Anda di halaman 1dari 100

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang

Tahun 2011

BAB
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG

2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi

2.1.1. Geografis

Kabupaten Sumedang merupakan salah satu dari 35 daerah otonom di


Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sumedang terletak antara 6o44’ – 70o83’ Lintang
Selatan dan antara 107o21’ – 108o21’ Bujur Timur. Kabupaten Sumedang
memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu

 Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka

 Sebelah Selatan : Kabupaten Garut

 Sebelah Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang.

Luas wilayah administrasi tercatat sebesar 152.220 Ha, dengan luas


wilayah yang terbesar adalah Kecamatan Buahdua, yaitu seluas 13.137 Ha atau
8,63 % dari luas Kabupaten Sumedang secara keseluruhan. Sedangkan luas
wilayah terendah adalah Kecamatan Cisarua, luas wilayahnya sebesar 1.892 Ha
atau 1,24 % dari luas Kabupaten Sumedang secara keseluruhan. Secara
administrasi, Kabupaten Sumedang terbagi dalam 26 kecamatan dan 272 desa
dan 7 kelurahan. Untuk melihat luas masing-masing kecamatan di Kabupaten
Sumedang dapat dilihat dalam Tabel 2.1. dan Peta 2.1. berikut :

Tabel 2.1.
Luas Daerah Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun
2009

Luas Jumla
Persen
No Kecamatan Daerah Desa atau Kelurahan h
tase
(Ha) Desa
Cikeruh, Hegarmanah, Cibeusi,
Cipacing, Sayang, Mekargalih,
1 Jatinangor 2.620 1,72 % 12
Cintamulya, Jatimukti, Cisempur,
Jatiroke, Cileles, dan Cilayung
2 Cimanggung 4.076 Cimanggung, Sindangpakuon, 2,68 % 11

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-1
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Luas Jumla
Persen
No Kecamatan Daerah Desa atau Kelurahan h
tase
(Ha) Desa
Tegalmanggung, Sindulang,
Sindanggalih, Sawahdadap,
Cikahuripan, Sukadana,
Mangunarga, Cihanjuang, dan
Pasirnanjung
Gudang, Tanjungsari, Jatisari,
Margaluyu, Kutamandiri,
3 Tanjungsari 3.562 Margajaya, Raharja, Cijambu, 2,34 % 12
Pasigaran, Gunungmanik,
Kadakajaya, dan Cinanjung
Sukasari, Genteng, Banyuresmi,
4 Sukasari 4.712 Nanggerang, Mekarsari, 3,09 % 7
Sindangsari dan Sukarapih
Cigendel, Cijeruk, Pamulihan,
Haurngombong, Cilembu,
5 Pamulihan 5.785 Cimarias, Cinanggerang, 3,80 % 11
Mekarbakti, Sukawangi, Ciptasari,
dan Citali
Nagarawangi, Cibunar,
Pangadegan, Sukahayu,
6 Rancakalong 5.228 Sukamaju, Pamekaran, 3,43 % 10
Rancakalong, Sukasirnarasa,
Cibungur dan Pasirbiru
Pasanggrahan Baru, Kotakulon,
Regolwetan, Cipameungpeuk,
Sumedang Sukagalih, Baginda, Cipancar,
7 11.737 7,71% 14
Selatan Citengah, Gunasari, Sukajaya,
Margamekar, Ciherang,
Margalaksana dan Mekar Rahayu
Kotakaler, Situ, Talun, Padasuka,
Mulyasari, Girimukti, Mekarjaya,
Sumedang
8 2.826 Margamukti, Sinarmulya, 1,86 % 13
Utara
Kebonjati, Jatihurip, Jatimulya
dan Rancamulya
Ganeas, Dayeuh Luhur,
9 Ganeas 2.136 Cikoneng, Sukaluyu, Sukawening, 1,40 % 7
Tanjunghurip dan Cikondang
Situraja Utara, Situraja,
Mekarmulya, Cikadu,
Bangbayang, Kaduwulung,
10 Situraja 5.403 3,55 % 14
Karangheuleut, Cijeler, Ambit,
Jatimekar, Cijati, Wanakerta,
Malaka dan Sukatali
Cisitu, Situmekar, Pajagan,
11 Cisitu 5.331 Cigintung, Sundamekar, 3,50 % 10
Linggajaya, Ranjeng, Cilopang,
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-2
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Luas Jumla
Persen
No Kecamatan Daerah Desa atau Kelurahan h
tase
(Ha) Desa
Cimarga dan Cinangsi
Darmaraja, Darmajaya,
Sukamenak, Leuwihideung,
Sukaratu, Cikeusi, Cipeuteuy,
12 Darmaraja 5.494 Jatibungur, Cieunteung, 3,61 % 16
Karangpakuan, Pakualam,
Cibogo, Neglasari, Cipaku,
Tarunajaya dan Ranggon
Jayamekar, Buanamekar,
13 Cibugel 4.880 Cibugel, Sukaraja, Cipasang, 3,21 % 7
Tamansari dan Jayamandiri
Cimungkal, Ganjarresik,
Cilengkrang, Cikareo Selatan,
14 Wado 7.642 Cikareo Utara, Wado, Mulyajaya, 5,02 % 11
Padajaya, Sukajadi, Cisurat dan
Sukapura
Sirnasari, Tarikolot, Pawenang,
Sarimekar, Banjarsari, Kirisik,
15 Jatinunggal 6.149 4,04 % 9
Sukamanah, Cipeundeuy dan
Cimanintin
Cijeungjing, Kadujaya, Lebaksiuh,
Cintajaya, Cipicung, Mekarasih,
16 Jatigede 11.197 7,36 % 12
Sukakersa, Ciranggem, Cisampih,
Jemah, Karedok dan Kadu
Tomo, Tolengas, Darmawangi,
Marongge, Jembarwangi, Bugel,
17 Tomo 6.626 4,35 % 9
Cipeles, Karyamukti dan
Cicarimanah
Ujungjaya, Palabuan, Palasari,
Keboncau, Sakurjaya,
18 Ujungjaya 8.056 5,29 % 9
Kudangwangi, Sukamulya,
Cipelang dan Cibuluh
Conggeang Kulon, Conggeang
Wetan, Cipamekar,
Cibeureuyeuh, Jambu, Babakan
19 Conggeang 10.531 6,92 % 12
Asem, Padaasih, Ungkal,
Karanglayung, Cacaban,
Narimbang dan Cibubuan
Paseh Kidul, Paseh Kaler, Legok
Kidul, Legok Kaler, Bongkok,
20 Paseh 3.437 2,26 % 10
Padanaan, Pasireungit, Cijambe,
Haurkuning dan Citepok
Cimalaka, Galudra, Cibeureum
Kulon, Naluk, Nyalindung,
21 Cimalaka 4.161 2,73 % 14
Trunamanggala, Cikole,
Cibeureum Wetan,
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-3
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Luas Jumla
Persen
No Kecamatan Daerah Desa atau Kelurahan h
tase
(Ha) Desa
Mandalaherang, Licin, Citimun,
Serang, Padasari dan Cimuja
Cisarua, Ciuyah, Cimara,
22 Cisarua 1.892 Bantarmara, Cipandanwangi, 1,24 % 7
Cisalak dan Kebonkalapa
Sukamantri, Cipanas,
Gunturmekar, Mulyamekar,
Banyuasih, Kertamekar,
23 Tanjungkerta 4.014 2,64 % 11
Kertaraharja, Cigentur,
Tanjungmekar, Tanjungmulya dan
Boros
Cikaramas, Wargaluyu, Jingkang,
Tanjungmeda Kamal, Kertamukti,
24 6.514 4,28 % 9
r Tanjungwangi, Sukamukti,
Sukatani dan Tanjungmedar
Buahdua, Hariang,
Karangbungur, Mekarmukti,
Citaleus, Nagrak, Cibitung,
25 Buahdua 13.137 Sekarwangi, Gendereh, 8,63 % 14
Panyindangan, Cilangkap,
Bojongloa, Cikurubuk dan
Ciawitali
Wanasari, Wanajaya,
Pamekarsari, Tanjung, Surian,
26 Surian 5.074 3,34 % 8
Suriamedal, Suriamukti dan
Ranggasari
Jumlah 152.220 279 100.00% 279
Sumber data : RPJMD

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-4
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Peta 2.1.
Peta Administrasi Kabupaten Sumedang

Kabupaten
Indramayu

Kabupaten Kec.
Suriah
Subang
Kec.
Buahdua
Kec.
Kec. Conggeang Kec.
Tanjungmedar Ujungjaya

Kec.
Tanjungkerta Kec. Kec.
Kec. Tomo
Cimalaka
Kec. Paseh
Tanjungsari
Kec.
Kec.
Kabupaten
Rancakalong Kec.
Sumedang Cisarua Kec. Majalengka
Utara Situraja
Kec.
Sukasari Kec.
Kec. Kec. Kec. Jatigede
Pamulihan Ganeas Cisitu
Kec. Kec.
Sumedang Darmaraja
Kec. Selatan
Jatinangor Kec.
Kec. Jatinunggal
Cimanggung Kec.
Cibugel
Kabupaten Kec.
Wado
Bandung

Kabupaten
Garut

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-5
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.1.2. Topografis
Wilayah Kabupaten Sumedang tersebar dalam 26 Kecamatan.
Kabupaten Sumedang merupakan daerah berbukit dan gunung dengan
ketinggian tempat antara 25 m – 1.667 m diatas permukaan laut. Sebagian besar
wilayah Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah Utara
berupa dataran rendah. Gunung Tampomas (1.667 m), berada di Utara
Perkotaan Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah
ini.
Tabel 2.2
Kelompok Ketinggian dari Permukaan Laut Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

Ketinggian dari Permukaan Laut (m)


No. Kecamatan
25 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 501 - 1000 > 1000
1 Jatinangor - - - - 2.874,00 -
2 Cimanggung - - - - 1.969,00 1.854,73
3 Tanjungsari - - - - 5.168,77 7.059,27
4 Sukasari NR NR NR NR NR NR
5 Pamulihan NR NR NR NR NR NR
6 Rancakalong - - - - 6.629,85 1.065,53
Sumedang
7 Selatan - - - 1.326,62 6.989,98 3.290,45
8 Sumedang Utara - - - 2.374,66 2.037,11 -
9 Ganeas NR NR NR NR NR NR
10 Situraja - - - 7.226,38 1.779,46 24,37
11 Cisitu - - - - - -
12 Darmaraja - - - 4.980,25 2.347,20 479,12
13 Cibugel - - - 896,34 3.008,26 1.087,29
14 Wado - - - 5.924,05 4.245,31 1.517,55
15 Jatinunggal NR NR NR NR NR NR
16 Jatigede - - - 11.666,04 - -
17 Tomo 2.256,71 2.099,34 1.325,40 1.889,28 - -
18 Ujungjaya 3.601,34 2.489,30 1.417,88 498,33 - -
19 Conggeang - 209,48 855,31 8.225,47 1.147,68 95,47
20 Paseh - - - 2.036,81 692,19 -
21 Cimalaka - - - 1.913,36 4.377,47 432,81

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-6
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Ketinggian dari Permukaan Laut (m)


No. Kecamatan
25 - 50 51 - 75 76 - 100 101 - 500 501 - 1000 > 1000
22 Cisarua NR NR NR NR NR NR
23 Tanjungkerta - - - 5.573,59 4.056,55 -
24 Tanjungmedar NR NR NR NR NR NR
25 Buahdua - 875,42 3.696,23 12.033,57 1.141,38 558,19
26 Surian - - - - - -
Jumlah 5.858,05 5.673,54 7.294,82 66.564,55 49.364,21 17.464,78
Sumber : Kab. Sumedang dalam Angka Tahun 2010
Keterangan : NR = Data tidak tersedia

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Sumedang sangat variatif , mulai


dari permukaan datar sampai bergunung, dengan ketinggian terletak antara 20
sampai 1000 di atas permukaan laut. Berdasarkan rata-rata 43,73 persen
wilayah Kabupaten Sumedang terletak pada kisaran ketinggian 501 – 1000 m
dpl. Gunung Tampomas (1.684 m) berada di utara Sumedang. Secara umum
klasifikasi kelas ketinggian wilayah Kabupaten Sumedang dapat dibagi atas :
 20 - 100 meter dpl, meliputi :
Sebagian besar wilayah Kecamatan Tomo serta Kecamatan Ujungjaya serta
sebagian kecil bagian utara Kecamatan Buahdua dan Kecamatan Surian.
 101 – 500 meter dpl, meliputi :
Sebagian besar Kecamatan Surian, Buahdua, Conggeang, Paseh,
Tanjungkerta, Situraja, Cisitu, Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal, serta
sebagian kecil wilayah Kecamatan Wado, Darmaraja, Sumedang Utara,
Sumedang Selatan dan Kecamatan Tanjungmedar.
 501 – 1000 meter dpl, meliputi :
Sebagian besar wilayah Kecamatan Cimalaka, Cisarua, Sumedang Utara,
Sumedang Selatan, Tanjungmedar, Rancakalong, Pamulihan, Tanjungsari,
Jatinunggal, Cimanggung, Paseh dan Cibugel, serta sebagian kecil wilayah
Kecamatan Tanjungkerta, Buahdua, Conggeang dan Kecamatan Wado.
 Lebih dari 1000 meter dpl, meliputi :
Sebagian besar wilayah Kecamatan Sukasari, Cimanggung dan Cibugel,
serta sebagian kecil wilayah Kecamatan Rancakalong, Pamulihan,
Sumedang Selatan, Situraja, Darmaraja, Wado, Paseh, Conggeang,
Buahdua dan Cimalaka yang merupakan puncak Gunung Tampomas.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-7
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Sedangkan untuk kemiringan lereng dinyatakan dalam derajat atau


persen. Kemiringan lereng merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi besarnya erosi. Selain memperbesar jumlah aliran permukaan,
makin curamnya lereng juga memperbesar kecepatan aliran permukaan yang
selanjutnya memperbesar energi angkut air. Jika lereng permukaan tanah
menjadi dua kali lebih curam maka banyaknya erosi persatuan luas akan
menjadi 2.0 – 2.5 kali lebih banyak.
Berdasarkan Gambar 2.4. diketahui kelas kemiringan lereng yang terjadi
di Kabupaten Sumedang terdiri dari klas 1(satu) hingga klas 6 (enam). Klas
kemiringan lereng yang dominan di Kabupaten Sumedang adalah klas 4,
sedangkan klas 1, 2 dan 3 nampak seimbang, kemudian kemiringan yang paling
sedikit adalah klas kemiringan 6 (enam). Semakin tinggi klas kemiringan lereng
maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya erosi yang akan
mempengaruhi tingkat sedimentasi.
1. 0 – 8%, merupakan daerah datar hingga berombak dengan luas area sekitar
8,24%. Kemiringan wilayah dengan tipe ini dominan di bagian timur laut
Kabupaten Sumedang yaitu pada Kecamatan Ujungjaya, Tomo dan sebagian
dari Kecamatan Conggeang, Kecamatan Surian pada bagian utaranya.
2. 8 – 15%, merupakan daerah berombak sampai bergelombang dengan area
sekitar 8,37%. Wilayah Kabupaten Sumedang yang dominan dengan
kemiringan tipe ini terletak di bagian tengah dan utara, bagian barat laut serta
bagian barat daya yaitu pada bagian selatan Kecamatan Surian dan
Kecamatan Conggeang.
3. 15 – 25%, merupakan daerah bergelombang sampai berbukit dengan
komposisi area mencakup 46,38%. Kemiringan lereng tipe ini paling dominan
di Wilayah Kabupaten Sumedang, persebarannya berada di bagian tengah
sampai ke tenggara, bagian selatan sampai barat daya dan bagian barat
yaitu pada Kecamatan Tanjungmedar, Tanjungkerta, Buahdua, Paseh,
Cimalaka, Cisarua, Cisitu, Situraja, Sumedang Utara, Jatinunggal dan
Kecamatan Jatigede.
4. 25 – 45%, merupakan daerah berbukit sampai bergunung dengan luas area
sekitar 21,58%. Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten
Sumedang bagian tengah, bagian selatan dan bagian timur yaitu Kecamatan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-8
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Cimanggung, Jatinangor, Pamulihan, Ganeas, Cibugel, Sumedang Selatan,


dan pada bagian selatan Kecamatan Wado.
5. 45-60%, merupakan daerah bergunung dengan luas area sekitar 18% yang
dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian selatan, bagian timur serta
bagian barat yaitu pada Kecamatan Sukasari, Cimanggung dan Kecamatan
Wado.
6. >60%, merupakan daerah terjal dan mempunyai area di sekitar pegunungan
yang berada di sekitar Kabupaten Sumedang seluas 1,43%. Kemiringan ini
berada pada Kecamatan Surian, Cimanggung, Cibugel dan Kecamatan
Wado.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-9
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Peta 2.2.
Kemiringan Lereng Kabupaten Sumedang

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-10
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.1.3. Geologi dan Jenis Tanah


Apabila ditinjau dari susunan batuan pembentuk, bentuk alam dan
morfologinya, maka Kabupaten Sumedang termasuk di dalam bagian
pegunungan Pulau Jawa. Morfologi daerah pegunungan pada Kabupaten
Sumedang dibedakan menjadi:
1. Daerah bukit berlereng sedang dengan batuan gamping;
2. Daerah pegunungan berlereng curam dengan batuan lava; dan
3. Dataran alluvial sebagai dataran rendah berlereng datar terletak pada
daerah endapan.
Sebagian besar jenis tanah pada Kabupaten Sumedang adalah Alluvial
Kelabu. Tekstur tanah Kabupaten Sumedang terdiri dari fraksi liat, debu dan
pasir membentuk tanah, dari ketiga tekstur tanah tersebut dikelompokkan dalam
3 kelas, yaitu halus, sedang dan kasar. Berikut luasan dan penyebaran jenis
tanah di Kabupaten Sumedang:

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-11
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.3
Luas Tanah Menurut Jenisnya Per Kecamatan Tahun 2009

Luas Tanah Menurut Jenisnya (Ha)


No. Kecamatan Podsolik Mediteran
Aluvial Regosol Andosol Grumosol Latosol
Merah
1 Jatinangor 620,92 - 465,55 233,22 2.620,00 1.552,31 -
2 Cimanggung 191,20 - 2.103,07 - - 1.529,51 -
3 Tanjungsari - - 9.909,14 - - 2.316,83 -
4 Sukasari - - - - - - -
5 Pamulihan - - - - - - -
6 Rancakalong - - 769,34 - 4.503,90 6.914,04 -
Sumedang -
7 Selatan 314,55 - 3.607,30 - - 7.684,67
Sumedang -
8 Utara 348,38 - - - - 4.131,34
9 Ganeas - - - - - - -
10 Situraja 116,47 - - 4.321,10 1.062,30 8.679,71 -
11 Cisitu - - - - - - -
12 Darmaraja 546,45 - 494,96 - - 6.059,00 438,97
13 Cibugel - - 210,32 - - 4.987,76 -
14 Wado - - 2.291,61 - - 6.985,75 2.402,55
15 Jatinunggal - - - - - - -

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-12
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Luas Tanah Menurut Jenisnya (Ha)


No. Kecamatan Podsolik Mediteran
Aluvial Regosol Andosol Grumosol Latosol
Merah
16 Jatigede 265,53 312,81 - - - 8.893,02 2.194,38
17 Tomo 1.266,28 3.994,94 - 1.363,57 - 975,94 -
18 Ujungjaya 2.792,78 - - 4.189,18 558,07 466,22 -
19 Conggeang - 326,48 - 6.079,66 - 4.125,07 -
20 Paseh 176,58 1.056,12 - 616,20 - 881,11 -
21 Cimalaka 721,14 3.719,86 - - - 2.279,63 -
22 Cisarua - - - - - - -
23 Tanjungkerta - 2.171,95 - 1.627,65 - 6.728,52 -
24 Tanjungmedar - - - - - - -
25 Buahdua 534,39 327,61 - 9.203,69 - 8.235,56 -
26 Surian - - - - - - -
Jumlah 7.894,67 11.909,77 19.851,29 23.313,17 558,07 83.425,99 5.266,99
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-13
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

 Jenis tanah latosol merupakan jenis tanah yang penyebarannya paling luas di
Kabupaten Sumedang dengan rincian ; Kecamatan Jatinangor 1.552,31 Ha,
Kecamatan Cimanggung 1529,51 Ha, Kecamatan Tanjungsari 2316,83 Ha,
Kecamatan Rancakalong 6914,04 Ha, Kecamatan Sumedang Selatan 7684,67
Ha, Kecamatan Sumedang Utara 4131,34 Ha, Kecamatan Situraja 8679,71 Ha,
Kecamatan Darmaraja 6059,00 Ha, Kecamatan Cibugel 4987,76 Ha, Kecamatan
Wado 6985,75 Ha, Kecamatan Jatigede 8893,03 Ha, Kecamatan Tomo 975,94
Ha, Kecamatan Ujungjaya 466,22 Ha, Kecamatan Conggeang 4125,07 Ha,
Kecamatan Paseh 881,11 Ha, Kecamatan Cimalaka 2279,63 Ha, Kecamatan
Tanjungkerta 6728,52 Ha, dan Kecamatan Buahdua 8235,56 Ha.
 Jenis tanah yang paling kecil penyebarannya di Kabupaten Sumedang adalah
jenis tanah mediteran dengan rincian ; Kecamatan Darmaraja 438,97 Ha,
Kecamatan Wado 2402,55 Ha dan Kecamatan Jatigede 2134,98 Ha.

2.1.4. Klimatologi

Sesuai dengan letak geografis, iklim di Kabupaten Sumedang merupakan iklim


daerah tropis. Dalam satu tahunnya ada dua (2) musim yaitu musim kemarau dan
antara bulan April – September dan musim penghujan antara bulan Oktober – Maret.
Secara umum terjadi penurunan kuantitas curah hujan dan jumlah hari hujan dibanding
dengan keadaan selama tahun sebelumnya. Dari tabel diketahui rata-rata kuantitas
curah hujan tahun 2009 adalah 1.883 Mm, mengalami penurunan dibanding tahun
2008 adalah 2.403 Mm, begitu pula dengan jumlah hari hujan, mengalami penurunan
yaitu 108 Hh pada tahun 2009 dari 132 Hh pada tahun 2008. Pada tahun 2009 jumlah
hari hujan terbesar berada di Kecamatan Tanjungkerta yaitu sebesar 138 hari hujan
(Hh) dan yang terkecil adalah Kecamatan Jatigede yaitu hanya 68 Hh. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.6 dibawah ini.

Tabel 2.4
Curah Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang
Tahun 2006-2009
2006 2007 2008 2009
No. Kecamatan
Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh
1 Jatinangor 1.305 109 1.843 130 1.799 128 1.856 122
2 Cimanggung 1.122 82 2.482 165 1.902 180 1.577 134

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-14
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2006 2007 2008 2009


No. Kecamatan
Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh
3 Tanjungsari 1.422 104 2.179 144 1.925 132 1.579 119
4 Sukasari - - - - - - - -
5 Pamulihan - - - - - - - -
6 Rancakalong 1.521 113 2.504 147 2.393 147 1.713 115
Sumedang
7 Selatan 1.904 105 2.316 230 2.897 125 1.806 98
8 Sumedang Utara 1.848 101 2.220 134 2.599 122 1.801 97
9 Ganeas - - - - - - - -
10 Situraja 2.004 106 2.876 122 2.411 128 1.627 89
11 Cisitu - - - - - - - -
12 Darmaraja 1.940 112 3.228 148 2320 146 2.132 120
13 Cibugel 375 34 2.293 90 2.017 117 1.848 99
14 Wado 2.719 124 2.751 141 2.301 143 2.255 113
15 Jatinunggal - - - - -- - - -
16 Jatigede 1.966 117 2.572 147 2.726 156 1.230 68
17 Tomo 2.198 90 2.719 120 2.374 83 1.583 75
18 Ujungjaya 2.196 94 2.574 130 2.728 146 1.826 103
19 Conggeang 3.092 114 2.547 129 1.768 102 1.816 96
20 Paseh 2.445 112 2.246 145 2.635 143 2.267 137
21 Cimalaka 2.188 103 2.204 124 2.626 123 2.327 131
22 Cisarua - - - - - - - -
23 Tanjungkerta 2.013 117 2.421 133 2.727 134 2.422 138
24 Tanjungmedar - - - - - - - -
25 Buahdua 2.541 109 3.434 127 3.114 132 2.234 93
26 Surian - - - - - - - -
Jumlah 34.799 1.846 45.409 2.406 43.262 2.387 33.899 1.947
Rata-rata 2.365 125 2.523 134 2.403 132 1.883 108
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-15
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.5
Curah Hujan Menurut Kecamatan Selama Tahun 2009

Bulan
Agus
September Oktober November Desember
No Kecamatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli tus

M
Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh m Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh

1 Jatinangor 186 16 259 19 307 18 355 16 107 5 57 8 1 8 2 54 7 236 15 287 15

2 Cimanggung 165 20 269 28 235 19 158 15 108 7 8 2 140 9 221 15 273 19

3 Tanjungsari 205 11 267 21 290 20 103 6 102 9 48 8 5 3 11 1 60 8 264 14 224 18

4 Sukasari

5 Pamulihan

6 Rancakalong 224 17 327 20 340 20 102 6 136 12 64 8 281 14 239 18


Sumedang
7 Selatan 74 6 282 16 324 11 214 15 222 10 49 3 5 1 5 1 15 1 111 5 215 14 290 15

8 Sumedang Utara 74 6 282 16 324 11 216 15 223 9 48 3 5 1 5 1 15 1 112 5 207 14 290 15

9 Ganeas

10 Situraja 231 16 17 307 12 174 8 140 7 260 14 225 15

11 Cisitu

12 Darmaraja 223 16 265 20 354 16 281 17 308 11 175 8 11 2 149 7 140 8 226 15

13 Cibugel 369 18 307 17 354 15 201 14 181 11 141 7 3 1 161 7 238 12 262 15

14 Wado 376 21 387 19 497 16 339 15 145 10 120 7 22 4 140 8 229 13

15 Jatinunggal

16 Jatigede 385 20 337 15 147 10 22 3 23 4 160 6 156 10

17 Tomo 104 7 282 11 330 11 271 9 146 11 22 3 19 2 94 5 161 6 154 10

18 Ujungjaya 115 11 307 18 280 18 267 9 142 10 36 4 238 10 27 2 94 5 163 6 157 10

19 Conggeang 199 13 406 17 325 18 141 12 200 9 190 12 355 15

20 Paseh 190 13 200 17 401 23 402 17 323 19 142 12 42 2 203 9 195 11 169 14

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-16
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

21 Cimalaka 345 19 349 19 327 14 324 17 304 15 111 7 14 1 27 4 168 10 198 11 160 14

22 Cisarua

23 Tanjungkerta 399 18 361 19 334 19 311 16 164 11 132 9 1 1 64 5 143 9 280 15 233 16

24 Tanjungmedar

25 Buahdua 206 8 226 12 298 14 201 10 433 11 155 6 12 1 156 4 191 12 356 15

26 Surian
Jumlah 4.070 256 4.370 272 4.995 245 4.769 246 3.579 182 1.817 127 264 18 44 7 232 21 2.103 122 3.740 207 4.285 262
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-17
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.1.5. Hidrologi

Aspek hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan dalam pengendalian dan


pengaturan tata air wilayah tersebut, berdasarkan hidrogeologinya, aliran-aliran
sungai besar di wilayah Kabupaten Sumedang bersama anak-anak sungainya
membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dapat digolongkan terdiri 4
DAS dengan 5 Sub DAS yaitu DAS Cimanuk meliputi Sub DAS Cimanuk,
Cipeles, Cipelang dan Cilutung, DAS Citarum meliputi Sub DAS Citarik serta
DAS Cipunagara dan DAS Cipanas. Pola aliran sungai menentukan bentuk suatu
Daerah Aliran Sungai (DAS), dan mempunyai arti penting dalam hubungannya
dengan aliran sungai, yaitu berpengaruh terhadap kecepatan terpusatnya aliran.

Tabel 2.6
Pengelompokan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009

No Nama DAS Nama Sub DAS Kecamatan


1. Cimanuk 1. Cimanuk 1. Cibugel
2. Wado
3. Darmaraja
4. Cisitu
5. Jatinunggal
6. Jatigede
7. Tomo
2. Cipeles 1. Tanjungsari
2. Pamulihan
3. Sumedang Selatan
4. Rancakalong
5. Sumedang Utara
6. Cimalaka
7. Cisarua
8. Ganeas
9. Paseh
10. Situraja
11. Cisitu
12. Tomo
3. Cipelang 1. Conggeang
2. Ujungjaya
3. Paseh
4. Cilutung 1. Wado
2. Jatinunggal
3. Jatigede
4. Tomo
2. Citarum 1. Citarik 1. Cimanggung

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-18
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

No Nama DAS Nama Sub DAS Kecamatan


2. Pamulihan
3. Tanjungsari
4. Sukasari
5. Jatinangor
6. Sumedang Selatan
3. Cipunagara 1. Cimalaka
2. Tanjungkerta
3. Tanjungmedar
4. Buahdua
5. Surian
6. Conggeang
4. Cipanas 1. Surian
2. Conggeang
3. Buahdua

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-19
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Peta 2.3.
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Sumedang

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-20
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.1.6. Bencana Alam dan Permasalahan (Kerusakan) Lingkungan

Kawasan rawan bencana di Kabupaten Sumedang adalah kawasan yang


mempunyai potensi rawan dalam artian bukan faktual yaitu kawasan rawan
bencana. Dalam data berikut, Kecamatan Tanjungkerta merupakan kecamatan
dengan potensi bencana terbesar yaitu sebanyak 9 kejadian, diantaranya 3
kejadian tanah longsor, 5 kejadian kebakaran dan 1 kejadian gempa bumi.
Sedangkan yang paling sedikit kejadian yaitu Kecamatan Ganeas, Cibugel,
Cisarua, Buahdua dan Kecamatan Surian. Untuk lebih jelasnya berikut adalah
tabel kejadian bencana alam menurut kecamatan di Kabupaten Sumedang
selama tahun 2009.

Tabel 2.7
Kejadian Bencana Alam Menurut Kecamatan di Kabupaten
Sumedang Tahun 2009

Jenis Bencana
Jumlah
No. Kecamatan Tanah
Banj Angin Kebak Gempa Kejadian
Longs
ir Ribut aran Bumi
or
1 Jatinangor - - - - 1 1
2 Cimanggung 3 1 1 - - 5
3 Tanjungsari - - - 1 - 1
4 Sukasari - - - 2 1 3
5 Pamulihan - 1 3 2 - 6
6 Rancakalong - 2 1 - 1 4
Sumedang
7 - 4 2 1 1 8
Selatan
Sumedang
8 1 - - 6 1 8
Utara
9 Ganeas - - - - - -
10 Situraja - 1 - 2 - 3
11 Cisitu - - - 2 - 2
12 Darmaraja - 1 - - - 1
13 Cibugel - - - - - -
14 Wado - - - 2 1 3
15 Jatinunggal - 1 - 1 1 3
16 Jatigede - - - 1 - 1

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-21
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

No. Kecamatan Jenis Bencana Jumlah


Kejadian
17 Tomo 1 - - - - 1
18 Ujungjaya - 1 - 1 - 2
19 Conggeang - 1 - - - 1
20 Paseh - - - 2 - 2
21 Cimalaka - - 1 1 - 2
22 Cisarua - - - - - -
23 Tanjungkerta - 3 - 5 1 9
24 Tanjungmedar - 1 - - - 1
25 Buahdua - - - - - -
26 Surian - - - - - -
Jumlah 5 17 8 32 8 67
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-22
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Peta 2.4.
Peta Rawan Bencana Kabupaten Sumedang

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-23
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.1.7. Penggunaan Lahan


Luas lahan yang tidak diusahakan relatif sangat kecil dibandingkan
dengan luas lahan yang sudah diusahakan. Hal ini menunjukan bahwa
Kabupaten Sumedang memiliki Sumber Daya Alam memadai yang siap diolah.
Luas lahan yang berupa sawah sebanyak 21,95%, luas lahan berupa hutan
negara sebanyak 29,78%, luas lahan berupa tegal sebanyak 23,04% dan hutan
rakyat sebesar 8,96%. Hal ini memperlihatkan bahwa luas wilayah Kabupaten
Sumedang untuk kehutanan dan pertanian ternyata lebih dari 50% dari luas
wilayah Kabupaten Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.11
dibawah ini.
Tabel 2.8
Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2008 (Ha)

No. Jenis Penggunaan 2005 2006 2007 2008


I Sawah
1. Satu kali panen 7.234 7.141 7.728 11.631
2. Dua kali panen 26.274 16.630 15.805 13.146
3. Tiga kali panen - 9.726 9.876 8.577
4. Sementara tidak -
diusahakan 51 72

II Darat
1. Pekarangan 11.437 11.438 11.468 11.468
2. Tegal/Kebun 34.874 33.492 33.544 35.069
3. Ladang/Huma 7.024 8.727 6.423
4. Sementara Tdk 55
Diusahakan - 55 33
5. Hutan Rakyat 13.936 13.718 13.658 13.633
6. Hutan Negara 44.473 44.473 44.473 45.342
7. Perkebunan 3.711 3.711 3.711 3.711
8. Lain-Lain 2.645 2.498 2.512 2.503
9. Kolam/Tebat/Empang 612 611 612 612
Jumlah 152.220 152.220 152.220 152.220
Sumber: RPJMD

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-24
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Penggunaan lahan sawah di Kabupaten Sumedang meliputi irigasi teknis


(26.553 Ha), setengah teknis (10.697 Ha), irigasi sederhana (8.837 Ha), dan
tadah hujan (16.616 Ha). Selengkapnya mengenai penggunaan lahan sawah
di Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada Tabel 2.12 di bawah ini.

Tabel 2.9
Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009 (Ha)

Pengairan
Tadah
Jumlah
No. Kecamatan Hujan
Tekni ½ Sederhan (Ha)
Desa (Ha)
s Teknis a PU

1 Jatinangor 223 19 35 33 61 371


2 Cimanggung 274 56 61 76 48 515
3 Tanjungsari 313 314 - 80 48 755
4 Sukasari 215 - 480 - 4 699
5 Pamulihan - - 34 497 81 612
6 Rancakalong 51 140 1.042 71 - 1.034
Sumedang 97
7 Selatan 149 - - 1.198 1.444
Sumedang 129
8 Utara - 356 445 - 930
9 Ganeas 163 271 191 - 55 680
10 Situraja - 216 1.242 - - 1.458
11 Cisitu - 331 676 - 25 1.032
12 Darmaraja - 491 1.222 - 41 1.754
13 Cibugel - 304 189 - 219 712
14 Wado - 477 584 - 180 1.241
15 Jatinunggal - 688 515 - 758 1.961
16 Jatigede - 368 245 - 1.016 1.629
17 Tomo - - - 404 911 1.315
18 Ujungjaya 1.552 - 157 100 830 2.639
19 Conggeang - 90 2.561 - 353 3.004
20 Paseh - 332 416 - 601 1.349
21 Cimalaka 208 207 452 - 73 940
22 Cisarua 96 170 - 216 26 508
23 Tanjungkerta 196 106 983 11 330 1.626
24 Tanjungmedar - - 722 - 336 1.058
25 Buahdua 45 756 1.960 - 215 2.976
26 Surian - 50 529 186 - 765
Jumlah 3.485 5.742 14.741 2.872 6.437 33.277
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka Tahun 2010

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-25
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Gambar 2.1
Presentase Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009

19.34% 10.47%

17.26%
8.63% Teknis
1/2 Teknis
Sederhana PU

44.30% Desa
Tadah Hujan

Disamping penggunaan lahan sawah, penggunaan lahan non sawah di


Kabupaten Sumedang dapat dirinci meliputi pekarangan, tegal, ladang/huma,
kolam, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan negara dan padang
penggembalaan. Selengkapnya mengenai penggunaan lahan non sawah di
Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada Tabel 2.13 di bawah ini.

Tabel 2.10
Luas Penggunaan Lahan Non Sawah Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009 (Ha)

Hutan Padan
Peka Ladan Negar Tidak g
Hutan Perke
rang Tegal g/Hum Kola a (Ha) Dius Peng
No. Kecamatan Rakyat bunan
an (Ha) a m ahak Gemb
(Ha) (Ha)
(Ha) (Ha) (Ha) an a
laan
1 Jatinangor 20 609 - 14 245 1.361 - - -
2 Cimanggung 15 1.512 - 52 114 1.868 - - -
3 Tanjungsari 86 1.240 - 7 368 1.106 - - -
4 Sukasari 30 455 - 15 154 3.143 - 216 -
5 Pamulihan 21 1.827 - 16 579 2.277 - 453 -
6 Rancakalong 27 2.063 - 24 425 1.655 - - -
7 Sumedang 22 887 74 45 829 6.498 - 1.938 -

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-26
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Hutan Padan
Peka Ladan Negar Tidak g
Hutan Perke
rang Tegal g/Hum Kola a (Ha) Dius Peng
No. Kecamatan Rakyat bunan
an (Ha) a m ahak Gemb
(Ha) (Ha)
(Ha) (Ha) (Ha) an a
laan
Selatan
Sumedang 20 465 - 74 541 784 5 7 -
8 Utara
9 Ganeas 67 893 178 13 179 126 - - -
10 Situraja 118 1.352 272 31 1.136 1.036 - - -
11 Cisitu 37 1.478 - 17 1.220 1.495 - - 52
12 Darmaraja 37 1.754 - 45 653 787 - - 464
13 Cibugel 20 2560 195 14 51 1.328 - - -
14 Wado 10 1.987 622 37 492 3.253 - - -
15 Jatinunggal 29 914 497 47 1.062 1.639 - - -
16 Jatigede 40 1.604 1.013 15 611 5.886 - - 419
17 Tomo 10 535 1.272 4 764 2.547 - - 179
18 Ujungjaya 15 887 665 10 - 3.827 - 13 -
19 Conggeang 11 2.208 226 39 - 5.043 - - -
20 Paseh 16 919 - 16 492 579 - - 66
21 Cimalaka 9 1.307 208 33 137 1.388 - - 139
22 Cisarua 8 479 29 8 264 596 - - -
23 Tanjungkerta 21 1.464 179 25 142 557 - - -
24 Tanjungmedar 22 2.893 663 14 1.207 657 - - -
25 Buahdua 25 1.987 325 44 598 5.862 - 1.320 -
26 Surian 8 971 538 4 400 2.388 - - -
Jumlah 744 35.250 6.956 663 12.663 42.502 5 3.947 1.319
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka Tahun 2010

Secara keseluruhan kecenderungan penggunaan lahan non-sawah di


Kabupaten Sumedang yang terbesar yaitu berupa hutan negara 42.502 Ha
(69,06%), tegal (57,27%), hutan rakyat 12.663 Ha (20,57%), ladang/huma 6.956
Ha (11,30%), perkebunan 3.947 Ha (6,41%), padang penggembalaan 1.319 Ha
(2,14%), pekarangan 744 Ha (1,21%), kolam 663 Ha (1,08%), dan lahan non
sawah yang tidak diusahakan sebesar 5 Ha (0,01%).

Kecamatan Buahdua memiliki luas lahan paling luas dibanding dengan


kecamatan-kecamatan lainnya di kabupaten Sumedang yang memiliki luas
wilayah 13.137 Ha dengan spesifikasi lahan sawah (2.976 Ha), pekarangan (25
Ha), tegal (1.987 Ha), ladang/huma (325 Ha), kolam (44 Ha), hutan rakyat (598
Ha), hutan negara (5.862 Ha) dan perkebunan (1.320 Ha). Sedangkan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-27
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

kecamatan yang memiliki luas wilayah paling kecil yaitu Kecamatan Cisarua yang
memiliki luas 1.892 Ha, dengan pambagian lahan sawah (508 Ha), pekarangan
(8 Ha), tegal (479 Ha), ladang/huma (29 Ha), kolam (8 Ha), hutan rakyat (264
Ha), dan hhutan negara (596 Ha).

Gambar 2.2

Presentase Penggunaan Lahan Non Sawah


di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

6.41%
2.14% 1.21% Pekarangan
0.01%
Tegal
57.27% Ladang/Huma
69.06% Kolam
Hutan Rakyat
Hutan Negara
20.57%
Tidak diusahakan
11.30%
1.08% Perkebunan
Padang penggembalaan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-28
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Gambar 2.3

Presentase Penggunaan Lahan di


Kabupaten Sumedang
Tahun 2009

2.59%
0.87% Lahan Sawah
Pekarangan
21.86%
27.92% Tegal
0.49% Ladang/huma
Kolam
8.32% 23.16%
Hutan rakyat
Hutan negara
Perkebunan
0.44% 4.57%
Padang penggembalaan

Secara keseluruhan, penggunaan lahan di Kabupaten Sumedang yaitu


lahan sawah (21,86%), pekarangan (0,49%), tegal (23,16%), ladang/huma
(4,57%), kolam (0,44%), hutan rakyat (8,32%), hutan negara (27,92%),
perkebunan (2,59%), dan padang penggembalaan (0,87%).

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-29
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Peta 2.5.
Peta Pengunaan Lahan Eksisting Kabupaten Sumedang

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-30
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.2. ADMINISTRATIF

Secara administrasi Kabupaten Sumedang dibatasi oleh Kabupaten


Indramayu di sebelah utara, Kabupaten Majalengka di sebelah timur, Kabupaten
Garut di sebelah selatan, serta Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang di
sebelah barat. Luas wilayah administrasi tercatat sebesar 152.220 Ha. Saat ini
Kabupaten Sumedang terdiri atas 26 Kecamatan, dengan 272 desa dan 7
kelurahan seperti pada Tabel 2.14 berikut.

Tabel 2.11
Banyaknya Desa/Kelurahan, Dusun, Rukun Warga (RW)
dan Rukun Tetangga (RT) di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

Jumlah
No. Kecamatan Desa/Kelur Dusun RW RT
ahan
1 Jatinangor 12 56 128 402
2 Cimanggung 11 94 135 484
3 Tanjungsari 12 41 132 457
4 Sukasari 7 33 72 244
5 Pamulihan 11 34 103 362
6 Rancakalong 10 27 76 299
Sumedang
14 52 114 454
7 Selatan
Sumedang
13 30 125 481
8 Utara
9 Ganeas 7 30 37 128
10 Situraja 14 32 82 289
11 Cisitu 10 31 65 222
12 Darmaraja 16 38 83 310
13 Cibugel 7 26 30 139
14 Wado 11 51 67 265
15 Jatinunggal 9 56 59 160
16 Jatigede 12 37 58 202
17 T omo 9 30 52 171
18 Ujungjaya 9 20 56 217
19 Conggeang 12 32 66 254
20 Paseh 10 26 70 234
21 Cimalaka 14 38 99 296

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-31
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Jumlah
No. Kecamatan Desa/Kelur Dusun RW RT
ahan
22 Cisarua 7 21 37 118
23 Tanjungkerta 11 67 78 245
24 Tanjungmedar 9 25 59 226
25 Buahdua 14 58 89 314
25 Surian 8 21 36 91
Jumlah 279 1.006 2.008 7.064
Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penyebaran jumlah desa


paling besar terdapat di Kecamatan Darmaraja yaitu sebanyak 16 desa,
sedangkan jumlah terkecil tersebar di empat kecamatan yang masing-masing
berjumlah 7 desa yaitu Kecamatan Sukasari, Ganeas, Cibugel dan Kecamatan
Cisarua. Untuk jumlah dusun terbanyak terdapat di Kecamatan Cimanggung
yaitu sebanyak 96 dusun, sedangkan jumlah terkecil berada di Kecamatan
Ujungjaya yaitu sebanyak 20 dusun. Begitu pula untuk jumlah RT dan RW
terbanyak masih berada di Kecamatan Cimanggung yaitu sebanyak 484 RT dan
135 RW, sedangkan untuk jumlah terkecil terdapat di Kecamatan Surian yang
hanya memiliki 91 RT dan 36 RW.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-32
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.3. KEPENDUDUKAN

2.3.1. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Pembangunan yang dilaksanakan pada dasarnya ditujukan untuk


meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan kesejahteraan masyarakat atau
dengan perkataan lain bahwa objek pembangunan adalah manusia itu sendiri.
Jumlah penduduk Kabupaten Sumedang pada tahun 2010 tercatat sebanyak
1.165.804 jiwa, dengan rincian 591.921 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
573.883 jiwa berjenis kelamin perempuan. Kabupaten Sumedang mengalami
peningkatan laju pertumbuhan penduduk dari tahun sebelumnya (2009), yaitu
sebesar 13.885 jiwa atau sekitar 1,19 %. Kecamatan Cimanggung merupakan
kecamatan dengan konsentrasi penduduk terbesar dibandingkan dengan
kecamatan lainnya di Kabupaten Sumedang yaitu 98.904 jiwa. Cukup banyak
kecamatan yang mengalami tren penurunan jumlah penduduk, diantaranya
Kecamatan Jatinangor, Tanjungsari, Sumedang Selatan, Cisarua, Darmaraja,
Jatinunggal, Ujungjaya, Conggeang, Buahdua dan Kecamatan Surian.
Kecamatan Jatinunggal mengalami penurunan pertumbuhan penduduk terbesar
sebesar -6,85 %, sedangkan Kecamatan Cimanggung mengalami kenaikan
pertumbuhan penduduk terbesar sebesar 15,6 %.

Jumlah dan kepadatan penduduk secara rinci perkecamatan periode 5


tahunan (2006-2010) dan pertumbuhan penduduk Kabupaten Sumedang periode
2006-2010 dapat dilihat pada Tabel 2.12 dan tabel 2.13 berikut.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-33
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.12
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sumedang
Tahun 2006 - Tahun 2010
Luas Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
No Kecamatan Wilayah Pddk Kepdtn Pddk Kepdtn Pddk Kepdtn Pddk Kepdtn Pddk Kepdtn
(Ha) (Jiwa) (Jiwa/Ha) (Jiwa) (Jiwa/Ha) (Jiwa) (Jiwa/Ha) (Jiwa) (Jiwa/Ha) (Jiwa) (Jiwa/Ha)

1. Jatinangor 2.620 92.741 35 94.237 36 86.370 33 86.460 33 82.362 31


2. Cimanggung 4.076 71.201 17 72.118 18 78.441 19 83.478 20 98.904 24
3. Pamulihan 5.785 50.145 9 51.601 9 55.936 10 57.275 10 60.682 10
4. Tanjungsari 3.562 66.677 19 68.676 19 75.379 21 76.785 22 76.229 21
5. Sukasari 4.712 30.048 6 30.168 6 33.126 7 35.021 7 36.226 8
6. Rancakalong 5.228 37.543 7 38.886 7 41.130 8 41.668 8 41.962 8
Sumedang
7. Utara 2.826 81.497 29 85.105 30 86.204 30 86.732 31 89.821 32
Sumedang
8. Selatan 11.737 73.078 6 75.507 6 78.526 7 81.042 7 77.253 7
9. Ganeas 2.136 23.540 11 23.732 11 24.525 11 24.809 12 25.914 12
10. Cisarua 1.892 20.162 11 20.373 11 21.346 11 22.243 12 21.426 11
11. Cimalaka 4.161 55.619 13 56.317 13 58.336 14 59.596 14 60.536 15
12. Paseh 3.437 36.748 11 36.974 11 36.219 10 37.361 11 38.322 11
13. Tanjungkerta 4.014 33.343 8 33.781 8 35.367 9 35.886 9 36.564 9
14. Tanjungmedar 6.514 24.566 4 25.495 4 27.149 4 27.519 4 26.574 4
15. Situraja 5.403 36.191 7 36.946 7 38.037 7 39.342 7 40.025 7
16. Cisitu 5.331 27.140 5 27.579 5 28.489 5 29.167 5 29.171 5
17. Darmaraja 5.494 38.730 7 39.648 7 43.134 8 42.643 8 42.093 8
18. Cibugel 4.880 20.700 4 21.399 4 23.602 5 24.121 5 24.152 5
19. Wado 7.642 44.373 6 44.843 6 49.303 6 50.974 7 51.647 7

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-34
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

20. Jatinunggal 6.149 42.176 7 42.245 7 46.216 7 45.941 7 42.996 7


21. Jatigede 11.197 24.919 2 25.143 2 26.154 2 26.739 2 26.750 2
22. Tomo 6.626 23.612 4 24.304 4 24.607 4 25.233 4 25.952 4
23. Ujungjaya 8.056 30.534 4 30.755 4 32.120 4 33.043 4 32.706 4
24. Conggeang 10.531 30.509 3 36.974 3 30.210 3 31.222 3 30.893 3
25. Buahdua 13.137 32.607 2 32.994 2 35.162 3 35.579 3 34.767 3
26. Surian 5.074 11.430 2 11.696 2 12.167 2 12.040 2 11.877 2

Kabupaten Sumedang 152.220 1.060.099 7 1.081.299 7 1.127.255 7 1.151.919 8 1.165.804 8


Sumber : Dinas Kependudukan Kabupaten Sumedang Tahun 2011

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-35
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Distribusi dan kepadatan penduduk di Kabupaten Sumedang sama


seperti tahun-tahun sebelumnya masih terkonsentrasi di beberapa kecamatan
tertentu seperti : Kecamatan Jatinangor, Cimanggung, Tanjungsari dan
Kecamatan Sumedang Utara. Kepadatan penduduk Kabupaten Sumedang tahun
2010 secara total sebesar 8 jiwa/Ha atau sekitar 766 jiwa/Km². Kepadatan
penduduk tertinggi terdapat pada Kecamatan Cimanggung dengan luasan
kecamatan 4.076 Ha atau 40,76 Km² dan jumlah penduduk 98.904 jiwa maka
didapat kepadatan penduduk sebesar 24 jiwa/Ha atau sekitar 2.426 jiwa/Km².
Sedangkan kepadatan terendah terdapat pada Kecamatan Jatigede dan
Kecamatan Surian yang masing-masing hanya 2 jiwa/Ha atau sekitar 239
jiwa/Km² dan 234 jiwa/Km².
Tabel 2.13
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Sumedang Periode 2006-2010

Tahun (Jiwa)
No Kecamatan 2006- 2007- 2008- 2009- Rata-rata
2007 2008 2009 2010
1 Jatinangor 1,59 % -9,1 % 0,1 % -4,97 % -3,09 %
2 Cimanggung 1,27 % 8,06 % 6,04 % 15,60 % 7,74 %
3 Pamulihan 2,30 % 7,75 % 2,43 % 5,61 % 4,52 %
4 Tanjungsari 2,91 % 8,89 % 1,83 % -0,72 % 3,23 %
5 Sukasari 0,40 % 8,93 % 5,41 % 3,33 % 4,52 %
6 Rancakalong 3,45 % 5,46 % 1,29 % 0,70 % 2,72 %
Sumedang
7 Utara 4,24 % 1,27 % 0,61 % 3,44 % 2,39 %
Sumedang
8 Selatan 3,22 % 3,85 % 3,10 % -4,90 % 1,32 %
9 Ganeas 0,81 % 3,23 % 1,15 % 4,26 % 2,36 %
10 Cisarua 1,04 % 4,56 % 4,03 % -3,81 % 1,45 %
11 Cimalaka 1,24 % 3,46 % 2,11 % 1,55 % 2,09 %
12 Paseh 0,61% -2,08 % 3,06 % 2,51 % 1,02 %
13 Tanjungkerta 1,30 % 4,48 % 1,45 % 1,85 % 2,27 %
14 Tanjungmedar 3,64 % 6,09 % 1,34 % -3,56 % 1,88 %
15 Situraja 2,04 % 2,87 % 3,32 % 1,71 % 2,48 %
16 Cisitu 1,59 % 3,19 % 2,32 % 0,01 % 1,78 %
-1,15
17 Darmaraja 2,31 % 8,08 % % 1,31 % 2,64 %
18 Cibugel 3,27 % 9,34 % 2,15 % 0,13 % 3,72 %
19 Wado 1,05 % 9,04 % 3,28 % 1,30 % 3,67 %
-0,60
20 Jatinunggal 0,16 % 8,59 % % -6,85 % 0,32 %

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-36
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tahun (Jiwa)
No Kecamatan 2006- 2007- 2008- 2009- Rata-rata
2007 2008 2009 2010
21 Jatigede 0,89 % 3,87 % 2,19 % 0,04 % 1,75 %
22 Tomo 2,85 % 1,23 % 2,48 % 2,77 % 2,33 %
23 Ujungjaya 0,72 % 4,25 % 2,79 % -1,03 % 1,68 %
24 Conggeang 0,87 % -1,88 % 3,24 % -1,06 % 0,29 %
25 Buahdua 1,17 % 6,16 % 1,17 % -2,34 % 1,54 %
-1,05
26 Surian 2,27 % 3,87 % % -1,37 % 0,93 %
Rata-Rata 2,21 %
Hasil Perhitungan Tim Penyusun

2.3.2. Rumah Tangga Miskin

Tabel 2.14
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan
di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

Rumah Tangga Persentase


No. Kecamatan Rumah Tangga
Miskin (%)

Jatinangor 35.992 4.986 1,37


1
Cimanggung 26.720 5.922 1,63
2
Tanjungsari 25.345 5.648 1,55
3
Sukasari 10.351 3.293 0,91
4
Pamulihan 18.097 4.767 1,31
5
Rancakalong 12.425 3.342 0,92
6
Sumedang Selatan 24.611 5.355 1,47
7
Sumedang Utara 29.326 6.223 1,71
8
Ganeas 7.797 1.772 0,49
9
Situraja 11.931 3.077 0,85
10
Cisitu 8.702 2.574 0,71
11
Darmaraja 12.305 3.010 0,83
12
Cibugel 6.874 1.672 0,46
13
Wado 14.228 2.963 0,81
14
Jatinunggal 13.634 4.271 1,17
15
Jatigede 7.898 2.047 0,56
16

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-37
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Rumah Tangga Persentase


No. Kecamatan Rumah Tangga
Miskin (%)

Tomo 7.854 1.544 0,42


17
Ujungjaya 9.684 3.500 0,96
18
Conggeang 9.597 2.040 0,56
19
Paseh 11.951 1.893 0,52
20
Cimalaka 18.794 3.692 1,01
21
Cisarua 6.342 1.312 0,37
22
Tanjungkerta 11.071 2.512 0,69
23
Tanjungmedar 8.006 2.461 0,68
24
Buahdua 10.638 2.032 0,56
25
Surian 3.600 1.124 0,31
26
Jumlah 363.774 83.032 22,83
Sumber :
Dilihat dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah rumah tangga
miskin di Kabupaten Sumedang secara keseluruhan yaitu berjumlah 83.032
rumah tangga miskin, atau sekitar 22,83 % dari jumlah rumah tangga yang ada di
Kabupaten Sumedang, yaitu 363.774. Jumlah rumah tangga miskin terbanyak
terdapat di Kecamatan Sumedang Utara yaitu sebanyak 6.223 rumah tangga
atau sekitar 1,71 %. Sedangkan jumlah paling kecil terdapat di Kecamatan
Surian yaitu sebanyak 1.124 rumah tangga atau sekitar 0,31 %.

2.4. PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan.


Melakukan investasi pendidikan akan memberikan hasil yang sangat besar
karena pembangunan tidak hanya mengandalkan sumber daya alam saja tetapi
harus didukung oleh sumber daya manusia yang handal.
Pada tahun 2009 di Kabupaten Sumedang terdapat 207 sekolah TK
dengan 603 guru dan 6.314 murid, sarana pendidikan SD sebanyak 606 buah
dengan jumlah guru 7.131 orang dan jumlah murid 110.864 orang, sarana
pendidikan SLTP sebanyak 71 buah SLTP Negeri dan 23 SLTP Swasta dengan
2.674 orang guru dan 44.526 orang murid, sarana pendidikan SMA terdiri dari 15
SMA Negeri dan 11 SMA Swasta dengan jumlah guru 1.022 orang dan jumlah
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-38
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

murid 13.754, serta 6 SMK Negeri dan 34 SMK Swasta dengan 1.186 orang guru
dan murid sebanyak 13.914 orang. Sedangkan untuk sarana pendidikan agama
terdapat 136 RA, 50 MI Negeri dan Swasta, 51 MTs Negeri dan Swasta serta 12
MA Negeri dan Swasta. Dibanding tahun sebelumnya ada penambahan
beberapa buah sekolah pada setiap jenjang pendidikan kecuali sekolah dasar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 2.4
Grafik Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid TK, SD, SMPN/S, SMAN/S dan
SMKN/S Tahun 2009

120000 110,864

100000

80000
Sekolah
60000 Guru
44,526
Murid
40000

20000 13,754 13,914


6,314 7,131
2,674
207603 606 94 261,022 401,186
0
TK SD SMPN/S SMAN/S SMKN/S

2.4.1. Sarana Pendidikan Umum

 Jumlah Sarana pendidikan Taman Kanak-kanak di Kabupaten Sumedang


pada tahun 2009 adalah sebanyak 207 unit, dengan penyebaran terbesar
ada di Kecamatan Tanjungsari yaitu sebanyak 20 unit dan jumlah terkecil di
Kecamatan Ganeas, Cibugel dan Kecamatan Tanjungmedar yang masing-
masing hanya memiliki 2 unit Taman Kanak-kanak.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-39
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

 Sarana pendidikan SD berjumlah 606 unit dengan penyebaran terbesar pada


Kecamatan Sumedang Selatan sebanyak 44 unit dan jumlah terkecil dimiliki
oleh Kecamatan Cisarua sebanayak 10 unit.
 Sarana pendidikan SLTP yang ada di Kabupaten Sumedang menurut data
tahun 2009 berjumlah 71 unit Negeri dan 23 unit swasta. Penyebaran
terbesar SLTP Negeri juga terdapat di Kecamatan Sumedang Selatan
sebanyak 6 unit, dan SLTP Swasta terbanyak berada di Kecamatan
Cimanggung sebanyak 6 unit. Sedangkan yang memiliki jumlah SLTP
terkecil ada di Kecamatan Sukasari, Cisarua, Tanjungmedar dan Kecamatan
Surian yang masing-masing memiliki 1 unit SLTP Negeri dan tidak memiliki
SLTP Swasta.
 Banyaknya Sarana pendidikan SLTA baik negeri maupun swasta di
Kabupaten Sumedang berdasarkan data tahun 2009 berjumlah 26 unit (15
SLTA Negeri dan 11 SLTA Swasta). Dari 17 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Sumedang, jumlah terbesar sarana pendidikan SLTA berada di
Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Cimalaka yang masing-masing
memiliki 2 unit SLTA Negeri. Untuk penyebaran SLTA terbanyak terdapat di
Kecamatan Jatinangor yaitu sebanyak 4 unit.
 Terdapat 40 SMK baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Sumedang
yang terbagi atas 6 SMK Negeri dan 34 SMK Swasta. Jumlah penyebaran
terbesar berada di Kecamatan Sumedang Utara dengan rincian 2 SMK
Negeri dan 16 SMK Swasta. Hampir setengah dari jumlah keseluruhan
kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang tidak memiliki SMK Negeri
maupun Swasta, diantaranya kecamatan Rancakalong, Ganeas, Cibugel,
Wado, Jatinunggal, Jatigede, Tomo, Paseh, Cisarua, Tanjungmedar dan
Kecamatan Surian.

2.4.2. Sarana Pendidikan Agama

 Jumlah sarana pendidikan agama untuk RA (Raudhatul Atfal) menurut data


tahun 2009 berjumlah 136 unit, dengan jumlah terbesar berada di
Kecamatan Jatinangor sebanyak 11 unit sedangkan jumlah terkecil di
Kecamatan Jatigede yang tidak memiliki sarana pendidikan agama RA.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-40
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

 Sarana pendidikan agama untuk MI (Madrasah Ibtida’iyyah) baik negeri


maupun swasta berjumlah 50 unit, dengan jumlah terbesar berada di
Kecamatan Tanjungkerta yaitu sebanyak 6 unit.
 Banyaknya Sarana pendidikan agama MTs (Madrasah Tsanawiyyah) di
Kabupaten Sumedang berjumlah 51 unit baik negeri maupun swasta.
Penyebaran terbesar berada di Kecamatan Pamulihan yaitu sebanyak 4 unit,
sedangkan untuk Kecamatan Ganeas, Cisitu dan Kecamatan Jatigede tidak
memiliki MTs Negeri maupun Swasta.
 Sarana Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang
menurut data tahun 2009 berjumlah 12 unit.

Persebaran sarana pendidikan yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat


pada Tabel 2.19 dibawah ini.

Tabel 2.15
Sarana Pendidikan di Kabupaten Sumedang Dirinci Tiap Kecamatan Tahun
2009

Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan Umum
Agama
No. Kecamatan SLTP SLTA SMK MTs MAN
MIN/
TK SD Nege Swa Nege Swa Nege Swa RA N/MT /MA
MIS
ri sta ri sta ri sta sS S
1 Jatinangor 15 29 3 5 1 4 - 2 11 5 2 -
2 Cimanggung 12 29 3 6 1 3 - 4 4 1 2 -
3 Tanjungsari 20 26 3 5 1 3 - 3 10 5 5 2
4 Sukasari 5 11 1 - - - 1 - 1 1 1 1
5 Pamulihan 13 22 5 - - - - 1 4 3 4 -
6 Rancakalong 5 29 3 - 1 - - - 6 - 2 -
Sumedang
7 15 44 6 2 1 - - 3 9 1 2 -
Selatan
Sumedang
8 19 36 4 - 2 - 2 16 8 4 3 2
Utara
9 Ganeas 2 13 2 - - - - - 6 1 - -
10 Situraja 11 25 4 - 1 1 1 - 4 - 1 -
11 Cisitu 5 22 3 - - - - 1 1 1 - -
12 Darmaraja 5 33 2 - 1 - - 1 7 2 3 1
13 Cibugel 2 17 3 - - - - - 1 - 1 -
14 Wado 3 29 5 1 - - - - 5 4 2 -
15 Jatinunggal 4 28 3 1 1 - - - 10 4 2 1
16 Jatigede 4 23 3 - - - - - - - - -

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-41
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan Umum
Agama
No. Kecamatan SLTP SLTA SMK MTs MAN
MIN/
TK SD Nege Swa Nege Swa Nege Swa RA N/MT /MA
MIS
ri sta ri sta ri sta sS S
17 Tomo 3 17 2 - 1 - - - 5 1 2 -
18 Ujungjaya 5 20 2 - - - - 1 5 1 1 -
19 Conggeang 4 19 2 - 1 - - 1 7 1 3 1
20 Paseh 13 18 2 - - - - - 7 2 3 -
21 Cimalaka 15 29 3 - 2 - 1 - 9 4 2 2
22 Cisarua 9 10 1 - - - - - 1 - 2 -
23 Tanjungkerta 8 22 2 2 1 - - 1 7 6 3 2
Tanjungmed
24 2 18 1 - - - - - 3 3 2 -
ar
25 Buahdua 5 26 2 1 - - 1 - 4 - 2 -
26 Surian 3 11 1 - - - - - 1 - 1 -
Jumlah 207 606 71 23 15 11 6 34 136 50 51 12
Sumber : Kabupaten Sumedang Dalam Angka Tahun 2010

2.5. KESEHATAN

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang pada tahun


2009 terdapat 6 Puskesmas DTP dari 32 Puskesmas yang ada, 68 Puskesmas
Pembantu dan 77 Balai Pengobatan yang tersebar di semua kecamatan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.20 dibawah ini.

Tabel 2.16
Sarana Kesehatan di Kabupaten Sumedang Dirinci Tiap Kecamatan
Tahun 2009

Puskesmas Balai
Rumah Puskesmas
No. Kecamatan Pengob
Sakit Pusk. Pusk. Tanpa Pembantu
atan
DTT Perawatan
1 Jatinangor - 1 1 3
2 Cimanggung - - 1 2
3 Tanjungsari - 1 2 1
4 Sukasari - - 2 2
5 Pamulihan - - 2 1
6 Rancakalong - - 1 2
Sumedang 2
7 - 1 2
Selatan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-42
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Puskesmas Balai
Rumah Puskesmas
No. Kecamatan Pengob
Sakit Pusk. Pusk. Tanpa Pembantu
atan
DTT Perawatan
Sumedang -
8 - 2 3
Utara
9 Ganeas - - 1 2
10 Situraja - - 1 4
11 Cisitu - - 1 3
12 Darmaraja - 1 1 2
13 Cibugel - - 1 3
14 Wado - - 1 3
15 Jatinunggal - - 1 4
16 Jatigede - - 1 4
17 Tomo - 1 1 3
18 Ujungjaya - - 1 2
19 Conggeang - 1 1 2
20 Paseh - - 1 3
21 Cimalaka - - 1 3
22 Cisarua - - 1 3
23 Tanjungkerta - 1 2 1
24 Tanjungmedar - - 1 3
25 Buahdua - - 2 5
26 Surian - - 1 2
Jumlah 2 6 32 68 77
Sumber : Dinas Kesehatan, 2004-2008
Keterangan : *) = Angka Sementara

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-43
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Peta 2.6
Peta Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten Sumedang Tahun 2010

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-44
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tenaga kesehatan di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2009 terbagi


atas tenaga medis 65 orang (46 dokter umum dan 19 dokter gigi), paramedis
sebanyak 554 orang (53 bidan, 222 perawat dan 279 bidan desa), serta tenaga
non medis sebanyak 88 orang. Jumlah tenaga medis terbanyak berada di
Kecamatan Tanjungsari sebanyak 4 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi,
dan untuk jumlah terkecil terdapat di Kecamatan Situraja yang tidak memiliki
dokter umum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.21 dibawah ini.

Tabel 2.17
Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

Medis Paramedis
Non
No. Kecamatan
Dokter Dokter Bidan Medis
Bidan Perawat
Umum Gigi Desa

1 Jatinangor 3 1 4 9 12
2 Cimanggung 1 1 2 4 11
3 Tanjungsari 4 2 4 12 12
4 Sukasari 1 1 2 8 7
5 Pamulihan 2 1 4 9 11
6 Rancakalong 1 - 1 8 10
7 Sumedang Selatan 3 2 2 16 14
8 Sumedang Utara 3 2 3 13 13
9 Ganeas 1 - 1 8 7
10 Situraja - 1 1 8 15
11 Cisitu 1 - 1 10 10
12 Darmaraja 2 - 2 11 16
13 Cibugel 1 - 2 3 7
14 Wado 1 1 2 7 11
15 Jatinunggal 1 - 2 7 9
16 Jatigede 1 - 1 8 12
17 Tomo 3 - 2 8 9
18 Ujungjaya 2 1 1 6 9
19 Conggeang 2 2 1 11 12
20 Paseh 1 - 2 7 10

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-45
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Medis Paramedis
Non
No. Kecamatan
Dokter Dokter Bidan Medis
Bidan Perawat
Umum Gigi Desa

21 Cimalaka 2 1 2 3 14
22 Cisarua 1 - 2 6 7
23 Tanjungkerta 3 1 5 4 11
24 Tanjungmedar 2 - 1 14 8
25 Buahdua 2 2 2 14 16
26 Surian 2 - 1 8 8
Jumlah 46 19 53 222 279 88
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010

Sedangkan untuk partisipasi masyarakat terdiri dari dukun beranak


sebanyak 693 orang, posyandu 1.522 buah, polindes 279 buah, POD 40 buah
dan kader kesehatan 7.078 orang. Penyebaran terbesar untuk posyandu,
polindes dan POD terdapat di Kecamatan Jatinangor, Situraja serta Sumedang
Utara dan Buahdua. Masing-masing sebanyak 115 buah, 15 buah dan 9 buah.
Sedangkan jumlah penyebaran terkecil posyandu sebanyak 22 buah dan
polindes 7 buah berada di Kecamatan Cibugel dan Kecamatan Sukasari. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.18
Jumlah Partisipasi Masyarakat di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

Partisipasi Masyarakat
No. Kecamatan
Dukun Kader
Posyandu Polindes POD
Beranak kesehatan

1 Jatinangor 115 12 2
2 Cimanggung 95 11 1
3 Tanjungsari 54 12 4
4 Sukasari 106 7 -
5 Pamulihan 97 11 4
6 Rancakalong 67 10 -

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-46
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Partisipasi Masyarakat
No. Kecamatan
Dukun Kader
Posyandu Polindes POD
Beranak kesehatan

Sumedang
7 109 14 -
Selatan
Sumedang
8 89 13 9
Utara
9 Ganeas 31 7 3
10 Situraja 47 15 -
11 Cisitu 36 10 -
12 Darmaraja 58 10 -
13 Cibugel 22 7 -
14 Wado 48 11 -
15 Jatinunggal 50 9 -
16 Jatigede 41 12 -
17 Tomo 32 9 4
18 Ujungjaya 33 9 -
19 Conggeang 56 12 -
20 Paseh 53 10 -
21 Cimalaka 86 14 -
22 Cisarua 33 7 -
23 Tanjungkerta 59 11 4
24 Tanjungmedar 33 8 -
25 Buahdua 47 14 9
26 Surian 25 8 -
Jumlah 693 1.522 279 40 7.078
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010

Jumlah kelahiran bayi (persalinan) pada tahun 2008 adalah sebanyak


13.494 jiwa, yang terdiri atas bayi lahir hidup sebanyak 13.240 jiwa dan bayi lahir
mati sebanyak 254 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.24
dibawah ini.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-47
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.19
Jumlah Kelahiran Hidup dan Kematian Bayi
di Kabupaten Sumedang Tahun 2004-2008 (Jiwa)

No. Uraian 2004 2005 2006 2007 2008


1 Bayi Lahir Hidup 18.229 17.425 18.235 18.592 13.240
2 Jumlah Kematian Bayi 225 186 220 134 254
Jumlah 18.454 17.611 18.455 18.726 13.494
Sumber : Dinas Kesehatan Sumedang, 2004-2008

2.6. SOSIAL MASYARAKAT

2.6.1. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan yang tersedia di Kabupaten Sumedang meliputi


masjid, langgar, mushola, gereja, pura dan vihara. Sarana yang tersebar merata
hanya sarana masjid, langgar dan mushola, sedangkan sarana peribadatan yang
lain hanya terdapat pada kecamatan tertentu dan jumlahnya juga tidak besar
seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.20
Sarana Peribadatan di Kabupaten Sumedang
Dirinci Per Kecamatan Tahun 2008

Jenis Sarana Peribadatan


No Kecamatan Jml
Masjid Langgar Mushola Gereja Pura Vihara
1 Jatinangor 112 66 146 3 - 2 329
2 Cimanggung 96 315 19 - 1 - 431
3 Tanjungsari 142 14 15 - - - 171
4 Sukasari 244 40 157 - - - 441
5 Pamulihan 148 184 84 - 1 - 417
6 Rancakalong 78 123 50 - - - 251
Sumedang
177 9 94 1 - - 281
7 Selatan
Sumedang
280 114 97 4 - - 495
8 Utara
9 Ganeas 40 2 14 - - - 56
10 Situraja 51 117 38 - - - 206

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-48
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Jenis Sarana Peribadatan


No Kecamatan Jml
Masjid Langgar Mushola Gereja Pura Vihara
11 Cisitu 47 46 20 - - - 113
12 Darmaraja 145 20 31 - - - 196
13 Cibugel 131 10 15 - - - 156
14 Wado 75 133 80 - - - 288
15 Jatinunggal 105 95 75 - - - 275
16 Jatigede 48 10 36 - - - 94
17 Tomo 32 4 50 - - - 86
18 Ujungjaya 31 28 15 - - - 74
19 Conggeang 71 13 11 - - - 95
20 Paseh 69 59 39 - - - 167
21 Cimalaka 182 82 15 - - - 279
22 Cisarua 67 31 18 - - - 116
23 Tanjungkerta 77 103 49 - - - 229
Tanjungmeda - - - 259
28
24 r 177 54
25 Buahdua 67 67 39 - - - 173
26 Surian 28 2 14 - - - 44
Jumlah 2.720 1.741 1.249 8 2 2 5.722
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010

Pada tahun 2009 jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Sumedang


tercatat sebanyak 5.710 buah sarana ibadah agama Islam yang terdiri dari 2.720
mesjid, 1.741 langgar dan 1.249 mushola. Sedangkan untuk sarana ibadah
agama lainnya terdiri dari 8 buah gereja, pura dan vihara yang masing-masing 2
buah. Sarana peribadatan mesjid, langgar dan mushola tersebar hampir merata
di seluruh kecamatan, kecuali untuk gereja hanya ada di kecamatan Jatinangor,
Sumedang Selatan dan Sumedang Utara serta pura di Kecamatan Cimanggung
dan Kecamatan Pamulihan dan vihara di Kecamatan Jatinangor.

Tabel 2.21
Sarana Peribadatan di Kabupaten Sumedang
Tahun 2004-2008

Pura/
No. Tahun Mesjid Langgar Mushola Gereja
Vihara
1 2004 1.298 1.415 2.152 3 1

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-49
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Pura/
No. Tahun Mesjid Langgar Mushola Gereja
Vihara
2 2005 1.186 1.523 2.152 3 1
3 2006 2.044 1.546 1.403 3 2
4 2007 2.267 1.712 1.535 3 2
5 2008 2.427 1.856 1.823 3 2
Sumber : BPS Kab. Sumedang

2.6.2 Sarana Perumahan

Sarana permukiman/perumahan merupakan kelengkapan rumah yang


tersedia pada suatu daerah. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dapat
diketahui bahwa kondisi fasilitas permukiman yang ada di Kabupaten Sumedang
merupakan bangunan yang pola pengkavlingannya tidak memiliki keteraturan
yang terdiri dari bangunan permanen, semi permanen dan sebagian bangunan
masih bersifat nonpermanen. Kondisi bangunan jika dilihat dari segi kualitas
bangunan yang dinilai berdasarkan tingkatan permanen, semi permanen, dan
temporer dimana :
 Rumah Permanen adalah bangunan rumah yang dengan ciri dinding
tembok, atap genting, lantai tegel.
 Rumah Temporer adalah bangunan dengan ciri dinding gedek/bilik, lantai
tanah/panggung, atap rumbia.
 Rumah Semi Permanen adalah antara rumah permanen dan rumah
temporer.

Gambaran mengenai kondisi fasilitas permukiman yang terdapat di beberapa


kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang.

Tabel 2.22
Luas Kawasan Perumahan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

No Kecamatan/Desa Luas (Ha)


1. Jatinangor 107,90
a. Desa Cisempur 84,90
b. Desa Cinanjung 2,00
c. Desa Hegarmanah 21,00
2. Cimanggung 205,00
a. Desa Mangunarga 125,00
b. Desa Sindang Pakuwon 15,00
c. Desa Sukadana 65,00
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-50
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

No Kecamatan/Desa Luas (Ha)


3. Tanjungsari 7,00
a. Desa Cinanjug 2,00
b. Desa Kutamandiri 5,00
4. Sumedang Utara 35,70
a. Desa Kebonjati 20,00
b. Desa Pangaduan Heubeul 2,60
c. Desa Jatihurip 2,50
d. Desa Mekarjaya 10,60
5. Sumedang Selatan 22,25
a. Desa Sukajaya 22,25
Sumber : RTRW Kabupaten Sumedang 2009

2.7. PEREKONOMIAN
2.7.1. Jumlah dan Jenis Industri Rumah Tangga

Jenis industri rumah tangga di Kabupaten Sumedang merupakan unit


usaha yang terbanyak dibanding kelompok industri yang lain, yaitu sebanyak
17.977 unit dengan produk yang beraneka ragam. Di antara produk tersebut,
terdapat produk-produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Sumedang, terdiri dari
tahu sebagai komoditi utama berjumlah 232 unit, opak ketan 178 unit, senapan
angin 147 unit, meubel 139 unit, wayang golek 46 unit, kerajinan kayu 40 unit,
dan ubi Cilembu 30 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.23
Potensi Produk Unggulan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

Jumlah Tenaga
No Bidang Usaha Unit Usaha Kapasitas
Kerja
1 Tahu 232 1.358.967.000 812
2 Opak Ketan 178 557.675.000 958
3 Ubi Cilembu 30 60.000.000 55
4 Meubel 139 2.785.253.000 1.165
5 Kerajinan Kayu 40 9.520.000 240
6 Wayang Golek 46 17.815.000 180
7 Senapan Angin 147 1.308.669.880 215
Jumlah 786 6.097.899.880 3.625

Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010


POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-51
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.7.2. Jumlah Industri Kecil, Sedang dan Besar

Jumlah industri di Kabupaten Sumedang secara keseluruhan berjumlah


19.371 buah dengan 105.749 orang tenaga kerja, dengan rincian 32 industri
besar dengan 58.177 tenaga kerja, 109 industri menengah dengan 3.681 tenaga
kerja, 1.253 industri kecil dengan 9.175 tenaga kerja, dan 17.977 industri rumah
tangga dengan 34.716 tenaga kerja. Dilihat dari jumlah terbanyak, kelompok
industri rumah tangga merupakan jenis industri yang paling besar jumlahnya di
Kabupaten Sumedang yaitu sebanyak 17.977 unit, sedangkan yang paling kecil
yaitu kelompok industri besar yang hanya berjumlah 32 unit. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 2.24
Potensi Kelompok Industri di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

No Kelompok Industri Unit Usaha Tenaga Kerja


1 Besar 32 58.177
2 Menengah 109 3.681
3 Kecil 1.253 9.175
4 Rumah Tangga 17.977 34.716
Jumlah 19.371 105.749
Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010

2.7.3. Tempat Pemotongan Hewan (TPH)

Tempat Pemotongan Hewan (TPH) di Kabupaten Sumedang terdapat di


14 kecamatan, yaitu Kecamatan Sumedang Utara yang tersebar di Kota Kaler,
Situ, Talun dan Rancamulya. Kecamatan Cimalaka tersebar di Cibeureum Kulon,
Naluk, Cibeureum Wetan dan Licin. Kecamatan Cisarua di Desa Cisarua.
Kecamatan Tanjungsari di Desa Margajaya. Kecamatan Pamulihan di Desa
Mekarbakti. Kecamatan Darmaraja di Desa Darmaraja. Kecamatan Situraja di
Desa Situraja Utara, Situraja, dan Malaka. Kecamatan Wado di Desa Cikareo
Selatan, Cikareo Utara, Wado dan Desa Padajaya. Kecamatan Jatinunggal di
Desa Pawenang dan Sarimekar. Kecamatan Jatigede di Desa Ciranggem.
Kecamatan Conggeang di Desa Conggeang Kulon, Cibeureunyeuh dan
Karanglayung. Kecamatan Paseh di Desa Legok Kaler. Kecamatan Buahdua di

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-52
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Desa Buahdua, Hariang, Mekarmukti, Sekarwangi dan Cilangkap. Selain sapi


dan ayam, terdapat juga domba dan kerbau yang merupakan jenis-jenis ternak
yang dapat dipotong di TPH dan TPU di beberapa kecamatan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-53
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.25
Data Tempat Pemotongan Hewan (TPH) dan Tempat Pemotongan Unggas (TPU) di Kabupaten Sumedang

Data Umum Produksi dan Pemasaran

No Kecamatan Jenis Berat Jumlah


Nama Nama Jenis Berat Hidup
Alamat Lengkap Alamat Lengkap Ternak Yg Karkas pemotong/hari Asal Ternak
Perusahaan Pemilik Usaha (Kg)
Dipotong (Kg) (ekor)

1 Sumedang
Utara
Dsn. Lingkung Ketib RT. 01/02 Dsn. Lingkung Ketib
Kota Kaler Kota Kaler Kosim RT. 01/02 Kota Kaler TPU Ayam 1,8 1,2 80 Sumedang
Dsn. Cipeuteuy RT
Situ H. Yuyun Dsn. Cipeuteuy RT 01/05 Situ H. Yuyun 01/05 Situ TPU Ayam 1,8 0,9 800 Sumedang
Dsn. Lembur Situ RT. 02/03 Dsn. Lembur Situ RT.
Situ Yeyet 02/03 Situ TPU Ayam 1,8 1,1 100 Sumedang
Dsn. Talun RT 02/03
Talun Hj. Enok Dsn. Talun RT 02/03 Talun Hj. Enok Talun TPU Ayam 1,8 1 5000 Sumedang
Dsn. Talun Tengah RT. 01/03 H.Ade Dsn. Talun Tengah
Talun Munah RT. 01/03 Talun TPU Ayam 1,8 1,1 200 Sumedang
Dsn. Bojong RT 04/01 Dsn. Bojong RT
Rancamulya Rancamulya H. Utang 04/01 Rancamulya TPH Sapi 700 200 3 Sumedang
2 Cimalaka
Dsn. Pakemitan RT 02/04 Dsn. Pakemitan RT
Cimalaka TPH Cimalaka H. Wawan 02/04 Cimalaka TPH Sapi 400 200 1-2. Sumedang
Dsn. Pakemitan RT 02/04 Heru Dsn. Pakemitan RT
TPH Cimalaka Hermadi 02/04 Cimalaka TPH Sapi 400 200 1-2. Garut
Dsn. Pakemitan RT 02/04 Dsn. Pakemitan RT
TPH Cimalaka Nanis 02/04 Cimalaka TPH Sapi 400 200 1-2. Sumedang
Dsn. Cilindri RT 01/04 Dsn. Cilindri RT
TPU Cimalaka Jajang 01/04 Cimalaka TPU Ayam 50
Cibeureum Dsn. Sukakarya RT 02/04 Dsn. Sukakarya RT
Kulon Kordon Cibeureum Kulon H. Basar 02/04 Cibeureum TPH Sapi 400 200 2 Jawa Tengah

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-54
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Kulon

Dsn. Sukabarang RT 03/07 Dsn. Sukabarang RT


Naluk TPU Naluk Agus 03/07 Naluk TPU Ayam 150 Sumedang
Dsn. Cilimbangan RT 02/06 Ruhiar Dsn. Cilimbangan RT 100-
TPH Naluk Sutisna 02/06 Naluk TPH Sapi 200-400 200 1-2. Sumedang
Dsn. Cibunut RT
Cikole TPU Dsn. Cibunut RT 02/04 Cikole Cibunut 02/04 Cikole TPU Ayam 2 100 Sumedang
Dsn. Batukarut RT
Cibeureum Dsn. Batukarut RT 01/06 Asep 01/06 Cibeureum
Wetan TPU Cibeureum Wetan Mustopa Wetan TPU Ayam 1,4 1 150 Sumedang
Dsn. Kojengkang RT 01/10 Dsn. Kojengkang RT
Licin TPU Licin Momon 01/10 Licin TPU Ayam 1,4-2 100-150 Sumedang
3 Cisarua
A. Dsn. Baru RT 04/04
Cisarua Toko BR Dsn. Baru RT 04/04 Cisarua Karyoma Cisarua TPU Ayam 100 70 10 Sumedang
4 Tanjungkerta
Mitra Dsn. Pasirhuni RT 02/03 Amih Dsn. Pasirhuni RT Ayam
Sukamantri Mandiri Sukamantri Mulyana 02/03 Sukamantri TPU Pedaging 2 1,8 30 Sumedang
5 Tanjungsari
Dsn. Ciluluk RT 02/03 Ruli Haerul Dsn. Ciluluk RT Sumedang,
Margajaya GBPC Margajaya Hanafi 02/03 Margajaya TPH Sapi PO : 300 141 1 Bandung
BX : 300 147
6 Pamulihan
Dsn. Cipelah RT 01/07 Eet Dsn. Cipelah RT Sapi Perah Sapi Perah : Sumedang : 7
Mekarbakti Leces Gaul Mekarbakti Sunarya 01/07 Mekarbakti TPH & 400 170 2 ekor
Luar
sapi Sapi Potong Sumedang : 7
potong : 400 200 ekor
7 Darmaraja
Dsn. Kaum Kidul RT 01/03 Dsn. Kaum Kidul RT Sapi Sumedang : 3
Darmaraja Itid Hatijah Darmaraja Itid Hatijah 01/03 Darmaraja TPH Potong 1500 ekor
8 Situraja

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-55
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Dsn. Bakan Bandung


Dsn. Bakan Bandung RT 03/03 RT 03/03 Situraja Ayam
Situraja Utara H. Oteng Situraja Utara H. Oteng Utara TPU Broiler 1,8 1,2 50
Dewi Dsn. Cileutik RT
Situraja Dewi Sartika Dsn. Cileutik RT 01/02 Situraja Sartika 01/02 Situraja TPH Sapi 500 250 1
Asep Sumedang : 7
Malaka Al Barokah Dsn. Cikeke Malaka Rohendi Dsn. Cikeke Malaka TPH Sapi 450 200 1 ekor
9 Wado
Cikareo Dsn. Elos RT 12/03 Cikareo Dsn. Elos RT 12/03
Selatan Uju Selatan Uju Cikareo Selatan TPH Domba 26 15 1 Garut : 7 ekor
Dsn. Cikareo RT 01/01 Cikareo Dsn. Cikareo RT Garut : 7-12
Cikareo Utara Utara Encar/Ence 01/01 Cikareo Utara TPH Domba 27 16 1-2' ekor
TPH Kambing 19 8
Dsn. Wado Girang RT 03/03 H. Abung Dsn. Wado Girang Sumedang : 7
Wado Tri Mekar Wado Kustaman RT 03/03 Wado TPH Sapi 450 250 1 ekor
Dsn. Wado Girang RT 01/05 Dsn. Wado Girang Tasik : 875
Sri Rejeki Wado Sri Rejeki RT 01/05 Wado TPU Ayam 1,5 1,25 125 ekor
Waru Dsn. Pasirleutik RT 01/02 Dsn. Pasirleutik RT Sumedang : 7
Padajaya Doyong Padajaya Aca 01/02 Padajaya TPH Domba 24 13 1 ekor
Sate Waru Dsn. Bantarawi RT 02/05 Taryana Dsn. Bantarawi RT Sumedang : 7
Doyong Padajaya SP 02/05 Padajaya TPH Domba 22 10,5 1 ekor
10 Jatinunggal
Dsn. Sawahlegok RT 01/06 Dsn. Sawahlegok RT Sumedang : 7
Pawenang Pawenang Titi/Mumu 01/06 Pawenang TPH Domba 27 16 1 ekor
TPH Kambing 20 9
Sate
Sindang Dsn. Cibala RT 01/01 Dsn. Cibala RT 01/01 Sumedang : 7
Sarimekar Reret Sarimekar Endang Sarimekar TPH Domba 20 8,5 1 ekor
Sate Karya Dsn. Cibala RT 01/01 Dsn. Cibala RT 01/01 Sumedang : 7
Mekar Sarimekar Engkas Sarimekar TPH Domba 25 11 1 ekor
Dsn. Pintu RT 02/03 Sari Dsn. Pintu RT 02/03 Sumedang : 7
Mekar Suryana Sari Mekar TPH Domba 25 11 1 ekor

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-56
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

11 Jatigede
Dsn. Cikandang RT 05/06 Dsn. Cikandang RT Sumedang : 1
Ciranggeum Inda Ciranggeum Inda 05/06 Ciranggeum TPH Domba 10 6 ekor
12 Conggeang
Conggeang Dsn. Kaum Kulon
Kulon Dsn. Kaum Kulon Memed AS Conggeang Kulon TPU Ayam 2 1,8 200 Sumedang
Dsn. Cibodas RT
Conggeang Dsn. Kaum RT 05/06 Asep 05/06 Conggeang
PS Conggeang Kulon Suryana Kulon TPU Broiler 2 1,8 40 Sumedang
Dsn. Kawungluwuk
Mayeda
Dsn. Kawungluwuk RT 09/04 RT 09/04 Conggeang
Broiler
Conggeang Kulon Yeri Yadi Kulon TPU Ayam 1,4 1 30 Sumedang
Dsn. Cidempet RT 02/02 Dsn. Cidempet RT
Cibeureunyeuh Ani Cibeureunyeuh Ani 02/02 Cibeureunyeuh TPU Ayam 1,5 1,3 50-60 Sumedang
Dsn. Ciasem RT 03/04 Dsn. Ciasem RT
Karanglayung H. Jabar Karanglayung H. Jabar 03/04 Karanglayung TPH Sapi Sumedang
13 Paseh

H.
Dudu/Ibu Dsn. Suka Hurip
Legok Kaler Dsn. Suka Hurip Legok Kaler Iyah Legok Kaler TPH 40-50 15-20 10-15' Sumedang
Dsn. Suka Hurip RT 02/01 Dsn. Suka Hurip RT
Legok Kaler H. Engkuy 02/01 Legok Kaler TPH 50 20 10-15' Sumedang
14 Buahdua
Mitra
Mandiri Dsn. Pentas RT 01/01 Dsn. Pentas RT Ayam
Buahdua Broiler Buahdua Amin M 01/01 Buahdua TPU Broiler 1,7 1,2 120 Sumedang
Dsn. Pentas RT 01/01 Dsn. Pentas RT Ayam
Ajim Buahdua Ajim 01/01 Buahdua TPU Broiler 1,7 1,2 10-15' Sumedang
Dsn. Buahdua
H. Dasrip Dsn. Buahdua Buahdua H. Dasrip Buahdua TPH Sapi 150-200 80-100 tidak tentu Sumedang
TPH Kerbau 200 100
Dsn. Curug RT13/04 Ayam
Hariang Yanyan Dsn. Curug RT13/04 Hariang Yayan Hariang TPU Broiler 1,5 1,3 25 Sumedang

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-57
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Sukmana Dsn. Citanggul RT 14/03 Sali Dsn. Citanggul RT Ayam


Mekarmukti Broiler Mekarmukti Sobandi 14/03 Mekarmukti TPU Broiler 1,5 1 100 Sumedang
Cipanas Dsn. Cipanas RT 04/02 Dsn. Cipanas RT Ayam
Sekarwangi Broiler Sekarwangi H. Mamat 04/02 Sekarwangi TPU Broiler 1,7 1,5 35 Sumedang
Dsn. Pentas RT 05/02 Dsn. Pentas RT Ayam
Cilangkap Ence Broiler Cilangkap Ence 05/02 Cilangkap TPU Broiler 1,6 0,5 3-5' Sumedang
Sumber : Data Base Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang 2011

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-58
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.7.4. Fasilitas Perdagangan dan Jasa

Jumlah industri di Kabupaten Sumedang menurut skala pekerja tahun


2009 terdiri atas industri rumah tangga, industri kecil, industri menengah dan
industri besar. Jumlah industri besar 32 unit, industri menengah 109 unit, industri
kecil 1.253 unit dan industri rumah tangga 17.977 unit. Dilihat dari keseluruhan,
jumlah industri rumah tangga merupakan jenis industri yang paling besar
penyebarannya di Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Tanjungsari sebagai
kecamatan yang paling besar jumlah penyebarannya yaitu sebanyak 3.289 unit,
sedangkan penyebaran industri rumah tangga paling kecil terdapat di Kecamatan
Surian dengan jumlah hanya 30 unit. Untuk industri besar hanya terdapat di tiga
kecamatan yaitu 9 unit di Kecamatan Jatinangor, 22 unit di Kecamatan
Cimanggung dan 1 unit di Kecamatan Rancakalong. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.26
Jumlah Industri di Kabupaten Sumedang Menurut Skala Pekerja

Industri
Industri Industri Industri
No. Kecamatan Rumah Jml
Kecil Menengah Besar
Tangga
1 Jatinangor 1.177 144 12 9 1.342
2 Cimanggung 756 94 11 22 883
3 Tanjungsari 2.229 192 16 0 2.437
4 Sukasari 3.289 83 5 0 3.377
5 Pamulihan 1.187 57 3 0 1.247
6 Rancakalong 1.563 52 13 1 1.629
Sumedang
7 468 38 3 0 509
Selatan
8 Sumedang Utara 762 111 10 0 883
9 Ganeas 353 9 0 0 362
10 Situraja 297 25 1 0 323
11 Cisitu 866 14 1 0 881
12 Darmaraja 352 29 3 0 384
13 Cibugel 104 10 2 0 116
14 Wado 609 28 0 0 637

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-59
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Industri
Industri Industri Industri
No. Kecamatan Rumah Jml
Kecil Menengah Besar
Tangga
15 Jatinunggal 489 10 2 0 501
16 Jatigede 308 8 0 0 316
17 Tomo 131 67 5 0 203
18 Ujungjaya 219 12 0 0 231
19 Conggeang 388 60 4 0 452
20 Paseh 262 81 12 0 355
21 Cimalaka 428 67 3 0 498
22 Cisarua 306 5 1 0 312
23 Tanjungkerta 805 21 1 0 827
24 Tanjungmedar 270 15 0 0 285
25 Buahdua 309 19 1 0 329
26 Surian 50 2 0 0 52
Jumlah 17.977 1.253 109 32 19.371
Sumber : Kabupaten Sumedang dalam Angka Tahun 2010

Secara keseluruhan kecamatan di Kabupaten Sumedang memiliki


fasilitas perdagangan berupa rumah makan dan KUD/BUUD yang tersebar
dengan merata, dengan jumlah masing-masing 5.369 rumah makan dan 551
KUD/BUUD. Jumlah rumah makan yang paling besar penyebarannya terdapat di
Kecamatan Jatinangor yaitu sebanyak 720 buah, sedangkan jumlah terkecil
berada di Kecamatan Surian yaitu sebanyak 30 buah. Untuk jumlah KUD/BUUD
di Kabupaten Sumedang paling besar penyebarannya berada di Kecamatan
Sumedang Selatan yaitu sebanyak 90 buah, sedangkan untuk KUD/BUUD paling
kecil masih dimiliki oleh Kecamatan Surian yaitu hanya 4 buah. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.27
Persebaran Fasilitas Perekonomian di Kabupaten Sumedang Tahun 2009

No. Kecamatan Rumah Makan BUUD/KUD Jumlah

1 Jatinangor 720 46 766


2 Cimanggung 277 23 300
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-60
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

No. Kecamatan Rumah Makan BUUD/KUD Jumlah

3 Tanjungsari 291 36 327


4 Sukasari 49 7 56
5 Pamulihan 335 10 345
6 Rancakalong 221 12 233
7 Sumedang Selatan 243 90 333
8 Sumedang Utara 421 84 505
9 Ganeas 107 4 111
10 Situraja 161 18 179
11 Cisitu 95 17 112
12 Darmaraja 183 23 206
13 Cibugel 37 7 44
14 Wado 93 11 104
15 Jatinunggal 123 16 139
16 Jatigede 123 9 132
17 Tomo 243 18 261
18 Ujungjaya 472 15 487
19 Conggeang 173 15 188
20 Paseh 295 11 306
21 Cimalaka 178 31 209
22 Cisarua 83 3 86
23 Tanjungkerta 163 13 176
24 Tanjungmedar 101 9 110
25 Buahdua 152 19 171
26 Surian 30 4 34
Jumlah 5.369 551 5.920
Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010

Selain fasilitas perdagangan, di Kabupaten Sumedang juga terdapat


fasilitas jasa yaitu berupa penginapan yang berjumlah 19 buah dengan klasifikasi
17 melati dan 2 bintang dan jumlah wisatawan yaitu sebanyak 68.410 orang
dengan rincian 65.394 wisatawan nusantara dan 3.016 wisatawan mancanegara,
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-61
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.28
Jasa Akomodasi Menurut Lokasi Kecamatan, Klasifikasi dan Jumlah
Wisatawan Tahun 2009

Klasifikasi Jumlah Wisatawan


No Nama Akomodasi Kecamatan
Melati Bintang Wisnus Wisman
1 Puri Mutiara Sumedang  5.388 12
Selatan
2 Karya Nunggal Asri Paseh  685 0
3 Citra Papan I Jatinangor  6.246 0
4 Citra Papan II Jatinangor  7.784 0
5 Jatinangor Jatinangor  3.368 34
6 Caringin Jatinangor  861 0
7 Pondok Hanjuang Cimalaka  835 0
Hegar
8 Sumedang Inn Sumedang  785 0
Selatan
9 Kencana Sumedang  6.984 5
Selatan
10 Sutra Sumedang Utara  2.802 0
11 Hegar Manah I Cimalaka  480 0
12 Hegar Manah II Paseh  79 0
13 Murni Sumedang  558 0
Selatan
14 Setuju Tomo  528 0
15 La Fasa Jatinangor  582 0
16 Handayani Hotel Sumedang Utara  715 0
17 Penginapan Buahdua  0 0
Cipanas
Sekarwangi
18 BGG Golf and Jatinangor  11.625 1.429
Resort
19 Puri Khatulistiwa Jatinangor  15.059 1.356
Jumlah 17 2 65.394 3.016
Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Jatinangor


merupakan kecamatan dengan jumlah akomodasi terbanyak yaitu sebanyak 6
buah penginapan dengan rincian :
 Citra Papan I klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 6.246 wisatawan
nusantara.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-62
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

 Citra Papan II klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 7.784 wisatawan


nusantara.
 Jatinangor klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 3.368 wisatawan
nusantara dan 34 wisatawan mancanegara.
 Caringin klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 861 wisatawan
nusantara.
 BGG Golf and Resort klasifikasi bintang dengan jumlah kunjungan 11.625
wisatawan nusantara dan 1.429 wisatawan mancanegara.
 Puri Khatulistiwa klasifikasi bintang dengan jumlah kunjungan 15.059
wisatawan nusantara dan 1.356 wisatawan mancanegara.
Urutan kedua untuk jumlah fasilitas akomodasi paling banyak terdapat di
kecamatan Sumedang Selatan yaitu sebanyak 4 buah dengan rincian sebagai
berikut :
 Puri Mutiara klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 5.388 wisatawan
nusantara dan 12 wisatawan mancanegara.
 Sumedang Inn klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 785 wisatawan
nusantara.
 Kencana klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 6.884 wisatawan
nusantara.
 Murni klasifikasi melati dengan jumlah kunjungan 558 wisatawan nusantara.
Selain itu, fasilitas akomodasi juga terdapat di kecamatan yang lain,
diantaranya yaitu Karya Nunggal Asri dan Hegar Manah II di Kecamatan Paseh,
Pondok Hanjuang Hegar dan Hegar Manah I di Kecamatan Cimalaka, Setuju di
Kecamatan Tomo, Handayani Hotel di Kecamatan Sumedang utara, dan
Penginapan Cipanas Sekarwangi di Kecamatan Buahdua yang tidak mendapati
kunjungan selama tahun 2009.

2.7.5. Pasar Tradisional

Terdapat dua jenis pasar di Kabupaten Sumedang, yaitu pasar desa dan
pasar tradisional yang merupakan pasar Pemda. Kedua jenis pasar ini tersebar
di seluruh kecamatan di Kabupaten Sumedang, diantaranya untuk pasar desa
terdapat di Kecamatan Cimalaka, Cisarua, Paseh, Buahdua, Tanjungkerta,

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-63
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tanjungmedar, Ujungjaya, Situraja, Darmaraja, Jatinunggal, Jatigede, Cibugel,


Conggeang dan Kecamatan Wado. Sedangkan untuk pasar tradisional yang
merupakan pasar Pemda terdapat di KecamatanTanjungsari, Cimanggung,
Sumedang Utara, Darmaraja, Buahdua, Tanjungmedar, Tomo, Ujungjaya, Wado,
Conggeang, Jatinunggal, dan Kecamatan Cibugel. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 2.28 dan 2.29 berikut ini.

Tabel 2.29
Daftar Nama Pasar Desa di Kabupaten Sumedang Tahun 2011

No Nama Pasar Lokasi Desa Kecamatan Ket


1. - Pasar Cimalaka - Cimalaka Cimalaka - Pasar
- Pasar Citimun - Citimun Desa
- PNPM
2. Pasar Cisarua Cisarua Cisarua PNPM
3. - Pasar Legok - Legok Kaler Paseh Pasar Desa
- Pasar Cijambe - Cijambe
4. Pasar Hariang Hariang Buahdua Pasar Desa
5. Pasar Cipadung Mulyamekar Tanjumgkerta Pasar Desa
6. Pasar Jingkang Jingkang Tanjungmedar Pasar Desa
7. Pasar Cibuluh Cibuluh Ujungjaya Pasar Desa
8. - Pasar Situraja - Situraja Situraja Pasar Desa
- Pasar Situraja - Situraja Utara
Utara
9. Pasar Darmaraja Darmaraja Darmaraja Pasar Desa
10. - Pasar Cimanintin - Cimanintin Jatinunggal Pasar Desa
- Pasar Kirisik - Kirisik
- Pasar Cipeundeuy - Cipeundeuy
11. - Pasar Kadu - Kadu Jatigede - Pasar
- Pasar Ciranggem - Ciranggem Desa
- PNPM
12. Pasar Cibugel Cibugel Cibugel Pasar Desa
13. Pasar Conggeang Conggeang Conggeang Pasar Desa

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-64
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

No Nama Pasar Lokasi Desa Kecamatan Ket


Kulon
14. Pasar Cimungkal Cimungkal Wado Pasar Desa
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintaha Kabupaten
Sumedang Tahun 2011

Tabel 2.30
Daftar Nama Pasar Tradisional di Kabupaten Sumedang Tahun 2011

No. Nama Pasar Lokasi Desa Kecamatan Ket.


1. Pasar Tanjungsari Jatisari Tanjungsari Pasar
Pemda
2. Pasar Sindang Pakuon Cimanggung Pasar
Parakanmuncang Pemda
3. Pasar INPRES Kotakaler Sumedang Pasar
Utara Pemda
4. Pasar PPKS Kotakaler Sumedang Pasar
Utara Pemda
5. Pasar Darmaraja Darmaraja Darmaraja Pasar
Pemda
6. Pasar Buahdua Buahdua Buahdua Pasar
Pemda
7. Pasar Cikaramas Cikaramas Tanjungmedar Pasar
Pemda
8. Pasar Tolengas Tomo Tomo Pasar
Pemda
9. Pasar Ujungjaya Ujungjaya Ujungjaya Pasar
Pemda
10. Pasar Wado Wado Wado Pasar
Pemda
11. Pasar Conggeang Conggeang Conggeang Pasar
Kulon Pemda
12. Pasar Jatinunggal Jatinunggal jatinunggal Pasar
Pemda
13. Pasar Cibugel Cibugel Cibugel Pasar
Pemda
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumedang Tahun
2011

2.7.6. Fasilitas Perhubungan

Di Kabupaten Sumedang peranan perhubungan darat sangat dominan


dan sangat dibutuhkan dalam melayani kebutuhan masyarakat terutama dalam
menggerakan perekonomian di pedesaan. Perhubungan darat merupakan
prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar perekonomian.
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-65
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Dengan adanya kegiatan pembangunan di Kabupaten Sumedang akan menuntut


peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dari
satu kecamatan ke kecamatan lain. Di samping itu perhubungan darat
merupakan salah satu sektor yang cukup besar peranannya untuk menembus
isolasi suatu desa atau kecamatan untuk pemerataan pembangunan seluruh
kecamatan.

Adapun jenis yang mendukung aksesibilitas di Kabupaten Sumedang


antara lain adalah jalan utama, jalan lokal, jalan setapak dan jalan lain dengan
fasilitas perhubungan daratnya berupa terminal, yaitu terminal Ciakar yang
terletak di Kecamatan Sumedang Utara dan beberapa terminal di kecamatan.
Berikut adalah daftar nama terminal dan sub terminal serta daftar panjang jalan
dan kondisinya yang terdapat di Kabupaten Sumedang tahun 2009.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-66
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.31
Usulan dan Informasi Terminal Transportasi Jalan di Kabupaten Sumedang

Nama Terminal Trayek Yang


No. Luas Kondisi Type Terminal Pengelola Keterangan
/Sub Terminal Dilayani
A. KONDISI
EKSISTING
1. Ciakar 15.400 a. Tanah Milik Pemkab Type A AKAP, AKDP, Dishub a. Diusulkan Simpul Utama.
m2 b. Dilengkapi Fasilitas Utama Sesuai SK Dirjen No. Angkot, Angk. b. Terminal Terpadu
dan Pendukung SK.1361/AJ.106/DRJD/ Perkotaan, Angdes c. Tetap sebagai Terminal
2003 tgl 11-8-2003 dan Lintasan Type A
2. Wado 9.029 a. Tanah Milik Pemkab Type C AKAP, AKDP, Angk. Dishub a. Diusulkan Simpul AKDP.
m2 b. Dilengkapi Fasilitas Utama Perkotaan, Angdes b. Terminal Terpadu
dan Pendukung dan Lintasan c. Peningkatan Type
Terminal
3. Cipameungpeuk 350 m2 a. Tanah Milik Desa Sub Terminal / Angdes Dishub -
b. Auning dan Pos Jaga Pangkalan
4. Buah Dua 1.120 m2 a. Tanah Milik Desa/Pasar Sub Terminal / AKDP dan Angk. Desa Diusulkan Simpul AKDP
Bersatu dengan Lahan Pangkalan Perkotaan dengan penataan kembali
Parkir Pasar lokasi terminal dengan kawasan
b. Auning dan Pos Jaga trayek lainnya seperti di Desa
c. Kurang Berfungsi Hariang Kec. Buah Dua melalui
pembangunan terminal baru.
5. Naluk 355 m2 a. Tanah Milik Desa Sub Terminal / Angdes Desa -
b. Auning Pangkalan
6. Cimalaka 903 m2 a. Tanah Milik Desa Sub Terminal / Angkutan Pedesaan Desa -
b. Auning Pangkalan dan Lintasan Angk.
Perkotaan

7. Situraja 170 m2 a. Tanah Milik Desa/Pasar Sub Terminal / Angkutan Pedesaan Desa -
Bersatu dengan Lahan Pangkalan dan Lintasan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-67
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Parkir Pasar
b. Auning dan Pos
8. Tanjungsari 1.400 a. Tanah Milik UPTD Pasar Sub Terminal / AKDP termasuk Bis Dishub Diusulkan Simpul AKDP melalui
m2 Bersatu dengan Lahan Pangkalan Kota/Damri, Angk. pembangunan terminal baru.
Parkir Pasar Perkotaan,
b. Sebagian Mangkal di Pedesaan dan
SPBU dan Tepi Jalan. Lintasan
9. Tolengas 600 m2 a. Tanah Milik Desa/Pasar Sub Terminal / Angkutan Perkotaan Dishub -
Berdekatan dengan Pasar . Pangkalan & Lintasan
b. Masih berupa lahan
kosong
c. Tidak berfungsi,
mangkal di pinggir jalan
10. Ujungjaya - a. Tanah Milik Desa/Pasar Sub Terminal / AKDP (Perkotaan) -
Berdekatan dengan Pasar Pangkalan dan Lintasan
baru .
b. Masih berupa lahan
kosong.
c. Mangkal dipinggir jalan.
11. Rancakalong 588 m2 a. Tanah Milik Desa. Sub Terminal / Angk. Perkotaan, Desa -
b. Berupa lahan kosong Pangkalan Pedesaan dan
Lintasan

B. PENGEMBANG
AN KEDEPAN
1. Dengan adanya trayek yang melayani namun belum dilengkapi fasilitas terminal seperti di Jatigede, Hariang
2. Dengan adanya pengembangan wilayah seperti : Conggeang, Tomo, Jatinangor, Cimanggung, Tanjungkerta
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-68
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.32
Daftar Panjang Jalan di Kabupaten Sumedang Tahun 2009
(Km)

Status Jalan
No. Keadaaan
Negara Propinsi Kabupaten
I JENIS PERMUKAAN
9. Diaspal 61.196 116.084 713.256
Kerikil - - 77.200
Tanah - - 5.600
Tidak Diperinci - - -
Jumlah 61.196 116.084 796.056
II KONDISI JALAN
Baik 61.196 116.084 124.322
Sedang - - 324.996
Rusak - - 121.188
Rusak Berat - - 225.500
Jumlah 61.196 116.084 796.056
III KONDISI JALAN
a. Kelas I - - -
b. Kelas II 61.196 - -
c. Kelas III - 116.084 -
d. Kelas III A - - 796.056
e. Kelas IV - - -
f. Kelas V - - -
g. Kelas Tidak - - -
Diperinci
Jumlah 61.196 116.084 796.056
Sumber : Sumedang dalam Angka Tahun 2010

Dilihat dari tabel di atas, secara keseluruhan keadaan permukaan jalan di


Kabupaten Sumedang sudah diaspal dengan rincian 61.196 jalan negara dengan
klasifikasi kelas II, 116.084 jalan propinsi dengan klasifikasi kelas III, dan 796.056
jalan kabupaten dengan klasifikasi kelas III A. Jalan negara dan jalan propinsi
masuk ke dalam kategori baik, sedangkan jalan kabupaten masuk ke semua
kategori dengan rincian yaitu sebanyak 124.322 dengan kondisi baik, 324.996
dengan kondisi sedang, 121.188 dengan kondisi rusak dan 225.500 dengan
kondisi rusak berat.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-69
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.7.7. Jumlah dan Jenis Bengkel dan Tempat Cuci Mobil/Motor


Jumlah dan jenis bengkel serta tempat cuci motor dan mobil sampai saat
ini belum ada data.

2.7.8. Pertumbuhan Ekonomi


Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang tahun 2004 sebesar
4,31% sedangkan pada tahun 2008 menjadi 4,29%. Laju pertumbuhan pada
tahun 2008 paling tinggi dari lapangan usaha sektor pertambangan dan
penggalian sebesar 9,44%, sedangkan yang terendah dari lapangan usaha
sektor pertanian sebesar 0,93%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Tabel 2.33
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004-2008 (%)

No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008*)


1 Pertanian 3,34 3,97 0,86 3,82 0,93
2 Pertambangan dan Penggalian 8,42 9,21 10,14 6,34 9,44
3 Industri Pengolahan 4,51 4,23 4,92 4,41 3,43
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 9,29 5,92 6,74 9,98 2,58
5 Bangunan dan Kontruksi 6,13 6,64 6,57 7,03 3,14
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,01 4,72 6,02 4,95 8,64
7 Pengangkutan dan Komunikasi 6,70 6,21 6,51 6,67 2,46
Keuangan, Persewaan dan jasa
6,81 6,83 4,72 4,90 5,18
8 Perusahaan
9 Jasa-jasa 3,99 3,77 4,69 3,71 5,09
Jumlah 4,31 4,52 4,17 4,64 4,29
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang 2004-2007 (BPS Kab. Sumedang)

2.7.9. Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Nilai PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2008 atas dasar harga berlaku
diperkirakan sebesar Rp. 9.946.226.220.000,-, sedangkan nilai PDRB atas dasar
harga konstan pada tahun yang sama adalah sebesar Rp. 5.122.713.270.000,-.
Berdasarkan data dari tahun 2004 sampai dengan 2008 nilai PDRB Kabupaten
Sumedang atas dasar harga berlaku maupun harga konstan telah mengalami
peningkatan setiap tahunnya dan kontribusi yang paling besar berasal dari sektor
POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-70
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

lapangan usaha perdagangan hotel dan restoran, yaitu pada tahun 2008 telah
mencapai angka sebesar Rp. 1.423.442.500.000,-, kemudian diikuti oleh sektor
pertanian sebesar Rp. 1.338.963.000.000,-.
Sedangkan kontribusi yang paling kecil berasal dari sektor lapangan
usaha pertambangan dan penggalian, dimana menurut angka hasil estimasi
tahun 2008 hanya mencapai angka Rp. 6.485.270.000. Untuk lebih jelasnya
kondisi PDRB Kabupaten Sumedang atas harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan dapat dilihat pada Tabel 2.33 dan Tabel 2.34 berikut ini.

Tabel 2.34
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Sumedang Tahun 2004 – 2008 (Juta Rupiah)
No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008
1 Pertanian 1.723.175,70 2.053.655,83 2.341.376,09 2.621.536,08 2.965.786,24
2 Pertambangan dan Penggalian 7.495,34 8.992,04 11.218,02 12.878,24 15.486,21
3 Industri Pengolahan 1.430.542,67 1.660.424,54 1.902.224,39 2.130.346,10 2.348.058,17
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 152.253,79 181.067,35 214.188,75 246.921,92 267.602,06
5 Bangunan dan Kontruksi 127.121,47 151.557,57 173.408,14 191.552,77 226.651,78
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.545.019,96 1.835.394,83 2.099.958,02 2.329.443,01 2.510.364,44
7 Pengangkutan dan Komunikasi 183.708,01 281.968,84 331.068,09 374.137,60 416.662,11
Keuangan, Persewaan dan jasa
8 225.998,24 309.089,59 345.349,14 382.532,15 426.290,28
Perusahaan
9 Jasa-jasa 430.517,56 566.040,17 647.852,68 745.222,70 769.324,93
Jumlah 5.825.832,74 7.048.190,76 8.066.643,32 9.034.570,57 9.946.226,22

Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang 2003-2007 (BPS Kab. Sumedang)

Tabel 2.35
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Sumedang Tahun 2004 – 2008 (Juta Rupiah)

No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008


1 Pertanian 1.218.615,28 1.266.975,69 1.277.827,26 1.326.576,64 1.338.963,00
Pertambangan dan 6.485,27
2 Penggalian 4.632,79 5.059,51 5.572,44 5.925,79
3 Industri Pengolahan 1.107.760,98 1.154.662,17 1.211.476,15 1.264.936,85 1.308.354,39
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 100.695,75 106.658,33 113.848,41 124.808,45 128.024,43
5 Bangunan dan Kontruksi 99.175,94 105.761,14 112.709,58 120.635,75 124.420,24
Perdagangan, Hotel dan 1.423.442,50
6 Restoran 1.124.419,53 1.177.524,09 1.248.422,93 1.310.179,65
7 Pengangkutan dan 145.017,92 154.028,09 164.060,22 175.007,80 179.306,43

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-71
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008


Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan
8 jasa Perusahaan 171.905,25 183.641,99 192.314,34 201.740,97 212.195,48
9 Jasa-jasa 339.107,46 351.889,55 368.408,87 382.071,11 401.521,53
Jumlah 4.311.330,90 4.506.200,56 4.694.640,20 4.911.883,01 5.122.713,27
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang 2003-2007 (BPS Kab. Sumedang)

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-72
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Tabel 2.36
PDRB Per Kapita Tiap Kecamatan di Kabupaten Sumedang Atas Dasar
Berlaku Tahun 2005 – 2009 (Rupiah)

No Kecamatan 2005 2006 2007 2008 2009


.
1. Jatinangor 9.044.895 10.269.675 11.399.337 12.891.624 13.889.135
2. Cimanggung 10.200.458 11.563.603 12.799.685 14.404.908 15.435.779
3. Tanjungsari 6.032.339 6.872.729 7.622.317 8.617.121 9.289.870
4. Sukasari 2.974.302 3.338.328 3.662.979 4.097.373 4.365.315
5. Pamulihan 2.931.423 3.314.957 3.644.423 4.085.956 4.382.122
6. Rancakalong 5.529.737 6.214.737 6.850.020 7.706.315 8.255.427
7. Sumedang 7.672.405 8.699.476 9.644.338 10.909.758 11.736.425
Selatan
8. Sumedang 9.712.642 11.017.826 12.225.743 13.843.340 14.930.438
Utara
9. Ganeas 3.500.062 3.937.032 4.321.769 4.844.141 5.152.642
10. Situraja 8.425.036 9.437.440 10.378.892 11.626.292 12.470.207
11. Cisitu 4.111.633, 4.620.165 5.074.217 5.679.268 6.056.799
12. Darmaraja 6.838.001 7.663.501 8.429.913 9.435.823 10.100.055
13. Cibugel 5.673.802 6.352.020 6.984.707 7.802.697 8.338.994
14. Wado 6.531.420 7.336.816 8.115.733 9.112.874 9.739.826
15. Jatinunggal 2.570.693 2.890.078 3.191.832 3.580.255 3.816.611
16. Jatigede 5.145.204 5.786.834 6.360.681 7.118.684 7.590.979
17. Tomo 8.317.780 9.353.609 10.297.734 11.535.141 12.364.577
18. Ujungjaya 7.853.534 8.798.470 9.671.046 10.819.989 11.633.434
19. Conggeang 8.309.933 9.360.810 10.359.639 11.619.971 12.466.670
20. Paseh 6.208.476 7.004.119 7.709.241 8.669.073 9.323.685
21. Cimalaka 6.630.971 7.495.778 8.281.249 9.328.788 10.002.343
22. Cisarua 4.163.344 4.654.905 5.109.451 5.715.890 6.101.341
23. Tanjungkerta 6.977.566 7.815.536 8.597.652 9.633.873 10.294.089
24. Tanjungmeda 2.901.278 3.267.146 3.590.695 4.024.544 4.285.229
r
25. Buahdua 9.496.832 10.674.283 11.827.872 13.301.576 14.300.014
26. Surian 3.776.293 4.237.475 4.658.340 5.212.500 5.551.183
Jumlah 6.790.962,3 7.667.460,0 8.473.823,7 9.537.953,8 10.238.008,6
2 3 6 3 6
Sumber : PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Kecamatan Tahun 2005-2009 (BPS
dan Bappeda Kabupaten Sumedang

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-73
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.8. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG


2.8.1. Visi Kabupaten

Visi pembangunan daerah Kabupaten Sumedang tahun 2005-2025


adalah “KABUPATEN SUMEDANG SEJAHTERA, AGAMIS DAN
DEMOKRATIS PADA TAHUN 2025”. Visi tersebut dapat diringkas menjadi
“SUMEDANG SEHATI”, yang diartikan sebagai kabupaten yang makin kokoh
dan berdaya juang tinggi dalam membangun daerahnya dengan dilandasi
orientasi masyarakat berupa :

1. Perilaku yang berpegang pada prinsip sauyunan, sareundeuk saigel,


sabobot sapihanean. Maknanya adalah dalam lingkungan kehidupan
berpemerintahan dan bermasyarakat, senantiasa mengedepankan kepuasan
dalam layanan pemerintahan dan pembangunan di berbagai bidang melalui
pola kemitraan, permusyawarahan, transparansi, saling percaya dan
senantiasa proporsional dalam mendistribusikan hak dan kewajiban di antara
stakeholders pemerintahan guna mewujudkan kemajuan pembangunan
daerah yang dikehendaki masyarakat daerah.
2. Masyarakat yang telah mengedepankan nilai-nilai kesetiakawanan sosial
dalam mengelola permasalahan dan kebutuhan masyarakat daerah.
3. Masyarakat yang makin kokoh dalam mewujudkan tanggungjawab untuk
mendistibusikan kemakmuran daerah, antara kelompok ekonomi lemah
(kaum dhuafa) atau miskin secara materi namun potensial untuk menopang
kemajuan kelompok ekonomi kuat (kaum agnia) yang terus menunjukkan
kesetiakawanan sosio-ekonominya untuk mengarahkan kaum ekonomi
lemah menjadi produktif.
4. Meningkatnya pelayanan publik.
Penjelasan Rinci Visi Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025
Sejahtera. Kabupaten Sumedang yang sejahtera ditandai dengan kondisi
kehidupan masyarakat Sumedang yang memenuhi standar kelayakan dalam
pemenuhan kebutuhan ddi bidang pendidikan, kesehatan dan
bermatapencaharian layak serta jaminan keamanan dengan senantiasa
mempertimbangkan kelestarian daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-74
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Kondisi ideal di bidang pendidikan ditunjukkan dari :


1. Meningkatnya tingkat pendidikan formal masyarakat yang dilihat dari target
pendidikan dasar telah tuntas dan memasuki tahapan pendidikan menengah.
2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pendidikan di daerah yang berkualitas
dan menjangkau seluruh masyarakat yang makin mendorong kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan.
3. Meningkatnya penguasaanhan keterampilan, ilmu pengetahuan dan
teknologi serta mampu mengimplementasikan dalam perikehidupan
masyarakat daerah yang makin produktif.
4. Terwujudnya pendidikan yang berdayaguna dan berhasilguna untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Kondisi ideal di bidang kesehatan ditunjukkan dari :
1. Terciptanya kondisi lingkungan sehat sesuai standar kesehatan kehidupan
individu, keluarga dan masyarakat dengan mempertimbangkan kearifan lokal
dan sosial.
2. Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dengan tidak
memilahkan lokasi pedesaan dan perkotaan.
3. Terwujudnya sistem pelayanan kesehatan mayarakat yang berkeadilan dan
berdaya saing.
4. Terwujudnya stabilitas kehidupan sosial yang mendukung terciptanya
perikehidupan masyarakat daerah yang tercermin dalam perilaku silih asah,
silih asih dan silih asuh.
5. Terwujudnya keluarga sebagai basis persemaian nilai-nilai budaya,
pendidikan dan kesehatan.
Kondisi ideal di bidang mata pencaharian layak dan berkesinambungan
ditunjukkan dari :
1. Meningkatnya keterkaitan antara sektor primer, sektor sekunder dan sektor
tersier dalam suatu sistem yang produktif, bernilai tambah dan berdaya saing
serta keterkaitan pembangunan ekonomi antar wilayah baik di kawasan
pedesaan maupun perkotaan.
2. Makin kokohnya perekonomian daerah yang berdaya saing secara regional,
nasional dan internasional, berbasis pada upaya mengembangkan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-75
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

keunggulan komparatif, kompetitif dan kooperatif dalam mendayagunakan


potensi agribisnis, pariwsata dan industri.
3. Meningkatnya akses yang lebih berkeadilan terhadap sumber daya ekonomi
bagi seluruh masyarakat Sumedang.
4. Terjaminnya ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat Sumedang dengan
tingkat harga yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
5. Meningkatnya perlindungan dan regulasi pemerintah terhadap pelaku sosio
ekonomi daerah dalam mendukung iklim investasi yang kondusif.
6. Meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat yang ditopang oleh
makin produktifnya pendayagunaan potensi agribisnis, pariwisata dan
industri daerah.
7. Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional
Bruto yang berdampak pada penurunan kemiskinan.
8. Meningkatnya pendayagunaan dan pemanfaatan potensi agribisnis,
pariwisata dan industri daerah yang selaras dengan kearifan sosial.
9. Meningkatnya ketersediaan dan kontribusi infrastruktur perekonomian
daerah serta infrastruktur transportasi, energi, komunikasi, sumberdaya air
yang handal dan sejalan dengan kebutuhan pembangunan skala regional
dan nasional.
10. Meningkatnya partisipasi dan kemitraan dunia usaha serta masyarakat
dalam penyediaan dan pembangunan infrastruktur daerah yang memadai.
11. Terwujudnya pembangunan pemeliharaan infrastruktur yang sejalan dengan
keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
12. Terwujudnya keseimbangan pemanfaatan ruang yang serasi dan
berkelanjutan antara kawasan lindung dan budidaya serta antara kawasan
perkotaan dan pedesaan.
13. Meningkatnya penyediaan lapangan pekerjaan dan pendayagunaan tenaga
kerja yang berkualitas dan berdaya saing secara berkesinambungan
berbasis pada keunggulan potensi daerah guna mendukung pembangunan.
Agamis. Kabupaten Sumedang yang agamis ditandai dengan kondisi lingkungan
kehiduupan sosial yang makin dijiwai oleh keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai keyakinan masyarakat yang diakui dalam
sistem keagamaan nasional, kondisi ideal kehidupan agamis ditunjukkan dari :

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-76
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

1. Meningkatnya jati diri dan karakter masyarakat yang makin beriman dan
bertakwa dalam keragaman keyakinan beragama dan beribadat yang
dijamin kelangsungannya oleh pemerintah.
2. Menguatnya kemitraan dan tanggung jawab dalam pembangunan
pendidikan keagamaan serta sarana dan prasarana keagamaan di daerah.
3. Menguatnya kesalehan sosial masyarakat dan aparatur pemerintah serta
memperkokoh silaturahmi antar dan inter umat beragama untuk menguatkan
pengamalan agama dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Demokratis. Kabupaten Sumedang yang demokratis ditandai dengan kondisi
lingkungan kehidupan berpemerintahan dan bermasyarakat yang makin dijiwai
oleh supremasi dan kesadaran hukum, tata kelola penyelenggaraan pemerintah
yang bersih dan baik, partisipasi masyarakat berlandaskan kesetaraan gender
yang makin dewasa dalam proses penetapan dan penyelenggaraan kebijakan
pemerintahan dan pembangunan daerah serta pewarisan nilai-nilai kejuangan
bangsa dan kearifan lokal masyarakat.
Kondisi ideal kehidupan demokratis ditunjukkan dari :
1. Terwujudnya penyelenggaraan akuntabilitas Pemerintahan Daerah dan
penyelenggaraan otonomi daerah serta tugas pembantuan yang
proporsional.
2. Menigkatnya aksesibilitas, transparansi, pengawasan massyarakat dalam
penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah.
3. Meningkatnya penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang makin efisien
dan efektif serta peningkatan pelayanan prima pada setiap unit kerja di
lingkungan Pemerintah Daerah.
4. Meningkatnya profesionalisme aparatur dan efisiensi birokrasi dalam
kerangka reformasi birokrasi yang makin mantap.
5. Terwujudnya kemitraan yang serasi antara legislatif dan eksekutif.
6. Terselenggaranya otonomi daerah yang makin efektif.
7. Terwujudnya ketentraman dan ketertiban masyarakat yang lebih baik.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-77
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.8.2. Misi Kabupaten


Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah Kabupaten Sumedang
Tahun 2005-2025 tersebut ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan daerah
sebagai berikut:
1. Misi Pertama, Mewujudkan Masyarakat Madani yang Berpendidikan,
Berbudaya dan Berpola Hidup Sehat, adalah membangun masyarakat
Sumedang yang berbudaya mulia dan mandiri yang memiliki akses terhadap
pendidikan formal yang berkualitas, dapat dijangkau oleh seluruh laisan
masyarakat, dengan mendorong kesetaraan gender, memiliki tingkat
pendidikan dan kompetensi yang didasari ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berdaya saing, mengutamakan pola hidup sehat sejahtera secara
jasmani, rohani dan sosial, sehingga berada dalam kondisi stabil yang
menduiung terciptanya kehidupan masyarakat yang dilandasi kearifan lokal,
kesalehan sosial dengan mencerminkan pola perilaku silih asah, silih asih,
silih asuh, akhirnya tercipta keluarga yang dapat menjadi tempat persemaian
nilai budaya, pendidikan dan kesehatan.
2. Misi Kedua, Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Tangguh dan
Berkelanjutan yang Berbasis pada Agribisnis, Pariwisata dan Industri,
adalah mengembangkan dan memperkuat keterkaitan antar sektor
perekonomian daerah yang berdaya saing secara regional dan internasional,
dengan berbasis pada upaya mengembangkan keunggulan komparatif,
kompetitif dan kooperatif dalam mendayagunakan potensi sosio ekonomi
lokal terutama dalam agribisnis, pariwisata dan industri yang mengindahkan
kearifan budaya lokal dan kesinambungan lingkungan hidup. Perkembangan
ekonomi daerah didukung oleh kerjasama antara domain kepemerintahan
dalam penyediaan infrastruktur yang memadai, pemeliharaan pembangunan
infrastruktur yang sejalan dengan keseimbangan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup, keseimbangan pemanfaatan ruang yang serasi
antara kawasan lindung dan budidaya serta antara kawasan perkotaan dan
pedesaan, penciptaan dan pendayagunaan tenaga kerja yang berkualitas
dan berdaya saing serta perlindungan regulasi pemerintahan terhadap
pelaku sosio ekonomi daerah guna mendukung penciptaan iklim investasi
yang kondusif.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-78
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

3. Misi Ketiga, Mewujudkan Masyarakat Daerah yang Berakhlak Mulia,


yang Berlandaskan Keimanan dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa Yang Makin Toleran Sesuai dengan Falsafah Pancasila,
adalah meningkatnya jati diri dan karakter masyarakat yang makin beriman
dalam keragaman keyakinan beragama dan beribadat yang dijamin
kelangsungannya oleh pemerintah, memperkuat kemitraan dan tanggung
jawab dalam pembangunan pendidikan keagamaan dan sarana prasarana
keagamaan di daerah, menguatnya kesalehan sosial masyarakat dan
aparatur pemerintah serta memperkokoh silaturahmi antar umat beragama
dan intern umat beragama untuk menguatkan pengamalan agama dalam
kehidupan berkeluarga, bemasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Misi Keempat, Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, adalah
mewujudkan penyelenggaraan akuntabilitas Pemerintahan Daerah dan
penyelenggaraan otonomi daerah serta tugas pembantuan yang
proporsional, meningkatkan aksesibilitas, transparansi, pengawasan
masyarakat dalam penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah, meningkatkan
penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang makin efisien dan efektif dan
peningkatan pelayanan prima pada setiap unit kerja di lingkungan
Pemerintah Daerah, meningkatkan profesionalisme aparatur dan efisiensi
birokrasi dalam kerangka reformasi birokrasi yang makin mantap,
mewujudkan kemitraan yang serasi antara legislatif dan eksekutif,
menyelenggarakan otonomi desa yang makin efektif serta mewujudkan
ketentraman dan ketertiban masyarakat yang lebih baik.
5. Misi Kelima, Mewujudkan Masyarakat yang Demokratis dalam
Kesetaraan Gender Berlandaskan Hukum dan Hak Asasi Manusia,
adalah mewujudkan penyelenggaraan kelembagaan demokrasi daerah, baik
pada suprastruktur maupun infrastruktur politik serta meningkatkan budaya
hukum dan HAM, meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam
penyusunan kebijakan, mewujudkan kemitraan dengan media dalam bentuk
penyampaian kepentingan masyarakat daerah serta meningkatkan
penegakan hukum secara adil dalam kesetaraan gender dan menghormati
hak asasi manusia.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-79
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Berdasarkan Gambaran umum, isu-isu strategis dan kondisi yang dihadapai


Sumedang saat ini, serta memperhatikan Visi Daerah tersebut maka Visi
Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun
2009-2013 adalah sebagai berikut:
“PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT SEBAGAI AKSELERASI PENCAPAIAN VISI SUMEDANG
2005-2025”

Adapun penjelasan visi jangka menengah Pemerintah Kabupaten Sumedang


2009-2013 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan adalah suatu kondisi peningkatan kualitas
berbagai aspek penyelenggaraan pelayanan publik baik secara administratif
maupun non administratif yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah bagi
seluruh warga masyarakat Sumedang yang lebih memuaskan, berkeadilan,
murah, terjangkau dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan guna
mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
2. Kesejahteraan Masyarakat adalah terwujudnya suatu kondisi kesejahteraan
masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar dibidang pendidikan,
kesehatan, dan peningkatan kehidupan yang layak bagi masyarakat, serta
pemenuhan kebutuhan sarana prasarana infrastruktur daerah dalam
mendorong aktivitas perekonomian daerah dalam rangka pembangunan
berkelanjutan.
3. Akselerasi Pencapaian Visi Sumedang 2005-2025 adalah merupakan
percepatan terwujudnya masyarakat Kabupaten Sumedang yang Sejahtera,
Agamis dan Demokratis (Sumedang Sehati) pada tahun 2025 yang
direalisasikan melalui tahapan dan skala prioritas pembangunan daerah 5
(lima) tahunan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Sumedang dari tahap 1 sampai dengan tahap ke 4.
Akselerasi pencapaian Visi Sumedang dimaksud dalam Visi ini, fokusnya
lebih diarahkan pada prioritas tahapan RPJMD ke 2 untuk kurun waktu
pelaksanaan tahun 2009-2013 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
RPJPD 2005-2025, dengan fokus pada 41 prioritas pembangunan 5 tahun
ke 2 sebagai berikut :

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-80
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

1) Melanjutkan fokus pembangunan daerah pada RPJMD ke-1 yang dapat


memperkuat capaian RPJMD ke-2.
2) Pengembangan pendidikan jalur non formal.
3) Peningkatan perintisan penerapan wajar dikdas 12 tahun.
4) Peningkatan pemberian dukungan subsidi untuk siswa berprestasi pada
perguruan tinggi .
5) Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan berbasis teknologi.
6) Pengembangan pendidikan kejuruan.
7) Pengembangan lembaga-lembaga Diklat/Balai Latihan Kerja.
8) Pengembangan jalur pendidikan non formal.
9) Pemantapan sumber daya kesehatan yang makin setara dalam layanan
kesehatan daerah perkotaan dan perdesaan .
10) Pemantapan dalam perlindungan kesehatan ibu, remaja dan anak
dalam lingkungan rumah tangga dan sosialnya .
11) Peningkatan mutu kesehatn lingkungan perumahan dan pemukiman
termasuk pengungsian, sanitasi dasar, dan sanitasi tempat-tempat
umum, industri dan tempat-tempat lain yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
12) Peningkatan akses masyarakat (”poor and vulnarable”/ miskin dan
rentan terhadap penyakit) terhadap pelayanan kesehatan dasar,
rujukan dan khusus, termasuk kedaruratan medik yang berkualitas.
13) Peningkatan surveilans (pengamatan) penyakit dan Kejadian Luar
Biasa (KLB) serta Bencana.
14) Pengembangan sistem pelayanan kesehatan.
15) Pengembangan sistem pembiayaan kesehatan.
16) Pengembangan Tanaman Obat, Obat Tradisional dan Pengobatan
Tradisional.
17) Pengembangan kearifan budaya daerah sebagai landasan moral dan
etika dalam kehidupan masyarakat.
18) Pemeliharaan dan pemantapan penanaman nilai-nilai luhur dalam
proses pendidikan pada setiap jenjang dan jalur pendidikan untuk
membangun masyarakat madani.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-81
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

19) Peningkatan advokasi dan sosialisasi untuk mengembangkan budaya


daerah yang inovatif.
20) Pengembangan dan penyelarasan budaya baru hasil akulturasi untuk
mengantisipasi perubahan zaman.
21) Penguatan usaha perekonomian mikro, kecil dan menengah di daerah.
22) Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang berkualitas
disertai perbaikan dalam distribusi pendapatan antar wilayah.
23) Pemantapan sinergisitas antara Industi Besar dengan Industri Kecil
Menengah (IKM) sehingga tercipta penguatan masing-masing skala
usaha
24) Pemantapan infrastruktur ekonomi dan sosial pada daerah daerah yang
dijadikan sentra pengembangan industri manufaktur dan perdagangan
daerah serta sektor jasa lainnya.
25) Penguatan dalam fasilitasi kelembagaan-kelembagaan keuangan yang
menopang aktivitas usaha mikro dan kecil serta akses pelaku usaha
terhadapnya .
26) Pemantapan dalam pengendalian tata ruang daerah yang makin sinergi
dengan tata ruang regional .
27) Peningkatan infrastruktur jalan dan irigasi serta perintisan
pembangunan beureum benget dalam rangka menunjang
pembangunan wilayah
28) Penataan moda transportasi daerah untuk menopang pembangunan
antar wilayah .
29) Peningkatan fasilitasi dalam penyediaan sarana energi tepat guna untuk
perdesaan.
30) Penguataan dalam pengelolaan upaya-upaya pelestarian kekayaan
plasma nutfah sumber daya hayati daerah .
31) Peningkatan perintisan penerapan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK)
32) Peningkatan fasilitasi keberdayaan organisasi kemasyarakatan dan
lembaga sosial penopang kehidupan masyarakat madani didaerah.
33) Peningkatan kerjasama antar daerah.
34) Penguatan pelayanan publik dengan berbasis SPM

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-82
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

35) Melanjutkan ketersediaan rencana tata ruang kecamatan dan kawasan


strategis kabupaten, propinsi dan nasional (antara lain kawasan
perguruan tinggi Jatinangor, kawasan waduk Jatigede, kawasan industri
dan kawasan koridor jalan tol) termasuk kawasan perbatasan dengan
kabupaten tetangga, merevisi rencana tata ruang yang telah ada, serta
pengendalian pemanfaatan ruang yang diikuti dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
36) Peningkatan penegasan batas daerah.
37) Pengembangan kemitraan sejajar antara legislatif dengan eksekutif.
38) Pemantapan reformasi, membangun jatidiri dan kreatifitas birokrasi
daerah melalui penyempurnaaan sistem remunarasi, sistem karier dan
besaran jumlah pegawai .
39) Mempertahankan dan pemantapan ketahanan mental ideologi
Pancasila bagi seluruh warga masyarakat melalui pendidikan, kegiatan,
pembinaan dan pengembangan serta pengawasan.
40) Pemantapan dalam pewarisan nilai-nilai kejuangan bangsa .
41) Pemantapan konsolidasi dan dukungan fasilitasi pelaksanaan Pemilu
2009 dan 2014.

2.9. RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUMEDANG


2.9.1. Rencana Struktur Ruang
Guna menciptakan perkembangan wilayah Kabupaten Sumedang yang
efektif dan efisien, maka perlu direncanakan penetapan hirarki kawasan
perkotaan. Hirarki kawasan perkotaan merupakan strata perkotaan dalam sistem
perwilayahan yang lebih luas yang menyangkut tingkatan fungsi dan peran
kawasan perkotaan dalam melayani wilayah sekitarnya. Hirarki kawasan
perkotaan terbentuk karena tingkat kelengkapan, tingkat pelayanan serta tingkat
akomodasi sarana dan prasarana wilayah dalam kawasan perkotaan tersebut.

Berdasarkan kondisi tersebut maka arahan pengembangan hirarki


kawasan perkotaan, dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut ini :

1. memilih kawasan perkotaan dan meningkatkan peran dan fungsi kotanya,


yang berpotensi berkembang cepat, yang didukung oleh sarana dan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-83
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

prasarana wilayah regional yang berupa sistem jaringan jalan dengan


kandungan bahan alam yang potensial, untuk menyejajarkan dan
meningkatkan kelas hirarki kota yang masih rendah;
2. memfungsikan pola hirarki kawasan perkotaan sebagai salah satu alternatif
pola pengembangan wilayah yang tepat, dengan pedoman efektif dan efisien.

Selanjutnya rencana sistem perkotaan terdiri dari pusat kegiatan dan


peran pusat kegiatan. Pusat kegiatan ditentukan secara hirarkis meliputi :

a. Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cimanggung,


Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Pamulihan sebagai bagian dari PKN
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung;
b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kawasan perkotaan Sumedang, yang
meliputi Kecamatan Sumedang Selatan dan Kecamatan Sumedang Utara;
b. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), yang meliputi Kecamatan Tanjungsari,
Kecamatan Tanjungkerta, Kecamatan Conggeang, Kecamatan Wado dan
Kecamatan Tomo;
c. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), meliputi Kecamatan Rancakalong,
Kecamatan Ganeas, Kecamatan Cisitu, Kecamatan Situraja, Kecamatan
Darmaraja, Kecamatan Jatinunggal, Kecamatan Jatigede, Kecamatan
Ujungjaya, Kecamatan Buahdua, Kecamatan Paseh, Kecamatan Surian,
Kecamatan Tanjungmedar, Kecamatan Cimalaka, Kecamattan Cisarua dan
Kecamatan Cibugel.

Sedangkan peran pusat kegiatan meliputi :

a. Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Cimanggung,


Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Pamulihan sebagai bagian dari PKN
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung diarahkan sebagai Pusat
Pendidikan Tinggi Kawasan Jatinangor, agrobisnis dan industri yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung minimal;
b. PKL Perkotaan Sumedang sebagai pusat pemerintahan kabupaten, pusat
bisnis regional, pusat jasa, pusat pendidikan menengah, jasa pariwisata dan
pertanian;

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-84
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

c. PPK Tanjungsari sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat


perdagangan lokal, pusat industri, pertanian, jasa pariwisata dan pusat
pendidikan tinggi;
d. PPK Tanjungkerta sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,
peternakan, pariwisata, perkebunan, dan pusat perdagangan lokal;
e. PPK Conggeang sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian,
peternakan, pariwisata, perkebunan, dan pusat perdagangan lokal;
f. PPK Wado sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian, peternakan,
dan pusat perdagangan lokal;
g. PPK Tomo sebagai pusat pemerintahan kecamatan, industri, pertanian,
pusat perdagangan regional, dan pariwisata; dan
h. PPL Rancakalong, Ganeas, Cisitu, Situraja, Darmaraja, Jatinunggal,
Jatigede, Ujungjaya, Buahdua, Paseh, Surian, Tanjungmedar, Cimalaka,
Cisarua dan Cibugel sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pusat
permukiman, pusat pengolahan pertanian, pusat koleksi dan distribusi, jasa
dan pelayanan sosial ekonomi skala lingkungan.

Dan untuk mendorong pertumbuhan wilayah kabupaten berdasarkan


karakteristik kawasan, pengurangan ketimpangan perkembangan wilayah bagian
Utara-Tengah-Selatan, dan pengembangan sistem struktur kegiatan, maka
direncanakan penetapan SWP.

2.9.2. Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang menjelaskan sebaran kawasan lindung dan kawasan


budidaya di Kabupaten Sumedang yang bertujuan mengidentifikasi bentuk-
bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran, fungsi dan
karakteristik kegiatan alam dan manusia, serta mengantisipasi
perubahan/perkembangan bentuk-bentuk pemanfaatan ruang tersebut.

2.9.2.1. Kawasan Lindung


1. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan lindung, berupa kawasan hutan yang berfungsi lindung yang
terletak di Kesatuan Pemangku Hutan Sumedang. Rencana kawasan hutan
lindung di Kabupaten Sumedang ditetapkan seluas 10.762,78 Ha, terletak di

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-85
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

kawasan Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong, Sumedang Selatan,


Cimalaka, Tanjungkerta, Tanjungmedar, Jatinunggal, Jatigede, Tomo dan
Congeang.

2. Kawasan yang Memberikan Perlindungan terhadap Kawasan Bawahnya


Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahnya
diperuntukkan untuk menjamin terselenggaranya fungsi lindung hidrologis
bagi kegiatan pemanfaatan lahan. Kawasan ini meliputi kawasan resapan
air, kawasan ini sekaligus berfungsi sebagai Kawasan Lindung Diluar
Kawasan Hutan.
Rencana kawasan Lindung Diluar Kawasan Hutan di Kabupaten Sumedang
meliputi wilayah seluas kurang lebih 8.704,44 Ha, terdapat di Kecamatan
Sukasari, Cimalaka, Paseh, Tanjungkerta, Wado, Ujungjaya, Buahdua dan
Kecamatan Surian.

3. Kawasan Perlindungan Setempat


Kawasan perlindungan setempat terdiri dari kawasan, sempadan sungai,
kawasan sekitar waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung
spiritual dan kearifan lokal.

a. Sempadan Sungai, meliputi :

 daratan sepanjang Sungai Cipunagara, Cimanuk, Cipanas dan


Citarum selebar 100 m;

 daratan sepanjang tepian Sungai Cipeles, Cikandung, Citarik,


Cimanuk Hulu, Cimanuk Hilir dan Cilutung selebar 50 m;

 daratan sepanjang tepian Sungai Cisugan, Cikeruh, Cipicung,


Cibeureum, Cihonje, Cipelang Cimuja, Cikoneng, Cidama, Cicapar,
Cikareo, Ciranjang, Cigarukgak dan Cigalagah selebar 20 m;

 daratan sepanjang sungai bertanggul di wilayah perkotaan selebar


5 m; dan

 daratan sepanjang DI yang tersebar di kabupaten selebar 5 m.

b. Kawasan sekitar waduk/danau/situ, meliputi Waduk Jatigede di


Kecamatan Jatigede, Wado, Jatinunggal, Darmaraja, Cisitu, dan Waduk

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-86
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Sadawarna di Kecamatan Surian, dengan ketentuan bentuk daratan


sepanjang tepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan
bentuk dan kondisi fisik danau/waduk sekurang-kurangnya 50 meter dari
titik pasang tertinggi ke arah barat.

c. Kawasan sekitar mata air, terletak di Kecamatan Cimanggung,


Pamulihan, Tanjungsari, Sumedang Selatan, Sumedang Utara,
Cimalaka, Paseh, Conggeang, Buahdua, Ganeas, Situraja, dan
Kecamatan Cibugel yang ditentukan dengan radius sekurang-kurangnya
200 meter.

d. Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal, terletak di Kecamatan


Sumedang Selatan, Ganeas, Tomo dan Kecamattan Buahdua.

4. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, Cagar Budaya dan Ilmu


Pengetahuan
Meliputi kawasan cagar alam, kawasan taman hutan raya, kawasan taman
wisata alam, dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

a. Kawasan Cagar Alam Gunung Jagat, meliputi wilayah seluas 126,60 Ha,
terletak di Kecamatan Jatinunggal seluas 13,51 Ha, dan Kecamatan
Jatigede seluas 113,09 Ha.
b. Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Palasari meliputi wilayah
seluas 35,81 Ha, terdiri atas Gunung Palasari seluas 32,01 Ha dan
Gunung Kunci seluas 3,80 Ha, terletak di Kelurahan Kotak Kulon
Kecamatan Sumedang Selatan.
c. Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tampomas meliputi
wilayah seluas 1.280,39 Ha, terletak di Kecamatan Cimalaka seluas
87,15 Ha, Kecamatan Buahdua seluas 1.057,34 Ha dan Kecamatan
Tanjungkerta seluas 694,32 Ha.
d. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan, terdiri atas 90 (sembilan
puluh) objek yang meliputi :
1. Kecamatan Sumedang Selatan, terdiri atas : Makam Cut Nyak Dien,
Rumah Bekas Kediaman Cut Nyak Dien, Makam Rangga Gede,
Makam Rangga Gempol, Makam Pasarean Gede, Gedung
Srimanganti, Gedung Bumi Kaler, Makam Gunung Puyuh, Makam

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-87
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Dalem Banda Yuda, Makam Pangeran Panembahan, Monumen Tugu


Makam Pahlawan, Benteng Gunung Kunci, Museum Prabu Geusan
Ulun, Lingga Pangeran Soeria Atmadja, Makam Keramat Nangtung,
Benteng Palasari, Benteng Gunung Gadung dan Mesjid Agung
Sumedang;
2. Kecamatan Ganeas, terdiri atas : Makam Embah Jaya Perkasa
(Makam Dayeuh Luhur), Makam Pangeran Geusan Ulun dan Makam
Pangeran Sumenep;
3. Kecamatan Darmaraja, terdiri atas : Patilasan Kerajaan Tembong
Agung, Situs Cipeueut I, Situs Cipeueut II, Situs Cipeueut III,
Komplek Makam Astana Gede, Makam Bongkok, Makam Cicanting
Prabu Gajah Agung, Makam Marongpog, Makam Muhara, Makam
Nangewer, Makam Keramat Lameta, Makam Keramat Nangkod,
Makam Keramat Cibogo, Makam Keramat Kebon Tiwu, Makam
Keramat Cisema, Makam Keramat Munjul, Makam Keramat Astana
Leutik, Makam Keramat Paniis, Makam Keramat Gunung Padang,
Makam Keramat Gunung Penuh, dan Makam Keramat Gunung
Sangkan Jaya;
4. Kecamatan Cisitu, terdiri atas : Gunung Lingga, Makam Keramat
Sadang, Makam Keramat Cilopang, Makam Keramat Cicau, dan
Makam Keramat Embah Pananding;
5. Kecamatan Tanjungsari, berupa Bungker di Desa Jatisari Blok
Ciperdanta;
6. Kecamatan Sumedang Utara, terdiri atas : Makam Ratu Gedengwaru,
Petilasan Keraton Kutamaya, Pendopo Keraton, dan Patilasan
Pangeran Soeria Atmadja;
7. Kecamatan Cimalaka, terdiri atas : Situs Gunung Tampomas dan
Makam Eyang Sokawayana;
8. Kecamatan Pamulihan, berupa Prasasti Pangeran Kornel;
9. Kecamatan Buahdua, terdiri atas : Makam Kaum Gerilyawan,
Monumen Buah Yogya II, Makam Malandang, Makam Pagaden,
Makam Candi Karang, dan Makam Astana Jawa;

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-88
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

10. Kecamatan Tomo, terdiri atas : Makam Cisahang, Makam Marongge,


dan Makam Uyut Kamijah;
11. Kecamatan Conggeang, terdiri atas : Monumen Sebelas April,
Makam Keramat Ungkal, Makam Anggayuda, Makam Keramat
Sawah Kalapa, Makam Tenjolaut, dan Makam Embah Pele;
12. Kecamatan Wado, terdiri atas : Makam Keramat Eretan, Makam
Tresna Putih, Makam Gagak Sangkur, dan Makam Pasir Leutik;
13. Kecamatan Jatigede, terdiri atas : Makam Keramat Bangkong,
Makam Keramat Jurug Emas, dan Makam Keramat Jemah;
14. Kecamatan Situraja, terdiri atas : Makam Keramat Bunut, Makam
Keramat Tarikolot, Makam Keramat Situraja, dan Makam Keramat
Cikadu;
15. Kecamatan Buahdua, berupa Keramat Buah Warna;
16. Kecamatan Tanjungmedar, berupa Makam Keramat Gunung Geulis;
17. Kecamatan Ujungjaya, terdiri atas : Keramat Embah Jagakerti dan
Makam Keramat Jaya;
18. Kecamatan Cisarua, berupa Makam Raden Wangsa Subaya;
19. Kecamatan Tanjungkerta, berupa Makam Eyang Sahrudin;
20. Kecamatan Paseh, terdiri atas : Makam Raden Ariapati, dan Makam
Keramat Parugpug; dan
21. Kecamatan Jatingunggal, berupa Makam Raden Sancapati.

5. Kawasan Rawan Bencana Alam


Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi
mengalami bencana alam. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah untuk
melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh
alam maupun secara tidak langsung oleh perbuatan manusia.

Kriteria kawasan ini adalah semua lokasi yang diidentifikasikan memiliki


potensi tinggi terjadi/mengalami bencana alam seperti: tanah longsor,
letusan gunung api, dan sebagainya. Kawasan ini perlu dilindungi agar
kegiatan manusia terhindar dari bencana yang disebabkan oleh alam
maupun yang disebabkan oleh perubahan pemanfaatan lahan untuk
kepentingan manusia.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-89
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Di wilayah Kabupaten Sumedang, kawasan rawan bencana alam yang


teridentifikasi yaitu kawasan rawan tanah longsor dan kawasan rawan banjir.
a. Kawasan rawan tanah longsor merata pada semua kecamatan di
Kabupaten Sumedang, terletak di Kecamatan Jatinangor, Cimanggung,
Pamulihan, Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong, Sumedang Utara,
Sumedang Selatan, Ganeas, Cisarua, Cimalaka, Paseh, Tanjungkerta,
Tanjungmedar, Situraja, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Wado, Jatinunggal,
Jatigede, Tomo, Conggeang, Buahdua, Surian, dan Jalan Cadas
Pangeran.
b. Kawasan rawan banjir, terletak di Kecamatan Cimanggung, Ujungjaya
dan Kecamatan Jatinangor.
6. Kawasan Lindung Geologi
Merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah dan
gerakan tanah.
a. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah, terletak di
Kecamatan Cimanggung, Pamulihan, Tanjungsari, Sumedang Selatan,
Ganeas, Situraja dan Kecamatan Cibugel.
b. Kawasan rawan gerakan tanah terletak di Kecamatan Jatinangor,
Cimanggung, Pamulihan, Tanjungsari, Sukasari, Rancakalong,
Sumedang Utara, Sumedang Selatan, Ganeas, Cisarua, Cimalaka,
Paseh, Tanjungkerta, Tanjungmedar, Situraja, Cisitu, Darmaraja,
Cibugel, Wado, Jatinunggal, Jatigede, Tomo, Conggeang, Buahdua,
Surian dan Jalan Cadas Pangeran.
7. Kawasan taman buru, berupa kawasan taman buru Gunung Masigit
Kareumbi.
Kawasan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi meliputi wilayah seluas
8.499,78 Ha di Kecamatan Cimanggung seluas 1.485,85 Ha, Kecamatan
Pamulihan seluas 774,94 Ha, Kecamatan Sumedang Selatan seluas
3.447,26 Ha, Kecamatan Situraja seluas 854,30 Ha, Kecamatan Cisitu
seluas 610,96 Ha, Kecamatan Darmaraja seluas 326,24 Ha, dan
Kecamatan Cibugel seluas 947,94 Ha.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-90
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Peta 2.7.
Peta Rencana Kawasan Lindung

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-91
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

2.10.2.2. Kawasan Budidaya

1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

Kawasan peruntukkan hutan produksi di Kabupaten Sumedang terdiri dari


kawasan hutan produksi terbatas dan kawasan hutan produksi tetap.
Pengelolaan kawasan hutan produksi terbatas diarahkan untuk
meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya hutan dan
meningkatkan fungsi lindung. Sedangkan pengelolaan kawasan hutan
produksi tetap diarahkan untuk meningkatkan pembangunan lintas sektor,
subsektor serta kegiatan ekonomi di sekitarnya, meningkatkan pendapatan
dan mendorong perkembangan usaha serta peran serta masyarakat
setempat.
a. Kawasan hutan produksi terbatas, meliputi wilayah seluas 9.814,46 Ha
terdapat di Kecamatan Sumedang Selatan Ganeas, Cimalaka,
Tanjungkerta, Tanjungmedar, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Wado,
Jatigede, Tomo, Conggeang, Buahdua dan Kecamatan Surian.
b. Kawasan hutan produksi tetap, meliputi wilayah seluas 17.403,75 Ha
terdapat di Kecamatan Pamulihan, Sumedang Utara, Sumedang
Selatan, Paseh, Tanjungmedar, Cisitu, Darmaraja, Cibugel, Jatigede,
Tomo, Ujungjaya, Conggeang, Buahdua dan Kecamatan Surian.
3. Kawasan Peruntukan Pertanian
a. Pertanian Lahan Basah

Kawasan pertanian lahan basah adalah kawasan yang fungsi utamanya


diperuntukkan bagi kegiatan pertanian lahan basah karena didukung oleh
kondisi topografi tanah yang sesuai dengan tujuan untuk memanfaatkan
potensi lahan yang sesuai untuk lahan basah dalam menghasilkan
produksi pangan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Selanjutnya kriteria kawasan ini adalah lahan yang sesuai untuk tanaman
pangan lahan basah yang mempunyai sistem dan atau potensi
pengembangan yaitu Ketinggian kurang dari 1000 m, Kelerengan kurang
dari 40%, Kedalaman efektif lapisan tanah atas lebih dari 30 cm dan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-92
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Curah hujan rata-rata 1500 – 4000 mm per tahun. Pengembangan


kawasan pertanian diarahkan untuk :
 Mempertahankn luas kawasan pertanian lahan basah
 Menetapkan kawasan pertanian lahan basah sebagai lahan pertanian
pangan berkelanjutan
 Mengembangkan secara terpadu untuk kawasan agribisnis
Luas rencana kawasan pertanian lahan basah di Kabupaten Sumedang
meliputi area seluas kurang lebih 27.552,27 Ha.
b. Pertanian Lahan Kering
Kawasan pertanian lahan kering meliputi area seluas kurang lebih
17.909,06 Ha pada Wilayah Pengembangan Pertanian, meliputi :
 Kawasan Mangkarnata (Manglayang, Kareumbi, Cakrabuana dan
Gunung Tampomas) dengan komoditas andalan holtikultura;
 Kawasan Timur (Tomo, Ujungjaya, dan Conggeang) dengan
komoditas andalan mangga, pisang, sayuran dataran rendah, padi
dan palawija;
 Kawasan Utara (Buahdua, Tanjungkerta, Tanjungmedar, dan Surian)
dengan komoditas andalan padi, pisang dan kacang gondola;
 Kawasan Tengah (Cimalaka, Cisarua, Paseh, Sumedang Utara,
Sumedang Selatan dan Ganeas) dengan komoditas andalan salak,
jeruk, padi dan palawija; dan
 Kawasan Selatan (Darmaraja, Situraja, dan Cisitu) dengan komoditas
andalan rambutan, sawo, pisang, padi dan palawija.
4. Kawasan Peruntukan Perkebunan
Berupa perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Pengembangan kawasan
perkebunan diarahkan untuk meningkatkan pembangunan lintas sektor dan
subsektor serta kegiatan ekonomi di sekitarnya, mendorong terciptanya
keterkaitan sektor hulu dan hilir perkebunan yang dapat menstimulasi
pengembangan ekonomi dan mendorong keberlanjutan ekosistem wilayah
sekitarnya terutama yang berfungsi lindung. Kawasan perkebunan besar
meliputi wilayah seluas kurang lebih 3.017,47 Ha terdapat di Kecamatan
Pamulihan, Sumedang Selatan, Buahdua, Tanjungkerta dan Kecamatan
Conggeang.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-93
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

5. Kawasan Peruntukan Peternakan


Kawasan peternakan di Kabupaten Sumedang merupakan kawasan yang
diperuntukkan bagi peternakan dan atau padang penggembalaan ternak
untuk berbagai jenis hewan ternak. Arahan pengembangan kawasan
peternakan yang ada di Kabupaten Sumedang diarahkan dengan pola
intensif yang terpadu dengan kegiatan budidaya lainnya berbentuk sentra
peternakan pada masing-masing kecamatan. Pengembangan peternakan
berupa kawasan ternak besar dan kecil tersebar di setiap kecamatan.

Tabel 2.37
Luas Lahan untuk Peternakan di Kabupaten Sumedang
Tahun 2009

No Kecamatan Jumlah Ternak Luas Lahan


Sapi Potong Sapi Perah (Ha)
1. Jatinangor 555 1.000 15,55
2. Cimanggung 329 168 4,97
3. Pamulihan 1.934 1.117 30,51
4. Tanjungsari 1.384 3.233 46,17
5. Sukasari 427 46 4,73
6. Rancakalong 776 133 9,09
7. Sumedang Utara 475 30 5,05
8. Sumedang Selatan 429 - 4,29
9. Ganeas 1.259 14 12,63
10. Cisarua 111 - 1,11
11. Cimalaka 505 - 5,05
12. Paseh 1.138 - 11,38
13. Tanjungkerta 1.327 - 13,27
14. Tanjungmedar 1.803 - 18,03
15. Situraja 873 21 8,94
16. Cisitu 905 374 12,79
17. Darmaraja 1.359 13 13,72
18. Cibugel 1.307 34 13,41
19. Wado 273 - 2,73
20. Jatinunggal 3.177 - 31,77
21. Jatigede 4.304 - 43,04
22. Tomo 143 - 1,43
23. Ujungjaya 2.531 - 25,31
24. Conggeang 1.304 - 13,04
25. Buahdua 895 - 8,95
26 Surian 358 - 3,58
Jumlah 29.881 5.184 360,54

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-94
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

6. Kawasan Peruntukan Pertambangan


Potensi pertambangan di Kabupaten Sumedang adalah berupa
pertambangan bukan logam. Pengembangan kawasan pertambangan
diarahkan untuk pemanfaatan daerah yang mempunyai potensi tambang,
bukan di daerah dengan kerentanan bencana tinggi, tidak mengganggu
fungsi kelestarian lingkungan hidup serta masyarakat sekitarnya, dan tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7. Kawasan Peruntukan Industri
Berupa kawasan industri besar, industri sedang dan industri rumah tangga.
Pengembangan kawasan industri diarahkan untuk mendorong pertumbuhan
dan perkembangan industri mikro, kecil, dan menengah yang ramah
lingkungan, hemat lahan dan dapat menyerap tenaga kerja lokal dan
mendukung agrobisnis. Optimalisasi Kawasan Industri
Cimanggung/Rancaekek meliputi wilayah seluas 217,98 Ha terdapat di
Kecamatan Jatinangor seluas 124,56 Ha dan Kecamatan Cimanggung
seluas 93,42 Ha. Perintisan pengembangan Kawasan Agro Industri
Ujungjaya meliputi wilayah seluas kurang lebih 1.555,98 Ha terdapat di
Kecamatan Ujungjaya. Kawasan peruntukan industri kecil dan menengah
berupa industri rumahan yang berada dalam Kawasan Permukiman
Perkotaan dan Perdesaan yang tidak secara spesifik terindikasi satu
hamparan, meliputi:
a. Pengembangan industri kecil tersebar di seluruh kecamatan;
b. Pengembangan klaster industri kecil (khususnya meubel), terdapat di
Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Paseh; dan
c. Pengembangan IKM dalam rangka antisipasi Jalan Tol Cisumdawu,
diarahkan pada ruang pamer yang berupa sentra-sentra maupun
klaster-klaster IKM pada rest area jalan tol (Cimalaka - Paseh)maupun
PKL, PPK dan PPL.
Pengembangan industri rumah tangga di Kecamatan Cimanggung,
Jatinangor, Tanjungsari, Rancakalong, Sumedang Utara, Sumedang Selatan,
Paseh, Conggeang dan Kecamatan Buahdua.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-95
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

8. Kawasan Peruntukan Pariwisata


Pengembangan objek wisata diarahkan untuk melestarikan peninggalan
budaya dan pengembangan wisata unggulan yang mengedapankan budaya
serta karifan lokal untuk mendukung kabupaten sebagai puseur budaya.
Pengembangan objek wisata, meliputi:
a. Pengembangan objek wisata Klub Golf dan Resort, Saung Budaya
Sumedang, relokasi fasilitas Pacuan Kuda Arcamanik, Barubeureum,
Bumi Perkemahan Kiarapayung, Curug Sindulang, Desa Wisata
Rancakalong, Museum Geusan Ulun, Gunung Kunci, Gunung Palasari,
Makam Cut Nyak Dien, Makam Pasarean Gede, Kampung Toga, Curug
Cigorobog, Cibingbin, Curug Cipongkor, Makam Dayeuhluhur, Gunung
Lingga, Parakakondang, Makam Marongge, Situ Sari, Cipanas
Sekarwangi, Cipanas Cileungsi, Bumi Perkemahan Cijambu dan
Cipanteuneun;
b. Pengembangan satuan kawasan (SKW) Kampung Toga, Gunung
Tampomas, Lingga, Cadas Pangeran, Jatinangor dan Cibingbin;
c. Rencana pengembangan Kawasan Wisata Kampung Sunda di WP
Sumedang Kota;
d. Rencana pengembangan Kawasan Wisata Jatigede yang di dalamnya
terdapat wisata modern, semi modern dan tradisional; dan
e. Rencana kawasan relokasi untuk situs-situs yang terendam Waduk
Jatigede di Kampung Munjul Desa Sukamenak, Kecamatan Darmaraja
serta dekat Situs Tajimalela di Desa Lingga Kecamatan Cisitu.

9. Kawasan Peruntukan Permukiman


Berupa kawasan peruntukan permukiman perkotaan dan kawasan
permukiman perdesaan. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan
meliputi luas kurang lebih 4.810,49 Ha meliputi:
a. Kawasan perkotaan yang merupakan bagian dari kawasan perkotaan
Cekungan Bandung atau bagian dari Metropolitan Bandung Raya.
Terdapat di Kecamatan Jatinangor (1.734,53 Ha), Kecamatan
Cimanggung (587.48 Ha), Kecamatan Pamulihan (81,84 Ha),

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-96
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Kecamatan Tanjungsari (659,13 Ha) dan Kecamatan Sukasari (220,15


Ha);
b. Kawasan perkotaan Sumedang, meliputi Kecamatan Sumedang Utara
(724,18 Ha), Kecamatan Sumedang Selatan (235,53 Ha) dan
pengembangan perkotaan ke arah Kecamatan Cimalaka (310,80 Ha
dan Kecamatan Paseh (99,59 Ha); dan
c. Kawasan perkotaan Tomo, meliputi Kecamatan Tomo dan Kecamatan
Ujungjaya dengan luas 157,26 Ha.

Kawasan peruntukan permukiman perdesaaan meliputi luas kurang lebih


4.906,16 Ha tersebar di seluruh kecamatan wilayah kabupaten. Kawasan
relokasi penduduk genangan Jatigede meliputi :

a. Kampung Pasir Padang Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal, seluas


24 Ha menampung 216 KK;

b. Desa Cilopang Kecamatan Cisitu, seluas 30 Ha menampung 270 KK;

c. Desa Conggeang Kulon Kecamatan Conggeang, seluas 66 Ha untuk


menampung 594 KK;

d. Dusun Wado Girang Desa Wado sebanyak 169 KK; dan

e. Rencana program transmigrasi Satgas Percepatan Pembangunan


Waduk Jatigede meliputi: Kabupaten Majalengka sebanyak 150 KK,
Kabupaten Cirebon 100 KK, Kabupaten Indramayu 150 KK, Luar pulau
Jawa sebanyak 3.367 KK.

10. Kawasan Peruntukan Pendukung Lainnya


Berupa kawasan peruntukan genangan/waduk, kawasan peruntukan
perikanan, kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, Kawasan
peruntukan pusat pemerintahan kabupaten, kawasan peruntukan RTH, dan
kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan. Kawasan peruntukan
genangan/waduk meliputi wilayah seluas 3.330,22 Ha meliputi:
a. Genangan atau Waduk Jatigede terdiri dari; Kecamatan Cisitu (73,45
Ha), Kecamatan Darmaraja (1.606,35 Ha), Kecamatan Wado (461,22
Ha), Kecamatan Jatinunggal (229,25 Ha) dan Kecamatan Jatigede
(751,46 Ha); dan

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-97
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

b. Genangan atau Waduk Sadawarna, yaitu Kecamatan Surian (208,48


Ha).
Kawasan peruntukan perikanan berupa budidaya perikanan tangkap yang
tersebar diseluruh kecamatan di wilayah kabupaten dan diarahkan pada
lahan-lahan yang berada pada kawasan budidaya pertanian lahan basah
atau terselip di budidaya lahan kering, badan air seperti waduk (Jatigede
dan Sadawarna) dan sungai. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa,
meliputi:
a. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi untuk melayani
beberapa kecamatan atau skala pelayanan kabupaten (regional),
terletak di Pusat PKL Sumedang, yaitu Kecamatan Sumedang Utara
dan Sumedang Selatan yang didukung dengan calon-calon perkotaan
baru di Kecamatan Cimalaka dan Kecamatan Paseh sesuai
pembagian hirarkinya;
b. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi pelayanan antar
kecamatan dicirikan dengan pengelompokkan letak atau skala
pelayanan kawasan, diarahkan pada Kawasan Perkotaan Jatinangor
(Jatinangor – Tanjungsari) dan Kawasan Perkotaan Tomo (Cimalaka –
Tomo) serta Pusat-Pusat WP;
c. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi pelayanan
kecamatan atau beberapa desa (skala pelayanan lokal), diarahkan
pada Pusat Pelayanan Lingkungan; dan
d. Sepanjang koridor jalan, baik jalan arteri primer, arteri sekunder,
Kolektor primer, kolektor sekunder, maupun Lokal primer dan Lokal
sekunder.
Komponen RTH yang termasuk dalam kawasan budidaya, terdiri atas:
a. RTH privat, meliputi: pekarangan rumah tinggal, halaman perkantoran,
pertokoan, tempat usaha, taman dan taman di atap bangunan (roof
garden) serta lapangan olahraga;
b. RTH publik, meliputi:
 RTH taman dan hutan kota, meliputi: taman RT, taman RW, taman
kelurahan dan taman kecamatan, taman kota, hutan kota, dan
sabuk hijau (green belt).

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-98
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

 RTH jalur hijau jalan, meliputi: pulau jalan, median jalan, dan jalur
pejalan kaki,
 RTH fungsi tertentu, meliputi: RTH sempadan rel kereta api, jalur
hijau jaringan listrik tegangan tinggi, RTH sempadan sungai, RTH
pengamanan sumber air baku/mata air, lapangan olahraga, dan
taman pemakaman.

Pengembangan RTH sebagaimana dimaksud pada ayat (5), meliputi:


a. pengembangan luasan RTH paling sedikit 30% dari luasan kawasan
perkotaan, meliputi RTH privat seluas 10% dan RTH publik seluas 20%;
b. penegasan dan perlindungan kawasan yang termasuk ke dalam RTH
Kawasan peruntukan pusat pemerintahan kabupaten adalah rencana
pemindahan dan pembangunan pusat ibukota pemerintahan kabupaten seluas
32 Ha, terdapat di Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara. Kawasan
peruntukan pertahanan dan keamanan, meliputi: kawasan militer TNI Angkatan
Darat (Yonif 301 dan kodim 0610) di Cimalaka dan Kepolisian Republik
Indonesia (POLRI) di Sumedang Selatan.

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-99
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumedang
Tahun 2011

Peta 2.8.
Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Sumedang

POKJA AMPL KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011

II-100

Anda mungkin juga menyukai