pertumbuhan untuk meningkat-
yang semuanya dapat menyebabkan peningkatan penyim- kan pemakaian lemak, bersama-sama dengan efek anabo-
panan protein, telah dikenali. lik proteinnya, menyebabkan peningkatan massa tubuh
bebas lemak. Akan tetapi, pengangkutan lemak akibat
Peningkoton Pengongklrton Asom Amino Melo- pengaruh hormon pertumbuhan membutuhkan waktu be-
lui Membron Sel. Hormon pertumbuhan secara langsung
berapa jam, sedangkan peningkatan sintesis protein selu-
meningkatkan pengangkutan paling sedikit beberapa dan
lar akibat pengaruh hormon perhrmbuhan dapat dimulai
mungkin sebagian besar asam amino melewati membran
dalam waktu beberapa menit saja.
sel ke bagian dalam sel. Keadaan ini meningkatkan kon-
senhasi asam amino di dalam sel dan diduga setidaknya Efek "Ketogenik" Hormon Pertumbuhon. Dibawah
berperan sebagian dalam meningkatkan sintesis protein. pengaruh jumlah hormon pertumbuhan yang berlebihan,
Pengaturan pengangkutan asam amino ini mirip dengan pengangkutan lemak dari jaringan lemak menjadi sangat
efek insulin dalam mengatur pengangkutan glukosa mele- besar sehingga sejumlah besar asam asetoasetat dibentuk
wati membran, seperti yang dibahas di Bab 67 dan 78. oleh hati dan dilepaskan ke dalam cairan tubuh, dengan
demikian menyebabkan ketosis. Pengangkutan lemak
Peningkoton Tronslqsi RNA Menyebobkon Sin- yang berlebihan dari jaringan lemak ini juga sering me-
iesis Protein oleh Ribosom. Bahkan bila konsentrasi nyebabkan perlemakan hati.
asam amino tidak meningkat di dalam sel, hormon per-
tumbuhan tetap meningkatkan translasi RNA, menyebab-
kan lebih banyak protein yang disintesis oleh ribosom di
Hormon Pertumbuhan Menurunkan
dalam sitoplasma.
Pemakaian Karbohidrat
Hormon pertumbuhan menyebabkan berbagai efek yang
Peningkoton Tronskripsi Nukleus DNA 'untuk memengaruhi metabolisme karbohidrat, meliputi; (l) me-
Membentuk RNA. Sesudah melewati jangka waktu ngurangi ambilan glukosa di dalam jaringan seperti otot
panjang (24 sampai 48 jam), hormon pertumbuhan juga skelet dan lemak, (2) meningkatkan produksi glukosa
merangsang transkipsi DNA di dalam nukleus, sehing- oleh hati, dan (3) meningkatkan sekresi insulin
ga meningkatkan jumlah pembentukan RNA. Keadaan Setiap perubahan ini disebabkan oleh "resistensi insu-
ini meningkatkan sintesis protein dan juga meningkat- lin" akibat pengaruh hormon pertumbuhan, yang melemah-
kan pertumbuhan bila energi, asam amino, vitamin, dan kan kerja insulin dalam merangsang pengambilan dan pe-
bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan makaian glukosa di dalam otot skelet dan lemak, dan dalam
telsedia. Keadaan ini mungkin merupakan fungsi hormon menghambat glukoneogenesis (produksi glukosa) oleh hati;
pertumbuhan yang paling penting dalam jangka waktu keadaan ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa
yang lama. darah dan peningkatan kompensasi sekresi insulin. Karena
alasan inilah, efek hormon pertumbuhan disebut diabeto-
Penurunon Kotobolisme protein dqn Asom genik, dan sekresi hormon pertumbuhan yang berlebihan
Amino. Selain peningkatan sintesis protein, juga terjadi dapat menimbulkan gangguan metabolik yang sangat mirip
penurunan pemecahan protein sel. Kemungkinan alasan dengan gangguan metabolik pada pasien diabetes tipe II (ti-
untuk keadaan ini adalah bahwa hormon pertumbuhan dak tergantung insulin), yang juga sangat resisten terhadap
juga mengangkut banyak sekali asam lemak bebas dari efek metabolik insulin
jaringan lemak, dan asam lemak bebas ini digunakan un- Kita tidak mengetahui secara tepat mekanisme resis-
tuk menyediakan energi bagi sel tubirh, sehingga bekerja tensi insulin dan pengurangan pemakaian glukosa oleh
sebagai "penghemat protein" yang kuat. sel yang disebabkan hormon pertumbuhan. Akan tetapi,
peningkatan konsentrasi asam lemak dalam darah akibat
Ringkoson. Hormon pertumbuhan meningkatkan ham-
pengaruh hormon pertumbuhan dapat mengganggu kerja
pir semua ambilan asam amino dan sintesis protein oleh
insulin dalam pemakaian glukosa jaringan. Studi eksperi-
sel, sementara pada saat yang sama juga mengurangi
men menunjukkan bahwa peningkatan kadar asam lemak
pemecahan protein.
dalam darah di atas normal dengan cepat akan menurun-
kan sensitivitas hati dan otot skelet terhadap efek insulin
Hormon Pertumbuhan Meningkatkan
yang berpengaruh pada metabolisme karbohidrat.
Pemakaian Lemak untuk Energi
Hormon perhrmbuhan mempunyai efek yang spesifik da- Pentingnyo lnsulin don Korbohidrot unluk Kerjo
lam menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan Hormon Pertumbuhon dolqm' Meningkotkon
lemak, sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak Pe rlu m bu h on. Hormon pertumbuhan gagal menyebab-
dalam cairan tubuh. Selain itu, di dalam jaringan di selu- kan pertumbuhan pada seekor hewan yang tidak memiliki
ruh tubuh, hormon pertumbuhan meningkatkan perubah- pankreas; hormon pertumbuhan juga gagal menyebab-
an asam lemak menjadi asetil koenzim A (asetil-KoA) kan pefiumbuhan bila karbohidrat tidak terdapat dalam
970 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

makanan. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas insulin Hormon Pertumbuhan Membangkitkan
yang adekuat dan ketersediaan karbohidrat dalam jumlah
yang adekuat diperlukan agar kerja hormon pertumbuhan
Sebagian Besar Pengaruhnya Melalui
menjadi efektif. Sebagian dari kebutuhan karbohidrat dan Zat lntermedia yang Disebut
insulin ini adalah untuk menyediakan energi yang dibu- "Somatomedin" (Juga Disebut "Faktor
tuhkan untuk metabolisme pertumbuhan, tapi tampaknya Pertumbuhan yang Mirip lnsulin")
ada efek yang lain juga. Yang khususnya penting adalah
Bila hormon pertumbuhan disuplai langsung ke kondro-
kemampuan insulin untuk meningkatkan pengangkutan
sit kartilago yang dikultur di luar tubuh, proliferasi atau
beberapa asam amino ke dalam sel dengan cara yang
pembesaran kondrosit biasanya gagal. Namun hormon
sama seperti insulin meningkatkan pengangkutan glukosa.
perhrmbuhan yang disuntikkan ke dalam hewan yang utuh
menyebabkan proliferasi dan pertumbuhan sel yang sama.
Secara singkat, telah diketahui bahwa hormon pertum-
Hormon Pefiumbuhan Merangsang buhan menyebabkan hati (dan sebagian kecil jaring-
Pertumbuhan Kartilago dan Tulang an yang lain) membentuk beberapa protein kecil yang
disebut somatomedin, yang memiliki efek kuat dalam
Walaupun hormon pertumbuhan merangsang peningkat- meningkatkan semua aspek perlumbuhan tulang. Efek
an timbunan protein dan meningkatkan pertumbuhan di somatomedin terhadap peftumbuhan banyak yang mirip
hampir semua jaringan tubuh, efek hormon pertumbuh- dengan efek insulin terhadap pertumbuhan. Oleh karena
an yang paling jelas adalah meningkatkan pertumbuhan itu, somatomedin disebut juga faktor pertumbuhan yang
struktur rangka. Keadaan ini disebabkan oleh berbagai mirip insulin (IGF).
efek hormon pertumbuhan pada tulang yang meliputi (1) Paling sedikit empat jenis somatomedin telah diisola-
peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel si, tetapi sejauh ini yang palilg penting adalah somatome-
osteogenik yang menyebabkan perhrmbuhan tulang, (2) din C Quga disebut IGF I). Berat molekul somatomedin
juga meningkatkan kecepatan reproduksi sel-sel ini, dan C kira-kira 7500, dan konsentrasinya di dalam plasma sa-
(3) efek spesifik dalam mengubah kondrosit menjadi sel ngat mendekati kecepatan sekresi hormon pertumbuhan.
osteogenik, sehingga menyebabkan timbunan tulang yang Suku pigmi di Afrika mempunyai suatu kelainan ko-
baru. ngenital dalam mensintesis jumlah somatomedin C yang
Ada dua mekanisme utama pertumbuhan tulang: cukup. Oleh karena itu, walaupun konsentrasi plasma hor-
Pertama, sebagai respons terhadap rangsangan hormon mon pertumbuhan pada suku pigmi normal atau tinggi,
pertumbuhan, tulang panjang tumbuh secara memanjang somatomedin C di dalam plasma tetap kurang; tampaknya
pada kartilago epifisisnya, tempat epifisis dipisahkan dari hal ini yang menyebabkan bentuk tubuh yang kecil pada
batang tulang pada bagian ujung tulang. Pertumbuhan suku ini. Beberapa orang kerdil yang lain (orang kerdil
ini mula-mula menyebabkan penimbunan kanilago yang Ldvi-Lorain) juga mempunyai masalah ini.
baru, diikuti pengubahan kartilago ini menjadi tulang Telah didalilkan bahwa sebagian besar atau semua
yang baru, sehingga membuat batang tulang semakin pan- efek pertumbuhan dari hormon pertumbuhan disebabkan
jang dan mendorong epifisis semakin jauh terpisah. Pada oleh somatomedin C dan somatomedin yang lain, bukan
waktu yang sama, kartilago epifisis sendiri secara berang- oleh efek langsung hormon pertumbuhan pada tulang dan
sur-angsur dipergunakan, sehingga pada usia remaja lan- jaringan perifer lainnya. Walaupun demikian, eksperimen
jut, tidak tersedia lagi tambahan kartilago epifisis untuk telah menunjukkan bahwa penyuntikan hormon pertum-
perlumbuhan tulang panjang lebih lanjut. Pada waktu ini, buhan secara langsung ke dalam kartilago epifisis tulang
terjadi penyatuan tulang antarabatangtulang dan epifisis pada hewan yang hidup akan menyebabkan pertumbuhan
pada masing-masing ujungnya, sehingga pemanjangan secara spesifik di daerah kartilago ini dan jumlah hormon
tulang panjang tidak dapat terjadi lagi pertumbuhan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ini
Kedua, osteoblas di dalam periosteum tulang dan da- sangat sedikit. Beberapa aspek dari teori mengenai so-
lam beberapa kavitas tulang membentuk tulang baru pada matomedin masih dipertanyakan. Satu kemungkinan yai-
permukaan tulang yang lama. Secara bersamaan, osteok- tu bahwa hormon pertumbuhan juga dapat menyebabkan
/as di dalam tulang (yang dibahas secara terperinci di Bab pembentukan somatomedin C yang cukup di dalam jaiing-
79) meresorpsi tulang yang lama. Bila kecepatan pemben- an setempat untuk menyebabkan pertumbuhan setempat.
tukan lebih besar dari resorpsi, ketebalan tulang akan me- Kemungkinan juga bahwa hormon pertumbuhan sendiri
ningkat. Hormon pertumbuhan dengan kuat merangsang secara langsung bertanggung jawab terhadap peningkatan
osteoblas. Oleh karena itu, tulang dapat terus menebal pertumbuhan di beberapa jaringan dan bahwa mekanisme
sepanjang hidup di bawah pengaruh hormon peftumbu- somatomedin merupakan suatu cara altematif dalam me-
han; hal ini terjadi terutama pada tulang membranosa. ningkatkan pertumbuhan tetapi bukanlah suatu cara yang
Sebagai contoh, tulang rahang masih dapat dirangsang selalu dibutuhkan.
untuk tumbuh bahkan setelah usia remaja, menyebabkan
pipi menonjol ke depan dan merendahkan gigi. Demikian lomo Kerjo Hormon Pertumbuhon yong Sing-
juga, tulang tengkorak dapat bertambah tebal dan mem- kot telopi Lomo Kerjo Somolomedin ponjong.
bentuk tonjolan tulang di atas mata. Hormon pertumbuhan berikatan lemah dengan protein
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oteh Hipotalamus 971

TABEL 75-3. Faktor-Faktor yang Merangsang atau Meng-


Tidur hambat Sekresi Hormon Pertumbuhan
30

Olahraga
=r! berat
tJ(Eo.w
Penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa ^
Penurunan asam lemak darah :::'r
L\
o otln bebas dalam darah : Peningkatan asam lemak
Kelaparan atau puasa, bebas dalam,darah
,,)-
detiSiensi protein Pr_oses Penuaan
Trauma, stres, rasa Obesitas
U tegang Hormon penghambat
am 12 4am 8pm 12 4am 8am Olahraga " hormon pertumbuhan
Tengah hari Tengah malam Testosteron, estrogen (somatostatln)
Tidur lelap (stadium ll Hormon pertumbuhan
GAMBAR 75-6, Beberapa variasi sekresi hormon peftumbuhan
yang khas sepanjang hari, yang melukiskan kuatnya efek olah
dan lV) ; (eksogen)- .
Hormon-pelepa" normon Somatomedin (faklor
rcga berat terhadap sekresi dan juga melukiskan tingginya ke-
cepatan sekresi hormon perlumbuhan yang timbul selama be- .|O'e..r{lmbi1-an 11, ri.il pertumbuhan seperli-
berapa jam perlama tidur lelap. '. insulin) .
::uu : tl

plasma di dalam darah. Oleh karena itu, hormon peftum-


Pada orang dewasa, konsentrasi normal hormon per-
buhan dilepaskan dari darah ke dalam jaringan dengan
tumbuhan di dalam plasma kira-kira 1,6 dan 3 ng/ml;
cepat, dengan waktu paruh di dalam darah kurang dari20
pada anak atau remaja kira-kira 6 ng/ ml. Nilai ini sering
menit. Sebaliknya, somatomedin C berikatan kuat pada
meningkat sampai 50 ng/ml setelah menurunnya sim-
protein pembawa (carrier) di dalam darah yang, seperti
panan protein atau karbohidrat dalam tubuh selama masa
halnya dengan somatomedin, diproduksi sebagai respons
kelaparan yang lama.
terhadap hormon peftumbuhan. Akibatnya, somatomedin
Pada keadaan akut, hipoglikemi merupakan perang-
C dilepaskan dengan lambat dari darah ke jaringan, de-
sang sekresi homon pertumbuhan yang jauh lebih kuat
ngan waktu paruh kira-kira 20 jam. Keadaan ini sangat
daripada pengurangan ambilan protein dengan cepat. Se-
memanjangkan efek ledakan sekresi hormon perlumbuh-
baliknya, pada keadaan kronis, sekresi hormon pertum-
an yang meningkatkan pertumbuhan, yang ditunjukkan
buhan tampaknya lebih berhubungan dengan derajat de-
pada Gambar 75-6.
plesi protein selular daripada dengan derajat insufisiensi
glukosa. Sebagai contoh, sangat tingginya kadar hormon
Pengaturan Sekresi pertumbuhan selama kelaparan sangat erat berhubungan
dengan jumlah deplesi protein.
Hormon Pertumbuhan
Gambar 75-7 menunjukkan efek defisiensi protein
Selama bertahun-tahun diyakini bahwa hormon peftum- terhadap kadar hormon pertumbuhan dalam plasma dan
buhan disekresikan terutama selama waktu pertumbuhan efek penambahan protein pada makanan. Kolom pertama
tetapi kemudian menghilang dari darah pada usia remaja. rnenunjukkan kadar hormon pertumbuhan yang sangat
Ternyata telah terbukti tidak benar. Setelah usia remaja, tinggi pada anak-anak yang mengalami defisiensi protein
sekresi hormon pertumbuhan hanya menurun sedikit yang ekstrem selama menderita malnutrisi yang disebut
sejalan dengan usia, akhirnya pada saat usia sangat tua kwasiorkor; kolom kedua menunjukkan kadar hormon
sekresi-nya turun kira-kira 25 persen dari kadamya pada pertumbuhan pada anak-anak yang sama sesudah diberi-
usia remaja. kan pengobatan dengan makanan yang mengandung
Hormon pertumbuhan disekresikan dalam suatu karbohidrat lebih dari cukup selama 3 hari, yang menun-
pola pulsatil, meningkat dan menurun. Mekanisme yang jukkan bahwa karbohidrat tidak menurunkan konsentrasi
mengatur sekresi hormon peftumbuhan secara tepat be- hormon pertumbuhan dalam plasma. Kolom ketiga dan
lum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang keempat menunjukkan kadar hormon pertumbuhan sesu-
berkaitan dengan keadaan nutrisi pasien atau berkaitan dah diberi pengobatan dengan suplemen protein selama
dengan stress yang dapat merangsang sekresi, yaitu: (1) 3 dan25 hari, yang terjadi bersamaan dengan penurunan
kelaparan, terutama pada defisiensi protein yang berat; hormon peftumbuhan.
(2) hipoglikemi atau rendahnya konsen.trasi asam lemak Hasil ini menunjukkan bahwa pada keadaan malnu-
dalam darah; (3) olah raga; (4) ketegangan; dan (5) trau- trisi protein yang berat, pemberian kalori yang adekuat
ma. Hormon pertumbuhan juga secara khas meningkat saja tidak cukup untuk memperbaiki produksi hormon
pada2 jam pertama tidur lelap, seperti yang digambarkan pertumbuhan yang berlebihan. Defisiensi protein juga
pada Gambar 75-6. Tabel 75-3 meringkas beberapa faktor harus diobati sebelum konsentrasi hormon pertumbuhan
yang memengaruhi sekresi hormon perlumbuhan. kembali ke nilai normal.
972 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

sekresi hormon pertumbuhan. Bahkan, eksperimen telah


40
menunjukkan bahwa katekolamin, dopamin, dan sero-
E tonin, yang masing-masing dilepaskan oleh berbagai
o)
g sistem saraf yang berbeda dalam hipotalamus, semuanya
;30 meningkatkan kecepatan sekresi hormon pertumbuhan.
E Kemungkinan sebagian besar pengaturan sekresi
6
.g hormon pertumbuhan lebih diperantarai oleh GHRH
o.
ar ZV daripada oleh hormon penghambat, somatostaiin. GHRH
!
merangsang sekresi hormon pertumbuhan dengan cara
E melekat pada reseptor membran sel spesifik di permukaan
luar sel hormon pertumbuhan di dalam keienjar hipofisis.
b10
CL Reseptor mengaktifkalr sistem adenilil siklase di dalam
L
o sel, meningkatkan kadar siklik adenosin monofosfat
E (cAMP) intrasel. Siklik adenosin monofosfat ini mempu-
nyai efekjangka pendek danjangka panjang. Efekjangka
Defisiensi Pengobatan Pengobatan Pengobatan
pendeknya adalah meningkatkan transpor ion kalsium ke
protein karbohidrat protein protein
dalam sel; dalam hitungan menit, cAMP menyebabkan
(kwasiorkor) (3 hari) (3 hari) (25 hari)
penyatuan vesikel sekretorik hormon pertumbuhan de-
GAMBAR 75-7, Pengaruh defisiensi protein yang ekstrem terha- ngan membran sel dan pelepasan hormon ke dalam darah.
dap konsentrasi hormon peftumbuhan plasma pada kwasiorkor. Efek j angka panj angnya adalah meningkatkan transkri psi
Gambar ini juga menunjukkan kegagalan pengobatan dengan
karbohidrat untuk menurunkan konsentrasi hormon peftumbuhan di dalam nukleus oleh gen guna merangsang sintesis hor-
'namun efektif dengan pengobatan menggunakan protein. (Dari mon pertumbuhan yang baru.
data: Pimstone BL, Barbezat G, Hansen JD, Murray P: Studies Bila hormon pertumbuhan diberikan secara langsung
on growth hormone secretion in protein-calorie malnutrition. Am J
ke dalam darah seekor hewan selama beberapa jam, ke-
Clin Nutr 21 : 482, 1968).
cepatan sekresi hormon pertumbuhan endogen akan me-
nurun. Keadaan ini menggambarkan bahwa sekresi hor-
mon pertumbuhan merupakan sasaran dari pengaturan
Peran Hipotalamus, Hormon umpan balik negatif yang khas, seperti halnya hormon-
Pelepas Hormon Pertumbuhan, hormon yang lain. Akan tetapi, sifat mekanisme umpan
dan Somatostatin dalam Pengaturan balik ini dan apakah mekanisme ini diperantarai terutama
Sekresi Hormon Pertumbuhan melalui penghambatan GHRH ataukah melalui peningka-
Dari penjelasan sebelumnya mengenai banyak faktor tan somatostatin guna menghambat sekresi hormon per-
yang dapat memengaruhi sekresi hormon pertumbuhan, tumbuhan, hal tersebut masih belum diketahui.
kita dapat dengan mudah memahami kebingungan yang Ringkasnya, pengetahuan kita mengenai pengaturan
dihadapi oleh para ahli fisiologi dalam usaha memecah- sekresi hormon pertumbuhan tidaklah cukup untuk men-
kan misteri mengenai pengaturan sekresi hormon pertum- jelaskan suatu gambaran yang terpadu. Namun, adanya
buhan. Diketahui bahwa sekresi hormon pertumbuhan sekresi hormon pertumbuhan yang sangat banyak pada
diatur oleh dua faktor yang disekresikan di hipotalamus saat kelaparan dan efek jangka panjangnya yang penting
dan kemudian diangkut ke kelenjar hipofisis anterior me- dalam meningkatkan sintesis protein dan pertumbuhan
lalui pembuluh portal hipotalamus-hipofisial. Kedua fak- jaringan, kita dapat mengemukakan hal-hal berikut ini:
tor tersebut adalah hormon-pelepas hormon pertumbuhan pengatur utama sekresi hormon pertumbuhan jangka
dan hormon penghambat hormon pertumbuhan (iuga di- panjang adalah keadaan nutrisi jaringan itu sendiri dalam
sebut s om atost atin). Keduanya merupakan polipeptida; waktu jangka panjang, terutama kadar nutrisi proteinnya.
GHRH terdiri atas 44 asam amino, dan somatostatin, ter- Artinya, keadaan defisiensi nutrisi atau kebutuhan jaring-
diri atas 14 asam amino. an akan protein selular yang berlebihan-contohnya, se-
Bagian hipotalamus yang menyebabkan sekresi GHRH sudah melakukan latihan yang berat saat keadaan nutrisi
adalah nukleus ventromedial; daerah ini merupakan daerah otot tidak dicukupi-dengan cara tertentu akan meningkat-
hipotalamus yang sama yang peka terhadap konsentrasi kan kecepatan sekresi hormon pertumbuhan. Kemudian
glukosa, menyebabkan rasa kenyang pada keadaan hiper- hormon pertumbuhan akan meningkatkan sintesis protein
glikemi dan rasa lapar pada keadaan hipoglikemi. Sekresi baru dan pada saat yang sama, akan mempertahankan pro-
somatostgtin diatur oleh daerah lain yang berdekatan di tein yang memang sudah ada di dalam sel.
hipotalamus. Oleh karena itu, tampaknya cukup beralasan
untuk mempercayai bahwa beberapa sinyal yang sama
yang mengubah naluri perilaku makan seseorang juga Kelainan Sekresi Hormon
akan mengubah kecepatan sekresi hormon pertumbuhan. Pertumbuhan
Dengan cara yang sama, sinyal hipotalamus yang Ponhipopituitorisme. Istilah ini berarti penurunan
menggambarkan emosi, stres, dan trauma, semuanya sekresi seluruh hormon hipofisis anterior. Berkurangnya
dapat memengaruhi pengaturan hipotalamus terhadap sekresi ini dapat kongenital (timbulnya sejak lahir), atau
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oleh Hipotalamus .973

dapat timbul secara mendadak atau perlahan pada masa seluruhnya atau hampir seluruhnya. Penyebab ketiga
kehidupan, paling sering disebabkan oleh tumor hipofi- adalbh trombosis pembuluh darah hipofisis. Kelainan ini
sis yang merusak kelenjar hipofisis. kadangkala timbul pada ibu yang menderita syok sirku-
lasi sesudah melahirkan bayi.
Dworfisme. Sebagian besar dwarfisme disebabkan
Efek kelainan panhipopituitarisme pada orang de-
oleh defisiensi sekresi kelenjar hipofisis anterior yang
wasa umumnya adalah (1) hipotiroidisme, (2) berku-
menyeluruh (panhipopituitarisme) selama masa kanak-
rangnya produksi glukokortikoid oleh kelenjar adre-
kanak. Pada umumnya,,pertumbuhan bagian-bagian
nal, dan (3) tertekannya sekresi hormon gonadotropin
fisik tubuh sesuai satu sama lainnya; namun kecepatan
sehingga fungsi seksual hilang. Jadi, pasien tampak
pertumbuhannya sangat menurun. Seorang anak yang
letargik (karena hormon tiroidnya kurang) dan berat
sudah berumur l0 tahun dapat mempunyai pertumbuhan
badannya bertambah (karena pengangkutan lemak oleh
tubuh seorang anak yang berumur 4 sampai 5 tahun, se-
hormon pertumbuhan, adrenokortikotropin, adrenokor-
dangkan bila orang yang sama mencapai umur 20 tahun
tikal dan hormon tiroid menurun) serta semua fungsi
dapat mempunyai pertumbuhan tubuh seorang anak
seksualnya hilang. Kecuali kelainan fungsi seksualnya,
yang berumur 7 sampai 10 tahun.
biasanya pasien ini dapat diobati secara memudskan
Pasien dwarfisme panhipopituitarisme tidak me-
dengan pemberian hormon adrenokortikal dan hormon
lewati masa pubertas dan pasien tersebut tidak pernah
tiroid.
dapat menyekresi hormon gonadotropin dalam jumlah
yang cukup guna peftumbuhan fungsi seksual dewasa.
Gigonlisme. Kadangkala, sel asidofilik, sel pemben-
Akan tetapi, sepertiga pasien dwarfisme hanya meng-
tuk-hormon pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior
alami defisiensi hormon pertumbuhan saja; pasien se-
menjadi sangat aktif, dan kadangkala bahkan dapat tim-
perti ini mengalami pematangan seksual dan adakala-
bul tumor asidofilik di dalam kelenjar ini. Akibatnya,
nya dapat juga bereproduksi. Pada satu tipe dwarfisme
diproduksi banyak sekali hormon pertumbuhan. Seluruh
(yakni pada suku pigmi Afrika dan Ldvi-Lorain dwarf),
jaringan tubuh tumbuh dengan cepat sekali, termasuk
kecepatan sekresi hormon pertumbuhannya normal atau
tulang. Bila keadaan ini terjadi sebelum masa remaja,
tinggi, namun pasien mengalami ketidakmampuan he-
sebelum epifisis tulang panjang bersatu dengan batang
rediter untuk membentuk somatostatin C, yang meru-
tulang, tinggi badan orang tersebut akan terus mening-
pakan langkah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan
kat sehingga menjadi seperti raksasa-tinggi badan da-
melalui hormon pertumbuhan.
pat mencapai 8 kaki.
Pengobatan dengan Hormon Pertumbuhan Ma- Biasanya raksasa ini juga menderita hiperglikemi,
nu.sla. Hormon pertumbuhan dari spesies hewan yang dan sel-sel beta dalam pulau Langerhans pankreas cen-
berbeda memiliki sifat yang berbeda satu sama lain, derung berdegenerasi karena sel-sel ini menjadi terlalu
sehingga satu jenis hormon pefiumbuhan berfungsi me- aktif akibat hiperglikemi. Akibatnya, kira-kira 10 persen
nimbulkan pertumbuhan hanya pada satu spesies hewan pasien raksasa ini akhirnya benar-benar menderita dia-
saja atau pada hewan yang sangat erat hubungannya betes melitus.
dengan spesies tersebut. Karena alasan inilah, maka Pada sebagian besar raksasa ini, pada akhirnyajuga
preparat hormon pertumbuhan yang berasal dari hewan akan menderita panhipopituitarisme bila tetap tidak dio-
tingkat rendah (kecuali dari beberapa primata tertentu) bati, sebab gigantisme biasanya disebabkan oleh adanya
tidak efektif bila digunakan untuk manusia. Oleh kare- tumor pada kelenjar hipofisis yang tumbuh terus sampai
na itu, untuk membedakan hormon pertumbuhan yang merusak kelenjarnya sendiri. Defisiensi menyeluruh dari
asalnya dari manusia, jenis hormon pertumbuhan terse- hormon pertumbuhan biasanya menyebabkan kematian
but disebut hormon pertumbuhan manusia. pada awal masa dewasa. Akan tetapi, begitu gigantis-
Dahulu, karena preparat hormon pertumbuhan ha- me ini didiagnosis, efek selanjutnya sering kali dapat di'
rus diambil dari kelenjar hipofisis manusia, sulit seka- hambat dengan membuang tumor melalui bedah mikro
li memperoleh hormon peftumbuhan manusia dalam atau dengan menyinari kelenjar hipofisis.
jumlah yang cukup guna mengobati pasien defisiensi
hormon pertumbuhan, kecuali yang dilakukan untuk Akromegoli. Bila tumor asidofi lik timbul sesudah masa
penelitian. Namun, sekarang hormon pertumbuhan su- remaja-yakni, sesudah epifisis tulang panjang bersatu
dah dapat disintesis oleh bakteri Escherichia coli seba- dengan batang tulang-maka orang itu tidak dapat tum-
gai keberhasilan penggunaan teknik DNA rekombinan. buh lebih tinggi lagi; namun tulangnya dapat menjadi
Oleh karena itu, hormon ini sekarang sudah tersedia lebih tebal dan jaringan lunaknya dapat terus tumbuh.
cukup banyak untuk dipakai dalam pengobatan. Pasien Keadaan ini, seperti yang digambarkan pada Gambar
dwarfisme yang hanya menderita defisiensi hormon per- 75-8, disebut sebagai akromegali. Pembesaran tampak
tumbuhan saja dapat sembuh sempurna bila diobati se- jelas terutama pada tulang-tulang tangan dan kaki serta
jak dini. Tampaknya hormon pertumbuhan manusia ini pada tulang membranosa, termasuk tulang tengkorak,
mungkin cukup bermanfaat bagi pengobatan kelainan hidung, penonjolan tulang dahi, tepi supraorbita, rahang
metabolik lainnya, sebab hormon ini mempunyai fungsi bagian bawah, dan bagian tulang vertebra., sebab per-
metabolik yang Iuas. tumbuhan tulang-tulang ini tidak berhenti pada masa
remaja. Akibatnya, tulang rahang bagian bawah tampak
Ponhipopituitorisme podo Orong Dewoso. menonjol ke depan, kadangkala sampai setengah inci ke
Panhipopituitarisme yang pertama kali iimbul pada depan, dahi menyempit ke depan sebab pertumbuhan
masa dewasa sering kali disebabkan oleh salah satu dari tepi supraorbita yang berlebihan, hidung membesar
tiga kelainan yang umum: Dua tumor, yaitu kraniofa- sampai dua kali ukuran normal, kakinya membutuhkan
ringioma dan tumor kromofob, dapat menekan kelenjar sepatu berukuran 14 atau yang lebih besar, dan jari-ja-
hipofisis sehingga fungsi sel-sel hipofisis anterior rusak rinya menjadi sangat tebal sehingga ukuran tangannya
974 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

GAMBAR 75-8. Pasien


akromegali.

sampai dua kali ukuran normal. Selain efek-efek ini,


perubahan pada vertebra biasanya menyebabkan orang
Kelenjar Hipofisis Posterior
itu bungkuk, yang secara klinis disebut sebagai kifosis. dan Hubungannya dengan
Akhirnya, banyak organ.jaringan lunak, seperti lidah, Hipotalamus
hati, dan khususnya ginjal, sangat membesar.
K e I enj ar hip ofis is p o s t er i or, yang juga disebut neur o h ip o-
Penurunon Sekresi Hormon Perlumbuhon
fisis,terutama terdiri dari sel-sel seperti-glia yang disebut
Kemungkinon Berperon dolom Menyebobkon pituisit. Pituisit ini tidak menyekresikan hormon; sel ini
Proses Penuoon
hanya bekerja sebagai struktur penunjang bagi banyak
'Pada orang yang tidak mampu lagi untuk menyekresi-
sekali serabut saraf terminal dan ujung saraf terminal
kan hormon pertumbuhan, beberapa proses penuaannya
dari jaras sarafyang berasal dari nukleus supraoptik dan
mengalami percepatan. Contohnya, seseorang berusia
50 tahun, yang tidak mempunyai hormon pertumbuhan nukleus paraventrikular di hipotalamus, seperti tampak
selama bertahun-tahun mungkin akan memiliki penam- pada Gambar 7 5-9 . Jaras saraf ini berj alan menuj u ke neu-
pilan seperti orang yang berusia 65 tahun. Tampilannya rohipofisis melalui tangkai hipofisis (tangkai pituitari).
yang lebih tua tampaknya terutama akibat penurunan Bagian akhir saraf ini merupakan kenop bulbosa yang
penimbunan protein di sebagian besar jaringan tubuh mengandung banyak granula sekretorik. Bagian ujung ini
dan peningkatan penimbunan lemak jaringan tersebut. terletak pada permukaan kapiler, tempat granula tersebut
Pengaruh fisik dan fisiologisnya adalah meningkatnya menyekresikan dua hormon hipofisis posterior: (1) hor-
pengerutan kulit, menurunnya kecepatan fungsi bebera-
mon antidiuretik (ADH), juga disebut sebagai vasopresin,
pa organ, dan berkurangnya massa dan kekuatan otot.
dan (2) oksitosin.
Sejalan dengan bertambah tuanya seseorang, kon-
sentrasi hormon pertumbuhan plasma rata-rata berubah Bila tangkai hipofisis dipotong di atas kelenjar hipo-
kira-kira sebagai berikut: fiSis tetapi seluruh hipotalamusnya dibiarkan utuh, hor-
mon hipofisis posterior akan terus disekresikan secara
ng/ml normal, sesudah mengalami penurunan sekresi semen-
5 sampai 20 tahun 6 tara selama beberapa hari; kemudian hormon-hormon
20 sampai 40 tahun 3 tersebut disekresikan oleh ujung serabut yang terpotong
40 sampai 70 tahun 1,6 yang terletak di dalam hipotalamus dan bukan oleh ba-
gian akhir sarafyang terletak di dalam kelenjar hipofisis
Jadi, sangat mungkin bahwa beberapa efek penuaan posterior. Hal ini terjadi karena pada awalnya hormon
yang normal disebabkan oleh pengurangan sekresi hor-
disintesis di dalam badan sel nukleus supraoptik dan
mon pertumbuhan. Bahkan, berbagai penelitian rnenge-
nukleus paraventrikular dan kemudian bergabung de-
nai terapi hormon pertumbuhan pada orang tua menun-
jukkan tiga efek penting yang menunjukkan kerja anti ngan protein "pembawa" yang disebut ndurofisin akan
penuaan: (l) peningkatan timbunan protein di dalam tu- diangkut ke ujung sarafdi dalam kelenjar hipofisis pos-
buh, terutama di dalam otot; (2) penurunan penimbunan terior, dan untuk dapat mencapai kelenjar itu dibutuhkan
lemak; dan (3) perasaan meningkatnya energi. waktu beberapa hari.
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oleh Hipotalamus 975

dan karena itu mempermudah keluarnya air yang sangat


banyak ke dalam urin, yang juga menyebabkan urin
menjadi sangat encer. Sebaliknya, blla ada ADH, maka
permeabilitas tubulus dan duktus koligentes terhadap
air sangat meningkat dan menyebabkan sebagian besar
air direabsorbsi sewaktu cairan tubulus melewati duktus
Kiasma optikum
koligentes, sehingga air yang disimpan dalam tubuh akan
lebih banyak dan menghasilkan urin yang sangat pskat.
TraKus Mekanisme yang tepat mengenai kerjaADH pada duk-
hipotalamus-
tus untuk meningkatkan permeabilitas duktus koligentes
hipofisis
hanya diketahui sebagian. Tanpa ADH, membran luminal
sel epitel tubulus pada duktus koligentes hampir tidak per-
Hipofisis posterior
meabel terhadap air. Akan tetapi, di dalam membran sel,
Hipofisis anterior terdapat sejumlah besar vesikel khusus yang mempunyai
pori-pori yang sangat permeabel terhadap air, yang dise-
but aquaporin Bila ADH bekerja pada sel, ADH mula-
GAMBAR 75-9. Pengaturan hipofisis posterior oleh hipotalamus mula akan bergabung dengan reseptor membran yang
mengaktifkan adenilil siklase dan menyebabkan pemben-
tukan oAMP di dalam sitoplasma sel tubulus. cAMP ini
ADH dibentuk terutama di dalam nukleus supraoptik, menyebabkan fosforilasi elemen di dalam vesikel khusus,
sedangkan ol<sitosin dibentuk terutama di dalam nukleus yang kemudian menyebabkan vesikel masuk ke dalam
paraventrikuiar. Masing-masing nukleus ini dapat men- membran sel apikal, sehingga menyediakan banyak dae-
sintesis hormon kedua kira-kira seperenam dari hormon rah yang bersifat permeabel terhadap air. Semua proses
primemya. ini terjadi dalam waktu 5 sampai 10 menit. Kemudian,
Bila impuls saraf dijalarkan sepanjang serabut yang bila tidak ada ADH, seluruh proses berbalik dalam waktu
berjalan dari nukleus supraoptik atau nukleus paraven- 5 sampai 10 menit berikutnya. Jadi, proses ini secara se-
trikel, hormon segera dilepaskan dari granula sekretorik mentara menyediakan banyak pori baru yang memperrnu-
di ujung saraf melalui mekanisme sekresi yang biasa, dah difusi bebas air dari cairan tubulus melewati sel epitel
yakni dengan cara eksositosls, dan akan diabsorbsi oleh tubulus dan masuk ke dalam cairan interstisial ginjal. Ke-
kapiler di dekatnya. Neurofisin dan hormon disekresi se- mudian air diabsorbsi dari tubulus dan duktus koligentes
cara bersamaan, namun-karena keduanya berikatan secara dengan cara osmosis, seperti yang telah dijelaskan di Bab
longgar, keduanya hampir dengan segera terpisah. Belum 28 dalam hubungannya dengan mekanisme pemekatan
diketahui apa fungsi. neurofisin setelah meninggalkan urin oleh ginjal.
ujung saraf,.

Pengaturan Produksi ADH


Struktur Kimia ADH dan Oksitosin Pengoluron Osmosis. Bila larutan elektrolit yang pe-
kat disuntikkan ke dalam arteri yang menyuplai hipota-
Oksitosin dan ADH (vasopresin) merupakan polipepti- lamus, neuron ADH yang terdapat di dalam nukleus su-
da yang mengandung sembilan asam amino. Rangkaian
praoptik dan paraventrikular segera menjalarkah impuls
asam aminonya adalah sebagai berikut:
ke kelenjar hipofisis posterior agar melepaskan banyak
Vasopresin : Cys-Tyr-Phe-Gln-Asn-Cys-Pro-Arg- ADH ke dalam sirkulasi darah, kadang-kadang pening-
ClyNH, katan sekresi ADH dapat mencapai 20 kali dari normal.
Oksitosin : Cys-Tyr-Ile-Gln-Asn-Cys-Pro-Leu-GlyNH,
Sebaliknya, penyuntikkan larutan yang encer ke dalam
Perhatikan bahwa kedua hormon ini hampir identik arteri akan menyebabkan penghentian impuls sehingga
kecuali pada vasopresin, fenilalanin dan arginin meng- sekresi ADH hafnpir terhenti sama sekali. Jadi, dalam
gantikan isoleusin dan leusin pada molekul oksitosin. waktu beberapa menit saja, konsentrasi ADH dalam cair-
Kesamaan kedua moiekul ini menjelaskan kesamaan an tubuh dapat berubah dari sedikit menjadi banyak, atau
sebagian fungsi keduanya.
sebaliknya.
Cara pengaturan sekresi ADH oleh konsentrasi osmo-
Fungsi Fisiologis ADH tik cairan ekstrasel masih belum diketahui secara tepat.
Namun, di suatu tempat di hipotalamus atau di dekat
Penyuntikan sejumlah ADH yang sangat sedikit-sebe- hipotalamus, terdapat reseptor neuron yang sudah dimo-
sar 2 nanogram-dapat menyebabkan berkurangnya difikasi yang disebut osmoreseptor. Bila cairan ekstrasel
ekskresi air oleh ginjal (antidiuresis). Efek antidiuretik menjadi terlalu pekat, cairan akan ditarik dengan cara
ini telah dibahas secara terperinci di Bab 28. Singkatnya, osmosis keluar dari sel osmoreseptor, sehingga ukuran-
bila hormon ADH ini tidak ada, rnaka tubulus dan duktus nya berkurang dan menimbulkan sinyal saraf yang tepat
koligentes hampir tidak permeabel terhadap air, sehingga di dalam hipotalamus agar menghasilkan sekresi ADH
mencegah reabsorpsi air dalam jumlah yang signifikan tambahan. Sebaliknya, bila cairan ekstrasel menjadi ter-
976 UNIT XMndokrinologi dan Reproduksi

lalu encer, air bergerak dengan cara osmosis ke arah yang oksitosin selama proses pelahiran. (2) Jumlah oksitosin
berlawanan, yaitu masuk ke dalam sel, dan menurunkan dalam plasma meningkat selama persalinan, terutama
sinyal untuk sekresi ADH. Walaupun beberapa peneliti pada akhir persalinan. (3) Perangsangan serviks pada he-
meyakini letak osmoreseptor di dalam hipotalamus itu wan yang hamil membangkitkan sinyal saraf yang berja-
sendiri (bahkan mungkin di dalam nukleus supraoptik lan menuju hipotalamus dan menyebabkan peningkatan
sendiri), peneliti lainnya meyakini bahwa osmoreseptor sekresi oksitosin. Efek ini dan mekanisme yang mungkin
terletak di dalam organum vaskulosum, suatu struktur membantu persalinan ini akan dibicarakan di Bab 82.
kaya pembuluh darah yang terletak di ventrikel ketiga
pada dinding anteroventralnya. Oksitosin Membontu Pengeluoron Air Susu Me-
Tanpa menghiraukan mekanismenya, cairan tubuh lolui Poyudoro. Oksitosin juga berperan sangat penting
yang pekat akan merangsang nukleus supraoptik, sedang- dalam proses laktasi-suatu peran yang jauh lebih dipa-
kan cairan tubuh yang encer akan menghambatnya. Ter- hami daripada peran oksitosin dalam persalinan. Pada saat
dapat sistem pengaturan umpan balik yang dapat menga- laktasi, oksitosin menyebabkan timbulnya pengiriman air
tur tekanan osmotik total cairan tubuh. susu dari alveoli ke duktus payudara sehingga dapat di-
Penjelasan lebih lanjut mengenai peran ADH dalam isap oleh bayi.
mengatur fungsi ginjal dan osmolalitas cairan tubuh telah Mekanismenya adalah sebagai berikut: Stimulus isap-
dijelaskan di Bab 28. an pada puting susu menimbulkan sinyal yang dijalarkan
melalui saraf sensorik ke neuron oksitosin yang ada di
dalam nukleus paraventrikular dan supraoptik di hipota-
Efek Vasokonstriktor dan
lamus, yang menyebabkan timbulnya pelepasan oksitosin
Penekan dari ADH, dan Peningkatan
Sekresi ADH yang Disebabkan oleh oleh kelenjar hipofisis posterior. Selanjutnya oksitosin
Volume Darah yang Rendah diang\ut oleh darah ke payudara untuk menimbulkan
kontraksi sel mioepitel yang terletak di luar dan untuk
Karena dengan konsentrasi ADH yang sangat kecil saja
membentuk kisi-kisi di sekitar alveoli kelenjar payudara.
dapat menyebabkan peningkatan penahanan air oleh gin-
jal, konsenhasi ADH yang lebih tinggi mempunyai efek Dalam waktu kurang dari satu menit sesudah pengisapan
yang kuat untuk menyebabkan konstriksi arteriol di selu-
dimulai, air susu mulai mengalir. Mekanisme ini disebut
sebagai pengaliran susu (milk letdown) atau ejel<si susu
ruh tubuh sehingga meningkatkan tekanan arteri. Karena
(milk ejection). Proses ini akan dibicarakan di Bab 82 se-
alasan inilah, ADH mempunyai nama lain, yaitu vaso-
hubungan dengan proses laktasi.
presin.
Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi
ADH menjadi kuat adalah penurunan volume darah. Ke- Kepustakaan
adaan ini terjadi secara hebat terutama saat volume darah
turun 15 sampai 25 persen, atau lebih; kecepatan sekresi Antunes-Rodrigues J, de Castro M, Elias LL, et al; Neuroendo-
kadang-kadang meningkat sampai 50 kali dari normal. crine control of bodyfluid metabolism. Physiol Rev 84:169,
2004.
Penyebabnya adalah sebagai berikut.
Besser GM, Thorner MO: Comprehensive Clinical Endocrinol-
Atrium mempunyai reseptor regangan yang dieksitasi
ogy, jrd ed. Philadelphia: Mosby, Elsevier Science Limited,
oleh pengisian yang berlebihan. Bila reseptor regangan 2002.
ini tereksitasi, reseptor akan mengirimkan sinyal ke otak Burbach JP, Luckman SM, Murphy D, Gainer H: Gene regu-
agar menghambat sekresi ADH. Sebaliknya, bila reseptor lation in the magnocellular hypothalamoneurohypophysial
tidak tereksitasi akibat pengisian yang tidak penuh, akan syslem. Physiol Rev 81; 1 197, 2001.
terjadi proses yang berlawanan, yaitu peningkatan sekresi Butler AA, Le Roith D: Control of growth by the somatropic
ADH yang sangat besar. Penurunan regangan baroresep- axis: growth hormone and the insuline-like growth fac-
tor di daerah karotis, aorta, dan paru juga merangsang tors have related and independent roles. Annu Rev Physiol
63:141,2001.
sekresi ADH. Untuk keterangan yang lebih rinci menge-
Cunlmings DE, Merriam GR; Growth hormone therapy in
nai mekanisme umpan balik tekanan-volume darah ini,
adults. Annu Rev Med 54:513, 2003.
lihat Bab 28. Dattani M, Preece M: Growth hormone defciency and related
disorders: insights into causation, diagnosis, and treatment.
Lancet 363:1977, 2004.
Hormon Oksitosik Dunn AJ, Swiergiel AH, Palamarchouk V: Brain circuits in-
Oksilosin Menyebobkqn Konlroksi podo Ulerus volved in c orticotropin-releasing factor-norepinephrine in-
yong Homil. Hormon oksitosin, sesuai dengan namanya, teractions during sress. Ann N Y Acad Sci 1018 25, 2001.
Edmondson SR, Thumiger SP, Il/erther GA, IVraight CJ: Epider-
sangat kuat merangsang uterus yang hamil, terutama pada
mal homeostasis: the role of the growth hormone and insu-
akhir kehamilan. Oleh karena itu, banyak ahli kebidanan line-like growthfactor systems. Endou Rey 24:737, 2003.
yang meyakini bahwa hormon ini setidaknya berperan se- Eugster EA, Pescovitz OH: Gigantism. J Clin Endocrinol Metab
bagian dalam persalinan bayi. Hal ini ditunjang dengan 84:4379, 1999.
fakta-fakta berikut: (1) Pada hewan yang hipofisisnya Freeman ME, Kanyicska B, Lerant A, Nagy G. Prolactin: struc-
telah dipotong (hipofisektomi), lama waktu persalinan- ture, function, and regulation o/ secretion. Physiol Rev
nya memanjang, menunjukkan adanya kemungkinan efek 80: t 523, 2000.
BAB 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya ole;h Hipotalamus 977

Gimpl G, Fahrenholz F: The oxytocin receptor system: struc- Moenter SM, Defazio M, Straume M, Nunemaker CS: Steroid
ture, function, and re gulation. Physiol Rev I I ; 629, 2 00 t. regulation ofGnRH neurons. Ann N Y Acad Sci 1007:143,
Goldspink G: Age-related muscle loss and progressive dysfunc- 2003.
tion in mechanosensitive growth factor signaling. Ann N Y Murray RD: Adult growth hormone replacement: current under-
Acad Sci 1019:294, 2004. standing. Cun Opin Pharmacol 3.642,2003.
Isley IYL: Growth hormone therapy for adults: not ready for Nielsen S, Frokiaer J, Marples D, et al: Aquaporins inthe kidney:
prime time? Ann Intern Med I 37: 190, 2002. from molecules to medicine. Physiol Rev 82:205, 2002
Larsen PR. Kronenberg HM, Melmed S, Polonsky KS: Ifiilliams Paisley AN, Trainer PJ: Medical treatment in acromegaly. Curr
Textbook of Endocrinolog, 10th ed. Philadelphia: IIB 'Opin Pharmacol 3.672, 2003.
Saunders,2003. Stricker EM, Sved AF: Controls of vasopressin secretion and
Lohmeier TE: Neurohypophysial hormone. Am J Physiol Regul thirst: similarities end dissimilarities in signals. Physiol Be-
Integr Comp Physiol 285 : R7 I 5, 2003. hav 77:731, 2002
Longo VD, Finch CE: Evolutionary medicine; from dwarf model
systems to healthy centenarians? Science 299; l 3,12, 2003.
B, A', S 76
Hdrmoh' Metab,olik Tiroid

Keler,rjar tiroid, terletak tepat di bawah laring pada


kedua sisi dan sebelah anterior trakea, merupakan
salah satu kelenjar endokrin terbesar, normalnya me-
miliki berat 15 sampai 20 gram pada arang dewasa.
Tiroid menyekresikan dua fitracam hormonutama,
(\)
yekrli titahsin dat tr;;oaofiranin {IJ. Kedua hor-
rnon ini sangat meningkatkan kecepatan metabolisme
tubuh, Kekurangan total sekresi titcid biasanye me-
nyebab:kan psff]rrrilan lceeepatan metabolisme basal kira-kira 40 sampai 50 persen
dibarvalr,normal, dan bila kelebihan sekresi tiroid sangat hebat dapat meningkaikan
liecepatan vnstabslisme basal sampai setinggi 60 sampai 100 persen di atas Ronnal.
Sekresi kete,Aja{,tfuoid terutama diatur oleh hormon perangsctng:tirsid {TSN) ywlg
disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
Kelenjartiroid juga menyekresikan kalsitonin, hormon yang penting bagi metabo-
lisme kalsiumr yang akan dibicarakan lebih la4jut di Bab 79
Tujuan bab ini adalah untuk membicarakan pembenrukan dan sekresi hormon
tiroid. fungsi metabolisme dan pengaluran sekresinya.

, , '. S| sis dan $ekr'esi Hormon Metabolik Tiroid


, ., , Kira*ira93 persen honnon-hormon aktif metabolisme yang disekresikan oleh kelen-
,,,,,,
'' ,'' I r, ' jartiroi{adalahtirotcsindan7persenadalah triiodoliranin Akantetapi,hampirsemua
'. I ,,' , -,, iirg'ksin'.a*nirnya akan diubah menjadi triiodotironin di dalam jaringan, *ehingga se-
:', : ':, cara'fungsional keduanya bersifat penting. Secara kualitati{ fungsi kedua,hormon
, ' ' 'i safila, te!*pi:lng4uanya berbeda dalam kecepatan dan intensitas kerjanya. Triiodo-
,, ,, :,. .' tironin,kira-kira empat kali lebih kuat daripada tiroksin, rarnun jumlahnya di dalam
r, , ' ',',' '.,,.,'',darah,jffi lsbrh sedikit dan keberadaannya di dalam darah jauh lebih singkat daripada
tiroksin.

''" 'i'--;*olomi Fisiologi Kelenjqr Tiroid. Seperti tampak pada Gambar,?,6*1, kelenjar
,,-,i,..j,,,,.,..,,1!,1oid.@ri atas banyak sekalifotikel-f,otiket yary tertutup {diametemya,antara 100
.,,. ,",,.,.-:- isarnpai,S00,miki.ometell yang dipenuhi dengan bahan sekretorik yang disebut kotaid
,
,.',

dan dibatasirolebsel-sel epitel lcuboidygngmengeluarkan kornonnya ke bagian,folikel


,,,,,,,,, ,, ,,,r,,,,,,,,,,,,, itl{.Uasur adari toloid aAalah glikoprote inriroglobulir besar,yang *ing*doag

masuk ke da foliketr,,hotmon itu harus diabsorbs,i kembali melalui epitel {blikl


ke dalam darah" sebelum dapat berfungsi dalam rubuh. Setiap menitnya jumlah aliran
darah di dalam kelenjar tiroid kira-kira lima kati lebih besar daripada berat kelenjar
tiroid iru sendiri, yung *.*pukan suplai darah yang sama besarnya dengan bugiun
lain dalam ruUun, a"nEun pengecualian korteks aaren"ul.

978
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 979

dari darah ke dalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid.


Membran basal sel tiroid mempunyai kemampuan yang
spesifik untuk memompakan iodida secara aktif ke ba-
Sel-sel epitel kuboid
gian dalam sel. Kemampuan ini disebut penjeratan iodi-
da (iodide trapping). Pada kelenjar tiroid yang normal,
pompa iodida dapat memekatkan iodida kira-kira 30 kali
Sel-sel darah merah
dari konsentrasinya di dalam darah. Bila kelenjar tiroid
menjadi sangat aktif, maka rasio konsentrasi tadi dapat
meningkat sampai 250 kali dari nilai tersebut. Kecepatan
penjeratan iodida oleh tiroid dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yang paling penting adalah konsentrasi TSH; TSH
merangsang pompa iodida dan hipofisektomi sangat me-
ngurangi aktivitas pompa iodida di sel tiroid.

GAMBAR 76-1. Gambaran mikroskopik kelenjar tiroid, memperli-


hatkan sekresi tiroglobulin ke dalam folikelJolikel. Tiroglobulin dan Proses Kimia
Pembentukan Tiroksin
dan Triiodotironin
Yodium Dibutuhkan
untuk Pembentukan Tiroksin Pembentukon dqn Sekresi Tiroglobulin oleh Sel-
Sel Tiroid. Seperti tampak pada Gambar 76-2, sel,sel
Untuk membentuk tiroksin dalam jumlah nonnal, setiap kelenjar tiroid merupakan sel kelenjar khas yang menye-
tahunnya dibutuhkan kira-kira 50 mg yodium yang ditelan kresi-protein. Retikulum endoplasma dan alat Golgi men-
dalam bentuk iodida, atau kira-kira I mg/minggu. Agar sintesis dan menyekresi molekul glikoprotein besar yang
tidak terjadi defisiensi yodium, garam dapur yang umum disebut tiroglobulin dengan berat molekul 335.000 ke
dipakai diiodisasi dengan kira-kira I bagian natrium iodi- dalam folikel.
da untuk setiap 100.000 bagian natrium klorida. Setiap molekul tiroglobulin mengandung sekitar 70
asari amino tirosin, dan tiroglobulin merupakan substrat
Nosib lodido yong Ditelon. Iodida yang ditelan per utama yang bergabung dengan iodida untuk memben-
oral akan diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam darah
tuk hormon tiroid. Jadi, hormon tiroid terbentuk dalam
dengan pola yang kira-kira mirip dengan klorida. Bia-
molekul tiroglobulin. Hormon tiroksin dan triiodotironin
sanya, sebagian besar iodida tersebut dengan cepat di-
dibentuk dari asam amino tirosin, yang merupakan sisa
keluarkan oleh ginjal, tetapi hanya setelah kira-kira satu
bagian dari rnolekul tiroglobulin selama sintesis hormon
perlimanya dipindahkan dari sirkulasi darah oleh sel-sel
tiroid dan bahkan sesudahnya sebagai hormon yang di-
kelenjar tiroid secara selektif dan dipergunakan untuk sin-
simpan di dalam koloid folikular.
tesis hormon tiroid.

Oksidosi lon lodidq. Tahap peftama yang penting


Pompa lodida dalam pembentukan hormon tiroid adalah perubahan
(Penjerata n [Trappingl lodida) ion iodida menjadi bentuk yodium yang teroksidasi, bajk
yodium awal (nascent iodine) (I") atau l3-, yang selanjut-
Tahap pertama pembentukan hormon tiroid, seperti yang nya mampu langsung berikatan dengan asam amino tiro-
tampak pada Gambar 76-2, adalah pengangkutan iodida sin. Proses oksidasi yodium ini ditingkatkan oleh enzim

l2

l;?:"{+ lodinasi
Tc dan
penggan-
daan

GAMBAR 76-2. Mekanisme selular tiroid


T. Sekresi
untuk pengangkutan yodium, pembentukan
tiroksin dan triiodotironin dan pelepasan
tiroksin dan triiodotironin ke dalam darah.
MlT, monoiodotirosin; DIT, diiodotirosin; 7.,
triiodotironin; To, tiroksin; Tu, tiroglobulin.
980 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

e dan penyertany a hi dr o g en p er o /<s i d as e, y ang


p ero ks i d as kira seperenam bagian dari asam amino tirosin yang ada
menyediakan suatu sistem yang kuat yang mampu meng- di dalam molekul tiroglobulin.
oksidasi iodida. Enzim peroksidase terletak di bagian api- G ambar 7 6 -3 m enunj ukkan urutan tahap pros e s iodina-
kal membran sel atau melekat pada membran sel, sehingga si tirosin dan tahap akhir pembentukan dua hormon tiroid
menempatkan yodium yang teroksidasi tadi di dalam sel yang penting, tiroksin dan triiodotironin. Tirosin mula-
tepat pada tempat molekul tiroglobulin mula-mula dike- mula diiodisasi menjadi monoiodotirosin dan selanjutnya
luarkan dari alat Golgi dan melalui membran sel masuk menjadi diiodotirosin Kemudian, selama beberapa menit,
ke dalam tempat penyimpanan koloid kelenjar tiroid. Bila beberapa jam, dan bahkan beberapa hari berikutnya, ma-
sistem peroksidase ini terhambat, atau secara herediter ti- kin lama semakin banyak sisa diiodotirosin yang saling
dak terdapat di dalam sel, maka kecepatan pembentukan bergandengan (coupling) satu sama lainnya.
hormon tiroid turun sampai nol. Hasil dari reaksi penggandengan ini adalah terben-
tuknya molekul tiroksin yang tetap merupakan bagian
Proses Yodinosi Tirosin don Pembentukon Hor- dari molekul tiroglobulin. Atau dapat juga terjadi peng-
mon Tiroid-"Proses Orgonifikosi" Tiroglobulin. gandengan satu molekul monoiodotirosin dengan satu
Pengikatan yodium dengan molekul tiroglobulin disebut molekul diiodotirosin sehingga terbentuk triiodotironin,
organifkasi tiroglobulin. Bahkan sewaktu masih dalam yang merupakan kira-kira satu perlima dari jumlah hor-
bentuk molekul, yodium yang sudah teroksidasi ini akan mon akhir.
berikatan langsung tetapi sangat lambat dengan asam ami
no tirosin. Di dalam sel-sel tiroid, yodium yang teroksi- Penyimponon Tiroglobulin. Kelenlar tiroid berbeda di
dasi itu berasosiasi dengan enzim iodinase (Gambar 76- antara kelenjar endokrin lainnya dalam hal kemampuan-
2) yang menyebabkan proses di atas dapat berlangsung nya menyimpan se.iumlah besar hormon. Sesudah hormon
selama beberapa detik atau beberapa menit. Oleh karena tiroid disintesis, setiap molekul tiroglobulin mengandung
itu, dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepat- sampai 30 moiekul tiroksin, dan rala-rata terdapat sedikit
an pelepasan molekul tiroglobulin dari alat Golgi, atau se- molekul triiodotironin. Dalam bentuk ini, hormon tiroid
perti waktu disekresikan melalui bagian apikal membran disimpan di dalam folikel dalam jumlah yang cukup un-
sel ke dalam folikel, yodium akan berikatan dengan kira- tuk menyuplai tubuh dengan kebutuhan normal hormon
tiroid selama 2 sampai 3 bulan. Oleh karena itu, bila sinte-
sis hormon tiroid berhenti, efek fisiologis akibat defisiensi
hormon tersebut belum tampak untuk beberapa bulan.
,n cooH
lodinase

\_/"H2-cHNH2 -
lz + Ho
Pelepasan Tiroksin dan
Triiodotironin dari Kelenjar Tiroid
Tiroglobulin sendiri tidak dilepaskan ke dalam darah
yang bersirkulasi dalam jumlah yang bermakna; justru,
pada awalnya tiroksin dan triiodotironin harus dipecah
dari molekul tiroglobulin, dan selanjutnya hormon bebas
ini dilepaskan. Proses ini berlangsung sebagai berikut:
l: Permukaan apikal sel-sel tiroid menjulurkan pseudopo-
Ho cooH
< U ,\"r,-"^NH2- dia mengelilingi sebagian kecil koloid sehingga terben-
tukvesikel pinositik yang masuk ke bagian apeks sel-sel
I
ffiffi
Monoiodotirosin+ Diiodotirosin ---''
tiroid. Kemudian lisosom pada sitoplasma sel segera
bergabung dengan vesikel-vesikel ini untuk membentuk
-,*w
vesikel-vesikel digestif yang mengandung enzim-enzim
t_t_ pencernaan yang berasal dari lisosom yang sudah bercam-
r"--O-"--scH2-cHNH2-cooH pur dengan bahan koloid tadi. Beragam prote as e yang ada
di antara enzim-ervim ini akan mencemakan molekul-
l- molekul tiroglobulin dan akan melepaskan tiroksin dan
*'* triiodotironin dalam bentuk bebas. Kedua honnon bebas
Diiodotirosin + Diiodotirosin
ini selanjutnya akan berdifusi melewati bagian basal sel-

,"p" tlcH2-.HNH2-
sel tiroid ke pembuluh-pembuluh kapiler di sekelilingnya.
l- Jadi, dengan demikian hormon tiroid dilepaskan ke dalam
cooH darah.
Kira'kira tiga perempat dari tirosin yang telah diio-
'
I -^., -- -'*
ffi#ffii"dffi dinasi di dalam tiroglobulin tidak akan pernah menjadi
homon tiroid tetapi akan tetap sebagai monoiodotirosin
GAMBAR 76-3. Proses kimia pembentukan tiroksin dan triio- atau diiodotirosin. Selama terjadinya proses pencemaan
dotironin. molekul-molekul tiroglobulin untuk melepaskan tiroksin
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 981

dan triiodotironin, tirosin yang sudah mengalami iodinasi


ini juga dilepaskan dari sel-sel tiroid. Akan tetapi, tirosin t,
tidak disekresikan ke dalam darah. Sebaliknya, dengan fi+i0
bantuan enzim deiodinase, yodium dilepaskan dari tiro- IE
o
sin sehingga akhimya membuat semua yodium ini cukup o
.cl
tersedia di dalam kelenjar kembali untuk membentuk hor- o
mon tiroid tambahan. Pada kelainan kongenital yang ti- E+s
o-
dak memiliki enzim deiodinase, banyak orang sering kali =o
.o
mengalami defi siensi yodium irkibat gagalnya pembentuk- IE
c.l
an kembali proses tersebut.

=0
(E
Kecepolon Sekresi Tiroksin don Triiodotironin J 20
Horion. Kira-kira 93 persen hormon tiroid yang dilepas- Hari
kan oleh kelenjar tiroid biasanya adalah tiroksin dan GAMBAR 76-4. Perkiraan pemanjangan efek pada taju metabo-
hanyaT persen adalah triiodotironin. Akan tetapi, selama Iik basal yang disebabkan oleh pemberian hormon tiroksin dosis
beberapa hari berikutnya, separuh dari tiroksin secara besar.
perlahan dideiodinasi untuk membentuk triiodotironin
tambahan. Oleh karena itu, hormon yang akhirnya diang-
kat dan dipergunakan oleh jaringan terutama adalah tri- aktivitas tiroksin, maka secara progresif aktivitas itu
iodotironin, dengan jumlah total kira-kira 35 mikrogram akan meningkat dan dalam waktu l0 sampai 12hari akan
triiodotironin per hari. mencapai keadaan maksimum, seperti yang tampak pada
Gambar 76-4. Sesudah itu, aktivitasnya menurun dengan
waktu paruh kira-kira 15 hari. Beberapa bagian aktivitas-
Pengangkutan Tiroksin nya akan menetap selama 6 minggu sampai 2 bulan sesu-
dan Triiodotironin ke Jaringan dahnya.
Kerja triiodotironin timbul kira-kira empat kali lebih ce-
Pengikoton Tiroksin don Triiodotironin dengon pat daripadakerjatiroksin, dengan periode laten yang sangat
Protein Plosmo. Sewaktu memasuki darah,99 persen singkat yakni antara 6 sampai 12 jam dan aktivitas selular
trroksin dan triiodotironin segera berikatan dengan be-. yang maksimal akan timbul dalam waktu 2 sampai 3 hari.
berapa protein plasma, yang semuanya disintesis oleh Sebagian besar periode laten dan periode pemanjang-
hati. Tiroksin dan triiodotironin ini terutama berikatan an kerja hormon-hormon ini disebabkan oleh pengikatan
dengan globulin pengikatiiroksin, tetapi dalam jumlah hormon ini dengan protein yang ada di dalam plasma dan
yang lebih sedikit dengan prealbumin pengikat-tiroksin sel-sel jaringan, yar'g kemudian diikuti dengan pelepasan
dan albumin. lambat. Akan tetapi, kita akan lihat dalam diskusi beri-
kutnya bahwa sebagian periode laten juga timbul sebagai
Tiroksin don Triiodotironin Dilepos Lombot ke akibat dari cara hormon berfungsi di dalam sel itu sendiri.
Sel-Sel Joringon. Oleh karena besamya afinitas protein
pengikat-plasma terhadap hormon tiroid, maka hormon
ini-khususnya, tiroksin-sangat lambat dilepaskan ke Fungsi Fisiologis Hormon Tiroid
sel jaringan. Kira-kira setiap 6 hari, setengah dari jumlah
tiroksin yangada di dalam darah dilepaskan ke dalam sel- Hormon Tiroid Meningkatkan
seljaringan, sedangkan setengah dari triiodotironin-oleh
Transkripsi Sejumlah Besar Gen
karena afinitasnya rendah-dilepaskan ke dalam sel-sel
kira-kira t hari. Efek yang umum dari hormon tiroid adalah untuk meng-
Sewaktu memasuki sel, sekali lagi hormon tiroksin aktifkan transkripsi inti sejumlah besar gen (Gambar 76-
dan triiodotironin ini berikatan dengan protein intrasel, 5). Oleh karena itu, sesungguhnya di semua sel tubuh,
tiroksin berikatan lebih kuat daripada triiodotironin. Oleh sejumlah besar enzim protein, protein struktural, protein
karena itu, kedua hormon sekali lagi disimpan, namun transpor, dan zat lainnya akan disintesis. Hasil akhirnya
kali ini di dalam sel-sdl targetnya sendiri, dan kedua hor- adalah peningkatan menyeluruh aktivitas fungsional di
mon ini dipakai secara lambat selama berhari-hari atau seluruh tubuh.
berm inggu-minggu.

Kebonyokon Tiroksin yong Disekresi oleh Tiroid


Hormon Tiroid Mempunyoi Onset yong Lombot Dikonversi Menjodi Triiodotironin. Sebelum bekerja
don Moso Kerjo yong [omo. Sesudah penyuntikan pada gen untuk meningkatkan transkripsi genetik, satu
tiroksin dosis besar pada manusia, maka selama dua sam- ion yodium dipindahkan dari hampir semua tiroksin, se-
pai tiga hari tidak tampak efek pada kecepatan metabo- hingga membentuk triiodotironin. Reseptor hormon tiroid
lisme, sehingga hal ini menggambarkan adanya periode intrasel mempunyai afinitas yang sangat tinggi terhadap
latenyang lama sebelum terjadi aktivitas tiroksin. Sekali triiodotironin. Akibatnya, lebih dari 90 persen molekul
982 U NIT XMndokrinologi dan Reproduksi

;. , :ll.(^:-;

i. sitoPlasma

GAMBAR 76-5. Pengaktif-


an hormon tiroid pada sel
target. Tiroksin (T) dan tri-
iodotironin (T) siap berdifusi
melalui membran sel. Ke-
banyakan To mengalami de-
iodinasi membentuk yang
\,
be ri nte raks i d eng an res e ptor
hormon tiroid, membentuk
ikatan sebagai heterodimer
dengan reseptor retinoid X,
gen yang merupakan ele-
men respons hormon tiroid.
Hal ini menyebabkan pening-
katan atau penurunan trans-
kripsi gen yang menimbul-
kan pembentukan protein,
sehingga menghasilkan res- tAliran darah ke jaringan lNa*-K*-ATPase
pons hormon tiroid sel. Pada tFrekuensi denyut jantung tKonsumsi 02
tKekuatan jantung lAbsorpsi glukosa
gambar ini ditunjukkan kerja
t Pernapasan 1 Glukoneogenesis
hormon tiroid pada sel dari tGlikogenolisis
berbagai sistem. mRNA, t Lipolisis
asam ribonukleat mesenger. tSintesis protein
IBMR

hormon tiroid yang akan berikatan dengan reseptor adalah


Hormon Tiroid Meningkotkon
triiodotiron in
Aktivitqs Metobolik Selulqr
Hormon Tiroid Mengoktivosi Resepior lnti Sel. Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme ham-
Reseptor-reseptor hormon tiroid melekat pada untaian pir seluruh jaringan tubuh. Bila sekresi hormon ini banyak
genetik DNA atau terletak berdekatan dengan rantai ge-
sekali, maka kecepatan metabolisme basal meningkat
netik DNA. Reseptor hormon tiroid biasanya membentuk sampai setinggi 60 sampai 100 persen di atas nilai nor-
heterodimer dengan reseptor retinoid X (RXR) pada ele- mal. Kecepatan penggunaan makanan sebagai energi juga
men respons hormon tiroidyang spesifik pada DNA. Saat
sangat meningkat. Walaupun kecepatan sintesis protein
berikatan dengan hormon tiroid, reseptor menjadi aktif pada saat itu juga meningkat, pada saat yang sama, ke-
dan mengawali proses transkripsi. Kemudian dibentuk se-
cepatan katabolisme protein juga meningkat. Pada orang
jumlah besar tipe RNA nessen ger yang berbeda, yang ke-
muda kecepatan peftumbuhan sangat dipercepat. Proses
mudian dalam beberapa menit atau beberapa jam diikuti mental menjadi tereksitasi, dan aktivitas banyak kelenjar
dengan translasi RNA pada ribosom sitoplasma untuk endokrin lainnya sering kali juga meningkat.
membentuk ratusan tipe protein yang baru. Akan tetapi,
tidak semua protein meningkat dengan persentase yang Hormon Tiroid Meningkolkon Jumloh don Akti-
sama-beberapa protein hanya sedikit dan yang lain se- vitos Sel Mitokondrio. Bila seekor binatang diberi baik
dikitnya sebesar enam kali lipat. Diyakini bahwa sebagian tiroksin ataupun triiodotironin, maka ukuran maupun
besar kerja hormon tiroid dihasilkan dari fungsi enzimatik jumlah mitokondria di sebagian besar sel tubuh binatang
dan fungsi lain dari protein yang baru ini. tersebut akan meningkat. Lebih lanjut, seluruh daerah
-

BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 983

perrnukaan membran mitokondria meningkat hampir ber-


Efek Hormon Tiroid pada
banding langsung dengan peningkatan laju metabolisme
seluruh sel binatang. Oleh karena itu, salah satu fungsi
Mekanisme Tubuh yang Spesifik
tiroksin yang utama adalah meningkatkan jumlah dan Efek podo Melobolisme Korbohidrol. Hormon
aktivitas mitokondria, yang selanjutnya meningkatkan tiroid merangsang hampir semua aspek metabolisme kar-
kecepatan pembentukan adenosin trifosfat (ATp) untuk bohidrat, termasuk penggunaan glukosa yang cepat oleh
membangkitkan fungsi selular. Akan tetapi, peningkatan sel, meningkatkan glikolisis, meningkatkan glukogenesis,
jumlah dan aktivitas mitokondria dapat merupakan hasil meningkatkan kecepatan absorpsi dari saluran cerna, dan
dari peningkatan aktivitas sel serta sebagai penyebab pe- bahkan juga meningkatkan sekresi insulin dengan hasil
ningkatan aktivitas sel tersebut. akhirnya adalah efeknya terhadap metabolisme karbohi-
drat. Semua efek ini rnungkin disebabkan oleh naiknya
Hormon Tiroid Meningkotkon Tronspor Aklif lon- seluruh enzim akibat hormon tiroid.
lon Melolui Membron Sel. Salah satu enzim yang
aktivitasnya meningkat sebagai respons terhadap hormon Efek podo Metobolisme Lemok. pada dasarnya
tiroid adalah Na*-K*-ATPase. Na*-Kn-ATpase ini selan- semua aspek metabolisme lemak juga ditingkatkan di
jutnya meningkatkan kecepatan transpor baik ion natrium bawah pengaruh hormon tiroid. Secara khusus, lemak se-
mapun kalium melalui membran sel di beberapa jaringan. cara cepat diangkut darijaringan lemak, yang menurunkan
Karena proses ini mempergunakan energi dan mening- cadangan lemak tubuh lebih besar daripada hampir selu-
katkan jumlah panas yang dibentuk di dalam tubuh, telah ruh elemen jaringan lain. Hormon tiroid juga meningkat-
diduga bahwa proses ini mungkin merupakan salah satu kan konsentrasi asam lemak bebas di dalam plasma dan
mekanisme peningkatan kecepatan metabolisme tubuh sangat mempercepat oksidasi asam lemak bebas oleh sel.
oleh hormon tiroid. Sesungguhnya, homon tiroid .juga
menyebabkan membran sel dari sebagian besar sel men- Efek pada Plasma dan Lemak Hali. Meningkatnya
jadi mudah dilewati oleh ion natrium, yang selanjutnya hormon tir oid
m e nur un kan kons entras i ko lestero l, fosfo-
akan mengaktifkan pompa natrium dan lebih jauh lagi lipid, dan trigliserida dalam darah, walaupun sebenamya
meningkatkan pembentukan panas. hotmon ini juga meningkatkan asam lemak bebas. Seba-
liknya, menurunnyq sekresi tiroid sangat meningkatkan
konsentrasi kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida plasma
Efek Hormon Tiroid pada Pertumbuhan dan hampir selalu menyebabkan pengendapan lemak se-
cara berlebihan di dalam hati. Sangat meningkatnya jumlah
Hotmon tiroid mempunyai efek yang umum dan efek lipid dalam sirkulasi darah pada pasien hipotiroidisme yang
yang spesifik terhadap pertumbuhan. Contohnya, sebenar- lama sering kali dihubungkan dengan timbulnya ateroskle-
nya sudah sejak lama diketahui bahwa hormon tiroid ber- rosis berat, yang telah dibicarakan di Bab 68.
guna untuk menimbulkan perubahan metamorfosis kece- Salah satu mekanisme penurunan konsentrasi koles-
bong menjadi katak. terol plasma oleh hormon tiroid adalah dengan mening-
Pada manusia, efek hormon tiroid terhadap peftumbuh-
katkan kecepatan sekesi kolesterol secara bermakna di
an lebih nyata terutama pada masa peftumbuhan anak- dalam empedu sehingga meningkatkan jumlah kolesterol
anak. Pada pasien hipotiroidisme, kecepatan pertumbuhan
yang hilang melalui feses. Suatu mekanisme yang mung-
menjadi sangat tertinggal. Pada pasien hipertiroidisme, kin terjadi unfuk meningkatkan sekresi kolesterol yaitu
peningkatan jumlah reseptor lipoprotein densitas rendah
sering kali terjadi pertumbuhan tulang yang sangat ber-
lebihan, sehingga anak tadi menjadi lebih tinggi daripada
yang diinduksi oleh hormon tiroid di sel-sel hati, yang
anak lainnya. Akan tetapi, fulang juga menjadi matang mengarah kepada pemindahan lipoprotein densitas ren-
lebih cepat dan pada umur yang muda epifisisnya sudah dah yang.cepat dari plasma oleh hati dan sekesi koles-
menutup, sehingga lama pertumbuhan lebih singkat dan terol dalam lipoprotein ini selanjutnya oleh sel-sel hati.
tinggi badan akhir semasa dewasa mungkin malahan lebih
Meningkotkon Kebutuhon Vitomin. Oleh karena
pendek.
hormon tiroid meningkatkan jumlah berbagai enzim tu-
Efek yang penting dari hormon tiroid adalah mening-
buh dan oleh karena vitamin merupakan bagian penting
katkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama ke-
dari beberapa enzim atau koenzim, maka hormon tiroid
hidupan janin dan bebeiapa tahun pertama kehidupan pas-
meningkatkan kebutuhan vitamin. Oleh karena itu, bila
calahir. Bila janin tidak dapat menyekresi hormon tiroid
sekresi hormon tiroid beriebihan maka dapat timbul de-
dalam jumlah cukup, maka pertumbuhan dan pematangan
fisiensi vitamin relatif, kecuali bila pada saat yang sama
otak sebelum dan sesudah bayi itu dilahirkan akan sangat
kenaikan kebutuhan vitarnin iru dapat dicukupi.
terbelakang dan otak tetap berukuran lebih kecil daripada
normal. Bila tidak diberi pengobatanyangspesifik dengan Meningkoikon Loju Metobolisme Bosol. Oleh
hormon tiroid selama beberapa hari atau beberapa m inggu karena hormon tiroid meningkatkan metabolisme seba-
sesudah dilahirkan, maka anak akan mengalami keterbe- gian besar sel tubuh, maka kelebihan hormon ini kadang-
lakangan mental yang menetap selama hidupnya. Kelain- .kala akan meningkatkan laju metabolisme basal setinggi
an ini akan dibicarakan secara lebih lengkap di bab ini. 60 sampai 100 persen di atas nilai normalnya. Sebaliknya,
-

984 UNIT XMndokrinologi dan Reproduksi

nyai pengaruh langsung pada eksitabilitas jantung, yang


+30
selanj utnya meningkatkan freku ensi denyut j antun g. Efek
ini sangat penting sebab frekuensi denyut jantung merupa-
$*zo
I kan salah satu tanda fisik yang sangat peka sehingga para
klinisi harus dapat menentukan apakah produksi hormon
E*to
oo tiroid pada pasien itu berlebihan atau berkurang.
c0
,9 Meningkatkan Kekuatan Jantung. Pe'ningkatan
.g-
-to aktivitas enzimatik yang disebabkan oleh peningkatan
G
o^^ produksi hormon tiroid tampaknya juga meningkatkan
> -zv kekuatan jantung bila sekresi hormon tiroid sedikit ber-
lebih. Keadaan ini analog dengan meningkatnya kekuatan
5-oo
jantung yang terjadi pada pasien demam ringan dan se-
-40 lama melakukan kerja fisik. Akan tetapi, bila peningkatan
-45 hormon tiroid itu lebih nyata, maka kekuatan otot jantung
100 200 akan ditekan oleh karena timbulnya katabolisme yang
Hormon Tiroid (pg/hari) berlebihan dalam jangka lama. Sesungguhnya, beberapa
pasien tirotoksikosis yang parah dapat meninggal karena
GAMBAR 76-6. Perkiraan hubungan antara kecepatan sekresi timbulnya dekompensasi jantung sekunder akibat kegagal-
hormon tiroid (To dan T) per hari dengan besarnya laju metabo- an miokard dan akibat peningkatan beban jantung karena
lisme basal.
meningkatnya curah j anfung.

Tekanan Arteri Normal. Setelah pemberian hormon


bila tidak ada hormon tiroid yang dihasilkan, maka laju tiroid, tekanan arteri r at a- r at a biasany a tetap berada seki-
metabolisme basal menurun sampai hampir setengah nilai tar nilai normal. Karena terdapat peningkatan aliran darah
normal. Gambar 76-6 menunjukkan perkiraan hubungan melalui jaringandiantara2 denyut jantung, maka tekanan
antara suplai hormon tiroid per harinya dan laju meta- nadi menjadi sering meningkat, bersama dengan kenaikan
bolisme basal. Agar laju metabolisme basal dapat sangat tekanan sistolik sebesar 10 sampai l5 mmHg pada hiper-
tinggi maka hormon ini dibutuhkan dalam jumlah yang tiroidisme, dan tekanan diastolik akan turun dalam jumlah
sangat banyak. yang sama.

Menurunkon Berot Bodon. Bila produksi hormon Me nin gkolko n Pernoposo n. Meningkatnya kecepat-
tiroid sangat meningkat maka hampir selalu menurunkan an metabolisme akan meningkatkan pemakaian'oksigen
berat badan, dan bila produksinya sangat berkurang maka dan pembentukan karbondioksida; efek-efek ini mengak-
hampir selalu timbul kenaikan berat badan; efek ini tidak tifkan semua mekanisme yang meningkatkan kecepatan
selalu terjadi, oleh karena hormon tiroid juga meningkat- dan kedalaman pernapasan.
kan nafsu makan, dan keadaan ini dapat meyeimbangkan
perubahan kecepatan metabolisme. Meningkolkon Motililos Soluron Cerno. Selain
meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan, seperti
yang telah dibicarakan, hormon tiroid meningkatkan baik
Efek Hormon Tiroid pada Sistem Kardiovaskular
kecepatan sekresi getah pencemaan dan pergerakan salur-
Meningkolkon Aliron Doroh don Curoh Jontung.
an cema. Hipertiroidisme seringkali menyebabkan diare.
Meningkatnya metabolisme jaringan mempercepat pe-
Kekurangan hormon tiroid dapat menimbulkan konstipasi.
makaian oksigen dan memperbanyak pelepasan jumlah
produk akhir metabolisme dari jaringan. Efek ini menye-
Efek Merongsong podo Sistem Sorof Pusot. pada
babkan vasodilatasi di sebagian besarjaringan tubuh, se-
umumnya, hormon tiroid meningkatkan kecepatan ber-
hingga meningkatkan aliran darah. Kecepatan aliran darah
pikir, tetapi juga sering menimbulkan disosiasi pikiran,
di kulit terutama meningkat oleh karena meningkatnya
dan sebaliknya, berkurangnya hormon tiroid akan menu-
kebutuhan untuk pembuangan panas dari tubuh. Sebagai
runkan fungsi ini. Pasien hipertiroid cenderung menjadi
akibat meningkatnya aliran darah, maka curah jantung
sangat cemas dan psikoneurotik, seperti kompleks ansie-
juga akan meningkat, sering kali meningkat sampai 60
tas, kecemasan yang sangat berlebihan, atau paranoia.
persen atau lebih di atas normal bila terdapat kelebihan
hormon tiroid dan turun sampai hanya 50 persen dari nor-
Efek podo Fungsi Otot. Sedikit peningkatan hormon
mal pada keadaan hipotiroidism e yang sangat berat.
tiroid biasanya menyebabkan otot bereaksi dengan kuat,
namun bila jumlah hormon ini berlebihan, maka otot-
Men ingkatkan Frekuensi Denyut Jantung. Frekuen- otot malahan menjadi lemah oleh karena berlebihannya
si denyut jantung lebih meningkat di bawah pengaruh katabolisme protein. Sebaliknya, kekurangan hormon
hormon tiroid daripada perkiraan peningkatan curah jan- tiroid menyebabkan otot sangat lamban, dan otot tersebut
tung. Oleh karena itu, hormon tiroid tampaknya mempu- berelaksasi dengan perlahan setelah kontraksi.
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 985

Tremor Otot. Salah satu gejala yang paling khas dari menderita hipertiroidisme, biasanya menderita oligo-
hipertiroidisme adalah timbulnya tremor halus pada otot. menore, yang berarti sangat berkurangnya perdarahan,
Tremor ini bukan merupakan tremor kasar seperti yang dan kadangkala timbul amenore.
timbul pada penyakit Parkinson atau pada waktu meng- Kerja hormon tiroid pada gonad tidak dapat dibatasi
gigil, sebab tremor ini timbul dengan frekuensi cepat yak- pada suatu fungsi spesifik namun mungkin disebabkan
ni 10 sampai 15 kali per detik. Tremor ini dengan mudah oleh suatu kombinasi pengaruh metabolisme langsung
dapat dilihat dengan cara menempatkan sehelai kertas di pada gonad dan juga melalui kerja umpan balik perang-
atas jari-jari yang diekstensikan dan perhatikan besamya sangan serta penghambatan melalui hormon hipofisis an-
getaran kertas tadi. Tremor ini dianggap disebabkan oleh terior yang mengendalikan fungsi-fungsi seksual.
bertambahnya kepekaan sinaps saraf di daerah medula
yang mengatur tonus otot. Tremor ini merupakan cara
yang penting untuk memperkirakan tingkat pengaruh hor- Pengaturan Sekresi
mon tiroid pada sistem saraf pusat. Hormon Tiroid
Untuk menjaga agar tingkat aktivitas metabolisme dalam
Efek podo Tidur. Oleh karena efek yang melelahkan
tubuh tetap normal, maka setiap saat harus disekresikan
dari hormon tiroid pada otot dan sistem saraf pusat, maka
hormon tiroid dengan jumlah yang tepat, dan agar hal ini
pasien hipertiroid sering kali merasa lelah terus-menerus;
dapat tercapai, ada mekanisme umpan balik spesifik yang
tetapi karena efek eksitasi dari hormon tiroid pada sinaps,
bekerja melalui hipotalamus dan kelenjar hipofisis ante-
timbul kesulitan tidur. Sebaliknya, somnolen yang berat
rior untuk mengatur kecepatan sekresi tiroid. Mekanisme
merupakan gejala khas hipotiroidisme, diserlai dengan
ini adalah sebagai berikut:
waktu tidur yang berlangsung selama 12 sampai 14 jam
sshari.
TSH (dori Kelenjor Hipofisis Anlerior) Meningkot'
kqn Sekresi Tiroid. TSH, yang juga dikenal sebagai
Efek podo Kelenjor Endokrin Loin. Meningkatnya tirotropiTt, merupakan salah satu hormon kelenjar hipofi-
hormon tiroid meningkatkan'kecepatan sekresi sebagian sis anterior, yaitu suatu glikoprotein dengan berat molekul
besar kelenjar endokrin lain, tetapi hormon ini juga me- kira-kira 28.000. Hormon ini, yang juga telah dibicarakan
ningkatkan kebutuhan jaringan akan hormon ini. Contoh, di Bab 74, meningkatkan sekresi tiroksin dan triiodotiro-
meningkatnya sekresi hormon tiroksin, meningkatkan nin oleh kelenjar tiroid. Efeknya yang spesifik terhadap
kecepatan metabolisme glukosa di seluruh bagian tubuh kelenjar tiroid adalah sebagai berikut:
dan oleh karena itu meningkatkan kebutuhan insulin yang
diekskresikan oleh pankreas. Selain itu, hormon tiroid |. Meningkatkan proteolisis tiroglobulir yang disim-
meningkatkan sebagian besar aktivitas metabolisme yang pan dalam folikel, dengan hasil akhirnya adalah
berkaitan dengan pembentukan tulang dan, akibatnya, terlepasnya hormon-hormon tiroid ke dalam sirku-
meningkatkan kebutuhan hormon paratiroid. Hormon lasi darah dan berkurangnya substansi folikel itu
tiroid juga meningkatkan kecepatan inaktivasi homon sendiri
glukokortikoid adrenal oleh hati. Keadaan ini menyebab- 2. Meningkatkan aktivitas pompa yodium, yang me-
kan timbulnya peningkatan umpan balik produksi hormon ningkatkan kecepatan "penjeratan iodida (iodide
adrenokortikotropik oleh kelenjar hipofi sis anterior dan, trapping)" di dalam sel-sel kelenjar, kadangkala
oleh karena itu juga meningkatkan kecepatan sekresi glu- meningkatkan rasio konsentrasi iodida intrasel ter-
kokortikoid oleh kelenjar adrenal.
. hadap konsentrasi iodida ekstrasel sebanyak dela-
pan kali normal
Efek Hormon Tiroid podo Fungsi Seksuol. Agar 3. Meningkatkan iodinasi tirosin untuk membentuk
hormon tiroid
dapat timbul fungsi seksual yang normal, dibutuhkan
sekresi tiroid yang normal. Pada pria, berkurangnya hor-
4. Meningkatkan ukuran dan aktivitas sekretorik sel-
sel tiroid
mon tiroid menyebabkan hilangnya libido, sebaliknya,
sangat berlebihnya hormon ini sering kali menyebabkan
5. Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid, disertai de-
ngan perubahan sel kuboid menjadi sel kolumnar
impotensi.
dan menimbulkan banyak lipatan epitel tiroid ke
Pada wanita, kekurangan hormon tiroid seringkali
dalam folikel.
menyebabkan timbulnya menoragia (darah menstruasi
berlebihan) dan polimenore (frekuensi menstruasi lebih Ringkasnya, TSH meningkatkan semua aktivitas se-
sering). Namun, yang cukup mengherankan, pada be- kresi sel kelenjar tiroid yang diketahui.
berapa wanita lain, kekurangan hormon ini menimbulkan Efek awal yang paling penting setelah pemberian
periode menstruasi yang tak teratur dan kadangkala, bah- TSH adalah memulai proteolisis tiroglobulin, yang dalam
kan dapat limbul amenore. waktu 30 menit akan menyebabkan pelepasan tiroksin
Seorang wanita hipotiroid, seperli halnya pada pria, dan triiodotironin ke dalam darah. Efek lain memerlukan
cenderung mengalami penumnan libido yang sangat be- waktu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk berkembang
sar. Yang lebih membingungkan lagi, pada wanita yang penuh.
986 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Siklik Adenosin Monofosfoi Menjodi Perontoro memaparkan seekor binatang pada rasa dingin. Efek ini
Efek Perongsongon TSH. Di masa lalu, sukar untuk hampir selalu disebabkan oleh eksitasi pusat hipotalamus
menjelaskan efek yang banyak dan bervariasi dari TSH untuk pengaturan temperatur tubuh. Tikus-tikus yang di-
pada sel-sel tiroid. Sekarang sudahjelas bahwa kebanyak- paparkan pada keadaan yang sangat dingin selama bebera-
an elek di atas disebabkan oleh pengaktifan "second mes- pa minggu akan meningkatkan pengeluaran hormon tiroid
senger" sistem slftllk adenosin monofosfat (cAMP) dalam yang kadangkala dapat menjadi lebih dari 100 persen dan
sel. dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal sampai
Peristiwa pertama dari pengaktifan ini adalah timbul- sebanyak 50 persen. Memang, diketahui bahwa.kecepat-
nya pengikatan TSH dengan reseptor spesifik TSH yang an metabolisme basal orang-orang yang pindah ke daerah
terdapat di bagian basal permukaan membran sel. Ikatan kutub meningkat l5 sampai 20 persen di atas normal.
ini lalu mengaktifkan adenilil siklase yang ada di dalam Berbagai reaksi emosional juga dapat memengaruhi
membran, yang meningkatkan pembentukan cAMP di pengeluaran TRH dan TSH dan oleh karena itu secara ti-
dalam sel. Akhirnya, cAMP bekerja sebagai second mes- dak langsung dapat memengaruhi sekresi hormon tiroid.
senger untuk mengaktifkan protein kinase, yang me- Rasa gembira dan kecemasan-yang merupakan kondisi
nyebabkan banyak fosforilasi di seluruh sel. Akibatnya yang sangat merangsang sistem saraf simpatis-menye-
segera timbul peningkatan sekresi hormon tiroid dan per- babkan penurunan akut sekresi TSH, dan mungkin .iuga
panjangan waktu pertumbuhan jaringan kelenjar tiroidnya keadaan ini meningkatkan kecepatan metabolisme dan
send iri. panas tubuh dan menyebabkan timbulnya reaksi inversi
Metode untuk pengaturan aktivitas sel-sel tiroid ini terhadap pusat pengaturan panas.
mirip dengan fungsi cAMP pada sebagian besar jaringan Setelah pemotongan tangkai hipofisis, tidak dite-
target lain dalam tubuh, seperti yang dibahas di Bab 14 . mukan pengaruh emosi ataupun pengaruh dingin, yang
melukiskan bahwa kedua pengaruh ini diperantarai oleh
hipotalamus.
Sekresi TSH oleh Hipofisis Anterior
Diatur oleh Hormon Pelepas-Tirotropin
dari Hipotalamus Efek Umpan Balik Hormon Tiroid
Sekresi TSH oleh hipofisis anterior diatur oleh satu hor-
dalam Menurunkan Sekresi TSH
mon hipotalamus, h{.,rmon p el ep as -t irotropin (TRH), y ang oleh Hipofisis Anterior
disekresikan oleh ujung-ujung saraf di dalam eminensia
Meningkatnya hormon tiroid di dalam cairan tubuh akan
mediana hipotalamus. Dari eminensia mediana tersebut,
menurunkan sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Bila ke-
TRH kemudian diangkut ke hipofisis anterior lewat da-
cepatan sekresi hormon tiroid meningkat sampai kira-kira
rah porta hipotalamus-hipofisis, seperti yang dijelaskan di
1,75 kali dari normal, maka kecepatan sekresi TSH turun
Bab 74.
sampai nol. Hampir se-mua efek penurunan umpan balik
TRH telah berhasil diperoleh dalam bentuk murni.
ini terjadi, walaupun-seluruh hipofisis anterior telah di-
Merupakan bahan yang sangat sederhana, yaitu suatu
pisahkan dari hipotalamus. Oleh karena itu, seperti yang
amida tripeptida-amida piroglutamil-histidil-prolin. terlihat pada Gambar 76-7, mungkin sekali bahwa pe-
TRH secara langsung memengaruhi sel-sel kelenjar hipo-
ningkatan hormon tiroid menghambat sekresi TSH oleh
fisis anterior untuk meningkatkan pengeluaran TSH. Bila
hipofisis anterior terutama melalui efek langsung terhadap
darah sistem porta yang dimulai dari hipotalamus ke ke-
kelenjar hipofisis anterior itu sendiri. Mekanisme umpan
lenjar hipofisis anterior seluruhnya dihambat, maka kece-
patan sekesi TSH oleh kelenjar hipofisis anterior sangat
menurun namun tidak sampai nol.
Mekanisme molekular TRH yang menyebabkan sel-
Hipotalamus
sel yang menyekresi-TSH dari hipofisis anterior meng- (?peningkatan suhu)
hasilkan TSH, pertama-tama terjadi melalui pengikatan (Hormon pelepas-tirotropin)
dengan TRH di dalam membran sel hipofisis. Ikatan ini
Hipofisis anterior
selanjutnya mengaktifkan sistem second messenger fos-
folipase di dalam sel-sel hipofisis untuk menghasilkan se-
jumlah besar fosfolipase C, yang diikuti dengan rentetan
second messenger yang lain, termasuk ion kalsium dan
diasil-gliserol, yang akhirnya menyebabkan pelepasan
TRH.

Efek Rongsongon Dingin don Neurogenik Loin


pqdo Sekresi TRH don TSH. Salah satu rangsangan
yang telah diketahui dengan baik untuk meningkatkan ke-
cepatan sekresi TRH oleh hipotalamus, dan oleh karena
itu sekresi TSH oleh kelenjar hipofisis anterior, adalah GAMBAR 76-7. Pengaturan sekresi tiroid-
-
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 987

balik juga dipakai untuk menjaga agar konsentrasi hor- trasi yodium yang tinggi. Karena proses ini merupakan
mon tiroid bebas dalani sirkulasi darah tetap berada pada langkah peftama dalam pelepasan hormon tiroid clari
konsentrasi yang hampir normal. tempat penyimpanan koloid, sekresi hormon tiroid ke
dalam darah hampir segera dihentikan.
Oleh karena iodida yang berkonsentrasi tinggi itu
Substansi Antitiroid menurunkan semua tahap aktivitas tiroid, maka iodi-
da ini mengurangi ukuran kelenjar tiroid dan terutama
Obat-obatan yang menekan sekresi tiroid disebut se- mengurangi suplai darahnya, yang berlarvanan dengan
bagai substansi antitiroid. Ada tiga bahan yang paling efek-clek yang disebabkan oleh sebagian besar b'ahan
dikenal yakni tiosianat, propiltiourasil, dan iodida in- arititiroid lain. Karena sebab inilah maka iodida sering
orgamk yang konsentrasinya tinggi. Mekanisme yang diberikan pada pasien selarna 2 atau 3 minggu sebelum
dipakai oleh setiap bahan ini untuk menghambat sekresi pengangkatan kelenjar tiroid untuk menurunkan jum-
tiroid berbeda satu sama lainnya, dan hal ini dapat diie- lah pembedahan yang diperlukan, terutama untuk me-
laskar.r sebagai berikut. nurunkan jumlah perdarahan.

lon Tiosionol Mengurongi Penjerolon lodido.


Pompa aktif yang sama, yang menghantar ion iodida ke
dalam sel-sel tiroid juga dapat memompa ion tiosianat, Penyakit Tiroid
ion perklorat, dan ion nitrat. Oleh karena itu, pemberian
tiosianat (atau salah satu ion lainnya) yang konsentrasi- Hipertiroidisme
nya cukup tinggi dapat menyebabkan timbuh.rya peng-
hambatan persaingan (competitive inhibition) terhadap Sebagian besar ef'ek hipertiroiclisme telah dijelaskan
pengangkutan iodida ke dalam sel, yakni, penghambatan pada pembicaraan terdahulu mengenai berbagai efek
mekanisme penjeratan iodida. {isiologi hormon tiroid. Akan telapi, masih perlu diung-
. Berkurangnya persediaan iodida dalam sel-sel glan- kapkan adanya beberapa efek spesifik yang terutama
dular tidak menghentikan pembentukan tiroglobulin; berhubungar.r dengan segi perkembangan, diagnosis, dan
keadaan ini hanya mencegah tiroglobulin yang sudah pengobatan lr ipertiroidisme.
terbentuk mengalami proses iodinasi sehingga meng-
Penyebob Hiperliroidisme (Goiter Toksik, Ti-
hindari terbentuknya hormon tiroid. Keadaan defisiensi
roloksikosis, Penyokil Grove). pada kebanyakan
hormon tiroid ini selanjutnya cenderung meningkatkan
pasien hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua
sekresi TSH oleh kelenjar hipofisis anterior, yang menye-
sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan
babkan timbulnya pertumbuhan yang berlebihan dari
banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke
kelenjar tiroid walaupun kelenjar ini masih tidak dapat
dalarn fblikel, sehingga jumlah sel-sel ini sangat me-
menyekresijumlah hormon tiroid yang adekuat. Oleh ka-
ningkat. Selain itu, setiap sel meningkatkan kecepatan
rena itu, pemakaian tiosianat dan beberapa ion Iain untuk
sekresinya beberapa kali lipat; dan penelitian arnbilan
menghambat sekresi tiroid dapat menyebabkan kelenjar
yodium radioaktif menunjukkan bahrva keleniar-keler.r-
tiroid sangat membesar, yang disebut sebagai goiter. jar hiperplastik ini menyekresi hormon tiroid clengan
Propilliourosil Menurunkon Pembentukon Hor- kecepatan 5-i5 kali lebili besar daripada normal.
mon Tiroid. Propiltiourasil (dan senyawa lain yang Perubahan pada kelenjar tiroid ini pada banyak kea-
serupa seperti metimazol dan karbimazol) mencegah daan rnirip dengan perubahan akibat kelebihan TSH.
pembentukan hormon tiroid dari iodida dan tirosin. Akan tetapi, pada sebagian besar pasien, besarnya kon-
Mekanismenya adalah sebagian rnenghambat enzim pe- sentrasi TSH dalam plasma lebih kecil dari normal, dan
roksidase yang diperlukan untuk proses iodinasi tirosin seringkali nol. Namun, pada sebagian besar pasien, di-
dan sebagian untuk menghambat proscs penggandengarr .jumpai adanyzi beberapa bahan yang mempunyai l:er.ja
(cottpling) dua tirosin terioclinasi untuk membentuk ti- yang rnirip dengan kerja TSH yang ada di dalam darah.
roksin atau triiodotironin. Biasanya bahan-bahan ini adalah antibodi irnunoglo-
Propiltiourasil, seperti tiosianat, tidak mencegah bulin yang berikatan dengan reseptor membran yang
pembentukan tiroglobulin. Oleh karena itu, tidak ada- sama dengan reseptor membran yang mengikat TSH.
nya tiroksin dan triiodotironin dalam tiroglobulin dapat Bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi terus mene-
mengakibatkan terjadinya peningkatan umpan balik rus sistem cAMP di dalam sel, dengan hasil akhirnya
yang hebat pada sekresi TSH oleh kelenjar hipofisis an- adalah timbulnya hipertiroidisme. Antibodi ini disebut
terior, sehingga memacu perlumbuhan kelenjar glandu- imunoglobulin perangsangliroicl dan disingkat seba-
lar dan pembentukan goiler. gai "TSI." Bahan ini mempunyai efqk perangsangan
yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam,
lodido podo Konsentrosi Tinggi Menurunkqn berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung 1
Aklivilos Tiroid don Ukuron Kelenjor Tiroid. Bila jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan
yodium terdapat di darah dalam konsentrosi yang ting- oleh TSi selanjutnya juga rnenekan pembentukan TSH
gi (100 kali dari kadar plasma normal), sebagian besar oleh kelerrjar hipofisis anterior.
aktivitas kelenjar tiroid berkurang, tetapi sering kali ak- Antibodi yang menyebabkan timbulnya hipertiroi-
tivitas tiroid berkurang hanya untuk beberapa minggu. disme hampir pastitimbul dari autoimunitas yang ber-
Efeknya adalah untuk mengurangi kecepatan penjerat- kembang terhadap jaringan tiroid. Diduga, pada saat
an yodium, sehingga kecepatan iodinasi tirosin untuk tertentu perkembangan penyakit pasien, ada pelepasan
membentuk hormon tiroid juga berkurang. Yang bahkan bahan antigen sel tiroid secara berlebihan dari sel-sel ti-
jauh Iebih penting, endositosis normal koloid dari foli- roid, dan timbulnya keadaan ini akibat dari terbentuknya
kel oleh sel glandular tiroid dilumpuhkan oleh konsen- bahan antibodi terhadap keleniar tiroidnya sendiri.
-
988 UNIT XIV Endokrinologi dan Beproduksi

Adenomo Tiroid. Hipertiroidisme kadang.juga dise- dan mudah mengalami iritasi dan sering kali terinf'eksi,
babkan oleh adanya adenoma setempat (suatu tumor) sehingga timbul ulkus pada kornea pasien.
yang tumbuh.di dalam jaringan tiroid dan menyekresi- Penyebab protrusi mata adalah adanya pembengkak-
kan banyak sekali hormon tiroid. Keadaan ini berbeda an pada jaringan retroorbita dan timbulnya perubahan
dengan tipe hipertiroidisme biasa. Pada adenoma tiroid, degeneratif pada otot-otot ekstraokular. Pada kebanyak-
tidak berkaitan dengan penyakit autoimun apa pun. an pasien, dapat diternukan imunoglobulin yang bereak-
Yang perlu diperhatikan dari adenoma adalah bahwa tu- si dengan otot-otot mata. Lebih lanjut, konsentrasi imu-
mor ini dapat secara terus menerus rnenyekresi banyak noglobulin ini biasanya paling tinggi pada pasien yarrg
sekali hormon tiroid, sehingga fungsi sekresi kelenjar mempunyai konsentrasi TSI yang tinggi. Oleh khrena
tiroid yang tersisa hampir seluruhnya terhambat sebab itu, sebenarnya ada banyak alasan untuk mempercayai
hormon tiroid yang dikeluarkan oleh adenoma tadi akan bahwa eksoftalmos, seperti halnya hipertiroidisme
menekan produksi TSH oleh kelenjar hipofisis. sendiri, merupakan suatu proses autoimun..Biasanya,
eksoftalmos ini hilang atau membaik dengan pengobat-
an hiperl iroidismenya.
Gejala Hipertiroidisme
Uji Diognostik unluk Hipertiroidisme. Unruk kasus
Gejala hipertiroidisme sebenarnya sudah jelas dari pem- hipertiroidisme yang biasa, diagnosis yang paling tepat
bicaraan fisiologi hormon tiroid terdahulu: (1) sangat adalah dengan melakukan pengukuran langsung kon-
mudah terangsang, (2) intoleransi terhadap panas, (3) sentrasi tiroksin "bebas" (dan sering triiodotironin) di
berkeringat banyak, (4) berat badan berkurang sedikit dalam plasma, dengan menggunakan cara pemeriksaan
atau banyak (kadangkala dapat berkurang sampai 100 radioimunologi yang tepat.
pound), (5) berbagai derajat keparahan diare, (6) kele- Uji lain yang sering digunakan adalah sebagai be-
mahan otot, (7) kecemasan atau kelainan psikis lainnya, rikut:
(8) rasa capai yang sangat, namun pasicn tidak dapat ti-
dur, dan (9) tremor pada tangan. 1. Kecepatan metabolisme basal biasanya meningkat
sampai +30 hingga +60 pada hipertiroidisme berat.
Eksoftolmos. Seperti yang tampak pada Gambar 76,8, 2. Konsentrasi TSH di dalam plasma diukur dengan
sebagian besar pasien hipertiroidisme juga mengalami radioimunologi. Pada tipe tirotoksikosis yang biasa,
protrusi bola mata. Keadaan ini disebut sebagai eksoftal- sekresi TSH oleh hipolisis anterior sangat ditekan
nos. Kira-kira seperliga pasien hipertiroidisme mende- secara menyeluruh oleh se.jumlah besar tiroksin dan
rita gejala eksoftalmos yang parah, dan pada beberapa triiodotironin yang sedang bersirkulasi sehingga
keadaan dapat menjadi sangat parah sehingga protrusi hampir tidak ditemukan TSH dalam plasma.
bola mata dapat menarik saraf optik sehingga meng- 3. Konsentrasi TSI diukur dengan pemeriksaan ra-
ganggu penglihatan pasien. Yang lebih sering adalah, dioimunologi. TSI biasanya tinggi pada tipe tiro-
kerusakan pada mata akibat kelopak mata tidak dapat toksikosis yang biasa tetapi rendah pada adenoma
menutup sempurna pada waktu pasien berkedip atau ti- tiroid.
dur. Akibatnya, permukaan epitel mata menjadi kering
Fisiologi Pengobolon Hiper,tiroidisme. pengobat-
an hipertiroidisme yang paling langsung adalah dengan
pengangkatan sebagian besar kelenjar tiroid melalui
pembedahan. Pada umumnya, pasien perlu dipersiapkan
sebelum dilakukan operasi pengangkatan kelenjar terse-
but. Tindakan persiapan ini dilakukan dengan pemberian
propiltiourasil, biasanya selama beberapa minggu, sam-
pai kecepatan metabolisme basalnya sudah kembali nor-
mal. Selanjutnya, dilakukan pemberian iodida konsen-
trasi tinggi selama I sampai 2 minggu sebelum operasi
agar ukuran kelenjarnya menyusut dengan sendirinya
dan agar suplai darahnya berkurang. Dengan tindakan
praoperasi ini, maka pada rumah sakit yang baik angka
kematian akibat operasi kurang dari I per 1 000, padahal
sebelum adanya perkembangan tindakan ini angka ke-
matian akibat operasi adalah sebesar I dari 25 kasus.

Pengobolon Kelenjor Tiroid Hiperplostik de-


ngqn Yodium Rodiooklif. Dalam waktu t hari sc-
sudah penyuntikan, kira-kira 80 sampai 90 persen dosis
iodida yang disuntikkan diabsorbsi oleh kelenjar tiroid
toksik yang hiperplastik. Bila yodium yang disuntikkan
itu bersifat radioaktif, maka sewaktu di dalam keleniar,
bahan.ini merusak sebagian besar sel sekretoris kelenjar
tiroid. Biasanya pasien diberi 5 milicurie yodium radio-
aktif, dan beberapa minggu sesudahnya, kondisi pasien
GAMBAR 76-8. Gambaran pasien hiperliroidisme eksoftalmik.
Perhatikan protrusi mata dan retraksi ketopak mata atas. ke- dinilai lagi. Bila pasien ternyata masih hipertiroid, maka
cepatan metabolisme basal kira-kira +40. (Sumbangan Dr. Leo- diberikan tambahan dosis yang diulang-ulang sampai
nard Posey.) kelenjar tiroidnya normal lagi.
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 989

Hipotiroidisme bagian kelenjar tumbuh namun bagian yang lain rusak


akibat tiroiditis.
Pada umumnya efek kelainan hipotiroidisme berkebalik- Pada beberapa pasien goiter koloid, di dalam kelen-
an dengan efek hipertiroidisme, namun, pada hipotiroi- jar tiroidnya timbul kelainan pada sistem enzim yang di-
disme terdapat beberapa mekanisme fisiologi yang khu- butuhkan untuk pembentukan hormon tiroid. Di antara
sus. Hipotiroidisme, seperti halnya hipertiroidisme, pada kelainan-kelainan yang dapat dijumpai adalah:
beberapa kasus, mungkin disebabkan oleh autoimunitas
terhadap kelenjar tiroid sendiri, namun imunitasnya l. Defisiensi mekanisme penjeratan iodida, se-
lebih merusak kelenjar daripada merangsang kelenjar. hingga yodium yang dipompakan ke dalam sel
Pada sebagian besar pasien, mula-mula kelenjar meng- jumlahnya tidak adekuat
alami "tiroiditis" autoimun, yakni adanya peradangan 2. Defisiensi sistem peroksida.re, suatu keadaan ke-
pada kelenjar. Keadaan ini menyebabkan kemunduran tika iodida tidak dioksidasi menjadi yodium
kelenjar dan akhirnya timbul fibrosis pada kelenjar, dan 3. Defsiensi penggandengan tirosin reriodinasi
hasil akhirnya adalah berkurangnya atau tidak adanya di dalam molekul tiroglobulin, sehingga bentuk
sekesi hormon tiroid sama sekali. Beberapa jenis hipo= akhir dari hormon tiroid tidak terbentuk
tiroidisme yang lain juga timbul, sering kali berkaitan 4. Defsiensi enzim deiodinase, yang mencegah
dengan membesarnya kelenjar tiroid, yang disebut seba- pulihnya yodium dari tirosin teriodinasi, yang
gai goiter tiroid, yaitu sebagai berikut. tidak mengalami penggandengan untuk mem-
bentuk hormon tiroid (lumlahnya kira-kira dua
Goiter Koloid Endemik Disebobkon Defisiensi pertiga dari yodium), sehingga mengakibatkan
Yodium. Istilah "goiter" berarti sangat membesarnya defisiensi yodium.
kelenjar tiroid. Seperti yang telah dinyatakan pada pem-
Akhirnya, ada beberapa makanan yang mengan-
bahasan tentang metabolisme yodium, untuk .pemben-
dung substansi goitrogenik, yakni makanan yang me-
tukan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup, setiap
ngandung jenis-propiltiourasil yang mempunyai aktivi-
tahunnya diperlukan kira-kira 50 mg yodium. Di dae-
tas antitiroid, sehingga juga menyebabkan pembesaran
rah-daerah tertentu, misalnya di pegunungan Alpen di
kelenjar tiroid akibat rangsangan TSH. Beberapa bahan
Swiss, di Andes, dan di daerah Great Lakes di Amerika
goitrogenik ditemukan terutama pada beberapa varietas
Serikat, tanah yang dipakai menanam bahan makanan
lobak dan kubis.
ternyata kurang atau hanya sedikit mengandung yodium.
Oleh karena itu, sebelum dilakukan iodinasi garam meja,
Koroklerislik Fisiologis .Hipoliroidisme. Apakah
kebanyakan penduduk yang tinggal di daerah-daerah ini
kelainan hipotiroidismenya disebabkan oleh tiroiditis,
mempunyai kelenjartiroid yang sangat membesar, yang goiter koloid endemik, goiter koloid idiopatik, rusaknya
disebul goi t e r ende n i k. kelenjar tiroid akibat radiasi, atau oleh karena tindakan
Mekanisme timbulnya goiter endemik yang besar operasi pengangkatan kelenjar tiroid, ternyata efek fisio-
itu adalah sebagai berikut: Kekurangan yodium mence- loginya semuanya sarna. Efek ini termasuk rasa capai
gah produksi hormon tiroksin dan triiodotironin. Aki- dan rasa mengantuk yang sangat sehingga pasien tidur
batnya, tidak tersedia hormon yang dapat dipakai untuk selama 12 sarnpai l4 jam dalam sehari, kelemahan otot
menghambat produksi TSH oleh hipofisis anterior; hal yang ekstrem, kecepatan denyut jantung menjadi lam-
ini menyebabkan kelenjar hipofisis menyekresi banyak bat, menurunnya curah jantung, berkurangnya volume
sekali TSH. Selanjutnya TSH merangsang sel-sel riroid darah, kadangkala berat badan naik, konstipasi, kelam-
menyekresi banyak sekali koloid tiroglobulin ke dalam banan mental, gagalnya sebagian besar fungsi tropik
folikel, dan kelenjarnya tumbuh semakin besar. Tetapi yang ditandai dengan kurangnya pertumbuhan rambut
oleh karena yodiumnya kurang, produksi tiroksin dan dan kulit bersisik, suara parau seperti suara katak, dan
triiodotironin tidak meningkat dalam molekul tiroglobu- pada kasus yang parah, seluruh tubuhnya bengkak, yang
lin, dan oleh karena itu tidak ada penekanan secara nor- disebut sebagai n'riksedema.
mal pada produksi TSH oleh kelenjar hipofisis. Ukuran
folikelnya menjadi sangat besar, dan kelenjar tiroidnya Miksedemo. Pasien yang mengalami kekurangan
dapat membesar l0 sampai 20 kali ukuran normal. seluruh fungsi hormon tiroid akan menderita mil<se-
dema. Pada Gambar 76-9 ditunjukkan seorang pasien
Goiler Koloid Nonloksik ldiopotik. pembesaran
miksedema, dan tampak adanya pelonggaran di bawah
kelenjar tiroid yang mirip dengan pembesaran pada goi- mata dan pembengkakan wa.jah. Pada keadaan ini, de-
ter koloid endemik dapatjuga terjadi pada orang-orang ngan alasan yang tidak jelas, jumlah asam hialuronat
yang tidak menderita kekurangan yodium. Jumlah hor- sangat meningkat dan bersama dengan kondroitin sul-
mon tiroid yang disekresikan oleh kelenjar ini mungkin fat yang terikat dengan protein membentuk jaringan gel
normal, namun sekresi hormonnya lebih sering tertekan, yang berlebihan di dalam ruang interstisial, danjaringan
seperti halnya pada goiter koloid endemik. gel ini menyebabkan jumlah total cair-an interstisial me-
Penyebab pasti pembesaran kelenjar tiroid pada pa- ningkat. Oleh karena cairan yang berlebihan itu bersifat
sien goiter koloid idopatik tidak diketahui, namun se- sepefti gel, maka cairan ini terutama tidak bergerak, dan
bagian besar pasien menunjukkan. gejala-gejala tiroidi. edemanya bertipe nonpitting.
tis ringan; oleh karena itu, diduga bahwa tiroiditis ini
menyebabkan hipotiroidisme ringan, yang Selarrjutnya AleroSklerosis podo Hipoliroidisme. Seperti yang
menyebabkan peningkatan sekresi TSH dan pertum- telah ditekankan sebelumnya, kurangnya hormon tiroid
buhan yang progresif dari bagian kelenjar yang tidak meningkatkan jumlah kolesterol dalam clarah karena ter-
meradang. Keadaan inilah yang dapat menjelaskan ganggunya metabolisme lemak dan kolesterol dan berku-
mengapa kelenjar ini biasanya nodular, dengan beberapa rangnya ekskresi kolesterol oleh hati ke dalam empedu.
990 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Kretinisme
Kretinisme merupakan suatu kondisi akibat hipotiroi-
disme ekstrem yang diderita selama kehidupan .lanin,
bayi. atau kanak-kanak, dan terutama ditandai dengan
gagalnya perlumbuhan tubuh anak tersebut dan retar-
dasi mental. Kretinisme disebabkan oleh gangguan per-
tumbuhan kelenjar tiroid secara kongenital (.kretinisme
kongenital), karena keleniar tiroid gagal rr.remproduksi
hormon tiroid akibat dellsiensi genetik pada kelenjar,
atau karena kurangnya yodium dalarn cliet (kretinisnrc
endemik). Tingkat kcparahan kretinismc cndemik sangat
bervariasi, bergantung padaiumlah yodium dalam diet-
nya, dan scluruh penduduk dalam dacrah geografi ta-
nah-kekurangan yodium endemik diketahui mernpunyai
kecenderungan menderita kretinisme.
Seorang bayi yang dilahirkan lanpa kelenjar tiroid
mungkin mempunyai penampilan dan fungsi yang nor-
mal sebab bayi tersebut rnendapat hormon tiroid dari
ibunya secara in utero (nan.run biasanya tidak cukup),
tetapi beberapa minggu setblah dilahirkan. gerakan neo-
nalus itu menjadi lamban, dan perlumbuhan fisik serta
mentalnya nrulai menjadi sangat teftinggal. Pengobat-
an neonatus dengan kretinisme pada r.vaktu ini dengan
pemberian yodium atau tiroksin yang adekuat biasanya
rnenyebabkan pertumbuhan fisiknya kembali normal, te-
tapi bila pasien kretinisme tidak diobati dalam beberapa
minggu setelah kelahiran. maka peftumbuhan mentalnya
tetap menjadi terhambat secara permanen. Keadaan ini
disebabkan oleh retardasi perturnbuhan, pencabangan,
dan mielinisasi dari sel-sel saraf sistem saraf pusat pada
GAMBAR 76-9. Pasien dengan miksedema. (Sumbangan Dr. waktu yang kritis dalam perkembangan kekuatan mental
Herbert Langford.)
yang normal.
Pada anak dengan kretinisme, perturnbuhan rang-
kanya lebih terhambat daripada pertumbuhan -jaringan
lunaknya. Akibat ketidakseimbangan kecepatan per-
Peningkatan kolesterol dalam darah biasanya berkaitan
tumbuhan tersebut, maka .jaringan lunak cenderung
dengan meningkatnya aterosklcrosis. Oleh karena itu,
sangat membesar, sehingga anak clengan kretinisrne
banyak pasien hipotiroidisrne, terutama yang diseftai
tampak gemuk, pendek, dan gempal. Kadang-ka-
dengan gejala miksedema, akan menderita arteriosklc-
dang bersamaan dengan gangguau pertumbuhan rang-
rosis, yang selanjutnya menimbulkan penyakit vaskular
perifer, ketulian, dan penyakit afieli koroner berat yang
kanya, lidah pasien meniadi sangat besar, sehing-
ga menghambat proses menelan dan bernapas. dan
dapat n-renyebabkar-r kematian pada umur rnuda.
menyebabkan bunyi pernapasan tenggorokan yang
Uji Diognostik podo Hipoliroidisme. Uji-uji 1'ang khas yang kadangkala men-vebabkan anak tercekik.
sudah dijelaskan untuk mendiagnosis hipertiroidisme ini
memberikan hasil yang berlawanan pada hipotiroidis-
me. Pada hipotiroidisme, kadar tiroksin bebas di dalam
darah rendah. Pada miksedema, kecepatan metabolisme
Kepustakaan
basal berkisar antara -30 dan -50. Dan bila dilakukan tes
Besser GM, 'fhorner MO: Comprehensive Clinical Endocrino-
kadar TRH, biasanya sekresi TSH oleh kelenjar hipofi-
log,,, 3rd ed. PhiladeLphia: Mosby, Elsevier Science, 2002.
sis anterior sangat meningkat (kecuali pada kasus yang
Btrrger AG: Environment and thyroidftLnction. J Clin Endocri-
jarang, yakni bila hipotiroidismenya disebabkan oleh
nol Metab 89: 1526, 200,1.
menurunnya respons kelenjar hipofisis terhadap TRH).
Cooper DS. Hyperthyroidisnt. Lancet 362 :,/59, 2003.
Pengoboton Hipoliroidisme. Gambar 76-4 menun- De La Vieja A, Dohan O, et al: Molecular analysis of the so-
jukkan efek tiroksin terhadap kecepatan metabolisme diumiiodide symporter: impact on thyroid and extrathyroid
basal, memperlihatkan bahwa hormon ini biasanya mem-
pathophysiology. Physiol Rev 80:1083, 2000
punyai lama keria lebih dari I buian. Akibatnya, kadar Dayan CM: lnterpretation of thyroid function tests. Lancet
tetap aktivitas hormon tiroid dalam tubuh dapat terus 357.6t9,2001.
dipertahankan dengan mudah yakr-ri dengan pemberian Dohan O, De La Vieja A, Paroder 4 et al; The sodiun/iodide
satu tablet atau lebih yang t"nengandufig tiroksin setiap Symporter (NIS); characterization, regulalion, and medical
hari. Selanjutnya. berhasilnya pengobatan pasien hipo- signiJicance. Endocr Rev 21 : 48, 2003.
tiroidisme dapat dilihat dari hilangnya seluruh n"riksede- Larsen PR, Kronenberg Htr,|, I4elmed S, Polonslq, KS: LTilliam
ma, dan pasien yang diobati dengan tepat dapat hidup Tbxtbook of Endouinology, )}th ed. PhiladeLphia; 1418
sampai umur 90 tahun setelah diobati selama 50 tahun. Sautttlers Co, 2n03.
BAB 76 Hormon Metabolik Tiroid 991

Marino M, McCluskey RT: Role of thyroglobulin endocytic path- c ep t or s t ruc ture -func ti on re I at i ons hip. P hy s i o I Rev 82 : I 7 3,
ways in the control ofthyroid hormone release. Am J Physiol 2002.
Cell Physiol 279:C I 295, 2000. \
Tomer Davies TF; Searchingfor the autoimmune thyroid dis-
O'Reilly DS: Thyroid fitnction tests-time for a reassessment. ease susceptibility genes: from gene mapping to gene
func-
BMJ 320: t 332, 2000. tion. Endocr Rev 24:691, 2003.
Pearce EN, Farwell AP, Braverman LE; Thyroiditis. N Engl J Vaidya B, Kendall-Taylor P, Pearce S[1. The genetic of auto-
Med 348.2646,2003. immune thyroid disease. J Clin Endocrinol Metab 87;5385,
Roberts CG, Ladenson PIlt; Hypothyroidism. Lancet 363:793, 2002.
2004 Vasudevan N, Ogawa S. Pfoff D. Estrogen and rhyroid'hormone
Silva JE: The thermogenic effect of thyroid hormone and its receptor interaction: physiological fexibility by molecular
clinical implications. Ann Intern Med 139:205, 2003. specifcity. Physiol Rev 82:923, 2002.
Stassi G, De Maria R: Autoimmune thyroid disease; new mod- Yen PM: Physiological and molecular basis of thyroid hormone
els of cell death in autoimmunity. Nat Rev Immunol 2;195, action. Physiol Rev 8l:1097, 2001.
2002. Zhang J, Lazar MA; The mechanism of action of thyroid hor-
Szkudlinski Mll/, Fremont 1 Ronin C, Weintraub BD; Thyroid- mones. Annu Rev Physio 62:439, 2000.
stimulating hormone and thyroid-stimulating hormone re-
IBAB 7T

',
i rmon, 'Adrenokoftikal

Kadaa kelen;iar adrenatr, yang masing-rnasing mempu-


nyai berat kim-kira 4 gram, terletak di kutub euperior
kedua ginjat. Seperti yang tampak pada Gmnbar 77-1,
tiap kele{ar ierdiri atas dua bagian yang berbeda, yak-
ri medula adrenal, dankarteks adrenal. Medula adre-
nal, yang merupakan 20 persen bagian kelentar lerle.
tak di pusat'l{elenjar, dan secara fungsional berkartgn
dcngtn :sistern saraf simpatis; menyekesi hormon:
hormon epinefrin dan norepinefnn sebagai respons terhadap rangsangan simpatis.
hotxron-hormon:ini akan menyebabkan eftk yang hqmpir sama deugan
r..,,S.,elaqj11!r1ya,
perangsangan langsung pada saraf-saraf simpalis di seluruh bagian tubuh. Hormon-
hormon ini dan pengu*ht'ryu telah dibicarakan secara rinci di Bab 60 berkaitan de-
ngan sistem saraf simpatis
--'Korteks,adr.onal lnenyekresi kelompok hormon yang berbeda sama sekali,
;. 1-. Siakni
kortikosteroid. Hormon ini seluruhnya disintesis dari kolesterol steroid, dan semua-
;..1,r
.';,11fa fi€tl pu.Fyai rgryus kimia yang sama. Akan tetapi, perbedaan yang sangat,sedikit
,. ,," molekulnya memberikan beperapa fungsi penting yang berbe da.
'db,lafl,sfruktur
:,,,, i,.K kosteroi.difiAiner,nlqkortikaid, Glukokortikoid, don Androgen. Ada
,,,r,"', U*r*n'*,homron adrenokortikal yang utarna,l yakni mineralokortihqid den gluko-
kortikoid. yang disekresikan oleh korteks adrenal. Selain hormon ini. korteks adrenal
juga menyekresi sedikit hormon kelamin. terutama hormon onclrogen. yang efeknya
pada rubuh hampir mirip dengan hormon kelamin pria testosteron. Dalam keadaan
,,..r Rof,fitral,lisr.non;hsrmsn tersebut hanya sedikit ber,nakna, walaupun pada beberapa
kelainan korteks adrenal tenentu, jumlah hormon yang berlebihan dapat disekresikan
(yang akan dibicarakan kemudian di bab ini) dan dapat menimbulkan efek maskulini-
SASI.

Hoq.mon m:ineyalokarti&oid dinamakan demikian karena hornon ini tbrutama


memengaruhi elektrolit ("mineral") cairan eksffasel -terutama natrium dan kalium.
Disebut glukokortikoid karena hormon ini mempunyai efek yang penting yang me-
''-:,,.''nin-gka'tk$ii,konse.ntq4qi,ghtkosa derah. Clukokortikoid juga mempunyai efef< tanrba-
l','.- ,p rueiaboli*rtre:protei{r dan metabolisme lemak yang sama pen-ting$ya untuk
i frr*gsr,futr iseperti,efek glukokofiikosteroid pada metabolisme karboliidrat,'l
- ,.,,::,,'f) i orteks adrenal dapat dikenali lebih dari 30 jenis steroid, namun hanSra,dua
= ',,.,jsnifl{arrg$orguna
J€nr$ yang Derguna untuk
,r endokrin manusia: rlrsrsreron,
fungs,i FnooKrmmafiusl&:
unruK rrlqg$r a ldosteron,yang merupakan mi
yang mel1lpaKanmrne-
Aenknyticnl ttqmsineninskan.rhrlrnlrnrfilrnirl .r+omo
ralokortikoid yang utarqa, dankortisoli.yang merupakan.glulcokartikoid utama.
'..r,t,r,;rhln#nf+ilr,nir{':vsno,rrtomz

r$id't#i$ldff $ek resi Hormon Adrenokortik4l


'..fi,ofiekt.AdrCn*l..Memput.rltci T,ffi lo'p.ison SerbEdo. Gambar'??-l $r€eunr
,3-l*pisaqyangrelatifberbeda. ' r'

,iffi'Uuft*.4*o+eks'ad 1erffi
992
BAB 77 Hormon Adrenokortikal 993

kresi kortisol dan adrenal androgen yang menyebabkan


hiperlofi zona fasikulat a dan zona retikularis hanya sangat
Zona glomerulosa sedikit atau sama sekali tidak memengaruhi zona glome-
aldosteron rulosa.

Zona fasikulata l Hormon Adrenokorlikol Merupokon Sleroid


I Kortisol
yong Berqsol dori Koleslerol. Semua hormon ste_
I o.n
I androgen roid manusia, termasuk yang diproduksi oleh korteks
Zona retikularis J adrenal, dibentuk dari kolesterol. Walaupun sel-sel kor-
teks adrenal dapat mensintesis secara de novo sejumlah
Medula
katekolamin
kecil kolesterol dari asetat, sekitar 80 persen kolesterol
yang digunakan untuk sintesis steroid disediakan oleh
lipoprotein densitas-rendah (LDL) dalam plasma yang
bersirkulasi. LDL, yang mempunyai kolesterol dalam
konsentrasi tinggi, berdifusi dari plasrna ke dalam cairan
interstisial dan melekat ke reseptor spesifik yang terda-
pat dalam struktur yang disebut coated pits (cekungan
berselubung) pada membran sel adrenokortrkal. Coated
Potongan yang diperbesar
pils tersebut kemudian masuk ke dalam melalui proses
endositosis, membentuk vesikel yang akhirnya bersatu
dengan lisosom sel dan melepaskan kolesterol yang da,
GAMBAR 77-1. Sekresi hormon adrenokottika! oteh berbagai pat digunakan untuk sintesis hormon steroid adrenal.
zona dalam korieks adrenal dan sekresi katekotamin oleh medula
Pengangkutan kolesterol ke dalam sel-sel adrenal
adrenal.
diatur oleh mekanisme umpan balik yang dapat secara
bermakna mengubah jumlah kolesterol yang tersedia
untuk sintesis steroid. Sebagai contoh, ACTH, yang me-
L Zona glomerulosa, lapisan tipis sel-sel yang ter- rangsang sintesis steroid adrenal, meningkatkan jumlah
reseptor sel adrenokortikal untuk LDL, dan juga aktivi_
letak tepat di bawah kapsul, membentuk sekitar
tas enzim yang membebaskan kolesetrol dari LDL.
15 persen korteks adrenal. pada kelenjar adrenal,
Setelah koiesterol memasuki sel, kolesterol terse_
sel-sel tersebut merupakan satu-satunya yang me- but diantar ke mitokondria, tempat kolesterol tersebut
nyekresi aldosteron dalam jumlah berarli karena dibelah oleh enzim kolesterol desmolase untuk mem-
' sel-sel tersebut mengandung enzim aldosteron bentukpregnenolon; hal ini merupakan langkah pemba-
sintase, yang dibutuhkan untuk sintesis aldosteron. tas-kecepatan dalam pembentukan akhir steroid adrenal
Sekresi sel-sel tersebut diatur terutama oleh kon- (Gambar 7 7 -2). P ada seluruh tiga zona korteks adrenal,
sentrasi angiotensin II dan kalium cairan ekstrasel, langkah awal tersebut dalam sintesis steroid dirangsang
yang keduanya merangsang sekresi aldosteron. oleh beragam faktor yang mengatur sekresi produk hor-
2. mon utama aldosteron dan kortisol. Contohnya, baik
Zonafasikulata, yakni lapisan tengah dan terlebar;
ACTH, yang merangsang sekresi kortisol, dan angioten-
membentuk sekitar 75 persen korteks adrenal dan
sin II, yang merangsang sekresi aldosteron, keduanya
menyekresi glukokortiko id kor t is o I dan kor t i kos t e- meningkatkan konversi kolesterol menjadi pregneno-
ron, dan sejumlah kecil androgen dan estrogen lon.
adrenal. Sekresi sel-sel tersebut diatur sebagian
besar oleh sumbu hipotalamus-hipofisis lewat hor- Joros Sintelik unluk Steroid Adrenol. Gambar i7_
m on adreno kor t iko trop i k (A C f H) 2 menunjukkan langkah-langkah prinsip pembentukan
produk-produk steroid korteks adrenal yang penting:
3. Zona retikularis, yang merupakan lapisan terda-
aldosteron, kortisol, dan androgen. Seluruh langkah ter_
lam dari korleks, menyekresi androgen adrenal
sebut secara esensial terjadi di dalam dua organet sel,
dehidroepiandrosteron (DHEA) dan androstene- yaitu mitokondria dan retikulum endoplasmik, beberapa
dion, juga sejumlah kecil estrogen dan beberapa langkah terjadi pada salah satu organel tersebut, dan be-
glukokortikoid. ACTH juga mengatur sekresi sel- berapa pada yang lain. Setiap langkah dikatalisis oleh
sel tersebut, walaupun faktor lain seperti hormon sistem enzim spesifik. Perubahan hanya pada satu enzim
p er angs ang- an dro gen kor t eks, yang disekres i oleh saja di dalam skema dapat menyebabkar.r,jenis dan pro-
hipofisis, juga lerlibat. Meskipun demikian, me- porsi relatifhormon yang sangat berbeda yang akan di_
kanisme pengaturan produksi androgen adrenal buat. Contohnya, terdapatnya hormon kelamin masku-
tidak terlalu dimengerli seperti glukokorlikoid dan lin dalam jumlah besar dan senyawa steroid lain yang
normalnya tidak ada dalam darah dapat terjadi dengan
mineralokortikoid. .
hanya perubahan satu enzim padajaras ini.
Sekresi aldosteron dan kortisol diatur oleh mekanis- Rumus kimia aldosteron dan kortisol, yang secara
me yang berdiri sendiri. Faktor-faktor seperti angiotensin berurutan merupakan hormon mineralokoftikoid dan glu-
II yang secara spesifik meningkatkan keluaran aldoste- kokortikoid paling penting, ditunjukkan padaGambar 77-
2. Kortisol mempunyai keto-oksigen pada atom karbon
ron dan menyebabkan hiperlrofi zona glumemlosa tidak
nomor 3 dan mengalami hidroksilasi pada atom karbon
memberikan pengaruh pada kedua zonayang lain. Serupa
11 dan 21. Aldosteron mineralokortikoid mempunyai
pula, faktor-faktor seperti ACTH yang meningkatkan se- atom oksigen yang terikat pada karbon nomor 1 g.
994 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

21.
18 zo

14 15
Kolesterol
,
6
$
* cH"
Kolesterol t cH.
desmo/ase
(P450 scc)
t
t.
t" t"
C:9
r] 17a-Hidroksilase 17.20 Liase
(P450 c17 -oH (P450 c17
hffi!@@4F*

Pregnenolon 1 7-Hidroksipregnenolon
HO HO

3B-Hidroksisteroid cH" cH,


dehidrogenase t" t"
C:O
17u-Hidroksilase 17,2A Liase
(P450 cl7) (P450 c17)
*"***-sF
Progesteron 17-Hid roksiprogesteron Androstenedione
-*-*wtu
cH20H CH^OH
218-Hidroksilase
(P450 c21) I l'

11 -Deoksikortikosteron 11 'Deoksikortisol

si "r,o,
n
'd

11p-Hidroksilase cH20H
r-
E

(P450 c11) E
I
i.a
?
c-o
I
g:g

Kortikosteron

Aldosteron
slnfase
(P450 c11AS)

GAMBAR 77-2. Jarai; slntesis hormon steroid oleh koneks adrenal. Enzim-enzim ditunjukkan dengan huruf miring.
BAB 77 Hormon Adrenokortikat 995

TABEL 77'1 . Hormon-Hormon steroid Adrenal pada orang Dewasa; Steroid Sintetik dan Aktivitas Glukokortikoid
dan
Mineralokortikoid yang Berhubungan.

'KortiSol , i-: ' .:::: rr . .,: 12 '15., :1 ,t 1


KortikoSteron ,' .,,,0,,4
o 0;c , 15,0
Aldosteron t ,:i- 1::::
..0,006 0,15 0,3 3000
Debksikorrikosteron ,0,006 0,2 0,2
,
, 100
Dehidroepiandrosteron 175 .... 20,
:.::]::

Steroid sintetik,'
Kortison ,.,, , 1,0 ,. 1,0
Prednisolon, ..'.,'. , ..,. 4 0,8
Metilprednison
,::' c
Deksametaso6 , ':
30:i,,
9o-fluoiokortisol,. 10. -125

Aktivitas steroid'glukokortikoid can mlheratotortikbid bersifat relatif terhadap'aktivitas kortisol,


dengan nilai aktivitas kortisol sebesar 1,0.

Selain aldosteron dan kortisol, masih ada steroid kortisol mempunyai aktivitas mineralokortikoid yang
lain yang mempunvai aktivitas mineralokortikoid dan lernah sebab pada beberapa sindrom dengan sekresi kor-
glukokortikoid, atau keduanya. Normalnya clisekresi da- tisol yang berlebihan dapat timbul efek mineralokorti-
lam jumlah sedikit oleh korteks adrenal. Dan beberapa koid yang bemakna, bersarna dengan ef'ek glukokorti-
hormon steroid kuat tambahan lain yang normalnya 1i- koidnya yang Iebih kuat.
dak dibentuk dalam kelenjar adrenal telah disintesis dan Aktivitas glukokorlikoid yang sangat kuat dari hor-
digunakan di berbagai bentuk terapi. Beberapa hormon- mon sinteiik deksametason, yang aktivitas mineralokor_
hormon kortikosteroid yang lebih penting itu, termasuk tikoidnya hampir nol, men jadikan deksametason sebagai
hormon sintetik, sepefti telah diringkas dalam Tabel 77-1, obat yang sangat penting untuk merangsang timbulnya
adalah : aktivitas glukokortikoid spesifi k.

Minerolokortikoid Hormon Adrenokortikol Berikoton dengon pro-


. Aldosteron (sangat kuat, mencakup kira-kira 90 per- lein Plosmo. Kira-kira 90 sampai 95 persen kortisol
sen dari seluruh aktivitas mineralokortikoid) dalam darah berikatan dengan protein plasma, terutama
. Desoksikorlikosteron (1/30 kekuatan aldosteron teta- globr"rlin yang disebut globulin pengikot-kortisol atau
pi sangat sedikit disekresi) tt'anskortin, dan clalam jumlali yang lebih kecil, ber-
. Kortikosteron (aktivitas mineralokortikoidnya lemah) ikatan dengan albumin. Dera.lat pengikatan ke plasma
. 9s-Fluorokortisol (sintetik, sedikit lebih kuat daripa- protein yang tinggi ntemperlarnbat eliminasi kortisol
da aldosteron) dari plasma; oleh karena itu. korlisol merrpunyai r.vak-
. Kortisol (aktivitas n.rineralokortikoidnya sangat le- tu paruh 60 sampai 90 rnenit. Hanya sekilar 60 persen
mah, tetapi disekresi dalam jumlah banyak) aldostcron yang beredar bcrikatan dengan protein plas-
. Kortison (sintetik, aktivitas mineralokortikoidnya lernah) ma, sehingga 40 persen bcrada dalant bentLrk bebas; ha_
silnya. aldosteron mempunyai waktu paruh yang relatil
Glukokortikoid pendek sekitar 20 menit. Hormon-hormon ini, baik da-
Kortisol (sangat kuat, mencakup kira-kira 95 persen larn bentuk terikat maupun bentuk bebas, diangkut me-
dari seluruh aktivitas glukokortikoid) lewati kompartemen cairan ekstrasel.
Korlikosteron (kira-kira 4 persen seluruh aktivitas glu- Terikatnya steroid adrenal pada protein plasma da_
kokorlikoid, namun jauh lebih lemah claripaclakortisol) pat berfungsi sebagai cadangan untuk mengurangi fluk-
Korlison (sintetik, hampir sekuat korlisol) tuasi konsentrasi hormon bebas yang cepat, seperti yang
Prednison (sintetik, empat kali lebih kuat daripada bisa timbul, conlohnya, kortisol selama periode singkat
korlisol) stres dan sekresi episodik ACTI-I. Fungsi cadangan hor-
Metilprednison (sintetik, lima kali lebih kuat daripada mon tersebut juga dapat memaslikan distribusi hornton
kortisol) adrenal yang relatif seragam ke jaringan.
. Deksametason (sintetik, 30 kali lebih kuat daripada
korrisol) Hormon Adrenokortikol Dimelobolisme di dq-
lom Holi. Steroid adrcr-ral lerutama clipecahkan di hati
Dari daftar di atas jelaslah bahwa beberapa hor- dan dikonjugasi terutarna dalam bentuk ctsam glttkuro_
mon ini mempunyai aktivitas glukokortikoid dan ntine_ nida, dan sedikit sulfat. Zat-zat tcrsebut bersifat tidak
ralokortikoid. Yang terutama bermakna adalah bahwa aktif dan tidak memiliki alttivitas rnineralokortikoid clan
996 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

glukokortikoid. Kira-kira 25 persen konjugat tersebut absorpsi natrium dan secara bersamaan meningkatkan.se-
diekskresi ke dalam empedu dan selanjutnya ke dalam kresi kalium oleh sel epitel tubulus ginjal, terutama sel
feses. Sisa konjugat yang dibentuk di hati memasuki sir- prinsipal di sel tubulus kolektivus dan sedikit di tubulus
kulasi darah namun tidak berikatan dengan protein plas- distal dan duktus koligentes. Oleh karena itu, aldosteron
ma, bersifat sangat larut di dalam plasma, dan karena menyebabkan natrium disimpan dalam cairan ekstrasel
itu siap difiltrasi oleh ginjal dan diekskresi melalui urin.
sementara meningkatkan ekskresi kalium di dalam urin.
Penyakit pada hati secara bermakna menekan proses
inaktivasi hormon adrenokortikal, dan penyakit ginjal
Bila konsentrasi aldosteron dalam plasma tinggi maka
menurunkan ekskresi konjugat inaktif tersebut. keadaan ini akan mengurangi jumlah natrium yang hilang
Konsentrasi normal aldosteron dalam darah adalah secara sementara ke dalam urin sedemikian kecil sehing-
kira-kira 6 nanogram (seperenam milyar gram) per 100 gahanyabeberapa miliekuivalen tiap hari. Pada saat yang
mililiter, dan kecepatan sekresinya mendekati 150 pgl sama, kalium yang hilang dalam urin meningkat bebera-
hari (0,15 mg/hari). pa kali lipat. Oleh karena itu, hasil akhir efek aldosteron
Konsentrasi korlisol dalam darah rata-rata 12 pgl100 dalam plasma adalah untuk meningkatkan jumlah total
ml, dan kecepatan sekresinya l5 sampai 20 mglhari. natrium dalam cairan ekstrasel sementara menurunkan
jumlah kalium.
Sebaliknya, tidak disekresikannya aldosteron sama
Fungsi Mineralokortikoid- sekali dapat meriyebabkan natrium yang hilang dalam
Aldosteron urin mencapai 10 sampai 20 gram per hari, jumlah yang
sesuai dengan sepersepuluh sampai seperlima dari jum-
Defisiensi Minerolokortikoid Menyebobkon Pe-
lah seluruh natrium dalam tubuh. Pada saat yang sama,
nyusuton Nolrium Klorido Ginjol yong Poroh
kalium akan disimpan secara kuat dalam cairan ekstrasel.
don Hiperkolemio. Bila adrenokortikal sama sekali ti-
dak disekresi maka biasanya akan menyebabkan kematian Aldosteron yong Berlebihon Meningkotkon Vo-
dalam waktu 3 hari sampai 2 minggu kecuali bila pasien lume Coiron Ekslrosel don Tekqnon Arleritetopi
mendapatkan pengobatan dengan garam berlebihan atau Honyo Sedikit Memengoruhi Konsenlrqsi Nqtri-
penyuntikan mineralokortikoid. um Plosmo. Walaupun aldosteron mempunyai efekyang
Tanpa mineralokortikoid, maka besarnya konsentra- poten dalam menurunkan kecepatan ekskresi ion natrium
si ion kalium dalam cairan ekstrasel meningkat secara oleh ginjal, konsentrasi natrium di dalam cairan ekstrasel
bermakna, konsentrasi natrium dan klorida akan cepat sering kali hanya meningkat beberapa miliekuilaven. Ala-
hilang dari tubuh, dan volume total cairan ekstrasel dan sannya karena ketika natrium direabsorbsi oleh tubulus,
volume darah juga akan s-angat berkurang. Pasien sege- secara bersamaan terjadi absorpsi air dalam jumlah yang
ra mengalami penurunan curah jantung, yang berlanjut hampir sama melalui proses osmotik. Sedikit peningkatan
menjadi keadaan seperti syok, yang disusul dengan kema- konsentrasi natrium cairan ekstrasel juga merangsang rasa
tian. Seluruh rangkaian ini dapat dicegah dengan pembe- haus dan meningkatkan asupan air, jika tersedia air. Oleh
rian aldosteron atau beberapa mineralokortikoid lainnya. karena itu, volume cairan ekstrasel meningkat hampir
Oleh karena itu, mineralokortikoid dikatakan merupakan sama banyak dengan natrium yang tertinggal tetapi tanpa
bagian "penyelamat nyawa" dari hormon adrenokortikal. banyak mengubah konsentrasi natrium.
Namun, glukokortikoid juga sama pentingnya, membuat Walaupun aldosteron di dalam tubuh merupakan hor-
seseorang mampu melawan efek destruktif dari "stres" mon penahan-natrium yang paling kuat, hanya sedikit na-
mental dan fisik yang intermiten dalam kehidupan, seperti trium saja yang sementaratertahan saat natrium tersebut
yang akan dibicarakan kemudian di bab ini nanti. disekresikan dalam jumlah yang besar. Peningkatan vo-
lume cairan ekstrasel yang diperantarai aldosteron yang
Aldosleron Merupokon Minerolokortikoid Ulo- berlangsung selama lebih dari 1 sampai 2 hari juga da-
mo yong Disekresi oleh Adrenol. Sedikitnya 90 pat mengarah kepada peningkatan tekanan arteri, seperti
persen aktivitas mineralokortikoid yang disekresi oleh yang dijelaskan di Bab 19. Peningkatan tekanan arteri
adrenokortikal terdapat dalam aldosteron, namun korti- kemudian meningkatkan ekskresi garam (disebut natri-
sol, yang merupakan glukokortikoid utama yang disekesi uresis), dan air (disebut diuresis tekanan). Jadi, setelah
oleh korteks adrenal, juga mempunyai sejumlah aktivitas volume cairan ekstrasel meningkat kira-kira 5 sampai
mineralokortikoid yang bermakna. Aktivitas mineralo- l5 persen di atas normal, tekanan arteri juga meningkat
kortikoid aldosteron adalah sekitar 3000 kali lebih be- 15 sampai 25 mm Hg, dan peningkatan tekanan darah
sar daripada kortisol, namun konsentrasi kortisol plasma ini mengembalikan keluaran garam dan air oleh ginjal
mendekati 2000 kali dari konsentrasi plasma aldosteron. kembali ke normal walaupun ada kelebihan aldosteron
(Gambar 77-3).
Efek Aldosteron pada Kembalinya ekskresi air dan garam kembali ke nor-
"
mal oleh ginjal sebagai.akibat dari natriuresis dan diuresis
Ginjal dan Sirkulasi tekanan disebut sebagai pelolosan aldosteron (aldoste-
Aldosteron Meningkolkon Reobsorpsi Nolrium rone escape). Setelah itu, kecepatan perolehan garam dan
don Sekresi Kolium di Tubulus Ginjol. Akan diingat- air oleh tubuh adalah nol, dan keseimbangan dipertahan-
kan kembali dari Bab 27 bahwa aldosteron meningkatkan kan antara asupan dan keluaran garam dan air oleh ginjal
40)

BAB 77 Hormon Adrenokorlikal 997

lebihan, seperti yang terjadi pada beberapa tumor adrenal,


120 dapat menyebabkan penurunan besar-besaran konsentras i
.- g, kalium plasma, kadang-kadang akan menurunkan konsen-
Q:
LE
(Etr trasi tersebut dari nilai normal 4,5 mEqlL sampai serendah
c I4nn 1 sampai 2 mF,qlL. Keadaan ini disebut sebagai hipokale-
Es'""
G!u mia.BiIa konsentrasi ion kalium turun sampai kira-kira di
-o(E bawah setengah nilai normalnya, kelemahan otot yang be-
'(!
-80 rat sering timbul. Keadaan ini disebabkan oleh timbulnya
perubahan eksitasi listrik membran saraf dan membran
(E r4v serabut otot (lihat Bab 5), yang akan mencegah penjalaran
cE potensial aksi yang normal.
sbz
'6 110 Sebaliknya, bila ada defisiensi aldosteron, maka besar-
O-o
o9 nya konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstrasel akan
5 S roo meningkat sampai iauh di atas nilai normal. Bila kenaik-
5; annya mencapai 60 sampai 100 persen di atas nilai nor-
mal, keracunan jantung yang berat, meliputi kelemahan
tso kontraksi jantung dan timbulnya aritmia jantung, akan
- 400 menjadi lebih jelas; konsentrasi kalium yang secara ber-
angsur-angsur meningkat lebih tinggi tidak terelakkan
!-Eann
I >"""
.:fi
lagi akan menyebabkan gagal jantung.-.

I Ezoo
l<C Aldosteron Berlebihon Meningkotkon Sekresi _-
o'= lon Hidrogen Tubulus, don Menyebobkeri Ali
il = too kqlosis Ringon. Aldosteron tidak hanyarnefiyebabkan
-4 a 2 4 6 8 101214 sekresi kalium ke dalam tubulus unflik ditukar dengan re-
Waktu (hari) absorpsi natrium di dalam sel prinsipal tubulus kolektivus
ginjal tetapijuga menyebabkan sekresi ion hidrogen yang
GAMBAR 77-3, Pengaruh infus aldosteron pada tekanan arteri,
volume cairan ekstrasel, dan ekskresi natrium pada anjing. Walau- ditukar dengan natrium di dalam sel interkalasl tubulus
pun aldosteron diinfus pada kecepatan yang akan meningkatkan kolektivus korteks. Penurunan konsentrasi ion hidrogen
konsentrasi plasma sampai sekitar 20 kali normal, perhatikan dalam cairan ekstrasel ini menimbulkan keadaan aikalosis
"pelolosan" retensi natrium pada hari kedua infus ketika pening-
katan tekanan arteri dan ekskresi natrium urin kembali menjadi
ringan.
,
normal. (Digambar dari data pada Hall JE, Granger JP, Smith MJ
Jr, Premen N: Role of hemodynamics and arterial pressure in al-
dostercne "escape." Hypertension 6 (suppl I):l-183-l-192, 1984.) Aldosteron Merangsang
Transpor Natrium dan Kalium
di Keleniar Keringat, Kelenjar Liur,
walaupun aldosteron berlebihan terus berlanjut. Tetapi,
dan Sel Epitel Usus
untuk sementara waktu orang tersebut sudah mengalami hi- Pengaruh aldosteron terhadap kelenjar keringat dan ke-
pertensi, yang berlangsung selama orang tersebut terpapar lenjar liur hampir mirip dengan pengaruhnya terhadap
dengari aldosteron berkadar tinggi. tubulus ginjal. Kedua kelenjar ini mengeluarkan sekresi
Sebaliknya, ketika sekresi aldosteron menjadi nol, se- yang terutama mengandung banyak sekali natrium klori-
jumlah besar garam hilang dalam urin, tidak hanya mengu- da, tetapi sewaktu melewati duktus ekskretorius, sebagian
rangi jumlah natrium klorida di dalam cairan eksffasel besar natrium klorida direabsorbsi sedangkan ion kalium
tetapi juga mengurangi volume cairan ekstrasel. Hasilnya dan ion bikarbonat akan disekresikan. Aldosteron sangat
adalah dehidrasi cairan ekstrasel yang sangat berat dan meningkatkan reabsorpsi natrium klorida dan sekresi ka-
volume darah yang rendah, mengarah kepada syok sirku- lium oleh duktus tersebut. Efek aldosteron terhadap ke-
lasi.Tanpapengobatan, keadaan ini biasanya akan menye- lenjar keringat penting untuk menyimpan garam tubuh
babkan kematian dalam beberapa hari setelah kelenjar dalam lingkungan yang panas, dan efeknya terhadap ke-
adrenal tiba-tiba menghentikan sekresi aldosteron. lenjar liur adalah menyimpan garam sewaktu liur hilang
secara berlebihan.
Aldosleron Berlebihon Menyebobkon Hipokole- Aldosteron juga sangat meningkatkan absotpsi
mio don Kelemohon Olot; Terlolu Sedikii Aldos- natrium oleh usus, terutama di dalam kolon, yang men-
teron Menyebobkon Hiperkolemio don Kero- cegah hilangnya natrium di dalam tinja. Sebaliknya, bila
cunon Jontung. Aldosteron berlebihan tidak hanya tidak ada aldosteron, absorpsi natrium dapat menjadi
menyebabkan hilangnya ion kalium secara berlebihan sangat buruk, yang menuju kepada kegagalan absorbsi
dari cairan ekstrasel ke dalam urin namun juga merang- klorida dan.anion lain serta air. Natrium klorida dan air
sang pengangkutan kalium dari cairan ekstrasel ke dalam yang tidak diabsorbsi kemudian menyebabkan diare, di-
banyak sel tubuh. Oleh karena itu, sekresi aldosteron ber- sertai kehilangan garam lebih lanjut dari tubuh.
998 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Mekanisme Selular Keria Aldosteron sampai 90 menit dan membutuhkan transkripsi gen dan
sintesis protein, namun juga efek nongenomik yang ber-
Walaupun selama bertahun-tahun kita telah mengetahui se- langsung dalam hitungan beberapa detik sampai menit.
luruh efek mineralokortikoid terhadap tubuh, namun dasar Kerja nongenomik tersebut diyakini diperantarai oleh
kerja aldosteron terhadap sel-sel tubular untuk meningkat- pengikatan steroid ke reseptor membran sel yang bergan-
kan pengangkutan natrium tidak sepenuhnya dipahami. dengan dengan sistem second messenger, mirip dengan
Akan tetapi, rangkaian peristiwa yang menimbulkan pe- yang digunakan untuk transduksi sinyal hormon peptida.
ningkatan reabsorpsi natrium tampaknya sebagai berikut. Contohnya, aldosteron telah menunjukkan dapat mening-
Pertama, oleh karena sifat membran sel yang mudah katkan pembentukan cAMP di sel otot polos pembuluh
larut dalam lemak, aldosteron mudah berdifusi ke dalam darah dan sel epitel tubulus kolektivus ginjal dalam wak-
sel-sel epitel tubulus. tu kurang dari 2 menit, waktu'yang sangat singkat untuk
Kedua, dalam sitoplasma sel-sel tubulus, aldosteron transkripsi gen dan sintesis protein yang baru. Padajenis
akan berikatan dengan protein reseptor sitoplasma yang sel lainnya adlosteron telah menunjukkan dapat mening-
sangat spesifik, yaitu protein yang lnelnpunyai konfigura- katkan sistem secor d mess enger fosfatidilinositol secara
si stereomolekular yang hanya membolehkan aldosteron cepat. Namun, struktur tepat dari reseptor yang bertang-
atau senyawa yang sangat mirip dengan aldosteron ber- gungjawab pada efek aldosteron yang cepat belum diten-
ikatan dengan protein reseptor tersebut. tukan, dan kepentingan fisiologis kerja nongenomik dari
Ketiga, kompleks reseptor-aldosteron atau produk dari steroid juga tidak dimengerti dengan jelas.
kompleks ini berdifusi ke dalam inti sel yang akan meng- .

adakan perubahan-perubahan selanjutnya, dan akhimya


menginduksi satu atau lebih gugus spesifik DNA untuk Pengaturan Sekresi Aldosteron
beberapa jenis RNA messenger yang
- membentuk satu atau
--*bEhtatr*dengan
proses p.n[ungkutun natrium dan kalium.
Pengaturan sekresi aldosteron sangat berkaitan dengan
pengaturan besamya konsentrasi elektrolit dalam cairan
Keempat, RNAzessenger berdifusi kembali ke dalam
ekstrasel, volume cairan ekstrasel, volume darah, tekanan
sitoplasma, yaitu saat RNA nessenger bekerla bersama
arteri, dan banyak aspek khusus dari fungsi ginjal sehing-
dengan ribosom dan menyebabkan terbentuknya protein.
ga sulit untuk membicarakan pengaturan sekresi aldoste-
Protein yang terbentuk merupakan campuran dari (1)
ron tanpa mengaitkan faktor-faktor di atas. Pokok bahasan
satu atau lebih enzim dan (2) protein transpor membran,
ini telah disajikan dengan sangat rinci di Bab 28 dan29,
yang kerja samanya dibutuhkan untuk transpor natrium,
sehingga kiranya para pembaca dapat rnengulang kembali
kalium, dan hidrogen melalui membran sel. Salah satu
bab tersebut. Akan tetapi, di sini perlu disajikan lagi be-
enzim yang terutama ditingkatkan adalah natrium-kelium
berapa data yang berguna dan penting dalam pengaturan
adenosin tri/bsfatase, yang bekerja sebagai bagian utama
sekresi aldosteron.
dari pompa peftukaran natrium dan kal ium pada m em br an
Pengaturan sekresi aldosteron oleh sel-sel zona glo-
basolateral sel tubulus ginjal. Protein lain yang mungkin
merulosa hampir sama sekali tidak berhubungan dengan
sama pentingnya, merupakan suatu protein kanal (channel
hormon kortisol dan androgen oleh zona fasikulata dan
protein) natrium epitel yang dimasukkan ke dalam mem-
zona retikularis.
bran luminal dari sel tubulus ginjal yang sama sehingga
Dikenal empat faktor yang memainkan peranan pen-
membuat ion natrium dapat berdifusi dengan cepat dari
ting dalam pengaturan aldosteron. Menurut urutan man-
lumen tubulus masuk ke dalam sel; kemudian natrium
f aatny a, keempat faktor ters ebu t adalah s ebagai berikut :
selanjutnya dipompa oleh pompa natrium-kalium yang
terletak di dalam membran basolateral sel. 1. Peningkatan konsentrasi ionkalium di dalam cairan
Jadi, sebenarnya aldosteron tidak mempunyai efek ek stras e I sangat m en i ngkat k an sekr esi al do stercin.
yang cepat pada pengangkutan natrium; namun, pengaruh 2. Peningkatan aktivitas sistem renin-angiotensin
ini harus menunggu timbulnya rangkaian peristiwa yang (peningkatan kadar angiotensin II) juga sangat
menyebabkan terbentuknya bahan-bahan spesifik intrasel m e ning kat k an sekresi aldosteron.

yang dibutuhkan untuk pengangkutan natrium. Dibutuh- 3. Peningkatan konsentrasi ionnatrium di dalam cair-
kan waktu kira-kira 30 menit lamanya sebelum RNA yang an ekstrasel .tongat sedikit menurunkqn sekresi al-
baru muncul, dan dibutuhkan waktu kira-kira 45 menit dosteron.
sebelum kecepatan pengangkutan natrium mulai mening- 4. ACTH dari kelenjar hipofisis anterior diperlukan
kat; efek maksimumnya akan tercapaihanya dalam waktu untuk sekresi aldosteron tetapi mempunyai efek
beberapa jam sesudahnya. yang kecil dalam mengatur kecepatan sekresi.

Dari faktor-faktor tersebut, konsentrasi ion kalium


Kemungkinan Kerja Nongenomik dan sistem renin-angiotensin sejauh ini merupakan fak-
Aldosteron dan Hormon Steroid Lainnya tor yang paling kuat dalam mengatur sekresi aldosteron.
Sedikit peningkatan persentase konsentrasi kalium dapat
Penelitian terkini menduga bahwa banyak steroid, terma- menyebabkan beberapa kati peningkatan sekresi aldos-
suk aldosteron, menimbulkan tidak hanya perkembangan teron. Selain itu, aktivasi sistem renin-angiotensin, biasa-
efek genomik yang lambat, yang mempunyai latensi 60 nya sebagai respons terhadap berkurangnya aliran darah ke
BAB 77 Hormon Adrenokortikal 999

50 Walaupun demikian, penurunan konsentrasi ion natrium


cairan ekstraselular sebesar 10 sampai 20 persen, seper-
o
E
ti yang terjadi pada kasus yang jarang, mungkin dapat
3=
o-E
+o
menggandakan sekresi aldosteron. Mengenai ACTH, bila
terdapat bahkan sejumlah kecil ACTH yang disekresikan
cO
9F
OJ:
oleh kelenjar hipofisis anterior, biasanya jumlah tersebut
cukup untuk membuat kelenjar adrenal menyekresikan
EE so
berapa pun jumlah aldosteron yang dibutuhkan, tetapi ti-
a dak adanya ACTH secara menyeluruh dapat mengurangi
20 sekresi aldosteron secara bermakna.

3,0
Fungsi Glukokortikoid
G
F
6? cn Walaupun hormon m ineralokortikoid dapat enyelam at-
_gts ''"
o-o
m

_o kan hidup seekor hewan yang sudah dibuang kelenjar


o Fir adrenalnya, hewan itu masih jauh dari normal. Seba-
!5 t,o liknya, sistem metabolisme hewan tersebut untuk peng-
gunaan protein, karbohidrat, dan lemak tetap sangat ka-
0,0 cau. Selanjutnya, hewan itu menjadi tidak tahan terhadap
ACE ACE inhibitor berbagai stres fisik atau bahkan berbagai stres mental, dan
inhibitor + penyakit yang ringan saja seperti infeksi saluran perna-
lnfus Ang ll
pasan sudah dapat menyebabkan kematian. Oleh karena
GAMBAR 77-4, Pengaruh memperlakukan anjing yang kekurang- itu, seperti halnya hormon mineralokortikoid, hornion
an natrium dengan inhibitor enzim pengubah-angiotensin (ACE glukokotikoid dikatakan mempunyai fungsi yang sama
inhibito) selama 7 hari untuk menghambat pembentukan angio-
pentingnya dalam, memperpanjang hidup seekor hewan.
tensin ll (Ang ll) dan menginfus Ang ll eksogen untuk mengem-
balikan kadar Ang ll plasma setelah pemberian ACE inhibitor. Hal ini akan diterangkan di bagian berikutnya.
Perhatikan bahwa penghambatan pembentukan Ang ll
akan Sedikitnya 95 persen aktivitas glukokortikoid dari
mengurangi konsentrasi aldosteron plasma dengan sedikit pe- sekresi adrenokortikal merupakan hasil dari sekresi kor-
ngaruh pada kortisol, menunjukkan bahwa Ang Il berperan pen-
ting dalam merangsang sekresi aldosteron selama kekurangan
tisol, yang dikenal juga sebagai hidrokortison Sebagai
natrium. (Digambar dari data pada Hall JE, Guyton AC, Smith MJ tambahan terhadap penjelasan ini, sejumlah kecil aktivi-
Jr, Coleman TG: Chronic blockade of angiotensin ll formation du- tas glukokortikoid yang cukup bermakna disediakan oleh
ring sodium deprivation. Am J Physiol 237:F424, 1979.) kortikosteron.

Efek Kortisol Terhadap


ginjal atau karena kehilangan natrium, dapat menyebabkan
peningkatan sekresi aldosteron beberapa kali lipat. Se-
Metabol isme Karboh idrat
lanjutnya, aldosteron akan bekerja pada ginjal dengan (1) Perongsongon Glukoneogenesis. Sejauh ini efek
membantu ginjal mengeluarkan kelebihan ion kalium dan metabolik yang paling terkenal dari kortisol dan glukokor-
(2) meningkatkan volume darah dan tekanan arleri, jadi tikoid lainnya terhadap metabolisme adalah kemampuan
mengembalikan sistem renin angiotensin ke kadar aktivitas kedua hormon ini untuk merangsang proses glukoneoge-
normal. Mekanisme pengaturan umpan balik ini penting nesis (pembentukan karbohidrat dari protein dan bebera-
untuk mempertahankan kehidupan, dan pembaca diharap- pazatlain) oleh hati, sering kali meningkatkan kecepatan
kan merujuk kembali ke Bab 27 dan 29 untuk memperoleh glukoneogenesis sebesar 6 sampai 10 kali lipat. Keadaan
pemahaman yang penuh mengenai fungsi aldosteron. ini terutama disebabkan oleh dua efek kortisol.
Gambar 77-4 memperlihatkan efek terhadap konsen-
trasi aldosteron plasma yang disebabkan oleh pengham- 1. Kortisol meningkatkan enzim-enzim yang dibu-
batan pembentukan angiotensin lI oleh inhibitor angio- tuhkan untuk mengubah asam-asam amino men-
tensin-converting enzyme setelah diet rendah natrium jadi glukosa dalam sel-sel hati. Hal ini dihasil-
selama beberapa minggu yang meningkatkan konsentrasi kan dari efek glukokortikoid untuk mengaktifkan
aldosteron plasma beberapa kali lipat. Perhatikan bahwa transkripsi DNA di dalam inti sel hati dengan cara
penghambatan pembentukan angiotensin II secara bermak- yang sama seperti fungsi aldosteron di dalam sel-
na akan menurunkan konsentrasi aldosteron dalam plasma sel tubulus ginjal, diserlai dengan pembentukan
tanpa mengubah konsentrasi kortisol secara nyata; hal ini RNA nesserger yarg selanjutnya dapat dipakai
menunjukkan bahwa angiotensin II berperan penting da- urrtuk menyusun enzim-enzim yang dibutuhkan
lam merangsang sekresi aldosteron ketika asupan natrium dalam proses glukoneogenesis.
dan volume cairan ekstrasel diturunkan. 2. Kortisol menyebabkan pengangkutan asam-asqm
Sebaliknya, efek konsentrasi ion natrium semata dan amino dari jaringan ekstrahepatik, terutama dari
ACTH dalam mengatur sekresi aldosteron biasanya kecil. otot. Aklbatnya, semakin banyak asam amino
1 000 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

tersedia dalam plasma untuk masuk dalam proses mampuannya untuk mengurangi penyimpanan protein di
, glukoneogenesis di hati dan oleh karena itu akan seluruh sel tubuh kecuali protein dalam hati. Keadaan ini
meningkatkan pembentukan glukosa. disebabkan oleh berkurangnya sintesis protein dan me-
ningkatnya katabolisme protein yang sudah ada di dalam
Salah satu efek peningkatan glukoneogenesis adalah
sel. Kedua efek ini mungkin sebagai akibat dari berku-
sangat meningkatnya jumlah penyimpanan glikogen da-
rangnya pengangkutan asam amino ke dalam jaringan eks-
lam sel-sel hati. Pengaruh kortisol tersebut membuat hor-
trahepatik, seperti yang akan dibicarakan nanti; keadaan
mon glikolitik lain, seperli epinefrin dan glukagon memo-
ini mungkin bukan merupakan satu-satunya penyebab,
bilisasi glukosa pada saat diperlukan nanti, sepefti pada
oleh karena kortisol juga menekan pembentukan RNA
keadaan di antara makan.
dan sintesis protein selanjutnya di sebagian besarjaringan
ekstrahepatik, terutama di otot dan jaringan limfoid.
Penurunon Pemokoiqn Glukoso oleh Set. Korti-
sol juga menyebabkan penurunan kecepatan pemakaian Bila kelebihan kortisol sangat banyak, otot dapat
glukosa oleh kebanyakan sel tubuh. Walaupun penyebab menjadi begitu lemah sehingga orang tersebut tidak da-
penurunan ini tidak diketahui, sebagian besar ahli fisio- pat berdiri dari posisi jongkok dan fungsi imunitas dari
jaringan limfoid dapat diturunkan hingga sedikit kurang
logi percaya bahwa pada suatu tempat yang terletak di
dari normal.
antara tempat masuknya glukosa ke dalam sel dan tem-
pat pecahnya yang terakhir, kortisol secara langsung
Kortisol Meningkotkon Protein Hoti don Protein
memperlambat kecepatan pemakaian glukosa. Dugaan
Plqsmo. Bersamaan dengan berkurangnya protein di
mekanisme ini didasarkan pada pengamatan yang menun-
seluruh tubuh, ternyata protein di dalam hati jdstru me-
jukkan bahwa glukokortikoid menekan proses oksidasi
ningkat. Selanjutnya, protein plasma (yang dihasilkan
nikotinamid-adenin-dinukleotida (NADH) untuk mem-
oleh hati dan kemudian dilepaskan ke dalam darah)juga
bentuk NAD*. Karena NADH harus dioksidasi agar me-
akan meningkat. Peningkatan ini merupakan pengecuali-
nimbulkan glikoiisis, efek ini dapat berperan dalam me-
an untuk pengurangan protein yang terjadi di bagian tu-
ngurangi pemakaian glukosa oleh sel.
buh yang lain. Diyakini bahwa perbedaan ini dihasilkan
Peningkoton Konsentrosi Glukoso Doroh, don oleh suatu efek kemungkinan dari korlisol dalam mening-
"Diobetes Adrenol." Peningkatan kecepatan gluko- katkan pengangkutan asam amino ke dalam sel-sel hati
neogenesis dan berkurangnya kecepatan pemakaian glu- (tetapi bukan ke dalam sebagian besar sel-sel lain) dan
kosa oleh sel-sel dapat meningkatkan konsentrasi glukosa dalam meningkatkan jumlah enzim-enzim hati yang dibu-
darah. Peningkatan glukosa darah selanjutnya merang- tuhkan untuk sintesis protein,
sang sekresi insulin. Peningkatan kadar plasma insulin,
walaupun demikian, meniadi tidak efektif dalam men-
Peningkolon Asom Amino Doroh, Berkurongnyo
jaga glukosa plasma seperti ketika dalam kondisi normal. Pengongkulon Asom Amino ke Sel-Sel Ekstro-
Karena alasan yang belum sepenuhnya jelas, tingginya
hepotik, don Peningkolon Pengongkuton Asom
kadar glukokortikoid menurunkan sensitivitas banyak ja-
Amino ke Sel-Sel Hoti. Penelitian terkinipada jaring-
an yang diisolasi menunjukkan bahwa kortisol menekan
ringan, terutama otot rangka dan jaringan lemak, terhadap
pengangkutan asam amino ke dalam sel-sel otot dan
efek perangsangan insulin pada ambilan dan pemakaian
mungkin juga ke sel-sel ekstrahepatik lainnya.
glukosa. Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa
Berkurangnya asam amino yang diangkut ke sel-sel
kadar asam lemak yang tinggi, disebabkan pengaruh
ekstrahepatik akan mengurangi konsentrasi asam amino
glukokortikoid memobilisasi lipid dari simpanan lemak,
intrasel dan akibatnya akan mengurangi sintesis protein.
dapat merusak kerja insulin pada jaringan. Dengan cara
Namun proses katabolisme protein yang terjadi di dalam
ini, sekresi glukokortikoid berlebihan dapat menimbul-
sel terus melepaskan asam amino dari protein yang sudah
kan gangguan metabolisme karbohidrat dengan aarayang
ada, dan asam amino ini akan berdifusi keluar dari sel-sel
sama, yang ditemukan pada pasien dengan kadar hormon
untuk meningkatkan konsentrasi asam amino dalam plas-
perlumbuhan berlebih.
ma. Oleh karena itu, kortisol memobilisasi asam amino
Peningkatan konsentrasi gula darah kadangkala cukup
dari jaringan-jaringan nonhepatik akan mengurangi sim-
besar (50 persen atau lebih di atas nonnal) yang meru-
panan protein di dalamjaringan.
pakan suatu keadaan yang disebut diabetes adrenal.Pada
Konsentrasi asam amino yang meningkat dalam plas-
diabetes adrenal, pemberian insulin hanya sedikit menu-
ma peningkatan pengangkutan asam amino oleh kortisol
runkan tingginya konsentrasi glukosa darah-tidak se-
ke dalam sel-sel hati dapat juga berperan dalam mening-
banyak seperti pada diabetes pankreatik-karena jaringan
katkan pemakaian asam amino oleh hati yang menyebab-
bersifat resisten terhadap pengaruh insulin.
kan timbulnya pengaruh seperti (1) peningkatan kece-
patan deaminasi asam amino oleh hati, (2) peningkatan
Efek Kortisol Terhadap sintesis protein dalam hati, (3) peningkatan pembentukan
Metabolisme Protein protein plasma oleh hati, dan (4) peningkatan perubahan
asam amino menjadi glukosa-yaitu, meningkatkan glu-
Pengurongqn Protein Sel. Salah satu efek utama koneogenesis. Jadi, mungkin sebagian besar efek korti-
kortisol terhadap sistem metabolisme tubuh adalah ke- sol terhadap sistem metabolisme tubuh terutama berasal
BAB 77 Hormon Adrenokortikal 1001

dari kemampuan kortisol untuk memobilisasi asam amrno


dari jaringan perifer, sementara pada waktu yang sama
meningkatkan enzim-enzim hati yang dibutuhkan untuk
54s
,9 40
L^-
menimbulkan efek hepatik. o- r!- JC
':< ^^
EEP;;
Ee
Efek Kortisol Terhadap E zo
Metabolisme Lemak E,u
910
Mobilisosi Asqm Lemqk. Dengan pola yang sangat 5
55
mirip dengan pola yang dipakai oleh kortisol untuk me-
50
ningkatkan mobilisasi asam amino dari otot, kortisol juga o45
meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan lemak.
Peristiwa ini akan meningkatkan konsentrasi asam lemak
Eqo
'69^
bebas di dalam plasma, yang juga akan meningkatkan pe- g]E 3s
30
makaiannya untuk energi. Kortisol tampaknya juga memi- 5 gg 2s
liki efek langsung untuk meningkatkan oksidasi asam le- P#E zo
mak di dalam sel.
9!€
E10
rs
Mekanisme apa yang dipakai oleh kortisol untuk o-
l<5
meningkatkan mobilisasi asam lemak masih belum sepe- -0
nuhnya diketahui. Akan tetapi, sebagian efek itu mungkin '15 30 4560 902 3 456 8101215202530

dihasilkan dari berkurangnya pengangkutan glukosa ke


<- Detik ++Menit*
dalam sel-sel lemak. lngatlah bahwa o-gliserofosfat, yang GAMBAR 77-5, Reaksi cepat dari korleks adrenal seekor tikus
berasal dari glukosa, dibutuhkan untuk penyimpanan dan terhadap stres yang diakibatkan patah tulang tibia dan fibula saat
mempertahankan jumlah trigliserida di dalam sel-sel le- detik nol. (Pada tikus, kortikosteron disekresikan menggantikan
koriisol.) (Sumbangan Drs. Guillemin, Dear, dan Lipscomb.)
mak, dan bila bahan ini tidak ada maka sel-sel lemak itu
akan mulai melepaskan asam-asam lemaknya.
Peningkatan mobilisasi lemak oleh kortisol, digabung-
kan dengan peningkatan oksidasi asam lemak di dalam segera dan bermakna oleh kelenjar hipofisis anterior yang
sel, membantu menggeser sistem metabolisme sel dari diikuti dengan peningkatan sekresi hormon adrenokorti-
penggunaan glukosa untuk energi menjadi penggunaan kal berupa kortisol dalam waktu beberapa menit. Hal ini
asam lemak. Akan tetapi, mekanisme kortisol ini mem- diperlihatkan secara dramatis oleh penelitian yang ditun-
butuhkan waktu beberapa jam untuk bekerja penuh-ti- jukkan pada Gambar 77-5,ketika pembentukan kortisol
dak secepat atau sekuat efek pergeseranyang disebabkan dan sekresi kortisol meningkat enam kali lipat pada se-
oleh penurunan insulin, yang telah kita bicarakan di Bab ekor tikus dalam waktu 4 sampai 20 menit setelah fraktur
78. Walaupun demikian, peningkatan penggunaan asam kedua tulang kakinya.
lemak untuk energi metabolisme merupakan faktor yang Beberapa jenis stres yang meningkatkan pelepasan
penting untuk penyimpanan glukosa tubuh dan glikogen kortisol adalah sebagai berikut:
jangka panjang.
1. Hampir semua jenis trauma
Obesitqs Akibot Kortisol Berlebihon. Walaupun 2. Inleksi
kortisol dapat menyebabkan timbulnya mobilisasi asam 3. Kepanasan atau kedinginan yang hebat
lemak secukupnya dari jaringan lemak, banyak pasien 4. Penyuntikan norepinefrin dan.obat-obat simpato-
yang kelebihan sekresi kortisol sering kali menderita ke- mimetik lainnya
gemukan yang khas, dengan penumpukan lemak yang ber- 5. Pembedahan
lebihan di daerah dada dan di daerah kepalanya, sehingga 6. Penyuntikan bahan yang bersifat nekrolisis di ba-
badannya seperti sapi dan wajah bulat "moonface." Wa- wah kulit
laupun penyebabnya tidak diketahui, ada pendapat yang 7. Mengekang seekor binatang sehingga tidak dapat
mengatakan bahwa kegemukan ini disebabkan oleh pe- bergerak
rangsangan asupan bahan makanan secara berlebihan, 8. Hampir setiap penyakit yang menyebabkan kelemah-
disertai pembentukan lemak di beberapa jaringan tubuh an
yang berlangsung lebih cepat daripada mobilisasi dan ok-
Walaupun kita sudah mengetahui bahwa sekresi korti-
sidasinya.
sol sering kali sangat meningkat dalam keadaan stres, kita
masih belum yakin mengapa hal ini sangat bermanfaat
Kortisol Penting dalam bagi binatang tersebut. Salah satu kemungkinanny aadalah
bahwa glukokortikoid dapat menyebabkan pengangkutan
Mengatasi Stres dan Peradangan
asam amino dan lemak dengan cepat dari cadangan sel-
Hampir semua jenis stres, apakah bersifat fisik atau neuro- selnya, sehingga dapat dipakai untuk energi dan sintesis
genik, menyebabkan peningkatan sekresi ACTH dengan senyawa lain, termasuk glukosa, yang dibutuhkan oleh
1002 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

berbagai jaringan tubuh yang berbeda. Memang, sudah Korlisol Mencegoh Perkembongon lnflomosi
jelas diketahui dari beberapa penelitian bahwa jaringan- dengon Menslobilkon Lisosom don Efek yong
jaringan yang rusak, yang sementara kekurangan protein, [oin. Kortisol mempunyai efek berikut ini dalam mence-
dapat menggunakan asam amino baru yang tersedia untuk gah proses inflamasi;
membentuk protein baru yang penting untuk kehidupan
sel. Selain itu, asam-asam amino itu mungkin diperguna-
1. Kortisol menstabilkan membran lisosom. Hal ini
merupakan salah satu efek anti-inflamasi kortisol
kan untuk mensintesis beberapa bahan intrasel penting
yang paling penting, karena kortisol membuat
lain misalnya purin, pirimidin, dan fosfat kreatin, yang
membran. lisosom intrasel menjadi lebih sulit
bergun4 untuk mempertahankan kehidupan sel dan re-
pecah daripada keadaan normal. Oleh karena itu,
produksi sel-sel baru.
sebagian besar enzim proteolitik yang dilepaskan
Namun semuanya ini hanya merupakan dugaan saja.
oleh sel-sel yang rusak untuk menimbulkan in-
Dugaan ini hanya didukung oleh kenyataan bahwa kor-
flamasi, yang terutama disimpan dalam lisosom,
tisol biasanya tidak memobilisasi protein-protein dasar
dilepaskan dalam jumlah yang sangat berkurang.
fungsional dari sel-sel, seperti protein kontraktil otot dan
protein neuron, sampai hampir semua protein lainnya su-
. 2. Kortis ol menurunkan p ermeabil itas kapil er, mung-
kin sebagai efek sekunder dari penurunan pelepas-
dah dilepaskan. Efek khusus kortisol dalam memobilisa-
an enzim proteolitik. Hal ini mencegah terjadinya
si protein yang labil ini dapat menyebabkan tersedianya
kehilangan plasma ke dalam jaringan.
asam amino yang berguna bagi sel untuk mensintesis ba-
han-bahan yang berguna untuk hidup.
3. Kortisol menurunkan migrasi sel darah putih ke
daerah infiamasi dan fagositosis sel yang rusak.
Efek ini rhungkin dihasilkan dari kenyataan bahwa
Efek Antiinflarnasi Kortisol Kadar Tinggi kortisol menghilangkan pembenfukan prostaglan-
Bila jaringan rusak akibat trauma, infel(si bakteri, atau din dan leukotrien yang jika tidak, akan mening-
peristiwa lain, maka jaringan itu hampir selalu akan "me- katkan vasodilatasi, permeabilitas kapiler, dan mo-
radang." Pada beberapa keadaan, seperti artritis reuma- bilitas sel darah putih.
toid, radang ini justru lebih merusak daripada trauma atau 4. Kortis ol m enekan sist em imun, meny ebabkan repro-
penyakit penyebabnya sendiri. Pemberian kortisol dalam duksi limfosit menurun secqra nyata. Limfosit T
jumlah besar biasanya dapat menghambat proses infla- terutama sangat ditekan. Selanjutnya, jumlah sel T
masi ini atau malah dapat membalikkan sebagian besar dan antibodi yang berkurang di daerah inflamasi
efeknya segera ketika proses inflamasi mulai terjadi. Se- akan mengurangi reaksi jaringan yang jika tidak,
belum kita mencoba menjelaskan cara yang'dipakai oleh akan memacu proses inflamasi lebih lanjut.
kortisol untuk menghambat proses inflamasi, marilah kita 5. Kortisol menulunkan demam terutama karena kor-
mengulang dulu tahap-tahap dasar proses inflamasi, yang - tisol mengurangi pelepasan interleukin-l dari sel
telah dibicarakan dengan rinci di Bab 33. darah putih, yang merupakan salah satu perang-
Ada lima tahap utami inflamasi: (l) sel-sel jaringan sang utama terhadap sistem pengatur temperatur
yang rusak melepaskan bahan-bahan kimia yang akan hipotalamus. Penurunan temperatur selanjutnya
mengaktifkan proses inflamasi-bahan-bahan kimia se- mengurangi derajat vasodilatasi.
perti histamin, bradikinin, enzim proteolitik, prostaglan-
din, dan leukotrien; (2) peningkatan aliran darah di daerah Jadi, kortisol memiliki efek yang hampir menyeluruh
yang meradan g y ang disebabkan oleh pelepasan beberapa dalam mengurangi'semua akibat proses inflamasi. Berapa
produkjaringan, suatu efek yang disebut eritema; (3) ke- besar hasil dari efek kortisol yang sederhana ini dalam
bocoran banyak sekali plasma yang hampir mumi keluar menstabilkan lisosom dan membran sel dibandingkan
dari pembuluh kapiler masuk ke daerah yang meradang dengan efek kortisol dalam mengurangi pembentukan
karena meningkatnya permeabilitas kapiler, yang akan prostaglandin dan leukotrien dari asam arakidonat pada
diikuti dengan membekunya cairan jaringan, sehing- membran sel yang rusak dan sebaliknya, masih belum di-
ga menyebabkan timbulnya edema tipe nonpittinC; @) ketahui.
infiltrasi leukosit ke daerah radang tersebut; dan (5) se-
telah berhari-hari atau berminggu-minggu, penyembuhan Korlisol Menyebobkon Penyembuhon lnflomo-
jaringan, yang sering kali disertai dengan pertumbuhan si. Bahkan setelah timbul proses inflamasi, pemberian
jaringan fibrosa ke arah dalam. kortisol sering kali dapat mengurangi proses inflamasi
Bila ada banyak sekali kortisol yang disekresikan atau selama beberapa jam sampai beberapa hari lamanya. Efek
yang diinjeksikan pada seseorang, maka kortisol mem- yang segera timbul adalah penghambatan sebagian besar
punyai dua efek dasar anti-infiamasi: (l) kortisol dapat faktor yang meningkatkan terjadinya inflamasi. Selan-
menghambat tahap awal proses inflamasi bahkan sebelum jutnya, kecepatan penyembuhan juga akan ditingkatkan.
inflamasi itu sendiri mulai terjadi , atau (2) bila proses in- Keadaan ini mungkin disebabkan oleh hal yang sama,
flamasi sudah dimulai, proses ini akan menyebabkan re- terutama oleh faktor yang tidak diketahui, yang menye-
solusi inflamasi yang cepat dan meningkatkan kecepatan babkan tubuh dapat melawan berbagai stres fisik sewaktu
penyembuhan. Efek ini dapat dijelaskan lebih lanjut se- banyak sekali kortisol disekresikan. Keadaan ini mungkin
bagai berikut. diakibatkan oleh adanya pengangkutan asam amino dan
BAB 77 Hormon Adrenokortikal 1003

pemakaian bahan ini untuk memperbaiki jaringan yang tuk menekan imunitas membuat keduanya menjadi obat
rusak; keadaan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan yang berguna untuk mencegah penolakan imunologis
glukoneogenesis yang membuat cadangan glukosa yang pada transplan jantung, ginj al, dan j aringan lain.
' Kortisol juga meningkatkan produksi sel-sel darah
tersedia dalam sistem metabolisme kritis; atau mungkin di-
hasilkan dari peningkatan jumlah asam lemak yang terse- merah lewat mekanisme yang masih belum.jelas. Bila
sekresi korlisol oleh kelenjar adrenal berlebihan, maka
dia untuk energi sel; atau keadaan ini mungkin bergantung
sering kali timbul polisitemia, dan sebaliknya, bila tidak
pada adanya beberapa efek kortisol yang menginaktivasi
ada sekresi kortisol oleh kelenjar adrenal, maka sering-
atau membuang produk inflamasi. kali akan limbul anemia
Tanpa memerhatikan bagaim ana tepatny a mekanisme
efek antiinflamasi dapat terjadi, efek kortisol ini memain-
kan peranan penting dalam rnelawan beberapa penyakit Mekanisme Selular dari Kerja Kortisol
'
teftentu, misal artritis reumatoid, demam rematik, glome- Kortisol, sepeti hormon steroid lainnya, membawa
rulonefritis akut. Semua penyakit ini mempunyai gejala pengaruhnya dengan pertama kali berinteraksi dengan
khas yakni adanya inflamasi setempat yang parah, dan reseptor intrasel pada sel target. Karena kortisol larut
' lemak, kortisol dapat dengan mudah berdifusi mela-
efek yang merusak bagi tubuh terutama disebabkan oleh
adanya proses inflamasi itu sendiri dan bukan disebabkan
lui membran sel. Setelah berada di dalam sel, koftisol
berikatan dengan reseptor protein di dalam sitoplasma,
oleh aspek-aspek lain dari penyakit tersebut.
dan kompleks hormon-reseptor kemudian beiinteraksi
Bila pasien penyakit ini diberi kortisol atau glukokor- dengan urutan DNA pengatur spesifik, yang disebut e/e-
tikoid lain, maka sebagian besar proses inflamasi akan men respons glukokortikoid, untuk membangkitkan atau
hilang dalam waktu24 jam. Dan walaupun kortisol tidak menekan transkripsi gen. Protein lain di dalam sel, di-
memperbaiki kondisi dasar dari penyakitnya, hanya de- sebutfaktor transkripsi, juga diperlukan agar (ompleks
ngan mencegah efek pengrusakan dari respons inflamasi- hormon-reseptor dapat berinteraksi secara benar dengan
nya saja, keadaan ini sendiri sudah merupakan tindakan elemen respons glukokortikoid.
untuk menyelamatkan j iwa. Glukokortikoid meningkatkan atau menurunkan
transkripsi ba:ryak gen untuk memengaruhi sintesis
mRNA untuk protein yang memerantarai berbagai pe-
ngaruh fisiologis. Jadi, banyak efek metabolik kortisol
Efek Lain Kortisol yang tidak berlangsung seger4 namun membutuhkan
Korlisol Menghombol Respons lnflomosi podo waktu 45 sampai 60 menit untuk disintesis, dan sam-
pai beberapa jam atau berhari-hari untuk sepenuhnya
Reoksi Alergi. Dasar reaksi alergi antara antigen dan
terbentuk. Bukti terkini mengindikasikan bahwa gluko-
antibodi tidak dipengaruhi oleh kortisol, dan bahkan
kortikoid, terutama pada konsentrasi tinggi, dapat juga
beberapa efek sekunder dari reaksi alergi masih terjadi.
Akan tetapi, oleh karena respons inflamasi itu bertang-
memiliki bEberapa efek non-genomik yang cepat pada
gungjawab terhadap banyak efek yang berat dan kadang. transpor ion membran sel yang dapat menambah kegu-
naan terapi.
kala dapat mematikan, maka pemberian kortisol, yang
diikuti oleh efek kortisol dalam mengurangi inflamasi
dan pelepasan produk inflamasi, dapat menyelamatkan
jiwa. Contohnya, kortisol sangat efektifuntuk mencegah
Pengaturan Sekresi Kortisol oleh
timbulnya syok atau kematian akibat reaksi anafilaksis, Hormon Adrenokorti kotropik
yang jika tidak malah akan mematikan banyak orang, dari Kelenjar Hipofisis
seperti yang telah dijelaskan di Bab 34.
ACTH Merongsong Sekresi Korlisol. Tidak seperti
Efek Terhodop Sel Doroh don lmunilos pbdo sekresi aldosteron oleh zona glomerulosa, yang terutama
Penyokit lnfeksi. Kortisol mengurangi jumlah eosino- diatur oleh kalium dan angiotensin yang bekerja secara
fil dan limfosit di dalam darah; efek ini mulai timbul
langsung terhadap sel-se,l adrenokortikal, ternyata ham-
dalam waktu beberapa menit sesudah pemberian injeksi
kortisol dan akan menjadi lebih jelas dalam waktu be-
pir tidak ada rangsangan yang mempunyai efek langsung
berapa jam. Tentu saja, penemuan limfositopeni dan terhadap sel-sel adrenal yang menyekresi kortisol. Se-
eosinopeni merupakan suatu kriteria diagnostik penting baliknya, sekresi kortisol hampir seluruhnya diatur oleh
untuk produksi kortisol yang berlebihan oleh kelenjar ACTH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
adrenal. Hormon ini, yang disebut juga sebagai kortikotropin atau
Demikian juga, pemberian dosis besar kortisol akan adrenokortikotropin,juga meningkatkan produksi andro-
menyebabkan atrofi'yang bermakna pada jaringan lim- gen adrenal.
foid di seluruh tubuh, yang kemudian akan mengurangi
keluamya sel-sel T dan antibodi dari jaringan limfoid.
Sifqt Kimio ACTH. ACTH sudah dapat diisolasi dalam
Akibatnya, tingkat kekebalan terhadap sebagian besar
bentuk yang murni dari kelenjar hipofisis anterior. Ba-
benda asing yang memasuki tubuh akan berkurang.
Keadaan ini adakalanya dapat menimbulkan infeksi han ini rnerupakan polipeptida besar, yang mempunyai
fulminan dan kematian dari penyakit yang sebenarnya panjang 39 rantai asam amino. Suaru polipeptida yang
tidak mematikan, misalnya tuberkulosis fulminan pada lebih kecil, produk pencernaan ACTH yang mempunyai
pasien yang sebelumnya sudah sembuh. Sebaliknya, panjang 24 rantai asam amino, mempunyai semua efek
kemampuan kortisol dan glukokortikoid yang lain un- molekul seluruhnya.
1004 UNIT XIV Endokrinologi dan Beproduksi

Sekresi ACTH Diotur oleh Foktor Pelepos-Kor-


likotropin dori Hipotolomus. Seperti hormon hipo-
fisis lain yang sekresinya diatur oleh faktor pelepas dari
hipotalamus, sekresi ACTH juga diatur oleh suatu faktor
pelepas yang penting. Faktor pelepas ini disebut faktor
Pembuluh
pelepas kortikotropin (CRF). Faktor pelepas kortikotro- portal
pin disekresikan ke dalam pleksus kapiler utama dari (cRF)
sistem porlal hipofisis di eminensia mediana hipotalamus
Penghambatan
dan kemudian dibawa ke kelenjar hipofisis anterior, tem-
pat faktor pelepas kortikotropin akan merangsang sekresi
ACTH. CRF merupakan suafu peptida yang terdiri dari
41 asam amino. Badan sel neuron yang menyekresi CRF
terutama terletak di nukleus paraventrikular hipotalamus.
Nukleus ini selanjutnya menerima banyak hubungan saraf Korlisol
dari sistem limbik dan batang otak bagian bawah.
Bila tidak ada CRF, maka kelenjar hipofisis anterior --.*
ini hanya dapat menyekresi sedikit ACTH. Sebaliknya,
/
sebagian besar kondisi yang menyebabkan tingginya
kecepatan sekresi ACTH, mengawali sekresi ini melalui
sinyal yang dimulai di daerah basal otak, termasuk hipo-
talamus, dan kemudian dihantarkan oleh CRF ke kelenjar GAMBAR 77-6. Mekanisme pengaturan sekresi glukokortikoid.
hipotalamus anterior. ACTH, hormon adrenokortikotropin; CRF, faktor petepas-kortiko-
tropin.
ACTH Mengoklifkon Sel Adrenokortikol untuk
Memproduksi Steroid Melolui Peningkolon Siklik
Rangsangan sakit yang disebabkan oleh jenis stres
Adenosin Monofosfol (cAMP). Efek utama ACTH
terhadap sel-sel adrenokorlikal adalah mengaktifkan
fisik atau kerusakan jaringan pertama-tama dihantarkan
ke atas melalui batang otak dan akhirnya ke eminensia
adenilil siklase dalam membran sel. Adenilil siklase ini
mediana hipotalamus, seperti yang ditunjukkan pada
selanjutnya akan meginduksi pembentukan cAMP dalam
Gambar 77-6.D1sini, CRF disekresikan ke dalam sistem
sitoplasma sel, mencapai efek maksimumnya dalam wak-
portal hipofisis. Dalam beberapa menit, seluruh rangkaian
tu kira-kira 3 menit. cAMP ini selanjutnya akan mengak-
pengaturan mengarah kepada sejumlah besar kortisol di
tifkan enzim-enzim intrasel yang menyebabkan terben-
dalam darah.
tuknya hormon adrenokorlikal. Hal ini merupakan contoh
Stress mental dapat menyebabkan peningkatan secara
lain cAMP yang bekerja sebagai sistem sinyal second
cepat sekresi ACTH yang sebanding. Keadaan ini diang-
messenger.
gap sebagai akibat dari naiknya aktivitas dalam sistem
Langkah yang paling penting dari ACTH yang sudah
dirangsang dalam mengatur sekresi adrenokortikal adalah
limbik, khususnya dalam regio amigdala dan hipokam-
pus, yang kemudian menjalarkan sinyal ke bagian poste-
mengaktifkan enzim protein kinase A,yang menyebabkan
rior medial hipotalamus.
perub ahan cnu al dari kol est erol m enj adi pregnenol on. P er-
ubahan awal ini adalah langkah "pembatasan kecepatan"
untuk semua hormon adrenokonikal, yang akan menjelas-
kan mengapa untuk pembentukan hormon adrenokortikal
2A
secara nornal dibutuhkan ACTH. Perangsangan dalam $

jangka waktu pa:rjang'pada korteks adrenal oleh ACTH o


tt
.\
f
tidak hanya akan meningkatkan aktivitas sekretoriknya E1s
o
*ir
n

namun juga menyebabkan hipertrofi dan proliferasi sel- j i


i.
E
i'
ttt
sel adrenokortikal, khususnya pada zona fasikulata dan gB 10 .
\
retikularis, tempat kortisol dan androgen disekresikan. cv :,
o
o
vob
r ll\
Stres Fisiologis Meningkatkan Sekresi
AGTH dan Sekresi Adrenokortikal
Pada bagian awal bab ini telah dinyatakan, bahwa hampir 0
setiap jenis shes fisik atau stres mental dalam waktu bebe- 12:00 4:00 8:00 12:OO 4.QQ 8:00 12:00
rapa menit saja sudah dapat sangat meningkatkan sekresi AIJ!-:Jl-
tengah
Pl"! |
narl
ACTH dan akibahrya sekresi kortisol juga akan sangat
meningkat, sering kali meningkat sampai 20 kali lipat. GAMBAR 77-7. Pola khas sekresi korlisol s6lama 24 jam. Per-
hatikan osilasi sekresi demikian juga dengan gelombang sekresi
Efek ini digambarkan oleh respons sekresi adrenokortikal yang terjadi pada waktu satu jam atau lebih sesudah bangun di
yang cepat dan kuat setelah trauma pada Gambar 77-5. pagi hari.
BAB 77 Hormon Adrenokortikal 1 005

Efek Penghombol Korlisol Terhodop Hipotolo- seperti yang digambarkan dalam Gambar 77-7; kadar
mus don Kelenjor Hipoflsls Anterior yong Menu- kortisol plasma berkisar antara kadar paling tinggi kira-
runkon Sekresi ACTH. Kortisol mempunyai efek um- kira 20 pgldl satu jam sebelum matahari terbit di pagi
. hari dan paling rendah kira-kira 5 pgldl sekitar tengah
pan balik negatif langsung terhadap (l)
hipotalamus untuk
malam. Efek ini dihasilkan dari perubahan siklus sinyal
menurunkan pembentukan CRF dan (2) kelenjar hipofisis
dari hipotalamus selama 24 jam, yang menimbulkan se-
anterior untuk menurunkan pembentukan ACTH. Kedua kesi kortisol. Bila seseorang mengubah kebiasaan tidur
umpan balik ini membantu mengatur konsentrasi korti- sehari-harinya, maka akan timbul perubahan siklus ini
sol dalam plasma. Jadi, bila konsentrasi kortisol menjadi juga. Oleh karena itu, pengukuran kadar kortisol dalam
sangat tinggi, maka umpan"balik ini secara otomatis akan darah hanya akan berarti bila dinyatakan dalam istilah
mengurangi jumlah ACTH sehingga kembali lagi ke nilai waktu dari siklus sewaktu pengukuran itu dibuat.
normalnya.
Sintesis dan Sekresi AGTH dalam
Ringkasan Sistem Pengaturan Kortisol Kaitannya dengan Hormon Perangsang
Gambar 77-6 menggambarkan seluruh sistem pengatur Melanosit, Lipotropin, dan Endorfin
sekresi kortisol. Kunci dari pengaturan ini adalah eksitasi Sewaktu terjadi sekresi ACTH oleh kelenjar hipofisis an-
pada hipotalamus oleh berbagai tipe stres yang berbeda. terior, beberapa jenis hormon lain yang mempunyai sifat-
Rangsangan stres ini mengaktifkan seluruh sistem untuk sifat kimiawi yang serupa akan disekresikan juga seca-
menyebabkan timbulnya pelepasan kortisol dengan cepat, ra bersamaan. Alasan untuk peristiwa ini adalah karena
dan kortisol ini selanjutnya akan menginduksi suatu rang- gen yang telah diterjemahkan untuk membentuk molekul
kaian efek metabolisme yang akan langsung mengurangi RNA yang menyebabkan sintesis ACTH pada awalnya
sifat pengrusakan dari keadaan stres itu. menyebabkan pembentukan suatu molekul protein yang
'Terdapat pula umpan balik langsung dari kortisol ter- lebih besar, suatu preprohormon. disebut proopiomelano-
hadap hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior untuk kor t in (P O MC), yang merupakan prekursor ACTH' seperli
menurunkan konsentrasi kortisol dalam plasma sewaktu juga beberapa peptida lainnya, termasuk hormon perang-
tubuh tidak mengalami stres. Akan tetapi, rangsangan stres sang melanosit (MSH), p-lipotropin; dan B-endorfin, dan
itu sebenamya merupakan salah satu rangsangan terkuat; beberapa lainnya (Gambar 77-8). Pada kondisi normal,
rangsangan ini selalu dapat mematahkan umpan balik tidak satu pun dari hormon-hormon ini disekresikan da-
penghambat langsung dari kortisol, sehingga akan menye- lam jumlah yang cukup untuk menimbulkan efek yang
babkan timbulnya eksaserbasi periodik dari sekresi korti- bermakna pada tubuh manusia, tetapi bila kecepatan se-
sol di berbagai waktu selama satu hari (Gambar 77-7) atau kresi ACTH sangat tinggi, seperti yang terjadi pada pe-
pemanjangan sekresi kortisol dalam keadaan stres kronik. nyakit Addison, pembentukan beberapa hormon lain yang
berasal dari POMC dapat pula meningkat.
Rilme Sirkodion Sekresi Glukokortikoid. Kecepat- Gen POMC secara aktif diterjemahkan di beberapa ja-
an sekresi CRH, ACTH, dan kofiisol semuanya tinggi ringan, termasuk sel kortikotrop hipofisis anterior, neuron
pada awal pagi hari, tetapi rendah pada akhir sore hari, POMC pada nukleus arkuatus hipotalamus, sel-sel der-

GAMBAR 77-8. Pembentukan cooH


proopiomelanokortin (POMC)
oleh prohormon konvertase
(PCl, panah abu-abu) dan PC2
(panah hitam). Ekspresi jaring-
an spesifik ini berakibat pada
beragam peptida yang dibentuk
di berbagai jaringan. Hipofisis p-Lipoifopin
anteriu mengekspresikan PCl ,
berakibat pada pembentukan
peptida terminal-N, penyatuan
peptida, ACTH, dan plipottopin.
Ekspresi PC2 di dalam hipotala-
mus mengakibatkan produksi
hormon perungsang melanosit
^y-Lipotropin It1 I B-Endorfin
(MSH) a, B, dan y, tetapi tidak i:
memproduksi ACTH. CLIP, pep-
tida intermedia miip-kortikotro-
pin. @
B MSH
1006 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

mis, dan jaringan limfoid. Pada jenis sel tersebut, POMC Pada jaringan adrenal tambahan, beberapa adrenal
diproses untuk membentuk rangkaian peptida yang lebih .androgenjuga akan diubah menjadi testosteron, hormon
. kecil. Jenis produk yang berasal dari pOMC yang tepat kelamin primer pria, yang mungkin mempunyai aktivi-
dari jaringan tertentu bergantung pada jenis enzim pem- tas androgenik yang besar. Efek fisiologi androgen ini
roses yang hadir dijaringan saat itu. Jadi, sel-sel kortiko- akan dibicarakan di Bab 80 sehubungan dengan fungsi
seksual pria.
trop hipofisis mengekspresikan prohormon konvertase I
(PCl), dan bukan PC2, berakibat pada produksi peptida
terminal-N, penyatuan peptida, ACTH, p-endorfin, dan Kelainan Sekresi
B-lipotropin. Pada hipotalamus, ekspresi pC2 menimbul-
kan produksi u-, p-, y-MSH, namun bukanACTH. Seperti Adrenokortikal
telah dibahas di Bab 71, c-MSH yang dibentuk oleh neu-
Hi poadrenal isme-Penyakit Addison
ron hipotalamus memainkan peran utama dalam pengatur-
an selera makan. Penyakit Addison disebabkan oleh kegagalan korteks
Pada melanosit yang banyak terletak di antara dermis adrenal untuk memproduksi hormon adrenokortikal, dan
dan epidermis kulit, MSH merangsang pembentukan pig- keadaan ini sebaliknya sering kali disebabkan olehatrofi
men hitam melaniry dan menyebarkannya ke epidermis. primer pada korteks adrenal. pada kira-kira 80 persen
kasus, atrofi disebabkan oleh autoimunitas terhadap kor-
Penyuntikan MSH pada seseorang selama 8 sampai l0
teks. Hipofungsi kelenjar adrenaljuga sering disebabkan
hari lamanya dapat mengakibatkan kulit menjadi sangat
oleh penyakit tuberkulosis yang merusak kelenjar adre-
gelap. Efek ini lebih berpengaruh pada orang yang secara
nal atau karena penyebaran kanker ke korteks adrenal.
genetik mempunyai kulit yang gelap daripada orang yang Pada dasarnya, kelainan yang terdapat pada penyakit
mempunyai kulit yang lebih terang. Addison adalah sebagai berikut.
_ Pada beberapa binatang tingkat rendah, ..lobus., inter-
media kelenjar hipofisis, yang disebut sebagai pars inter- Defisiensi Minerolokortikoid. Kurangnya sekresi
media, sangat berkembang, dan terletak di antara lobus aldosteron sangat menurunkan reabsorpsi natrium tu-
anterior dan lobus posterior kelenjar hipofisis. Lobus ini buius ginjal dan akibatnya akan menyebabkan hilang-
nya banyak ion natrium, ion klorida, dan air ke dalam
menyekresi banyak sekali MSH. Sela:rjutnya, sekresi hor-
urin. Hasil akhirnya adalah sangat berkurangnya volume
mon ini diatur secara independen oleh hipotalamus seba-
cairan ekstrasel. Selanjutnya, pasien akan mengalami
, gai respons terhadap jumlah berkas cahayayang diterima
hiponatremia, hiperkalemia, dan asidosis ringan aki-
binatang itu atau sebagai respons terhadap faktor-faktor bat gagalnya sekresi ion kalium dan ion hidrogen guna
lingkungan lainnya. Contohnya, pada musim panas, bebe- menggantikan reabsorpsi natrium.
rapa binatang kutub utara akan menumbuhkan bulu yang Sewaktu cairan ekstrasel berkurang, volume plas-
berwama gelap dan selama musim dingin, bulu tersebut ma akan turun, konsentrasi sel darah merah meningkat
akan seluruhnya menjadi putih. dengan nyata, curah jantung menurun, dan pasien-akan
. ACTH, karena mengandung rangkaian MSH, mem- meninggal akibat renjatan. Kematian ini biasanya terjadi
pada pasien yang tidak diobati dalam waktu empat hari
punyai efek perangsang melanosit kira-kira sebesar l/30
sampai dua minggu setelah sama sekali tidak ada sekresi
dari MSH. Lebih lanjut, karena jumlah MSH murni yang
mineralokortikoid.
disekresikan oleh manusia itu sangat sedikit, sedangkan
sekresi ACTH sangat besar, maka tampaknya ACTH jauh Defisiensi Glu kokorlikoid. Hilangnya sekresi korri-
lebih penting daripada MSH dalam menentukan jumlah sol akan menyebabkan pasien penyakit Addison tidak
melanin kulit. dapat mempertahankan konsentrasi normal glukosa da-
rah di antara waktu makan, sebab pasien tidak dapat
mensintesis glukosa dalam jumlah yang cukup melalui
Androgen Adrenal glukoneogenesis. Selanjutnya, kurangnya kortisol akan
mengurangi mobilisasi protein dan lemak dari jaringan,
Beberapa hormon kelamin pria yang cukup aktif yang sehingga akan menekan bartyak fungsi metebolisme
disebut androgen adrenal (yang paling penting di an-
lain dari tubuh. Kelambanan mobilisasi energi sewaktu
taranya adalah dehidroepiandrosteron) secara terus
tidak ada kortisol ini merupakan salah satu efek yang
menerus disekresikan oleh korteks adrenal, terutama
sangat mengganggu akibat kurangnya glukokortikoid.
selama kehidupan fetus, seperti yang akan dibicarakan
Bahkan, bila tersedia banyak sekali glukosa dan bahan-
secara lengkap di Bab 83. Selain itu, progesteron dan
bahan makanan lain, otot-otot pasien tetap lemah. Hal
estrogen, yang merupakan hormon kelamin wanita, di-
ini menunjukkan bahwa glukokortikoid juga dibutuhkan
sekresikan dalam jumlah sangat sedikit.
untuk mernpertahankan fungsi metabolik lain di jaring-
Biasanya, androgen adrenal mempunyai efek yang
an di samping metabolisme energi.
lemah pada manusia. Mungkin sebagian perkembangan
Kurangnya sekresi glukokortikoid yang adekuat ju-
awal dari organ kelamin pria dihasilkan dari sekresi an-
ga menyebabkan pasien penyakit Addison sangat peka
drogen adrenal semasa kanak-kanak. Aridrogen adrenal
terhadpp efek perburukan berbagai jenis stres yang ber-
juga mencetuskan efek yang ringan pada wanita, bukan
beda. dan bahkan inleksi pernapasan yang ringan saja
hanya pada masa sebelum masa pubertas tetapi juga se-
sudah dapat menimbulkan kematian.
lama hidup. Sebagian besar pertumbuhan rambut pubis
dan rambut aksila pada wanita disebabkan oleh kerja Pigmenlosi Melonin. Gejala lain pada kebanyakan
dari hormon-hormon ini. pasien penyakit Addison adalah pigmentasi melanin di
E

BAB 77 Hormon Adrenokortikal 1007

membran mukosa dan kulit. Melanin ini tidak selalu mencakup sekitar 20-25 persen kasus sindrom Cushing
dideposisi dengan benar namun kadangkala dideposisi secara klinis, dan biasanya dihubungkan dengan penu-
dalam bentuk bercak, dan khususnya terdapat di bagian runan kadar ACTH akibat penghambatan umpan balik
kulit yang tipis, misalnya di membran mukosa bibir dan kortisol terhadap sekresi ACTH oleh kelenjar hipofisis
kulit tipis puting susu. anterior.
Penyebab deposisi melanin diduga sebagai berikut: Pemberian deksametason, suatu glukokortikoid sin-
Bila sekesi kortisol ditekan, maka umpan balik normal tetis, dalam dosis besar dapat digunakan untuk mem-
terhadap hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior bedakan antara sindrom Cushing tergantung-ACTH
juga akan tertekan, karena itu menimbulkan kecepatan dan tidak tergantung-ACll{ Pasien yang mempunyai
sekresi ACTH yang luar biasa bersamaan dengan sekre- produksi ACTH berlebih akibat adenoma hipofisis pe-
si MSH dalam jumlah yang meningkat. Mungkin jum- nyekresi-ACTH atau akibat disfungsi hipotalamus-hipo-
lah ACTH yang sangat banyak ini yang menyebabkan fisis, bahkan deksametason dosis besar pun biasanya ti-
timbulnya sebagian besar efek pigmentasi sebab ACTH dak dapat menekan sekresi ACTH. Sebaliknya, pasien
dapat merangsang pembentukan melanin oleh melano- dengan produksi kortisol adrenal primer yang berlebih-
sit dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh an (tidak tergantung-AcTH) biasanya mempunyai ka-
MSH. darACTH yang rendah atau tidak terdeteksi. Uji deksa-
metason, walaupun digunakan secara luas, kadangkala
Pengobolon Posien dengon Penyokil Addison. dapat memberikan diagnosis yang tidak tepat, karena
Pasien dengan kerusakan total pada kelenjar adrenal beberapa tumor hipofisis penyekresi-ACTH memberi-
yang tidak diobati, dalam waktu beberapa hari sampai kan respons terhadap deksametason berupa penekanan
beberapa minggu akan meninggal akibat menderita ke- sekresi ACTH. Oleh karena itu, uji deksametason bia-
lemahan dan biasanya karena syok sirkulasi. Namun pa- sanya digunakan sebagai langkah awal pada diagnosis
sien seperti itu dapat hidup bertahun-tahun bila ciiberi banding sindrom Cushing.
mineralokortikoid dan glukokortikoid sedikit saj a setiap Sindrom Cushing dapat pula terjadi bila glukorti-
harinya. koid dalam jumlah besar diberikan dalam waktu lama
untuk tujuan terapeutik. Sebagai contoh, pasien dengan
Krisis Addison. Seperti yang telah dibahas di bagian radang kronis terkait penyakit seperti artritis reumatoid
awal bab ini, kadangkala disekresikan banyak sekali seringkali diterapi dengan glukokortikoid dan dapat tim-
glukokortikoid sebagai respons terhadap berbagai stres
bul beberapa gejala klinis sindrom Cushing.
fisik atau stres mental yang berbeda. Pada pasien pe- Gejala khusus penyakit Cushing adalah adanya mo-
nyakit Addison, glukokortikoid yang dikeluarkan tidak
bilisasi lemak dari bagian bawah tubuh, disertai dengan
akan meningkat selama stres. Namun, kapan pun terja-
banyaknya penimbunan lemak tambahan di daerah to-
di trauma, penyakit, atau stres lainnya, seperti operasi raks dan regio abdomen atas, sehingga tubuh tampak se-
pembedahan, menggantikan keadaan sebelumnya, maka
perti tubuh kerbau. Sekresi steroid yang berlebihanjuga
tampaknya pasien membutuhkan banyak jumlah gluko-
menyebabkan wajah pasien membengkak, dan adanya
kortikoid dengan segera, dan untuk menghindari terjadi- potensi androgenik pada beberapa hormon kadangkala
nya kematian, glukokortikoid ini harus diberikan sampai
akan menimbulkan jerawat dan hirsutisme (pertum-
sepuluh kali lipat atau lebih daripada jumlah normal.
buhan bulu wajah yang berlebihan). Gambaran wajah
Kebutuhan kritis glukokortikoid ekstra dan kelemah-
tersebut seringkali digambarkan seperti "moon face,"
an yang parah yang terjadi sewaktu stres disebut sebagai
seperti yang tampak pada bagian kiri Gambar 77-8, yang
krisis addison.
menunjukkan seorang pasien sindrom Cushing sebelum
diobati. Kira-kira 80 persen pasien juga mengidap hiper-
tensi, mungkin disebabkan oleh efek mineralokortikoid
Hiperadrenalisme-Si ndrom Cushing
ringan dari kortisol.
Hipersekresi korteks adrenal akan menyebabkan tim-
bulnya efek hormonal kompleks yang beruntun, disebut Efek podo Melobolisme Korbohidrol don Pro-
sebagai sindrom Cushing. Sebagian besar kelainan sin- lein. Pada sindrom Cushing, sekresi kortisol yang
drom Cushing dianggap karenajumlah kortisol yang ab- berlimpah itu dapat menyebabkan naiknya konsentrasi
normal, namun sekresi androgenjuga cukup bermakna. glukosa darah, yang sering mencapai 200 mg/dl setelah
Hiperkortisolisme dapat terjadi akibat berbagai sebab, makan, sebanyak dua kali dari nilai normal. Keadaan ini
meliputi (l) adenoma hipofisis anterior yang menyekre- terutama disebabkan oleh meningkatnya glukoneogene-
si sejumlah besar ACTH, yang kemudian menyebabkan sis dan penurunan pemakaian glukosa olehjaringan.
hiperplasia adrenal dan sekresi kortisol berlebihan; (2) Efek glukokortikoid terhadap katabolisme prote-
kelainan fungsi hipotalamus yang menyebabkan ting- in sering menjadi sangat nyata pada sindrom Cushing,
ginya kadar hormon pelepas-kortisol (CRH), yang me- sehingga sangat mengurangi protein jaringan di seluruh
rangsang pelepasan ACTH berlebihan; (3) "sekresi ek- tubuh kecuali hati; proteinplasma juga tidak terpenga-
topik" ACTH oleh tumor di beberapa bagian tubuh lain, ruh oleh efek tersebut. Hilhngnya protein dari otot-otot
seperti karsinoma abdomen; dan (4) adenoma korleks secara khusus akan menimbulkan kelemahan otot yang
adrenal. Bila sindrom Cushing bersifat sekunder akibat parah. Hilangnya sintesis protein dalam jaringan limfoid
sekesi berlebihan ACTH oleh hipofisis anterior, hal ini akan menyebabkan tertekannya sistem imunitas, sehing-
merujuk pada penyakit Cushing. ga sebagian besar pasien akan meninggal akibat infeksi,
Sekresi ACTH berlebihan merupakan penyebab Bahkan serabut-serabut kolagen yang terdapat dalamja-
sindrom Cushing yang paling sering dan ditandai oleh ringan subkutan juga akan berkurang sehinggajaringan
kadar ACTH plasma dan kortisol yang tinggi, Produksi subkutan mudah robek, sehingga timbul strra keunguan
kortisol berlebihan secara primer oleh kelenjar'adrenal pada tempat sobeknya jaringan subkutan tadi. Sebagai
-
1 008 U N IT XMndok ri nolog i dan Rep rod uksi

GAMBAR 77-9. Pasien penya-


kit Cushing sebelum dilakukan
ti n d akan ad ren al el<tom i subtotal
(kiri) dan sesudah adrenalekto-
mi subtotal (kanan). (Sumbang-
an dari Dr. Leonard Posey).

tambahan, berkurangnya endapan protein dalam tulang babkan oleh efek penekanan konsentrasi kalium ekstra-
akan menimbulkan osteoporosis yang parah dengan aki- sel yang rendah terhadap penjalaran potensial aksi olch
bat kelemahan pada tulang. serabut saraf. seperti yang telah di.lelaskan di Bab 5.
Salah satu kriteria diagnostik untuk kelainan hipe-
Pengobolon Sindrom Cushing. pengobatan sin-
raldosteronisme primer adalah berkuranghya konsen-
drom Cushing terdiri atas pengangkatan tumor adrenal
trasi renin dalam plasma. Keadaan ini disebabkan oleh
bila memang penyebabnya adalah tumor, atau mengu- penekanan umpan balik sekresi renin akibat kelebihan
rangi sekresi ACTH, bila hal ini memang memungkin-
aldosteron atau oleh karena kelebil-ran volume cairan eks-
kan. Hipertrofi kelenjar hipofisis atau bahkan tumor yang
trasel dan tekanan arlerial akibat aldosteronisme. peng-
kecil saja pada hipofisis yang menyekresi ACTH secara
obatan kelainan hiperaldosteronisme primer biasanya
berlebihan kadang dapat diangkat dengan tindakan ope-
dilakukan dengan tindakan operasi pengangkatan tumor
rasi atau dapat dirusak dengan cara radiasi. Obat yang
atau sebagian besarjaringan adrenal bila penl,ebabnya
dapat menghambat steroidogenesis, seperti metirapon,
adalah hiperplasia.
ketokonazol, dan aminoglutetnid, atau yang mengham-
bat sekresi ACTH, seperti antagonis serotonin dan in-
hibitor transaminase-GABA, dapat pula digunakan bila Sindrom Adrenogenital
pembedahan tidak dapat dilakukan. Bila sekresi ACTH
tidak mudah diturunkan, maka cara yang memuaskan Ada suatu tumor adrenokorlikal yang jarang timbul, na-
hanyalah dengan tindakan adrenalektomi bitateral par- mun tumor ini meny,ekresikan banyak sekali anclrogen
sial (atau bahkan total), yang diikr.rti dengan pemberian sehingga menirnbulkan gejala maskulinisasi yang kuat
bahan steroid adrenal untuk mencegah timbulnya gejala di seluruh tubuh. Bila kelainan ini timbul pada rvanita,
insufisiensi yang mungkin terjadi. maka wanita itu mempunyai sifat jantan, termasuk tum-
buhnya ienggot, suara menjadi berat, bila memang ia
mempunyai bakat genetik (genetic trait) botak maka ia
Aldosteronisme Primer dapat menjadi botak, distribusi rambut pada tubuh dan
(Sindrom Gonn) pubisnya seperti pada laki-laki. klitoris tumbuh seperti
penis, dan penimbunan protein pada hulit dan khususnva
Kadang-kadang timbul sebuah tumor kecil pada sel-sel pada otot-otot sehingga pasien tarnpak seperti laki-laki.
zona glomerulosa dan menyekresikan banyak sekali Pada laki-laki prepubertas. tumor adrenal yang ber-
aldosteron; kondisi yang ditimbulkan diseh-t't,,aldoste- sifat virilisasi ini juga akan menimbulkan gejala-gcjala
ronisme primer" atau sindrom Conn. Selain itu, pada yang mirip dengan gejala-gejala yang timbul pacla wa-
beberapa kasus, hiperplasia korteks adrenal lebih ba- nita, disertai dengan pertumbuhan organ kelamin pria
nyak menyekresikan aldosteron daripada kortisol. Efek yang cepat, seperti tampak pada Gambar 77-9, yang
kelebihan aldosteron ini telah dibicarakan secara rinci menunjukkan seorang anak berumur 4 tahun pengiclap
di bagian awal bab ini. Efek yang paling penting adalah sindrom adrenogenital. Pada pria dervasa. silat virilisasi
hipokalemia, volume cairan ekstrasel dan volume darah dari sindrom adrenogenital ini biasanya secara sempurna
yang meningkat sedikit (biasanya meningkat tidak lebih
lertutup oleh sifat-sifat virilisasi yang normal akibat dari
dari 4 sampai 6 mEqL), dan, hampir selalu, terjadi hi- testosteron yang disekresikan oleh testis. pada laki-laki
pertensi. Yang sangat menarik dari kelainan hiperaldos-
dewasa, diagnosis sindrom adrenogenital ini nrenjadi
teronisme primer ini adalah kadangkata dapat timbul sukar ditegakkan. Pada sindrom adrenogenital, ekskresi
kelumpuhan otot akibat hipokalemia. Kelumpuhan dise- 17-keto-steroid (yang berasal dari androgcn) dalam urin
BAB 77 Hormon Adrenokortikat 1009

syndronte: a consensus statement. J Clin Enclocrinol Metab


88.5593. 2003
Besser Glul, Tl'Lorner MO: Comprehensive Clinical Endocrino_
logy, 3rd ed. Philadelphia: Mosby, Elsevier Science Limited,
2002.
BoldyreJ/ B, Ilehling M: Aldosterone: refreshing a slow hormone
by swtft action. News Physiot Sci j9;97, 200,/.
Boscaro M, Barzon L, Fallo F, Sonino N; Cushings syndrome.
Lancet 357:783, 2001.
Cooper MS, Stewart PM; CorticosteroicJ insufficiency in acutely
ill patients. N Engl J Med 318;727, 2003.
De Bosscher K. L'anden Berghe Il. Haegeman C; The interplay
behueen t he glucocortic oid receptor and nuclear
factor_kap_
pa B or activator protein-l; molecular mechanismfor gene
repression. Endoer Rev 21: 118, 2003.
de Patrla RB, da Silva AA, Hatl JE: Altlosterone antagonism at-
tenuates obesity-induceid hypertension and glomerular hy_
perfltration. Hypertension 13; q l, 2004.
Farman N, Rafestin-Oblin ME: Muttipte aspects of mineralo_
corticoid selectivity. Am J Physiol Renal physiol 280. F lg I ,

200 t.
I{all JE, GrangerJP, Smith MJ Jr premen AJ; Role of renal he_
modynamics and arterial pressure in aldosterone ,,escape.,'
Hypertension 6. I I 83, t g8l.
Larsen PR, Kronenberg ItM, Metmed S, polonslE KS; Williants
Tbxtbook of Endocrinolog, l1th ed. phitadelphia: Il/B
Saunders Co, 2003.
Losel Rluf, Falkenstein E, Feuring M, Schultz M, Tillmann HC,
Rossol-Haseroth K, Ilehling M: Nongenomic steroid action;
Controversies, questions, and answers. physiol Rev g3;965,
2003.
New MI: Inborn ercors of adrenal steroiclogenesis. Mot Celt En_
docrinol 211;75, 2003.
Oberleithner H: [Jnorthodox sites and mocles of aklosterone ac-
tion. News Physiol Sci 19.51,2004.
O'Shaughnessy KM, Karet FE: Salt hanclling ancl hypertension.
J Clin Invest I I 3. 1 075, 2001.
RalfH, Findling JII/: A physiologic approach to diagnosis ofthe
Cushings syndrome. Ann Intern Med j38;980, 2003.
Sheppard KE; Nuclear receptors. IL lntestinal corticosteroid re_
GAMBAR 774A. Sindrom adrenogenital pada anak taki-taki ber-
ceptors. Am J Physiol Gastrointest Liver physiol 2g2:G742,
umur 4 tahun. (Sttmbanga,n Dr. Leonarrl posey.)
2002.
Spat A, Hunyady L: Control of altlosterone secretion; a moidel
for convergence in cellular signaling pathways. physiol Rev
mungkin akan mcnin-el<at sebanyak l0 sampai 15 kali
81:189,2001.
dari jurnlah normalnya. Penemuan ini dapat digunakan
Speiser PW, Ifhite PC; Congenital atlrenal hyperplasia. N Engl
dalam mendiagnosis ponyakit.
J Med 349:776, 2003.
Stewart PM: Adrenal replacement therapy; tinte
for an inward
look to the medulla? J Clin Endouinol Metab 89:3677,
2004.
Kepustakaan Stocco DM; SIAR protein and the regulation of steroid hormone
Arnaldi G, Angeli A, Atkinson AB, Bertagna X, Cavagnini Ir, biosynthesis. Annu Rev Physiot 63. I93, 2001.
Stockand JD; New ideas about aldosterone signaling in epithe_
Chrousos GP, Fava (i.4, lindling JW Gaittard RC, Gross-
man AB, Kola B, Lacroir A, Xllancini T, Mantero F, New_ lia. Am J Physiol Renal Physiot 282:F559, 2002.
ell-Price J, Nienan LK, Sonina N, Vance ML, Giustina Stowasser M, Gordon kD: Primary aldosteronism:
from geneiis
A, Boscara M; Diagnosis and complications of Cushings to genetics. Trends Endocrinol Metab 11.310, 2003.
E,

BAB 78
I,nsulin, Glukagon,
d*n Diab.etes Melitu$

Selaih rnemitriki tungqi


nyekresikan dua hounon yang,penting, y*w iwulia ' '.
d,an glih.agan'yang'sarrga,f penflrg unpen$aturan
ffi etAbqlisme,glukosa, lipid, dan protein s€6s.ra,nsll a!,,,.,.-,,.,

S&lappun pq{iheas rnenyeklesi,,holluon-hsffirg'.laifi


,:,''. :

seperti amilin. somatostatin, dan polipeptida pankreas.


ngsi holrp*nlho.,rUron terselut tl'Aak , Su* i...,'.,.'i
]..]...::il|]]]]:::]];]::]::!:::;:::]].]
insulin dan glukagon. Tujuan utama bab ini adal&
,, , rnerfi,b.atia,s pe1a4l fisiologis insrllin rlan glukagcu dan,p*to$siolpgi peny.aleit.p-eny,akit
sepsrti, di*6efe* rkefitqts, yang diseb*bkan,sleh kelainan sskresi atau,aldi\ti' ,lcedua

getah pencemaan ke dalam duodenum. dan (2) pulau-pulau Langerharns, yang langsung
,r+euyekre*iken insulin
ghkagon ke dalan darah G
ah peneernaan p anlqr,eas.t€ ,-i ,,-.,r.
dibicarakan di Bab 64.
I
Panlcreas manusia mempunyai sampai 2 jura pulau Langerbans, setiap pulau
: :, . 1,r
: 'ir.,
.,, ;,, i,,, ,' l lwiyg berdia$ieter,,0,3 mihmeter dan tersusun mengelilia$ipenb'id* $|.gBii;;,r,,:,,,
ler kecil yang merupakan tempal penampungan hormon yang disekresikan oleh sel-sel
tersebut. Pulao Langerhans mengandung tiga jenis sel umma. yakni sel alfa, beta, dan
detqa. yangdapat dibedakan saru sama lain melalui ciri morlologi dan pewarnaannya.
Sen,beta, y44g kira.kira meneakup 60 persen daii senlua sel pwtraa, te,r,utanra berada
di bagi*tr.tengah.dari setiap pulatr:dan me.nllektesikan'irrsulin dirh nnrilia yaitu nuetu
hormon yang sering disekresikan bersama dengan insulln, meskipun fungsinya masih

srkan glukagor. Dan sel delta, yang kira-kira mencakup l0 persen dari selurub sel.

disebut sel PP. terdapat dalam jumlah kecil di putau Langerhans dan menyekresi hor-
mon yang fungsinya masih diragukan yakni polipeptida pankreas.
Hubungan yang erat antara berbagai jenis sel yang terdapat dalam pulau Langer-
hans memungkinkan komunikasi dari sel ke sel dan pengafuran secara langsung sekesi
beberapa jenis hormon oleh hormon lainnya. Contohnya. insulin menghambat sekresi
. gtukagon, amilin menghambat sekresi insulin. dan soma{ostatin menghambat sekresi
-."-
hormon insulin dan glukagon.

,dan,.Efak,:,Metaboliknya

1o10
It r,,r:r,q,lu

ttitilt't
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 101 1

Pulau Asini di hati dan otot. Semua kelebihan karbohidrat yang tidak
dapat disimpan sebagai glikogen juga diubah di bawah
rangsangan insulin menjadi lemak dan disimpan di ja-
Sel Delta ringan adiposa. Dengan adanyakelebihan protein, insulin
mempunyai efek langsung dalam memacu ambilan asam
amino oleh sel dan pengubahan asam amino ini menjadi
protein. Selain itu, insulin menghambat pemecahan pro-
tein yang sudah terdapat di dalam sel.

Sifat-Sifat Kimia dan Sintesis lnsulin


Insulin merupakan protein kecil; insulin manusia mem-
punyai berat molekul sebesar 5808. Insulin terdiri atas
dua rantai asam amino, seperti yang tampak pada Gambar
Sel Beta darah merah
78-2,yangdihubungkan satu sama lain oleh ikatan disul-
GAMBAR 78-1. Anatomi fisiologi sebuah pulau Langerhans da- fida. Bila kedua rantai asam amino dipisahkan, aktivitas
lam kelenjar pankreas. fungsional molekul insulin akan hilang.
Seperti yang dijelaskan di Bab 3, insulin disintesis oleh
sel-sel beta dengan curayaftg mirip dengan sintesis pro-
Secara historis, inslrlin dihubungkan dengan "gula darah,"
tein, yang biasanya dipakai oleh sel, yakni diawali dengan
dan ada benarnya karena insulin sangat berpengaruh terha-
translasi RNA insulin oleh ribosom yang melekat pada
dap metabolisme karbohidrat. Namun, kematian pada pa-
retikulum endoplasm a untuk memb entuk pi ap r o h o r m on
sien diabetes biasanya disebabkan kelainan metabolisme
insulin. Praprohormon awal ini memiliki berat molekul
lemak, yang menimbulkan keadaan seperti asidosis dan
sekitar 11.500, namun selanjutnya akan terpecah di reti-
arteriosklerosis. Selain itu, pada pasien yang mengalami
kulum endoplasma unfuk membentuk proinsulin dengan
diabetes berkepanjangan, berkurangnya kemampuan un-
berat molekul kira-kira 9000; lebih lanjut, sebagian besar
tuk mensintesis protein akan menyebabkan kehilangan
proinsulin ini lalu terbelah di aparatus Golgi untuk mem-
jaringan dan banyak kelainan fungsi sel. Oleh karena itu,
bentuk insulin dan fragmen peptida sebelum terbungkus
jelaslah sudah bahwa pengaruh insulin terhadap metabo-
dalam granula sekretorik. Akan tetapi, kira-kira seper-
lisme lemak dan protein, hampir sama besar dengan pe-
enam dari hasil akhirnya tetap. dalam bentuk proinsulin.
ngaruh insulin terhadap metabolisme karbohidrat.
Proinsulin ini hampir tidak mempunyai aktivitas insulin.
Sewaktu disekresikan ke dalam darah, insulin ham-
lnsulin Adalah suatu Hormon yang pir seluruhnya beredar dalam bentuk tidak terikat; waktu
Berhubungan dengan Limpahan Energi paruhnya dalam plasma rata-rala hanya sekitar 6 menit
Sewaktu kita membahas insulin di beberapa p aragraf beri- sehingga dalam waktu l0 sampai 15 menit, insulin tidak
kutnya, hubungan antara sekresi insulin dengan limpahan akan dijumpai dalam sirkulasi. Kecuali sebagian insulin
energi akan menjadi jelas. Yaitu, bila terdapat sejumlah yang berikatan dengan reseptor pada sel sasaran, sisa in-
besar makanan berenergi-tinggi di dalam diet, terutama sulin akan didegradasi oleh enzim insulinase terutama di
kelebihan jumlah karbohidrat, insulin akan disekresikan hati, sebagian kecil dipecah di ginjal dan otot, dan sedikit
dalam jumlah yang besar. Selanjutnya, ,insulin memain- di jaringan yang lain. Perombakan insulin dari plasma
kan peranan penting dalam penyimpanan kelebihan ener- yang cepat ini penting sebab kadang-kadang, penghentian
gi. Bila terdapat kelebihan karbohidrat, insulin menye- fungsi pengaturan insulin dengan cepat, sama pentingnya
babkan karbohidrat tersimpan sebagai glikogen terutama dengan berjalannya fungsi pengaturan tersebut.

*l'l-'-1 NH"

t'
NH'
t-
NH"

t'
G ly.llewVal€ u€ lu{yCy.Th nSenlleu€y.S enlewTyr€l pLe g€ wAspTypgy.Asp
l l

S S

I I
NH,NH? S
l't- l I
S

PherVal',AspGltt*lisleu0yGly'Ser*lisrLeuVaGluAlateu.TyplewVal€y€lyGlwArg€lpPhaPheTynThnpro.LysThr

GAMBAR 78-2. Molekul insulin manusia.


1012 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

1. Dalam beberapa detik setelah insulin berikatan


dengan reseptor membrannya, kira-kira 80 persen
dari semua membran sel tubuh akan menambah
ambilan glukosanya. Hal ini terutama terjadi di
sel-sel otot dan sel lemak tetapi tidak terjadi pada
sebagian besar sel neuron di otak. Penambahan
glukosa yang diangkut ke dalam sel, dengan cepat
difosforilasi dan menjadi substrat yang diperlukan
untuk semua fungsi metabolisme karbohidrat yang
umum. Peningkatan transpor glukosa diyakini
timbul akibat translokasi berbagai vesikel intrasel
dengan membran sel; vesikel-vesikel ini membawa
sendiri berbagai molekul protein transpor glukosa
membran, yang berikatan dengan membran sel dan
memfasilitasi ambilan glukosa ke dalam sel. Bila
insulin sudah tidak tersedia lagi, vesikel-vesikel
ini akan terpisah dari membran sel dalam waktu
kira-kira 3 sampai 5 menit dan bergerak kembali
ke bagian dalam sel untuk digunakan berulang kali
sebanyak yang diperlukan.

GAMBAR 78-3. Skema reseptor insulin. lnsulin berikatan dengan


2. Membran sel menjadi lebih permeabel terhadap
subunit a di reseptornya, yang menimbulkan autofosforilasi sub- sejumlah asam amino, ion kalium, dan ion fosfat,
unit P reseptor, yang selanjutnya menginduksi aktivitas tirosin ki' yang menyebabkan peningkatan hanspor ion-ion
nase. Aktivitas reseptor tirosin kinase memulai suatu rangkaian ini ke dalam sel.
fosforilasi sel yang meningkatkan atau mengurangi aktivitas en-
zim, yang meliputi substrat reseptor insulin, yang memerantarai
3. Efek yang lebih lambat terjadi dalam waktu 10

pengaruh glukosa terhadap metabolisme glukosa, lemak, dan sampai 15 menit berikutnya, untuk mengubah de-
protein. Contohnya, pengangkut glukosa dipindahkan ke mem- rajat aktivitas sejumlah besar enzim metabolik
bran sel untuk membantu pemasukan glukosa ke dalam sel. intrasel lainnya. Efek-efek ini dihasilkan terutama
dari perubahan fosforilasi enzim.
4. Efek yang jauh lebih lambat terus terjadi selama
Aktivasi Reseptor Sel Sasaran oleh berjam-jam dan bahkan beberapa hari. Efek ini di-
Insulin dan Efek Selular yang Ditimbulkan hasilkan dari perubahan kecepatan translasi RNA
Untuk menimbulkan efek insulin pada sel sasaran, insulin messenger di ribosom untuk membentuk protein
berikatan dengan dan mengaktifkan suatu protein resep- yang baru dan efek yang lebih lambat terjadi dari
tor membran yang mempunyai berat molekul kira-kira perubahan kecepatan hanskripsi DNA di dalam
300.000 (Gambar 78-3). Efek selanjutnya disebabkan inti sel. Dengan cara ini, insulin membentuk kem-
oleh reseptor yang teraktifkan, bukan oleh insulin. - bali sebagian besar proses enzimatik sel untuk
Reseptor insulin merupakan suatu kombinasi empat mencapai tujuan metabolismenya.
subunit yang dihubungkan bersama-sama oleh ikatan di-
sulfida: dua subunit alfayang seluruhnya terletak di luar
membran sel dan dua subunit betayangmenembus mem- Efek lnsulin Terhadap
bran, dan menonjol ke dalam sitoplasma sel. Insulin ber-
Metabol isme Karbohidrat
ikatan dengan subunit alfa di bagian luar sel, namun kare-
na ikatan dengan subunit beta, bagian dari subunit beta Segera setelah menyantap makanan tinggi-karbohidrat,
yang menonjol ke dalam sel mengalami autofosforilasi. glukosa yang diabsorbsi ke dalam darah menyebabkan se-
Jadi, reseptor insulin merupakan suatu contoh dari resep- kresi insulin dengan cepat, yang dibahas kemudian di bab
tor terkait-enzim,yang dibahas di Bab 74. Autofosforilasi ini. Insulin selanjutnya menyebabkan ambilan, penyim-
subunit beta di reseptor akan mengaktifkan tirosin kinase panan, dan penggunaan glukosa yang cepat oleh hampir
setempat, yang selanjutnya menimbulkan Tosforilasi ber- semua jaringan tubuh, namun terutama oleh otot, jaringan
bagai enzim intrasel lainnya termasuk kelompok enzim adiposa, dan hati.
yang disebut substrat reseptor-insulin (IRS). Berbagai
tipe IRS (misalnya,IRS-1, IRS-2, IRS-3) diekspresikan di
berbagai jaringan. Hasil akhirnya adalah untuk mengak- Insulin Meningkatkan Metabolisme
tifkan beberapa enzim ini sambil menon-aktifkan enzim dan Ambilan Glukosa Otot
yang lain. Dengan cara demikian, insulin memimpin pro- Dalam"sehari, jaringan otot tidak bergantung pada glu-
ses metabolisme intrasel untuk menghasilkan efek yang kosa untuk energinya tetapi sebagian besar bergantung
diinginkan terhadap metabolisme karbohidrat, lemak, dan pada asam lemak. Alasan yang utama untuk hal tersebut,
protein. Efek akhir perangsangan insulin adalah sebagai karena membran otot istirahat yang normal hanya sedikit
berikut: permeabel terhadap glukosa, kecuali bila serabut otot
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1013

dirangsang oleh insulin; di antara waktu-waktu makan,


jumlah insulin yang disekresikan terlalu kecil untuk me- 400
ningkatkan jumlah ambilan glukosa yang bermakna ke o
dalam sel-sel otot.
E^:oo
G= # lnsulin
#$
Akan tetapi, ada dua kondisi saat otot menggunakan ,E q zoo
sejumlah besar glukosa. Salah satu dari kondisi tersebut oY
l,li-
adalah selama kerja fisik sedang atau berat. Penggunaan
-9 P roo
glukosa yang besar ini tidak membutuhkan sejumlah
besar insulin, karena serabut otot yang bekerja menjadi
0o I Kontrol

permeabel terhadap glukosa bahkan tanpa adanya insulin


akibat proses kontraksi itu sendiri.
Keadaan kedua penggunaan sejumlah besar gluko- 300 600 900
sa oleh otot adalah selama beberapa jam setelah makan.
Glukosa ekstrasel
Pada saat ini konsentrasi glukosa darah tinggi dan pankre-
(mg/100 ml)'
as menyekresikan sejumlah besar insulin. Insulin tambah-
GAMBAR 78-4. Pengaruh insulin dalam meningkatkan besarnya
an menyebabkan transpor glukosa yang cepat ke dalam konsentrasi glukosa di dalam sel-sel otot. Perhatikan bahwa,
sel otot. Hal ini menyebabkan sel otot selama periode ini bila tidak terdapat insulin (sebagai.kontrol), konsentrasi glukosa
lebih cenderung menggunakan glukosa daripada asam le- intrasel tetap mendekati nol walaupun konsentrasi glukosa da-
lam cairan ekstrasel sangat tinggi. (Data dari Eisenstein AB: The
mak. seperti yang akan kita bahas kemudian.
Biochemical Aspects of Hormone Action. Boston, Little, Brown,
1964.)
Penyimponon Glikogen di Otot. Bjla setelah makan
otot tidak bekerja, dan walaupun glukosa yang ditranspor
ke dalam ototjumlahnya banyak, sebagian besar glukosa dipecah kembali menjadi glukosa, yang akan dilepaskan
sampai batas 2 hingga 3 persen kemudian akan disimpan kembali ke dalam darah untuk menjaga konsentrasi glu-
dalam bentuk glikogen otot daripada digunakan untuk kosa agar tidak berkurang terlalujauh.
energi. Glikogen ini kemudian dapat digunakan oleh otot Mekanisme yang dipakai oleh insulin untuk menye-
untuk menghasilkan energi. Glikogen terutama digunakan babkan terjadinya ambilan glukosa dan penyimpanan di
selama masa penggunaan energi yang besar dan singkat hati meliputi beberapa langkah yang hampir terjadi secara
oleh otot dan bahkan untuk menyediakan sejumlah besar bersamaan:
energi anaerob selama beberapa menit pada suatu waktu
'melalui perombakan
glikolisis glikogen meniadi asam
l. Insulin menghambat fosforilase hati, yaitu enzim
utama yang menyebabkan terpecahnya glikogen
laktat, yang dapatterjadi bahkan tatpaadanya oksigen.
hati menjadi glukosa. Keadaan ini mencegah peme-
cahan glikogen yang sudah tersimpan di sel-sel
Efek Kuontitolif lnsulin untuk Membonlu Tronspor
hari.
Glu koso Melol ui Me m bro n S e I Otoi. Efek kuantitatif
insulin untuk memungkinkan transpor glukosa menembus
2. Insulin meningkatkan ambilan glukosa dari darah
oleh sel-sel hati. Keadaan ini terjadi d,engan me-
membran sel otot diperlihatkan oleh hasil penelitian yang
ningkatkan aktivitas enzim glukokinase, yang
ditunjukkan pada Gambar 78-4. Kurva yang lebih rendah
merupakan salah satu enzim yang menyebabkan
yang diberi label "kontrol" menunjukkan konsentrasi glu-
timbulnya fosforilasi awal dari glukosa setelah
kosa bebas yang diukur di dalam sel, yang memperlihat-
glukosa berdifusi ke dalam sel-sel hati. Begitu
kan bahwa konsentrasi glukosa hampir tetap nol walaupun
difosforilasi, glukosa terperangkap sementara di
terjadi peningkatan konsentrasi glukosa ekstrasel sampai
dalam sel-sel hati, sebab glukosa yang sudah ter-
setinggi 750 mg/100 ml. Sebaliknya, kurva yang diberi la-
fosforilasi tadi tidak dapat berdifusi kembali mele-
bel "insulin" memperlihatkan bahwa konsentrasi glukosa
wati membran sel.
intrasel meningkat sampai setinggi 400 mg/100 ml saa't in-
sulin ditambahkan. Jadi, jelaslah bahwa insulin dapat me-
3. Insulin juga meningkatkan aktivitas enzim-enzim
. yang meningkatkan sintesis glikogen, termasuk en-
ningkatkan kecepatan transpor glukosa ke dalam sel otot
zim glikogen sintetase, yang bertanggung jawab
yang sedang istirahat paling sedikit l5 kali lip3t.
untuk polimerisasi unit-unit monosakarida untuk
membentuk molekul glikogen. .
Insulin Meningkatkan Ambilan,
Elek akhir seluruh kerja ini adalah meningkatnya jum-
Penyimpanan, dan Penggunaan Glukosa
lah glikogen dalam hati. Jumlah total glikogen dapat me-
oleh Hati
ningkat hingga sekitar 5 sampai 6 persen massa hati, yang
Salah satu efek terpenting insulin adalah menyebabkan
setara dengan hampir 100 gram glikogen yang disimpan
sebagian besar glukosa yang diabsorbsi sesudah makan
di seluruh hati.
segera disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Selanjut-
nya, di antara waktu makan, bila tidak tersedia makanan Glukoso Dileposkon dori Hoti di Antoro Woktu
dan konsentrasi glukosa dalam darah mulai berkurang, Mokon. Ketika kadar glukosa darah mulai menurun
sekresi insulin menurun dengan cepat dan glikogen hati sampai pada kadar yang rendah di antara waktu-waktu
1014 UNIT XMndokrinologi dan Reproduksi

makan, beberapa peristiwa akan berlangsung sehingga Sel-sel otak juga cukup berbeda dari sebagian besar
hati melepaskan glukosa kembali ke dalam sirkulasi da- sel tubuh lain karena sel-sel otak secara nornal hanya
rah: menggunakan glukosa sebagai sumber energi dan meng-
l. Berkurangnya kadar glukosa darah menyebabkan alami kesulitan untuk dapat menggunakan sumber energi
pankreas mengurangi sekresi insulinnya. lain, seperti lemak. Oleh karena itu, kadar glukosa darah
2. Kurangnya insulin selanjutnya akan mengembali- harus selalu dipertahankan di atas nilai kritis, yang meru-
kan semua efek yang dijelaskan sebelumnya un- pakan salah satu fungsi terpenting dari sistem pengafuran
tuk penyimpanan glikogen, terutama menghenti- kadar glukosa darah. Bila kadar glukosa darah turun ter-
kan sintesis glikogen lebih lanjut dalam hati dan lalu jauh, yakni mencapai kisaran antara 20 sampai 50
mencegah ambilan glukosa lebih jauh oleh hati mg/100 ml, gejala syok hipoglikemik akan timbul, yang
dari darah. ditandai dengan adanya iritabilitas saraf progresif yang
3. Kurangnya insulin (bersamaan dengan meningkat- menyebabkan pasien menjadi pingsan, kejang dan bah-
nya glukagon, yang akan dibicarakan nanti) meng- kan timbul koma.
aktifkan enzim fosforilase, yatg menyebabkan
pemecahan glikogen menj adi gluko s a fo sfat.
Pengaruh lnsulin Terhadap Metabolisme
4. Enzim glukosafosfat, yangtelah dihambat oleh in-
Karbohidrat di Sel-Sel Lain
sulin, sekarang menjadi aktif oleh karena tidak ada
Insulin meningkatkan pengangkutan ke dalam dan pema-
insulin dan menyebabkan lepasnya radikal fosfat
kaian glukosa oleh sebagian besar sel tubuh lain (kecuali
dari glukosa, dan keadaan ini menyebabkan glu-
sel-sel otak, seperti yang telah dijelaskan) dengan cara
kosa bebas berdifusi kembali ke dalam darah.
yang sama seperti yang dilakukan oleh insulin dalam me-
Jadi, hati akan memindahkan glukosa dari darah bila mengaruhi pengangkutan dan penggunaan llukosa di sel
terdapat kelebihan glukosa di dalam darah sesudah makan, otot. Pengangkutan glukosa ke dalam sel lemak terutama
dan hati akan mengembalikan glukosa ke dalam darah menyediakan substrat untuk gugus gliserol molekul le-
lagi sewaktu konsentrasi glukosa turun di antara waktu mak. Oleh karena itu, secara tidak langsung, insulin me-
'makan; Biasanya, dengan cara ini, sekitar 60 persen
!lu- ningkatkan timbunan lemak dalam sel-sel ini.
kosa dalam makanan, akan disimpan di hati dan selanjut-
nya akan dikembalikan lagi.

lnsulin Memocu Konversi Kelebihon Glukoso Efek lnsulin Terhadap


Menjodi Asom Lemok don Menghombol Glu- Metabolisme Lemak
koneogenesis di Holi. Bila jumlah glukosa yang
masuk ke dalam sel hati lebih banyak daripada jumlah Walaupun tidak sedramatis efek akut insulin terhadap me-
yang dapat disimpan sebagai glikogen atau dapat digu- tabolisme karbohidrat, pengaruh insulin terhadap metabo-
nakan untuk metabolisme sel hepatosit setempat, insulin lisme lemak juga sama pentingnya, untuk jangka waktu
akan memacu pengubahan semua kelebihan glukosa ini yang lama. Yang terutama dramatis adalah pengaruh jang-
menjadi asam lemak. Asam-asam lemak ini selanjutnya ka panjang kekurangan insulin yang menyebabkan atero-
diolah sebagai trigliserida di dalam lipoprotein berdensi- sklerosis hebat, yang sering kali menimbulkan serangan
tas-sangat rendah (VLDL) dan ditranspor dalam bentuk jantung, stroke, dan penyakit vaskular lainnya. Tetapi,
'lipoprotein ini melalui darah ke jaringan adiposa dan di- pertama-tama marilah kita bahas efek akut'insulin terha-
timbun sebagai lemak. dap metabolisrne lemak.
Insulin juga menghambat glukoneogenesis. Insulin
melakukannya terutama dengan menurunkan jumlah dan
lnsulin Memacu Sintesis
aktivitas enzim-enzim hati yang dibutuhkan untuk gluko-
dan Penyimpanan Lemak
neogenesis. Akan tetapi, sebagian efek glukoneogenesis
Insulin mempunyai berbagai efek yang dapat menyebab-
disebabkan oleh kerja insulin yang mengurangi pelepasan
kan timbulnya penyimpanan lemak di jaringan lemak.
asam amino dari otot dan jaringan ekstra hepatik lainnya
Pertama, insulin meningkatkan pemakaian glukosa oleh
dan kemudian keberadaan prekursor penting ini diperlukan
sebagian besarjaringan tubuh, yang secara otomatis akan
untuk glukoneogenesis. Hal ini dibahas lebih lanjut sehu-
mengurangi pemakaian lemak sehingga berfungsi sebagai'
bungan dengan efek insulin terhadap metabolisme protein.
suatu "penghemat lemak." Akan tetapi, insulin juga me-
ningkatkan pembenflikan asam lemak. Hal ini terutama
Berkurangnya Efek lrr"ulin Terhadap Am- terjadi bila lebih banyak karbohidrat yang dicema daripa-
bilan dan Pemakaian Glukosa oleh Otak da yang dapat digunakan untuk enerli sehingga substrat
Otak agak berbeda dengan sebagian besarjaringan tubuh untuk sintesis lemak akan tersedia. Hampir semua sintesis
lainnya karena insulin sedikit berpengaruh atau tak me- lemak t6rjadi di sel hati, dan asarn lemak kemudian di-
miliki pengaruh sama sekali terhadap ambilan atau peng- transpor dari hati melalui lipoprotein darah ke sel adiposa
gunaan glukosa. Bahkan, sel-sel otak bersifat permeabel untuk disimpan. Berbagai faktor yang mengarah pada
terhadap glukosa dan dapat menggunakan glukosa tanpa peningkatan sintesis asam lemak di hati meliputi hal-hal
perantaraqn insulin. berikut:
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1015

7. Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa ke Defisiensi lnsulin Meningkatkan


dalam sel-sel hati. Setelah konsentrasi glikogen Penggunaan Lemak Sebagai
dalam hati mencapai 5 sampai 6 persen, glikogen Sumber Energi
ini sendiri akan menghambat sintesis glikogen Bila tidak ada insulin, semua aspek pemecahan dan peng-
lebih lanjut. Kemudian, selumh glukosa tambahan gunaan lemak sebagai sumber energi akan sangat mening-
yang memasuki sel-sel hati rnenjadi tersedia untuk kat. Keadaan ini secara normal bahkan terjadi di antara
dipakai membentuk lemak. Glukosa mula-mula waktu makan saat sekresi insulin minimum, namun men-
dipecah menjadi piruvat dalam jalur glikolisis, jadi sangat berlebihan pada keadaan diabetes melitus saat
daq piruvat ini selanjutnya diubah menjadi asetil sekresi insulin hampir nol. Efek yang terjadi adalah seba-
koenzim A (asetil-KoA), yang merupakan substrat gai berikut.
asal untuk sintesis asam lemak.
2. Kelebihan ion sitrat dan ion isositrat akan terben- Defisiensi lnsulin Menyebobkon [ipolisis Simpon-
tuk oleh siklus asam sitrat bila kelebihan glukosa qn Lemqk don Peleposon Asom lemok Bebos.
dipakai sebagai sumber energi. Ion-ion ini selan- Bila tidak ada insulin, semua efek insulin yang menye-
jutnya mempunyai efek langsung dalam mengak- babkan penyimpanan lemak , seperti yang dibahas sebe-
tifkan asetil-KoA karbol<silase, yaitu enzim yang lumnya, akan berbalik. Efek yang terpenting yaitu pening-
dibutuhkan untuk melakukan proses karboksilasi katan aktivitas enzim lipase peka-hormon yang terdapat
asetil-koA menj adi m al oni l - K oA, yan g merupakan di sel-sel lemak. Keadaan ini akan menyebabkan hidroli-
tahap pertama sintesis asam lemak. sis trigliseridayangtersimpan, yang akan melepaskan se-
3. Sebagian besar asam lemak ini kemudian disinte- jumlah besar asam lemak dan gliserol ke dalam sirkulasi
sis di dalam hati itu sendiri dan digunakan untuk darah. Akibatnya, konsentrasi asam lemak bebas plasma
. membentuktrigliserida,yaitu bentukpenyimpanan akan meningkat dalam beberapa menit. Asam lemak be-
lemak yang umum dijumpai. Trigliserida ini akan bas ini selanjutnya menjadi substrat energi utama yang
dilepaskan dari sel-sel hati ke dalam darah dalam digunakan oleh seluruhjaringan tubuh selain otak.
bentuk lipoprotein. Insulin akan mengaktifkan li- Gambar 78-5 menunjukkan efek defisiensi insulin ter-
poprotein lipase di dinding kapiler darah jaringan hadap konsentrasi asam lemak bebas, glukosa, dan asam
lemak, yang akan memecah trigliserida sekali lagi asetoasetat dalam plasma. Perhatikan bahwa tidak lama
menjadi asam lemak, yang menjadi suatu keharu- setelah pankreas diangkat, konsentrasi asam lemak bebas
san agar asam lemak dapat diabsorbsi ke dalam dalam plasma akan mulai meningkat, dan bahkan melebi-
sel-sel lemak, tempat asam lemak ini diubah men- hi konsentrasi glukosa.
jadi trigliserida dan disimpan.
Defisiensi lnsulin Meningkolkon Konsentrosi
Fosfolipid don Kolesierol Plosmo. Kelebihan asam
Perqn lnsulin dolom Penyimponon Lemok di lemak di plasma akibat defisiensi insulin juga memacu
Sel-Sel Adiposo. Insulin mempunyai dua efek penting pengubahan sejumlah asam lemak menjadi fosfolipid dan
lain yang dibutuhkan untuk menyimpan lemak di sel-sel
adiposa:

1. m engh am b at kerj a I ip as e p e ka- h o r m o n. En-


Ins ul in
zim inilah yang menyebabkan hidrolisis trigliseri-
da yang sudah disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh
karena itu, pelepasan asam lemak dari jaringan
adiposa ke dalam sirkulasi darah akan terhambat.
2. Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa me-
'6
lalui membran sel ke dalam sel-sel lemak dengan tg
carayang sama seperti insulin meningkatkan peng-
o
angkutan glukosa ke dalam sel-sel otot. Sebagian o
c
glukosa ini lalu dipakai untuk mensintesis sedikit o
asam lemak, namun yang lebih pendng adalah,
v
glukosa ini dipakai untuk membenfuk sejumlah
besar o-gliserol fosfat. Zat ini menyediakan g/rse-
rol yatg akan berikatan dengan asam lemak untuk
membentuk trigliserida yang merupakan bentuk
lemak yang disimpan dalam sel-sel adiposa. Oleh
karena itu, bila tidak ada insulin, bahkan penyim-
panan sejumlah besar asam lemak yang diangkut
dari hati dalam bentuk lipoprotein hampir terham- GAMBAR 78-5. Efek pengangkatan pankreas tethadap perkiraan
bat. konsentrasi glukosa darah, asam lemak bebas dalam plasma,
dan asam asetoasetat"
1016 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

kolesterol di hati, yang merupakan dua zat utama yang jaringan, namun protein juga akan disimpan; agar hal ini
dihasilkan dari metabolisme lemak. Kedua zat ini, ber- dapat terjadi diperlukan insulin. Seperti halnya mekanis-
sama-sama dengan kelebihan higliserida yang dibentuk me penyimpanan glukosa dan lemak, aarayang dipakai
pada waktu yang sama di hati, kemudian dilepaskan ke oleh insulin agar dapat terjadi penyimpanan protein ini
dalam darah dalam bentuk lipoprotein. Kadang-kadang, belum dipahami dengan baik. Ada beberapa fakta yang
lipoprotein plasma meningkat sebanyak tiga kali lipat bila telah diketahui, yaitu.sebagai berikut:
tidak ada insulin, yang memberikan konsentrasi total lipid
7. Insulin merqngsang pengangkutan sejum.lah besar
plasma yang lebih tinggi beberapa persen daripada kon-
asam amino ke dalam sel. Di antara asam amino
sentrasi.normalnya yang sebesar 0,6 persen. Konsentrasi
yang banyak diangkut adalah valin, leusin, iso-
lipid yang tinggi ini khususnya konsentrasi kolesterol
leusin, tirosin, dan fenilalanin. Jadi, insulin ber-
yang tinggi-akan memacu perkembangan aterosklerosis
sama-sama dengan hormon peftumbuhan mem-
pada pasien diabetes yang serius.
punyai kemampuan untuk meningkatkan ambilan
asam amino ke dalam sel. Akan tetapi, asam amino
Pemokoiqn Lemok yong Berlebihon Selomo
yang dipengaruhi pada dasamya tidak harus asam-
Tidok Ado lnsulin Menyebobkon Ketosis don
asam amino yang sama.
Asidosis. Kekurangan insulin juga menyebabkan terben-
tuknya asam asetoasetat seearaberlebihan di sel-sel hati.
2. Insulin meningkatkan translasi P.NA messenger,
sehingga terbentuk protein baru. Dengan carayang
Keadaan ini timbul akibat dari efek berikut ini: Bila tidak
belum dapat dijelaskan, insulin dapat "menyala-
ada insulin namun terdapat kelebihan asam lemak di sel-
kan" mesin ribosom. Bila tidak ada insulin, ribo-
sel hati, mekanisme pengangkutan kamitin yang dipakai
som akan berhenti bekerja, hampir seakan-akan in-
untuk mengangkut asam lemak ke dalam mitokondria,
sulin melakukan mekanisme kerja "mati-hidup".
-akan menjadi sangat aktif. Di dalam mitokondria, pro-
ses oksidasi beta asam lemak selanjutnya berjalan sangat
3. Sesudah melewati periode waktu yang lebih lama,
insulin j uga meningkatkan ke cep at an tr ans kr ips i
cepat, sehingga asetil-KoA dilepaskan dalam jumlah yang
rangkaiai genetik DNAyang terpilih di dalam inti
sangat besar. Sebagian besar kelebihan asetil-KoA ini ke-
sel, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah
mudian dipadatkan untuk membentuk asam asetoasetat,
yang selanjutnya dilepaskan ke dalam sirkulasi darah. RNA dan beberapa sintesis protein lagi-terutama
mengaktifkan sejumlah besar enzim untuk pe-
Sebagian besar asam asetoasetat ini akan melewati sel-
nyimpanan karbohidrat, lemak dan protein,
sel perifer, tempat asam asetoasetat diubah lagi menjadi
asetil-KoA dan digunakan sebagai sumber energi seperti
4. Insulin menghambat proses katabolisme protein
sehingga akan mengurangi kecepatan pelepasan
biasanya.
asam amino dari sel, khususnya dari sel-sel otot.
Pada waktu yang sama, tidak adanya insulin juga me-
Hal ini diduga akibat dari kemampuan insulin un-
nekan pemakaian asam asetoasetat di jaringan perifer.
tuk mengurangi pemecahan protein yang normal
Jadi, begitu banyaknya asam asetoasetat yang dilepaskan
oleh lisosom sel.
dari hati sehingga tidak semuanya dapat dimetabolisme
oleh jaringan. Oleh karena itu, seperti yang terlihat pada
5 . Di dalam hati, insulinmenekankecepatan glukoneo-
genesis. Hal ini terjadi dengan aara mengurangi
Gambar 78-5, selama beberapa hari sesudah hilangnya
aktivitas enzim yang memacu glukoneogenesis.
sekresi insulin, konsentrasi asam asetoasetat meningkat,
Karena zat yang terbanyak dipergunakan untuk
kadangkala konsentrasinya dapat mencapai 10 mEq/liter
sintesis glukosa melalui proses glukoneogenesis
atau lebih, yang merupakan suatu keadaan asidosis cairan
adalah asam amino plasma, proses penekanan
tubuh yang berat.
glukoneogenesis ini akan menghemat pemakaian
Sepeni yang telah dijelaskan di Bab 68, sebagian
asam amino dari cadangan protein dalam tubuh.
asam asetoasetat ini juga diubah menjadi asam B-hidrok-
sibutirat dan aseton. Kedua zat ini, bersama dengan asam Sebagai kes impulan, insulin men i n gkatkan pembentuk-
asetoasetat disebut sebagai benda-benda keton, dan bila an protein dan mencegah pemecahan protein.
terdapat dalam jumlah besar dalam cairan tubuh, akan
disebut ketosis. Kita akan mengetahui nanti bahwa asam Tidok Adonyo lnsulin Menyebobkon Berkurong-
asetoasetat dan asam B-hidroksibutirat dapat menyebab- nyq Protein don Peningkslqn:Asom Amino Plos-
kan timbulnya asidosis yang parah dan koma pada pasien mo. Bila tidak ada insulin, hampir seluruh proses pe-
diabetes berat, yang seringkali menimbulkan kematian. nyimpanan protein menjadi terhenti sama sekali. Proses
katabolisme protein akan meningkat, sintesis protein ber-
Efek lnsulin Terhadap Metabolisme henti, dan sejurnlah besar asam amino dibuang ke dalam
plasma. Konsentrasi asam amino dalam plasma sangat
Protein dan Pertumbuhan
meningkat, dan sebagian besar kelebihan asam amino
lnsulin Meningkolkon Sintesis don Penyimponon akan langsung dipergunakan sebagai sumber energi atau
Protein. Selama beberapa jam sesudah makan, ketika di menjadi substrat dalam proses glukoneogenesis. Pemecah-
dalam darah sirkulasi terdapat kelebihan zat nutrisi, tidak an asam amino ini juga meningkatkan ekskresi ureum
hanya karbohidrat dan lemak saja yang disimpan di dalam dalam urin. Limbah protein yang dihasilkan merupakan
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Metitus 1017

Hormon pertumbuhan ,l.


t "'i':: tn=rt,n

250
ttdan insulin

r I'
l%. *%.
200 dan
Depankreatisasi ,,,,'1
fi
ci'i' ww,
(! 1qn
tr
hipofiseKomi
t, /
,,
Glukosa *+
I
'--

;100
I Hormon lnsurin
Yt r lffi o,uro*n"" ww
t&*
c, f'[H,"iil *\)
dt Gluko5a.6-fosfat ,

50
fffior",o^,,
fnie" 1
tt**
I
f
*t::1 --- r Deporarisasi t
GAMBAR 78-6. Efek hormon perlumbuhan, insulin, dan hor-
mon peftumbuhan bersama insulin terhadap pertumbuhan pada
m
seekor tikus yang telah diangkat pankreas (depankreatisasi) dan
h ipof i s i sny a (h ipofi sekto m i).
W
w ffi1ffi
ATP + kanal K+ Kanal Ca++
(tertutup) (terbuka)

GAMBAR 78-7. Mekanisme dasar perangsangan glukosa terha-


salah satu efek yang serius pada penyakit diabetes melitus dap sekresi insulin oleh sel beta pankreas. GLUT; pengangkut
glukosa.
yang parah. Limbah tersebut dapat menimbulkan kelemah-
an yang hebat dan terganggunya fungsi organ.

lnsulin don Hormon Periumbuhon Berinteroksi kecepatan metabolisrrre glukosa di sel beta dan dianggap
Secoro Sinergis unluk Memocu per.lumbuhon. sebagai mekanisme utama untuk mendeteksi glukosa dan
Karena insulin dibutuhkan untuk sintesis protein, seperli menyesuaikan jumlah insulin yang disel<resikan dengan
halnya hormon pertumbuhan, insulin juga diperlukan un- kadar glukosa d arah. G I u k os a- 6 -fo.sfat as e s e I a nj utnl' a ilj-
tuk peftumbuhan binatang. Hal ini dijelaskan pada Gam-
bar 78-6, yang menunjukkan bahwa seekor tikus dengan
pankreas dan hipofisis yang telah diangkat tanpa diberi
TABEL 78-1 . Faktor dan Kondisi yang Meningkatkan atau
pengobatan, tidak akan mengalami peftumbuhan sama Mengurangi Sekresi lnsulin
sekali. Selanjutnya, bila pada suatu saat tikus ini cliberi
hormon pertumbuhan atau insulin, tetap tidak menimbul-
kan pertumbuhan tikus tersebut. Namun bila kedua hor-
mon ini diberikan secara bersama-sama, akan timbul per-
tumbuhan yang dramatis. Jadi, tampaknya kedua hormon . Peningkatan kadar:., r Penurunan kadar
ini berfungsi secara sinergis untuk lrelnacu pertumbuhan, gula darah glukosa darah
setiap hormon ini melakukan fungsi spesifik yang berbeda
. Peningkatan kadar . Puasa i

dengan fungsi hormon lainnya. Mungkin sebagian kecil


asam lemak bebas . Somatostatin' '
dalam darah . Aktivitas q'-adret
kebutuhan kedua hormon ini disebabkan oleh fakta bah- . Peningkatan kadar nergik ,
wa setiap hormon ini dapat meningkatkan ambilan asam asam amino dalam r Leplin ' .'.
,'
amino tertentu oleh sel, yaitu asam amino yang semuanya darah
dibutuhkan agar tercapai peftumbuhan. . Hormon gastrointesti-
nal (gastrin, kolesisto-
kinin, sekretin , gastric
Mekanisme Sekresi lnsulin inhibitory peptide)
. Glukagon, hormon per-
Gambar 78-7 memperlihatkan mekanisme sel dasar untuk tumbuhan, korlisol
sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas sebagai respons . Rangsangan parasim-
terhadap kenaikan kadar gula darah, yaitu laktor penga- patis; asetilkolin
tur utama sekresi insulin. Sel-sel beta tersebut mem-
. Rangsanganp-adrener-
punyai sejumlah besar pengangkut glukosa (GLUT-2) gik
yang memungkinkan terjadinya ambilan glukosa dengan
. Resistensi insulin; obe-
sitas
kecepatan yang sebanding dengan nilai kisaran fisiologis
i Obat-obatan, sutf6hit:
konsentrasi glukosa dalam darah. Begitu berada di dalam
urea (glyburide, tolbu-
sel, glukosa akan terfosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat tamid)
oleh glukokinase. Langkah ini agaknya menjadi penentu
-
1018 U NIT XMndokrinologi dan Reproduksi

oksidasi untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yang


menghambat kanal kaliumyangpeka-ATP di sel. Penutup-
an kanal kalium akan mendepolarisasikan membran sel
ac
250
sehingga akan membuka kanal natrium bergerbangvolta- 5
se, yang sensitif terhadap perubahan voltase membran.
Keadaan ini akan menimbulkan aliran masuk kalsium
-80
o
tr
yang merangsang penggabungan vesikel yang berisi insu- 460
o
lin dengan membran sel dan sekresi insulin ke dalam cair- o_
c4Q
an ekstrasel melalui el<s ositosis. =
Zat-zat nutrisi lain, seperti asam amino tertentu, da- dzo
C
pat juga dimetabolisme oleh sel beta untuk meningkatkan
U
kadar ATP intrasel dan merangsang sekresi insulin. Bebe-
rapa hormon, seperli glukagon, gastric inhibitory peptide,
-10 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Menit
dan asetilkolin akan meningkatkan kadar kalsium intrasel
melalui jaras sinyal lainnya dan memperkuat efek gluko- GAMBAR 78-8. Meningkatnya konsentrasi insulin dalam plasma
sa, meskipun homon-hormon ini tidak memiliki pengaruh setelah meningkatnya kadar glukosa darah secara mendadak
menjadi dua sampai tiga kali kisaran nilai normal. Perhatikan
yang besarterhadap sekresi insulin Ianpaadanya glukosa.
adanya sentakan awal yang cepat pada konsentrasi insulin dan
Hormon-hormon lain, yang meliputi somatostatin dan no- selanjutnya ada perlambatan namun diikuti peningkatan konsen-
repinefrin (dengan mengaktivasi reseptor a-adrenergik), trasi yang lebih tinggi dan terus berlanjut, yang dimulai pada 15
menghambat eksostitosis insulin. sampai 20 menit kemudian.
Obat-obatan sulfonilurea merangsang sekreqi insulin
dengan cara terikat pada kanal kalium yang peka-ATP dan
menghambat aktivitas kanal tersebut. Hal ini menimbulkan
dipertahankan; sebaliknya, dalam waktu 5 sampai
efek depolarisasi yang memicu sekresi insulin, sehingga
10 menit kemudian kecepatan sekresi insulin akan
obat ini sangat berguna untuk merangsang sekresi insulin
berkurang sampai kira-kira setengah dari kadar
pada pasien dengan diabetes tipe lI, yang akan kita bahas
normalnya.
kemudian. Tabel 78-1 merangkum beberapa faktor yang
2. Kira-kira 15 menit kemudian, sekresi insulin me-
dapat meningkatkan atau mengurangi sekresi insulin.
ningkat untuk kedua kalinya, sehingga dalam wak-
tu 2 sampai 3 jam akan mencapai gambaran seperti
Pengaturan Sekresi lnsutin dataran yang baru, biasanya pada saat ini kecepat-
an sekresi bahkan lebih besar daripada kecepatan
Pada waktu dahulu, ada anggapan bahwa sekresi insu- pada tahap awal. Sekresi ini disebabkan oleh ada-
lin hampir seluruhnya diatur oleh besarnya konsentrasi nya tambahan pelepasan insulin yang sudah lebih
glukosa darah. Akan tetapi, dari penelitian lebih lanjut dulu terbentuk dan oleh adanya aktivasi beberapa
mengenai fungsi metabolik insulin terhadap metabolisme sistem enzim yang mensintesis dan melepaskan in-
protein dan metabolisme lemak, kadar asam amino dalam sulin baru dari sel beta.
darah dan faktor-faktor lain juga berperan penting dalam
pengaturan sekresi insulin (lihat Tabel 78-1).
Hubungon Timbol Bqlik qntoro Konsentrosi Glu-
koso Dqroh don Kecepolon Sekresi lnsulin.
Peningkoion Kodor Glukoso Doroh Merong- Sewaktu konsentrasi glukosa darah meningkat di atas 100
sqng Sekresi lnsulin. Pada kadar normal glukosa darah
mg/100 ml darah, kecepatan sekresi insulin meningkat
waktu puasa sebesar 80 sampai 90 mg/100 ml, kecepatan
dengan cepat, mencapai puncak dengan kadar l0 sampai
sekresi insulin akan minimum-yakni 25 nglmenitkgbe-
25 kali dari kadar basal pada konsentrasi glukosa darah
rat badan, suatu kadar glukosa darah yang hanya mem-
antara 400 dan 600 mgil00 ml, seperti yang ditunjuk-
punyai aktivitas fisiologis yang kecil. Bila konsentrasi
kan pada Gambar 78-9. Jadi, naiknya sekresi insulin aki-
glukosa dalam darah tiba-tiba meningkat dua sampai tiga
bat stimulus glukosa menyebabkan kecepatan dan nilai
kali dari kadar normal dan kemudian kadar glukosa ini di- sekresinya meningkat secara dramatis. Selanjutnya, peng-
pertahankan pada nilai ini, sekresi insulin akan meningkat
hentian sekresi insulin hampir sama cepatnya, yang ter-
dengan nyata dan berlangsung dalam dua tahap, seperti jadi dalam waktu 3 sampai 5 menit setelah pengurangan
yang ditunjukkan oleh perubahan dalam konsentrasi insu-
konsentrasi glukosa kembali ke kadar puasa.
lin plasma yang terlihat pada Gambar 78-8.
Respons sekresi insulin terhadap naiknya konsentrasi
1. Dalam waktu 3 sampai 5 menit sesudah terjadi glukosa darah menyebabkan timbulnya mekanisme um-
peningkatan segera kadar glukosa darah, kadar pan balik yang sangat berguna untuk mengatur besarnya
insulin plasma meningkat hampir mencapai 10 konsentrasi glukosa darah. Mekanisme tersebut yaitu, pe-
kali lipat; keadaan ini disebabkan oleh pengelu- ningkatan glukosa darah akdn meningkatkan sekresi in-
aran insulin yang sudah terbentuk lebih dulu oleh sulin, dan insulin selanjutnya meningkatkan transpor glu-
sel-sel beta pulau Langerhans. Akan tetapi, ke- kosa ke dalam hati, otot, dan sel lain sehingga mengurangi
cepatan sekresi awal yang tinggi ini tidak dapat konsentrasi glukosa darah kembali ke nilai normal.
-
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1019

kuat rangsangan glukosa terhadap sekresi insulin me-


20 Iiputi glukagon, hormon perrumbuhan, kortisol, dan,
yang lebih lemah, progesteron dan estrogen. Manfaat
efek perangsangan hormon-hormon ini adalah bahwa
.= ^15 pemanjangan sekresi dari salah satu.jenis hormon ini da-
5(!
th tr, lam.jumlah besar kadang-kadang dapat mengakibatkan
:= P 10 sel-sel beta pulau Langerhans menjadi kelelahan dan
9= karenanya akan meningkatkan risiko untuk terkena dia-
betes. Memang, diabetes sering terjadi pada orang yang
o=
ac - menggunakan dosis tinggi beberapa hormon ini. Diabe-
tes secara khusus umum terjadi pada orang raksasa atau

lt
akromegali dengan tumor yang menyekresi hormon
pertumbuhan atau pada orang yang kelenjar adrenalnya
0 100 20a 300 400 500 600 menyekresikan kelgbihan glukokonikoid.
Konsentrasi glukosa plasma
Pada beberapa keadaan, perangsangan saraf para-
(mg/l00 ml) simpatis terhadap pankreas dapat meningkatkan sekresi
GAMBAR 78-9. Perkiraan sekresi insulin pada berbagai kadar insulin. Akan tetapi, makna fisiologis efek ini terhadap
glukosa plasma. pengaturan sekresi insulin masih disangsikan.

Peran lnsulin (dan Hormon Lain)


Faktor-faktor Lain yang dalam "Pengalihan" Antara
Merangsang Sekresi lnsulin Metabol isme Karbohidrat
-
Asqm Amino. Selain perangsangan sekresi insulin dan Metabolisme Lipid
oleh kelebihan glukosa darah, beberapa asam amino
mempunyai pengaruh yang serupa. Efek yang poten te- Dari pembicaraan yang lalu, sudah jelas bahwa insulin
rutama dihasilkan oleh arginin dan lisin. Efek ini berbe- meningkatkan pemakaian karbohidrat sebagai sumber
da dari rangsangan sekresi insulin oleh glukosa dengan energi, namun insulin menekan pemakaian lemak. Se-
cara berikut ini: pemberian asam amino yang dilakukan
baliknya, berkurangnya insulin terutama menyebabkan
sewaktu tidak ada peningkatan kadar glukosa darah, ha-
penggunaan lemak tanpa disertai pemakaian glukosa,
nya menyebabkan peningkatan sekresi insulin sedikit
saja. Akan tetapi, bila pemberian itu dilakukan pada saat
kecuali pada jaringan otak. Selanjutnya, sinyal yang
terjadi peningkatan glukosa darah, sekresi insulin yang mengatur mekanisme pengalihan ini terutama adalah
diinduksi oleh glukosa dapat meningkat dua kali lipat konsentrasi glukosa darah. Bila konsentrasi glukosa men-
dengan adanya kelebihan asam amino. Jadi, asam amino jadi rendah, sekresi insulin ditekan dan sumber energinya
tersebut sangat memperkttat rangsangon glukosa terha- lebih banyak didapat dari lemak kecuali pada otak. Bila
dap sekresi insulin. konsentrasi glukosa tinggi, sekresi insulin dirangsang dan
Perangsangan sekresi insulin oleh asam amino karbohidrat lebih digunakan daripada lemak, dan kelebih-
sangat penting sebab insulin selanjutnya meningkatkan
an glukosa darah disimpan dalam bentuk glikogen hati,
pengangkutan asam amino ke dalam sel-seljaringan dan
lemak hati, dan glikogen otot. Oleh karena itu, salah satu
meningkatkan pembentukan protein intrasel. Jadi, peng-
gunaan insulin untuk pemakaian kelebihan asam arnino
peran fungsional yang paling penting dari insulin dalam
sama pentingnya dengan penggunaan insulin bagi peng- tubuh adalah untuk mengatur pemilihan kedua jenis ma-
gunaan karbohidrat. kanan ini yang akan dipergunakan oleh sel sebagai sum-
ber energinya dari waktu ke waktu.
Hormon Gqslrointestinol. Campuran beberapa ma- Paling sedikit ada empat macam hormon lain yang
cam hormon pencernaan yang penting-gastrin, sekre- juga mempunyai peran penting dalam mekanisme peng-
tin, kolesistokinin, dan gastric inhibitory peptide (yang
alihan ini: hormon pertumbuhan yang dikeluarkan oleh
tampaknya merupakan hormon terkuat) akan mening-
kelenjar hipofisis anteriot kortisol yang dikeluarkan oleh
katkan sekresi insulin dalam jumlah yang cukup banyak.
Hormon-hormon ini'dilepaskan oleh saluran cerna se- korleks adrenal, epinefrin yang dikeluarkan oleh medu-
sudah seseorang makan. Selanjutnya hormon ini menye- la adrenal, dan glukagon yang dikeluarkan oleh sel-sel
babkan peningkatan "antisipasi" insulin daldm darah alfa pulau Langerhans dalam pankreas. perihal glukagon
yang merupakan suatu persiap an agar glukosa dan asam akan dibicarakan di bagian berikutnya. Sekresi hormon
amino dapat diabsorbsi dari makanan tersebut. Hormon- perlumbuhan dan kortisol merupakan respons terhadap
hormon gastrointestinal biasanya bekerja dengan cara hipoglikemia, dan kedua hormon ini menghambat pema-
yang sama seperti asam amino dalam meningkatkan
kaian glukosa dalam sel sambil meningkatkan pemakai-
sensitivitas respons insulin untuk meningkatkan glukosa
an lemak. Akan tetapi, efek kedua hormon timbul sangat
darah, yang hampir menggandakan kecepatan sekresi
insulin sewaktu kadar glukosa darah meningkat.
lambat, dan biasanya membutuhkan waktu berjam-jam
untuk menimbulkan efek maksimum.
Hormon-Hormon Loin don Sislem Sorol Olo- Epinefrin secara khusus berguna untuk meningkatkan
nom. Hormon-hormon lain yang secara langsung dapat konsentrasi glukosa dalam plasma selama waktu stres
meningkatkan sekresi insulin atau yang dapat memper- yakni bila sistem saraf simpatis dirangsang. Akan tetapi,
1020 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

kerja epinefrin ini berbeda dengan hormon-hormon lain, 3. Yang mengaktifkan protein pengatur protein kinase,
karena pada saat yang sama epinefrin juga meningkatkan . 4. Yang mengaktifkan protein kinase,
konsentrasi asam lemak dalam plasma. Alasan timbulnya 5. Yang mengaktifkan fosforilase b kinase,
efek ini adalah: (l ) epineflin mempunyai efek yang sangat 6. Yang mengubahfosforilase b menjadifosforilase a,
kuat dalam menyebabkan timbulnya proses glikogeno- 7. Yang meningkatkan pemecahan glikogen menjadi
lisis di dalam hati sehingga akan melepaskan sejumlah glukosa- I -fosfat,
besar glukosa ke dalam darah dalam beberapa menit; (2) 8. Yang selanjutnya mengalami defosforilasi; dan
epinefrin juga mempunyai efek lipolitik langsung terha- glukosa dilepaskan dari sel-sel hati.
dap sel-sel lemak karena epinefrin dapat mengaktifkan
Rangkaian peristiwa ini sangat penting karena alasan-
hormon jaringan lemak yang peka-lipase, sehingga juga
alasan berikut. Pertama, deretan kejadian ini merupakan
sangat meningkatkan konsentrasi asam lemak darah. Se-
salah satu peristiwa yang diteliti paling menyeluruh dari
cara kuantitatif, peningkatan asam lemak jauh lebih be-
semua fungsi siklik adenosin monofosfat sebagai second
sar daripada peningkatan glukosa darah. Oleh karena itu,
messenger. Kedua, rangkaian peristiwa ini menggambar-
epineliin terutama meningkatkan penggunaan lemak pada
kan suatu sistem yang beruntun danjumlah setiap produk
keadaan stres seperti pada saat kerja fisik, syok sirkulasi,
yang dihasilkan berikutnya lebih banyak daripada jum-
dan kecemasan.
lah produk sebelumnya. Oleh karena itu, glikogenolisis
mewakili suatu mekanisme penguat yang poten; jenis
Glukagon dan Fungsinya mekanisme penguat ini digunakan secara luas di seluruh
tubuh kita untuk mengatur banyak, bila tidak sebagian
Glukagon, yaitu suatu hormon yang disekresikan oleh sel- besar, sistem metabolisme sel, yang sering menimbulkan.
sel alfa pulau Langerhans sewaktu kadar glukosa darah peningkatan respons sebesar satu juta kali lipat. Hal ini
turun, mempunyai beberapa fungsi yang berlentangan menjelaskan bahwa beberapa mikrogram glukagon sudah
dengan fungsi insulin. Fungsi yang paling penting dari dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah
homon ini adalah meningkatkan konsentrasi glukosa da- sebesar dua kali lipat atau bahkan lebih dalam waktu be-
rah, yaitu suatu efek yangjelas bertentangan dengan efek berapa menit saja.
insulin. Pemberian infus glukagon selama kira-kira 4 jam saja
Sepeti halnya insulin, glukagon merupakan polipep- sudah dapat menimbulkan proses glikogenolisis hati yang
tida besar. Hormon ini mempunyai berat molekul 3485 intensif sehingga seluruh glikogen yang disimpan di hati
dan terdiri atas rantai yang tersusun dari 29 asam ami- terpecah semua.
no. Bila seekor binatang diberi suntikan glukagon murni,
efek hiperglikemikyang hebat akan timbul. Hanya I pg/ Glukogon Meningkotkon Glukoneogenesis. Pem-
kg glukagon dalam waktu kira-kira 20 menit saja sudah berian glukagon melalui infus secara kontinu masih terus
dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah kira-kira menimbulkan hiperglikemia, bahkan setelah semua gliko-
20 mgll00 ml darah (peningkatan sebesar 25 persen). Ka- gen hati dipergunakan dalam pengaruh glukagon. Hal ini
rena alasan inilah, glukagon juga disebut sebagai hormon dihasilkan dari efek glukagon yang dapat meningkatkan
hiperglikemik. kecepatan ambilan asam amino oleh sel-sel hati, dan ke-
mudian mengubah banyak asam amino menjadi glukosa
melalui glukoneogenesis. Proses ini dapat dicapai mela-
Efek Terhadap Metabolisme Glukosa lui pengaktifan berbagai enzim yang dibutuhkan untuk
transpor asam amino dan glukoneogenesis, terutama
Efek utama glukagon terhadap metabolisme glukosa ada-
aktivasi sistem enzim untuk mengubah piruvat menjadi
lah (1) pemecahan glikogen hati (glikogenolisis) dan (2)
fosfoenolpiruvat, yaitu suatu langkah penentu kecepatan
meningkatkan proses glukoneogenesls di hati. Kedua efek
(r ate- limit ing step) dalam glukoneogenesis.
ini sangat menambah persediaan glukosa di organ-organ
tubuh lainnya.
Efek Lain Glukagon
Glukogon Menimbulkon Glikogenolisis don Me- Sebagian besar efek glukagon lainnya hanya terjadi bila
ningkotkon Kodor Glukoso Doroh. Efek yang pal- konsentrasi glukagon meningkat sampai di atas nilai nor-
ing dramatis dari glukagon adalah kemampuan glukagon malnya dalam darah. Mungkin efek terpenting dari glu-
untuk menimbulkan'glikogenolisis di hati, yang selanjut- kagon adalah bahwa glukagon mengaktfkan lipase sel
nya akan meningkatkan konsentrasi glukosa darah dalam lemak, sehingga akan meningkatkan persediaan asam
waktu beberapa menit. lemak yang dapat dipakai sebagai sumber energi tubuh.
Timbulnya keadaan ini disebabkan oleh rentetan peris- Glukagon juga menghambat penyimpanan trigliserida di
tiwa yang kompleks berikut ini: hati, sehingga akan mencegah hati membuang asam le-
mak dari darah; yang juga memba.ntu menambah lumlah
l. Glukagon mengaktifkan adenil siklase yarrg ter- persediaan asam lemak yang nantinya dapat dipergunakan
dapat di membran sel hepatosit,
oleh jaringan tubuh lain.
2. Yang menyebabkan terbentuknya siklik adenosin
Glukagon dengan konsentrasi yang sangat tinggi juga
monofosfat, (1) meningkatkan kekuatan jantung; (2) meningkatkan
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1021

Aktivitos Fisik Merongsong Sekresi Glukogon.


Pada aktivitas fisik yang melelahkan, konsentrasi glu-
4 kagon dalam darah sering kali meningkat sebanyak empat
G sampai lima kali lipat. Apa yang menyebabkan keadaan
3 ini masih belum dipahami sebab konsentrasi glukosa da-
EA
-o.E rah tidak begitu menurun. Efek yang menguntungkan dari
co
oc 2
glukagon adalah mencegah penurunan kadar glukosa da-
cD,- rah.
EE Salah satu faktor yang mungkin dapat meningkatkan
ol sekresi glukagon sewaktu beraktivitas fisik adalah mening-
katnya kadar asam amino di sirkulasi darah. Faktor-faktor
lain, seperti rangsangan sarafotonom pada pulau Langer-
60 80 100 120 hans dapat juga berperan.
Glukosa darah
(mg/l00 ml)
Somatostatin Menghambat
GAMBAR 78-10. Perkiraan konsentrasi glukagon dalam plasma
pada berbagai kadar glukosa darah. Sekresi Glukagon dan lnsulin
Hormon somatostatinyang disekresikan oleh sel-sel del-
ta pulau Langerhans merupakan suatu senyawa polipep-
aliran darah di beberapa jaringan, terutama ginjal; (3) me- tida yang hanya terdiri atas l4 asam amino yang mem-
ningkatkan sekresi empedu; dan (4) menghambat sekresi punyai waktu paruh yang sangat singkat dalam sirkulasi
asam lambung. Semua efek ini mungkin tidak begitu darah, yaitu hanya 3 menit lamanya. Hampir semua fak-
penting pada fungsi tubuh yang normal. tor yang berhubungan dengan pencernaan makanan
akan merangsang sekresi somatostatin. Faktor-faktor
ini adalah (1) naiknya kadar glukosa darah, (2) naiknya
Pengaturan Sekresi Glukagon kadar asam amino, (3) naiknya kadar asam lemak, dan
(4) naiknya konsentrasi beberapa macam hormon pen-
Peningkoton Kodor Glukoso Doroh Menghom- cernaan yang dilepaskan oleh bagian atas saluran cerna
bot Sekresi Glukogon. Konsentrasi glukosa darah sebagai respons terhadap asupan makanan.
Sebaliknya, somatostatin mempunyai berbagai efek
merupakan faktor pengatur sekresi glukagon terkuat.
penghambat berikur ini :
Akan tetapi, hendaknya diperhatikan secara khusus, bah-
wapengaruh konsentrasi glukosa darah terhadap sekresi 1. Somatostatin bekerja secara lokal di dalam pulau
glukagonjelas bertentangan dengan efek glukosa terha- Langerhans sendiri guna menekan sekresi insulin
dap sekresi insulin. dan glukagon.

Hal ini diperlihatkan pada Gambar 78-10, yang me- 2. Somatostatin menurunkan motilitas lambung, duo-
denum, dan kandung empedu.
nunjukkan bahwa penurunan konsentrasi glukosa darah
3. Somatostatin mengurangi sekresi dan absorpsi da-
dari nilai normalnya sewaktu puasa yang besamya kira- lam saluran cerna.
kira 90 mg/100 ml darah hingga mencapai kadar hipo-
glikemik, dapat meningkatkan konsentrasi glukagon plas- Dengan menggabungkan informasi-infbrmasi ini,
kita dapat menduga bahwa peran utama somatostatin
ma beberapa kali lipat. Sebaliknya, meningkatnyakadar
sebenarnya adalah untuk memperpanjang waktu asi-
glukosa darah hingga mencapai kadar hiperglikemik akan
milasi makanan dari usus ke dalam darah. pada waktu
mengurangi kadar glukagon dalam plasma. Jadi, pada yang sama, pengaruh somatostatin yang menekan sekre-
keadaan hipoglikemi, glukagon yang disekresikan dalam si insulin dan glukagon akan menurunkan penggunaan
jumlah sangat besar; selanjutnya sangat meningkatkan zat nutrisi yang diabsorbsi olehjaringan, sehingga men-
pengeluaran glukosa dari hati dan akibatnya membantu cegah pemakaian makanan yang cepat dan oleh karena
memperbaiki keadaan hipogl ikem ia. itu membuat makanan tersedia untuk waktu yang lebih
lama.
Peningkolon KodorAsom Amino Doroh Merong- Harus diingat kembali bahwa somatostatin adalah
zat kimia yang sama dengan hormon penghambat hor-
song Sekresi Glukogon. Tingginya kadai asam ami-
mon pertumbuhan, yang disekresikan di hipotalamus
no, seperti yang terdapat di dalam darah sesudah makan
dan menekan sekresi hormon pertumbuhan dari kelenjar
protein fthususnya asam amino alanin dan arginin), akan hipofisis anterior.
merangsangtimbulnya sekresi glukagon. Keadaan ini mi-
rip dengan efek asam amino dalam merangsang timbulnya
sekresi insulin. Jadi, pada kasus ini, respons glukagon Ringkasan Pengaturan
dan respons insulin tidaklah bertentangan satu sama lain.
Manfaat perangsangan asam amino terhadap sekresi glu-
Kadar Glukosa Darah
kagon adalah bahwa glukagon kemudian memacu kon- Pada orang normal, pengaturan besarnya konsentrasi
versi cepat asam amino menjadi glukosa sehingga lebih glukosa darah sangat sempit, biasanya antara 80 dan 90
banyak lagi glukosa yang tersedia untukjaringan. mg/l00 ml darah pada orang yang sedang berpuasa yang
1022 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

diukur sebelum makan pagi. Konsentrasi ini meningkat kemia yang lama, akan timbul sekresi hormon
'menjadi 120 sampai 140 mg/100 ml selama kira-kira pertumbuhan dan kortisol, dan kedua hormon ini
satu jam perlama setelah makan, namun sistem umpan mengurangi kecepatan pemakaian glukosa oleh
balik yang mengatur kadar glukosa darah dengan cepat sebagian besar sel tubuh, dan sebaliknya akan
rnengembalikan konsentrasi glukosa ke nilai kontrolnya, menambah jumlah pemakaian lemak. Hal ini juga
biasanya terjadi dalam waktu 2 jam sesudah absorpsi akan mengembalikan kadar glukosa darah menjadi
karbohidrat yang terakhir. Sebaliknya, pada keadaan normal.
kelaparan, fungsi glukoneogenesis dari hati menyediakan
glukosa yang dibutuhkan untuk mempertahankan kadar Pentingnyo Pengoluron Glukoso Dqrqh. Sese-
glukosa darah puasa. orang mungkin akan mengajukan peftanyaan berikut ini:
Mekanisme yang dipakai untuk mencapai pengaturan Mengapa penting sekali untuk mempertahankan konsen-
yang sangat bermakna ini telah dijelaskan di bab ini. ' trasi glukosa darah yang konstan, terutama sekali karena
Marilah merangkum hal-hal tersebut. walaupun tidak ada glukosa, kebanyakan jaringan tubuh
masih dapat mempergunakan lemak dan protein sebagai
Hati berfungsi seb)goi sua.tu sistem penyangga
sumber energinya? Jawabannya adalah karena secara
glukosa darah yang sangat penting. Artinya, saat
normal glukosa merupakan satu-satunya bahan makanan
glukosa darah meningkat hingga konsentrasi yang
yang dapat digunakan oleh otak, retina, epitel germinal
tinggi, yaitu sesudah makan, dan kecepatan sekresi
gonad dalamjumlah yang cukup untuk menyuplai jaring-
insulin juga meningkat, sebanyak dua perliga dari
an tersebut secara optimal sesuai dengan energi yang
seluruh glukosa yang diabsorbsi dari usus dalam
dibutuhkannya. Oleh karena itu, konsentrasi glukosa da-
waktu singkat akan disimpan di hati dalam ben-
rah harus dipertahankan pada kadar yang cukup tinggi un-
tuk glikogen. Lalu, selama beberapa jam berikut-
tuk menyediakan nutrisi yang penting ini.
nya, bila konsentrasi glukosa darah dan kecepatan
Sebagian besar glukosa yang terbentuk melalui pro-
sekresi insulin berkurang, hati akan melepaskan
ses glukoneogenesis selama proses pencernaan digunakan
glukosa kembali ke dalam darah. Dengan aara
untuk metabolisme di otak. Pankreas memang tidak seha-
ini, hati mengurangi fluktuasi konsentrasi gluko-
rusnya menyekresi insulin selama waktu ini; kalau tidak,
sa darah sampai kira-kira sepertiga dari fluktuasi
persediaan glukosa yang tidak cukup ini, akan diangkut
yang dapat terjadi. Bahkan, pada pasien penyakit
ke otot danjaringan perifer yang lain, sehingga otak tidak
hati yang parah, hampir tidak mungkin mempefia-
mempunyai sumber makanan lagi.
hankan konsentrasi glukosa darah dalam batas
Konsentrasi glukosa darah juga perlu drjaga agar ti-
yang sempit ini.
dak meningkat terlalu tinggi karena empat alasan berikut:
2, Fungsi insulin dan glukagon sqma pentingnya
(1) glukosa dapat menimbulkan sejumlah besar tekanan
dengan sistem pengatur umpan balik untuk mem-
osmotik dalam cairan ekstrasel, dan bila konsentrasi glu-
pertahankan konsentrasi glukosa darah normal.
kosa meningkat sangat berlebihan, akan dapat mengaki-
Bila konsentrasi glukosa darah meningkat sangat
batkan timbulnya dehidrasi sel. i2; Tingginya konsentrasi
tinggi, sekresi insulin akan terjadi; insulin se-
glukosa dalam darah menyebabkan keluarnya glukosa
lanjutnya akan mengurangi konsentrasi glukosa
dalam air seni. (3) Hilangnya glukosa melalui urin juga
darah kembali ke nilai normalnya. Sebaliknya,
menimbulkan diuresis osmotik oleh ginjal, yang dapat
penurunan kadar glukosa darah akan merangsang
mengurangi jumlah cairan tubuh dan elektrolit. (4) Pe-
sekesi glukagon; selanjutnya glukagon ini akan
ningkatanjangka panjang glukosa darah dapat menyebab-
berfungsi secara berlawanan, yakni akan mening-
kan kerusakan pada banyakjaringan, terutama pembuluh
katkan kadar glukosa darah agar kembali ke nilai
darah. Kerusakan vaskular, akibat diabetes melitus yang
normalnya. Pada sebagian besar kondisi yang nor-
tidak terkontrol, akan berakibat pada peningkatan risiko
mal, mekanisme umpan balik insulin ini jauh lebih
terkena serangan j antun g, stroke, penyakit ginj al stadium
penting daripada mekanisme glukagon, namun
akhir, dan kebutaan.
pada keadaan kelaparan atau pemakaian glukosa
yang berlebihan selama aktivitas fisik dan keadaan
stres yang lain, mekanisme glukagon juga menjadi
bernilai.
Diabetes Melitus
Selain itu, pada keadaan hipoglikemia berat, tim- Diabetes melitus merupakan suatu sindrom dengan ter-
ganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
bul suhtu efek langsung akibat kadar glukosa da-
yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau
rah yang rendah terhadap hipotalamus, yang akan
penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Terda-
merangsang sistem saraf simpatis. Selanjutnya,
pat dua tipe utama diabetes melitus:
hormon epinefrin yang disekresikan oleh kelenjar
adrenal menyebabkan pelepasan glukosa lebih lan- 1, Diabetes tipe I, yang juga disebut diabetes meli-
jut dari hati. Jadi, epinefrin juga membantu melin- tus tergantung-insulin (IDDM), disebabkan ku-
rangnya sekresi insulin.
dungi agar tidak timbul hipoglikemia yang berat.
2. Diabetes tipe II, yang juga disebut diabetes
4. Dan akhimya, sesudah beberapajam dan beberapa
melitus tidak tergantung insulin (NIDDM), di-
hari, sebagai respons terhadap keadaan hipogli- sebabkan oleh penurunan sensitivitas jaringan
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1023

target terhadap efek metabolik insulin. Penurun- drasi berat pada sel di seluruh tubuh. Hal ini teriadi seba-
an sensitivitas terhadap insulin ini seringkali di- gian karena glukosa tidak dapat dengan mudah berdifusi
sebut sebagai resistensi insulin. melewati pori-pori membran sel, dan naiknya tekanan
osmotik dalam cairan ekstrasel menyebabkan timbulnya
Pada kedua jenis diabetes melitus, metabolisrne se-
perpindahan air secara osmosis keluar dari sel.
mua bahan makanan utama terganggu. Pengaruh men-
Selain efek dehidrasi sel langsung akibat glukosa
tidak adanya insulin terhadap meta-
dasar resistensi atas
yang berlebihan, keluarnya glukosa ke dalam urin akan
bolisme glukosa adalah mencegah efisiensi penggunaan
menimbulkan keadaan diuresis osmotik. Diuresis os-
dan pengambilan glukosa oleh sebagian besar sel-sel
motik adalah efek osmotik dari glukosa dalam tubulus
tubuh, kecuali oleh otak. Hasilnya, konsentrasi glukosa
ginjal yang sangat mengurangi reabsorpsi cairan tubu-
darah meningkat, penggunaan glukosa oleh sel menja-
lus. Efek keseluruhannya adalah kehilangan cairan yang
di sangat berkurang dan penggunaan lemak dan protein
sangat besar dalam urin, sehingga menyebabkan dehi-
meningkat
drasi cairan ekstrasel, yang selanjutnya menimbulkan
dehidrasi kompensatorik cairan intrasel dengan alasan
Diabetes Tipe l-Kurangnya Produksi yang telah dibicarakan di Bab 26. Jadi, gambaran klasik
dari diabetes adalah adanya poliuria (kelebihan ekskre-
Insulin oleh Sel Beta Pankreas
si urin), dehidrasi ekstrasel dan dehidrasi intrasel, dan
Kerusakan sel beta pankreas atau penyakit-penyakit bertambahnya rasa haus.
yang mengganggu produksi insulin dapat menyebabkan
timbulnya diabetes lipeL lnfeksi virus atau kelainan au- Kerusokon Joringon Akibot Tingginyo Kodor
toimun dapal menyebabkan kerusakan sel beta pankreas Glukoso Doroh yong Kronis. Bila kadar glukosa
pada banyak pasien diabetes tipe I, meskipun faktor he- darah tidak terkontrol baik dalam waktu yang lama pada
rediterjuga berperan penting untuk menentukan keren- diabetes melitus, pembuluh darah di berbagai jaringan
tanan sel-sel beta terhadap gangguan-gangguan tersebut. di seluruh tubuh mulai mengalami gangguan fungsi
Pada beberapa kasus, kecenderungan faktor herediter dan perubahan struktur yang berakibat ketidakcukupan
dapat menyebabkan degenerasi sel beta, bahkan tanpa suplai darah ke jaringan. Hal tersebut selanjutnya akan
adanya infeksi virus atau kelainan autoimun. meningkatkan risiko untuk terkena serangan jantung,
' Onset diabetes tipe I biasanya dimulai pada umur stroke, penyakit gin-jal stadium akhir, retinopati dan ke-
sbkitar 14 tahun di Amerika Serikat, dan oleh sebab itu, butaan, dan iskemi dan gangren di tungkai.
diabetes ini sering disebut diabetes ntelitus juvenilis. Peningkatan kadar glukosa darah yang berkepan-
Diabetes tipe I dapat timbul tibatiba dalam waktu be- jangan juga menimbulkan kerusakan di banyak jaringan
berapa hari atau minggu, dengan tiga gejala sisa yang lainnya. Contohnya, neuropati perifer, yaitu kelainan
utama: (1) naiknya kadar glukosa darah, (2) peningkat- fungsi saraf perifer, dan disfungsi sistem saraf otonom
an penggunaan lemak sebagai sumber energi dan untuk yang sering menjadi komplikasi diabetes melitus yang
pembentukan kolesterol oleh hati, dan (3) berkurangnya tidak terkontrol dalam waktu lama. Kelainan-kelainan
protein dalam jaringan tubuh. tersebut dapat menimbulkan gangguan refleks kardio-
vaskular, gangguan pengaturan kandung kemih, penu-
Kodqr Glukosq Doroh Meningkol ke level runan sensasi di ekstremitas, dan gejala-ge.jala lain aki-
yqng Songot Tinggi podq Diobetes Melilus. Ku- bat kerusakan saraf peril'er.
rangnya insulin mengurangi efisiensi penggunaan glu, Mekanisme pasti yang menyebabkan kerusakan
kosa di perifer dan akan menambah produksi glukosa, jaringan pada diabetes melitus belum dipahami sepe-
sehingga glukosa plasma meningkat menjadi 300 sam- nuhnya namun agaknya melibatkan berbagai efek dari
pai 1200 mg/100 ml. Peningkatan kadar glukosa plasma tingginya kadar glukosa darah dan kelainan metabolis-
selanjutnya menimbulkan berbagai pengaruh di seluruh me lainnya pada endotel dan sel otot polos vaskular dan
tubuh. jaringan lainnya. Selain itu, hipertensi akibat kerusakan
ginjal, dan aterosklerosis akibat kelainan metabolisme
Peningkolon Kodor Glukoso Doroh Menyebob- lipid, sering kali dijumpai pada pasien diabetes dan
kon Hilongnyo Glukoso dolom Urin. Kadar glu- memperparah kerusakan jaringan yang timbul akibat
kosa darah yang tinggi menyebabkan lebih banyak glu- peningkatan kadar glukosa darah.
kosa yang masuk ke dalam tubulus ginjal untuk difiltrasi
melebihi jumlah yang dapat di reabsorbsi, dan kelebihan Peningkolon Penggunoon Lemok don Asidosis
glukosa akan dikeluarkan ke dalam urin. Hal ini secara Melobolik podo Diobeles. Pergeseran metabolisme
normal dapat timbul bila kadar glukosa darah mening- karbohidrat ke metabolisme lemak pada pasien diabetes
kat di atas 180 mg/dl, yaitu suatu kadar yarig disebut akan meningkatkan pelepasan asam-asam keto seperti
sebagai "nilai ambang" darah untuk timbulnya glukosa asam asetoasetat dan asam p-hidroksibutirat ke dalam
dalam urin. Bila kadar glukosa darah meningkat menja- plasma melebihi kecepatan ambilan dan oksidasinya
di 300 sampai 500 mg/dl-kadar yang umumnya dijum- oleh sel-sel jaringan. Akibatnya, pasien mengalami asi-
pai pada pasien diabetes berat yang tidak diobati-100 dosis metabolik berat akibat asam keto yang berlebih,
gram atau lebih glukosa akan dilepaskan ke dalam urin yang, terkait dengan dehidrasi akibat pembentukan urin
setiap harinya. yang berlebihan, dapat menimbulkan asidosis yang be-
rat. Hal ini cepat berkembang menjadi koma diabetikum
Kenoikon Kodor Glukoso Doroh Menyebob- dan kematian kecuali pasien segera diobati clengan se-
kqn Dehidrosi. Tingginya kadar glukosa darah (ka- jumlah besar insulin.
dang-kadang mencapai 8 sampai 10 kali normal pada Semua upaya kompensasi fisiologis yang terjadi pa-
pasien diabetes yang parah) dapat menyebabkan dehi- da asidosis metabolikjuga terjadi pada asidosis diabetik.
-
1024 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Upaya-upaya tersebut mencakup pernapasan yang da-


lam dan cepat, yang akan meningkatkan ekspirasi kar-
bon dioksida;. hal ini akan mendaparkan asidosis namun Glukosa
juga akan mengurangi cadangan bikarbonat di cairan
ekstrasel. Ginjal melakukan kompensasi dengan mengu-
rangi ekskresi bikarbonat dan menghasilkan bikarbonat Asam keto
baru yang ditambahkan kembali ke cairan ekstrasel.
Walaupun asidosis yang ekstrem ini hanya terjadi
pada kebanyakan kasus diabetes yang tidak terkontrol,
keadaan ini dapat menyebabkan timbulnya koma asido- Kation total
srs dan kematian dalam beberapajam setelah pH darah
turun di bawah 7,0. Seluruh perubahan elektrolit dalam
darah sebagai akibat dari keadaan asidosis diabetikum HC03
yang parah diperlihatkan dalam Gambar 78- I I .

Penggunaan lemak yang berlebihan di hati dalam


kurun waktu yang lama akan menyebabkan sejumlah
besar kolesterol bersirkulasi dalam darah dan menum-
ct-
puknya kolesterol pada dinding arteri. Keadaan ini me-
nimbulkan arteriosklerosis berat dan lesi-lesi vaskular
lainnya, seperti yang dibicarakan sebelumnya. pH

Kehilongon Prolein Tubuh Akibol Diobeles. Ke-


gagalan untuk menggunakan glukosa sebagai sumber
Kolesterol
energi berakibat peningkatan mobilisasi protein dan le-
mak. Oleh karena itu, seseorang dengan diabetes meli-
tus berat yang tidak diobati akan mengalami penurunan
GAMBAR 78-11. Perubahan zatzat dalam darah pada koma dia-
berat badan yang cepat dan astenia (kurangnya energi)
betikum, yang memperlihatkan kadar yang normal (batang yang
meskipun ia memakan sejumlah besar makanan (poltfa- diraster lebih gelap) dan kadar pada koma diabetikum (batang
gi). Tanpa per.rgobatan, kelainan metabolisme ini dapat yang diraster lebih muda).
menyebabkan kehilangan jaringan tubuh dan kematian
dalam waktu beberapa minggu.
Akan tetapi, mekanisme yang menghubungkan obe-
sitas dengan resistensi insulin masih belum pasti. Be-
Diabetes Tipe ll-Resistensi
berapa penelitian menunjukkan bahwa jumlah reseptor
Terhadap Efek Metabolik lnsulin insulin di otot rangka, hati, dan jaringan adiposa pada
Diabetes tipe II lebih sering dijumpai dari tipe I, dan orang obese lebih sedikit daripadajumlah reseptor pada
kira-kira ditemukan sebanyak 90 persen dari seluruh ka- orang yang kurus. Namun kebanyakan resistensi insulin
sus diabetes melitus. Pada kebanyakan kasus, onset dia- agaknya disebabkan kelainanjaras sinyal yang menghu-
betes melitus tipe II terjadi di atas umur 30, sering kali bungkan reseptor yang teraktivasi dengan berbagai efek
di antara usia 50 dan 60 tahun, dan penyakit ini timbul selular. Gangguan sinyal insulin agaknya disebabkan
secara perlahan-lahan. Oleh karena itu, sindrom ini se- efek toksik dari akumulasi lipid di jaringan seperti otot
ring disebut sebagai diabetes onset-dewasa. Akan tetapi, rangka dan hati akibat kelebihan berat badan.
akhir-akhir ini dijumpai peningkatan kasus yang terjadi Resistensi insulin merupakan bagian dari serang-
pada individu yang berusia lebih muda, sebagian ber- kaian kelainan yang sering disebut sebagai "sindrom
usia kurang dari 20 tahun dengan diabetes mclitus tipe metabolik". Beberapa gambaran sindrom metabolik me-
II. Tren tersebut agaknya berkaitan terutama dengan pe- liputi: (1) obesitas, terutama akumulasi lemak abdomen;
ningkatan prevalensi obesitas, yaitu foktor risiko terpen- (2) resistensi insulin; (3) hiperglikemia puasa; (4) abnor-
ting untuk diabetes tipe II pada anak-anak dan dervasa. malitas lipid seperti peningkatan kadar trigliserida darah
dan penurunan kolesterol lipoprotein berdensitas tinggi
Obesilos, Resislensi lnsulin, don "Sindrom Me- di darah; dan (5) hipertensi. Semua gambaran sindrom
tobolik" Biosoniro Mengowoli Perkembongon metabolik berkaitan erat dengan kelebihan berat badan,
Diobeles Melilus Tipe ll. Diabetes melitus tipe II, terutama dengan akumulasi jaringan adiposa di rongga
berbeda dengan tipe I, dikaitkan dengan peningkatar.r abdomen di sekitar organ-organ visera.
konsentrasi insulin plasma (hiperinsulinemi;). Hal ini Peran kontribusi resistensi insulin dalam beberapa
terjadi sebagai upaya kornpensasi oleh sel beta pankreas komponen sindrom metabolik masih belum j elas, meski-
terhadap penurunan sensitivitas jaringan terhadap efek pun sudah jelas bahwa resistensi insulin merupakan
metabolisme insulin, yaitu suatu kondisi yang dikenal penyebab utama peningkatan kadar gula darah. Akibat
sebagai resistensi insulin. Penurunan sensitivitas insu- utama yang tidak diinginkan dari sindrom metabolik
lin mengganggu penggunaan dan penyimpanan karbo- adalah penyakit kardiovaskular, yang meliputi ateroskle-
hidrat, yang akan meningkatkan kadar gula darah dan rosis dan kerusakan berbagai organ di seluruh tubuh.
merangsang peningkatan sekresi insulin sebagai upaya Beberapa kelainan metabolik yang berhubungan dengan
kompensasi. sindrom tersebut merupakan faktor risikb untuk penya-
Perkembangan resistensi insulin dan gangguan meta- kit kardiovaskular, dan resistensi insulin yang menjadi
bolisme glukosa biasanya terjadi secara bertahap, yang predisposisi diabetes melitus tipe II, juga menjadi faktor
dimulai dengan peningkatan berat badan dan obesitas. risiko utama untuk penyakit kardiovaskular.
E

BAB 78 Insulin, Glukagon, dan Diabetes Melitus 1025


TABEL 78-2. Beberapa Penyebab Resistensi lnsulin TABEL 78-3. Gambaran Klinis pasien dengan Diabetes
Tipe I dan Tipe ll
e Obesitas/overweight (lerutama adipositas visera
yang berlebihan)
r Kelebihan glukokortikoid (Sindrom Cushing atau
terapi dengan steroid) usia Snset .'''
Biasahya <?0,rr Biasanya >30
r Kelebihan hormon pertumbuhan (akromegali) ''':'
:::::::- ,tahuR,., l ..,.., tahuh
o Kehamilan, diabetes gestasional Mass'a tubuhl,
',,:
Rendah s'amtai ObeS,e,rl .,-."'
r Penyakit ovaiium polikistik :::: . .,.,normal '.::::. I ::: :

r Lipodistrofi (didapat atau genetik; akibat akumulasi


.,, ,

N;rma*au.
iipid di hati)
lniurin,el+ fiendgli,alsu:: ':
,, tiOat'd*i
,

,' ,,',,,,!4gi,1,Bada
e Auto antibodi terhadap reseptor insulin :.i
i :.1,,..._ll:tri=, :.,.,. '::1.:,,= ', awa1ny,,,p,r,.,.,
o Mutasi reseptor insuiin Gfukagan,,plaq' Tinggi, dapat Tj
r Mutasi pe roxisome prol iferato rs' activato r rece pto r y
$f;tidak'
*"'
,, (PPABY).-. -, :':- r, =t,,t,,,,';='' :I ::r-...' ':I!-lqnuIuh .-::r i
, daP4fmenu'
:- '
o Mutasi yang =. ::tl : .: .,ftJn ,
::
menyebabkan obesitas genetik Glukosa ptaSme Meningkat' ,=,. Meningkal.r-
-={S.i5alnyamutasi-deptormelanokortin) :::- $ensitivitas,ini '
.r

e Hemokromatosis (suaiu penyakit herediter yang , sulin i:..


*o1mar1.l, ,lr M9flulun r,,1:r.':

menyebabkan akumulasi zat besi di jaringan)


':,. :-
rerapr lnsulin Pgnuitfian':, '
" b.erat b'hdan,
r
,,thiazotidine.
dion,.metfor:
Foklor-Foklor Loin yong Dopol Menyebobkon . rmin, sul ni;
Resislensi lnsulin don Diobeles Melitus Tipe ll. , lurea,ftsulin
Meskipun kebanyakan pasien diabetes melitus tipe lI
mengalami kelebihan berat badan atau merniliki tirnbr.rn-
an lemak visera. resistensi insulin yang berat clan diabe-
tes melitus tipe II dapat ter-jadi akibat keadaan yang Meskipun beberapa orang obese memiliki resisten_
didapat atau keadaan genetik )/ang mengganggu sinl,al si insulin yang parah dan mengalami peningkatan kadar
insulin dijaringan perifer (Tabel 78-2). gula darah yang melebihi normal setelah makan, orang
Sindrom oyarium polikistik (?COS), contohnya, tersebut tak pernah mengalami diabetes melitus yang ber_
menyebabkan peningkatan produksi androgen di ova- makna secara klinis; temyata, pankreas pada orang-orang
rium dan resistensi insulin serta merupakan salah satu tersebut memproduksi cukup insulin untuk mencegah
kelainan endokrin tersering pada wanita, dan kira-kira kelainan metabolisme glukosa yang lebih parah. Akan
mengenai 6 persen dari semua wanita selama masa rc- telapi, pada orang lain, pankreas secara perlahan menjadi
produksinya. Meskipun patogenesis pCOS masih belum Ielah untuk menyekresi sejumlah besar insulin, clan dia-
jelas, resistensi insulin dan hiperinsulinemia sering di- betes melitus pun terjadi. Beberapa penelitian menunjuk-
jumpai, kira-kira sebanyak 80 persen dari rvanita yang kan bahwa faktor genetik dapat berperan penting untuk
mengalami sindrom ini. Akibat jangka panjangnya me- menentukan ketahanan pankreas seseorang terhadap pc-
liputi peningkatan risiko diabetes melitus, peningkatan ngeluaran sejumlah besar insulin dalam waktu beberapa
lipid dalam darah, dan penyakit kardiovaskular. tahun yang diperlukan untuk mencegah kelainan metabo-
Pentbentukan glukokortikoid yang berlebih Cari lisme glukosa pada diabetes melitus tipe IL
(sindrom Cushing) atau hormon pertumbuhan (akro- Pada banyak kasus, diabetes tipe II dapat diobati
megali) juga menurunkan sensitivitas berbagai jaringan dengan efektif, setidaknya pada tahap dini, dengan olah
terhadap efek metabolik insulin dan dapat menyebabkan raga, restriksi diet, dan penurunan berat badan tanpa ha_
timbulnya diabetes melitus. Penyebab genetik clari obe- rus memberikan insulin dari luar. Obat-obatan yang me_
sitas dan resistensi insulin, jika cukup berat, juga dapat ningkatkan sensitivitas insulin seperli thiazolidineclion
menyebabkan diabetes melitus tipe iI dan banyak gam- dan metformin. atau obat-obatan yang meningkatkan pe-
baran sindrom metabolik lainnya, termasuk penyakit lepasan insulin dari pankreas sepefti sulfonilurea, juga
kardiovaskular. dapat digunakan. Namun. pada tahap lanjut diabetes
melitus tipe Ii, pemberian insulin biasanya diperlukan
Perkembongqn Diobeles Melitus Tipe ll gelomo untuk mengontrol kadar glukosa plasma.
Resislensi lnsulin yong Berkeponjongon. pacla
resistensi insulin yang berat dan berkepanjangan. ada-
nya kenaikan kadar insulin bahkan tidak cukup untuk Fisiologi Diagnosis Diabetes Melitus
mempeftahankan pengaturan kadar glukosa yang nor-
mal sekalipun. Akibatnya, hipcrglikernia dengan dcrajat Tabel 78-3 membandingkan beberapa gambaran klinis
sedang terjadi setelah memakan se.jumlah karbohidrat diabetes tipe I dan tipe iL Cara yang umum dipakai un-
pada tahap awal penyakit. tuk mendiagnosis penyakit diabetes didasarkan pada
Pada tahap selanjutnya diabetes tipe Il, sel-sel beta berbagai tes kimiawi terhadap urin dan clarah.
pankreas menjadi "[elah" dan tidak mampu mempro-
duksi cukup insulin untuk mencegah hiperglikemia yang
Glukoso Urin. Ada tes yang sederhana atau tes kuan-
titatif laboratorium yang lebih rurnit, yang mungkin
lebih parah, terutama setelah seseorang menyantap ma- <1a_
pat digunakan untuk menentukan jurnlah glukosa yang
kanan yang banyak mengandung karbohiclrat.
hilang dalam urin. Pada umumnya,.jumlah glukosa
l,ang
1 026 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

tipe I dan tipe II dapat dibedakan satu sama lain oleh


200 pengukuran insulin plasma, yaitu insulin plasma yang
rendah atau tidak terdeteksi pada diabetes tipe I dan in-

I rao sulin plasma yang meningkat pada diabetes tipe IL

o E rnn Pernoposon Aseton. Seperti yang telah ditekankan


!o'"" di Bab 68, sejumlah kecil asam asetoasetat, yang sangat
ET14O meningkat pada pasien diabetes yang berat, dapat di-
E' E) ubah menjadi aseton. Aseton bersifat mudah mringuap
F etzo dan dikeluarkan dalam udara ekspirasi. Akibatnya, se-
E seorang seringkali dapat membuat diagnosis diabetes
Y
G
100 melitus tipe I hanya dengan mencium bau aseton pada
napas pasien. Juga, asam keto dapat ditemukan dalam
80 urin melalui cara kimia, dan jumlah asam keto ini dipa-
kai untuk menentukan keparahar.r penyakit diabetes ter-
sebut. Akan tetapi, pada tahap dini diabetes tipe II, asam
GAMBAR 78-12. Kurva toleransi glukosa pada orang yang nor- keto biasanya tidak diproduksi dalam jumlah berlebih.
mal dan orang dengan diabetes. Namun, bila resistensi insulin sangat parah dan terdapat
peningkatan penggunaan lemak sebagai sumber energi.
asam keto akan dihasilkan pada orang dengan diabetes
tipe II.
dikeluarkan dalam urin orang normal sukar dihitung, se-
dangkan pada kasus diabetes, glukosa yang dilepaskan
jumlahnya dapat sedikit sampai banyak sekali, sesuai Pengobatan Diabetes
dengan berat penyakitnya dan asupan karbohidratnya.
Secara teoretis, pengobatan diabetes melitus tipe I ada-
Kodor Glukoso Doroh Puoso don Kodor lnsu- lah dengan memberikan insulin secukupnya sehingga
lin. Kadar glukosa darah puasa sewaktu pagi hari, nor- metabolisme karbol.ridrat, lemak, dan protein pada pa-
malnya adalah 80 sampai 90 mg/100 ml, dan nilai 110 sien dapat senormal mungkin. Insulin tersedia dalam
mg/100 ml dipertimbangkan sebagai batas atas kadar berbagai bentuk. Insulin "regular" mempunyai durasi
normal. Kadar glukosa darah puasa di atas nilai ini, se- kerja yang lamanya 3 sampai 8 jam, sedangkan insulin
ring kali menunjukkan adanya penyakit diabetes melitus dalam bentuk lainnya (yang dipresipitasikan dengan
atau setidaknya resistensi insulin. seng atau dengan berbagai derivat protein) diabsorbsi
Pada diabetes tipe I, kadar insulin plasma sangat secara lambat dari tempat penyuntikannya dan oleh ka-
rendah atau tidak terdeteksi selama puasa dan bahkan rena itu mempunyai efek yang lamanya 10 sampai 48
setelah makan. Pada diabetes tipe II, konsentrasi insulin jam. Biasanya, pasien diabetes tipe I yang berat setiap
plasma dapat beberapa kali lipat lebih tinggi dari nilai harinya diberi dosis tunggal insulin yang mempunyai
normal dan biasanya meningkat lebih banyak setelah daya kerja lama untuk meningkatkan seluruh metabolis-
pemberian sejumlah glukosa standar selama tes toleransi me karbohidrat sepanjang hari. Lalu bila kadar glukosa
glukosa (lihat paragraf berikutnya). darah naik terlalu tinggi, misalnya pada rvaktu makan,
dapat diberikan tambahan insulin regular di hari tese-
Tes Toleronsi Glukoso. Seperti yang tampak di kur- but. Jadi, pola pengobatan pasien disesuaikan dengan
va bawah pada Gambar 78-12, yang disebut "kurva kebutuhan masing-masing individu.
toleransi glukosa," didapatkan bila orang normal yang Pada orang dengan diabetes tipe II, diet dan olahraga
puasa memakan I gram glukosa per kilogram berat ba- biasanya direkomendasikan untuk menurunkan berat
dan, kadar glukosa darahnya akan meningkat dari kadar badan dan mengurangi resistensi insulin. Jika upaya ter-
kira-kira 90 mg/I00 ml menjadi 120 sampai 140 mg/l00 sebut tidak berhasil, obat-obatan dapat diberikan untuk
ml dan dalam waktu kira-kira dua jam kadar ini akan meningkatkan sensitivitas insulin atau untuk merang-
menurun lagi kembali ke nilai normalnya. sang produksi insulin.dari pankreas. Akan tetapi, pada
Pada pasien diabetes, konsentrasi glukosa darah beberapa orang, insulin dari luar harus digunakan untuk
puasa hampir selalu di atas ll0 mgi 100 ml dan sering mengatur kadar gula darah.
di atas 140 mg/100 ml. Selain itu, uji toleransi glukosa Di masa lalu, insulin yang digunakan untuk peng-
hampir selalu abnormal. Sewaktu mencernakan glukosa, obatan dihasilkan dari pankreas hewan. Akan tetapi,
orang-orang ini memperlihatkan peningkatah kadar glu- insulin manusia yang dihasilkan dari rekombinasi pro-
kosa darah yang jauh lebih besar daripada peningkatan ses DNA telah dipergunakan secara luas karena seba-
yang normal, seperti yang ditunjukkan oleh kurva bagian gian pasien rnengalami reaksi imunitas dan sensitisasi
atas pada Gambar 78-12, dan kadar glukosa kembali ke terhadap insulin hewan, sehingga membatasi efektivitas
nilai kontrol hanya setelah 4 sampai 6 jam; lebih lanjut, insulin her,r an tersebut.
glukosa darah gagal untuk turun di bawah kadar kontrol.
Penurunan kurva yang lambat dan gagalnya glukosa tu- Hubungon Pengobolon dengon Arlerioskle-
run di bawah kadar kontrol menunjukkan bahwa (1) pe- rosis. Pada pasien diabetes, terutama oleh karena ka-
ningkatan normal sekresi insulin setelah makan glukosa dar kolesterol dan lipid lain dalam darah sirkulasi yang
tidak terjadi atau (2) adanya penurunan sensitivitas ter- sangat tinggi, pasien lebih mudah mengalami ateroskle-
hadap insulin. Diagnosis diabetes meiitus biasanya da- rosis, arteriosklerosis, penyakit jantung koroner berat,
pat ditegakkan berdasarkan kurva tersebut, dan diabetes dan lesi mikrosirkulasi multipel, daripada orang normal.
BAB 78 lnsulin, Glukagon, dan Diabetes Metitus 1027

Bahkan, pasien diabetes yang tidak dikontrol dengan koma hipoglikemik akibat kelebihan insulin. Namun,
baik semasa kanak-kanak cenderung meninggal karena napas berbau aseton dan pernapasan yang cepat dan da-
penyakitjantung pada usia dewasa muda. lam pada koma diabetikum tidak ditemukan pada koma
Dahulu, pengobatan diabetes cenderung dilakukan hipoglikemik.
dengan mengurangi karbohidrat dalam diet menjadi Pengobatan yang tepat pada pasien syok atau koma
sangat rendah sehingga insulin yang dibutuhkan sangat hipoglikemik adalah pemberian sejumlah besar glukosa
sedikit. Tindakan ini dapat menjaga kadar gula darah secara intravena secepatnya. Tindakan ini biasanya da-
agar tidak meningkat terlalu tinggi dan dapat mengu- lam waktu satu menit atau lebih akan membuat pasien
rangi hilangnya glukosa dalam urin, tetapi tindakan ter- bangun dari syoknya. Selain itu, pemberian glukagon
sebut tidak mencegah timbulnya keadaan abnormal pada (atau, epinefrin, walaupun kurang efektif) dapat menye-
metabolisme lemak. Akibatnya, sekarang ada kecende- babkan timbulnya proses glikogenolisis dalam hati dan
rungan untuk mengizinkan pasien menjalani diet dengan oleh karenanya akan meningkatkan kadar glukosa darah
kadar karbohidrat yang hampir normal dan diberikan dengan cepat. Jika tindakan di atas tidak dilakukan de-
insulin dengan takaran yang cukup guna memetabolis- ngan segera, kerusakan sel-sel saraf sistem saraf pusat
me karbohidratnya. Tindakan ini menekan kecepatan yang permanen sering kali terjadi.
metabolisme lemak serta mengurangi lingginya kadar
kolesterol darah.
Karena penyulit diabetes-sepedi aterosklerosis, Kepustakaan
sangat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, reti-
nopati diabetik, katarak, hipertensi, dan penyakit ginjal Barrett EJ: Insulin s elfect on glucose production; direct or indi-
kronik-lebih erat hubungannya dengan kadar lipid lect? J Clin Invest I l l :431, 2003.
dalam darah dan kadar glukosa darah, sebagian besar Barthel A, Schmoll D; Novel concepts in insttlin regulation of
dokter -juga menggunakan obat-obatan pengurang-lipid hepatic gluconeogenesis. Am J Physiol Endocrinol Metab
. untuk membantu mencegah timbulnya gangguan-gang- 285.8685,2003.
guan tersebut. Besser GM, Thorner MO: Comprehensive Clinical Endocrino-
logy, 3rd ed. Philadelphia; Mosby, Elsevier Science Limited,
2002
lnsulinoma-Hiperinsulinisme Bryant NJ, Govers R, James DE: Regulated transport of the
glucose transporter GLUTI. Nat Rey Mol Cett Biot 3;267,
Meskipun lebih jarang daripada diabetes, produksi in- 2002.
sulin yang berlebihan kadangkala terjadi akibat adanya Caumo A, Luzi L: First-phase insulin secretion; does it exist
adenoma pada pulau Langerhans. Kira-kira 10 sampai
in real life? Considerations on shape and function. Am J
15 persen dari adenoma ini sifatnya ganas, dan kadang-
Physiol Endocrinol Metab 287;837 I , 2001.
kadang bermetastasis dari pulau Langerhans ke seluruh DeWtt DE, Hirsch IB; Ornpafient insulin therapy in type I and
tubuh, sehingga baik pada kanker primer maupun kan- type 2 diabetes melitus: scientffic review. JAMA 289;2254,
ker metastasis timbul produksi insulin yang banyak se- 2003.
kali. Bahkan, untuk mencegah tirnbulnya gejala hipogli- Dunne MJ, Cosgrove KE, Shepherd RM, et al; Hyperinsulinism
kemia, pada beberapa pasien dapat diberikan lebih dari in infancy: from basic science to clinical disease. physiot
1000 gram glukosa setiap 24 jam.
Rev 84.239, 2001.
Efrat S: Regulation of insulin secretion; insights from engi-
Syok lnsulin don Hipoglikemio. Sepefii yang telah
neered beta-cell lines. Ann N Y Acad Sci l0l4:88, 2004.
ditekankan, sistem saraf pusat normalnya memperoleh
Gurnell M, Savage DB, Chatterjee VK, O'Rahitly S: The meta-
seluruh sumber energi terutama dari metabolisme kar-
b o I ic syndro me ; p e r ox is ome pr o life r at or- ac t iv at e d re c ept or
bohidrat, dan pemakaian glukosa ini tidak memerlukan
gamnxa and its therapeutic modulation. J Clin Endocrinol
insulin. Akan tetapi, bila tingginya kadar insulin menye-
Metab 88;2'/12, 2003.
babkan kadar glukosa darah turun sampai rendah seka-
Grundy SM, Brewer HB Jr Cleeman JI, et a/; Defnition of met-
li, metabolisme dalam sistem saraf pusat akan menjadi
abolic syndrome: Report of the National Heart, Lung, and
sangat tertekan. Akibatnya, pada pasien tumor peng-
Blood Institute/American Heart Association conference on
hasil-insulin, atau pasien diabetes yang menggunakan
scientifc issues related to definition. Circulation j09:433,
terlalu banyak insulin, akhirnya dapat menderita suatu
200,1.
sindrom yang disebut syok insulin yang terjadi sebagai
Hall JE, Suntmers RL, Brands MIl, et al; Resistance to the meta-
berikut.
bolic actions of insulin and its role in hypertension. Am J
Sewaktu kadar glukosa darah turun mencapai kisar-
Hypertens 7.772, 1994.
an 50 sampai 70 mg/100 ml, sistem saraf pusattiasanya
Hattersley AT: Unlocking the secrets of the pancreatic beta
menjadi mudah dirangsang, karena hipoglikemia pada
cell: man and mouse provide the key. J Clin Invest 114.314,
kisaran tersebut akan mensensitisasi timbulnya aktivitas
200,/.
saraf. Kadangkala dapat terjadi berbagai macam halusi-
Holst JJ, Gromada J; Role of incretin hormones in the regula-
nasi, namun pasien lebih sering hanya mengalami kece-
tion of insulin secretion in diabetic and nondi.abetic humans.
masan yang berlebihan, rasa gemetar di seluruh tubuh,
Am J Physiol Endocrinol Metab 287:E199, 200'/.
dan banyak berkeringat. Bila kadar glukosa darah turun
Httssain MA, Theise ND; Stem-cell therapy for diabetes ntelitus.
hingga 20 sampai 50 mg/100 ml, dapat timbul kejang
Lancet 364:203, 2004.
klonik dan hilangnya kesadaran. Bila kadar glukosa
Kowluru A; Regulatory roles for smoll C proteins in the pan-
turun lebih rendah lagi, kejang akan berhenti, dan ter-
jadilah koma. Bahkan, koma diabetikum akibat keku- creatic beta-cell: lessons fr.om models of impaired instt-
lin secretion. Am J Physiol Endocrinol Metab 285.8669,
rangan insulin kadang-kadang sukar dibedakan dengan
2003.
1028 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Larsen PR, Kronenberg HM, Melmed S, Polonslqt KS: Wlliams lecular targets of insulin resistance. J Clin Invest 106: 165,
Tbxtbook of.Endocrinology, I)th ed. Philadelphia: WB 2000.
Saunders Co, 2003. Roden M. How free fatty acids inhibit glucose utilization in hu-
List JE Habener JF: Glucagon-like peptide I agonists and the man skeletal muscle. News Physiol Sci l9:92, 2001.
development and growth of pancreatic beta-cells. Am J Sahiel AR: Putting the brakes on insulin s,ignaling. N Engl J
Physiol Endocrinol Metab 286:E875, 200'1. Med349:2560, 2003.
Mann GE, Yudilevich DL, Sobrevia L: Regulation of amino acid Shi Y Taylor SI, Tan SL, Sonenberg N: When translation meets
and glucose transporters in endothelial and smooth muscle metabolism: multiple linl<s to diabetes. Endocr Rev 24:91,
cells. Physiol Rev 83:183. 2003. 2003.
Perseghiit G, Petersen K, Shulman GI: Celullar mechanism of Ten S, Maclaren N: Insulin resistance syndrome in children. J
' insulin resistance: potential links with inflammation. Int J Clin Endocrinol Metab 89:2526, 2004.
ObesRelatMetabDisord2T(Suppl 3):56,2003. Wilson PW, Grundy SM: The metabolic syndtome: practical
Pessin JE, Saltiel AR: Signaling pathways in insulin action: mo- guide to origins and treatment: Part I. Circulation 108 1422,
2003.
Hormon Pafatiroi' i
Kalsitonin, Metab olisme
Kalsium dan,Fosf dt,
Vitamin DrTulang,
dan Gigi
. : ,. ,',,

Fisiotrogi metabolisme kalsiuln dan fosfa{, pembentuk;;,


arr tulang dan gig!, dan pengaturan vitamin b, no*noi,
paratiroid (PW), dal fralsitam,n, seftu&nyai' saling
terkait. Contohnya, konsentrasi ion kalsium ekstrasel
ditentg$an oleh hubungant mbal balik antara'absorpsi :

kalsiura dari usus, ekskresi ka1si14m oleh gi4fal, dan


ambilan serta pelep€san kaisium,oleh. tulang,, Sefiap
hal tersebut diatrr oleh hormon-hormon.yaagdtseU
kan sebelumnya. Karena homeostasis fosfat dan homeostasis kalsiurx terkaiti'eritr -
dua ion terssbut akarr dibahas bersama dalam bab ini. ' : : " ':, ,..,i.,.,r -:jil
,

Tiniauan Umum Pengaturan Kalsium, ' , i '-',


t'-i'" '.
dan Fosfat dalam Gairan Ekstrasel dan plasma

1029
1 030 UNIT XIV Endokrinologi dan Beproduksi

Kompleks kalsium dengan meningkat, kedua bentuk ion fosfat tersebut juga akan
anion 9oA (0,2 mmol/L) meningkat. Lebih lanjut lagi, ketika pH cairan ekstrasel
menjadi lebih asam, terjadi peningkatan relatif HrPOo- dan
penurunan HPO4-, sedangkan hal yang sebaliknya terjadi
bila cairan ekstrasel menjadi lebih alkali. Hubungan-hu-
bungan tersebut sudah disajikan dalam pembahasan ke-
seimbangan asam-basa di Bab 30.
Karena sangat sulit untuk menentukan jumlah yang
tepat dari HPO4- dan HrPOo- secara kimiawi, jumlah to-
tal fosfat biasanya dinyatakan dengan miligramfosfor per
desiliter (100 ml) darah. Jumlah rata-rata fosfor inorganik
yang diwakili oleh kedua ion fosfat tersebut adalah seki-
tar 4 mgldl, yang bervariasi antara batas normal sebesar 3
sampai 4 mgldl pada orang dewasa dan 4 sampai 5 mg/dl
pada anak-anak.

GAMBAR 79-1. Distribusi kalsium terionisasi (Ca-t), kompleks


kalsium dengan anion yang tidak terionisasi namun dapat berdi- Efek Fisiologis Perubahan
fusi, dan kalsium yang terikat protein, yang tidak dapat berdifusi
dalam plasma darah. Konsentrasi Kalsium dan Fosfat
dalam Cairan Tubuh Terhadap
Kira-kira 85 persen fosfat tubuh disimpan di dalam
Jaringan Selain Tulang
tirlbng, l4 sampai 15 persen di dalam sel, dan kurang dari Perubahan kadar fosfat dalam cairan ekstrasel dari di ba-
I persen berada dalam cairan ekstrasel. Meskipun konsen- wah nilai normal sampai dua sampai tiga kali nilai normal
trasi fosfat cairan ekstrasel tidak diatur setepat pengaturan tidak mengakibatkan pengaruh yang besar terhadap tubuh
konsentrasi ion kalsium, fosfat memiliki sejumlah fungsi dalam waktu segera. Sebaliknya, bahkan sedikit penurun-
yang penting dan diatur oleh banyak faktor yang juga an atau peningkatan ion kalsium dalam cairan ekstrasel
mengatur kalsium. dapat menimbulkan efek fisiologis ekstrem yang timbul
dalam waktu cepat. Selain itu, hipofosfatemia atau hipo-
kalsemia kronik dapat sangat mengurangi mineralisasi tu-
Kalsium dalam Plasma
lang, yang akan dijelaskan kemudian di bab ini.
dan Cairan lnterstisial
Kalsium dalam plasma terdapat dalam tiga bentuk, seperti Hipokolsemio Menyebobkon Rongsongon Sis-
yang tampak pada Gambar 79-1. (1) Sekitar 41 persen (1 tem Sorof don Tetoni. Ketika konsentrasi ion kal-
mmol/L) kalsium bergabung dengan protein plasma dan sium turun di bawah nilai normal, sistem saraf menjadi
bentuk ini tidak dapat berdifusi melalui membran kapiler. semakin terangsang karena hal ini mengakibatkan pe-
(2) Sekitar 9 persen kalsium (0,2 mmol/L) dapat berdifusi ningkatan permeabilitas membran neuron terhadap ion
melalui membran kapiler, namun bergabung dengan zat natrium, sehingga potensial aksi lebih mudah terjadi.
anionik plasma dan cairan interstisial (contohnya, sitrat
dan fosfat) sedemikian rupa sehingga tidak terionisasi.
(3) Sisa 50 persen kalsium dalam plasma dapat berdifusi
melalui membran kapiler dan terionisasi.
Jadi, plasma dan cairan interstisial memiliki konsen-
trasi ion kalsium yang normal sekitar 1,2 mmollL (atau
2,4 mEqlL, karena ion kalsium merupakan ion divalen),
yaitu suatu kadar yang besarnya hanya separuh dari kon-
sentrasi kalsium plasma total. Kalsium dalam bentuk ion
ini adalah bentuk yang sangat penting untuksebagian be-
sar fungsi kalsium dalam tubuh, yang meliputi efek kalsi-
um padajantung, sistem saraf, dan pembentukan tulang.

Fosfat lnorganik
dalam Cairan Ekstrasel
Fosfat inorganik dalam plasma terutama terdapat dalam
dua bentuk; HPO. dan H2PO4-. Konsentrasi HPO,- adalah
sekitar 1,05 mmol/L, dan konsentrasi HrPOo- sekitar 0,26 GAMBAR 79-2. Tetani hipokalsemik di tangan, yang disebut
mmol/L. Bila jumlah total fosfat dalam cairan ekstrasel spasme karpopedal.
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tutang, dan Gigi 1031

Pada konsentrasi ion kalsium plasma sebesar 50 persen


Asupan
di bawah normal, serabut saraf perifer menjadi lebih kalsium
terangsang sehingga serabut-serabut ini mulai melepas- (350 mg/hari)
kan impuls secara spontan,yang akan memulai terjadinya
rentetan impuls saraf yang melalui otot rangka perifer
untuk membangkitkan kontraksi tetanik otot. Akibatnya,
I*u;
iW Absorpsi
i d;H (350mg/hari) - '-;fr
hipokalsemia mengakibatkan tetani. Hal ini juga meng- I il4 -"'+,'c*ii
akibatkan terjadinya kejang karena kerja hipokalsemia 't tJ,+--'"^X
i- ij4 Sekresi
t--tl#j (250 mg/hari)
meningkatkan eksitasi di otak.
Gambar 79-2 memperlihatkan tetani di tangan, yang I rittrasi Reabsorpsi
biasanya terjadi sebelum tetani menyerang kebanyakan V (ssao ms/hari) (9880 mg/hari)
Tinja
bagian tubuh lainnya. Keadaan ini disebut "spasme karpo- (900 mg/hari)
pedal."
Tetani biasanya terjadi ketika konsentrasi ion kalsium
turun di bawah nilai normalnya yaitu sebesar 9,4 mgldl
GAMBAR 79-3. Tinjauan umum pertukaran kalsium antar berba-
menjadi 6 mg/dl, yang hanya sebesar 35 persen di bawah gai kompartemen jaringan pada seseorang yang memakan 1000
nilai normal konsentrasi kalsium, dan biasanya bersifat mg kalsium per hari. Perhatikan bahwa sebagian besar kalsium
letal pada nilai sekitar 4 mgldl. yang masuk, akan dikeluarkan secarc normal melalui tinja, mes-
Pada hewan percobaan, ketika konsentrasi ion kal- kipun ginjal memiliki kapasitas untuk mengekskresikan sejumtah
besar dengan cara mengurangi reabsorpsi kalsium di tubulus.
sium dapat dikurangi secara bertahap di bawah nilai yang
letal, hipokalsemia yang sangat ekstrem dapat menimbul-
kan efek lainnya yang jarang dijumpai pada pasien seperti
peilebaran jantung yang nyata, perubahan aktivitas enzim, yang terlepas. Jadi, sekitar 90 persen (900 mg/hari) ma-
peningkatan permeabilitas di beberapa sel (selain sel sa- sukan kalsium harian akan diekskresikan ke dalam tinja
raf), dan terganggunya pembekuan darah. (Cambar 79-3).
Absorpsi fosfat oleh usus terjadi dengan sangat mudah.
Hiperkolsemio Menekon Sistem Sorof don Akli- Hampir semua fosfat dalam makanan akan diabsorbsi ke
vilos Olot. Ketika konsentrasi kalsium dalam cairan dalam darah dari usus dan kemudian diekskresikan ke da-
tubuh meningkat melebihi normal, sistem saraf menjadi lam urin kecuali bentuk fosfat yang terekskresi dalam tinja
tertekan dan aktivitas refleks sistem saraf pusat menjadi dalam bentuk terikat dengan kalsium yang tidak tercerna.
lambat. Peningkatan konsentrasi ion kalsium juga akan
memendekkan interval QTpada EKG jantung dan mengu-
rangi nafsu makan dan konstipasi, yang kemungkinan
Ekskresi Kolsium don Fosfot oleh Ginjol. Kira-kira
10 persen (100 mg,&ari) dari kalsium yang masuk akan
disebabkan oleh berkurangnya kontraktilitas dinding otot
diekskresikan ke dalam urin. Sekitar 4l persen kalsium
saluran cerna.
plasma terikat dengan protein plasma dan oleh karenanya,
Efek penekanan tersebut mulai terjadi ketika kadar
tidak akan difiltrasi oleh kapiler glomerulus. Sisanya
kalsium dalam darah meningkat melebihi 12 mg/dl, dan
bergabung dengan anion seperti fosfat (9 persen) atau ter-
menjadi semakin nyata sewaktu kadar kalsium melebihi
ionisasi (50 persen) dan difiltrasi melalui glomerulus ke
15 mg/dl. Ketika kadar kalsium melebihi 17 mg/dl dalam
dalam tubulus ginjal.
darah, kistal kalsium fosfat cenderung mengendap di se-
Pada keadaan normal, tubulus ginjal mereabsorbsi 99
luruh fubuh; keadaan ini akan dibahas kemudian dalam
persen kalsium yang terfiltrasi, dan sekitar 100 mg kal-
hubungannya dengan keracunan paratiroid.
sium dieksresikan ke dalam urin setiap harinya. Sekitar
90 persen kalsium dalam filtrat glomerulus direabsorbsi
Absorpsi dan Ekskresi di tubulus proksimal, ansa Henle, dan bagian awal tubulus
Kalsium dan Fosfat distal. Kemudian di bagian akhir tubulus distal dan bagian
duktus kolektikus, proses reabsorpsi untuk sisa kalsium
Absorpsi Kolsium don Fosfot oleh Usus don Eks- sebesar l0 persen, sangat selektif, yang bergantung pada
kresinyo dqlom Tinjo. Kecepatan mazukan unfuk konsentrasi ion kalsium dalam darah.
masing-masing kalsium dan fosfat adalah sekitar 1000 Ketika konsentrasi ion kalsium rendah, proses reab-
mglhar| yaitu jumlah yang setara dengan I liter susu. sorbsi tersebut akan sangat meningkat, sehingga hampir
Normalnya, kation divalen seperti ion kalsium sulit untuk tidak ada kalsium yang terbuang lewat urin. Sebaliknya,
diabsorbsi dari usus. Akan tetapi, seperti yang akan dije- bahkan dengan sedikit peningkatan konsentrasi ion kal-
laskan nanti, vitamin D meningkatkan absorpsi kalsium sium dalam darah yang melebihi normal akan sangat
oleh usus, dan sekitar 35 persen (350 mg/hari) dari kal- meningkatkan ekskresi kalsium secara nyata. Kita akan
sium yang masuk biasanya akan diabsorpsi; sisa kalsium mengetahui di bab ini bahwa faktor terpenting yang meng-
yang berada dalam usus akan dieksresikan ke dalam tinja. atur reabsorpsi kalsium di bagian distal nefron dan kare-
Kalsium tambahan sebesar 250 mglhari akan memasuki nanya, juga mengatur kecepatan ekskresi kalsium, adalah
usus melalui getah sekresi saluran cerna dan sel mukosa PTH.
1032 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Ekskresi fosfat ginjal diatur oleh suatu mekanisme hidroksiapatit dan bukan tersusun sebagai kristal terpi-
overflow yang sudah dijelaskan di.Bab 29. Yaitu, brla sah yang tersusun dari masing-masing ion ini. Kemam-
konsentrasi fosfat dalam plasma menurun di bawah nilai puan ion-ion tersebut untuk berkonjugasi dengan kristal
kritis sebesar 1 mmol/L, semua fosfat dalam filtrat glome- tulang meluas ke banyak ion lain yang normalnya asing
rulus akan direabsorpsi dan tidak fosfat yang terbuang da- bagi tulang, seperti strontium, uraniurn, plutonium, elb-
lam urin. Namun bila konsentrasinya melebihi nilai kritis men transuranik lainnya, timbal, emas, logam berat lain,
tersebut, kecepatan pembuangan fosfat akan berbanding dagsedikitnya 9 sampai I4 produkradioaktif utamayang
lurus dengan jumlah penambahannya, Jadi, ginjal menga- dilepaskan dari ledakan bom hidrogen. Timbunan zat ra-
tur konsentrasi fosfat dalam cairan ekstrasel dengan cara dioaktif dalam tulang dapat menimbulkan radiasi jaringan
mengubah kecepatan ekskresi fosfat dengan memperhati- tulang untuk waktu yang lama, dan jilka zat ini tertimbun
kan konsentrasi fosfat plasma dan kecepatan filtrasi fosfat dalam jumlah tertentu, suatu sarkoma tulang pada akhir-
oleh ginjal. nya dapat terbentuk pada sebagian besar kasus.
Akan tetapi, seperli yang akan dijelaskan kemudian di
bab ini, PTH dapat sangat meningkatkan ekskresi fosfat Kekuoton Tekonqn don Torikon pqdo Tulong.
oleh ginjal, sehingga berperan penting dalam pengaturan Setiap serat kolagen di tulang padat terdiri atas segmen
konsentrasi fosfat plasma sebagaimana halnya dengan yang berulang-ulang secara periodik setiapjarak 640 ang-
pengaturan konsentrasi kalsium. strom di sepanjang perjalanamnya; kristal hidroksiapatit
terletak berdekatan dengan setiap segmen serat kolagen,
dan terikat erat padanya. lkatan yang erat ini mencegah
Tulang dan Hubungannya terjadinya "potongan" dalam tulang, yaitu, ikatan tersebut
dengan Kalsium mencegah kristal dan serat kolagen bergeser dari tempat-
Ekstrasel dan Fosfat nya, yang sangat diperlukan untuk membentuk kekuatan
tulang. Selain itu, segmen serat kolagen yang berdekatan
Tulang terdiri atas matriks organik keras yang sangat di- saling tumpang tindih satu dengan yang lain, hidroksi apa-
perkuat dengan timbunan gqram-garam kalsium. RaIa- tit tersusun tumpang tindih seperti batu
bata yang terselip
rata tulang padat mengarrdung berat yang terbentuk dari satu sama lain dalam suatu dinding batu bata.
sekitar 30 persen matriks dan 70 persen garam. Tulang Serat kolagen tulang, seperli halnya dengan tendon,
yang baru dibentuk dapat memiliki persentase matriks memiliki kekuatan tarikan yang besar, sedangkan garam
yang lebih besar dibandingkan dengan garam. kalsium memiiiki kekuatan tekanan yang besar. Gabung-
an kekuatan ini ditambah dengan derajat ikatan antara se-
Motriks Orgonik Tulong. Matriks organik tulang ter- rat kolagen dan kristal, membentuk struktur tulang yang
diri atas serat kolagen sebesar 90 sampai 95 persen, dan memiliki kekuatan tarikan yang ekstrem dan kekuatan
sisanya dibentuk oleh medium gelatinosa homogen yang tekanan yang ekstrem.
disebut substansi dasar. Serat kolagen terbentang teruta-
ma di sepanjang garis tekanan dan memberikan kekuatan
tu lang terhadap tarikan.
Presipitasi dan Absorpsi
Substansi dasar terdiri atas cairan ekstrasel dan pro- Kalsium dan Fosfat dalam
teoglikans, terutama kondroitin sufat dan asam hialuro- Tulang-Keseimbangan
nat.Fungsi yang pasti dari kedua substansi tersebut masih dengan Cairan Ekstrasel
belum diketahui, meskipun keduanya membantu meng-
atur timbunan garam kalsium. Hidroksiopotit Tidqk Mengendop dolom Coir-
on Ekstrosel Meskipun Terjodi Supersoturosi lon
Gorom-gorom Tulong. Timbunan garam kristalin Fosfot don Kolsium. Konsentrasi ion fosfat dan kal-
dalam matriks organik tulang terutama terdiri atas kal- sium dalam cairan ekstrasel lebih besar dari jumlah yang
sium danfosfal. Rumus kimia garam kristalin utam4yang diperlukan untuk menimbulkan terjadinya presipitasi
dikenal sebagai hidroltsiapatit adalah sebagai berikut: hidroksiapatit, Akan tetapi, terdapat inhibitor di hampir
semua jaringan tubuh dan plasma untuk mencegah presi-
Ca,o(PO)u(OH),
pitasi tersebut; inhibitor tersebut adalah pirofosfat. Oleh
Setiap kristal dengan panjang sekitar 4O0 angstrom, karena itu, kristal hidroksiapatit tidak dapat mengendap
tebal l0 sampai 30 angstrom, dan lebar 100 angstrom- di jaringan normal kecuali di tulang meskipun terjadi su-
berbentuk seperti suatu lempeng pipih yang panjang. Ra- persaturasi ion-ion tersebut.
sio relatifkalsium terhadap fosfat dapat sangat bervariasi
pada berbagai keadaan status nutrisi, yaitu rasio Ca/P pada Mekonisme Kolsifikqsi Tulong. Tahap awal produk-
dasar berat yang bervariasi antara 1,3 dan2,0. si tulang adalah sekresi molekul kolagen (yang disebut
Ion magnesium, natrium, kalium dan karbonat juga monomef kolagen) dan substansi dasar (terutama proteo-
dijumpai di antara garam-garam tulang, meskipun studi glikan) oleh osteoblas. Monomer kolagen berpolimerisasi
difraksi sinar-X gagal menunjukkan kristal yang dibentuk dengan cepat untuk membentuk serat kolagen; jaringan
oleh ion.ion tersebut. Oleh karena itu, ion-ion tersebut di- yang dihasilkan osteoid, yaitu suatu materi mirip karlila-
yakini berada dalam bentuk terkonjugasi dengan kristal go yang berbeda dari kartilago karena garam kalsium mu-
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tutang, dan Gigi 1033

dah mengalami presipitasi di dalamnya. Sewaktu osteoid sebagian besar fakta bahwa tulang mengandung jenis
dibentuk, sejumlah osteoblas terperangkap dalam osteoid kalsium yang dapat mengalami pertukaran yang selalu
dan menjadi inaktif. Pada tahap ini, osteoblas disebut os- berada dalam keseimbangan dengan ion kalsium dalam
teosit. cairan ekstrasel.
Dalam waktu beberapa hari setelah osteoid dibentuk, Sejumlah kecil kalsium yang dapat mengalami pertu-
garam kalsium mulai mengalami presipitasi pada per- karan ini juga merupakan kalsium yang dijumpai di se-
mukaan serat kolagen. Presipitat mula-mula terjadi pada mua sel jaringan, terutama sel dengan jenis yang memiliki
interval di sepanjang serat kolagen, yang membentuk ni- permeabilitas tinggi seperti sel di hati dan saluran cerna.
dus-nidus kecil yang dengan cepat bermultiplikasi dan Akan tetapi, sebagian besar kalsium yang dapat menga-
fumbuh selama berhari-hari dan berminggu-minggu un- lami perlukaran berada di dalam tulang. Pada keadaan
tuk menjadi produk akhir yaitu, kristal hidroksiapatit. normal, jumlahnya sekitar 0,4 sampai I persen dari total
Garam kalsium awal yang akan ditimbun bukan be- kalsium tulang. Kalsium ditimbun di tulang dalam bentuk
rupa kristal hidroksiapatit, namun senyawa amorf (non- garam yang mudah dimobilisasi seperti CaHpOo dan ga-
kristalin), yaitu suatu campuran garam seperti CaHPOo . ram kalsium amorf lainnya.
2HrO, Car(PO o)r'3HrO, dan lain-lain. Kemudian melalui Manfaat kalsium yang dapat mengalami pertukaran
proses substitusi dan penambahan atom, atau reabsorpsi ini adalah bahwa kalsium tersebut berfungsi sebagai sua-
dan represipitasi, garam-garam ini kemudian diubah men- tu mekanisme penyangga yang cepat untuk menjaga agar
j ad i kristal hidroksiapatit se lama berminggu-minggu atau konsentrasi ion kalsium dalam plasma tidak terlalu naik
berbulan-bulan. Beberapa persen senyawa tersebut tetap atau furun terlalu rendah pada keadaan transien dengan
berada dalam bentuk amorf. Hal ini penting karena garam kelebihan atau kekurangan ketersediaan kalsium.
amorf ini dapat diabsorbsi dengan mudah ketika sejumlah
kalsium tambahan dibutuhkan dalam cairan ekstrasel.
Mekanisme penimbunan garam kalsium dalam osteoid
Penimbunan dan Absorpsi Tulang-
tidak sepenuhnya dimengerti. Satu teori menyatakan bah- Remodeling Tulang
wa selama tahap pembentukan, serat kolagen tersusun se- Penimbunqn Tulong oleh Osleoblos. Tulang se-
cara khusus agar presipitasi garam kalsium dapat terjadi. cara kontinu dibentuk oleh osteoblas, dan secara kon-
Osteoblas seharusnya juga menyekresikan suatu zat ke tinu diabsorbsi ketika osteoklas menjadi aktif (Gambar
dalam osteoid untuk menetralisir suatu inhibitor (yang di- 79-4). Osteoblas dijumpai di permukaan luar tulang dan
yakini berupa pirofosfat) yang normalnya mencegah kris- di rongga-ronggatulang. Sejumlah kecil aktivitas osteo-
talisasi hidroksiapatit. B egitu pirofosfat telah dinetralkan, blastik terjadi secara kontinu di semua jaringan tulang
afinitas alamiah serat kolagen terhadap garam kalsium yang hidup (sekitar 4 persen dari semua permukaan tu-
akan menimbulkan terj adinya presipitasi.
lang pada orang dewasa di berbagai waktu), sehingga
sedikitnya sejumlah tulang baru dibentuk secara kon-
stan.
Presipitasi Kalsium di Jaringan Selain Tulang
dalam Keadaan Abnormal. Meskipun garam kalsium Absorpsi Tulong-Fungsi Osteoklos. Tulang juga
hampir tidak pemah mengendap di jaringan normal selain diabsorbsi secara kontinu dengan adanya osteoklas,
tulang, dalam keadaan yang abnormal, garam tersebut yang merupakan sel fagositik besar berinti banyak (se-
juga dapat mengendap di jaringan lain. Contohnya, garam banyak 50 inti), dan suatu turunan monosit atau sel mi-
tersebut mengendap di dinding arteri pada keadaan yang
disebut arteriosklerosls dan mengakibatkan arteri menjadi
pipa yang mirip tulang. Tak jauh berbeda, garam kalsium Osteoblas Periosteum fibrosa
sering kali mengendap di jaringan yang berdegenerasi
atau di bekuan darah yang sudah tua. Kemungkinan pada
keadaan-keadaan tersebut, faktor inhibitor yang normal-
nya mencegah pengendapan garam kalsium menghilang
dari jaringan, sehingga terjadi proses presipitasi.

Pertukaran Kalsium antara


Tulang dan Cairan Ekstrasel Osteoklas

Jika garam kalsium yang dapat larut diinleksikan secara


intravena, konsentrasi ion kalsium dapat meningkat se-
gera ke tingkat yang tinggi. Akan tetapi, dalam waktu 30
menit sampai satu jam atau lebih, konsentrasi ion kalsium
akan kembali normal. Demikian halnya, jika sejumlah
besar ion kalsium dipindahkan dari sirkulasi cairan tu-
buh, konsentrasi ion kalsium akan kembali normal dalam
GAMBAR 79-4. Aktivitas osteobtastik dan osteoklastik di tulang
waktu 30 menit sampai satu jam. Efek ini memberikan yang sama.
-
1 034 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

rip monosit yang dibentuk di sumsum tulang. Osteoklas dipenuhi. Pembentukan tulang berhenti apabila tulang
pada keadaan normal bekerja aktif di daerah permukaan mulai mencapai pembuluh darah yang memasok daerah
tulang seluas kurang dari I persen seluruh luas permu- tersebut. Kanal tempat berjalannya pembuluh-pembuluh
kaan tulang orang dewasa. Kita akan mengetahuinya di darah ini, yang disebut kanal Havers, adalah semua sisa
bab ini bahwa PTH mengatur aktivitas absorpsi tulang peninggalan rongga tulang yang asli. Setiap daerah baru
oleh osteoklas. dari tulang yang dibentuk dengan cara demikian disebut
Secara histologi, absorpsi tulang terjadi bersebelah- osteon, yang tampak pada Gambar 79-5.
an dengan osteoklas. Mekanisme absorpsi ini diyakini
terjadi sebagai berikut: Osteoklas mengeluarkan tonjol- Monfool Remodeling Tulong Secoro Konlinu.
annya yang menyerupai vili ke aiah tulang, yang mem- Pembentukan dan absorpsi tulang secara kontinu memi-
bentuk suatu permukaan bergelombang yang berdekatan liki beberapa fungsi fisologis penting. Pertama, tulang
dengan tulang. Vili tersebut menyekresikan dua macam biasanya menyesuaikan kekuatannya agar. sebanding
zal: (l) enzim proteolitik, yang dilepaskan dari lisosom dengan derajat tekanan yang diterimanya. Akibatnya,
osteoklas dan (2) beberapa asam, yang meliputi asam tulang akan menebal .jika menerima beban berat. Ke-
laktat dan asam sitrat, yang dilepaskan dari mitokondria dua, bentuk tulang bahkan dapat disusun kembali agar
dan vesikel sekretoris. Enzim tersebut akan mencerna berfungsi sebagai penyangga daya mekanik, oleh proses
atau melarutkan matriks organik tulang, dan asam me- pembentukan dan absorpsi tulang sesuai dengan pola
nimbulkan terlarutnya garam tulang. Sel osteoklas juga stress pada tulang. Ketiga, karena tulang yang tua men-
mengimbibisi tulang dengan memfagositosis partikel jadi relatif lemah dan rapuh, matriks organik yang baru
kecil dari matriks dan kristal tulang, dan pada akhirnya diperlukan sewaktu matriks organik yang tua berdege-
iuga akan melarutkan zal-zat ini dan melepaskan pro- nerasi. Dengan cara ini, kekuatan tulang dipertahankan.
duknya ke dalam darah. Bahkan, tulang anak-anak dengan kecepatan pembentuk-
an dan absorpsi yang tinggi, memperlihatkan sedikit ke-
Penimbunon don Absorpsi Tulong Normolnyo rapuhan dibandingkan dengan tulang usia lanjut, dengan
Berodo dolom Keseimbongon. Pada keadaan kecepatan pembentukan dan absorpsi yang lambat.
normal, kecuali dijaringan tulang yang sedang tumbuh,
kecepatan pembentukan dan absorpsi tulang sama satu Pengoluron Kecepolon Pembenlukon Tulong
dengan yang lain, sehingga total massa tulang diper- oleh "Slress" Tulong. Pembentukan tulang sesuai
tahankan konstan. Osteoklas biasanya terdapat dalam dengan beban tekanan yang diterima tulang tersebut.
jumlah kecil namun terkonsentrasi, dan begitu sebuah Contohnya, tulang atlet menjadi lebih berat dibanding-
massa osteoklas mulai terbentuk, osteoklas biasanya kan tulang non-atlet. Selain itu,.iika seseorang merniliki
akan memakan tulang selama kira-kira 3 minggu, yang satu tungkai yang dibidai namun kaki yang lain mampu
akan menciptakan terowongan dengan kisaran diameter berjalan, tulang kaki yang dibidai akan menjadi tipis dan
0,2 sampai 1 milimeter dan panjang beberapa milime- sebanyak 30 persen tulang tersebut akan mengalami de-
ter. Pada akhir tahap ini, osteoklas menghilang dan te- kalsifikasi selama beberapa minggu, sedangkan tulang
rowongan akan ditempati osteoblas; kemudian tulang kaki yang satunya tetap tebal dan mengalami kalsifikasi
yang baru mulai terbentuk. Pembentukan tulang kemu- normal. Oleh karenanya, stress fisik yang kontinu akan
dian berlanjut selama beberapa bulan. Tulang yang baru merangsang pembentukan dan kalsifikasi tulang oleh
berada dalam lingkaran konsentris yangberlapis (lame- osteoblas.
la) pada permukaan dalam rongga sampai terowongan Stress tulangjuga menentukan bentuk tulang dalam
keadaan-keadaan tertentu. Misalnya, jika sebuah tulang
panjang patah di bagian tengahnya dan selanjutnya
mengalami pemulihan di bagian sudut, stress tekanan
di bagian dalam sudut menyebabkan peningkatan pem-
bentukan tulang, dan peningkatan absorpsi ter.jadi pada
sisi luar sudut yaitu bagian tulang yang tidak tertekan.
Setelah beberapa tahun peningkatan pembentukan di sisi
dalam tulang dan absorpsi di permukaan luarnya, bentuk
tulang dapat menjadi hampir lurus, terutama pada anak-
anak karena proses remodeling tulang yang cepat pada
usia yang lebih muda.

Perboikon Frokiur Mengoktifkon Osleoblos.


Fraktur tulang dalam beberapa cara akan mengaktifkan
semua osteoblas intraoseus dan periosteum secara mak-
simal di daerah yang mengalami cedera. Selain itu, se-
jumlah osteoblas baru dibentuk tidak lama kemudian dari
sel osteoprogenitor,yang merupakan sel induk tulang di
jaringan permukaan yang melapisi tulang, yang disebut
"membran tulang". Oleh sebab itu, dalam waktu singkat,
suatu'penonjolan besar dari jaringan osteoblastik dan
matriks tulang organik baru, yang diikuti dengan pem-
bentukan garam kalsium, terbentuk di antara dua ujung
tulang yang patah. Penonjolan ini disebut /ralr;s.
Banyak ahli ortopedi yang menggunakan fenomena
GAMBAR 79-5. Struktur tulang. stress tulang untuk mempercepat kecepatan penyem-
BAB 79 Hormon Paratiroid, Katsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tutang, dan Gigi 103S
buhan tulang. Hal tersebut dicapai dengan penggunaan
alat fiksasi mekanik khusus untuk menahan ujung-ujung
1,2
tulang yang patah sehingga pasien dapat r.g.ru *rng-
gunakan tulangnya. Penggunaan alat ini akan menim- o ,^
bulkan stress pada ujung tulang yang patah, yang akan
mempercepat aktivitas osteoblas pada tempat patahan
Ee'''
.,F
dan sering kali dapat memperpendek masa penyem-
E=0.8
c,L
buhan.
EE o,u
l<l!
Vitamin D
9E0,4
EO
'=|E
T
r4t o-nn
v,1
Vitamin D memiliki efek yang poten untuk meningkatkan (\l
absorpsi kalsium dari usus; vitamin ini juga memiliki efek 0
yang penting bagi pembentukan dan absorpsi tulang, yang 0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5
akan dibicarakan kemudian. Akan tetapi, vitamin D itu Asupan vitamin D3 (kali normal)
sendiri bukanlah zat aktif yang menimbulkan efek-efek
GAMBAR 79-7. Efek peningkatan asupan vitamin D, terhadap
tersebut. Bahkan, vitamin D terlebih dulu harus diubah konsentrasi 25-hidroksikotekalsiferot dalam plasma. Gambar ini
melalui rangkaian reaksi di hati dan ginjal untuk mem- memperlihatkan bahwa sejumlah perubahan besar pada asupan
bentuk produk akhir yairu t, 2 5 -dihi droks ikol ekals iferol, vitamin D memiliki efek yang kecit terhadap jumtah akhir vitamin
yang juga disebut 1,25(OH)rD.. Gambar 79-6 memperli- D aktif yang dibentuk.

hatkan urutan langkah yang membentuk zat tersebut dari


vitamin D. Marilah kita mendiskusikan langkah-langkah
tersebut. kolekalsiferol) adalah yang teryenting dari senyawa-se-
nyawa tersebut dan dibentuk di kulit akibat radiasi 7-de_
Kolekolsiferol (Vitomin D.) Dibenluk di Kulit. Se- hidrokolesterol, yaitu suatu zat yang normalnya dijumpai
jumlah senyawa yang berasal dari sterol termasuk dalam di kulit, oleh sinar ultraviolet dari matahari. Akibatnya,
famili vitamin D, dan semuanya kurang lebih menjalan- paparan sinar matahari yang sesuai mencegah terjadinya
kan fungsi yang sama. Vitamin D, (yang juga disebut deflsiensi vitamin D. Senyawa vitamin D tambahan yang
kita telan dalam makanan, identik dengan kolekalsiferol
yang dibentuk di kulit, kecuali untuk substitusi satu atau
lebih atom yang tidak memengaruhi fungsinya.
Kulit
Kolekalsiferol (vitamin Du)
Kolekolsiferol Diuboh di Holi Menjodi 2S-Hi-
droksikolekqlsiferol. Langkah peftama dalam akti-
vasi kolekalsiferol adalah pengubahannya menjadi 25-
4 lnhibisi hidroksikolekalsiferol; hal ini terjadi di hari. proses ini ada
25-Hidroksikolekalsiferot - ----: batasnya, karena 2 5-hidroksikolekalsiferol memiliki efek
umpan balik penginhibisi pada reaksi pengubahan. Efek
umpan balik ini sangat penting karena dua alasan berikut.
Pertama, mekanisme umpan baiik secara tepat menga-
tur konsentrasi 25-hidroksikolekalsiferol dalam plasma,
yaitu suatu efek yang diperlihatkan dalam Gamb ar 79-7.
e
Perhatikan bahwa asupan vitamin D, dapat meningkat
Enitel beberapa kali dan namun konsentrasi jS-hidroksikolekal-
N
usus siferol hampir normal. pengaturan umpan balik yang am-

ry-&
Protein
I

ATPase Alkalin
puh ini mencegah kerja vitamin D yang berlebihan ketika
asupan vitaniin D, bdrubah dalam kisaran yang luas.
Kedua, konversi terkontrol dari vitamin D, menjadi
pengikat terstimulasi fosfatase
kalsium kalsium 25-hidroksikolekalsiferol ini akan mempertahinkan vi-
Ii3*__*t_* *_: i tamin D yang disimpan di hati untuk penggunaan lebih
J" lnhibisi lanjut di masa mendatang. Begitu vitamin D ini dikon_
Y
i
Absorpsi kalsium oleh usus 1
versi, vitamin D tersebut akan berada dalam tubuh hanya
t
I
untuk waktu beberapa minggu, sedangkan dalam bentuk
3 t vitamin D, vitamin tersebut dapat disimpan di hati selama
7 t
j berbulan-bulan.
Konsentrasi ion kalsium dalam plasma * * * * -

GAMBAR 79-6. Aktivasi vitamin D, untuk membentuk 1,27-Dihi- Pembentukon 1,25-Dihidrosikolekolsiferol di


droksikolekalsifero! dan peran vitamin D datam mengatur konsen- Ginjol don Pengoluronnyo oleh Hormon poro-
trasi kalsium plasma. tiroid. Gambar 79-6 juga memperlihatkan pengubahan
1036 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

ginjal, sehingga konsentrasi ion kalsium turun kembali


E6 menuju nilai normalnya.
o
UAJ
G=
.ylE
s tr4 Kerja Vitamin D
=Gtr
io E:.
o-t
Bentuk aktif vitamin D yaitu 1,25-dihidroksikolekalsi-
ferol, memiliki sejumlah efek terhadap usus, ginjal, dan
; tEa tulang yang meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat ke
,= >1
dalam cairan ekstrasel dan ikut berperan serla dalam peng-
q1 aturan umpan bahk zat-zat ini.
r4t
c\l
Fo Efek "Hormonol" Vitomin D untuk Meningkolkon
246810121416 Absorpsi Kolsium oleh Usus" 1,25-Dihidroksikolekal-
Kalsium plasma (mg/l00mL) siferol itu sendiri berfungsi sebagai suatu jenis "hormon"
GAMBAR 79-8. Efek konsentrasi kalsium plasma terhadap kon- untuk meningkatkan absorpsi kalsium oleh usus. Zat ini
sentrasi 1,25-dihidroksikolekalsiferol dalam plasma: Gambar ini melakukannya terutama dengan meningkatkan pemben-
menunjukkan bahwa sedikit penurunan konsentrasi kalsium di tukan protein pengikat kalsium di sel epitel usus selama
bawah normal menyebabkan peningkatan pembentukan vitamin periode sekitar 2 hari. Protein ini berfungsi di brush bor-
D aktif, yang selanjutnya berakibat pada peningkatan absorpsi
kalsium dari usus. der sel-sel tersebut untuk mengangkut kalsium ke dalam
sitoplasma sel, dan selanjutnya kalsium bergerak melalui
membran basolateral sel dengan cara difusi terfasilitasi.
Kecepatan absorpsi kalsium berbanding lurus dengan
2 5-hidroksikolekalsiferol menj adi I, 2 5 - dihi dros iko I ekal- jumlah protein pengikat kalsium ini. Lebih lanjut lagi,
siferol di tubulus proksimal ginjal. Zat terakhir ini meru- protein ini tetap berada dalam sel selama beberapa ming-
pakan bentuk yang paling aktif dari vitamin D, karena gu setelah 1,25-dihidroksikolekalsiferol dibuang dari tu-
produk sebelumnya pada skema Gambar 79-6 memiliki buh, sehingga menimbulkan efek yang berkepanjangan
efek vitamin D sebesar kurang dari li 1000. Oleh karena terhadap absorpsi kalsium.
itu, bila tidak ada ginjal, vitamin D kehilangan hampir Efek lain dari 1,25-dihidroksikolekalsiferol yang
semua keefektifannya. mungkin berperan dalam meningkatkan absorpsi kalsium
Perhatikan juga pada Gambar 79-6 bahwa konversi adalah pembentukan (1) ATPase terstimulasi kalsium di
25-hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25-dihidroksikole- brush border sel epitel dan (2) suatu alkalin fosfatase di
kalsiferol membutuhkan PTH. Bila tidak ada PTH, ham- sel epitel. Rincian yang pasti dari semua efek-efek ini ma-
pir tidak ada 1,25-dihidroksikolekalsiferol yang dibentuk. sih belum.jelas.
Oleh karenanya, PTH berpengaruh penting dalam menen-
tukan efek fungsional vitamin D dalam tubuh. Vitomin D Meningkotkon Absorpsi Fosfol oleh
Usus. Meski fosfat biasanya diabsorpsi dengan mudah,
Konsentrosi lon Kolsium Mengotur Pembentuk- aliran-masuk fosfat melalui epitel saluran cerna akan di-
on 1,25-Dihidroksikolekolsiferol. Gambar 79-8 perkuat oleh vitamin D. Diyakini bahwa hal ini terjadi
menunjukkan bahwa konsentrasi 1,2 5 -dihidroksikolekal- akibat efek langsung 1,25-dihidroksikolekalsiferol, na-
siferol dalam plasma dipengaruhi konsentrasi kalsium mun efek ini juga dapat dihasilkan secara tidak langsung
dalam plasma secara terbalik. Ada dua alasan untuk hal dari kerja hormon ini terhadap absorpsi kalsium, dan kal-
tersebut. Pertama, ion kalsium itu sendiri memiliki efek sium selanjutnya beftindak sebagai mediator transpor un-
ringan dalam pencegahan konversi 25-hidroksikolekalsi- tuk fosfat.
ferol menjadi 1,25-dihidroksikolekalsiferol. Kedua, yang
lebih penting lagi,yang akan kita lihat di bab ini, kecepat- Vilqmin D MengurongiEkskresi Kolsium don Fos-
an.sekresi PTH sangat menurun ketika konsentrasi ion fol. Vitamin D juga meningkatkan absorpsi kalsium dan
kalsium melebihi 9 sampai 10 mgl100 ml. Oleh sebab itu, fosfat oleh sel epitel tubulus ginjal, sehingga cenderung
pada nilai konsentrasi di bawah nilai tersebut, PTH me- untuk mengurangi ekskresi zat-zat ini dalam urin. Akan
ningkatkan konversi 25-hidroksikolekalsiferol menjadi tetapi, efek ini sangat lemah dan kemungkinan tidak ba-
1,25-dihidroksikolekalsiferol di ginjal. Pada konsentrasi nyak manfaatnya dalam pengaturan konsentrasi zat-zat
kalsium yang lebih tinggi lagi, ketika PTH tertekan, 25- ini dalam cairan ekstrasel.
hidroksikolekalsiferol akan diubah menjadi suatu senya-
wa yang berbeda-24,25-dihidroksikolekals iferol-yang Efek Vilomin D Terhodop Tulong don Hubungon-
hampir tidak memiliki efek vitamin D. nyq dengon Akiivilos Hormon Pqrqliroid. Vitamin
Ketika konsentrasi kalsium plasma terlalu tinggi, D berperan penting dalam absorpsi tulang dan pemben-
pembentukan 1,25-dihidroksikolekalsiferol akan sangat tukan tulang. Pemberian vitamin D dalam jumlah yang
berkurang. Kurangnya senyawa ini selanjutnya akan me- ekstrem mengakibatkan absorpsi tulang. Bila tidak ada
ngurangi absorpsi kalsium dari usus, tulang, dan tubulus vitamin D, efek PTH dalam menimbulkan absorpsi tu-
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tutang, dan Gigi 1037

lang (dibahas di bagian berikutnya di bab ini) akan sangat


berkurang atau bahkan dapat dicegah. Mekanisme kerja
vitamin D ini tidak diketahui, namun diyakini terjadi aki-
K6lenjar paratiroid
bat efek 1,25-dihidroksikolekalsiferol untuk meningkat-
(terletak pada sisi
kan transpor kalsium melalui membran sel. Kelenjar tiroid posterior kelenjar tiroid)
Vitamin D dengan jumlah yang lebih kecil meningkat-
kan kalslTkasi tulang. Salah satu cara untuk melakukan
hal tersebut adalah dengan meningkatkan absorpsi kalsi-
um dan fosfat dari usus. Akan tetapi, meskipun tidak ter-
jadi peningkatan semacam itu, vitamin D meningkatkan
mineralisasi tulang. Sekali lagi, mekanisme untuk efek
tersebut tidak diketahui, namun kemungkinan disebabkan
oleh kemampuan 1,25-dihidroksikolekalsiferol untuk me-
nimbulkan transpor ion kalsium melalui membran sel-
tetapi pada keadaan ini, kemungkinan dengan arah yang
berlawanan melalui membran osteoblas atau membran sel Sel-sel utama

osteos it.

Sel-sel oksifil

Hormon Paratiroid darah merah

Hormon paratiroid menyediakan mekanisme yang kuat


untuk mengatur konsentrasi kalsium dan fosfat ekstrasel GAMBAR 79-9. Empat kelenjar paratiroid yang tertetak tepat di
lewat pengaturan reabsorpsi usus, ekskresi ginjal, dan belakang kelenjar tiroid. Hampir seluruh hormon paratiroid (pTH)
pertukaran ion-ion tersebut antara cairan ekstrasel dan tu- disintesis dan disekresi oteh sel-sel utama. Fungsi sel-set oksifil
belum dapat dipastikan, namun mungkin merupakan sel-se! uta-
lang. Aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan dapat ma yang kosong atau dimodifikasi yang tidak lagi menyekresikan
menyebabkan timbulnya absorpsi garam-garam kalsium PTH.
yang cepat dari tulang, dengan akibat timbulnya hiperkal-
semia dalam cairan ekstrasel; sebaliknya, keadaan hipo-
fungsi kelenjar paratiroid menimbulkan hipokalsemia, sel oksifil masih belum jelas; namun sel-sel ini mungkin
yang sering kali menimbulkan tetani. merupakan modifikasi atau sisa sel utama yang tidak lagi
menyekresi sej umlah hormon.
Anotomi Fisiologi Kelenjor Poroliroid. Secara nor-
mal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia; Sifot Kimio Hormon Poroliroid. pTH telah dapat diiso-
yang terletak tepat di belakang kelenjar tiroid-satu kelen- lasi dalam bentuk murni. Hormon paratiroid pertama kali
jar di belakang setiap kutub atas dan kutub bawah kelen- dibentuk di ribosom dalam bentuk preprohormon, suatu
jar tiroid. Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira rantai polipeptida yang terdiri dari 110 asam amino. pre-
6 milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya 2 milimeter prohormon ini diubah pertama kali menjadi suatu prohor-
dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat kehi- mon dengan 90 asam amino, kemudian diubah menjadi
taman. Kelenjar paratiroid sulit untuk ditemukan selama hormon itu sendiri dengan 84 asam amino oleh retikulum
operasi tiroid karena kelenjar paratiroid sering tampak endoplasma dan aparatus Golgi, dan akhirnya dibentuk
sebagai lobulus yang lain dari kelenjar tiroid. Dengan ala- dalam granula-granula sekretorik di dalam sitoplasma sel.
san ini, sebelum manfaat dari kelenjar ini diketahui, pada Hormon akhir mempunyai berat molekul kira-kira 9500.
tiroidektomi total atau subtotal sering berakhir dengan Senyawa-senyawa yang lebih kecil, dengan 34 asam ami-
pengangkatan kelenjar paratiroid juga. no yang terletak dekat bagian terminal N dari molekul,
Pengangkatan setengah bagian kelenjar paratiroid juga telah diisolasi dari kelenjar paratiroid, memperli-
biasanya tidak menyebabkan kelainan fisiologis yang be- hatkan aktivitas PTH yang lengkap. pada kenyataannya,
sar. Akan tetapi, pengangkatan tiga atau empat kelenjar karena ginjal dengan cepat mengeluarkan semua hormon
normal akan menyebabkan hipoparatiroidismi sementa- yang mengandung 84 asam amino dalam beberapa menit
ra. Tetapi bahkan sejumlah kecil dari jaringan paratiroid tetapi gagal untuk mengeluarkan banyak fragmen dalam
yang tertinggal biasanya sudah mampu mengalami hiper- beberapa jam, maka sebagian besar aktivitas hormonal
trofi dengan cukup memuaskan sehingga dapat melaku- disebabkan oleh fragmen-fragmen ini.
kan fungsi semua kelenjar.
Sepeni yang tampak pada Gambar 19-9, kelenjar pa-
Efek Hormon Paratiroid Terhadap
ratiroid orang dewasa terutama mengandung sel. utama
(chief cell) dan sel oksifil dalam jumlah sedikit sampai Konsentrasi Kalsium dan
cukup bany:k, tetapi pada sebagian besar binatang dan Fosfat dalam Cairan Ekstrasel
manusia muda, sel oksifil ini tidak ditemukan. Sebagian Gambar 79-10 menunjukkan efek yang kira-kira terjadi
besar PTH diyakini disekresikan oleh sel uf?ma. Fungsi pada konsentrasi kaisium dan fosfat dalam darah akibat
1 038 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

yangterletak di dalam tulangnya sendiri dan(2) di sekitar


osteoblas yang terletak di sepanjang permukaan tulang.
3 z,ao Kita biasanya tidak memikirkan apakah osteoblas atau

I z,ss f osteosit yang berfungsi menyebabkan absorpsi garam-


o garam tulang itu, sebab kedua macam sel ini bersifat os-
E z,go
t,zFc teoblastik dan secara normal berkaitan dengan penimbun-
E
)
'6
an tulang serta proses kalsifikasinya. Akan tetapi, dari
r! 'oE', penelitian telah ditunjukkan bahwa osteoblas dan osteo-
v 08# sit membentuk suatu sistem sel yang saling berhubung-
an satu sama lain, yang menyebar di seluruh tulang dan
56 semua perrnukaan tulang kecuali sebagian permukaan ke-
cil yang berdekatan dengan osteoklas. Sesungguhnya, pro-
GAMBAR 79-10. Perkiraan perubahan konsentrasi kalsium dan sesus-prosesus yang panjang dan tipis menyebar dari satu
fosfat selama lima jam peftama pemberian infus hormon parati- osteosit ke osteosit yang lain di seluruh struktur tulang,
roid dengan kecepatan sedang.
dan prosesus ini juga berhubungan dengan osteosit dan
osteoblas yang terletak di permukaan tulang. Sistem yang
luas ini disebut sistem membran osteositik, dan sistem ini
pemberian PTH secara infus yang mendadak pada seekor diyakini merupakan suatu membran yang memisahkan fu-
binatang dan pemberian ini dilanjutkan untuk beberapa lang dengan cairan ekstrasel.
jam. Perhatikan bahwa pada awal pemberian infus, kon- Di antara membran osteositik dan tulang ada sedikit
sentrasi ion kalsium mulai meningkat dan mencapai pla- cairan tulang. Penelitian menunjukkan bahwa membran
teau (pendataran) dalam waktu kira-kira 4 jam. Namun, osteositik memompa ion kalsium dari cairan tulang ke
konsentrasi fosfat lebih cepat menurun daripada naiknya dalam cairan ekstrasel, menciptakan suatu konsentrasi ion
kalsium dan mencapai kadar penekanan dalam waktu 1 kalsium di dalam cairan tubuh hanya satu pertiga dari kon-
atau 2 jam. Naiknya konsentrasi kalsium terutama dise- sentrasi kalsium di dalam cairan ekstrasel. Bila pompa os-
babkan oleh dua efek berikut ini: (l) efek PTH yang me- teositik ini sangat aktif, maka konsentrasi kalsium dalam
ningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat dari tulang, dan cairan tulang menjadi sangat aktif, konsentrasi kalsium
(2) efek yang cepat dari PTH dalam mengurangi ekskesi cairan tulang turun bahkan jauh lebih rendah dan garam
kalsium oleh ginjal. Berkurangnya konsentrasi fosfat fosfat kalsium selanjutnya diabsorpsi dari tulang. Efek ini
disebabkan oleh efek yang sangat kuat dari PTH dalam disebut sebagai osteolisis, dan proses ini berlangsung tan-
meningkatkan timbulnya ekskresi fosfat dari ginjal secara pa proses absorpsi matriks gelatin dan fibrosa tulang. Bila
berlebihan, yang merupakan suatu efek yang cukup besar pompa ini menjadi tidak aktif, konsentrasi kalsium dalam
untuk mengatasi peningkatan absorpsi fosfat dari tulang. cairan tulang naik lebih tinggi, dan garam-garam fosfat
kalsium selanjutnya ditimbun lagi dalam matriks tulang.
Hormon Paratiroid Meningkatkan Tetapi, di manakah letak peran PTH? Pertama, mem-
Absorpsi Kalsium dan Fosfat dari Tulang bran sel osteoblas dan osteosit memiliki protein reseptor
PTH mempunyai dua efek pada tulang dalam menimbul- untuk mengikat PTH. PTH dapat mengaktifkan pompa
kan absorpsi kalsium dan fosfat. Yang peftama merupakan kalsium dengan kuat, sehingga menyebabkan pemindah-
suatu tahap cepat yang dimulai dalam waktu beberapa me- an garam-garam kalsium fosfat dengan cepat dari kristal
nit dan meningkat secara progresif dalam beberapa jam. tulang amorf yang terletak dekat dengan sel. PTH diya-
Tahap ini disebabkan oleh aktivasi sel-sel tulang yang su- kini merangsang pompa ini dengan meningkatkan per-
dah ada (terutama osteosit) untuk meningkatkan absorpsi meabilitas kalsium pada sisi cairan tulang Cari membran
kalsium dan fosfat. Tahap yang kedua adalah tahap yang osteositik, sehingga mempermudah difusi ion kalsium ke
lebih lambat, dan membutuhkan waktu beberapa hari atau dalam membran sel cairan tulang. Selanjutnya, pompa
bahkan beberapa minggu untuk menjadi berkembang kalsium di sisi lain dari membran sel memindahkan ion
penuh; fase ini disebabkan oleh adanya proses proliferasi kalsium yang tersisa tadi ke dalam cairan ekstrasel.
osteoklas, yang diikuti dengan sangat meningkatnya reab-
sorpsi osteoklastik pada tulang sendiri, jadi bukan hanya Fose Lomboi Absorpsi Tulong don Peleposon
absorpsi garam fosfat kalsium dari tulang. Kolsium don Fosfot-Aktivosi Osteoklos. Satu efek
PTH yang lebih banyak dikenal dan yang penjelasannya
Fose Cepol Absorpsi Kolsium don Fosiol-Osteo- lebih baik adalah aktivasi hormon paratiroid terhadap os-
lisis. Bila disuntikkan sejumlah besar PTH, maka dalam teoklas. Namun osteoklas sendiri tidak memiliki protein
waktu beberapa menit konsentrasi ion kalsium dalam da- reseptor membran untuk PTH. Sebaliknya, diyakini bah-
rah mulai meningkat, jauh sebelum setiap sel tulang yang wa osteoblas dan osteosit teraktivasi mengirimkan suatu
baru dapat terbentuk. Penelitian histologis dan fisiologis "sinyal" sekunder tetapi tidak dikenal,,ke osteoklas, me-
telah dapat menunjukkan bahwa PTH dapat menyebab- nyebabkan osteoklas memulai kerjanya yang biasa. yaitu
kan pemindahan garam-garam tulang dari dua tempat di melahap tulang dalam waktu berminggu-minggu atau
dalam tulang: (1) dari mahiks tulang di sekitar osteosit berbulan-bulan.
-

BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tulang, dan
Gigi 103g
Aktivasi sistem osteoklastik terjadi dalam dua tahap: Siklik Adenosin Monofosfot Sebogoi Mediotor
(l) aktivasi yang berlangsung dengan segera dari osteo- Efek Hormon Porotiroid. Sebagian besar efek pTH
klas yang sudah terbentuk, dan (2) pembentukan osteo- pada organ sasarannya diperantarai oleh siklik adenosin
klas baru. Kelebihan PTH selama beberapa hari biasanya monofosfat (cAMP) yang bekerja sebagai mekanisme
menyebabkan sistem osteoklastik berkembang dengan second messenger. Dalam waktu beberapa menit setelah
baik, tetapi karena pengaruh rangsangan pTH yang kuat, pemberian PTH, konsentrasi cAMp di dalam osteosit,
pertumbuhan ini berlanjut terus selama berbulan-bulan. osteoklas, dan sel-sel sasaran lainnya meningkat. Selan-
Setelah kelebihan PTH selama beberapa bulan, resorpsi jutnya, cAMPmungkin bertanggung jawab terhadap bebe-
osteoklastik tulang dapat menyebabkan lemahnya tulang rapa fungsi osteoklas seperti sekresi enzim dan asam-asam
dan menyebabkan rangsangan sekunder pada osteoblas sehingga terjadi reabsorpsi tulang dan pembentukan 1,25-
yang mencoba memperbaiki keadaan tulang yang lemah. dihidroksikolekalsiferol di dalam ginjal. Mungkin masih
Oleh karena itu, efek yang terakhir tersebut sebenarnya ada efek-efek langsung lain dari pTH yang fungsinya ti-
adalah untuk meningkatkan aktivitas osteoblastik dan os- dak bergantung pada mekanisme second messenger.
teoklastik. Narnun, bahkan pada tahap akhir, masih terjadi
lebih banyak absorysi tulang daripada penimbunan tulang
dengan adanya kelebihan PTH yang terus menerus. Pengaturan Sekresi Paratiroid
Bila dibandingkan dengan jumlah total kalsium dalam oleh Konsentrasi lon Kalsium
cairan ekstrasel (yang besarnya kira-kira 1000 kali), ternya-
ta tulang mengandung banyak sekali kalsium, bahkan bila Bahkan penurunan konsentrasi ion kalsiurn yang paling
PTH menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium yang sedikit pun dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan
sangat besar dalam cairan ekstrasel, tidaklah rnungkin un- kelenjar paratiroid meningkatkan kecepatan sekresinya
tuk memperhatikan adanya efek yang berlangsung dengan dalam waktu beberapa menit; bila penurunan konsentrasi
segera pada tulang. Pemberian atau sekresi pTH yang di- kalsium menetap, kelenjar akan menjadi hipertrofi, se-
perlama--{alam waktu beberapa bulan atau beberapa ta- ring kali menjadi lima kali lipat atau lebih. Contohnya,
hun-akhirnya menyebabkan absorpsi seluruh tulang yang kelenjar paratiroid menjadi sangat memb esar pada rakhi-
sangat nyata diserlai pembentukan rongga-rongga yang be- tis, saat kadar kalsium biasanya hanya tertekan sedikit;
sar yang terisi dengan osteoklas besar berinti banyak. juga, kelenjar menjadi sangat besar saat hamil, walaupun
penurunan konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstra-
sel ibu sangat sulit diukur; dan kelenjar sangat membesar
Hormon Paratiroid Menurunkan selama laktasi karena kalsium digunakan untuk pemben-
Ekskresi Kalsium dan Meningkatkan tukan air susu ibu.
Ekskresi Fosfat oleh Ginjal Sebaliknya, keadaan-keadaan yang men ingkatkan kon-
Pemberian PTH menyebabkan pelepasan fosfat dengan
sentrasi ion kalsium di atas nilai normal akan menyebab-
cepat ke dalam urin karena efek dari hormon tersebut
kan berkurangnya aktivitas dan ukuran kelenjar paratiroid.
yang menyebabkan berkurangnya reabsorpsi ion fosfat di
Beberapa keadaan tersebut meliputi: (l) jumlah kalsium
tubulus proksimal.
PTH juga meningkatkan reabsorpsi kalsium di tubulus
ginjal pada waktu yang sama dengan berkurangnya reab-
sorpsi fosfat oleh hormon paratiroid. Selain itu, hormon Hormon paratiroid
ini meningkatkan kecepatan reabsorpsi ion rnagnesium
dan ion hidrogen, sewaktu hormon ini mengurangi reab-
sorpsi ion natrium, kalium dan asarn amino dengan cara
1 000
yang sangat mirip seperti hormon paratiroid memenga-
ruhi fosfat. Peningkatan absorpsi kalsium terutama terjadi 800 6
t!
di bagian akhir tubulus distal, duktus koligentes, bagian a.J
awal duktus koligentes, dan mungkin berlanjut ke ansa 600 ,E €
tru,
Henle asenden. oo-
Bila bukan oleh karena efek PTH pada ginjal dalam 400 g,
meningkatkan reabsorpsi kalsium, pelepasair kalsium Y
yang berlangsung terus menerus itu akhirnya akan meng- 200
habiskan mineral tulang dari cairan ekstrasel dan tulang.

Hormon Paratiroid Meningkatkan 0 2 4 6 I 10121416


Kalsium plasma (mg/dl)
Absorpsi Kalsium dan Fosfat di Usus
Pada bagian ini diingatkan kembali bahwa pTH sangat GAMBAR 79-11. Perkiraan efek konsentrasi katsium plasma
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat dari usus pada konsentrasi hormon paratiroid dan katsit6nin ptasma. per-
yakni dengan cara meningkatkan pembentukan 1,25-dihi- hatikan terutama bahwa perubahan konsentrasi kalsium dalam
jangka waktu lama secara kronis senilai hanya beberapa persen
droksikolekalsiferol dari vitamin D, seperti yang dibahas
dapat menyebabkan perubahan sebesar 100 persen pada kon-
sebelumnya di bab ini. sentrasi hormon paratiroid.
1040 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

yang berlebihan dalam diet, (2) meningkatnya vitamin cepat menurunkan konsentrasi ion kalsium dalam darah,
D dalam diet, dan (3) absorpsi tulang yang disebabkan dan keadaan ini dimulai dalam waktu beberapa menit
oleh faktor-faktor selain PTH (contohnya, absorpsi tulang sesudah pemberian suntikan kalsitonin, paiing sedikit
yang disebabkan oleh tidak digunakannya tulang). melalui dua cara:
Gambar 79-ll menunjukkan perkiraan hubungan ku-
1. Efek yang berlangsung dengan segera adalah
antitatif antara besarnya konsentrasi kalsium plasma dan
pengurangan kerja absorpsi osteoklas dan mungkin
konsentrasi PTH plasma. Kurva merah tebal menggam-
efek osteolitik dari membran osteositik di seluruh
barkan efek yang segera terjadi bila konsentrasi kalsium
tulang, sehingga menggeser keseimbangan penim-
berubah selama beberapa jam. Keadaan ini menunjukkan
bunan kalsium sesuai dengan cepatnya perlukaran
bahwa bahkan penurunan konsentrasi kalsium dalam jum-
garam-garam kalsium tulang. Efek ini terutama
lah kecil dari nilai normal dapat melipatduakan atau meli-
bermakna pada binatang muda sebab dibutuhkan
pattigakan PTH plasma. Perkiraan hubungan yang kronis
pertukaran cepat antara kal sium yang diabsorpsi
dapat kita jumpai bila selama beberapa minggu timbul
dengan kalsium yang ditimbun.
perubahan konsentrasi ion kalsium, sehingga memberi-
kan waktu bagi kelenjar untuk menjadi sangat hipertrofi,
2. Efek kalsitonin yang kedua dan lebih lama adalah
penurunan pembentukan osteoklas yang baru. Se-
yang ditunjukkan dengan garis merah terputus-putus; hal
lain itu, karena resotpsi osteoklastik tulang meng-
ini menggambarkan bahwa penurunan konsentrasi kal-
arah secara sekunder kepada aktivitas osteoblas-
sium plasma hanya beberapa miligram per desiliter saja
tik, jumlah osteoklas yang berkurang diikuti oleh
dapat menggandakan sekresi PTH. Keadaan ini merupa-
berkurangnya jumlah osteoblas. Oleh karena itu,
kan dasar dari sistem umpan balik tubuh yang sangat kuat
dalam jangka waktu yang panjang, hasil akhirnya
untuk pengaturan konsentrasi ion kalsium plasmajangka
adalah berkurangnya aktivitas osteoklastik dan
panjang.
osteoblastik, dan akibatnya, efek pemanjangan
konsentrasi ion kalsium plasma sangat sedikit.
Artinya, efek terhadap kalsium plasrna terutama
Kalsitonin bersifat sementara, paling lama bertahan untuk be-
Kalsitonin, suatu hormon peptida yang disekresi kelenjar berapajam sampai beberapa hari.
tiroid, cenderung untuk menurunkan konsentrasi kalsium Kalsitonin juga mempunyai efek ringan terhadap kal-
plasma dan, umumnya, mempunyai efek yang berlawanan sium di tubulus ginjal dan usus halus. Sekali lagi, efeknya
dengan efek yang dihasilkan oleh PTH. Namun, peranan berlawanan dengan efek PTH, tetapi efek tersebut mem-
kalsitonin secara kuantitatif lebih lemah dibandingkan punyai manfaat yang kurang penting sehingga sering ku-
PTH dalam mengatur konsentrasi ion kalsium. rang dipertimbangkan.
Sintesis dan sekresi kalsitonin terjadi di sel-sel para-
folikel, atau sel-sel C, yang terletak di dalam jaringan in- Kolsitonin Mempunyoi Efek yong Lemoh Terho-
terstisial di antara folikel kelenjar tiroid. Sel-sel tersebut dop Konsentrosi Kolsium Plqsmo podo Mqnu-
mencakup hanya 0,1 persen dari kelenjar tiroid manusia sio Dewqso. Penyebab lemahnya efek kalsitonin pada
dan merupakan sisa kelenjar ultimobrankial pada bina- kalsium plasma ada dua hal. Pertama, setiap awal pe-
tang yang lebih rendah, seperti ikan, amfibi, reptil, dan ngurangan konsentrasi ion kalsium yang disebabkan oleh
unggas. Kalsitonin merupakan polipeptida besar dengan kalsitonin dalam wakfu beberapa jam akan menimbulkan
berat molekul kira-kira 3400 dan mempunyai rantai yang rangsangan 1,ang kuat untuk sekresi PTH, yang hampir
terdiri atas 32 asam amino. seluruhnya mengatasi efek kalsitonin. Ketika kelenjar
tiroid diangkat dan kalsitonin tidak lagi disekresi, konsen-
Peningkolon Konsentrosi Kolsium Plosmo Me- trasi ion kalsium darah dalam waktu lama tidak berubah
rongsong Sekresi Kolsitonin. Stimulus utama sekresi secara bermakna, yang sekali lagi menunjukkan bahwa
kalsitonin adalah peningkatan konsetrasi ion kalsium pengaturan yang dilakukan oleh sistem PTH mengatasi
plasma. Hal ini berlawanan dengan sekresi PTH, yang hal tersebut.
distimulus oleh penurunan konsentrasi kalsium. Kedua, pada orang dewasa, kecepatan absorpsi dan
Pada beberapa binatang muda tetapi sedikit pada ma- penimbunan kalsium sehari-hari sangat kecil, dan bah-
nusia, peningkatan konsentrasi kalsium plasma sekitar 10 kan sesudah kecepatan absorpsi diperlambat oleh kalsi-
persen menyebabkan peningkatan kecepatan sekresi kal- tonin, ternyala kecepatan ini masih mempunyai pengaruh
sitonin sebanyak dua kali lipat atau lebih, yang ditunjuk- yang sedikit sekali terhadap konsentrasi kalsium plasma.
kan oleh garis biru pada Gambar 79-ll . Kondisi ini me- Pada anak-anak, efek kalsitonin ini jauh lebih besar se-
mungkinkan terjadinya mekanisme umpan balik hormon bab pembentukan tulang kembali pada anak-anak terjadi
kedua dalam pengaturan konsentrasi ion kalsium plasma, lebih cepat, disertai dengan absorpsi dan penimbunan kal-
namun mekanisme tersebut relatif lebih lemah dan cara sium sampai sebesar 5 gram afau lebih per hari---jumlah
kerjanya berlawanan dengan sistem PTH. ini setara dengan 5 sampai 10 kali lipat dari jumlah total
kalsium dalam seluruh cairan ekstrasel. Selain itu,, pada
Kolsitonin Menurunkon Konsentrosi Kolsium Plqs- penyakit-1ren),akit tulang tertentu; seperti peny akit P aget,
mo. Pada beberapa binatang muda, kalsitonin dengan ketika terjadi aktivitas osteoklastik yang sangat cepat,
61 LED

BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tulang, dan Gigi 1041

ternyata kalsitonin masih mempunyai efek yang lebih dari hati dan usus halus, mengandung cukup kalsium yang
kuat dalam mengurangi proses absorpsi kalsium. ikut dalarn proses peftukaran (suatu jumlah total kira-
kira l0 gram dalam seluruh tubuh) sehingga dapat me-
nyebabkan timbulnya sistem penyangga tambahan guna
Ringkasan Pengaturan membantu mempertahankan kestabilan konsentrasi ion
Konsentrasi lon Kalsium kalsium dalam cairan ekstrasel.

Pada suatu waktu, jumlah kalsium yang diabsorbsi ke da- Pengoluron Hormonol Konsentrosi lon Kolsium-
lam atau yang dikeluarkan dari cairan tubuh dapat seba- Goris Pertohonon Keduo. Pada saat yang bersamaan
nyak 0,3 gram dalam I jam. Contohnya, pada diare, be- dengan berlangsungnya mekanisme peftukaran kalsium
berapa gram kalsium dapat disekresikan ke dalam getah dalam tulang yang "menyangga" kalsium dalam cairan
pencemaan, masuk ke dalam saluran intestinal, dan setiap ekstrasel, sistem hormon paratiroid dan kalsitonin juga
harinya dikeluarkan ke dalam feses. mulai bekerja. Dalam waktu 3 sampai 5 rrenit setelah ter-
Sebaliknya, sesudah makan banyak sekali kalsium, jadi kenaikan konsentrasi ion kalsium, kecepatan sekresi
khususnya bila juga ada aktivitas vitamin D yang berle- PTH sudah menurun. Sepeti yang telah dijelaskan, ke-
bihan, maka orang itu mungkin mengabsorbsi kalsium adaan ini menimbulkan mekanisme majemuk yang dapat
sebanyak 0,3 gram dalam I jam. Gambaran ini menyamai dipakai untuk mengurangi konsentrasi ion kalsium agar
jumlah total kalsium di seluruh cairan ehstrasel yang kembali ke kadarnya yang normal.
besarnya kira-kira I gram. Penambahan atau penarikan Pada saat bersamaan dengan terjadinya penurunan
sebanyak 0,3 gram ke atau dari sejumlah kecil kalsium PTH, kalsitonin malah meningkat. Pada binatang muda
dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan hiperkalsemia dan mungkin juga pada anak-anak kecil (mungkin tebih
at4u hipokalsemia yang serius. Akan tetapi, ada suatu sedikit pada orang dewasa), kalsitonin menyebabkan tim-
pertahanan pertama yang dapat dipakai untuk mencegah bulnya penimbunan kalsium pada tulang yang cepat, dan
terjadinya keadaan ini bahkan sebelum sistem umpan ba- mungkin juga pada beberapa sel jaringan yang lainnya.
lik hormon paratiroid dan hormon kalsitonin mempunyai Oleh karena itu, pada binatang yang usianya sangat muda,
kesempatan untuk bekerja. kelebihan kalsitonin menyebabkan kembalinya konsen-
trasi ion kalsium yang tinggi ke kadar normalnya yang
Fungsi Penyonggo Proses Pertukoron Kqlsium mungkin sangat lebih cepat daripadayang dapat dicapai
dolom Tulong- Goris Pertohonon Perlqmo. Ga- oleh mekanisme penyangga perlukaran kalsium sendiri.
ram-garam kalsium dalam tulang yang telah mengalami Pada keadaan kelebihan kalsium yang berlangsung
pertukaran, yang telah dibicarakan di bab ini, merupakan lamahtau pada defisiensi kalsium yang berlangsung lama,
senyawa kalsium fosfat yang amorf, mungkin terutama maka tampaknya hanya mekanisme PTH yang benar-be-
mengandung CaHPO. atau beberapa senyawa yang mirip, nar berguna untuk mempertahankan konsentrasi ion kal-
yang terikat secara longgar di dalam tulang dan terdapat sium yang normal dalam plasma. Bila dalam diet pasien
dalam keseimbangan timbal balik dengan ion kalsium dan terus menerus terdapat defisiensi kalsium, PTH sering
fosfat dalam cairan ekstrasel. kali dapat merangsang absorpsi kalsium yang cukup dari
Jumlah garam-garam yang tersedia untuk pertukaran tulang untuk mempeftahankan konsentrasi ion kalsium
kira-kira 0,5 sampai I persen dari jumlah total garam-ga- dalam plasma yang normal selama setahun atau lebih, te-
ram kalsium tulang, yang seluruhnya berjumlah 5 sam- tapi akhirnya, bahkan tulang sendiri akan kehabisan kal-
pai l0 gram kalsium. Oleh karena mudahnya penimbun- sium. Jadi, dapat dikatakan, tulang merupakan cadangan
an garam-garam yang ikut dalam proses peftukaran ini, penyangga kalsium yang besar, yang dapat dimanipulasi
dan karena mudahnya proses peruraiannya, peningkatan oleh PTH. Namun, bila cadangair tulang kehabisan kalsi-
konsentrasi ion kalsium dan fosfat dalam cairan ekstrasel um atau, secara berlawanan, menjadijenuh dengan kalsi-
di atas normal segera menimbulkan penimbunan garam- um, pengaturan konsentrasi ion kalsium ekstrasel jangka
garam yang ikut dalam proses pertukaran tersebut. Seba- panjang hampir seluruhnya terletak pada peranan PTH
liknya, penurunan konsentrasi ini menyebabkan absorpsi dan vitamin D dalam mengatur absorpsi kalsium dari usus
dari garam yang ikut dalam proses pertukaran ini dengan dan ekskresi kalsium dalam urin.
cepat. Reaksi ini berlangsung cepat karena klistal tulang
yang amorf itu sarigat kecil dan daerah permukaan total
yang terpapar dengan cairan tulang mungkin luasnya Patofisiologi Hormon
sebesar satu akre atau lebih.
Selain itu, setiap menit kira-kira 5 persen dari seluruh
Paratiroidn Vitamin D,
darah melewati tulang-jadi, kira-kira 1 persen dari se-. dan Penyakit Tulang
lurufr cairan ekstrasel setiap menitnya. Oleh karena itu,
dalam waktu kira-kira 70 menit, setengah dari kelebihan
Hipoparatiroidisme
kalsium yangada di dalam cairan ekstrasel dibuang oleh Bila kelenjar paratiroid tidak menyekresikan PTH dalam
fungsi penyangga tulang ini. iumlah cukup, reabsorpsi osteositik kalsium yang dapat
Sebagai fambahan fungsi penyangga pada tulang ini, bertukar akan menurun dan osteoklas menjadi inaktif
mitokondria dari sebagian besar jaringan tubuh, terutama selurirhnya. Sebagai akibatnya, reabsorpsi kalsium dari
1042 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

tulang menladi sangat tertekan sehingga kadar kalsium diografi tulang memperlihatkan dekalsifikasi yang.luas
dalam cairan tubuh menurun. Namun, karena kalsium dan, kadang-kadang, daerah kistik besar yang melekuk
dan fbsfat tidak diabsorbsi dari tulang, tulang biasanya ke dalam Qtunch-out) pada tulang yang dipenuhi de-
tetap kuat. ngan osteoklas berbentuk "tumor" sel raksasa osteoklas.
Bila kelenjar paratiroid tiba-tiba diangkat, kadar Fraktur multipel dari tulang yang sudah lemah dapat di-
kalsium dalam darah turun dari nilai normal 9,4 mgldl sebabkan hanya oleh trauma yang ringan, terutama bila
menjadi 6 sampai 7 mgldl dalam waktu 2 sampai 3 hari, kista terbentuk. Penyakit tulang kistik akibat hiperpara-
dan konsentrasi fosfat dalam darah dapat menjadi berli- tiroidisme disebut osteitis fbrosa kistik.
pat ganda. Bila kadar kalsium yang rendah ini dicapai, Aktivitas osteoblastik pada tulang juga sangat me-
tanda-tanda umum tetani dapat ditemukan. Di antara ningkat sebagai suatu usaha untuk membentuk tulang
otot tubuh yang sangat peka terhadap spasme tetani ada- baru dalam jumlah cukup untuk menggantikan tulang
lah otot laring. Spasme otot laring dapat menghambat tua yang diabsorbsi oleh aktivitas osteoklastik. Bila
jalannya respirasi, yang merupakan penyebab kematian osteoblas menjadi aktif, osteoblas ini menyekresikan ba-
yang umum pada tetani kecuali bila dilakukan pengobat- nyak sekali/os/atase alkali. O'leh karena itu, salah satu
an yang tepat. temuan penting yang dapat dipakai untuk mendiagnosis

J Pengobolon Hipoporoliroidisme dengon pTH


hiperparatiroidisme adalah sangat tingginya kadar fosfa-
tase alkali dalam plasma.
don Vilomin D. PTH kadang-kadang digunakan untuk
mengobati hipoparatiroidisme. Akan tetapi, karena pe- Efek Hiperkolsemio podo Hiperporoliroidisme.
makaian hormon ini, karena ef'ek hormon berlangsung Hiperparatiroidisme sewaktu-waktu dapat menyebab-
paling lama selama beberapa jam, dan karena kecende- kan kadar kalsium plasma meningkat menjadi l2 sampai
rungan tubuh mengembangkan antibodi melawan hor- l5 mg/dl dan, pada keadaan yang-jarang sekali, dapat
mon, mengakibatkan hormon secara progresif makin naik lebih tinggi lagi. Efek dari peningkatan kadar kal-
kurang efektif, hipoparatiroidisme biasanya tidak dioba- sium tersebut, seperti yang telah dirinci di bagian awal
Li dengan pemberian PTH. bab ini, adalah penekanan sistem sarafpusat dan perifer,
Pada kebanyakan pasien hipoparatiroidisme, pembe- kelemahan otot, konstipasi, nyeri abdomen, ulkus pep-
rian vitamin dalam jumlah yang sangat besar, sebanyak tikum, kurang nafsu makan, dan penekanan relaksasi
100.000 unit setiap hari, bersama dengan asupan kal- jantung selama diastol.
sium 1 sampai 2 gram, dapat menjaga konsentrasi ion
kalsium dalam kisaran normal. Pada waktu tertentu, Kerocunon Poroliroid don Kolsifikosi Metoslo-
mungkin perlu untuk memberikan 1,25-dihidroksiko- lik. Pada kasus yang jarang, bila jumlah pTH disekresi
lekalsiferol daripada bentuk vitamin D yang tidak aktif secara berlebihan, kadar kalsium dalam cairan tubuh me-
karena 1,25-dihidrosikolekalsiferol lebih poten dan me- ningkat dengan cepat menjadi kadar yang tinggi. Bah-
miliki kerja yang jauh lebih cepat. Tindakan ini kan konsentrasi fosfat cairan ekstrasel sering meningkat
dapat
juga menimbulkan efek yang tidak diinginkan, secara bermakna daripada turun, seperti yang biasanya
sebab
kadangkala sukar untuk mencegah timbulnya aktivitas terjadi, mungkin karena ginjal tidak dapat mengekskre-
yang berlebihan dari vitamin D yang sudah aktif ini. sikan dengan cukup cepat semua fosfat yang diabsorbsi
dari tulang. Oleh karena itu, kalsium dan fosfat dalam
cairan tubuh menjadi sangatjenuh, sehingga kristal kal-
Hiperparatiroidisme Primer sium fosfat (CaHPOu) mulai ditimbun di alveoli paru,
tubulus ginjal, kelenjar tiroid, daerah mukosa lambung
Pada hiperparatiroidisme primer, kelainan pada kelen- yang menghasilkan asam, dan dinding arteri di seluruh
jar paratiroidmenyebabkan sekresi PTH tidak tepat tubuh. Penimbunan metastatift kalsium fosfat yang luas
dan berlebihan. Penyebab hiperparatiroidisme primer ini dapat berkembang dalam beberapa hari.
biasanya adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiro- Biasanya, kadar kalsium dalam darah harus mening-
id; tumor ini lebih sering tumbuh pada wanita daripada kat di atas 17 mgldl sebelum terjadi bahaya keracunan
pria atau anak-anak, terutama karena kehamilan dan pe- paratiroid, tetapi sekali terjadi peningkatan kalsium ber-
nyapihan merangsang kelenjar paratiroid dan oleh ka- sama dengan peningkatan fosfat, kematian dapat terjadi
rena itu merupakan predisposisi untuk perkembangan hanya dalam waktu beberapa hari.
tumor ini.
Pembenlukon Bolu Ginjol podo Hiperporoli-
Hiperparatiroidisme menyebabkan aktivitas osteo-
roidisrne. Sebagian besar pasien hiperparatiroidisme
klastik yang berlebihan di tulang. Keadaan ini akan me-
ringan menunjukkan gejala-gejala penyakit tulang dan
ningkatkan konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstra-
beberapa kelainan yang umum sebagai akibat naiknya
sel sementara biasanya menekan konsentrasi ion fosfat
kadar kalsium, namun demikian ada kecenderungan be-
karena peningkatan ekskresi fosfat ginjal.
sar untuk terbentuknya batu gin-jal. Penyebabnya ada-
lah karena seluruh kelebihan kalsium dan fosfat yang
Penyokil Tulong podo Hiperporoliroidisme. diabsorbsi dari usus halus atau dimobilisasi dari tulang
Walaupun pada hiperparatiroidisme yang ringan tulang
pasien hiperparatiroidisme akhirnya dieksresikan oleh
yang baru dapat ditimbun dengan cukup cepat untuk ginjal, sehingga konsentrasi bahan-bahan ini di dalam
mengkompensasi peningkatan reabsorpsi osteoklastik
urin juga meningkat. Akibatnya, kristal kalsium fosfat
tulang, pada hiperparatiroidisme yang berat, absorpsi
cenderung tertimbun di dalam ginjal, membentuk batu
osteoklastik dengan cepat jauh melebihi penimbrrrrirrr
kalsium fosfat. Selain itu, akan timbul batu kalsium
osteoblastik dan tulang dapat dimakan hampir senrua-
oksalat karena bahkan dalam kadar yang normal sekali
nya. Ternyata, seorang pasien hiperparatiroidisme sering
pun, oksalat akan menyebabkan penimbunan kalsium
mencari pengobatan akibat patah tulang. Gambaran ra- pada keadaan kadar kalsium yang tinggi.
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tutang, dan Gigi 1043

Oleh karena sebagian besar batu ginjal sedikit larut menandakan stres fisiologis yang nyata pada tulang,
dalam media alkali, maka kecenderungan pembentukan mengakibatkan juga aktivitas osleoblastik yang cepat.
batu ginjal lebih banyak terjadi pada urin yang alkalis Osteoblas ini menjadi dasar tirnbulnya banyak sekali
daripada urin yang asam. Dengan alasan inilah, diet osteoid yang tidak berkalsifikasi sebab kadar ion kal-
asidotik dan obat-obatan yang mengasamkan urin lebih sium dan fosfatnya tidak cukup. Akibatnya, osteoid
sering digunakan untuk mengobati batu ginjal. yang baru dibentuk tidak terkalsihkasi, dan lemah,. se-
cara bertahap menggantikan tulang yang lebih tua yang
telah direabsorbsi.
Hiperparatiroidisme Sekunder
Teloni podo Rokhilis. Pada stadium awal rakhitis, ti-
Pada hiperparatiroidisme sekunder, kadar PTH yang dak pernah terjadi tetani sebab hormon paratiroid secara
tinggi terjadi sebagai kompensasi terhadap keadaan terus menerus merangsang absorpsi osteoklastik tulang
hipokalsemia daripada zidanya kelainan primer pada dan, oleh karena itu, mempertahankan kadar kalsium
keleniar paratiroid. Hal ini berlawanan dengan hiperpa- yang hampir normal dalam cairan ekstrasel. Akan tetapi,
ratiroidisme primer, yang terkait dengan kondisi hiper-
bila tulang akhirnya kehabisan kalsium, maka kadar kal-
kalsemia.
sium dapat cepat berkurang. Bila kadar kalsium darah
I{iperparatiroidisme sekunder dapat disebabkan turun di bar.vah 7 mg/dl, tanda-tanda umum tetani timbul
oleh defisiensi vitamin D atau penyakit ginjal kronis, dan anak dapat meninggal akibat spasme pernapasan
ketika ginjal yang rusak tidak dapat memproduksi ben-
tetanik kecuali bila diberikan kalsium intravena, yang
tuk vitarnin D aktif, yaitu 1,25 dihidroksikolekalsiferol,
segera mengurangi tetani.
dalam jumtah yang cukup, Seperti yang akan dibahas
lebih mendalam di bagian berikutnya, defisiensi vitamin Pengobolon Rokhitis. Pengobatan rakhitis .jelas
D menyebabkan osteomalasia (mineralisasi tulang tidak bergantung pada suplai kalsium dan fosfat yang adekuat
adekuat), dan peningkatan kadar PTH menyebabkan ab- dalam diet dan, yang sama pentingnya, pemberian se-
sorpsi tulang. jumlah besar vitamin D. Bila vitamin D tidak diberikan,
maka hanya sedikit kalsium dan fosfat yang diabsorbsi
dari usus halus.
Rakhitis-Defisiensi Vitamin D
Osleomolosio-"Rokhilis Dewoso". Orang de-
Rakhitis terutama terjadi pada anak-anak. Rakhitis dise- wasa.jarang sekali menderita defisiensi vitamin D atau
babkan bleh defisiensi kalsium atau fosfat dalam cairan kalsium yang berat d:{Aidid sehari-harinya sebab un-
ekstrasel. Bila anak-anak mendapat sinar matahari secara tuk pertumbuhan tulang, pada orang dewasa tidak diper-
adekuat, maka 7-dehidrokolesterol yang ada pada kulit
lukan banyak kalsiurr*seperti pada masa kanak-kanak.
diaktifkan oleh sinar ultraviolet dan membentuk vitamin Akan tetapi, kadangkala dapat timbul defisiensi vitamin
D., yang dapat mencegah timbulnya rakhitis dengan cara D dan kalsium yang berat sebagai akibat dari steatore
meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat dari usus ha- (kegagalan mengabsorbsi lemak), karena vitamin D
lus, seperti yairg telah dijelaskan di awal bab ini. larut dalam lemak, darr kaislum cenderung membentuk
Anak-ar-rak yang selama musim dingin terus menerus
senyawa sabun tidak-larut dengan lemak; sehingga aki-
berada di dalam rumah, bila tanpa mendapat suplementa-
batnya, pada steatore, vitamin D dan kalsium cenderung
si dalam dietnya, pada umumnya tidak mendapat jumlah keluar bersama-sama dengan feses. Pada keadaan ini,
vitamin D yang cukup. Rakhitis cenderung terjadi ter- seorang dewasa yang kadangkala absorpsi kalsium dan
utama pada musim semi sebab vitamin D yang terbentuk
fosfatnya jelek, dapat mengalami rakhitis, walaupun
selama musim panas sebelumnya disimpan di dalam hati
hampir tidak pernah berlanjut menjadi tetani, tetapi se-
dan masih tersedia untuk dipakai nanti pada awal musim
ring kali merupakan penyebab timbulnya ketidakmam-
dingin. Selain itu, absorpsi kalsium dan fosfat dari tulang puan tulang yang parah.
dapat mencegah munculnya tanda-tanda klinis rakhitis
selama bulan-bulan pertama defisiensi vitamin D. Osleomolosio don Rokhiiis yong Disebobkon
Penyokii Ginjol. "Rakhitis ginjal" merupakan jenis
Konsenlrosi Kolsium don Fosfol dolom Plosmo osteomalasia yang disebabkan oleh kerusakan ginjal
Menurun podo Rokhilis. Biasanya, kadar kalsium yang lama. Penyebab kelainan ini terutama adalah ke-
dalam plasma pasien rakhitis hanya sedikit menurun, te- gagalan ginjal yang rusak untuk membentuk 1,25-dihi-
tapi kadar fosfatnya sangat menurun. Keadaan ini terjadi droksikolekalsiferol, yang merupakan bentuk vitamin D
karena kelenjar paratiroid mencegah turunnya kadar kal- yang aktif. Pada pasien yang kedua ginjalnya dibuang
sium dengan cara meningkatkan proses absorpsi tulang atau yang mengalami kerusakan dan yang selanjutnya
setiap kali kadar kalsium mulai turun. Namun, tidak ada mendapat pengobatan dengan hemodialisis, masalah
sistem pengatur yang baik yang dapat dipakai untuk kelainan rakhitis gin-jal sering kali rnerupakan salah satu
mencegah berkurangnya kadar fosfat, dan meningkat masalah yang serius.
nya aktivitas paratiroid sangat meningkatkan ekskresi Jenis penyakit ginial lain yang dapat menyebabkan
fosfat di dalam urin. timbulnya rakhitis dan osteomalasia adalah hipofosfate-
ntia kongenital yang dapat terjadi secara kongenital aki-
Rokhilis Melemohkqn Tulong. Selama terjadi ra-
bat berkurangnya reabsorpsi fbsfat oleh tubulus ginjal.
khitis yang lama, kompensasi peningkatan sekresi PTH
Sebagai pengganti kalsium dan vitamin D,.-jenis rakhitis
yang nyata akan menyebabkan absorpsi osteoklastik
ini harus diobati dengan senyawa fosfat, danjenis penya-
yang berlebihan dari tulang; yang sebaliknya akan me-
kit ini disebut rakhitis resisten-vitamin D.
nyebabkan tulang secara progresif menjadi lemah dan
1044 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Osteoporosis-Berku ran gnya


Matriks Tulang
Osteoporosis adalah penyakit tulang paling umum pada
orang dewasa, terutama pada usia tua. Osteoporosis
berbeda dari osteomalasia dan rakhitis, karena penyakit
ini lebih disebabkan oleh berkurangnya matriks orga-
nik daripada kelainan kalsifikasi tulang. Biasanya, pada
osteoporosis aktivitas osteoblastik tulang kurang dari Ruarig pulpa
normal, dan akibatnya kecepatan penimbunan tulang
menurun. Tetapi kadangkala, seperti pada hiperparati-
roidisme, penyebab berkurangnya tulang ini adalah ka-
rena aktivitas osteoklastik yang berlebihan.
Sebagian besar penyebab osteoporosis adalah (1)
kurangnya stres fsik terhadap tulang karena keadaan
tidak aktif; (2) malnutrisi yang berlebihan sehingga
tidak dapat dibentuk matriks piotein yang cukup; (3)
kurangnya vitamin C, yang diperlukan untuk sekresi
bahan-bahan intrasel oleh seluruh sel, termasuk osteo- --Sementum
blas; (4) kurangnya sekresi estrogen pada masa pasca-
menopause; sebab estrogen menurunkan jumlah dan
aktivitas osteoklas; (5) usia tua,ketika hormon pertum-
buhan dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya sangat
GAMBAR 79-12. Bagian-bagian fungsional sebuah gigi.
berkurang, ditambah dengan kenyataan bahwa banyak
fungsi anabolik protein juga memburuk sejalan dengan
penambahan usia, sehingga matriks tulang tidak dapat
ditimbun dengan baik; dan (6) sindrom Cushing, kare- Enomel. Permukaan luar gigi dibungkus oleh lapisan
na glukokortikoid yang disekresikan pada penyakit ini enamel yang dibentuk sebelum erupsi gigi oleh sel-sel
jumlahnya banyak sekali sehingga menyebabkan berku-
epitel khusus yang disebut ameloblas. Begitu gigi meng-
lrangnla penimbunan protein di seluruh tubuh, dan me- alami erupsi, maka tidak ada lagi enamel yang dibentuk.
hingkatnya katabolisme protein, dan juga mempunyai
Enamel ini terdiri atas kristal hidroksiapatit yang sangat
efek khusus menekan 4ft1iyi14a osteoblastik. Selain itu,
banyak penyakit akibat d-efisiensi metabolisme protein besar dan sangat padat yang mengalami adsorbsi dengan
dapat menyebabkan osteoporosis. karbonat, magnesium, natrium, kalium, dan ion-ion lain
yang tertanam dalam anyaman serat protein yang kuat dan
hampir tidak larut, yang mirip dengan sifat fisik (tetapi
Fisiologi Gigi tidak identik dengan sifat kimiawinya) keratin pada ram-
Gigi berfungsi memotong, menggiling, dan mencam- but.
pur makanan yang dimakan. Untuk dapat melaksanakan Struktur garam-garam kristal itu menyebabkan ena-
fungsi ini maka rahang harus mempunyai otot-otot yang mel sangat keras-jauh lebih keras daripada dentin. Juga,
anyaman serat protein khusus, walaupun hanya kira-kira
kuat sehingga mempunyai tenaga oklusi antara gigi ba-
gian depan sebesar 50 sampai 100 pon dan gigi bagian ra- I persen dari massa enamel, menyebabkan enamel sangat
hang sebesar 150 sampai 200 pon. Selain itu, gigi bagian tahan terhadap asam, enzim, dan bahan korosif lainnya
sebab protein ini merupakan salah satu protein yang dike-
atas dan bawah mempunyai penonjolan dan permukaan
yang saling berhadapan sehingga susunan gigi bagian nal tidak dapat larut sama sekali dan sangat resisten.
atas sesuai dengan susunan bagian bawah. Kesesuaian ini
disebut oklusi, dan memungkinkan untuk menangkap dan
Denlin. Bagian badan utama gigi terdiri atas dentin, yang
menggiling partikel makanan yang sekecil apa pun di an- merupakan struktur tulang yang kuat. Dentin ini terutama
tara permukaan gigi. dibuat dari kristal hidroksiapatit mirip dengan yang ter-
dapat pada tulang, tetapi lebih padat. Kristal ini tertanam
dalam anyaman serabut kolagen yang kuat. Dengan kata
Fungsi Berbagai Bagian Gigi lain, bahan utama dentin sangat mirip dengan bahan pada
yang Berbeda tulang. Perbedaan utama terletak pada susunan histologis-
nya, sebab dentin tidak mengandung osteoblas, osteosit,
Gambar 79-12 menunjukkan potongan sagital sebuah osteoklas, atau ruangan yang ditempati pembuluh darah
gigi, yang memperlihatkan bagian-bagian fungsional uta- atau saraf. Sebaliknya, dentin menimbun dan mendapat
manya: enamel, dentin, sementum, dan pulpa. Gigi dapat nutrisi dari satu lapis sel yang disebut odontoblas, yang
juga dibagi menjadi mahkota, yaitu bagian gigi yang me- terletak di sepanjang permukaan dalam dinding ruang
nonjol keluar dari gusi ke dalam mulut, dan akar, yang pulpa.
merupakan bagian gigi di dalam soket tulang rahang. Garam-garam kalsium yang terdapat di dalam dentin
Kolum antara makhkota dan akar gigi dikelilingi oleh menyebabkan dentin sangat tahan terhadap daya kompre-
gusi, disebut leher gigi. si, sedangkan serat kolagen menyebabkan dentin kuat dan
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tutang, dan Gigi 1045

tahan terhadap tegangan yang mungkin timbul sewaktu


gigi dihantam oleh bahan padat.

Semenlum. Sementum merupakan bahan tulang yang primordium


disekresikan oleh sel-sel yang terletak pada membran dari organ enamel
periodontal, yang membatasi ruang gigi. Sebagian besar pada gigi
serat kolagen berjalan langsung dari bagian tulang rahang,
melewati membran periodontal, dan selanjutnya ke dalam
sementum. Serat-serat kolagen ini dan sementum mena-
han gigi pada tempatnya. Bila gigi terpapar dengan ku-
man yang banyak, lapisan sementum menjadi lebih tebal Bagian mesenkim primordium pulpa
dan lebih kuat. Selain ifu, ketebalan dan kekuatan semen-
tum meningkat sejalan dengan usia, yang menyebabkan
gigi menjadi lebih kuat teftanam pada rahang pada masa Enamel

dewasa dan setelahnya. Dentin

Pulpo. Ruang pulpa dari setiap gigi diisi dengan pulpa,


yang terdiri atas jaringan ikat sefta disuplai oleh banyak
sekali serabut saraf, pembuluh darah, dan pembuluh lim-
fe. Sel-sel yang membatasi permukaan ruang pulpa adalah 7V
sel-sel odontoblas, yang selama masa pembentukan gigi,
mendasari dentin tetapi pada saat yang sama menerobos V.,,
a...9,,
ruang pulpa lebih luas lagi, sehingga ruang pulpa menjadi
lebih kecil. Pada usia lanjut, dentin berhenti tumbuh dan W-w
r $s:::::
ukuran ruang pulpa tetap konstan. Akan tetapi, odonto-
blasnya tetap aktif dan tetap mengirimkan perpanjangan Tulang alveolar
B
ke dalam tubulus dentinkecil yang berpenetrasi ke dalam
dentin; keadaan ini berguna untuk pertukaran kalsium, GAMBAR 79-13. A, Organ primordial gigi. B, Gigi yang sedang
tumbuh. C, Gigi yang sedang erupsi.
fosfat dan mineral lain dengan dentin.

Dentisi epitel mulut menuju ke dalam rongga mulut. Walaupun


ada beberapa teori yangdisajikan untuk menjelaskan feno-
Manusia dan sebagian besar mamalia lainnya memiliki
dua susunan gigi selama masa kehidupannya. Gigi yang mena ini, penyebab timbulnya proses "erupsi" masih be-
pertama kali tumbuh disebut gigi desidua, atau gigi susu, lum diketahui. Teori yang mungkin dapat diterima adalah
dan pada manusia jumlahnya ada 20 buah. Gigi ini meng- bahwa peftumbuhan akar gigi demikian juga dengan per-
alami erupsi selama antara bulan ketujuh sampai tahun tumbuhan tulang yang ada di bawah gigi secara progresil
kedua kehidupan, dan gigi susu terdapat sampai usia 6 menggeser gigi ke depan.
sampai 13 tahun. Sesudah gigi desidua ini lepas, maka
digantikan oleh gigi perrnanen, dan ditambah dengan 8
Pertumbuhan Gigi Permanen. Selama masa embrio,
sampai 12 gigi molar yaag terletak di bagian posterior ra-
ada suatu organ pembentuk-gigi yang juga tumbuh di
hang, sehinggajumlah total gigl permanen ini ada 28 sam-
bagian lamina dental yang lebih dalam pada setiap gigi
r,n\tifr pernanen yang nantinya dibutuhkan sewaktu gigi desi-
pai 3 2 bu ah, b erg antun g p a A A' Sdfn y a e m p a t g e r a h am
dua lepas. Selama 6 sampai 20 tahun pertama kehidupan,
bungsu,yang belum tentu turfib'ritrSfda setiap orang.
organ pembentuk gigi ini secara lambat membentuk gigi
Pembeniukon Gigi. Gambar 79-13 menunjukkan pem- perrnanen. Bila setiap gigi pemanen sudah terbentuk
bentukan dan.proses erupsi gigi. Gambar 79-l3A menun- sempuma, maka sepefii halnya gigi desidua, gigi ini ter-
jukkan adanya invaginasi epitel mulut ke bagian dalam dorong keluar dari tulang rahang. Untuk melakukan hal
lamina dentis; yang diikuti dengan pertumbuhan organ ini, akar dari gigi desidua mengalami erosi dan kadang-
pembentuk-gigi. Sel-sel epitel di bagian atas memben- kala lepas dan jatuh keluar. Segera sesudah peristiwa ini,
tuk ameloblas, yang membentuk enamel di sisi luar gigi. gigi permanennya mencuat keluar dan menggantikan
Sel-sel epitel di bagian bawah berinvaginasi ke atas ke tempat gigi semula.
dalam bagian tengah untuk membentuk ruang pulpa dan
juga membentuk odontoblas yang menyekresi dentin. Jadi, Foklor-Foktor Metobolik yqng Memengoruhi
enamel dibentuk di bagian luar gigi, dan dentin dibentuk Perlumbuhon Gigi. Kecepatan pertumbuhan dan ke-
di sisi dalam, yang pada Gambar 79-l3B tampak muncul cepatan erirpsi gigi dapat dipercepat oleh hormon tiroid
pada gigi yang tumbuh paling awal. dan hormon pertumbuhan. Selain itu, penimbunan garam
pada awal pembentukan gigi dapat sangat dipengaruhi
Erupsi Gigi. Selama masa kanak-kanak awal, gigi mu- oleh berbagai faktor metabolisme, misalnya tersedia ti-
lai menonjol keluar dari tulang rahang ke atas melalui daknya kalsium dan fosfat dalam diet, jumlah vitamin D
1 046 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

yang ada, dan kecepatan sekresi PTH. Bila semua faktor bulnya karies, sebab pada media yang sangat asam secara
ini normal, maka dentin dan enamel yang terbentuk sehat, Iambat garam-garam kalsium gigi akan dilarutkan. Dan
tetapi, bila faktor-faktor ini kurang maka proses kalsifl- sekali garam diabsorbsi, maka matriks yang tersisa de-
kasi gigi juga tidak sempurna sehingga selama hidup gigi ngan cepat dicemakan oleh enzim proteolitik.
mengalami kelainan. Enamel gigi merupakan sawar utalna terhadap perkem-
bangan karies. Dibandingkan dengan dentin, enamel .jauh
lebih tahan terhadap proses demineralisasi oleh asam, hal
Pertukaran Mineral pada Gigi ini terutama terjadi karena kristal yang terdapat pada ena-
Garam-garam gigi, seperti garam-garam pada tulang, ter- mel sangat padat dan juga volumenya kira-kira 200 kali
diri atas hidroksiapatit yang bergabung dengan karbonat lebih besar daripada volume kristal pada dentin. Bila sam-
yang telah diadsorbsi dan berbagai kation yang terikat ber- pai terjadi proses pembusukan yang sampai menyusup
sama-sama dengan bahan kristal yang keras. Selain itu, ga- melewati enamel ke dalam dentin, maka proses pembusuk-
ram-garam baru ditimbun secara konstan sedangkan garam an ini berlanjut beberapa kali lebih cepat karena tingginya
yang lama direabsorbsi dari gigi, seperti yang terjadi pada daya larut garam-garam dentin.
tulang. Penimbunan dan reabsorpsi itu terutama terjadi di Oleh karena bakteri yang menyebabkan karies ini
dalam dentin dan sementum, dan sangat sedikit terjadi di bergantung pada adanya karbohidrat, maka sering kali
dalam enamel. Di dalam enamel, proses tersebut terjadi dikatakan bahwa diet tinggi karbohidrat cenderung me-
terutama karena ada pertukaran difusi mineral dengan liur nyebabkan pertumbuhan karies yang berlebihan. Akan
daripada dengan cairan yang ada di dalam ruang pulpa. tetapi, bukan berapa banyak jumlah karbohidrat yang kita
Kecepatan absorpsi dan penimbunan mineral di da- makan tetapi sebenarnya frekuensi makan karbohidrat itu
Iam semenfum kurang lebih sama dengan yang terjadi di yang penting. Bila karbohidrat dimakan dalam bentuk
sekitar tulang rahang, sedangkan kecepatan penimbunan kecil sedikit-demi sedikit selama sehari, misalnya dalam
dan absorpsi mineral di dalam dentin hanya sepertiga benfuk gula-gula, maka bakteri disuplai dengan bahan
dari kecepatan dan absorpsi dalam tulang. Sifat semen- metabolik yang diminati selama berjam-.iam dalam sehari,
tum hampir identik dengan sifat tulang biasa, termasuk dan perkembangan karies sangat meningkat.
adanya osteoblas dan adanya osteoklas, sedangkan dentin
Peronon Fluor dolqm Pencegohon Kories. Gigi
tidak mempunyai sifat-sifat tersebut, seperti yang telah
yang terbentuk pada anak-anak yang minum air yang
dijelaskan sebelumnya. Perbedaan ini tidak diragukan
mengandung sedikit fluor menyebabkan tumbuhnya
lagi dapat menjelaskan adanya perbedaan kecepatan per-
enamel yang jauh lebih tahan terhadap karies daripada
tukaran mineral.
enamel pada anak-anak yang minum air tanpa fluor. Fluor
Ringkasnya, di dalam dentin dan sementum gigi ter-
tidak menyebabkan enamel menjadi lebih keras daripada
jadi pertukaran mineral yang terus menerus, walaupun
biasanya, tetapi ion fluor menggantikan ion-ion hidroksil
mekanisme pertukaran di dentin belum jelas. Namun ena-
yangada di dalam kristal hidroksiapatit, yang selanjutnya
mel menunjukkan pertukaran mineral yang sangat lambat,
menyebabkan enamel kurang dapat larut. Fiuor dapatjuga
sehingga dapat mempertahankan sebagian besar komple-
merupakan bahan beracun bagi bakteri. Akhirnya, bila
men mineral ini selama hidup.
pada enamel terdapat lubang kecil, maka fluor diyakini
dapat meningkatkan penimbunan kalsium fosfat untuk
Kelainan Gigi "memperbaiki" permukaan enarnel itu. Tanpa memperso-
alkan cara yang tepat dari fluor dalam melindungi gigi,
Dua kelainan gigi yang paling umum adalah karies dan telah diketahui bahwa bilg a{.q sedikit saja fluor yang ter-
maloklusi. Karies gigi berarti erosi pada gigi, sedangkan timbun di enamel sudah dapat membuat gigi
maloklusi adalah kegagalan proyeksi gigi atas dan gigi itu.tiga kali lebih"r"tt"L1i,:ili
,dffi]fl.iharp timbutnya karies dari-
bawah untuk saling berinterdigitasi dengan tepat. pada glgr tanpa tluor.

Kories, don Peron Bokteri don Korbohidrol yong Moloklusi. Maloklusi biasanya disebabkan oleh ke-
Dimqkon. Pada umumnya telah disepakati bahwa karies lainan herediter yang menyebabkan gigi di salah satu ra-
disebabkan oleh pengaruh kerja bakteri pada gigi, dan hang tumbuh pada kedudukan yang tidak normal. Pada
bakteri yang paling umum adalah Streptokokus mutans. maloklusi, gigi ini tidak dapat berinterdigitasi dengan
Peristiwa awal timbulnya karies ini adalah penimbun- tepat dan oleh karena itu tidak dapat melakukan kerja
an plak, yang merupakan suatu lapisan film atau hasil menggiling dan memotong yang normal dengan adekuat.
penimbunan liur dan makanan pada gigi. Sejumlah besar Kadangkala, maloklusi juga dapat timbul pada kelainan
bakteri menempati plak ini dan siap menyebabkan karies. letak rahang bawah yang berhubungan dengan tempat ra-
Bakteri ini bergantungpada karbohidrat dalam jumlah be- hang atas, sehingga menyebabkan rasa sakit sekali pada
sar sebagai makanannya. Bila tersedia karbohidrat, maka sendi mdndibula atau memburuknya gigi.
sistem metabolismenya sangat diaktifkan dan bakteri itu Para dokter gigi sering kali dapat meinperbaiki kelain-
memperbanyak diri. Selain itu, bakteri ini membuat asam an maloklusi ini dengan pemberian tekanan ringan pada
(biasanya asam laktat) dan enzim proteolitik. Asam ini gigi tersebut dengan bantuan penahan yang sesuai. Te-
merupakan bahan perusak utama yang menyebabkan tim- kanan yang ringan ini menyebabkan timbulnya absorpsi
BAB 79 Hormon Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat, Vitamin D, Tulang, dan Gigi 1047
tulang rahang pada sisi gigi yang tertekan dan menimbul- Hofer AM, Brown EM: Extracellular calcium sensing and sig-
kan penimbunan tulang baru pada sisi gigi yang teregang. nalling. Nat Rev Mol Cell Biol 4:530, 2003.
Dengan cara ini, maka gigi tersebut secara bertahap pin- Jones G, Strugnell SA, deLuca HF: Current understanding of
dah ke tempatnya yang baru sesuai dengan tekanan yang the molecullar actions of vitamin D. physiol Rev 78; 1193,
diberikan. r 998.
Larsen PR, Kronenberg HM, Melmed S, PolonslE KS: Williams
t ext b o ok of Endoc r inol o g1t, I 0 th e d. P hi t ade tp hia : WB Saun-
Kepustakaan ders Co, 2003.
Lips P:Vitamin D deficiency and secondary hyperparathyroid-
Altkorn D, Vokes T: Treatment ofpostmenopausal osteoporosis. ism in the elderly: consequencesfor bone loss andfractures
JAMA 285.141 5, 2001. and therapetttic implications. Endocr Rev 22:477, 2001.
Bilezikian JP, Silverberg SJ; Clinical practice. Asymptomatic Marx SJ: Hyperparathyroid and lrypoparathyroid disorders. N
primary hyperparathyroidisnt. N Engl J Med 350:t746, Engl J Med j13:1863, 2000.
2001. NIH Consensus Development Panel on Osteoporosis preven-
Chen RA, Goodman WG: Role of the calcium-sensing rece\or tion, Dianosis, and Therapy. Osteoporosis prevention, diag-
in parathyroid gland physiology. Am J Physiot Renal physi- nosis, and therapy. JAMA 285;785, 2001.
'ol 286:F1005, 2001. Peng JB, Brown EM, Hediger MA: Apical entry channel in
Compston JE: Sex steroids and bone. Physiol Rev 8l:419, calcium-transporting epithelia. News p.hysiol Sci l8: 158,
200t. 2003.
De I mas P D : Tre atme nt of p os t me nop aus al os te oporo s is. Lanc e t Silver J, Kilav R, Naveh-Many T: Mechanisms of secondary hy-
359.2018,2002. perparathyroidism. Am J Physiol Renal physiol 283:F367,
Goodman WG, Juppner H, Salusky IB, Sherrard DJ: parathy- 2002.
roid hormone (PTH), PTH-derived peptides, and new pTH Tordoff MG: Calcium; taste, intake, and appetite. physiol rev
assays in renal osteodystrophy. Kidney Int 63: l, 2003. 81:1567,2001.
GurlekA, Pittelkov) MR, Kumar R; Modulation of growthfactor/ I|'harton B, Bishop N; Rickets. Lancet 362: l 389, 2003.
cytokine synt he s is and signaling by I alp ha, 2 5 -dihydroxyvi- Woolf AD, Akesson K: Preventing fractures in elderly people.
tamin D(3): implications in cell growth and dffirentiation. BMJ 327:89, 2003.
Endocr Rev 23:763, 2002.
BAB 80
Fungsi Reproduksi
dan Hormonal:'Fria {dan
Fungsi Keleniar Pineal)

Fungsi'reproduksi pada pria dapat, dibagi:menjadi tiga


l)
subdivisi utama: 1 spermatogenesis, yang berarti
pernbentukan,: p€nna;, {2},, ktneda,,,kegigtarl,,seksgal :

pria; dan.{3} pengaluran furgsi r*proffi*ipria'dengaa,,'


berbagai honnon. Firngsi reproduksi ilri disertai,olel
penganrh h*rmcn kelamin pria lertadap , lgan'.,ks. l
lamin tarxbahan pria, met*b+lisme sel,'pe
han, l

dan fungsi-lungsi rubuh yang lain.

: : Anatorni Fisiologi,-0.rgan:l{efa,min Friq ,

Cambar 80-'I,4 melukiskan berbagai bagian sistem reproduksi pria, dan Cambar 80-iB
...*u*6*'11*penje.Iasanskukturtesiisdanepididmisyatlglebih.teryerinci.Tesfistet.

rata lebih dari lz meter. dan merupakan tempat pembentukan sperma. Sperma kemudian
' , diali&an ke dalam epidiclimis, suatu tubuhls lain yang jllga Ue*entut tititan deng n..i' ,, , ,,
panjang sekitar 6 meter. Epididimis bcrmuara ke dalam vo,s deJbrens. yang membesar
ke dalam ampula vas deferens tepat sebelum vas deferens memasuki korpus kelenjar
prosla!.
Dua vesikula seminolis. yane masing-masing terletak di sebetah prostat, bermuara
ke dalam ujurg ampula prostat. dan isi dari ampula dan vesikula seminalis masuk ke
dalam duktus ejakttlatorius terus melalui korpus kelenjar prostat dan kemudian masuJ<
ke dalam uretra pars intema. Duktus prostatikus juga bermuara dari kelenjar prostat ke

-
'i ' , ..,fl1ff-,au&tus,g:$atorius
dan dari tempat,rni, berm*ara ke d-a:pluretraFars,ffi
,;-,..."..
Akbirnya , uretra merupakan ranrai penghubung rcrakhir dari restis ke dunia luar.
Uretra disuplai dengan mukus beysSl sejlmlafr be,sar kelenjar urerra kecil
11ne !a1
yang terletak di sepanjang dan bahkan lebilr jauh lagi dari kelenjar bulbou.retralis (ke-
.l.n..Ienjaf*.u....u'***11a'rgtert"takdldPk4asatqqt1,'..:.'

$permatogenesis
Selaml Relbentukan embrio. sel germinal primordial bermigrasi ke dalam testis dan
menjadi sel germinal imatur yang disebut spermdtogonia yangberada di dua atau tiga
lapisan permukaan dalam tubulus seminiferus (salah satu potongan melinrangnya Ji-
,' 'r',pertrih@@sanbar'8$.11,{ $permatogonramulai'mengal4qipembet4$$nlito*, ,, ,,

1CI48
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonat pria (dan Fungsi Kelenjar pineat) 1049

l(emih
'Ampula
Vesikula Sel-sel interstisial
seminalis
Kelenjar Duktus
prostat ejakulato- Tubulus
Kelenjar seminiferus
bulbouretra

Vas deferens
$ Epididimis
Preputium-;
Tubulus
A
Glans
seminiferus
penis
Skrotum
Spermatid

Kaput
Spermatozoa
pididimidis
( Arteri testikularis
Spermatosit
deferens
sekunder
eferentes
Spermatosit
primer

Sel-sel sertoli

Rete testis

Spermatogonium

Kauda epididimis

GAMBAR 80-2. A, Potongan metintang tubulus seminiferus. B,


tahap-tahap perkembangan sperma dari spermatogonia.
GAMBAR 80-1. A, Sistem reproduksi pria. (Dimodifikasi dari
Bloom V, Fawcett DW: Textbook of Histotogy, 10th ed. phila_
delphia: WB Saunders Co, 1975.) B, Strut<tur interna testis dan
hulungan testis ke epididimidis. (Digambar ulang dari Guyton fikasi secara berangsur-angsur dan membesar untuk
philadetphia: Saunders Coitege
1Cl Anatomy and Physiotogy. membentuk spermatosit primer yang besar (Gambar g0_
Publishing, 1985.)
3). Setiap sperrnatosit tersebut, selanjutnya mengalami
pembelahan mitosis untuk membentuk dua spermatosit
sekunder. Setelah beberapa hari, spermatosit sekunder ini
sis, yang dimulai saat pubertas, dan terus berproliferasi dan juga membelah menjadi spermaticlyang akhirnya dimodi-
berdiferensiasi melalui berbagai tahap perkembangan untuk fi kasi menj ad i sperm at oz oa (sperma).
membentuk sperrna, yang tampak pada gambar g0-28. Selama masa pergantian dari tahap spermatosit. ke
tahap spermatid, 46 kromosom sperrnatozoa (23 pasang
kromosom) dibagi sehingga 23 kromosom diberikan ke
Tahap-Tahap Spermatogenesis satu spermatid dan23 lainnya ke spermatid yang kedua.
Keadaan ini juga membagi gen kromosom sehingga ha_
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus selama nya setengah karakteristik genetik bayi yang berasal dari
masa seksual aktif akibat stimulasi oleh hormon gonado-
ayah, sedangkan setengah sisanya diturunkan dari oosit
tropik hipofisis anterior, yang dimulai rata-ratapada umur
yang berasal dari ibu.
13 tahun dan terus berlanjut hampir di seluruh sisa kehi-
Keseluruhan proses spermatogenesis, dari spermato_
dupan,.namun sangat menumn pada usia tua.
gonia menjadi spermatozoa, membutuhkan waktu sekitar
Pada tahap peftama spennatogenesis, spermatogonia
14 hari.
bermigrasi di antara sel-sel Sertoli menuju lumen sentral
fubulus seminiferus. Sel-sel Sertoli ini sangat besar, de-
Kromosom Kelomin. pada setiap spermatogonium,
ngan pembungkus sitoplasma yang berlebihan yang me-
satu dari ke-23 pasang kromosom mengandung informasi
ngelilingi sperrnatogonia yang sedang berkembang sam-
genetik yang menentukan jenis kelamin masing_masing
pai menuju bagian tengah lumen tubulus.
anak. Pasangan ini terdiri atas satu krombsom X, yang
disebut kromosom wanita, dan satu kromosom y, yang
MeiOSiS. Spermatogonia yang melewati lapisan perta-
disebut kromosom pria. Selama pembelahan meiosis,
hanan masuk ke dalam lapisan sel Sertoli akan dimodi-
kromosom Y pria pergi menuju sebuah spermatid yang
-
1 050 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Akrosom

Lahir
ffi
Memasuki I
Membran permukaan
Vakuola
Selubung kepala anterior
testis I
,'*l
I
Selubung kepala posterior

#-Leher
:, Korpus
x*
Pubedas
i?- Mitokondria

Proliferasi spermatogonia
melalui pembelahan
mitosis sel di dalam testis
Bagian utama ekor

,,r.r{

,,., GAMBAR 80-4. Struktur spermatozoa manusia

{
gera berdiferensiasi dan memanjang menjadi spemato-
zoa. Seperti yang tampak di Gambar 80-4, masing-rnasing
,rr.r{ spematozoa terdiri atas kepala dan ekor. Kepala terdiri
atas inti sel yang padat dengan hanya sedikit sitoplasma
dan lapisan membran sel di sekeliling permukaannya. Di
fu bagian luar, dua pertiga anterior kepala terdapat selubung
ffi ::::::'
$perrnatid#
tebal yang disebut akrosom yang terutama dibentuk oleh
,, ,.r,{ I Diferensiasi aparatus Golgi. Selubung ini mengandung sejuml ah enzim
I Y
yang serupa dengan enzim yang ditemukan pada lisosom
t
J
($) :,$n$rya:
. TnErang
g dari sel-sel yang khas, meliputi hialuronidase (yang dapat
mencema filamen proteoglikan jaringan) dan enzinr pro-
E

|
t )
teolitik yang sangat kuat (yang dapat mencema protein).
Enzim ini memainkan peranan penting sehingga memung-
kinkan sperma untuk memasuki ovum dan membuahinya.
I I
- Ekor sperma, yang disebut flagelum, memrliki tiga
GAMBAR 8O-3. Pembelahan sel selama spermatogenesis. Sela-
ma perkembangan embrio, sel germinal primordial bermigrasi ke komponen utama: (1) kerangka pusat yang dibentuk dari
testis tempat sel tersebut berubah menjadi sDermatogonia. Pada I 1 mikrotubulus, yang secara keseluruhan disebut akso-
saat pubeftas (biasanya 12 sampai 14 tahun setelah kelahiran), nema-struktur tersebut serupa dengan struktur silia yang
spermatogonia berprolif ersi cepat melalui mitosis. Sebagian meng-
terdapat pada permukaan sel tipe lain yang telah dijelas-
alami meiosis menjadi spermatosit primer dan berlanjut ke pem-
belahan meiosis I menjadi spermatosit sekunder. Setelah melalui kan di Bab 2; (2) membran sel tipis yang menutupi ak-
tahap pembelahan meiosis ll, spermatosit sekunder menghasil- sonema; dan (3) sekelompok mitokondria yang mengeli-
kan spermatid, yang berdiferensiasi menjadi spermatozoa. lingi aksonema di bagian proksimal ekor (yang disebut
badan ekor),
Gerakan maju-mundur ekor (gerakan flagela) membe-
kemudian menjadi sebuah sperma jantan, dan kromo- rikan motilitas pada sperma. Gerakan ini disebabkan oleh
som X wanita menuju spermatid lain yang akan menjadi gerakan meluncur longitudinal secara ritmis di antara tu-
sperma betina. Jenis kelamin anak ditentukan oleh kedua buius posterior dan anterior yang membentuk aksonetna.
jenis sperma tersebut yang membuahi ovum. Hal ini akan Energi untuk proses ini disuplai dalam bentuk adenosin
dijelaskan lebih lanjut di Bab 82. trifosfat yang disintesis oleh mitokondria di badan ekor.
Sperma yang normal bergerak dalam medium cair
Pembeniukon Spermo. Ketika spermatid diben- dengan kecepatan 1 sampai 4 mm/menit. Kecepatan ini
tuk pertama kali, spermatid tetap memiliki sifat-sifat yang akan memungkinkan sperma untuk bergerak melalui trak-
lazim dari sel-sel epiteloid, tetapi spermatid tersebut se- tus genitalia wanita untuk mencapai ovum.
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Ketenjar pineal) 1 051

Faktor-Faktor Hormonat yang pematangan. Sel-sel Sertoli dan epitel epididimis menye-
Merangsang Spermatogenesis kresikan suatu cairan nutrisi khusus yang diejakulasikan
Kita akan membahas peran hormon-hormon dalam repro- bersama dengan sperma. Cairan ini mengandung hormon
duksi kemudian, tetapi pada kesempatan ini, marilah kita (meliputi testosteron dan estrogen), enzim-enzim, dan
mempertahankan bahwa beberapa hormon memainkan zat nutrisi khusus yang sangat penting untuk pematangan
peranan yang penting dalam spermatogenesis. Beberapa sperrna.
diantaranya adalah sebagai berikut;
Fisiologi Spermo yong Mqtong. Sperma.normal
| . Testos teron, yangdisekresi oleh s e l-s el Ley dig yang
yang motil dan infertil, mampu menggerakan flagel me-
terletak di interstisium testis, penting bagi pertum-
lalui medium cair dengan kecepatan kira-kira 1 sampai
buhan dan pembelahan sel-sel germinal testis, yang
4 mm/menit. Aktivitas sperrna sangat meningkat dalam
merupakan tahap pertama pembentukan sperma.
suatu medium yang netral dan sedikit basa, sepeti yang
2. Luteinizing hormone, yang disekresi oleh kelenjar
terdapat dalam semen yang diejakulasi, namun sangat
hipofisis anterior, merangsang sel-sel Leydig un-
menurun dalam medium yang sedikit asam. Suatu me-
tuk menyekresi testosteron.
dium yang sangat asam dapat mematikan sperma dengan
3. Hormon perangsang-folikel (FSH), yang juga
cepat.
disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior,
Aktivitas sperrna meningkat dengan nyata bersama-
merangsang sel-sel Seftoli; tanpa rangsangan ini,
pengubahan spermatid menjadi spenna (proses
an dengan peningkatan suhu, namun kecepatan meta-
bolismenya juga ikut meningkat, sehingga umur sperma
spermiogenesis) tidak akan terjadi.
berkurang. Walaupun sperrna dapat hidup selama bebe-
4. Estrogen, yang dibentuk dari testosteron oleh sel-
rapa minggu dalam duktus genitalia testis pada keadaan
sel Sertoli ketika sel Sertoli dirangsang oleh hor-
' inaktif, harapan hidup sperma dalam ejakulaf di traktus
mon perangsang-folikel, mungkin juga penting
genitalia wanita hanya I sampai 2 hari.
untuk spermiogenesis.
5. Hormon pertumbuhan (dan sebagian besar hor-
mon tubuh lainnya) diperlukan untuk mengatur Fungsi Vesikula Seminalis
latar belakang fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara spesifik meningkatkan pem- Setiap vesikula seminalis merupakan tubulus berlcikus-lo-
belahan awal spermatogonia itu sendiri; bila tidak kus dan berkelok-kelok, yang dilapisi oleh epitel sekreto-
terdapat hormon peftumbuhan, seperti pada dwar- ris yang menyekresi bahan-bahan mukus yang mengan-
fi sme hipofi sis, spermatogenesis sangat berkurang dung banyaky'uktosa, asam sitrat, dan zatnutrisi lainnya,
atau tidak ada sama sekali sehingga menyebabkan dan sejumlah besar prostaglandin danfibrinogen. Selama
infer-tilitas. proses emisi/pengisian dan ejakulasi, setiap vesikula se-
minalis mengeluarkan isinya ke dalarn duktus ejakulatori-
us sesaat setelah vas deferens mengeluarkan sperma. Hal
Pematangan Sperma di Epididimis
ini sangat menambah jumlah semen yang diejakulasi, dan
Setelah terbentuk di tubulus seminiferus, sperma mem-
fruktosa setl:azat lain dalam cairan seminalis merupakan
butuhkan waktu beberapa hari untuk melewati tubulus
zat nutrisi yang dibutuhkan oleh sperrna yang diejakulasi-
epididimis yang panjangnya 6 meter. Sperma yang ber-
kan sampai salah satu sperrna tersebut membuahi ovum.
gerak dari tubulus seminiferus dan dari bagian awal epi-
Prostaglandin diyakini membantu proses pembuahan
didimidis merupakan sperma yang tidak motil, dan tidak
dengan dua cara: (l) bereaksi dengan mukus serviks wa-
dapat membuahi ovum. Akan tetapi, setelah spema be-
nita sehingga serviks lebih dapat menerima pergerakan
rada dalam epididimis selama 18 sampai 24 jam, sperma
sperna, dan (2) mungkin menyebabkan kontraksi peris-
memiliki kemampuan motilitas, walaupun beberapa inhi-
taltik balik dalam uterus dan tuba fallopii untuk meng-
bitor protein dalam cairan epididimidis masih mencegah
gerakkan sperrna ejakulat mencapai ovarium (beberapa
motilitas akhir sampai setelah ejakulasi.
sperrna mencapai ujung atas tuba fallopii dalam waktu 5
Penyim ponon Sperm o. Dua testis orang dewasa mem- menit).
bentuk sperrna dengan jumlah mencapai 120 jutaper hari.
Sejumlah kecil sperma-sperma ini dapat disimpan di epidi- Fungsi Kelenjar Prostat
dimis, namun sebagian besar disimpan di vas deferens.
Sperma tersebut dapat tetap disimpan sehingga fertilitas- Kelenjar prostat menyekesi cairan encer, seperti susu,
nya dapat dipertahankan paling tidak selama sebulan.se- yang mengandung kalsium, ion sitrat, ion fosfat, enzim
lama waktu tersebut, sperrna-sperrna itu dijaga pada ke- pembekuan, dan profibrinolisin. Selama pengisian, simpai
adaan yang sangat inaktifoleh berbagai zat inhibitor yang kelenjar prostat berkontraksi sejalan dengan kontraksi vas
terdapat dalam sekresi duktus. Sebaliknya, pada aktivitas deferens sehingga cairan encer seperti susu yang dikeluar-
seksual dan ejakulasi yang tinggi, penyimpanan dapat kan oleh kelenjar prostat menambah jumlah semen lebih
berlangsung tidak lebih dari beberapa hari. banyak lagi. Sifat cairan prostat yang sedikit basa mungkin
Setelah ejakulasi, sperma menjadi motil, dan juga penting untuk keberhasilan fertilisasi ovum, karena cairan
mampu untuk membuahi olum, suatu proses yang disebut vas deferens relatif asam akibat adanya asam sitrat dan
-
1052 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

hasil akhir metabolisme sperrna, dan sebagai akibatnya, waktu I sampai 10 jam. Beberapa perubahan yang diya-
akan menghambat ferlilisasi sperma. Selain itu, sekret va- kini terjadi adalah sebagai berikut:
gina bersifat asam (dengan pH 3,5 sampai 4,0). Sperma
1. Getah uterus dan tuba fallopii mencuci bersih ber-
tidak dapat bergerak optimal sampai pH sekitamya me-
macam-macam faktor penghambat yang menekan
ningkat menjadi sekitar 6,0 sampai 6,5. Akibatnya, cairan
aktivitas sperrna di dalam duktus genitalia pria.
prostat yang sedikit basa mungkin dapat menetralkan sifat
2. Sementara spermatozoa tetap tinggal di dalam
asam cairan seminalis lainnya selama ejakulasi; dan juga
cairan duktus genitalia pria, spermatozoa secara
meningkatkan motilitas dan fertilitas sperma.
terus menerus tetpapar dengan banyak'vesikel
yang mengapung dari tubulus seminiferus, yang
Semen mengandung sejumlah besar kolesterol. Koles-
terol ini terus menerus diberikan ke membran sel
Semen, yang diejakulasikan selama aktivitas seksual pria, yang menutupi akrosom sperrna, yang akan mem-
terdiri atas cairan dan sperrna yang berasal dari vas defe- perkuat membran sel dan mencegah pelepasan
rens (kira-kira l0 persen dari keseluruhan semen), cairan enzim. Setelah ejakulasi, sperrna yang terdapat di
vesikula seminalis (hampir 60 persen), cairan kelenjar dalam vagina berenang menjauhi vesikel-vesikel
prostat ftira-kira 30 persen), dan sejumlah kecil cairan kolesterol menuju rongga uterus, dan secara ber-
kelenjar mukosa, terutama kelenjar bulbouretra. Jadi, angsur-angsur sperrna kehilangan sebagian besar
bagian terbesar semen adalah cairan vesikula seminalis, kelebihan kolesterolnya dalam waktu beberapa
yang merupakan cairan terakhir yang diejakulasikan dan jam kemudian. Sementara itu, membran di bagian
berfungsi untuk mendorong sperrna melalui duktus ejaku- kepala sperrna (akrosom) menjadi lebih lemah.
latorius dan uretra. 3. Membran sperma juga menjadi jauh lebih permea-
pHrata-rata campuran semen sekitar 7,5. Cairan pros- bel terhadap ion kalsium, sehingga sekarang ion
tat yang bersifat basa lebih menetralkan keasaman yang kalsium memasuki sperrna dalam jumlah banyak
ringan dari bagian semen lainnya. Cairan prostat membuat dan mengubah aktivitas flagel, dan menimbulkan
semen terlihat seperti susu, sementaracairan dari vesikula suatu gerakan cambuk yang kuat pada sperma
seminalis dan kelenjar mukosa membuat semen menja- yang berlawanan dengan gerakan sebelumnya,
di agak kental. Selain itu, enzim pembekuan dari cairan yang lemah dan bergelombang. Selain itu, ion-ion
prostat menyebabkan fibrinogen cairan vesikula seminalis kalsium menyebabkan perubahan-perubahan di
membentuk koagulum fibrin yang lemah, yang menahan dalam membran sel yang menutupi bagian ujung
semen di daerah vagina yang lebih dalam, tempat serviks akrosom, dan membuat akrosom dapat melepas-
uterus berada. Koagulum kemudian dilarutkan 15 sampai kan enzimnya dengan cepat dan mudah sewaktu
30 menit kemudian karena terjadinya lisis oleh fibrinoli- sperrna menembus massa sel granulosa yang me-
sin yang dibentuk dari profibrinolisin prostat. Pada menit ngelilingi ovum, dan bahkan lebih dari itu, sewaktu
pertama setelah ejakulasi, sperrna masih relatif tidak ber- spefina mencoba untuk menembus zona pelusida
gerak, yang mungkin disebabkan oleh viskositas koagu- ovum itu sendiri.
lum. Sewaktu koagulum dilarutkan, sperrna secara simul-
tan menjadi sangat motil. Jadi, berbagai perubahan terjadi selama proses kapasi-
Walapun sperma dapat hidup selama beberapa minggu tasi. Tanpa kapasitasi ini, sperma tidak dapat masuk ke da-
dalam duktus genitalia pria, begitu sperrna dieiakulasikan lam bagian dalam ovum untuk menimbulkan fertilisasi.
ke dalam semen, jangka waktu hidup maksimal sperma ha-
nya24 sampai 48 jam pada suhu tubuh. Akan tetapi, pada Enzim-Enzim Akrosom, ..Reaksi Akrosomrtt
suhu yang lebih rendah, semen dapat disimpan untuk be- dan Penetrasi Ovum
berapa minggu; dan ketika dibekukan pada suhu di bawah
Enzim hialuronidase dan enzim proteolitik disimpan da-
-100'C, sperma dapat disimpan sampai bertahun-tahun.
lam jumlah besar di dalam akrosom sperma. Hialuronida-
se mendepolimerisasikan polimer-polimer asam hialuro-

"Kapasitasitt Spermatozoa-Membuat nat di dalam semen antar sel yang menahan sel granulosa
Spermatozoa dapat Menembus Ovum ovarium bersama-sam a. Enzim-enzim proteolitik mencer-
Walaupun spermatozoa dianggap menjadi "matang" saat nakan protein dalam elemen-elemen dasar jaringan yang
spermatozoa meninggalkan epididimis, aktivitas sperma- masih menempel pada ovum.
tozoa diatur oleh berbagai faktor penghambat yang dise- Saat ovum dikeluarkan dari folikel ovarium ke da-
kresikan oleh epitel-epitel duktus genitalia. Oleh karena lam tuba fallopii, ovum masih membawa serta sejumlah
itu, saat spermatozoa pertama kali dikeluarkan di dalam lapisan sel granulosa. Sebelum satu sperma dapat mem-
semen, spermatozoa tidak dapat melaksanakan fungsinya buahi ovum, sperma harus melarutkan lapisan sel granu-
dalam membuahi ovum. Akan tetapi, sewaktu berhubung- losa tersebut, dan kemudian harus betpenetrasi menembus
an dengan cairan dari traktus genitalia wanita, terjadi ber- selubung tebal dari ovum itu sendiri, yailu zona pelusida.
bagai perubahan yang mengaktifkan sperrna untuk proses Untuk tercapainya tujuan tersebut, enzim-enzim yang
akhir fertilisasi. Kumpulan perubahan ini disebut kapasi- tersimpan di akrosom mulai dilepaskan. Diyakini bahwa
tasi spermatozoa. Kapasitasi ini biasanya membutuhkan hialuronidase yang terdapat di antara enzim-enzim ini
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar pineal) 1 053

terutama penting untuk membuka jalan di antara sel-sel


granulosa sehingga sperrna dapat mencapai o'"um.
Saat sperma mencapai zona pelusida ovum, mem-
bran anterior sperrna berikatan secara khusus dengan pro- Y-Y,a? ffi
tein reseptor di zona pelusida. Kemudian, dengan cepat,
r
seluruh akrosom melarut dan semua enzim akrosom dile- g

paskan. Dalam waktu beberapa menit, enzim-enzim terse- u


E
but membuka suatu jalur penetrasi untuk masuknya kepa-
la sperma melewati zona pelusida ke bagian dalam ovum. I
T
{
Dalam waktu 30 menit selanjutnya, membran sel kepala f,

sperma dan oosit bersatu satu sama lain untuk membenfuk i


c
sebuah sel tunggal. Pada saat yang sama, materi genetik A

sperTna dan oosit bergabung untuk membentuk suatu ge.


nom sel yang baru, yang mengandung kromosom dan gen
f I

dengan jumlah yang sama yang berasal dari ibu dan ayah. GAMBAR 80-5. Sperma infertit abnormat, dibandingkan dengan
Proses ini disebutfertilisasi kemudian embrio mulai ber- sperma normal di sebelah kanan.
kembang, seperti yang dijelaskan di Bab 82.

Mengopo Honyo Sotu Spermo yong Mosuk ke Kriptorkidisme


dolom Oosil? Dengan banyaknya sperma yang ada, Kriptorkidisme berarti gagalnya sebuah testis turun
mengapa hanya satu yang masuk ke dalam oosit? Ala- dari abdomen ke dalam skrotum pada waktu atau seki-
sannya belum diketahui seluruhnya, namun dalam waktu tar waktu kelahiran bayi. Selama perkembangan janin
beberapa menit setelah sperTna yang pertama melakukan pria, testis berasal dari tonjolan genttal (genital ridges)
penetrasi ke zona pelusida ovum, ion kalsium berdifusi ke di abdomen. Akan tetapi, kira-kira 3 minggu sampai I
bulan sebelum kelahiran bayi, testis turun secara normal
dalam melalui membran oosit dan menyebabkan banyak
melalui kanalis inguinalis ke dalam skrotum. Kadang-
granula kortikal dilepaskan melalui eksositosis dari oosit
kadang, penurunan ini tidak terjadi sama sekali atau.ter-
ke dalam ruang perivitelina. Granula-granula ini mengan- jadi sebagian, sehingga salah satu atau kedua testis tetap
dung zatyang dapaL menembus semua bagian zona pelu- berada di abdomen, kanalis inguinalis, atau di tempat
sida dan mencegah pengikatan sperrna yang lain dan lain sepanjang j alur penurunannya.
granula tersebut bahkan menyebabkan sperrna yang sudah ' Testis yang tetap berada di dalam rongga abdomen
berikatan menjadi jatuh. Jadi, hampir tidak lebih dari satu sepanjang hidupnya tidak mempunyai kemampuan un-
sperrna yang masuk ke dalam oosit selama fertilisasi. tuk membentuk sperma. Epitel tubulus akan berdegene-
rasi, dan hanya meninggalkan struktur interstisial testis.
Muncul anggapan bahwa suhu dalam abdomen yang
Spermatogenesis Abnormal hanya beberapa derajat lebih tinggi dari suhu skrotum,
dan Fdrtilitas Pria bahkan sudah cukup untuk menyebabkan degenerasi
epitel tubulus dan, sebagai akibatnya, timbul sterilitas,
Epitel tubulus seminiferus dapat dihancurkan oleh se- walaupun hal ini masih belum pasti. Meskipun demiki-
jumlah penyakit. Contohnya, orkitis bilateral testis aki- an, karena alasan tersebut, tindakan operasi untuk mere-
bat parotitis menyebabkan sterilitas pada sejumlah pria lokasi testis yang mengalami kriptorkidisme dari rongga
yang terkena. Sebagian bayi priajuga lahir dengan epi- abdomen ke dalam skrotum sering dilakukan sebelum
tel tubulus yang berdegenerasi akibat striktur di duktus awal masa seksual dewasa pada anak pria yang menga-
genitalia atau akibat atrnormalitas lainnya. Akhirnya, lami kegagalan penurunan testis.
penyebab sterilitas lain, yang biasanya berlangsung se- Sekresi testosteron oleh testis janin itu sendiri me-
mentara, adalah suhu testis yang berlebihan. rupakan stimulus normal yang menyebabkan testis tu-
run ke dalam skrotum dari abdomen. Oleh karenanya,
Pengoruh Suhu podo Spermologenesis. pening- banyak contoh kriptorkidisme yang disebabkan oleh
katan suhu pada testis dapat mencegah spermatogenesis kelainan pembentukan testis yang tidak-mampu untuk
dengan menyebabkan degenerasi sebagian besar sel-sel menyekresi cukup testosteron. Tindakan operasi untuk
tubulus seminiferus selain spermatogonia. Sering di- kriptorkidisme pada pasien ini sepertinya tidak berhasil
nyatakan bahwa alasan testis terletak di dalam kantung dengan baik.
skrotum adalah untuk mempeftahankan suhu kelen-
jar ini di bawah suhu tubuh, walaupun biasanya hanya Pengoruh Jumloh Spermo Terhodop Fertililos.
sekitar 2oC di bawah suhu bagian dalam tubuh. Pada Jumlah semen yang biasanya diejakutasikan pada setiap
cuaca yang dingin, refleks skrotum menyebabkan otot- koitus rata-rata sekitar 3,5 mililiter, dan setiap mililiter
otot skrotum berkontraksi, dan menarik testis mendekati semen mengandung rata-rata 120 luta sperma, walaupun
tubuh untuk mempertahankan perbedaan 2o suhu terse- bahkan pada pria "normal" jumlah'ini dapat bervariasi
but. Jadi, skotum secara teoritis bekerja sebagai suatu dari 35 juta sampai 200 juta. Hal ini beraiti bahwa rata-
mekanisme pendingin bagi testis (tetapi sebagai suatu rata total dari 400juta sperma biasanya terdapat di bebe-
p e ngatur pendinginan), yang tanpanya spermatogenesis rapa mililiter ejakulat di setiap ejakulasi. Ketika jumlah
dapat menjadi berkurang selama cuaca panas. sperma dalam setiap milimiter turun kira-kira di bawah
1 054 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

20.j uta, orang tersebut sepertinya mengalami inf'ertilitas. sedang dilakukan, dapat memulai terjadinya aksi seksual
Sehingga, walaupun hanya satu spermayang diperlukan pria, dan menyebabkan ejakulasi. Bahkan, emisi nokturnal
untuk membu.ahi ovum, dengan alasan yang belum di- selama mimpi terjadi pada banyak pria selama beberapa
mengerti, ejakulasi biasanya harus mengandung sejum- tahap kehidupan seksual, terutama pada usia remaja.
sperma agar hanya satu spenna yang membuahi
nH:- lnlegrosi Aksi Seksuol Prio di Medulo Spinolis.
Pengoruh Morlologi dqn Motililos Spermo Ter- Walaupun faktor-faktor psikis biasanya berperan penting
hodop Ferlilitos. Kadang-kadang orang memiliki pada aksi seksual pria dan dapat memacu atau mengham-
jumlah sperma yang normal tetapi tetap infertil. Bila hal batnya, fungsi otak mungkin tidak terlalu penting dalam
ini ter.jadi, kadang-kadang ditemui separuh dari jumlah peranan tersebut, karena rangsangan genital yang sesuai
sperma yang memiliki kelainan fisik, seperti memiliki dapat menyebabkan ejakulasi pada beberapa hewan dan
dua kepala, bentuk kepala yang tidak normal, atau ekor terkadang pada manusia setelah medula spinalisnya dipo-
yang tidak normal, seperli yang tampak pada Gambar tong di atas daerah lumbal. Aksi seksual pria dihasilkan
80-5. Pada saat yang lain, sperma terlihat normal secara
dari mekanisme refleks yang sudah terintegrasi di medula
. struktural, tetapi dengan alasan yang tidak dimengerti,
spinalis sakralis dan medula spinalis lumbalis, dan me-
sperma tersebut seluruhnya tidak motil atau relatif tidak
motil. Bilamana sebagian besar sperma secara morfo- kanisme ini dapat dirangsang baik oleh rangsangan psikis
logis mengalami kelainan atau tidak motil, maka orang dari otak atau rangsangan seksual yang nyata dari organ-
tersebut agaknya inferlil, rvalaupun sisa sperma lainnya organ seksual, tetapi biasanya berupa kombinasi dari ke-
terlihat normal. duanya.

Aksi Seksual Pria Tahap-Tahap Aksi Seksual Pria


Ereksi Penis-Peron Sorof Porosimpotis. Erek-
Rangsangan Saraf untuk
si penis merupakan pengaruh pefiama dari rangsangan
Kinerja Aksi Seksual Pria seksual pria, dan derajat ereksi sebanding dengan derajat
rangsangan, baik rangsangan psikis atau fisik. Ereksi dise-
Sumber sinyal saraf sensoris yang paling penting untuk
babkan oleh impuls saraf parasimpatis yang menjalar dari
memulai aksi seksual pria adalah glans penis. Glans pe-
nis mengandung sistem organ-akhir sensorik yang sangat bagian sakral medula spinalis melalui saraf-saraf pelvis
ke penis. Berlawanan dengan sebagian besar serabut saraf
sensitif yang meneruskan modalitas sensasi khusus yang
parasimpatis lainnya, serabut parasimpatis ini diyakini
disebut sensasi seksual ke dalam sistem sarafpusat. Aksi
gesekan meluncur pada hubungan seksual terhadap glans
melepaskan nitric oxide dan/atau vasoactive intestinal
penis merangsang organ-akhir sensoris, dan sinyal sensasi
peptide selain asetilkolin. Nitric oxide terulama melebar-
seksual selanjutnya menjalar melalui saraf pudendus, ke-
kan arteri-afieri penis, dan juga merelaksasi jalinan tra-
mudian melalui pleksus sakralis ke dalam bagian sakral bekula serabut otot polos di jaringan erektil dari korpus
kavernosa dan korpus spongiosum dalam batang penis.
dari medula spinalis, dan akhirnya dari medula sampai ke
seperli yang ditunjukkan di Gambar 80-6.
daerah yang belum diidentifikasi dari otak.
Impuls dapat juga masuk ke medula spinalis dari dae- Jaringan erektil ini terdiri atas sinusoid-sinusoid ka-
rah yang berdekatan dengan penis untuk membantu me- vernosa yang lebar, yang normalnya tidak terisi penuh
dengan darah namun menjadi sangat berdilatasi saat da-
rangsang aksi seksual. Contohnya, rangsangan pada epitel
rah arteri mengalir dengan cepat ke dalamnya sementara
anus, skrotum, dan struktur perineum secara umum da-
sebagian aliran vena dibendung. Selain itu, badan erektil,
pat mengirim sinyal ke medula yang akan meningkatkan
terutama kedua korpus kavemosa, dikelilingi oleh lapisan
sensasi seksual. Sensasi seksual bahkan dapat berasal dari
fibrosa yang kuat; oleh karena itu, tekanan yang tinggi
struktur internal, seperti di area uretra, kandung kemih,
prostat, vesikula seminalis, testis, dan vas deferens. Bah-
di dalam sinusoid menyebabkan penggembungan jaring-
an erektil sehingga penis menjadi keras dan memanjang.
kan, salah satu penyebab dari "dorongan seksual" adalah
Fenomena ini disebut ereksl.
pengisian organ seksual dengan sekret. Infeksi ringan dan
inflamasi pada organ seksual ini kadang-kadang menye-
babkan hasrat seksual yang terus menerus, dan beberapa
obat "afrodisiak," seperti cantharidin, m eningkatkan has-
rat seksual dengan mengiritasi kandung kemih dan muko-
sa uretra, yang akan menginduksi inflamasi dan kongesti Fasia penis
vaskular. profunda

Korpus
Unsur Psikis Rongsongon Seksuol Prio. Rangsang- kavernosum
an psikis yang sesuai dapat sangat meningkatkan kemam-
puan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual. Hanya
dengan memikirkan pikiran-pikiran seksual atau bahkan
hanya dengan mengkhayalkan bahwa hubungan seksual GAMBAR 8O-6. Jaringan erektil penis.
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal pria (dan Fungsi Ketenjar pineal) ' 1055

Lubrikosi, Suotu Fungsi Porosimpolis. Selama rang- kavernosus yang menekan dasar jaringan erektil penis.
sangan seksual, impuls parasimpatis, selain meningkatkan Kedua pengaruh ini menyebabkan peningkatan tekanan
ereksi, menyebabkan kelenjar uretra dan kelenjar bulbo- ritmis seperli gelombang di kedua jaringan erektil penis
uretra menyekresi lendir. Lendir ini rnengalir melalui ure- dan di duktus genital serta uretra, yang ,,mengejakulasi-
tra selama hubungan seksual untuk membantu terjadinya 'kan" semen dari
uretra ke luar. Proses akhir ini disebut
lubrikasi selama koitus. Akan tetapi, kebanyakan iubrikasi ejakulasi. Pada waktu yang sama, kontraksi berirama dari
selama koitus lebih dihasilkan oleh organ kelamin wanita otot pelvis dan bahkan beberapa otot penyangga tubuh
daripada oleh pria. Tanpa lubrikasi yang memuaskan, aksi menyebabkan gerakan mendorong dari pelvis dan penis,
seksual priajarang berhasil dengan baik karena hubungan yang juga membantu mengalirkan semen ke bagian terda-
seksual dengan lubrikasi yang tidak cukup menyebabkan lam vagina dan mungkin bahkan sedikit ke dalam serviks
gangguan dan nyeri yang bersifat lebih menghambat dari- uterus.
pada merangsang sensasi seksual. Keseluruhan periode emisi dan ejakulasi ini disebrit
orgasme pria. Pada akhir proses tersebut, gairah seksual
Emisi don Ejokulosi-Fungsi Sorof Simpotis. Emisi pria menghilang hampir sepenuhnya dalam waktu 1 sam-
dan ejakulasi adalah puncak dari aksi seksual pria. Keti- pai 2 menit, dan ereksi menghilang, suatu proses yang
ka rangsangan seksual menjadi amat kuat, pusat refleks disebut resolusi.
medula spinalis mulai melepas impuls simpatis yang me-
ninggalkan medula pada segmen T-12 sampai L-2 dan
berjalan ke organ genital melalui pleksus hipogastrik dan Testosteron dan Hormon
pleksus saraf simpatis pelvis untuk mengawali emisi, awal Kelamin Pria Lainnya
dari ejakulasi.
Emisi dimulai dengan kontraksi vas deferens dan am- Sekresi, Metabolisme,
pula yang menyebabkan keluarnya sperma ke dalam uretra dan Sifat Kimia Hormon Kelamin pria
interna. Kemudian, kontraksi otot yang melapisi kelenjar
prostat yang diikuti dengan kontraksi vesikula seminalis, Sekresi Testosteron oleh Sel-Sel lnterslisiol Leydig
akan mengeluarkan cairan prostat dan cairan seminalis di dolom Testis. Testis menyekresi beberapa hormon
ke dalam uretra juga, yang akan mendorong sperma lebih kelamin pria, yang secara keseluruhan disebut anclrogen,
jauh. Semua cairan ini bercampur di uretra intema dengan meliputi testosteron, dihidrotestosteron dan androstenedi-
mukus yang telah disekesi oleh kelenjar bulbouretra un- on. Testosteron jumlahnya lebih banyak dari yang lainnya
tuk membentuk semen. Proses yang berlangsung sampai sehingga dapat dianggap sebagai hormon testis yang pen-
saat ini disebut ezrsl. ting, walaupun kita akan mengetahui, banyak testosteron
Pengisian uretra interna dengan semen mengeluarkan yang akhimya diubah menjadi hormon dihidrotestosteron
sinyal sensoris yang dihantarkan melalui nervus puden- yang lebih aktif di jaringan sasaran.
dus ke regio sakral medula spinalis, yang menimbulkan Testosteron dibentuk oleh sel.-sel interstisial Leydig,
rasa penuh yang mendadak di organ genitalia interna. Se- yang terletak di celah-celah antar tubulus seminiferus dan
lain itu, sinyal sensoris ini lebih jauh lagi membangkitkan kira-kira merupakan 20oh massa testis dewasa, seperti
kontraksi ritmis dari organ genitalia intema dan menye- yang tampak pada Gambar 80-7. Sel-sel Leydig hampir ti-
babkan kontraksi otot-otot iskhiokavernosus dan bulbo- dak ditemukan di testis pada masa kanak-kanak, sewaktu
testis hampir tidak menyekresi testosteron, tetapi hormon
tersebut terdapat dalam jumlah yang banyak pada bayi
pria yang baru lahir dan juga pada pria dewasa setelah
pubertas; pada kedua masa tersebut, testis menyekresi
t,w;* sejumlah besar testosteron. Lebih lanjut lagi, ketika tu-
'u Wj sel interstisial mor berkembang dari sel-sel interstisial Leydig, sejum-
Leydig lah besar testosteron disekresikan. Akhirnya, ketika epitel
geminatir.um testis mengalami kerusakan akibat terapi
Pembuluh
darah dengan sinar-X atau oleh pemanasan yang berlebihan,
sel-sel Leydig yang tidak begitu mudah rusak, sering kali-
Fibroblas terus membenfuk testosteron.

Sekresi Androgen diTempol Lqin dolom Tubuh.


Istilah "androgen" berarti hormon steroid apa pun yang
memiliki efek maskulinisasi, termasuk testosteron itu
pitel sendiri; androgen.juga mencakup hormon kelamin pria
germinal yang dibentuk di tempat lain selain testis. Contohnya,
kelenjar adrenal menyekresi paling tidak lirna hormon
androgen yang berbeda, walaupun aktivitas maskulini-
GAMBAR 80-7. Sel-sel interstisiat Leydig, yaitu set yang menye- sasi total dari semua hormon ini normalnya sangat kecil
kresikan testosteron, berada di interstisium di antara tubuluis (kurang dari 5 persen dari seluruh aktivitas pada pria cle-
seminiferus. wasa) sehingga pada wanita sekalipun, hormon-hormon
1 056 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Pembenlukon Eslrogen podo Prio. Selain testos-


teron, sejumlah kecil estrogen dibentuk pada pria (kira-
OH kira seperlima dari jumlah estrogen pada wanita yang
tidak hamil), dan jumlah estrogen yang cukup dapat di-
temukan dalam urin pria. Sumber estrogen yang pasti
pada pria masih belum jelas, tetapi diketahui hal-hal be-
rikut ini: (l) konsentrasi estrogen dalam cairan tubulus
seminiferus cukup tinggi dan kemungkinan memainkan
peranan yang penting dalam spermiogenesis. Estrogen
Testosteron ini diyakini dibentuk oleh sel-sel Sertoli dengan meng-
ubah testosteron menjadi estradiol. (2) Estrogen dengan
jumlah yang lebih besar dibentuk dari testbsteron dan
androstanediol di jaringan tubuh yang lain, terutama
Dihidrotestosteron
hati, yang mungkin mencapai 80% dari total pembentuk-
GAMBAR 80-8. Iesfoste ron dan di hidrotestosteron. an estrogen pada pria.

tersebut tidak menyebabkan sifat maskulinisasi, kecuali Fungsi Testosteron


menyebabkan pertumbuhan rambut pubis dan aksila.
Tetapi bila timbul tumor'adrenal dari sel-sel penghasil- Pada umumnya, testosteron bertanggung jawab terhadap
androgen adrenal, jumlah hormon androgen dapat men-
berbagai sifat maskulinisasi tubuh. Bahkan selama kehi-
jadi sangat banyak sehingga dapat menyebabkan semua
dupan janin, testis sudah distimulasi oleh gonadotropin
sifat seksual sekunder pria terbentuk bahkan pada wani-
ta. Pengaruh tersebut telah dibahas sehubungan dengan
korionik (HCG) dari plasenta untuk membentuk sejum-
sindrom adrenogenital di Bab 7'7 .
lah testosteron sepanjang periode perkembangan janin
Pada kasus yang jarang, sisa sel-sel embrionik di dan selama 10 minggu atau lebih setelah kelahiran; ke-
ovarium dapat berkembang menjadi suatu tumor yang mudian setelah itu, pada dasarnya tidak ada testosteron
menghasilkan jumlah androgen yang berlebihan pada yang dihasilkan selama masa kanak-kanak sampai si anak
wanita; salah satu tumor tersebut adalah arrhenoblasto- kira-kira berusia 10 sampai 13 tahun. Kemudian produksi
ma. Ovaritm yang normal juga membentuk sejumlah testosteron meningkat dengan cepat akibat rangsangan
kecil androgen, tetapi androgen yang dihasilkan tersebut
hormon-hormon gonadotropin hipofisis anterior pada
tidak begitu penting.
awal puberlas dan berlangsung sepanjang masa kehidup-
Sifot Kimiowi Androgen. Semua androgen merupa- an seperti yang diperlihatkan pada Gambar 80-9, yang
kan senyawa steroid, yang struktur kimiawinya diperli- menurun dengan cepat di atas usia 50 tahun menjadi 20
hatkan pada Gambar 80-8 Dntvk testosteron dan dihidro- sampai 50 persen dari nilai puncak pada usia 80 tahun.
testosteron. Baik dalam testis.maupun dalam adrenal,
androgen dapat dibentuk baik dari kolesterol atau lang-
sung dari asetil koenzim A. Fungsi Testosteron
Selama Perkembangan Janin
Melobolisme Teslosleron. Setelah disekresi oleh
Testosteron mulai dibentuk oleh testis.janin laki-laki se-
testis, kira-kira 97 persen testosteron menjadi terikat
dengan albumin plasma secara longgar atau terikat lebih kitar minggu ke-7 masa embrional. Bahkan, salah satu
kuat dengan suatu beta globulin yang disebut sex hor- perbedaan fungsional utama antara kromosom seks pria
mone-binding globulin dan bersirkulasi di darah dalam dan wanita adalah bahwa kromosom pria menyebabkan
bentuk ini selama 30 menit sampai beberapa jam. Se- tonjolan genitalia baru yang berkembang menyekresi
lama bersirkulasi, testosteron tersebut dapat dihantarkan testosteron, sedangkan kromosom wanita menyebab-
ke jaringan atau dipecah meniadi produk inaktif yang kan tonjolan tersebut menyekresi esfogen. Penyuntikan
selanjutnya dieksresikan. sejumlah besar hormon kelamin pria pada hewan yang
Banyak testosteron yang terikat ke jaringan diubah
hamil menyebabkan perkembangan organ-organ seksual
di dalam sel jaringan menj adi dihidrotes t os teron, teruta-
jantan walaupun janin yang dikandungnya betina. Selain
ma di organ-organ target khusus seperti kelenjar prostat
pada pria dewasa dan genitalia eksterna padajanin laki- itu, pengangkatan testis pada janin pria yang masih muda
laki. Beberapa kerja testosteron bergantung pada peru- akan menyebabkan perkembangan organ seks wanita.
baha.n ini, sedangkan kerja yang lain tidak bergantung. Jadi, testosteron yang pertama kali disekresi oleh ton-
Fungsi intrasel testosteron akan dibahas di bab ini. jolan genitalia dan kemudian oleh testis janin bertang-
gung jawab terhadap perkembangan karakteristik tubuh
Pemecohon don Ekskresi Teslosleron. Testoste-
pria, meliputi pembentukan penis dan skrotum dan bukan
ron yang tidak terikat di jaringan dengan cepat diubah,
terutama oleh hati, menjadi androsteron dan dehidroepi- pembentukan klitoris dan vagina. Testosteron tersebut ju-
androsteron dan secara serentak dikonjugasikan sebagai ga menyebabkan pembentukan kelenjar prostat, vesiku-
glukuronida atau sulfat (terutama glukuronida). Semua- la seminalis, dan duktus genitalia pria, sementara pada
nya diekskresikan baik ke usus melalui kanalis biliaris waktu yang sama terjadi penekanan pembentukan organ
hati atau ke dalam urin melalui ginjal. genitalia wanita.
BAB 80 Fungsi Reproduksidan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar pinea| 1057

Fetus Neonatus Pubertas Dewasa Usia tua

J
=(!
o
100
g
gE 5,0
G
E
G
:s
6-
G€
'G
a9)
o z'7
\ c,
GAMBAR 80-9. Berbagai tahap-
an fungsi seksual pria yang ter-
6 ^- tr6
t1 50 .2
o
cermin oleh kadar testosteron
o
o {}
plasma rata-rata (garis abu-
abu) dan produksi sperma (ga-
ris hitam) pada berbagai usia.
F
th
CJ

a
fr
I t\
1L
T\
'9
6t
'E ft o
o.

(Dimodifikasi dari Griffin JF,


I
Wilson JD: The testis. ln: Bondy
PK, Rosenberg LE [eds]: Meta- Ke-1 Ke-2 Ke-34
Trimester
10 17 40 60 80
bolic Control and Disease, gth I Tahun
ed. Philadelphia: WB Saunders kehamilan .Lahrr
l- -
Co, 1980.)

Pengoruh Testosleron yong Menyebobkon Penu- Ke botq ko n. Testosteron mengurangi perlumbuhan ram-
runon Testis. Testis biasanya turun ke dalam skrotum se- but di bagian atas kepala; seorang pria yang tidak memi-
larna 2 sampai 3 bulan terakhir masa kehamilan, ketika liki testis yang berfungsi, tidak akan menjadi botak. Akan
testis menyekresi sejumlah testosteron yang cukup. Bila tetapi, banyak pria jantan tidak menjadi botak, karena
janin pria lahir disertai testis yang tidak turun tetapi testis- kebotakan merupakan akibat dari dua faktor: pertama,
nya normal, penyuntikan testosteron dapat menyebabkan latar belakang genetik untuk mengalami kebotakan dan
testis turun dengan car a y ang lazim bila kanal is in guinalis kedua, superimposisi dari latar belakang genetik ini, yaitu
cukup besar untuk dilalui testis. banyaknya hormon androgen. Wanita yang memiliki latar
Pemberian hormon gonadotropin, yang merangsang belakang yang sesuai dan yang menderita tumor androge-
sel-sel Leydig testis anak yang baru lahir untuk meng- nik dalam jangka waktu lama dapat menjadi botak dengan
hasilkan testosteron, dapat juga menyebabkan penurunan cara yang sama seperti yang terjadi pada pria.
testis. Jadi, rangsangan untuk turunnya testis adalah tes-
tosteron, yang kembali menandakan bahwa testosteron Pengoruh pqdo Suoro. Testosteron yang disekresi oleh
merupakan hormon yang penting untuk perkembangan testis atau disuntikkan ke dalam tubuh akan menimbulkan
seksual pria-selama masa kehidupan janin. hipertrofi mukosa laring dan pembesaran laring. pengaruh
terhadap suara pada awalnya secara relatif menjadi tidak
sinkron, "suara serak", namun secara berlahap berubah
Pengaruh Testosteron pada
menjadi suara orang dewasa maskulin yang khas.
Perkembangan Sifat Kelamin
Primer dan Sekunder Orang Dewasa Teslosieron Meningkotkon Ketebolon Kulil, don
Setelah pubertas, peningkatan sekresi testosteron menye- Dopot Memicu Perlumbuhon Akne. Testosteron
babkan penis, skrotum, dan testis membesar kira-kira meningkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dan me-
dblapan kali lipat sebelum mencapai usia 20 tahun. Se- ningkatkan kekasaran jaringan subkutan. Testosteron juga
lain itu, testosteron menyebabkan "sifat kelamin sekun- meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau mungkin
der" pria berkembang, dimulai saat pubertas dan berakhir semua kelenjar sebasea tubuh. Yang paling penting adalah
pada maturitas. Sifat seksual sekunder ini, selain organ kelebihan sekresi oleh kelenjar sebasea wajah, karena hal
seksual itu sendiri, membedakan pria dari wanita sebagai tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne
berikut. merupakan salah satu gambaran yang umum dari remaja
pria ketika tubuh pertama kali mengenali peningkatan
Pengoruh podo Dislribusi Rombut Tubuh. Tes-
sekresi testosteron. Setelah beberapa tahun sekresi testos-
tosteron menimbulkan pertumbuhan rambut (l) di atas
teron, kulit normalnya beradaptasi terhadap testosteron
pubis, (2) ke atas di sepanjang linea alba kadang-kadang
sedemikian rupa sehingga memungkinkan kulit tersebut
sampai ke umbilikus dan di atasnya, (3) pada wajah, (4)
mengatasi akne.
biasanya pada dada, dan (5) kurang sering pada bagian
tubuh yang lain; seperti punggung. Testosteron juga me- Testosleron Meningkotkon Pembenlukqn pro-
nyebabkan pertumbuhan rambut yang berlebih di bagian lein don Perkembongon Otot. Salah satu karakteris-
tubuh lainnya. tik pria yang terpenting adalah peningkatan perkembang-
1 058 U NIT XMndokrinologi dan Reproduksi

an otot yang mengikuti masa pubertas, rata-rata sekitar Selain itu, jumlah testosteron yang biasa disekresikan
50 persen massa otot pria meningkat melebihi massa otot oleh testis selama masa remaja dan dewasa awal bah-
wanita. Hal ini juga berhubungan dengan peningkatan kan akan meningkatkan kecepatan metabolisme sekitar 5
protein di bagian lain dari tubuh yang tidak berotot. Ba- sampai i 0 persen di atas nilai yang didapat bila testis tidak
nyak perubahan pada kulit juga disebabkan oleh penum- aktif. Peningkatan kecepatan metabolisme tersebut mung-
pukan protein di kulit, dan sebagian perubahan pada suara kin disebabkan'oleh pengaruh tidak langsung testosteron
juga disebabkan oleh fungsi anabolik protein testost€ron. terhadap anabolisme protein, peningkatan kuantitas pro-
Karena pengaruh testosteron dan androgen lain yang tein-terutamz sn2im-rnsningkatkan aktivitas semua sel.
sangat besar pada otot tubuh, androgen sintetik diguna-
kan secara luas oleh atlet untuk meningkatkan kinerja Pengoruh pqdo Sel Doroh Meroh. Ketika testoste-
otot mereka. Penggunaan ini sangat membahayakan ka- ron dalam jumlah normal disuntikkan pada orang dewasa
rena efek berbahaya yang panjang akibat kelebihan an- yang dikastrasi, jumlah sel-sel darah merah per milimeter
drogen, seperti yang akan kita bicarakan di Bab 84 dalam kubik meningkat 15 sampai 20 persen. Selain itu, rara-rata
hubungannya dengan fisiologi olahraga. Testosteron atau pria memiliki 700.000 sel-sel darah merah per milimeter
androgen sintetik kadang-kadang juga digunakan di usia kubik lebih banyak daripada rata-rata wanita. Perbedaan
tua sebagai "hormon peremajaan" untuk meningkatkan ini sebagian mungkin disebabkan oleh peningkatan ke-
kekuatan dan tenaga otot, namun hasilnya masih diperta- cepatan metabolisme yang terjadi setelah pemberian tes-
nyakan. tosteron dan bukan efek langsung testosteron terhadap
pembentukan sel-sel darah merah.
Tesiosleron Meningkoikon Molriks Tulong don
Menimbulkon Retensi Kolsium. Setelah terjadinya Pengoruh podo Elektrolit don Keseimbongon
peningkatan sirkulasi testosteron yang sangat besar pada Coiron. Seperti yang telah ditekankan diBab 77,banyak
sbat pubertas (atau setelah penyuntikan testosteron yang hormon steroid dapat meningkatkan reabsorpsi natrium di
lama), tulang menjadi lebih tebal dan mengendapkan se- tubulus distal ginjal. Testosteron juga memiliki pengaruh
jumlah besar garam kalsium tambahan. Jadi, testosteron tersebut tetapi hanya sedikit bila dibandingkan dengan
meningkatkan jumlah total matriks tulang dan menyebab- pengaruh mineralokortikoid adrenal. Meskipun demikian,
kan retensi kalsium. Peningkatan matriks tulang diyakini setelah pubertas, darah dan volume cairan ekstrasel pada
akibat dari fungsi anabolik protein umum testosteron dan pria meningkat dalam hubungannya dengan berat badan
pengendapan garam-garam kalsium sebagai respons ter- sebesar 5 sampai l0 persen.
hadap peningkatan protein.
Testosteron memberikan pengaruh khusus pada pang-
gul yang menyebabkan (l) penyempitan pintu atas pang- Mekanisme lntrasel Dasar
gul, (2) membuat panggul lebih panjang, (3) menyebab- dari Kerja Testosteron
kan panggul berbentuk terowongan dan bukan berbentuk
ovoid yang lebar seperti panggul wanita, dan (4) sangat Sebagian besar pengaruh testosteron pada dasarnya diha-
meningkatkan kekuatan seluruh panggul sebagai pena- silkan dari peningkatan kecepatan pembentukan protein
han beban. Bila tidak terdapat testosteron, panggul pria di sel sasaran. Hal ini telah dipelajari secara mendalam
berkembang menjadi panggul yang menyerupai panggul di kelenjar prostat, salah satu organ yang paling dipe-
wanita. ngaruhi oleh testosteron. Dalam kelenjar ini, testosteron
Karena kemampuan testosteron untuk meningkatkan memasuki sel prostat dalam wpktu beberapa menit se-
ukuran dan kekuatan tulang, testosteron sering digunakan telah disekresikan. Kemudian kebanyakan testosteron ini
oleh orang tua untuk mengobati osteoporosis. sering kali diubah, di bawah pengaruh enzim intrasel 5-
Bila sejumlah besar testosteron (atau androgen lain- q,-reduktase, menjadi dihidrotestosteron, dan zat ini lalu
nya) disekresi secara abnormal pada anak yang masih ber- berikatan dengan sebuah "protein reseptor" sitoplasma.
kembang, kecepatan pertumbuhan tulang meningkat de- Penggabungan ini bermigrasi ke nukleus, tempat terja-
ngan tajam, sehingga menyebabkan pertumbuhan tinggi dinya pengikatan dengan suatu protein dan menginduksi
total tubuh dengan cepat. Akan tetapi, testosteron juga transkripsi DNA-RNA. Dalam waktu 30 menit, RNA-po-
menyebabkan penyatuan epifisis tulang dengan batang tu- limerase telah menjadi aktif dan konsentrasi RNA mulai
lang pada usia muda. Oleh karena itu, meskipun pertum- meningkat di sel prostat; keadaan ini akan diikuti oleh
6uhan tulang menjadi cepat, penyatuan dini epifisis ini penambahan yang progresifdari protein sel. Setelah bebe-
mencegah orang tersebut tumbuh setinggi yang ia marnpu rapa hari, jumlah DNA di kelenjar prostat juga meningkat
tumbuh bila testosteron tidak disekresi sama sekali. Bah- dan bersama dengan itu juga terdapat.peningkatan jumlah
kan pada pria normal, tinggi badan akhir pada orang de- sel-sel prostat.
wasa sedikit berkurang daripada tinggi badan pria yang Testosteron merangsang pembentukan protein hampir
dikastrasi sebelum pubertas. di semua bagian tubuh, walaupun lebih spesifik mengenai
protein dijaringan atau organ "target" yang berperan pada
Testosieron Meningkotkon Metobolisme Bqsol. perkembangan ciri seksual primer dan sekunder pria.
Penyuntikan testosteron dalamjumlah besar dapat mening- Beberapa studi terkini menunjukkan bahwa testoste-
katkan kecepatan metabolisme basal sampai l5 persen, ron, seperti hormon steroid yang lain, dapat juga rne-
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar pineal) 1059

yang disebut hormon-hormon gonadotropin; (I) tuteini-


zing hormone (LH) dan (2) hormon perangsang-folikel
(FSH). Selanjutnya. LH merupakan rangsangan utama
untuk sekresi testosteron oleh testis, dan FSH terutama
merangsang spermatogenesis.

GnRH dan Pengaruhnya dalam


Meningkatkan Sekresi LH dan FSH
GnRH merupakan suatu peptida dengan l0 asam amino
yang disekresikan oleh neuron yang badan selnya terletak
di nukleus arkuata hipotalamus. Bagian ujung dari neu-
ron ini berakhir terutama di eminensia mediana hipotala-
mus, tempat neuron-neuron tersebut melepaskan GnRH
ke dalam sistem pembuluh porla hipotalamus-hipofisis.
GnRH kemudian diangkut ke kelenjar hipofisis anterior
dalam darah porta hipofisis dan merangsang pelepasan
duajenis gonadotropin, LH dan FSH.
GnRH disekresikan secara intermiten selama bebera-
pa menit setiap 1 sampai 3 jam. Intensitas perangsangan
hormon ini ditentukan dalam dua cara: (l) oleh frekuensi
siklus sekresi tersebut dan (2) oleh jurnlah GnRH yang
dilepaskan pada setiap siklus.
Sekresi LH oleh kelenjar hipofisis anrerior juga rne-
rupakan suatu siklus, yaitu sekresi LH hampir selalu
mengikuti pelepasan berlahap dari GnRH. Sebaliknya,
peningkatan dan penurunan sekresi FSH hanya sedikit
mengikuti setiap fluktuasi sekresi GnRH; bahkan, sekresi
FSH berubah lebih larnbat setelah beberapa jam sebagai
respons terhadap perubahan jangka panjang dari GnRH.
Karena hubungan antara sekresi GnRH dan sekresi LH
yang jauh lebih dekat, GnRH juga dikenal secara luas se-
bagai hormon pelepas-LH/ LH-releasing hor.mone.

Hormon Gonadotropin: LH dan FSH


Kedua hormon gonadotropin, LH dan FSH, disekresikan
oleh sel yang sama, yang disebut sel gonaclotrop, di ke-
GAMBAR 80-1O. Pengaturan umpan batik aksis hipotalamus- lenjar hipofisis anteqior. Bila tidak ada sekresi GnRH dari
hipofisislestis pada pria. Efek perangsangan diperlihatkan de- hipotalamus, gonadotrop di kelenjar hipoflsis hampir ti-
ngan tanda @ dan efek inhibisi umpan balik negatif diperlihatkan dak menyekresi LH atau FSH.
deqgan O. GnRH, gonadotropin-releasing hormone; LH, luteini-
zing hormone; FSH, follicle-stimutating hormone.
LH dan FSH merupakan glikoprotein. LH dan FSH
mengeluarkan pengaruhnya padajaringan target di dalam
testis terutama melalui aktivasi sistem second messenger
siklik adenosin monofosfat, yang selanjutnya akan meng-
nimbulkan pengaruh non genomik yang cepat yang tidak aktifkan sistem enzim khusus di sel-sel target berikut-
membutuhkan sintesis protein baru. Akan tetapi, peran nya.
fisiologis dari kerja non genomik testosteron ini masih
harus ditentukan, Testosleron-Pengoluron produksi Testosteron
oleh LH. Testosterondisekresikan oleh sel-sel interstisial
Leydig di testis, namun hanya ter.jadi bila sel-sel intersti-
Pengaturan Fungsi Seksual Pria sial Leydig dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis an-
Melalui Hormon dari Hipotalamus terior. Lebih lanjut, jumlah testosteron yang disekresikan
dan Kelenjar Hipofisis Anterior meningkat sebanding dengan jumlah LH yang tersedia.
Sel-sel Leydig yang matang biasanya ditemukan da-
Bagian utama dari pengaturan fungsi seksual baik pada lam testis seorang anak selama beberapa minggu setelah
pria maupun wanita dimulai dengan sekresi gondotropin- kelahiran, namun kemudian menghilang sampai berusia
releasing hormone (GnRH) oleh hipotalamus (lihat Gam- kira-kira l0 tahun. Akan tetapi, penyuntikan LH murni
bar 80-10). Hormon ini selanjutnya merangsang kelenjar ke seorang anak dengan usia berapa pun atau sekresi LH
hipofisis anterior untuk menyekresikan dua hormon lain pada masa pubeftas akan menyebabkan sel-sel interstisial
1060 UNIT XMndokrinologi dan Reproduksi

testis yang menyerupai fibroblas berevolusi menjadi sel Faktor-Faktor Psikis yang
interstisial Leydig yang fungsional. Memengaruhi Sekresi Gonadotropin
dan Aktivitas Seksual
lnhibisi Sekresi LH don FSH Kelenjor Hipofisis Banyak faktor psikis, terutama rangsangan yang berasal
Anlerior oleh Teslosteron-Pengoturon Umpon dari sistem limbik otak ke dalam hipotalamus, dapat me-
Bolik Negotif Sekresi Teslosteron. Testosteron yang mengaruhi kecepatan sekresi GnRH oleh hipotalamus dan
disekresikan oleh testis sebagai respons terhadap LH oleh karena itu, dapat juga memengaruhi sebagian besar
mempunyai efek timbal balik dalam menghambat sekre- aspek-aspek seksual dan fungsi reproduksi baik pada pria
si LH (lihat Gambar 80-10). Sebagian besar inhibisi ini maupun wanita. Contohnya, mengangkut seekor sapi jan-
dihasilkan dari efek langsung testosteron terhadap hipo- tan dalam satu truk yang sempit dikatakan dapat meng-
talamus untuk menurunkan sekresi GnRH. Keadaan ini hambat fertilitas sapi-dan tidak jauh berbeda dengan
selanjutnya menyebabkan penurunan sekresi LH dan FSH manusia pria.
oleh hipoflsis anterior, dan penurunan LH akan mengu-
rangi sekresi testosteron oleh testis. Jadi, bilamana sekre-
si testosteron menjadi terlalu banyak, efek umpan balik Human Chorionic Gonadotropin
negatif otomatis yang beroperasi melalui hipotalamus yang Disekresi oleh Plasenta Selama
dan kelenjar hipofisis ini, akan mengurangi sekresi tes- Kehamilan Merangsang Sekresi
tosteron kembali ke tingkat yang diharapkan, Sebaliknya, Testosteron oleh Testis Fetus
terlalu sedikit testosteron akan menyebabkan hipotalamus Selama kehamilan, hormon human chorionic gonadotro-
menyekresikan sejumlah besar GnRH, disertai dengan pe- pin (hCG) disekresikan oleh plasenta, dan bersirkulasi
ningkatan sekesi LH dan FSH oleh hipofisis anterior dan pada ibu dan fetus. Hormon ini mempunyai pengaruh
berakibat peningkatan sekresi testosteron testis. yang hampir sama terhadap organ-organ kelamin seperti
halnya dengan LH.
Selama kehamilan, bila fetus berkelamin pria, hCG
Pengaturan Spermatogenesis
dari plasenta akan menyebabkan testis fetus menyekresi-
oleh FSH dan Testosteron
kan testosteron. Testosteron ini sangat diperlukan untuk
FSH berikatan dengan reseptor-reseptor FSH spesifik
memacu pembentukan organ kelamin pria, seperti yang
yang melekat pada sel-sel Sertoli di dalam tubulus semi-
telah dijelaskan sebelumnya. I(ta akan membahas hCG
niferus. Pengikatan ini mengakibatkan sel-sel tumbuh dan
dan fungsinya selama kehamilan secara lebih mendalam
menyekresikan berbagai rrnsur spermatogenik. Secara
di Bab 82.
bersamaan, testosteron (dan dihidrotestosteron) yang ber-
difusi ke dalam tubulus seminiferus dari sel-sel Leydig
di dalam ruang interstisial, juga mempunyai efek tropik Pubertas dan Pengaturan
yang kuat terhadap spematogenesis. Jadi, untuk memulai Awal Timbulnya
spermatogenesis, dibutuhkan FSH m aupun testosteron.
Awal mula timbulnya pubertas telah menjadi misteri se-
jak lama. Akan tetapi,
sudah jelas bahwa selama masa
Kontrol Umpon Bolik Negotif Aktivitos Tubulus
kanak-kanak hipotalamus tidak menyekresikan GnRH
Seminiferus-Peron Hormon Inhibin. Ketika tubu-
dalam jumlahyang bermakna. Salah satu alasan untuk hal
lus seminiferus gagal menghasilkan sperrna, sekibsi FSH
tersebut adalah bahwa selama masa kanak-kanak, sekresi
oleh kelenjar hipofisis anterior meningkat dengan nyata.
hormon steroid seks yang terkecil sudah mempunyai efek
Sebaliknya, bila -spermatogenesis berjalan terlalu cepat,
penghambat yang kuat terhadap sekresi GnRH oleh hipo-
sekresi FSH hipofisis akan berkurang. Penyebab efek
talamus. Namun, oleh sebab yang tidak diketahui, pada
umpan balik negatif ini pada hipofisis anterior diyakini
saat pubertas, sekresi GnRH hipotalamus mampu mela-
berupa suatu jenis hormon lain yang disekresi oleh sel-
wan inhibisi yang timbul pada masa kanak-kanak, dan
sel Sertoli, yaitu inhibin (lihat Gambar 80-10). Hormon
masa seksual dewasa pun dimulai.
ini mempunyai efek langsung yang kuat terhadap kelen-
jar hipofisis anterior dalam menghambat sekresi FSH Kehidupon Seksuol Prio Dewoso don Klimokle-
dan mungkin berefek kecil terhadap hipotalamus dalam - rium Prio. Setelah pubertas, hormon gonadotropin diha-
menghambat sekesi GnRH. silkan oleh kelenjar hipofisis pria selama sisa kehidupan,
Inhibin merupakan suatu glikoprotein, sama seperti dan paling tidak beberapa spermatogenesis biasanya te-
LH dan FSH, dan mempunyai berat molekul antara 10.000 rus terjadi sampai a.jal tiba. Akan tetapi, kebanyakan pria

dan 30.000. Inhibin telah diisolasi dari sel-sel Sertoli yang mulai menunjukkan penurunan fungsi seksual dengan
lambat pada akhir usia 40-an atau 50-an, dan suatu pe-
dibiakkan. Efek penghambatan umpan balik inhibin yang
nelitian menunjukkan bahwa usia rata-rata berakhirnya
kuat terhadap kelenjar hipofisis anterior merupakan sua-
hubungan seksual adalah 68 tahun, walaupun terdapat
tu mekanisme umpan balik negatif yang penting untuk variasi yang sangat besar. Penurunan fungsi seksual ini
mengatur spermatogenesis, yang bekerja secara bersama- berhubungan dengan berkuran9ny a sekresi testosteron,
sama dan sejalan dengan mekanisme umpan balik negatif seperti yang terlihat pada Gambar 80-9. Penurunan
yang mengatur sekresi testosteron. fungsi seksual pada pria disebut klimakterium pria. Ka-
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Fungsi Kelenjar pineal) 1061

dang-kadang, klimakterium pada pria berhubungan de-


ngan gejala rasa kepanasan, seperti tercekik, dan gang-
guan psikis yang serupa dengan gejala menopause yang
terjadi pada wanita. Gejala-gejala ini dapat dihilangkan
dengan pemberian testosteron, androgen sintetik, atau
bahkan estrogen yang digunakan unruk mengobati ge.ja-
la-gejala menopause pada wanita.

Kelainan Fungsi Seksual pria


Kelenjar Prostat dan Kelainannya
Kelenjar prostat secara relatif tetap kecil sepanjang
masa kanak-kanak dan mulai tumbuh pada masa puber-
tas akibat rangsangan testosteron. Kelenjar ini mencapai
ukuran hampir tetap pada usia 20 tahun dan tetap clalam
ukuran ini sampai berusia kira-kira 50 tahun. pada wak-
tu tersebut, beberapa pria kelenjarnya mulai berinvolusi,
bersamaan dengan pengurangan pembentukan testoste-
ron oleh testis.
Fibroadenoma prostatjinak sering terbentuk di pros-
tat pada banyak pria yang sudah tua dan dapat menye-
babkan penyumbatan urin. Hipertrofi tersebut tidak
disebabkaq oleh testosteron namun disebabkan oleh
pertumbuhan abnormaljaringan prostat itu sendiri yang
berlebihan.
Kanker kelenjar prostat merupakan masalah lain
dan sering menjadi penyebab kematian yang umum, dan
bertanggang jawab atas 2 sampai 3 persen dari seluruh
kematian pria. Begitu kanker kelenjar prostat terjadi,
sel-sel karsinogen biasanya dirangsang untuk tumbuh
lebih cepat lagi oleh testosteron dan dihambat dengan
pengangkatan testis, sehingga testosteron tidak dapat GAMBAR 80-11. Sindrom adiposogenitat pada pria dewasa.
dibentuk. Kanker prostat biasanya dapat dihambat de- Perhatikan obesitas dan organ kelamin yang mirip dengan anak-
ngan pemberian estrogen, Bahkan beberapa pasien yang anak. (Sumbangan Dr. Leonard Posey.)
mengalami kanker prostat yang telah bermetastasis ke terjadi kerontokan rambut kepala, dan tidak terjadi pe_
hampir semua tulang tubuh berhasil diobati dengan suk- nyebaran pertumbuhan rambut normal pada rvajah dan
ses selama beberapa bulan sampai beberapa tahun de- tempat lain.
ngan pengangkatan testis, dengan terapi estrogen, atau Bila pria dikastrasi setelah pubertas, beberapa ciri
keduanya; setelah pengobatan ini, ukuran metastasis bia- seksual sekunder kembali ke ciri seksual yang terdapat
sanya berkurang dan tulang pulih sebagian. pengobatan pada anak-anak, dan sifat maskulin lainnya masih tetap
ini tidak benar-benar menghentikan kanker tetapi dapat terdapat. Organ-organ seksual sedikit berkurang ukuran-
memperlambat peftumbuhannya dan sering kali sangat nya tetapi tidak kembali pada ukuran pada masa kanak_
mengurangi rasa nyeri pada tulang. kanak, dan kualitas suara basnya sedikit berkurang. Se_
baliknya, terjadi kehilangan peftumbuhan rambut yang
Hipogonadisme pada pria menandakan maskulinisasi, kehilangan tulang maskulin
yang tebal, dan kehilangan otot pria sejati.
Saat testis fetus pria tidak berfungsi, yaitu selama masa Pada pria dewasa yang dikastrasi, gairah seksual
janin, tidak akan ada karakteristik kelamin pria yang juga turun tetapi tidak hilang sama sekali, jika aktivitas
akan berkembang. Bahkan, organ-organ wanitalah yang seksual telah dilakukan sebelumnya. Ereksi masih dapat
akan terbentuk. Alasan untuk keadaan ini adalah bahwa terjadi seperti sebelumnya, walaupun sedikit lebih sukar,
karakteristik genetik dasar dari janin, baik pria maupun tetapi sangatjarang terjadi ejakulasi, secara primer ka_
wanita, adalah pembentukan organ kelamin wanita bila rena organ yang membentuk semen berdegenerasi, dan
tidak terdapat hormon-hormon kelamin. Tetapi dengan hilangnya garrah psikis yang didorong oleh testosteron.
adanya testosteron, pembentukan organ kelamin wantta Beberapa kasus hipogonadisme disebabkan oleh ke_
akan ditekan, dan organ-organ pria dirangsang. tidakmarnpuan genetik hipotalamus untuk menyekresi
Bila seorang anak laki-laki kehilangan testisnya se- GnRH dalam jumlah yang normal. Hal ini sering ter.jadi
belum pubertas terjadi suatu keadaan eunuchism, yang bersamaan dengan suatu kelainan yang terjadi di pusat
menyebabkan si anak tetap rnemiliki ciri organ seksual makan hipotalamus, yang menyebabkan orang tersebut
infantil dan ciri seksual infantil lainnya sepanjang ke- makan berlebihan. Akibatnya, teriadi obesitas yang se.ja_
hidupannya. Tinggi badannya pada saat dewasa sedikit lan derrgan etLnuchisn. Pasien dengan kondisi seperti ini
lebih besar daripada pria normal, walaupun tulang-tu- diperlihatkan pada Cambar 80-l l; keadaan ini disebut
langnya lebih kecil, otot-ototnya lebih lemah daripada sindrom adiposogenital, sindrom Frohtich, atau etmu-
pria irormal. Suaranya seperti suara anak-anak, tldak chism hipotalamtLs.
1062 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Tumor Testis dan persarafannya ke arah kelenjar tersebut dipotong, perio-


de normal dari musim kawinnya hilang. Untuk hewan
Hipergonadisme pada Pria
ini, musim kawin sangat penting karena waktu tersebut
Tumor sel interstisial Leydig jarang berkembang pada memungkinkannya untuk menghasilkan keturuiran pada
testis, tetapi bilahal tersebutterjadi. tumortersebutterka- waktu tertentu, biasanya saat musim semi atau awal
dang membentuk testosteron 100 kali lebih banyak dari musim panas, ketika kelangsungan hidup paling mung-
jumlah normal. Bila tr"rmor seperti itu berkembang pada kin ter.jadi. Mekanisme dari efek ini masih belum jelas
masa kanak-kanak, tumor tersebut akan menyebabkan seluruhnya, tetapi kelihatannya dapat di jabarkan sebagai
peftumbuhan otot dan tulang yang cepat tetapi juga me- berikut.
nyebabkan penyatuan epifisis yang dini, sehingga tinggi Pertama, kelenjar pineal diatur oleh jumlah cahaya
badan akhir dewasa sebenarnya kurang dari tinggi badan atau "pola rvaktu" yang dilihat oleh mata setiap hari.
yang akan dicapai pada keadaan lain. Tumor sel inter- Misalnya, pada seekor hamster, kege I apan y angberlang-
stisial juga menyebabkan perkembangan organ kelamin sung lebih dari 13 .jam setiap harinya dapat mengaktivasi
pria yang berlebihan pada pria, semua otot rangka, dan kelenlar pineal, sedangkan bila kegelapan berlangsung
karakteristik kelamin pria lainnya. Pada pria dewasa, kurang dari jumlah waktu tersebut, keleniar pineal ti-
tumor sel interstisial yang kecil sulit untuk didiagnosis dak akan teraktivasi, dengan keseimbangan yang sangat
karena gambaran rnaskulin sudah ditemukan. kritis antara aktivasi dan nonaktivasi. Jaras persarafan
Yang lebih umum dari tumor sel-sel interstisial melibatkan masuknya sinyal cahaya dari mata ke inti
Leydig adalah tumor epitel germinal. Karena sel-sel suprakiasma hipotalamus dan kemudian ke kelen jar pi-
germinal mampu berdif'erensiasi menjadi hampir setiap neal, yang akan mengaktivasi sekresi pineal.
tipe sel, banyak darr tumor tersebut yang mengandung Kedua, kelenjar pineal menyekresi melatonin dan
beraneka-ragam.iaringan. seperli-laringan plasenta, ram- beberapa zatlain yang serupa. Baik melatonin maupun
but, gigi, tulang, kulit. dan sebagainya, dan semuanya zat lainnya masuk baik melalui jalan darah atau melalui
ditemukan dalam massa tumor yang sama yang disebut cairan ventrikel ketiga ke kelenjar hipofisis anterior un-
teratoma. Tumor ini sering kali menyekresikan sedikit tuk ntengurangi sekresi hormon gonadotropin.
, hormon, tetapi bila sejumlah.jaringan plasenta berkem- Jadi, dengan adanya sekresi kelenjar pineal, sekre-
bang di dalam tumor, tumor tersebut dapat menyekresi si hormon gonadotropin ditekan pada beberapa spesies
sejumlah besar hCG dengan fur.rgsi yang mirip dengan hewan, dan gonad menjadi terinhibisi atau bahkan meng-
fungsi LH. Hormon estrogenik.luga kadang-kadang di- alami involusi sebagian. Hal ini merupakan hal yang
sekresi oleh tumor tersebut clan menyebabkan suatu kea- diperkirakan terjadi selama awal musim dingin ketika
daan yang disebul ginekontastia (pefiumbuhan payudara waktu gelap memanjang. Tetapi setelah empat bulan ti-
yang berlebihan). dak berfungsi, sekresi hormon gonadotropin akan mela-
rvan efek inhibisi dari kelenjar pineal, dan gonad menja-
di lebih berfungsi kembali, yang siap untuk beraktivit'as
Kelenjar Pineal-Fungsinya selama musim gugur.
Tetapi apakah kelenjar pineal memiliki fungsi seru-
dalam Mengatur Fertilitas pa untuk mengontrol reproduksi pada manusia? Jawab-
Musiman pada Beberapa an pefianyaan ini masih belum diketahui. Akan tetapi,
suatu tumor sering tumbuh di daerah kelenjar pineal.
Binatang Beberapa tumor ini menyekresi hormon pineal dalam
Selama kelenjar pineal telah diketahui keberadaannya, iumlah yang berlebihan, sedangkan tumor yang lain
sejumlah besar fungsi dianggap berasal dari kelenjar ter- berasal dari jaringan di sekitarnya dan menekan kelen-
sebut, meliputi (l) tempat.jirva berada, (2) memperkuat iar pineal sehingga kelenjar tersebut hancur. Kedua tipe
seks, (3) mencegah infeksi, (4) memacu tidur, (5) mem- tumor ini sering berkaitan dengan penurunan atau pe-
perkuat mood, dan (6) memperpaniang umur (sebanyak ningkatan fungsi gonad. Jadi, mungkin kelenjar pineal
l0 sampai 25 persen). Telah diketahui dari penelitian memang memainkan sedikit peran dalam mengatur do-
anatomi perbandingan bahwa kelenjar pineal merupakan rongan seksual dan reproduksi pada manusia.
sisa bagian tubuh dari apa yang dikenal sebagai mata
ketiga yang terletakiauh di belakang kepala pada bebe-
rapa hewan tingkat rendah. Banyak ahli faal menyata-
kan bahwa kelenjar ini merupakan sisa organ yang tak Kepustakaan
berfungsi, tetapi yang lainnya mengatakan selama berta-
hun-tahun bahwa kelenjar tersebut memainkan peranan Anderson M, Baird DT. Male contraception. Endocr Rev
yang penting dalam mengatur aktivitas seksual dan re- )?.7?5 znn)
produksi, suatu fungsi yang dikatakan oleh ahli lainnya Barry MJ, Roehrborn CG: Benign prostatic hyperplasia. BMJ
tidak lebih dari imajinasi para ahli faal yang berlebihan 323. I 042, 200 I .

dengan delusi seksual. Brennan J, Capel B: One tissue, two fates: molecular genetic
Tetapi sekarang, setelah bertahun-tahun ter.jadi events that underlie testis rersus ovary development. Nat
pertentangan, para ahli seksual tersebut seolah-olah Rev Genet 5:509,2001.
memperoleh kemenangan mengenai hal yang mereka Cajochen C, Krauchi K, Wrz-Justice A: Role of ntelatonin in the
pikirkan dan keleniar pineal benar-benar memainkan regulation of huntan circadian rhythms and sleep. J Neuro-
peranan yang penting dalam pengaturan fungsi seksual endocrinol I 5 : 132, 2003.
dan reproduksi. Pada hewan tingkat rendah yang meme- Cheng CY Mrtrk DD: Cell jtmction dynamics in the testis: Ser-
lihara anaknya pada musim-musim teftentu dan hewan toli-germ cell interactions and ntale contraceptive develop-
yang keleniar pinealnya telah diangkat atau he,uvan yang ment. Physiol Rev 82.825,2002.
BAB 80 Fungsi Reproduksi dan Hormonal pria (dan Fungsi Ketenjar pineat)
1063
Cooke HJ, Saunders PT: Mouse models of male infertitity. Nat Nelson PS, Montgomery B; (Jnconventional therapyfor prostate
Rev Genet 3;790, 2002. cancer: good, bad or questionable? Nat Rev Cancer 3;845,
de Kretser DM: Is spermatogenic damage associatedwith Leydig
2003.
cell dysfunction? J Clin Endocrinol Metab 89:315g, 2004. O'Donnell L, Robertson KM, Jones ME, Simpson ER: Estrogen
DeMarzo AM, Nelson II/G, Isaacs IlB, Epstein JI: pathological and spermatogenesis. Endocr Rev 22:289, 2001.
and molecular aspects ofprostate cancer. Lancet 361:955, Plant TM, Marshall GR:
2003.
The functional signifcance of FSH in
spermatogenesis and the control ofits secretion in male pri_
Foresta C, Moro E, Ferlin A: y chromosome microdeletions and
mates. Endocr Rev 22:764, 2001.
alterations of spermatogenesis. Endocr Rev 22 ; 226, 200I. Reckelhoff JF; Gender dffirences in the regulation of blood
Heinlein CA, Chang C: Androgen receptor (AR) coregulators: pressure. Hypertension 3Z : I I 99, 200 l.
an overview. Endocr Rev 23: l 75, 2002. Rhoden EL, Morgentaler A: Risks of testosteron-replacentent
Jobling MA, Tyler-Smith C: The human y chromosome; an eyo_ therapy and recommendations for monitoring. N Engl J Med
lutionary marker comes ofage. Nat Rev Genet 4:59g,2003. 3s0:482, 2001.
Kandeel FR, Koussa VK, Swerdloff RS: Male sexual Riggs BL, Khosla S, Melton LJ 3rd: Sex steroids and the con-
function
and its disorders: physiology, pathophysiologlt, clinical in- struction andconservation ofthe adult skeleton. Endocr Rev
vestigation, and treatment. Endocr Rev 22:342, 2001. 23:279,2002.
Lahn BT Pearson NM, Jegalian K; The human y chrontosome, Shabsigh R, Anastasiadis AG; Erectile dysfunction. Annu Rev
in the light of evolution. Nat Rev Genet 2:207, 2001. Med 54:1 53, 2003.
Lanfranco { Kamischke A, Zitzmann M, Nieschlag E: Simonneaux ( Ribelayga C; Generation of the melatonin endo_
K I inefe Ite r's sy ndrome. Lanc e t 3 6 4 ; 2 7 3, 2 00 4. crine message in mammals; a review of the complex regula_
Liu PY Death AK, Handelsman DJ: Androgens and cardiovas_ tion ofmelatonin synthesis by norepinephrine, peptides, and
cular disease. Endocr Rev 24;3 i 3, 2003. other pineal transmitters. Pharmacol Rev 55;j25, 2003.
Nelson IlG, De Marzo AM, Isaacs ll'B; prostate cancer N Engl
. J Med 349:366, 2003.
$erbelum

::::i:ili: lr L:, i :,,r: l: I r.,- r:j rirl'!r.rirrl: rl!,,ilrriiirl

]
BAB 81 Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita 1065

duanya disekresi sebagai respons terhadap pe-


Tuba uterina Ovarium
lepasan GnRH dari hipotalamus.
3. Hormon-honnon ovarium, estrogen dan progeste-
ron, yang disekresi oleh ovarium sebagai respons
terhadap kedua hormon seks wanita dari kelenjar
hipofisis anterior.
Berbagai macam hormon ini tidak disekresikan.dalam
Serviks.i jumlah konstan sepanjang daur seksual bulanan wanita;
hormon tersebut disekresi dengan kecepatan yang sangat
Kandung
kemih berbeda selama berbagai bagian yang berbeda dari daur
Vagina tersebut. Gambar 81-3 menunjukkan perkiraan perubahan
Uretra konsentrasi dari hormon-hormon hipofisis anterior, hor-
mon FSH dan LH (dua kurva bawah), dan hormon-hor-
mon ovarium, estradiol (estrogen) dan progesteron (dua
kurva atas).
GnRH yang dikeluarkan dari hipotalamus mening-
kat dan menurun jauh lebih drastis selama siklus seksual
bulanan. GnRH disekresikan dalam waktu yang singkat
rata-rata sekali setiap 90 menit, seperti yang terjadi pada
Kavum uteri Tuba uterina
pria.

Siklus Ovarium Bulanan; Fungsi


Hormon-Hormon Gonadotropik
Tahun-tahun reproduksi normal wanita ditandai dengan
perubahan ritmis bulanan kecepatan sekresi hormon-hor-
mon wanita dan juga perubahan fisik pada ovarium serta
organ-organ seksual lainnya. Pola ritmis ini disebut sl&/as
s el<sual bul anan w anit a (atau s iklus menstruas i,walaupun

GAMBAR 8'l-1. Organ-Organ Reproduksi Wanita. kurang tepat). Durasi siklus rata-rata28hari. Pada wanita
yang normal, siklus juga dapat berlangsung singkat, se-
lama 20 hari atau sepanjang 45 hari, walaupun panjang
siklus yang abnormal kadang-kadang berkaitan dengan
Sistem Hormon Wanita penurunan kesuburan.
Terdapat dua hasil yang bermakna dari siklus seksual
Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga
wanita. Pertama, hanya satu ovum matang yang normal-
hierarki hormon sebagai berikut:
nya dikeluarkan dari ovarium setiap bulan, sehingga
1. Hormon yang dikeluarkan hipotalamus, hormon normalnya hanya ada satu janin yang dapat mulai tum-
pe I ep as - gonadotr op in (G n RH) . buh pada satu waktu. Kedua, endometrium uterus diper-
2. Hormon seks hipofisis anterior, hormon perang- siapkan terlebih dulu untuk implantasi ovum yang telah
sang folikel (FSH) dan hormon lutein (LH), ke- dibuahi pada saat tertentu dalam bulan tersebut.

Perimetrium
Ampula tuba
uterina
Lipatan mukosa
tuba uterina
Endometrium Fimbria
Kavum uteri
Pembuluh GAMBAR 81-2. Struktur bagian
Miometrium darah ovarika dalam uterus, ovarium, dan tuba
Ligamentum uterina. (Digambar ulang dari
sakro-uterinum Guyton AC: Physiology of the
Kanalis servika Human Body, 6th ed. Philadel-
phia: Saunders College Publish-
Rugae vagina ing, 1984.)
-
1066 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Hormon-Hormon Gonadotropi k
Folikel
dail Pengaruhnya pada Ovarium antral Ovum
pre antral
Perubahan ovarium yang terjadi selama siklus seksual Folikel
primordial
bergantung seluruhnya pada hormon-hormon gonado-
tropik, FSll dan LH, yang disekresi oleh kelenjar hipofi-
sis anterior. Tidak adanya hormon-hormon tersebut mem-
buat ovarium tetap tidak aktif, yang merupakan keadaan
pada masa kanak-kanak, ketika hampir tidak ada hormon-
hormon gonadotropik hipofisis yang disekresi. Pada usia
9 sampai 12 tahun, hipofisis secara progresif mulai me-
nyekresi lebih banyak FSH dan LH, yang menyebabkan
dimulainya siklus seksual bulanan normal yang terjadi an-
Korpus luteum
tara usia 1 I dan 15 tahun. Periode perubahan ini disebut berdegenerasi
pubertas, dan saat terjadinya siklus menstruasi pertama
disebut menarke. FSH dan LH, keduanya merupakan gli-
koprotein kecil dengan berat molekul kira-kira 30.000. Korpus luteum

Selama setiap bulan siklus seksual wanita, terjadi ke-


naikan dan penurunan jumlah FSH dan LH, seperti diper-
lihatkan pada bagian bawah Gambar 81-3. Variasi siklus
ini menyebabkan terjadinya perubahan siklus ovarium, GAMBAR 81-4. Tahaplahap peftumbuhan foliket dalam ovarium,
y-ang akan dibicarakan di bagian berikutnya. juga memperlihatkan pembentukkan korpus luteum.
Baik FSH maupun LH merangsang sel target ovarium
dengan cara bergabung dengan reseptor FSH dan LH
yang sangat spesifik pada membran sel ovarium target.
Selanjutnya, reseptor yang diaktifkan akan meningkatkan Pertumbuhan Folikel-Fase
laju kecepatan sekresi dari sel-sel ini biasanya sekaligus "Folikular" Siklus Ovarium
meningkatkan perfumbuhan dan proliferasi sel. Hampir
semua efek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktif- Gambar 81-4 memperlihatkan tahap-tahap progresif
an sistem second messenger siklus adenosin monofosfat pertumbuhan folikel di ovarium. Ketika seorang anak
dalam sitoplasma sel, yang menyebabkan pembentukan perempuan dilahirkan, masing-masing ovum dikelilingi
e dan b erbagai fo sfo r i I as i oleh selapis sel-sel granulosa; ovum, dengan selubung sel
p r o t e in kin as d ar i enz im- e nz i m
kunci yang merangsang sintesis hormon seksual, seperti granulosa tersebut disebut folikel primordial, seperli di-
yang telah dijelaskan diBab 74. perlihatkan pada gambar. Sepanjang masa kanak-kanak,
sel-sel granulosa diyakini berfungsi memberi makanan
untuk owm dan untuk menyekresi suatufaktor pengham-
bai pematangan oosit,yang membuat ovum tetap terlahan
dalam keadaan primordial, dalam fase profase pembelah.
an meiosis. Kemudian, sesudah pubertas, bila FSH dan
E.800 LH dari kelenjar hipofisis anterior mulai disekesikan
Eooo dalam jumlah yang cukup, seluruh ovarium, bersama de-
ngan folikelnya, akan mulai tumbuh.
$(! +oo
Tahap pertama pertumbuhan folikel berupa pembesar-
fi zoo an sedang dari ovum itu sendiri, yang meningkatkan dia-
ul meternya menjadi dua sampai tiga kali lipat. Kemudian
0
s00 diikuti dengan pertumbuhan lapisan sel-sel granulosa
? tambahan di dalam beberapa folikel; folikel-folikel ini di-
€ ooo kenal sebagaifolikel primer.
!
-r 400
Perkembongon Folikel Anlrol don Vesikulor. Se-
€ zoo lama beberapa hari pertama setiap siklus seksual bulanan

no 0 2 4 6 8 10121418182A22242628 wanita, konsentrasi FSH dan LH yang disekresi dari ke-


lenjar hipofisis anterior meningkat dari sedikit menjadi
Siklus seksual wanita dalam hari sedang, dengan peningkatan FSH yang sedikit lebih be-
GAMBAR 81-3. Perkiraan konsentrasi gonadotropin plasma dan sar daripada LH dan lebih awal beberapa hari dari LH.
hormon-hormon ovarium selama siklus seksual normal wanita. Hormon-hormon ini, khususnya FSH, dapat mempercepat
FSH, hormon perangsang folikel; LH, hormon lutein. pertumbuhan 6 sampai l2 folikel primer setiap bulan. Efek
BAB 81 Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita 1067

awalnya adalah proliferasi sel-sel granulosa yang ber- bekerja pada hipotalamus untuk lebih menekan kecepatan
langsung cepat, menyebabkan lebih banyak lapisan pada sekresi FSH oleh kelenjar hipofisis anterior, dengan cara
sel-sel tersebut. Selain itu, sel-sel berbentuk kumparan ini menghambat pertumbuhan lebih jauh folikel-folikel
yang dihasilkan dari interstisium ovarium berkumpul yang kurang berkembang. Oleh karena itu, folikel yang
dalam beberapa lapisan di luar sel granulosa, membentuk paling besar dapat melanjutkan pertumbuhannya karena
massa sel kedua yang disebut tekq. Teka terbagi menjadi pengaruh efek-efek umpan balik positif intrinsik yang
dua lapisan. Di dalam teka interna, sel-selnya mempunyai dimilikinya, sementara semua folikel yang lain berhenti
karakteristik epitelium yang mirip dengan sel-sel granu- tumbuh, dan mengalami involusi.
losa dan membentuk kemampuan untuk menyekresi hor- Proses atresia tersebut penting, karena biasanya pe-
mon steroid seks tambahan (estrogen dan progesteron). ristiwa tersebut normalnya hanya membuat satu folikel
Lapisan luar, teka el<sterna, berkembang menjadi kapsul tumbuh sampai cukup besar untuk berovuldsi setiap bu-
jaringan ikat yang sangat vaskular. Kapsul ini akan men- lan; hal ini mencegah lebih dari satu anak yang berkem-
jadi kapsul dari folikel yang sedang tumbuh. bang dalam setiap kehamilan. Folikel tunggal tersebut
Sesudah tahap awal pertumbuhan proliferasi, yang mencapai diameter I sampai 1,5 sentimeter pada saat
berlangsung selama beberapa hari, massa sel granulosa ovulasi dan disebut sebagaifolikel matang.
menyekresi cairan folikular yang mengandung estrogen
dalam konsentrasi tinggi, salah satu hormon kelamin wa-
Ovulasi
nita yang penting (akan dibicarakan nanti). Pengumpulan
cairan ini menyebabkan munculnya antrum di dalam mas- Ovulasi pada wanita yang mempunyai siklus seksual
sa sel granulosa, seperti diperlihatkan pada Gambar 8l-4. normal 28 hari terjadi pada 14 hari sesudah menstruasi
Pertumbuhan awal folikel primer menjadi tahap an- dimulai. Tidak berapa lama sebelum owlasi, dinding luar
tral.dirangsang oleh FSH sendiri. Kemudian peningkatan folikel yang menonjol akan membengkak dengan cepat,
pertumbuhan secara besar-besaran terjadi, menuju ke arah dan daerah kecil pada bagian tengah kapsul folikular,
pembentukan folikel yang lebih besar lagi yang disebut yang disebut stigma, akanmenonjol seperti puting. Dalam
waktu 30 menil ftepu4ian, cairan mulai mengalir dari fo-
folikel vesikular. Peningkatan pertumbuhan ini terjadi se-
bagai berikut: (1) Estrogen disekresikan ke dalam folikel likel melalui stigma, dan sekitar 2 menit kemudian, stigma
dan menyebabkan sel-sel granulosa membentuk jumlah akan robek cukup besar, menyebabkan cairan yang lebih
reseptor FSH yang semakin banyak; keadaan ini menye- kental, yang menempati bagian tengah folikel, mengalami
babkan suatu efek umpan balik positif karena estrogen evaginasi keluar. Cairan kental ini membawa ovum bersa-
membuat sel-sel granulosa jauh lebih sensitif terhadap manya, yang dikelilingi oleh massa dari beberapa ratus sel
FSH. (2) FSH dari hipofisis dan estrogen bergabung un- granulosa kecil yang disebut korona radiata.
tuk memacu reseptor LH sel-sel granulosa sebenarnya,
sehingga terjadi rangsangan LH sebagai tambahan terha-
duip rangsangan oleh FSH dan membentuk peningkatan
sekresi folikular yang lebih cepat. (3) Peningkatan jum- Hormon lutein
lah eskogen dari folikel ditambah dengan peningkatan t
$
LH dari kelenjar hipofisis anterior bersama-sama bekerja Ef
f
untuk menyebabkan proliferasi sel-sel teka folikular dan Hormon steroid folikular
juga meningkatkan sekresi folikular. (progesteron)
Sekali folikel anhal mulai tumbuh, pertumbuhan fo-
likel-folikel tersebut terjadi sangat cepat. Diameter ovum
.Enzim
sendiri juga membesar tiga sampai empat kali lipat lagi, proteolitik Hiperemia folikel
menghasilkan peningkatan diameter ovum total dari awal (Kolagenase) dan
sampai menjadi 10 kali lipat, atau peningkatan massa i
sekresi prostaglandin
sebesar 1000 kali lipat. Ketika folikel membesar, ovum I
t
sendiri tetap tertanam di dalam massa sel granulosa yang * Y

+\
terletak pada sebuah kutup folikel. Melemahnya dinding folikel Transudasi plasma
g\ ke datam fotiket
Honyo Sotu Folikelyong Mengolqmi Pemolong-
on Penuh Setiop Bulon, don Sisonyo Mengolomi +
Degenerasi @Pembengkakanfolikel
Airesiq. Setelah pertumbuhan selama satu minggu atau
lebih-tetapi sebelum terjadi ovulasi-salah satu dari
stisma I

folikel mulai tumbuh melebihi semua folikel yang lain; "3"


sisa 5 sarnpai I I folikel yang tumbuh berinvolusi (suatu
v
Pecahnya
proses yang disebut atresia), dan sisa folikel ini dikatakan *
,
menjadi qtretik. v
Penyebab atresia masih belum diketahui, tetapi Evaginasi
didalilkan sebagai berikut: Sejumlah besar estrogen yang
berasal dari folikel yang tumbuh paling cepat tersebut GAMBAR 81-5. Postulat mekanisme ovulasi.
1068 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Lonjokon [H Penfing dolom Ovulqsi. LH diperlu- disebut sebagai korpus luteum, yang diperlihatkan pada
kan untuk pertumbuhan akhir folikel dan ovulasi. Tanpa Gambar 8l-4. Suplai vaskular yang berkembang dengan
hormon ini, walaupun ketika FSH tersedia dalam jumlah baik juga tumbuh ke dalam korpus luteum.
besar, folikel tidak akan berkembang ke tahap ovulasi. Sel-sel granulosa dalam korpus luteum mengembang-
Sekitar 2 hari sebelum ovulasi (karena alasan yang kan retikulum endoplasma halus intrasel yang luas, yang
masih belum dimengerti seluruhnya, tetapi akan dibahas membentuk sejumlah besar hormon seks wanita proges-
lebih lanjut di bab ini), laju kecepatan sekresi LH oleh ke- teron dan estrogen (lebih banyak progesteron daripada
lenjar hipofisis anterior meningkat dengan pesat, menjadi eshogen). Sel-sel teka terutama lebih membentuk hormon
6 sampai l0 kali lipat dan mencapai puncaknya 16 jam androgen, androstenedion dan testosteron daripada hor-
sebelum ovulasi. FSH juga meningkat kira-kira 2 sampai mon seks wanita. Akan tetapi, sebagian besar dari hor-
3 kali lipat pada saat bersamaan, dan FSH dan LH akan mon-hormon tersebut juga akan dikonversikan oleh sel-
bekerja secara sinergistik untuk mengakibatkan pembeng- sel granulosa menjadi hormon-hormon wanita.
kakan folikel yang berlangsung cepat selama beberapa Pada wanita normal, diameter korpus luteum tumbuh
hari sebelum ovulasi. LH juga mempunyai efek khusus menjadi kira-kira 1,5 sentimeter. Tahap perkembangan
terhadap sel granulosa dan sel teka, yang mengubah ke- ini dicapai dalam waktu 7 sampai 8 hari setelah ovulasi.
dua jenis sel tersebut terutama menjadi sel yang bersifat Kemudian korpus luteum mulai berinvolusi dan akhirnya
menyekresikan-progesteron. Oleh karena itu, kecepatan kehilangan fungsi sekresijuga warna kekuningannya, dan
sekesi estrogen mulai menurun kira-kira I hari sebelum sifat lipidnya dalam waktu kira-kira 12hari setelah ovu-
o'vulasi, sementara sejumlah peningkatan progesteron mu- lasi, menjadi korpus albikans; selama beberapa minggu,
lai disekresikan. korpus albikans akan digantikan oleh jaringan ikat dan
Pada lingkungan tempat terjadi (l) pertumbuhan fo- dalam hitungan bulan akan diserap.
likel yang berlangsung cepat, (2) berkurangnya sekresi
estrogen sesudah fase sekresi estrogen yang berlangsung Fungsi lufeinisosi [H. Perubahan sel-sel granulosa
lama, dan (3) dimulainya sekresi progesteron, terjadi ovu- dan sel teka menjadi sel lutein sangat bergantung pada
lasi. Tanpa adanya lonjakan hormon LH praovulasi, ovu- LH yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior.
lasi tidak akan berlangsung. Pada kenyataannya, fungsi inilah yang menyebabkan
LH mendapat julukan "luteinisasi," untuk "kekuning-
Permuloon Ovulosi. Gambar 8l-5 memperlihatkan an." Luteinisasi juga bergantung pada pengeluaran o\um
skema permulaan ovulasi, menunjukkan peran LH dalam dari folikel. Sebuah hormon setempat yang masih belum
jumlah besar yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis an- diselidiki pada cairan folikel, yang disebut faktor peng-
terior. LH tersebut menyebabkan sekresi hormon-hormon hambat-luteinrsasl', kelihatannya berfungsi menahan pro-
steroid folikular dengan cepaI, y ang mengandung pro ges- ses luteinisasi sampai sesudah ovulasi.
teron. Dalam waktu beberapajam akan berlangsung dua
peristiwa, keduanya dibutuhkan untuk ovulasi: (1) Teka Sekresi Korpus Luteum: Fungsi Tombohon dori
eksterna (kapsul folikel) mulai melepaskan enzim pro- [H. Korpus luteum adalah organ yang sangat seketorik,
teolitik dari lisosom, dan enzim tersebut mengakibatkan yang menyekresi sejumlah besar progesteron dan estrogen.
pelarutan dinding kapsul folikular dan akibatnya yaitu Sekali LH (terutama yang disekresi selama kebutuhan ovu-
melemahnya dinding, menyebabkan makin membeng- lasi) bekerja pada sel granulosa dan sel teka untuk menim-
kaknya seluruh folikel dan degenerasi stigma. (2) Secara bulkan luteinisasi, maka sel-sel lutein yang baru terbentuk
bersamaan juga akan terjadi pertumbuhan pembuluh da- kelihatannya diprogram untuk meneruskan tahapan yang
rah baru yang berlangsung cepat ke dalam dinding folikel, sudah diatur yaitu (1) proliferasi, (2) pembesaran, dan (3)
dan pada saat yang sama, prostaglandin (hormon setempat sekresi, diikuti dengan (4) degenerasi. Semua itu terjadi
yang mengakibatkan vasodilatasi) akan disekresi ke dalam dalam waktu 12hari. Kita akan melihat pada pembahasan
jaringan folikular. Kedua efek ini akan mengakibatkan mengenai kehamilan di Bab 82 bahwa ada hormon lain
transudasi plasma ke dalam folikel, yang berperan pada dengan sifat yang persis sama dengan LH, yaitu gonado-
pembengkakan folikel. Akhimya, kombinasi dari pem- tropin korionik, yangdisekesi oleh plasenta, dapat bekerja
bengkakan folikel dan degenerasi stigma mengakibatkan pada korpus luteum untuk memperpanjang kelangsung-
pecahnya folikel disertai dengan pengeluaran ovum. an hidupnya-biasanya dipertahankan untuk sekurang-
kurangnya 2 sampai 4 bulan pettama kehamilan.

Korpus Luteum-Fase lnvolusi Korpus luieum dqn Timbulnyo Siklus


"Luteal" Siklus Ovarium Ovorium Berikutnyo. Estrogen, khususnya, dan pro-
gesteron, dalam jumlah lebih sedikit, yang disekresi oleh
Selama beberapa jam pertama sesudah ovum dikeluarkan korpus luteum selama tahap luteal dari siklus ovarium,
dari folikel, sel-sel granulosa dan teka interna yang tersisa mempunyai efek umpan balik yang kuat terhadap kelen-
berubah dengan cepat menjadi sel lutein. Diameter sel ini jar hipofisis anterior untuk mempertatiankan kecepatan
membesar dua kali atau lebih dan terisi dengan inklusi sekresi FSH maupun LH yang rendah.
lipid yang memberi tampilan kekuningan. Proses ini dise- Selain itu, sel lutein juga menyekresi sejumlah kecil
but luteinisasi, dan seluruh massa dari sel bersama-sama hormon inhibin, yang sama seperti inhibin yang disekresi
BAB 81 Fisiotogi wanita sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon wanita 1069

oleh sel Sertoli dari testis pria. Hormon ini mengham-


bat sekresi kelenjar hipofisis anterior, khususnya sekresi
FSH. Konsentrasi FSH dan LH dalam darah yang rendah
terjadi, dan hilangnya hormon ini akhirnya menyebabkan
korpus luteum berdegenerasi secara menyeluruh, suatu
proses yang disebut involusi korpus luteum.
Involusi akhir biasanya terjadi pada hampir tepat 12
hari dari masa hidup korpus luteum, sekitar hari ke-26
dari siklus seksual wanita normal, 2 hari sebelum mens- B-Estradiol
truasi dimulai. Pada saat ini, penghentian tiba-tiba sekresi
!
estrogen, progesteron, dan inhibin dari korpus luteum
akan menghilangkan umpan balik halangan dari kelenjar I
hipofi sis anterior, memungkinkan kelenj ar meningkatkan
I
sekresi FSH dan LH kembali. FSH dan LH akan merang- f o
sang pertumbuhan folikel baru, memulai siklus ovarium
il
yang baru. Terhentinya sekresi progesteron dan estro- c-cH3
gen secara sementara pada waktu ini akan menyebabkan
menstruasi oleh uterus, seperti yang akan dijelaskan ke-
mudian.

Ringkasan
Kira-kira setiap 28 hari, hormon gonadotropik dari kelen- Progesteron
jar hipofisis anterior menyebabkan sekitar 8 sampai 12 GAMBAR 81-6. Rumus kimia hormon-hormon utama wanita.
folikel yang baru mulai tumbuh di dalam ovarium. Satu
dari folikel ini akhirnya menjadi "matang" dan berovulasi
pada hari ke-14 siklus seksual. Selama pertumbuhan foli-
kel akan disekresi banyak estrogen.
sangat besar juga disekresi oleh plasenta, seperti yang
Sesudah ovulasi, sel-sel sekretorik pada folikel ber-
akan dibicarakan di Bab 82.
ovulasi berkembang menjadi korpus luteum yang menye-
Hanya tiga estrogen yangada dalam jumlah bermakna
kresi sejumlah besar hormon wanita utama, progesteron
di dalam plasma wanita: B-estradiol, estron, dan estriol,
dan estrogen. Setelah 2 minggu kemudian, korpus luteum
rumusnya dapat dilihat pada Gambar 8l-6. Eshogen uta-
akan berdegenerasi, sedangkan hormon ovarium yaitu es-
mayangdisekresi oleh ovarium adalah B-estradiol. Estron
trogen dan progesteron akan sangat berkurangjumlahnya
juga disekresi dalam jumlah kecil, tetapi sebagian besar
dan akan terjadi menstruasi. Keadaan ini diikuti dengan
estron dibentuk di jaringan perifer dari androgen yang
siklus ovarium yang baru.
disekesi oleh korteks ginjal dan oleh sel teka ovarium.
Estriol adalah estrogen yang lemah; merupakan produk
Fungsi Hormon-Hormon oksidasi yang berasal baik dari estradiol maupun estron,
dengan pengubahan yang terjadi terutama di dalam hati.
Ovarium-Estradiol Potensi estrogenik B-estradiol adalah 12 kali lebih
dan Progesteron besar daripada estron dan 80 kali lebih besar daripada
estriol. Dengan mengingat potensi relatif ini, seseorang
Kedua jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen
dapat melihat efek total estrogenik dari B-estradiol bia-
dan progestin Sejauh ini yang paling penting dari estro-
sanya beberapa kali lipat dari kedua hormon yang lain.
gen adalah hormon estradiol dan yang paling penting dari
Oleh karena itulah, B-estradiol dianggap sebagai estrogen
progestin adalah progesteron. Estrogen terutama mening-
utama, walaupun efek estrogenik dari estron juga tidak
katkan proliferasi dan pertumbuhan sel-sel khusus di da-
dapat diabaikan.
lam tubuh yang berperan dalam perkembangan sebagian
besar karakteristik ketamin sekupder wanita. progestin
Progestin. Sejauh ini yang paling penting dari progestin
berfungsi terutama untuk persiapan uterus untuk meneri-
adalah progesteron. Akan tetapi, sejumlah kecil proges-
ma kehamilan dan persiapan payudara untuk laktasi.
tin lain, yaitu 17-o-hidroksiprogesteron, disekresi bersa-
ma dengan progesteron dan mempunyai efek yang pada
Sifat Kimia Hormon-Hormon Kelamin dasamya sama. Namun, unfuk praktisnya, biasanya pro-
gesteron dianggap sebagai satu-satunya prcgestin yang
Estrogen. Pada wanita n ormalyang tidak hamil,esffogen penting.
disekresikan dalam jumlah berarti hanya oleh ovarium, Pada wanita normal yang tidak hamil, progesteron
walaupun juga disekesi dalam jumlah kecil oleh korteks disekresi dalam jumlah cukup banyak hanya selama se-
adrenal. Selama kehamilan, estrogen dalam jumlah yang paruh akhir dari setiap siklus ovarium, ketika hormon ini
1070 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

disekresi oleh korpus luteum.Seperti yang akan kita lihat Fungsi Estrogen-Efeknya
di Bab 82, sejumlah besar progesteron juga disekresi oleh pada Karakteristik Kelamin
plasenta selama kehamilan, khususnya sesudah kehamil-
an bulan ke empat.
Primer dan Sekunder
Fungsi primer dari estrogen adalah untuk menimbulkan
Sintesis Eslrogen don Progestin. Dilihat dari rumus proliferasi sel dan pertumbuhan jaringan organ-organ ke-
kimia estrogen dan progesteron pada Gambar 81-6, tam- lamin dan jaringan lain yang berkaitan dengan reproduksi.
pak bahwa keduanya adalah steroid. Keduanya disintesis
di dalam ovarium terutama dari kolesterol yang berasal Efek Eslrogen podo Ulerus don Orgon Kelomin
dari darah, juga, walaupun dalam jumlah kecil, diperoleh
Luor Wqnito. Selama masa kanak-kanak, estrogen di-
dari asetil koenzim A, suatu molekul multipel yang dapat
sekresi hanya dalam jumlah kecil, tetapi pada saat puber-
berkombinasi untuk membentuk inti steroid yang tepat.
tas, jumlah yang disekresi pada wanita di bawah penga-
Selama sintesis, terutama progesteron dan hormon
ruh hormon-hormon gonadotropin hipofisis menirigkat
kelamin pria, testosteron, akan disintesis pertama kali;
sampai 20 kali lipat atau lebih. Pada saat ini, organ-organ
baru kemudian, selama fase folikular siklus ovarium, se-
kelamin wanita akan berubah dari yang dimiliki seorang
belum kedua hormon permulaan ini keluar dari ovarium,
anak menjadi yang dimiliki seorang wanita dewasa. Ova-
hampir semua testosteron dan sebagian besar progesteron
rium, tuba fallopii, uterus, dan vagina, semuanya bertam-
akan diubah menjadi estrogen oleh sel-sel granulosa. Se-
bah besar. Selain itu, genitalia ekstema membesar, dengan
lama fase luteal dari siklus, jauh lebih banyak progesteron
deposisi lemak pada mons pubis dan labia mayora dan
yang dibentuk yang semuanya akan diubah, jumlah ini
disertai pembesaran labia minora.
berperan pada sekresi progesteron yang banyak ke dalam
Selain itu, estrogen juga mengubah epitel vagina dari
sirkulasi darah pada waktu tersebut. Selain itu, testosteron
tipe kuboid menjadi bertingkat, yang dianggap lebih tahan
disekresikan ke dalam plasma wanita oleh ovarium dalam
terhadap trauma dan infeksi daripada epitel sel kuboid pra-
jumlah sekitar seperlimabelas dari testosteron yang di-
pubertas. Infeksi vagtnapada anak sering dapat disembuh-
sekresikan ke dalam plasma pria oleh testis.
kan dengan pemberian estrogen hanya karena estrogen
dapat meningkatkan ketahanan epitel vagina.
Estrogen don Progesteron Dilronspor di Dqlqm Selama beberapa tahun pertama sesudah pubertas, I
Doroh dengon Berikqton pqdo Prolein Plosmq. ukuran uterus meningkat menjadi dua sampai tiga kali
Estrogen dan progesteron, keduanya ditranspor dalam
lipat, tetapi yang lebih penting daripada bertambahnya
darah terutama berikatan dengan albumin plasma dan de-
ukuran uterus adalah perubahan yang berlangsung pada
ngan globulin khusus pengikat estrogen dan progesteron.
endometrium uterus di bawah pengaruh estrogen. Estro-
Ikatan antara hormon-hormon ini dan protein plasma gen menyebabkan terjbdinya proliferasi yang nyata sffo-
umumnya kurang erat sehingga dengan cepat hormon ma endometrium dan sangat meningkatkan perkembang-
ini dilepaskan ke jaringan setelah waktu 30 menit kemu- an kelenjar endometrium, yang nantinya akan membantu
dian.
memberi nutrisi pada ovum yang berimplantasi. Efek ini
akan dibicarakan nanti di bab yang berkaitan dengan si-
Fungsi Holi podo Degrodosi Eslrogen. Hati meng- klus endometrium.
konjugasi estrogen untuk membentuk glukuronida dan
sulfat, dan hampir seperlima dari produk konjugasi ini Efek Estrogen podo Tubo Follopii. Estrogen berpe-
diekskresikan ke dalam empedu; sebagian besar sisanya ngaruh pada mukosa yang membatasi tuba fallopii, sama
diekskresikan ke dalam urin. Hati juga mengubah estro- seperti efek estrogen terhadap endometrium uterus. Es-
gen poten, estradiol, dan estron menjadi estriol estrogen trogen menyebabkan jaringan kelenjar lapisan tersebut
yang sama sekali tidak poten. Oleh karena itu, berkurang- berproliferasi, dan yang penting, estrogen menyebabkan
nya fungsi hati sesungguhnya meningkatkan aktivitas es- jumlah sel-sel epitel bersilia yang membatasi tuba fallopii
trogen di dalam tubuh, yang kadang-kadang menimbul- bertambah banyak. Aktivitas silia juga meningkat. Silia
kan hiperesninisme. tersebut selalu bergerak ke arah uterus, yang membantu
mendorong ovttm yang telah dibuahi ke arah uterus.
Nosib Progesteron. Dalam waktu beberapa menit
sesudah sekresi, hampir semua progesteron didegradasi Efek Estrogen podo Poyudoro. P4yudara primordial
menjadi steroid lain yang tidak mempunyai efek proges- baik pada wanita maupun pria pada dasamya sama. Nyata-
tasional. Serupa dengan estrogen, hati juga penting untuk nya, dan di bawah pengaruh hormon-hormon yang tepat,
degradasi metabolisme ini. payudara pria, selama 2 dekade kehidupan yang pertama,
Produk akhir yang utama dari degradasi progesteron dapat cukup berkembang untuk memproduksi susu de-
adalah pregnandiol. Sekitar l0 persen dari progesteron ngan cara yang sama seperti payudara wanita.
asli diekskresikan dalam urin dalam bentuk ini. Oleh Estrogen menyebabkan (1) perkembangan jaringan
karena itu, s€seorang dapat memperkirakan kecepatan stroma payudara, (2) pertumbuhan sistem duktus yang
pembenfukan progesteron di dalam tubuh dari.kecepatan luas, dan (3) deposit lemak pada payudara. Lobulus dan
ekskresi ini. alveoli payudara sedikit berkembang di bawah pengaruh
BAB 81 Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita 1071

estrogen sendiri, tetapi sebenarnya progesteron dan pro- kan pada tubuh pria, yang mengandung lebih banyak proj
laktinlah yang mengakibatkan terjadinya pertumbuhan tein. Selain simpanan lemak pada payudara dan jaringan
y ang ny ata dan berfu n gsinya struktur- struktur tersebut. subkutan, estrogen juga rnenyebabkan simpanan lemak
Ringkasnya, estrogen memulai pertumbuhan payudara pada bokong danpaha, yang merupakan karakteristik so-
dan alat-alat pembentuk air susu payudara. Estrogen juga sok feminin,
berperan pada perhrmbuhan karakteristik dan penampilan
luar payudara wanita dewasa. Akan tetapi, estrogen tidak Efek Estrogen podo Distribusi Rombut. Estrogen ti-
menyelesaikan tugasnya yaitu mengubah payudara men- dak terlalu memengaruhi persebaran rambut. Akan tetapi,
jadi organ yang memproduksi susu. rambut akan tumbuh di daerah pubis dan aksila sesudah
puberlas. Peningkatan jumlah androgen yang dibentuk
Efek Estrogen pqdq Tulong Rongko. Estrogen oleh kelenjar adrenal setelah pubertas adalah hormon
menghambat aktivitas osteoklastik di dalam tulang se- yang terutama berperan pada pertumbuhan tersebut.
hingga merangsang pertumbuhan tulang. Pada saat puber-
tas, ketika wanita masuk ke masa reproduksi, laju pertum- Efek Eslrogen podo Kulil. Estrogen menyebabkan
buhan tinggi badannya menjadi cepat selama beberapa kulit berkembang membentuk tekstur yang halus dan
tahun. Akan tetapi, estrogen juga mempunyai efek poten biasanya lembut, tetapi meskipun demikian, kulit wanita
lainnya terhadap pertumbuhan tulang rangka: Estrogen lebih tebal daripada kulit seorang anak atau kulit wanita
menyebabkan terjadinya penggabungan awal epifisis de- yang dikastrasi. Estrogen juga menyebabkan kulit men-
ngan batang tulang panjang. Efek estrogen ini lebih kuat jadi lebih vaskular; efek ini sering kali berkaitan dengan
dibandingkan dengan efek serupa dari testosteron pada meningkatnya kehangatan kulit, juga menyebabkan lebih
pria. Sebagai akibatnya, pertumbuhan wanita biasanya banyak perdarahan pada permukaan yang terluka diban-
terhenti beberapa tahun lebih cepat daripada pertumbuhan dingkan perdarahan yang terjadi pada pria.
pria. Wanita "kasim" (eunuch), yang sama sekali tidak
memproduksi estrogen biasanya tumbuh beberapa inci Efek Estrogen podo Keseimbqngon Elektrolit.
lebih tinggi daripada wanita dewasa yang norrnal, karena Kemiripan sifat kimia dari hormon-hormon estrogenik
epifisisnya tidak menyatu pada waktu yang normal. terhadap hormon-hormon adrenokorteks telah diketahui.
Estrogen, seperti aldosteron dan beberapa hormon adre-
Osteoporosis Tulang karena Kekurangan Estro- nokorteks yang lainnya, dapat menyebabkan terjadinya
gen pada Usia Tua. Sesudah menopause, hampir tidak retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal. Efek estrogen
ada estrogen yang disekresi oleh ovarium. Kekurangan ini normalnya ringan dan jarang bermakna, kecuali pada
estrogen ini akan menyebabkan (1) meningkatnya akti- masa kehamilan, pembentukan estrogen dalam jumlah be-
vitas osteoklastik pada tulang, (2) berkurangnya matriks sar oleh plasenta dapat menyebabkan retensi cairan tubuh.
tulang, dan (3) berkurangnya deposit kalsium dan fosfat seperti akan dibicarakan di Bab 82.
tulang. Pada beberapa wanita, efek ini sangat hebat, se-
hingga menyebabkan osteoporosis,yang sudah dibahas di
Bab 79.' Karena osteoporosis dapat sangat melemahkan Fungsi-Fungsi Progesteron
tulang dan menyebabkan ffaktur tulang, khususnya fiak-
tur tulang vertebra, maka banyak wanita pascamenopause Efek Progesleron podo Uierus. Sejauh ini fungsipro-
gesteron yang paling penting adalah untuk meningkatkan
mendapat perawatan profilaksis dengan penggantian es-
trogen untuk mencegah efek osteoporosis.
perubahan sekretorik pada endometrium uterus selama
separuh terakhir siklus seksual bulanan wanita, sehingga
Efek Estrogen podq Deposisi Protein. Estrogen me- mempersiapkan uterus unfuk menerima ovum yang su-
nyebabkan sedikit peningkatan total protein tubuh, yang dah dibuahi. Fungsi ini akan dibicarakan nanti dalam kait-
terbukti dari adanya keseimbangan nitrogen yang sedikit annya dengan siklus endometrium dari uterus.
positif apabila diberikan estrogen. Keadaan ini terutama Selain dari efek terhadap endometrium, progesteron
dihasilkan dari efek pemacu-pertumbuhan dari estrogen juga mengurangi frekuensi dan intensitas kontraksi ute-
pada organ-organ kelamin, tulang, dan beberapajaringan rus, sehingga membantu mencegah terlepasnya owm
tubuh yang lain. Peningkatan deposisi protein oleh testos- yang sudah.berimplantasi.
teron lebih bersifat umum dan jauh lebih kuat daripada
yang disebabkan oleh estrogen. Efek Progesteron pqdo Tubo Follopii. Progesteron
juga meningkatkan sekresi pada rnukosa yang membatasi
Efek Eslrogen podo Meiqbolisme don Penyim- tuba fallopii. Sekresi ini dibutuhkan untuk nutrisi or,um
pqnon Lemok. Estrogen sedikit meningkatkan laju yang telah dibuahi, dan sedang membelah, sewaktu owm
kecepatan metabolisme seluruh tubuh, tetapi hanya kira- bergerak dalam tuba fallopii sebelum berimplantasi.
kira sepertiga dari efek peningkatan yang disebabkan oleh
hormon kelamin pria, yaitu testosteron. Estrogen juga me- Efek Progesteron podo Poyudoro. Progesteron me-
nyebabkan peningkatan jumlah simpanan lemak dalam ningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli payudara,
jaringan subkutan. Sebagai akibatnya, persentase lemak mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar,
tubuh pada tubuh wanita dianggap lebih besar dibanding- dan menjadi bersifat sekretorik. Akan tetapi, progesteron
1072 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

tidak menyebabkan alveoli menyekresi air susu; seperti Kelenjar endometrium, khususnya dari daerah serviks,
yang akan dibicarakan di Bab 82, air susu disekresi hanya akan menyekresi mukus yang encer mirip benang. Benang
sesudah payudara yang siap dirangsang lebih lanjut oleh mukus akan tersusun di sepanjang kanalis servikalis, mem-
prolaktin dari kelenjar hipofisis anterior. bentuk saluran yang membantu mengarahkan sperma ke
Progesteron juga menyebabkan payudara membeng- dari vaginamenuju ke dalam uterus.
,arahyangtepat
kak. Sebagian dari pembengkakan ini terjadi karena per-
kembangan sekretorik dari lobulus dan alveoli, tetapi Fose Sekretorik (Fose Progeslosionol) Siklus En-
sebagian lagi kelihatannya dihasilkan oleh peningkatan dometrium, yong Terjodi Seteloh Ovulosi. Sela-
cairan di.dalam jaringan subkutan. ma sebagian besar separuh akhir siklus bulanan, setelah
ovulasi terjadi, progesteron dan estrogen bersama-sama
disekresi dalam jumlah yang besar oleh korpus luteum.
Siklus Bulanan Endometrium Estrogen menyebabkan sedikit proliferasi sel tambahan
dan Menstruasi pada endometrium selama fase siklus ini, sedangkan pro-
gesteron menyebabkan pembengkakan yang nyata dan
Produksi berulang dari estrogen dan progesteron oleh ova-
perkembangan sekretorik dari endometrium. Kelenjar ma-
rium mempunyai kaitan dengan siklus endometrium pada
kin berkelok-kelok; kelebihan substansi sekresinya ber-
lapisan uterus yang bekerja melalui tahapan berikut ini:
tumpuk di dalam sel epitel kelenjar. Selain itu, sitoplasma
(l) proliferasi endometrium uterus; (2) perubahan sekreto-
dari sel stroma bertambah banyak, simpanan lipid dan
ris pada endometrium, dan (3) deskuamasi endometrium,
glikogen sangat meningkat dalam sel stroma, dan suplai
yang dikenal sebagai menstruasi. Berbagai tahapan siklus
darah ke dalam endometrium lebih lanjut akan mening-
endometrium diperlihatkan pada Gambar 81-7.
kat sebanding dengan perkembangan aktivitas sekresi,
dengan pembuluh darah yang menjadi sangat berkelok-
Fose Proliferosi (Fose Eslrogen) Siklus Endome-
kelok. Pada puncak fase sekretorik, sekitar I minggu se-
lrium, yong Terjodi Sebelum Ovulosi. pada permu-
telah ovulasi, ketebalan endometrium sudah menjadi 5
laan setiap siklus seksual bulanan, sebagian besar endo-
sampai 6 milimeter.
metrium telah berdeskuamasi akibat menstruasi. Sesudah
Maksud keseluruhan dari semua perubahan endome-
menstruasi, hanya selapis tipis stroma endopetrium yang
trium ini adalah untuk menghasilkan endometrium yang
tertinggal, dan sel-sel epitel yang tertinggal adalah yang
sangat sekretorik, yang mengandung sejumlah besar ca-
terletak di bagian lebih dalam dari kelenjar yang tersisa
dangan nutrien yang membentuk kondisi yang cocok un-
serta pada kripta endometrium. Dl banah pengaruh estro-
tuk implantasi olum yang sudah dibuahi selama separuh
gen, yang disekresi dalam jumlah lebih banyak oleh ova-
akhir siklus bulanan. Dari saat sebuah ovum yang sudah
rium selama bagian pertama siklus ovarium, sel-sel stro-
dibuahi memasuki kavum uteri dari tuba fallopii (yang ter-
ma dan sel epitel berproliferasi dengan cepat. permukaan
jadi 3 sampai 4 hari setelah ovulasi) sampai waktu ovum
endometrium akan mengalami epitelisasi kembali dalam
berimplantasi (7 sampai t hari setelah ovulasi), sekret ute-
waktu 4 sampai 7 hari sesudah terjadinya menstruasi.
rus, yang disebut "susu uterus," menyediakan makanan
Kemudian, selama satu setengah minggu berikutnya-
bagi pembelahan awal ovum. Kemudian, sekali ovum ber-
yaitu, sebelum terjadi ovulasi-ketebalan endometrium
implantasi di dalam endometrium, sel-sel trofoblas pada
sangat meningkat karena jumlah sel stroma bertambah
permukaan blastokis yang berimplantasi mulai mencerna
banyak dan karena pertumbuhan kelenjar endometrium
endometrium dan mengabsorbsi substansi yang disimpan
serta pembuluh darah baru yang progresif ke dalam en-
endometrium, jadi menyediakan jumlah persediaan nutri-
dometrium. Pada saat ovulasi, endometrium mempunyai
si yang semakin besar untuk embrio yang berimplantasi.
ketebalan 3 sampai 5 milimeter.

Menslruosi. Jika ovum tidak dibuahi, kira-kira 2 hari


sebelum akhir siklus bulanan, korpus lutqum di ovarium
tiba-tiba berinvolusi, dan hormon-hormon ovarium (es-
trogen dan progesteron) menurun dengan tajam sampai
kadar sekresiyang rendah, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 8 1 -3. Terjadilah menstruasi.
G,=
Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen
5E dan progesteron, terutama progesteron, pada akhir siklus
Hi
aE ovarium bulanan. Efek pertama adatah penurunan rang-
d,
sangan terhadap sel-sel endometrium oleh kedua hormon
ini, yang diikuti dengarr cepat oleh involusi endometrium
Fase Fase Fase
sendiri mgnjadi kira-kira 65 persen dariketebalan semula.
proliferasi sekretorik menstruasi Kemudian, selama 24 jam sebelum terjadinya menstruasi,
(11 hari) (12 hari) (5 hari) pembuluh darah yang berkelok-kelok, yang mengarah ke
lapisan mukosa endometrium, akan menjadi vasospastik,
GAMBAR 81-7, Fase pertumbuhan endometrium dan menstruasi mungkin disebabkan oleh efek involusi, seperti pelepas-
selama setiap siklus bulanan seksual wanita. an bahan vasokonstriktor-mungkin salah satu tipe va-
-J

BAB 81 Fisiologi wanita sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon wanita 1073

sokonstriktor prostaglandin yang terdapat dalam jumlah ke kelenjar hipoflsis anterior melalui sistem porta hipo-
sangat banyak pada saat ini. talamus-hipofisis. Bila menyangkut gonadotropin, ada
Vasospasme, penurunan zast nutrisi endometrium, dan satu faktor pelepas yang penting, yaitu GnRH. Hormon
hilangnya rangsangan hormonal menyebabkan dimulainya ini sudah dimumikan dan telah terbukti merupakan suatu
proses nekrosis pada endometrium, khususnya dari pem- dekapeptida dengan rumus sebagai berikut:
buluh darah. Sebagai akibatnya, darah akan merembes
ke lapisan vaskular endometrium, dan daerah perdarahan G lu'H is-Trp-Ser-Tyr-G ty-Leu-Arg-pro-G ty-N H,
akan bertambah besar dengan cepat dalam waktu 24 sam-
pai 36 jam. Perlahan-lahan, lapisan nekrotik bagian luar Sekresi GnRH yong lntermiten don pulsolil oleh
dari endometrium terlepas dari uterus pada daerah perda- Hipoiolomus Merqngsong peleposon LH yong
rahan tersebut, sampai kira-kira 48 jam setelah terjadinya Pulsotil dori Kelenjor Hipofisis Anlerior. penelitian
menstruasi, semua lapisan superfisial endometrium sudah menunjukkan bahwa hipotalamus tidak menyekresikan
berdeskuamasi. Massa jaringan deskuamasi dan darah di GnRH secara terus menerus tetapi sebaliknya menyekresi
dalam kalum uteri, ditambah efek kontraksi dari prosta- GnRH secara pulsatil selama 5 sampai 25 menit yang
glandin atau zat-zat lain di dalam lapisan yang terdeskua- terjadi setiap 1 sampai 2 jam. Kurva bagian bawah pada
masi, seluruhnya bersama-sama akan merangsang kontrak- Gambar 81-8 memperlihatkan sinyal pulsasi di dalam
si uterus yang menyebabkan dikeluarkannya isi uterus. hipotalamus yang menyebabkan pengeluaran GnRH se-
Selama menstruasi normal, kira-kira 40 mililiter darah cara pulsatil oleh hipotalamus.
dan tambahan 35 ml cairan serosa dikeluarkan. Cairan Yang menarik perhatian kita adalah saat GnRH diin-
menstruasi ini normalnya tidak membentuk bekuan, ka- fus secara terus menerus supaya GnRH terdapat sepan-
renafibrinolisin dilepaskan bersama dengan bahan nekro- jang waktu, jadi tidak secara pulsatil, maka kemampuan
tik endometrium. Bila terjadi perdarahan yang berlebihan GnRH dalam menyebabkan pelepasan LH dan FSH oleh
dari permukaan uterus, jumlah fibrinolisin mungkin tidak kelenjar hipofisis anterior akan hilang. Oleh karena itu,
cukup untuk mencegah pembekuan. Adanya bekuan darah untuk alasan yang tidak diketahui, sifat asli pelepasan
selama menstruasi sering merupakan bukti klinis adanya GnRH dengan cara pulsatil bersifat penting untuk fungsi
kelainan patologi dari uterus. GnRH sendiri.
Dalam waktu 4 sampai 7 hari sesudah dimulainya men- Pelepasan CnRH dengan cara pulsatil menyebabkan
struasi, pengeluaran darah akan berhenti, karena pada saat pengeluaran sekresi LH secara intermiten setiap 90 menit.
ini endometrium sudah mengalami epitelisasi kembali. Hal iniditunjukkan oleh kurva atas pada Gambar gl-g.

Leukore Selama Menstruasi. Selama menstruasi, Pusot Hipotolomus unluk Peleposon GnRH. Akti-
sangat banyak leukosit dikeluarkan bersama dengan bahan vitas saraf yang menyebabkan pelepasan GnRH dengan
nekrotik dan darah. Ada kemungkinan bahwa beberapa cara pulsatil terutama terjadi di dalam hipotalamus me-
substansi yang dilepaskan karena nekrosis endometrium diobasal, khususnya di nukleus arkuatus daerah ini. Oleh
merupakan penyebab pengeluaran leukosit. Sebagai aki- karena itu, diyakini bahwa nukleus arkuatus mengatur
bat dari pengeluaran leukosit ini dan kemungkinan faktor sebagian besar aktivitas seksual wanita, walaupun saraf-
yang lainjuga, uterus menjadi sangat resisten terhadap in- sarafyang terletak di daerah preoptik hipotalamus anterior
feksi selama menstruasi, walaupun permukaan endome- juga menyekresikan GnRH dalam jumlah yang cukup.
trium telanjang. Tentu saja, ini merupakan perlindungan Banyak pusat saraf dalam sistem ,,limbik,' otak (sistem
yang sangat bernilai. untuk pengaturan psikis) menghantarkan sinyal ke dalam
nukleus arkuatus untuk memodifikasi intensitas pelepasan
GnRH dan liekuensi pulsasi, sehingga menyediakan suatu
Pengaturan Ritme Bulanan penj elasan parsial mengenai mengapa faktor-faktor psikis
Wanita-Hubungan Antara sering memodifikasi fungsi seksual wanita.
Hormon Ovarium dan
H ipotalamus-H ipofisis Efek Umpan Balik Negatif Estrogen
Sekarang, setelah membahas mengenai perubahan ber-
dan Progesteron dalam Menurunkan
ulang yang terjadi selama siklus seksual bulanan wanita,
Sekresi LH dan FSH
Dalam jumlah yang kecil, estrogen mempunyai efek yang
kita berusaha membahas mengenai mekanisme ritmik da-
kuat untuk menghambat produksi LH dan FSH. Selain itu,
sar yang menyebabkan terjadinya variasi siklus tersebut.
bila terdapat progesteron, efek penghambatan dari estro-
gen akan berlipat-ganda, walaupun progesteron sendiri
Hipotalamus Menyekresikan GnRH, hanya mempunyai efek yang kecil.
yang Menyebabkan Kelenjar Hipofisis Efek umpan balik ini kelihatannya terutama bekerja
Anterior Menyekresikan LH dan FSH pada kelenjar hipofisis anterior secara langsung namun
Seperti sudah disebutkan di Bab 74, sekresi sebagian be- efek tersebutjuga bekerja sedikit pada hipotalamus untuk
sar hormon-hormon hipofisis anterior diatur oleh ,,hor- menurunkan sekresi GnRH, terutama dengan mengubah
mon pelepas" yang dibentuk di hipotalamus dan dibawa frekuensi pulsasi GnRH.
1074 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

100

f 80

=
L
I ^=c 2000 605 GAMBAR 81-8. Kurva atas: pe-
rubahan pulsatil pada hormon
=) o Iutein (LH) di dalam iirkulasi pe-
E E rifer seekor monyet rhesus yang
ta
ta u o- mengalami ovarektomi yang di-
G
,9 CL E anestesi dengan pentobarbital.
000 o Kurva bawah: perekaman menit
o
(!
1
J. demi menit dari aktivitas listrik
multi-unit (MUA) pada hipotala-
l< mus mediobasal. (Data dari Wil-
son RC, Kesner JS, Kaufman
JM, et al: Central electrophysi-
ologic correlates of pulsatile
luteinizing hormone secretion.
Neuroendocrinology 39:256,
1984.)

-Hormon Inhibin
dori Korpus Luleum Menghom- yang mungkin adalah sebagai berikut: (1) Diperkirakan
bot Sekresi FSH don LH. Selain dari efek umpan ba- bahwa estrogen pada saat siklus ini mempunyai efek um-
lik oleh estrogen dan progesteron, terdapat hormon lain pan-balik positif khusus unfuk merangsang sekresi LH
yang kelihatannya ikut berperan, khususnya inhibin, yang demikian juga'sedikit merangsang FSH; ini sangat berbe-
disekresikan bersama dengan hormon seks steroid oleh da dengan efek umpan-balik negatif yang normal, yang
sel-sel granulosa dari korpus luteum ovarium dengan cara berlangsung selama sisa siklus bulanan wanita. (2) Sel-sel
yang sama seperti sel-sel Sertoli menyekresikan inhibin granulosa dari folikel mulai menyekresi progesteron da-
pada testis pria. Hormon tersebut mempunyai efek yang lam jumlah sedikit tetapi meningkat, sehari atau beberapa
sama pada wanita seperti halnya pada pria-menghambat hari sebelum terjadi lonjakan LH praolulasi, dan sudah
sekresi FSH, dan sedikit menghambat LH lewat kelenjar diperkirakan bahwa hal ini merupakan faktor yang me-
hipofisis anterior. Oleh karena itu, diyakini bahwa hor- rangsang kelebihan sekresi LH.
mon inhibin mungkin cukup penting dalam menyebab- Tanpa lonjakan LH praovulasi yang normal ini, tidak
kan berkurangnya sekresi FSH dan LH pada akhir siklus akan terjadi ovulasi.
bulanan seksual wanita.

Efek Umpan-Balik Positif Estrogen Osilasi Umpan Balik Sistem


Sebelum Ovulasi-Lonjakan LH Praovulasi H ipotalam us-Hipof isis-Ovari um
Dengan alasan yang masih belum diketahui seluruhnya,
kelenjar hipofisis anterior dapat menyekresi jumlah LH Sekarang, setelah membahas sebagian besar informasi
yang sangat meningkat selama I sampai 2 hari mulai 24 yang sudah diketahui mengenai hubungan berbagai kom-
sampai 48 jam sebelum ovulasi. Efek ini diperlihatkan ponen sistem hormon wanita yang berbeda, kita akan
pada Gambar 81-3. Gambar ini juga memperlihatkan se- mencoba menjelaskan osilasi umpan-balik yang mengon-
buah lonjakan FSH praorulasi yang jauh lebih kecil. trol ritme siklus seksual wanita. Osilasi ini kelihatannya
Eksperimen telah menunjukkan bahwa pemberian in- bekerj a dalam' tiga peristiwa.
fus estrogen pada wanita di atas kecepatan kritis selama2
'1. Sekresi Hormon Ovorium Pqscoovulqsi, don
sampai 3 hari selama bagian terakhir paruh pertama siklus
ovarium, akan menyebabkan makin cepatnya pertum- Depresi Gonodolropin Hipofisis. Bagian siklus yang
buhan folikel ovarium, demikian juga semakin cepatnya paling mudah dijelaskan adalah peristiwa yang terjadi se-
sekesi estrogen dari ovarium. Selama periode ini, baik lama fase pascaowlasi antara ovulasi dan dimulainya
sekesi FSH maupun LH oleh kelenjar hipofisis anterior
- ini, korpus luteum menyekresi
menstruasi. Selama waktu
rhula-mula sedikit tertekan. Kemudian secara mendadak sejumlah besar progesteron dan estrogen, demikian juga
sekresi LH meningkat menjadi enam kali lipat sampai de- inhibin- Semua hormon ini secara bersama-sama membe-
lapan kali lipat, dan sekresi FSH meningkat kira-kira dua rikan efek umpan-balik negatif terhadap kelenjar hipofisis
kali lipat. Peningkatan sekresi LH yang sangat besar ini anterior dan hipotalamus, sehingga menyebabkan penekan-
menyebabkan ovulasi. an FSH dan LH, dan mengurangi hormon ini sampai kadar
Penyebab kenaikan yang mendadak dari sekresi LH terendah, kira-kira 3 sampai 4 hari sebelum timbulnya
masih belum diketahui. Akan tetapi, beberapa penjelasan menstruasi. Efek ini diperlihatkan pada Gambar 8 1-3.
BAB 81 Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita 1075

2. Fose Pedumbuhon Follkel. Dua 5ampai 3 hari se-


belum menstruasi, korpus luteum akan mengalami regresi 60

sampai harnpir berinvolusi secara menyeluruh, dan sekre-


si estrogen, progesteron, serta inhibin dari korpus luteum 50
(E
berkurang menjadi sangat rendah. Hal ini akan melepas- o
kan hipotalamus dan hipofisis anterior dari efek umpan- trE40
'El!
balik negatif hormon-hormon tersebut. Oleh karena itu, 5'-
_tt
safu hari atau lebih, kira-kira waktu dimulainya men-
struasi, sekresi FSH oleh hipofisis mulai meningkat kem- gE,
bali, sebanyak dua kali lipat; selanjutnya, beberapa hari
E=zo
sesudah dimulainya menstruasi, sekresi LH juga sedikit Ee
meningkat. Hormon-hormon ini merangsang pertumbuh- o
o10
an folikel ovarium yang baru dan meningkatkan secara
progresif sekresi estrogen kira-kira 12,5 sampai l3 hari
sesudah dimulainya siklus bulanan seksual wanita yang
baru. Selama 11-12 hari pertama dari pertumbuhan foli- 0 1020 30 4050 60 7080
Umur (tahun)
kel ini, laju kecepatan sekresi'gonadotropin, FSH dan LH,
akan berkurang sedikit akibat efek umpan balik negatif, GAMBAR 81-9. Kecepatan total sekresi hormon gonadotropin di
terutama dari esfrogen, pada kelenjar hipofisis anterior. seluruh kehidupan seksual wanita dan pria, khususnya menun-
jukkan peningkatan hormon-hormon gonadotropin yang tibaiiba
Kemudian, tiba{iba terjadi peningkatan bermakna sekresi pada saat menopause pada seorang wanita.
LH, dengan sedikit peningkatan FSH. Ini adalah lonjakan
LH dan FSH praovulasi, yang akan diikuti oleh ovulasi.

3. Lonjokon LH don FSH Proovulosi Menyebob- Pubertas dan Menarke


kon Terjodinyo Ovulosi. Pada kurang lebih il,5 sam-
pai 72 hari sesudah mulainya siklus bulanan, penurunan Pubertas merupakan onset dari kehidupan seksual dewasa,
jumlah sekresi FSH dan LH terhenti secara mendadak. Di sedartgkan menarke berarti permulaan siklus menstruasi.
perkirakan bahwa kadar estrogen yang tinggi pada saat ini Periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormon
(ata0 dimulainya sekesi progesteron oleh folikel) meng- gonadotropin oleh hipofisis yang perlahan, dimulai pada
akibatkan efek perangsangan umpan-balik positif pada sekitar tahun kedelapan kehidupan, seperti diperlihatkan
hipoflsis anterioq seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada Gambar 81-9, dan biasanya mencapai puncak pada
yang menyebabkan terjadinya lonjakan hebat pada sekresi onset terjadinya pubertas dan menstruasi, yaitu antara usia
LH dan juga sedikit peningkatan FSH. Apa pun penyebab 11 dan 16 tahun pada anak wanita (rata-rata 13 tahun).
dari lonjakan FSH dan LH praovulasi ini, kelebihan LH Pada wanita, seperti pada pria, kelenjar hipofisis dan
tersebut menyebabkan terj adinya ovulasi dan perkembang- ovarium yang infantil akan mampu menjalankan fungsi
an serta sekresi lebih lanjut oleh korpus luteum. Jadi, penuh apabila dirangsang secara tepat. Akan tetapi, seper-
sistem hormonal akan memulai putaran sekresinya yang ti yang berlaku pada pria dan karena alasan yang masih
baru sampai saat ovulasi yang berikutnya. belum diketahui, hipotalamus tidak menyekresi jumlah
GnRH yang bermakna selama masa-kanak-kanak. Ekspe-
Siklus Anovulasi-Siklus Seksual
pada Pubertas
Bila lonjakan LH praor.ulasi tidak cukup besar, ovulasi
tidak akan berlangsung, dan siklus disebut sebagai "an-
ovulatorik." Fase-fase dari siklus seksual terus berlanjut, E
.v^
+oo
a
(It
tetapi mengalami perubahan dengan cara berikut ini; per- otrrg
{, t c.l
a
0) f
tama, tidak adanya ovulasi menyebabkan korpus luteum -o t& o
:t o_
lNsoo (Ll ! t{,
gagal berkembang, jadi hampir tidak ada sekresi proges- ; ilt co
teron selama bagian. akhir dari siklus. Kedua, siklus akan t
r iiil i titit
;i ;l I o

JIJII
J

memendek beberapa hari, tetapi ritmenya terus berlanjut. F .E zoo ,i1tl


Oleh karena itu, mungkin progesteron tidak dibutuhkan
>5 :t!it
,tt1 ti |!
iiiti I

untuk mempertahankan siklus itu sendiri, walaupun dapat $fg too !ili
1
| ,tiI l\
mengubah ritmenya. I
o
Beberapa siklus yang pertama setelah onset pubertas lrJ

biasanya bersifat anovulatorik, demikian juga siklus yang tt


terjadi beberapa bulan bahkan beberapa tahun sebelum 0 ' '12 13. .. 40 50 60
menopause, mungkin karena lonjakan LH tidak cukup Usia (tahun)
kuat pada saat tersebut untuk menyebabkan terjadinya GAMBAR 81-10. Sekrest estrogen selama kehidupan seksual
ovulasi. wanita.
1 076 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

rimen menunjukkan bahwa hipotalamus sendiri sebenar- perlahan-lahan dosisnya diturunkan, wanita pascameno-
nya mampu menyekresi hormon ini, tetapi sinyal yang pause tersebut cenderung terhindar dari gejala yang berat.
tepat dari beberapa daerab otak yang lain menyebabkan
tidak terjadinya sekresi. Oleh karena itu, sekarang ini
dipercayai bahwa timbulnya pubertas dirangsang oleh Kelainan Sekresi Ovarium
beberapa proses pematangan yang berlangsung di mana Hipogonodisme. Jumlah sekresi ovarium yang ku-
pun di daerah otak selain di hipotalamus, mungkin juga rang dari normal dapat terjadi karena ovarium yang ter-.
di sistem limbik. bentuk kurang sempurna, tidak terbentuk ovarium, atau
Gambar 81-10 memperlihatkan (1) peningkatan kadar abnormalitas ovarium secara genetik yang menyekresi
sekresi estrogen pada masa pubeftas, (2) variasi siklik hormon-hormon yang keliru karena tidak adanya enzim
selama siklus seksual bulanan, (3) peningkatan sekresi di dalam sel-sel sekretoriknya. Jika sejak lahir tidak ada
ovarium atau menjadi tidak berfungsi sebelum pubertas,
estrogen lebih lanjut selama beberapa tahun peftama ke-
akan terjadi eunukisme wanita. Pada kondisi ini, karak-
hidupan seksual, (4) kemudian terjadi penurunan progre- ' teristik seksual sekunder yang biasa tidak rnuncul, dan
sif sekresi estrogen menjelang akhir kehidupan seksual, organ seksual akan tetap infantil. Tanda khusus dari
dan, akhirnya, (5) hampir tidak ada sekresi estrogen atau kondisi ini adalah pertumbuhan tulang panjang yang le-
progesteron sesudah menopause. bih lama karena epiflsis tidak bergabung dengan batang
tulang pada saat seperti yang terjadi pada wanita remaja
normal. Akibatnya, wanita eunuch pada dasarnya sama
Menopause tinggi atau lebih tinggi dari pasangan pria yang mem-
punyai latar belakang genetik yang sama.
Pada usia 40 sampai 50 tahun, siklus seksual biasanya Apabila ovarium dari seorang wanita yang sudah
menjadi tidak teratur, dan ovulasi sering tidak terjadi. berkembang sempuma diangkat, organ-organ kelamin
Sesudah beberapa bulan sampai beberapa tahun, siklus beregresi sampai batas tertentu sehingga uterus menjadi
hampir infantil ukurannya, vagina menjadi lebi(r kecil,
terhenti sama sekali, seperti diperlihatkan pada Gambar
dan epitelium vagina menjadi tipis dan mudah rusak.
8l-10. Periode ketika siklus terhenti dan hormon-hormon
Payudara menjadi atrofi dan menjadi menggantung, dan
kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai hampir rambut pubis menjadi lebih tipis. Perubahan semacam
tidak ada disebut sebagai menopause. ini juga terjadi pada wanita sesudah menopause.
Penyebab m enopause adalah " matiny a" (b ur n i ng ou t)
ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita, Mensfiuosi yang Tidok Terolu4 dan Amenore
kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi folikel Akibot Hipogonadisrne. Seperti disebutkan pada
matang dan berovulasi, dan beratus-ratus dari ribuan ovum pembicaraan terdahulu mengenai menopause, jumlah
berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal estrogen yang diproduksi ovarium harus meningkat di
beberapa folikel primordial yang akan dirangsang.oleh atas nilai kritis agar dapat menciptakan siklus seksual
yang ritmis. Akibatnya, pada hipogonadisme atau apa-
FSH dan LH, dan terlihat pada Gambar 8l-10, produksi
bila gonad menyekresi sejumlah kecil estrogen akibat
estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah folikel
faktor-faktor lain, seperti hip otiroidisme, siklus ovarium
primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun
sering tidak berlangsung normal. Sebaliknya, menstrua-
di bawah nilai kritis, estrogen tidak lagi dapat mengham- si mungkin tidak datang selama beberapa bulan, atau
bat produksi gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya, se- menstruasi terhenti sama sekaii (amenore). Siklus ova-
pertidiperlihatkan pada Gambar 81-9, gonadotropin FSH rium yang memanjang, yang berhubungan dengan ke-
dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah menopause gagalan ovulasi, mungkin disebabkan oleh insufisiensi
dalam jumlah besar dan kontinu, tetapi ketika folikel pri- sekresi LH pada waktu lonjakan LH praovulasi, yang
mordial yang tersisa menjadi atretik, produksi estrogen diperlukan untuk ovulasi.
oleh ovarium turun secara nyata menladi nol.
Hipersekresi Ovorium. Hipersekresi hormon ovarium
Pada saat menopause, seorang wanita harus menye-
yang ekstrem oleh ovarium adalah suatu keadaan klinis
suaikan kembali kehidupannya dari kehidupan yang se-
yang langka, karena sekresi estrogen yang berlebihan
cara fisiologis dirangsang oleh produksi estrogen dan secara otomatis akan menurunkan produksi gonadotro-
progesteron menjadi kehidupan yang kosong tanpa hor- pin oteh hipoflsis, dan membatasi produksi hormon-hor-
mon-hormon tersebut. Hilangnya estrogen sering kali mon ovarium. Akibatnya, hipersekresi hormon-hormon
menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang ber- wanita biasanyahanya terdeteksi secara klinis apabila
makna pada fungsi t:ubuh, termasuk (1) "rasa panas" (hot tumor sudah berkembang.
Tumor sel granulosa yang jarang dapat berkembang
flushes) dengan kemerahan kulit yang ekstrem, (2) sensasi
psikis dispnea, (3) gelisah, (4) letih, (5) ansietas, dan (6) dalam sebuah ovarium, terjadi lebih sering sesudah
menopause daripada sebelumnya. Tumor- tumor ini me-
kadang-kadang keadaan psikotik yang bermacam macam,
nyekresi sejumlah besar estrogen, yang memberi efek
dan (7) penurunan kekuatan dan kalsifikasi tulang di selu-
estrogenik yang biasa, termasuk hipertrofi endometrium
ruh tubuh. Kira-kira pada 15 persen wanita, gejala-gejala uterus dan perdarahan yang tidak teraturdari endometri-
ini cukup berat sehingga membutuhkan perawatan. Jika um. Pada kenyataannya, perdarahan sering merupakan
psikoterapi gagal, pemberian estrogen harian dalam jum- petunjuk pertama dan satu-satunya petuniuk keberadaan
lah kecil biasanya dapat meredakan gejala, dan bila secara tumor tersebut.
BAB 81 Fisiologi Wanita Sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon Wanita 1077

Aksi Seksual Wanita Orgosme Wonilo. Jika rangsangan seksual setempat


mencapai intensitas maksimal, dan khususnyajika sensasi
Perongsongon Aksi Seksuol Wonilo. Seperli pada .setempat didukung oleh sinyal flsik yang tepat dari sere-
aksi seksual pria, keberhasilan kinerja dari aksi seksual brum, akan terbentuk refleks yang menyebabkan terjadi-
wanita bergantung baik pada rangsangan fisik maupun nya orgasme pada wanita, yang juga disebut sebagai kli-
pada rangsangan seksual setempat. maks wanita. Orgasme wanita sama dengan pengeluaran
Membayangkan pikiran seksual dapat membangkitkan dan ejakulasi pada pria, dan dapat ikut membantu dalam
hasrat seksual wanita, dan hasrat ini akan sangat mem- pembuahan ovum. Tentu saja, wanita terbukti lebih subur
bantu dalam kinerja aksi seksual wanita. Hasrat semacam apabila diinseminasi melalui hubungan seksual yang nor-
ini sebagian besar didasarkan pada kebiasaan latar bela- mal daripada dengan metode buatan, jadi, menunjukkan
kang seseorang demikian juga keinginan fisiologisnya, fungsi orgasme wanita yang penting. Alasan yang mung-
walaupun hasrat seksual tidak akan meningkat sebanding kin adalah sebagai berikut;
dengan kadar hormon-hormon seksual yang disekesi- Pertama, selama orgasme, otot perineal dari seorang
kan. Hasrat juga berubah selama siklus bulanan seksual, wanita berkontraksi secara ritmis, yang berasal dari re-
mencapai puncaknya menjelang ovulasi, kemungkinan fleks medula spinalis yang mirip dengan refleks yang
karena kadar sekresi estrogen yang tinggi selama periode menimbulkan ejakulasi pada pria. Refleks ini mungkin
praovulasi. . juga meningkatkan motilitas uterus dan tuba fallopii se-
Rangsangan seksual setempat pada wanita terjadi ku- lama orgasme, jadi membantu meneruskan sperma ke atas
rang lebih sama seperti pada pria, karena pemijatan dan melalui uterus ke arah owm; walaupun demikian, infor-
tipe rangsangan lain pada vulva, vagina, dan daerah peri- masi mengenai hal ini masih belum jelas. Orgasme juga
neal lainnya dapat menciptakan sensasi seksual. Glans kli- kelihatannya menyebabkan pelebaran kanalis servikalis
toris sangat peka untuk membangkitkan sensasi seksual. sampai 30 menit, sehingga memungkinkan sperma ber-
Seperti pada pria, sinyal sensoris seksual diteruskan gerak lebih mudah.
ke segmen sakralis medula spinalis melalui saraf puden- Kedua, pada beberapa hewan tingkat rendah, kopulasi
dus dan pleksus sakralis. Sekali sinyal ini masuk ke me- menyebabkan kelenjar hipofisis posterior menyekresi ok-
dula spinalis, sinyal akan diteruskan ke serebrum. Refleks sitosin; efek ini mungkin diperantarai melalui inti amig-
setempat yang terintegrasi pada segmen sakralis dan lum-
dala otak, dan kemudian melalui hipotalamus ke hipofisis.
balis medula spinalis juga bertanggung jawab terhadap Oksitosin ini menyebabkan peningkatan kontraksi ritmis
sebagian pembentukan reaksi pada organ seksual wanita.
dari uterus, yang diperkirakan menyebabkan transpor
sperma yang berlangsung cepat. Beberapa sperma terbuk-
Ereksi Wonito dqn Pelumosoh. Jaringan erektil yang
mirip dengan jaringan erektil penis terletak di sekitar in-
tidapat melewati seluruh panjang tuba fallopii sapi dalam
waktu sekitar 5 menit, suatu kecepatan yang sekurang ku-
troitus dan meiluas ke klitoris. Jaringa4 erektil ini, seperli
rangnya l0 kali lipat lebih cepat daripada gerak berenang
pada penis, dikendalikan oleh saraf parasimpatis yang
dari sperma itu sendiri. Apakah hal ini juga terjadi pada
melewati saraf erigentes yang keluar dari pleksus sakralis
manusia, masih belum diketahui.
menuju ke genitalia eksterna. Pada tahap awal rangsangan
Selain dari efek orgasme terhadap pembuahan, sensasi
seksual, sinyal parasimpatis membuat arleri jaringan erek-
seksual yang kuat yang terbentuk selama orgasme juga dile-
til melebar, mungkin dihasilkan dari pelepasan asetilkolin,
watkan ke serebrum, dan menyebabkan ketegangan otot
oksida nitrit, dan polipeptida intestinal vasoaktif (VIP)
yang kuat di seluruh tubuh. Tetapi sesudah kuhninasi dari
pada bagian akhir saraf. Keadaan ini memungkinkan ter-
aksi seksual, ketegangan tersebut berakhir dalam beberapa
jadinya akumulasi darah yang berlangsung cepat di dalam
menit berikutnya dan berganti menjadi kepuasan yang ditan-
jaringan erektil sehingga introitus akan mengencang di
dai dengan keadaan relaks, suatu efek yang disebut resolusi.
sekeliling penis; hal ini akan sangat membantu pria clalam
mencapai rangsangan seksual yang cukup untuk mendo-
rong terjadinya ejakulasi. Kesuburan Wanita
Sinyal parasimpatis juga berjalan bilateral, ke kelenjar
Bartholin yang terletak di bawah labia minora dan menye- Periode Subui dori Setiop Siklus Seksuql. Ovum
akan tetap hidup dan mampu dibuahi sesudah dikeluar-
babkan kelenjar tersebut menyekresikan mukus tepat di
kan dari ovarium mungkin tidak lebih dari 24 jam. Oleh
dalam introitus. Mukus ini sebagian besar berfungsi seba- karena itu, sperma harus segera tersedia sesudah ovulasi
gai pelumas selama hubungan seksual, walaupun sebagi- agar dapat terjadi pembuahan. Beberapa spema dapat te-
an dari mukus disekresi oleh epitel vagina dan sejumlah tap subur di dalam saluran reproduksi wanita sampai 5
kecil disekresi dari kelenjar uretra pria. Pelumasan ini hari. Oleh karena itu, agar terjadi pembuahan, hubungan
dibutuhkan selama hubungan seksual untuk lebih men- kelamin harus dilangsungkan pada beberapa waktu antara
dapatkan sensasi prjatan yang memuaskan sehingga tidak 4 sampai 5 hari sebelum ovulasi dan sampai beberapajam

terjadi sensasi iritasi, yang dapat timbul apabila vagina sesudah'ovulasi. Jadi, periode kesubuian wanita setiap
bulan termasuk singkat, sekitar 4 sampai 5 hari.
kering. Sensasi prjatan membentuk rangsangan yang op-
timal untuk membangkitkan refleks yang sesuai, yang Melode Konlrosepsi Ritmik. Salair satu metode kon-
akan berkulminasi pada klimaks yang dialami pria mau- trasepsi yang umum dipraktekkan adalah menghindari
pun wanita. hubungan kelamin menjelang ovulasi, Kendala dari me-
-

1078 UNIT XMndokrinologi dan Reproduksi

tode kontrasepsi ini adalah dalam memperkirakan waktu bulanan dan biasanya dilanjutkan sampai melebihi wak-
ovulasi dengan tepat. Namun interval dari ovulasi sam- tu saat ovulasi mungkin terjadi. Kemudian obat dihenti-
pai menstruasi berikutnya hampir selalu di antara 13 dan kan, sehingga memungkinkan terjadinya menstruasi dan
l5 hari. Oleh karena itu, jika siklus menstruasi teratur, siklus yang baru dimulai kembali.
denganjangka waktu tepat 28 hari, ovulasi biasanya ter-
jadi t hari menjelang hari ke-14 dari siklus bulanan. Se- Kondisi-Kondisi Abnormol yong Menyebobkon
baliknya, apabila periode siklus adalah 40 hari, ovulasi lnfertililos podo Wonilo. Sekitar 5 sampai l0 persen
I
biasanya terjadi antara hari sebelum hari ke-26 dari wanita mengalami infertilitas. Kadang-kadang, tidak
siklus bulanan. Akhirnya, jika periode siklus adalah 21 ditemukan adanya kelainan pada organ genital wanit4
hari, ovulasi biasanya berlangsung I hari sebelum hari sehingga pada kasus tersebut, harus dianggap bahwa
ke-7 dari siklus. Oleh karena itu, biasanya dianjurkan ketidaksuburan tersebut disebabkan baik karena fungsi
untuk tidak berhubungan seksual selama 4 hari sebelum fisiologis yang abnormal dari sistem genitalia maupun
hari ovulasi yang diperkirakan dan 3 hari sesudahnya, karena perkembangan genetik yang abnormal dari ovum
untuk mencegah pembuahan. Tetapi metode kontrasepsi itu sendiri.
seperti ini hanya dapat digunakan apabila periode siklus Mungkin sejauh ini penyebab sterilitas wanita yang
menstruasi teratur. paling umum adalah kegagalan berovulasi. Keadaan ini
dapat terjadi akibat hiposekresi hormon-hoffnon gona-
Penekonon Kesuburon Secoro Hormonol- dotropin, yang pada kasus ini intensitas rangsang hor-
"Pil." Sudah sejak lama diketahui, bahwa pemberian monal tidak cukup untuk menimbulkan ovulasi; atau
estrogen maupun progesteron dalam jumlah cukup se- dapat diakibatkan kelainan ovarium yang tidak me-
lama paruh pertama siklus bulanan dapat menghambat mungkinkan terjadinya ovulasi. Sebagai contoh, kapsul
ovulasi. Alasannya adalah bahwa pemberian salah satu ovarium yang tebal kadang-kadang terbentuk di bagian
hormon tersebut dalam jumlah yang sesuai dapat men- luar ovarium, sehingga membuat ovulasi menjadi sulit.
cegah lonjakan sekresi LH praovulasi dari kelenjar hipo- Karena insiden anovulasi yang tinggi pada wanita
fisis, yang penting untuk menimbulkan ovulasi. steril, metode-metode khusus sering digunakan untuk
Mengapa pemberian estrogen atau progesteron da- menentukan apakah ovulasi dapat terjadi. Metode-me-
pat mencegah lonjakan sekresi LH masih belum diketa- tode ini terutama berdasarkan pada efek progesteron ter-
hui dengan jelas. Akan tetapi, eksperimen menunjukkan hadap tubuh, karena kenaikan sekresi progesteron yang
bahwa tepat sebelum terjadi lonjakan LH, kemungkinan normal tidak terjadi selama paruh siklus anovulasi yang
tedadi penekanan mendadak sekresi estrogen oleh fo- terakhir. Bila ditemukan efek progestasional, siklus da-
likel ovarium, dan penekanan itu mungkin merupakan pat dianggap sebagai anovulasi.
sinyal yang dibutuhkan dalam menimbulkan efek um- Salah satu dari tes ini hanya menganalisis urin un-
pan-balik positif selanjutnya pada hipofisis anterior tuk melihat adanya lonjakan pregnanediol, suatu produk
yang mengarah kepada lonjakan LH tersebut. Pemberi- akhir dari metabolisme progesteron selama paruh siklus
an hormon-hormon kelamin (estrogen atau progesteron) seksual yang terakhir, kurangnya kadar zat ini menun-
dapat mencegah depresi hormonal ovarium awal yang jukkan adanya kegagalan ovulasi. Suatu tes lain yang
mungkin merupakan sinyal perangsang ovulasi. sering digunakan adalah meminta wanita tersebut men-
Kendala dalam menciptakan metode untuk menekan catat suhu tubuhnya di sepanjang siklus bulanan. Sekesi
ovulasi secara hormonal terletak pada upaya mengem- progesteron selama paruh terakhir dari siklus akan rne-
bangkan kombinasi estrogen dan progestin yang tepat, ningkatkan suhu tubuh sekitar 0,5'F, dengan kenaikan
yang dapat menekan ovulasi tetapi tidak menimbulkan suhu yang akan berlangsung mendadak pada saat ovu-
efek lain yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, jum- lasi. Catatan suhu tbrsebut, yang memperlihatkan saat
lah salah satu hormon tersebut yang terlalu banyak, ovulasi, diperlihatkan pada Gambar 81- 1 I .

dapat menyebabkan pola perdarahan menstruasi yang


tidak normal. Akan tetapi, pemakaian progestin sintetik
tertentu sebagai pengganti progesteron, khususnya 19-
norsteroid, bersama dengan sejumlah kecil estrogen bia-
sanya mencegah ovulasi, namun tetap memungkinkan 99"
terbentuknya pola menstruasi yang normal. Oleh karena
itu, hampir semua "pil" yang digunakan untuk mengon-
IL
trol kesuburan mengandung beberapa kombinasi estro- s,
gen sintetik dan progestin sintetik. Alasan utama untuk nu'
.a=
menggunakan estrogen dan progestin sintetik adalah
bahwa hormbn alami hampir seluruhnya akan dirusak
oleh hati dalam waktu singkat sesudah diabsorbsi dari g
saluran cerna ke dalam sirkulasi porta. Akan tetapi, ba-
8- 97.
nyak dari hormon-hormon sintetik dapat bertahan terha- E
o
dap kecenderungan perusakan oleh hati, sehingga me- F
mungkinkan hormon-hormon tersebut diberikan secara
oral.
Dua dari estrogen sintetik yang paling sering digu-
nakan adalah etinil estradiol dan mestranol. Di antara
46 B 10 1214 161A 202224 26 28
Hari siklus
progestin yang paling sering digunakan adalah norethin-
drone, noretinodrel, etinodi ol, dan norges tre L Obat-obat- GAMBAR 81-11. Peningkatan temperatur tubuh segera setelah
an ini biasanya mulai diminum pada tahap awal siklus ovulasi.
-

BAB 81 Fisiologi wanita sebelum Kehamilan dan Hormon-Hormon wanita 199


Tidak adanya ovulasi yang disebabkan hiposekresi
hormon-hormon gonadotropin hipofisis kadang-kadang
Kepustakaan
dapat diobati dehgan pemberian korionik gonadotropin Altkorn D, Vokes T: Treatment ofpostmenopausal osteoporosis.
manusia yang tepat waktu, suatu hormon (dibicarakan JAMA 285:t4t5,200t
di Bab 82) yang diekstraksi dari plasenta manusia. Hor- Bastian LA, Smith CM, Nanda K; Is this woman perimenopaus_
mon ini, walaupun disekresi oleh plasenta, mempunyai al? JAMA 289:895, 2003.
efek yang hampir sama dengan LH dan, oleh karena itu, Beral V Banks E, Reevis G; Evidence from randomised trials
merupakan perangsang ovulasi yang kuat. Akan tetapi, on the long-term effects of hormone replacement tfuerapy.
pemakaian hormon ini dalam jumlah berlebihan akan Lancet 360:492, 2002.
menyebabkan terjadinya ovulasi dari beberapa foli- Compston JE. Sex steroids and bone. physiol Rev gl.4l9,
kel secara bersamaan, hal ini menyebabkan terjadinya 2001.
kelahiran multipel, suatu efek yang dapat menyebabkan Gruber CJ, Tschugguel W, Schneeberger C, Huber JC: produc-
seorang ibu yang dirawat untuk keadaar.r infertilitas de- tion aid actions ofestrogens. N Engl J Med 346;340, 2002.
ngan hormon ini, melahirkan delapan orang bayi (keba- Hamilton-Fairley D, Taylor A: Anovulation. BMJ 327:546,
nyakan lahir mati). 2003.
Salah satu penyebab paling umum dari sterilitas Lorenzo J: A new hypothesis for how sex steroid hormones regu-
wanita adalah endometriosis, suatu kondisi yang umum late bone mass. J Clin Invest Ill;1641, 2003.
ketika jaringan endometrium yang hampir mirip dengan Manson JE, Martin KA: Postmenopausal hormone-replacement
jaringan endometrium uterus normal tumbuh dan bahkan therapy. N Engl J Med 345:34, 2001.
bermenstruasi dalam rongga pelvis di sekeliling uterus, Nadal A, Diaz M, Valverde MA: The estrogen trinity: membrane,
tuba falopii, dan ovarium. Endometriosis menyebabkan cytosolic, and nuclear effects. News physiol Sci I6:251,
fibrosis di seluruh pelvis; dan fibrosis ini kadang-kadang 200 1
sangat menyempitkan ovarium sehingga ovum tidak da- Nelson HD: Comonly used types ofpostmenopausal estrogenfor
pat dilepaskan ke dalam kavum abdominis. Sering kali, treatment of hotflashes: scientifc review. JAMA 291:1610,
endometriosis ini menyumbat tuba fallopii, baik pada 2004.
ujung fimbria maupun di tempat lain di sepanjang per- Nilsson S, Makela S, Treuter E, et al: Mechanisms of estrogen
luasannya. action. Physiol Rev 8l:1 535, 2001.
Suatu penyebab lain yang juga sering ditemukan Niswender GD, Juengel JL, Silva pJ, et al; Mechanisms control_
dari seorang wanita yang tidak subur adalah salpingitis, ling the function and life span of the corpus luteum. physiol
yaitu, radang tuba fallopii; keadaan ini menyebabkan Rev B0: I, 2000.
terjadinya fibrosis dalam tuba, sehingga menyumbat Petitti DB : Combination estrogen-progestin oral contraception.
tuba tersebut. Pada masa lalu, peradangan seperti itu ter- N Engl J Med 319:1443, 2003.
utama terjadi akibat infeksi gonokokus, tetapi dengan Petterson K, Gustafsson JA: Role of estrogen receptor beta in
terapi mutakhir, keadaan ini sudah makin jarang ditemu- estrogen action. Annu Rev Physiol 63: I 65, 2001.
kan sebagai penyebab inferlilitas wanita. Riggs BL: The mechanisms off estrogen regulation of bone re_
Akhirnya, penyebab lain dari infertilitas adalah se- sorption. J CIin Invest 1 06: I 203, 2000.
kresi mukus yang abnormal dari serviks uterus. Biasanya, Riggs BL, Hartmann LC: Selective estrogen-receptor modu_
pada saat ovulasi, lingkungan horrnonal dari estrogen lators-mechanisms of action and application to clinical
menyebabkan terjadinya sekresi mukus dengan karak- practice. N Engl J Med 348;618, 2003.
teristik khusus yang memungkinkan pergerakan sperma Smith S, Pferfer SM, Collins JA; Diagnosis and management of
yang sangat cepat ke dalam uterus dan yang sebenarnya
female infertility. JA MA 290 : I 7 67, 2003.
menuntun sperma di sepanjang .'benang-benang'. mu- Terasawa E, Fernandez DL; Neurobiological mechanisms olthe
kus. Kelainan dari serviks sendiri, seperli infeksi atau onset ofpuberty in primates. Endocr Rev 22: I I l, 2001.
peradangan ringan tingkat rendah, atau rangsangan hor- Toran-Allerand CD: A plethora of estrogen receptors in the
monal yang abnormal dari serviks, dapat menyebabkan brain: where will it end? Endocrinologlt 145:1069, 2004.
sumbatan mukus kental yang mencegah pembuahan. van der Eerden BC, Karperien M, I4/it JM; Systemic and local
regulation ofthe growth plate. Endocr Rev 24:782, 2003.
Vasudevan N, Ogawa S, Pfaff D; Estrogen and thyroid hormone
receptor interractions : phys io I ogical fiexibility by molecular
specifcity. Physiol Rev 82 923, 2002.
l

r,iliil
trtiiLil
,:iit1i
.tiii l
rr, ti

il
;
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1081

(23 pasang) dalam sebuah ov um y ang s udah di buahi (lihat


radiata yang terdispersi Gambar 82-lE).

r{ Apo yong Menentukqn Jenis Kelomin dori Fetus


o yong Dibuot? Setelah pembentukan sperrna matang,
-f& setengah dari seluruh sperrna tersebut membawa sebuah
kromosom X (kromosom wanita) dan setengahnya mem-
bawa kromosom Y (kromosom pria) dalam genbmnya.
7 Pronukleus Oleh karena itu, jika sebuah kromosom X dari speffna
pna
,4,rfk.
-a??6',.d( -.,:t3'irttt
L^r';'ffi,
bergabung dengan sebuah kromosom X dari ovum, yang

NKIWI
A:1re SfiA
AKffiM
memberikan suatu gabungan XX, seorang anak perem-

W@W
puan akan lahir, seperti telah dijelaskan di Bab 80. Tetapi
jika sebuah kromosom Y dari sperTna dipasangkan de-
Pronukleus ngan sebuah kromosom X dari ovttm, yang memberikan
Sentrcjsom
D wanita E gabungan Xl anak laki-laki yang akan dilahirkan.

GAMBAR 82-1. Pembuahan ovum. A, Ovum matang yang dike-


lilingi oleh korona radiata. B, Korona radiata yang terdispersi. C, Transpor Ovum yang Dibuahi
Masuknya sperma. D, Pembentukan pronukleus pria dan wanita.
E, Reorganisasi komplemen kromosom yang menyeluruh dan
di dalam Tuba Fallopii
mulainya pembelahan ovum. (Modifikasi dari Arey LB: Devetop- Setelah pembuahan terjadi, untuk mentranspor ovum
mental Anatomy: A Textbook and laboratory Manual of Embryo- yang telah dibuahi melalui sisa bagian tuba fallopii ke
logy, Tth ed. Philadelphia: W.B. Saunders, 1974.)
dalam kavum uteri (Gambar 82-2) biasanya perlu waktu
3 sampai 5 hari. Transpor ini terutama dipengaruhi oleh
arus cairan yang lemah di dalam tuba akibat kerja sekresi
dari vagina akan dihantarkan ke atas, melalui uterus dan
epitel ditambah kerja epitel bersilia yang melapisi tuba;
tuba fallopii, ke ampula tuba fallopii di dekat tuba yang
silia tersebut selalu bergerak ke arah uterus. Kontraksi
berujung ovarium. Penghantaran sperrna tersebut dibantu yang lemah dari tuba fallopii juga mungkin membantu
oleh kontraksi uterus dan tuba fallopii yang dirangsang lewatnya ovum.
oleh prostaglandin dalam cairan semen pria, dan juga oleh
Tuba fallopii dilapisi oleh permukaan kriptoid yang ti-
oksitosin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis posterior
dak rata sehingga menghalangi jalannya ovum walaupun
wanita selama wanita tersebut mengalami orgasme. Dari
ada arus cairan. Selain itu, isthmus tuba fallopii (2 sen-
hampir setengah miliar sperma yang dideposit dalam va-
gina,'beberapa ribu sperma tersebut berhasil mencapai se-
tiap ampula.
Pembuahan ovum umumnya terjadi di ampula dari
Pembelahan sel
salah satu tuba fallopii, segera setelah sperma dan ovum
memasuki ampula. Namun, sebelum sperrna dapat mema-
suki ovum, pertama-tama speffna harus menembus berla-
pis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar ovum (fro-
rona radiata) dan lalu berikatan dengan dan menembus
Blastokista
zona pelusida yang mengelilingi ovum itu sendiri. Meka-
mencapai
nisme yang digunakan oleh sperma untuk keperluan ini uterus
telah disajikan di Bab 80. (hari 4-5)

Sekali sebuah sperma telah masuk ke dalam ovum Blastokista


berimplantasi
(yang masih berada dalam stadium perkembangan oosit (hari 5-7)
sekunder), oosit membelah kembali untuk membentuk
ovum matang ditambah mengeluarkan badan polar ke-
dua. Ovum yang matang itu masih membawa nukleus-
nya (sekarang disebut sebagai pronukleus wanita) yang
mengandung 23 kromosom. Salah satu dari kromosom tu
adalah kromosom wanita, dikenal sebagai kromosom X.
Pada saat bersamaan, spenna yang membuahi juga
berubah. Ketika memasuki ovum, kepala sperma akan
menrbengkak untuk membentuk sebuah pronukleus pria,
yang ditunjukkan pada Gambar 82-lD. Kemudian, ke-23
kromosom yang tidak berpasangan dari pronukleus pria
danke-23 kromosom yang tidak berpasangan dari pronu-
GAMBAR 82-2. A, Ovulasi, fertilisasi ovum di datam tuba fattopii,
kleus wanita berikatan bersama-sama untuk membentuk dan implantasi blastokista di dalam uterus. B, Kerja sel-sel trofo-
kembali komplemen menyeluruh dengan 46 kromosom blas pada implantasi blastokista di dalam endometrium uterus.
1082 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

timeter terakhir sebelum masuk ke uterus) tetap berkon-


traksi secara spastik selama 3 hari pertama setelah ovu-
(g
lasi. Setelah saat ini, peningkatan progesteron yang cepat
yang disekresi oleh korpus luteum ovarium peftama-tama g
.gE^100
akan memacu peningkatan reseptor progesteron pada sel- cL=
cE
g'a
sel otot polos tuba fallopii; lalu progesteron tersebut akan 75
-F(g
^X
mengaktivasi reseptor-reseptor, melepaskan suatu efek trtr
oL
relaksasi tuba yang memungkinkan masuknya ovum ke
dalam uterus.
;850
Transpor olum terbuahi yang tertunda melalui tuba fal- :=8
g.2s Nutrisi
lopii ini memungkinkan terjadinya beberapa tahap pembe- E
!v trofoblastik
lahan sel sebelum ovum yang sudah membelah itu-seka- o
rang disebut blastokista, yang mengandung kira-kira 100 0
sel-memasuki uterus. Selama waktu tersebut, sel sekre- 0 4 8 1216202428 323640
Lamanya kehamilan (minggu)
tori tuba fallopii membentuk sejumlah besar sekret yang
digunakan untuk nutrisi perkembangan blastokista.
GAMBAR 82-4. Nutrisi fetus. Kebanyakan nutrisi awa! merupa-
kan akibat dari pencernaan trofoblastik dan absorpsi nutrisi dari
lmplantasi Blastokista di dalam Uterus desidua endometrium, dan pada dasarnya, semua nutrisi selan-
jutnya merupakan hasil dari difusi melalui membran plasenta.
Setelah mencapai uterus, blastokista yang sedang berkem-
bang biasanya tetap tinggal di dalam kavum uteri selama I
sampai 3 hari lagi sebelum berirnplantasi di endometrium; uterus) berproliferasi dengan cepat, membentuk plasenta
jadi implantasi biasanya terjadi kira-kira pada hari ke lima dan berbagai membran kehamilan.
sampai ke tujuh setelah ovulasi. Sebelum implantasi, blas-
tokista mendapat makanan dari sekresi endometrium ute-
rus yang disebut "susu uterus."
Nutrisi Awal Embrio
Implantasi merupakan hasil kerja dari sel-sel trofoblas Dalam Bab 81, ditekankan bahwa progesteron yang di-
yang berkembang di seluruh permukaan blastokista. Sel- sekresikan oleh korpus luteum ovarium selama pertengah-
sel ini menyekresikan enzim proteolitik yang mencerna an setiap siklus seksual bulanan mempunyai pengaruh
dan mencairkan sel-sel endometrium uterus. Sebagian terhadap endometrium uterus dalam mengubah sel-sel
cairan dan nutrisi yang dilepaskan akan ditranspor seca- stroma endometrium menjadi sel-sel besar yang membeng-
ra aktif oleh sel-sel trofoblas yang sama ke dalam blas- kak yang mengandung sejumlah besar glikogen, protein,
tokista, menambah nutrisi untuk perkembangan lebih lipid dan bahkan beberapa mineral yang penting untuk
lanjut. Gambar 82-3 menunjukkan blastokista manusia perkembangan hasil konsepsi. Kemudian, bila hasil kon-
pada tahap awal implantasi, dengan sebuah embrio kecil. sepsi berimplantasi dalam endometrium, progesteron yang
Sekali irnplantasi terjadi, sel-sel trofoblas dan sel-sel yang terus disekresikan masih akan menyebabkan sel-sel stroma
b.erdekatan lainnya (dari blastokista dan endometrium membengkak lebih lanjut dan menyimpan lebih banyak nu-
trisi. Sel-sel ini sekarang disebut sebagai sel-sel deslidua,
dan massa sel tersebut secara keseluruhan disebut desidua.
Sewaktu sel-sel trofoblas menembus desidua, men-
cerna dan mengimbibisinya, nutrisi yang disimpan dalam
desidua akan digunakan oleh embrio untuk pertumbuhan
dan perkembangan. Selama minggu pertama setelah im-
plantasi, ini merupakan satu-satunya cara bagi embrio un-
tuk memperoleh nutrisi; embrio akan terus memperoleh
setidaknya sebagian dari nutrisinya dengan cara ini selama
8 minggu, walaupun plasenta juga mulai memberikan nu-
trisi kira-kira l6 hari setelah pembuahan (kira-kira setelah
I minggu setelah implantasi). Gambar 82-4 menunjukkan
periode nutrisi trofoblastik, yang secara bertahap berkem-
bang menjadi nutrisi plasenta.

Funggi Plasenta
Perkembangan dan Anatomi
GAMBAR 82-3. lmplantasi embrio manusia awat, mempeflihat-
Fisiologi Plasenta
kan pencemaan trofoblastik dan invasi endometrium. (Sumbang- Ketika korda trofoblastik dari blastokista melekat pada
an Dr. Arthur Hertig.) uterus, kapiler,kapiler darah tumbuh ke dalam korda
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1083

lewati membran plasenta terutama dengan cara difusi,


PLASENTA yang hampir sama dengan difusi yang terjadi melalui
Septum plasenta
membran alveolus paru dan membran kapiler di mana
Stratum spongiosum
pun dalam rubuh.
Lapisan pembalas

Pembuluh Permeabilitas Plasenta dan


darah ibu
Konduktansi Difusi Membran
Vilus
Fungsi utama plasenta adalah mengadakan dfusi bahan-
bahan makanqn dan oksigen dari darah ibu ke dalam da-
rah fetus dan dfusi produk-produk ekskretoris dari fetus
kembali ke ibu.
Pada bulan-bulan awal kehamilan, membran plasen-
ta masih tebal karena belum berkembang sepenuhnya.
Oleh karena itu, permeabilitasnya rendah. Lebih lanjut,
area permukaannya kecil karena plasenta belum tumbuh
Trofoblas secara bermakna. Oleh karena itu, pada awalnya total
Aderi umbilikalis konduktansi difusinya kecil. Sebaliknya, pada kehamilan
Sinus Vena umbiiikalis
marginalis
lanjut, permeabilitas membran plasenta meningkat akibat
Tali pusat '' penipisan lapisan-lapisan difusi membran dan karena area
permukaan berkembang sangat luas, sehingga memberi-
kan peningkatan difusi plasenta yang sangat besar, ditun-
jukkan pada Gambar 82-4.
Jarang sekali terjadi "robekan" pada membran plasen-
Pembuluh kapiler fetus
ta, yang memungkinkan sel-sel darah fetus lewat ke ibu
atau, yang lebih jarang lagi, sel-sel darah ibu masuk ke
dalam fetus. Untungnya, sangatjarang fetus megeluarkan
Epitel korionik banyak darah ke dalam sirkulasi ibu akibat ruptur mem-
bran plasenta.

GAMBAR 82-5 . Atas, Susunan plasenta matang. Bawah, Hubung- Difusi Oksigen Metolui Membron plosento. prin-
an darah fetus dalam kapiler-kapiler vili dengan darah ibu dalam sip yang hampir sama persis dengan difusi oksigen me-
ruang inteNilus. (Dimodifikasi dari Gray H, Goss CM: Anatomy ol lalui mernbran paru (dibicarakan lebih mendalam di Bab
the Human Body, 25th ed. Philadelphia: Lea & Febiger, 1948; dan
dari Arey LB: Developmental Anatomy: A Textbook and Labora-
39) juga dipakai untuk difusi oksigen melalui membran
tory Manual of Embryology, Tth ed. philadelphia: W. B. Saunders, plasenta. Oksigen yang larut di dalam darah sinus ma-
1974.) ternal besar masuk ke dalam darah fetus melalui dfusi
sederhana, didorong oleh gradien tekanan oksigen dari

dari sistem vaskular embrio yang baru terbentuk. Men-


jelang hari ke-16 setelah pembuahan. darah juga mulai
dipompa oleh jantung embrio itu sendiri. Secara bersa-
maan, sinus-sinus darah yang disuplai oleh darah ibu
berkembang di sekitar bagian luar korda trofoblastik.
Sel-sel trofoblas men julurkan semakin banyak penonjol-
cAn
(, --
tn
an-penonjolan, yang akan menjadi vili plasenta,tempat o
tumbuhnya kapiler-kapiler fetus. Jadi, vili yang mem-
bawa darah fetus dikelilingi oleh sinus-sinus yang me- Eoo
ngandung darah ibu. . eo)
Struktur akhir plasenta ditunjukkarr pacla Gambar
82-5. Perhatikan bahwa darah fetus mengalir mela-
940
o
lui dua arteri umbilikolrs, lalu ke kapiler-kapiler vili,
'6
dan akhirnya kembali melalui sebuah vena untbilikalis l<an
menuju ke fetus. Pada saat yang sama, darah ibu menga- azv
Iir dari arteri uterinake dalam sinus-sinus rnaternal yang
mengelilingi vili dan kemudian kembali ke dalam vena
uterina ibu. Bagian bawah Gambar 82-5 melukiskan hu- 0 20 40 60 80 100
bungan antara darah fetus dari setiap vilus plasenta fetus Po2 (mm Hg)
dan darah ibu yang mengelilingi bagian luar villus di da-
lam plasenta yang sudah berkembar-rg sempurna.
GAMBAR 82-6. Kurva disosiasi oksigen-hemoglobin untuk darah
Total daerah permukaan dari semua vili plasenta
ibu dan fetus, mempertihatkan bahwa kemampuan darah fetus
yang matur, hanya beberapa meter persegi-jauh lebih
untuk membawa oksigen lebih banyak daripada darah ibu pada
kecil daripada area membran pulmoner di dalam paru. Po, darah teftentu. (Data dari Metcalfe J, Moli W, Baftels H: Gas
Meskipun demikian, bahan nutrisi dan zat-zat lain me- exchange across the placenta. Fed proc.,23:775, 1964.)
1084 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

darah ibu ke darah fefus. Mendekati akhir usia kehamilan, Difusi Korbon Dioksido Melolui Membron plosen-
Po, rata-rata dalam darah ibu pada sinus-sinus plasenta to. Karbon dioksida secara terus menerus dibentuk dalam
kira-kira 50 mm Hg, dan Porrata-rata dalam darah fetus jaringan fetus dengan carayangsama dengan pembentuk-
setelah teroksigenasi adalah kira-kira 30 mm Hg. Oleh an karbon dioksida dalam darah ibu, dan satu-satunya cara
karena itu, gradien tekanan rata-rata untuk difusi oksigen mengekskresi karbon dioksida dari fetus adalah melalui
melalui membran plasenta kira-kira adalah 20 mm Hg. plasenta ke dalam darah ibu. Pco, darah fetus besarnya 2
Seseorang akan berpikir bagaimana mungkin bagi sampai 3 mm Hg lebih tinggi dari Pco, darah ibu. Gradien
fetus dapat memperoleh oksigen yang cukup bila darah tekanan karbon dioksida yang kecil ini pada membian lebih
fetus yang meninggalkan plasenta hanya mempunyai Po, dari cukup untuk memungkinkan difusi karbon dioksida
30 mm Hg. Ada 3 alasan mengapa Po2 yang rendah ini yang adekuat karena kelarutan karbon dioksida yang eks-
membuat darah fetus mampu untuk mentranspor oksigen trem dalam membran plasenta memungkinkari karbon diok-
ke jaringan fetus hampir sama banyak dengan yang di-
sida berdifusikira-kira 20 kali kecepatan difusi oksigen.
transpor oleh darah ibu ke jaringannya.
Pertama, hemoglobin yang terdapat pada fetus ter- Difusi Bshon Mokonon MeloluiMembrqn Plosen-
utama adalah hemoglobin feters, suatu jenis hemoglobin to, Zat-zat metabolisme lain yang diperlukan oleh fetus
yang disintesis oleh fetus sebelum kelahiran. Gambar berdifusi ke dalam darah fetus dengan cara yang sama
82-6 menunjukkan perbandingan kurva disosiasi oksigen seperti oksigen. Sebagai contoh, pada stadium akhir ke-
untuk hemoglobin ibu dengan hemoglobin fetus, tampak hamilan, fetus sering menggunakan glukosa sebanyak
bahwa kurva hemoglobin fetus bergeser ke kiri dari hemo- yang dipakai oleh seluruh tubuh ibu. Untuk menyediakan
globin ibu. Ini berarti bahwa pada kadar Po2 yang rendah glukosa yang banyak ini, sel-sel trofoblas yang membatasi
di dalam darah fetus, hemoglobin fetus dapat mengangkut vili plasenta menyediakan difusi terfusillrasi glukosa me-
oksigen sebesar 20 sampai 50 persen lebih banyak dari- lalui membran plasenta. Jadi, glukosa ditranspor oleh
pada oksigen yang dapat diangkut hemoglobin ibu.
molekul-molekul pembawa dalam membran sel trofoblas.
Kedua, kons entr as i hem o gl ob in dar ah fetus kir a- k ir a Walaupun begitu, kadar glukosa di darah fetus adalah 20
50 persen lebih besar dari hemoglobin ibu; oleh karena
sampai 30 persen lebih rendah dari darah ibu.
itu, ini adalah faktor yang lebih penting dalam meningkat- Karena kelarutan asam lemak yang tinggi di membran
kan jumlah oksigen;vang ditranspor ke jaringan fetus.
sel, zat-zat ini juga b'erdifusi dari darah ibu ke dalam da-
Ketiga, efek Bohr, yang telah dijelaskan di Bab 40 rah fetus tetapi lebih lambat daripada glukosa sehingga
sehubungan dengan pertukaran karbon dioksida dan ok- glukosa lebih mudah dipakai fetus sebagai nutrisi. Selain
sigen dalam paru, menyediakan mekanisme lain untuk iIu, zat-zat seperti benda keton dan ion kalium, natrium,
meningkatkan transpor oksigen oleh darah fetus. Faktor dan klorida juga berdifusi relatif lebih mudah dari darah
tersebut yaitu, hemoglobin dapat membawa oksigen lebih ibu ke dalam darah fetus.
banyak pada Pco, rendah daripada yang dapat dibawa
pada Pco, tinggi. Darah fetus yang memasuki plasenta Ekskresi Produk-Produk Buongon Melolui Mem-
membawa sejumlah besar karbon dioksida, tetapi banyak bron Plqsenlo. Dengan carayang sama sepefti karbon
karbon dioksida ini berdifusi dari darah fetus ke dalam dioksida berdifusi dari darah fetus ke dalam darah ibu,
darah ibu. Hilangnya karbon dioksida membuat darah fe- produk-produk ekskresi lainnya yang dibentuk pada fe-
tus lebih alkalis, sedangkan peningkatan karbon dioksida tus juga berdifusi melalui membran plasenta ke dalam
dalam darah ibu membuat darah ibu lebih asam. darah ibu dan kemudian diekskresikan bersama-sama de-
Perubahan ini menyebabkan kapasitas oksigen darah ngan produk-produk ekskresi dari ibu. Produk-produk ini
fetus yang bergabung dengan oksigen menjadi meningkat terutama meliputi nitrogen bukan protein seperti ureum,
dan yang berada dalam darah ibu menurun. Keadaan ini qsam urat, dan kreatinin. Kadar ureum dalam darah fetus
memaksa lebih banyak oksigen mengalir dari darah ibu, hanya sedikit lebih besar dari kadar di dalam darah ibu
sehingga meningkatkan oksigen dalam darah fetus. Jadi, karena ureum berdifusi melalui membran plasenta dengan
pergeseran Bohr akan bekerja pada arah tertentu dalam sangat mudah. Sebaliknya, kreatinin yang sulit berdifusi
darah ibu dan pada arah yang lain dalam darah fetus. mempunyai persentase konsentrasi darah fetus yang le-
Kedua efek tersebut membuat pergeseran Bohr di sini bih tinggi daripada di dalam darah ibu. Oleh karena itu,
dua kali lebih penting daripada untuk pertukaran oksigen ekskresi dari fetus terutama terjadi, sebagai akibat gradien
dalam darah paru; oleh karena itu, keadaan ini disebut difusi melewati membran plasenta, karena terdapat kon-
efek Bohr ganda. sentrasi prodr.rk-produk ekskresi dalam darah fetus lebih
Dengan tiga cara ini, fetus mampu menerima oksi- tinggi daripada dalam darah ibu.
gen lebih dari cukup melalui membran plasenta, walau-
pun pada kenyataannya darah fetus yang meninggalkan
plasenta hanya mempunyai Po, sebesar 30 mm Hg. Faktor-Faktor Hormonal
Total kapasitas difusi oksigen seluruh plasenta pada dalam Kehamilan
saat aterm kira-kira 1,2 mililiter oksigen per menit per
milimeter air raksa dari perbedaan tekanan oksigen di se- Pada kehamilan, plasenta membentuk sejumlah besar
luruh membran. Kapasitas ini sebanding dengan kapasitas human chorionic gonadotropin, estrogen, progesteron,
pada paru bayi yang baru lahir. dan human chorionic somatomammotrapin, dengan tiga
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1085

hormon yang pertama, dan mungkin juga yang keempat, Sebaliknya, hormon ini akan menyebabkan korpus luteum
semuanya penting untuk berlangsungnya kehamilan nor- menyekresi lebih banyak lagi hormon-hormon kelamin-
mal. progesteron dan estrogen-untuk beberapa bulan berikut-
nya. Hormon-hormon kelamin ini mencegah menstruasi
dan menyebabkan endometrium terus tumbuh dan menyim-
Human Chorionic Gonadotropi n pan nutrisi dalam jumlah besar dan tidak dibuang menjadi
dan Pengaruhnya dalam Menyebabkan darah menstruasi. Akibatnya, sel-sel yang menyerupai de-
Korpus Luteum Bertahan dan s i du a y ang berkemban g dalam endometrium selarha siklus

.Mencegah Menstruasi seksual wanita normal menjadi sel-sel desidua sesungguh-


nya-sangat membengkak dan banyak mengandung nu-
Normalnya, menstruasi terjadi pada wanita yang tidak trisi-kira-kira pada waktu blastokista berimplantasi.
hamil dalam waktu kira-kira 14 hari setelah ovulasi, pada Di bawah pengaruh human chorionic gonadotropin,
saat .sebagian besar endometrium uterus terlepas dari korpus luteum di dalam ovarium ibu tumbuh menjadi
dinding uterus dan dikeluarkan. Bila hal ini terjadi setelah kira-kira dua kali dari ukuran awalnya menjelang satu
ovum diimplantasikan, kehamilan akan terhenti. Akan bulan atau lebih setelah kehamilan dimulai, dan estrogen
tetapi, hal ini dicegah oleh sekresi human chorionic go- dan progesteron yang terus-menerus disekresi akan mem-
nadotropin oleh jaringan embrionik yang baru terbentuk pertahankan sifat asli desidua endometrium uterus, yang
dengan cara sebagai berikut: diperlukan pada awal perkembangan fetus.
Bersamaan dengan perkembangan sel-sel trofoblas Bila korpus luteum dibuang sebelum kira-kira ming-
dari sebuah ovum yang baru dibuahi" hormon human gu ke-7 kehamilan, biasanya hampir selalu terjadi abortus
chorionic gonadotropin disekresi oleh sel-sel sinsitial spontan, dan kadang-kadang bahkan sampai minggu ke-
trofoblas ke dalam cairan ibu, seperti yang tampak pada 12. Setelah waktu ini, plasenta itu sendiri akan menyekre-
Gambar 82-7. Sekresi hormon ini dapat diukur pertama sikan sejumlah progesteron dan estrogen yang cukup untuk
kali dalam darah 8 sampai t hari setelah owlasi, segera mempertahankan kehamilan selama sisa periode kehamil-
setelah blastokista berimplantasi di endometrium. Ke- an. Korpus luteum kemudian mengalami involuSi secara
mudian kecepatan sekresi meningkat dengan cepat dan perlahan setelah kehamilan berusia 13 sampai l7 minggu.
mencapai maksimum pada kira-kira l0 sampai 12 hari
kehamilan dan menurun kembali sampai kadar yang lebih Efek Humon Chorionic Gonodolropin podo Tes-
rendah menjelang 16 sampai 20 minggu. Sekresi terus tis Jonin. Humqn chorionic gonadotropinjuga menim-
berlanjut pada kadar ini selama sisa masa kehamilan. bulkan efek perangsangan sel-sel interstisial testis fetus
pria, sehingga mengakibatkan pembentukan testosteron
Fungsi Human Chorionic Gonodotropin. Human pada fetus pria sampai waktu lahir. Sekresi testosteron
chorionic gonadotropin merupakan glikoprotein yang dalam jumlah sedikit ini selama kehamilan merupakan
mempunyai berat molekul kira-kira 39.000 dan mempu- faktor yang menyebabkan tumbuhnya organ-organ kela-
nyai struktur molekul dan fungsi yang sama dengan hor- min pria dan bukan organ-organ kelamin wanita pada fe-
mon lutein yang disekresi oleh kelenjar hipofisis. Sejauh tus. Mendekati akhir kehamilan, testosteron yang disekre-
ini, fungsinya yang terpenting adalah mencegah involusi sikan oleh testis fetus juga menyebabkan desensus testis
korpus luteum pada akhir siklus seksual bulanan wanita, ke dalam skrotum.

=E ,***.Human chorionic B-
tt
P 120 gonadotropin
24 g,

c
'F Progesteron 228
roo -* Estrogen 206 300 E
o G
rc 18 ,5
rl
880
o
16 -? $t
c')
g) 142 e
.C 60 a. l! 200
L
o
,9 1oN {,
€40
o
8g o
6)
tr 6c o 100 g
Ezo a'o .9, o-
GAMBAR 82-7.
J
o.!
LUI Kecepatan
sekresi estrogen, progesteron,
0 0 lrJ
4'8 12 16 20 24 28 32 36 40
dan konsentrasi human chorio-
nic gonadotropin pada berbagai
Lamanya kehamilan (minggu)
stadium kehamilan.
1 086 UNIT XIV Endokrinoloqi dan Reproduksi

Sekresi Estrogen oleh Plasenta 2. Progesteron menurunkan kontraktilitas uterus gra-


vid, jadi mencegah kontraksi uterus yang menye-
Plasenta, seperti korpus luteum, menyekresikan estro- babkan aboftus spontan.
gen dan progesteron. Penelitian histokimia dan fisiologi 3. Progesteron juga membantu perkembangan hasil
menunjukkan bahwa kedua hormon ini, seperti kebanyak- konsepsi bahkan sebelum implantasi, karena pro-
an hormon plasenta yang lain, juga disekresi oleh sel-sel gesteron secara khusus meningkatkan sekresi tuba
s ins is i al trofobl as p I as ent a. fallopii dan uterus ibu untuk menyediakan bahan
Gambar 82-7 menunjukkan bahwa menjelang akhir nutrisi yang sesuai unttrk perkembangan morula
usia kehamilan, pembentukan esffogen plasenta setiap dan hlastoki,sla. Selain itu, ada beberapa alasan
hari meningkat menjadi 30 kali kadar produksi ibu yang untuk rnempercayai bahwa progesteron bahkan
normal. Akan tetapi, sekresi estrogen oleh plasenta cukup memengaruhi pembelahan sel pada awal perkem-
berbeda dari sekresi estrogen oleh ovarium. Yang paling bangan embrio.
penting, estrogen yang disekresikan oleh plasenta tidak 4. Progesteron yang disekresikan selama kehamilan
disintesis secara de novo dari zat-zat dasar dalam plasen- juga mernbantu estrogen rnernpersiapkan payudara
ta. Sebaliknya, estrogen hampir seluruhnya dibentuk dari ibu untuk laktasi, yang akan dibicarakan kemudian
senyawa steroid androgen, dehidroepiandrosteron dan I 6- di bab ini.
hidrol<sidehidroep iandrosteron, yangdibentuk di kelenjar
adrenal ibu dan juga di kelenjar adrenal fetus. Androgen
yang lemah ini kemudian ditranspor oleh darah ke pla- Human Chorionic
senta dan diubah oleh sel-sel trofoblas menjadi estradiol, Somatomammotropin
estron, dan estrioi. (Korleks kelenjar adrenal fetus sangat
besar, dan kira-kira 80 persen terdiri dari sesuatu yang di- Telah ditemukan hormon plasenta yang lebih baru yang
sebut zonafetus, yang fungsi utamanya adalah menyekre- disebut human chorionic somatonlammotropin. Hormon
si dehidroepiandrosteron selama kehamilan). ini merupakan protein yang mempunyai berat rnolekul
kira-kira 38.000 dan mulai disekresikan oleh plasenta
Fungsi Estrogen dolom Kehomilon. Pada pemba- kira-kira minggu ke lima keharrilan. Sekresi honnon ini
hasan estrogen di Bab 81, telah ditekankan bahwa homon meningkat secara progresif sepanjang sisa masa kehamil-
ini terutama berfungsi proliferatif pada sebagian besar or- an berbanding langsung dengan berat plasenta. Walaupun
gan reproduksi dan organ penyertanya. Selama kehamil- fungsi korionik somatomammotropin masih belum pasti,
an, jumlah estrogen yang sangat berlebihan akan menye- hormon ini disekresikan dalam jumlah beberapa kali lebih
babkan (1) perbesaran uterus, (2) perbesaran payudara besar daripada gabungan semua hornon-hormon kelamin
dan pertumbuhan struktur duktus payudara ibu, dan (3) yang lain. Hormon ini rnempunyai beberapa fungsi pen-
perbesaran genitalia eksterna wanita. ting.
Estrogen juga merelaksasi ligamentum pelvis, sehing- Peftama, bila diberikan pada beberapa .ienis hewan
ga persendian sakroiliaka menjadi relatif lentur dan sim- tingkat rendah yang berbeda, huntan chorionic somato-
fisis pubis menjadi elastis. Perubahan ini akan memper- rop in sedikitnya akan menyebabkan perkembang-
m am m ot

mudah pasase fetus melalui jalan lahir. Ada banyak alasan an sebagian payudara hewan dan pada beberapa keadaan
untuk mempercayai bahwa estrogen juga mernengaruhi menyebabkan laktasi. Karena ini merupakan fungsi hor-
banyak aspek umum perkembangan fetus selama kehamil- mon yang peftama ditemukan, maka hormon ini perlama
an, sebagai contoh, memengaruhi kecepatan reproduksi kali dinamakan human placental lactogen dan diyakini
sel pada embrio awal. mempunyai fungsi yang sama dengan prolaktin. Akan te-
tapi, usaha untuk meningkatkan laktasi manusia dengan
hormon ini tidak berhasil.
Sekresi Progesteron oleh Plasenta Kedua, hormon ini mempunyai kerja yang lemah yang
.serupa dengan hormon pertumbuhan, yang menyebabkan
Progesteron juga penting untuk berhasilnya suatu ke-
formasi protein dengan cara yang sama seperti hormon
hamilan-kenyataannya hormon ini sama pentingnya
pertumbuhan. Hormon ini juga mempunyai struktur kimia
seperti estrogen. Selain disekresikan dalam jumlah cu-
yang sama dengan hormon perlumbuhan, tetapi dibutuh-
kup banyak oleh korpus luteum pada awal kehamilan,
kan human chorionic somatomammotropin 100 kali lebih
progesteron juga nantinya disekresikan dalam jumlah
banyak daripada horrnon pertumbuhan untuk rneningkat-
banyak oleh plasenta, kira-kira peningkatan 10 kali lipat
kan pertumbuhan.
selama kehamilan, seperti yang ditunjukkan pada Gam-
Ketiga, hum a n c h ct r i o n i'c s o m a t o m a m m o I rop i n meny e-
bar 82-7.
babkan penurunan sensitivitas insulin dan menurunkan
Pengaruh-pengaruh khusus progesteron yang penting
penggunaan glukosa pada ibu, sehingga membuat jurnlah
untuk kemajuan kehamilan yang normal adalah sebagai
glukosa yang tersedia untuk fetus lebih besar. Karena glu-
berikut:
kosa merupakan zaL utama yang dipakai fetus untuk me-
1. Progesteron menyebabkan sel-sel desidua tumbuh ningkatkan pertumbuhannya, maka arti pengaruh hormon
di endometrium uterus, dan sel-sel ini memainkan ini menjadi jelas. Lebih lanjut, hormon ini meningkatkan
peranan penting dalam nutrisi embrio awal. pelepasan asam lemak bebas dari cadangan lemak ibu, se-
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1087

hingga menyediakan sumber energi pengganti untuk me- gesteron, yartu suatu hormon yang disebut relaksin, di_
tabolisme ibu selama kehamilan. Oleh karena itu, tampak sekresikan oleh korpus luteum ovarium dan juga oleh
bahwa human chorionic somatomamotropin merupakan jaringan plasenta. Sekresi relaksin ini ditingkatkan oleh
hormon metabolik umum yang mempunyai implikasi nu- efek merangsang dari huntan chorionic gonadotropin
trisi khusus untuk ibu dan fetus, pada saat yang sama dengan disekresikannya se.jumlah
besar estrogen dan progesteron oleh korpus luteum dan
sekresi plasenta.
Faktor-Faktor Hormonal Lain Relaksin merupakan polipeptida yang mempunyai
dalam Kehamilan berat molekul sekitar 9000. Hormon ini. bila disuntik-
kan akan menyebabkan relaksasi Iigamentum-ligamen-
Hampir semua kelenjar endokrin nonseksual dari ibu tum simfisis pubis pada tikus dan marmot yang sedang
juga memberi reaksi yang nyata pada kehamilan. Hal birahi. Efek ini sangat sedikit atau bahkan tidak ada
ini terutama akibat dari peningkatan beban metabolisme pada r.vanita hamil. Sebaliknya, peran ini terutama di-
pada ibu tetapi juga, sebagian besar, dari efek hormon mainkan oleh estrogen yang .juga menyebabkan relak-
plasenta pada kelenjar hipofisis dan kelenjar-kelenjar sasi ligamentum-ligamentum pelvikum. Selain itu, telah
lainnya. Beberapa efek yang paling tampak adalah se- dikemukakan bahwa relaksin melunakkan serviks wani-
bagai berikut. ta hamil pada saat persalinan.

Sekresi Hipofisis. Kelenjar hipofisis anterior ibu mem-


besar paling sedikit 50 persen selama kehamilan dan Respons Tubuh lbu
meningkatkan produksi kortikotopin, tirotropin, dan
prolaktin. Sebaliknya, sekresi hipofisis untuk hormon
Terhadap Kehamilan
perangsang folikel dan hormon lutein hampir secara to- Reaksi yang paling nyata di antara banyak reaksi ibu ter-
tal ditekan akibat efek penghambat estrogen dan proges- hadap fetus dan terhadap hormon kehamilan yang berle-
teron dari plasenta. bihan adalah peningkatan ukuran berbagai organ-organ
kelamin. Misalnya, uterus membesar dari kira-kira 50
Sekresi Korlikosteroid. Kecepatan sekresi glukokor-
gram sampai I 100 gram, dan payudara membesar ham-
tikoid korteks adrenal mengalami peningkatan sedang pir dua kali ukurannya. Pada saat yang sama vagina
selama kehamilan. Adalah mungkin bahwa glukokor-
membesar, dan introitus vagina membuka lebih lebar.
tikoid membantu mobilisasi asam-asam amino dari .ia-
Selain itu, berbagai hormon dapat menyebabkan per-
ringan ibu sehingga asam-asam amino ini dapat dipakai
ubahan yang nyata pada penampilan wanita yang hamil,
untuk sintesis jaringan fetus.
kadang menyebabkan timbulnya edema, .jerawat, dan'
Pada wanita harnil, sekresi aldosteron biasanya
maskulinisasi atau gambaran akromegali.
meningkat sekitar dua kali lipat, mencapai puncaknya
pada akhir kehamilan. Keadaan ini, bersama dengan Penombohon Berol Bodon podo Wonito Ho-
kerja estrogen, menyebabkan kecenderungan wanita ha- mil. Penambahan berat badan rata-rata selama kehamil-
mil normal untuk mereabsorbsi kelebihan natrium dari an adalah sekitar 24 pon, dengan sebagian besar penam-
tubulus ginjal ibu, dan, oleh karena itu, retensi cairan, bahan berat badan ter.iadi selama dua trimester terakhir.
biasanya akan mengarah ke hipertensi yang dipicu oleh Dari kenaikan berat badan ini, sekitar 7 pon adalah fetus,
kehamilan. dan kira-kira 4 pon adalah cairan amnion, plasenta, dan
selaput amnion. Uterus membesar sekitar 2 pon, payu-
Sekresi Kelenjor Tiroid. Kelenjar tiroid biasanya dara2 pon, serta masih meninggalkan peningkatan berat
membesar sampai 50 persen selama kehamilan dan badan rata-rata sekitar 9 pon. Sekitar 6 pon dari cairan
meningkatkan produksi tiroksin yang sesuai dengan ini adalah cairan tambahan yang berada di dalam darah
pembesaran tersebut. Peningkatan pembentukan tirok-
dan cairan ekstrasel, dan sisanya 3 pon pada umum-
sin paling sedikit disebabkan oleh efek tirotropik ftrl- nya merupakan kumpulan lemak. Cairan tambahan
man chorionic gonadotropin yang disekresi plasenta diekskresikan ke dalam urin selama beberapa hari per-
dan juga oleh sejumlah kecil hormon perangsang-tiroid tama setelah kelahiran, yaitu, setelah hilangnya hormon
khusus, human chorionic tyrotropin,yang juga disekresi penahan-cairan dari plasenta.
oleh plasenta.
Selama kehamilan, seorang wanita sering meng-
alami peningkatan keinginan makan yang sangat besar,
Sekresi Kelenjor Poroiiroid. Kelenjar paratiroid bia-
sebagian disebabkan oleh pemindahan bahan-bahan ma-
sanya juga membesar selama kehamilan; hal ini khu-
kanan dari darah ibu ke fetus dan sebagian besar karena
susnya berlaku bila ibu mengalami defisiensi kalsium
faktor hormonal. Tanpa pengaturan diet antenatal yang
dalam makananny.a. Pembesaran kelenjar ini menyebab-
baik, penambahan berat badan ibu bisa sampai 75 pon
kan absorpsi kalsium dari tulang ibu, sehingga memper-
dibanding biasanya, sekitar 24 pon.
tahankan konsentrasi ion kalsium normal dalam cairan
ekstrasel ibu, bahkan ketika janin mengambil kalsium Melqbolisme Selomo Kehomilqn. Sebagai akibat
untuk osifikasi tulang-tulangnya sendiri. Sekresi hor- peningkatan sekresi berbagai hormon selama kehamil-
mon paratiroid ini bahkan lebih intensif selama laktasi an, termasuk tiroksin, hormon korteks adrenal, dan hor-
setelah kelahiran bayi, untuk selanjutnya perkembangan mon-hormon seks, kecepatan metabolisme basal ibu
bayi memerlukan kalsium beberapa kali ldbih banyak hamil meningkat sekitar l5 persen selama pertengahan
daripada perkembangan fetus. akhir kehamilan. Akibatnya, wanita hamil sering me-
rasa kepanasan. Selain itu, karena beban ekstra yang
Sekresi "Reloksin" oleh Ovqrium don plosenlo.
dipikulnya, energi dalam jumlah yang lebih banyak dari
Suatu zat tambahan lain di samping estrogen dan pro- normal harus dipergunakan untuk aktivitas otot.
-
1088 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Nulrisi Selomo Kehomilqn. Sampai sejauh ini, per-


tumbuhan fetus yang terbesar terjadi selama trimester 6
terakhir kehamilan; berat fetus beftambah hampir dua
kali lipat selama 2 bulan terakhir kehamilan. Biasanya, G
ibu tidak mengabsorbsi cukup protein, kalsium, fosfat,
dan besi dari dietnya selama bulan-bulan terakhir ke-
985
J
hamilan untuk menyuplai kebutuhan ekstra fetus. Akan o
tetapi, untuk mengantisipasi keperluan tambahan terse- 4
but, tubuh ibu sudah menyimpan zat-zat ini-beberapa
U
di dalam plasenta, tetapi paling banyak di dalam tempat
penyimpanan yang normal dari ibu sendiri.
0 4 8 121620242832364044
Bila tidak ada elemen-elemen nutrisi yang cukup Lamanya kehamilan (minggu)
pada diet seorang wanita hamil, akan terjadi sejum-
lah defisiensi pada ibu, terutama pada kalsium, fosfat, GAMBAR 82-8, Pengaruh kehamilan dalam meningkatkan volu-
besi, dan vitamin. Contohnya, hampir 375 miligram me darah ibu.
besi diperlukan oleh fetus untuk membentuk darahnya,
dan tambahan 600 miligram diperlukan oleh ibu untuk
membentuk darah tambahan bagi dirinya sendiri. Sim-
panan besi bukan-hemoglobin normal pada ibu di luar Pernoposon lbu Selomo Kehomilon. Karena pe-
kehamilan sering hanya 100 miligram dan hampir tidak ningkatan metabolisme basal pada seorang wanita hamil
pernah lebih dari 700 miligram. Oleh karena itu, tanpa dan juga karena tubuhnyayang besar, jumlah total oksi-
besi yang cukup dalam makanannya, wanita hamil bia- gen yang dipakai oleh ibu sesaat sebelum kelahiran bayi
sanya mengalami anemia hipokrom. Selain itu, penting sekitar 20 persen di atas normal, dan terbentuk jumlah
bahwa wanita hamil mendapat vitamin D, karena jumlah karbon dioksidayang sebanding. Efek ini menyebabkan
total kalsium yang dipakai oleh janin sedikit, kalsium ventilasi semenit ibu lebih meningkat. Selain itu, diya-
normalnya diabsorpsi secara buruk oleh saluran pencer- kini bahwa kadar progesteron yang tinggi selama keha-
naan ibu tanpa adanya vitamin D. Akhirnya, sesaat sebe- milan akan meningkatkan sensitivitas pusat pernapasan
lum bayi lahir, vitamin K sering ditambahkan pada diet terhadap karbon dioksida. Hasil akhirnya adalah pening-
ibu sehingga bayi mempunyai protrombin yang cukup katan ventilasi semenit sekitar 50 persen dan pgnurunan
untuk mencegah perdarahan, terutama perdarahan otak Pco, arteri sampai beberapa milimeter air raksa di ba-
yang disebabkan oleh proses kelahiran. wah nilai pada wanita yang tidak hamil. Secara bersa-
maan, uterus yang membesar menekan isi abdomen ke
atas, dan isi abdomen ini mendorong diafragma.ke atas,
sehingga total pergerakan diafragma berkurang. Akibat-
Perubahan-Perubahan dalam Sistem
nya, frekuensi pernapasan meningkat untuk memperta-
Sirkulasi lbu Selama Kehamilan hankan ventilasi tambahan.

Aliron Doroh Melolui Plosenfo, don Curoh Jon- Fungsi Sislem Urinorius lbu Selomo Kehomilon.
lung Selomo Kehomilon. Sekitar 625 mililiter darah Kecepatan pembentukan urin seorang wanita hamil bia-
mengalir melalui sirkulasi ibu dari plasenta setiap me- sanya sedikit meningkat karena peningkatan asupan cair-
nitnya selama kehamilan bulan terakhir. Keadaan ini, . an dan peningkatan beban atau produk-produk ekskresi.
ditambah dengan peningkatan umum pada metabolisme Tetapi, di samping itu, terjadi beberapa perubahan khu-
ibu, akan meningkatkan curahjantung ibu 30 sampai 40 sus dari fungsi ekskresi urin.
persen di atas normal pada minggu ke-27 kehamilan; Pertama, kemampuan reabsorpsi tubulus ginjal un-
tetapi selanjutnya, karena sebab yang tidak dapat dije- tuk natrium, klorida, dan air meningkat sebanyak 50
laskan, curahjantung turun sampai hanya sedikit di atas persen sebagai akibat peningkatan produksi hormon ste-
normal pada delapan minggu terakhir kehamilan, walau- roid oleh plasenta dan korteks adrenal.
pun aliran darah uterus tinggi. Kedua, laju filtrasi glomerulus meningkat sebanyak
50 persen selama kehamilan, yang cenderung mening-
Volume Doroh selomo Kehomilon. Volume darah katkan kecepatan ekskresi air dan elektrolit di dalam
ibu sesaat sebelum hamil aterm kira-kira 30 persen di urin. Ketika semua efek ini diperhitungkan, wanita ha-
atas normal. Peningkatan ini terutama terjadi selama mil yang normal biasanya mendapat tambahan air dan
pertengahan akhir kehamilan, seperti yang dilukiskan garam hanya kira-kira 6 pon.
oleh kurva pada Gambar 82-8. Penyebab peningkatan
volume sepertinya, setidaknya sebagian, karena aldos- Coiron Amnion don Pembenlukonnyo
teron dan estrogen yang sama-sama sangat meningkat Dalam keadaan normal, volume cairan amnion (cairan
dalam kehamilan, dan karena retensi cairan oleh gin- di dalam uterus tempat fetus mengapung) adalah antara
jal. Selain itu, sumsum tulang menjadi sangat aktif dan 500 mililiter dan 1 liter, tetapi dapat juga hanya bebe-
menghasilkan sel-sel darah merah tambahan serta kele- rapa mililiter atau sebanyak beberapa liter. Penelitian
bihan volume cairan. Oleh karena itu, pada saat kela- isotop terhadap kecepatan pembentukan cairan amnion
hiran bayi, ibu memiliki kelebihan darah 1 sampai 2 liter menirnjukkan bahwa rata*rata air dalam cairan amnion
dalam sirkulasinya. Tetapi hanya kira-kira seperempat diganti setiap 3.jam sekali, dan elektrolit natrium dan
dari jumlah ini akan hilang secara normal sewaktu me- kalium digantikan setiap 15 jam sekali. Sebagian besar
lahirkan bayi, sehingga memungkinkan adanya faktor cairan berasal dari ekskresi ginjal oleh fetus. Demikian
pengaman bagi ibu. juga, absorpsi dalam jumlah tertentu terjadi melalui.ja-
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1089

lan saluran pencernaan dan paru-paru fetus. Akan tetapi, ka kematian bahkan pada ibu dengan eklampsia dapat
bahkan setelah kematian fetus dalam rahim, kembalinya dikurangi sampai i persen atau kurang.
cairan amnion masih terdapat sedikit pengembalian,
yang mengindikasikan bahwa sedikit cairan dibentuk
dan diabsorbsi langsung melalui membran amnion. Persalinan
Preeklompsio don Eklompsio katan Eksitabil itas
Pen i ng
Sekitar 45 persen dari semua wanita hamil mengalami
peningkatan tekanan darah arteri sampai tingkat hiper-
Uterus Menjelang Aterm
tensi selama beberapa bulan terakhir kehamilan. FIal itu
Persalinan berarli kelahiran bayi. Pada akhir kehamilan,
juga dikaitkan dengan hilangnya sebagian besar protein
uterus secara progresif lebih peka sampai akhirnya tim-
ke dalam urin. Keadaan itu disebut preeklampsia atau
tol<semia gravidarum. Hal tersebut sering ditandai oleh buf kontraksi kuat secara ritmis sehinggabayi dilahirkan.
retensi garam dan air berlebihan oleh ginjal ibu dan pe- Penyebab peningkatan aktivitas uterus yang sebenarnya
ningkatan berat badan serta timbulnya edema dan hi- tidak diketahui, tetapi sedikitnya ada dua kategori penga-
pertensi pada ibu. Selain itu, terdapat gangguan fungsi ruh utama yang menyebabkan timbulnya puncak kontraksi
endotel vaskular, dan spasme arteri terjadi pada banyak yang berperan dalam persalinan: (1) perubahan hormonal
bagian tubuh, khususnya pada ginjal, otak, dan hati. Atir- progresif yang menyebabkan peningkatan eksitabilitas
an darah ginjal maupun laju filtrasi glomerulus menurun,
otot-otot uterus, dan, (2) perubahan mekanik yang pro-
berlawanan dengan perubahan yang terjadi pada wanita
gresif.
hamil normal. Efek pada ginjal juga termasuk penebalan
lempeng glomerulus yang mengandung deposit protein
pada membran basalis. Faktor-Faktor Hormonal yang
Berbagai usaha telah dilakukan untuk membuktikan Menyebabkan Peningkatan
bahwa preeklampsis disebabkan oleh kelebihan sekresi Kontraktilitas Uterus
plasenta atau hormon adrenal, tetapi bukti dasar hormo-
Rosio Estro gen Terhodop Pro gesteron. progesteron
nal masih tidak mencukupi. Teori lain yang lebih masuk
menghambat kontraksi uterus selama kehamilan, sehingga
akal adalah bahwa preeklampsia merupakan akibat dari
membantu mencegah ekspulsi fetus. Sebaliknya, estrogen
beberapa macam autoimun atau alergi pada ibu yang
disebabkan kehadiran fetus. Memang, gejala yang akut mempunyai kecenderungan nyata untuk meningkatkan
biasanya menghilang dalam beberapa hari setelah kela- derajat kontraktilitas uterus, yang terjadi karena estrogen
hiran bayi. Selain itu, t€rdapat bukti bahwa preeklampsia meningkatkan jumlah taut celah (gap .junction) antara sel-
diawali oleh insufsiensi suplai darah ke plasenta,yang sel otot polos uterus yang berdekatan, namunjuga karena
mengakibatkan pelepasan substansi plasenta sehingga pengaruh lain yang masih belum dirnengerti. Baik proges-
menyebabkan disfungsi endotel vaskular ibu yang me- teron maupun estrogen disekresikan dalam jumlah yang
luas. Selama perkembangan plasenta yang normal, tro-
secara progresif makin bertambah selama kehamilan, teta-
foblas menginvasi arteriol endometrium uterus dan se-
pi mulai kehamilan bulan ke tujuh dan seterusnya sekresi
penuhnya melakukan pembentukan kembali arteriol ibu
estrogen terus meningkat sedangkan sekresi progesteron
menjadi pembuluh darah besar dengan resistensi yang
rendah terhadap aliran darah. Pada pasien preeklamp- tetap konstan atau mungkin sedikit menurun. Oleh karena
sia, arteriol ibu gagal mengalami adaptasi perubahan itu," diduga bahwa rasio estrogen-terhadap-progesteron
tadi, dengan penyebab yang belum jelas, dan terdapat cukup meningkat menjelang akhir kehamilan, sehingga
insufisiensi suplai darah ke plasenta. Hal tersebut, se- paling tidak berperan sebagian dalam peningkatan kon-
lanjutny4 menyebabkan plasenta melepaskan berbagai traktilitas uterus.
bahan yang memasuki sirkulasi ibu dan menyebabkan
gangguan fungsi endotel vaskular, menurunkan aliran Pengoruh Oksilosin podq Ulerus. Oksrrosin meru-
darah ke ginjal, retensi garam dan air berlebihan, dan pe-
pakan suatu hormon yang disekresikan oleh neurohipo-
ningkatan tekanan darah. Walaupun faktor-faktor yang
fisis yang secara khusus menyebabkan kontraksi uterus
menghubungkan suplai darah plasenta dengan disfungsi
endotel ibu masih belum pasti, beberapa penelitian eks-
(lihat Bab 75). Ada empat alasan untuk memercayai bah-
perimen mengindikasikan adanya peran peningkatan wa oksitosin mungkin diperlukan dalam meningkatkan
kadar sitokin inflamasi seperti tumor necrosis factor-a kontraktilitas uterus menjelang persalinan: (l) Otot uterus
dan interleukin-6, meningkatkan jumlah reseptor-reseptor oksitosin dan,
Eklampsia merupakan tingkat ekstrem dari pree- oleh karena itu, meningkatkan responsnya terhadap dosis
klampsia, ditandai oleh spastisitas vaskular di seluruh oksitosin yang diberikan selama beberapa bulan terakhir
tubuh, kejang klonik pada ibu, sering diikuti dengan kehamilan. (2) Kecepatan sekresi oksitosin oleh neuro-
koma; penurunan hebat keluaran ginjal; malfungsi hati;
hipofisis sangat meningkat pada saat persalinan. (3) Wa-
sering kali dengan hipertensi berat; dan keadaan toksik
laupun pada hewan yang telah menjaiani hipofisektomi
umum pada tubuh..Biasanya eklampsia terjadi segera se-
belum kelahiran bayi. Tanpa pengobatan, persentase ibu masih dapat melahirkan bayinya pada kehamilan aterm,
eklampsia yang meninggal sangat tinggi. Akan tetapi, persalinanirya akan berlangsung lama. (4) penelitian pada
dengan segera menggunakan obat-obat vasodilator ker- hewan menunjukkan bahwa iritasi atau regangan pada
ja cepat dan optimal untuk menurunkan tekanan arteri serviks uteri, seperti yang terjadi selamapersalinan, dapat
menjadi normal, dan diikuti dengan terminasi kehamilan menyebabkan sebuah refleks neurogenik melalui nukleus
dengan segera-dengan seksio sesarsa bila perlu- ang- paraventrikular dan supraoptik hipotalamus yang dapat
1090 UNIT XIV Endokrinoloqi dan Reproduksi

menyebabkan kelenjar hipofi sis posterior (neurohipofi sis)


meningkatkan sekresi oksitosinnya.

Pengoruh Hormon Fetus podo Ulerus. Kelenjar


hipofisis fetus menyekresikan oksitosin, yang mungkin
betperan dalam merangsang uterus. Kelenjar adrenal fe-
tus juga menyekesikan sejumlah besar kortisol, mungkin
merupakan suatu stimulan uterus lain. Selain itu, mem-
bran fetus melepaskan prostaglandin dalam konsentrasi
tinggi pada saat persalinan. Prostaglandin ini juga dapat
meningkatkan intensitas konhaksi uterus.

Faktor-Faktor Mekanis yang


Meningkatkan Kontraktilitas Uterus
Regongon Otot-Otot Uterus. Regangan sederhana
organ-organ berotot polos biasanya akan meningkatkan
't. Kepala bayi meregangkan servikS )
2. Regangan seryiks merangsang kontraksi fundus
kontraktilitas otot-otot tersebut. Selanjutnya, regangan in- 3. Kontraksi fundus mendorong bayi ke bawah dan
termiten, seperti yang terjadi berulang-ulang pada uterus lebih meregangkan serviks
4. Siklus terjadi berulang-ulang
karena pergerakan fetus juga dapat meningkatkan kon-
traksi otot polos. Perhatikan khususnya pada bayi kem- GAMBAR 82-9. Teori mulainya kontraksi yang sangat kuat se-
bar yang tata-rata lahir I t hari lebih awal daripada anak lama persalinan.

tunggal, yang menekankan pentingnya regangan mekanik


dalam menimbulkan kontraksi uterus.
kan mulainya persalinan. Teori umpan balik positifterse-
Regongon qlou lriiosi Serviks. Terdapat alasan untuk but mengatakan bahwa regangan serviks oleh kepala fetus
memercayai bahwa meregangkan atau mengiritasi serviks akhirnya menjadi cukup kuat untuk menimbulkan suatu
uteri khususnya penting dalam menimbulkan kontraksi peningkatan refleks konhaksi korpus uteri yang kuat.
uterus. Sebagai contoh, ahli obstetri sering menginduksi Kontraksi ini akan mendorong bayi maju, sehingga lebih
persalinan dengan memecahkan ketuban sehingga kepala
meregangkan serviks dan terus menimbulkan umpan balik
bayi lebih meregang serviks daripada biasanya atau meng- positif pada korpus uteri. Jadi, proses ini berulang terus
iritasi serviks dengan cara lain. sampai bayi dilahirkan. Teori ini ditunjukkan pada Gam-
Mekanisme bagaimana iritasi serviks dapat merang- bar 82-9, dan pengamatan yang menyokongnya adalah
sang korpus uteri tidak diketahui. Diduga bahwa regang-
sebagai berikut:
an atau iritasi saraf pada serviks mengawali timbulnya Pertama, kontraksi persalinan mengikuti semua prin-
refleks pada korpus uteri, tetapi efek ini juga secara seder-
sip umpan balik positif. Yaitu, sekali kekuatan kontraksi
hana dapat terjadi akibat transmisi miogenik sinyal-sinyal
menjadi lebih besar dari nilai kritisnya, setiap kontraksi
dari serviks ke korpus uteri. akan menyebabkan kontraksi berikutnya menjadi sema-
kin kuat sampai efek maksimum tercapai. Mengacu pada
Mulainya Persal i nan-Mekanisme pembahasan di Bab I mengenai umpan balik positif da-
Umpan Balik Positif untuk lam sistem pengaturan, kita dapat melihat bahwa keadaan
ini merupakan sifat sesungguhnya dari semua mekanisme
Menimbulkan Persalinan umpan balik positif ketika perolehan umpan balik menja-
Pada sebagian besar masa kehamilan, uterus mengalami di lebih besar dari nilai kritisnya.
episode periodik kontraksi lemah dan lambat yang disebut Kedua, ada dua jenis umpan balik positif yang dike-
kontral<si Braxton Hicks. Kontraksi ini secara progresif tahui meningkatkan kontraksi uterus selama persalinan:
bertambah kuat menjelang akhir kehamilan; kemudian (1) Regangan serviks menyebabkan seluruh korpus uteri
kontraksi ini berubah secara tiba-tiba, dalam beberapa berkontraksi, dan konffaksi ini lebih meregangkan serviks
jam, menjadi kontraksi yang sangat kuat sehingga mulai karena dorongan kepala bayi ke arah bawah. (2) Regangan
meregangkan serviks dan selanjutnyamendorong bayi me- serviks juga menyebabkan kelenjar hipofisis menyekresi-
lalui jalan lahir, dengan demikian menyebabkan penge- kan oksitosin yang merupakan cara lain untuk meningkar
luaran bayi. Proses ini disebut persalinan, dan kontraksi kan kontraktilitas uterus.
kuat yang akhirnya menyebabkan persalinan disebut fton- Untuk menyimpulkannya, kita dapat menganggap
tral<sipersalinan. bahwa berbagai faklor dapat meningkatkan kontraktilitas
Kita tidak mengetahui apa yang secara tiba-tiba meng- uterus menjelang akhir kehamilan. Akhirnya, salah satu
ubah irama lambat dan lemah dari uterus menjadi kon- kontraksi menjadi cukup kuat untuk merangsang uterus,
traksi persalinan yang kuat. Akan tetapi, berdasarkan khususnya pada serviks, dan kontraksi ini akan lebih
pengalaman dengan jenis-jenis sistem pengaturan fisiolo- meningkatkan kontraktilitas uterus karena umpan balik
gis yang lain, sebuah teori telah diajukan untuk menielas- positif, menghasilkan konhaksi uterus kedua yang lebih
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1091

kuat dari yang pertama, yang ketiga lebih kuat dari yang Hambatan utama yang peftama dari pengeluaran
kedua, dan seterusnya. Sekali kontraksi ini menjadi cukup fetus adalah serviks uteri. Menjelang akhir kehamilan.
kuat untuk menyebabkan jenis umpan balik ini, disertai serviks menjadi lunak, yang memungkinkan serviks me-
dengan kontraksi berikut yang lebih besar dari yang sebe- regang saat kontraksi persalinan mulai terjadi di dalam
lumnya, proses ini akan berlangsung hingga lengkap-se- uterus. Apa yang disebut.kala satu persalinan adalah
suatu periode dilatasi serviks yang progresif, berlang-
muanya karena umpan balik positif memulai timbulnya
sung sampai pembukaan serviks sebesar kepala t-etus.
lingkaran yang tidak terputus ketika hasil dari umpan Stadium ini biasanya berlangsung selama 8 sampai 24
balik lebih besar dari tingkat kritisnya. jam pada kehamilan pertama, tetapi sering hanya.ber-
Seseorang mungkin bertanya tentang banyak keadaan langsung beberapa menit pada kehamilan yang sudah
persalinan palsu, ketika kontraksi semakin kuat dan ke- berkali-kali
mudian menghilang. Ingat bahwa agar lingkaran setan ini Sekali serviks telah berdilatasi sernpurna, ketuban
tetap terus berlangsung, seliap siklus umpan balik baru biasanya pecah dan cairan ketuban tiba{iba mengalir
harus lebih kuat dari sebelumnya. Bila pada setiap awal keluar ke vagina. Kemudian kepala fetus bergerak de-
persalinan sejumlah kontraksi gagal untuk merangsang ngan cepat masukjalan lahir, dan dengan kekuatan tam-
bahan dari atas, kepala terus turun melalui jalan lahir
uterus kembali dengan cukup, umpan balik positif dapat
sampai akhirnya terjadi kelahiran. Keadaan ini disebul
masuk ke dalam rangkaian retrograd dan kontraksi per- kala dua persalinan, dan kala dua ini dapat berlangsung
salinan akan menghilang. paling cepat 1 menit pada multipara sampai 30 menit
atau lebih pada primigravida.

Kontraksi Otot Abdomen


Selama Persalinan Pelepasan dan Pengeluaran Plasenta

Sekali kontraksi uterus menjadi sangat kuat selama per- Selama 10 sampai 45 menit setelah kelahiran bayi, ute-
rus terus berkontraksi menjadi semakin mengecil, yang
salinan, sinyal nyeri berasal dari uterus sendiri dan darija-
menyebabkan efek pelepasan antara dinding uterus dan
lan lahir. Sinyal-sinyal ini, di samping menyebabkan rasa
plasenta, sehingga memisahkan plasenta dari tempat im-
nyeri, juga menimbulkan refleks neurogenik pada medula plantasinya. Pemisahan plasenta akan membuka sinus-
spinalis ke otot-otot abdomen, sehingga menyebabkan sinus plasenta dan menyebabkan perdarahan. Jumlah
kontraksi yang hebat dari otot-otot ini. Kontraksi abdo- perdarahan terbatas, rala-rata 350 mililiter melalui me-
men tersebut sangat memperbesar kekuatan yang menye- kanisme berikut ini: Serabut-serabut otot polos dari otot
babkan ekspulsi bayi. uterus diatur dalam susunan angka delapan mengelilingi
pembuluh-pembuluh darah sewaktu pembuluh terse-
but melewati dinding uterus. Oleh karena itu, kontraksi
Mekanisme Persalinan uterus setelah persalinan bayi menyebabkan konstriksi
pembuluh darah yang sebelumnya menyuplai darah ke
Kontraksi uterus selamapersalinan dimulai terutama dari
plasenta. Selain itu, diyakini bahwa vasokonstriktor, yaitu
puncak fundus irteri dan menyebar ke bawah ke seluruh
prostaglandin yang terbentuk pada tempat pemisahan pla-
korpus uteri. Selain itu, intensitas kontraksi sangat besar
senta, menyebabkan spasme pembuluh darah tambahan.
pada puncak dan korpus uteri, tetapi lemah pada segmen
bawah uterus yang berdekatan dengan serviks. Oleh ka-
rena itu, setiap kontraksi uterus cenderung mendorong Nyeri Persalinan
bayi ke bawah ke arah serviks.
Pada bagian awal persalinan, kontraksi mungkin Pada setiap kontraksi uterus. ibu mengalami rasa nyeri
hanya terjadi sekali setiap 30 menit. Dengan majunya yang sangat hebat. Rasa nyeri pada permulaan persalin-
persalinan, kontraksi akhirnya timbul lebih sering, se- an mungkin terutama disebabkan oleh hipoksia otot-otot
kali setiap 1 sampai 3 menit, dan intensitas kontraksinya uterus akibat kompresi pembuluh darah di dalam uterus.
bertambah sangat kuar. dengan periode relaksasi yang Nyeri ini tidak dirasakan lagi bila saraf hipogastrikus,
singkat di antara kontraksi. Gabungan kontraksi uterus yang membawa serabut-serabut sensorik viseral yang
dan otot-otot abdomen selama kelahiran bayi menyebab- berasal dari uterus telah dipotong.
kan bayi terdorong ke bawah kira-kira dengan kekuatan Akan tetapi, selama kala dua persalinan, ketika fetus
25 pon setiap kontraksi yang kuat. dikeluarkan melaluijalan lahir, rasa nyeri yang lebih he-
Untungnya, kontraksi persalinan terjadi secara inter- bat terjadi karena regangan serviks, regangan perineum,
miten karena kontraksi yang kuat menghalangi atau ka- dan regangan atau robekan dari struktur-struktur dalam
dang-kadang bahkan.menghentikan aliran darah melalui saluran vagina itu sendiri. Rasa nyeri ini dikonduksikan
plasenta dan akan menyebabkan kematian fetus bila kon- ke medula spinalis dan otak ibu oleh saraf somatik, bu-
traksi terus berlangsung. Memang, pada pemakaian berle- kan oleh sarafsensoris viseral.
bihan dari berbagai zat perangsang uterus seperti oksitosin,
dapat menyebabkan spasme uterus, dan bukan kontraksi
ritmis, yang dapat menyebabkan kematian fetus.
lnvolusi Uterus Setelah Persalinan
Pada95 persen kelahiran, kepala merupakan bagian Selama 4 sampai 5 minggu pertama setelah persalinan,
pertama yang dikeluarkan dari bayi, dan pada sebagian uterus mengalami involusi. Berat uterus dalam 1 ming-
besar sisanya, bokong dikeluarkan pertama kali. Kepala gu menjadi kurang dari setengah beratnya saat pascaper-
bertindak sebagai baii untuk membuka struktur-struktur salinan, dan dalam 4 minggu, bila ibu menyusui, ukuran
jalan lahir ketika fetus didorong ke bawah.
uterus menjadi sekecil sebelum kehamilan. Efek menyu,
1092 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

nita bulanan; estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar


Pektoralis mayor mammaria payudara ditambah dengan deposit lemak un-
tuk memberi massa payudara. Selain itu, pertumbuhan
adiposa yangjauh lebih besar terjadi selama keadaan kadar estro-
gen yang tinggi pada kehamilan, dan kemudian hanya
Lobulus dan jaringan kelenjar saja yang berkembang sempurna untuk
alveoli
pembentukan air susu.
Sinus laktiferus
(ampula) Perlumbuhon Sislem Duktus-Peronon Esirogen.
Duktus laktiferus Selama kehamilan, sejumlah besar estrogen disekresikan
Puting oleh plasenta sehingga sistem duktus payudara tumbuh
Areola dan bercabang. Secara bersamaan, stroma payudarajuga
bertambah besar dan sejumlah besar lemak terdapat di
dalam stroma.
Sedikitnya terdapat 4 hormon lain yang juga penting
untuk pertumbuhan sistem duktus: hormon pertumbuhan,
prolaktin, glukokortikoid adrenal, dan insulin. Masing-
masing hormon ini diketahui memainkan paling sedikit
beberapa peranan dalam metabolisme protein, yang men-
jelaskan fungsi hormon-hormon tersebut dalam perkem-
bangan kelenj ar payudara.
B

Sel-sel mioepitel Perkembongon Sislem Lobulus-Alveolus-


P ero n qn Pro g esiero n. Perkembangan akhir payudara

menjadi organ yang menyekresi air susu juga memerlu-


ka;r progesteron. Sekali sistem duktus telah berkembang,
progesteron-bekerja secara sinergistik dengan estrogen,
juga dengan semua hormon-hormon iain yang baru saja
disebutkan di atas-menyebabkan pertumbuhan lobulus
payudara, dengan perrunasan alveolus, dan perkembang-
Sel-sel an sifat-sifat sekresi dari sel-sel alveoli. Perubahan-per-
epitel
penyekresi ubahan ini analog dengan efek sekresi progesteron pada
SUSU endometrium uterus selama pertengahan akhir siklus sek-
c sual wanita.
GAMBAR 82-10. Payudara dan lobulus sekretoriknya, alveoli,
dan dul<tus laktiferus (duktus susu) yang membentuk kelenjar
mamaria (A). Pembesaran menunjukkan satu lobulus (B) dan sel- Permulaan Laktasi-Fungsi Prolaktin
sel penyekresi susu sebuah alveolus (C).
Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkem -
bangan fisik kelenjar payudara selama kehamilan, penga-
ruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah
sui ini disebabkan oleh supresi sekresi hormon gonado-
sekresi sesungguhnya dari air szszr. Sebaliknya, hormon
tropin hipofisis dan ovarium selama beberapa bulan per-
prolaktin mempunyai efek yang berlawanan pada sekresi
tama laktasi, seperti yang akan dibicarakan kemudian.
Pada permulaan involusi uterus, tempat plasenta pada air susu-yaitu meningkatkannya. Hormon ini disekresi-
permukaan endometrium mengalami autolisis, mengha- kan oleh kelenjar hipofisis anterior ibu, dan konsentrasinya
silkan sekret vagina yang dikenal sebagai "lokia," yang dalam darah ibu meningkat secara tetap dari minggu ke
mula-mula berupa darah dan selanjutnya bersifat serosa, lima kehamilan sampai kelahiran bayi, di mana pada saat
terus berlangsung sampai sekitar 10 hari. Setelah waktu ini meningkat 10 sampai 20 kali dari kadar normal saat
ini, permukaan.endometrium mengalami re-epitelisasi tidak hamil. Konsentrasi prolaktin yang sangat tinggi pada
dan siap unluk kehidupan seksual nongravid yang nor- akhir kehamilan ini digambarkan pada Gambar 82- 1 1 .
mal kembali.
Selain itu, plasenta menyekresi sejumlah besar human
chorionic somatomammotropin, yang mungkin mempu-
Laktasi nyai sifat laktogenik, jadi menyokong prolaktin dari hipo-
fisis ibu selama kehamilan" Walaupun begitu, karena efek
Perkembangan Payudara supresi dari estrogen dan progesteron, hanya beberapa
mililiter cairan saja yang disekresikan setiap hari sampai
Payudara, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 82-10, bayi dilahirkan. Cairan yang disekresi selama beberapa
mulai berkembang saat pubertas. Perkembangan ini disti- hari terakhir sebelum dan beberapa hari pertama setelah
mulasi oleh estrogen yang berasal deri siklus seksual wa- kelahiran disebut kolostrum; kolostrum ini terutama me-
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1093

* Estrogen
Progesteron
c
-9
(!
-'"*"'ProlaKin
,z
E .:<
.9 soo : 2,Q
200 -.E
tt ,9
N tta! . GAMBAR 82-11. Perubahan
ttt ct,
L
9 4E
I'J
c kecepatan sekresi estrogen,
O
o c progesteron, dan prolaktin se-
F
c
200
E l< lama B minggu sebelum kela-
IE
.g
0)
o
o
T
6t
t,o 100 g
o-
hiran dan setelah 36 minggu
kemudian. Perhatikan khusus-
g,
I
o.
roo
o)
E nya penurunan sekresi prolaktin
E
o
o,s kembali ke kadar basal dalam
beberapa minggu setelah kela-
ttt
o hiran, tetapi juga perhatikan pe-
0 on
ut
ri ode sekresi p rol akti n i ntermiten

-8 -4 0 4 8 12 16 20 24 28 32 36
yang bermakna (sekitar 1 jam
pada suatu waktu) selama dan
Minggu setelah kelahiran
setelah periode laktasi.

ngandung protein dan laktosa dalam konsentrasi yang Pengoluron Sekresi Prolqktin oleh Hipofolomus.
sama sepefti air susu, tetapi kolostrum tersebut hampir Hipotalamus memegang peran penting dalam mengatur
tidak mengandung lemak, dan kecepatan maksimal pem- sekresi prolaktin, seperti peran hipotalamus pada hampir
-
bentukannya adalah sekitar 1/100 kecepatan pembentuk- semua hormon-hormon hipofisis anterior lainnya. Akan
an air susu selanjutnya. tetapi, pengaturan ini berbeda pada satu aspek: hipotala-
Segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya sekresi estro- mus tgrutama merangsqng pembentukan semua hormon
gen dan progesteron dari plasenta yang tiba-tiba memung- yang lain, tetapi terutama menghambal pembentukan
kinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis ibu prolaktin. Akibatnya, kerusakan pada hipotalamus atau
untuk mengambil peran dalam memproduksi air susu, dan penghambatan pada sistem poftal hipotalamus-hipofisis
dalam I sampai 7 hari kemudian, kelenjar payudara mulai sering akan meningkatkan pembentukan prolaktin tetapi
menyekresikan air susu dalam jumlah besar sebagai peng- menekan sekresi hormon-hormon hipofi sis lainnya.
ganti kolostrum. Sekresi air susu ini memerlukan sekresi Oleh karena itu, diyakini bahwa sekresi prolaktin oleh
pendahuluan yang adekuat dari sebagian besar hormon- hipofisis anterior diatur secara keseluruhan atau hampir
hormon ibu lainnya, tetapi yang penting dari semuanya keseluruhan oleh sebuah faktor penghambat yang diben-
adalah hormon pertumbuhan, kortisol, hormon paratiroid tuk di dalam hipotalamus dan ditranspor ke hipofisis an-
daninsulin. Hormon-hormon ini diperlukan untuk menye- terior melalui sistem portal hipotalamus-hipofi sis. Faktor
diakan asam amino, asam lemak, glukosa, dan kalsium ini disebut hormon penghambat prolaktin. Hampir dapat
yang diperlukan untuk pembentukan air susu. dipastikan bahwa hormon ini sama dengan dopamin
Setelah kelahiran bayi, kadar basal sel<resi prolaktin katekolamin, yang diketahui disekresi oleh saraf arkuatus
kembali ke kadar sewaktu tidak hamil, seperti yang tampak dari hipotalamus dan dapat menurunkan sekresi prolaktin
pada Gambar 82- I 1 . Akan tetapi, setiap kali ibu menyusui sebanyak l0 kali lipat.
bayinya, sinyal saraf dari puting susu ke hipotalamus akan
menyebabkan lonjakan sekresi prolaktin sebesar l0 sam- Supresi Siklus Seksuol Ovorium Wonito Selqmo
pai 20 kali lipat yang berlangsung kira-kira I jam, yang Penyopihon Beberopo Bulon Seteloh Kelohiron.
juga ditunjukkaa pada Gambar 82-11. Prolaktin ini bekerja Pada sebagian besar ibu yang menyusui, siklus ovarium
pada payudara ibu untuk mempertahankan kelenjar mam- (dan ovulasi) tidak kembali seperti semula sampai beber-
maria ag.ar menyekresikan air susu ke dalam alveoli untuk apa minggu setelah laktasi bayi dihentikan. Keadaan ini
periode laktasi berikutnya. Bila lonjakan prolaktin ini ti- kelihatannya adalah karena sinyal-sinyal saraf yang sama
dak ada atau dihambat karena kerusakan hipotalamus atau dari payudara ke hipotalamus yang menyebabkan sekresi
hipofisis, atau bila laktasi tidak dilakukan terus-menerus, prolaktin selama pengisapan-baik karena sinyal-sinyal
payudara akan kehilangan kemampuannya untuk mem- saraf sendiri atau karena efek peningkatan prolaktin-
produksi air susu dalam waktu 1 minggu atau lebih. Akan menghambat sekresi hormon-hormon pelepas-gonadotro-
tetapi, produksi air susu dapat berlangsung terus selama pin oleh hipotalamus. Hal ini selanjutnya menekan pem-
beberapa tahun bila anak terus mengisap, walaupun kece- bentukan hormon-hormon gonadotropik hipofi sis-hormon
patan pembentukan air susu normalnya berkuJang sangat lutein, dan hormon perangsang folikel. Namun, setelah
banyak setelah 7 sampai 9 bulan. beberapa bulan menyusui, pada beberapa ibu, khususnya
1094 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

pada ibu yang menyusui bayinya hanya sementara waktu, TABEL 82-1. Komposisi Air Susu
hipoflsis mulai lagi menyekresikan hormon-horrnon go-
nadotropik secukupnya untuk mengembalikan siklus sek-
sual bulanan, walaupun masa menyusui dilanjutkan.

Air ... 88,5 A;ii,O.;'


Proses Ejeksi (atau "Let-Down') dalam Lemak 3,3 3,5
Laktosa ., :,,=e.;:q.ll$iilti. ir' I
Sekresi Air Susu-Fungsi Oksitosin Kasein r
,l
'4F,,-jl
jLaktalbumin, r=.0-;9.;:;;;.;1.,r .2.;L1,1i

Air susu secara kontinu disekresikan ke dalam alveoli palu- dan protein i,o;4.,illilliilil,iiil,.;oi7:,.::
lain t;,iiffillill
dara, tetapi air susu tidak dapat mengalir dengan mudah dari
0,P grfiil
alveoli ke dalam sistem dukhrs dan, oleh karena itu, tidak sR*;i:$iil:!rffi
menetes secara kontinu dari puting susu. Sebaliknya, air
susu harus diejeksikan dari aiveoli ke dalam duktus sebe-
lum bayi dapat memperolehnya. Proses ini disebabkan oleh kalsium dan mineral-mineral lainnya ditemukan pada air
gabungan refleks neurogenik dan hormonal yang melibat- susu manusia jika dibandingkan dengan air susu sapi.
kan hormon hipoflsis posterioq ol<sitosin, sebagai berikut. Pada pengukuran laktasi dari seorang ibu, 1,5 liter air
Ketika bayi mengisap, bayi sebenarnya tidak meneri- susu mungkin dibentuk setiap harinya (dan bahkan lebih
ma susu untuk setengah menit pertama kemudian. Impuls bila ibu mempunyai anak kembar). Dengan derajat laktasi
sensorik pertama harus ditransmisikan melalui saraf so- ini, banyak zat-zatmetabolik dialirkan dari ibu. Misalnya,
matik dari puting susu ke medula spinalis ibu dan kemu- kira-kira 50 gram lemak masuk air susu setiap hari dan
dian ke hipotalamus ibu, yang menyebabkan sinyal saraf kira-kira 100 gram laktosa, yang harus dibentuk dari kon-
yang membantu sekresi oksitosin pada saat yang bersa- versi glukosa ibu. Selain itu, 2 sampai 3 gram kalsium fos-
maan ketika hipotalamus menyekresi prolaktin. Oksitosin fat mungkin hilang setiap hari; pengeluaran kalsium dan
kemudian dibawa dalam darah ke keienjar payudara, tem- fosfat oleh kelenjar mamma sering akan jauh lebih besar
pat oksitosin menyebabkan s el-sel mioepitel (yangmenge- dari pada asupan zat-zat ini kecuali jika ibu minum susu
lilingi dinding luar alveoli) berkontraksi, dengan demiki- dalam jumlah besar dan mendapat asupan vitamin D yang
an mengalirkan air susu dari alveoli ke dalam duktus pada cukup. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan fosfat,
tekanan +10 sampai 20 mm Hg. Kemudian isapan bayi kelenjar paratiroid akan sangat membesar, dan tulang
menjadi efektif dalam mengalirkan air susu. Jadi, dalam secara progresif mengalami dekalsifikasi. Dekalsifikasi
waktu 30 detik sampai I menit setelah bayi mengisap pa- tulang ibu biasanya bukan masalah yang besar selama ke-
yudara, air susu mulai mengalir. Proses ini disebut ejeksi hamilan, tetapi hal ini dapat menjadi lebih penting selama
air susu atau pengaliran (let-down) air susu. laktasi.
Pengisapan pada satu kelenjar payudara tidak hanya
menyebabkan aliran air susu pada kelenjar payudara itu Anlibodi don Agen Anii-lnfeksi Loin podo Susu.
tetapi juga pada kelenjar payudara yang lain. Yang cukup Air susu tidak hanya menyediakan zat gizi bagi bayi baru
menarik ialah bahwa dengan membelai bayi oleh ibu atau lahir, namun juga menyediakan perlindungan yang pen-
mendengar bayi menangis sering memberi cukup sinyal ke ting melawan infeksi. Contohnya, beragam jenis antibodi
hipotalamus ibu untuk menyebabkan pengaliran air susu. dan agen anti-infeksi disekresikan dalam air susu bersama
zat-zat gizi. Demikian juga, beberapa jenis sel darah putih
Penghombolon Ejeksi Air Susu. Masalah khusus juga ikut disekresi, termasuk neutrofil dan makrofag, be-
dalam menyusui bayi datang dari kenyataan bahwa ba- berapa di antara sel darah putih tersebut terutama bersifat
nyak faktor psikogenik atau bahkan perangsang4n sistem mematikan bagi bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi
saraf simpatis umum di seluruh tubuh ibu dapat meng- mematikan pada bayi baru lahir. Yang terutama penting
hambat sekresi oksitosin dan akibatnya menekan ejeksi adalah antibodi d"an makrofag yang menghancurkan bak-
air susu. Karena alasan ini, masa puerperium ibu tidak bo- teri Escherichia coli, penyebab diare mematikan pada
leh terganggu jika ibu ingin berhasil menyusui bayinya. bayi baru lahir.
Jika air susu sapi digunakan untuk mencukupi nutrisi
bayi menggantikan air susu ibu, agen pelindung pada air
Komposisi Air Susu dan susu sapi tersebut biasanya tidak berarli karena normalnya
Pengaliran Metabolik pada lbu akan segera dihancurkan dalam hitungan menit di dalam
yang Disebabkan oleh Laktasi tubuh manusia.

Tabel 82-1 mencantumkan kanduqgan air susu manusia


dan air susu sapi. Konsentrasi laktosa pada air susu manu-
sia kira-kira 50 persen lebih besar daripada air susu sapi, Kepustakaan
tetapi konsentrasi protein dalam air susu sapi biasanya dua
Alexander BT Bennett WA, Khalil R4, Granger JP: Preeclamp-
kali lebih besar daripada dalam air susu manusia. Akhir- sia: linking placental ischemia with cardiovascular-renal
nya, hanya sebanyak sepertiga abu, yang mengandung dysfunction. News Physiol Sci I 6:282, 200 I .
BAB 82 Kehamilan dan Laktasi 1095

Ben-Jonathan N, Hnasko R: Dopamine as a prolactin (PM) in- 'crine-related causes and consequenses of intrauterine
hibitor Endocr Rev 22:724,2001, growth retardation. Ann N Y Acad Sci 997:150, 2003.
Casey ML, MacDonald PC: The endocrinology of human partu- Khalaf Y: ABC of subfertility: tubal subfertility. BMJ 327:610,
rition. Ann N Y Acad Sci 828: 273, I 997. 2003.
Challis JR, Lye SJ, Gibb Il, et al: Understanding preterm labor. Khalil RA, Granger JP: Vascular mechanisms of increased arte-
Ann N Y Acad Sci 943:225, 2001. rial pressure in preeclampsia: lessons from animel models.
Cross JC, Simmons DG, Watson ED: Chorioallantoic morpho- Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol 283:R29, 2002.
genesis andformation ofthe placental villous tree. Ann N Y Labbok MH, Clark D, Goldman AS; Breasrfeeding; maintaining
Acad Sci 995: 84, 2003. an irreplaceable immunological resource. Nat Rev Immunol
Davison JM, Homuth 14, Jeyabalan A, et al: New aspects in 4:565,2004.
the pathophysiology of preeclampsia. J Am Soc Nephrol MacLaughlin DT Donahoe PK: Sex determination and differen-
l5:2440,2004. tiation. N Engl J Med 350:367, 2004.
Dekker G, Sibai B: Primary, secondary, and tertiary prevention Mastorakos G, Ilias L' Maternal and fetal hypothalamic-pitu-
ofpre-eclampsia. Lancet 357:209, 200 1 . itary-adrenal exes during pregnancy and postpartum. Ann
Freeman ME, Kanyicska B, Lerant A, Nagy G: Prolactin: struc- N Y Acad Sci 997:1 36, 2003.
ture, function, and regulation of secretion. Physiol Rev Mffit-King A: Natural killer cells and pregnancy. Nat Rev Im-
80:1523,2000. munol 2:656,2002.
Gimpl G, Fahrenholz F: The oxytocin receptor system: struc- Roberts JM, Cooper DW: Pathogenesis and genetics of pre-ec-
function, and re gulation. P hysiol Rev 8 I : 629, 200 L
ture, lampsia. Lancet 357:53, 200L
Gffin V Binart N, Touraine P, Kelly PA: Prolactin: the new bi- Roberts JM, Pearson G, Cutler J, Lindheimer M; Summary of
ology ofan old hormone. Annu Rev Physiol 64:47, 2002. the NHLBI llorking Group on Research on Hypertension
Hall JG: Twinning. Lancet 362:735,2003. During Pregnancy. Hypertension 4I:437, 2003.
Kanaka-Gantenbein C, Mastorakos G, Chrousos GP: Endo- Wu G, Bazer FIf, Cudd TA, et al: Maternal nutrition and fetal
development. J Nutr I 34:21 69, 2004.
it1;,
1r'.,il. .i
r:ii:i
J.uir i:1,j,r,ii::j: til ri.,-rr1.1.t1.,.,1.i;:::t,1 iirii,,ir.'l rtilr,ii:t|i riitj|:,:rl
irlli "ji,t
.r
r.r,'"'1.',rj1..lr.;;

-iiutl
tilt"tiii;'il+
'iil *- ilt
*ffi'*
|l,*w
I "W{, i,"*t *"
*.W,1
I r*1'..#Tj-nmruttn#i#a*:.n
I i'fi:':rl#roffi:1il]:T:ffi:i!::"r=:i:'i#
[u

tahun-rahun petama kehidupan merupakan bagian dari

t'L'"i,
l,
l ;
*ryw* ,,.,,,
|
,ffi"','',
[ pelajaran formal pa-da pediatri dan obstetri. aLn t*t -
i1lil?i,!ffil"ffil"iF'##"TfJ:il'{qT,:Fr
si* ib s'
r'b*ny*'pna*,i$
pi, banyak prinsip fisiologis yang khusus
u*risip i.,ibay itu
pada

]iffi%
1iiti$i'.$.\,ffi9ffifr$W.i.iii,*
membicaiut * hal-hal
sendiri. Bab ini menyajilan dan membicarakan llut-nut
penring dari masalah khusus rersebut.

,'ii',ii,oijrj'i .,' #ttu dan Perkelnban9-an Fungsi Janin


.b -hin.,Can.,pe;*efi$e**d*i#$fiaCi.Catl$'*#
::rr,"-Ouhan
Perkembangan awal plasenta dan membran lerus terjadi jauh lebih cepat daripada per-
r,.ru*gun-t tu, i;;."d;;i. ilngguhnya. ..1r." i r#pJ: .,"gg,;p.#;;;
implartasi blastokjsta, fetus masih tetap mikroskopik, terapi r..oaun iru, seperti yang
digambarkan pada Gambar 83-1, panjang fetus meningkat hampir sebanding dengan
raua uunggu
Pada Ke- I I, panJang
mirggu ke-.l2, panjang lerus mendekati Il0U Sen{.lmeter;
ferus menoeKan sentimeter; pada mlnggu
minggu ke-
:tTI".
TiTyusenfimeier: dan pada s.aal rfem
20, 25 sentimeter;
20- nada saat aterm {minsflr ke- 0} 53
(minggu ke-40), 51 sentimeter tl ilci).
r'cetrirqr 2l
senr;mFrer (sekitar i--i\
Karena berat badan fetus kira-kira sebanding dengan volume panjang badannya. maka

Perhatikan dalam Cambar 83-l babwa berat badan fetus kecil sekali selama 12
minggu pertama dan hanya mencapai I pon pada kehamilan 23 minggu (5 7z bulan).
Kemudian. selama trimester teraklrir kehamilan, berat badan fetus sangar meningkat,
sehingga 2 bulan sebelum lahir. berat badan rata-rata 3 pon, I bulan sobelum lahir 4,5
Pon clan saat lahir 7 pon-berat badan akhir waktu lahir ini bewariasi dari serendah
4,5 pon sampai seberat I I pon pada fetus yang nomral dengan periode gestasi yang

.,i':ti."t-1 .ul-""'
.'t'-t-
normal.

tlffi
r,,;,;-'i1 .:rr1,rr.il.:,i"i.',1i;rl ,i:,titi.,ffti1ftt
'=-'.tlll Jll,
,,,,.1:ir';,i .-.,

Perkembangan Sistem Organ


Dalam waktu I
bulansetelahfertjlisasior,um,karakteristikumumdarisemuaorgan.
bulan setelah ferrilisasi ovum, karakteristik umum dari semua orean-
reda d"ari fetus telah mulai berkembang. dan selama 2 sampar 3 bulan

ffi
berikutnya, sebagian besar bagian-bagian organ yanglerbeda telah selesai dibentuk.
y:'Tt*:':-f
lvlEr4rrPeur uur/rr [E silrPar. urBan:organ paua letus secara Kasar sanut dgngan yang
:lryi: :::: "ii:lr* 11:
*,q11r$n$ri,W
terdapat pada neonatus. A.kan tetapi, perkembangan sel:1'-1" Tma, lencan {mF
dari *setiap organ biasanyajauh
9:1
dari semp-uma pada saat ini, dan masih memburuhkan waktu 5 bulan kehamilan untuk
. menyempuryakan perkembangan tersebut. Bahkan, pada saat lahir, struktur-struktur
tertenru. terutama pada sistem saraf. ginjal, dan hati, masih kurang berkembang dengan
bailq seperti yang dibicarakan lebih rinci kemudian di bab ini

Gictas-ei.L.'t aai t^-u,^--^---^:- L---r^: i--,r---


BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1097

Troktus Gosfroinleslinol. Sampai pertengahan masa


kehamilan, fetus mulai mencerna dan mengabsorb-
si sejumlah besar cairan amnion, dan selama 2 sam-
50 pai 3 bulan terakhir, fungsi gastrointestinal mendekati
3
o)
fungsi normal neonatus. Pada saat itu, sejumlah kecil
Ran c mekonium secara terus menems dibentuk di dalam trak-
E'- G tus gastrointestinal dan dieksresikan dari anus ke dalam
EL
zo
^E) cairan amnion. Mekoniurn sebagian terdiri dari residu
fr30 =
l< cairan amnion yang tertelan dan sebagian dari mukus
cn
ct)O c(E (! dan residu lain produk-produk ekskretoris dari mukosa
'6 o dan kelenj ar-kelenj ar gastrointestinal.
G (! -c 1dl
o- (g
= (U
Ginjol. Ginjal fetus mulai mengekskresi urin selama
10 o Y
kehamilan trimester kedua, dan urin fetus menyumbang
I sekitar 70 sampai 80 persen cairan amnion. Perkembang-
0 4 8 121620242832 3640 an ginjal yang abnormal atau kerusakan berat fungsi
Usia fetus ginjal pada fetus akan sangat menurunkan pembentukan
(minggu-minggu setelah menstruasi terakhir) cairan amnion (oligohidramnion) dan dapat mengaki-
batkan kematian fetus.
GAMBAR 83-1. Perlumbuhan fetus. Walaupun ginjal fetus membentuk urin, sistem kon-
trol ginjal dalam mengatur keseimbangan volume cairan
elektrolit ekstrasel fetus dan khususnya keseimbangan
denyutjantung ini meningkat menjadi kira-kira 140 kali asam basa, hampir tidak ada sampai akhir kehidupan fe-
per menit sebelum lahir. tus dan tidak mencapai perkembangan sempurna sampai
beberapa bulan setelah lahir,
Pembenlukon Sel-Sel Doroh. Sel-sel darah merah
berinti nruiai dibeniuk di kantung kuning telur (yolk , Melobolisme Felus. Fetus terutama menggunakan
sac) dan lapisan mesotelium plasenta sekitar minggu ke glukosa untuk energi, dan memiliki kemampuan yang
tiga perkembangan fetus. Hal ini akan diikuti I minggu tinggi untuk menyimpan lemak dan protein, sebagian
kemudian (minggu ke-4 sampai ke-5) dengan pemben- besar lemak disintesis dari glukosa, dan bukan diabsorb-
tukan sel-sel darah merah tidak berinti oleh mesenkim si secara langsung dari darah ibu. Di samping keadaan
fetus dan juga endotel pembuluh darah fetus. Kemudi- umum ini, terdapat masalah-masalah khusus metabolis-
an, pada 6 minggu, hati mulai membentuk sel-sel darah, me fetus dalam hubungannya dengan kalsium, fosfat,
dan dalam bulan ke-3, limpa dan jaringan limfoid tubuh besi, dan beberapa vitamin.
lainnya juga mulai membentuk sel-sel darah. Akhirnya,
Melobolisme Kolsium don Fosfof. Gambar 83-2
dari sejak kira-kira bulan ke tiga, sumsum tulang berang-
menunjukkan kecepatan penyimpanan kalsium dan fos-
sur-angsur menjadi sumber utama sel-sel darah merah
fat pada fetus, memperlihatkan bahwa hampir 22,5 gram
dan kebanyakan sel darah putih, kecuali pembentukan
kalsium dan 13,5 gram fosfat disimpan pada rata-rata fe-
limfosit dan sel plasma yang terus berlanjut di jaringan
tus selama masa gestasi. Sekitar setengah dari penyim-
limfoid.
panan ini terjadi selama akhir minggu ke-4 masa gestasi,
Sislem Pernoposon. Pernapasan tidak dapat terjadi bersamaan dengan periode osifikasi cepat tulang-tulang
selama kehidupan fetus karena tidak ada udara untuk
bernapas pada kantung amnion. Akan tetapi, usaha per-
gerakan pemapasan peftama kali terjadi pada akhir tri-
mester pertama kehamilan. Stimulus taktil dan asfiksia
fetus terutama menyebabkan usaha gerakan pernapasan.
Selama akhir bulan ke-3 sampai ke-4 kehamilan,
atr 250
gerakan pemapasan fetus benar-benar dihambat, dengan
E
alasan yang tidak diketahui, dan paru hampir tetap kem- EC tg
g6
pis seluruhnya. Penghambatan pernapasan selama kehi- 2oo g'
8 A20
hc E
dupan fetus bulan-bulan berikutnya mencegah terisinya
EG E
paru dengan cairan dan kotoran dari mekonium yang E€ts 1oo *
diekskresi oleh saluran pencernaan fetus ke dalam cair- Ec
la!
an amnion. Selain itu, se.jumlah kecil cairan disekresi ke o=
dalam paru oleh epitel alveolar sampai saat kelahiran, E.ts
XO ro-
100 3
-cE t, ',4
sehingga paru hanya terisi dengan cairan yang bersih.
{o s .g
*-1 !

Sislem Sorof. Sebagian besar reflekspada fetus terma- 5> o E


50P
g
suk medula spinalis dan bahkan batang otak terbentuk I Y
lu
6
pada.bulan ke tiga sampai ke empat kehamilan. Akan 0 vc0
^
d.)

tetapi, fungsi-fungsi susunan saraf yang mencakup o 4 8 1216202428 323640


Usia fetus
korteks serebri masih pada tahap perkembangan awal (minggu-minggu setelah menstruasi terakhir)
bahkan pada saat lahir. Tentu saja, mielinisasi beberapa
traktus utama otak tersebut menjadi sempurna hanya se- GAMBAR 83-2. Penyimpanan kalsium, fosfor, dan besi pada fe-
telah kira-kira I tahun kehidupan postnatal. tus pada berbagai tahap gestasi yang berbeda.
1098 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

fetus dan periode penambahan berat badan fetus yang ibu, neonatus tidak memiliki sumber vitamin K yang cu-
cepat. kup untuk minggu-minggu pertama kehidupan setelah
Selama awal kehidupan fetus, tulang relatif belum lahir sampai koloni flora bakteri normal terbentuk pada
terosifikasi dan terutama memiliki matriks kartilaginosa. neonatus yang baru lahir. Oleh karena itu, penyimpanan
Tentu saj4 gambar foto Rontgen tidak memperlihatkan sejumlah kecil vitamin K yang didapat dari ibu selama
osifikasi sampai mendekati bulan ke empat masa keha- prenatal dalam hati fetus sangat membantu dalam men-
milan. cegah perdarahan fetus, khususnya perdarahan otak saat
Perhatikan khususnya bahwa .jumlah total kalsium kepala mengalami trauma akibat molase selama melalui
dan fosfat yang dibutuhkan oleh fetus selama masa ges- jalan lahir.
tasi memperlihatkan hanya sekitar 2 persen dari jumlah
zat tersebut pada tulang ibu. Oleh karenanya, zat terse-
but hanya dialirkan sedikit dari ibu. Aliran yang lebih
banyak terjadi setelah lahir selama masa laktasi.
Penyesuaian Bayi Terhadap
Kehidupan Ekstrauterin
Penumpukon Zql Besi. Gambar 83-2 juga memper-
lihatkan bahwa penumpukan besi pada i'etus terjadi bah- Awal Pernapasan
kan lebih cepat dibanding kalsium dan fosfat. Sebagian
Pengaruh paling nyata dari kelahiran pada bayi adalah
besar besi terdapat dalam bentuk hemoglobin, yang mu-
lai dibentuk pada awal minggu ke tiga setelah fertilisasi hilangnya hubungan plasenta dengan ibu. Oleh karena
ovum. itu, kehilangan ini berarti hilangnya dr_rkungan terhadap
metabolisme. Salah satu penl,esuaian segera lrang paling
Sejumlah kecil besi terkonsentrasi di dalam enclo-
penting dari bayi adalah untuk mulai bernapas.
metrium progestasional uterus ibu bahkan sebelum im-
plantasi ovum; besi ini dicernakan ke dalam embrio oleh
Penyebob Bernopos Soql Lohir. Setelah persalin-
sel-sel trofoblastik dan digunakan untuk pembentukan
an normal dari seorang ibu yang tidak mengalami de-
sel-sel darah merah tahap yang sangat awal.
presi karena anestesi" biasanya anak akan mulai berna-
Kira-kira sepertiga dari besi pada fetus yang ber- pas dalam waktu beberapa menit dan memiliki irama
kembang sempurna secara normal disimpan dalarn hati.
Zatbesi ini kemudian dapat digunakan beberapa bulan
I
pernapasan yang normal kurang dari menit setelah
lahir. Ketepatan rvaktu bagi I'etus untuk mulai bernapas
setelah lahir oleh neonatus untuk pembentukan tambah-
menandakan bahwa pernapasan diawali oleh pemaparan
an hemoglobin.
tibatiba terhadap dunia luar mungkin disebabkan oleh
(1) keadaan asfiksia ringan pada proses kelahiran, tetapi
Penggunoon don Penyimponon Vilqmin. Fetus juga (2) impuls oleh sensoris yang timbul karena pen-
membutuhkan vitamin dalam jumlah yang sama dengan
dinginan kulit yang tiba-tiba. Bayi yang ticiak bernapas
yang dibutuhkan oleh orang dewasa dan pada bebera-
dengan segera, tubuhnya secara progresifmenjadi lebih
pa keadaan membutuhkan lebih banyak. Secara umum,
hipoksik dan hiperkapnik, yang memberikan stimulus
fungsi vitamin adalah sama, baik pada fetus maupun
tambahan terhadap pusat pernapasan dan biasanya me-
pada orang dewasa, seperti yang telah dibicarakan di
nyebabkan pernapasan dalam waktu beberapa menit se-
Bab 71. Fungsi khusus dari beberapa vitarnin, bagaima-
lanjutnya setelah lahir.
napun harus tetap disebutkan.
Vitamin B, terutama vitamin B,, dan asam folat, Pernoposon yong Terlombot olou Abnormol
amat penting bagi pembentukan sel-sel darah merah Sool lohir-Bohoyo Hipoksio. Bila ibu mengalami
dan jaringan saraf serta untuk pertumbuhan fetus secara depresi karena anestesi umum selanta persalinan, yang
keseluruhan. sedikitnya.juga akan menganestesi fetus, mulainya per-
Vitamin C diperlukan untuk pembentukan substansi napasan cenderung terlambat beberapa menit, sehingga
intersel yang sesuai, terutama matriks tulang dan sera- menggambarkan pentingnya pen ggunaan anestesi dalam
but-serabut jari ngan penu njang. jumlah sesedikit mungkin. Selain itu, banyak bayi yang
Vitamin D dibutuhkan untuk pertunbuhan tulang mengalami trauma kepala selarna persalinan atau meng-
pada fetus, tetapi yang bahkan lebih penting, dibutuh- alami persalinan yang lama, lambat bernapas atau ter-
kan oleh ibu untuk absorpsi kalsium dalamjumlah yang kadang tidak bernapas sama sekali. Hal ini dapat terjadi
cukup dari saluran pencernaannya. Bila ibu memiliki akibat dua elek kcmungkinan: Penama. pada beberaph
vitamin ini dalam jumlah yang banyak dalam cairan tu- bayi, perdarahan intrakranial atau kontusio otak menye-
buhnya, vitamin ini akan disimpan dalarn jumlah yang babkan sindrom geger orak disertai pusat pcn)apa;an
besar oleh hati fetus yang akan digunakan oleh neonatus yang sangat tertekan. Kedua, dan yang mungkin lebih
beberapa bulan setelah kelahiran. penting, hipoksia I'etus yang lama selama persalinan da-
Mtamin E, walaupun mekanisme fungsinya yang pat menyebabkan depresi pusat pernapasan yang serius.
pasti belum diketahui, penting untuk perkembangan Flipoksia sering terjadi selama persalinan akibat (1)
awal embrio. Pada hewan percobaan, bila vitamin ini kompresi tali pusat; (2) pemisahan plasenta prematur;
tidak tersedia, akan terjadi abortus spontan pada tahap (3) kontraksi uterus yang berlebihan, yang dapat memu-
kehamilan muda. tus aliran darah ibu ke plasenta; atau (4) anestesi yang
Vitamin K digunakan oleh fetus untuk pembentuk- berlebihan pada ibu, yang menekan oksigenasi bahkan
an Faktor VII, protrombin, dan beberapa faktor-faktor pada darahnya sendiri.
koagulasi darah lainnya. Bila terjadi insufisiensi vitamin
K pada ibu, maka Faktor VII dan protrombin menjadi Derojol Hipoksio yong Dopol Ditoleronsi oleh
berkurang pada anak juga ibu. Karena sebagian besar Boyi. Pada orang dewasa, kegagalan untuk bernapas
vitamin K dibentuk oleh kerja bakteri dalam usus besar hanya 4 menit saja sering menyebabkan kematian, tetapi
BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1 099

neonatus sering kali bertahan selama 10 menit akibat pertama biasanya sangat kuat, mampu membuat tekanan
gagal bernapas setelah lahir. Kerusakan otak yang per- negatif sebesar 60 mrn Hg dalam ruang intrapleura.
manen dan serius sering terjadi bila pernapasan terlam- Gambar 83-3 menunjukkan tekanan negatif intra-
bat lebih dari 8 sampai l0 menit. Ternyata, lesi yang pleura yang sangat besar, yang dibutuhkan untuk mem-
nyata berkembang terutama di talamus, di dalam koli- buka paru pada awal pernapasan. Di bagian atas diperli-
kulus inferior, dan di area batang otak lainnya, sehing- hatkan kurva tekanan-volume (kurva "komplians") saat
ga memengaruhi banyak fungsi motorik tubuh secara bernapas pertama kali setelah lahir. Perhatikan, peftama,
permanen. bagian kurva yang lebih rendah, mulai pada titik tekan-
an nol dan bergerak ke kanan. Kurva menunjukk.an
Eksponsi Poru Sool Lohir. Saat lahir, dinding alveoli bahwa volume udara di dalam paru hampir tetap nol
pertama kali tetap kolaps oleh karena tekanan permu- sampai tekanan negatif dicapai -40 sentimeter air (-30
kaan cairan kental yang memenuhi alveoli. Tekanan ne- mm Hg). Kemudian, ketika tekanan negatif meningkat
gatif inspiratorik di dalam paru lebih dari 25 mm Hg sampai -60 sentimeter air, sekitar 40 mililiter udbra ma-
biasanya dibutuhkan untuk melawan pengaruh tekanan suk ke paru. Untuk mengempiskan paru, sangat dibutuh-
permukaan ini dan untuk membuka alveoli pertama kali. kan tekanan positif, kira-kira -F40 sentimeter air, karena
Tetapi sekali alveoli terbuka, pernapasan selanjutnya adanya resistensi viskositas yang diberikan oleh cairan
dapat dipengaruhi oleh gerakan pemapasan yang rela- dalam bronkioli.
tif lemah. Untungnya, inspirasi neonatus normal yang Perhatikan bahwa napas yang kedua kali jauh lebih
mudah, dan tekanan negatif dan positif yang dibutuhkan
jauh lebih kecil. Pernapasan tidak seluruhnya menjadi
normal sampai kira-kira 40 menit setelah lahir, sepefti
Napas pertama yang diperlihatkan oleh kurva komplians ketiga, yang
bentuknya sangat menyerupai bentuk pada orang de-
wasa, seperti yang diperlihatkan di Bab 38.

Sindrom Gowol Nopos Terjodi Akibot Defisien-


si Sekresi Surfoklon. Sejumlah kecil bayi, terutama
bayi prematur dan bayi yang dilahirkan dari ibu diabe-
tes, mengalami gawat napas yang berat pada .iam-jam
pertama kelahiran sampai beberapa hari pertama setelah
kelahiran, dan beberapa meninggal pada hari-hari beri-
+40 +20 o -20 -40 -60
kutnya. Alveoli dari bayi-bayi ini pada saat meninggal
Tekanan
mengandung sejumlah besar cairan yang mirip protein,
hampir seperti plasma .murni yang bocor dari kapiler
Napas kedua
masuk ke dalam alveoli. Cairan ini juga mengandung
sel epitel alveolus yang berdeskuamasi. Keadaan ini
juga disebut penyakit membran hialin karena preparat
h
mikroskopik paru memperlihatkan alveoli diisi oleh ba-
6.'
E han seperti membran hialin.
E \ Salah satu penemuan yang paling khas pada sindrom
gawat napas adalah kegagalan epitel pernapasan untuk
@ menyekresikan surfaktan dalam jumlah adekuat, suatu
substansi yang normalnya disekresi ke dalam alveoli
+40 +2Q A -20 -40 -bu yang menurunkan tegangan peimukaan cairan.alveoli,
Tekanan
sehingga memungkinkan alveoli untuk terbuka dengan
mudah selama inspirasi. Sel-sel penyekresi-surfaktan
40 Menit (sel-sel epitel alveolus tipe II) belum mulai menyekresi
surfaktan sampai akhir bulan ke- I sampai ke-3 masa ges-
:= h
tasi. Oleh karena itu, banyak bayi prematur dan sedikit
E bayi cukup bulan dilahirkan tanpa kemampuan menye-
{J
E
kresikan cukup surfaktan, yang menyebabkan kecen-
derungan kolapsnya alveoli dan perkembangan edema
6

+4.4 +20 0
# -20 -40 -60
paru. Peranan surfaktan dalam mencegah keadaan terse-
but dibahas dalam Bab 37.

Tekanan Penyesuaian Kembali Sirkulasi Darah


pada Saat Kelahiran
GAMBAR 83-3, Kurva tekanan-volume paru (kurua "komplians") Yang sama pentingnya dengan mula timbulnya pernapas'
dari seoranj neonatui segera setelah tahir, memperlihatkan
an pada saat lahir adalah penyesuaian segera sirkulasi
tekanan ekstrem yang dibutuhkan untuk bemapas selama dua
kali pernapasan pertama kehidupan dan perkembangan kurva yang memungkinkan aliran darah yang adekuat melalui
komplians yang mendekati normal dalam waktu 40 menit setelah paru. Selain itu, penyesuaian sirkulasi selama bebera-
lahir. (Digambar ulang dari Smith CA: The First breath. Sci Am pa jam pertama kehidupan menyebabkan lebih banyak
209:32, 1963, @ 1963 by Scientific American, lnc. Hak cipta di- darah mengalir ke hati bayi, yang sampai pada titik ini
lindungi undang-undang.) memiliki aliran darah sangat sedikit. Untuk menjelaskan
1 100 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

Vena kava

GAMBAR 83-5. Diagram sistem sirkulasi fetus, menunjukkan


GAMBAR 83-4. Susunan sirkulasi fetus. (Dimodifikasi dari Arey distribusi relatif aliran darah ke berbagai daerah vaskular yang
LB: Developmental Anatomy: A Textbook and Laboratory Manual berbeda. Angka menunjukkan jumtah persentase total curah ke_
of Embryology. 7th ed. Philadetphia, WB Saunders Co, 1974.) dua sisi jantung yang mengalir ke setiap daerah teftentu.

masuk ke dalam aorta desenden. lalu rnelalui kqdua ar-


penyesuaian kembali ini, pertama kali kita harus mem- teri umbilikalis masuk ke dalam plasbnta, tenipat darah.
pertimbangkan struktur anatomi sirkulasi fetus.
yang deoksigenasi tersebut mengalami oksigenasi.
Struklur Anotomi Khusus Sirkulosi Felus. Karena Gambar 83-5 memberikan persentase relatif total da-
rah yang dipompa oleh jantung, yang melewati lintasan
paru pada dasarnya tidak berfungsi selama kehidupan
pembuluh darah fetus yang berbeda. Gambar ini mem-
fetus dan karena hati hanya berfungsi sebagian, rnaka
jantung f'etus tidak perlu memompa darah dalam.iumlah
'perlihatkan bahwa 55 persen dari semua darah yang
yang besar melalui paru atau hati. Namun, jantung fetus mengalir ke plasenta, hanya meninggalkan 45 persen
harus nlemompa sejumlah besar darah melalui plasenta.
untuk mengalir ke semua jaringan fetus. Lebih lanjut,
selama kehidupan f'etus, hanya l2 persen darah mengalir
Oleh karena itu, susunan anatomi khusus menyebabkan
kerja sirkulasi fetus banyak berbeda dengan orang de- ke paru; segera setelah lahir, sebenarnya semua darah
wasa.
mengalir ke paru.
Peftama, seperti yang ditunjukkan pada Gambar g3-
Perubohon Sirkulqsi Felus Sool [ohir. perubahan
4, darah yang kembali dari plasenta melalui vena um-
mendasar sirkulasi fetus saat lahir telah dibicarakan di
bilikalis melewati duktus venosu,r, terutama memintas
Bab 23 dalam hubungannya dengan anomali duktus
hati. Kemudian. sebagian besar darah yang memasuki
arteriosus dan foramen ovale kongenital yang menetap
atrium kanan dari vena kava inferior diarahkan dalam
sepanjang hidup pada beberapa orang. Secara singkat,
suatu jalur yang langsung melewati bagian posterior
perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut.
atrium kanan dan melalui/oramen oyale langsung ma-
suk ke atrium kiri. Jadi, darah yang mengandung cukup Perubohon Primo podo Resislensi Voskulor Sis_
oksigen dari plasenta tersebut terutama hanya memasuki lemik don Poru Sool Lohir. perubahan primer dalam
sisi iantung kiri, dan bukan sisi kanan, dan dipompa oleh sirkulasi pada saat lahir adalah peftama, hilangnya aliran
ventrikel kiri terutama ke dalam arteri di kepala dan tu- darah yang amat besar melalui plasenta, yang kurang le-
buh bagian atas. bih melipatgandakan resistensi pembuluh sistemik saat
Darah yang memasuki atrium kanan dari vena kava lahir."Hal ini meningkatkan tekanan aorta juga tekanan
superior dialirkan langsung ke bawah rsrelalui katup tri- di ventrikel kiri dan atrium kiri.
kuspidalis ke dalam ventrikel kanan. Darah ini terutama Kedua, resistensi vaskular paru sangat menurun se-
adalah darah deoksigenasi dari regio kepala fetus, dan bagai akibat dari pengembangan paru. pada paru fetus
dipompa oleh ventrikel kanan ke dalam arteri pulmo- yang tidak berkembang, pembuluh darah tertekan oleh
nalis, dan kemudian terutama melalui duktus arteriosus volume paru yang kecil. Segera setelah berkembang,
BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1 101

. pembuluh tersebut tidak lagi terlekan dan resisten- dari vena umbilikalis, dan darah tersebut bersama-sama
si terhadap aliran darah menurun beberapa kali lipat. mengalir memasuki dukttts yenosus langsung ke dalarn
Selain itu, pada kehidupan fetus, hipoksia pada paru . vena kava sedikit di bawah jantung namun di atas hati,
sangat menyebabkan vasokonstriksi tonik pembuluh jadi memintasi hati.
darah paru, tetapi terjadi vasodilatasi ketika aerasi paru . Segera setelah lahir, aliran darah melalui vena um-
menghilangkan hipoksia. Semua perubahan ini bersa- bilikalis berhenti, tetapi kebanyakan darah porla masih
ma-sama menurunkan resistensi terhadap aliran darah mengalir melalui duktus venosus, tetapi hanya sedikit
melalui paru sebanyak lima kali lipat, yang mengurangi yang melalui saluran-saluran di hati. Akan tetapi. dalam
tekanan arteri pulmonalis, tekananventrikel kanan, dan waktu I sampai 3 jam, dinding otot duktus venosus akan
tekanan atrium kanan. berkontraksi dengan kuat dan menutup aliran yang besar
ini. Sebagai akibatnya, tekanan vena porta meningkat
Penulupon Foromen Ovole. Tekanan atrium ka-
dari mendekati 0 menjadi 6 kemudian l0 mm Hg, yang
nan yang rendah dan tekanan atrium kiri yang tinggi,
cukup untuk mendorong aliran darah vena pofta melalui
yang terjadi secara sekunder akibat perubahan resistensi
sinus-sinus hati. Walaupun duktus venosusjarang sekali
paru dan sistemik pada saat lahir menyebabkan darah
gagal menutup, kita tidak mengetahui apa yang menye-
mencoba mengalir balik melalui foramen ovale; yaitu,
babkan penutupan tersebut.
dari atrium kiri ke dalam atrium kanan, dan bukan seba-
liknya, seperti yang terjadi pada kehidupan fetus. Aki-
batnya, katup kecil yang terletak di atas foramen ovale Nutrisi pada Neonatus
di sebelah kiri septum atrium akan menutup ostium ini,
dengan demikian mencegah aliran yang lebih tanjut dari Sebelum kelahiran, fetus memperoleh hampir semua
loramen ovale. energi dari glukosa yang didapat dari darah ibu. Setelah
Pada dua pertiga dari semua orang. katup melekat di lahir, jumlah glukosa yang disimpan dalam tubuh bayi
atas foramen ovale dalam beberapa bulan sampai bebera- dalam bentuk glikogen hati dan otot hanya cukup untuk
pa tahun dan membentuk penutupa4 yang permanen. Te- menyuplai kebutuhan bayi beberapa jam saja. Ser.vaktu
tapi, bila penutupan perrnanen ini tidak terjadi, tekanan lahir, hati neonatus masihjauh dari fungsi yang adekuat,
atrium kiri selama hidup normalnya tetap 2 sampai 4 mm yang mencegah glukoneogenesis yang bermakna. Oleh
Hg lebih tinggi dari tekanan atrium kanan, dan tekanan karena itu, konsentrasi glukosa darah bayi sering kali
balik tersebut akan menjaga katup agar tetap tertutup. turun pada hari pertama sampai serendah 30 sampai 40
mg/dl plasma, kurang dari setengah nilai normal. Walau-
Penulupon Duklus Arleriosus. Duktus arteriosus pun demikin, untungnya tersedia mekanisme yang se-
juga menutup, tetapi dengan alasan yang berbeda. Per-
suai bagi bayi untuk menggunakan simpanan lemak dan
tama, peningkatan resistensi sistemik meningkatkan proteinnya untuk metabolisme sampai air susu ibu dapat
tekanan aorta semenlara penurunan resistensi pau me- disediakan 2 sampai 3 hari kemudian.
nurunkan tekanan arteri pulmonalls. Sebagai akibatnya, Masalah khusus juga sering kali berkaitan dengan
setelah lahir, darah mulai mengalir balik dari aorta ke pemberian suplai cairan yang adekuat untuk neonatus,
dalam arteri pulmonalis melalui duktus arteriosus, dan karena kecepatan perlukaran cairan pada tubuh bayi
bukan ke arah sebaliknya seperti pada kehidupan fetus. rata-rata tu.juh kali lebih besar daripada orang dewasa,
Akan tetapi, hanya dalam beberapa jam, dinding otot dan suplai air susu ibu membutuhkan beberapa hari un-
duktus arteriosus dengan jelas mengalami konstriksi, tuk pembentukannya. Biasanya, berat badan bayi turun
dan dalam waktu I sampai 8 hari, konstriksi tersebut 5 sampai 10 persen dan sering sampai 20 persen dalam
cukup untuk menghentikan semua aliran darah. Hal ini 2 sampai 3 hari pertama kehidupan. Sebagian besar ke-
disebrst penutupan fungstonal duktus arteriosus. Kemu-
hilangan berat badan ini merupakan akibat kehilangan
dian, selama I sampai 4 bulan kemudian, duktus arterio- cairan tubuh daripada kehilangan massa padat tubuh.
sus biasanya secara anatomis tertutup oleh pertumbuhan
jaringan fibrosa ke dalam lumen duktus.
Penyebab penutupan duktus arteriosus berhubung-
an dengan peningkatan oksigenasi darah yang mengalir
Masalah Fungsional Khusus
melalui duktus. Pada kehidupan fetus, Po, darah duktus pada Neonatus
hanya 15 sampai 20 mm Hg, tetapi tekanan ini mening-
Satu karakteristik neonatus yang penting adalah insta-
kat sampai sekitar 100 mm Hg dalam waktu beberapa bilitas berbagai sistem pengaturan honnonal dan neuro-
jam setelah lahir. Lebih jauh lagi, banyak percobaan
genik. Keadaan ini sebagian disebabkan oleh perkem-
telah memperlihatkan bahwa derajat kontraksi otot po- bangan imatur organ-organ tubuh yang berbeda dan
los pada dinding duktus sangat berhubungan dengan ter-
sebagian berdasarkan kenyataan bahlva sistem pengatur-
sedianya oksigen tersebut.
an belum disesuaikan dengan cara hidup yang baru.
Pada satu dari beberapa ribu bayi, duktus gagal
menutup, mengakibatkan timbulnya duktus arteriosus
paten, yang akibatnya telah dibahas di Bab 23. Kegagal- Sistem Pernapasan
an penutupn diduga berasal dari dilatasi duktus yang
berlebihan yang disebabkan oleh efek vasodilatasi dari Kecepatan pernapasan normal pada neollatus kira-kira
prostaglandin pada dinding duktus. Nyatanya, pemberi- 40 kali pe'r menit, dan udara tidal setiap pernapasan
an obat indometasin, yang menghambat sintesis prosta- tata-rata 16 mililiter. Nilai ini akan memberikan vo-
glandin, sering menyebabkan penutupan duktus. lume total pernapasan semenit sebesar 640 ml/rnenit,
yang kira-kira dua kali lebih besar dari orang dervasa
Penutupon Duklus Venosus. Pada kehidupan fetus, dalam hubungannya dengan berat badan. Kapasitas
darah porta dari abdomen fetus bergabung dengan darah residu fungsional pada paru bayi l,ranya setengah dari
1102 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

orang dewasa dalam hubungannya dengan berat badan.


Perbedaan ini menyebabkan siklus peningkatan dan pe-
>\
nurunan konsentrasi gas darah neonatus yang berlebihan
E
jika frekuensi pernapasan menjadi lambat, karena udara (E

residu dalam parulah yang meratakan variasi gas darah. )i


Ea
G
E
6J?
Sirkulasi FJ

Volume Doroh. Volume darah pada neonatus rata- G o


o2
rata'sekitar 300 mililiter segera setelah lahir, tetapi bila
GZ
bayi tetap berhubungan dengan plasenta selama bebera- 0)
pa menit setelah lahir atau bila tali pusat diklem untuk
o, 5
G i5
mendorong darah keluar dari pembuluh masuk ke dalam
E
tubuh bayi, tambahan darah sekitar 75 ml akan masuk
ke dalam tubuh bayi sehingga total volume darah 375 468101214
mililiter. Kemudian, selama beberapa jam, cairan dari Usia dalam minggu
darah tersebut hilang masuk ke dalam ruang jaringan,
yang meningkatkan hematokrit tetapi mengembalikan
GAMBAR 83-6. Perubahan jumlah sel darah merah dan kon-
volume darah sekali lagi ke volume normal sekitar 300 sentrasi biliyubin serum selama 16 minggu peftama kehidupan,
mililiter. Beberapa ahli pediatri percaya bahwa volume memperlihatkan anemia fisiologis pada minggu ke-G dan ke-l2
darah ekstra yang didapat dari proses mengklem tali pu- kehidupan, dan hiperbilirubinemia fisiologis selama 2 minggu per-
sat dapat menyebabkan eciema pulmoner ringan dengan tama kehidupan.
beberapa tingkatan gawat napas, namun sel-sel darah
merah ekstra sering kali sangat bermanfaat bagi bayi.

Curoh Jonlung. Curah j antung pada neonatus rata-rata plasenta dan masuk ke ibu dan diekskresi melalui hati
500 ml/menit. yang, seperti pemapasan dan metabolis- ibu, tetapi segera setelah lahir, satu-satunya cara meng-
me tubuh, sekitar dua kali lebih besar dari orang dewasa hilangkan bilirubin neonatus adalah melalui hati neo-
bila dihubungkan dengan berat badan. Terkadang anak natus sendiri, yang selama minggu peftama kehidupan
lahir dengan curah jantung yang sangat rendah akibat atau lebih berfungsi sangat sedikit dan tidak mampu un-
perdarahan sebagian besar volume darah dari membran tuk mengonjugasikan jumlah bilirubin yang bermakna
plasenta saat lahir. dengan asam glukuronat untuk diekskresikan ke dalam
empedu. Akibatnya, konsentrasi bilirubin plasma me-
Tekonon Arleri. Tekanan arteri selama hari pertama
ningkat dari nilai normal kurang dari I mgidl menjadi
setelah lahir rata-rata sekitar 70 mm Hg sistolik dan 50
rata-rata 5 mgidl selama 3 hari pertama kehidupan, dan
mm Hg diastolik; tekanan ini akan meningkat dengan
kemudian secara bertahap turun kembali ke nilai normal
lambat selama beberapa bulan berikutnya mendekati
sewaktu hati mulai berfungsi. Efek ini, disebut hiper-
90/60. Kemudian meningkat lebih tambat lagi selama
bilirubinemia fisiologis, seperti yang ditunjukkan pada
tahun-tahun berikutnya sampai tekanan pada orang de-
Gambar 83-6, dan keadaan ini berhubungan dengan ik-
wasa ll5/70 dicapai pada masa remaja.
terik ringan (kekuningan) pada kulit bayi dan terutama
Kqrqklerislik Dqroh. Jumlah sel-sel darah merah pada pada sklera mata selama satu atau dua minggu.
neonatus rata-rata sekitar 4 juta per mililiter kubik. Bila Akan tetapi, sejauh ini penyebab ikterik neonatus
darah'dari tali pusat sampai ke tubuh bayi dikosongkan, berat yang paling penting adalah eritroblastosis fetalis,
jumlah sel-sel darah merah meningkat 0,5 sampai 0,75 yang telah dibicarakan di Bab 32 dalam hubungannya
juta selama beberapajam pertama kehidupan, sehingga dengan inkompatibilitas faktor Rh antara fetus dan
iumlah sel-sel darah merah menjadi kira-kira 4,75 iutt ibu. Secara singkat, bayi yang menderita eritroblasto-
per mililiter kubik, seperti yang digambarkan pada Gam- srs biasanya mewarisi sel-sel darah merah Rh-positif
bar 83-6. Akan tetapi, setelah keadaan ini dibentuk, se- dari ayahnya sementara ibunya memiliki Rh negatif.
jumlah sel-sel darah merah baru di bentuk di dalam tubuh Ibu kemudian menjadi imun terhadap faktor Rh-positif
bayi selama beberapa minggu pertama kehidupan, ke- (sebuah protein) sel darah fetus, dan antibodi ibu akan
mungkinan karena rangsangan hipoksia dari kehidupan menghancurkan sel-sel darah merah fetus, melepaskan
fetus tidak lagi ditemukan untuk merangsang pembentuk- sejumlah besar bilirubin ke dalam plasma fetus dan se-
an sel-sel darah merah. Jadi, seperti yang diperlihatkan ring kati menyebabkan kematian fetus akibat kekurang-
pada Gambar b3-6, jumlah rata-rata sel-sel darah merah an jumlah sel darah merah yang adekuat. Sebelum dite-

turun sampai kurang dari 4 juta per mililiter kubik pada mukan terapi obstetri modern, keadaan ini terjadi baik
usia kira-kira 6 sampai 8 minggu. Sejak saat itu, pening- dalam tingkat sedang maupun berat pada I dari setiap
katan aktivitas bayi akan menyediakan rangsangan yang 50 sampai 100 neonatus.
sesuli rrntuk mengembalikan jumlah sel darah merah ke
nilai normal dalam waktu 2 sampai 3 bulan berikutnya.
Segera setelah lahir, jumlah sel-sel darah putih neonatus Keseimbangan Cairan,
sekitar 45.000 per mililiter kubik, yang kira-kira lima kali Asam-Basa, dan Fungsi Ginjal
lebih banyak darijumlah normal pada orang dewasa.
Kecepatan asupan dan ekskresi cairan pada bayi baru
lkterik Neonolus ddn Eritroblosfosis Fefofis. Bi- lahir adalah tujuh kali lebih besar dari orang dewasa
lirubin yang dibentuk dalam fetus dapat menyeberangi berkaitan dengan berat badannya, yang berarti bahwa
BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1 103

perubahan persentase asupan dan pengeluaran cairan


yang kecil saja sudah dapat menyebabkan timbulnya ab- oo
normalitas dengan cepat.
Kecepatan metabolisme pada bayi juga dua kali 98
lebih besar dari orang der.vasa berkaitan dengan massa II
tubuh, yang berarti bahrva biasanya pembentukan asam
Lgz
dua kali lebih besar, yang cenderung rnengarah pada
asidosis bayi. Perkembangan fungsional ginjal belum €go
sempurna sampai kira-kira akhir bulan perlama kehidup- J
coq
an. Sebagai contoh, ginjal neonatus hanya dapat meme-
a
katkan urin 1,5 kali osmolalitas plasma dibandingkan 94
dengan tiga sampai empat kali pada orang dewasa. Oleh
karena itu, mempertimbangkan imaturitas ginjal, bersa- o?
ma dengan pertukaran cairan yang nyata pada bayi dan
pembentukan asam yang cepat, kita dapat memahami 0 2 4 6 810122 4 6 8101214161820
L----_Y__---J#
dengan mudah bahwa di antara masalah yang paling Beberapajam setelah lahir Beberapa hari setelah lahir
penting pada bayi adalah asidosis, dehidrasi, dan, yang
lebih jarang, kelebihan cairan (overhidrasi).
GAMBAR 83-7. Turunnya suhu tubuh neonatus, segera setelah
Iahir, dan ketidakstabilan suhu tubuh selama beberapa hari per-
tama kehidupan.
Fungsi Hati
Selama beberapa hari pertama kehidupan, fungsi hati pa-
da neonatus mungkin sedikit kurang, seperli yang ditun-
glukosa dalam darah tidak stabil dan biasanya rendah.
jukkan oleh pengaruh di bawah ini:
Neonatus secara khusus mampu mensintesis dan
1. I(onjugasi bilirubin dengan asam glukuronat oleh menyimpan protein. Ternyata, dengan diet yang ade-
hati neonatus berlangsung buruk dan oleh karena itu kuat, sebanyak 90 persen asam amino yang dicerna akan
hanya menyekresikan sedikit bilirubin selama bebe- digunakan untuk pembentukan protein tubuh. Persenta-
rapa hari pertama kehidupan. se ini lebih tinggi dari orang dervasa.
2. Pembentukan protein plasma oleh hati neonatus
Kecepolon Melobolik don Suhu Tubuh. Kecepat-
mengalami defisiensi, sehingga konsentrasi protein
an metabolik normal pada neonatus berkaitan dengan
plasma turun menjadi 15 sampai 20 persen kurang
berat badan, kira-kira dua kali lebih besar dari orang
dari konsentrasi pada anak yang lebih tua selama
dewasa, yang diimbangi dengan curahjantung yang dua
minggu-minggu pefiama kehidupan. Kadang-ka-
kali lebih besar dan volume pernapasan semenit yang
dang, konsentrasi protein turun sangat rendah sam-
dua kali lebih besar pada bayi, dalam hubungannya de-
pai bayi mengaiami edema hipoproteinemia.
ngan berat badan.
3. Fungsi glukoneogenesis hati secara khusus meng-
Karena luas permukaan tubuh sangat besar dalam
alami defisiensi. Akibatnya, kadar glukosa darah
hubungannya dengan massa tubuh, panas mudah hilang
pada neonatus yang tidak diberi makan turun sampai
dari tubuh. Sebagai akibatnya, suhu tubuh neonatus, ter-
sekitar 30 hingga 40 mg/ dl (sekitar 40 persen dari
utama pada bayi prematur, lebih mudah turun. Gambar
normal), dan bayi harus bergantung terutama pada
83-7 menun-jukkan bahwa suhu tubuh, bahkan pada bayi
simpanan lemak untuk energinya sampai ter.iadi
yang. normal sekalipun sering turun beberapa derajat
pemberian makanan yang cukup.
selama beberapa jam peflama setelah lahir, tetapi kem-
4. Hati neonatus biasanya juga membentuk sangat
bali normal dalam waktu 7 sampai 10 jam. Walaupun
sedikit faktor-faktor darah yang dibutuhkan untuk
demikian, mekanisme pengaturan suhu tubuh masih
koagulasi darah normal.
kurang selama hari pertama kehidupan, memungkinkan
penyimpangan suhu tubuh yang nyata, yangjuga digam-
Pencernaan, Absorpsi, barkan pada Gambar 83-7.

Metabolisme Energi Makanan; Kebuluhon Nulrisi Selomo Minggu-Minggu Per-


dan Nutrisi lomo Kehidupqn. Saat lahir, neonatus biasanla ber-
ada dalam keseimbangan nutrisi yang sempurna, yang
Pada umumnya, kemampuan neonatus untuk mencerna- disediakan oleh ibu yang memiliki diet yang adekuat.
kan, mengabsorbsi, dan memetabolisir makanan tidak Lebihjauh lagi, fungsi sistem pencernaan biasanya lebih
berbeda dengan kemampuan anak yang lebih tua, de- adekuat untuk mencernakan dan mengasimilasi semua
ngan tiga perkecualian berikut ini. kebutuhan nutrisi dari bayi bila nutrisi yang tepat terda-
Pertama, sekresi amilase pankreas pada neonatus pat dalam diet. Akan tetapi, tiga masalah khusus terjadi
kurang-sehingga bayi menggunakan zat tepung secara pada awal nutrisi bayi.
kurang adekuat dibandingkan anak yang lebih tua.
Kedua, absorpsi lemak dari saluran pencernaan da- Kebutuhon Kolsium don Vilomin D. Neonatus
lam beberapa hal kurang dari anak yang lebih tua. Aki- berada pada tahap osi{ikasi tulang yang cepat saat la-
batnya, susu dengan kandungan lemak yang tinggi, se- hir, sehingga dibutuhkan suplai kalsium sepanjang masa
perti susu sapi, sering diabsorbsi kurang adekuat. bayi. Kalsium ini biasanya disuplai secara adekuat oleh
Ketiga, karena fungsi hati belum sempurna paling diet susu biasa. Namun absorpsi kalsium oleh saluran
sedikit selama minggu pertama kehidupan, konsentrasi pencernaan masih kurang bila tidak terdapat vitamin
1104 UNIT XIV Endokrinologi dan Reproduksi

D. Oleh karena itu, bayi yang mengalami defisiensi vi- bungan antara imunitas dengan alergi ini dibicarakan
tallin D dapat menderita rakhitis yang berat hanya da- di Bab 34.
lam waktu beberapa minggu. Hal ini benar-benar terjadi
terutarna pada bayi prematur karena saluran pencernaan-
nya mengabsorbsi kalsium kurang efektif dibandingkan Masalah Endokrin
bayi yang normal.
Biasanya, sistem endokrin bayi sangat berkembang pada
Kebuluhon Zol Besi dolom Diel. Bila ibu memili- saat lahir, dan bayi jarang dengan cepat memperlihat-
ki jumlah zat besi yang cukup dalam dietnya, hati bayi kan kelainan endokrin. Akan tetapi, terdapat beber.apa
biasanya telah menyimpan cukup zat besi untuk mem- keadaan khusus pada sistem endokrinologi bayi yang
peftahankan pembentukan sel-sel darah merah selama 4 bersifat penting:
sampai 6 bulan setelah lahir. Tetapi bila ibu menderita 1. Bila seorang ibu hamil yang mengandung. seorang
insufisiensi besi dalam dietnya, anemia berat cenderung anak wanita diobati dengan suatu hormon androge-
terjadi pada bayi kira-kira setelah 3 bulan kehidupan. nik atau bila timbul suatu tumor androgenik selama
Untuk mencegah kemungkinan ini, pemberian kuning kehamilan, anak akan lahir dengan derajat maskuli-
telur sejak dini pada bayi, yang mengandung banyak zat nisasi yang lebih tinggi pada organ seksualnya, se-
besi, atau pemberian zat besi dalam bentuk lain sangat hi ngga m enunj ukkan suatu j e nis h e r m afr o di t i s me.
dianjurkan pada bulan ke dua atau bulan ke tiga kehi- 2. Hormon seksual yang disekresi oleh plasenta dan
dupan. oleh kelenjar ibu selama kehamilan kadang-kadang
menyebabkan payudara neonatus membentuk air
Defisiensi Vilomin C podo Boyi. Asam askorbat susu selama hari-hari pertama kehidupan. Sering
(vitamin C) tidak disimpan dalam jumlah yang bermak- kaii payudara kemudian mengalami inflamasi atau
na dalam jaringan fetus; namun vitamin C dibutuhkan berkembang meniadi mastitis infeksiosa.
untuk pembentukan kartilago, tulang, dan struktur inter- 3. Bayi yang lahir dari ibu pasien diabetes yang ti-
.selular lain pada bayiyang tepat. Lebih jauh, susu me- dak diobati akan mengalami hipertrofi atau hiper-
ngahdung sangat sedikit asam askorbat, terutama susu fungsi sel-sel Langerhans pada pankreas. Seba-
sapi, hanya mengandung vitamin C seperempat dari air gai akibatnya, konsentrasi glukosa darah bayi
susu manusia. Karena alasan ini, air jeruk atau sumber mungkin turun sampai tebih rendah dari 20 mg/dl
lain dari asam askorbat sering dianjurkan pada minggu segera setelah lahir. Namun demikian, untung-
ke tiga kehidupan. nya pada neonatus, tidak seperti orang dewasa,
jarang mengalami syok insulin atau koma kare-
na konsentrasi glukosa darah yang rendah ini.
lmunitas Diabetes tipe II maternal merupakan penyebab
paling sering terjadinya bayi besar. Diabetes tipe
Neonatus mewarisi banyak imunitas dari ibu karena ba- II pada ibu dihubungkan dengan resistensi efek
nyak antibodi protein berdifusi dari darah ibu melalui metabolik insulin dan peningkatan kompensasi
plasenta ke fetus. Akan tetapi, neonatus tidak memben- pada konsentrasi insulin plasma. Kadar insulin
tuk antibodinya sendiri sampai beberapa waktu lama- yang tinggi diyakini merangsang faktor pertum-
nya. Pada akhir bulan pertama, gamma globulin bayi, buhan fetus dan menunjang peningkatan berat ba-
yang mengandung antibodi, mengalami penurunan sam- dan lahir. Peningkatan suplai glukosa dan zat gizi
pai kurang dari setengah kadar aslinya, yang diikuti de- lain ke. fetus juga menunjang peningkatan per-
ngan penurunan imunitas. Setelah itu, sistem imunisasi tumbuhan fetus. Namun, kebanyakan terjadinya
bayi sendiri mulai membentuk antibodi, dan konsentrasi peningkatan berat fetus adalah akibat dari pening-
gamma globulin pada dasarnya kembali ke tingkat nor- katan lemak tubuh; biasanya hanya terdapat sedi-
mal pada usia l2 sampai 20 bulan. kit peningkatan panjang badan walau ukuran be-
Walaupun penurunan gamma globulin terladi sege- berapa organ mungkin bertambah (organomegali).
ra setelah lahir, antibodi yang diu'ariskan dari ibu me- Pada ibu dengan diabetes tipe I tidak terkontrol
lindungi bayi sampai sekitar 6 bulan terhadap penyakit (akibat kekurangan sekresi insulin), pertumbuhan
infeksi anak-anak yang paling utama, termasuk difteri, letus dapat terhambat karena kurangnya metabolis-
campak, dan polio. Oleh karena itu, imunisasi terhadap me pada ibu, dan pertumbuhan dan maturasi jaring-
penyakit ini biasanya tidak diperlukan sampai usia enam an neonatus sering kali terganggu. Selain itu, terda-
bulan. Sebaliknya, antibodi terhadap batuk rejan biasa- pat angka mortalitas intrauterin yang tinggi, dan di
nya tidak mencukupi untuk melindungi neonatus; oleh antara fetus yang aterm, masih ditemukan angka
karena itu, untuk. perlindungan yang sempurna, bayi kematian yang tinggi. Dua pertiga dari seluruh bayi
membutuhkan imunisasi terhadap penyakit ini dalam akan meninggalkarena sindrom gawat napas, seper-
bulan pertama kehidupan atau selanjutnya. ti yang telah diielaskan di awal bab ini.
4. Kadang, anak lahir dengan hipofungsi korteks adre-
Alergi. Bayi baru lahirjarang menjadi sasaran alergi. nal, yang sering kali timbul akibat agenesis kelenjar
Akan tetaSi, beberapa bulan kemudian, ketika antibodi adrenal atau exhaustion atroplry, yang dapat terjadi
bayi sendiri mulai dibentuk untuk peftama kali, keadaan bila.kelenjar adrenal mengalami rangsangan yang
alergi yang ekstrem dapat terjadi, sering menyebabkan berlebi han.
ekzema yang berat, kelainan salura:r pencemaan, atau 5. Bila seorang ibu hamil mengalami hipertiroidisme
bahkan anafilaksis. Ketika anak tumbuh lebih besar atau diobati dengan hormon tiroid secara berlebihan,
dan tingkat imunitas yang lebih tinggi terus berkem- bayi cenderung.lahir dengan hiposekresi kelenjar ti-
bang, manifestasi alergi ini biasanya rnenghilang. Hu- roid yang temporer. Sebal iknya, bila sebelum kehamil-
BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1 105

an, ibu menjalani operasi pengangkatan kelenjar kembangkan anemia dengan cepat; dan (4) penekanan
tiroid, kelenjar hipofisis ibu mungkin menyekresi se- pembentukan gamma globulin oleh sisteni limfoid, yang
jumlah besartirotropin selama masa gestasi, dan anak sering berhubungan dengan infeksi yang berat.
mungkin lahir dengan hipertiroidisme temporer
6. Bayi yang kekurangan sekresi hormon tiroid, per-
tumbuhan tulangnya sangat buruk dan terdapat re- lnstabilitas Sistem Pengaturan
tardasi mental. Keadaan ini menvebabkan kondisi Homeostasis pada Bayi Prematur
yang disebut dwarfisme kretin, yingtelah dibicara-
kan di Bab 76. Imaturitas berbagai sistem organ yang berbeda pada
bayi prematur menciptakan dera.jat instabilitas yang
tinggi dalam mekanisme homeostatik tubuh. Sebagai
Masalah-Masalah Khusus contoh, keseimbangan asam basa dapat sangat bervaria-
si, terutama saat kecepatan asupan makanan bervariasi
Prematuritas dari waktu kc waktu. Demikian juga. konsentrasi protein
Semua masalah yang terdapat pada kehidupan neonatus darah biasanya rendah karena perkembangan hati yang
terjadi lebih buruk pada bayi prematur. Masalah-masa- imatur, sering mengarah pada edema hipoproteinemia.
lah tersebut dapat digolongkan ke dalam dua kategori Dan ketidakmampuan bayi untuk mengatur konsen-
berikut: (1).imaturitas beberapa sistem organ teftentu trasi ion kalsiumnya sering kali menyebabkan tetani
dan (2) instabilitas sistem pengaturan hemostatik yang hipokalsemia. Selain itu, konsentrasi glukosa darah
berbeda. Karena efek-efek ini, bayi prematur jarang Capat bervariasi dalam batasan yang sangat luas antara
dapat hidup bila bayi tersebut lahir lebih dari 3 bulan 20 sampai lebih dari 100 mg/dl, yang pada prinsipnya
sebelum aterm. bergantung pada keteraturan makan. Bukan suatu hal
yang mustahil, bahwa pada bayi prematur dengan va-
riasi lingkungan internal yang sangat ekstrem ini, angka
Perkembangan lmatur Bayi Prematur mortalitasnya tinggi.

Hampir semua sistem organ tubuh pada bayi prematur


lnslobilitos Suhu Tubuh. Salah satu masalah khusus
adalah imatur, tetapi dibutuhkan beberapa perhatian
pada bayi prematur adalah ketidakmampuan untuk mem-
khusus bila kehidupan bayi yang lahir prematur ingin
pertahankan suhu tubuh yang normal. Suhu tubuhnya
diselamatkan.
cenderung mendekati suhu lingkungan. pada suhu ka-
Pernoposon. Sistem pernapasan pada dasarnya cen- murr yang normal, suhu tubuh bayi dapat stabil serendah
90o atau bahkan 80" F. Penelitian statistik menunlukkan
derung kurang berkembang pada bayi prematur. Kapa-
sitas vital dan kapasitas residual fungsional paru pada bahwa suhu tubuh yang dipertahankan di bawah 96.F
dasarnya kecil, berkaitan dengan ukuran bayi. Selain
(35,5"C) terkait secara khusus dengan tingginya insiden
itu, sekresi surfaktan ditekan atau bahkan tidak ada. kematian, yang menjelaskan pentingnya penggunaan in-
Sebagai akibatnya, sindrom gawat napas sering meru- kubator pada tatalaksana prematuritas.
pakan penycbab Lrmum kematian. Selain itu, rendahnya
kapasitas residuai fungsional pada bayi prematur sering
berhubungarr der.rgan pernapasan periodik jenis Cheyne- Bahaya Kebutaan yang Disebabkan
Stokes. oleh Terapi Oksigen Berlebihan
pada Bayi Prematur
Fungsi Gostroinleslinol. Masalah besar lainnya pada
bayi prematur edalah pencernaan dan absorpsi makan- Karena bayi prematur sering rnengalami gawat napas,
an yang adekuai. Bila prematuritas bayi lebih dari dua terapi oksigen telah sering digunakan untuk mengo-
bulan, sistem pencernaan dan absorpsi hampir selalu bati prematuritas. Akan tetapi; telah ditemukan bahwa
inadekuat. Absorpsi lemak juga sangat buruk sehingga penggunaan oksigen berlebihan pada pengobatan bayi
bayi prematur harus menjalani diet rendah lemak. Le- prematur, dapat mengarah pada kebutaan. Alasannya
bih jauh lagi, bayi prematur memiliki kesulitan dalam bahwa terlalu banyak oksigen akan menghentikan per-
absorpsi kalsium yang tidak lazim dan, oleh karena itu, tumbuhan pembuluh darah baru di dalam retina. Ke-
dapat mengalami rakhitis yang berat sebelum masalah mudian saat terapi oksigen dihentikan, pembuluh darah
tersebut dikenaii. Karena alesan ini, perhatian khusus mencoba menggantikan waktu yang hilang dan disdm-
harus diberikan terhadap asupan kalsium dan vitamin D but dengan pertumbuhan pembuluh darah di seluruh
yang adekuat. humor vitreus, sehingga menghambat.jalannya cahaya
dari pupil ke retina. Keadaan ini masih diikuti clengan
Fungsi Orgon-Orgon Loin. Imaturitas sistem organ
digantikannya pembuluh darah dengan suatu massaja-
lain yang sering menyebabkan kesulitan yang berat pada
ringan fibrosa, yang seharusnya digantikan oleh humor
bayi prematur meliputi: ( I ) imaturitas hati, yang menye-
vitreus mata yang bening.
babkan mejabolisme intermedia yang buruk dan juga
Keadaan ini, dikenaf seb agaifibroplasia rett.olental,
cenilerung Sering mengalami perdarahan sebagai akibat
yang menyebabkan k_ebutaan pennanen. Karena alasan
pembentukan faktor-faktor koagulasi yang buruk; (2)
ini, secara khusus sangat penting untuk menghinciari
imaturitas ginjal, terutama kurang mampu untuk meng-
pengobatan bayi premritur dengan oksigen pernapas-
hilangkan asam dari tubuh, dengan demikian merupakan
an dalam konsentrasi yang tinggi. penelitian fisiolo-
predisposisi lerhadap asidosisjuga kelainan keseimbang-
gi menunjukkan bahwa bayi prematur biasanya dapat
an cairan yang berat; (3) imaturitas mekanisme pemben-
bertahan sampai oksigen 40 persen pa<la udara yang
tukan darah pada sumsum tulang. merryebabkan per-
dihirupnya, tetapi beberapa ahli fisiologi anak yakin
1 106 UNIT XIV Endokrinologi dan Beproduksi

12
Berjalan sendiri
11
Berdiri sendiri
10 Berjalan dengan bantuan
'6 I Menarik
e50 c. o Menggenggarn
(g l!J Merangkak
lt
{g .o 7
.o
'6 E
40 -g o
Duduk sebentar
ot (l'
E
F *Anak .g
laki-laki o 5
*Anak Berguling
perempuan =
4
Dapat mengontrol tangan
3
Dapat mengontrol kepala
2
0 4 812162024 4\_*_____v________
8 12 16 20 Bersuara
Usia dalam bulan Usia dalam tahun 1
Tersenyum
o Mengisap
GAMBAR 83-8. Rata-rata tinggi badan anak lakilaki dan perem- Lahir
puan mulai dari bayi sampai usia 20 tahun.

GAMBAR 83-9. Perkembangan perilaku bayi selama tahun per-


tama kehidupan.

bahwa keselamatan sempurna hanya dapat dicapai de-


ngan konsentrasi oksigen yang normal pada udara yang
dihirup. .
anatomi menunjukkan bahwa jaras-jaras utama terteniu
dalam sistem saraf pusat tidak bermielinisasi dengan
sempurna sampai akhir tahun peftama kehidupan. Kare-
Pertumbuhan dan na alasan ini, sering dikatakan bahwa sistem persarafan
Perkembangan Anak tidak berfungsi penuh pada saat lahir. Korteks otak dan
fungsi yang berhubungan, seperli penglihatan tampak-
Masalah-masalah fisiologis utama pada anak setelah
nya membutuhkan waktu beberapa bulan setelah lahir
periode neonatus berhubungan dengan kebutuhan meta-
sebelum perkembangan fungsional akhir teri adi.
bolisme khusus untuk pertumbuhan, yang telah dibica-
Pada saat lahir, massa otak bayi hanya sekitar'26 per-
rakan dengan lengkap di buku ini di bagian metabolisme
sen dari massa orang dewasa dan 55 persen pada usia 1
dan endokrinologi.
tahun tetapi massa otak tersebut mencapai proporsi rang
Gambar 83-8 menunjukkan perubahan tinggi ba-
hampir sama dengan proporsi orang delvasa pada akhir
dan pada anak laki-laki dan perempuan dari saat lahir
tahun kedua. Hal inijuga berhubungan dengan penutup-
sampai usia 20 tahun. Perhatikan bahwa masing-masing
an fontanel dan sutura dari tulang tengkorak, yang me-
pertumbuhan berjalan paralel hampir sama sampai akhir
mungkinkan hanya 20 persen peftumbuhan tambahan
dekade pertama kehidupan. Antara usia I I dan 13 tahun,
otak setelah 2 tahun pertama kehidupan. Gambar 83-9
estrogen wanita mulai terbentuk dan menyebabkan per-
menunjukkan diagram kernajuan normal untuk bayi se-
tumbuhan yang cepat pada tinggi badan tetapi penya-
lama tahun pertama kehidupan. Pembandingan diagram
tuan epifisis tulang-tulang yang lebih dini berlangsung
ini dengan perkembangan bayi yang sesungguhnya di-
kira-kira pada usia l4 sampai 16 tahun, sehingga per-
gunakan untuk penilaian klinis pertumbuhan mental dan
tumbuhan tinggi badan kemudian terhenti. Hal ini kon-
peri laku.
tras dengan efek testosteron pada pria, yang menyebab-
kan pertumbuhan tambahan pada usia yang sedikit lebih
tua-terutama antara usia 13 sampai 17 tahun. Akan
tetapi, pria mengalami pemanjangan masa pertumbuhan
yang lebih lama karena penghambatan penyatuan epifi-
Kepustakaan
sis terjadi lebih besar, sehingga tinggi badan akhir pria Bissonnette JM; Mechanisms regulating hypoxic respiralory de-
lebih besar daripada wanita. pression duringfetal and.postnatal life. Am J Physiol Regul
Integr Comp Physiol 278; Rl 39 1, 2004.
Chen Y"Lasaitiene D, Friberg P: The renin-angiotensin systetn
Pertumbuhan Perilaku in the kidney development. Acta Physiol Scand l8l 529,
Pertumbuhan perilaku pada dasarnya merupakan masa- 2001.
lah maturitas sistem saraf. Sangat sulit untuk membeda- Challis JRG, Matthews SG, Gibb LI/, Lye SJ: Endouine and
kan maturitas struktur anatomi susunan saraf dari matu- paracrine regulation of binh at lerm and preternt. Endocr
ritas yang disebabkan oleh pelatihan. Penelitian secara Rev 2 1 :51 ,1. 2000.
BAB 83 Fisiologi Fetus dan Neonatus 1107

de Castro F: Chemotropic molecules: guides for axonal path- Labbok MH, Clark D, GoldmanAS: Breastfeeding: maintaining
fnding and cell migration during CNS development. News an irreplaceable immunological resource. Nat Rev Immunol
Physiol Sci I 8: I 30, 2003. ' 4:565,2004.
Dunne MJ, Cosgrove KE, Shepherd RlvI, et al: Hyperinsulinism MacLellan WR, Schneider MD: Genetic dissection of cardiac
in infancy: from basic science to clinical disease. Physiol growth control pathways. Annu Rev Physiol 62:289, 2000.
Rev 84:239, 2004. Matias A, Montenegro N, Areias JC, Leite LP: Haemodynamic
Hilaire G, Duron B: Maturation of the mantmalian respiratory evaluation of the frst trimester fetus with special emphasis
'
system. Physiol Rev 79:325, 1999. on yenous return. Hum Reprod Update 6: I 77, 2000.
Holemans K, Aerts L, VanAssche FA: Lifetime consequences of McMurthy IF: Pre- and postnatal lung dewlopment, matura-
abnormal fetal pancreatic development. J Physiol 547:ll, tion, and plasticity. Am J Physiol Lung Cell Mol Pltysiol
2003. 282:L341,2002.
Jensen BL, Stubbe J, Madsen K, et al: The renin-angiotensin Olver RE, ll/alters DU M Wilson S: Developmentcil regulation of
system in kidney development: role of COX-2 and adrenal lung liquid transport. Annu Rev Physiol 66:77, 2004.
steroids. Acta Physiol Scand I 8 I :549, 2004. Ross MG, Nijland MJ: Development of ingestive behavior. Am J
Johnson MH: Functional brain development in humans. Nat Physiol 2 7 4 : R87 9, I 998.
Rev Neurosci 2:475, 2001. Shannon JM, Hyatt BA: Epithelial-mesenchymal interactions in
Kanwar YS, Wada J, Lin S, Danesh FR, et al: Update of extra- the developing lung. Annu Rev Physiol 66:625, 2004.
cellular matrix, its receptors, and cell adhesion molecules Srivastava D: Genetic assembly of the heart: implication for
in mammalian nephrogenesis. Am J Physiol Renal Physiol congenital heart disease. Annu Rev Physiol 63:451, 2001.
286:F202,2004. Wood CE, Tong H: Central nervous system regulation of refiex
Kovacs CS, Kronenberg HM: Maternal-fetal calcium and bone responses to hypotension duringfetal life. Am J Physiol 277:
metabolism during pregnancy, puerperium, and lactation. R/541,1999.
Endocr Rev 18:832, 1997.

Anda mungkin juga menyukai