Pemeliharaan merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya
tanaman. Pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan penyiangan gulma, penyulaman, pendangiran, pemangkasan cabang, dan pembumbunan dilakukan sesuai dengan teknik budidaya anjuran sesuai komoditasnya (Dirjen Hortikultura, 2019). Teknik pemeliharaan tanaman hendaknya disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman sehingga tindakan yang diberikan tepat dan efisien (Nurwadani, 2008). a. Penyiangan Gulma Menurut Klingman (1964) dalam Zaenudin dkk (2015) gulma didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki. Menurut definisi ini tidak ada batasan yang jelas antara gulma dan tanaman budidaya, dalam arti setiap tanaman yang tumbuh ditempat yang tidak dikehendaki dikategorikan sebagai gulma. Gangguan gulma terjadi secara terus- menerus, sehingga kegiatan pengendalian gulma harus dilakukan secara rutin (Zaenudin dkk., 2015). Penyiangan dilakukan untuk membebaskan lahan dari gulma dan tanaman lainnya. Gulma dan tanaman lain dapat berfungsi sebagai kompetitor dalam mendapatkan air, hara, dan energi matahari. Selain itu, gulma atau tanaman lain juga dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit tertentu atau memungkinkan terjadinya penyerbukan silang dengan tanaman benih. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual (dengan cara mencabut), mekanis (menggunakan alat), dan kimiawi (bahan kimia). Penggunaan bahan kimia untuk mengendalikan gulma hendaknya selektif agar tidak membahayakan tanaman yang diusahakan dan sumber plasma nuftah lainnya, serta tidak mencemari lingkungan (terutama air). Pada saat penyiangan, biasanya juga dilakukan pembumbunan dan pendangiran untuk memperbaiki aerasi di daerah sekitar perakaran tanaman (Nurwadani, 2008). b. Penyulaman Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian-bagian yang kosong bekas tanaman mati/akan mati dan rusak sehingga jumlah tanaman normal dalam satu kesatuanluas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya. Penyulaman bertujuan untuk meningkatkan persen jadi tanaman dalam satu kesatuan luas tertentu sehingga memenuhi jumlah yang diharapkan (Kementrian Kehutanan, 2012). Penyulaman dilakukan 17 hari setelah tanam. Hal ini sangat tepat karena waktu tersebut tanaman sudah mulai tumbuh secara merata. Bagi tanaman yang tidak tumbuh secara baik baru dilakukan penyulaman pada tanaman tersebut. c. Pendangiran Pendangiran adalah kegiatan penggemburan tanah disekitar tanaman pokok yang bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah (aerasi tanah) sebagai upaya memacupertumbuhan tanaman. Waktu pendangiran dilakukan pada musim kemarau menjelang musim hujan tiba (Kementrian Kehutanan, 2012). Menurut Kementrian Kehutanan (2012) waktu yang ideal untuk melakukan kegiatan pendangiran ini adalah ketika tanaman berumur 1-4 tahun dan diutamakan pada tanaman yang mengalami stagnasi pertumbuhan atau tempat tumbuhnya bertekstur berat dan lahan tidak melalui pengolahan tanah. Pendangiran tanaman dilaksanakan 1-2 kali dalam satu tahun, tergantung pada tingkat tekstur tanahnya. Makin berat tekstur tanahnya, sebaiknya semakin sering untuk dilakukan pendangiran. Tanah yang harus didangir kisarannya 1-3 m sekeliling tanaman. d. Pemangkasan Cabang Pemangkasan cabang dilakukan dengan menggunakan alat yaitu golok, dilakukan dengan memotong cabang-cabang baru yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Secara umum tujuan dari pemangkasan ini untuk menjaga tanaman agar tidak terlalu tinggi dan antar cabangnya tidak saling bersinggungan. Namun lebih dari itu sebenarnya ada banyak manfaat dari kegiatan pemangkasan seperti yang diungkapkan oleh Prawoto (2008) pemangkasan dapat mencegah tanaman kehilangan nutrisi pada saat fase pertumbuhan vegetatifnya (pembentukan daun dan tunas) maupun pada fase pertumbuhan generatif (pembentukan bunga dan biji) sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Selain itu pemangkasan juga dapat membuat tanaman terjaga kelembapannya sehingga tak mudah terserang hama dan penyakit. e. Pembumbunan Pembumbunan dilakukan dengan cara menimbun tanah disekeliling tanaman. Pada saat penyiangan, pembumbunan dilakukan dengan cara membenamkan potongan rumput pada lahan yang telah dibersihkan pada tanah yang diambil dari tengah ruangan di antara dua barisan tanaman. Pembumbunan bertujuan untuk menutup bagian di sekitar perakaran agar batang tanaman menjadi kokoh dan tidak mudah rebah sekaligus untuk menggemburkan tanah di sekitar tanaman, selain itu tanaman bisa tumbuh dengan baik secara optimal tanpa takut roboh atau tertiup angin (Nurwadani, 2008).
Daftar Pustaka
Dirjen Hortikultura. 2019. Revisi Pedoman Budidaya Tanaman Biofarmaka yang
baik (Good Agriculture Practices). Jakarta: Dirjen Hortikultura.
Kementrian Kehutanan. 2012. Siaran RRI Ke-6 Pemeliharaan Tanaman Hutan.
Makassar: Kementrian Kehutanan.
Nurwadani, Paristiyanti. 2008. Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih
Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Prawoto, A. A. 2008. Kakao: Tali Okulasi Kakao. Depok: Penebar Swadaya.
Zaenudin, Rahayu, D.S, Soekadar Wiryadiptra. 2015. Pengelolaan Gulma pada
Tanaman Kakao. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.