I. IDENTITAS
Operator : Zuthra Pingkan Mokoginta No. Mhs : 17014103025
Tutor : drg. P. S. Anindita, Sp.Orto Semester : III
No. Kartu :B.17692 No. Model : 17692.17.0.23
Nama Pasien :Rebertha Bawimbang Suku : Minahasa
Umur : 23tahun Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kairagi dua Telepon : 081356697233
Pekerjaan : Mahasiswa KodePos : 95249
Nama Ayah :Kornelius Bawimbang Suku: Minahasa Umur : 50 Tahun
Nama Ibu :Yosephina Yulianti Manuhuwa Suku : Jawa Umur : -
Pekerjaan Orang Tua : TNI AL
Alamat Orang Tua : Jl. Kko Usman Rumdis No.02, Kepulauan Riau
Jenis
No Durasi Frekuensi Intensitas Keterangan
Kebiasaan
Indeks kepala =jarak horizontal terlebar supramastoidea dan zygomatik kanan dan kirix 100 = 89,9
mm
Panjang kepala maks.
b. Tipe muka :Euriprosop
Tinggi wajah (Jarak Nasion – Gnation):100mm
Lebar wajah (zygomatic kiri-kanan) = 119mm
Indeks facial = Tinggi Wajahx 100 = 84,1 mm
Lebar Wajah
c. Tipe profil :Cembung
Gl
Up lip
Low lip
Maksila : Normal
Mandibula : Normal
Keterangan:
UE : Un Erupted/Belum erups
Zuthra P. Mokoginta / 17014103025 5
[ANALISIS PERAWATAN ORTODONTIK LEPASAN]
3. Analisis Fungsional
a. Freeway space :3 mm (Normal)
b. Path of closure : Normal
c. Sendi temporomandibular : Normal
d. Pola atrisi :Tidak ada atrisi
b. Analisis Steiner :
E-Line
Uper lip : -2,35
Lower lip : 0
c. Foto panoramic :
Keterangan:
Hasil analisis radiografi panoramik menunjukkan bahwa pada rahang atas gigi 18
belum erupsi 28 belum erupsi. Pada rahang bawah gigi 38 impaksi dan gigi 48 impaksi.
Gl
Up lip
Low lip
Pog
Tampak Depan
RahangAtas :
Gigi 13 Mesiolabioversi
Gigi 22 Distolabioversi
Gigi 25 Mesiopalatoversi
Rahang bawah :
Gigi 32 Mesiolinguoversi
Gigi 35 Distolabioversi
Gigi 41 Distolabioversi
Gigi 42 Mesiolinguovers
Zuthra P. Mokoginta / 17014103025 13
Gigi 44 Mesiolabioversi
[ANALISIS PERAWATAN ORTODONTIK LEPASAN]
Regio RB kanan 1,5 mm (Normal) dan Regio RB kiri 1,6(Normal) dengan klasifikasi
Kurva Of spee datar.
RahangAtas RahangBawah
Ket :N = Normal
Kesimpulan :
Dari hasil pengukuran didapatkan lebar mesio-distal semua gigi memiliki ukuran yang
normal.
V. PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
A. Metode Pont
Rahang Atas
Jumlahmesiodistal gigi12,11,21,22 : 31,2 mm
Jarak distal pit 14– 24 pengukuran : 40 mm
Keterangan:
- Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungandari metode pont hasil diskrepansi P1mengalami
kontraksi derajat ringan dengan hasil 1 mm dan M1 mengalami kontraksiderajat ringan
denganhasildiskrepansi 0,25 mm.
B. MetodeHowes
Rahang Atas
Jumlahlebarmesiodistal gigi 16 – 26 : 94,6 mm
JarakInter Fossa Canina : 46 mm
Indeks FC : Basis apikal x 100% = 48,6,%
(md 16 - 26)
Jarak puncak tonjol bukal gigi 14 – 24 (pengukuran) :45 mm
Indeks P : (Jarak 14 – 24) x 100% = 47,5 %
(md 16 - 26)
Keterangan:
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan metode howes diperoleh indeks Fossa
Caninayaitu 48,6< indeks P yaitu 47,5%. Hal ini merupakan indikasi ekspansi
C. MetodeKorkhaus
- Rahang atas
Jumlahmesiodistalgigi 12,11,21,22 :31,2mm
TabelKorkhaus :18mm
Jarak I – (14- 24) Pengukuran :15,2mm
Diskrepansi (pengukuran-tabel) : -2,8mm (Retroklinasi)
Keterangan :
BerdasarkanperhitungandenganmenggunakanmetodeKorkhausdiperolehnilaitabelKorkhaus 18
mm lebih besar dibandingkandenganjarakI – (14- 24) pengukuranyaitu15,2 mm dengan hasil
diskrepansi yaitu -2,8 mm. Hal iniberartipertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pasien
kearah anterior adalah retroklinasi.
Rahang Atas
ALD 16, 15, 14 13 12, 11 21,22 23 24, TOTAL
25, 26
E. Determinasi Lengkung
Rahang Bawah
Panjang lengkung awal :87 mm (Ka=43mm ; Ki= 44 mm)
Panjang lengkung ideal : 86 mm (Ka= 42 mm ; Ki= 44 mm)
Diskrepansi: -1 (Ka= -1 mm ; Ki= 0 mm)
Keterangan:
Berdasarkan pengukuran tersebut, untuk rahang bawah terdapat kekurangan ruang sebesar-1 mm
(Ka = -1 mm; Ki = 0 mm).
VI. DIAGNOSIS
A. Kasusmaloklusimenyangkutmasalah:
- Estetik
- Dental (Malposisi gigi individual)
B. Solusimasalah
RA : Koreksi malposisi individual gigi 22.
RB : Ekspansi, koreksi malposisi individual gigi 32,41,42..
C. Diagnosis Final
Maloklusi Angle klas I Dewey Tipe I (Crowded anterior) disertai dengan malposisi gigi
individual13, 22,32,41, dan 42 sertamidline pada rahang atasdan bawah bergeser kearah kanan.
2. Rahang Bawah
Gigi 32 Mesiolinguoversi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk.
Gigi 41Distolabioversi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk.
Gigi 42Mesiolinguoversi, kemungkinan disebabkan karena kebiasaan buruk.
B. Jalannyaperawatan
1. Penjelasan tentang Perawatan
Memberikan penjelasan dan gambaran kepada pasien tentang pemakaian alat ortodontik
yang merupakan perawatan relatif lama serta memerlukan kesabaran, kedisiplinan,
kerjasama, dan motivasi yang tinggi dari pasien agar nantinya dapat diperoleh hasil
perawatan yang baik dan gigi tidak kembali ke posisi semula (relaps).
2. Menghilangkan Kebiasaan Buruk
Pada kasus ini kebiasaan buruk pasien dapat dikategorikan ringan dan kemungkinan besar
dapat diatasi. Oleh karena itu, dalam tahap ini akan dilakukan pendekatan secara psikologis
pada pasien. Pasien diberikan motivasi dan instruksi untuk menghilangkan kebiasaan buruk
dan hal ini diingatkan setiap kali dilakukan kontrol, agar nantinya perawatan dapat berjalan
dengan baik dan perawatan koreksi maloklusi mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Pencarian Ruang
Hasil perhitungan dengan menggunakan lima metode perhitungan (Pont, Korkhaus, Howes,
Arch Length Diskrepancy dan Determinasi lengkung) diperoleh nilai yang berbeda-beda dan
hasil yang berbeda yaitu rahang atas retraksi dan rahang bawah ekspansi. Pada kasus ini
metode yang digunakan untuk menentukan perawatan yang akan dilakukan nantinya ialah
determinasi lengkung. Hal ini dilakukan karena determinasi lengkung sifatnya individual
dan hasilnya lebih akurat. Sedangkan Pont, Korkhaus, Howes dan Arch Length Diskrepancy
hanya dijadikan acuan.
Pada kasus ini untuk rahang bawah akan dilakukan pencarian ruang sebesar 1mm. Pencarian
ruang akan menggunakan piranti ortodontik lepasan yaitu plat ekspansi yang terdiri dari plat
dasar, klamer Adam, skrup ekspansi, dan busur labial tipe medium.
Plat dasar berupa plat akrilik sebagai tempat tertanamnya klamer Adam dan busur labial,
dengan ketebalan plat kira-kira 1 lembar wax(±2mm).
Klamer Adam berfungsi sebagai komponen retentif dengan diameter kawat 0,8 mm yang
diletakkan pada gigi molar kanan dan kiri pada rahang atas dan rahang bawah.
Busur labial tipe short dan medium sebagai komponen aktif untuk rahang atas dan rahang
bawah digunakan untuk meretraksi dan mempertahankan gigi-gigi anterior rahang atas dan
rahangbawah. Diameter kawat yang digunakan adalah 0,7 mm.
Sekrup Ekspansi (expansion screw), digunakan untuk melebarkan lengkung gigi rahang atas
dan rahang bawah. Sektrip ekspansi akan diputar sebanyak ¼ putaran (90o) setiap 1 minggu,
sekali ¼ putaran menghasilkan ruangan 0,18-0,20 mm. Pada kasus ini dibutuhkan sekitar 5
x ¼ putaran sekrup ekspansi (± 5 minggu).
4. Koreksi Malposisi Gigi Individual
Setelah tahap pencarian ruang yang dilakukan dengan plat ekspansi, lalu dilakukan koreksi
untuk malposisi gigi individual menggunakan plat aktif yang dilengkapi dengan pir-pir
pembantu.
Rahang atas
1) Base plate/plat dasar
Pada dasarnya plat akrilik rahang atas sama dengan plat akrilik pada rahang bawah.
Plat dasar akrilik dibuat setipis mungkin agar nyaman digunakan namun cukup tebal
agar tetap kuat ketika dipakai di dalam mulut serta harus dilakukan pemolesan hingga
permukaanya licin agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal ketika digunakan serta
mudah dibersihkan. Selain itu untuk mencapai stabilitas alat yang maksimal lebar plat
dibuat sesuai dengan kebutuhan, permukaan plat harus menempel dengan baik tanpa
menimbulkan rasa menekan pada jaringan lunak.
2) Klamer Adam
Klamer Adam berfungsi retensi untuk menjaga agar plat tetap melekat di dalam
mulut, mempertahankan stabilitas alat pada saat mulut berfungsi, dan merupakan alat
retensi plat yang paling umum digunakan. Pada kasus ini stabilitas alat pada rahang atas
dan rahang bawah diperoleh dengan menggunakan klamer Adam dari bahan kawat
stainless steel dengan diameter 0,8 mm dan dibuat pada gigi rahang atas yaitu 16 dan
26.
3) Busur labial/labial bow
Busur labial merupakan kawat melengkung yang menempel pada permukaan labial
gigi-gigi anterior. Pada kasus ini busur labial berfungsi untuk menjaga lengkung tetap
ideal. Busurlabial yang digunakan adalah tipe medium dengan diameter kawat 0,7 mm
digunakan untuk mendorong gigi 13 dan 22 serta sebagai penahan aktif. Busur labial
diaktivasi sehingga menempel pada permukaan 2/3 enam gigi anterior yaitu dari gigi
kaninus kanan sampai gigi kaninus kiri dan letak pundak berada di daerah interdental
gigi P1 kanan dan kiri. Adapun cara mengaktifkan busur labial ini adalah sebagai
berikut:
- Gunakan tangAdamuniversal untuk mengaktifkan busur labial.
- Lup dipegang dengan tang kemudian sempitkan lup dengan tang agar busur labial
akan bergerak.
- Kaki lengkung perlu dibetulkan dengan menahan lup dan menempatkan busur labial
dekat servikal gigi.
4) Skrup Ekspansi
Skrup Ekspansi (expansion screw) digunakan untuk menjaga lebar lengkung gigi
rahang rahang atas terhadap rahang bawah yang akan melebar sebanyak 1 mm. Apabila
terjadi cups to cups rahang bawah terhadap rahang atas maka skrup ekspansi diaktifkan
Rahang bawah
Desain Alat Tahap 1
1) Base plate/plat dasar
Pada dasarnya plat akrilik rahang bawah sama dengan plat akrilik pada rahang atas.
Plat dasar akrilik dibuat setipis mungkin agar nyaman digunakan namun cukup tebal
agar tetap kuat ketika dipakai di dalam mulut serta harus dilakukan pemolesan hingga
permukaanya licin agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal ketika digunakan serta
mudah dibersihkan. Selain itu untuk mencapai stabilitas alat yang maksimal lebar plat
dibuat selebar mungkin tetapi disesuaikan dengan kebutuhan, permukaan plat harus
menempel dengan baik tanpa menimbulkan rasa menekan pada jaringan lunak.
2) Klamer Adam
Klamer Adam berfungsi retensi untuk menjaga agar plat tetap melekat di dalam
mulut, mempertahankan stabilitas alat pada saat mulut berfungsi, dan merupakan alat
retensi plat yang paling umum digunakan. Pada kasus ini stabilitas alat pada rahang atas
dan rahang bawah diperoleh dengan menggunakan klamer Adam dari bahan kawat
stainless steel dengan diameter 0,8 mm dan dibuat pada gigi rahang bawah yaitu pada
gigi 36 dan 46.
3) Busur labial/labial bow
Busur labial merupakan kawat melengkung yang menempel pada permukaan labial
gigi-gigi anterior. Pada kasus ini busur labial berfungsi untuk menjaga lengkung tetap
ideal. Busurlabial yang digunakan adalah busur labial dengan reverse loops tipe medium
dengan diameter kawat 0,7 mm digunakan untuk mendorong gigi 41 serta sebagai
penahan aktif. Busur labial diaktivasi sehingga menempel pada permukaan 2/3 enam
gigi anterior yaitu dari gigi kaninus kanan sampai gigi kaninus kiri dan letak pundak
berada di daerah interdental gigi P1 kanan dan kiri. Adapun cara mengaktifkan busur
labial ini adalah sebagai berikut:
- Gunakan tangAdamuniversal untuk mengaktifkan busur labial.
- Lup dipegang dengan tang kemudian sempitkan lup dengan tang agar busur labial
akan bergerak ke arah insisal.
- Kaki lengkung perlu dibetulkan dengan menahan lup dan menempatkan busur
labial dekat servikal gigi.
4) Skrup Ekspansi
Skrup Ekspansi (expansion screw) digunakan untuk melebarkan lengkung gigi rahang
bawah. Sektrup ekspansi akan diputar sebanyak ¼ putaran (90o) setiap 1 minggu, sekali
¼ putaran menghasilkan ruangan 0,18-0,20 mm. Pada kasus ini dibutuhkan sekitar 5 x
¼ putaran sekrup ekspansi (± 5 minggu).
5) Simple spring
Simple spring di gunakan untuk mengoreksi gigi 32dan 42 dengan diameter kawat
0,6mm yang nantinya akan mendorong sisi gigi ke arah labial.
5. Penyesuaian Oklusi
Setelah malposisi gigi diperbaiki, selanjutnya dilakukan penyesuaian oklusi dan
artikulasi dengan menggunakan articulating paper, yaitu dengan cara pasien disuruh
menggigit articulating paper pada oklusi sentrik dengan sedikit gerakan mengunyah.
Kemudian articulating paperdikeluarkan dan dilihat apakah ada bagian yang membekas
tebal.
6. Instruksi untuk Pasien
- Gunakan alat semaksimalmungkin dalam sehari, lepaskan alat hanya ketika makan dan
ketika sikat gigi.
Gigi Dikoreksi
Sekrup Ekspansi
(expansion screw)
Klamer Adamdengan
kawat berdiameter
0,8 mm
R L
Rahang Bawah
Plat dasar akrilik dengan
ketebalan ± 2 mm
Klamer Adamdengan
kawat berdiameter
0,8 mm
R L
Klamer Adamdengan
kawat berdiameter
0,8 mm
R L
Rahang Bawah
Klamer Adamdengan
kawat berdiameter
0,8 mm
R L
XIII. PROGNOSIS
Baik
Keterangan : Prognosis dikatakan baik karena dilihat dari pemeriksaan subjektif dan objektif
serta pemeriksaan penunjang (foto rontgen panoramik), maloklusi pada pasien termasuk
maloklusi Angel klas I. Selain itu pasienkooperatif dan juga masih dalam usia muda dengan
kesehatan gigi dan jaringan periodontal yang baik, dimana hal ini sangat membantu dalam
jalannya perawatan sehingga bisa menunjang keberhasilan perawatan.
Indikasi perawatan : Kuratif
XIV. KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI
1. Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang instruksi kepada pasien mengenai
piranti yang telah dipakai
a. Cara memasang dan melepas
b. Cara perawatan
c. Cara aktivasi
(jika menggunakan komponen yang harus diaktivasi oleh pasien)
Menyetujui
Tutor Operator