Disusun sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan UMKM Diampu oleh Bpk Sidqi Ferina Diana., Sp.,S.H,M.H.
Di susun oleh :
RITA SAFITRI (2016110082)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR`AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2019 Usaha Lokal Cemilan Combro di Bongkotan, Bojasari, Kertek, Wonosobo
Combro merupakan jenis makanan ringan lokal khas daerah
Wonosobo, yang terbuat dari bahan dasar singkong. Singkong jaman dulu atau bahkan sampai saat ini masih menjadi makanan pengganti beras, namun dengan seiring perkembangan jaman, manusia dituntut untuk dapat berinovasi mengembangkan bahan dasar singkong menjadi jenis makanan yang tidak hanya dikenal sebagai pengganti beras atau makanan pokok saja. Singkong bisa diubah menjadi berbagai jenis makanan yang dapat memiliki daya jual, contohnya cemilan combro yang diproduksi oleh Ibu Roliyah, bisnis yang dijalankan beliau sudah hampir 15 tahun. Produk Combro ini sudah disistribusikan ke berbagai wilayah diluar Wonosobo, combro memiliki rasa gurih, sedikit pedas. Nikmat untuk cemilan keluarga. Bahan baku yang mudah didapat dan proses pengolahan yang mudah menciptakan rasa gurih, enak dari sebuah makana ringan bahan dasar singkong, penggunaan bahan baku yang serba alami menjadikan cemilan ini sebagai makanan yang layak di perjual belikan bebas dipasar karena tidak mengandung bahan pengawet. Bisnis olahan produksi combro ini sudah memiliki jaminan kualitas halal, yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Wonosobo. Combro Putra Hidayat membuat/ memperoleh jaminan bukti bahwa produk yang dibuat atau diolah 100% halah dari BPOM pada Dinas Kesehatan pada tahun 2017. Dilihat dari berbagai aspek Manajemen yang ada, maka dalam melaksanakan kegiatan pemasaran produk, Ibu Roliyah menekankan pada strategi bauran pemasaran
a. Manajemen, dari hasil wawancara dengan Ibu Roliyah menurut beliau
manajemen yaitu intinya bagaimana kita bisa mengatur segala sesuatu dengan baik. Dengan berprinsip bagaimana memproduksi combro dengan kulitas yang baik dan bisa berhubungan baik dengan tetangga sekitar (sebagai karyawan) b. Pemasaran, merupakan suatu bidang yang penting bagi suatu usaha, karena bidang pemasaranlah yang secara langsung bersentuhan dengan konsumen. Pemasaran merupakan suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan produknya dipasar dan memperoleh keuntungan dari penjualan produknya yang menjadi parameter berhasil tidaknya suatu usaha. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Roliyah “pemasaran yang dilakukannya yaitu dengan menunggu pesanan datang atau pedagang yang ada dipasar datang untuk membeli/memesan secara langsung ke tempat produksi, bahkan dulu beliau juga pernah menitipkan produksinya pada warung-warung atau minimarket.” c. Produk, banyak konsumen yang meminati membeli produk combro dari produk combro lainya, dengan alasan sedikitnya variasi, citra rasa, dan bentuk produk combro pun setagnan bahkan semakin melemah apa lagi dengan banyaknya pesaing produksi combro menyebabkan lambatnya pula perkembangan usaha. Saat ini usaha combro belum memiliki varian citra rasa yang ada hanya varian ukuran saja, para pelaku industri combro hanya mampu menciptakan varian rasa yakni pedas dan gurih dikemas dalam dua bentuk ukuran yakni ukuran besar dan kecil. Semua produk tersebut tidak menggunakan bahan pengawet untuk tetap menjaga kualitas produknya. d. Harga, harga yang ditawarkna oleh para pelaku usaha industri combro ini cukup terjangkau. Dilapangan juga terjadi variasi harga tergantung pada tingkat harga singkong dan tergantung pada tempat pengambilan bahan baku (singkong). Produk dalam Kemasan kecil 3 saf combro dijual dengan harga Rp 5.000. untuk kemasan yang lebih besar 4 saf dengan harga Rp. 9.000, untuk setiap pesanan dalam jumlah besar biasanya pemilik memberi diskon Rp 500-1.000/bungkus tergantung berapa banyak pesanan. foto e. Tempat, lokasi usaha yang terletak pada daerah pemukiman, tempat rumah sendiri lokasi yang terlalu jauh dengan pasar dan jalan raya tidak membuat kendala bagi pemilik usaha karena diimbangi dengan banyaknya konsumen/distributor yang langsung datang mengambil pesanan combro. f. Promosi, promosi yang dilakukan oleh pengusaha combro saat ini masih menggunakan media mulut ke mulut dari para konsumen yang sudah pernah membeli produk combro dari pengusaha combro tersebut. Namun saat ini dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dapat mempermudah promosi dalam hal penjualan. g. Keuangan, pencatatan keuangan merupakan salah satu cara atau seni dalam berusaha, penginflmentasian tentang pencatatan akuntansi ini bisa melihat sejauh mana perkembangan perusahaan atau usaha yang dijalankan. Siklus keuangan yang masuk dan keluar sangatlah penting dalam sebuah perusahaan karena ini akan membuat perusahaan ini menjadi sakit atau sehat. Dalam usaha combro milik ibu roliyah, ibu roliyah tidak pernah mencatat keuangan baik itu uang kelaur maupun masuk , hanya saja kalau combro sudah terjual separu dari hasil jual untuk membeli bahan baku seperti singkong, minyak goreng, kayu dan bahan-bahan lainya untuk membuat combro dan untuk mengeluakan biaya untuk para karyawannya. h. Produksi/Operasi, menjalankan usaha pasti dilihat dari bagaimana cara memperoduksi bahan bakunya atau operasi diperusahaan tersebut. Memperoduksi combro tergolong cukup mudah bisa juga dikatakan sulit karena butuh sinar matahari untuk dapat menghasilkan combro yang baik saat digoreng, jika kurang kering maka gorengan akan kurang maksimal hasilnya. Seperti halnya yang diungkapkan ibu Roliyah “cara membuat combro itu mudah kita kupas terlebih dahulu singkong,cuci sampai bersih lalu digiling dengan mesin penggiling, peras singkong keluarkan sari airnya, adonan yang sudah dipisahkan dengan sari airnya lalu dimasukan ember untuk diolah sebagi combro dengan dicampur dengan bumbu yaitu; bawang putih, garam, daun oncang yang sudah dihaluskan, cetak combro menggunkan kaleng bekas susu, setelah jadi combro yang telah dicatak kedalam tampah/nampan lalu dikeringkan beberapa menit lalu goreng combro. i. Penelitian dan pengembangan, pemilik selama menjalankan usaha ini tidak pernah melakukan penelitian dan pengembangan terhadap produknya baik dari segi rasa,bentuk, dan kemasannya. Selama ini pemilik hanya selalu menjaga kulitas baik dari segi bentuk maupun rasa produknya agar tetap sesuai dengan keinginan konsumen dan produk yang dihasilkan dapat bertahan lama tanpa menggunakan bahan pengawet. j. Sistem Informasi Manajemen, alat informasi yang digunakan oleh pengusahaa combro adalah dengan komunikasi langsung datang memesan dalam jumlah berapa bungkus, namun juga sering melalui media komunikasi telpon melalui hand phone ini digunkan untuk mempermudah kegiatan transaksi pemasran peroduknya dalam hal jual beli dengan konsumen.
Pendirian usaha “combro” ini sesuai dengan alternatif terbaik menurut
lokasi, yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat sekitar lingkungan tempat usaha. Semua usaha pasti akan memiliki dampak terhadap sekitarnya, sehingga setiap usaha tidak terkecuali usaha “combro” berkewajiban melaksanakan upaya menyeimbangkan dan mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan. Usaha “combro” merupakan usaha dalam bidang kuliner lokal tidak memiliki limbah berupa yang berasal dari sisa-sisa bahan. Kulit singkong biasanya dimanfaatkan untuk pakan kerbau atau sapi bahkan dijadikan pupuk. Hanya saja pada saat penggilingan singkong menjadi bahan pembuat combro, menimbulkan suara yang keras, namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi masyarakat sekitar. Diharapkan dengan banyaknya usaha bisnis Combro yang ada di Bongkotan, Bojasari, Kertek dapat meningkatan perekonomian masyarakat sekitar.