Anda di halaman 1dari 27

1.

Skenario klinik :
Seorang laki-laki , petani berusia 34 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan
merah.

1. Anamnesis
a. Identitas pasien
 Nama : Riza
 Rentang usia : 34 tahun
 Jenis Kelamin : laki-laki
 Pekerjaan : petani
 Status pernikahan : sudah menikah
 Pendidikan terakhir : tamat SD

b. Riwayat penyakit sekarang ( History of present illness) :


 Keluhan utama : mata merah
 Lokasi : mata kanan
 Sejak kapan : sejak 1 minggu terakhir
 Perjalanan penyakit : mata kanan merah sejak 1 minggu yang lalu setelah
terkena batang padi ketika panen disawah , mata terasa nyei , berair dan silau.
 Faktor memperberat : tidak ada
 Faktor memperingan : diistirahatkan
 Keluhan lain terkait keluhan utama : mata kanan kabur secara mendadak

c. Riwayat pengobatan sekarang :


 Sudah pernah dibersihkan dengan air sirih

d. Riwayat penyakit dahulu (Past Medical History):


 Penyakit kronis : tidak ada

e. Riwayat penyakit keluarga (Family history) :


 Tidak ada

f. Riwayat sosial (Social history) :


 Olahraga : pasien jarang berolahraga
 Diet : sesuai PS

2. Pemeriksaan Visus
 Hasil : visus OD 1/60, visus OS 6/6

3. Hasil pemeriksaan fisik :


a. Pada mata kanan :
 Palpebra : blefarospasme
 Konjungtiva tarsalis : kemosis , hiperemis , secret ( - )
 Konjungtiva bulbi : kemosis , hiperemis , injeksi siliar ( + )
 Kornea : bercak putih ( infiltrat ) berdiameter 3 mm pada zona optik
dengan 3 bercak putih mengelilinginya ( lesi satelit )
 Bilik mata depan : sedang
 Iris dan pupil : bulat , regular , reflex cahaya ( + ) , diameter 3 mm
 Lensa kristalina : sulit dinilai

b. Pada mata kiri :


 Dalam batas normal

4. Diagnosis dan diagnosis banding :


a. Keratitis jamur OD ( diagnosis kerja)

Etiologi : pekerjaan petani


Kornea : bercak putih ( infiltrat ) berdiameter 3 mm pada zona optik dengan 3 bercak
putih mengelilinginya ( lesi satelit )

b. Keratitis viral OD
Biasanya sering karena HSV
c. Keratitis bakteri OD

5. Penatalaksanaan :
a. Anti jamur tetes mata
b. Anti jamur sistemik

6. Penulisan resep :
R/ Natamycin 5% ED fl No. I
S 6.d.d gtt 1 OD

R/ Ketokonazole 200 mg tab No. V


S 2.d.d 1

7. Edukasi :
a. Istirahat yang cukup
b. Cara pemakaian obat tetes mata

ALAT DAN BAHAN


1. Pasien standart
2. Huruf snellen
3. Focal illumination set
Infeksi Peradangan
Keratitis Keratitis
Keratitis Bakterial Keratitis Acanthamoeba Keratitis Jamur
Nekrotikans
Viral Perifer
Etiologi Streptokokus Acanthamoeba Herpes Simpleks Tipe Herpes Zoster Oftalmikus Aspergillus spp, Vaskulitis sistemik
, 1 dan 2 Candida spp, Fusarium (arthritis
Stafilokokus spp, Penicillium spp rheumatoid, lupus
, eritematosus
Pseudomona sistemik, atau
s granulomatosis
Wegener)
Faktor  Penggunaan  Higiene lensa  Trauma ocular (di
Risik lensa kontak kontak yang buruk lingkungan lur
o  Trauma (terutama jika rumah dan
 Riwayat operasi kornea membersihkan lensa melibatkan
 Kelainan kontak dengan air tumbuhan)
permukaan bola keran)  Penggunaan
mata  Pemakaian lensa lensa kontak
 Penyakit sistemik kontak lunak  Penggunaan
 Imunosupresi setiap hari kortikosteroi
d
 Konjungtivitis
vernal atau alergika
 Bedah
refraktif
insisional
 Ulkus kornea
neutrofik akibat virus
herpes
 Keratoplasti
 Penyakit imunosupresi
Tanda  Kekeruhan kornea  Nyeri hebat  Sensibilitas  Supurasi
secara cepat, dan kornea berkurang  Injeksi konjungtiva
mencair kurang dari  Defek epitel
24 jam.  Infiltrasi stroma
 Reaksi radang di bilik
mata depan atau
hipopion
2. Skenario klinik
Seorang wanita usia 54 tahun datang ke poli umum dengan keluhan penglihatannya kabur
sejak 3 bulan yang lalu

A. Anamnesis
 Identitas
 Nama : Ny. Anita
 Usia : 54 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Status Pernikahan : Menikah
 Pendidikan terakhir : SMA
 Keluhan utama : Penglihatan kabur
 Lokasi : Kedua mata
 Onset : 3 bulan yang lalu
 Gejala penyerta : Silau
 Kronologis :
2 bulan yang lalu pengihatan mata kanan mulai kabur seperti melihat kabut, lama-
lama bertambah kabur. Tidak ada nyeri, tidak ada mata merah, tidak blobok.
 Faktor memperburuk : bila kena sinar matahari
 Faktor memperingan : bila memejamkan mata
 Riwayat pengobatan : kacamata
 Riwayat penyakit dahulu : baru pertama kali, DM (+)
 Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
 Riwayat sosial : olahraga; senam
Diet rendah gula dan minum obat antidiabetika

B. Pemeriksaan Oftalmologi
o Pemeriksaan visus
o Pemeriksaan segmen anterior
o Pemeriksaan reflek fundus dg skiaskopi
o Pemeriksaan funduskopi
OD OS
1. Visus 6/60 phni 6/40 phni
2. Palpebra Tenang Tenang
3. Konjungtiva Tidak hiperemis Tidak hiperemis
4. Kornea Jernih, defek (-) Jernih, defek (-)
5. COA Dalam dan jernih Dalam dan jernih
6. Iris/Pupil Pupil bulat, Pupil bulat,
Central, Ø 3mm Central, Ø 3mm
Refleks pupil +/+ Refleks pupil +/+
7. Lensa Keruh kurang padat Keruh tipis
8. TIO Normal/N (dig) Normal/N (dig)

C. Diagnosis banding
1. Katarak
2. Retinopati Diabetik
3. Anomali Refraksi

D. Diagnosis kerja
OD Katarak senilis imatur  usia >54 tahun, mempunyai DM

OS Katarak senilis insipient

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG untuk melihat kekeruhan dibelakang katarak
Pemeriksaan darah rutin dan gula darah

F. Penatalaksanaan
Rujuk ke dokter mata untuk dilakukan operasi katarak

G. Edukasi
Penjelasan tentang penyakit
Penjelasan tata laksana katarak
Komplikasi bila tidak dilakukan operasi
Komplikasi operasi katarak
H. Prognosis
Baik bila dilakukan operasi

I. Resep obat
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Jl. Kaligawe KM 4 Semarang
Dr. Muhammad Hakim
Semarang, 19 Februari 2019
R/ Catarlent ed No. I
S.3.dd.gtt I ODS

Nama :
Usia :
Alamat :

ALAT DAN BAHAN


o Pemeriksaan visus (huruf snellen)
o Pemeriksaan segmen anterior ( focal illumination set)
o Pemeriksaan reflek fundus dg skiaskopi
o Pemeriksaan funduskopi (funduskopi)
3. Skenario Klinik
Seorang pria usia 20 th datang ke poli umum dengan keluhan kedua matanya merah sejak 3
hari yang lalu

Anamnesis
Identitas
Nama : Adi
Usia : 20 th
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : mahasiswa
Status menikah : belum
Pendidikan terakhir : SMA
Keluhan utama : mata merah
Lokasi : kedua mata
Onset : 3 hari yg lalu
Gejala penyerta : kotoran warna kekuning-kuningan
Kronologis : 3 hari yang lalu pada saat bangun pagi awalnya penderita
merasa mata kanannya mengganjal dan berair kemudian pasien mengucek mata dan setelah
bercermin ternyata mata kanannya merah. Beberapa jam kemudian pasien merasakan hal
yang sama pada mata kirinya. Keluhan disertai kemeng dan keluar kotoran.
Faktor memperburuk : aktivitas di luar ruangan
Faktor memperingan : istirahat
Riwayat pengobatan : obat tetes mata insto
Riwayat penyakit dahulu : sama seperti ini waktu kecil
Riwayat penyakit keluarga : teman satu kos sedang menderita sakit seperti ini
Riwayat social : olah raga bersepeda, berenang, seminggu 2x

Pemeriksaan oftalmologi
- Visus
- Segmen anterior
- Fluoresin pada kornea
- TIO
Visus : ODS 6/6
Palpebra : Edem ringan, eritem, tidak nyeri
Konjungtiva : Kemosis, injeksi konjungtiva (+), perisilier injeksi (-), secret
mukopurulen (+)
Kornea : Jernih, tidak ada defek
Bilik mata depan : Dalam dan jernih
Iris / pupil : Pupil bulat, reflex pupil (+/+)
Lensa : Jernih
Fundus reflex : (+) cemerlang
Tekanan intraokuler : Normal (palpasi)

DD
1. Episkliritis
2. Skleritis
Dx Kerja

Konjungtivitis bacterial / tracoma


sekret mucopurulen

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikrobiologi (pewarnaan swab konjungtiva)

(ditemukan inclusion body)


Penatalaksanaan
Air mata buatan tetes mata
Kombinasi antibiotic dan steroid tetes mata

Edukasi
Cara pemakaian obat tetes mata
Istirahat yg cukup
Hindari pemakaian handuk dan bantal bersama-sama
Menggunakan kacamata pelindung bila keluar ruangan
Progonosis
Sembuh dalam 5 hari – 2 minggu

Resep obat

RSISA
Jl Kaligawe KM 4 Semarang
Dr Muhammad Hakim

R/ Chloramphenicol ed No.I Semarang, dd-mm-yyyy

S4 dd gtt I ODS

Nama :
Usia :
Alamat :

ALAT DAN BAHAN

Pemeriksaan oftalmologi
- Visus ( huruf snellen)
- Segmen anterior ( focal illumination)
- Fluoresin pada kornea ( fluoresin tetes mata , spuit, tissue)
- TIO ( TIO scizot)
- funduskopi
4. Skenario Klinik
Seorang laki-laki usia 37 tahun dengan keluhan mata kanan nyeri, berair dan pegal

Instruksi

 Lakukan anamnesis lengkap pada pasien tersebut!


 Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut!
 Ajukan pemeriksaan penunjang dan mintalah hasil pada penguji
 Sampaikan diagnosis dan diagnosis banding pasien tersebut pada penguji!
 Tuliskan tatalaksana farmakoterapi dan non farmakoterapi untuk pasien tersebut
 Sampaikan edukasi pada pasien tersebut!

Script untuk pasien terstandar

Nama: bpk.Tono

Usia : 37 tahun

Pekerjaan : driver gojek

 Keluhan utama : nyeri pada mata kanan


 Onset : 1 minggu yang lalu
 Lokasi : mata kanan
 Kualitas :
-nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum
-mata merah, pegal, berair
-penglihatan mata kanan menurun dan hanya bisa melihat samar-samar
-keluhan melihat pelangi dan silau saat melihat cahaya tidak ada
-kotoran dan gatal pada mata tidak ada
-keluhan melihat terowongan tidak ada
 Kuantitas:
-nyeri timbul mendadak
-nyeri dirasakan terus menerus
 Kronologi : sejak 1 minggu yang lalu mata pegal , merah tapi tidak gatal. 3 hari yang
lalu diberi obat tetes mata dari apotek keluhan tidak membaik.
 Faktor yang memperberat : minum kopi
 Faktor yang memperingan : istirahat
 Gejala penyerta
-Sakit kepala
- Mual muntah
 Riwayat pengobatan saat ini : 3 hari yang lalu diberi obat tetes mata dari apotek
(insto)
 Riwayat penyakit dahulu :
-Riwayat operasi mata disangkal
-Riwayat trauma disangkal
-Riwayat hipertensi (+) tidak terkontrol
-Riwayat DM disangkal
-Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini
 Riwayat penyakit keluarga/teman
-Tidak ada keluarga yang pernah mengalami keluhan yang sama seperti pasien
 Riwayat social ekonomi

 Peran yang harus dilakukan


 Peran : menjawab pertanyaan sesuai script
 Baju dan penampilan : -
 Make up: -
Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi

Status Generalis

 KU : Tampak sakit ringan


 Kesadaran : komposmentis
 TTV
 TD : 160/100
 N : 88x/menit
 RR : 20x/menit
Pemeriksaan Ophtalmologi

- Pemeriksaan visus
- Pemeriksaan segmen anterior
- Pemeriksaan TIO ( meningkat)
- Tes konfrontasi ( defek lapang pandang)
- Pemeriksaan funduskopi

OD OS
Visus ½ /60 6/6
Palpebra Benjolan (-), edema (-), Benjolan (-), edema (-),
Hiperemis (-), nyeri tekan Hiperemis (-), nyeri tekan
(-) (-)
Konjunctiva Injeksi konjunctiva (-), Injeksi konjunctiva (-),
injeksi siliaris (+), injeksi siliaris (-), jaringan
jaringan fibrovaskular(-) fibrovaskular(-)
Kornea Keruh, infiltrat (-), Jernih, infiltrat (-),
sikatriks (-) sikatriks (-)
COA Kedalaman dangkal, Kedalaman sedang,
hipopion (-), hifema (-) hipopion (-), hifema (-)
Iris Warna coklat, sinekia (-) Warna cokelat, sinekia (-)
Pupil Bulat, anisokor, diameter Bulat, anisokor, diameter
4 mm, RC (-) 2 mm, RC (+)
Lensa Jernih Jernih
Vitreous humor (Tidak dapat dilihat) (Tidak dapat dilihat)
Refleks fundus
TiO 59,1 mmHg 16,5 mmHg
Tes konfrontasi Menyempit Normal

Diagnosis dan diagnosis banding

Diagnosis :

- OD glaucoma sudut tertutup akut


Coa dangkal, trias glaukoma ( pencekungan papil n. 2, peningkatan tio, penyempitan
lapang pandang)

Diagnosis banding :

- OD uveitis anterior akut


- OD konjunctivitis akut

Tatalaksana

Farmakoterapi

Supresi pembentukan aqueous humor

 Beta adrenergic blocker


 Apraclonidine
 brimonidine
 Acetazolamide

Meningkatkan aliran keluar humor aqueous

 Obat parasimptomimetik
 Analog prostaglandin

Nonfarmakoterapi (Bedah)

 Iridektomi
 Trabekuloplasti laser
 Trabekulotomi
 Goniotomi

Penulisan resep

R/ timolol maleat f.l 1

s.2.g.t.t OD

Edukasi

-cara minum obat

-kurangi minum kopi

-kendalikan hipertensi

ALAT DAN BAHAN

Pemeriksaan Ophtalmologi

- Pemeriksaan (visus huruf)


- Pemeriksaan segmen anterior(focal illumination set)
- Pemeriksaan TIO ( TIO schizot)
- Tes konfrontasi
- Pemeriksaan funduskopi (funduskopi)
5. Skenario Klinik

Seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan mata kiri terasa mengganjal kadang
disertai kemerahan yang memberat 6 bulan terakhir.

Identitas

Nama : Tn. T
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Karyawan PT.KAI
Alamat : Untung Suropati, Bandarlampung
MRS : 27 Juli 2017

II.2. Anamnesis (Autoanamnesis, 27 Juli 2017)

Keluhan Utama:

Mata kiri terasa mengganjal kadang disertai kemerahan yang memberat 6 bulan
terkahir.

Keluhan Tambahan:

Mata kiri terasa perih, gatal dan berair.

Riwayat Perjalanan Penyakit:

Pasien datang dengan keluhan mata kiri terasa mengganjal yang memberat sejak 6
bulan terakhir. Pasien merasakan keluhan ini sudah sejak 2 tahun yang lalu. Terdapat
selaput putih pada mata yang terasa mengganjal dan kadang kemerahan. Pasien juga
merasakan mata perih, gatal, dan berair, terutama bila terpapar cahaya mata hari dan
debu. Riwayat trauma pada mata disangkal. Penurunan penglihatan juga disangkal oleh
pasien. Pasien sudah sering berobat, mendapatkan obat tetes mata dan obat minum,
tetapi keluhan hilang timbul dan selaput pada mata kiri terasa semakin melebar.
Riwayat Penyakit Dahulu:
 Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal
 Riwayat memakai kacamata (+)
 Riwayat hipertensi disangkal
 Riwayat diabetes melitus disangkal

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:


 Riwayat pterigium pada keluarga disangkal

Riwayat Pribadi:
 Pasien bekerja di lapangan, terpapar oleh cahaya matahari dan debu.

Status Gizi :
Berat Badan : 68 kg
Tinggi Badan : 167cm

Status Ekonomi:
Cukup

II.3. Pemeriksaan Fisik

Status Present

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup


Pernafasan : 20 x/menit

Suhu : afebris
Status Generalis

Kepala:

 Bentuk : normochepal
 Rambut : hitam dan putih, tersebar merata
 Mata : simetris
 Hidung : sekret (-), nyeri (-)
 Telinga : simetris, sekret (-)
 Mulut : bibir sianosis (-)

Leher

 Inspeksi : kesan dalam batas normal, massa (-), hiperemis (-)


 Palpasi : Massa (-), pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-)
 JVP : tidak dilakukan pemeriksaan

Thorax

 Paru : kesan dalam batas normal (Simetris, Ftka=Ftki, sonor


+/+, vesikuler +/+)
 Jantung : kesan dalam batas normal (batas jantung normal, BJ
I/II reguler)

Abdomen
 Hepar : kesan dalam batas normal
 Lien : kesan dalam batas normal

Status Oftalmologik

Oculus Dextra (OD) Oculus Sinistra (OS)

6/60 Visus 6/60

Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Skiaskopi Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Sensus coloris Tidak dilakukan

Ortofori, nistagmus (-) Bulbus okuli Ortofori, nistagmus (-)

Hitam, simetris Supersilia Hitam, simetris

N III, IV, VI normal Parese/paralise N III, IV, VI normal

Edema (-), hiperemis (-), nyeri Palpebra superior Edema (-), hiperemis (-), nyeri
tekan (-), ektropion (-), tekan (-), ektropion (-),
entropion (-),hordeolum (-), entropion (-),hordeolum (-),
trikiasis (-) trikiasis (-)

Edema (-),ektropion (-), Palpebra inferior Edema (-),ektropion (-),


entropion (-),hiperemis (-), entropion (-),hiperemis (-), nyeri
nyeri tekan (-) tekan (-)

Hiperemis (-), anemis (-),papil Conjungtiva Hiperemis (-), anemis (-),papil


(-), folikel (-), sikatriks (-), palpebra (-), folikel (-), sikatriks (-),
korpus alienum (-) korpus alienum (-)

Hiperemis (-), folikel (-), papil Conjungtiva fornix Hiperemis (-), folikel (-), papil
(-) (-)
Injeksi (-), jaringan Conjungtiva bulbi Injeksi (+), jaringan
fibrovaskular (-), perdarahan fibrovaskular (+), perdarahan
sub konjungtiva (-), sekret (-), sub konjungtiva (-), sekret (-)

Ikterik (-) Sklera Ikterik (-)

Jernih Cornea Jaringan fibrovaskular (+) arah


jam 8 – 9, tidak melebihi celah
pupil

Kedalaman cukup Camera Oculi Kedalaman cukup


Anterior
Coklat, kripta (+) Iris Coklat, kripta (+)

Bulat, sentral, diameter 3 mm, Pupil Bulat, sentral, diameter 3 mm,


Reflek pupil (+) Reflek pupil (+)

Jernih Lensa Jernih

Tidak dilakukan pemeriksaan Fundus Refleks Tidak dilakukan pemeriksaan

Tidak dilakukan pemeriksaan Corpus vitreum Tidak dilakukan pemeriksaan

N Tensio okuli N

Dakriosistitis (-), Sistem Canalis Dakriosistitis (-), dakrioadenitis


dakrioadenitis (-) Lakrimalis (-)
II.4 Resume
Pasien, Tn. M, 47 tahun, datang dengan keluhan mata kiri terasa mengganjal yang
memberat sejak 6 bulan terakhir. Pasien merasakan keluhan ini sudah sejak 2 tahun
yang lalu. Terdapat selaput putih pada mata yang terasa mengganjal dan kadang
kemerahan. Pasien juga merasakan mata perih, gatal, dan berair, terutama bila terpapar
cahaya mata hari dan debu. Riwayat trauma pada mata disangkal. Penurunan
penglihatan juga disangkal oleh pasien. Pasien sudah sering berobat, mendapatkan obat
tetes mata dan obat minum, tetapi keluhan hilang timbul dan selaput pada mata kiri
terasa semakin melebar.

Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama. Riwayat HT (+), DM
(+), pemakaian kacamata (+). Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga disangkal.
Pekerjaan pasien sehari-hari yaitu di lapangan dengan paparan cahaya matahari dan
debu.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik, dengan tanda tanda vital
dan status general dalam batas normal. Pada pemeriksaan oftalmologi ditemukan :

OD:

Visus : 6/60
OS:

Visus : 6/60
Konjungtiva bulbi : injeksi konjungtiva (+), pertumbuhan jaringan fibrovaskular (+)
Kornea : pertumbuhan jaringan fibrovaskular (+) arah jam 8-9, tidak melewati celah
pupil.

II. 5 Pemeriksaan Anjuran

 Lab Darah

II.6 Diagnosis Banding

1. Pterigium Grade 3 OS
2. Pseudopterigium OS
3. Penguekula OS

II.7 Diagnosis Kerja


Pterigium Grade 3 OS

II.8 Penatalaksanaan
Avulsi Pterigium + Conjungtiva Limbal Graft (CLG)

II.9 Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
6. Skenario : Seorang penderita perempuan, umur 29 tahun, datang dengan keluhan
utama benjolan pada kelopak bawah kanan bawah sejak 1 minggu yang lalu.

Instruksi

 Lakukan anamnesis lengkap pada pasien tersebut!


 Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut!
 Ajukan pemeriksaan penunjang dan mintalah hasil pada penguji
 Sampaikan diagnosis dan diagnosis banding pasien tersebut pada penguji!
 Tuliskan tatalaksana farmakoterapi dan non farmakoterapi untuk pasien tersebut
 Sampaikan edukasi pada pasien tersebut!

Script untuk pasien terstandar

Nama: belina

Usia : 28 tahun

Pekerjaan : Mahasiswi

 Keluhan utama : benjolan pada kelopak bawah mata kanan


 Onset : 1 minggu yang lalu
 Lokasi : mata kanan

 Kualitas :
- Nyeri pada kelopak bawah kanan atas
- Riwayat pandangan terhalang tidak ada
- Riwayat mata sering berair tidak ada
- Riwayat mata silau karena cahaya tidak ada
- Riwayat pandangan terhalang tidak ada
- Kebiasaan sering menggosok-gosok mata dengan tangan ada (gatal)

 Kuantitas:
- Nyeri timbul bila ditekan
 Kronologi : sejak 1 minggu bengkak pada kelopak bawah mata kanan, awalnya pasien
merasakan nyeri pada kelopak bawah mata kanan dan
diikuti pembengkakan sebesar biji kacang hijau sehari setelah nyeri dirasakan. 2 hari
kemudian bengkak dirasakan semakin membesar sebesar biji jagung. Terasa nyeri bila
ditekan. Benjolan terasa lunak. Pasien merasa ada yang mengganjal di kelopak mata
bawah pasien.
 Faktor yang memperberat : -
 Faktor yang memperingan : istirahat
 Gejala penyerta
- Demam
 Riwayat pengobatan saat ini : -
 Riwayat penyakit dahulu :
-Riwayat operasi mata disangkal
-Riwayat trauma disangkal
-Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini
 Riwayat penyakit keluarga/teman
-Tidak ada keluarga yang pernah mengalami keluhan yang sama seperti pasien
 Riwayat social ekonomi

 Peran yang harus dilakukan


 Peran : menjawab pertanyaan sesuai script
 Baju dan penampilan : -
 Make up: -
Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi

Status Generalis

- Keadaan umum : baik


- Kesadaran : kompos mentis
- Tanda-tanda vital : dalam batas normal
- Jantung dan paru tidak ada kelainan
- Abdomen datar, lemas, peristaltik normal
- Ekstremitas hangat
- Status psikiatrik penderita bersikap kooperatif, ekspresi wajar dan respon baik.

Pemeriksaan Ophtalmologi

- Pemeriksaan visus
- Pemeriksaan segmen anterior
- Pemeriksaan TIO

OD OS
Visus 6/6 6/6
Palpebra Benjolan (+), edema (+), Benjolan (-), edema (-),
Hiperemis (+), nyeri tekan Hiperemis (-), nyeri tekan
(+) (-)
Konjunctiva Injeksi konjunctiva (-), Injeksi konjunctiva (-),
injeksi siliaris (-), jaringan injeksi siliaris (-), jaringan
fibrovaskular(-) fibrovaskular(-)
Kornea Jernih, infiltrat (-), Jernih, infiltrat (-),
sikatriks (-) sikatriks (-)
COA Dalam jernih, hipopion (- Dalam jernih, hipopion (-
), hifema (-) ), hifema (-)
Iris Warna coklat, sinekia (-) Warna cokelat, sinekia (-)
Pupil Bulat, ishokor, diameter 3 Bulat, ishokor, diameter 3
mm, RC (+) mm, RC (+)
Lensa Jernih Jernih
Vitreous humor (Tidak dapat dilihat) (Tidak dapat dilihat)
Refleks fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
TiO 12,2 mmHg 12 mmHg
Tes konfrontasi Normal Normal

Diagnosis dan diagnosis banding

Diagnosis :

- Hordeolum eksternum palpebra inferior OD


Diagnosis banding :

- Hordeolum internum OD
- Kalazion OD

Tatalaksana

1. Insisi hordeolum
2. Antibiotik sistemik : Cefadroxil 3 x500 mg
3. Analgetik : Asam mefenamat 3 x 500 mg

Kompres air hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit tiap kalinya untuk membantu
drainase. Bersihkan kelopak dengan air bersih.

Edukasi

- Hindari menggosok-gosok kelopak mata dan daerah disekitar mata yang sakit jika
terasa gatal
- Jaga kebersihan mata

Gambar:

Anda mungkin juga menyukai