Anda di halaman 1dari 11

Program Studi Magister Keperawatan

TUGAS MATA KULIAH DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


Untuk memenuhi tugas dari dosen pendidik program magister keperawatan
dr. Aurick Yudha N, Sp.EM

Kelompok 3
Dewa Gede Sanjaya Putra 186070300111029
Ika Rizki Anggraini 186070300111011
Wirmando 186070300111014
Ivo Feorentina 186070300111025
Eky Madyaning Nastiti 166070300111022
Firdaus Kristyawan 186070300111012
Fredi Ardiansyah 186070300111025

Program Studi Magister Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang
Tugas Kelompok

1. Panduan pengelolaan obat emergensi


2. SPO:
- SPO pembukaan troley emergensi/box emergensi
- SPO pemakaian obat-obat emergensi
- SPO penggantian obat emergensi (ditroley/box emergensi)
- SPO pemenuhan logistik obat emergensi saat bencana

(pokja terkait PKPO/MPO, Code Blue, pantia farmasi rumah sakit, K3RS) . Dikumpulkan ke
aurickyudha.fk@ub.ac.id 2 oktober 2018 sebelum pukul 23.59 . Seminar???
1. Panduan pengelolaan obat emergensi
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR : 800/203/R/Dir-SK/VII/2018
TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY
RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT
MENIMBANG : 1. Bahwa perbekalan emergency adalah perbekalan emergency yang
digunakan dalam keadaan darurat dan disimpan dalam troli emergency,
ditempatkan di seluruh ruang keperawatan dan unit khusus dan
poliklinik rawat jalan.
2. Bahwa pengelolaan perbekalan farmasi di troli emergency yang baik dan
tepat dapat meningkatkan mutu pelayanan farmasi
3. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian khususnya
dalam hal pengelolaan perbekalan farmasi emergency diperlukan
adanya kebijakan Driektur Rumah Sakit.
MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1963 tentang Farmasi.
3. Peraturan Menteri Kesehatan no 72 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197 tahun 2004, tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : Pengelolaan perbekalan farmasi di troli emergency menjadi tanggung jawab
Instalasi Farmasi bekerjasama dengan keperawatan
KEDUA : Setiap ruang keperawatan dan unit khusus menyimpan obat emergency
dalam troli emergency.
KETIGA : Daftar obat dan jenis obat yang disimpan dalam troli emergency terlampir
dalam surat keputusan ini.
KEEMPAT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal
1 tahun sekali
KELIMA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan
dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sumbawa Tanggal : 10 Juli 2018


RS. H.L. Manambai Abdukadir (Direktur)
TEMBUSAN Yth :
1. Kabid Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kepala Seksi Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip

SPO pembukaan troley emergensi/box emergency


SPO

PEMBUKAAN TROLEY EMERGENCY

Pengertian Trolley emergency adalah troli yang berisi peralatan dan obat-obat untuk
melakukan resusitasi dan digunakan pada kondisi gawat darurat. Trolley
emergency dalam keadaan tidak digunakan harus selalu terkunci untuk menjamin
keamanan dan kelengkapan obat/alat kesehatan.
Prosedur 1. Tekan nomor kode trolley emergency (ex. 123), jika menggunakan kode.
2. Arahkan kunci emergency dalam posisi open (terbuka)
3. Trolley emergency dalam keadaan terbuka dan siap digunakan
4. Ambil alat atau obat yang dibutuhkan sesuai dengan laci penyimpanan alat
atau obat tersebut.
5. Jika trolley emergency selesai digunakan, arahkan kunci emergency ke posisi
close (tertutup), tekan nomor kode trolley emergency dilanjutkan dengan
menekan tombol merah (“C”-Completed) maka lemari trolley emergency
akan terkunci kembali.
6. Letakkan pada daerah yang aman gampang untuk diakses jika dalam keadaan
gawat darurat.
Evaluasi 1. Trolley emergency pada kondisi tidak digunakan harus selalu dalam keadaan
terkunci
2. Trolley emergency harus selalu berada pada daerah yang aman dan mudah
untuk diakses.
3. Trolley emergency dan alat-alat dalam trolley emergency harus diperiksa
fungsi dan kelengkapannya secara berkala, minimal seminggu sekali.
4. Obat-obat dalam trolley emergency harus diperiksa kelengkapannya dan
tanggal kadaluarsanya minimal sebulan sekali
5. Kepala ruangan di ruangan masing-masing adalah orang yang bertanggung
jawab memeriksa fungsi dan kelengkapan trolley emergency.

RS Stella Maris Makassar


SPO pemakaian obat-obat emergensi
SURAT PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR : 800/203/R/Dir-SK/VII/2018
TANGGAL : 10 Juli 2018

PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY

1. Perbekalan farmasi emergency disimpan di troli emergency yang terkunci dengan


menggunakan kunci plastik yang bernomor seri berurutan. Troli emergency di bagi atas troli
emergency pediatrik dan dewasa. Kunci troli emergency dipegang oleh perawat penanggung
jawab pada shift tersebut.
2. Unit yang menyimpan troli emergency adalah:
a. Bangsal Perawatan
b. Unit khusus: IGD, ICU, HD, Kamar Bedah, NICU dan VK, Radiologi,
c. Poli rawat jalan

3. Jenis dan jumlah obat obat emergensi yang disimpan di dalam troli sesuai dengan daftar yang
telah ditetapkan.
a. Daftar perbekalan farmasi yang disimpan di luar troli emergency:
- Oxygen Supply
- Defibrilator dengan monitor
- Stetoskop
- Lembar informasi khusu obat emergency
- Kartu pengendali stok

b. Daftar perbekalan farmasi yang disimpan di dalam troli emergency


1) Rak 1: obat obatan
- Adrenalin : 5 ampul
- Aminofilin : 5 ampul
- D 40 % : 5 Flacon
- Dexamethasone : 10 ampul
- Furosemide inj : 3 ampul
- Ca Gluconas : 5 ampul
- Atropin Sulfat inj : 5 ampul
- Lidocain inj : 5 ampul
- Asam traneksamat 500 inj : 3 ampul
- Ketorolac inj : 3 ampul
Tramadol inj : 3 ampul

2) Rak 2: Alat bantu perrnafasan, (spesifikasi ukuran terlampir)


- Orofaringeal airways
- Nasofaringeal airways
- ETT
- Masker oksigen
- Suction Catheter
- Suction Tube
- Nasal Cannula

3) Rak 3: Sirkulasi: IV supplies (spesifikasi ukuran terlampir)


- Nedle
- Dispo Syringe
- Threeway catheter
- Two way catheter
- Sterlie water vial
- IV cannula
- Alkohol swab

4) Rak 4: IV solution and tubing


- NaCL 0.9% 500 ml :5
- NaCL 0.9% 1000 ml :5
- D5% 500 ml :3
- D10% 500 ml :2
- RL 500 ml :5
- Transfusi set :3
- Infus set : 10
- IV catheter No 18 : 10

5) Rak 5: Cardiac, Chest Procedure (spesifikasi ukuran terlampir)


- ECG Elektroda
- Sarung tangan steril
- Cardiac needle
- Chest tube

4. Kontrol stok perbekalan di troli emergensi dilakukan setiap sebulan sekali dilakukan oleh
tenaga teknik kefarmasian atau apoteker meliputi jumlah, jenis, kondisi fisik dan tanggal
kadaluarsa.
5. Setiap kali setelah obat dan alkes dalam troli emergensi digunakan harus segera diisi kembali
oleh perawat dengan cara permintaan ke depo farmasi rawat inap.
6. Petugas yang melakukan control troly emergensi digunakan harus mencatat setiap
pengeluaran kunci troli emergensi sesuai nomor urutnya.
7. Troli emergensi digunakan hanya untuk keadaan emergensi saja meliputi (kondisi pasien
sangat membutuhkan obat dan apabila obat tidak segera diberi akan membahayakan kondisi
pasien).
8. Isi dari troli emergensi bias ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan ruangan masing
masing.
SPO penggantian obat emergensi (di troley/box emergency)
SPO

PENGGANTIAN OBAT EMERGENCY

Pengertian Melakukan pelaksanaan dan pengawasan kegiatan penggantian sediaan farmasi


dan alat kesehatan untuk kebutuhan pasien yang emergency.
Prosedur 1. Perawat melaporkan ke instalasi farmasi setiap kali ada pemakaian obat atau
alat kesehatan yang digunakan dari dalam troli emergensi
2. Petugas farmasi memeriksa obat atau alat kesehatan yang tersisa
3. Periksa kesesuaian dengan daftar obat atau alat kesehatan yang dipakai yang
telah dibuat oleh perawat
4. Jika sesuai, beritahukan perawat untuk meminta resep dari dokter sesuai
dengan obat atau alat kesehatan yang telah digunakan
5. Buka troli emergensi lalu isi kembali troli/box emergensi dengan obat atau
alat kesehatan yang baru sesuai dengan daftar isi yang ditentukan
6. Buat daftar isi yang baru, tempelkan pada sisi luar box/troli emergensi.
7. Kunci kembali box/troli emergensi
8. Serah terima dengan perawat ruangan di buku serah terima box/troli
emergensi.
Evaluasi 1. Pastikan obat atau alat kesehatan yang baru dalam kondisi baik dan layak
digunakan.
2. Periksa tanggal kadaluarsa alat atau obat baru yang diterima.

RS Stella Maris Makassar


SPO pemenuhhan logistik obat emergensi saat bencana
Standar Prosedur Operasional Pemenuhan Logistik Obat Emergency saat Bencana

Pengertian :

Pemenuhan kebutuhan obat demi keperluan penanganan bencana dengan daftar obat dan logistik
yang telah disusun berdasarkan :

riset epidemiologi  menghasilkan kemungkinan jenis bencana, rencana penangann bencana dan
jenis penyakit yang mungkin muncul

permintaan set komplikasi logistik yang sesuai  rencana pre disaster yang telah disusun tim medis
dan pihak terkait menjadi dasar penyusunan kebutuhan logistik

standart suplai peralatan medis  daftar kebutuhan obat dan logitik standart minimal yang harus
disiapkan

Tujuan :

- Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam penanganan bencana sewaktu waktu.


- Meningkatkan kualitas pelayanan korban bencana pada saat terjadinya bencana
- Meminimalisir stok logistik obat saat bencana yang berlebihan

Prosedur

1. Pada saat terjadi bencana, rumah sakit siaga akan logistik dan obat sesuai dengan jenis bencana dan
kemungkinan penyakit serta kebutuhan obat dan logistiknya.

List suplai peralatan medis dibagi menjadi 5 bagian :

group A  list obat farmakologi

group B  list peralatan, berupa peralatan dasar pada penanganan primer

group C  general dressing list, berupa list dressing yang diperlukan

group D  anastesi, terdiri atas farmakologi yg dibutukan dalam tindakan bedah

group E  anasthetic apparatus and equitment list , terdiri dari peralatran dan perlengkapan
yang berhubungan dengan grup D

Kemudian seluruh obat didaftar berdasarkan alfabet dengan bentuk dan identifikasi kuantitas
seperti tabel di bawah. :

Tabel Jenis Penyakit, obat dan Perbekalan Kesehatan pada Tahap Tanggap Darurat Berdasarkan
Jenis Bencana
NO Jenis Jenis Penyakit Obat yang di Butuhkan
Bencana
1 Banjir Diare / Amubiasis Oralit, infus RL, NaCl 0,9 %, Metronidazole, Infus Set,
Abocath, Wing Needle
Dermatitis : Kontak CTM tablet, Prednison, Salep 2‐4, Hidrokortison
Jamur Bakteri salep, Betametason krim, Deksametason tab,
Prednison tab, Anti bakteri DOEN Salep,
Oksitetrasiklin salep 3%. Serbuk PK, Salisil Talk,
Larutan Rivanol Povidon Iodin salep, Asiklovir tab,
Asiklovir krim, Amoksisilin tab, Penisilin Prokain,
Griseofulvin Injeksi, Nistatin, Mikonazol Topikal Dan
Ketokonazol.
ISPA: Pneumonia Kotrimoksazol 480 mg, 120 mg tab dan suspensi,
Amoxycillin, OBH, Parasetamol,
PILIHAN I PILIHAN II
Kotrimoksazol Amoksisilin
Tablet Anak & tablet/syrup,
Dewasa, Parasetamol
Kotrimoksazol tablet/syrup
Syrup, dan
Parasetamol Salbutamol
tablet dan tablet
syrup

Dekstrometorphan tab, GG, CTM Parasetamol tablet


Non Pneumonia & syrup, dextromethorphan tablet/syrup, efedrin
tablet. Asetosal tab, Antibiotik
Asma PILIHAN I PILIHAN PILIHAN
II III
Aminofill Aminofili Predniso
in Tab, n Tab, n
Efedrin Salbutam
Tab ol Tab
Adrenali
n injeksi
, Teofili
n tab,
Efedrin
Leptospirosis Amoxycillin 1000 mg tab, Ampisillin 1000 mg
Penisilin, Tetrasiklin Atau Eritromisin
Conjuctivitis Bakteri Sulfasetamid t.m, Kloramfenikol salep
dan Virus mata, Oksitetrasiklin salep mata, tetes mata
Sulfasetamid, Steroid Topikal
Gastritis PILIHAN I PILIHAN II
Antasida tab/ suspensi ( Al. Metoklopramid Tab
Hidroksida, Mg hidroksida) Kombinasi Simetidin Atau
Raniditin
Trauma / Memar Kapas Absorben, kassa steril 40/40, Pov. Iodine,
Fenilbutazon, Metampiron tab,ketoprofen
Parasetamol tab, ATS, disposible spuit
2 Tanah Idem dengan banjir
Longsor
Fraktur tulang Kasa, Elastic Perban, Kasa Elastis, Alkohol 70%, Pov.
Luka memar Iodine 10%, H2O2 Sol, Ethyl Chloride Spray, Jarum
Luka sayatan Jahit, Cat Gut Chromic, Tabung Oksigen
Hipoksia
3 Gempa / Luka memar Idem
Gelomban Luka sayatan Idem
g Tsunami ISPA Idem
Gastritis Idem
Patah Tulang Pembalut Gips, soft band
Meninggal Dunia Clorin dan kantong jenazah
Malaria PILIHAN I PILIHAN II
Artesunate tab+ Kina Terasiklin tab /
Amodiaguin tab + Doksisiklin tab +
primakuin tab Primakuin tab
Klorokuin tab dosis
tunggal + Primakuin
tab
Asma Idem
Penyakit Mata Idem
Penyakit Kulit Idem
4 Konflik Luka memar Idem
sosial Luka sayat Idem
(kerusuha Luka bacok Idem
n)/ Huru Patah tulang Idem
Hara Diare Idem
ISPA Idem
Malaria Idem
Gastritis Idem
Penyakit Kulit Idem
Campak Vaksin Campak (bila ada kasus baru), Vitamin A
Hipertensi Hidroklorotiazid tab(Hct) , Reserpin tab
Propanolol tab, Kaptopril tab, Nifedipin tab
Gangguan Jiwa Klorpromazin tab, Haloperidol tab, Flufenazin
Dekanoat injeksi, Diazepam tab, Amitriptilin tab, THP
tab
5 Gunung ISPA Idem+ masker
Meletus
Diare Idem
Conjunctivitis Idem
Luka Bakar Aquadest steril, Kasa steril 40/40, Betadin Salep,
Sofratule, Abocath, Cairan Infus (RL, Na, Cl), Vit C tab,
Amoxycillin/Ampicillin tab, Kapas, Handschoen, Wing
needle, Alkohol 70%
6 Kebakaran Conjunctivitis Idem
: Hutan Luka Bakar Idem
Pemukima Mialgia Metampiron, Vit B1, B6, B12 oral
n Gastritis Idem
Bom Asma Idem
Asap ISPA Idem + Masker

2. Unit Farmasi mencanangkan apoteker dan petugas farmasi tanggap bencana yang didinaskan secara
khusus untuk berdinas melakukan pelayanan korban bencana dan tetap di bawah tanggung jawab
kepala Farmasi dan Manajemen Rumah Sakit.
3. Unit Farmasi memastikan ketersediaan stock logistik dan obat yang dibutuhkan.
4. Unit Farmasi berkolaborasi dengan unit gawat darurat untuk mendapatkan data jumlah pasien korban
bencana, data penyakit serta men-list jumlah kebutuhan obat dan logistik.
5. Unit Farmasi atas persetujuan Manajemen Rumah Sakit mengirim daftar kebutuhan obat dan logistik
beserta jumlah kebutuhannya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dengan masa follow up
selambat lambatnya 1x24 jam jika bantuan berasal dari kota/ provisi serta 2x24 jam jika bantuan
berasal dari pusat.
6. Obat dan Logistik yang dibutuhkan di letakkan dalam satu rak khusus korban bencana di apotik IGD.
7. Tiap tiap obat dan logistik terdapat kartu daftar pemakaian obat pada saat bencana.
8. Petugas Farmasi melayani petugas medis yang datang mengambil obat atau logistik sambil
menanyakan nama pasien. Petugas medis pada saat terjadi lonjakan pasien korban bencana di
perkenankan untuk tidak langsung menyerahkan resep obat.
9. Petugas Farmasi melakukan pencatatan di tiap tiap kartu pemakaian obat saat bencana meliputi
tanggal, jam , nama pasien, jumlah yang dibutuhkan dan nama petugas medis.
10. Obat dan Logistik yang tersedia di rumah sakit dapat digunakan terlebih dahulu kepada pasien yang
segera membutuhkan, penggantian obat dan logistik rumah sakit yang terpakai dapat digantikan
dengan obat dan logistik yang di dapat dari kota/kabupaten/provinsi/pusat sesuai dengan jumlah dan
jenis pemakaian.
11. Unit Farmasi tetap melakukan rekapitulasi data dan memasukkannya kepada sistem rumah sakit
terkait pemakaian obat. Hal ini dapat dilakukan di akhir setiap shift. Terkait resep obat yang
dibutuhkan, petugas farmasi dapat meminta petugas medis untuk menyerahkan resep obat sesuai
dengan daftar obat yang terpakai dan terdokumentasi pada kartu pemakaian obat.
12. Unit Farmasi membuat laporan pemakaian obat dan logistik terkait jumlah pasien, jenis penyakit serta
pemakaian obat dan logistik yang akan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
setiap minggu.
13. Setelah bencana berahir, Unit Farmasi melakukan inventarisasi terkait sisa jumlah obat dan logistik
yang berasal dari Kabupaten atau Kota ataupun dari Pusat.

Anda mungkin juga menyukai