Perbandingan dengan
Ritus-Ritus Timur
Jika ritus-ritus lainnya
menggunakan bahasa yang lebih
puitis, Ritus Romawi justru dikenal
karena ungkapan-ungkapannya
yang lugas. Dalam bentuk
Tridentinnya, Ritus Romawi dikenal
pula karena formalitasnya: dalam
Misa Tridentin tiap gerakan dirinci
dalam hitungan menit, sampai
jarak gerakan tangan imam untuk
memasukkan tangan kanannya
terlebih dahulu sebelum lengan
kirinya pada saat mengenakan alba
(Ritus servandus in celebratione
Missae, I, 3). Konsentrasi pada
momen yang tepat dari perubahan
roti dan anggur menjadi tubuh dan
darah Kristus mengakibatkan,
dalam Ritus Romawi, hosti dan
piala diunjukkan kepada umat
segera setelah hosti atau piala itu
dikonsekrasi. Jika, sebagaimana
umumnya dulu, imam
mempersembahkan Misa sambil
menghadap ad orientem (ke arah
Timur) atau ad apsidem (ke arah
apsis - membelakangi umat), maka
dia mengunjukkan hosti dan piala
kepada umat dengan cara
mengangkatnya melampaui
kepalanya. Tiap kali pengunjukkan,
genta dibunyikan, jika dupa
digunakan, maka hosti dan piala
didupai (Petunjuk Umum Misa
Romawi, 100). Kadangkala
lonceng-lonceng Gereja
didentangkan pula. Ciri-ciri lain
yang membedakan Ritus Romawi
dari ritus-ritus Gereja-Gereja Timur
adalah genufleksi (gerakan
menghormat dengan cara
mencondongkan tubuh bagian atas
ke depan sambil berdiri) yang
sering, berlutut dalam waktu yang
lama, dan kedua telapak tangan
disatukan, seperti kebiasaan
orang-orang Asia Timur dan Asia
Selatan bilamana sedang berdoa.
Romawi
Kidung
Bagi telinga orang Barat, kidung
tradisional Ritus Romawi, yang
dikenal sebagai Kidung Gregorian,
kurang memiliki hiasan musikal
dibanding kidung ritus-ritus Timur
(kecuali dalam bagian-bagian
tertentu seperti gradual dan
alleluia), tidak memiliki cengkok
panjang seperti dalam kidung-
kidung Gereja Koptik, dan
seluruhnya monofonik, tanpa
susunan harmoni seperti dalam
kidung-kidung Gereja Rusia dan
Georgia pada masa kini. Namun,
ketika Eropa Barat mulai
menggunakan polifoni, musik
dalam Misa Ritus Romawi menjadi
lebih rumit dan panjang. Pada saat
paduan suara menyanyikan salah
satu bagian Misa, imam
mengucapkan sendiri dengan
cepat bagian tersebut dengan
suara pelan dan meneruskan ke
bagian selanjutnya, atau mengikuti
petunjuk dalam rubrik untuk duduk
dan menanti sampai paduan suara
selesai. Selain itu, jika dalam ritus-
ritus kuno lainnya liturgi
dinyanyikan sepanjang ibadah,
maka dalam Ritus Romawi bentuk
Tridentina dan selama beberapa
abad sebelumnya, imam biasanya
hanya mengucapkan kata-kata
Misa, sebagian besar diucapkan
dengan suara pelan. Klerus
bisanya melagukan kidung dalam
kesempatan-kesempatan istimewa
dan dalam Misa utama di biara-
biara serta katedral-katedral.
Lihat pula
Daftar Gereja dan ritus Katolik
Liturgi Latin
Missale Romanum
Misa
Misa Pra-Tridentin
Misa Tridentin
Misa Paulus VI
Ritus liturgi Latin
Ritus-ritus liturgi Timur
Ritus Aleksandria
Ritus Antiokhia
Ritus Armenia
Ritus Bizantium
Ritus Suriah Barat
Ritus Suriah Timur
Pranala luar
Ritus Romawi (Catholic Encyclopedia)
Situs Australia, khususnya
mengenai format terkini dari Ritus
Romawi
Referensi
1. ^ Fr. Adrian Fortescue, Misa: Sebuah
studi mengenai Liturgi Romawi, s.l.,
1912, p. 213
2. ^ Catholic Encyclopedia, Liturgy of
the Mass, [1]
Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Ritus_Roma&oldid=13393113"
Terakhir disunting 2 tahun yang lalu oleh HsfBot