Praktikum Rheologi (Bokfield) Loranzah
Praktikum Rheologi (Bokfield) Loranzah
I. TUJUAN
Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran cairan dan deformasi. Ilmu ini
digunakan oleh ahli fisiologi untuk menentukan sirkulasi darah, dan untuk para dokter
dipakai untuk menentukan aliran larutan injeksi, sedangkan untuk ahli farmasi digunakan
untuk menentukan aliran suatu sediaan misalnya emulsi, suspensi, dan salep.
Reologi meliputi pencampuran dan aliran dari bahan, pemasukan kedalam wadah,
pemindahan sebelum digunakan, apakah dicapai dengan penuangan dari botol, pengeluaran
dari tube, atau pelewatan dari suatu jarum suntik. Reologi dari suatu zat tertentu dapat
mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati
dalam tubuh (biovailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju
absorbsi obat dalam tubuh.
Sifat-sifat reologi dari system farmasetik dapat mempengaruhi pemilihan alat yang
akan digunakan untuk memproses produk tersebut dalam pabriknya. Lebih-lebih lagi tidak
adanya perhatian terhadap pemilihan alat ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak
diinginkan. Paling tidak dalam karekteristik alirannya. Aspek ini dan banyak lagi aspek-aspek
rheologi yang diterapkan dibidang farmasi.
Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua yang
dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr).
Shearing stress (F) F’/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan
untuk menyebabkan aliran
F’/A = η dv/dr
η = (F’/A) / (dv/dr) = F/G
Viscometer brokfield
Beaker glass
Aquades
OBH Itrasal
Paracetamol
Omemax syrup
*ANALISA DATA
1) Pada 6 rpm terhadap Aquadest rotor 1 memiliki data 0,00 mPa’s dengan percent
0,0% dan Rotor 2 pun memiliki data 0,00 mPa’s dengan percent 0,0%.
2) Pada 6 rpm terhadap OBH itrasal rotor 1 memiliki data 330,0 mPa’s dengan percent
33,0% dan Rotor 2 pun memiliki data 325,0 mPa’s dengan percent 6,5%.
3) Pada 6 rpm terhadap Paracetamol rotor 1 memiliki data 5,00 mPa’s dengan percent
0,5% dan Rotor 2 pun memiliki data 0,00 mPa’s dengan percent 0,0%.
4) Pada 6 rpm terhadap Omemax Syrup rotor 1 memiliki data 283,0 mPa’s dengan
percent 28,3% dan Rotor 2 pun memiliki data 335,0 mPa’s dengan percent 6,6%.
VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini, bertujuan untuk mengetahui viskositas dari suatu bahan dan
menggunakan alat viskometer brokfield. Pada percobaan ini bahan yang akan ditentukan
viskositasnya adalah OBH itrasal, Paracetamol dan Omemax suspensi. Pada praktikum ini
menggunakan spindle 1 dan 2 untuk memguji viskositas cairan, dengan kecepatan yang sama
yaitu 6 RPM.
Hasil yang diperoleh pada praktikum ini yaitu pada 6 rpm terhadap OBH Itrasal memiliki
viskositas yang agak kental dibanding dari bahan yang lainnya sebesar 330,0 mPa’s
menggunakan rotor 1. Sedangkan pada 6 rpm menggunakan roter 2 terhadap bahan Omemax
Syrup memiliki viskositas yang agak kental yaitu sebesar 335,0 mPa’s.
Semakin tinggi RPM atau kecepatan putaran, maka akan semakin rendah viskositasnya,
atau semakin encer begitupun sebaliknya. Semakin rendah RPM, maka akan semakin tinggi
viskositasnya. Jika dilihat dari sediaannya, cairan yang memiliki viskositas yang baik yaitu
OBH Itrasal. Karena, memiliki sifat alir yang lebih baik dari Paracetamol syrup dan Omemox
syrup. Paracetamol syrup terlihat terlalu encer, sedangkan Omemox suspensi terlalu kental.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini, kami dapat menyimpulkan pada 6 rpm terhadap bahan dengan
menggunakan roter 1 dan roter 2 memiliki angka viskositas yang berbeda. Bahan uji yang
mmemiliki viskositas paling tinggi jika diukur menggunakan rotor 1 adalah OBH Itrasal dan
viskositas paling tinggi jika diukur menggunakan rotor 2 adalah Omemox syrup. Sedangkan
viskositas paling rendah jika diukur dengan rotor 1 dan rotor 2 adalah Paracetamol syrup.
RHEOLOGI
(VISKOMETER BROOKFIELD)
Dosen Pembimbing:
Masruhen S,F,Apt
Disusun Oleh:
184003
2019