Anda di halaman 1dari 77

BUKTI SEJARAH KEPAUSAN GEREJA KRISTEN KATOLIK➖

Dari Abab ke-4 dan Abad ke-5


~~~~~~~~~~
1~Konsili Nicea
Seperti yang kita lihat di abad-abad sebelumnya, pada abad ke-4, terdapat banyak
kutipan yang terkenal dari para Bapa Gereja, seperti Afrahat, Efrem, Basilius,
Hilarius, Gregorius dari Nazianzus, dsb, yang membuat jelas bahwa Petrus adalah
batu karang di atas mana Gereja dibangun.
Kutipan-kutipan ini dapat ditemukan dengan cukup mudah bagi orang-orang yang
mencarinya.
Tetapi, tidaklah diragukan bahwa peristiwa terpenting di abad ke-4 adalah Konsili
Nicea, di tahun 325.
👉Konsili Nicea mengutuk bidah Arius. Bidah ini menyangkal kepenuhan dari
keilahian Yesus Kristus.
Konsili Nicea, yang digelar oleh Kaisar Konstantinus, diakui secara universal
sebagai konsili ekumenis umum pertama dari Gereja Kristiani.
Konsili tersebut diterima bukan hanya oleh orang-orang Katolik, tetapi juga oleh
para orang “Ortodoks” Timur dan oleh banyak orang Protestan.
Di dalam Kanon 6 dari Konsili Nicea yang terkenal ini, kita membaca hal berikut:
“Kebiasaan kuno dari Mesir, Libya, dan Pentapolis harus dijaga, yang menurutnya,
Uskup Aleksandria memiliki kekuasaan di atas seluruh tempat tersebut, sebab
terdapat suatu kebiasaan yang sama sehubungan dengan Uskup Roma”.
Banyak tulisan telah dibuat tentang arti sesungguhnya dari Kanon ini.
Arti yang persis dari apa yang disiratkannya tidaklah benar-benar jelas. Hal
tersebut dapat dimengerti bahwa Uskup Roma memiliki kekuasaan atas seluruh
gereja-gereja sekitarnya, begitu pula Uskup Aleksandria, karena ia adalah seorang
uskup yang sangat penting,memiliki otoritas atas gereja-gereja sekitarnya.
Interpretasi kedua dari Kanon ini adalah bahwa Konsili Nicea harus mengakui
bahwa Uskup Aleksandria memiliki otoritas atas seluruh gereja-gereja di
sekitarnya karena adalah suatu kebiasaan dari Uskup Roma untuk mengakui
yurisdiksi Aleksandria ini.
Poin yang penting dari hal ini adalah bahwa tidak peduli bagaimana seseorang
memandang Kanon ini, kita dapat melihat Keutamaan Roma.
Sebab hal ini menunjukkan bahwa Uskup Roma memberikan suatu model atau
pembenaran atas yurisdiksi Uskup Aleksandria.
Dan pada masa Gereja ini, Uskup Aleksandria adalah uskup yang kedua terpenting
di dalam Gereja.
Roma pertama, Aleksandria kedua, Antiokhia ketiga, dan Yerusalem keempat.
Hanya kemudianlah Konstantinopel naik ke posisi kedua di antara takhta
keuskupan Gereja.
Jadi, setidaknya, kanon ini menunjukkan bahwa Uskup Roma, sebagai uskup
kepala, memiliki kepentingan yang terbesar di antara kekuasaan yang
dianugerahkan kepada para uskup lain yang penting.
Dan kami harus menekankan bahwa walaupun Uskup Roma adalah uskup kepala
dan memiliki yurisdiksi tertinggi di dalam Gereja, seperti yang kita akan terus
lihat, otoritas dari uskup-uskup lain di dalam daerah kekuasaan mereka sendiri
berperan penting terutama pada masa gereja perdana. Sebab pada masa gereja
perdana, komunikasi jarak jauh jelas jauhs lebih sulit daripada masa kini. Dari
sudut pandang praktis, sangat kecil kemungkinannya bagi Uskup Roma untuk
mengawasi seluruh keputusan, penghakiman, dsb., yang dibuat di negeri-negeri
yang jauh, bahkan yang berjarak ratusan mil. Kesulitan ini dilipatgandakan pada
masa penganiayaan, sewaktu kuasa sekuler membatasi kegiatan para uskup dan
gereja. Inilah mengapa pada abad-abad awal, kita melihat suatu penekanan
terhadap otoritas dari berbagai uskup dan daerah kekuasan mereka masing-
masing, dengan otoritas dari Uskup Roma, yang secara keseluruhan, ditekankan
dan kadangkala berperan sewaktu dibutuhkan.
Di dalam Matius 18:18, kita melihat bahwa Yesus memberikan kekuatan untuk
mengikat dan melepaskan kepada semua rasul. Hal ini melambangkan kekuatan
yang Ia berikan kepada para uskup dari Gereja Katolik, untuk mengatur Gereja
dalam daerah kekuasaan mereka masing-masing.
Tetapi, Yesus hanya memberikan kunci-Nya kepada St. Petrus karena semua
uskup harus berada di dalam kesatuan bersama Petrus di bawah kunci yang hanya
dimiliki oleh Uskup Roma. Oleh karena itu, Allah lebih mengandalkan berbagai
uskup untuk mengatur daerah kekuasaan mereka masing-masing pada abad-abad
yang awal ini, di mana otoritas Uskup Roma dimintakan dalam hal-hal yang
penting. Itulah mengapa kanon ini dan kanon-kanon lain pada periode ini
menjelaskan otoritas dari Uskup Aleksandria, tetapi kembali lagi, sehubungan
dengan otoritas Uskup Roma.
Juga, adalah suatu fakta bahwa 318 bapa yang terdiri dari para uskup, imam, dsb.,
hadir pada Konsili Nicea. Sri Paus yang memimpin pada masa itu adalah Paus
Santo Silvester. Paus Silvester tidaklah hadir pada Konsili Nicea, tetapi ia diwakili
oleh duta-dutanya, dua imam Romawi yang bernama Vitus dan Vinsensius. Uskup
yang memimpin pada Konsili Nicea juga adalah seorang imam dari dunia Barat,
Hosius dari Kordoba.
Para pelajar dari berbagai denominasi setuju bahwa Hosius dari Kordoba yang
memimpin proses dari Konsili tersebut, serta kedua imam Romawi, Vitus dan
Vinsensius, adalah yang pertama-tama menandatangani dokumen-dokumen
Konsili tersebut. Beberapa orang percaya bahwa Hosius memimpin pada Konsili
tersebut karena ia adalah seorang penasihat yang terpercaya bagi Sri Paus.
Kenyataanya, Galatius dari Kizikos [pada masa ini di Turki], yang adalah seorang
sejarahwan dari abad ke-5 dan seorang imam dari Timur menuliskan bahwa
Hosius “memegang tempat Silvester dari Roma, bersama para presbiter Romawi,
Vitus dan Vinsensius”. Ditemukan di dalam Migne, Greek Fathers [Bapa-Bapa
Yunani], Volume 85, 1229.
Pikirkanlah hal ini. Mengapa nama kedua imam Romawi, Vitus dan Vinsensius
terdapat di dokumen-dokumen Konsili tersebut sebelum nama seluruh uskup
yang lain?
Jawabannya adalah bahwa para imam ini adalah perwakilan dari Uskup Roma.
Kenyataan bahwa mereka menandatangani dokumen Konsili di atas para uskup
menunjukkan kembali Keutamaan dan otoritas yang superior dari Uskup Roma.
Penting untuk disebutkan bahwa sehubungan dengan manuskrip-manuskrip yang
sangat kuno, sering terdapat variasi teks.
Hal ini benar dalam kasus Konsili Nicea. Kebanyakan manuskrip yang memuat
kanon-kanon Konsili Nicea memiliki 23 kanon. Tetapi, terdapat sebuah versi
berbahasa Arab dari kanon-kanon yang memuat lebih dari 20.
Kanon 39 dari versi berbahasa Arab dari kanon-kanon Konsili Nicea menyatakan
hal berikut tentang Keutamaan Uskup Roma. Kanon ini merujuk kepada
“keutamaan Uskup Roma di atas semua”. Kanon ini juga berkata:
“...ia yang memegang takhta Roma, adalah kepala dan pangeran dari semua
Patriark, oleh karena ialah yang pertama, sebagaimana pula Petrus, yang
kepadanya diberikan kekuatan atas semua pangeran-pangeran Kristiani dan
semua rakyatnya... dan semua keseluruhan dari Gereja Kristiani, dan siapa pun
yang akan menentang hal ini diekskomunikasikan oleh Sinode ini. Hendaknya
hanya terdapat empat Patriark di seluruh dunia, sebagaimana terdapat empat
penulis Injil. Dan hendaknya terdapat seorang pangeran dan kepada di atas
mereka, tuan dari Takhta Petrus yang Ilahi di Roma, sebagaimana yang
diperintahkan sang rasul”.
Di dalam Kanon ini, kita melihat dengan jelas bahwa Uskup Roma adalah kepala
dari Gereja dan memiliki yurisdiksi tertinggi di dalam Gereja.
Kanon ini dapat ditemukan di dalam versi-versi dari konsili-konsili yang dijuall
bahkan oleh para “Ortodoks” Timur. Misalnya, kutipanini dapat ditemukan di
dalam volume 14, halaman 48 dari Nicene and Post-Nicene Fathers [Bapa-Bapa
Nicea dan Pasca-Nicea], Seri ke-2, yang dijual oleh seminari-seminari “Ortodoks”
Timur.
Maka, Konsili Umum Pertama dari Gereja Kristiani yang tidak dapat
dipertanyakan, Konsili Nicea, menunjukkan di dalam berbagai cara Keutamaan
Uskup Roma. Kemudian, kita akan melihat berbagai konsili lain dan membahas
bagaimana konsili-konsili tersebut juga membuktikan ajaran Katolik tentang
Kepausan dan Uskup Roma. Tetapi, contoh berikut yang kita akan lihat adalah
Konsili Sardika pada tahun 343.
2~Konsili Sardika
~~~~~~~~~~~
Konsili Sardika adalah suatu konsili yang bertempat di Timur, tidak lama setelah
Konsili Nicea. Konsili ini berhimpun pada tahun 343 untuk menelaah kasus St.
Atanasius dan berbagai hal lain.
Konsili ini dipimpin oleh Hosius dari Kordoba, imam yang sama yang memimpin
di Konsili Nicea.
Di samping membersihkan nama baik St. Atanasius, Konsili Sardika dengan jelas
mengajukan otoritas tertinggi Uskup Roma. Hal ini khususnya penting, karena ini
adalah suatu konsili yang berlangsung di Timur tidak lama setelah Nicea. Konsili
ini juga dianggap oleh banyak orang di Timur sebagai suatu konsili yang memiliki
otoritas ekumenis karena kanon-kanonnya kemudian ditegaskan oleh Konsili
Trullo pada abad ke-7.
Di dalam kanon 3, 4, dan 5 dari Sardika, kita melihat bahwa Uskup Roma
merupakan otoritas final dari Gereja.
Konsili Sardika, Kanon 3, 343: “Jika seorang uskup mengalami kekalahan dalam
pengadilan dalam suatu kasus dan masih percaya bahwa ia tidak memiliki kasus
yang buruk, melainkan kasus yang baik, agar kasus tersebut dapat dihakimi
kembali, marilah kita menghormati kenangan akan Rasul Petrus dengan cara
membuat mereka yang telah memberi penghakiman menulis kepada Yulius,
Uskup Roma, agar jika tampak pantas, ia sendiri dapat mengutus juru penengah
dan agar suatu pengadilan dapat dilakukan kembali oleh para uskup di dalam
provinsi-provinsi yang berdekatan”.
Kanon 4 dari Konsili Sardika: “Jika seorang Uskup digulingkan akibat suatu
hukuman dari para uskup dari daerah yang berdekatan ini, dan menyatakan
bahwa ia masih memiliki pembelaan yang baik, seorang uskup yang baru tidak
boleh ditugaskan dalam takhtanya, kecuali jika demikianlah keputusan dan
penghakiman dari Uskup Roma tentang hal tersebut”.
Di sini, kita melihat bahwa Uskup Roma jelas memiliki penghakiman terakhir
sebagai otoritas tertinggi. Kanon 5 dari Sardika mengajarkan dalam cara yang
sama tentang otoritas Uskup Roma. Hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat
keraguan tentang yurisdiksi tertinggi dari Uskup Roma, bahkan di dunia Timur
pada masa Gereja awal ini. Ingatlah bahwa konsili ini berlangsung berpuluh-puluh
tahun sebelum kompilasi final dari Kanon dari Perjanjian Baru. Dan semua fakta
yang saya bahas ini, seperti Konsili Sardika, dapat dicermati di dalam buku-buku
yang ditulis oleh orang-orang dari berbagai denominasi. Kanon-kanon yang
menunjukkan ajaran Katolik tentang Kepausan ini tidak hanya ditemukan di dalam
buku-buku yang ditulis oleh orang-orang Katolik. Selanjutnya, kita akan melihat
Santo Atanasius.

3~Santo Atanasius
~~~~~~~~~~~~
Setelah Santo Atanasius digulingkan secara tidak sah dari jabatannya sebagai
Uskup Aleksandria oleh para bidah Arian, ia datang ke Roma dan kepada Paus
pada masa itu, Paus Yulius, sekitar tahun 340. Yulius menulis kepada Eusebius di
Antiokhia tentang masalah tersebut. Surat ini dikutip oleh Santo Atanasius sendiri
di dalam Apologia conra Arianos, bab 2. Teks yang dikutip oleh St. Atanasius ini
amat mencerahkan masalah tentang Kepausan dan otoritas Roma.
St. Atanasius, mengutip Paus Yulius. Paus Yulius menulis: “Dan mengapakah tidak
suatu hal pun dikatakan kepada kami terutama mengenai Gereja orang-orang
Aleksandria? Apakah anda tidak mengetahui bahwa kebiasaannya adalah bahwa
seseorang harus pertama-tama menulis kepada kami, dan setelahnya agar suatu
keputusan yang adil akan disampaikan dari tempat ini? Lalu, jika terdapat
kecurigaan terhadap uskup di sana, suatu pemberitahuan seharusnya dikirimkan
kepada Gereja di tempat ini… Sebab apa yang telah kami terima dari Rasul Petrus
yang terberkati, hal tersebut saya nyatakan kepada anda”.
Di dalam surat ini, yang dikutip dan didukung oleh Atanasius, Paus Yulius
membuat suatu rujukan kepada tradisi di mana Uskup Roma merupakan
Mahkamah Agung, otoritas final, sang Uskup yang otoritasnya dapat mengalahkan
keputusan dari uskup-uskup lainnya. Hal ini menunjukkan kembali bahwa Uskup
Roma memiliki suatu Keutamaan yurisdiksi di atas Gereja universal. Contoh
selanjutnya yang kita akan lihat berasal dari para Kaisar Romawi dari masa yang
sama.

4~Para Kaisar Romawi


~~~~~~~~~~~~~~
Pada tahun 380, Kaisar Gratianus dan Theodosius mengeluarkan Maklumat
Uniformitas yang menghapuskan toleransi terhadap Arianisme.
Maklumat ini, yang dikeluarkan pada saat Paus Damasus menjabat sebagai Uskup
Roma, juga menyatakan:
“Kami menghendaki agar semua orang yang diperintah oleh otoritas kami, harus
menganut agama yang telah diberikan oleh sang Rasul Ilahi, Petrus, kepada
orang-orang Romawi dan yang diakui oleh penjagaannya di tempat tersebut
[Roma] sampai pada hari ini, dan yang dikenal diikuti oleh sang Uskup Damasus…”
Kutipan ini dapat ditemukan dalam Laux, Church History [Sejarah Gereja], hal.
123.
Jadi, maklumat ini yang berasal dari tahun 380 menunjukkan kepada kita bahwa
kedua kaisar, di Timur dan di Barat, mengakui bahwa Gereja Roma adalah
penerus dari iman dan otoritas Santo Petrus, dan bahwa uskupnya adalah uskup
kepala dan penjaga tertinggi dari iman. Harus ditunjukkan pula bahwa sewaktu
beberapa kutipan menyebut Petrus atau seorang rasul lain sebagai ilahi, kutipan
tersebut bukan menyatakan bahwa ia adalah Allah. Secara tradisional, kata ilahi
[Bahasa Inggris: divine] telah diatribusikan kepada orang yang memiliki otoritas
yang berasal dari Allah atau yang karyanya melibatkan studi tentang Allah.
Misalnya, para teolog, secara tradisional, terkadang disebut divines [orang-orang
ilahi].
Contoh yang berikutnya berasal dari Paus Santo Damasus yang disebutkan di atas
sendiri, pada tahun 382.

5~Paus Santo Damasus


~~~~~~~~~~~~
Di dalam Decree of Damasus [Dekret Damasus], dari tahun 382, Uskup Roma
berkata demikian:
“Demikian pula, didekretkan… bahwa haruslah diumumkan bahwa… Gereja Roma
telah ditempatkan pada garis terdapan, bukan oleh keputusan konsili dari gereja-
gereja lain, melainkan telah menerima keutamaan oleh suara Injil Tuhan dan Juru
Selamat kita, yang berkata: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku
akan membangun gereja-Ku, dan pintu gerbang Neraka tidak akan
mengalahkannya. Dan Aku akan memberikan kepadamu kunci kerajaan Surga.
Takhta pertama, oleh karena itu, adalah milik Petrus sang Rasul, yang adalah milik
Gereja Roma, yang tidak bernoda maupun bercacat maupun hal yang serupa”.
Di dalam kutipan ini, kita melihat bahwa Uskup Roma pada tahun 382 jelas
mengakui yurisdiksi tertinggi yang dimilikinya dari Petrus, Uskup dari Gereja
Roma.
Jadi, kita melihat bahwa bahkan konsili-konsili di Timur dari masa ini mengakui hal
tersebut, bahwa para kaisar, di Timur dan di Barat mengakuinya, dan bahwa Paus
dari masa tersebut sendiri mengakui yurisdiksi dan otoritas tertinggi dari Uskup
Roma. Di dalam kutipan dari Paus Damasus ini, kita juga melihat akar dari
Infalibilitas Kepausan sewaktu ia berkata bahwa Gereja Roma tidak memiliki noda
maupun cacat.

6~Santo Hieronimus
~~~~~~~~~~~~
Selanjutnya, kita beralih kepada Santo Hieronimus.
St. Hieronimus hidup dari tahun 347-420 dan dianggap sebagai pelajar Kitab Suci
teragung dari Gereja Perdana. Ialah yang menerjemahkan Kitab Suci ke dalam
bahasa Latin. Karyanya yang agung itu disebut Vulgata. Di dalam Letter to Pope
Damasus [Surat kepada Paus Damasus], 15:2, yang ditulis pada tahun 374, ia
berkata demikian:
“Karena saya tidak mengikuti seorang pemimpin pun selain Kristus, demikian,
saya bersekutu hanya dengan Yang Mulia, yakni, Takhta Petrus. Sebab takhta ini,
saya ketahui, adalah batu karang di atas mana Gereja dibangun! Inilah satu-
satunya rumah di mana domba Paskah dapat dimakan secara pantas. Inilah
Bahtera Nuh, dan ia yang tidak ditemukan di dalamnya akan binasa sewaktu
Banjir menerpa”.
👉Santo Hieronimus, Bapa dari kajian Kitab Suci, menunjukkan bahwa Uskup
Roma adalah penerus dari Santo Petrus, batu karang Gereja.
Ia juga membuat jelas bahwa tidak seorang pun dapat diselamatkan jika ia berada
di luar Gereja yang dipimpin oleh Uskup Roma.
7~Konsili Konstantinopel I
~~~~~~~~~~~~
Peristiwa pertama yang harus kita lihat pada abad ke-4 adalah Konsili
Konstantinopel I.
Konsili ini dipandang sebagai Konsili ekumenis atau umum dari Gereja Kristiani.
Ingatlah bahwa bukti untuk Keutamaan Kepausan dan Keutamaan Gereja Roma
pada ketujuh konsili ekumenis pertama khususnya sangat penting untuk
membuktikan ajaran Katolik tentang Kepausan.
Hal tersebut secara khusus penting karena para “Ortodoks” Timur dan banyak
orang Protestan menerima ketujuh konsili tersebut.
Nah, beberapa orang “Ortodoks” Timur berkata bahwa Keutamaan Uskup Roma
hanya diakui karena Roma adalah ibukota dari Kekaisaran Romawi. Dalam kata
lain, menurut mereka, Uskup Roma memiliki Keutamaan bukan karena ia adalah
penerus otoritas Santo Petrus, melainkan semata-mata karena ia bertempat di
kota yang memiliki kepentingan politis yang terbesar di dalam Kekaisaran
tersebut.
Kaisar Konstantinus memindahkan ibukota Kekaisaran dari Roma ke Byzantium
pada tahun 330 M, dan ia mengganti nama Byzantium dengan namanya sendiri,
Konstantinopel.
Jadi, menurut beberapa orang non-Katolik, sewaktu ibukota tersebut dipindahkan
ke Konstantinopel, lalu Konstantinopel mengambil alih takhta Keuskupan yang
paling penting. Klaim dari para “Ortodoks” Timur ini telah dibantah oleh banyak
poin yang telah dibahas sampai pada titik ini, yang menunjukkan bahwa otoritas
Uskup Roma memiliki sumber ilahi. Tetapi, penting untuk diingat apa yang diklaim
oleh orang-orang ini sewaktu kita mempertimbangkan kanon berikut.
Konsili Konstantinopel I berlangsung pada tahun 381. Konsili ini menyatakan pada
Kanon 3 :
“Uskup Konstantinopel, bagaimanapun, harus memiliki hak istimewa kehormatan
setelah Uskup Roma, karena Konstantinopel adalah Roma yang baru”.
Kanon ini berkata bahwa Konstantinopel harus memiliki kehormatan setelah
Roma, sebab Konstantinopel adalah Roma yang baru. Nah, poin pertama yang
harus dimengerti tentang Konsili Konstantinopel I adalah bahwa konsili ini pada
awalnya dipandang sebagai suatu konsili regional. Konsili ini tidak disebut
ekumenis ataupun universal; hanya 150 uskup dari Timur yang menghadiri konsili
tersebut. Konsili ini adalah, pada waktu itu, suatu konsili regional yang kemudian
diakui sebagai konsili ekumenis pada Konsili Kalsedon di tahun 451.
Setiap pelajar yang mengkaji atau menulis tentang masa ini setuju dengan hal ini.
Maka, fakta bahwa Uskup Roma tidak terlibat di dalam Konsili Konstantinopel I
sama sekali tidak memperkecil Keutamaan Kepausan. Tetapi, perhatikan bahwa
bahkan pada konsili ini yang pada awalnya adalah konsili regional, kita kembali
melihat Keutamaan Uskup Roma. Kita melihat bahwa Uskup Konstantinopel diberi
suatu cakupan otoritas yang baru, yang melebihi otoritas yang dimilikinya
sebelumnya, tetapi yang tetap nomor dua dari Uskup Roma. Di dalam kanon
tersebut, kita memang melihat kecenderungan untuk ingin meninggikan yurisdiksi
Konstantinopel oleh karena kedudukan barunya yang penting di dalam
Kekaisaran. Ini adalah suatu kecenderungan yang menjangkiti banyak orang di
Timur selama berabad-abad. Hal ini menjadi dikenal sebagai Kaesaropapisme, di
mana otoritas rohani Gereja dinomorduakan terhadap otoritas sekuler.
Kecenderungan bidah di dalam dunia Timur ini menyebabkannya berulang kali
jatuh ke dalam hasrat para kaisar yang bidah.
Di dunia Timur, para kaisar sering mendominasi urusan Gereja dan memengaruhi
peraturannya. Kebiasaan ini membuat bidah menjadi mudah berkembang di
Timur selama berabad-abad. Tetapi, jika seperti yang dikatakan oleh para
“Ortodoks” Timur, Keutamaan Uskup Roma semata-mata hanya berasal dari fakta
bahwa ia bertakhta di tengah-tengah Kekaisaran, mengapakah Kanon 3 dari
Konsili Konstantinopel I tetap mengakui kedudukan Roma yang lebih tinggi
daripada Konstantinopel pada tahun 381 setelah ibukota Kekaisaran telah
dipindahkan ke Konstantinopel? Kenyataan bahwa bahkan kanon ini
menempatkan Uskup Roma di depan Uskup Konstantinopel menunjukkan kembali
bahwa otoritas Gereja Roma yang superior tidaklah terikat dengan persetujuan
politis apa pun, melainkan dengan otoritas apostolik dari Petrus, yang berasal dari
Yesus Kristus.
Terlebih lagi, harus ditunjukkan bahwa para Paus, dalam hal menyetujui hal-hal
dari konsili-konsili, tidak selalu menyetujui setap kanon yang dipermaklumkan
oleh konsili-konsili ini. Dalam kasus Konsili Konstantinopel I, Syahadat agung yang
mempermaklumkan iman pada akhirnya diterima sebagai dogmatis oleh seluruh
Gereja, tidak seperti seluruh kanonnya. Berikut adalah apa yang dikatakan oleh
Henry Percival yang terkenal, yang mempersiapkan catatan-catatan di dalam
Nicene and Post-Nicene Fathers [Bapa-Bapa Nicea dan Pasca-Nicea] tentang
Kanon 3 dari Konsili Konstantinopel ini. Ingat bahwa ia bukan seorang Katolik.
“Harus diingat bahwa perubahan yang disebabkan oleh Kanon 3 ini tidak
memengaruhi Roma secara langsung sama sekali, tetapi memengaruhi
Aleksandria dan Antiokhia secara besar, yang sampai pada saat itu memiliki
kedudukan setelah Takhta Roma. Sewaktu Sri Paus menolak untuk mengakui
otoritas dari kanon ini, ia kenyataannya membela prinsip yang telah ditetapkan di
dalam kanon Nicea… Bahkan klausul terakhir dari kanon tersebut, kelihatannya,
sama sekali tidak dapat merendahkan suatu tuntutan Paus yang paling sensitif
pun”.
Jadi kanon dari konsili ini tidak merendahkan kebenaran Katolik tentang
Kepausan, melainkan menunjukkan kembali bahwa Keutamaan Uskup Roma
diakui oleh seluruh Gereja.

8~Konsili Efesus
~~~~~~~~~~~~~
Kita sekarang harus beralih ke abad ke-5, abad di mana Konsili Ekumenis Kedua
berlangsung, yakni, Konsili Efesus pada tahun 431.
Akta-akta Konsili Efesus menunjukkan secara jelas bahwa Keutamaan dan
yurisdiksi tertinggi dari Uskup Roma diakui oleh semua orang. Konsili Efesus
dilaksanakan di Timur, sewaktu Paus yang memerintah adalah Paus Santo
Selestinus.
Kutipan-kutipan dan fakta-fakta beriktu dari Konsili itu kembali dapat ditemukan
di dalam versi dari Konsili tersebut yang dijual oleh seminari-seminari “Ortodoks”
Timur, Nicene and Post-Nicene Fathers [Bapa-Bapa Nicea dan Pasca-Nicea]. Edisi
Kedua.
Sesi I dari Konsili Efesus berkata bahwa konsili tersebut terdorong untuk
mengecam bidah Nestorius oleh kanon-kanon serta “Bapa tersuci kami,
Selestinus, Uskup Roma”. Di dalam sesi II dari Efesus, surat-surat Paus Selestinus
disebutkan :
“Uskup dari Takhta Apostolik, yang telah dibawa oleh kami, dari mana Yang Mulia
akan dapat melihat perhatian macam apa yang dimilikinya bagi semua gereja”.
Jadi, kita melihat pengakuan bahwa Uskup Roma memiliki perhatian bagi semua
gereja.
Di dalam surat dari Sri Paus yang dibaca pada saat Sesi II, kita melihat bahwa ia
memerintahkan Konsili tersebut:
“…kami telah mengutus saudara kami yang suci… agar mereka dapat menyaksikan
hal yang dilakukan dan melaksanakan hal-hal yang telah kami dekretkan. Kami
tidak meragukan bahwa yang mulia akan setuju dalam hal pelaksanaan tersebut,
sewaktu terlihat bahwa apa yang telah didekretkan adalah untuk keamanan
seluruh Gereja”.
Setelahnya, banyak uskup berbicara untuk mengakui dekret Selestinus.
Pada Sesi III dari Konsili Efesus, kita membaca pernyataan dari Filipus, duta dari
Paus Selestinus.
Pernyataan ini, yang dimuat di dalam akta-akta Efesus, tidak perlu penjelasan
panjang lebar. Ini adalah suatu bukti yang jelas untuk ajaran Katolik tentang
Kepausan dan tentang Uskup Roma:
‫“ׅ‬Sama sekali tidak terdapat keraguan, dan kenyataannya, telah diketahui selama
sepanjang masa, bahwa Petrus yang suci dan yang amat terberkati, pangeran dan
kepala dari para Rasul, tiang penyangga iman dan fondasi dari Gereja Katolik,
menerima kunci kerajaan dari Tuhan kita Yesus Kristus, Juru Selamat dan Penebus
umat manusia, dan bahwa kepadanya telah diberikan kekuatan untuk melepaskan
dan mengikat dosa-dosa: yang bahkan sampai masa kini dan selama-lamanya
hidup dan menghakimi di dalam para penerusnya. Paus Selestinus yang suci dan
yang amat terberkati, menurut perintahnya yang layak, adalah penerusnya dan
memegang tempatnya, dan kami diutusnya untuk mewakilinya di dalam Sinode
yang kudus ini…”
Ingatlah bahwa para “Ortodoks” Timur dan banyak orang Protestan menerima
Konsili Efesus. Dan orang-orang ini dengan lancang berkata bahwa Keutamaan
Uskup Roma tidak diakui di dunia Timur ataupun di dalam gereja awal. Ini
sungguh-sungguh omong kosong, seperti yang kita lihat di sini. Pernyataan ini
menunjukkan bahwa Keutamaan Uskup Roma diakui di dalam akta-akta Efesus,
bahwa Sri Paus memegang takhta Petrus, yang merupakan suatu Keutamaan
Yurisdiksi di atas Gereja universal.
Di dalam sesi yang sama, Sirilus dari Aleksandria yang memiliki suatu peranan
yang besar di dalam Konsili tersebut dan untuk membantah serta mengutuk
Nestorius, menyatakan hal berikut:
“Oleh karena itu, hendaknya hal-hal tersebut yang telah didefinisikan oleh
Selestinus yang amat suci, Uskup yang dicintai Allah, dilaksanakan, dan agar
pemungutan suara diadakan untuk menentang Nestorius sang bidah”.

9~Konsili Kalsedon
~~~~~~~~~~~
Kita sekarang harus membahas Konsili Ekumenis Keempat, Konsili Kalsedon.
Konsili ini bertempat pada tahun 451, sewaktu Paus Leo Agung adalah Uskup
Roma.
Seseorang dapat berpendapat bahwa Konsili ini adalah konsili yang terpenting
pada masa Gereja perdana, oleh karena kecamannya terhadap bidah Monofisit.
Bidah ini mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah satu Pribadi dengan satu
kodrat ilahi.
Konsili Kalsedon, untuk menentang bidah ini, menyatakan kebenaran yang murni
tentang Pribadi Tuhan kita Yesus Kristus. Konsili ini mengajarkan bahwa Ia adalah
satu Pribadi dengan dua kodrat, ilahi dan manusiawi.
Seperti konsili-konsili sebelumnya, akta-akta Konsili ini juga membuktikan
Keutamaan dan yurisdiksi tertinggi dari Uskup Roma. Pada Sesi I dari Konsili
tersebut, Uskup Roma disebutkan sebagai “Kepala dari semua gereja”. Di dalam
sesi yang sama, seorang uskup berbicara tentang seseorang yang “lancang untuk
melaksanakan sebuah sinode tanpa otoritas Takhta Apostolik, suatu hal yang
tidak pernah terjadi sebelumnya tidak pun dapat terjadi”.
👉Seorang uskup yang lain menyatakan:
“Kami tidak dapat bertindak secara bertentangan dengan dekret-dekret dari...
[Paus Leo] yang memerintah Takhta Apostolik, tidak pun dengan kanon-kanon
gerejawi tidak pun tradisi-tradisi patristik”.
Pada Sesi II, surat dogmatis Paus leo yang terkenal kepada Flavianus dibacakan.
Ini adalah salah satu dari dokumen-dokumen yang terpenting di dalam gereja
awal. Setelah dokumen ini dibacakan pada Konsili tersebut, lebih dari 600 bapa
berdiri, dan menurut akta-aktanya, menyatakan:
👉“Inilah iman dari para Bapa, inilah iman dari para Rasul... Petrus telah
berbicara... lewat Leo”.
Seluruh Konsili Kalsedon oleh karena itu mengakui bahwa Leo adalah penerus
Petrus.
Sang Rasul yang memerintah kawanan domba Kristus.
Pada Sesi III dari Kalsedon, Petrus disebut sebagai batu karang dan fondasi dari
Gereja Katolik.
Dalam konteks berbicara tentang Paus Leo:
“Sebab, Leo yang amat suci dan terberkati, Uskup Agung dari Roma yang agung
dan tetua, oleh kami, dan oleh sinode yang terkudus ini bersama Petrus yang tiga
kali terberkati dan yang amat mulia, sang Rasul, yang merupakan batu karang dan
fondasi dari Gereja Katolik dan fondasi dari iman ortodoks, telah mencabutnya,
Dioskorus, dari keuskupannya”.
Di dalam Sesi IV, kita membaca tentang pernyataan yang mencolok ini:
“Tulisan-tulisan dari pria yang terberkati itu, Leo, Uskup Agung dari semua
gereja”.
Jadi, Uskup Roma disebut sebagai Uskup Agung dari semua gereja, yang
menunjukkan bahwa Sri Paus memiliki yurisdiksi universal.
Pada Sesi XVI, Paskasinus membacakan pengertiannya tentang Kanon 6 dari
Konsili Nicea, yang menurutnya:
“Gereja Roma telah selalu memiliki Keutamaan”.
Jadi, akta-akta Kalsedon menyatakan bahwa Kanon 6 dari Nicea mengajarkan
bahwa Gereja Roma telah selalu memiliki Keutamaan. Ingatlah bahwa Konsili ini
diterima oleh para “Ortodoks” Timur dan oleh banyak orang Protestan.
Jadi, sama seperti konsili-konsili sebelumnya yang lain, kita melihat bahwa akta-
akta dari Konsili Kalsedon berulang kali menunjukkan bahwa Paus Leo diakui
sebagai uskup tertinggi, ia yang memiliki yurisdiksi universal sebagai penerus dari
Santo Petrus.
👉Sebagai penerus St. Petrus yang telah diberikan kunci Kerajaan Surga oleh
Yesus, para Paus sejati memiliki otoritas universal di atas Gereja
Tetapi, terdapat sebuah kanon dari Kalsedon yang harus dibahas.
Ini adalah Kanon 28 yang terkenal keburukannya. Para Protestan dan para
“Ortodoks” Timur berupaya untuk menggunakan Kanon 28 ini untuk
berargumentasi menentang Kepausan. Kanon 28 dari Kalsedon mengatakan hal
ini:
“Kami juga mencanangkan dan mendekretkan hal-hal yang sama mengenai hak-
hak istimewa dari Gereja Konstantinopel yang terkudus yang merupakan Roma
yang Baru. Sebab para Bapa secara benar menganugerahkan hak-hak istimewa
kepada takhta Roma yang lama, oleh karena Roma yang lama dulunya adalah kota
kerajaan. Dan keseratus lima puluh Uskup yang amat saleh... telah memberikan
hak-hak istimewa yang setara kepada takhta Roma Baru yang amat suci, yang
menilai secara adil bahwa kota tersebut dihormati dengan Kedaulatan dan Senat,
dan menikmati hak-hak istimewa yang setara dengan kota kerajaan Roma yang
lama...”
Kanon 28 ini ditolak oleh Sri Paus, karena kanon tersebut mencoba untuk
meninggikan Takhta Konstantinopel kepada status yang sama dengan Takhta
Roma.
Peninggian ini bertentangan dengan tradisi dan kanon-kanon terdahulu, seperti
Kanon 6 dari Nicea.
Kanon ini menyatakan kebohongan yang terang-terangan, sewaktu kanon
tersebut menyatakan bahwa dekret tersebut sejalan dengan kanon
Konstantinopel. Kanon 3 dari Konstantinopel I jelas menyatakan bahwa tingkat
Konstantinopel adalah di bawah Roma.
Kanon ini juga tampaknya menyatakan bahwa Roma memiliki yurisdiksinya
karena Roma merupakan kota kerajaan, yang sama sekali salah.
Sebagai uskup tertinggi dari Gereja, Uskup Roma, Sri Paus, memiliki otoritas untuk
menolak kanon-kanon tertentu dan untuk menolak konsili-konsili. Itulah yang
persis telah dilakukan oleh para Paus dengan konsili-konsili sesat lainnya dan
dengan bagian-bagian tertentu dari konsili-konsili sejati lainnya.
Seperti yang kita akan lihat, Patriark dari Konstantinopel mengakui otoritas Paus
Leo untuk menolak Kanon ini. Sang pelajar non-Katolik, Henry Percival, mencatat
hal berikut tentang Kanon 28:
“Kita tidak perlu berhenti untuk mempertimbangkan pertanyaan mengapa Leo
menolak kanon XXVIII dari Kalsedon. Adalah suatu kepastian bahwa ia
menolaknya... Penolakannya terhadap kanon tersebut adalah hal yang mutlak dan
jelas”.
Uskup Konstantinopel pada waktu Konsili Kalsedon berlangsung adalah Patriark
Anatolius. Anatolius, oleh karena itu, adalah uskup yang kehormatannya akan
diperbesar oleh Kanon 28 ini, tetapi berikut adalah apa yang ditulis oleh Anatolius
kepada Paus Leo tentang Kanon tersebut setelah Konsili itu:
“Untuk hal-hal tersebut yang telah diperintahkan oleh Konsili Kalsedon yang
universal yang mendukung Gereja Konstantinopel, hendaknya Yang Mulia yakin
bahwa saya tidak bersalah sama sekali... Para imam yang amat terhormat dari
Gereja Konstantinopellah yang bersemangat melakukan hal tersebut dan mereka
pun juga didukung oleh para imam yang amat terhormat yang setuju dengan hal-
hal tersebut. Bagaimanapun, seluruh kuasa untuk penegasan akta-akta itu hanya
dimiliki oleh otoritas Yang Mulia yang terberkati. Maka, hendaknya Yang Mulia
mengetahui dengan pasti bahwa saya tidak melakukan suatu hal pun untuk
melanjutkan hal tersebut, karena saya selalu tahu bahwa saya menjaga diri untuk
menghindari kehilangan harga diri serta ketamakan”. Patriark Anatolius dari
Konstantinopel kepada Paus Leo, surat 132, ditemukan di dalam Migne, Latin
Fathers [Bapa-Bapa Latin] Volume 54, 1082.
👉Ini menarik. Hal ini membantah segala argumen melawan Kepausan dari Kanon
ini, sebab di sini kita melihat Patriark Konstantinopel mengakui bahwa Sri Paus
memiliki kekuatan untuk menyetujui atau menolak Akta-akta ini.
Anatolius lalu menunjukkan bahwa Kanon ini pada dasarnya dipaksakan oleh
orang-orang yang ambisius di Konstantinopel, di mana terdapat kuasa kerajaan.
Orang-orang yang memiliki kepentingan sekuler dalam hati merekalah yang
mencoba memaksakan Kanon ini, sebagai suatu upaya terakhir untuk
meningkatkan cakupan pengaruh mereka atas urusan-urusan gerejawi.
Kami telah menyebutkan bahwa ini adalah suatu kecenderungan di Timur, suatu
kecenderungan yang menuntun dunia Timur ke dalam begitu banyak bidah.
Tetapi, Kanon ini ditolak oleh Sri Paus dan, seperti yang dicatat oleh Paus Leo XIII
di dalam ensikliknya Satis Cognitum, 1896, oleh karena itu diakui oleh semua
orang sebagai kanon yang tidak bernilai.
Penolakan Leo tersebut terhadap Kanon itu memiliki suatu kuasa yang riil yang
ditunjukkan bukan hanya di dalam kata-kata Anatolius, tetapi bahkan dari para
sejarahwan Timur dari abad ke-6 seperti Dionisius Exiguus, Theodorus sang
Lektor, dan Yohanes Skolastikus. Mereka semua berbicara tentang ke-27 kanon
dari Kalsedon, yang menunjukkan bahwa adalah suatu hal yang dipercayai bahwa
kanon-kanon yang tidak disetujui oleh Sri Paus tidaklah mengikat. Maka, tidak
seperti apa yang diklaim oleh para non-Katolik, peristiwa ini menggarisbawahi
sekali lagi yurisdiksi tertinggi dari Uskup Roma. Hal ini memang menunjukkan
bahwa terdapat suatu kecenderungan di antara banyak orang di Timur, yang terus
timbul dari waktu ke waktu, kecenderungan untuk ingin menentang otoritas yang
diberikan oleh Allah kepada Uskup Roma, demi alasan-alasan yang egois atau
sekuler. Tetapi, upaya ini ditolak oleh Sri Paus, dan oleh karena itu, tidak dianggap
mengikat.
Terlebih lagi, kita tidak dapat melupakan semua pernyataan-pernyataan yang
jelas di dalam Akta-akta Kalsedon yang telah kita bahas, yang menjadi saksi akan
otoritas tertinggi dari Uskup Roma. Kami telah membahas bagaimana Kalsedon
merujuk kepada posisi Uskup Roma sebagai “Kepala gereja-gereja”, dsb.
Menarik pula untuk dicatat bahwa di dalam Letter 93 [Surat 93], Paus Leo menulis
kepada Konsili Kalsedon.
Ia berkata kepada mereka lewat dutanya bahwa ia “memimpin di dalam Konsili”.
Hal tersebut dapat ditemukan di dalam Nicene and Post-Nicene Fathers [Bapa-
Bapa Nicea dan Pasca-Nicea], Seri Kedua, Volume 12, hal. 70. Leo secara
sederhana menyatakan bahwa mereka akan memimpin di Konsili tersebut dan
itulah posisi yang dimiliki oleh dutanya.
Semua ini mengingatkan kita bagaimana konsili-konsili Katolik disetujui. Hal ini
mengingatkan kita bahwa di dalam ajaran Katolik, terdapat suatu kerangka yang
konsisten yang membuat seseorang dapat menentukan konsili-konsili mana yang
mengikat, dan konsili-konsili mana yang tidak. Di dalam “Ortodoksi” Timur, di
mana semua uskup dianggap setara, kerangka semacam itu tidak ada, seperti
yang akan kita lihat.

10~Sokrates Skolastikus, Sejarahwan Gereja


~~~~~~~~~~
Karena kita sedang membahas otoritas Uskup Roma untuk menolak kanon-kanon,
kita sekarang harus melangkah mundur sedikit untuk membahas Sokrates
Skolastikus. Sokrates Skolastikus adalah seorang sejarahwan dari Timur yang
hidup dari tahun 380-450. Sokrates ini tidaklah sama dengan filsuf Yunani yang
hidup sebelum Kristus.
Sokrates ini menulis sejarah gereja yang terkenal dari periode ini. Di dalam
Ecclesiastical History [Sejarah Gereja], 2:8, ia berkata:
“Suatu kanon gerejawi memerintahkan agar Gereja tidak membuat maklumat apa
pun yang menentang Uskup Roma”
Kutipan ditemukan di dalam Nicene and Post-Nicene Fathers [Bapa-Bapa Nicea
dan Pasca-Nicea], Volume 2, hal. 38.
Pikirkanlah hal ini.
Ini adalah seorang sejarahwan dari Timur. Maka, ia tidak memiliki motif untuk
membesar-besarkan kuasa Uskup Roma, dan ia berkata bahwa suatu kanon
gerejawi memerintahkan agar tidak seorang pun dapat membuat suatu maklumat
yang menentang Uskup Roma. Maka, kita dapat melihat bagaimana otoritas yang
sama ini yang membuat Paus Leo Agung dapat menolak Kanon 28 dari Kalsedon
diakui di Timur sebelum Konsili tersebut. Sokrates lalu berbicara tentang otoritas
yang istimewa dari Uskup Roma di dalam Ecclesiastical History [Sejarah Gereja],
2:15:
“[Atanasius] menyampaikan kasusnya di hadapan Yulius, Uskup Roma. [Yulius],
dari sisinya sendiri, berkat hak istimewa yang unik dari Gereja Roma mengutus
mereka kembali ke Timur, memperkuat mereka dengan surat-surat yang berisi
pujian, dan pada waktu yang sama mengembalikan masing-masing ke posisinya,
dan menghardik keras orang-orang yang telah menggulingkan mereka. Dengan
mengandalkan tandatangan dari uskup Yulius, para uskup meninggalkan Roma
dan kembali memperoleh gereja-gereja mereka sendiri...”

11~Sozomenus, Sejarahwan Gereja


~~~~~~~~~~~~
Kita sekarang harus beralih kepada seorang sejarahwan gereja yang lain dari
periode yang sama, Sozomenus. Sozomenus adalah seorang sejarahwan gereja
dari Palestina. Maka, ia berasal dari Timur.
Ia juga adalah seorang pengacara.
Ia meninggal di tengah abad ke-5.
Di dalam Ecclesiastical History [Sejarah Gereja], 3:8, kita melihat dengan jelas
yurisdiksi tertinggi dari Uskup Roma yang diakui oleh sejarahwan Timur ini:
“Uskup Roma, saat ia mengetahui tentang tuduhan terhadap setiap individu,
mengikutsertakan mereka ke dalam persekutuan yang layaknya ortodoks; dan
oleh karena tanggung jawab untuk menjaga semua orang pantas jatuh ke dalam
martabat dari takhtanya, ia memulihkan mereka semua kepada gereja-gereja
mereka masing-masing. Ia menulis kepada para uskup di Timur dan menghardik
mereka untuk telah menghakimi uskup-uskup ini secara tidak adil... Ia memanggil
beberapa dari mereka untuk hadir di hadapannya pada suatu hari yang
ditentukan... dan mengancam untuk tidak lagi menolerir mereka. Atanasius dan
Paulus dikembalikan lagi kepada takhta mereka masing-masing, dan meneruskan
surat kepada dari Yulius kepada para uskup dari Timur”.
Jadi, kita melihat bahwa Sozomenus berbicara tentang tanggung jawab untuk
menjaga semua orang yang pantas jatuh ke dalam martabat Uskup Roma, yang
berarti bahwa jabatannya itu memberikannya tanggung jawab untuk menjaga
seluruh kawanan domba.
Ia lalu mengakui bahwa Uskup Roma mengembalikan para uskup Timur kepada
takhta mereka masing-masing dan menghardik mereka di Timur yang telah
menindaki mereka dengan tidak adil.
Amin.
TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Jonathan
ikon lencana
Angelica Celia
Yang kamu katakan diatas itu #mungkin benar, tetapi yg perlu saya tambahi
adalah bahwa gereja Roma baru menjadi pusat kekristenan pada abad 2 M. atau
lbh tepat setelah pemberontakan Bar Kokhba thn 135 M.
Pada awal2 berdirinya kekristenan abad 1 M (setelah Kenaikan Kristus), yg
menjadi pusat kekristenan adalah Yerusalem dan Uskupnya adalah Yakobus si
Adil, saudara Yesus.
Hal ini bisa dibuktikan oleh kesaksian Alkitab sendiri ketika Paulus dan Barnabas
harus ke Yerusalem untuk meminta keputusan agar org2 non-Yahudi yg percaya
Yesus tdk perlu disunat. (Kis15).
Apakah Petrus lebih utama daripada Rasul-Rasul yg lain ???
Klemens (murid Petrus), mengatakan sbb:
"Peter, James, and John, after the Ascension of the Saviour, #did_not_claim PRE-
EMINENCE because the Saviour had specially honoured them, but chose James
the Righteous as Bishop of Jerusalem." (Eusebius, The History of The Church 2:1)
(Terjemahan: "Petrus, Yakobus, dan Yohanes, setelah Kenaikan Juruselamat,
TIDAK MENGKLAIM KEUNGGULAN karena Juruselamat telah secara khusus
menghormati mereka, namun memilih Yakobus si Adil sebagai Uskup
Yerusalem.")
Jadi dgn dipilihnya Yakobus si Adil sbg uskup Yerusalem oleh Yesus sendiri, maka
secara otomatis Yakobus-lah Pemimpin Gereja/Jemaat mula2 yg di dalamnya
termasuk semua Rasul.
Margaretha Salim

Jonathan
offside komentar anda. Dimana tertulis bahwa Yesus yang memilih Yakobus yang
sebelumnya bahkan bukan salah satu dari 12 rasul?

Elias Thomas
ikon lencana
Margaretha Salim mungkin maksud Jonathan adalah sejarah gereja
memberitahukan kita yaitu catatan Klemens yang adalah murid Petrus:
Klemens (murid Petrus), mengatakan sbb:
"Peter, James, and John, after the Ascension of the Saviour, #did_not_claim PRE-
EMINENCE because the Saviour had specially honoured them, but chose James
the Righteous as Bishop of Jerusalem." (Eusebius, The History of The Church 2:1)

Jonathan
ikon lencana
Margaretha Salim ini satu kalimat atau tdk ??? "...because the Saviour had
specially honoured them, but chose James the Righteous as Bishop of Jerusalem."

Jonathan
ikon lencana
Margaretha Salim kalau bukan Yesus yg memilih Yakobus, lalu siapa ??? hasil
konklaf ya 😂

Margaretha Salim
ikon lencana
Jonathan them.
Coba anda baca2 dan pikir2. Apa arti kata itu.
Mana ayatnya Yakobus ditunjuk oleh Kristus langsung jadi Uskup Yerusalem?
Sedangkan Yakobus saja bahkan bukan termasuk 12 rasul. 😆

Jonathan

Yakobus itu memang bukan termasuk 12 Rasul, tetapi dia adalah saudara Yesus,
bisa dikatakan sangat dekat dgn Yesus dan pastinya tahu ajaran2 Yesus... 12 Rasul
itu disiapkan Yesus untuk jadi utusan penginjilan, bukan sbg pemimpin
gereja/jemaat.

Deo Gratia
Jonathan ..
ini perutusan Yesus khusus kpd Petrus..
Yoh 21: 15-17
15 ....... Gembalakanlah (βόσκε) domba-domba-Ku.
16 ....... Gembalakanlah (ποίμαινε) domba-domba-Ku.
17 ....... Gembalakanlah (βόσκε) domba-domba-Ku.
.......
ποίμαινε: poimaine
to feed , to tend a flock
• figurative: to RULE , to GOVERN , to SUPERVISE
kok jadinya ter balik² ya..?
yg Katholik lebih patuh pada Alkitab ..
yg Protestan kok malah justru mengimani tulisan yg extra-biblical..?
colek Margaretha Salim .. Angelica Celia

Paul Emes
Cuman Ingatin yah apapun yang tertulis disini, protestan tidak punya hak atas
sejarah. Sejarah mereka sejak Luther memulai jalan kesesatan.

Jonathan

Matius 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah PETRUS dan di atas BATU
KARANG ini Aku akan mendirikan gereja/jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
-
(Yunani : kagō de soi legō hoti su ei PETROS kai epi tautē tē PETRA oikodomēsō
mou tēn ekklēsian kai pülai hadou ou katiskhüsousin autēs.)
-
Ayat ini merupakan ayat andalan gereja Katolik Roma untuk mengklaim
primacy/keunggulan gereja Roma karena para Paus-nya adalah penerus Petrus.
-
Apa benar bahwa ayat ini mendukung klaim gereja Roma ini ???
-
☆ Pertama ☆
-
Dalam buku "The Five Gospel" karya Jesus Seminar, ayat ini berwarna HITAM,
artinya: "JESUS DID NOT SAY THIS; it represents the perspective or content of a
later or different tradition."
-
D. A. Carson dalam "The Expositor's Bible Commentary", mengatakan:
"MANY SCHOLARS DOUBT THE AUTHENTICITY OF THESE VERSES
BECAUSE THEY ARE MISSING IN MARK AND LUKE.
-
Jadi memang masih ada Pro dan Kontra tentang ke-ASLI-an ayat ini, oleh sebab
itu harusnya ayat ini tidak boleh dijadikan sebagai dasar pengajaran seperti yang
dilakukan oleh gereja Katolik Roma ini.
-
☆ Kedua ☆
-
Seandainya memang benar bahwa Matius 16:18 ini merupakan bagian asli dari
Kitab Suci, maka ayat ini pun tidak mendukung klaim gereja Katolik Roma
tersebut, karena Matius menggunakan dua kata yunani yang berbeda yaitu
"PETROS" (bentuk Masculine/Laki-laki) dan "PETRA" (bentuk
Feminine/Perempuan).
-
PETROS = Batu atau Batu Kecil
PETRA = Batu Karang atau Batu Besar
-
Jadi secara gramatika bahasa yunani tidak mungkin kalimatnya memaksudkan
bahwa "Batu Karang" (PETRA) adalah "Petrus" (PETROS), karena kedua kata ini
berbeda secara gender.
-
Matius tidak menuliskan: "Engkau adalah PETROS dan di atas PETROS ini Aku
akan mendirikan gereja-Ku", melainkan ia membuat dua pernyataan berbeda:
"Engkau adalah PETROS" dan "diatas PETRA (perubahan gender-kata
menunjukkan perubahan subjek) Aku akan mendirikan gereja-Ku".
-
Mengenai hal ini gereja Katolik Roma berdalih:
“By the word “rock” the Saviour cannot have meant Himself, but only Peter, as is
so much more apparent in Aramaic in which the same word (Kipha) is used for
“Peter” and “rock.”
(CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: St. Peter, Prince of the Apostles -
newadvent,org)
-
Dalih gereja Katolik Roma ini sangat absurd karena secara tidak langsung mereka
mengatakan bahwa Matius salah menuliskan perkataan Yesus karena
menggunakan dua kata yang berbeda.
-
Ini hanyalah akal-akalan para penafsir Katolik Roma aja 😅
-
Coba kita lihat perkataan Yesus ini dalam bahasa Aramaic:
-
Matthew 16:18 (Peshitta)
"... lāk dant HU KIPHA we'al HADHE KIPHA 'ebnēh le'īdtey ..."
-
Hu Kipha = bentuk Masculine
Hadhe Kipha = bentuk Feminine
-
Dalam bahasa Aramaic walaupun memakai kata yang sama untuk "Petrus" dan
"Batu Karang" yaitu "Kipha", karena kata2 Aramaic memang tidak selengkap
kata2 yunani, tetapi kata Kipha yang pertama dibedakan dengan kata Kipha yang
kedua, ini bisa dilihat dari gender pronoun-nya yaitu "HU" (masculine) dan
"HADHE" (feminine). Jadi sebenarnya sama aja dengan yang ada dalam teks
bahasa Yunani.
-
☆ Ketiga ☆
-
Para Bapa-Bapa Gereja juga tidak pernah menafsirkan bahwa "Batu Karang" ini
adalah Petrus.
-
Theodore of Mopsuestia (seorang Bapa Gereja dan Teolog besar dari Antiochene
School of Hermeneutics, yang disebut "The Great Commentator"), mengatakan:
"This is not the property of Peter alone, but it came about on behalf of every
human being. Having said that his confession is a rock, he stated that upon this
rock I will build my church. This means he will build his church upon this same
confession and faith." (Ancient Christian Commentary on Scripture, Matt 16:18).
-
John Chrysostom (Uskup Agung Konstantinopel, yang disebut "The Great
Preacher"), mengatakan:
"That is, On this faith and confession I will build my Church."(Catena Aurea
Commentary, Matt 16:13-19)
-
Bahkan Doktor Gereja Latin yaitu Agustinus dan Jerome pun dalam tafsiran
mereka mengatakan bahwa "Batu Karang" ini bukan Petrus tetapi Kristus, sesuai
dengan 1 Korintus 10:4 "hē PETRA de ēn ho KHRISTOS".

Linda Gunawan

Saya tandai dulu mau kerja. Tolong yang katolik jawab jangan ngawur.
BUAT SEMUA
NO ADHOMINEM !!!
sedikit saja saya ulas di awal sebagai pemanas. Nanti malam baru masuk pada
konten Mat. 16:18.
Petra Batu Karang untuk Kristus.
Petros batu karang untuk Petrus. Jadi bagian akhir ulasan ttg pernyataan bapa
Gereja Benar dan Gereja Katolik benar.
GK tdk pernah katakan Petra adalah Petrus.
Phesitta itu bahasa Suryani, bahasa dalam Phesitta itu hasil terjemahan dari bahasa
Ibrani untuk PL dan Yunani untuk PB. Masalah terjemahan adalah masalah
semantik.
Bahasa Suryani turunan dari bahasa Aram. Tidak sama jadinya. Bahasa Suryani
digunakan oleh Kekristenan di Suriah termasuk bahasa Aram Timur modern.
Yesus tidak menggunakan bahasa Suryani modern yang digunakan dalam
Kekristenan di Suriah

Jonathan

Penulis
copas:
"GK tdk pernah katakan Petra adalah Petrus."
------
Lalu ini kalimat dibawah ini dari gereja mana ???
"Dengan menyebut Petrus sebagai batu karang, Yunaninya #“petra”, ditandaskan
bahwa ia bertugas melindungi umat yang dibangun Yesus dari marabahaya yang
selalu menghunjam."
https://pendalamanimankatolik.com/tag/petra/
😅

Hillary John Kriss


Mencari kebenaran kok berpatokan pada JESUS SEMINAR.
Jesus Seminar itu banyak mengandung kesesatan.

Linda Gunawan

Jesus seminar terdiri dari 50 sarjana alkitab kritis dan 💯 awam.


Anggota Seminar menggunakan suara dengan manik-manik berwarna untuk
memutuskan pandangan kolektif mereka tentang historisitas perbuatan dan
perkataan Yesus dari Nazareth .
Sistem yang digunakan adalah votting? Apakah kita bisa
mempertanggungjawabkan bahwa penelitian berdasarkan votting yang juga
disetujui anggota yang 66.66% adalah awam itu benar dan valid ?
Please deh....

Jonathan

Penulis
Hillary John Kriss data saya bukan hanya dari "Jesus Seminar" tetapi juga dari
teolog non-liberal yaitu D. A. Carson.
Dan juga kalau tidak salah teolog Katolik ternama Raymond E. Brown juga
meragukan ayat ini.

Linda Gunawan

Jonathan berikan saya buktinya. Saya punya buku Raymond E. Brown, beberapa
pdf juga. Ada dimana pernyataannya?
Ahli KS membahas kitab suci bukan dogmatis.
Bahkan ahli KS meragukan banyak ayat dan perikop sebagai tambahan dalam Injil
Matius 16 ke atas.
Bahkan adanya tanda [•••] itu artinya ayat atau perikop yang tidak ditemukan
dalam suatu codex tapi ada di codex yang lain.
Yang mau dibahas, tulisan KS sebagai studi KS tanpa campuran dogma, atau mau
bahas dogma berdasarkan KS yang sudah dikanonkan dan diintepretasikan?

Hillary John Kriss


Jonathan;
Kamu BUANG DULU Jesus Seminar, baru kita bicara.
Kalau sejak awal kamu sudah menyertakan data dari Jesus Seminar untuk
menggiring opini, maka segala alur berlogika setelahnya akan terpengaruh oleh
kesesatan JS.

Jonathan
Penulis
Raymond E. Brown "Peter in the New Testament, 85ff.", saya tdk punya bukunya
tetapi saya tahu dari penjelasan D. A. Carson.

Jonathan
Penulis
kalau kamu punya bukunya, bisa di copas disini krn saya jg ingin tahu penjelasan
Raymond E. Brown.

Linda Gunawan

Jonathan cari sendiri pdf nya. Ada di archieved.


Fyi, memang lebih baik dibaca keseluruhan, sehingga konteks Raymond yang ahli
Kitab PB tidak dicampur adukan penafsiran dogmatis atau doktrinal.
Kalau tidak akan bingung sendiri dengan sanggahan menurut pendapat ahli kitab
suci ttg kritik teks.
Bahkan doktrin protestanisme juga banyak bisa dibantai.
Misalnya Paulus tidak menulis semua surat Paulus, ada beberapa yang merupakan
Pseudo Paulus. Apakah itu akan mengubah pandangan doktrinal Protestanisme dan
yang berikut berikutnya? Toh itu bukan pernyataan Yesus? Apakah dengan
demikian tidak ada dorongan Roh Kudus ketika menuliskan kitab dan surat2?
Kamu pasti tahu, Injil sifatnya laporan pandangan mata para murid yang menulis.
Bahkan Lukas pun tidak langsung bertemu dengan Yesus. Kalau kita baca injil
Lukas, ia mencatat data dari orang lain ttg Yesus, terutama masa kecil Yesus.
Jadi tolong berhati hatilah dalam mengambil informasi.

Jonathan

Penulis
Kan diatas saya katakan ada pro dan kontra... artinya ayat ini sangat rapuh, jd tdk
bisa dijadikan dasar pengajaran... dogma yg sehat itu harus didasarkan pada ayat2
yg tdk pro dan kontra. Contoh: 1 Yoh 5:7 ini ayat yg secara terang menyatakan
Trinitas, tetapi dogma Trinitas tdk didasarkan pada ayat ini krn ada pro dan kontra
keaslian ayat ini.
Linda Gunawan

Jonathan kriteria rapuh, apakah sama dengan kriteria para bapa Gereja ketika
membuat dogma atau doktrinal? Itu yang harus dipertanyakan.
Apa kriteria rapuhmu? Hanya bukan pernyataan Yesus?

Jonathan

Penulis
Linda Gunawan menarik yg dikatakan D. A. Carson bahwa bagian ini tdk terdapat
dlm Injil Markus dan Lukas, padahal kisah ini juga dicatat oleh Markus dan Lukas
(Mark 8:27-30, Luk 9:18-21), padahal Markus ini murid Petrus, sangat aneh kalau
Markus tdk menulis bagian ini yg menunjukkan primacy gurunya diantara para
Rasul.

Jethro David
Jonathan Nih kutipan Teolog katolik Ternama, Tertulian & Agustinus
Tertullian (Tahun 220)
Tuhan berkata kepada Petrus, 'Di atas batu karang ini AKU akan membangun
Gereja-Ku, AKU telah memberikan kamu KUNCI KERAJAAN SURGA [dan]
segala sesuatu yang kauikat di dunia ini akan terikat disorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas disorga [Mat. 16: 18–19]. . . . Orang seperti
apakah kamu, yang melanggar dan mengubah apa maksud nyata Tuhan ketika dia
menganugerahkan ini secara pribadi kepada Petrus? Di atas kamu(Petrus), dia
berkata, AKU akan membangun Gereja-KU; dan AKU akan memberikan kuncinya
(Modesty 21:9–10 [A.D. 220]).
Augustine (Tahun 412)
Jika urutan SUKSESI USKUP harus dipertimbangkan, betapa lebih pasti, benar,
dan aman kita menghitung mereka [para uskup Roma] dari Petrus sendiri, kepada
siapa, sebagai orang yang mewakili seluruh Gereja, Tuhan berfirman, 'Di atas batu
karang ini AKU akan membangun Gereja-KU, dan alam maut tidak akan
menaklukkannya.' Petrus digantikan oleh Linus, Linus oleh Clement. … Dalam
urutan suksesi ini seorang uskup Donatis tidak dapat ditemukan (Letters 53:1:2
[A.D. 412]).

Jonathan

Penulis
Linda Gunawan benar peshitta adalah bahasa Aramaic-Suryani, tetapi perbedaan
tidak banyak hanya bentuk hurufnya yg berbeda. Justru saya mau bertanya pihak
katolik #tahu Yesus memakai kata "Kipha" itu darimana ??? kalau bukan dari teks
peshitta.

Linda Gunawan

Jonathan
John 1:42
[42]ἤγαγεν αὐτὸν πρὸς τὸν ἰησοῦν. ἐμβλέψας αὐτῶ ὁ ἰησοῦς εἶπεν, σὺ εἶ σίμων ὁ
υἱὸς ἰωάννου· σὺ κληθήσῃ #κηφᾶς ὃ ἑρμηνεύεται πέτρος.

Jonathan

Penulis
Maksud saya darimana kalian tahu kalau Yesus memakai kata yg sama "Kipha" utk
Petrus dan Batu Karang ??? Kalau ada sumber lain selain peshitta, silahkan
tunjukkan.

Linda Gunawan

Jonathan kalau kamu bisa baca bahasa Yunani nya kamu akan tahu darimana nya.
Dan kalau kamu baca buku bahasan teologi dan Kitab Suci, kamu tahu dari
mananya. Gak perlu sok katakan bahasa Suryani segala. Stefanus Windarhariadi
kayaknya bisa bantu kalau kamu mau bahas. Saya cuma sampai Yunani saja
sih..karena bahasa PB adalah Yunani. Itupun tdk fasih... belum mempelajari
Suryani apalagi Aram.
Dan jika hal seperti ini dijadikan bahan perdebatan, apa sih yang sebenarnya kamu
ingin sampaikan?
Mau bicara kitab suci atau penafsirannya ini?
😂

Daniel Johnson
Gunakan sumber yg valid, bukan Jesus Seminar

Jonathan

Penulis
Baca baik2 sampai selesai, jgn asal comment tapi tdk paham.

Daniel Johnson
Jonathan saya cuma komen soal jesus seminarnya aja
Kamu protestan kan?
saya juga protestan
hanya karena suatu sumber memojokkan kelompok yg tidak kamu sukai, bukan
berarti bisa asal pakai
mengakui jesus seminar sama seperti mengakui alkitab banyak berisi pemalsuan
dan itu bertentangan dengan iman kristen secara umum termasuk protestan

Hillary John Kriss


Jonathan;
Mau dibaca sampai akhir, kalo di awal lu pake ajaran sesat buat giring opini, ya
setiap proses logika di dalamnya akan dipengaruhi oleh kesesatan

Jonathan

Penulis
Seharusnya anda buktikan bahwa pendapat "Jesus Seminar" tentang Mat 16:18 itu
SALAH... mengenai ayat2 lain yg dibahas Jesus Seminar itu lain urusan krn bisa
saja saya berbeda pendapat dgn mereka... Jadi yg dibahas #Hanya Mat 16:18 bukan
ayat2 lain.

Daniel Johnson
Jonathan lho cherry picking dong jatuhnya kalau gitu

Aaron Morgan Truly Pangalila

Jesus seminar kok di percayai 😂😂😂😂

Raphael Benedictus Sahril


Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-
Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus
kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya
untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?”
Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan,
Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata
Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.
~Yoh 21:15-17

Jonathan

Penulis
Yoh 21:15-17 ini bagian asli Injil Yohanes ??? coba kamu riset dulu tentang bagian
ini.

Margaretha Salim

Anda tidak mengutip keseluruhan pendapat Jesus Seminar.


Jesus Seminar bukan hanya menghantam pondasi iman Katolik, atau setidaknya itu
yg anda yakini merupakan pondasi iman Katolik, yaitu mengenai keutamaan Petrus
dan para penggantinya.
Nih saya copas hasil Jesus Seminar. Ini lebih menghantam iman Protestan, karna
para ahli disana menemukan bahwa Alkitab hanya berisi 18 persen perkataan2 asli
Yesus, selebihnya sangat rentan bukan perkataan asli dan maksud asli Yesus, karna
terindikasi jelas bisa terdistorsi oleh iman dari komunitas yg menamakan diri
Gereja Perdana, Gereja Katolik yang ortodox. 🙂
===
According to the Jesus Seminar:
Jesus of Nazareth was born during the reign of Herod the Great.
His mother's name was Mary, and he had a human father whose name may not
have been Joseph.
Jesus was born in Nazareth, not in Bethlehem.
Jesus was an itinerant sage who shared meals with social outcasts.
Jesus practiced faith healing without the use of ancient medicine or magic,
relieving afflictions we now consider psychosomatic.
He did not walk on water, feed the multitude with loaves and fishes, change water
into wine or raise Lazarus from the dead.
Jesus was arrested in Jerusalem and crucified by the Romans.
He was executed as a public nuisance, not for claiming to be the Son of God.
The empty tomb is a fiction – Jesus was not raised bodily from the dead.
Belief in the resurrection is based on the visionary experiences of Paul, Peter and
Mary Magdalene.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Jesus_Seminar
Tuh, fakta2 yg Jesus Seminar temukan mengenai Kristus.
===
Bagaimana dengan Gereja Katolik, Gereja Katolik enjoy saja dengan segala
macam kritiks teks dsb, karna Gereja Katolik memang mengimani bahwa Kristus
#tidak menulis pengajaran, namun #membentuk #komunitas.
Dan segala tulisan2 yg dikanon menjadi Alkitab itu adalah memang kesaksian
iman dari komunitas itu.
Teks2 itu dibacakan dalam perkumpulan jemaat, dengan susunan seperti sekarang,
bacaan pertama dari PL, lalu mazmur Daud, lalu surat2 dari Para Rasul dan
terakhir merupakan tulisan2 Injil.
Bahkan pemikiran untuk melakukan kanon Kitab Suci baru muncul dalam Gereja
Katolik, sebagai jawaban bagi kanon Marcion 140 M. Dan tulisan2 itu disebut
diatheke, hanya dokumen2 itu sajalah yang boleh dibacakan dalam liturgi di
Gereja.
Jadi bagi Gereja Katolik, Gereja/jemaat/komunitas itu yang memang ada terlebih
dahulu. Komunitas orang2 yg mengimani hal yg sama mengenai Yesus Kristus.
Dan dokumen2 yg dibacakan dalam liturgi Gereja memang sudah diseleksi dan
memang bertujuan utk memberi makan umat agar imannya bertumbuh.
===
https://youtu.be/MsVWFS9r9DY
Coba anda nonton bagaimana perjuangan seorang ahli Kitab Suci Protestan, Daniel
B. Wallace berjuang membela otensitas teks2 PB, dan mendasarkannya pada
kenyataan begitu banyaknya tulisan2 yg persis sama beredar diantara komunitas2
Gereja Perdana, Gereja Katolik yg Ortodox. 🙂
Tapi point dari pihak Jesus Seminar, Bart D Ehrman adalah itu tetap tidak
membuktikan bahwa benar Yesus Kristus sendiri yg berkata2. Anda tahu, menurut
Jesus Seminar, Injil Thomas jauh lebih bisa dipercaya dari pada 3 Injil sinoptik.
Kalau Injil Yohanes, itu dianggap memang murni berisi kesaksian iman Rasul
Yohanes.

Margaretha Salim

Mengenai penulis Injil, para ahli meyakini Injil Markus yang ditulis lebih dulu dan
menjadi sumber bagi Injil Matius dan Lukas.
Kedua penginjil Matius dan Lukas mengambil dari sumber yg sama, yg disebut Q
(quelle), yaitu kumpulan sabda2 Yesus yg beredar, dalam bahasa Yunani, pada thn
50 M.
Injil Matius ditulis thn 85 M.
Injil Matius memiliki sumber yg khas yg disebut sumber M.
Anda tahu? Bahkan siapa tepat persis yg menulis Injil Matius tidak ada yg punya
kepastian, karna dianggap suatu hal yg mustahil jika benar Matius pemungut cukai
yg merupakan salah satu dari kedua belas rasul lah yg menulis, karna tulisan2
dalam Injil Matius bergantung pada sumber Q, dan mustahil Matius yg merupakan
saksi mata langsung dari perjalanan hidup Kristus tidak menulis berdasarkan
pengalamannya sendiri.
Penulis Injil Matius diyakini seorang Kristen yg merupakan pengajar Yahudi yg
mahir, hidup di syria atau sekitar itu, sekitar thn 85 M. Sumber M dalam Injil
Matius yg hanya ada dalam Injil ini, inilah yg diyakini sebagai sumber dari Rasul
Matius sendiri, yaitu ayat yg anda bahas di ts.
Bukan hal asing bahwa Petrus memang menonjol dan jadi juru bicara kelompok 12
rasul, perhatikan saja:
Matius 15:15 (TB) Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu
kepada kami."
Matius 16:22 (TB) Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia,
katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan
menimpa Engkau."
Matius 17:24 (TB) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum
datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu
tidak membayar bea dua dirham itu?"
Matius 18:21 (TB) Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan,
sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap
aku? Sampai tujuh kali?"

Jonathan

Penulis
Hello, member Katolik:
Mengapa yg kalian sorot #Hanya pendapat Jesus Seminar ???
Padahal data yg saya berikan bukan hanya dari Jesus Seminar, tetapi ada juga dari
D. A. Carson ?
Dan seandainya Jesus Seminar salah juga belum tentu klaim kalian Petrus = Petra
(batu karang) itu benar ---> Point 2
Dan juga Mengapa tdk ada sanggahan kalian tentang pendapat 4 Bapa Gereja
diatas ???
-----> Point 3
Kelihatan kalian hanya bermain sirkus, seolah-olah data saya hanya dari Jesus
Seminar 😂
Linda Gunawan

Jonathan sabar nanti saya jawab sepulang kerja. Kita kupas tata bahasa Yunaninya,
mungkin bisa membantu.

Jonathan

Penulis
Ok, saya tunggu 👌

Margaretha Salim

Jonathan anda paham pointnya?


Bagi Gereja Katolik :
1. Jemaat / Gereja memang terbentuk lebih dulu
2. Komunitas Gereja Katolik memang memiliki ciri khas dipimpin oleh seorang
pemimpin kumpulan para rasul, yaitu Rasul Petrus dan para penerusnya.
3. Apakah sesuai tafsiran anda itu, bukan kenyataan yg telah terjadi?
Memang komunitas Protestan mendasarkan gerejawinya berdasarkan pengakuan
iman pribadi pendirinya, lalu diatas pengakuan iman dan pengertian pendiri itulah
dibangun komunitas2 itu.
Coba anda jujur.

Jonathan

Penulis
Komunitas Gereja Katolik yg kamu maksud ini komunitas gereja #semesta saat itu
ataukah hanya gereja katolik Roma ??? coba diperjelas term "Gereja Katolik" ini.

Margaretha Salim

Jonathan komunitas Gereja Katolik Roma termasuk yang melestarikan ajaran


gereja perdana.
Yang memiliki ciri khas, memiliki 1 pemimpin, yaitu Rasul Petrus dan para
penerusnya.
Karna anda tidak mengakui kesatuan pimpinan, anda adalah komunitas yg terpisah.
Sesimple itu saja.
Komunitas anda, membaca, melihat kesaksian iman Gereja Perdana, Gereja
Katolik yg Ortodox itu, lalu menafsir sendiri dan menerapkan penafsiran ayat
Matius 16 itu sesuai keyakinan sendiri : diatas pengakuan iman tiap2 org, akan
didirikan gerejawi2.

Jonathan

Penulis
Margaretha Salim komunitas saya menafsirkan sendiri Matius 16:18 ??? emangnya
Chrysostom, Theodore, Agustinus, dan Jerome itu dari komunitas saya ???
wkwkwkk 😂

Margaretha Salim

Jonathan tunjukkan bahwa para kudus itu terlepas dari Gereja Katolik dan
mendirikan denominasi sendiri. 🙂

Jonathan

Penulis
Margaretha Salim yg mau kamu sanggah itu yg mana ??? Mau bahas tafsiran Mat
16:18 atau denominasi ???

Margaretha Salim

Jonathan tafsiran Bapa Gereja jikapun benar seperti yg anda lampirkan, itu tetap
#tidak #membenarkan kondisi denominasi Protestan bahwa diatas pengakuan iman
pribadi lepas pribadi, maka didirikan komunitas gerejawi.

Jonathan

Penulis
kok larinya jauh banget "Denominasi Protestan", TS ini bahas Primacy Petrus. 😂

Margaretha Salim

Jonathan denominasi protestan ada yg mengimani primacy petrus?


Karna tidak mengimani makanya menjadi denominasi kan

Elias Thomas
Margaretha Salim cb sis lbh detail dan disempitkan biar aku juga enak mengikuti
dialog kalian

Dimas P Randi
Jesus seminari mungkin sebuah kritik teks.
Seperti TR dgn CT. Muncul lagi Jesus seminari.
Jadi Kristen gak luput dri kritik.
Dah 2020 tahun tpi belum ada kata sepakat sebagai acuhan yg final

Franz A. Thomas Ire


Sudah kehabisan kemampuan menafsir dengan metode Sola Scriptura? Comot ayat
untuk menafsir ayat lainnya? Sampai harus pakai referensi Yesus Seminar plus
sumber2 di luar Alkitab? Tertib dong, dengan metode Sola Scriptura-nya!

Jonathan

Penulis
Agustinus dan Jerome itu anggota Jesus Seminar ya ??? perbiasakan memahami isi
bacaan sebelum berkomentar.

Franz A. Thomas Ire


Jonathan : Agustinus dan Jerome itu dari Alkitab ya?

William Setiadji

Mengenai Patrology yang digunakan adalah dari Theodore Mopsuestia, dan St


John Christosomus.
Theodore Mopsuestia ini sekalipun dia seorang yg orthodox (lurus) namun doktrin
yang dibawa nya di kemudian hari di kecam (mirip seperti kasus Origen) oleh St
Cyril dari Alexandria. (Bisa Lihat di Ep. lxxi ad Theodosium imp.", in P.G.
LXXVII, 341-44), jadi sebagaimana Origen, lebih baik untuk tidak menggunakan
Tulisannya.
Lalu tentang John Christosomus, di Tulisan nya lain ia mengatakan demikian.
***Lanjut di reply

William Setiadji

Peter, that head of the Apostles, the first in the Church, the friend of Christ, who
received the revelation not from man but from the Father....this Peter, and when I
say Peter, I mean the unbroken Rock, the unshaken foundation, the great apostle,
the first of the disciples, the first called, the first to obey." (De Eleemos III, 4, vol
II, 298[300])
"Peter the coryphaeus of the choir of apostles, the mouth of the disciples, the
foundation of the faith, the base of the confession, the fisherman of the world, who
brought back our race form the depth of error to heaven, he who is everywhere
fervent and full of boldness, or rather of love than of boldness." (Hom de decem
mille talentis, 3, vol III, 20[4])
"The first of the apostles, the foundation of the Church, the coryphaeus of the choir
of the disciples." (Ad eos qui scandalizati sunt, 17, vol III, 517[504])
"The foundation of the Church, the vehement lover of Christ, at once unlearned in
speech, and the vanquisher of orators, the man without education who closed the
mouth of philosophers, who destroyed the philosophy of the Greeks as though it
were a spider's web, he who ran throughout the world, he who cast his net into the
sea, and fished the whole world." (In illud, Vidi dominum, 3, vol VI, 123[124])
"Peter, the base, the pillar...." (Hom Quod frequenta conueniendum sit, 5, vol XII,
466[328])
"This holy coryphaeus of the blessed choir, the lover of Christ, the ardent disciple,
who was entrusted with the keys of heaven, he who received the spiritual
revelation." (In Acta Apost VI, I [chap 2, verse 22] vol IX, 56[48])

William Setiadji

He was made the foundation of the Church" (Hom 3 in Matt 5, vol VII, 38[42])
... For what is proper to God alone, that is, to forgive sins, and to make the Church
in so great an onset of waves, and to cause a fisherman to be stronger than any
rock, when the whole world wars against him, this He Himself promises to give; as
the Father said, speaking to Jeremias, that He would set him as a column of brass
and as a wall; but Jeremias to a single nation, Peter to the whole world.
I would willing ask those who wish to lessen the dignity of the Son: Which are the
greater gifts, those which the Father gave to Peter, or those which the Son gave
him? The Father gave to Peter the revelation of the Son, but the Son gave to him to
spread that of the Father and of Himself throughout the world, and to a mortal man
He entrusted the power over all that is in heaven, in giving the keys to him who
extended the Church throughout the world, and showed it stronger than the world."
(Hom 54[55] in Matt VII, 531[546] seq)

William Setiadji

"He saith to him, 'Feed My sheep.' Why does He pass over the others and speak of
the sheep to Peter? He was the chosen one of the apostles, the mouth of the
disciples, and the head of the choir; for this reason Paul went up to see him rather
than the others. And also to show him that he must have confidence now, since his
denial had been purged away, He entrusts him with the rule over the brethren; and
the fervent love which thou hast shown throughout, and in which thou didst boast,
show now; and the life which thou saidst thou wouldst lay down for Me, give for
My sheep." (Hom 88[87] in Joann 1, vol VIII, 477-9[525-6])

Jonathan

Penulis
Doktrin Theodore Mopsuestia yg mana yg dikecam ??? jgn pukul rata semua
doktrinnya dikecam, demikian juga origenes tdk semua doktrinnya di kecam.

Jonathan

Penulis
coba berikan nama2 kutipan2 Chrysostom yg bhs Inggris, krn De Eleemos III, Ad
eos qui scandalizati sunt, dsb.. kayaknya bukan bhs Inggris jd sulit mengeceknya.

William Setiadji

Jonathan menurut ensiklopedia katolik:


Finally, at the Fifth General Synod (553), at which, however, Vigilius did not
participate, the three Chapters, including Theodore's writings and person, were
placed under anathema

William Setiadji

Jonathan sebentar ya kalau kutipan judul nya Bhs Latin, bentar sy Cari judul
english nya

Margaretha Salim

Jonathan Mopsuestia mengajarkan nestorian.

Jonathan

Penulis
Keputusan Konsili tdk berarti keputusan itu 100% benar, keputusan konsili sering
dipengaruhi politik. Apalagi pengecaman Theodore dan Origenes ini terjadi setelah
kedua meninggal.

Jonathan

Penulis
Contoh konsili Nicea thn 325 mengutuk Arius, 10 thn kemudian Konsili Tirus thn
335 menerima Arius.

Jonathan

Penulis
Gereja Timur (Asyria-Timur) juga tdk mengutuk Theodore.

Margaretha Salim

Jonathan Gereja Assyria Timur, apakah persis sama iman Trinitas mereka dengan
yg diimani dan dimaksud dalam Kredo?
Coba baca2

Jonathan

Penulis
Gereja Asyria Timur ini gereja Rasuli atau bukan ???

Jonathan

Penulis
Margaretha Salim Ajaran Theodore dlm konsili Kalsedon dikatakan ajaran yg
orthodox... Jadi anathema terhadap dirinya thn 553 itu perlu dipertanyakan.

Jonathan

Penulis
William Setiadji saya punya buku (epub) Bapa-Bapa Gereja "Anti-Nicene &
Nicene and Post Nicene Church Father", dan saya coba cari homili Krisostomos
Injil Matius, tetapi kok tdk ketemu seperti yg kamu tulis diatas.

Jonathan
Penulis
copas:
He was made the foundation of the Church" (Hom 3 in Matt 5, vol VII, 38[42])
----------
contohnya diatas Homili 3 dibuku saya bukan Matius 5, tetapi Matius 1.
Bisa tahu kutipan2 diatas kamu ambil dari sumber mana ?

Linda Gunawan

Jonathan Monofisit, miafisit, Nestorianisme, Arianisme semuanya Gereja Rasuli


lho. Gereja Rasuli tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki perbedaan
pengajaran yang tidak diterima dalam sebuah Konsili. Dan jika kamu meragukan
keabsahan Konsili, tidak ada yang perlu dibicarakan lagi.

William Setiadji

Jonathan setelah sy coba, cukup sulit karena Sebenernya Saya ngambil quote dari
Studies on the Early Papacy, John Chapman. Dia bilang ini
To make this easier, I will try to make my references as accurate as I can. I use
Migne's edition, giving his volumes and pages, adding in brackets the pages of
Dom Montfaucon's edition
Jadi sepertinya doi mengambil dari PATROLOGIA GRAECA 52: St. John
Chrysostom, J.P. Migne, ed

William Setiadji

Jonathan Gereja Assyria Timur adalah Gereja Nestorian.


Anda bilang Konsili bisa salah, itu tidak apostolik. Semua Gereja yg punya rantai
apostolik mengakui Konsili adalah infalible.
Namun mereka Tak jarang tidak paham bagaimana sebuah Konsili ekumenis
dinyatakan Valid.
Tanyakan hal ini baik kepada org Orthodox Timur atau Oriental, mereka selalu
bingung mengenai ini. "Mengapa mereka tidak bisa melakukan Konsili Ekumenis
pasca skisma dengan Roma"
Jika yang penting banyak Uskup, ada banyak pseudosynod yang tidak valid.
Jika terpecah sejak skisma sehingga tidak bisa Konsili ekumenis pasca skisma
besar, mengapa 4 Konsili setelah Efesus dibilang Valid padahal 2 pentarki skisma
Kalsedon.
Namun bagi Gereja Katolik jelas, Sebuah Konsili bisa Dikatakan Valid karena
keutamaan Paus Roma.
Itulah mengapa Konsili Nicea diterima, tapi Tirus, atau Hieria atau 14 Sesi
Pertama Konstanz Ditolak.

Linda Gunawan

Matthew 16:18
κἀγὼ δέ σοι λέγω ὅτι σὺ εἶ πέτρος, καὶ ἐπὶ ταύτῃ τῇ πέτρᾳ οἰκοδομήσω μου τὴν
ἐκκλησίαν, καὶ πύλαι ᾅδου οὐ κατισχύσουσιν αὐτῆς.

Kalau ayat ini dianggap sebagai andalan GK, tentu keliru, karena ada ayat lain
yang mendukung primacy (keutamaan bukan keungPetrus atas Gereja yang
didirikan Yesus.
Yang anda permasalahkan yaitu suksesi atau Petrusnya menjadi tidak jelas.
Jika anda menyatakan yang dipermasalahkan Petrusnya, maka sayangnya Bapa
Gereja awal yang mendukung bahwa Petrus sebagai supremacy adalah benar.
Suksesi apostolik St. Petrus memang meliputi Alexandria, Anthiokia, dan terakhir
Roma. Tetapi suksesor aktualnya hanya di Roma, karena suksesor tidak dapat
ditunjuk sebelum kematiannya.

St. Petrus sungguh berada di Antiokia dan dia menunjuk St. Evodius sebagai
Uskup di Antiokia untuk menggembalakan Tahta tersebut. Jadi, St. Petrus memang
membangun Suksesi Apostolik di Antiokia, tetapi St. Petrus tidak membangun
suksesor aktualnya di Antiokia. Di samping itu, seorang uskup tidak dapat
memiliki suksesor selama dia masih hidup dan St. Petrus menyerahkan Antiokia
kepada St. Evodius kala St. Petrus masih hidup sehingga tidak dapat kita terima
pernyataan bahwa Uskup-uskup Antiokia adalah suksesor aktual St. Petrus.
Sedangkan St. Linus menjadi suksesor aktual St. Petrus di Roma setelah
St._Petrus_wafat sebagai martir.
Pengakuan Bapa Gereja bahkan yang dari Timur sekalipun:

The first see, therefore, is that of Peter the apostle, that of the Roman Church,
which has neither stain nor blemish nor anything like it. The second see, however,
is that at Alexandria, consecrated in behalf of blessed Peter by Mark, his disciple
and an evangelist, who was sent to Egypt by the apostle Peter, where he preached
the word of truth and finished his glorious martyrdom. The third honorable see,
indeed, is that at Antioch, which belonged to the most blessed apostle Peter, where
first he dwelt before he came to Rome and where the name Christians was first
applied, as to a new people" (Decree of Pope St. Damasus 3 [A.D. 382]).
"With a false bishop appointed for themselves by heretics,they dare even to set sail
and carry letters from schismatics and blasphemers to the chair of Peter and to the
principal Church [at Rome], in which sacerdotal unity has its source; nor did they
take thought that these are Romans, whose faith was praised by the preaching
Apostle, and among whom it is not possible for perfidy to have entrance."
(Cyprian, Letter 59 (55), 14 to Cornelius of Rome, c. AD 252)

"You cannot deny that you are aware that in the city of Rome the episcopal chair
was given first to Peter; the chair in which Peter sat, the same who was head—that
is why he is also called Cephas [‘Rock’]—of all the apostles; the one chair in
which unity is maintained by all" (St. Optatus dari Milevis, The Schism of the
Donatists 2:2 [A.D. 367]).
Transverse quickly all the world from one end to the other until you come to the
Apostolic See (Rome), where are the foundations of the orthodox doctrine. Make
clearly known to the most holy personages of that throne the questions agitated
among us. Cease not to pray and to beg them until their apostolic and Divine
wisdom shall have pronounced the victorious judgement and destroyed from the
foundation ...the new heresy. (Patriarch Sophronius of Jerusalem, [quoted by
Bishop Stephen of Dora to Pope Martin I at the Lateran Council], Mansi, 893)

That great man, the disciple of disciples, that master among masters, who wielding
the government of the Roman Church possessed the principle authority in faith and
in priesthood. Tell us, therefore, we beg of you, Peter, prince of Apostles, tell us
how the Churches must believe in God (Cassian of Constantinople, Contra
Nestorium, III, 12, CSEL, vol. 17, p. 276).

The extremities of the earth, and everyone in every part of itwho purely and rightly
confess the Lord, look directly towards the Most Holy Roman Church and her
confession and faith, as to a sun of unfailing light awaiting from her the brilliant
radiance of the sacred dogmas of our Fathers, according to that which the inspired
and holy Councils have stainlessly and piously decreed. For, from the descent of
the Incarnate Word amongst us, all the churches in every part of the world have
held the greatest Church alone to be their base and foundation, seeing that,
according to the promise of Christ Our Savior, the gates of hell will never prevail
against her, that she has the keys of the orthodox confession and right faith in
Him,that she opens the true and exclusive religion to such men as approach with
piety, and she shuts up and locks every heretical mouth which speaks against the
Most High. (St. Maximus the Confessor of Constantinople, Opuscula theologica et
polemica, Migne, Patr. Graec. vol. 90)
How much more in the case of the clergy and Church of the Romans, which from
old until now presides over all the churches which are under the sun? Having
surely received this canonically, as well as from councils and the apostles, as from
the princes of the latter (Peter and Paul), and being numbered in their company,
she is subject to no writings or issues in synodical documents, on account of the
eminence of her pontificate .....even as in all these things all are equally subject to
her (the Church of Rome) according to sacerodotal law. And so when, without
fear, but with all holy and becoming confidence, those ministers (the popes) are of
the truly firm and immovable rock, that is of the most great and Apostolic Church
of Rome. (St. Maximus the Confessor of Constantinople, in J.B. Mansi, ed.
Amplissima Collectio Conciliorum, vol. 10)

If the Roman See recognizes Pyrrhus to be not only a reprobate but a heretic, it is
certainly plain that everyone who anathematizes those who have rejected Pyrrhus
also anathematizes the See of Rome, that is, he anathematizes the Catholic Church.
I need hardly add that he excommunicates himself also, if indeed he is in
communion with the Roman See and the Catholic Church of God ...Let him hasten
before all things to satisfy the Roman See, for if it is satisfied, all will agree in
calling him pious and orthodox. For he only speaks in vain who thinks he ought to
pursuade or entrap persons like myself, and does not satisfy and implore the
blessed Pope of the most holy Catholic Church of the Romans, that is, the
Apostolic See, which is from the incarnate of the Son of God Himself, and also all
the holy synods, according to the holy canons and definitions has received
universal and surpreme dominion, authority, and power of binding and loosing
over all the holy churches of God throughout the whole world. (St. Maximus the
Confessor of Constantinople, Letter to Peter, in Mansi x, 692).

The Pope of Rome, the head of the Christian priesthood, whom in Peter,. the Lord
commanded to confirm his brethren. (Patriarch John VI of Constantinople, Epist.
ad Constantin. Pap. ad. Combefis, Auctuar. Bibl. P.P. Graec.tom. ii. p. 211, seq.)

Bersambung....

Linda Gunawan

Ahli Protestanisme yang mendukung penafsiran Mat. 16:18 Batu karang adalah
Petrus:
Cullmann menuliskan, “Tapi apa yang dimaksudkan oleh Yesus ketika
mengatakan: “Di atas Batu Karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku?” Ide para
Reformer bahwa Ia (Yesus) mengacu kepada iman Petrus adalah sangat tidak
terbayangkan (inconceivable)…. Sebab tidak ada referensi yang mengacu kepada
iman Petrus. Yang ada, paralel/ perbandingan antara “Kamu adalah Batu Karang”
dan “di atas Batu Karang ini Aku akan membangun” menunjukkan bahwa Batu
Karang yang kedua adalah sama dengan Batu Karang yang pertama. Oleh karena
itu, jelaslah bahwa Yesus mengacu kepada Petrus, yang kepadanya Ia telah
memberi nama Batu Karang. Ia telah menunjuk Petrus… Dalam hal ini exegesis
Gereja Katolik benar, dan semua usaha gereja Protestan untuk menghapuskan
interpretasi ini harus ditolak. (lihat Oscar Cullmann, dalam artikel “Rock̶1; (petros,
petra) trans. and ed. by Geoffrey W. Bromiley, Theological Dictionary of the New
Testament (Eerdmans Publishing, 1968), volume 6, p. 108).”

Tidak ada bukti bahwa Petrus atau Kepha adalah sebuah nama sebelum jaman
Kristen…. Petrus sebagai Batu Karang akan menjadi pondasi dari komunitas di
kemudian hari. Yesus… di sini memakai bahasa Aram, bukan Ibrani… Seseorang
harus membuang interpretasi yang menyatakan bahwa ‘batu karang’ ini merupakan
pengakuan iman Petrus atau pengakuannya akan kemesias-an Yesus. Untuk
mengabaikan keutamaan Petrus di antara para murid pada jemaat perdana adalah
sebuah pengingkaran suatu bukti…..” ((W.F. Albright dan C. S. Mann. The
Anchor Bible: Matthew (Garden City, NY: Doubleday & Co., 1971), p. 195))

Masih ada beberapa yang lainnya. Jika saya temukan lagi saya akan tambahkan.

Linda Gunawan

Ucapan Yesus ini seluruhnya berhubungan kepada pribadi Petrus dan hal ini tidak
dilakukan kepada para rasul yang lainnya. Dan artinya bukan hanya Mat. 16:18
saja yang jadi andalan. Itu bukan kebiasaan GK untuk mengandalkan satu ayat
dalam ajarannya.

Mat 16:13 – juga, berdasarkan perspektif geografis, Yesus menamai ulang Simon
menjadi Batu Karang (Petrus) di Kaesarea Filipi dekat dengan sebuah formasi batu
karang raksasa di mana Herodes membangun sebuah kuil bagi Caesar. Yesus
memilih tempat ini untuk lebih jauh menekankan bahwa Petrus adalah sungguh
Batu Karang di mana Gereja akan dibangun.

Mat 7:24 – Yesus, layaknya seorang yang bijak, membangun rumah-Nya di atas
batu karang (Petrus), tidak di atas pasir (Simon) sehingga rumah itu tidak akan
roboh.
Lukas 6:48 – Rumah (Gereja) yang dibangun di atas batu karang (Petrus) tidak
dapat digoyahkan oleh air bah dan banjir (Air bah dan banjir melambangkan
ajaran-ajaran sesat, skisma-skisma dan skandal-skandal yang Gereja telah hadapi
selama 2000 tahun ini). Air bah dan banjir telah terjadi, tapi Gereja tetap kokoh
berada pada pondasi batu karangnya yang solid.

Mat 16:21 – adalah juga penting untuk dicatat bahwa hanya setelah Yesus
menetapkan Petrus sebagai Pemimpin Gereja, Yesus mulai berbicara mengenai
kematian dan kebangkitan-Nya. Hal ini karena Yesus sekarang telah menunjuk
wakil-Nya di bumi, yaitu Petrus.

Yoh 21:15 – Yesus bertanya kepada Petrus apakah dia mencintai Yesus “lebih
daripada mereka ini (Para Rasul lain)”. Yesus menunjuk Petrus seorang sebagai
pemimpin dari Para Rasul.

Yoh 21:15-17 – Yesus memilih Petrus untuk menjadi Chief Shepherd (Gembala
Kepala) dari Para Rasul ketika Yesus berkata kepada Petrus, “Gembalakanlah
Domba-domba-Ku”, “Gembalakanlah Domba-domba-Ku”, “Gembalakanlah
Domba-domba-Ku”. Petrus menggembalakan Gereja sebagai wakil Yesus Kristus.
(lihat juga bagaimana Para Paus pengganti Petrus adalah Wakil Yesus Kristus,
Silahkan klik)

Lukas 22: 31-32 – Yesus juga berdoa supaya Iman Petrus tidak dapat gugur dan
meminta Petrus menjadi seorang yang meneguhkan Para Rasul lain – “Simon,
Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kalian (Para Rasul) seperti
gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau (Petrus seorang), supaya imanmu
(Iman Petrus) jangan gugur. Dan engkau (Petrus), jikalau engkau (Petrus) sudah
insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

Kis 1,2,3,4,5,8,15 – tidak seorang pun mempertanyakan otoritas Petrus untuk


berbicara kepada Gereja, mendeklarasikan anathema, dan menyelesaikan debat
doktrinal. Petrus adalah batu karang di mana Gereja dibangun yang
menggembalakan domba-domba Yesus dan yang memiliki iman yang tidak akan
gugur.

Linda Gunawan

Dikatakan bahwa St. Agustinus juga mendukung Batu Karang itu bukan Petrus
tetapi Kristus, atau Bapa Gereja yang lain 😀 saya sudah berikan di atas ya.....
Kali ini khusus untuk Agustinus:
“For on this very account the Lord said, ‘On this rock will I build my Church,’
because Peter had said, “Thou art the Christ, the son of the living God.’ On this
rock, therefore, He said, which thou hast confessed, I will build my church. For the
Rock (petra) was Christ; and #on_this_foundation_was_Peter_himself_also_built.
For other foundation no man lay that this is laid, which is Christ Jesus.”
(Augustine, Homilies on the Gospel of John).

St. Agustinus menjelaskan kembali dalam bukunya Retractiones, 1, 20,1,


demikian:

“…. Tetapi aku mengetahui hal itu sangat sering pada saat- saat berikutnya,
sehingga aku menjelaskan apa yang Tuhan katakan: “Kamu adalah Petrus, dan di
atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku’, bahwa itu harus dimengerti
sebagai dibangun di atas Dia yang kepada-Nya Petrus mengaku: “Engkau adalah
Kristus, Anak Allah yang hidup,” dan oleh karena itu, Petrus, yang dipanggil ‘batu
karang’ ini, mewakili Gereja yang didirikan di atas batu karang ini, dan telah
menerima ‘kunci-kunci Kerajaan Surga‘….” (lihat St. Augustine: The Retractions,
trans. Sister Mary Inez Bogan (Washington, D.C.: Catholic University of America
Press, 1968) 60:90-91).

Linda Gunawan

Mari sekarang kita perhatikan gramatikal Yunaninya.


Batu Karang benar termasuk kata benda feminin. Petrus seorang lelaki, tidak
mungkin menggunakan kata feminin, maka kata Petra diubah menjadi Petros yang
maskulin. Tidak ada kata dasar apapun untuk Petros sebagai NAMA orang.
Engkau adalah PETRUS (NAMA ORANG) dalam gender laki-laki dan diatas batu
karang ini (menunjukkan julukan). BATU KARANG INI. Kaitan antara Batu
Karang nama orang yang bergender lelaki dengan batu karang sebagai julukan
yang bergender perempuan.
Petros bukan batu karang kecil. Petra batu karang besar.
Batu karang kecil itu Lithos.
Analoginya:
(1)Engkau Linda dan di atas perempuan anggun ini akan kuberikan cintaku.
Kata Linda berarti anggun.
(2)Apakah HARUS dinyatakan Engkau Linda dan di atas Linda ini akan kuberikan
cintaku?
bandingkan saja gaya penulisan (1) dan (2), bagaimanapun keluwesan dalam
menyampaikan ide berpikir akan jauh lebih luwes yang (2).
Ketika diharuskan begini begitu, maka penulis memiliki gaya bahasa sendiri. Dan
tidak perlu memaksakan gaya bahasa kita untuk diterapkan pada gaya bahaa
penulis.

Jonathan

Penulis
saya tuliskan ayatnya dulu, biar gampang kita bahas gramatikal yunaninya.
Matius 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas
#batu_karang_ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.

ΜΑΤΘΑΙΟΝ 16:18
καγω δε σοι λεγω οτι συ ει πετρος και επι #ταυτη_τη_πετρα οικοδομησω μου την
εκκλησιαν και πυλαι αδου ου κατισχυσουσιν αυτης
Batu Karang ini (taute te petra)

kamu mungkin berdalih dgn Petra menjadi nama laki2 Petros, tetapi bunyi ayatnya
tdk mendukung dalihmu ini.

karena kata "ini" (taute) ada dlm bentuk feminine jadi tdk mungkin ditujukan kpd
petrus yg laki2.

tidak mungkin dikatakan: Batu karang INI (dia perempuan) adalah petrus.
😁

Linda Gunawan
ikon lencana
Matthew 16:18 κἀγὼ δέ σοι λέγω ὅτι σὺ εἶ πέτρος, καὶ ἐπὶ ταύτῃ τῇ πέτρᾳ
οἰκοδομήσω μου τὴν ἐκκλησίαν, καὶ πύλαι ᾅδου οὐ κατισχύσουσιν αὐτῆς.

Jonathan

Penulis
Linda Gunawan
Kamu mengutip cukup banyak buku dan tulisan Bapa2 gereja, bisakah saya minta
screenshot dari buku2 langsung ???
Karena di era sekarng banyak kutipan2 yg beredar di internet tdk sesuai dgn
aslinya.
Kalau kamu minta ss kutipan2 saya di TS, saya siap berikan.

Linda Gunawan

Jonathan di sana ada sumber, kamu cari. Saya saja bisa cari sumber kamu dari
tulisan Orthodox kok.

Linda Gunawan

Jonathan semua data kamu ada di sini.


https://orthodoxchristiantheology.com/.../matthew-1618.../

Jonathan

Penulis
Mengenai tulisan2 dari orthodox saya tdk tahu dan belum pernah membacanya.

Linda Gunawan

Jonathan baca saya link yang saya berikan, biar kalau mau serang GK lebih
lengkap dikit. Mereka sudah melakukan jauh lebih dahulu lho....dengan data super
lengkap.
Dan kami sudah membahas bersama dalam Perjanjian Ravenna 2010.
Fyi, kami umat Katolik lebih taat dibandingkan umat Orthodox. Ini kenyataan.

Jonathan

Penulis
Artinya kamu tdk membaca langsung tulisan2 para ahli atau Bapa Gereja yg kamu
kutip.

Linda Gunawan

Jonathan kamu menuduh? Wkwkwk...gampang kok dicek. Katanya punya Church


Fathers khan dari ccel.org? Tinggal download dan cek. Tidak susah.
Saya yakin kamu juga tidak baca langsung.
Atau jujur kamu melakukan penelitian sendiri mencek lembar per lembar tulisan
Semua Bapa Gereja? 👍👍👍👍👍
Linda Gunawan

Ini tulisan tulisan Agustinus. Kamu baca yang mana saja sampai menemukan ttg
Petrus?
Please deh...saya bukan orang baru dalam dunia diskusi.
Bagus kalau kamu baca artikel lalu cek di tempat dimana kamu menemukan bahwa
hal tersebut benar atau tidak.

Linda Gunawan

Tulisan John Crysostom yang mana yang kamu gunakan sebagai dasar argumen
kamu? Saya mau cek.

Jonathan

Penulis
Kalau tulisan bapa gereja mudah, tetapi kutipan dari buku2 para ahli itu kamu sdh
cek bahwa benar si penulis buku itu mengatakan begitu ???

Linda Gunawan

Jonathan kamu cek saja kalau gak percaya. Gitu khan?

Jonathan

Penulis
Chrysostom Homili 54 on Matthew. silahkan di cek sama tdk dgn kutipan saya yg
saya ambil dari buku Catena Aurea Commentary.

Linda Gunawan

Saya tahu tulisan anda mencuplik sebagian dari gereja Orthodox. Mereka punya
bapa gereja yang mendukung pernyataan bahwa bukan Petrus yang utama. Karena
artinya mereka tidak mau menerima kepausan sebagai yang utama. Ini sebenarnya
masalah dalam negeri, yang tidak ada kaitannya dengan protestanisme.

FYI, dalam Pan Orthodox, terbukti perlunya Primacy sebagai figur pemersatu yang
memiliki otoritas untuk memutuskan jika tidak dapat dirundingkan. Ini kenyataan.
Karena itu Patriarkh Eukumene sebagai Roma kedua menyatakan bahwa dirinya
adalah Primacy bagi Gereja Orthodox 😀 Apakah Gereja Moskow akan menerima
hal ini? Roma ketiga tidak semudah itu mentaatinya.
FYI juga, Kepatriarkhan Eukumene akan mewujudkan Full Communion antara GK
dan GO. Yang kepanasan siapa? Kami berbahagia, karena hambatan ribuan tahun
dari politik Gereja Orthodox, yang dimulai dari Yunani diselesaikan dengan
kerendahan hati oleh mereka sendiri.

Paus Benediktus cuma nemeni Perayaan Ekaristi bersama, Paus Fransiskus paling
hobby seruput kopi berduaan dengan Patriarkh Bartollomeus.
Jadi sebenarnya, ketika Protestanisme ikut campur mempertanyakan hal ini,
rasanya tidak tepat. Karena Protestanisme bukan Gereja saudari dengan GK, beda
dengan Gereja Orthodox lho ya.
https://spzh.news/.../76241-dialog-katolikov-s...#

Fx Bagyo
Yang buat TS, silahkan cari ayat yang menyatakan gerejamu didirikan Yesus 2000
th lalu diatas batu karang Petrus. Beres kan?

Deo Gratia

Yoh 1:42

WH:
ἤγαγεν αὐτὸν πρὸς τὸν Ἰησοῦν ἐμβλέψας αὐτῷ ὁ Ἰησοῦς εἶπεν· σὺ εἶ Σίμων ὁ υἱὸς
Ἰωάννου, σὺ κληθήσῃ Κηφᾶς, ὃ ἑρμηνεύεται Πέτρος.
...
Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau
Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
.......
jauh2 hari , sebelum peristiwa di Caesarea Philippi yg dicatat dlm Mat 16:18 itu ,
Yesus sdh memberi nama Kefas (Aram-Ibrani: ‫ ּכֵיפָא‬.. Kepha) kpd Simon bar
Yunus.

‫( ּכֵיפָא‬Kepha), atau versi singkatnya ‫( כפ‬Keph) itu artinya adlh Batu Karang ..
Noun Masculine

dan sejak itu, nama Petros itu lebih banyak digunakan ketimbang nama aslinya,
Simon.
ada pertanyaan sanggahan..

jika Yesus bermaksud merujuk Petrus sbg batu karang fondasi Gereja-Nya,
mengapa tidak dituliskan "petros - petros" dan bukan "petros - petra" dlm ayat itu?

yg benar seharusnya disebutkan "petra - petra", sbb scr etymology kata benda
Aramaic ‫( כפ‬keph) maskulin itu artinya adlh πετρα (petra) yg feminin dlm bhs
Yunani.

ttp krn Simon barYunus itu lelaki, maka scr kepatutan kata (nama) petra itu
berubah bentuk menjadi petros.

nama Petros dlm bhs Yunani Koine itu sama sekali tidak ada hubungannya dgn
kata petros dlm bhs Yunani Attic atau Ionic sekalipun bentuk huruf2nya sama
persis, dan "kebetulan" artinya mmg batu karang yg kecil.
nama Petros itu adlh "maskulinisasi" dari kt benda feminin "petra" ..
BUKAN petros yg berasal dari bhs Attic/Ionic/Doric Yunani mainland.
Yesus pasti tidak bergurau saat memberi nama Kepha / Petros kpd Simon.
masa iya nama Simon (Heb: ‫ ׁשמעון‬.. Shimon / Shimeon) yg artinya sdh bagus
(Heard .. Hearing) diganti dgn nama yg artinya "cuma" #batu_kerikil..?
apakah Yesus berniat mau main ketapel..?

Marcell Ferdinand
3 Paus katolik namanya ada di injil, St Petrus juga di kubur di Vatikan, data2
Paus2 sampe uskup2 lengkap dari jaman awal sampe sekarang. Itulah bukti2 fakta
Gereja Katolik

Jonathan

Penulis
Matius 16:18 (TB)
...dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak
akan menguasainya.
-
Yesus mengatakan bahwa "Alam Maut (kuasa iblis) tidak akan menguasainya"
-
Kalimat ini tidak mungkin ditujukan kpd Petrus, karena pada ayat selanjutnya
ternyata Petrus bisa "dikuasai iblis":
-
Matius 16:22-23
22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan,
kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: #Enyahlah_Iblis. Engkau
suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang
dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Adetria Benedikt
Protie mah bebas menerjemahkan.. otak protes.. kalian tak akan pernah bisa
merubah sejarah walaupun sampai Maranatha.. 😂

Alpian Uken Pasangka II


Batu karang (petra) yang dimaksud Yesus pada Matius 16:18 merujuk pada
"pengakuan Petrus" bukan merujuk pada "Petrus (Patros)".
Itulah sebabnya Petrus pada ayat 23 Petrus disebut Iblis sekaligus BATU
SANDUNGAN bagi Yesus karena hasil pemikirannya dan pendapatnya yg tidak
mengerti kehendak Allah. Di balik pendapatnya itu terkandung sebuah pengakuan
iman yg menyatakan "Yesus Mesias secara jasmani dan penyaliban bukanlah
rencana Allah".
Artinya sebuah komunitas Kristen barulah memiliki dasar yg kokoh dan kunci
surga bila mengakui Yesus Anak Allah, Mesias, yg Kerajaan-Nya adalah kerajaan
rohani dan pemberitaannya adalah tentang kematian dan kebangkitan Kristus (Injil)
yg satu-satunya dpt menyelamatkan manusia berdosa.

Deo Gratia
Jonathan ..

mmg tidak .. sbb yg dirujuk oleh frase "πύλαι ᾅδου οὐ κατισχύσουσιν αὐτῆς" itu
adlh noun "ἐκκλησίαν" .. bukan "πετρος".

Jonathan

Penulis
tetapi penafsiran katolik menghubungkan dgn petros.

Deo Gratia
penafsiran siapa? ada buktinya?

Jonathan
Penulis
Justru harus dihubungkan ke Petros agar bisa mendukung ajaran infalibilitas Paus
(penerus Petros).

Deo Gratia
sejak kapan infalibilitas Paus itu terkait dgn wordplay petros-petra..?

Jonathan

Penulis
Nah coba cari tentang dasar ayat Infalibilitas Paus, salah satu ayatnya adalah Mat
16:18 ini.

Deo Gratia
berarti ada yg lain lagi kan, Jonathan?

Deo Gratia
Alpian Uken Pasangka II .. bgmn bentuk grammarnya shg sampai pd tafsir tsb?

Alpian Uken Pasangka


Deo Gratia harus diketahui bahwa pendekatan grammar hanyalah salah satu
pendekatan tafsir suatu teks Alkitab. Dan pada teks ini, grammar hanya mampu
mengidentifikasi bahwa yang dimaksud sebagai "batu karang sebagai tempat
Yesus mendirikan Gereja-Nya" bukanlah Simon Petrus atau paling tidak
kemungkinannya kecil. Tentu kita tahu penggunaan kata "Petros" dan "petra".

Alpian Uken Pasangka II


Pendekatan lain adalah pendekatan konteks ayat. Dalam hal ini konteks ayat
terdekat (sesudahnya). Pada ayat selanjutnya kita dpt membaca bahwa Petrus
dihardik dengan sebutan Iblis (Satan=musuh atau penentang)sekaligus disebut batu
sandungan (skandalon).

Deo Gratia
justru grammar itu yg membantu ekseget utk memahami maksud suatu kalimat,
Alpian Uken Pasangka.
setidaknya jelaskan alasannya .. mengapa batu karang petra itu tidak merujuk pada
petros?

Alpian Uken Pasangka


Deo Gratia saya tahu. Tapi untuk khasus tertentu pada teks tertentu contohnya Mat.
16:18 itu, grammar tidak akan menjawab tuntas. Itupun analisis grammar hanya
salah satu cara penafsiran. Masih banyak analisis yang lain.

Alpian Uken Pasangka


Saya ralat pernyataanmu. Bukannya tidak merujuk pada Petros. Tapi tidak merujuk
kepada Petrus SECARA langsung dan eksklusif hanya kepada Petrus. Apa lagi
mendukung ajaran primasi Rasul Petrus di antara Rasul yang lain.

Alpian Uken Pasangka


Alasan mengapa petra tidak merujuk kepada Petros adalah petra = batu besar
sedangkan petros = batu kecil.
Berikut bahwa jika petra merujuk hanya kepada Petros secara eksklusif dan secara
langsung maka akan menabrak banyak bagian kitab lain misalnya 1 Kor. 1:12
(tentang perselisihan siapa yg terutama), Mat. 18:18 di mana kunci (pengikat) ke
dlm surga dimiliki oleh semua rasul. Dpt dilihat dari penggunaan kata ganti orang
kedua jamak (kamu) bagi yg dpt mengikat orang2 di surga.; Menabrak juga Mat
16:23 di mana Petrus si batu kecil adalah batu yg rapuh. Di mana ia dpt mengikuti
Iblis dan sekaligus dpt menjadi batu sandungan bukan batu bangunan.

Alpian Uken Pasangka


Sekarang berikan saya alasan mengapa petra itu harus merujuk kepada Petrus
secara eksklusif dan secara langsung, bukannya merujuk kepada kemungkinan
besar yaitu "Yesus (diri Yesus)" dan "pengakuan iman bahwa Yesus adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup". Mohon dijelaskan

Deo Gratia
Alpian Uken Pasangka II .. kutulis jawaban atas pertanyaanmu di main comment
ini spy lbh mudah ditemukan ya..?
sekaligus sbg pembuktian pd Jonathan sbg TS , bhw klaim Petros sbg petra, the
foundation rock bagi Gereja yg didirikan Yesus, adlh benar adanya.
sebtlnya tanpa klaim GK sekalipun, sebagian besar Patriarkh dan Bapa Gereja
Timur juga mengakui Petrus sbg Primus Inter Pares .. "the Prince of the Apostles"
.
ini telaah kata2 dlm kalimat ayat tsb seturut kaidah gramatikal bhs Yunani Koine
yg digunakannya…
bukti langsung bhw kata petra itu scr eksklusif dan hanya tertuju pada pribadi
Petros, ada pada kata "demostrative pronoun" ταυτη di bagian kalimat
ini..

#ὅτι σὺ εἶ πέτρος καὶ ἐπὶ #ταύτῃ τῇ πέτρᾳ οἰκοδομήσω ...


anak kalimat ayat itu diawali dgn kata2 demonstrative objective clause:
#ὅτι σὺ εἶ πέτρος (#hoti su ei petros)..

kalimat itu scr bebas dpt diterjemahkan : (#the_FACT) that you are petros..
ini semacam reminder atas nama Petros yg diterjemahkan dari kata Aram-Ibrani:
Kepha yg berarti the Rock.

baru sampai di sini saja sdh terbaca dgn sangat jelas, bhw pribadi Petros lah yg di
refer oleh Yesus .. bukan yg lain lain.

kmdn diteruskan dgn kalimat:

καὶ ἐπὶ #ταύτῃ τῇ πέτρᾳ .. kai epi #taute te petra


ταύτῃ (taute) itu adlh demonstrative pronoun yg merujuk kata benda obyek
dibelakangnya dengan kata benda subyek (nominative) yg paling dekat yg
disebut sebelumnya..

dlm kalimat ayat itu, kata benda/nama Petros itu ditulis dlm mood Nominative, yg
menunjukkan perannya sbg subyek yg dirujuk..
(N-NSM : Noun - Nominative , Singular , Masculine).

dan kata benda petra dlm mood Dative bertindak sbg obyek rujukannya.
dgn attributative penulisan yg sedmkn rupa, maka tidak-bisa-tidak --scr
gramatikal-- kata petros itulah yg dirujuk oleh kata benda petra melalui
demonstrative pronoun taute tsb.

sesimpel itu saja penjelasannya..!

Jonathan

Penulis
καὶ ἐπὶ #ταύτῃ τῇ πέτρᾳ .. kai epi #taute te petra
ταύτῃ (taute) itu adlh demonstrative pronoun yg merujuk kata benda obyek
dibelakangnya dengan kata benda subyek (nominative) yg paling dekat yg disebut
sebelumnya..
=========
Tanggapan:

Salah!!!

kata "taute" (this/ini) merujuk kata benda di depannya yaitu "Petra", jgn dibalik
pak.
ταυτη / taute = Feminine Singular
πέτρος / Petros = Masculine singular
πέτρα / Petra = Feminine Singular

Tidak mungkin kata "taute" yg bergender feminine/perempuan merujuk pada kata


"Petros" yg bergender Masculine/laki2.

sebenarnya dari terjemahan bahasa Inggris dan Indonesia aja sdh bisa terlihat kalau
penjelasan bpk ini tdk masuk akal.
"Bahwa Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang #INI Aku akan mendirikan
gereja-Ku"

"that you are Peter, and on #THIS rock I will build My church"
Kata "INI / THIS" (taute) sdh pasti merujuk pada "Batu Karang / Rock", bukan
pada Peter.

Jonathan

Penulis
Sebenarnya hal ini secara tdk langsung sdh saya jelaskan dlm postingan melalui
eksegese teks peshitta-aramaik.

Deo Gratia

waduh masa salah sih Jonathan?


coba kutipkan ayat ini dlm bhs Yunani nya..

Luk 13:31-32
31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus:
"Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu:
Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada
hari yang ketiga Aku akan selesai.
.......
monggo dikutipkeun teks asli bhs Yunani ayat tsb.
nanti malam klo gak capek kita bedah sama2.

Jonathan

Penulis
ΛΟΥΚΑΝ 13:31-32 (TR1894)
31 εν αυτη τη ημερα προσηλθον τινες φαρισαιοι λεγοντες αυτω εξελθε και
πορευου εντευθεν οτι ηρωδης θελει σε αποκτειναι
32 και ειπεν αυτοις πορευθεντες ειπατε τη αλωπεκι ταυτη ιδου εκβαλλω δαιμονια
και ιασεις επιτελω σημερον και αυριον και τη τριτη τελειουμαι

Jonathan

Penulis
ok. nanti malam saja pak kita bahas.

Deo Gratia

sekilas kupas..

jika taute itu MERUJUK pada petra .. so that it translated: "on #THIS rock ..
lalu #THIS__ROCK itu merujuk pada apa atau siapa?

jika sebuah kalimat hanya memiliki obyek #sumber_rujukan tanpa sesuatu subyek
yg menjadi #tujuan_rujukan tsb, maka itu adlh kalimat yg tdk sempurna .. alias
cacat.

bagaimana Jonathan..?

apkh Yesus mengucapkan kalimat yg cacat .. baik dari segi logika berbahasa
maupun dari struktur tata-bahasa nya.
selanjutnya..

di mana ada aturan bhw subyek maskulin tidak bisa menggunakan obyek rujukan
asosiatif bergender feminin?
.
Aramaic Peshitta itu adlh TERJEMAHAN dari Greek Text nyaris scr literal.
sbb itu peshitta juga mengcopy scr utuh gender attributive khususnya pada kata
maskulin kepha (petros) dan feminin kepha (petra) spt yg ada dlm naskah
Yunani nya.

Deo Gratia
ok pak Jonathan .. siang ini saya mesti travel intercity.

Deo Gratia
saya tandai dulu teks Lukas 13:31-32 itu..
saya ambil dari naskah Westcott & Hort sbb tdk punya modul TR yg non-parsed.
.
Luk 13:31-32 WH
31 Ἐν αὐτη τῇ ὥρᾳ προσῆλθαν τινες Φαρισαῖοι λέγοντες αὐτῷ· ἔξελθε καὶ
πορεύου ἐντεῦθεν ὅτι #Ἡρῴδης θέλει σε ἀποκτεῖναι. 32 καὶ εἶπεν αὐτοῖς·
πορευθέντες εἴπατε τῇ #ἀλώπεκι #ταύτῇ· ἰδοὺ ἐκβάλλω δαιμόνια καὶ ἰάσεις
ἀποτελῶ σήμερον καὶ αὔριον καὶ τῇ τρίτῃ τελειοῦμαι.

Jonathan

Penulis
Yesus tdk mengucapkan kalimat cacat karena #This_Rock ini merunjuk pada
"Pengakuan Petrus", pastinya kita tdk boleh mengabaikan penafsiran Krisostomus
yg fasih berbahasa Yunani-Koine.

Jonathan

Penulis
di mana ada aturan bhw subyek maskulin tidak bisa menggunakan obyek rujukan
asosiatif bergender feminin?
-
Ingat kita berbicara tentang kata "taute" yaitu Demonstrative Pronoun (kata ganti
petunjuk), yg mana harus selalu mengikuti gender kata yg ada di dekatnya.

contoh:

houtos estin Ho Khristos (Kis 17:3)

ini adalah Kristus


kata "Khristos" dlm bentuk Masculine, otomatis kata "houtos" (ini) yaitu
Demonstrative Pronoun-nya juga dlm bentuk Masculine.

Jonathan

Penulis
mengenai teks Lukas 13:31-32, saya simpan dulu.. menunggu penjelasan dari bpk
tentang teks ini, walaupun saya sdh bisa membaca arahnya nanti kemana.

Deo Gratia
nah benar itu ..
Jonathan.. krn kt benda "petra" itu feminin, maka pasti demonstrative
pronoun nya adlh "taute" .. bentuk feminin dari houtos.

sama persis dgn kata "alopeki" di Luk 13:32 yg ditulis dgn bentuk "te alopeki
taute".

jika frase te alopeki taute itu berarti "THAT FOX" (all Greek words in feminine
gender) ..

maka siapa subyek yg dirujuk dgn sebutan serigala (fox) dlm satu kalimat Luk
13:31-32 itu?

Jonathan

Penulis
jika frase te alopeki taute itu berarti "THAT FOX" (all Greek words in feminine
gender) ..
maka siapa subyek yg dirujuk dgn sebutan serigala (fox) dlm satu kalimat Luk
13:31-32 itu?
======
Tanggapan:

Sudah pasti sebutan "te alopeki taute" (serigala itu) merujuk pada "Herodes".
Tetapi kalimat Mat 16:18 itu tdk sesederhana Luk 13:31-32.

Saya kasih contoh:


Ketika hari Raya Paskah sdh dekat Yesus pergi ke "BAIT ALLAH", dan ketika
disana Ia berkata: "Rombak BAIT ALLAH INI, dan dalam tiga hari Aku akan
mendirikannya kembali." (Yoh 2:19)

Kalimat "BAIT ALLAH INI" (ton naon touton), Apakah merujuk kpd Bait Allah
tempat Yesus berada ??? Tidak kan, tetapi merujuk kpd diri Yesus sendiri. Dan hal
ini sepertinya juga terjadi dlm Mat 16:18, krn ada ayat2 lain yg mendukung bahwa
Yesus adalah Batu Karang yg dimaksud.

Dan kalau memang yg dimaksud dgn Batu Karang adalah Petrus, lalu kenapa
Matius menulis dua kata yg berbeda Petros - Petra, kenapa tdk Petros - Petros
saja ???
Ini artinya mmg Matius tdk memaksudkan bahwa Petrus adalah Batu Karang itu.

Tujuan eksegese adalah untuk mengungkap maksud dari penulis Alkitab itu
sendiri. Kita tdk boleh mencari celah gramatikanya agar ayat tersebut bisa
mendukung dogma kita, ini amanya memperkosa ayat.

Deo Gratia

justru kalimat di ayat Mat 16:18 itu jauh lebih sederhana dan lebih pendek
ketimbang Lukas 13:31-32.

struktur grammarnya pun sama persis plek..

jika "te alopeki taute" yg feminin merujuk pd Herodes yg maskulin sbg


subyek kalimat itu..

maka "taute te petra" yg feminin JUGA DIGUNAKAN utk merujuk Petros


yg maskulin , yg juga sama2 adlh subyek dgn grammatical mood yg
disandangkan pd Herodes.

(N-NSM : Noun - NOMINATIVE Singular Masculine).

BUKTI 1:

OBYEK FEMININ BISA DIPAKAI UTK MERUJUK SUBYEK


MASKULIN.
.
semua pembaca Injil juga tau, bhw yg dimaksud dgn "Bait Allah" adlh Diri Yesus
sendiri..

sama halnya dgn kiasan "anak domba"..

tidak ada masalah dgn hal itu.


.

jika sebutan "Batu Karang" itu HANYA BOLEH DIAPLIKASIKAN


KHUSUS utk Yesus, mengapa Yesus sendiri memberi Simon nama Kepha yg
juga berarti batu karang?
sama juga dgn sebutan lain .. "Gembala" .. yg diakui sbg atribut Yesus, ttp yg
juga disandangkan bagi Simon Kepha ..

tidak ada masalah juga dlm hal ini.. sbb terbukti Yesus sendiri yg memberi nama
itu.
.

di posting seblmnya saya sdh uraikan persoalan dichotomi petros-petra.. silakan


kamu scroll up.

kenapa digunakan 2 kata berbeda.. petros-petra?

mengapa tidak dituliskan saja petros-petros spy lebih jelas dan pasti..?
jelas bhw aslinya, nickname utk Simon barYunus itu adlh KEPHA dlm bhs Aram-
Ibrani.

Kepha itu noun masculine..

masalah baru timbul saat nama Aramaik Kepha itu ditranslate ke dlm bhs Yunani,
sbb padanan kata Kepha itu adlh Petra yg bergender feminin.
jadi alasan mengapa muncul kata/nama Petros itu adlh adab kepatutan dlm
pemberian nama berdasarkan gender pemilik nama tsb.

kata Petros itu hanyalah "maskulinisasi" bagi petra yg feminin.

bagi org Yahudi, lelaki yg diberi nama wanita sama dgn sebuah penghujatan ..
suatu aib ..

mirip dgn sebutan binatang serigala yg diberikan kpd Herodes.


"seandainya" kata petra itu tdk bergender feminin, maka SEHARUSNYA yg
ditulis Matius adlh "petra-petra" .. bukan "petros-petra" yg memunculkan
ambiguitas bagi org yg tdk mengerti asal usulnya.

jadi Matius mmg menuliskan kata2 Yesus yg berbunyi:

"vegam ani omer; lecha ki attah #kepha , ve'al #ha_kepha hazzeh evneh et
kehillati vesha'arei she'ol lo yigberu aleiha" dlm bhs Aram-Ibrani.
ttp terjemahannya ke dlm bhs Yunani terbentur dgn aturan gender bhs Yunani utk
kata petra yg feminin, yg akan merpkn hujat dan olok² bagi Simon yg maskulin
jika tetap dipaksakan utk dipakai sbg nama nya.
.
grammar diciptakan utk memberi kepastian ttg maksud seorg penutur/penulis lewat
kata² yg dipilihnya.

jadi suatu aturan gramatika harus bersifat baku tanpa pandang bulu .. entah sebuah
kalimat hanya digunakan dlm cerita roman picisan, atau utk tujuan religius ..

semua HARUS menerapkan aturan tata bahasa dgn standard yg sama.


eksegese yg benar tidak hanya meneliti gramatika .. ttp juga konteks kalimat
ayat²nya.

kedua hal itu hrs sesuai satu sama lain.


jika ada yg tdk match, maka yg error adlh tafsirannya.
dan itu bukan eksegese .. tapi eisegese spt tafsiran yg kamu lakukan ini.

Deo Gratia
Jonathan.. di posting seblm ini saya pertanyakan motif Yesus memberi nama baru
utk Simon.

nama Simon (Shimeon) itu artinya sdh bagus (Heard .. Hearing).. lalu utk apa
Yesus memberi nama Petros jika artinya #cuma berarti kerikil kecil..?
bukankah itu sama saja dgn Yesus men-downgrade pribadi Simon habis²an..?

Jonathan

Penulis
jelas bhw aslinya, nickname utk Simon barYunus itu adlh KEPHA dlm bhs Aram-
Ibrani.
Kepha itu noun masculine..
======
Tanggapan:

Nah ini yg harus jadi pertanyaan, kenapa penerjemah peshitta-aramaik menuliskan


"Hadhe kipha" ???
kata Hadhe ini bentuk feminine, padahal idealnya harus bentuk masculine agar
sesuai dgn Kipha/kepha yg Masculine.

Bukankah ini menunjukkan bahwa penerjemah kuno peshitta-aramaik jg tahu


bahwa kipha (batu karang) berbeda dgn kipha (Petros), sehingga mereka
mempertahankan bentuk gramatika aslinya yg ada pada teks yunani, walaupun ini
tdk ideal dlm bhs aramaik.

Jonathan

Penulis
jadi alasan mengapa muncul kata/nama Petros itu adlh adab kepatutan dlm
pemberian nama berdasarkan gender pemilik nama tsb.
kata Petros itu hanyalah "maskulinisasi" bagi petra yg feminin.
---------
Tanggapan:

saya kira bukan soal "maskulinisasi" nama, karena dlm Yoh 1:42 juga tertulis
"Petros" bukan Petra, padahal arti sebuah nama itu tdk harus terjadi
"maskulinisasi".

Deo Gratia

Peshitta itu menterjemahkan teks Yunani scr Literal .. word for word..
jadi apa yg tertulis dlm naskah Yunani, dmkn lah diterjemahkannya kedlm
bhs Aramaic-Syriac.

yg maskulin diterjemahkan sbg maskulin .. bgtu juga dgn yg feminin.


itu alasannya, Jonathan.

Deo Gratia

eh ada yg kelewatan..
nah itu tau .. bhw jauh2 hari pun St Yohanes sdh meng-antisipasi kesulitan dlm
menterjemahkan kata Kepha yg maskulin itu ke dlm bhs Yunani Petra yg
feminin.

sbb itu "diciptakanlah" kata baru "Petros" sbg bentuk maskulin bagi kata petra,
which means the same: Kepha or Rock.

ini cuma contoh ya..

apa kamu tidak risih jika ortu mu memberi nama, mis Rebecca , atau Rachel , atau
Anna ..?

jika ada kemungkinan gender shift pd sebuah nama..


maka sbg lelaki mana yg kamu pilih?
Theodora ..atau.. Theodoros..?

mmg tdk harus sih .. ttp yg kita bicarakan ini adlh aturan adab bgs Yahudi pd
permulaan abad Masehi..
bukan Los Angeles pd abad ke 21 ini.
semoga dapat dipahami..

Jonathan

Penulis
Peshitta itu menterjemahkan teks Yunani scr Literal .. word for word.
========

Tanggapan:

kata siapa ???

Peshitta bukan terjemahan literal, bisa dilihat dari ayat yg bpk sendiri berikan.

Teks Yunani:

Luke 13:32 "And #He said to them,..."

Teks Peshitta:

Luke 13:32 " #Jeshu saith to them,..."


Jonathan

Penulis
ini cuma contoh ya..
apa kamu tidak risih jika ortu mu memberi nama, mis Rebecca , atau Rachel , atau
Anna ..?
jika ada kemungkinan gender shift pd sebuah nama..
maka sbg lelaki mana yg kamu pilih?
Theodora ..atau.. Theodoros..?
mmg tdk harus sih .. ttp yg kita bicarakan ini adlh aturan adab bgs Yahudi pd
permulaan abad Masehi..
bukan Los Angeles pd abad ke 21 ini.
=====
Tanggapan:

Adab bangsa Yahudi bahwa laki2 tdk boleh pakai nama perempuan, setahu saya
tdk ada.

1 Tawarikh 2:24
Dan setelah kematian Hezron, di Kaleb-Efrata, maka #Abia, istri Hezron,
melahirkan baginya Ashur, ayah Tekoa.

2 Tawarikh 29:1
Hizkia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh
sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah #Abia,
anak Zakharia.

Nama Abia ini nama wanita2 Yahudi dlm ayat2 diatas, tetapi ternyata nama ini
juga di pakai oleh laki2 Yahudi.

Matius 1:7
dan Salomo memperanakkan Rehabeam; dan Rehabeam memperanakkan #Abia;
dan Abia memperanakkan Asa;

Jonathan

Penulis
nama Simon (Shimeon) itu artinya sdh bagus (Heard .. Hearing).. lalu utk apa
Yesus memberi nama Petros jika artinya #cuma berarti kerikil kecil..?
=======
Tanggapan:
Untuk tahu maksud Yesus menyebut "Petros", maka harus memahami word-play
yg ada dlm Mat 16:16-18.

Word-Play bisa saya ringkas sbb:


Mesias Anak Allah = Petra (Batu Besar)
Simon anak Yunus = Petros (Batu Kecil)
Jadi Simon disebut "Petros" akibat pengakuannya bahwa Yesus adalah Mesias
Anak Allah (Sang Petra).

Deo Gratia
tidak ada yg salah dgn hal itu Jonathan..

GK juga tdk menolak tafsir tsb.

ttp coba kamu pikir ..

pengakuan itu pasti berbentuk kata2.

kata2 yg baik mendptkan penghargaan .. sedang kata2 yg buruk menghasilkan


hukuman..

begitu kan postulat umumnya?


entah di dunia ini maupun di dunia yad.

skrg poin pentingnya..

APA atau SIAPA yg menerima Ganjaran atau Hukuman sbg implikasi dari kata2
itu?

KATA-KATA ..atau.. MANUSIA YG MENGUCAPKANNYA..?

pernah adakah "kata-kata" naik panggung utk menerima reward?


atau "kata-kata" dipenjarakan sbg hukuman?
paham sampai di sini ya?

kata-kata tdk bisa dihukum atau diganjar dgn penghargaan .. manusia yg


memperkatakan itu yg menerima.
dmkn juga dgn kasus Petros..
kalimat ayat tsb DENGAN SANGAT JELAS DIBUKTIKAN, bhw yg dirujuk oleh
frase "taute te petra" itu JELAS JELAS PRIBADI MANUSIA PETROS ..
BUKAN KATA-KATA PENGAKUANNYA.

katamu mau melakukan eksegese .. tapi yg kamu lakukan cuma tafsir eisegese..

jauh panggang dari api..


yg kaukatakan tidak kaukerjakan..!

Jonathan

Penulis
Saya melakukan eisegese ??? hehehe.. kebanyakan pakar2 Hermeneutika Alkitab
menafsirkan ayat ini seperti yg saya lakukan bahkan Chrysostom dan Theodore jg
sependapat, justru penafsiran yg bpk lakukan seperti diatas itu baru saya lihat,
padahal saya sdh baca hampir semua tafsiran ayat ini. Jadi yg melakukan Eisegese
siapa sebenarnya ??? 😁

Deo Gratia

lho .. saya kan sdh katakan tadi .. bhw GK tdk menolak tafsir atas pengakuan
Petrus.

tp juga sdh saya uraikan pula syllogisme ttg "kata-kata" dan siapa yg "bertanggung
jawab" atas kata-kata itu.

dgn pendekatan logic yg pasti setiap org pd umumnya tau itu, maka kesimpulan
akhir akan SELALU mengerucut pd pribadi manusia nya ..

manusianya lah yg PASTI menerima reward atau punishment atas kata2 yg


diucapkannya.

jika sdh tau endingnya bgmana, lalu utk apa mem-fabrikasi segala macam tafsir yg
dipaksakan? pdhal ujungnya toh tidak akan lari ke mana2
begitu Jonathan.

oya .. kamu melakukan eisegese krn menolak bhw kata petra itu merujuk direct dan
exclusive kpd pribadi manusia Petros..
oleh krn itu, kamu melakukan banyak manuver utk menolak fakta tsb spy klop dgn
tafsirmu.

Jethro David
Ah masak, itu sumbernya St Agustinus buku apa?
Jangan2 Out of context lagi
Nih jelas
Augustine (Tahun 412)
Jika urutan SUKSESI USKUP harus dipertimbangkan, betapa lebih pasti, benar,
dan aman kita menghitung mereka [para uskup Roma] dari Petrus sendiri, kepada
siapa, sebagai orang yang mewakili seluruh Gereja, Tuhan berfirman, 'Di atas batu
karang ini AKU akan membangun Gereja-KU, dan alam maut tidak akan
menaklukkannya.' Petrus digantikan oleh Linus, Linus oleh Clement. … Dalam
urutan suksesi ini seorang uskup Donatis tidak dapat ditemukan (Letters 53:1:2
[A.D. 412]).

Jethro David
Jerome (Tahun 393)
'Tapi,' anda [Jovinian] akan berkata, 'Gereja didirikan pada Petrus [Mat. 16:18].
Nah. . . satu di antara dua belas dipilih menjadi kepala mereka untuk melenyapkan
berbagai kesempatan untuk terpecah (Against Jovinian 1:26 [A.D. 393]).

Jethro David
Cyprian of Carthage (Tahun 253)
Di sana [Yohanes 6: 68–69] berbicara tentang Petrus, yang kepadanya Gereja akan
dibangun, mengajar dalam nama Gereja dan menunjukkan bahwa bahkan jika
orang banyak yang keras kepala dan sombong menarik diri karena tidak ingin
mematuhinya, namun Gereja menaatinya agar tidak memisahkan diri dari Kristus
(Letters 66[69]:8 [A.D. 253]).
Orang Seperti sdr Jonathan sudah ada di jemaat Kristen tahun 253 😂

Jethro David
Orang seperti apa Jonathan , menurut Tertulian?
Tertullian (Tahun 220)
Tuhan berkata kepada Petrus, 'Di atas batu karang ini AKU akan membangun
Gereja-Ku, AKU telah memberikan kamu KUNCI KERAJAAN SURGA [dan]
segala sesuatu yang kauikat di dunia ini akan terikat disorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas disorga [Mat. 16: 18–19]. . . . Orang seperti
apakah kamu, yang melanggar dan mengubah apa maksud nyata Tuhan ketika dia
menganugerahkan ini secara pribadi kepada Petrus? Di atas kamu(Petrus), dia
berkata, AKU akan membangun Gereja-KU; dan AKU akan memberikan kuncinya
(Modesty 21:9–10 [A.D. 220]

Aloysius Gonzaga Tumijo


ikon lencana
HIDUP YG BERARTI ADLAH YG HASILKAN BUAH. DARI HASIL DALIL2,
KLAIM2 , TUDUHAN2 KAUM DENOM, LALU HASIL APA YG BISA
DITAMPILKAN DALAM LIST DATA KEBERMANFAATAN KAUM DENOM
YG MELEBIHI GEREJA KATOLIK, SILAKAN Jonathan TAMPILKAN
DAFTAR ILMUWAN DENOMMU, DAFTAR JARINGAN PENDIDIKAN,
JARINGAN RUMAH SAKIT, PERSATUAN GLOBAL HIERARKHIS,
DAFTAR ORANG2 SUCI DARI KAUM DENOMMU YG MELEBIHI DARI
KARYA KRISTUS DALAM KATOLIK. BILA ANDA IDIOT MAKA ANDA
HANYA AKAN KOAR2 TANPA SANGGUP TAMPILKAN LIST BUKTI
KEBERMANFAATAN GLOBAL DENOM ANDA.

Novem Dessember
Apakah si pembuat TS mau mengalihkan issue soal Kasula yg sedang dipojokin
oleh beberapa Pastor Katolik terhadap si pemakai Bpk Pendeta Gilbert, lalu ingin
membalasnya dgn mengupas soal Petrus dlm Mat 16?
Kelihatan sekali TS ini ada #sedikit rasa dendam serta sakit hati❗

Margaretha Salim
ikon lencana
Novem Dessember juga mencari legitimasi posisi.
Bahwa kepada pribadi lepas pribadi diperbolehkan meletakkan dasar iman bagi
orang lain, asal pribadi lepas pribadi itu cukup mengakui Yesus Kristus sebagai
Mesias. Dalam pengertian sebagai pemimpin pun boleh boleh saja. Pemimpin
ajaran moral, pemimpin pembaharuan dunia, boleh2 saja. Jadi tiap2 pribadi lepas
pribadi asal mengakui keMesias-an Kristus, mengakui sebagai pemimpin, maka
diatas pribadinya boleh diletakkan dasar iman manusia lain. Kira2 begitu
pemikiran para denominasi gerejawi Protestan. Tidak semua, tapi cukup banyak yg
demikian.
Simplenya begini, karna sy mengakui di depan umum bahwa Yesuslah Mesias,
maka silahkan saudara saudari beriman pada pemahaman penafsiran saya atas
Kitab Suci, silahkan beriman pada pengajaran2 saya, silahkan ikuti dan patuhi
arahan saya atas hidup anda, silahkan imani perkataan saya adalah kebenaran yg
menyelamatkan jiwa anda.
Kira2 begitu gambarannya

Stevanus Setiawan
Kalo di Alkitab terdapat ayat2 palsu berarti Alkitab sudah tidak bisa di bilang
karya dari Roh Kudus dong ?
Bagaimana sebuah kumpulan kitab bisa di jadikan pedoman iman kalo di ragukan
keasliannya ?
Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxx

Linda Gunawan
ikon lencana
Saya tandai dulu mau kerja. Tolong yang katolik jawab jangan ngawur.
BUAT SEMUA
NO ADHOMINEM !!!
sedikit saja saya ulas di awal sebagai pemanas. Nanti malam baru masuk pada
konten Mat. 16:18.
Petra Batu Karang untuk Kristus.
Petros batu karang untuk Petrus. Jadi bagian akhir ulasan ttg pernyataan bapa
Gereja Benar dan Gereja Katolik benar.
GK tdk pernah katakan Petra adalah Petrus.
Phesitta itu bahasa Suryani, bahasa dalam Phesitta itu hasil terjemahan dari bahasa
Ibrani untuk PL dan Yunani untuk PB. Masalah terjemahan adalah masalah
semantik.
Bahasa Suryani turunan dari bahasa Aram. Tidak sama jadinya. Bahasa Suryani
digunakan oleh Kekristenan di Suriah termasuk bahasa Aram Timur modern.
Yesus tidak menggunakan bahasa Suryani modern yang digunakan dalam
Kekristenan di Suriah

Hillary John Kriss


Mencari kebenaran kok berpatokan pada JESUS SEMINAR.
Jesus Seminar itu banyak mengandung kesesatan.

Linda Gunawan
ikon lencana
Jesus seminar terdiri dari 50 sarjana alkitab kritis dan 💯 awam.
Anggota Seminar menggunakan suara dengan manik-manik berwarna untuk
memutuskan pandangan kolektif mereka tentang historisitas perbuatan dan
perkataan Yesus dari Nazareth .
Sistem yang digunakan adalah votting? Apakah kita bisa
mempertanggungjawabkan bahwa penelitian berdasarkan votting yang juga
disetujui anggota yang 66.66% adalah awam itu benar dan valid ?
Please deh....

Jonathan
ikon lencana
Penulis
Hillary John Kriss data saya bukan hanya dari "Jesus Seminar" tetapi juga dari
teolog non-liberal yaitu D. A. Carson.
Dan juga kalau tidak salah teolog Katolik ternama Raymond E. Brown juga
meragukan ayat ini.

Linda Gunawan
ikon lencana
Jonathan berikan saya buktinya. Saya punya buku Raymond E. Brown, beberapa
pdf juga. Ada dimana pernyataannya?
Ahli KS membahas kitab suci bukan dogmatis.
Bahkan ahli KS meragukan banyak ayat dan perikop sebagai tambahan dalam Injil
Matius 16 ke atas.
Bahkan adanya tanda [•••] itu artinya ayat atau perikop yang tidak ditemukan
dalam suatu codex tapi ada di codex yang lain.
Yang mau dibahas, tulisan KS sebagai studi KS tanpa campuran dogma, atau mau
bahas dogma berdasarkan KS yang sudah dikanonkan dan diintepretasikan?

Hillary John Kriss


Jonathan;
Kamu BUANG DULU Jesus Seminar, baru kita bicara.
Kalau sejak awal kamu sudah menyertakan data dari Jesus Seminar untuk
menggiring opini, maka segala alur berlogika setelahnya akan terpengaruh oleh
kesesatan JS.

Jonathan
ikon lencana
Penulis
Raymond E. Brown "Peter in the New Testament, 85ff.", saya tdk punya bukunya
tetapi saya tahu dari penjelasan D. A. Carson.

Jonathan
ikon lencana
Penulis
kalau kamu punya bukunya, bisa di copas disini krn saya jg ingin tahu penjelasan
Raymond E. Brown.

Linda Gunawan
ikon lencana
Jonathan cari sendiri pdf nya. Ada di archieved.
Fyi, memang lebih baik dibaca keseluruhan, sehingga konteks Raymond yang ahli
Kitab PB tidak dicampur adukan penafsiran dogmatis atau doktrinal.
Kalau tidak akan bingung sendiri dengan sanggahan menurut pendapat ahli kitab
suci ttg kritik teks.
Bahkan doktrin protestanisme juga banyak bisa dibantai.
Misalnya Paulus tidak menulis semua surat Paulus, ada beberapa yang merupakan
Pseudo Paulus. Apakah itu akan mengubah pandangan doktrinal Protestanisme dan
yang berikut berikutnya? Toh itu bukan pernyataan Yesus? Apakah dengan
demikian tidak ada dorongan Roh Kudus ketika menuliskan kitab dan surat2?
Kamu pasti tahu, Injil sifatnya laporan pandangan mata para murid yang menulis.
Bahkan Lukas pun tidak langsung bertemu dengan Yesus. Kalau kita baca injil
Lukas, ia mencatat data dari orang lain ttg Yesus, terutama masa kecil Yesus.
Jadi tolong berhati hatilah dalam mengambil informasi.

Jonathan
ikon lencana
Penulis
Kan diatas saya katakan ada pro dan kontra... artinya ayat ini sangat rapuh, jd tdk
bisa dijadikan dasar pengajaran... dogma yg sehat itu harus didasarkan pada ayat2
yg tdk pro dan kontra. Contoh: 1 Yoh 5:7 ini ayat yg secara terang menyatakan
Trinitas, tetapi dogma Trinitas tdk didasarkan pada ayat ini krn ada pro dan kontra
keaslian ayat ini.

Linda Gunawan
ikon lencana
Jonathan kriteria rapuh, apakah sama dengan kriteria para bapa Gereja ketika
membuat dogma atau doktrinal? Itu yang harus dipertanyakan.
Apa kriteria rapuhmu? Hanya bukan pernyataan Yesus?

Jonathan
ikon lencana
Penulis
Linda Gunawan menarik yg dikatakan D. A. Carson bahwa bagian ini tdk terdapat
dlm Injil Markus dan Lukas, padahal kisah ini juga dicatat oleh Markus dan Lukas
(Mark 8:27-30, Luk 9:18-21), padahal Markus ini murid Petrus, sangat aneh kalau
Markus tdk menulis bagian ini yg menunjukkan primacy gurunya diantara para
Rasul.

Jethro David
Jonathan Nih kutipan Teolog katolik Ternama, Tertulian & Agustinus
Tertullian (Tahun 220)
Tuhan berkata kepada Petrus, 'Di atas batu karang ini AKU akan membangun
Gereja-Ku, AKU telah memberikan kamu KUNCI KERAJAAN SURGA [dan]
segala sesuatu yang kauikat di dunia ini akan terikat disorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas disorga [Mat. 16: 18–19]. . . . Orang seperti
apakah kamu, yang melanggar dan mengubah apa maksud nyata Tuhan ketika dia
menganugerahkan ini secara pribadi kepada Petrus? Di atas kamu(Petrus), dia
berkata, AKU akan membangun Gereja-KU; dan AKU akan memberikan kuncinya
(Modesty 21:9–10 [A.D. 220]).
Augustine (Tahun 412)
Jika urutan SUKSESI USKUP harus dipertimbangkan, betapa lebih pasti, benar,
dan aman kita menghitung mereka [para uskup Roma] dari Petrus sendiri, kepada
siapa, sebagai orang yang mewakili seluruh Gereja, Tuhan berfirman, 'Di atas batu
karang ini AKU akan membangun Gereja-KU, dan alam maut tidak akan
menaklukkannya.' Petrus digantikan oleh Linus, Linus oleh Clement. … Dalam
urutan suksesi ini seorang uskup Donatis tidak dapat ditemukan (Letters 53:1:2
[A.D. 412]).

Jonathan
ikon lencana
Penulis
Linda Gunawan benar peshitta adalah bahasa Aramaic-Suryani, tetapi perbedaan
tidak banyak hanya bentuk hurufnya yg berbeda. Justru saya mau bertanya pihak
katolik #tahu Yesus memakai kata "Kipha" itu darimana ??? kalau bukan dari teks
peshitta.

Linda Gunawan
ikon lencana
Jonathan
John 1:42
[42]ἤγαγεν αὐτὸν πρὸς τὸν ἰησοῦν. ἐμβλέψας αὐτῶ ὁ ἰησοῦς εἶπεν, σὺ εἶ σίμων ὁ
υἱὸς ἰωάννου· σὺ κληθήσῃ #κηφᾶς ὃ ἑρμηνεύεται πέτρος.
Jonathan
ikon lencana
Penulis
Maksud saya darimana kalian tahu kalau Yesus memakai kata yg sama "Kipha" utk
Petrus dan Batu Karang ??? Kalau ada sumber lain selain peshitta, silahkan
tunjukkan.

Linda Gunawan
ikon lencana
Jonathan kalau kamu bisa baca bahasa Yunani nya kamu akan tahu darimana nya.
Dan kalau kamu baca buku bahasan teologi dan Kitab Suci, kamu tahu dari
mananya. Gak perlu sok katakan bahasa Suryani segala. Stefanus Windarhariadi
kayaknya bisa bantu kalau kamu mau bahas. Saya cuma sampai Yunani saja
sih..karena bahasa PB adalah Yunani. Itupun tdk fasih... belum mempelajari
Suryani apalagi Aram.
Dan jika hal seperti ini dijadikan bahan perdebatan, apa sih yang sebenarnya kamu
ingin sampaikan?
Mau bicara kitab suci atau penafsirannya ini?
😂

Daniel Johnson
Gunakan sumber yg valid, bukan Jesus Seminar

Daniel Johnson
Jonathan saya cuma komen soal jesus seminarnya aja
Kamu protestan kan?
saya juga protestan
hanya karena suatu sumber memojokkan kelompok yg tidak kamu sukai, bukan
berarti bisa asal pakai
mengakui jesus seminar sama seperti mengakui alkitab banyak berisi pemalsuan
dan itu bertentangan dengan iman kristen secara umum termasuk protestan

Hillary John Kriss


Jonathan;
Mau dibaca sampai akhir, kalo di awal lu pake ajaran sesat buat giring opini, ya
setiap proses logika di dalamnya akan dipengaruhi oleh kesesatan

Jonathan
ikon lencana
Penulis
Seharusnya anda buktikan bahwa pendapat "Jesus Seminar" tentang Mat 16:18 itu
SALAH... mengenai ayat2 lain yg dibahas Jesus Seminar itu lain urusan krn bisa
saja saya berbeda pendapat dgn mereka... Jadi yg dibahas #Hanya Mat 16:18 bukan
ayat2 lain.

Daniel Johnson
Jonathan lho cherry picking dong jatuhnya kalau gitu

Aaron Morgan Truly Pangalila


ikon lencana
Jesus seminar kok di percayai 😂😂😂😂

Raphael Benedictus Sahril


Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-
Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus
kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya
untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?”
Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata
Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan,
Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata
Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.
~Yoh 21:15-17

Jonathan
ikon lencana
Penulis
Yoh 21:15-17 ini bagian asli Injil Yohanes ??? coba kamu riset dulu tentang bagian
ini.

Margaretha Salim
ikon lencana
Anda tidak mengutip keseluruhan pendapat Jesus Seminar.
Jesus Seminar bukan hanya menghantam pondasi iman Katolik, atau setidaknya itu
yg anda yakini merupakan pondasi iman Katolik, yaitu mengenai keutamaan Petrus
dan para penggantinya.
Nih saya copas hasil Jesus Seminar. Ini lebih menghantam iman Protestan, karna
para ahli disana menemukan bahwa Alkitab hanya berisi 18 persen perkataan2 asli
Yesus, selebihnya sangat rentan bukan perkataan asli dan maksud asli Yesus, karna
terindikasi jelas bisa terdistorsi oleh iman dari komunitas yg menamakan diri
Gereja Perdana, Gereja Katolik yang ortodox. 🙂
===
According to the Jesus Seminar:
Jesus of Nazareth was born during the reign of Herod the Great.
His mother's name was Mary, and he had a human father whose name may not
have been Joseph.
Jesus was born in Nazareth, not in Bethlehem.
Jesus was an itinerant sage who shared meals with social outcasts.
Jesus practiced faith healing without the use of ancient medicine or magic,
relieving afflictions we now consider psychosomatic.
He did not walk on water, feed the multitude with loaves and fishes, change water
into wine or raise Lazarus from the dead.
Jesus was arrested in Jerusalem and crucified by the Romans.
He was executed as a public nuisance, not for claiming to be the Son of God.
The empty tomb is a fiction – Jesus was not raised bodily from the dead.
Belief in the resurrection is based on the visionary experiences of Paul, Peter and
Mary Magdalene.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Jesus_Seminar
Tuh, fakta2 yg Jesus Seminar temukan mengenai Kristus.
===
Bagaimana dengan Gereja Katolik, Gereja Katolik enjoy saja dengan segala
macam kritiks teks dsb, karna Gereja Katolik memang mengimani bahwa Kristus
#tidak menulis pengajaran, namun #membentuk #komunitas.
Dan segala tulisan2 yg dikanon menjadi Alkitab itu adalah memang kesaksian
iman dari komunitas itu.
Teks2 itu dibacakan dalam perkumpulan jemaat, dengan susunan seperti sekarang,
bacaan pertama dari PL, lalu mazmur Daud, lalu surat2 dari Para Rasul dan
terakhir merupakan tulisan2 Injil.
Bahkan pemikiran untuk melakukan kanon Kitab Suci baru muncul dalam Gereja
Katolik, sebagai jawaban bagi kanon Marcion 140 M. Dan tulisan2 itu disebut
diatheke, hanya dokumen2 itu sajalah yang boleh dibacakan dalam liturgi di
Gereja.
Jadi bagi Gereja Katolik, Gereja/jemaat/komunitas itu yang memang ada terlebih
dahulu. Komunitas orang2 yg mengimani hal yg sama mengenai Yesus Kristus.
Dan dokumen2 yg dibacakan dalam liturgi Gereja memang sudah diseleksi dan
memang bertujuan utk memberi makan umat agar imannya bertumbuh.
===
https://youtu.be/MsVWFS9r9DY
Coba anda nonton bagaimana perjuangan seorang ahli Kitab Suci Protestan, Daniel
B. Wallace berjuang membela otensitas teks2 PB, dan mendasarkannya pada
kenyataan begitu banyaknya tulisan2 yg persis sama beredar diantara komunitas2
Gereja Perdana, Gereja Katolik yg Ortodox. 🙂
Tapi point dari pihak Jesus Seminar, Bart D Ehrman adalah itu tetap tidak
membuktikan bahwa benar Yesus Kristus sendiri yg berkata2. Anda tahu, menurut
Jesus Seminar, Injil Thomas jauh lebih bisa dipercaya dari pada 3 Injil sinoptik.
Kalau Injil Yohanes, itu dianggap memang murni berisi kesaksian iman Rasul
Yohanes.

Anda mungkin juga menyukai