DISUSUN
OLEH
C01416100
KPERAWATAN C 2016
2019
STROKE HEMOREGIK
Anoerisme
Stroke Hemoregic
Perdarahan Perdarahan
Intraserebral Subaranoid
Penurunan Kapasitas
Adaptif Intrakranial
INTERVENSI KEPERAWATAN
Narasi Hemoregik
Narasi Hemorejik di sebabkan oleh hipertensi emergensi dan anoerisme, hipertensi
emergensi timbul dari aktifitas yang berlebihan, sehingga tekanan darah meningkat dengan cepat
secara tiba-tiba (<200-230 mmhg), kemudian tekanan intrakranial meningkata sehingga
mengalami hernia medula oblonga. setelah terjadi hernia medula oblongata kemudian akan
terjadi hipertensi emergenci.
Pada penyebab ke dua yaitu anorisme berawal di hipertensi, kemudian di hiperteni ini
mengakibatkan peningkatan aliran darah, ketika sudah meningkat akan terjadi penekanan di
dinding pembuluh darah sehingga didnding pembuluh darah menjadi rusak sampai
mengakibatkan peningkatan volume darah di otak ketika sudah terjadi peningkatan volume darah
maka arteri menerima darah dalam jumlah besar sehingga terjadi pelebaran anoerisme akibatnya
intrakranial tertekan sampai anoerisme pecah dan mengalami pendarahan dalam otak di ruang
ubarachnoid.
Ketika pasien sudah mengalami hipertensi emergensi dan anoreisme maka terjadilah
stroke hemoregik pada stroke hemoregik terjadi dan perdarahan intraserebral dan perdarahan
subarachnoid. Pada perdarahan intraserebral terjadi perdarahan di dalam jaringan otak, sehingga
timbul gejala (kelemahan, sakit kepala, muntah, dan penurunan kesadaran ). kemudian pada
perdarahan subarachnoid pembuluh darah pecah dan rusak sehingga pasien akan mengalami
gejala seperti (gelisha leher terasa kaku, mual dan muntah, penurunan kesadaran ) dari perjalanan
penyakit di ata sehingga timbul diagnosa keperawatan yaitu Penurunan Kapasitas Adaptif
Intrakranial.
STROKE ISKEMIK
Faktor yang dapat diubah
Faktor yang tidak dapat
yakni: hipertensi, obesitas,
dimodifikasi yakni: umur, usia,
riwayat penyakit.
genetik.
Terbentuknya trombus
Penyumbatan pembuluh dan
darah
emboli pada
Penurunan
otak. Strokepembuluh
suplai
hipoksia O2 darah.
ke otak
iskemik
Untuk
mengontrol
Untuk mengontrol
pada sisi kiri
pergerakkan pada
namun untuk
sisi kanan tubuh dan
Hemisfer kiri Hemisfer kanan orientasi
mempertahankan
khusus (jarak,
fungsi berbicara dan
kedalaman,
bahasa.
posisi, dan
benda).
INTERVENSI KEPERAWATAN
Penyebab stroke non hemoregik/stroke iskemik terdiri atas dua faktor yaitu faktor yang
tidak dapat di modifikai (jenis kelamin, umur, genetik) sedangkan yang dapat di modifikasi yakni
(hipertensi, obesitas, stres dan penyakit jantung) dan kedua faktor terebut terbentuklah trombus
dan emboli di pembuluh darah ketika terdapat trombus dan emboli maka terjadi penyembatan
pembuluh darah ke otak sehingga menurunnya suplai oksigen ke otak, yang mengakibatkan
hipoksia (kurangnya kadar oksigen di jaringan-jaringan tubuh) kemudian mengakibatkan strok
iskemik.
Selanjutnya strok iskemik di bagi atas hemisfer kiri dan hemisfer kanan, di hemisfer kiri
berfungsi untuk mengontrol pergerakkan pada sisi kanan tubuh dan mempertahankan fungsi
berbicara dan bahasa. Kemudian di hemisfer kanan berfungsi untuk mengontrol gerakan pada
sisi kiri namun untuk orientasi khusus misalnya (jarak, kedalaman, posisi, benda). di kedua
hemisfer tersebut terdapat empat lobus yaitu (lobus prontal yang berfungsi untuk pengendalian
gerak otot dan berfikir), (lobus temporal yang berfungsi sebagai pengatur perdengaran,
penciuman, pengecap, dan kemampuan berbahasa), (lobus parietal berfungsi untuk rangsangan,
gerakan tubuh, dan sensasinya), (lobus oksipital berfungsi sebagai pusat penglihatan). di keempat
lobus itu ada arteri yang memperdarahi lobus tersebut (yakni arteri karotis memperdarahi lobus
parietal, temporal dan parietal sedangkan arteri vetebralis memperdarahi lobus oksipital).
kemudian di lobus prontal terjadi kelemahan nervus III, IV, dan VI yang menyebabkan masalah
keperawatan Gangguan Komunikasi Verbal. selanjutnya lobus temporal mengalami di nervus
I, VII, dan VIII yang mengakibatkan masalah keperawatan Resiko Aspirasi, berikutnya lobus
parietal mengalami kelemahan nervus V, VIII, IX, dan X yang mengakibatkan masalah
keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik dan Gangguan Perfusi Serebral dan yang terakhir
lobus oksipital mengalami kelemahan di nervus II yang mengakibatkan masalah Resiko Cedera.