Anda di halaman 1dari 17

Identifikasi LSD

Untuk LSD yang terdapat di dalam tubuh manusia dapat diidentifikasi melalui sampel urin, rambut,
dan darah. Namun, untuk melakukan identifikasi pada sampel-sampel tersebut membutuhkan waktu
untuk dapat mendeteksinya. Berikut adalah tabel perkiraan nilai untuk periode deteksi pada beberapa
zat yang bersifat narkotik : Baca lebih lanjut →
Bagikan artikel ini melalui :

 Surat elektronik
 Cetak
 Facebook
 Twitter
 Lagi

Posted in identifikasi senyawa, kimia farmasi

Tagged ekstasi, identifikasi LSD, LSD, narkotika

LSD
Asam lisergat dietilamida (LSD) merupakan suatu narkotika halusinogen. Obat ini bersifat psikedelik dari
keluarga ergolina.

Pemeriannya adalah sebagai berikut :


• Nama umum : LSD LSD-25; Diethylamide Asam lisergat.
• Rumus kimia : 9,10-Didehydro- N , N -diethyl-6-methylergoline-8 β –carboxamide. C 20 H 25 N 3 O =
323,4.
• Sebuah zat kristal tak berwarna.
• Larut dalam air.
• LSD mudah terdegradasi dalam spesimen biologis ketika terkena cahaya atau suhu tinggi. LSD juga
dapat mengikat wadah kaca dalam larutan asam.
• Konstanta disosiasi : pK a 7,5.
• Koefisien partisi : Log P (oktanol / air), 2.9.
• Strukturnya :
LSD pertama kali disintesis oleh Albert Hofmann pada tahun 1938 dari ergot, sebuah butir jamur yang
biasanya tumbuh di rye. Bentuk LSD berasal dari pada awal nama kode LSD-25, yang merupakan
singkatan untuk Lysergsäure “diethylamid-Jerman” diikuti dengan nomor urut. LSD sensitif terhadap
oksigen, sinar ultraviolet, dan klorin, terutama di solusi. Dalam bentuk murni itu adalah tidak berwarna,
tidak berbau, dan sedikit pahit. LSD biasanya disampaikan secara lisan, biasanya pada substrat seperti
penyerap tinta kertas, sebuah kubus gula, atau gelatin. Dalam bentuk cair, juga dapat diberikan melalui
suntikan intramuskular atau intravena. LSD sangat kuat, dengan 20-30 ug (mikrogram) adalah dosis
ambang pemakaian LSD.
Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai obat
dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947, LSD segera menjadi agen terapi yang nampak
menimbulkan harapan besar.
LSD bersifat non-adiktif (tak menimbulkan ketergantungan) dan non-toksik (tak menimbulkan
keracunan) dan banyak dikenal atas efek psikologisnya yang menyebabkan tertutup/terbukanya mata,
perasaan distorsi waktu, kematian ego dan pergeseran kognitif yang dalam, serta berperan penting dalam
kontrabudaya tahun 1960.
Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 mikrogram. Jumlah tersebut hampir
setara dengan 1/10 massa sebutir pasir.
Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik. Gejala berikut telah dilaporkan: konstraksi rahim,
hipotermia, demam, kenaikan kadar gula darah, tegaknya bulu roma, peningkatan curah jantung,
cengkeraman rahang, perspirasi, midriasis (dilatasi pupil), produksi air liur dan lendir, suhad (rasa tak
dapat tidur), hiperefleksia, dan tremor. Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan
keadaan fuga disosiatif pada orang-orang yang mengkonsumsi beberapa jenis antidepresan tertentu
seperti garam litium dan trisiklik.
LSD adalah senyawa kiral dengan dua stereocenters pada karbon atom C-5 dan C-8, sehingga secara
teoritis LSD memiliki empat isomer optik berbeda. LSD, juga disebut (+) – D-LSD, memiliki konfigurasi
mutlak (5 R, 8 R). C-5 isomer dari lysergamides tidak ada di alam dan tidak terbentuk selama sintesis dari
asam D-lisergat. Retrosynthetically , di pusat kiral C-5 dapat dianalisis dan memiliki kiralitas sama karbon
alfa dari asam amino biologis L- tryptophan, pendahulu untuk semua senyawa ergoline biosintetik.

Reaktivitas dan degradasi LSD


“LSD,” tulis ahli kimia Alexander Shulgin , “adalah molekul rapuh yang luar biasa.” [4] Ini stabil untuk
waktu tak terbatas jika disimpan sebagai garam padat atau dilarutkan dalam air, pada suhu rendah dan
terlindung dari udara dan paparan cahaya.
LSD memiliki dua proton sensitif tersier kiral pada posisi C5 dan C8 yang rentan terhadap racemisation.
Proton C8 lebih labil karena menarik elektron-lampiran carboxamide, tetapi pemindahan proton kiral
pada posisi C5 (yang sebenarnya pernah juga merupakan proton alfa dari molekul induk triptofan )
dibantu oleh-menarik nitrogen induktif dan pi delokalisasi dengan elektron cincin indol.
LSD juga memiliki enamina tipe reaktivitas-karena efek-sumbangan elektron dari cincin indol. Karena itu,
klorin menghancurkan molekul LSD, bahkan meskipun klor air keran yang mengandung sejumlah kecil
klorin, LSD larut dalam air keran kemungkinan akan sepenuhnya menghilangkan substansi. Ikatan
rangkap antara posisi 8 dan cincin aromatik , yang terkonjugasi dengan cincin indol, rentan terhadap
serangan nukleofilik oleh air atau alkohol, terutama di hadapan cahaya. LSD sering mengkonversi ke
“Lumi-LSD”, yang sama sekali tidak aktif dalam diri manusia.
Studi tentang LSD dalam sampel urin. Konsentrasi LSD dalam sampel urin diikuti dari waktu ke waktu
pada berbagai suhu, dalam berbagai bentuk wadah penyimpanan, di berbagai eksposur berbeda panjang
gelombang cahaya, dan pada berbagai nilai pH. Studi-studi ini menunjukkan tidak ada kerugian yang
signifikan dalam konsentrasi LSD pada 25 ° C sampai empat minggu. Setelah empat minggu diinkubasi,
kehilangan 30% konsentrasi LSD pada suhu 37 ° C dan sampai dengan 40% pada 45 ° C diamati. Urin
diperkaya dengan LSD dan disimpan dalam gelas amber atau kontainer polietilen transparan tidak
menunjukkan perubahan dalam konsentrasi dalam segala kondisi cahaya. Stabilitas LSD dalam wadah
transparan di bawah sinar itu tergantung pada jarak antara sumber cahaya dan sampel, panjang
gelombang cahaya, waktu pemaparan, dan intensitas cahaya. Setelah kontak yang terlalu lama menjadi
panas pada kondisi pH basa, 10 sampai 15% dari orang tua untuk iso diepimerisasikan LSD-LSD. UDalam
kondisi asam, kurang dari 5% dari LSD dikonversi menjadi iso-LSD. Ini juga menunjukkan bahwa jumlah
jejak ion logam dalam buffer atau urin dapat mengkatalisis penguraian LSD dan bahwa proses ini dapat
dihindari dengan penambahan EDTA .

TETRAHYDROCANNABINOL (GANJA)
Gbr. Tanaman Ganja (Marijuana) Rumus molekul:
C21H30O2

Tetrahydrocannabinol (THC) merupakan zat yang terkandung


dalam Tanaman Ganja. Zat ini terdapat pada daun dan rantingnya
dengan kadar THC tertinggi pada pucuk tanaman betina yang
sedang berbunga. Kadarnya berkisar 1,0% – 10%, bahkan bisa
lebih bila dibudidayakan dengan perlakuan dan faktor lingkungan
yang baik. Selain THC, ganja juga mengandung kanabinol dan
asam tetrahidrokanabidiolat.

Di Indonesia, ganja mulai digunakan oleh anak muda pada


pertengahan dekade 60 sampai sekarang. Dengan merujuk pada
ketetapan WHO maka regulasi di Indonesia sejak dari UU RI No.
9 Tahun 1976, UU RI No. 22 Tahun 1997 hingga terakhir UU RI No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ganja selalu digolongkan
kedalam jenis Narkotika Golongan I. Sehingga konsekuensinya
adalah ganja tidak dapat digunakan dalam pengobatan karena
daya adiktifnya sangat tinggi dan hanya dapat digunakan dalam
penelitian resmi oleh pemerintah.

Namun realitasnya, tindakan penyalahgunaan tetap marak.


Berbagai oknum, kelompok yang merasa mendapat keuntungan
dari perniagaan ganja, tanpa memikirkan kehancuran yang
ditimbulkannya terhadap Bangsa dan Negara, dengan segala
upaya dan modus peredaran gelapnya kian masif. Oleh UNODC
dilaporkan bahwa pada tahun 2009 Indonesia, menempati
peringkat kesembilan dunia terbesar mengkonsumsi ganja
yaitu sekitar 110 metrik ton atau sekitar 2% total konsumsi dunia
yang mencapai 6.002 metrik ton. Dan Indonesia adalah negara
peringkat 10 tertinggi di dunia sebagai ladang bagi peredaran
narkoba jenis ekstasi dan ganja.

Ganja dapat dikonsumsi sebagai makanan, diseduh seperti teh,


tapi kebanyakan di isap setelah dikeringkan dan
dirajang kemudian dilinting seperti rokok tembakau. Setiap
batang rokok ganja mengandung THC sebanyak 5-20 mg.

Efek Pengguna Ganja

1. Efek jangka pendek penggunaan ganja diantaranya adalah:

 Tidak mampu berfikir maupun berbicara dengan


jelas
 Sulit berkonsentrasi
 Hilangnya beberapa memori jangka pendek
 Sulit bereaksi terhadap suatu hal
 Meningkatkan denyut jantung
 Merasa sedih berlebihan dan merasa sangat
ketakutan
 Sensitif terhadap penglihatan dan suara

2. Efek jangka panjang penggunaan ganja diantaranya adalah:

 Bermasalah dengan perkembangan tubuh


 Kerusakan jaringan paru-paru dan rusaknya sel
immune sehingga cenderung akan mengalami
kanker
 Gelisah dan mudah panik
 Gila
 Kemungkinan sulit mendapatkan keturunan

Metabolisme Ganja/THC

Bila diisap, asap ganja yang mengandung lebih dari 60 kanabinoid


dan bahan kimia lain ditahan dalam paru-paru beberapa detik.
Sekitar 50% akan diabsorbsi (penggunaan oral hanya diabsobsi 3-
6%). Pengaruh rokok ganja pada penggunaan timbul setelah 20-
30 menit dan kadar THC tertinggi dalam plasma dicapai dalam
waktu 2 – 3 jam. Kemudian THC meninggalkan plasma dan masuk
kedalam jaringan yang mengandung lemak, terutama otak dan
testis. THC dimetabolisme didalam hati dan ekskresi terutama
melalui tinja (65%) dan urine (25%). Waktu paruhnya adalah 2-7
hari. Sehingga dalam urine dapat dideteksi sampai seminggu
setelah penggunaan terakhir. Hasil metabolisme dari pengguna
ganja adalah 11-Hydroxy-delta 9-tetrahydrocannabinol dan 11-
nor- 9-carboxy-delta 9-tetrahydrocannabinol (9-carboxylic-THC)
dan merupakan metabolit terbesar yang diekskresi diurin.

Waktu Pendeteksian THC (delta 9 tetrahydrocannabinol) dalam Urine:

Penyalahguna Ganja dapat dideteksi melalui tes urine. Alat yang


digunakan untuk skrining urine adalah rapid test jenis THC (delta
9 tetrahydrocannabinol). Waktu pendeteksian dapat berdasarkan
lama penggunaannya, diantaranya:

1. Penggunaan tidak rutin atau sekali pakai, 2 – 7 hari


2. Penggunaan rutin atau berulang, 4 – 14 hari
3. Pecandu, sampai dengan 2 – 3 bulan

Senyawa-senyawa yang dapat terdeteksi pada rapid THC:

Pada rapid THC, senyawa yang terdeteksi adalah senyawa yang


terkandung dalam Ganja, diantaranya: tetrahydrocannabinol
(THC), kanabinol, asam tetrahidrokanabidiolat dan 11-nor-delta-
9-tetrahydrocannabinol-9-carboxylic (9-carboxylic-THC) yang
merupakan hasil metabolisme dari pengguna ganja/THC.

BAB I

PENDAHULIAN

1. WACANA PEMBUKA

Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa
pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang
berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas
bahayanya bagi umat manusia. Di antara pengguna ganja, beragam efek yang dihasilkan,
terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta hilangnya konsentrasi untuk
berpikir di antara para pengguna tertentu.

Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi
malas dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi,
karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung
medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa
sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak
yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya
(terutama pada para seniman dan musisi.

Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh
jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas
adalah hasil silangan modern “Cannabis indica” yang berasal dari India dengan
“Cannabis sativa” dari Barat, dimana jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan
tipe yang tumbuh di Indonesia.

Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan
tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara
ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara
fisik seperti efek yang dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak
pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu
dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan
berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-obatan terlarang dan alkohol, yang
menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan
bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-
obatan kimia buatan manusia itu.
2. PERUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari narkoba?


2. Bagaimana penyebaran narkoba di masyarakat?
3. Efek apa yang disebabkan oleh narkoba?
4. Apa saja jenis-jenis narkoba?

3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu narkoba.


2. Untuk mengetahui bagaimana penyebaran narkoba di kalangan masyarakat.
3. Untuk mengetahui efek dari narkoba.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis narkoba.

4. MANFAAT

1. Mengetahui seberapa bahayanya jika mengkonsumsi narkoba.


2. Efek-efek apa saja jika menggunakan narkoba.
3. Mengetahui apa sebenarnya guna narkoba.

BAB II

NARKOBA

1. PENGERTIAN NARKOBA

Narkoba dan Napza Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya.
Napza adalah singkatan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
Nikotik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘kelenger’, merujuk
pada sesuatu yang bisa membuat seseorang tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam
bahasa Inggris narcotic lebih mengarah ke obat yang membuat penggunanya
kecanduan.

Narkotika secara farmakologik adalah opioida, tetapi menurut UU no 22, tahun 1997
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan
hanya sebagai penyembuh namun justru menghancurkan. Awalnya narkoba masih
digunakan sesekali dalam dosis kecil dan tentu saja dampaknya tak terlalu berarti.
Namun perubahan jaman dan mobilitas kehidupan membuat narkoba menjadi bagian
dari gaya hidup, dari yang tadinya hanya sekedar perangkat medis, kini narkoba mulai
tenar digaungkan sebagai dewa dunia, penghilang rasa sakit.

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil
pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau
fermentasi tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu
atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara
mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang
mengandung etanol.

Yang dimaksud dengan narkotika meliputi :

Golongan Opiat : heroin, morfin, madat, dan lain-lain. Golongan Kanabis : ganja, hashish.

Golongan Koka : kokain, crack.

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat Adiktif Lainnya
adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat
menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi ectasy, shabu-


shabu, LSD, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi dan anti psikosis. Zat
psikotropika yang sering disalahgunakan (menurut WHO 1992) adalah :

1. Alkohol : Semua minuman beralkohol yang mengandung etanol (Etil alkohol).


2. Opioida : heroin, morfin, pethidin, candu.
3. Kanabinoida : Ganja, hashish.
4. Sedativa/hipnotika : obat penenang/obat tidur.
5. Kokain : daun koka, serbuk kokain, crack.

Stimulansia lain, termasuk kafein, ectasy, dan shabu-shabu. Halusinogenika,


LSD,mushroom, mescalin.

Tembakau (mengandung nikotin). Pelarut yang mudah menguap seperti aseton dan
lem. Multipel (kombinasi) dan lain-lain, misalnya kombinasi heroin dan shabu-shabu,
alkohol dan obat tidur. Zat adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner cat, lem,
nikotin, kafein).

2. PENYEBARAN

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari
mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan
genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan
penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah
sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba
dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak
yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah
penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua
diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
3. EFEK NARKOBA

Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD

Stimulation, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan
seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang
pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu

Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw.

Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat
pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,
contohnya ganja, heroin , putaw. Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba
maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian.

Psilocin, sebuah obat halusinogen yang diperoleh dari jamur (Psilocybe mexicana). Efek
yang timbul seperti dilatasi pupil, kegelisahan atau gejolak, euforia, terbuka dan mata
tertutup visual (menengah umum pada dosis tinggi), sinestesia (mis. pendengaran
melihat warna dan suara), meningkat suhu tubuh, sakit kepala, berkeringat dan
menggigil, dan mual.

sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk kasus


parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian. Efek fisik dapat mencakup
anoreksia, hiperaktif, pupil melebar, kemerahan, kegelisahan, mulut kering, sakit
kepala, takikardia, Bradycardia, tachypnea, hipertensi, hipotensi, hipertermia,
diaphoresis, diare, sembelit, penglihatan kabur, pusing, berkedut, insomnia, kesemutan,
jantung berdebar , aritmia, jerawat, pucat, kejang-kejang, serangan jantung, stroke, dan
kematian dapat terjad

4. JENIS-JENIS NARKOBA

Adapun jenis-jenis narkoba, yaitu :

a. Heroin

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah
diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya
umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat
menyebabkan kecanduan. Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
b. Ganja

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada
bijinya, tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat
pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).

Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini
biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan
opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang
dipaksakan negara kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu
yang menyembah dewa Shiva menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan
ritual penyembahan dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan
dengan meminum Bhang.

c. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan pengaruh bagi pengguannya.
Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat ,
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan
bagi pemakainya.

5. FAKTOR PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Penyalahgunaan narkoba ada beberapa faktor yaitu:

1. Lingkungan sosial

 Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu setelah itu
ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika, psykotropika maupun
minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.
 Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-masing,
mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga ataupun karena akibat
dari broken home.
 Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan uang yang
berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk
membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan mereka.

2. Kepribadian

 Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun di


lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan cara
menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang dilakukan
untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang
diinginkan seperti lebih aktif dan berani
 Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari segala
aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat pelarian yaitu
dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya. Lemahnya
mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negatif yang
akhirnya menjurus ke arah penggunaan narkotik, psikotropika dan minuman keras
lainnya.

6. MANFAAT NARKOBA

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan
pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai sumber minyak.

Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini
lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak
tempat disalahgunakan.

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,


penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya
adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah
atau tidak ada sama sekali.

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi
komponen sayur dan umum disajikan.

Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga
dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.

Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara
beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.

Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama
yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran,
euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan
tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia
dan mimpi buruk. Kata “morfin” berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi
Yunani.

Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang
berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh
penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.

Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan
mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena
efek adiktif.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Narkoba adalah obat obatan terlarang yang jika dikonsumsi mengakibatkan kecanduan
dan jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat
laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian.

Narkoba pun ada berbagai jenis seperti: heroin, ganja, putaw, kokain, sabu-sabu,dan
alkoholpun termasuk dalam golongan narkoba.

Manfaat yang dirasakan hanyalah sesaat. Tapi mudhorotnya jelas banyak sekali. Banyak
organ tubuh menjadi rusak. palagi bila pakai obat bius. Dalah-salah pada saat operasi
(karena suatu kejadian) bakal tak mampu lagi bius bagi para penggunanya. Yang pasti
biaya untuk bisa mengkonsumsi barang-barang haram itu, sangatlah mahal. Salah-salah
bisa masuk bui, kalau ketangkep aparat.

2. SARAN

Diharapkan setelah penulis menyusun makalah ini masyarakat sadar akan bahayanya
mengkonsumsi narkoba dan menyalah gunakan narkoba.

Karena jika salah seorang sudah menggunakan narkoba dan kecanduan, orang tersebut
akan mengalami jantung yang berdebar-debar, mering menguap, mengeluarkan air
mata berlebihan, mengeluarkan keringat berlebihan, mengalami nyeri kepala,
mengalami nyeri/nilu sendi-sendi.

DAFTER PUSTAKA

Wikipedia. 2010. “Narkoba” (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba.


diakses tanggal 12 Desember 2010, pukul 10:19 )

BNK Samarinda. 2007. “Faktor dan Akibat NArkoba” (online),


(http://bnk.samarinda.go.id/index.php?q=faktor-akibat-narkoba. diakses tanggal 13
Desember 2010, pukul 21:49)
Iklan

LAPORKAN IKLAN INI

Iklan

LAPORKAN IKLAN INI

Share this:

 Twitter
 Facebook

5 respons untuk ‘Makalah Tentang Narkoba’

1. Anonk seger

29 Maret 2012 pukul 08:37

thank kang sangat bermanfaat pisan euy hatur thank you

Balas

1. oviefendi

10 Mei 2012 pukul 10:59

oke…masama

Balas

1. uswatun chasanah

17 Desember 2015 pukul 05:13

Kak mau tnya, ini makalah di post tanggal berapa ya?


2. oviefendi

1 Februari 2016 pukul 21:27

maaf baru membuka,,,kurang tau persisnya kapan lupa, yang jelas udah lama sekali
lebih dari 2th…

2. choky

29 Oktober 2013 pukul 17:26

thnks makalahnya gan..izin pake refrensi..

Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar

Nama *

E-mail *

Situs Web

Beri tahu saya komentar baru melalui email.

Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.

oVieSearch

Cari untuk:
ovieTautan

 RSS - Pos
 RSS - Komentar

Blog Stats

 790.675 hits

ovieCalendar

Desember 2019

S S R K J S M

« Jan

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

Iklan

LAPORKAN IKLAN INI


oviecalender

Desember 2019

S S R K J S M

« Jan

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

ovieSearch

Cari untuk:

ovieWritten

 Kerusuhan Suporter Sepak Bola


 maulid nabi Muhammad SAW
 pak lentine
 AHLANWASAHLAN

Flickr oViestar Photography

Anda mungkin juga menyukai