Disusun oleh :
Hidayati Fadhilah
1810104341 Commented [L4]: Ukuran 12, bold
Disusun oleh :
Hidayati Fadhilah
1810104341 Commented [L10]: Ukuran 12, spasi 1, bold
i
HALAMAN PERSETUJUAN Commented [L12]: Ukuran 14
SKRIPSI
Disusun oleh :
Hidayati Fadhilah
1810104341
Oleh :
Tanda tangan :
ii
HALAMAN PENGESAHAN Commented [L15]: Ukuran 14, bold
SKRIPSI
Disusun oleh :
HIDAYATI FADHILAH
1810104341 Commented [L17]: Nama mhsw huruf kapitasl, bold
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat Untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana Terapan Kebidanan
pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
Pada tanggal :
2 Agustus 2019 Commented [L18]: Tanggal ujian hasil skripsi
Dewan Penguji :
1. Penguji I : Sarwinanti, APP., S. Kep., Ns., M. Kep., Sp. Mat ….…………
Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta,
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN Commented [L19]: Ukuran 14, bold
Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam laporan ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk penelitian lain atau memperoleh gelar keserjanaan pada
perguruan tinggi lain, dan sepanjang sepengetahuan peneliti juga tidak terdapat karya
orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Hidayati Fadhilah
iv
HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI DAN INDEKS MASSA
TUBUH (IMT) DENGAN DISMENORE PADA REMAJA
Commented [L21]: Ukuran 16, spasi 1, bold
PUTRI MAN 1 SLEMAN TAHUN 2019¹
Hidayati Fadhilah², Elika Puspitasari³
ABSTRAK
Kata Kunci : Dismenore, Indeks Massa Tubuh, Lama Menstruasi. Commented [L22]: Maks 5 kata, diurutkan abjad
Daftar Pustaka : 27 Buku (2009-2016), 17 Artikel online (2009-2018), 10
Jurnal (2010-2018), 16 Skripsi (2009-2018), Tesis
Jumlah Halaman : xi Halaman depan, 96 Halaman, 10 Tabel, 2 Gambar, 10
Lampiran.
¹Judul Skripsi
²Mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Falkultas Ilmu
Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
³Dosen Pembimbing Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
v
THE CORRELATION OF MENSTRUATION PERIOD
LENGTH AND BODY MASS INDEX (BMI) AND
DYSMENORRHEA IN ADOLESCENTS
AT FEMALE STUDENTS OF
Commented [L23]: Ukuran 16, bold
MAN 1 SLEMAN IN 2019¹
Hidayati Fadhilah², Elika Puspitasari³
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI Commented [L25]: Cara membuat Daftar Isi otomatis bisa
dipelajari di e-learning praktikum 5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 8
E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 9
F. Keaslian Penelitian ......................................................................................... 11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 89
B. Saran ................................................................................................................. 90
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian....................................................................................11 Commented [L26]: Nomer BAB, DIIKUTI NOMER TABEL
Table 2.1 Kategori Ambang Batas Indeks Massa Tubuh ..........................................26
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional .......................................................................54
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Sampel ......................................................................56
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden .........................................69
Tabel 4.2 Distribusi Lama Menstruasi ......................................................................70
Tabel 4.3 Distribusi Indeks Massa Tubuh.................................................................70
Tabel 4.4 Distribusi Dismenore ................................................................................71
Tabel 4.5 Tabel Silang Lama Menstruasi dengan Dismenore ..................................71
Tabel 4.6 Tabel Silang Indeks Massa Tubuh dengan Dismenore ............................. 72
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Daur menstruasi...................................................................................... 16 Commented [L27]: Nomer BAB, DIIKUTI NOMER TABEL
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ...................................................................................50
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Time Schedule
Lampiran 2 Surat Izin Studi Pendahuluan
Lampiran 3 Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4 Surat Keterangan Layak Etik
Lampiran 5 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6 Surat Balasan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian
Lampiran 8 Surat Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 9 Hasil Olah Data Penelitian
Lampiran 10 Kuesioner / Alat Pengumpulan data
Lampiran 11 Lembar Konsultasi/Bimbingan
Lampiran 12 Lembar Mengikuti Seminar Proposal
xi
BAB I
PENDAHULUAN Commented [L28]: UKURAN 14, ADD SPACE AFTER PARAGRAF
A. Latar Belakang
berkelanjutan sebagai agenda pembangunan global baru untuk periode 2016 Commented [L29]: Spasi 2
yang telah berakhir pada tahun 2015. Tujuan SDG’s yang ke-5 adalah menjamin
satunya pendidikan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi pada wanita
Menurut WHO, Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,
penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun, dan menurut Badan Kependudukan da
Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan
atau 18% dari jumlah penduduk. Di Indonesia menurut Sensus Penduduk tahun
2010 jumlah kelompok usia 10-19 tahun sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari
54,89% dismenore primer (nyeri haid yang dijumpai tanpa adanya kelainan pada
alat-alat genital, sering terjadi pada wanita yang belum pernah hamil) dan 9,36%
1
2
dismenore tertinggi sering ditemui pada remaja wanita, yang diperkirakan antara
2013)
statistik bahwa semakin rendah IMT maka tingkat dismenore akan semakin berat
dengan nilai signifikan 0,029 (<0,05) dan koefisien korelasi - 0,156. Semakin
tinggi tingkat stress maka akan semakin tinggi pula tingkat dismenore pada
value 0.024 (<0,05) dan koefisien korelasi bernilai positif (0,160) . Semakin
rendah aktifitas fisik maka tingkat dismenore akan semakin berat pada
Dst....
sebanyak 7 orang. dan yang tidak hanya sebanyak 3 orang. Populasi yang
sekolah karena sakit yang dialami membuat fisik menjadi lemah. Upaya sekolah
untuk menangani remaja putri yang dismenore tidak diberi intervensi apapun
dismenore. Maka dari itu saya melakukan penelitian tentang dismenore dan
3
faktor-faktor dismenore karna masalah ini banyak dialami oleh wanita khususnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sleman.
D. Manfaat Penelitian
1 Sleman.
2. Bagi Responden
dismenore.
dismenore.
menstruasi yang banyak dialami oleh wanita khususnya pada usia remaja
masuk sekolah karna dismenore yang dialami. Jika permasalahan ini tidak
diperhatikan secara khusus maka prestasi remaja putri akan menurun karna
dikategorikan masih remaja. Saya mengambil umur 13-18 tahun karena pada
5
umur ini remaja putri sudah memasuki jenjang pendidikan formal menengah
atas dan pada umur ini juga remaja putri sudah mengalami menarche.
populasi sebanyak 241 orang yang diambil dari kelas X dan XI. Peneliti
.
6
F. Keaslian Penelitian
A. Tinjauan Teori
1. Menstruasi
a. Pengertian Menstruasi
merupakan proses alamiah yang dialami oleh perempuan, hal ini menjadi
(Kusmiran, 2014)
b. Fisiologi Menstruasi
rahim, indung telur dan adanya hubungan yang sinergis dari hipotalamus
8
9
d. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi yang terjadi di nilai dari tiga hal pertama yaitu
yaitu 3-6 hari, ketiga yaitu jumlah darah yang keluar selama siklus
terjadi ovulasi.
1) Fase ploriferasi
2) Fase luteal/sekresi
3) Fase iskemik
h. Menarche
pertama kalinya pada usia 12 atau 14 tahun. Tetapi ada juga yang
mengalaminya lebih awal, yaitu pada usia 8 tahun atau lebih lambat yaitu
2. Lama Menstruasi
berikut:
(P<0,05), maka hipotesis dapat diterima yaitu ada hubungan antara IMT
dan Luteinizing Hormone berfungsi dalam proses pematangan sel telur dan
(Wiknjosastro H. , 2009)
dengan berat badan lebih terdapat jaringan lemak yang berlebihan pula,
kurang optimal. Hal ini sesuai dengan penelitian (Marmi, 2013) bahwa
Purnawati, (2015) diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara IMT
0,05). Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian dari Dwi, (2012)
dismenorea.
14
4. Dismenore
a. Pengertian Dismenore
b. Klasifikasi Dismenore
berdasarkan jenis nyeri dan berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab
nyerinya, yaitu:
a) Nyeri spasmodik
b) Nyeri Kongestif
c) Dismenore sekunder
a) Dismenore Primer
b) Dismenore Sekunder
c. Gejala Dismenore
d. Derajat Dismenore
1) Dismenore Ringan
2) Dismenore Sedang
3) Dismenore Berat
e. Patofisiologi Dismenore
g. Dampak Dismenore
B. Tinjauan Islam
1. Masalah Haid
15
Masalah haid dijelaskan dalam firman Allah surah Al-Baqarah ayat 222.
Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah : “Haidh
itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri
dari wanita di waktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum
mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu
ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” Commented [L31]: Tafsir Cetak miring, spasi 1
Dalam surat diatas disebutkan bahwa haid merupakan ketetapan yang
allah berikan kepada keturunan Adam yang perempuan. Jadi haid merupakan
lima belas tahun. Terkadang ada juga perempuan yang sudah mengalami haid
sebelum atau setelah umur tersebut. Keadaan ini tergantung kondisi fisik dan
dengan nifas. Karena seorang perempuan tidak mungkin bisa hamil sampai ia
haid. Maka tanda balighnya perempuan itu dengan keluarnya darah haid dan
Ada delapan hal yang dilarang bagi perempuan haid, yakni sebagai berikut:
a. Shalat
b. Sujud tilawah
c. Menyentuh mushaf
16
d. Masuk masjid
e. Thawaf
f. I’tikaf
g. Membaca al quran
h. Thalak
Dari beberapa larangan diatas tiga hal yang menjadi ikhtilaf para ulama yaitu:
a. Masuk Masjid
Dalam hal ini ulama terbagi menjadi tiga pendapat, pendapat pertama
yang melarang perempuan haid memasuki masjid secara muthlak dan ini
b. Menyentuh Mushaf
dilarang apalagi yang berhadas besar seperti haid. Sedangkan bagi Ẓahiri
bukanlah al quran yang sekarang kita lihat, tetapi al quran yang bukan
kita pegang saat ini adalah makhluk, sehingga tak perlu dalam keadaan
17
suci tuk menyentuhnya dan orang haid maupun junub juga tidak dilarang
c. Membaca Al-Quran
artinya:
C. Kerangka Konsep
Yang mempengaruhi
dismenore
1. Menarche ≤ 10 tahun
2. Stress DISMENORE
3. Riwayat Keluarga
4. Aktivitas Fisik
5. Lama menstruasi
6. Indeks Massa
Tubuh (IMT)
Dampak Dismenore
Keterangan :
D. Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara Lama Menstruasi dan Indeks Massa
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara lama menstruasi dan indeks
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
menstruasi dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian dismenore pada
remaja.
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda
yang menunjukkan adanya perbedaan nilai atau kondisi yang dimiliki. Variabel
penelitian merupakan segala suatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lama menstruasi dan indeks massa
tubuh (IMT).
8
9
3. Variabel Pengganggu
hubungan antara variabel bebas dan terikat. Variabel pengganggu ini ada
rahim, maka akan timbul rasa sakit pada saat menstruasi, karena organ
b. Stres
c. Riwayat Keturunan
genetik akan menduplikasikan diri sehingga sifat ibu dapat menurun pada
d. Aktifitas Fisik
oksigen sehingga aliran darah dan oksigen yang menuju uterus tidak
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dibuat untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati/ diteliti serta untuk
1. Populasi
(Swarjana, 2015). Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X
2. Sampel
representatif dengan melihat populasi siswa kelas X dan XI yang ada di MAN
1 Sleman yang berstrata, yakni terdiri beberapa kelas yang heterogen (tidak
IIS, IIK, XI MIA dan XI IIS dan dari masing-masing kelas diambil wakilnya
sebagai sampel.
Slovin.
N
𝑛=
1 + N 𝑒2
Dimana:
12
13
N
n=
1+N e2
241
n=
1+241. 0,12
cara:
Jumlah sampel
Jumlah sampel tiap kelas = x Jumlah tiap kelas
Jumlah populasi
70
1. X IIK x 26 = 7, 55 8
241
70
2. X MIA x 49 = 14,23 14
241
70
3. X IIS x 46 = 13,36 13
241
70
4. XI IIK x 26 = 7, 55 8
241
70
5. XI MIA x 53 = 15,39 15
241
70
6. XI IIS x 41 = 11,90 12
241
Sumber: Data Primer, 2019
Peneliti menentukan kriteria sample sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
berat badan, jenis kelamin, umur dan IMT. Tinggi badan diukur dengan
didapatkan dari berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan
kuadrat dalam meter persegi (kg/m2 ). Interpretasi IMT tergantung pada umur
dan jenis kelamin anak, karena anak lakilaki dan anak perempuan mempunyai
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer dengan
yang akan diteliti. Prosedur penyebaran angket dalam penelitian ini yaitu
jelas serta peneliti memastikan biodata responden terisi dengan lengkap dan
jelas.
a. Editing
b. Coding
sendiri, yaitu:
1) Lama Menstruasi
1) Dismenore
c. Entry data
d. Cleaning
lengkapan data.
e. Tabulating
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
(Notoatmodjo, 2010)
b. Analisis Bivariat
menstruasi dan indeks massa tubuh (IMT) dengan dismenore pada remaja
G. Etika Penelitian
1. Ethical Clearence
4. Confidentiality (kerahasiaan)
5. Justice
6. Beneficience
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
penelitian yaitu hubungan lama menstruasi dan indeks massa tubuh (IMT)
bulan November 2018 sampai dengan bulan Juli 2019 dengan melakukan
April 2019. Dan melanjutkan penelitian yang telah disetujui oleh tim
skripsi.
30 April 2019 dan dinyatakan Layak Etik dengan nomor surat 722/KEP-
pengukur tinggi badan atau microtoise dan pengukur berat badan atau
Yogyakarta.
2. Tahap Pelaksanaan
berjumlah 241 orang yang terdiri dari kelas X dan XI remaja putri MAN 1
MAN 1 Sleman dan menerima basalan surat dari MAN 1 Sleman. Surat
c. Setelah itu peneliti melakukan apersepsi pada hari rabu tanggal 19 Juni
2019 untuk pengambilan data pada hari jumat dan sabtu tanggal 21-22
dijadikan sampel dengan cara mengisi lembar skrinning. Setelah itu hari
penelitian sebanyak 3 orang yaitu 1 orang guru dan 2 orang remaja putri
d. Pengambilan data tahap I pada hari jumat tanggal 21 Juni 2019 dimulai
remaja putri MAN 1 Sleman. Dengan jumlah 57 remaja putri, yang terdiri
dari 22 remaja putri kelas XI IIK, 20 remaja putri kelas XI IA, 15 remaja
putri dari kelas XI IS. Setelah itu peneliti menarik sampel berjumlah 17
responden dari kelas XI IS. Setelah skrinning dilakukan dan peneliti telah
mendapat paksaan dari pihak manapun baik dari peneliti maupun asisten
penelitian.
e. Pada hari sabtu tanggal 22 Juni 2019 dimulai pukul 07.00 sampai 09.00
WIB peneliti melakukan skrinning hari kedua kepada remaja putri MAN
putri kelas XI IIK dan 24 remaja putri dari kelas XI IS. Setelah itu peneliti
Setelah itu dilanjutkan pengukuran berat badan dan tinggi badan di unit
09.00 sampai 10.00 WIB pada skrinning ini peneliti tidak mengganggu
dari 14 remaja putri kelas X IIK, 23 remaja putri X IA dan 26 remaja putri
i. Pada hari selasa tanggal 23 Juli 2019 pukul 09.40 WIB ketika remaja
putri akan istirahat jam pelajaran pengambilan data penelitian sesuai yang
3. Tahap Akhir
Tahap penyelesaian
pengkodean
SPSS 22.
c. Menyusun BAB IV
d. Menyusun BAB V
dalam peneitian ini adalah remaja putri yang bersekolah di MAN 1 Sleman kelas
adanya hubungan lama menstruasi dan indeks massa tubuh dengan dismenore
pada remaja putri MAN 1 Sleman. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Terampil, Inovatif, Dinamis dan Agamis). Siswa dan siswi MAN 1 Sleman
Selain lebih dekat dengan tempat tinggal warga, fasilitasnya pun cukup
memadai.
24
25
memadai, dengan beberapa jurusan yaitu IPA, IPS dan keagamaan. Terdapat
oleh guru penanggung jawab dan unit kesehatan sekolah (UKS). Pusat
sehingga jika ada siswi yang dismenore tidak ada upaya intervensi apapun.
Untuk menangani siswi yang dismenore tidak diberi intervensi apapun. Siswi
sehingga siswi tersebut dapat istirahat atau tidur di unit kesehatan sekolah
dengan sendirinya.
2019. Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah remaja putri MAN 1
Sleman kelas X dan XI yang berjumlah 241 orang dan dihitung dengan rumus
3. Karakteristik Responden
memiliki berat badan yaitu 40-60 kg yaitu 56 (80%) responden. Tinggi badan
4. Analisis Univariat
(4,3%) responden.
28
5. Analisis Bivariat
kategori lama menstruasi dan indeks massa tubuh dengan kategori dismenore
1 Sleman
MAN 1 Sleman
dengan kategori indeks massa tubuh sangat kurus dan yang tidak
kategori indeks massa tubuh kurus dan tidak dismenore sebanyak 3 (20%)
responden. Pada remaja putri dengan kategori indeks massa tubuh normal
kategori indeks massa tubuh sangat gemuk dan tidak dismenore sebanyak
B. Pembahasan
2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun, dan
dengan masa pubertas. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu
hampir sebagian besar wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri
yang hebat. Hal ini biasa disebut dengan nyeri menstruasi (dismenore).
(Putri, 2017)
responden.
tahun. Tetapi ada juga yang mengalaminya lebih awal, yaitu pada usia 8
tahun atau lebih lambat yaitu usia 18 tahun. (Icemi & Wahyu, 2013)
dan berat badan yang relatif pada tinggi badan. Tetapi menstruasi bisa
juga terjadi pada usia 8 tahun. Hal ini disebabkan karena asupan gizi yang
sangat wajar dan normal namun menjadi tidak wajar jika usia 16 atau 17
yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.
(Anggraeni, 2012)
riwayat berat badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat badan
33
2012)
keadaan status gizi sekarang dan keadaan yang telah lalu. Pertumbuhan
tinggi/panjang badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif pada
IMT tergantung pada umur dan jenis kelamin anak, karena anak laki-laki
(Adityawarman, 2011)
normal dan tidak normal. Normal apabila lama haid ≤ 7 hari, dan di luar itu
34
Sari pada tahun 2018 pada remaja putri SMA Negeri 2 Klaten yang
penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Andriana
pada tahun 2013 menunjukkan bahwa remaja putri yang mengalami lama
pendarahan yang lebih dari normal atau lebih panjang dari normal. Kejadian
tertentu, atau kondisi medis lain. (Febrianti, Utomo, & Adriana, 2013)
yang dikonsumsi dan aktifitas fisik faktor hormon dan enzim didalam tubuh,
masalah dalam vaskular serta faktor genetik (keturunan). (Basith, Agustin, &
Diani, 2017)
remaja putri yang labil ketika baru menstruasi. Sementara secara fisiologis
lebih kepada kontraksi otot uterus yang berlebihan atau dapat dikatakan
mereka sangat sensitif terhadap hormon ini akibat endometrium dalam fase
35
asam lemak tidak jenuh yang disintesis oleh seluruh sel yang ada di dalam
Indeks massa tubuh adalah nilai hasil perhitungan berat badan (BB)
dan tinggi badan (TB). Indikator kadar adipositas dalam tubuh seseorang
dapat dilakukan dengan perhitungan indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh
remaja putri MAN 1 Sleman sebagian besar memiliki indeks massa tubuh
sebagian besar remaja putri MAN 1 Sleman memiliki indeks massa tubuh
massa tubuh pada remaja. Usia seseorang yang lebih tua mempunyai
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sari pada tahun
2018 pada remaja putri SMA Negeri 2 Klaten yang menunjukkan bahwa
disimpulkan bahwa sebagian besar remaja putri memiliki indeks massa tubuh
kategori normal.
metabolisme yang lambat, aktifitas fisik yang menurun dan lebih sering
36
indeks massa tubuh kurus akan mengalami gangguan fungsi reproduksi serta
mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi organ tubuh. (Sari, 2018) Hal ini
hormonal atau perubahan pada system reproduksi bisa terjadi akibat timbunan
estrogen ini tidak hanya berasal dari ovarium tetapi juga dari lemak yang
waktunya. LH yang terlalu cepat keluar menyebabkan telur tidak bisa pecah
menstruasi yang keluar cukup banyak dan juga masa menstruasi yang lebih
progesteron dan estrogen. Pada wanita obesitas, androgen yang keluar terlalu
cepat tidak akan diubah menjadi estradiol karena hormon androgen yang
keluar itu yang tidak berikat. Inilah yang membuat sel telur tidak
mempengaruhi indeks massa tubuh baik itu secara langsung maupun tidak
langsung. Beberapa faktornya yaitu, usia, genetik, pola makan, aktivitas fisik,
makanan yang baik, pola makan yang teratur dan aktifitas yang tinggi
tua bahwa perlu asupan yang baik kepada remaja. (Mulastin, 2011)
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi
selama menstruasi. Dismenore adalah nyeri saat haid yang terasa di perut
bagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. nyeri
disritmik lapisan miometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai
dari nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah, daerah pantat dan sisi
responden. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Pundati pada
sampel 85 responden.
mesntruasi, status gizi (indeks massa tubuh), riwayatk keturunan, stress dan
aktifitas fisik.
38
berbagai gangguan didaerah tersebut, dan kontraksi rahim yang hebat, bahkan
ada yang sampai pingsan karena tidak dapat menahan rasa sakitnya. (B
Pribakti, 2012)
yang buruk setiap saat. Sedikit tidak merasa nyaman saat dengan cepat
juga perasaan tertekan semua itu bukanlah hal yang tidak biasa. Oleh karena
itu pada usia remaja dismenore harus ditangani agar tidak terjadi dampak
Tidak adanya hubungan antara kedua variabel ditunjukkan dari hasil uji
signifikan antara lama menstruasi dengan dismenore pada remaja putri MAN
39
1 Sleman.
mengalami lama menstruasi >7 hari (87,2%) dengan p value sebesar 0,046.
>7 Hari memiliki kemungkinan 1,2 kali lebih besar mengalami dismenore
Jakarta dan Surabaya. Sehingga pergaulan remaja dan pola hidup remajapun
juga akan berbeda dengan daerah yang lain. Kabupaten Sleman merupakan
kabupaten yang masih tradisional dengan berbagai ragam budaya dan tingkat
perubahan gaya hidup remaja kota, seperti kurang olahraga, makan makanan
Ini berbanding terbalik dengan remaja yang tinggal di lingkungan yang masih
lingkungan luar.
40
Proverawati, (2009), bahwa dalam satu sampai tiga tahun setelah terjadinya
antara lama menstruasi dengan dismenore. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Ansar, & Sidik, (2012) pada siswi SMA Negeri 1 Kahu di Kabupaten Bone.
sebesar 0,324 sehingga disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lama
makanan yang dikonsumsi. Selain itu aktifitas fisik, faktor hormon dan enzim
proses peredaranan darah. Faktor lain yaitu masalah dalam vaskular serta
remaja putri yang labil ketika baru menstruasi. Sementara secara fisiologis
lebih kepada kontraksi otot uterus yang berlebihan. Atau dapat dikatakan
mereka sangat sensitif terhadap hormon ini akibat endometrium dalam fase
asam lemak tidak jenuh yang disintesis oleh seluruh sel yang ada di dalam
saat menstruasi (Gustina, 2015). Stress yang dialami oleh remaja akan
dijelaskan oleh (Muntari, 2009), yang menyatakan bahwa stress yang dialami
Stres yang dialami oleh seorang remaja beraneka ragam, antara lain
konflik dalam keluarga, teman maupun masalah prestasi disekolah. Selain itu
remaja juga harus aktif mencari tahu mengenai informasi kesehatan terutama
remaja putri mengalami menstruasi hal yang biasanya bisa normal tetapi bisa
kondisi tubuh dalam keadaan lemah maka akan timbul dismenore seperti,
nyeri pinggang, kram perut, dan nyeri payudara. Oleh karena itu, perlu
adanya deteksi lebih dini untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada
prostaglandin yang berlebihan maka timbul rasa nyeri saat menstruasi. Karena
dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa lama menstruasi tidak normal
dismenore.
diketahui bahwa tidak ada hubungan indeks massa tubuh dengan dismenore
dengan kategori indeks massa tubuh normal dan mengalami dismenore. Tidak
adanya hubungan antara kedua variabel ditunjukkan dari hasil uji korelasi
43
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
indeks massa tubuh dengan dismenore pada remaja putri MAN 1 Sleman.
putri dengan kategori indeks massa tubuh sangat kurus juga beresiko
termasuk zat besi. Yang dapat memicu terjadinya anemia pada remaja putri
dengan kategori indeks massa tubuh sangat gemuk beresiko besar mengalami
yaitu, pola aktivitas yang padat, pola istirahat yang kurang karena tidak
44
Purnawati, (2015) diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara IMT
dengan terjadinya dismenore dengan p value sebesar 0,202 (nilai p > 0,05).
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian dari Dwi, (2012) yang
mendapatkan nilai p sebesar 0,161. Studi dari Al Dabal et, al., mendapatkan
nilai p sebesar 0,661 pada hubungan IMT dengan dismenorea. Hal ini sama
juga diperoleh oleh Singh et, al., yang menemukan tidak adanya hubungan
tubuh dengan kategori normal juga beresiko mengalami dismenore. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar indeks massa tubuh. Menurut
servikalis, faktor endokrin hal ini berkaitan dengan kontraksi yang berlebihan.
selain dismenore, dijumpai pula efek umum seperti diare, nausea dan muntah.
resiko lainnya menurut French dalam Muzafaroh, (2017) yaitu, usia kurang
dari 20 tahun, usaha untuk mengurangi berat badan, depresi atau ansietas,
belajar, sulit berkonsentrasi, memiliki lebih banyak hari libur (tidak masuk
efek jangka panjang dismenore yang hebat dapat memicu terjadinya penyakit
pada endometrium.
C. Keterbatasan Penelitian
penelitian ini yaitu pada area penelitian yang dilakukan masih terbatas pada
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MAN 1 Sleman, maka dapat
(80%) responden dan remaja putri mengalami lama menstruasi tidak normal
2. Sebagian besar remaja putri memiliki indeks massa tubuh normal sebanyak
25 (35,7%) responden.
hasil uji statistik dengan menggunakan teknik Chi Square bahwa hasil P value
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan teknik Chi Square bahwa
89
47
B. Saran
menjaga pola makan gizi seimbang. Pola istirahat yang cukup, rutin
remaja, memperbarui metode promosi kesehatan agar lebih menarik dan tepat
dengan dismenore dan menerapkan intervensi lain agar bisa lebih mengetahui
masalah kesehatan apa saja yang terjadi pada remaja khususnya masalah
dismenore.
DAFTAR PUSTAKA Commented [L32]: Pembuatan Daftar Pustaka menggunakan
aplikasi Mendeley atau memakai fitur References yang ada di
Ms.Word
Cetak bibliografi dengan APA style atau Harvard style
Abu Ubaidah Usamah bin Muhammad al Jamal. (2010). Shahih Fiqih Wanita.
Surakarta: Insan Kamil.
Adityawarman. (2011). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Komposisi Tubuh Pada.
Retrieved Desember 12, 2018 From
Http://Eprints.Undip.Ac.Id/22215/1/Aditya.Pdf
Al Dabal, B., Koura, M., & Al Sowielem, L. (2014). Dysmenorrhea And Associated
Risk Factors Among University Students In Eastern Province Of Saudi
Arabia. Journal Of Madicine & Society Volume 12 ISSN 1839-0188, 25.
Andira, D. (2010). Seluk Beluk Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: A Plus
Book.
Andriana, Utomo, W. B., & Febrianti. (2013). Lama Haid dan Kejadian Anemia pada
Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Reproduksi Volume 4 Nomor 1, 11-15. e-
ISSN: 2354-8762.
Angel, S., Armini, A., & Pradanie, R. (2015). Analisis Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Dismenorea Primer pada Remaja Putri di MTS Negeri
Surabaya II. Pediomaternal, 3 (2) 274-281.
Anggraeni, A. (2012). Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Anindita, A. (2010). Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Kunyit Asam
Terhadap Keluhan Dismenorea Primer Pada Remaja Putri di Kotamadya
Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Anurogo, D., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Anwar, M., Baziad, A., & Prabowo, R. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
B Pribakti. (2012). Tips dan Trik Merawat Organ Intim. Jakarta: CV Sagung Seto.
Basith, A., Agustin, R., & Diani, N. (2017). Faktor – Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Retrieved November 3, 2018
From Https://Www.Researchgate.Net/Publication/327247922_Faktor-
Faktor_Yang_Berhubungan_Dengan_Kejadian_Anemia_Pada_Remaja_Putri
Beddu, S. (2015). Hubungan Status Gizi Dan Usia Menarche Dengan Dismenore
Primer Pada Remaja Putri. Retrieved November 3, 2018 from http://journal-
aipkind.or.id/index.php/SEAJoM/article/download/68/14/
50
Nisa, H. (2012). Hubungan Berat Badan dengan Gangguan Mentruasi pada Remaja
Putri di SMAN 2 Tambun Selatan. Skripsi. STIKES Medistra Indonesia. Kota
Bekasi.
Nohara, M., Momoeda, M., Kubota, T., & Nakabayashi, M. (2011). Menstrual sycle
and Menstrual Pain Problem and Related Risk Factors among Japanese
Female Workers. Health Journal Volume 49 Nomor 2, 228-34.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, T., & Bobby, I. U. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Nurwana, Sabilu, Y., & Fchlevy, A. F. (2017). Analisis Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri di SMA Negeri 8 Kendari
Tahun 2016. Retrieved Desember 20, 2018 from
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMAS/article/view/2873/2143
Paath, E. F. (2007). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Pande, N. U., & Purnawati, S. (2015). Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh
Dengan Dismenorea Pada Mahasiswi Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. Jurnal Universitas Udayana Volume 5 (3)
Panggih, N. (2015). Hubungan Lama Menstruasi, Stress dan Kebiasaan Olahraga
Dengan Kejadian Dismenore DI SMK Swagaya 2 Purwokerto. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.
Pebrina, M. (2016). Hubungan Status Gizi dengan Dismenore. Jurnal Kesehatan
Saintika Medika Volume 7 Nomor 2, 35-44.
Pradana, A. (2014). Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Lemak
Nilai Viseral. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kota
Semarang
Pratiwi, F. E., Pratiwi, F. E., & Siregar, Y. R. (2016). Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: EGC.
Pratiwi, Z. (2017). Hubungan Antara Usia Menarche dengan Lama Siklus Menstruasi
dan Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri di SMA Negeri 1
Makassar. Abstract. Universitas Hasanuddin. Kota Makassar
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2012). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC.
Proverawati, A. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Pundati, T. M. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore
Pada Mahasiswa Semester VIII Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Jurnal Kesmas Indonesia Volume 8 Nomor 1, 40-48.
52
No Kegiatan Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus
2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Studi Pendahuluan
3 Penyusunan BAB I
4 Penyusunan BAB II
5 Penyusunan BAB III
6 Seminar Proposal
7 Revisi Proposal
8 Pengurusan Ijin Penelitian
9 Melakukan Penelitian
(Pengumpulan Data)
10 Penyusunan BAB IV
11 Penyusunan BAB V
12 Ujian Hasil Penelitian
13 Revisi Hasil Penelitian
14 Pengumpulan Hasil
Penelitian