Anda di halaman 1dari 3

2.2.

5 Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya


tanaman. Pemeliharaan tanaman meliputi kegiatan penyiangan gulma,
penyulaman, pendangiran, pemangkasan cabang, dan pembumbunan dilakukan
sesuai dengan teknik budidaya anjuran sesuai komoditasnya (Dirjen Hortikultura,
2019). Teknik pemeliharaan tanaman hendaknya disesuaikan dengan fase
pertumbuhan tanaman sehingga tindakan yang diberikan tepat dan efisien
(Nurwadani, 2008).
a. Penyiangan Gulma
Menurut Klingman (1964) dalam Zaenudin dkk (2015) gulma
didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki.
Menurut definisi ini tidak ada batasan yang jelas antara gulma dan tanaman
budidaya, dalam arti setiap tanaman yang tumbuh ditempat yang tidak
dikehendaki dikategorikan sebagai gulma. Gangguan gulma terjadi secara terus-
menerus, sehingga kegiatan pengendalian gulma harus dilakukan secara rutin
(Zaenudin dkk., 2015). Penyiangan dilakukan untuk membebaskan lahan dari
gulma dan tanaman lainnya. Gulma dan tanaman lain dapat berfungsi sebagai
kompetitor dalam mendapatkan air, hara, dan energi matahari. Selain itu, gulma
atau tanaman lain juga dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit tertentu atau
memungkinkan terjadinya penyerbukan silang dengan tanaman benih.
Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual (dengan cara mencabut),
mekanis (menggunakan alat), dan kimiawi (bahan kimia). Penggunaan bahan
kimia untuk mengendalikan gulma hendaknya selektif agar tidak membahayakan
tanaman yang diusahakan dan sumber plasma nuftah lainnya, serta tidak
mencemari lingkungan (terutama air). Pada saat penyiangan, biasanya juga
dilakukan pembumbunan dan pendangiran untuk memperbaiki aerasi di daerah
sekitar perakaran tanaman (Nurwadani, 2008).
b. Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan penanaman kembali bagian-bagian yang
kosong bekas tanaman mati/akan mati dan rusak sehingga jumlah tanaman normal
dalam satu kesatuanluas tertentu sesuai dengan jarak tanamnya. Penyulaman
bertujuan untuk meningkatkan persen jadi tanaman dalam satu kesatuan luas
tertentu sehingga memenuhi jumlah yang diharapkan (Kementrian Kehutanan,
2012). Penyulaman dilakukan 17 hari setelah tanam. Hal ini sangat tepat karena
waktu tersebut tanaman sudah mulai tumbuh secara merata. Bagi tanaman yang
tidak tumbuh secara baik baru dilakukan penyulaman pada tanaman tersebut.
c. Pendangiran
Pendangiran adalah kegiatan penggemburan tanah disekitar tanaman
pokok yang bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah (aerasi tanah) sebagai
upaya memacupertumbuhan tanaman. Waktu pendangiran dilakukan pada musim
kemarau menjelang musim hujan tiba (Kementrian Kehutanan, 2012). Menurut
Kementrian Kehutanan (2012) waktu yang ideal untuk melakukan kegiatan
pendangiran ini adalah ketika tanaman berumur 1-4 tahun dan diutamakan pada
tanaman yang mengalami stagnasi pertumbuhan atau tempat tumbuhnya
bertekstur berat dan lahan tidak melalui pengolahan tanah. Pendangiran tanaman
dilaksanakan 1-2 kali dalam satu tahun, tergantung pada tingkat tekstur tanahnya.
Makin berat tekstur tanahnya, sebaiknya semakin sering untuk dilakukan
pendangiran. Tanah yang harus didangir kisarannya 1-3 m sekeliling tanaman.
d. Pemangkasan Cabang
Pemangkasan cabang dilakukan dengan menggunakan alat yaitu golok,
dilakukan dengan memotong cabang-cabang baru yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Secara umum tujuan dari pemangkasan ini untuk menjaga
tanaman agar tidak terlalu tinggi dan antar cabangnya tidak saling bersinggungan.
Namun lebih dari itu sebenarnya ada banyak manfaat dari kegiatan pemangkasan
seperti yang diungkapkan oleh Prawoto (2008) pemangkasan dapat mencegah
tanaman kehilangan nutrisi pada saat fase pertumbuhan vegetatifnya
(pembentukan daun dan tunas) maupun pada fase pertumbuhan generatif
(pembentukan bunga dan biji) sehingga dapat meningkatkan produktivitas
tanaman. Selain itu pemangkasan juga dapat membuat tanaman terjaga
kelembapannya sehingga tak mudah terserang hama dan penyakit.
e. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan dengan cara menimbun tanah disekeliling
tanaman. Pada saat penyiangan, pembumbunan dilakukan dengan cara
membenamkan potongan rumput pada lahan yang telah dibersihkan pada tanah
yang diambil dari tengah ruangan di antara dua barisan tanaman. Pembumbunan
bertujuan untuk menutup bagian di sekitar perakaran agar batang tanaman
menjadi kokoh dan tidak mudah rebah sekaligus untuk menggemburkan tanah di
sekitar tanaman, selain itu tanaman bisa tumbuh dengan baik secara optimal tanpa
takut roboh atau tertiup angin (Nurwadani, 2008).

Daftar Pustaka

Dirjen Hortikultura. 2019. Revisi Pedoman Budidaya Tanaman Biofarmaka yang


baik (Good Agriculture Practices). Jakarta: Dirjen Hortikultura.

Kementrian Kehutanan. 2012. Siaran RRI Ke-6 Pemeliharaan Tanaman Hutan.


Makassar: Kementrian Kehutanan.

Nurwadani, Paristiyanti. 2008. Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih


Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Prawoto, A. A. 2008. Kakao: Tali Okulasi Kakao. Depok: Penebar Swadaya.

Zaenudin, Rahayu, D.S, Soekadar Wiryadiptra. 2015. Pengelolaan Gulma pada


Tanaman Kakao. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai