Adoc - Tips - Sediaan Injeksi Parenteral PDF
Adoc - Tips - Sediaan Injeksi Parenteral PDF
PENDAHULUAN
Setelah mahasiswa mengikuti kuliah bab II yang diberikan pada pertemuan
kedua dan ketiga, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan komponen, prinsip
pembuatan, serta kontrol kualitas pada sediaan injeksi. Pada bab II ini akan
dibicarakan mengenai :
1. Indikasi umum, keuntvmgan dan kerugian penggunaan sediaan injeksi
(parenteral).
2. Faktor-faktor farmasi yang dapat mempengaruhi penggunaan parenteral.
3. Syarat dan jenis air untuk injeksi
4. Sumber air dan proses pemurnian air untuk injeksi :
5. Komponen formula sediaan injeksi (parenteral)
6. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan sediaan injeksi
7. Cara pembuatan sediaan injeksi
8. Metoda sterilisasi dan kontrol kualitas.
MATERI
1. Pengertian sediaan injeksi
Menurut FI edisi III, Secara umum sediaan injeksi diberikan kepada pasien
yang tidak kooperatif, misalnya penderita tidak bisa menelan obat, diperlukan efek
yang cepat. Indikasi penggunaan injeksi yang lain dapat anda lihat pada chapter 2
Pharmaceutical dosage form.
1. Pemberian obat secara parenteral memberikan beberapa keuntungan :
Aksi obat biasanya lebih cepat.
2. Untuk obat-obat yang tidak efektif bila digunakan peroral atau obat-obat
yang dirusak oleh cairan pencernaan .
3. Untuk pasien yang tidak sadar, atau tidak bisa minum obat
(non-cooperative).
4. Untuk mendapatkan efek local.
5. Untuk pembenan elektralit dan cairan bila terjadi gangguan kesetimbangan
yang serius.
Disamping keuntungan yang diperoleh, juga didapat beberapa kerugian :
1. Pada umumnya pasien tidak dapat menggunakan sendiri tetapi oleh
tenaga terdidik dan terlatih.
2. Memerlukan peralatan khusus.
3. Menimbulkan rasa sakit
4. Relatif lebih mahal
5. Pada umumnya tidak disukai pasien
Kerugian pemberian obat dengan cara injeksi yang lain dapat anda lihat pada
chapter 2 pharmaceutical dosage form.
Faktor-faktor farmasetika yang mempengaruhi penggunaan parenteral
adalah :
1. Kelarutan obat dan volume injeksi
2. Karakteristik bahan pembawa
3. pH dan osmolalitas larutan injeksi
4. Tipe bentuk sediaan
5. Formulation ingedients
Keterangan masing-masing factor tersebut diatas dapat anda lihat pada chapter 2
pharmaceutical dosage form.
3. Formulasi Injeksi
Bahan-bahan yang diperlukan pada pembuatan sediaan injeksi terdiri dari:
1. Bahan aktif (obat)
2. Bahan tambahan, terdapat dua macam yaitu esensial dan non esensial
3. Bahan pembawa / pelarut
Untuk membuat suatu formula, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah :
1. Aspek terapi (dosis, data farmakokinetika, interaksi obat dengan badan.
2. Sifat fisika kimia obat
Adapun keterangan dari tiap butir diatas dapat dilihat pada chapter 4
pharmaceutical dosage form. Persyaratan bahan aktif lainnya adalah kemurnian,
keamanan, inert dan non toksik.
Bahan tambahan dalam formulasi sediaan injeksi mempunyai beberapa manfaat:
1. Mempertahankan kelarutan obat
2. Mempertahankan stabilitas kimia fisika larutan
3. Mempertahankan sterilitas larutan (pada multiple dose)
4. Memudahkan penggunaan parenteral seperti : mengurangi iritasi
jaringan, mengurangi rasa sakit.
Contoh dari masing-masing jenis bahan tambahan dapat anda lihat pada chapter 5
pharmaceutical dosage form.
Sebagai bahan pelarut dalam formulasi sediaan injeksi adalah air. Selain
air bias digunakan akan pula beberapa pelarut seperti:
PEG 400 dan 600
Propylene glikol
Glyserin
Ethyl alcohol Fixed oil
Ethyl oleat
Benzyl benzoate
4. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghasilkan kondisi steril,
sedangkan steril sendiri adalah bebas dari mikroorganisma baik vegetatif maupun
dalam bentuk spora.
Sterilisasi dilakukan terhadap :
Alat
Bahan
Sediaan jadi
Lingkungan
Perlengkapan
Beberapa metoda sterilisasi yang biasa digunakan adalah :
1. Kimia, rnisalnya menggunakan ethilen oxide dan formaldehid
2. Fisika, misalnya radiasi, pemanasan (panas besah dan panas kering)
3. Filtrasi, menggunakan filter dengan 0,2 µ
Keterangan mengenai sterilisasi kiranya telah dibahas pada mata kuliah
mikrobiologi yang lalu.
5. Kontrol kualitas
Kontrol kualitas terhadap sediaan injeksi meliputi:
1. Steril
2. Larutan jernih / tidak berwarna
3. Bebas partikel
4. Isotonis
5. Isohidris
6. Ada keseragaman volume
7. Kadar zat aktif sama
8. Bebas pirogen
PENUTUP
Sediaan injeksi merupakan sediaan steril dapat berupa larutan, emulsi atau
suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam
kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Pemilihan bentuk sediaan injeksi dalam
klinik memerlukan pertimbangan khusus mengingat keuntungan dan kerugian
pada penggunaan obat dengan cara ini. Komponen sediaan injeksi meliputi bahan
obat, bahan tambahan dan pelarut. Metode pembuatan sediaan injeksi ada dua
cara yaitu sterilisasi akhir dan cara aseptic, pemilihan metode yang cocok
didasarkan pada sifat-sifat fisika kimia obat. Pada pertemuan yang akan data akan
dibicarakan mengenai sediaan parenteral nutrition.