BIOGEOGRAFI
Nama : Muhammad Arizqi
NIM : 1805161
Program Studi : Sains Informasi Geografi
Biogeografi berasal dari 2 Kata yaitu Bio yang berarti Kehidupan dan Geografi yang
berarti Ilmu yang mempelajari peristiwa Geosfer. Biogeografi sendiri merupakan cabang
ilmu dari Biologi yang mempelajari tentang persebaran keanekaragaman hayati berdasarkan
ruang dan waktu di Geosfer. Kajian di Biogeografi ini tidak sedalam seperti kajian pada
Biologi, perbedaannya itu terdapat pada kata “Sebaran” . jadi mempelajari bagaimana
keanekaragaman hayati itu dapat tersebar dan berada di suatu daerah.
Salah satu manfaat belajar Biogeografi ini adalah kita mengetahui bahwa setiap
hewan dan tumbuhan diciptakan itu memiliki tujuan untuk membantu menyeimbangkan
ekosistem, perekonomian, dan sosial manusia. Adapun kajian Biogeografi meliputi
Fitogeografi yang mempelajari tentang tumbuhan dan Zoogeografi yang mempelajari tentang
hewan.
A. Fitogeografi (Tumbuhan)
Pada persebaran dan keanekaragaman Fitogeografi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti Klimatik (Iklim), Edafik (Tanah), Fisiografik, Biotik, dan Manusia.
1. Faktor Klimatik (Iklim) terdiri dari :
Penyinaran Matahari : dari penyinaran matahari tumbuhan dibedakan 2 jenis
yaitu :
Autotrof, yaitu tumbuhan yang mampu menghasilkan makanannya
sendiri, pada Autotrof dibagi lagi menjadi 2, yaitu : (1) Fototrof,
tumbuhan yang menggunakan sinar matahari untuk memproduksi
makanan atau sering dikenal dengan fotosintesis. (2) Kemaautotrof,
tumbuhan yang memproduksi makanannya dengan menggunakan
reaksi kimia
Heterotrof, yaitu tumbuhan yang tidak mampu menghasilkan
makanannya sendiri, ia butuh organisme lain untuk menghasilkan
makanan.
Suhu, setiap zona iklim dan sub zona iklim mempunyai komunitas flora dan
fauna yang khas dan sesuai dengan lingkungannya. Komunitas ini disebut
dengan bioma. Didaerah equator dengan suhu yang cenderung panas akan
mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan baik sehingga tumbuan di
daerah equator besar-besar. Karena ketika garis lintang semakin besar
tumbuhan semakin kecil ukurannya, jumlah spesies pun semakin sedikit dan
jika garis lintang semakin kecil maka semakin besar tumbuhannya, jumlah
spesies pun semakin banyak.
Curah Hujan, merupakan faktor penting dalam pembentukan bioma, karena di
Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi maka terbentuk bioma Hutan
Hujan Tropis yang memiliki Keanekaragaman jenis paling tinggi dibanding
hutan lainnya. Adapun macam macam jenis tanaman yang berdasarkan curah
hujan yaitu :
Hidrofit : Tumbuhan yang membutuhkan air banyak
Higrofit : Tumbuhan yang hidup di keadaan lembab
Xerofit : Tumbuhan yang hidup di lahan kering kerontak.
Halofit : Tumbuhan yang hidup di tingkat salinitas yang tinggi
2. Faktor Edafik (Tanah)
Tanah merupakan produk pelapukan dari batu, yang berfungsi sebagai media
tumbuhnya tanaman. Edafik sendiri dibagi menjadi 2, yaitu : (1) Pedologi, ilmu yang
mempelajari tanah, dan (2) Edafologi, ilmu yang mempelajari tentang kesuburan
tanah. Tanah terbagi menjadi beberapa lapisan, dari yang terbawah yaitu ada batuan,
cadas, lapuk, dan yang teratas sudah sangat lapuk. Tanah dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
:
Pasir, bersifat boros air dan rawan kering
Debu
Lempung, susah diolah karena air mudah tergenang
Pada pertumbuhannya tanaman tidak hanya membutuhkan air namun tanaman juga
membutuhkan nutrisi yaitu Unsur Hara (Unsur esensial yang dibutuhkan tanaman),
Unsur hara ini terbagi menjadi 2, yaitu :
Makro, unsur yang dibutuhkan banyak oleh tanaman, namun keberadaannya
tidak banyak didalam tanah.
Mikro, unsur yang dibutuhkan sedikit oleh tanaman.
Didalam tanah juga terdapat partikel yang paling halus atau disebut juga Koloid, salah
satu contohnya yaitu koloid humus yang terbentuk dari hancuran bahan organik
seperti daun gugur yang jatuh ke tanah yang lama kelamaan akan diurai oleh bakteri
detritus sehingga menjadi bahan organik.
Ketika ingin bercocok tanam idealnya tanah memiliki komposisi :
45% Mineral,
20% - 30% Udara,
20% - 30% Air, dan
5% Bahan Organik.
Selain untuk bercocok tanam, tanah juga memiliki fungsi yang lain seperti untuk
engineering, industri, kesehatan, dan syariat.
3. Faktor Fisiografi
Faktor Fisiografi ini berkaitan erat dan dipengaruhi oleh topografi dimana
semakin tinggi suatu tempat ketinggian pohon akan semakin rendah dan jumlah
spesies semakin berkurang. Hal ini bisa dibuktikan ketika mendaki gunung, di kaki
gunung vegetasi masih rimbun namun ketika semakin ketas vegetasi pun semakin
berkurang.
4. Faktor Biotik
Faktor Biotik ini merupakan faktor intern dari tumbuhan yaitu sifat tumbuhan
yang ingin berkembang biak membentuk suatu komunitas yang menempati suatu
ruang yang nantinya akan menjadi habitat dan membentuk suatu ekosistem setelah itu
membentuk suatu sere dan mencapai klimaks nya sehingga membentuk sebuah
bioma.
Populasi -> Komunitas -> Habitat -> Ekosistem -> Sere -> Klimaks -> Bioma
Rangkaian di atas disebut juga Suksesi yaitu rangkaian spesies yang melakukan
perkembangbiakan sampai mencapai kelimaks kehidupan.
Suksesi ini dibagi menjadi 2, yaitu :
Primer, berawal dari tempat steril. Contohnya : Peristiwa letusan Gunung Api
yang membutuhkan waktu sekitar 200 tahun untuk membentuk suatu bioma
kembali.
Sekunder, akibat peristiwa bencana. Contohnya : Peristiwa kebakaran hutan
pasti ada bagian tumbuhan yang tidak terkena kebakaran hutan sehingga
memunculkan spesies baru, biasanya butuh waktu 100 tahun untuk
membentuk suatu bioma kembali.
5. Faktor Manusia
Manusia sebagai konsumen sadar betul bahwa sangat butuh terhadap
tumbuhan sebagai produsen. Konsep hubungan manusia dan tumbuhan terbagi
menjadi 2, yaitu :
Naturalisasi
Aklimitisasi
Ketika sudah ada intervensi manusia konsepnya bukan lagi tumbuhan melainkan
tanaman.
Tumbuhan pun bisa dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama atau ilmu
yang mempelajari disebut Taksonomi. Taksonomi dalam tumbuhan dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Thalophyta, contohnya sepeti Alga, Fungi, dan Lumut.
2. Bryophyta, klasifikasi ini berjenis paku-pakuan.
3. Pteridophyta, yang terdiri dari jenis perdu atau semak belukar yang menjadi media
efektif untuk penutup lahan
4. Spermatophyta, merupakan tumbuhan yang memiliki biji.