Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN INDIVIDU

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) GELOMBANG XIII

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT TAHUN AKDEMIK 2019/2020

DESA : BELANG-BELANG

KECAMATAN : KALUKKU

KABUPATEN : MAMUJU

Disusun Oleh:

NAMA : LENNY HANDAYANI

NIM : C0216538

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS : EKONOMI

PUSAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN

KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DAN PENJAMINAN MUTU (LPPM DAN PM)

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2019
PENGESAHAN LAPORAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN) GELOMBANG XIII

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

DESA : BELANG-BELANG

KECAMATAN : KALUKKU

KABUPATEN : MAMUJU

Disusun Oleh:

NAMA : LENNY HANDAYANI

NIM : C0216538

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS : EKONOMI

Belang-Belang, Agustus 2019

Mengetahui,

Kepala Desa/Kelurahan, Kordinator Desa/Kelurahan

ABD. QABID SUMARLIN ADITYA AKBAR

NIP : NIM: D01 16 364


Menyetujui :

Supervisor,

Amalia Nurdin, ST., MT.


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat

menyelesaikan ”Laporan Individu” tepat pada waktunya. Laporan Individu ini

disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban tertulis saya selama pelaksanaan

KKN di Desa Belang – belang pada khususnya dan Kecamatan Kalukku pada

umumnya, dari tanggal 16 Juli sampai dengan 24 Agustus 2019.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya dalam

pembuatan Laporan saya ini . Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki

laporan ini.

Akhir kata, saya berharap semoga laporan ini bisa berguna untuk pembaca,

serta dapat berguna di lingkungan masyarakat dan dapat memberikan manfaat

maupun inspirasi terhadap pembaca.

Saya menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya program-program

yang telah saya laksanakan tidak lepas dari bantuan banyak pihak, terutama

orang-orang terdekat saya. Untuk itu, saya mengucapkan banyak terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua saya yang tidak hentinya mendo’akan dan telah mendidik saya

hingga sekarang.

2. Bapak Dr. Ir. H. Akhsan Djalaluddin M,Si selaku rektor Unsulbar.


3. Dr. Ir. Abdul Kadir Paloloang, MP selaku ketua LPPM dan PM Unsulbar.

4. Amalia Nurdin, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

4. Kepala Desa Belang-belang beserta Aparatnya.

5. Seluruh kepala dusun, beserta seluruh perangkat desa yang telah membantu

memperlancar program kerja.

6. Tokoh–tokoh masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan warga masyarakat

Desa Belang-belang yang telah bersedia menerima dan membantu kami

selama melaksanakan program KKN.

7. Seluruh pemuda Se-Desa Belang-belang yang telah memberikan bantuannya

demi kelancaran program-program kerja.

8. Rekan-rekan KKN Di Desa Belang-Belang yang telah bersedia memberikan

bantuan dan sarannya kepada saya sehingga program kerja yang rencanakan

berjalan dengan baik.

9. Kawan-kawan KKN yang berada di seluruh kecamatan Kalukku yang telah

membantu program saya.

10. Tidak lupa juga kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu

pelaksanaan KKN yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.


\

Semoga itikad dan amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan dari

ALLAH SWT. Tak lupa saya hanturkan maaf kepada semua pihak atas segala

kesalahan dan kekurangan dalam melaksanakan program-progran kerja saya

selama melaksanakan KKN di Desa Belang-belang selama kurang lebih 40 hari

lamanya. Pada akhirnya, saya berharap kegiatan KKN ini dapat berguna bagi
masyararakat desa Belang-belang dalam mempercepat pembangunan dan

perkembangan masyarakat desa.

Belang-belang, Agustus 2019

Penulis/Penyusun

LENNY HANDAYANI

NIM : C0216538
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah kerja nyata yang muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa

sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya

disamping di ruang kuliah dan perpustakaan, juga dapat bekerja menyumbangkan

pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu

memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan

bermasyarakat.

Dari berbagai bukti pengalaman menunjukkan bahwa peranan mahasiswa

dalam berbagai kegiatan telah memberikan bukti-bukti serta memperkaya akan

arti dan peran mahasiswa sebagai tenaga kerja terdidik didalam berbagai aspek

kegiatan pembangunan. Tiga Universitas pada tahun 1971 yaitu: Universitas

Gajah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Andalas

(Unand), pada awalnya melaksanakan kegiatan yang merupakan proyek perintis

yang dikenal dengan nama “Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat”. Makna

dan arti penting yang terkandung dari tersebut semakin dipertegas setelah

presiden RI pada Dies Natalis UGM Pebruari 1972 menyatakan antara lain :

“......agar setiap mahasiswa belajar di desa dalam jangka waktu tertentu, tinggal

dan bekerja membantu masyarakat pedesaan, memecahkan persoalan

pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya”.


Dirjen Pendidikan Tinggi akhirnya berkesimpulan untuk mengembangkan

suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa di perguruan

tinggi secara nasional, dengan melaksanakan Seminar Nasional di Yogyakarta

pada tanggal 17-18 Nopember 1972 yang membahas Proyek Perintis “Pengabdian

Kepada Masyarakat” yang diikuti oleh 13 Perguruan Tinggi dari 3 Universitas

Perintis ditambah dengan 10 perguruan tinggi diikutkan pada tahun akademik

1973/1974, dan disepakati kegiatan tersebut diberi nama “Kuliah Kerja Nyata”.

Dengan demikian pertama kalinya program KKN dilaksankan pada tahun

akademik 1973/1974 oleh 13 Perguruan Tinggi, kemudian tahun 1974/1975

diperluas menjadi diperluas menjadi 15 Perguruan Tinggi, tahun 1975/1976

menjadi 29 perguruan tinggi. Sejak tahun 1976/1977 semua perguruan tinggi

negeri dan sebagian besar perguruan tinggi swasta telah menyelanggarakan KKN.

Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada, maupun berbagai

hasil evaluasi yang selalu di adakan terhadap pelaksanaan KKN di perguruan

tinggi negeri, secara ilmiah mengungkapkan bahwa KKN memberikan manfaat

dalam proses belajar baik bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam

menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan kemasayarakatan.

Karena itu, KKN sebagai bagian dari kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa

program S1, yang pada hakekatnya merupakan program perguruan tinggi di

indonesia yang didasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

dilaksanakan dalam bentuk pengintegrasian antara kegiatan-kegiatan pendidikan,

pengajaran, serta pengabdian kepada masyarakat interdisipliner.


Bertitik tolak dari pengalaman yang dilaksanakan oleh beberapa perguruan

tinggi yang telah lama melaksanakan program KKN. KKN dapat dibagi dalam

beberapa bentuk antara lain KKN Reguler (Umum), KKN PPM, dan juga KKN

Profesi dan KKN kemitraan, yang dalam pelaksanaannya dapat berupa kegiatan

kuliah kerja lapangan, kuliah kerja usaha,kuliah magang, dan kegiatan lainnya.

Namun demikian, dengan usia UNSULBAR yang masih muda, maka pelaksaan

KKN bagi mahasiswa S1 Unsulbar yang dikembangkan untuk pertama kali ini

dalam bentuk pelaksanaan dan persyaratannya adalah KKN reguler.

B. Falsafah KKN

KKN dalam penyelanggaraannya memerlukan landasan idil yang secara

filosofisakan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,

bagaimana, serta untuk apa KKN diselenggarakan, karenannya KKN adalah

bagian integral dari proses belajar yang mempunyai ciri-ciri khusus. Landasan idil

secara filosofisakan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir dan

pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN (apapun bentuknya),

yang pada gilirannya akan membedakannya dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang

bukan KKN.

Sekurang-kurangnya KKN harus mengandung tujuh aspek yang bernilai

fundamental dan berwawasan filosofisyang tidak dapat dipisahkan antara satu

dengan yang lainnya, yaitu:

1. Keterpatuan Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi


KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma

Pendidikan dan Pengajaran, Penilaian, serta Pengabdian kepada masyarakat

sekaligus dala satu kegiatan.

Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian integral dari

kurikulum pendidikan tinggi Strata Satu (S1), tidak berdiri sendiri dan tidak

terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi, pengikat dan perangkum

semua isi kurikulum bahkan sebagai penambah ataupun pelengkap kurikum

yang telah ada, pengalaman bejalar yang menghubungkan konsep-konsep

akademis dengan realita kehidupan masyarakat, pengetahuan teori dapat

dipercaya dengan pengalaman di lapangan, dan mematangka kepribadian

mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan.

Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/

menganalisis, menarik kesimpulan, merumuskan permasalahan yang dihadapi,

lalu mengambil keputusan untuk pemecahan masalah dari berbagai alternatif

yang ada dari data kondisi dan situasi wilayah kerja dan kemampuannya.

Pengabdian kepada masyarakat , mahasiswa dapat mengamalkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara ilmiah,

melembaga, dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat

IPTEKS tersebut.

2. Pendekatan Interdispliner dan Komprehensif


KKN merupakan pengalaman ilmu yang menuntun mahasiswa kepada

pola pikir interdisiplin dan komprehensif. Pola pikir yang dikembangkan

melalui KKN dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap masalah

kehidupan dalam masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lain,

sehingga menjadi rumit. Dengan demikian pendekatan monodisiplin menjadi

kurang efektif, sehingga usaha pemecahan masalah nyata yang timbul dalam

pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner merupakan

pengalaman belajar baru. Hal ini menunjukan KKN bertolak dari

permasalahan nyata dari masyarakat, yang didekatai dengan menggunakan

segala ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sudah, sedang, atau akan

dipelajarinya.

Karenanya, KKN mempunyai falsafah dan tujuan yang berbeda dengan

PKL, KKM, KKL, PBL, ataupun praktek umum mahasiswa lainnya, yang

selalu bertolak dan bergerak sebatas bidang ilmu yang sedang dipelajarinya,

meskipun bersifat ilmiah tetapi cenderung bersifat sempit.

3. Lintas Sektoral

Melalui KKN pola pikir sektoral ditinggalkan oleh mahasiswa. Hal ini

dilandasi oleh kenyataan bahwa hampir setiap masalah di dalam kehidupan

masyarakat selalu mempunyai ikatan antara yang satu dengan yang lainnya.

Karena setiap lokasi atau wilayah KKN mempunyai penanggung jawab

pembangunan secara formal, yang biasanya bersifat sektoral, walapun KKN

meninggalkan pola berfikir sektoral, namun kerja sama dengan pejabat-


pejabat serta kelembangaan di lokasi atau wilayah KKN harus tetap terjalin

dengan baik bahkan mutlak deperlukan.

4. Dimensi yang Luas dan Pragmatis

Modal ber-KKN bukan hanaya ilmu yang telah dipelajari secara formal

di perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahuan, pengalaman dan

intelegensia yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa, dengan kata lain

semua yang dikerjakan mahasiswa melalui KKN harus berdimensi luas,

namun relevan dengan upaya memajukan masyarakat dan secara nyata

berguna bagi masyarakat.

5. Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif (Partipasional)

Aspek keterlibatan masyarakat pada umumnya dan kelompok

masyarakat secara aktif sangat diperlukan karena kegiatan KKN Pada

hakektnya adalah membantu dalam memecahkan masalah pembangunan agar

selanjutnya masyarakat mampu memecahkan masalah-masalah terebut secara

mandiri. Untuk itu, harus selalu terjalin kerja sama yang baik seta keterlibatan

yang aktif di antara mahasiswa dan masyarakat dari sejak proses pengumpula

data dan informasi, analisis situasi, indentifikasi dan perumusan masalah,

memilih alternatif pemecahan masalah, perumusan program dan rencana

kerja, serta pelaksanaan dan evaluasi hasilnya.

6. Berkelanjutan dan Pengembangan


Semua kegiatan/program kerja yang dilaksanakan merupakan program

yang berkesinambungan dan bisa dilanjutkan oleh masyarakat bersama

pemerintah daerah maupun untuk pengembangan oleh siapa saja yang

berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan/program yang dilakukan oleh

mahasiswa KKN.

7. Bertumpu pada Sumberdaya Lokal

Untuk lebih mengenalnya sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, maka

pemanfaatan sumberdaya lokal yang dimiliki sangat menunjukkan setiap

kegiatan dan pelaksanaan program KKN. Disamping itu dengan bertumpu

pada sumberdaya lokal, maka kegiatan KKN tidak menjadi beban bagi

masyarakat dan dapat lebih memudahkan pelaksanaan setiap kegiatan KKN.

C. Pengertian KKN

KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman

belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar

kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam

upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa, dan untuk

mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.

KKN dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud

meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni untuk melaksankan

pembangunan yang semakin meningkat serta meninggkatka persepsi mahasiswa


tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan

dalam masyarakat.

KKN haruslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru, yang tidak akan

pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan spelesainya ber-KKN, mahasiswa

harus merasakan memiliki pengetahuan baru, kemampuan baru, dan kesadara

baru yaitu tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya, serta tentang dirinya

sendiri, yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum menjadi sarjana.

D. Tujuan dan Sasaran KKN

Tujuan KKN

KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk

memberikan pendidikn kepada mahasiswa. Namun demikian, karena

pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan

masyarakat, maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan

bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah yang ganda, yaitu: memberikan

pendidikan tidak hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada

mahasiswa untuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi sosial

kemasyarakatan di luar kelas, dan membantu masyarakat serta pemerintah

melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan di

lokasi masing-masing.

Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi

bukan merupakan suatu kelembagaa yang terpisah dari masyarakat. Akan tetapi
terjadi keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional

antara perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga pada giliranya akan terasa

bahwa peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni menjadi lebih nyata.

Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah :

a. Memberi Pengalaman Belajar tentang Pembangunan Masyarakat dan

Pengalaman Kerja Nyata Pembangunan.

Berbagai pengalaman belajar akan diperoleh setiap mahasiswa yang ber-

KKN, seperti pengalaman belajar mengenai potensi desa dan masyarakat,

membuat rencana pembangunan desa, berkomunikasi dengan berbagai lapisan

masyarakat, mengerakakkan dan mengorganisasikan masyarakat, dan

bagaimana menghimpun dana masyarakat.

b. Menjadikan Lebih Dewasanya Kepribadian Mahasiswa dan Bertambah

Luasnya Wawasan Mahasiswa.

Apabila tujuan ini tercapai dengan baik, maka KKN dapat menghapus

isu yang selama ini dilontarka sebagai kritik terhadap perguruan tinggi.

Sarjana yang pernah mengikuti/menjadi peserta KKN, akan lebih siap dan

matang dalam memasuki lapangan kerja atau sebagai kader-kader

pembangunan.

c. Memacu Pembangunan Masyarakat dengan Menumbuhkan Motivasi

Kekuatan Sendiri.
Kenyataan menunjukkan bahwa dinamisasi masyarakat sangat esensial

bagi pembangunan. Pengalaman mengajarka bahwa meningkatkan dinamika

masyarakat merupakan bagian dari pembangunan yang tidak mudah. Namun

pengalaman juga membuktikan bahwa para mahasiswa tidak saja berpotensi,

tetapi juga berkemampuan IPTEKS untuk menggerakan masyarakat dalam

pembangunan. Keberhasilan di bidang ini akan memberikan dampak positif

berantai, baik pada diri pribadi mahasiswa, maupun masyarakat dan

pembangunan pada umumnya.

d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada Masyarakat.

Perguruan tinggi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

masyarakat, serta dibangun untuk memenuhi masyarakat akan ilmu

pengetahuan, dan seni. Karenanya perguruan tinggi harus banyak terlihat

dengan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui kegiatan KKN

tujuan didirikannya perguruan tinggi ini akan dapat dipenuhi.

Sasaran KKN

Pada dasarnya mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa,

masyarakat bersama pemerintah daerah, dan perguruan tinggi. Masing-masing

akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN sebagai berikut:


1. Mahasiswa

a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja

secara interdisiplin, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan

kaitan dan kerjasama antar sektor.

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang

pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan

pembangunan.

c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan

yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.

d. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk-

seluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan perkembangan

masyarakat.

e. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran

mahasiswa dalam melakukan penelahan, perumusan dan pemecahan

masalah secara prgmatis ilmiah.

f. Memberikan keterlampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan

pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara

interdisipiner atau antar sektor.

g. Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver.

h. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan

sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadapkemajuan masyarakatnya.


i. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelahaan, merumuskan

dan memecahkan masalah secara langsung akan menumbuhkan sifat

profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti

peningkatan keahlian, tanggung jawab, maupun rasa kesejawatan.

2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah/Instansi

a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS dalam

merencanakandan melaksanakan pembangunan.

b. Memperoleh cara-cara baruyang dibutuhkanuntuk merencanakan,

merumuskan dan melaksakan pembangunan.

c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi

swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam

pembangunan.

d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat

sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.

e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksankan

program dan proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung

jawabnya.

3. Perguruan Tinggi

a. Memperoleh umpan balik sebagai hasilpengintegrasian mahasiswa

dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehinga

kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu yang ada di


perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata

pembangunan.

b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai

contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan sebagai

masalah untuk pengembangan penelitian.

c. Mealui kegiatan mahasiswa, dapat menelah dan merumuskan

kedaan/kondis nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan

IPTEKS,serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat,

sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.

d. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerja sama dengan instansi

serta departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang

melaksanakan KKN.

E. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang XIII Universitas Sulawesi Barat

tahun 2019 dilaksanakan selama kurang lebih 40 hari, mulai tanggal 16 Juli 2019

sampai 24 Agustus 2019 di Desa Belang-Belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten

Mamuju.
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. KONDISI DESA

1. SEJARAH DESA

Nama desa Belang Belang yang saat ini dikenal masyarakat

kabupaten Mamuju, sebenarnya awalnya berasal dari ucapan Bilang

Bilang setelah orang dari Negara Arab yang melakukan ekspansi ke

Mamuju tepatnya di Desa Belang Belang. mereka Sempat mendengar salah

seorang penduduk yang menyebutkan nama Desa Bilang Bilang pada

waktu itu, seketika itu juga orang arab tersebut ingin kembali

menyebutkan nama tersebut namun tidak dapat menyebutkan kalimat

bilang bilang yang bisa diucapkan adalah kalimat Belang Belang.

Dari hari – kehari kata ini tersebar keseluruh pelosok desa, dan

karena diucapkan dengan dialek setempat, maka kata tersebut menjadi

“Belang Belang”. Dan karena kata tersebut yang pertama bisa diucapkan

oleh oaring arab sehiingga tersebar keseluruh pelosok desa, maka

dibentuk distrik di wilayah Mamuju Desa Belang Belang. Namun sejak tahun

1969 sampai dengan tahun 1979 Distrik Belang Belang berubah nama

menjadi desa Gaya Baru, yang kemudian kembali menggunakan nama

Desa Belang Belang pada tahun 1980-an.


Demikianlah nama Desa Belang Belang dipergunakan terus hingga

kini sebagai nama desa kebanggaan masyarakat setempat meskipun telah

melahirkan beberapa Desa pemekaran Seperti Kabuloang dan Papalang.

2. DEMOGRAFI

Tabel 2.1. Kondisi Demografi Desa Belang Belang Kec. Kalukku Kab.

Mamuju

No. Uraian Kependudukan Jumlah Keterangan

Jumlah Penduduk 3.341 -

Jumlah KK 828 -
1.
Jumlah Laki-Laki 1.678 -

Jumlah Perempuan 1.663 -

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah laki-laki

dan perempuan jumlahnya hampir sama/seimbang. Selain itu kondisi

demografi tersebut didukung oleh kondisi geografis sebagai berikut:

Tabel 2.2. Kondisi Geografis Desa Belang Belang Kec. Kalukku Kab.

Mamuju

No. Uraian Keterangan

1. Luas wilayah : 97 KM2; = 9700 Ha

2. Jumlah Dusun : 9 (Sembilan)


1) Dusun Belang Belang Utara

2) Dusun Belang Belang Selatan

3) Dusun Toppo

4) Dusun Talaba

5) Dusun Palapi

6) Dusun Bakengkeng Induk

7) Dusun Bakengkeng Pantai

8) Dusun Malasigo

9) Dusun Kassa Utama

Batas wilayah :

a. Utara : Desa Papalang Kec.Papalang

3. b. Selatan : Desa Kabuloang

c. Barat : Selat Makassar

d. Timur : Bonehau

Topografi

a. Luas kemiringan lahan (rata-rata)

4. 1. Datar 150,000 Ha

b. Ketinggian di atas permukaan laut

(rata-rata) 5 m

5. Hidrologi : Irigasi berpengairan tehnis

6. Klimatologi :
a. Suhu 27 – 30 °C

b. Curah Hujan 2000/3000 mm

c. Kelembaban udara

d. Kecepatan angina

Luas lahan pertanian

7. a. Sawah teririgasi :-

b. Sawah tadah hujan :-

8. Luas lahan pemukiman : 214,100 Ha

Kawasan rawan bencana :


9.
a. Banjir : - Ha
Gambar 2.1 Peta Desa Belang-Belang

3. KEADAAN SOSIAL

Tabel 3. Kondisi Sosial Budaya Desa Belang Belang Kec.Kalukku Kab.

Mamuju

No. Uraian Jumlah Keterangan

1. Kesejahteraan Sosial

A. Jumlah KK Prasejahtera 150

B. Jumlah KK Sejahtera 24

C. Jumlah KK Kaya 9

D. Jumlah KK Sedang 190

E. Jumlah KK Miskin 465

2. Tingkat Pendidikan

A. Tidak tamat SD 1.520


B. SD 1.086

C. SLTP 318

D. SLTA 262

E. Diploma/Sarjana 66

3. Agama

A. Islam 3.243

B. Kristen 9

C. Protestan -

D. Katolik -

E. Hindu -

F. Budha -

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

- Kesejahteraan

Jumlah KK Miskin mendominasi yaitu 74,97 % total KK,

sisanya adalah KK. sedang. Dengan banyaknya KK Miskin inilah maka

Desa BELANG BELANG termasuk dalam DESA MISKIN.

- Tingkat Pendidikan

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9

tahun baru terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan

SLTP mendominasi peringkat Pertama.


- Agama

Agama yang ada di desa Belang Belang hanya ada dua yakni

Islam dan Kristen, mayoritas penduduk desa Belang Belang memeluk

agama Islam, hanya sekitar 9 orang yang menaganut agama Kristen.

4. KEADAAN EKONOMI

Tabel 4. Kondisi Ekonomi Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Belang

Belang

No. Mata Pencaharian Jumlah Keterangan

1. Buruh Tani -

2. Petani 1.512 Petani tambak/petani kebun

3. Peternak -

4. Pedagang 96

5. Tukang Kayu 46

6. Tukang Batu 58

7. Penjahit 2

8. PNS 50

9. Pensiunan 9

10. TNI/Polri 2

11. Perangkat Desa 24

12. Pengrajin -

13. Industri Kecil -


14. Buruh Industri -

15. Lain-Lain -

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi ekonomi

di desa Belang-Belang tergolong sangat dinamis, hampir 60%

masyarakat bermata pencaharian sebagai Nelayan, sisanya 40% rmata

pencaharian sebagai pedagang, petani, dan sebagainya.Adapun sumber

penerimaan desa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Sumber Penerimaan Desa Belang Belang Kec. Kalukku

Kab.Mamuju

Sumber Tahun
No
Penerimaa
. 2012 2013 2014 2015
n Dana

22.451.515,0 22.593.017,0 23.007.490,0


1. Pajak
0 0 0

99.046.682,0 97.242.781,0 96.916.029,0 96.916.029,0


2. ADD
0 0 0 0

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa:

 Penerimaan Pajak, mulai tahun 2011 s/d 2012 mengalami penurunan.

Namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan dari tahun 2011. Adapun
penyebab dari peningkatan penerimaan pajak selama tahun 2010

adalah sebagai berikut:

- Bangunan baru / rumah bertambah

- Kenaikan tarif

 DPD/K adalah Dana pembangunan Desa yang bersumber dari

pemerintah, besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan

PEMKAB.

 ADD atau Alokasi Dana Desa adalah Dana APBD Kabupaten

besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.

Berkaitan dengan aktivitas di desa Belang Belang, maka dapat dilihat

pada sarana prasarana pendukung yang ada di desa.

Tabel 6. Sarana dan Prasarana Desa

Jenis Sarana dan


No. Jumlah Keterangan
Prasarana Desa

1. Kantor Desa 1

2. Gedung SLTA -

3. Gedung SLTP 2 2

4. Gedung SD 4

5. Gedung MI -
6. Gedung TK 2

7. Masjid 9

8. Musholla 2

9. Pasar Desa -

10. Poskesdes 2

11. Panti PKK -

12. Poskamling 8

13. Jembatan -

14. Pustu 2

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :

 Gedung SLTP dan SLTA di Desa Belang-Belang tidak dibangun

karena gedung SLTP dan SLTA terdekat, ada di kota kecamatan

yang tidak terlalu jauh dari desa.

 Pasar Desa tidak ada, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

masyarakat biasanya mereka datang ke pasar yang ada di ibukota

kecamatan Kalukku.
 Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Desa sudah cukup

lengkap mengingat jumlah penduduk hanya 3.252 jiwa.

B. KONDISI PEMERINTAHAN DESA BELANG-BELANG

1. PEMBAGIAN WILAYAH DESA

Desa Belang Belang terdiri dari 9 (Sembilan) dusun, yang

terdiri dari dusun Belang Belang Utara, Belang Belang selatan, Toppo,

Talaba, Palapi, Bakengkeng Induk, Bakengkeng Pantai, Malasigo dan

Kassa Utama (dapat dilihat pada tabel 2), yang dipimpin oleh masing-

masing kepala dusun.

2. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA

Hingga saat ini Desa Belang Belang sudah mengalami 6

(enam) kali pergantian kepemimpinan, hal tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 7. Sejarah Pemerintahan Desa Nama-Nama Kepala Distrik/Kepala

Desa Sebelum Dan Sesudah Berdirinya Desa Belang-Belang

No. Periode Nama Kepala Desa Keterangan

1. 1969 s/d 1974 MASALANNA Desa Gaya Baru

2. 1974 s/d 1979 A.GAFUR Desa Gaya Baru

Desa Belang
3. 1979 s/d 1984 AHMAD GANI
Belang
1984 s/d 1992 Desa Belang
4. M.ADHAN KASIM
1992 s/d - Belang

Desa Belang
5. 2000 s/d 2005 MUH.KASIM
Belang

Desa Belang
6. 2006 s/d 2007 Ir.ANWAR RAHIM
Belang

Desa Belang
7. 2007 s/d 2011 LAHAMUDDIN
Belang

2011 sampai Desa Belang


8. ABD.QABID
sekarang Belang
BAB III

IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu tahap awal dalam melaksanakan

suatu perencanaan kegiatan. Masalah yang ditemukan pada masyarakat setempat,

sangat perlu di identifikasi secara jelas dan terfokus pada wilayah kerja, dimana

sumber daya di jadikan sebagai alat untuk memecahkan masalah dan mengatasi

masalah yang ada pada daerah tersebut.

Adanya identifikasi masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat,

khusus yang terjadi di desa Belang-Belang, kecamatan Kalukku, memberikan

deskripsi atau gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu sebelum merencanakan program, di

tempuh beberapa langkah-langkah berupa observasi lapangan, bersosialisasi

dengan masyarakat yang meliputi tokoh masyarakat, pemerintah setempat,

pemuka agama serta melakukan interview dengan masyarakat. Kemudian

menetapkan prioritas masalah dan dimasukkan kedalam program kerja yang di

susun berdasarkan pertemuan/seminar dengan masyarakat serta pemerintah

setempat.
Hasil survey lokasi pada minggu pertama pelaksanaan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) dilakukan dengan metode observasi langsung ke lapangan mencari

permasalahan yang ada, bersosialisasi dengan masyarakat disertai dengan forum

terbuka yang menghasilkan masukan, saran–saran dari beberapa warga, saya

menemukan beberapa masalah yang ada di Desa Belang-Belang, yaitu :

1. Kurangnya minat belajar dari anak-anak ( siswa SD Inp Belang-belang

) karena mereka lebih banyak waktu untuk bermain. Seringkali saat disuruh

belajar berbagai alasan sering dilontarkan.

2. Keterbatasan pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK

) pada siswa siswi MTs Nur Syamsi khususnya kelas XII yang akan menghadapi

Ujian Nasional Berbasis Komputer.

1. Rumusan Masalah

 Bagaimana penulis memberikan solusi kepada siswa siswi SD agar

tetap belajar diluar dari jam sekolah sekaligus menambah pengetahuan

dan mengedukasi seputar ilmu pengetahuan umum dan membantu

menyelesaikan tugas-tugas sekolah?

 Bagaimana penulis memberikan solusi untuk siswa MTs agar

menambah pengetahuannya tentang Teknologi Informasi dan

Komunikasi ( TIK ) diluar jam sekolah untuk persiapan Ujian

Nasional yang berbasis komputer?


2. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan semangat belajar siswa siswi SD dan untuk menambah

pengetahuan siswa siswi MTs khususnya pada mata pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi ( TIK ).

3. Tujuan Khusus

Untuk memberikan sumbangsi dalam bidang pendidikan pada siswa SD dan

MTs

B. Pemecahan Masalah

Masalah-masalah yang teridentifikasi melalui survey lokasi pada satu minggu

pertama disertai dengan masukan dan saran-saran dari beberapa warga

masyarakat yang selanjutnya ditindak-lanjuti dengan mencari pemecahan

masalah yang tepat. Penetapan pemecahan masalah untuk masalah yang

teridentifikasi sebelumnya disesuaikan dengan kemampuan, keilmuan, waktu dan

biaya yang akan digunakan. Adapun pemecahan masalah yang telah ditetapkan

yang sesuai dengan hasil interview dan observasi yang ditemukan di lokasi antara

lain yaitu mengadakan kegiatan :

1. Bimbingan belajar untuk siswa siswi SD guna menambah

pengetahuan dan mengedukasi seputar ilmu pengetahuan umum,

membantu menyelesaikan tugas-tugas sekolah sekaligus

membiasakan anak untuk tidak hanya belajar di sekolah saja tetapi


juga belajar pada malam hari ( malam senin dan malam selasa )

mengingat bahwa berdasarkan hasil observasi di lapangan anak-anak

malas untuk belajar.

2. Bimbingan belajar untuk siswa siswi MTs khususnya bidang

Teknonolgi Informasi dan Komunikasi mengingat bahwa siswa MTs

kelas IX akan melaksanakan Ujian Nasional berbasis komputer (

malam rabu dan malam kamis ).


BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. HASIL KEGIATAN

Adapun hasil kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

1. Melaksanakan bimbingan belajar malam untuk siswa SD

a. Tujuan :

1) Untuk memberikan sumbangsi dalam bidang pendidikan pada anak-anak

agar waktunya tidak dihabiskan hanya dengan bermain.

2) Untuk meningkatkan pengetahuan anak, mengedukasi seputar ilmu

pengetahuan umum serta membantu menyelesaikan tugas-tugas sekolah

sekaligus membiasakan anak untuk tidak hanya belajar di sekolah saja

tetapi juga belajar pada malam hari.

b. Sasaran : Siswa Sekolah Dasar Inp Belang-belang

c. Waktu Pelaksanaan :

1) Minggu Kedua : 21 - 22 Agustus 2019 ( Malam senin dan

Malam selasa )

2) Minggu Ketiga : 28 – 29 Agustus 2019 ( Malam senin dan

Malam Selasa )

d. Tempat Pelaksanaan : Posko KKN Reguler Unsulbar Gelombang

XIII di Desa Belang-belang


e. Realisasi :

Alhamdulillah kegiatan ini terlaksana dengan baik dan sesuai harapan.

f. Evaluasi/hasil :

 Anak-anak mengurangi waktunya untuk bermain

2. Bimbingan Belajar Dasar-dasar Komputer di MTs Nur Syamsi (

terkhusus siswa kelas XII )

Dalam pelaksanaan program kerja yang diadakan, kami selaku

mahasiswa KKN berkonsultasi dengan kepala sekolah MTs Nur Syamsi

mengenai rencana kerja untuk mengajar dan melakukan bimbingan belajar

dasar-dasar komputer. Kemudian, kepala sekolah mengusulkan untuk fokus

membimbing kelas IX untuk persiapan ujian nasional berbasis komputer.

a. Tujuan :

1) Untuk memberikan sumbangsi dalam bidang pendidikan dan komputer

2) Untuk memudahkan dan menambah pengetahuan siswa kelas IX dalam

pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer diluar jam belajar di sekolah.

b. Sasaran : Siswa siswi MTs Nur Syamsi

c. Waktu Pelaksanaan :

1) Minggu Kedua : 23 - 24 Agustus 2019 ( Malam rabu dan

malam kamis )

2) Minggu Ketiga : 30 – 31 Agustus 2019 ( Malam rabu dan

malam kamis )
g. Tempat Pelaksanaan : Posko KKN Reguler Unsulbar Gelombang

XIII di Desa Belang-belang

h. Realisasi :

Alhamdulillah kegiatan ini terlaksana dengan baik dan sesuai harapan.

i. Evaluasi/hasil :

 Anak-anak mendapatkan pengetahuan baru diluar jam sekolah

 Lebih mahir dalam menggunakan laptop yang akan menjadi bekal

dalam ujian nasional berbasis komputer.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan kegiatan KKN di

Desa Belang-belang selama kurang lebih 40 hari, maka kami menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan program kerja yang telah rencanakan pada tingkat desa pada

umumnya berjalan dengan baik dan selesai sesuai waktu yang direncanakan.

2. Keberhasilan yang dicapai dari pelaksanaan program kerja Individu ini

merupakan kerjasama dari berbagai pihak, yaitu Pemerintah Daerah, Instansi

terkait, masyarakat setempat dan rekan-rekan mahasiswa KKN sebagai

pelaksananya.

3. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan program kerja yang direncanakan dapat

diamalkan dan dirasakan manfaaatnya oleh masyarakat setempat terutama

pada siswa siswi SD dan MTs.

B. Saran

Dengan melihat kondisi masyarakat dan pihak pemerintah yang menjadi

bagian dari pelaksanaan KKN Reguler Unsulbar 2019, maka saya memberikan

beberapa saran demi kemajuan dan peningkatan fungsi serta pola pikir dan

manfaat KKN tersebut baik mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN


maupun masyarakat sebagai sasaran pelaksanaan KKN dan pemerintah yang

membantu pelaksanaan KKN.

Setelah melakukan berbagai kegiatan dan melihat secara langsung kondisi

wilayah desa Belang-belang, maka kami menyarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Sebaiknya Mahasiswa yang akan diterjunkan langsung ke masyarakat untuk

melaksanakan KKN diberikan pembekalan yang lebih sistematis agar

sesampainya di lapangan mahasiswa dapat menggunakan waktu mereka

seefektif mungkin.

2. Penempatan mahasiswa KKN harus diprioritaskan wilayah atau Desa yang

betul-betul membutuhkan tenaga bantuan dari mahasiswa, khususnya dalam

konteks penyadaran kemasyarakatan

3. Pelaksanaan program KKN perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius dari

pihak pemerintah setempat agar program kerja mahasiswa KKN sejalan dengan

program kerja pemerintah.

4. Perlunya perhatian lebih dari Pemerintah dalam upaya peningkatan sarana dan

prasarana di desa Belang-belang.

5. Untuk mahasiswa KKN kedepan, diharapkan untuk memprioritaskan program

kerja yang berbentuk nonfisik, yang dititikberatkan pada usaha untuk merubah

pola fikir masyarakat.


BAB VI

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Tim penulis, 2014. Panduan Kuliah Kerja Nyata Universitas Sulawesi Barat.

Majene: Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) : USB

Anda mungkin juga menyukai