Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIOLOGI TANAMAN

FOSFORILASI SUMBER ENERGI KIMIA DALAM PROSES


FISIOLOGIS

Disusun oleh:

1. Wahyu Adi Pratama NPM. 1810401024


2. Affrel Adia Pujangga NPM. 1810401025
3. Zainul Abidin Zaki NPM. 1810401045
4. Astin Panji Purnomo NPM. 1810401047
5. Heni Hardini NPM. 1810401052
6. Desie Laeliyah NPM. 1810401058
7. Umi Latifah Mawardah NPM. 1810401077
8. Dita Dwi Pratiwi NPM. 1810401053
9. Sheila Nandya Safira NPM. 1810401091

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2019
1.1 Pengertian Fosforilasi, FADH, NADH, NADPH, ADP, dan ATP

Fosforilasi adalah penambahan gugus fosfat pada suatu protein atau molekul
organik lain. Fosforilasi dapat meningkatkan efisiensi katalitik enzim,
mengubahnya menjadi bentuk aktifnya dalam satu protein, sementara fosforilasi
enzim yang lain akan mengubahnya menjadi bentuk inaktif yang secara intrinsik
tidak efisien. Meskipun fungsi enzim yang paling banyak terkena adalah efisiensi
katalitik protein, fosforilasi dapat pula mengubah afinitasnya terhadap substrat,
lokasi di dalam sel atau daya reaksinya terhadap regulasi oleh ligan alosterik.

Adenosin trifosfat (ATP) adalah nukleotida, sejenis molekul yang membentuk


asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA), bahan pembentuk
materi genetik. ATP berfungsi untuk mengangkut energi kimia dalam sel untuk
berbagai keperluan metabolisme.

NAD pada proses glikolisis dan siklus krebs yang mengakuisisi ion hidrogen dan
dua elektron dan berkurang menjadi NADH. NADH digunakan untuk
menghasilkan ATP dalam rantai transpor elektron. Hidroksilase dan reduktase
juga menggunakan NAD+ sebagai pembawa elektron.

FADH2, adalah kofaktor redoks yang dibuat selama siklus Krebs dan digunakan
selama bagian terakhir dari respirasi (rantai traspor elektron).

NADPH adalah nikotinamid adenin dinukleotida fosfat (NADPH) koenzim khas


yang bekerja sebagai pembawa elektron dalam banyak proses tumbuhan. Ini juga
disebut sebagai mengurangi kekuatan reaksi biokimia. NADPH terletak pada
konsentrasi yang lebih tinggi dalam sel. Ini memberikan elektron dan menjadi
teroksidasi, dan bentuk teroksidasi dari NADPH adalah NADP +. NADPH
bertindak sebagai koenzim dari berbagai enzim dehidrogenase.

Adenosin difosfat, disingkat ADP, adalah sebuah nukleotida. Ia adalah bentuk


ester dari asam pirofosforat dengan nukleobasa adenina. ADP terdiri dari gugus
pirofosfat, ribosa gula pentosa, dan nukleobasa adenina. ADP adalah produk dari
reaksi defosforilasi hidrolisis ATP pada ATPase.
1.2 Macam macam Fosforilasi

Terdapat 3 macam fosforilasi yaitu :


a) Fosforilasi tingkat substrat, yaitu pembentukan ATP dengan cara
mentransfer secara langsung gugus fosfat ke ADP dalam katabolisme.
b) Fosforilasi oksidatif, yaitu proses pembentukan ATP akibat transfer
elektron dari BNADH atau FADH kepada oksigen melalui serangkaian
pengemban elektron yang disebut dengan sistem transpor elektron.
c) Fotofosforilasi, yaitu proses terjadinya energi yang berasal dari energi
yang berbentuk lompatan elektron cahaya ke dalam ikatan molekul ADP.

1.2.1 Fosforilasi Tingkat Substrat


Fosforilasi tingkat substrat adalah pembentukan ikatan fosfat
berenergi tinggi yang sebelumnya tidak ada tanpa penggunaan O2
molekuler. Misalnya pada jalur glikolitik antara glukosa dan laktat,
ATP dihasilkan dari pemindahan fosfat berenergi tinggi dari zat antara
jalur glikolitik ke ADP.
Salah satu zat antara pada jalur glikolitik yang mengandung ikatan
fosfat berenergi tinggi, fosfoenolpiruvat (PEP), senyawa asil fosfat
dan asil koenzim A juga memiliki gugus fosfat berpotensi transfer
tinggi. Suatu enzim memindahkan fosfat dari fosfoenolpiruvat ke
ADP untuk menghasilkan ATP dalam suatu reaksi eksotermik. Enzim
yang membantu dalam fosforilasi tingkat substrat ini adalah enzim
kinase.
Oksidasi glukosa dalam keadaan aerob dan anaerob akan
menghasilkan sejumlah energi dalam bentuk ATP. Pada keadaan
aerob sepanjang lintasan glikolisis akan terbentuk molekul ATP
pertama melalui reaksi fosforilasi yang dikatalisi oleh enzim
fosfogliserat kinase. Fosfogliserat kinase mengkatalisis transfer gugus
fosfat dari asil fosfat 1,3 BPG ke ADP.
Reaksi-reaksi perpindahan substrat dari senyawa berenergi tinggi
ke ADP sehingga terbentuk ATP :
a) Gliserat 1,3 bifosfat menjadi 3 fosfogliserat : 1 ATP
b) Phospo-enol pyruvat menjadi pyruvat : 1 ATP
c) Acatyl fosfat menjadi asetat : 1 ATP Reaksi ini hanya terjadi
pada bakteri yang memproduksi asetat, butirat, butanol,aseton,
isopropanol
d) Sintesis ATP dari Asil Koenzim A

1.2.2 Fospforilasi Oksidatif


Perpindahan elektron melalui suatu rantau transport elektron yang
terdiri dari sekumpulan protein transpor elektron yang terdapat pada
membran dalam mitokondria. Sistem transport ini memindahkan
elektron dari NADH (dan molekul pereduksi sejenis) yang di hasilkan
dari glikolisis, lintasan pentosa fosfat, dan siklus asam sitrat ke
molekul oksigen. Pada saat pemindahan elektron terjadi pembebasan
energi yang kemudian disimpan dalam bentuk ATP yang dibentuk
dari ADP dan Pi dengan katalisator ATP sintase. Reaksi reaksi redoks
bersama-sama dengan sintesis ATP disebut fosforilasi oksidatif.
(Lehninger,1990)

1.2.3 Fotofosforilasi
a. Siklik

Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya


melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I yang antinya Fotosistem
ini menghasilkan ATP. Fotosistem I atau Photosistem I (PS I ) ini
disebut Fotosistem Siklik. Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan
elektron dimulai dari fotosistem I dan berakhir di fotosistem I.
Perangkat fotosistem I ini special untuk menangkap foton dengan
panjang gelombang 700 maka sering orang bilang (P700). Pertama,
energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-
elektron di P700 tereksitasi (menjadi aktif karena rangsangan dari
luar), dan keluar menuju akseptor elektron primer kemudian menuju
rantai transpor elektron. Karena P700 mentransfer elektronnya ke
akseptor elektron, P700 mengalami defisiensi elektron dan tidak dapat
melaksanakan fungsinya. Selama perpindahan elektron dari akseptor
satu ke akseptor lain, selalu terjadi transformasi hidrogen bersama-
sama elektron. Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak
proton, yang memompa ion H+ melewati membran, yang kemudian
menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat digunakan untuk
menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian
menghasilkan ATP. Dari rantai transpor, elektron kembali ke
fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke fotosistem I, maka
fotosistem I dapat kembali melaksanakan fungsinya. Fotofosforilasi
siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua
organisme fotoautotrof. (Santoso,2004)

b. Non siklik

Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang


melibatkan dua fotosistem klorofil yang berbeda, yaitu fotosistem I
dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di
fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II.
(Santoso,2004)

Tabel Perbedaan Jalur Siklik dan Non-Siklik


Siklik Non-Siklik
Fotosistem I (Siklis) Fotosistem II (Non-siklis)
Di pusat reaksi P700nm Di pusat reaksi P680nm
Penyerapan cahaya Fotolisis air
Foton dipecahditerima klorofil Elektron terlepas dari klorofil tidak
Aakseptor elektron (Fd, Pq, Cyt, Pc) kembali ke tempat semula
Energi cahaya untuk membawa elektron dari Terjadi aliran elektron dari fotosistem II
fotosistem I menuju sistem transpor, melalui sistem transpor, menuju
kemudian kembali ke fotosistem I (P700) fotosistem I
Menghasilkan ATP Menghasilkan oksigen dan NADPH

1.3 Proses Fosforilasi


a) Mula-mula, molekul air diurai menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-.
b) Dua elektron dari molekul air tersimpan di fotosistem II, sementara ion H+
akan digunakan pada reaksi yang lain dan O2 akan dilepaskan ke udara
bebas.
c) Karena tersinari oleh cahaya matahari, dua elektron yang ada di P680
menjadi tereksitasi dan keluar menuju akseptor elektron primer.
d) Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi elektron, tetapi
dapat cepat dipulihkan berkat elektron dari hasil penguraian air tadi.
e) Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang
membawa mereka melewati pheophytin, plastoquinon, komplek sitokrom
b6f, plastosianin, dan akhirnya sampai di fotosistem I, tepatnya di P700.
f) Perjalanan elektron diatas disebut juga dengan "skema Z".
g) Sepanjang perjalanan di rantai transpor, dua elektron tersebut
mengeluarkan energi untuk reaksi sintesis kemiosmotik ATP, yang
kemudian menghasilkan ATP.
h) Sesampainya di fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan
tenaga yang cukup besar dari cahaya matahari.
i) Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan
akhirnya sampai di ujung rantai transpor, dimana dua elektron tersebut
telah ditunggu oleh NADP+ dan H+, yang berasal dari penguraian air.
j) Dengan bantuan suatu enzim bernama Feredoksin-NADP reduktase,
disingkat FNR, NADP+, H+, dan elektron tersebut menjalani suatu reaksi:
a. NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
k) NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-
Benson, atau reaksi gelap.

1.4 Zat yang Menghambat Fosforilasi


Zat yang menghambat fosforilasi oksidatif
1) Inhibitor rantai respirasi
Mencegah oksidasi substrat yang berhubungan langsung dengan
rantai respirasi melalui enzim dehidrogen berikatan NAD dengan menyekat
pemindahan Fe-S ke Q yaitu :
a. Golongan barbiturat
b. Antibiotik piesidin A
c. Insektisida serta racun ikan rotenon
2) Inhibisi komplah II
a. Inhibitor kompetitif enzim subsinat dehidrogenase malonat
b. Hambat pemindahan unsur equivalen pereduksi dari enzim subsinat
dehidrogenase ke Q yaitu karpoksin TTFA
c. Menghambat sitokrom oksidase dapat menghentikan rantai respirasi secara
total
3) Inhibitor fosforilasi oksidatif :
a. oligomisin : blokade proses fosoforilasi pada faktor O
b. Atraktilosid hambat faktor O yang menghambat pengangkutan ADP
kedalam mitokondria dan ATP keluar mitokondria
4) Pemutus rangkaian (uncoupler)
Memisahkan oksidasi rantai pernafasan dengan fosforilasi (in vivo),
sehingga membuat rantai respirasi tak terkendali oleh karena konsentrasi
ADP atau PI tidak lagi membatasi laju respirasi (Dartius,1990)

1.5 Contoh fosforilasi pada Tumbuhan


Contoh proses fosforilasi oksidatif yang terjadi pada tumbuhan adalah
proses respirasi, sedangkan fotofosforilasi pada reaksi terang pada
fotosintesis, dan fosforilasi tingkat subtrat adalah jalur glikolitik glukosa
dengan laktat.

1.6 Fungsi Fosforilasi pada tumbuhan


Semua organisme, uniseluler dan pluriselular, membutuhkan energi
minimum dalam sel mereka untuk melakukan proses di dalamnya, dan pada
gilirannya mempertahankan fungsi vital dalam organisme lengkap.
Poses metabolisme membutuhkan energi untuk dilakukan. Sebagian besar
energi yang dapat digunakan diperoleh dari degradasi karbohidrat dan lemak.
Energi tersebut berasal dari proses fosforilasi oksidatis.
Selain itu, fungsi fosforilasi pada tumbuhan ialah pada saat transport
elektron terbentuk energi yang dihasilkan oleh oksidasi 1mol NADH atau
NADPH2 dapat digunakan untuk membentuk 3mol ATP
DAFTAR PUSTAKA
Dartius.1990.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.USU Press : Medan.
Devlin,Robert.M.1975.Plant Fisiology Search Edition. D.Van Nostrand : New
York.
https://www.academia.edu/11995185/Makalah_fistum
Lakitan,Benyamin.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.PT
Grafinndo : Jakarta.
Lehninger,A.L.1990.Dasar-dasar Biokimia Jilid 2.Penerbit Erlangga:Jakarta.
Santoso.2004.Fisiologi Tumbuhan.Universitas Muhamadiyah Bengkulu Press
: Bengkulu
Lakitan,Benyamin.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.PT Grafinndo :
Jakarta.
Lehninger,A.L.1990.Dasar-dasar Biokimia Jilid 2.Penerbit Erlangga:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai