Patofisiologi Hipertensi
Patofisiologi Hipertensi
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
vaskuler koroner, dan sistem konduksi dari jantung. Perubahan ini dapat
kongestif (CHF).
B. Tujuan penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg
(ignatavicius,1994).
B. Etiologi
ini.
b. Jenis kelamin dan usia: laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
berkembangnya hipertensi.
c. Gangguan endokrin
d. Coarctation aorta
f. Kehamilan
g. Luka bakar
i. Merokok
C. Patofisiologi Hipertensi
jantung) diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate
(denyut jantung). Pengaturan tahanan perifer dipertahankan oleh sistem
tekanan darah antara lain sistem baro reseptor arteri, pengaturan volume
dalam aorta dan dinding ventrikel kiri. Baroreseptor ini memonitor derajat
pada hipertensi belum diketahui. Hal ini ditujukan untuk menaikkan re-
Bila tubuh mengalami kelebihan garam dan air, tekanan darah meningkat
dan III mempunyai aksi vasokonstriktor yang kuat pada pembuluh darah
tekanan darah.
napas dan dispnea, dan/ atau gejala uremia. Tekanan darah diastolik >115
dan stroke.
D. Manifestasi Klinis
darah, gejala yang timbul dapat berbeda-beda. Biasanya tanpa gejala atau
misalnya sakit kepala atau pusing. Gejala lain yang sering ditemukan
jantung, infark miokardium, stroke atau gagal ginjal. Namun deteksi dini
mortalitas. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa
E. Klasifikasi
F. Komplikasi
tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran
hipertensi essensial.
pola makan. beberapa kasus hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup
tidak sehat. seperti kurang olah raga, stress, minum-minuman, beralkohol,
1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Gagal Ginjal
G. Penatalaksanaan
dalam dua kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi
kurang dari 140/90 pada pasien tanpa penyakit diabetes dan penyakit
ginjal kronik dan kurang dari 130/90 pada pasien dengan penyakit diatas.
1. Pengaturan Diet
per hari.
koroner.
2. Olahraga Teratur
tekanan darah.
3. Penurunan Berat Badan
4. Farmakoterapi