Manual SPBU Pertamina PDF
Manual SPBU Pertamina PDF
OPERASI DAN
PROSEDUR
PENGELOLAAN
SPBU
PERTAMINA
Edisi I - 2004
SE RVI CE CE N T E R SA FE T Y
SERVICE CENTER
SAFETY
Pencegahan Kebakaran
1. PERINGATAN ! Siapapun dilarang merokok didalam area SPBU.
Apabila Anda merokok, merokoklah hanya pada area yang diijinkan
pada SPBU. Area merokok berada jauh dari pompa BBM dan tidak
terlihat oleh pelanggan. Secara sopan minta konsumen Anda yang
merokok untuk merokok di luar SPBU.
2. Penggunaan api secara terbuka seperu korek api dan obor juga
dilarang.
3. Ketidakpatuhan pada petunjuk keselamatan ini akan berakibat pada
pengenaan tindakan disiplin termasuk pemecatan.
4. Ketahuilah Ietak pemadam api dan kotak P3K serta ketahui pulalah
cara penggunaannya.
5. Tinjaulah informasi mengenai prosedur pencegahan kebakaran.
PT PERTAMINA (PERSERO) i
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Tips-Tips Keselamatan
lkuti tips-tips keselamatan berikut ini apabila Anda bekerja pada
SPBU Anda :
1. Berikan perintah secara jelas dan dengarkan respon-respon yang
timbul.
2. Pandu kendaraan secara hati-hati menuju pompa yang tepat, dengan
berdiri pada sisi jalan dan gunakan kedua belah tangan untuk
memberikan petunjuk yang jelas.
3. Hati-hati terhadap Iubang pada jalan. Perhatikan konsumen apabila
mereka keluar dari kendaraannya dan pandulah mereka ke ruang
tunggu bila mereka meninggalkan kendaraanya.
4. Ada kemungkinan jalan licin jadi berjalanlah secara hati-hati dan
bersihkan tumpahan minyak sesegera mingkin.
5. Jangan mengisi BBM untuk kendaraan apabila mesin kendaraan
dalam keadaan menyala.
6. Jangan berdiri pada jalur kendaraan pada saat kendaraan memasuki
dan meninggalkan SPBU.
7. Jangan berdiri pada kursi, drum oli, kardus dan lain-lain. Gunakan
selalu tangga.
8. Jangan menggunakan perhiasan.
9. Berhati-hatilah dalam menangani produk-produk kimiawi pada SPBU.
10. Ketahuilah dimana daftar Nomor Telpon Penting dan Nomor Telepon
Darurat diletakkan.
11. Bacalah rencana komunikasi keadaan bahaya dan diskusikan dengan
manajer SPBU.
12. Kajilah material MSDS dan diskusikan dengan manajer SPBU.
Ketahuilah bagaimana membaca dan mengartikan informasi
pertolongan pertama.
ii PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
BAB 1
KESELAMATAN,
KESEHATAN KERJA
DAN LINDUNGAN
LINGKUNGAN (K3LL)
1 Tanggung Jawab
Tanggung jawab secara keseluruhan atas pelaksanaan dari kebijakan
PT PERTAMINA (PERSERO) berada pada pengusaha SPBU termasuk
aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL)
di SPBU. Berdasarkan tanggung jawab tersebut, setiap pengusaha
SPBU harus :
a. Memahami standar dan kebijakan keselamatan, kesehatan kerja
dan lindungan lingkungan PT PERTAMINA (PERSERO).
b. Memastikan setiap karyawan SPBU telah terlatih dan memahami
prosedur kerja dengan baik.
c. Memastikan bahwa seluruh peraturan keselamatan dipahami oleh
seluruh karyawan SPBU.
d. Memastikan seluruh tanda-tanda peringatan dan rambu-rambu yang
diperlukan di lingkungan SPBU dalam keadaan baik dan dapat
terlihat dengan jelas.
e. Menyediakan dan memastikan bahwa seluruh peralatan pemadam
kebakaran dan lindungan lingkungan dalam keadaan siap pakai.
f. Bertanggung jawab bila terjadi kecelakaan di SPBU untuk memastikan
bahwa penyebab dan kondisi yang muncul dari masing-masing
kecelakaan, kejadian atau bencana telah dinvestigasi dan dilakukan
tindakan yang tepat agar tidak terulangi kembali.
g. Membuat catatan di safety log book sesegera mungkin setelah
kecelakaan.
h. Memastikan bahwa seluruh kerusakan yang terjadi telah dilaporkan.
i. Memastikan bahwa apa-apa yang menjadi tanggung jawabnya telah
didelegasikan kepada karyawan yang paling senior selama dia
tidak berada di SPBU.
PT PERTAMINA (PERSERO) 1
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
2 Ketentuan-ketentuan K3LL
2 PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
2.1.3 Pengisian BBM ke Kendaraan Konsumen
• Mesin kendaraan harus dimatikan pada saat pengisian BBM.
• Dilarang mengisi BBM selain ke dalam tangki kendaraan, seperti
ke drum atau jerigen kecuali yang memenuhi persyaratan K3LL.
• Nozzle dispenser harus dalam keadaan baik dan berfungsi otomatis
pada saat pengisian.
• Dilarang merokok dan mengaktifkan Hand Phone (telepon genggam)
pada saat pengisian BBM.
• Antrian kendaraan konsumen yang akan mengisi BBM harus diatur
dengan baik.
• Apabila kendaraan konsumen mogok sewaktu mengisi BBM agar
didorong keluar dari area SPBU.
• Untuk pengisian sepeda motor, mesin harus dimatikan dan
pengemudi harus turun dari kendaraan sebelum pengisian dimulai.
Tangki sepeda motor harus diisi dengan perlahan untuk menghindari
tumpahan.
PT PERTAMINA (PERSERO) 3
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
4 PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
2.3.2 Kesehatan Kerja
• Hindari kontak yang lama dan berulang-ulang antara BBM dengan
kulit. Ganti segera pakaian yang terkontaminasi dengan minyak
dan cuci tubuh dengan sabun dan air.
• Tertelan BBM dapat menimbulkan kecelakaan yang fatal.
Jangan coba untuk memuntahkannya tapi harus segera langsung
di bawa kerumah sakit.
• Hindari menghirup uap BBM secara berlebihan. Uap BBM bersifat
anesthesis dan jika terhirup dapat menyebabkan mengantuk yang
berakibat timbulnya resiko kecelakaan.
PT PERTAMINA (PERSERO) 5
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
6 PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Tanda dan rambu peringatan tersebut harus :
• Dibuat dengan gambar atau tulisan yang jelas dan mudah
dimengerti oleh setiap orang yang berada di lingkungan SPBU.
• Berukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dan dibaca
dengan jelas dalam jarak minimal 10 (sepuluh) meter.
• Dipasang pada ketinggian yang sesuai (eye level).
PT PERTAMINA (PERSERO) 7
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
8 PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
4 Penanggulangan Kebakaran dan
Pencemaran
PT PERTAMINA (PERSERO) 9
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
10 PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Flow chart pemadaman kebakaran/ledakan
Start
Beritahukan orang
lain bahwa ada
kebakaran
Padamkan api
menggunakan Yes
APAR yang tersedia
(Dry chemical
powder)
No
Matikan seluruh
pompa
Evakuasi orang-
orang dan
kendaraan keluar
dari SPBU
Telepon petugas
pemadam
kebakaran dan polisi
Laporkan kepada
pengusaha SPBU
Laporkan kepada
K3LL/WP Pertamina
Catat kejadian di
safety log book
Finish
PT PERTAMINA (PERSERO) 11
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Jika sumber tumpahan tidak dapat dihentikan dengan cepat atau tumpahan
terjadi dalam jumlah yang besar atau tidak dapat ditampung, maka :
• Stop aliran listrik dan seluruh kegiatan di SPBU.
• Beritahukan petugas yang lain.
• Bila perlu, tutup semua kerangan atau pintu oil catcher untuk
menghindari lolosnya tumpahan ke perairan/saluran air umum.
• Amankan lokasi tumpahan dari sumber api (minimal 50 m).
• Siapkan racun api pada posisi tertentu sesuai arah angin.
• Hubungi PT PERTAMINA (PERSERO) dan petugas PMK terdekat.
Jika perlu hubungi petugas kepolisian untuk mengatur lalu lintas
disekitar lokasi.
• Cegah kendaraan memasuki SPBU. Kendaraan yang berada dilokasi
SPBU dilarang menghidupkan mesin disekitar tumpahan.
• Ingatkan konsumen dan masyarakat sekitar lokasi terhadap bahaya
yang mungkin timbul.
• Lakukan penanggulangan tumpahan dengan aman dan menggunakan
alat-alat yang tidak menimbulkan api.
• Buat catatan kejadian di safety log book (terlampir).
12 PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Flow chart kebocoran BBM
Start
Stop sumber
kebocoran dan Yes
cegah cairan BBM
tidak menyebar
No
Amankan segala
sumber api jauh
dari kebocoran
(minimal 50 m)
Cegah kendaraan
untuk datang ke
SPBU
Bersihkan cairan
BBM yang
menggenang
Laporkan kepada
pengusaha SPBU
Laporkan kepada
K3LL/WP Pertamina
Catat kejadian di
safety log book
Finish
PT PERTAMINA (PERSERO) 13
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Start
Amankan segala
sumber api jauh
dari kebocoran
(minimal 50 m)
Stop sumber
kebocoran dan Yes
cegah cairan BBM
tidak menyebar
No
Laporkan kepada
K3LL/WP Pertamina
Catat kejadian di
safety log book
Finish
14 PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
5 Pengawasan, Pemantauan dan
Pelaporan
PT PERTAMINA (PERSERO) 15
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Lampiran :
• Lampiran 1 – Rambu dan Tanda Peringatan
• Lampiran 2 – Tata Cara Pengoperasian Alat Pemadam
• Lampiran 3 – Form Pemeriksaan Laporan Sumur Pantau
• Lampiran 4 – Form Safety Log Book
16 PT PERTAMINA (PERSERO)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Lampiran 1
DILARANG MEROKOK
DILARANG MENGAKTIFKAN
HAND PHONE
DILARANG MEMOTRET
DILARANG
MENYALAKAN API
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
! PERHATIAN
! PERHATIAN
! PERHATIAN
! PERHATIAN
! PERHATIAN
DILARANG BERJUALAN
DI AREA SPBU
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Lampiran 2
(a) (b)
(c) (d)
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
(e) HOSE
DRY CHEMICAL
STORAGE BOTTLE
(e) HOSE
(c) GAS TUBE
(a) N2 CYLINDER
................., ........................2003
Mengetahui,
( ....................................... ) ( .............................................. )
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL)
Lampiran 4
5 Kejadian : Kecelakaan
: Kebakaran
6 Uruian singkat :
7 Korban
- Nama :
- Umur :
- Pekerjaan :
- Alamat :
- Cidera :
8 Kerugian / kerusakan :
PELAYANAN
PELANGGAN
1 Umum
Kualitas pelayanan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan
kepuasan pelanggan yang akan mendorong pelanggan untuk melakukan
pembelian ulang dan akan merekomendasikan kepada relasi/teman/
saudara/dan lain-lainnya. Pelayanan dikatakan baik jika dilakukan dengan
CEPAT, TEPAT DAN NYAMAN.
PT PERTAMINA (PERSERO) 17
PELAYANAN PELANGGAN
18 PT PERTAMINA (PERSERO)
PELAYANAN PELANGGAN
3.1.3 Selalu Peduli dan Siap Membantu
Pelanggan telah bermurah hati menggunakan produk dan pelayanan
kita, maka sudah sepantasnyalah bila kita selalu PEDULI dan siap
membantu agar pelayanan yang diberikan tidak mengecewakan.
3.1.6 Informatif
Operator diharuskan menguasai pengetahuan tentang produk yang
dijual serta pengetahuan tentang fasilitas SPBU, sehingga dapat
memberikan informasi yang jelas kepada konsumen.
3.2.2 Salam
Yaitu dengan mengucapkan ‘selamat pagi/siang/sore/malam’ atau
‘selamat datang/jalan’ atau yang lainnya.
3.2.3 Sapa
Yaitu dengan ucapan yang hangat dan bersahabat, seperti ‘bapak’, ‘ibu’,
‘adik’, dan lainnya, atau dengan nama jika mengetahui dengan pasti
nama pelanggan.
PT PERTAMINA (PERSERO) 19
PELAYANAN PELANGGAN
20 PT PERTAMINA (PERSERO)
PELAYANAN PELANGGAN
4 Prosedur Pengisian BBM
TIPS :
Mengingatkan pelanggan dengan sopan apabila belum mematikan mesin kendaraan,
sedang merokok, atau sedang menggunakan telepon selular.
Pengisian BBM harus berlangsung dengan cepat, tepat, dan profesional.
Jangan membelakangi konsumen dan meninggalkan unit pompa saat pengisian BBM.
Perhatikan nozzle, jangan sampai BBM tumpah.
Apabila memungkinkan, informasikan produk-produk Pertamina yang lain atau program
promosi jika ada.
Usahakan membuat pelanggan merasa nyaman saat menunggu pengisian dengan
tetap tersenyum, berbasa-basi bila mungkin, atau mendengarkan saja.
PT PERTAMINA (PERSERO) 21
PELAYANAN PELANGGAN
TIPS :
• Tetap tenang dan sabar.
• Keluhan sekecil apapun segera ditanggapi dan diselesaikan sampai tuntas.
• Harus tetap rasional dan fokus pada permasalahan, hindari gaya bicara berlebihan.
• Jangan mencari alasan pembenaran, selalu bersikap diplomatis dan sopan.
• Jangan terpancing emosi. Ingatlah ! Bahwa orang yang emosi tidak dapat
berargumentasi dengan baik.
• Ingatlah bahwa pelanggan selalu menang karena mereka dapat beralih membeli
di SPBU lain.
• Kata kunci yang harus digunakan oleh pengusaha dan karyawan SPBU adalah
“Pelanggan Selalu Benar”.
• Beberapa pelanggan tidak banyak berkomentar dan tidak mengeluh, tetapi
mereka tidak kembali lagi. Pengusaha SPBU harus menyadari bahwa Anda
membutuhkan pelanggan lebih dari mereka membutuhkan anda.
22 PT PERTAMINA (PERSERO)
PELAYANAN PELANGGAN
Flow chart prosedur pengisian BBM
TIPS :
Start Ingatkan pelanggan
dengan sopan
apabila belum
mematikan mesin
kendaraan, sedang
merokok, atau
sedang
Arahkan kendaraan ke pompa yang
Masuk ke menggunakan
sesuai, dengan antrian yang paling telepon selular
SPBU pendek
Tidak
Check
PT PERTAMINA (PERSERO) 23
PELAYANAN PELANGGAN
TIPS :
Tetap tenang dan
teguh
Keluhan sekecil
apapun harus
ditanggapi secara
serius dan sesegera
Keluhan, komplain, Dengarkan dengan teliti tanpa mungkin.
emosi, marah menyela/interupsi
Ajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk memperjelas/menegaskan
Tentukan/janjikan waktu
penyelesaian (harus akurat dan
konsisten)
24 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENGENDALIAN MUTU BBM
BAB 3
PENGENDALIAN
MUTU BBM
1 Umum
Pengawasan Kualitas menyangkut kesesuaian mutu produk BBM terhadap
standar yang ditetapkan oleh Ditjen Migas dan kesesuaian kuantitas
yang diserahkan kepada konsumen sesuai ketentuan dari badan Metrologi.
Tujuannya adalah untuk menjamin mutu dan jumlah BBM di SPBU mulai
dari Penerimaan, Penimbunan, dan Penyaluran agar tetap baik dan
memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
PT PERTAMINA (PERSERO) 25
PENGENDALIAN MUTU BBM
26 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENGENDALIAN MUTU BBM
4.1 Aktivitas-Aktivitas dalam Pengendalian
Mutu BBM :
Aktivitas pengendalian mutu BBM di SPBU meliputi :
1. Pemeriksaan Warna BBM secara visual
2. Pengukuran Densitas
3. Pengukuran Air bebas
4. Pengukuran Kesesuian Takaran
a. Pelaksana Terkait
Foreman BBM SPBU
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
Sebagai supporting activities untuk memastikan mutu BBM
yang diterima sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
2. Ruang Lingkup
Pemeriksaan Warna BBM dilakukan dalam lingkup proses
penerimaan BBM dari mobil tangki.
c. Formulir
Log Book kualitas
d. Ukuran Kinerja
Kualitas BBM yang terjamin pada saat penerimaan dilihat dari
kesesuaian warna BBM dengan standar warna dari DitJen Migas.
PT PERTAMINA (PERSERO) 27
PENGENDALIAN MUTU BBM
e. Prosedur
Prosedur pemeriksaan warna BBM secara visual dapat dilihat pada
berikut ini :
Start
a. Pelaksana Terkait
1. Foreman BBM SPBU
2. Supervisor SPBU
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
Sebagai aktivitas untuk memastikan mutu BBM yang diterima
sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada surat jalan/PNBP.
2. Ruang Lingkup
Pemeriksaan Density/Berat Jenis BBM pada saat penerimaan
BBM di SPBU dilakukan dengan konversi pada temperatur
15° C.
c. Formulir
• Log Book kualitas
• PNBP (lihat lampiran 7 bab 4)
• Surat Jalan (lihat lampiran 8 bab 4)
28 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENGENDALIAN MUTU BBM
d. Ukuran Kinerja
Selisih hasil pengukuran Densitas/Berat Jenis pada saat penerimaan
dengan data hasil pengukuran di Depot ≤ 0,005
e. Prosedur
Prosedur pemeriksaan Densitas/Berat Jenis BBM dapat dilihat
pada skema, berikut ini :
Start
Masukkan thermometer
dan hydrometer ke dalam
gelas ukur
Pengukuran spesific
gravity pada temperatur
pengukuran (observed)
Ya
BBM dinyatakan
diterima bila selisih
proses ≤ 0,005
Selesai
Catat hasil perhitungan pengukuran pada buku penerimaan BBM (lengkapi dengan gambar
peralatan hydrometer dan cara melihatnya).
PT PERTAMINA (PERSERO) 29
PENGENDALIAN MUTU BBM
a. Pelaksana Terkait
1. Foreman BBM SPBU
2. Supervisor SPBU
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
Sebagai aktivitas untuk mengidentifikasi adanya kandungan
air bebas pada BBM di tangki pendam SPBU
2. Ruang Lingkup
Pengidentifikasian air bebas pada saat penerimaan, penimbunan
dan banjir di SPBU.
c. Formulir
• Tank Ticket (lihat lampiran 9 bab 4)
d. Ukuran Kinerja
• Pada saat penerimaan BBM dari mobil tangki, air bebas
harus nihil. Jika ada harus ditiriskan lebih dahulu.
• Pada tangki pendam :
- Untuk BBM beraditif (Pertamax, Pertamax Plus) air
bebas nihil.
- Untuk BBM tidak beraditif (Premium, Solar) air bebas
maksimal 3 cm dari dasar tangki. Jika lebih harus dikuras.
e. Prosedur
Prosedur pengukuran air bebas dapat dilihat pada skema,
berikut ini :
30 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENGENDALIAN MUTU BBM
Flow chart pengukuran air bebas
Start
Bersihkan tongkat
pengukur air/dipstick
Letakkan tongkat
pengukur air pada bibir
lubang ukur (references
point) dan turunkan secara
perlahanlahan ke dalam
cairan
Selesai
PT PERTAMINA (PERSERO) 31
PENGENDALIAN MUTU BBM
a. Pelaksana Terkait
1. Foreman BBM SPBU
2. Supervisor SPBU
3. Dinas Metrologi (dalam hal tera ulang)
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
Keakuratan jumlah BBM yang dijual sesuai dengan angka yang
tertera pada display unit pompa
2. Ruang Lingkup
Pemeriksaan akurasi flow rate dari unit pompa dengan
menggunakan bejana ukur.
c. Formulir
• Form Kesesuaian Takaran (lihat lampiran 1)
d. Ukuran Kinerja
Pengukuran menggunakan bejana ukur dengan toleransi
+ 0,5%.
e. Prosedur
Prosedur pengukuran takaran BBM dapat dilihat pada skema
berikut ini :
32 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENGENDALIAN MUTU BBM
Flow chart pengukuran kesesuaian tekanan
Start
Plat datar/tatakan
diletakan pada posisi
datar memakai
water pass
Selesai
PT PERTAMINA (PERSERO) 33
PENGENDALIAN MUTU BBM
TATAKAN
10
100 10 100 100
10
0
0 0 0 0
0
10
100 10 100 100
10
34 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENGENDALIAN MUTU BBM
Skala Tetap Sekala Bergerak
100 10
Skala Tetap
Sekala Bergerak
100
10 BBM di bawah takaran
0
0
100
10
Skala Tetap
Sekala Bergerak
10
100 BBM di atas takaran
0
0
10
100
PT PERTAMINA (PERSERO) 35
PENGENDALIAN MUTU BBM
Lampiran :
• Lampiran 1 – Pengecekan Keakuratan Takaran Meter Pompa
(Harian)
36 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENGENDALIAN MUTU BBM
Lampiran 1
Tanggal :
Jam/Shift :
PENANGANAN
PERSEDIAAN
BAHAN BAKAR
MINYAK (BBM)
Bagian ini membicarakan seluruh elemen dari pengendalian
persediaan Bahan Bakar Minyak atau untuk selanjutnya disebut dengan
singkatan BBM.
1 Umum
Fungsi utama dari SPBU adalah menjual BBM. Karena itu, persediaan
BBM harus dikelola dalam rangka menghasilkan tingkat operasional
yang optimal dan kesinambungan supply untuk menunjang penjualan
setiap saat. Kekosongan BBM di SPBU akan menimbulkan kesan yang
dapat merusak citra dan mengurangi keuntungan dari SPBU.
SPBU tidak boleh sekalipun mengalami kekosongan salah satu jenis
BBM yang dijual.
PT PERTAMINA (PERSERO) 37
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
38 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
• Rambu yang memberitahukan bahwa dilarang merokok, mengaktifkan
telepon genggam, dan menyalakan api di areal pembongkaran, yang
dipasang di areal pembongkaran. Bunyi rambu tersebut adalah :
“DILARANG MEROKOK, MENYALAKAN API, DAN MENGAKTIFKAN
TELEPON GENGGAM”
• Pita pembatas yang dipasang di sekeliling area pembongkaran,
untuk menghindari orang yang tidak berkepentingan memasuki
area pembongkaran BBM.
Bentuk, ukuran, dan standar desain rambu peringatan ini mengikuti aturan dan standar
Bab 1. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (lampiran 1).
PT PERTAMINA (PERSERO) 39
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
40 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Gambar 1
Start
• Menyusun surat
permintaan BBM • Menerima surat
• Memeriksa dan permintaan BBM
untuk memenuhi menandatangani
persyaratan ukuran dan memproses
surat permintaan sesuai prosedur
kinerja. BBM
• Membuat rencana yang berlaku.
• Mengirimkan surat • Disini dilakukan
permintaan tersebut ke Adm.
pasokan yang pengecekan
penjualan BBM di terhadap surat
disertai dengan unit setempat
data stok BBM yang masuk.
SPBU ke
Depot/Instalasi
setempat.
Tidak
Check
• Pengawas
operasinal SPBU Ya
menerima dan
membongkar BBM
sesuai Tata Cara
Pembongkaran
BBM dari mobil
tangki di SPBU
End
PT PERTAMINA (PERSERO) 41
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Start
• Membuat surat
setoran BBM untuk • Menerima tanda
memenuhi bukti setoran bank
persyaratan ukuran dan memproses
• Menerima setoran penerbitan PNBP
kinerja. • Menerbitkan surat
• Membuat rencana sesuai dengan
bukti setoran bank prosedur.
permintaan bagi yang belum
pasokan yang • Meneruskan PNBP
on-line. ke dispatcher
disertai dengan
data stok BBM Depot/ Instalasi/TT
SPBU ke sesuai jadwal
Depot/Instalasi pengiriman yang
setempat. diminta SPBU.
• Jika permohonan
tidak sesuai
ketentuan, maka
permintaan
tersebut ditolak
selanjutnya
disampaiakn
kembali kepada
SPBU yang
bersangkutan.
Tidak
Check
• Pengawas
operasinal SPBU
menerima dan Ya
membongkar BBM
sesuai Tata Cara
Pembongkaran
BBM dari mobil
tangki di SPBU
End
a. Pelaksana Terkait
1. Supervisor SPBU
2. Foreman Operasional BBM SPBU
3. Sekuriti SPBU
42 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
• Untuk memastikan jumlah persediaan awal dan akhir BBM.
• Untuk perencanaan pemesanan.
• Dipakai sebagai dasar perhitungan kerugian/losses BBM.
• Mengetahui kandungan air yang terdapat di tangki timbun,
sehingga dapat ditentukan tindakan penanggulangan
secepatnya.
2. Ruang Lingkup
Proses pengukuran ini mencakup semua langkah yang
diperlukan untuk dapat melakukan pengukuran jumlah BBM
pada tangki timbun secara benar sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
c. Ukuran Kinerja
Dilakukan pengukuran stok BBM 1 (satu) kali setiap hari pada awal
shift pertama.
d. Form-Form yang diperlukan
Tank Ticket (sebelum kegiatan penjualan) – (lihat lampiran 2).
e. Prosedur
Prosedur Pengukuran BBM di tangki timbun dapat dilihat pada
Gambar 2.
TIPS :
• Pada waktu membuka penutup lubang ukur, berdirilah ditempat yang aman
dengan memperhatikan arah angin untuk menghindari uap/gas yang keluar dari
lubang ukur. Tunggulah beberapa saat sebelum pengukuran dimulai agar uap/gas
yang keluar berkurang.
• Pada saat melapisi dipstick dengan Pasta minyak/pasta air, harus diperhatikan
bahwa lapisan pasta tidak boleh terlalu tebal/tipis, karena bila terlalu tebal akan
menyebabkan batas kabur, sedangkan bila terlalu tipis batas menjadi tidak jelas
dan sulit dibaca.
• Pada saat pengukuran, diamkan dipstick di dalam tangki selama 10 – 30 detik,
lalu angkat dengan segera untuk menghindari minyak menguap yang akan
menyulitkan pembacaan hasil pengukuran.
• Sebelum melakukan pengukuran ulang, pastikan dipstick telah benar-benar bersih
dan kering, sehingga keakuratan pengukuran dapat dipertahankan.
• Dipstick harus diturunkan secara perlahan-lahan, untuk menghindari terjadinya
gelombang (surging) pada permukaan cairan yang dapat mempengaruhi keakuratan
hasil pengukuran.
PT PERTAMINA (PERSERO) 43
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Gambar 2
Start
Tidak
7
Ya
Ya
8 9 10
Tidak
11
12
End
44 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
KETERANGAN SUPERVISOR KETERANGAN FOREMAN
KETERANGAN FOREMAN
SPBU : PELAKSANA PENGUKURAN :
PELAKSANA PENGUKURAN :
9. Menerima laporan dari foreman 10. Lakukan pengulangan
1. Siapkan semua peralatan
pengukuran tangki, untuk pengukuran dengan langkah-
pengukuran tangki. timbun
selanjutnya membuat berita langkah yang sama, untuk
yang diperlukan, seperti : pasta
acara dan melakukan mendapatkan hasil pengukuran
minyak, pasta air, lap kering
pengurasan. (Prosedur yang akurat.
dan tank ticket untuk mencatat
pengurasan lihat bab 3 artikel Setiap pengukuran dilakukan
hasil pengukuran.
….) minimal 2 kali, dengan
ketentuan sebagai berikut :
2. Buka penutup lubang
• Apabila perbedaan hasil
pengukur. Kemudian angkat
pengukuran lebih kecil dari
dipstick secara perlahan, lalu
3 mm maka dinyatakan
bersihkan dengan kain yang
sebagai hasil pengukuran
kering hingga benar-benar
identik, dan yang dicatat
bersih dan kering.
adalah hasil pengukuran
pertama.
3. Lapisi dipstick dengan pasta
• Apabila perbedaan hasil
minyak pada ruas ketinggian
pengukuran lebih dari 3 mm,
BBM yang diperkirakan.
lakukan pengukuran ulang
hingga mendapatkan 2
4. Oleskan pasta air di ujung
angka yang identik.
tongkat pada perkiraan batas
• Apabila pada 5 kali
tinggi air yang di perkirakan.
pengukuran bedanya masih
sama atau lebih dari 3 mm,
5. Masukkan kembali deep stick
laporkan kepada atasan
ke dalam tangki timbun dengan
untuk ditindaklanjuti, karena
perlahan-lahan hingga sampai
hal ini mengindikasikan
ke dasar tangki. Biarkan
adanya masalah.
selama 5 sampai 10 detik
hingga ullage paste dan water
Catat semua hasil pengukuran
finding paste bereaksi.
pada tank ticket.
6. Angkat dipstick dengan segera
11. Kembalikan deep stick dan
dan perhatikan perubahan
tutup pipa tangki serta
warna yang terjadi pada bagian
kembalikan tutup tangki
dipstick yang dilapisi pasta
dengan hati-hati
minyak. Catat tingkat
ketinggian BBM sesuai dengan
12. Catat semua hasil pengukuran
yang ditunjukkan oleh garis
tangki timbun pada tank tiket.
yang tersisa dari pasta minyak.
PT PERTAMINA (PERSERO) 45
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
a. Pelaksana Terkait
1. Operator Pelaksana Pembongkaran
2. Foreman Operasi SPBU
3. Supervisor SPBU (insidentil)
4. Transportir (Sopir dan Kernet Mobil Tangki)
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
• Terlaksananya proses pembongkaran BBM dengan baik
dan benar serta aman sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
• Menjamin BBM yang diterima tepat mutu, tepat jumlah
dan tepat waktu.
2. Ruang Lingkup
Proses pembongkaran BBM ini meliputi seluruh proses yang
harus dilakukan mulai dari tahap persiapan (sebelum mobil
tangki/alat angkut tiba di tempat pembongkaran), hingga tahap
selesai pembongkaran.
c. Ukuran Kinerja
• Zero incident and defect
• Ketaatan terhadap prosedur pembongkaran BBM yang telah
ditetapkan.
d. Form-Form yang diperlukan
• PNBP, Surat jalan
e. Prosedur
• Prosedur Pembongkaran BBM dapat dilihat pada Gambar 3.
• Proses Pembongkaran BBM dengan metode SDS dapat dilihat
pada Gambar 4.
46 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Gambar 3
Start
Tidak
5
8
Ya
6
9
Tidak Ya
7
Tidak
10
Ya
11
12
13
14
End
PT PERTAMINA (PERSERO) 47
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
1. Persiapan diri Petugas 6. PT PERTAMINA (PERSERO) 8. Pasang kabel arde pada mobil
Pelaksana tangki ke bounding strip,
• Pastikan petugas pelaksana 7. Pengecekan Terhadap Kualitas kemudian pasang selang
telah memahami semua dan Kuantitas BBM bongkar (discharge hose)
prosedur pembongkaran • Setelah dokumen dipastikan • Posisi supir, kenek dan
serta terlatih dengan baik benar, ambil sample dan petugas pembongkaran
untuk melaksanakan lakukan pengecekan harus tetap siaga didekat
pekerjaan tersebut terhadap BBM yang dikirim tempat pembongkaran.
• Pastikan petugas telah meliputi : pemeriksaan
memakai perlengkapan kualitas secara visual 9. Lakukan Pembongkaran
keamanan pribadi, seperti (pemeriksaan warna, density, dengan cara :
safety shoes, sarung tangan suhu dan free water), dan • Buka kerangan, pastikan
dan seragam kerja yang pemeriksaan kuantitas tidak ada kebocoran.
sesuai. (pemeriksaan level • Bila terjadi kebocoran,
• Dilarang membawa ketinggian BBM di dalam hentikan pembongkaran dan
peralatan yang dapat tangki). Uraian rinci tentang perbaiki jika memungkinkan.
menimbulkan sumber api kontrol kualitas dapat dilihat Jika tidak memungkinkan
seperti : korek api, pemantik pada bab. 2I Pengendalian hentikan
api, telepon genggam dan Mutu hal. 33. pembongkaran.(batalkan)
sebagainya. • Bila hasil pemeriksaan • Sekiranya pembongkaran
density dibandingkan dengan dapat dilakukan, harap
2. Persiapan area bongkar dan data PNBP/surat jalan < dipantau terus mobil tangki,
peralatan yang dibutuhkan. 0,5% (dalam satuan 15OC) selang bongkar dan tangki
• Pastikan area mutu BBM dinyatakan timbun selama proses
pembongkaran dalam memenuhi persyaratan. Jika pembongkaran untuk
keadaan aman kualitas BBM tidak memastikan proses berjalan
• Pastikan peralatan pemadam memenuhi syarat maka dengan lancar dan aman.
kebakaran telah tersedia di pembongkaran dibatalkan pembongkaran.
tempat yang mudah dan selanjutnya
dijangkau dan dalam dikembalikan ke 10. Lakukan pengecekan dari
keadaan siap pakai Depot/Instalasi/TT Pertamina manhole mobil tangki bahwa
• Matikan dispenser yang dengan disertai berita acara BBM di dalamnya sudah habis
berhubungan dengan tangki dan laporkan kepada dibongkar
timbun yang akan diisi BBM. Supervisor SPBU untuk • Jika BBM sudah habis
• Pasang rambu tanda bahaya selanjutnya dilaporkan lanjutkan ke langkah 10
pada tempat yang mudah kepada Depot/Instalasi/TT (melepaskan discharge
dilihat. Pengirim dan WP Setempat. hose)
Perlu dikoordinasikan • Jika BBM di dalam tangki
3. Persiapan tangki timbun dengan S&D belum habis, lanjutkan
• Periksa jumlah BBM di tangki • Bila terjadi susut proses pembongkaran.
timbun dan pastikan jumlah pengangkutan yang diangkut
BBM yang bisa diterima di dengan mobil tangki > 0.15%
tangki timbun. dari jumlah yang diangkut,
• Tentukan tangki timbun mana buat berita acara dengan
yang akan diisi. supir untuk proses klaim ke
• Pastikan katup tangki timbun Pertamina. KETERANGAN TAHAP
(free-vent/pv-valve) bekerja • Khusus angkutan BBM ke SETELAH PELAKSANAAN
dengan baik. Coupling di SPBU dengan PEMBONGKARAN :
filling pot siap untuk menggunakan tranportasi air
menerima pembongkaran. yang dilanjutkan dengan
transportasi darat susut yang 11. Lepaskan discharge hose,
4. Persiapan mobil tangki diperkenankan adalah 0.2% kemudian lepaskan kabel arde
• Arahkan truk tangki ke area untuk tranportasi air dan
pembongkaran dan 0.15% untuk transportasi 12. Kembalikan Alat Pemadam Api
tempatkan mobil tangki pada darat. (APAR) ke tempat semula.
posisi pembongkaran yang
benar. 13. Lepaskan rambu tanda bahaya
• Tunggu selama 15 menit
sehingga apabila terdapat 14. Selesaikan proses administrasi
kotoran atau air dalam BBM bukti pengiriman BBM.
akan mengendap di dasar Berikan tanda tangan pada
tangki. dokumen pengiriman BBM dan
• Kunci kontak pada posisi off bubuhkan stempel SPBU serta
tetapi tetap terpasang ambil lembar pertama PNBP.
ditempatnya. Proses Pembongkaran Selesai,
• Periksa keutuhan segel. Bantu mobil tangki untuk
meninggalkan SPBU dengan
5. Pengecekan Kelengkapan aman.
Dokumen Pengiriman
• Periksa dan teliti dokumen
pengiriman produk dari
sopir/kernet mobil tangki.
Pastikan bahwa jumlah dan
jenis BBM dalam dokumen
pengiriman sesuai dengan
apa yang dipesan dan yang
diangkut.
• Jika dokumen telah lengkap
dan benar, lanjutkan ke
langkah 6 (pengecekan
spesifikasi BBM).
• Jika dokumen belum lengkap
dan benar tunda
pembongkaran dan lakukan
klaim kepada pihak
PT PERTAMINA
(PERSERO).
• Bila cuaca hujan deras dan
disertai petir, pembongkaran
ditunda.
48 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Gambar 3
Start
Tidak
3
Ya
Tidak
4
Ya
End
PT PERTAMINA (PERSERO) 49
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
• Pastikan printer SDS dalam • Pastikan isi tangki dalam • Tekan pilot valve sesuai selang
Siap Operasi / tidak error keadaan kosong dengan yang terpasang.
• Pastikan cursor API pada posisi indikasi jarum content gauge • Tutup Handle Valve API
Seal dan Wet. pada posisi E dan cursor API Coupler serta lepas Gravity
• Pastikan jarum content gauge Display hanya pada posisi Adaptor selang.
pada posisi F. Empty. • Lepas grounding cable.
• Tempatkan selang pada
tempatnya.
KETERANGAN
LANGKAH PENGISIAN DI
SPBU :
50 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
2.2.4 Proses Pencatatan Persediaan BBM
a. Pelaksana Terkait
1. Operator pengukuran tangki timbun
2. Foreman operasi SPBU
3. Supervisor SPBU
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
• Agar dapat dilakukan pencatatan persediaan BBM secara
akurat
• Untuk pemesanan BBM
• Loss Control
• Data untuk bahan laporan keuangan
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup segala kegiatan administrasi/pencatatan
persediaan BBM yang dibuat setiap hari.
c. Ukuran Kinerja
1. Pencatatan berupa data untuk memberikan informasi yang
diperlukan.
2. Ketepatan waktu, ketelitian, serta kelengkapan laporan
pencatatan persediaan BBM.
d. Form-Form Terkait
1. Tank Ticket
2. Form rekapitulasi penjualan BBM harian
3. Form penerimaan BBM harian
e. Prosedur
Secara singkat, prosedur pencatatan persediaan BBM di SPBU
adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran persediaan BBM di SPBU harus dilakukan pada
waktu-waktu sebagai berikut:
• Pada awal shift, untuk mengetahui stok awal BBM yang
siap untuk dijual pada hari tersebut dan memastikan
berapa jumlah BBM yang telah dijual pada hari sebelumnya
setelah memperhitungkan penerimaan dan pejualan.
• Sebelum proses pembongkaran BBM dilaksanakan,
pastikan jumlah BBM yang dapat diisikan ke dalam tangki
timbun (ullage).
• Setelah proses pembongkaran BBM dilaksanakan, cocokan
jumlah BBM yang diterima dari mobil tangki dengan jumlah
yang tertera di PNBP.
PT PERTAMINA (PERSERO) 51
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
TIPS :
1. Pencatatan persediaan BBM harus dilakukan secara akurat, karena informasi ini
berguna untuk pemesanan pembelian BBM secara tepat.
2. Pastikan bahwa pengukuran persediaan BBM telah dilakukan setiap hari sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Lakukan pencocokan persediaan BBM harian untuk melakukan kontrol dan
memastikan persediaan BBM dalam tingkat yang aman.
a. Pelaksana Terkait
1. Operator SPBU
2. Foreman operasi SPBU
3. Supervisor SPBU
b. Tujuan
1. Untuk meminimalisasi kerugian yang mungkin timbul sebagai
akibat adanya losses.
2. Agar pihak-pihak terkait di SPBU dapat melakukan tindakan
yang tepat untuk meminimalisasi losses melalui kegiatan
pengawasan dan pengendalian yang tepat.
52 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
c. Ukuran Kinerja
1. Tingkat losses untuk rugi laba kerja tidak boleh melebihi 0,75%
2. Ketaatan terhadap prosedur pengendalian losses yang berlaku.
d. Prosedur
Pada dasarnya ada dua macam losses/kerugian BBM, yaitu :
kerugian yang dapat dikendalikan dan kerugian yang tidak dapat
dikendalikan.
• Kebocoran
Kebocoran dapat terjadi pada peralatan dispenser, instalasi
pipa dan tangki timbun. Prosedur penanggulangan kebocoran
adalah sebagai berikut:
i. Kerugian akibat kebocoran dapat dikurangi dengan
melakukan pemeriksaan rutin pada tangki timbun dan
sistem perpipaan, melalui sumur pantau minimal 1 minggu
sekali.
ii. Perhatikan beberapa gejala kebocoran yang meliputi :
- Kehilangan BBM, pada waktu tidak ada penyaluran/
penjualan BBM.
- Peningkatan jumlah air bebas di dalam tangki timbun.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh kebocoran pada
tangki atau area penutup tangki/dombak.
- Tersendat-sendatnya dispenser ditandai dengan
timbulnya gelembung udara pada sight glass
dispenser pada waktu penjualan. Kesulitan untuk
start awal dispenser jenis pompa hisap dimana
minyak tidak otomatis dapat terhisap. Kedua hal
tersebut mengindikasikan kebocoran.
- Perhitungan hasil losses diatas toleransi rugi laba
kerja.
- Bau BBM di atas tangki timbun atau pada batas
wilayah yang dekat ke SPBU.
iii. Jika terjadi kebocoran, lakukan prosedur penanganan
kebocoran seperti yang diatur secara rinci pada bab 1.
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
halaman 13.
PT PERTAMINA (PERSERO) 53
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
• Kelebihan Pengeluaran
Pompa yang tidak terkalibrasi dengan tepat dapat mengeluarkan
BBM lebih banyak ke pelanggan dibandingkan dengan yang
tercatat pada petunjuk meteran pompa dan menyebabkan
kerugian. Prosedur pengendalian kelebihan pengeluaran :
i. Lakukan pengecekan keakuratan meter dispenser setiap
hari pada awal shift pertama dan catat didalam Form Tera
Harian sesuai prosedur bab 3. Pengendalian Mutu BBM
halaman 32.
ii. Lakukan tera ulang terhadap setiap nozzle pada
dispensernya setiap 6 bulan sekali bersama-sama dengan
badan metrologi.
iii. Jika ditemukan hasil pengecekan keakuratan meter
dispenser harian melebihi toleransi 0,5% - 1% wajib
dilaporkan kepada dinas metrologi untuk ditera ulang.
Jika melebihi toleransi diatas 1% penjualan dari nozzle
tersebut harus dihentikan.
• Tumpahan Minyak
Tumpahan minyak dapat terjadi selama kegiatan pembongkaran
BBM apabila selang bongkar (discharge hose) tidak tersambung
dengan baik sebelum BBM disalurkan. Prosedur
penanggulangan tumpahan minyak ini adalah :
i. Petugas pembongkaran harus memperhatikan dengan
baik setiap sambungan pipa bongkar agar benar-benar
terpasang dengan baik sebelum minyak dialirkan.
ii. Selama proses pembongkaran, petugas harus selalu
memastikan bahwa tidak terjadi kebocoran/tumpahan
BBM.
iii. Jika terjadi tumpahan, lakukan prosedur penanggulangan
tumpahan minyak yang telah diatur secara rinci pada
bab 1. Keselamatan, kesehatan Kerja dan Lindungan
Lingkungan halaman 13.
• Pencurian
Kerugian yang dapat dikendalikan lainnya adalah pencurian.
Apabila kerugian dalam jumlah besar dari BBM tidak diakibatkan
oleh kebocoran, tumpahan minyak, kalibrasi meteran atau
alasan fisik yang lainnya maka kemungkinan diakibatkan oleh
pencurian. Pencurian dapat terjadi selama pengiriman produk
atau oleh karyawan di SPBU. Prosedur penangulangan pencurian
BBM adalah sebagai berikut :
54 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
i. Lakukan pengukuran BBM di mobil tangki sebelum
pembongkaran, untuk dicocokkan dengan jumlah BBM
yang tertera pada dokumen pengiriman. Pastikan jumlah
BBM di mobil tangki sama dengan jumlah yang tertera
(dengan toleransi 0,15%) pada dokumen pengiriman, hal
ini untuk memastikan tidak terjadi pencurian BBM selama
proses pengiriman dari depot/Instalasi/TT ke SPBU.
Pengukuran BBM di mobil tangki dilakukan dengan cara :
• Cek ketinggian ijkbout dan disesuaikan dengan surat tera.
• Apabila tinggi minyak dibawah ijkbout tambahkan BBM sejenis
hingga mencapai ketinggian ijkbout sesuai surat tera lalu hitung
jumlah tambahan BBM tersebut. Jika jumlah tambahan tersebut
melebihi 0,15% kelebihannya diklaim ke Pertamina.
• Penguapan
Dikarenakan mudah menguap adalah sifat alami dari BBM,
sebagian kecil dari BBM di tangki timbun akan menguap
dikarenakan adanya ruang kosong dari tangki timbun dan
saluran pernafasan. Tingkat penguapan dapat diminimalkan
dengan cara :
i. Memperkecil ruang kosong pada tangki timbun.
ii. Menggunakan PV-valve yang standar dan pastikan berfungsi
dengan baik pada saluran pernafasan.
• Kalibrasi Meter
Keakuratan 100% pada meteran mesin pompa tidak mungkin
dicapai untuk itu dilakukan pengecekan pada meteran arus
setiap hari untuk menghindari penyusutan yang lebih besar.
PT PERTAMINA (PERSERO) 55
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
a. Pelaksana Terkait
1. Operator SPBU
2. Foreman SPBU
3. Petugas mobil tangki
b. Tujuan dan Ruang Lingkup
1. Tujuan
• Untuk mencegah BBM yang terkontamisasi dijual kepada
pelanggan
• Menjaga citra SPBU dan Pertamina
• Menghindari adanya tuntutan dari instansi terkait dan
pelanggan
2. Ruang Lingkup
• Telah terjadi kontaminasi BBM di tangki timbun SPBU
• Prosedur yang harus dilakuan untuk menanggulangi
kontaminasi
c. Ukuran Kinerja
1. Tidak ada komplain dari instansi/lembaga/pelanggan
2. Kecepatan penanganan kontaminasi BBM
d. Form Terkait
1. Berita acara
2. Hasil visual test dan ukuran volume
e. Prosedur
Fenomena kontaminasi yang mungkin terjadi :
1. Diketahui pada saat sedang berlangsungnya pembongkaran.
2. Diketahui setelah pembongkaran :
• Diketahui awal oleh pihak SPBU
• Diketahui dari adanya komplain konsumen
56 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
A. Flow chart penanggulangan komtaminasi pada saat
berlangsungnya pembongkaran (terjadi kesalahan tujuan
tangki timbun dari pembongkaran)
Hentikan pembongkaran
dengan menutup kran
mobil tangki dan melepas
slang pembongkaran
PT PERTAMINA (PERSERO) 57
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Lakukan
pemeriksaan mutu Keluhan dapat
Baik
secara visual, diabaikan dan
berupa warna, penjualan tetap
specific dilakukan
gravity dan
bau
Tidak
Jika masih
diragukan kualitasnya
Keluhan dapat hentikan penjualan,
diabaikan dan Baik
lakukan pemeriksaan
penjualan tetap di laboratorium
dilakukan terdekat yang
direkomendasikan
Jika hasil laboratorium
dan atau pemeriksaan
visual menunjukkan
tidak memenuhi
persyaratan, maka
buat berita acara
kontaminasi produk
dan laporkan kepada Tidak
Unit Pemsaran/
Cabang Pemasaran
setempat untuk
dikoordinasikan dan
dikembalikan produk
terkontaminasi
Lakukan pengurasan tersebut ke depot
dan yakinkan bahwa supply point
tangki timbun telah
terkuras habis. Selain
pengurasan di tangki
timbun, lakukan
pengurasan pada
pipa penyaluran ke
dispensing pump
58 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
C. Flow chart penanggulangan komtaminasi setelah
pembongkaran dan diketahui dari keluhan konsumen (terjadi
pencampuran BBM di tangki timbun)
Lakukan pemeriksaan
mutu secara visual berupa
warna, specific gravity, air
dan bau
PT PERTAMINA (PERSERO) 59
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Lampiran :
• Lampiran 1 – Form Permintaan BBM Harian
• Lampiran 2 – Form Stock BBM Pagi
• Lampiran 3 – Form Rekapitulasi Laporan Shift
• Lampiran 4 – Form Buku Penerimaan BBM
• Lampiran 5 – Form Rekapitulasi BBM Bulanan
• Lampiran 6 – Form Buku Tera Harian
• Lampiran 7 – Form PNBP
• Lampiran 8 – Form Surat Jalan
• Lampiran 9 – Form Tank Ticket
60 PT PERTAMINA (PERSERO)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Lampiran 1
PT PERTAMINA (PERSERO)
Formulir Pemesanan
Upms.............
SPBU No.......
No. Penerima
Nama dan alamat penerima
Terbilang
Ket. *) Bon ini hanya berlaku selama 3 hari kerja dari tanggal order
HARGA DIPERHITUNGKAN PADA WAKTU HARI/TANGGAL PENYERAHAN
Nama :
No. Peg :
Tgl. :
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Lampiran 2
UPMS......
Bulan .............................
Produk .............................
UPMS.......
SPBU ..............
Tanggal : .........
Shift/Jam : .........
Jenis Teller Awal Teller Akhir Keluar Nozzle Test Total Terjual Harga Satuan Total Terjual
(liter) (liter) (liter) (liter) (liter) (Rupiah) (Rupiah)
a b c=b-a d e=c-d f g=e x f
Pertamax Plus
Nozzle 1
Nozzle 2
Sub Total
Pertamax
Nozzle 1
Nozzle 2
Sub Total
Premium
Nozzle 1
Nozzle 2
Nozzle 3
Nozzle 4
Nozzle 5
Nozzle 6
Nozzle 7
Nozzle 8
Sub Total
M. Solar
Nozzle 1
Nozzle 2
Nozzle 3
Nozzle 4
Nozzle 5
Nozzle 6
Nozzle 7
Nozzle 8
Sub Total
Total Terjual
.................................................
(...............................) (.................................)
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
UPMS.......
Bulan : ......
Produk : ................
Tanggal No. Mobil Tangki No. PNBP Jam Berangkat Jam Tiba di No. Segel Isi (Kl) SG di surat Jalan SG Sample pada
SPBU pada suhu 15° C suhu 15° C
Lampiran 4
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Lampiran 5
SPBU............
REKAPITULASI BBM BULANAN
UPMS.......
Bulan : ..................
Penerima dari Penjualan Stok BBM Pagi
Tanggal PT PERTAMINA (PERSERO) (Kl) (Jam .......................)
(Kl)
P S PX PXP P S PX PXP P S PX PXP
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
UPMS.......
Bulan : ................
Hasil Terra
Tanggal
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 PX1 PX2 PX3 PX4 PXP1 PXP2
Lampiran 6
PENANGANAN PERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
LEMBARAN KE 1
NPWP No.
UPms........... Faktur
Dikirim dengan :
Untuk diserahkan Kepada : Angkutan No :
Dikirim via :
N
Kode Stat/ P
Langganan W
P
Tanggal Kode Kode Kode KO Tanggal Kode Kode No. Registrasi Kode Kode
Transp. Lok PS Kode Pos
Faktur Bagian Rayon Pemb. Cl Penyerahan Harga Inst./Dep Setoran Penj.
JUMLAH
Terbilang : KURS VA HARGA FAKTUR
Lampiran 7
Tanda Tangan Yang Tanda Tangan Yang Tanda Tangan Yang Menerima Tanda Tangan Kasir
Memberi Order Melakukan Penyerahan
PT PERTAMINA (PERSERO)
SURAT PENGANTAR PENGIRIMAN BBM KE SPBU/A/
UPms
TUJUAN : PRODUK :
DIISI PENGAWAS KONTRAKTOR DIISI PETUGAS PT PERTAMINA (PERSERO) DIISI PETUGAS SPBU / A / I
NO. POLISI MOBIL NOMOR PNBP / DENSITY JAM TIBA DI DENSITY PERMINTAAN BERIKUT TANDA TANGAN PETUGAS DAN
NO TANGKI/KONTRAKTOR BPP KL 15° C NOMOR SEGEL JAM KELUAR SPBU 15° C CAP SPBU / A / I
KL JAM TGL
II
III
IV
VI
CATATAN :
SURAT PENGANTAR PENGIRIMAN BBM INI DAPAT DIPERGUNAKAN
Lampiran 8
. .
INSTALATION / DEPOT
O C
NO
DAY MONTH YEAR
DATE
HOUR
TANK NO.
OPERATION FROM/TO*
TYPE OF PRODUCT
HEIGHT OF TANK mm
TAPE mm
BOB* mm
BLANK* mm
PRODUCT+WATER mm
WATER mm
PRODUCT mm
TEMP.* °C/°F
S.G / DENSITY
KEBIJAKAN
KEUANGAN
SPBU
1 Umum
Kebijakan Keuangan di SPBU diharapkan sesuai dengan norma-norma
pelaporan sebagaimana tercantum dalam “Norma-Norma Pemeriksaan
Akuntan” menurut STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK).
1. Memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai
kegiatan SPBU
2. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya mengenai posisi
keuangan SPBU
3. Menyajikan informasi keuangan yang dapat membantu pemilik
SPBU dalam menentukan prospek SPBU
4. Menyajikan informasi yang berkualitas, relevan, jelas dan mudah
dimengerti, dapat diuji kebenarannya, mencerminkan keadaan
perusahaan menurut waktu yang tepat, dapat diperbandingkan,
lengkap dan netral.
PT PERTAMINA (PERSERO) 61
KEBIJAKAN KEUANGAN SPBU
1.2 Formulir
• Buku Jurnal Akuntansi
• Buku penerimaan BBM dan NBBM
• Buku penjualan BBM, NBBM dan pendapatan lain-lain
• Buku persediaan BBM & NBBM
• Buku aliran kas
• Buku recording data transaksi bank
• Buku Ekspedisi surat menyurat
• Form laporan penjualan per shift per produk
• Form laporan harian penjualan BBM & NBBM
• Form rekapitulasi data biaya operasional dan overhead
• Form Balance sheet / Income statement
2 Proses/Prosedur
2.1 Aktifitas/Kegiatan
Kegiatan Akuntasi SPBU mencakup semua kegiatan administrasi yang
dilaksanakan oleh SPBU yang meliputi kegiatan administrasi penjualan,
administrasi penerimaan produk, administrasi persediaan, administrasi
keuangan, administrasi seluruh dokumen-dokumen yang ada di SPBU
dan kegiatan pengelolaan keuangan SPBU.
Secara umum proses (siklus) akuntasi SPBU adalah sebagai berikut :
Laporan
Keuangan Reversing Entris
Bukti
Penutupan
Penyesuaian
Neraca Percobaan
Saldo
Pengikhtisarian
62 PT PERTAMINA (PERSERO)
KEBIJAKAN KEUANGAN SPBU
2.2 Aliran Proses
Secara detailnya kegiatan akutansi SPBU adalah sebagai berikut :
PT PERTAMINA (PERSERO) 63
KEBIJAKAN KEUANGAN SPBU
64 PT PERTAMINA (PERSERO)
KEBIJAKAN KEUANGAN SPBU
• Rata-rata losses
Rata-rata losses dihitung dengan :
(Selisih/Penjualan Komulatif) x 100%
PT PERTAMINA (PERSERO) 65
KEBIJAKAN KEUANGAN SPBU
66 PT PERTAMINA (PERSERO)
KEBIJAKAN KEUANGAN SPBU
2.2.9 Rekonsiliasi Bank Statement
Pada saat menerima bank statement bulanan maka harus dilakukan
rekonsiliasi dari saldo akhir (closing balance) pada bank statement
dengan yang terdapat pada Buku Catatan Uang Kas. Berikut adalah
metoda untuk melakukan rekonsiliasi :
a. Untuk menghitung saldo akhir (closing balance) bulanan dari Buku
Catatan Uang Kas adalah dengan cara menambahkan saldo awal
dengan Penerimaan total dikurangi dengan pembayaran yang
dilakukan selama bulan yang bersangkutan.
b. Untuk merekonsiliasi dengan bank statement maka saldo
berdasarkan bank statement ditambah dengan setoran ke bank
yang sudah dilakukan tapi belum terkreditkan di bank statement
dikurangi dengan pembayaran yang telah dilakukan dengan
menggunakan cek tapi belum tercatat dalam bank statement adalah
sama dengan saldo akhir dari Buku Catatan Uang Kas di butir
nomer (i) diatas.
PT PERTAMINA (PERSERO) 67
KEBIJAKAN KEUANGAN SPBU
Ordinary Income/Expenses
Ordinary Income
Total Penjualan BBM
Pertamax Plus : …. ltr x Rp ………........ = Rp ……….….………..
Pertamax : …. ltr x Rp ………........ = Rp ………….…….…..
Premium : …. ltr x Rp ………........ = Rp ………….…….…..
Solar : …. ltr x Rp ………........ = Rp ………….…….…..
Total Penjualan Non BBM = Rp ……….……………
Less
Potongan Harga = Rp …………………….
Own Use BBM = Rp …………………….
Own Use Non BBM = Rp …………………….
Gross Profit
Operating Expenses
Biaya Penjualan = Rp ……………….……
Biaya Keuangan = Rp ………………….…
Biaya Personalia = Rp …………….………
Biaya Penyusutan BBM Retail Outlets = Rp …………………….
Biaya Penyusutan NBBM Retail Outles = Rp ……………….……
Biaya Asuransi = Rp ………………….…
68 PT PERTAMINA (PERSERO)
KEAMANAN
BAB 6
KEAMANAN
1 Umum
SPBU sebagai fasilitas pelayanan untuk umum sangat rawan terhadap
potensi bahaya kejahatan dan gangguan lingkungan, sehingga diperlukan
upaya pencegahan dan pengamanan.
PT PERTAMINA (PERSERO) 69
KEAMANAN
4 Prosedur Penanganan
4.1 Penghitungan Uang
Penghitungan uang harus dilakukan di tempat yang aman dan terkunci,
serta tidak dihadiri oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Selama proses penghitungan tenaga pengaman selalu waspada dan
berjaga dalam jarak jangkauan objek pengamanan.
70 PT PERTAMINA (PERSERO)
KEAMANAN
4.4 Pencurian
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menanamkan kewaspadaan pada karyawan agar tidak terjadi tindak
pencurian.
2. Penerangan di SPBU harus berfungsi dengan baik, sehingga
memudahkan pengawasan.
3. Pasang sistem alarm dan dipelihara agar selalu berfungsi
dengan baik.
4. Petugas keamanan SPBU secara aktif melakukan kontrol dalam
areal SPBU.
5. Jangan biarkan pelanggan masuk ke dalam kantor SPBU bila tidak
ada karyawan di dalamnya.
Apabila terjadi pencurian, maka dilakukan penanganan sebagai
berikut :
1. Telepon polisi dan mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
2. Informasikan ke PERTAMINA (1x24 jam).
3. Koordinasi dengan pihak kepolisian untuk langkah-langkah
tindak lanjut.
4.5 Perampokan
Tindakan-tindakan yang dapat diambil untuk mencegah tindak
perampokan :
1. Seluruh karyawan dan petugas keamanan SPBU selalu dalam
keadaan waspada.
2. Gunakan kaca tembus pandang untuk bangunan kantor dan c-store
sehingga orang orang dari luar dapat melihat dengan jelas ke dalam.
3. Hindari menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di SPBU dengan
memindahkan uang ke bank secara rutin.
4. Sapa semua orang yang memasuki areal SPBU untuk memberikan
kesan bahwa mereka diperhatikan.
Apabila terjadi perampokan, maka lakukan prosedur penanganan
perampokan sebagai berikut :
1. Tetap tenang, waspada dan jangan panik.
2. Bunyikan alarm jika situasi memungkinkan.
3. Ambil tindakan perlawanan dengan penuh perhitungan.
4. Ingatlah baik-baik ciri-ciri pelaku.
5. Identifikasilah dari arah mana pelaku datang dan ke arah mana
pelaku pergi serta identitas kendaraan.
6. Segera hubungi polisi, pengusaha/manajer SPBU atau Petugas
PERTAMINA setelah pelaku pergi.
7. Jangan sentuh apapun yang dipegang atau disentuh pelaku sampai
polisi datang dan selesai melakukan pemerikasaan secara
menyeluruh.
8. Lengkapi dokumen laporan kejadian dan formulir deskripsi
perampokan. Berikan satu lembar kepada WP dan simpan satu
lembar di SPBU.
PT PERTAMINA (PERSERO) 71
KEAMANAN
4.6 Pengutilan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah pengutilan :
1. Kunci semua pintu yang tidak digunakan sebagai jalan keluar masuk.
2. Jaga agar setiap barang tetap rapi dan teratur, sehingga barang
yang hilang dapat segera diketahui.
3. Hindari posisi barang yang tidak dapat terlihat dengan jelas
(tersembunyi).
4. Pasang gambar/tanda yang menyebutkan konsekuensi dari
pengutilan bila tertangkap (hukuman pidana).
5. Gunakan cermin pengawas pada tempat-tempat strategis yang
kurang terjangkau oleh pengawasan karyawan.
4.7 Sabotase
Apabila terjadi ancaman sabotase, pengusaha atau karyawan SPBU
harus melakukan prosedur berikut, yaitu :
1. Tetap tenang.
2. Diingat /dicatat ancaman seakurat mungkin.
3. Cari tahu modus ancaman dan tuntutan yang diinginkan.
4. Coba untuk memperkirakan informasi tentang penelpon seperti
jenis kelamin, umur, logat suara, dll.
5. Jangan sentuh barang yang dicurigai.
6. Koordinasikan dengan aparat kepolisian, dan informasikan kepada
Petugas PERTAMINA.
72 PT PERTAMINA (PERSERO)
PEMELIHARAAN
BAB 7
PEMELIHARAAN
1. Tutup Manhole
Periksa packing, baut, agar dalam Setiap hari Cek visual
kondisi lengkap dan kencang
3. Fill Pot
Pastikan Coupler dan Anchor tidak Setiap hari Cek visual
retak/bocor
Pastikan tidak ada genangan air Setiap hari Cek visual, keringkan
dan minyak dengan busa
Pastikan tutup Fill Pot kedap Setiap hari Cek seal karet
7. Instrumentasi
Pastikan sensor tank gauging Setiap minggu Cross check tank
bekerja dengan baik monitor Vs dengan
dipstick di tangki
PT PERTAMINA (PERSERO) 73
PEMELIHARAAN
1. Pipa Hisap/Tekan
Pastikan tidak bocor/kedap Setiap hari Cek visual
2. Dispensing Pump
Pastikan Sump Pump dalam kondisi Setiap minggu Buka dan cek visual
kering (bebas minyak dan air)
Pastikan Automatic Shut Off Nozzle Setiap hari Cek dan operasikan
berfungsi dan tidak bocor secara langsung
Pastikan Selang Nozzle dan Setiap hari Cek visual
sambungannya tidak bocor
Pastikan Elektro Motor dan terminal Setiap minggu Cek visual
dalam kondisi baik (Explotion Proof)
Pastikan Pompa Dorong selalu Setiap hari Cek cover instalasi
terendam minyak dan instalasi listrik di tangki
listrik dalam kondisi Gas Proof
Preset Counter pada Electronic Setiap hari Cek pada saat start
Digital dalam posisi nol pengisian
Pastikan Adjuster Counter dalam Setiap hari Cek visual
kondisi tersegel
Pastikan Vanebelt dalam kondisi Setiap minggu Cek visual pada saat
baik dan kencang cover dibuka
Jaga tampilan Cover Dispenser Setiap hari Cek visual
tetap baik dan terkunci
Bersihkan saringan atau ganti Setiap minggu Cek sesuai buku manual
Periksa Veeder Root ticket printer Setiap 6 bulan Cek sesuai buku manual
Periksa Totalizer gears dan flex Setiap 6 bulan Cek sesuai buku manual
shafts
Periksa shear valves Setiap 6 bulan Cek sesuai buku manual
6. Genset dalam kondisi siap operasi Setiap hari Dihidupkan tanpa beban
15 menit
74 PT PERTAMINA (PERSERO)
PEMELIHARAAN
2 Pemeliharaan Peralatan Penunjang
PT PERTAMINA (PERSERO) 75
PEMELIHARAAN
1. Pastikan tiang dalam kondisi rata Setiap hari Cek visual dan perbaiki
dan tidak pudar
2. Periksa atap dan talang Setiap bulan Cek visual dan perbaiki
3. Periksa plafon harus utuh dan rata Setiap hari Cek visual dan perbaiki
5. Pastikan Pulau Pompa utuh Setiap hari Cek visual dan perbaiki
6. Pastikan Island Guard utuh Setiap hari Cek visual dan perbaiki
2.3 Signage
No. Items dan Tindakan Waktu Metode
2.4 Kantor/Kios/C-Store
No. Items dan Tindakan Waktu Metode
1. Periksa lantai tidak ada yang pecah Setiap hari Cek visual dan perbaiki
dan lepas
2. Pastikan dinding tidak retak dan Setiap hari Cek visual dan perbaiki
pudar
3. Periksa atap dan talang Setiap bulan Cek visual dan perbaiki
4. Periksa plafon harus utuh dan rata Setiap hari Cek visual dan perbaiki
76 PT PERTAMINA (PERSERO)
PEMELIHARAAN
2.5 K3LL
No. Items dan Tindakan Waktu Metode
2. Sumur Pantau
Periksa lapisan minyak pada sumur Setiap hari Cek visual
pantau dan laporkan bila ada
indikasi kebocoran BBM
Periksa kadar minyak secara Setiap bulan Analisa laboratorium
laboratorium
Periksa tutup/cap sumur pantau Setiap hari Cek visual
terpasang dengan baik
3. Grounding System
Periksa Sambungan dan kondisi Setiap bulan Cek visual, perbaiki bila
kawat grounding terpasang baik rusak
Ukur tahanan grounding dan Setiap tahun Dengan earthtester
perbaiki bila melebihi ketentuan
PT PERTAMINA (PERSERO) 77
PEMELIHARAAN
2. Periksa saluran air mengalir lancar Kondisional Cek visual dan perbaiki
dan tidak ada lapisan minyak
2. Pastikan dinding tidak retak dan Setiap hari Cek visual dan perbaiki
pudar
3. Periksa atap dan talang Setiap bulan Cek visual dan perbaiki
4. Periksa plafon harus utuh dan rata Setiap hari Cek visual dan perbaiki
5. Periksa UPS dan Stabilizer Setiap hari Cek visual dan perbaiki
2.9 Rambu-rambu
Periksa semua fasilitas rambu-rambu setiap hari dan perbaiki
apabila terdapat kerusakan maupun salah penempatannya.
78 PT PERTAMINA (PERSERO)
PEMELIHARAAN
2 Tugas dan Tanggung Jawab
Setiap pengelola SPBU wajib melaksanakan pemeliharaan secara rutin
dan terjadwal. Pemeliharaan yang baik dapat menjamin keselamatan
karyawan dan pelanggan SPBU serta terpeliharanya Citra baik PT
PERTAMINA (PERSERO).
Pemeliharaan SPBU pada prinsipnya merupakan tanggung jawab
pengelola. Apabila pengelola mengabaikan pemeliharaan SPBU, maka
PT PERTAMINA (PERSERO) berhak menunjuk perusahaan jasa
pemeliharaan dan biaya pemeliharaan akan dibebankan kepada pengelola
(SPBU-DODO). Untuk SPBU-CODO pemeliharaan diatur dalam kontrak.
Setiap pengelola SPBU wajib mempunyai Teknisi untuk mengetahui
dengan baik cara penggunaan dari masing-masing peralatan dan harus
dapat melaksanakan petunjuk penggunaan/ pemeliharaan rutin peralatan
SPBU (manual book).
Apabila terjadi kerusakan peralatan SPBU yang tidak dapat ditangani
oleh Teknisi Supervisor, pengelola harus melaporkan masalah tersebut
kepada pihak yang dapat menanganinya dengan cepat dan menempatkan
nomor-nomor telepon perusahaan jasa pemeliharaan atau supplier
peralatan pada tempat yang dapat terlihat dengan jelas.
3 Kelengkapan Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam pemeliharaan peralatan dan fasilitas
SPBU terdiri dari :
b. Laporan Kerusakan
Laporan kerusakan peralatan diisi oleh Teknisi dan dilaporkan
kepada pengelola SPBU.
PT PERTAMINA (PERSERO) 79
PEMELIHARAAN
Lampiran :
• Lampiran 1 – Form Laporan Kerusakan
• Lampiran 2 – Kartu Riwayat Peralatan
• Lampiran 3 – Kartu Stock
80 PT PERTAMINA (PERSERO)
PEMELIHARAAN
Lampiran 1
Kepada Yth,
Ka.Teknik PERTAMINA Unit Pemasaran ……...
Jl………………………….
……………………………
Dengan hormat,
Bersama surat ini kami sampaikan bahwa pada hari ini …………… tanggal …………… bulan ………….
Tahun …………….. telah terjadi kerusakan di SPBU milik PT PERTAMINA (PERSERO) UPMS ………
sebagai berikut :
Lokasi :
Type pompa :
No.Serie :
Kami mohon bantuannya untuk dapat memproses surat ini pada kesempatan pertama.
Jakarta,
Menyetujui,
Pihak PERTAMINA Pengelola SPBU …………….
………………………. ………………………..
Tembusan :
- Ka. Penjualan UPMS …………….
- Arsip
PEMELIHARAAN
Lampiran 2
…………., ……………………….
Pengawas,
…………………
PEMELIHARAAN
KARTU STOCK
UPMS.......
SATUAN K
O
KETERANGAN BARANG D
HARGA SATUAN E
Jumlah Jumlah
Tgl Keterangan Bon Tgl Keterangan Bon
Terima Keluar Persediaan Terima Keluar Persediaan
Lampiran 3
SUMBER DAYA MANUSIA
BAB 8
SUMBER DAYA
MANUSIA
1 Umum
Sumber Daya Manusia merupakan faktor utama yang menjamin
kelancaran aspek operasional maupun Non-operasional dalam suatu
perusahaan termasuk di SPBU baik COCO, CODO maupun DODO.
Oleh karena itu diperlukan penanganan proses/aktivitas SDM yang baik
mulai untuk mendapatkan SDM handal, yang mampu menghasilkan
kinerja dan pelayanan yang prima.
Pengusaha/Manager
Supervisor
PT PERTAMINA (PERSERO) 81
SUMBER DAYA MANUSIA
Pekerja T y p e S P B U Keterangan
2 DP 3 DP 4 DP 5 DP
Supervisor 1 1 1 1
Foreman 1 2 3 3
Sekuriti 3 4 4 4 3 shift
1.3.1 Supervisor
a. Kualifikasi
• Minimal lulusan D3
• Usia saat diterima minimal 25 tahun maksimum 45 tahun
• Diutamakan memiliki pengalaman minimal 3 tahun di bidang
bisnis Retail
• Memiliki jiwa kepemimpinan, ulet dan bertanggung jawab
• Dapat membuat keputusan dalam waktu yang cepat dan tepat
• Memiliki sifat tegas, jujur, teliti dan integritas yang tinggi terhadap
pekerjaan
• Mampu bekerja dibawah tekanan
• Mampu mengkoordinasikan dan memotivasi bawahan
• Memiliki wawasan yang luas dalam bisnis BBM, Non BBM dan
bisnis lain yang tersedia di SPBU.
82 PT PERTAMINA (PERSERO)
SUMBER DAYA MANUSIA
• Mampu mengoperasikan komputer dan peralatan pendukungnya
(printer, scanner) dengan software-software pengolahan data
antara lain:
1. Microsoft Excel
2. Microsoft Word
• Mengerti dan mampu mengoperasikan komputer yang terhubung
dengan jaringan lokal (LAN) dan jaringan komputer luas (Wide
Area Network – WAN) dengan software-software Electronic Mail,
Internet dan software sejenis lainnya.
• Sehat jasmani dan rohani.
• Bebas narkoba (NAPZA)
b. Ruang Lingkup Pekerjaan
• Mengawasi dan memimpin seluruh kegiatan operasional dan
administrasi penerimaan, penimbunan dan penjualan BBM di
SPBU.
• Melaksanakan kegiatan penerimaan BBM di SPBU, dengan
didampingi oleh sekuriti.
• Melakukan kontrol keuangan di lingkungan SPBU.
• Mengelola bisnis BBM, Non BBM dan bisnis lainnya di SPBU
sesuai dengan target yang ditentukan.
• Bertanggung jawab terhadap pengamanan sarana dan fasilitas
SPBU, Keselamatan Kesehatan Kerja & Lindungan Lingkungan,
serta mengelola Sumber Daya Manusia di SPBU.
• Membuat laporan penerimaan Mingguan dan Bulanan, stok,
penjualan BBM dan non BBM dan bisnis lainnya secara
keseluruhan kepada Manajer/Pengusaha
• Membina hubungan baik dengan PT PERTAMINA (PERSERO),
aparat pemerintah dan tokoh masyarakat di sekitar SPBU
• Mengusulkan penilaian kinerja foreman (reward, punishment
dan training)
a. Kualifikasi
• Minimal Lulusan D2.
• Diutamakan memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun.
• Memiliki dan menguasai kemampuan mekanikal dan elektrikal.
• Memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengkoordinasi
bawahan.
• Memiliki integritas yang tinggi terhadap pekerjaan
• Jujur, tegas dan bertanggung jawab
• Sehat jasmani dan rohani.
• Bebas narkoba (NAPZA)
PT PERTAMINA (PERSERO) 83
SUMBER DAYA MANUSIA
a. Kualifikasi
• Minimal Lulusan D2 atau memiliki Sertifikat Operator SPBU
PT PERTAMINA (PERSERO).
• Memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun di bidang operasional
BBM
• Memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengkoordinasi
bawahan.
• Memiliki integritas yang tinggi terhadap pekerjaan
• Jujur, tegas dan bertanggung jawab
• Sehat jasmani dan rohani.
• Bebas narkoba (NAPZA)
b. Ruang Lingkup Pekerjaan
• Mengawasi operasional penimbunan dan penjualan BBM
• Melaksanakan pembagian tugas shift kepada operator dan
merangkap sebagai operator.
• Membuat administrasi stok dan penjualan BBM secara
keseluruhan.
• Membuat laporan hasil penjualan per shift mengenai
penerimaan, stok, penjualan BBM secara keseluruhan kepada
Supervisor
• Mengusulkan penilaian kinerja operator (reward, punishment
dan training)
a. Kualifikasi
• Minimal Lulusan D1 jurusan akutansi/keuangan.
• Diutamakan yang memiliki wawasan ekonomi dan administrasi
• Memiliki pengalaman min 2 (dua) tahun di bidang administrasi
dan keuangan
• Memiliki sifat jujur, teliti dan integritas yang tinggi terhadap
pekerjaan
84 PT PERTAMINA (PERSERO)
SUMBER DAYA MANUSIA
• Mampu mengoperasikan komputer dan peralatan pendukungnya
(printer, scanner) dengan software-software pengolahan data
antara lain :
1. Microsoft Excel
2. Microsoft Word
• Mengerti dan mampu mengoperasikan komputer yang
terhubung dengan jaringan lokal (LAN) dan jaringan komputer
luas (Wide Area Network – WAN) dengan software-software
Electronic Mail, Internet dan software sejenis lainnya.
• Sehat jasmani dan rohani
• Bebas Narkoba (NAPZA)
b. Ruang Lingkup Pekerjaan
• Melaksanakan administrasi keuangan operasional BBM,
Non BBM dan bisnis lainnya di SPBU.
• Melakukan pencatatan dan pembukuan seluruh transaksi
keuangan harian
• Membuat laporan penjualan dan keuangan bulanan (Arus Kas,
Ikhtisar Laba/Rugi) serta disajikan dalam bentuk Tabel dan
Grafik.
• Melakukan kegiatan penebusan BBM dan Non BBM dan
penagihan piutang pihak ketiga (pelanggan).
• Menerima, mengklasifikasikan, mencatat dan menata surat-
menyurat serta administrasi perusahaan.
• Melaksanakan pembayaran listrik, telepon, air dan biaya umum
lainnya.
• Melaksanakan pembayaran gaji pekerja di SPBU.
• Melakukan pencatatan administrasi data personalia.
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan cleaning service.
1.3.5 Operator
a. Kualifikasi
• Minimal lulusan SMU atau yang sederajat.
• Lulus proses pelatihan operator SPBU oleh Pertamina
• Usia penerimaan minimal 18 tahun dan maksimum 35 tahun
• Diutamakan memiliki pengalaman dalam bidang sejenis
• Memiliki pengetahuan praktis di bidang mekanikal.
• Memiliki kepribadian (ramah dan sopan) dan penampilan menarik
• Disiplin
• Mampu berkomunikasi dengan baik
• Memiliki sifat tanggap, sigap serta kesadaran akan keselamatan
kerja
• Sehat jasmani dan rohani serta siap bekerja dalam shift.
• Bebas Narkoba (NAPZA)
PT PERTAMINA (PERSERO) 85
SUMBER DAYA MANUSIA
86 PT PERTAMINA (PERSERO)
SUMBER DAYA MANUSIA
1.3.6 Sekuriti
a. Kualifikasi
• Minimal lulusan SMU atau sederajat
• Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam bidang
pengamanan
• Diutamakan memiliki pengalaman dalam bidang sejenis.
• Memiliki sifat jujur, teliti dan integritas yang tinggi terhadap
pekerjaan.
• Memiliki sertifikat pelatihan sekuriti dari Kepolisian Republik
Indonesia.
• Sehat jasmani dan rohani
• Disiplin
• Bebas Narkoba (NAPZA)
b. Ruang Lingkup Pekerjaan
• Melakukan pengamanan sarana dan fasilitas, pekerja dan
konsumen di area SPBU.
• Mengatur ketertiban arus lalu lintas kendaraan konsumen di
area SPBU.
• Melakukan koordinasi dengan aparat dan tokoh masyarakat
setempat.
• Mendampingi Foreman BBM pada saat penerimaan BBM.
• Mengisi log book situasi dan kondisi keamanan di area SPBU
dan sekitarnya.
• Mengaktifkan dan memutuskan aliran listrik sesuai kebutuhan.
• Memeriksa untuk memastikan bahwa alat pengaman peralatan
berfungsi dan dalam keadaan terkunci/aman.
• Menutup jalur masuk dan keluar bila SPBU tidak beroperasi.
PT PERTAMINA (PERSERO) 87
SUMBER DAYA MANUSIA
e. harus diganti oleh Pengusaha untuk SPBU CODO dan DODO, Manajer
untuk SPBU COCO.
f. PERTAMINA dapat melakukan penilaian secara langsung terhadap
masing-masing pekerja tanpa terjadwal untuk mengetahui kinerja
pelayanan SPBU tersebut.
g. Khusus SPBU COCO, Supervisor adalah pekerja Pertamina aktif.
Sedangkan untuk level foreman kebawah merupakan pekerja dari
agen tenaga kerja. Untuk SPBU CODO dan DODO diatur oleh
Pengusaha yang ditunjuk.
h. Masing-masing pekerja berhak mendapatkan gaji termasuk Tunjangan
Hari Raya (THR) dan Cuti sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku di perusahaan.
i. Pengusaha SPBU diwajibkan menyediakan pakaian seragam,
perlengkapan safety dan ID Card (tanda pengenal) untuk masing-
masing pekerja.
j. Dalam melaksanakan tugasnya, pekerja diwajibkan untuk memakai
pakaian seragam dan tanda pengenal di lokasi pekerjaan.
k. Seluruh pekerja tanpa kecuali wajib ikut menjaga kebersihan,
ketertiban, dan keamanan di lingkungan kerjanya.
88 PT PERTAMINA (PERSERO)
SUMBER DAYA MANUSIA
Training yang harus diikuti oleh pekerja SPBU :
1. Supervisor
2. Foreman BBM
3. Foreman Non BBM
4. Adm. Keuangan
5. Operator
6. Sekuriti
Jenis Pelatihan 1 2 3 4 5 6
Pengetahuan Produk 3 3 3 3 3 3
Pengetahuan pemeriksaan Kualitas visual 3 3 3
Pengetahuan pelaksanaan peneriman, 3 3 3
penimbunan, dan penjualan
Pengetahuan Kelistrikan 3 3 3
Penanggulangan dan pemadaman 3 3 3 3 3 3
kebakaran
Administrasi keuangan 3 3
Pelatihan Komputer 3 3 3 3
Penggunaan tank monitor 3 3
Pelatihan mekanik dan elektrik 3
Pengetahuan mesin kendaraan 3
Pelatihan keamanan 3
c. Penilaian Kinerja
Dilakukan secara berkala 1 tahun sekali oleh pengelola SPBU.
d. Promosi
Promosi dilakukan untuk pekerja yang memenuhi Ukuran Kinerja
yang dipersyaratkan.
e. Pengelolaan Data Pekerja
• Data yang disimpan disini adalah data masing-masing pekerja
mulai dari proses rekrutmen (psikotes dll) sampai dengan
kegiatan terakhir (contoh : training terakhir yang diikuti).
• Data ini diup-date setiap ada perubahan data pribadi serta
adanya kegiatan baru yang diikuti pekerja, sehingga dapat
dilihat riwayat kemajuan/improvement yang dicapai oleh
masing-masing pekerja.
• Data dikelola oleh bagian Administrasi.
PT PERTAMINA (PERSERO) 89
SUMBER DAYA MANUSIA
f. Tindakan Disiplin
Tindakan disiplin diberikan kepada pekerja yang melanggar tata
tertib/ketentuan yang telah ditetapkan oleh PERTAMINA dan Pengelola
SPBU serta disesuaikan dengan undang-undang ketenagakerjaan
yang berlaku. Sanksi yang diberikan bertingkat dan terdiri atas 4
jenis yaitu :
• Peringatan Lisan
Jenis sanksi ini diberikan kepada pekerja yang melakukan
pelanggaran kategori ringan, misalnya baru sekali melakukan
pelanggaran.
• Peringatan Tertulis
Peringatan Tertulis dengan masa berlaku 3 bulan diberikan
setelah pekerjadiberikan peringatan lisan tetapi tidak ada
perbaikan sikap dari pekerja tersebut.
• Skorsing
Jenis sanksi ini diberikan setelah pekerja diberikan peringatan
tertulis namun dalam periode surat peringatan tetap melakukan
pelanggaran tersebut.
• PHK
Langkah ini diambil, jika pekerja dianggap tidak dapat lagi
bekerjasama dengan pihak pengusaha dan lingkungan kerja
di SPBU, karena masih juga melakukan pelanggaran setelah
diberikan peringatan-peringatan tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada flowchart tindakan
disiplin (terlampir).
g. Reward
Untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya
dan service excellence, maka untuk karyawan yang dinilai memiliki
kinerja paling baik dalam bentuk total point tertinggi dari kriteria-
kriteria yang dinilai, diberikan reward oleh pengusaha SPBU berupa
penganugerahan gelar Employee of The Month (EOTM) setiap bulan
atau berdasarkan kesepakatan bersama (nama program dapat
disesuaikan), dimana kepada EOTM ini akan diberikan surat/sertifikat
penghargaan dan uang sesuai dengan kemampuan SPBU. Penunjukan
EOTM ini didasarkan pada kriteria-kriteria sebagai berikut :
• Kualitas Pekerjaan
• Hubungan antar individu
• Kehandalan Kerja
• Sikap dan Perilaku
• Inisiatif
• Jumlah Absensi, Keterlambatan, Sakit/bulan
• Prestasi kerja yang lainnya (bila ada)
(Formulir lihat lampiran 1)
90 PT PERTAMINA (PERSERO)
SUMBER DAYA MANUSIA
1.4.2 Penjelasan
a. Proses Recruitment
1. Surat Lamaran
Pelamar harus mengirimkan surat lamaran dengan lampiran-
lampiran sebagai berikut :
• Data Pribadi (CV)
• Fotokopi KTP
• Ijazah Terakhir
• Pas Foto terbaru
• Surat Keterangan Dokter yang menyatakan berbadan sehat
dan bebas narkoba.
Surat Lamaran beserta lampiran tersebut harus dimasukkan
kedalam amplop coklat, dengan alamat SPBU yang bersangkutan.
2. Agen Tenaga Kerja
• Agen ini ditunjuk langsung oleh Pengusaha SPBU/
PT PERTAMINA (PERSERO), umumnya menyediakan tenaga
kerja untuk posisi Operator dan
• Staff administrasi di SPBU, dengan mendapatkan fee dari
Pengusaha SPBU. (SPBU CODO, DODO)/PT PERTAMINA
(SPBU COCO)
• Agen Tenaga Kerja (Labor Supplier) harus berbadan hukum
P.T. (sesuai dengan ketentuan baru yang berlaku di PT
PERTAMINA (PERSERO))
• Taggung jawab agen (Labor Supplier) serta penyebaran
informasi lowongan ke media massa/masyarakat harus
dituangkan dengan jelas di dalam kontrak borongan antara
Pertamina dengan Agen.
3. Seleksi Administrasi
• Dilakukan oleh pengusaha SPBU (User) pada surat-surat
lamaran yang datang berdasarkan kelengkapan dari data-
data yang diminta.
• Surat-surat lamaran yang lulus dan tidak lulus seleksi
dipisah, untuk diproses lebih lanjut (pemanggilan untuk
mengikuti test bagi yang lulus)
4. Pengisian Formulir
Formulir yang wajib diisi oleh tiap pelamar yang berisi :
• Data pribadi pelamar (Nama; Alamat rumah yang sesuai
dengan KTP dan yang cepat dihubungi, Tanggal Lahir sesuai
KTP)
• Pengalaman Kerja beserta lampiran bukti dari perusahaan
tersebut.
• Penyakit berat yang pernah diderita
• Referensi
• Riwayat pendidikan
PT PERTAMINA (PERSERO) 91
SUMBER DAYA MANUSIA
5. Tes Seleksi
• Psikotest
bekerjasama dengan lembaga Psikologi setempat
• Tes tertulis
• Wawancara
TIPS :
·• Pewawancara harus jeli dalam mengidentifikasi perbuatan dan perkataan
pelamar yang diwawancarai khususnya untuk mengetahui integritas pelamar,
tetapi
·• Jangan mengambil keputusan hanya berdasarkan kesan pertama terhadap
pelamar.
·• Amati Indikasi-indikasi yang timbul baik dari perkataan, perbuatan si pelamar
·• Pewawancara harus telah membaca catatan yang ada dalam formulir
pelamar
·• Pewawancara tidak mengajukan pertanyaan yang bersifat SARA.
·• Pewawancara tidak boleh mendominasi proses wawancara.
·• Pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara harus relevan dengan yang
akan digali dari pelamar, sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
TIPS :
Dibawah ini merupakan indikasi buruk dari perkataan pelamar yang harus
diwasapadai oleh pewawancara:
1. Catatan yang kosong
2. Adanya periode menganggur yang cukup lama
3. Frekuensi pindah sekolah/kerja
4. Ketidaksesuaian antara catatan dalam formulir dengan wawancara
5. Enggan memberitahukan referensi
6. Adanya catatan bermasalah
7. Adanya catatan masalah kesehatan
Sedangkan, yang harus diwaspadai dari perbuatan si pelamar, antara lain:
1. Grogi
2. Telapak tangan basah
3. Penjelasan yang diberikan rumit dan bertele-tele, menandakan ada yang
ditutup-tutupi.
92 PT PERTAMINA (PERSERO)
SUMBER DAYA MANUSIA
Flow proses
Jasa
PT PERTAMINA Pengelola Teknisi User/
Pemeliharaan/
(PERSERO) SPBU Supervisor Operator
Supplier
Start
Menghubungi Meminta
PT PERTAMINA kontraktor
(PERSERO) Ya
Manual book B
lengkap
Tidak
Menyusun
Jadwal
Disetujui ? Pemeriksaan
Rutin dan
Pemeliharaan
Ya
Jadwal yang
disetujui A
PT PERTAMINA (PERSERO) 93
SUMBER DAYA MANUSIA
Jasa
PT PERTAMINA Pemeliharaan/ Pengelola Teknisi User/
(PERSERO) Supplier SPBU Supervisor Operator
Implementasi
Jadwal
Tidak Ditemukan
D masalah/
kerusakan ?
Ya
Susun Laporan
Kerusakan
Permintaan Permintaan
Perbaikan Perbaikan
(COCO&CODO) (DODO)
Tidak Dapat
ditangani
internal ?
Ya
Perbaikan
Perlu
Tidak penggantian
C
suku
cadang
Ya
Cek kartu
stok
Prosedur Suku
pengadaan cadang
spare part mencukupi ?
Ya
Revisi Penggantian
jadwal ? suku cadang
Ya C
94 PT PERTAMINA (PERSERO)
SUMBER DAYA MANUSIA
Jasa
PT PERTAMINA Pengelola Teknisi User/
Pemeliharaan/
(PERSERO) SPBU Supervisor Operator
Supplier
Buat
Berita Acara
Pemeriksaan
Berita Acara
Review Review Pemeriksaan
Catat di Kartu
Riwayat Alat
Catat realisasi
di Jadwal
Pemeriksaan
Rutin dan
Pemeliharaan
(loog book)
End
2 Uraian
Secara lengkap, urutan proses dalam pemeliharaan peralatan dan
fasilitas SPBU adalah :
Teknisi SPBU :
1. Menyusun jadual pemeriksaan harian dan pemeliharaan sarana dan
fasilitas SPBU. Jadual tersebut harus memperhitungkan kebutuhan
suku cadang apabila terjadi penggantian, dan dengan
mempertimbangkan perkembangan pekerjaan pemeliharaan yang
telah dilakukan sebelumnya.
PT PERTAMINA (PERSERO) 95
SUMBER DAYA MANUSIA
Lampiran :
• Lampiran 1 – Formulir Data Pelamar SPBU
• Lampiran 2 – Form Absensi Pegawai SPBU
• Lampiran 3 – Buku Gaji Pegawai SPBU
96 PT PERTAMINA (PERSERO)
SUMBER DAYA MANUSIA
Lampiran 1
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
No. Telepon :
Alamat E-Mail :
Posisi yang Dilamar :
Pendidikan Formal
Nama Institusi Jurusan Dari Sampai Keterangan
Pendidikan Informal
Nama Institusi Jenis Kursus/Pelatihan Dari Sampai Keterangan
Pengalaman Kerja
Nama Perusahaan Posisi Dari Sampai Keterangan
Motivasi Melamar :
SUMBER DAYA MANUSIA
Lampiran 2
ABSENSI PEGAWAI
SPBU ........
Bulan : ...................
UPMS.......
RUMAH TANGGA
SPBU
1 Front Area
Bagian terpenting dari sarana dan fasilitas yang paling terlihat di SPBU
dan akan menciptakan kesan pertama bagi pelanggan adalah kebersihan
serta kerapihan areal depan. Oleh karena itu harus mendapat perhatian
secara khusus. Hal-hal yang harus dilakukan sebagai berikut :
PT PERTAMINA (PERSERO) 97
RU MA H TA N G G A SPB U
1. Signage
Bersihkan dengan detergen dan x
keringkan
Periksa lampu-lampu x
2. Driveway
Sapu dengan sapu lidi/ 2x
air compressor
Hilangkan genangan air x
4. Canopy
Bersihkan tiang canopy dengan x
deterjen dan keringkan
Bersihkan plafon dan listplank x
canopy dengan deterjen dan
keringkan
Bersihkan talang air x
5. Taman
Siram tanaman pagi & sore x
Bersihkan tumbuhan liar x
Potong rumput dan rapikan dahan 2x
pohon
Cek gunting rumput, sabit, cangkul,
sekop
8. Kantor/Kios
Bersihkan lantai teras, kaca, pintu, x
kusen dan jendela
Bersihkan plafon dan listplank x
Bersihkan furniture x
Cek kondisi kebersihan keset x
9. Etalase Pelumas
(bila tidak ada C-Store)
Bersihkan kemasan pelumas yang x
dipajang dan susun rapi
Bersihkan kaca etalase dengan x
cairan pembersih kaca
98 PT PERTAMINA (PERSERO)
RU MA H TA N G G A SPB U
2 Toilet
Hal-hal yang harus dilakukan sebagai berikut :
1. Bak air
Pastikan tersedia air bersih dan 3x
gayung
Bersihkan bak air 2x
Pastikan kran air berfungsi dengan x
baik
5. Lantai
Bersihkan dengan cairan pembersih
lantai dan keringkan
Cek kondisi kebersihan keset
6. Dinding
Bersihkan dengan lap basah dan x
keringkan
7. Pintu
Bersihkan dengan lap basah dan 2x
keringkan
PT PERTAMINA (PERSERO) 99
RU MA H TA N G G A SPB U
3 Pencucian Mobil
1. Area pencucian
Bersihkan dari lumpur/kotoran x
dengan air
Hilangkan genangan air x
4. Rambu-rambu
Periksa lampu-lampu x
Bersihkan rambu-rambu x
5. Mesin
Pastikan mesin berfungsi x
Bersihkan mesin x