Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASET TETAP

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

1. ARIF NUGRAHA (1834030038)


2. TANIA YOLANDA (1834030058)
3. MITA DWIYANTI (1834030052)
4. ALDRIE AZRIEL AKBAR (1834030127)

PROFRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAAMADIYAH BENGKULU
TA 2019
KATA PENGANTAR

Bismillaahirohmaanirrohiim
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat, rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Aset
Tetap”. Makalah ini kami susun berdasarkan sumber-sumber tertulis, baik dalam
suatu bidang mata kuliah maupun dari media teknologi ataupun elektronika.
Dengan segala kerendahan hati kami menyajikan makalah ini, sebab kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kendati demikian
kami telah berusaha maksimal agar makalah ini menjadi sebuah tugas yang
memiliki nilai manfaat.Kami menyadari bahwa dalam makalah yang kami susun
ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik pengetikan maupun isi dari
makalah ini. Namun demikian, setidaknya dapat memberikan gambaran secara
minimal hasil kami menelaah segala kajian tentang judul makalah ini.
Oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat perbaikan serta penyempurnaan
makalah ini kami menerima dengan segala kelapangan dada, dan kami
mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan terima kasih bila ada saran
dan kritik untuk penyempurnaan, agar di masa akan datang kami dapat membuat
makalah lebih baik. Semoga Allah SWT meridhoi usaha serta kerja kami dan
diharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan semua pihak.

Bengkulu, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Aset Tetap .................................................................... 3
B. Klasifikasi Aset Tetap .................................................................... 4
C. Pengakuan Transaksi Aset Tetap ................................................... 4
D. Pengakuan Transaksi Aset Tetap ................................................... 5
E. Pengelompokan Aset Tetap............................................................ 6
F. Penilaian dan Penyajian ................................................................. 7
G. Harga Perolehan ............................................................................. 8
H. Cara-cara Memperoleh Aset Tetap ................................................ 9
I. Beban-beban selama masa penggunaan Aset tetap ........................ 10
J. Faktor yang berpengaruh................................................................ 11
K. Metode Perhitungan Penyusutan .................................................... 11
L. Penyusutan ..................................................................................... 12
M. Penghentian Pengakuan ................................................................. 13
N. Penurunan Nilai .............................................................................. 13
O. Penyajian dan Pengungkapan ......................................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 16
B. Saran ..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum akuntansi mencakup kegiatan pendapatan dimulai dari
transaksi dicatat untuk pertama kali dalam jurnal hingga menjadi laporan
keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa akuntansi sangatlah penting dalam
kegiatan sehari-hari terutama bagi operasi perusahaan dalam satu periode. Di
dalam akuntansi kita telah mengenal proses penyusunan laporan keuangan
yang mana terdapat nama-nama akun dan nomor-nomor akun yang sesuai
dengan ketentuan perusahaan. Proses akuntansi diantaranya mulai dengan
bukti transaksi, jurnal (jurnal umum dan jurnal khusus), posting buku besar,
neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan (laporan laba
rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas), jurnal penutup, neraca saldo setelah
pentupan, dan jurnal balik.
Dari tahapan diatas laporan keuangan neraca terdiri dari Aset lancar,
Aset tetap, kewajiban dan modal. Dan yang akan dibahas kali ini adalah Aset
tetap, yaitu berbagai jenis Aset dapat digunakan lebih dari satu periode untuk
operasi perusahaan. Aset tetap terdiri dari Aset tetap berwujud dan tidak
berwujud. Oleh karena itu perlunya untuk mengetahui serta memahami secara
rinci tentang Aset tetap.Dengan cara demikian kita mampu mengaplikasikan
apa saja yang terdapat di dalam Aset tetap sebuah perusahaan.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Aset Tetap?
2. Apa saja Kriteria Aset Tetap?
3. Apa Saja Pengelompokkan Aset Tetap ?
4. Bagaimana Penilaian dan Penyajian Aset tetap ?
5. Bagaimana Harga perolehan Aset Tetap ?
6. Bagaimana Cara-cara memperoleh Aset Tetap ?
7. Apa saja Beban –Beban selama masa penggunaan Aset Tetap ?

1
8. Apa-Apa factor yang Berpengaruh ?
9. Bagaimana Metode Perhitungan Penyusutan ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Aset Tetap
2. Untuk Mengetahui Apa saja Kriteria Aset Tetap
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Pengelompokkan Aset Tetap
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Penilaian dan Penyajian Aset tetap
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Harga perolehan Aset Tetap
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara-cara memperoleh Aset Tetap
7. Untuk Mengetahui Apa saja Beban –Beban selama masa penggunaan Aset
Tetap
8. Untuk Mengetahui Apa-Apa factor yang Berpengaruh
9. Untuk Mengetahui Bagaimana Metode Perhitungan Penyusutan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aset Tetap


Aset ialah kekayaan perusahaan yang berwujud dan tidak berwujud,
serta pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus
dialokasikan pada penghasilan yang akan datang. Pengertian Aset menurut
beberapa orang ahli sebagai-berikut:
Menurut Dra. Lanita Winata, Akuntan (1994, hal 55) menjelaskan :
“Aset ialah Sejumlah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
oleh suatau perusahaan berupa uang, barang dan hak yang timbul dari
transaksi-transaksi yang terjadi di masa lampau dan dapat memberikan
manfaat di masa yang akan datang”.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, dalam kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan (2002, hal 13, paragraf 49)
menjelaskan : “Aset ialah Sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh oleh perusahaan”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Aset ialah Kekayaan atau
sumber-sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari transaksi-transaksi yang terjadi di masa lampau dan diharapkan
akan memberi manfaat di masa depan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05)
“Aset tetap adalah Aset tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi
perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”.
Aset tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya
relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan
untuk diperjualbelikan. Aset tetap adalah asset berwujud yang:

3
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau tujuan administratif, dan
2. Diharapkan untukdigunakan selama lebihdari satu periode.
Berdasarkan defenisi di atas terdapat beberapa hal penting terkait asset
tetap, yaitu:
1. Aset tetap adalah aset berwujud, yaitu mempunyai bentuk fisik (seperti
tanah, bangunan), berbeda dengan paten atau merek dagang yang tidak
mempunyai bentuk fisik (merupakan aset tak berwujud).
2. Aset tetap mempunyai tujuan penggunaan khusus, yaitu digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan pada pihak
lain, atau untuk tujuan administratif.
3. Aset tetap termasuk ke dalam aset tidak lancar, karena diharapkan akan
digunakan untuk lebih dari 1 (satu) periode akuntansi.

B. Klasifikasi Aset Tetap


Umumnya aset tetap dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
1. Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung
perusahaan.
2. Perbaikan Tanah, seperti jalan diseputar lokasi perusahaan yang dibangun
perusahaan, tempat parkir, pagar, dan saluran air bawah tanah.
3. Gedung, seperti gedung yang digunakan untuk kantor, toko, pabrik, dan
gudang.
4. Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin,
kendaraan, dan meub

C. Pengakuan Transaksi Aset Tetap


Aset tetap diakui oleh perusahaan apabila telah dilakukan transaksi
pembelian aset tetap yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Prosedur pengakuan aset tetap akan melibatkan dua fungsi, yaitu:
1. Fungsi Pembelian, bertanggung jawab terhadap proses pembelian aset
tetap yang dibutuhkan oleh perusahaan, mulai dari jenis aset tetap,

4
spesifikasi teknis aset tetap, harga beli aset tetap, biaya-biaya lain yang
mugkin muncul sempai aset tetap tersebut siap digunakan.
2. Fungsi Akuntansi, bertanggung jawab terhadap pencatatan transaksi
pembelian aset tetap, mulai dari nilai aset tetapnya sampai dapat
ditentukannya biaya perolehan aktvia tetap yang bersangkutan. Selain itu
fungsi akuntansi juga harus menghitung beban penyusutan setiap
periodenya sesuai dengan metode penyusutan yang ditetapkan.

D. Kriteria Aset Tetap


Berdasarkan definisi tersebut, jelas bahwa tidak setiap asset perusahaan
dapat dikelompokkan sebagai Aset tetap. Agar dapat dikelompokkan sebagai
Aset tetap, suatu asset harus memiliki kriteria tertentu, yaitu :
1. Berwujud
Ini berarti asset tersebut berupa barang yang memiliki wujud fisik,
bukan sesuatu yang tidak memiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak
paten, dan sebagainya.
2. Umurnya Lebih dari Satu Tahun
Asset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu
tahunatau satu periode akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi
jika masa manfaatnya kurang dari satu tahun sperti kertas, tinta printer,
pensil, penghapus, selotif, dan sebgainya tidak dapat dikategorigakan
sebagai Aset tetap. Dan yang dimaksudkan dengan umur asset tersebut
adalah umur ekonomis, buka umur teknis, yaitu jangka waktu dimana
suatu asset dapat digunakan secara ekonomis oleh perusahaan.
3. Digunakan dalam Operasi Perusahaan
Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal
perusahaan, yaitu dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi.
Jika suatu asset memiliki wujud fisik dan berumur lebih dari satu tahun
tetapi rusak dan tidak dapat diperbaiki sehingga tidak dapat digunakan
untuk operasi perusahaan, maka asset tersebut harus dikeluarkan dari
kelompok Aset tetap.

5
4. Tidak diperjualbelikan
Suatu asset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih
dari satu tahun, tetapi dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi,
tidak dapat dikategorikan sebagai Aset tetap dan harus dimasukkan
kedalam kelompok persediaan.
5. Material
Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari saru tahun dan
digunakan dalam operasi perusahaan tetapi nilai atau harga per unitnya
atau harga totalnya relative tidak terlalu besar disbanding total asset
perusahaan, tidak perlu dimasukkan sebagai Aset tetap.
6. Dimiliki perusahaan
Asset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi
dan berumur lebih dari satu tahun, tetapi di sewa perusahaan dari pihak
lain, tidak boleh dikelompokkan sebagai Aset tetap.

E. Pengelompokan Aset Tetap


Aset tetap dapa berupa kenderaan, mesin, bangunan, tanah, dan
sebagainya. Dari berbagai jenis Aset tetap yang dimiliki perusahaan, untuk
tujuan akuntansi dapat dikelompokan ke dalam kelompok :
1. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau
bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan
peternakan. Aset tetap jenis ini adalah Aset tetap yang dapat digunakan
secara terus menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa harus
memperbaiki atau menggantinya.
2. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa
manfaatnya bisa ganti dengan asset lain yang sejenis, seperti bangunan,
mesin, kenderaan, computer, mebel, dan sebagainya. Aset tetap kelompok
kedua adalah jenis Aset tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur
teknis yang terbatas.
3. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sdudah habis masa
manfaatnya tidak dapa ganti dengan yang sejenis, seperti tanah

6
pertambangan dan hutan. Kelompok Aset tetap yang ketiga merupakan
Aset tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbaharui karena kandungan
atau isi dari asset itulah yang dibutuhkan, bukan wadah luarnya.

F. Penilaian dan Penyajian


Aset tetap yang diliki perusahaan biasanya memiliki nilai yang cukup
material dibandingkan dengan total asset yang dimiliki perusahaan tersebut.
Karena itu, metode penilaian dan penyajian Aset tetap sebuah perusahaan akan
bepengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan bersangkutan. Berkaitan
dengan penilaian dan penyajian Aset tetap, IFRS mengizinkan salah satu dari
dua metode yang dapat digunakan, yaitu :
1. Berbasis Harga Perolehan (Biaya)
Ini adalah metode peniaian asset yang didasarkan paa jumlah
pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk meperoleh asset
tetap tertentu sampai asset tetap tersebut siap digunakan. Itu berarti nilai
asset yang disajikan dalam laporan keuangan adalah jumlah rupiah historis
pada saat memperoleh asset tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi
penyusutan (jika ada).
2. Berbasis Revaluasi (Nilai Pasar)
Ini adalah metode penilaian asset yang di dasarkan pada harga pasar
ketika laporan keuangan disajikan. Penggunaaan metode ini akan
memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai asset yang dimiliki
perusahaan pada suatu waktu tertentu. Karena nilai suatu Aset tetap
tertentu sering kali sudah tidak relevan lagi dengan kondisi ketika laporan
keuangan disajikan oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebidng tanah yang
dibeli perusahaan 10 tahun yang lalu harganya pasti sudah berlipat-lipat
ganda pad saat ini. Jika tanah tersebut disajikan dengan menggunakan
biaya historis, maka dianggap tidak mencerminkan lagi kondisi actual Aset
tetap perusahaan ketika laporan keuangan.

7
Dilihat dari kemudahan untuk medapatkan informasi tentang harga pasar
(market Value) suatu Aset tetap, asset dapat dikelompokkan ke dalam tiga
tingkatan, yaitu :
1. Asset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui,
seperti harga surat berharga di bursa efek. Harga berbagai saham dan
obligasu yang terdaftar di bursa efek Jakarta dapat dengan mudah
diketahui oleh siapa saja kapan pun diperlukan. Aset dalam kelompok ini
mudah sekali menggunakan nilai pasar sebagai dasar penilaian dan
penyajiannya karena ketersediaan data serta cukup objektif nilainya.
2. Asset yang harganya tidak selalu tersedia saetiap saat dan tidak langsung
diketahui dengan mudah, seperti harga property dan berbagai mesi yang
dimiiki perusahaan. Tanah dan bangunan yang dimiliki perusahaan
memang selalu memiliki nilai pasar, tetapi harganya akan selalu berbeda
antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan asset tersebut. Untuk
menilai harga asset tersebut datanya tidak selalu tersedia setiap saat.
3. Asset yang harga pasarnya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui. Asset
semacam ini biasanya dimiliki oleh sebuah perusahaan karena pesanan
khusus akibat keunikan usaha perusahaan tersebut, atau karena hibah yang
diberikan pihak lain. Contohnya mencakup Aset tetap berupa gudang
pembeku daging atau ikan. Gedung pembeku semacam itu biasanya di
bangun secara khusus untuk kebutuhan perusahaan penasok daging atau
ikan yang harganya tidak akan tersedia di pasar. Perusahaan yang memiliki
bidang usaha yang berbeda tidak akan memerlukan Aset tetap semacam
itu, karena itu, Aset tetap semacam itu sulit untuk menggunakan dasar
market value dalam penyajian Aset tetapnya di laporan keuangan.

G. Harga Perolehan
Untuk memperoleh Aset tetap, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah
uang yang tidak hanya dipakai untuk membayar barang itu sendiri sesuai yag
tercantum di dalam faktur, tetapi juga untuk bahan pengiriman, pemasangan,
perantara, balik nama, dan sebagainya. Keseluruhan uang yang dikeluarkan

8
untuk memperoleh Aset tetap tersebut disebut dengan harga perolehan,
sedangkan di laporan posisi keuangan, Aset tetap dicatat sebesar nilai
bukunya.
Harga perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk
memperoleg suatu Aset tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.
Karena itu, harga perolehan meliputi harga faktur asset tersebut, beban
angkut, beban pemasangan, bea impor, bea balik nama, komisi perantara, dan
sebagainya.
Asset tetap yang dimiliki perusahaan dicatat dan diakuui sebesar nilai
bukunya, yaitu harga perolehan Aset tetap tersebut dikurangi dengan
akumulasi penyusutan Aset tetap.
Sementara itu, nilai buku adalah nilai bersih suatu asset seperti yang
tercantum dalam laporan posisi keuangan, yaitu harga perolehan Aset tetap
tersebut setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutanyya. Akumulasi
penyusustan berarti kumpulan dari seluruh eban penyusutan selama beberapa
periode akuntansi.

H. Cara-cara Memperoleh Aset Tetap


Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing
cara perolehan itu akan mempengaruhi penentuan harga perolehan Aset tetap
tersebut. Cara perolehannya antara lain :
1. Pembelian tunai
Aset tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam
buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh
Aset tetap tersebut, yaitu mencakup harga faktur Aset tetap, bea balik
nama, beban angkut , beban pemasangan, dan lain-lain.
2. Pembelian angsuran
Apabila Aset tetap diperoleh melalui pembelian angsuran, harga
perolehan Aset tetap tersebut tidak termasuk bunga. Bunga selama masa
angsuran harus dibebankan sebagai beban bunga periode akuntansi
berjalan. Sedangkan yang dihitung sebagai harga perolehan adalah total

9
angsuran ditambah beban tambahan seperti beban pengiriman, bea balik
nama, beban pemasangan dan lain-lain.
3. Perolehan Melalui Pertukaran
a. Ditukar dengan Surat-surat Berharga
b. Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau
Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham
atau obligasi yang digunakan sebagai penukar.
c. Ditukar dengan Aset tetap yang lain
d. Banyak pembelian Aset tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar
atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana Aset lama digunakan
untuk membayar harga Aset baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
pertukaran Aset tetap yang tidak sejenis, pertukaran Aset tetap yang
sejenis
4. Diperoleh sebagai Donasi
Jika Aset Tetap diperoleh sebagai donasi, maka asset tersebut dicatat
dan diakui sebesar harga pasarnya.

I. Beban-beban selama masa penggunaan Aset tetap


Terdapat pengeluaran-pengeluaran yang harus terjadi selama masa
penggunaan Aset tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
Beban-beban tersebut antara lain :
1. Reparasi dan pemeliharaan
Beban dalam kelompok ini dapat dipilah menjadi beban yang
jumlahnya kecil dan beban yang jumlahnya besar. Beban yang jumlahnya
jecil di masukkan sebagai bagian dari beban operasi tahun berjalan,
sedangkan beban yang jumlahnya besar dikapitalisasi ke dalam asset
sehingga menambah harga perolehan Aset tetap tersebut.
2. Penggantian
Ada kemungkinan suatu bagian dari Aset tetap harus diganti karena
rusak. Jika beban penggantian tersebut berjumlah kecil, maka akan

10
langsung dibebankan sebagai beban tahun berjalan, sedangkan jika
jumlahnya besar akan dikapitalisasi ke Aset tetap bersangkutan.
3. Penambahan
Penambahan adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu
asset, seperti penambahan ruang dalam bangunan, penambahan kapasitas
mesin, dan sebagainya. Semua pengeluaran penambahan itu dikapitalisasi
ke Aset tetap bersangkutan.

J. Faktor yang berpengaruh


Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan Aset tetap menjadi
beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari Aset tetap
tersebut. Terdapat tiga factor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
beban penyusutan setiap periode yaitu :
1. Harga perolehan, yaitu keseluruhan uang yang di keluarkan untuk
memperoleh suatu Aset tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.
2. Nilai Sisa (Residu), yaitu taksiran harga jual Aset tetap pada akhir masa
manfaatnya. Setiap perusahaan akan memiliki taksiran yang berbeda satu
dengan lainnya atas suatu jenis asset tetap yang sama. Jumlah taksiran
nilai residu juga akan sangat dipengaruhi oleh umur eonomisnya, inflasi,
nilai tukar mata uang, hiding usaha, dan sebagainnya.
3. Taksiran Umur Kegunaan, yaitu taksiran masa manfaat dari Aset tetap.
Masa manfaat adalah taksiran umur ekonomis dari Aset tetap, bukan umur
teknis. Taksiran masa manfaat dapat dinyatakan dalam satuan periode
waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerja.

K. Metode Perhitungan Penyusutan


Untuk mengalokasikan harga perolehan suatu Aset tetap ke periode yang
menikmati Aset tetap tersebut bukan hanya dapat digunakan satu metode saja,
tetapi ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban
penyusutan periodic, penyusutan periodic, yaitu :

11
1. Metode garis lurus (Straight Line Method)
Ini adalah metode perhitungan penyusutan Aset tetap dimana setiap
periode akuntansi diberikan beban yang sama secara merata.
2. Metode Jam Jasa
Ini adalah metode perhitungan penyusutan Aset Tetap di mana beban
penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa jam
periode akuntansi tersebut menggunakan Aset tetap itu. Semakin lama
Aset tetap digunakan dalam suatu periode, semakin besar beban
penyusutannya.
3. Metode Hasil Produksi
Ini adalah metode perhitungan penyusutan Aset tetap, di mana beban
penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa
banyak produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan
menggunakan Aset tetap itu.
4. Metode Jumlah Angka Tahun
Ini adalah metode perhitungan penyusutan Aset tetap, dimana beban
penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalikan
harga perolehan Aset tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya
dengan bagian pengurang yang setiap tahunnya selalu berkurang.

L. Penyusutan
Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara
terpisah. Contoh: komponen-monponen dari pesawat terbang seperti badan
pesawat dan mesin pesawat memilki biaya perolehan yang cukup signifikan
dan juga umur manfaat yang terbatas.
Entitas harus mengestimasikan nilai residu dan umur manfaat dari aset
tetap untuk menentukan besaran penyusutan tiap periode. Umur manfaat
adalah:
1. Suatu periode dimana aset diharapka akan digunakan oleh entitas; atau

12
2. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset
tersebut oleh entitas.
Yang dimaksud dengan nilai residu aset adalah jumlah yang di
perkirakan akan diperoleh entitas saat ini dari pelepasan aset, setelah di
kurangi taksiran biaya pelepasan, jika aset tersebut telah mencapai umur dan
kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya. Terdapat beberapa
alternative metode penyusutan, yaitu:
1. Metode garis lurus;
2. Metode saldo menurun;
3. Metode jumlah unit.
Metode penyusutan yang dipilih oleh entitas harus mencerminkan
ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan dari aset oleh entitas.
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap harus di-review minimum
setiap akhir tahun buku. Apabila berdasarkan hasil review berbeda dengan
estimasisebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai
perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009) laba atau
rugi bersih untuk periode berjalan, koreksi kesalahan mendasar, dan
perubahan kebijakan Akuntansi.

M. Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
1. Dilepaskan; atau
2. Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya.

N. Penurunan Nilai
Entitas harus melakukan review setiap akhir periode untuk menentukan
apakah terjadi penurunan nilai atas aset tetapnya. Dalam menentukan apakah

13
suatu aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas mengacu ke PSAK 48
(revisi 2009) Penurunan Nilai Aset. Menurut PSAK 48, suatu aset disebut
mengalami penurunan nilai jika nilai tercatatnya lebih besar dibandingkan
nilai terpulihkan (recoverable amount). Nilai terpulihkan adalah nilai tertinggi
di antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (fair value less cost to sell)
dan nilai pakai (value in use).
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan adalah jumlah yang dapat
dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasilan kas dalam transaksi
antara pihak-pihak yang mengerti dan berkehendak bebas tanpa tekanan,
dikurangi biaya pelepasan aset. Sedangkan nilai pakai adalah nilai kini dari
taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima.

O. Penyajian dan Pengungkapan


Aset tetap disajikan di neraca (laporan perubahan ekuitas) di bagian aset
tidak lancar. Laporan keuangan mengungkapkan,untuk setiap kelompok aset
tetap antara lain:
1. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan tercatat bruto.
2. Metode penyusutan yang digunakan.
3. Manfaat atau tarif pnyusutan yang digunakan.
4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (jumlah dengan
akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.
5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
Laporan keuangan juga mengungkapkan antara lain:
1. Keberadaan dan jumlah restribsi atas hak milik,dan aset tetap yang
dijaminkan untuk utang
2. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap yang
sedang dalampembangunan.
3. Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap.
4. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami
penurunan nilai,hilang atau dihentikan yang dimasukkan daklam laporan
laba rugi komprehensif,jika tidak diungkapkan secara terpisah pada

14
laporan laba rugi komprehensif.Untuk alasan yang serupa juga perlu
diungkakan:
a. Penyusutan apakah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif atau
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset lain selama satu
periode
b. Akumulasi penyusutan pada akhir periode untuk aset tetap
pengungkapan tersebut dapat muncul dari perubahan estimasi dalam:
1) Nilai residu
2) Estimasi biaya pembongkaran,pemindahan atau restorasi atau aset
tetap.
3) Umur manfaat
4) Metode penyusutan.
Sesuai dengan PSAK 25, entitas mengungkapkan sifat dan dampak
perubahan estimasi akuntansi yang berdampak material pada periode
berikutnya. Untuk aset tetap, Pengungkapan tersebut dapat muncul dari
perubahan estimasi dalam:
1. Nilai residu;
2. Estimasi biaya pembongkaran, pemindahan atau restorasi suatu aset tetap;
3. Umur manfaat; dan
4. Metode penyusutan.
Jika aset tetap disajikan pada jumlah refaluasi, hal yang harus diungkapkan:
1. Tanggal efektif revaluasi
2. Apakah nilai independen dilibatkan
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam meestimasi nilai
wajar aset
4. Penjelasan mengenai nilai wajar aset yang ditentukan secara langsung
berdasar harga yang dapat diobservasi dalam suatu pasar aktif atau
transaksi pasar terakhir yang wajar atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lainnya
5. Untuk setiap kelompok aset tetap, jumlah tercatataset seandainya aset
tersebut dicatat dengan model biaya

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aset tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya
relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan
untuk diperjualbelikan. Kriteria Aset Tetap yaitu : berwujud, umurmya lebih
dari satu tahun, digunakan dalam operasi perusahaan, Tidak diperjualbelikan,
material dan dimiliki perusahaan.Harga perolehan adalah keseluruhan uang
yang dikeluarkan untuk memperoleg suatu Aset tetap sampai siap digunakan
oleh perusahaan. Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan Aset tetap
menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari Aset
tetap tersebut.

B. Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai Aset Tetap diharapkan dapat
menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah pengantar akuntansi.
Begitu juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih
banyak dari berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan
semakin luas.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://awandaniaputry.blogspot.com/2013/05/makalah-akuntansi-Aset-bewujud-
dan_5743.html, diakses 17 Maret 2017

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi (Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan


keuangan), Adaptasi IFRS. Jakarta: Erlangga.

Surharyati, Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan,


EdisiPertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai