Kualitas Soal
Kualitas Soal
1
Tegangan fasa-netral suatu generator 3 fasa terhubung bintang mengandung komponen fundamental
dengan nilai puncak 200 V, serta harmonisa ke-3, 5, 7, dan 9 dengan nilai puncak berturut – turut 40, 25, 20,
10 V. Hitung rasio tegangan fasa – fasa terhadap tegangan fasa netral.
Penyelesaian :
Dalam Soal ini harmonisa tertinggi yang diperhitungkan adalah harmonisa ke-9, walaupun nilai puncak
harmonisa tertinggi ini masih 5% dari nilai puncak komponen fundamental.
Nilai efektif tegangan fasa-netral fubdamental sampai harmonisa ke-9 berturut – turut adalah nilai puncak
dibagi √2 :
Perbedaan nilai perhitungan tegangan efektif fasa-netral dan tegangan efektif fasa – fasa terletak pada
adanya harmonisa kelipatan tiga ; tegangan fasa- fasa harmonisa ini bernilai nol.
3 3
𝑉𝑓𝑓𝑟𝑚𝑠 = √8002 ( ) + 1002 ( ) = 987,4 𝑉
2 2
Reaktansi beban per fasa untuk tiap komponen
𝑋1 = 2𝜋 × 50 × 0,1 = 31,42𝛺 ; 𝑋3 = 3𝑋1 = 94,25 𝛺;
𝑋5 = 5𝑋1 = 157,08 𝛺
Impedansi beban per fasa untuk tiap komponen
|𝑍𝑓1 | = √202 + 31,422 = 37,24 𝛺
|𝑍𝑓3 | = √202 + 94,252 = 96,35 𝛺
|𝑍𝑓5 | = √202 + 157,082 = 158,35 𝛺
Arus fasa :
Arus Saluran
Tegangan fasa-fasa
Arus di penghantar netral ditimbulkan oleh harmonisa ke-3, yang merupakan arus urutan nol.
2
(c) Daya yang diserap beban adalah daya yang diserap elemen resitif 25 Ω, yaitu 𝑃 = 3 × 𝐼𝑓−𝑛 × 𝑅.
Arus beban terhubung bintang sama dengan arus saluran. Jadi daya yang diserap beban adalah :
(b) Walaupun arus harmonisa ke-3 tidak mengalir, tegangan fasa-netral harmonisa ke-3 tetap hadir
namun tegangan ini tidak muncul pada tegangan fasa-fasa. Keadaan ini seperti keadaan sebelum
penghantar netral diputus.
Dibandingkan dengan susut semual, terjadi kenaikan susut daya sebesar 16%
(b) Kenaikan temperature kerja diatas temperature sekitar semula adalah (700 – 250) = 450 C. perubahan
kenaikan temperature adalah
Dalam situasi ini teradi penurunan arus efektif fundamental yang dapat dihitung melalui relasi kuadrat
arus efektif total, yaitu :
2
Dengan THD 100% maka 𝐼1𝑚𝑠 = 202 /2
Jadi jika arus efektif total dipertahankan 20 A, arus fundamental turun menjadi 70 % dari semula.
Susut daya di kabel tidak berubah, tetapi daya yang disalurkan ke beban menjadi 0,72= 0,5 dari daya
semula atau turun menjadi 50%-nya.
(c) Jika penyaluran daya ke beban dipertahankan tetap, susut pada saluran menjadi dua kali lipat, yang
berarti kenaikan temperature dua kali lipat. Jika temperature kerja semula 650 C pada temperature
sekitar 250 C, maka temperature kerja yang baru bisa mencapai lebih dari 1000 C.
Jika susut daya pada saluran tidak diperkenankan meningkat maka penyaluran daya ke beban harus
diturunkan sampai menjadi 50% dari daya yang semula disalurkan; gejala ini dapat diartikan sebagai
derating kabel.
Bentuk gelombang tegangan dan arus adalah seperti terlihat pada gambar berikut
Gambar Gelombang tegangan dan arus pada contoh soal 8.9
(b) Reaktansi untuk harmonisa ke-3 dan ke-5 berturut – turut adalah
(d) Losses dielektrik dianggap sebanding dengan frekuensi dan kuadrat tegangan. Pada frekuensi 50 Hz
dan tegangan 110 V, losses adalah 0,6 watt.
Contoh Soal 8.11
Melalui sebuah kumparan mengalir arus nonsinus yang mengandung komponen fundamental 50 Hz.
Harmonisa ke-3. Dan harmonisa ke-5 dengan amplitude berturut – turut 50, 10, 5 A. jika daya input pada
inductor diabaikan, dan tegangan pada inductor adalah 75 V rms. Hitung induktansi inductor.
Penyelesaian :
Jika induktansi kumparan adalah L maka tegagan efektif komponen fundamental, harmonisa ke-3 dan
ke-5 berturut – turut adalah :
Fluksi Ө1m tertinggal 900 dari tegangan (lihat gambar dibawah) persamaan gelombang fluksi
fundamental menjadi
NIlai puncak harmonisa ke-3
Fluksi Ө3m juga tertinggal 900 dari tegangan harmonisa ke-3; sedangkan tegangan harmonisa ke-3
tertinggal 1350 dari tegangan fundamental. Jadi persamaan flukasi harmonisa ke-3 adalah
(c) Rugi daya total Ptot, terdiri dari rugi tembaga Pcu dan rugi arus pusar Pl
Tegangan ini cukup tinggi dibandingkan dengan tegangan maksimum fundamental yang hanya 17 kV.
Gambar berikut ini memperlihatkan bentuk gelombang tegangan.