Anda di halaman 1dari 31

Gereja Latin

Gereja Latin merupakan bagian


dari Gereja Katolik, didefinisikan
sebagai sebuah Gereja partikular
sui iuris atau otonom. Ada berbagai
Gereja partikular otonom dalam
Gereja Katolik; contoh lainnya
adalah Gereja Maronit, Gereja
Katolik-Yunani Ukraina, dan Gereja
Katolik Siro-Malabar. Masing-
masing Gereja tersebut berbeda
satu sama lain dalam hal liturgi
(perayaan, busana/jubah, nyanyian,
bahasa), tradisi devosional, teologi,
hukum kanon, dan imam (meski
berada di wilayah yang sama
dengan lainnya), tetapi semuanya
memegang iman yang sama, dan
memandang persekutuan dengan
Uskup Roma, yaitu Paus, sebagai
hal yang penting untuk menjadi
seorang Katolik.
Gereja Latin

Basilika Santo Petrus, tempat


dikuburkannya Santo Petrus

Klasifikasi Katolik

Orientasi Kekristenan Barat

Struktur organisasi Episkopal

Pemimpin Paus Fransiskus

Wilayah Roma dan seluruh


dunia

Didirikan abad pertama

Gabungan dari Gereja Katolik

Memisahkan diri Protestanisme,


Anglikanisme, Katolik
Lama
Umat 1.197 juta (Des 2011)

Nama lain Gereja Katolik Latin

Situs web www.vatican.va

Gereja Latin merupakan yang


terbesar di antara yang lain,
dengan jumlah umat jauh lebih
banyak dibandingkan dengan
gabungan lainnya. Gereja ini
awalnya berkembang di Eropa
Barat dan Afrika Utara, wilayah-
wilayah di mana bahasa Latin
pernah dipahami dan dituturkan
oleh semua orang yang
berpendidikan formal. Gereja Latin
terkadang disebut juga Gereja
Barat. Semua Gereja partikular
otonom lainnya, total sejumlah 23,
berasal dari timur dan oleh sebab
itu secara kolektif dikenal sebagai
Gereja Katolik Timur. Karena
sarana yang memungkinkan
semua orang pada saat ini untuk
tinggal di sebuah negara yang
berbeda, umat seluruh Gereja
partikular itu tidak lagi sebatas
wilayah asal mereka dan dapat
ditemukan di berbagai penjuru
dunia.

Terminologi
"Gereja" dan "ritus" …
Kitab Hukum Kanonik Gereja Timur
tahun 1990 mendefinisikan
penggunaan dalam Kitab tersebut
(in hoc Codice) mengenai istilah
"Gereja" dan "ritus" sebagai berikut:

Gereja: Sekelompok umat beriman


Kristiani yang dipersatukan oleh
suatu hierarki menurut norma
hukum di mana otoritas tertinggi
Gereja secara tegas atau tersirat
mengakui sebagai sui iuris apa
yang disebut dalam Kitab ini
sebagai suatu Gereja sui iuris.[1]
Ritus: Suatu ritus adalah keadaan,
budaya, warisan liturgis, teologis,
spiritualitas dan disipliner yang
menjadi bagian dari sejarah suatu
masyarakat yang berbeda, di mana
cara tersendiri dalam menghidupi
iman mereka itu terwujud dalam
masing-masing Gereja sui iuris.[2]

Selaras dengan definisi-definisi di


atas mengenai penggunaan istilah
dalam Kanon yang mengatur
Gereja-Gereja Katolik Timur, Gereja
Latin dapat didefinisikan sebagai
salah satu kelompok umat beriman
Kristiani yang dipersatukan oleh
suatu hierarki dan diakui oleh
otoritas tertinggi Gereja Katolik
sebagai suatu Gereja partikular
yang otonom. Sedangkan Ritus
Latin adalah seluruh warisan dari
Gereja partikular yang berbeda
tersebut, yang dengannya
mewujudkan caranya sendiri dalam
menghidupi imannya, termasuk
liturgi, teologi, spiritualitas, tradisi,
dan hukum kanon yang tersendiri.

Seseorang menjadi umat atau milik


sebuah Gereja partikular, dan
mewarisi ritus atau warisan
tertentu (partikular) itu.[3] Karena
suatu ritus memiliki elemen-
elemen liturgis, teologis, spiritual
dan disipliner, maka seorang umat
juga beribadat, menerima
katekisasi, berdoa dan diatur
berdasarkan ritus partikularnya.
Gereja-Gereja partikular yang
mewarisi dan melanggengkan
suatu warisan tertentu
diidentifikasikan oleh metonimia
dengan warisan tersebut. Dengan
demikian, "ritus" didefinisikan
sebagai "suatu pembagian dalam
Gereja Kristen menggunakan suatu
liturgi yang khas",[4] atau cukup
disebut sebagai "sebuah Gereja
Kristen".[5] Dalam pengertian ini
istilah "ritus" dan "Gereja" dianggap
sama, sebagaimana tercantum
dalam glosarium yang dibuat oleh
Konferensi Uskup Katolik Amerika
Serikat dan direvisi pada tahun
1999 yang menyatakan bahwa
masing-masing "Gereja ritus Timur
(Oriental) ... dipandang sejajar
dengan ritus Latin di dalam
Gereja".[6] Demikian pula Konsili
Vatikan II menyatakan bahwa
"merupakan pemikiran dalam
Gereja Katolik bahwa masing-
masing Ritus atau Gereja individual
harus mempertahankan tradisinya
secara utuh dan seluruhnya dan
juga harus menyesuaikan cara
hidupnya untuk menjawab
kebutuhan dalam waktu dan
tempat yang berbeda",[7] dan
membahas tentang para patriark
dan "uskup agung mayor yang
memimpin secara keseluruhan dari
beberapa ritus atau gereja
individual".[8] Maka "ritus"
digunakan sebagai "suatu sebutan
teknis atas apa yang saat ini dapat
disebut sebagai Gereja
partikular".[9] "Gereja atau ritus"
juga digunakan sebagai sebuah
judul tunggal dalam klasifikasi
koleksi Perpustakaan Kongres
Amerika Serikat.[10]

"Katolik Latin" dan "Katolik


Roma"

Terkadang Takhta Suci


menggunakan istilah "Katolik
Roma" (ataupun "Katolik" saja)
untuk merujuk pada keseluruhan
Gereja Katolik yang dalam
persekutuan penuh dengan Uskup
dan Gereja Roma.[11][12] Pada
ensikliknya tanggal 26 Juli 1755,
Allatae sunt, Paus Benediktus XIV
menggunakan istilah Gereja
"Roma" setara dengan "Latin".[13]
Adrian Fortescue, pada Catholic
Encyclopedia tahun 2010,
membuat perbedaan antara
"Gereja Roma" (Roman Church) dan
"Gereja dari Roma" (Church of
Rome). Ia mengatakan bahwa
ungkapan "Gereja dari Roma" biasa
digunakan oleh non-Katolik untuk
merujuk Gereja Katolik tetapi,
menurutnya, ungkapan tersebut
hanya dapat digunakan secara
tepat untuk merujuk Keuskupan
Roma; dan istilah "Gereja Roma",
dalam konteks patriarkat, dapat
digunakan setara dengan "Gereja
Latin": "Seorang Katolik Jerman,
sesungguhnya, bukanlah umat
Gereja dari Roma tetapi Gereja dari
Cologne, atau Munich-Freising,
atau apa pun itu, dalam persatuan
dengan dan di bawah ketaatan
pada Gereja Roma (meskipun,
tanpa diragukan lagi, dengan suatu
perluasan lebih jauh [istilah] Gereja
Roma dapat digunakan sebagai
ekuivalensi Gereja Latin untuk
patriarkat)".[14]

Beberapa umat Katolik Timur


menggunakan ungkapan "Katolik
Roma" dalam arti "Katolik Latin",[15]
sementara lainnya "bangga
menyebut diri mereka Katolik
Roma",[16] dan ungkapan "Katolik
Roma" terkadang tampak dalam
nama gabungan beberapa paroki
dan Gereja Katolik Timur.[17]

Karakteristik yang
membedakan
Warisan liturgi …
Pada tanggal 24 Oktober 1998
Kardinal Joseph Ratzinger
berbicara mengenai ritus-ritus
liturgi Latin: "Berapa bentuk ritus
Latin selalu ada selama ini dan
hanya perlahan-lahan dilepaskan,
sebagai suatu dampak
berkumpulnya [umat dari] berbagai
bagian Eropa. Sebelum Konsili
telah ada berdampingan bersama
Ritus Roma yaitu Ritus Ambrosian,
Mozarabik dari Toledo, Braga,
Kartusian, Karmelit, dan yang
paling terkenal dari semuanya,
Ritus Dominikan, dan mungkin
masih ada ritus-ritus lain yang
tidak saya ketahui."[18] Saat ini ritus
liturgi Latin yang paling umum
adalah Ritus Roma (baik dalam
bentuknya yang "biasa" ataupun
yang "luar biasa" seperti versi
tahun 1962 yang penggunaannya
telah disahkan untuk zaman
sekarang), Ritus Ambrosian, Ritus
Mozarabik dan beberapa variasi
Ritus Roma seperti Penggunaan
Anglikan. Ke-23 Gereja Katolik
Timur memiliki 5 keluarga besar
ritus liturgi: Ritus Aleksandria (3
Gereja), Ritus Antiokhia atau Suriah
Barat (3 Gereja), Ritus Armenia (1
Gereja), Ritus Bizantium (14
Gereja), dan Ritus Suriah Timur
atau Kaldea (2 Gereja). Ritus liturgi
Latin, seperti juga Ritus Armenia,
hanya digunakan dalam satu
Gereja partikular otonom.

Warisan disipliner …

Hukum kanon untuk Gereja Latin


dikodifikasikan dalam Kitab Hukum
Kanonik, yang telah ada 2 edisi,
yang pertama dikeluarkan oleh
Paus Benediktus XV pada tahun
1917, dan yang kedua oleh Paus
Yohanes Paulus II pada tahun
1983. Gereja Katolik Timur, yang
masing-masingnya memiliki
hukum kanon tersendiri, memiliki
kesamaan kanon-kanon yang
mana dikodifikasi dalam Kitab
Hukum Kanonik Gereja Timur pada
tahun 1990.[19]

Dalam Gereja Latin, norma untuk


pemberian Krisma adalah orang
yang menerimakannya, selain
dalam bahaya kematian, harus
"dapat menggunakan akal, dituntut
telah menerima pengajaran
secukupnya, berdisposisi baik, dan
dapat membarui janji-janji
baptis",[20] dan supaya "Ekaristi
Maha Kudus dapat diterimakan
kepada anak-anak, dituntut bahwa
mereka memiliki pemahaman
cukup dan dipersiapkan secara
saksama sehingga dapat
memahami misteri Kristus sesuai
kapasitas mereka dan mampu
menyambut Tubuh Kristus dengan
iman dan bakti".[21] Dalam Gereja-
Gereja Timur, sakramen-sakramen
tersebut biasanya diberikan segera
setelah pembaptisan, bahkan
untuk bayi.[22]

Selibat, sebagai suatu konsekuensi


dari panggilan untuk
mempraktikkan pantang yang
sempurna, merupakan kewajiban
bagi para imam dalam Gereja
Latin.[23] Pengecualian yang langka
dimungkinkan bagi para pria yang
bergabung dengan Gereja Katolik
setelah sebelumnya melayani
sebagai klerus dalam gereja
lain.[24] Hal ini berbeda dengan
disiplin pada sebagian besar
tahbisan dalam Gereja Katolik
Timur, di mana Imamat (selain
episkopat) dapat diterimakan bagi
pria yang telah menikah.
Sedangkan dalam Gereja Latin
seorang pria yang telah menikah
tidak dapat ditahbiskan, bahkan
untuk diakonat, kecuali ia
ditetapkan secara sah untuk
menjadi seorang diakon tetap dan
bukan menjadi seorang imam.[25]
Baik Gereja Latin maupun Gereja-
Gereja Katolik Timur sama-sama
tidak memperbolehkan perkawinan
setelah tahbisan.[26] Selain itu juga
tidak ada perbedaan disiplin antara
Gereja-Gereja tersebut terkait
mereka yang telah mengikrarkan
kaul religius untuk hidup selibat.

Para uskup dalam Gereja Latin


ditunjuk oleh Paus atas saran dari
bebagai dikasteri dari Kuria Roma;
khususnya Kongregasi bagi Para
Uskup, Kongregasi bagi Penginjilan
(bagi negara-negara yang
dilayaninya), Sacra Congregatio pro
Negotiis Ecclesiasticis
Extraordinariis dari Sekretariat
Negara Tahta Suci (bagi
penunjukan yang memerlukan
persetujuan atau pemberitahuan
terlebih dahulu dari pemerintah
sipil), dan Kongregasi bagi Gereja-
gereja Oriental (dalam wilayah
kerjanya, bahkan untuk penunjukan
uskup Latin). Sinode Gereja-Gereja
dengan keuskupan agung mayor
dan patriarkal Timur memilih para
uskup untuk wilayah mereka
masing-masing, hanya menerima
surat pengakuan dari Paus.
Sementara para uskup untuk
wilayah lain dan mereka yang
berasal dari Gereja-Gereja Katolik
Timur yang lebih kecil ditunjuk
dengan cara yang sama seperti
para uskup Latin, atas saran dari
Kongregasi bagi Gereja-gereja
Oriental.

Lihat pula
Gereja Roma
Katolik Roma (istilah)
Misa
Misa Latin
Persekutuan (Kristen)

Referensi
1. ^ (Latin) CCEO, canon 27
2. ^ CCEO, canon 28 §1
3. ^ (Inggris) Code of Canon Law,
canons 383 §2, 450 §1, 476, 479
§2, 1021
4. ^ (Inggris) Rite , Merriam Webster
Dictionary
5. ^ (Inggris) Rite , Collins English
Dictionary
6. ^ (Inggris) Glossary of Church
Terms
7. ^ (Inggris) Decree on the Eastern
Rite Orientalium Ecclesiarum, 2
8. ^ Orientalium Ecclesiarum, 10
9. ^ (Inggris) William W. Bassett, The
Determination of Rite, an Historical
and Juridical Study (Gregorian
University Bookshop, 1967 ISBN
978-88-7652-129-4), p. 73
10. ^ (Inggris) Library of Congress
Classification - KBS Table 2
11. ^ Istilah 'Gereja Roma' dan 'Gereja
Katolik Roma' setidaknya bermula
dari awal Abad Pertengahan, tetapi
penekanan atas istilah-istilah ini
mengemuka setelah Reformasi
Protestan. Alasannya untuk
menekankan pembedaan dari bukan
sekadar menjadi seorang Kristen,
karena baptisan, tetapi menjadi
seorang Katolik karena dalam
persekutuan dengan sang Paus.
((Inggris) John Hardon, Modern
Catholic Dictionary ).
12. ^ Paus Pius XII mengatakan dalam
Humani generis bahwa "Tubuh
Mistik Kristus dan Gereja Katolik
Roma adalah hal yang sama dan
satu" ((Inggris) Encyclical Humani
generis , 27). Paus Benediktus XVI
menyebut Gereja tersebut sebagai
"Gereja Katolik Roma" dalam suatu
pertemuan di Warsawa pada 25 Mei
2006 dan dalam deklarasi bersama
yang ditandatanganinya dengan
Uskup Agung Canterbury, Rowan
Williams, pada 23 November 2006
dan dengan Patriark Bartolomeus I
dari Konstantinopel pada 30
November 2006.
13. ^ "Gereja Oriental terdiri dari empat
ritus - Yunani, Armenia, Suriah, dan
Koptik; semua ritus ini disebut
dengan nama tunggal Gereja
Oriental atau Yunani, sebagaimana
nama Gereja Roma atau Latin
menandakan Ritus Roma,
Ambrosian, dan Mozarabik, maupun
ritus-ritus khusus dari berbagai Ordo
Reguler yang berbeda" ((Inggris)
Encyclical Allatae sunt, 3 )
14. ^ (Inggris) Adrian Fortescue, "Latin
Church" in Catholic Encyclopedia
(New York 1910)
15. ^ Misalnya, "Kami bukan umat
Katolik Roma" ((Inggris) Fran Colie:
Roman or Melkite, What's the
Difference ); "Katolik Bisantin
memegang keyakinan yang sama
seperti Katolik Roma, namun
seringkali memiliki penekanan
berbeda" ((Inggris) Saint Michaels
Byzantine Catholic Church );
Richard P. McBrien, Catholicism,
HarperCollins: 1994. pp. 4-5, etc.
16. ^ "Ditengah-tengah umat Muslim,
kaum skismatik, dan kalangan
bidah, mereka bangga menyebut diri
mereka Katolik Roma" ((Inggris)
Catholic Encyclopedia, article
Maronites ).
17. ^ Mesin pencari Google
menghasilkan 9.670 hasil terkait
"Maronite Roman Catholic".
18. ^ (Inggris) Address on 24 October
1998 for the tenth anniversary of the
motu proprio Ecclesia Dei
19. ^ (Latin) Codex Canonum
Ecclesiarum Orientalium , Libreria
Editrice Vaticana, 1990
20. ^ (Inggris) Code of Canon Law,
canon 889 §2
21. ^ (Inggris) Code of Canon Law,
canon 913 §1
22. ^ (Latin) Code of Canons of the
Eastern Churches, canons 695 §1
and 710
23. ^ (Inggris) Code of Canon Law,
canon 277 §1
24. ^ (Inggris) Anglicanorum coetibus,
VI §§1-2
25. ^ (Inggris) Code of Canon Law,
canon 1042
26. ^ (Inggris) Code of Canon Law,
canon 1087

Pranala luar
(Inggris) Catholic Encyclopedia:
Latin Church

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Gereja_Latin&oldid=15182736"
Terakhir disunting 6 bulan yang lalu oleh LaninBot

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0


kecuali dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai