Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobbil’alamin, Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah


SWT. atas nikmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah memberikan kita nikmat, iman dan
sehat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kesejahteraan
sosial/pekerjaan sosial internasional dan lembaga pekerjaan sosial internasional” untuk
memenuhi tugas mata kuliah pengantar Ilmu Kesejahteraan sosial. Shalawat serta salam tak
lupa kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan para
sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman yang kaya akan imu
seperti saat ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak M.Kholis Hamdy,yang telah
memberikan kami kesempatan untuk menyusun makalah ini. Kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini,masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan,yang maka dari
itulah kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan memohon masukan dan saran untuk
kedepan nya,agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua dan bermanfaat bagi yang membacanya,
Aamin.

Ciputat, 28 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah.……………………………………………………………………..
1.3 Tujuan penulisan ……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAAN…………………………………………………………………
2.1 Pekerjaan sosial dalam konteks internasional ………………………………………….
2.2 Sejarah pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial internasional………………………..
2.3 keterampilan yang dimiliki Pekerjaan sosial internasional……………………………..
2.4 model praktik pekerjaan sosial………………………………………………………….
2.5 ciri, bidang dan tantangan kesejahteraan sosial internasional …………………………
2.6 Lembaga dan organisasi kesejahteraan sosial internasional……………………………

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………


1.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………...
1.2 Saran ………………………………………………………………………………
BAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan sosial merupakan sustu profesi pertolongan untuk membantu individu,
kelompok,dan masyarakat dalam keberfungsian sosialnya.Prinsip pertolongan pekerjaan
sosial adalah “to help people to help them self” yang berarti setiap perubahan yang terjadi
pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha kalian sendiri dan peranan pekerja sosial
adalah memfasilitasi atau memungkinkan kalian mampu melakukan perubahan yang telah di
tetapkan dan disepakati bersama.
Pekerjaan sosial Internasional adalah sebuah profesi yang pertolongan dan pelayanaan
kemanusiaan yang tujuannya untuk membantu IKKM (Individu, keluarga, Kelompok, dan
Masyarakat) untuk mencapai keberfungsian sosialnya, yang di berlakukan secara
Internasional, artinya cakupan dimensi pelayanan yang diberikan sangat luas wilayahnya.
Kemudian pekerja sosial Internasional bisa masuk dalam setting lembaga-lembaga atau
organisasi Internasional seperti WHO, UNICEF, dan UNESCO.
Globalisasi atau internasionalisasi adalah suatu proses integrase global di mana
berbagai bangsa, ekonomi, budaya dan proses-proses politik semakin terkena pengaruh-
pengaruh internasional. 1 Istilah ini juga menujukan kesadaran yang lebih besar tentang
peranan pengaruh-pengaruh ini dalam pengalaman sehari hari.sekarang orang terlibat dalam
kegiataan-kegiataan internasional lebih sering dari pada sebelumnya. Tentu dalam hal ini
penting bagi mahasiswa-mahasiswi pekerja sosial iunuk memahami lebih banyak tentang
peristiwa-peristiwa global tetapi dalam arti teknis untuk memahami bagaimana kekuatan
kekuatan global mempunyai dampak langsung pada pekerjaan sosial. Dengan demikian
dengan makalah ini kami akan membahas mengenai pekerjaan sosial internasional dan
organisasi pekerjaan sosial internasional.

1
Adi Fahrudin, Kesejahteraan Sosial Internasional, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 1
1
1.2 Rumusan Penelitian
1. Bagaimana pekerjaan sosial dalam konteks internasionaldan, sejarah pekerjaan sosial
dan kesejahteraan sosial internasional?
2. Apa keterampilan yang dimiliki Pekerjaan sosial internasional?
3. Bagaimana model praktik pekerjaan sosial?
4. Apa ciri, bidang dan tantangan kesejahteraan sosial internasional ?
5. Apa saja Lembaga dan organisasi kesejahteraan sosial internasional?

1.3 Tujuan Penelitian


1. untuk mengetahui Pekerjaan Sosial dalam Konteks Internasional dan Sejarah
Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan sosial internasional
2. untuk mengetahui Keterampilan yang dimiliki Pekerjaan Sosial Internasional
3. untuk mengetahui model praktik pekerjaan sosial
4. untuk mengetahui ciri, bidang dan tantangan kesejahteraan sosial internasional
5. untuk mengetahui Lembaga dan organisasi kesejahteraan sosial internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pekerjaan Sosial dalam Kontesk Internasional


Sekolah-sekolah pekerjaan sosial telah didirikan di seluruh dunia, dan para pekerja
sosial bekerja baik di organisasi-organisasi pemerintah maupun swasta di berbagai negara.
Para pekerja sosial diwakili oleh perkumpulan-perkumpulan profesional di tingkat nasional,
regional, dan internasional.2 Kepentingan profesional pekerjaan sosial diwakili pada tingkat
internasional oleh the International Federation of Social Workers (IFSW) dan the
International Association of Schools of Social Work (IASSW). Perkembangan profesional
pekerjaan sosial telah disertai oleh pertukaran internasional antara para pekerja sosial yang
semakin sering asosiasi asosiasi profesional internasional melakukan pertemuan secara
teratur dan para pekerja sosial mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk berbagi ide
ide dan pengalaman.

Para pekerja sosial perlu lebih terlibat dalam kesejahteraan sosial internasional, karena
ada keuntungan untuk hal itu. Dengan mendapatkan perspektif global, para pekerja sosial
dapat meningkatkan pengetahuan teoritis dan praktis mereka. Selain itu, kolaborasi
internasional dapat meningkatkan perkembangan profesional dan memperkuat kemampuan
pekerja sosial untuk menanggapi secara lebih efektif pada masalah-masalah sosial, baik pada
tingkay nasional maupun internasional. Istilah asal pekerjaan sosial internasional digunakana
untuk menunjukan peranan pekerjaan sosial dalam kegiatan bantuan dan pembangunan
internasional yang diberikam oleh palang merah dan pbb.
Sejarah Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan sosial internasional
Kesejahteraan Sosial sebagai kegiatan pertolongan diyakini telah ada sejak masa
masyarakat primitif sekalipun dalam bentuk tolong-menolong untuk mengatasi masalah yang
dihadapi anggotanya. secara historis, Kesejahteraan Sosial telah mengakar lama dalam
tradisi Cina, India, Mesir, kuno Yunani, dan Yahudi. di Inggris, Kesejahteraan Sosial
berawal pada abad pertengahan di mana kegiatan pemberian bantuan kepada orang miskin,
orang cacat netra, dan cacat fisik sebagai bagian aktivitas gereja Kemudian pada masa

2
Adi Fahrudin, Kesejahteraan Sosial Internasional, hlm. 91
3
pemerintahan John lackland lahirlah Magna Charta (1215) sebagai dasar jaminan
perlindungan terhadap rakyat Inggri. Kemudian muncul peraturan yang pertama kali pada
tahun 1531 yang merupakan usaha untuk menyempurnakan cara pemberian bantuan kepada
orang miskin Namun demikian, peraturan ini disempurnakan pada tahun 1598 dan direvisi
lagi tahun 1601 yang terkenal dengan sebutan "Elizabethan poor laws" ( undang-undang
bantuan kepada orang miskin).3

Setelah revolusi industri tahun 1750 sampai 1840 terjadi banyak perubahan sebagai
akibat dari revolusi industri; terutama yang berhubungan dengan masalah-masalah
perburuhan dan kemiskinan. Perkembangan perkembangan ini menuntut penyesuaian
peraturan perundang-undangan yang ada sehingga muncul The Poor Law Reform (1834) dan
pembentukan komisi undang-undang kemiskinan atau The Poor Law commission (1905). di
Amerika Serikat, terdapat pengaruh usaha kesejahteraan sosial yang dilaksanakan di Inggris.
Usaha yang diwujudkan pertama kali dalam bentuk pendirian "Almshouses" untuk
menyantuni orang miskin di Massachuset pada tahun 1662. Pada tahun 1685 Almshouses
sebagai rumah bagi orang cacat dan Tempat pendidikan dan latihan bagi orang miskin yang
masih sehat. Pada tahun 1863, perbudakan dihapuskan oleh Presiden Abraham Lincoln.
Kemudian muncul undang-undang kesejahteraan Buruh (National Labour Relation Act) Pada
tahun 1935.

kesejahteraan sosial di inggris dan amerika lahir dam berkembang dari kegiatan yang
bersifat karitas kepada kegiatan-kegiatan profesional. Usaha menuju profesionalisme tersebut
diawali ketika pendidikan pekerjaan sosial pertama berdiri pada tahun 1898 dengan
NewYork School of Social Work, dan pada tahun 1940 berafiliasi dengan Columbia
University yang kemudian menjadi Columbia University School of Social Work. Bersamaan
dengan itu publikasi mengenai pekerjaan sosial diawali dengan beberapa tulisan berdasarkan
pengalaman memberikan pelayanan langsung oleh Marry Ellen Richmond (1861-1928)
diantaranya Friendly Vsiting Among the Poor (1899), Social Diagnosis tahun 1917 (peletakan
dasar-dasar Social Case Work), dan What Is Sosial Casework (1962). Pendidikan profesional
pekerjaan sosial di Inggris dan Amerika terus berkembang dan memberi imbas kepada

3
Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), hlm.
5
4
kemajuan pendidikan pekerjaan sosial di negara-negara koloni mereka seperti India, Filipina,
Malaysia, Australia, Belanda bahkan Sierra Lione.4

2. Keterampilan yang dimiliki Pekerjaan Sosial Internasional


Menurut profesor. Adi Fahrudin, PhD, keterampilan yang harus dimiliki dalam
pekerjaan sosial Internasional dalam melihat isu yang berkembang diera globalisasi dewasa
ini5:
1. Memahami teori-teori utama dan konsep pekerjaan sosial internasional termasuk
globalisasi, pembangunan, hak-hak asasi manusia dan transnasionalisme
2. Menyadari mengenai peranan praktek dan peluang-peluang bagi pekerja sosial dalam
bantuan dan pembangunan internasional
3. Menyadari aspek ketergantungan global yang mempengaruhi isu kesejahteraan sosial
domestik dan kaitan pengetahuan yang ada untuk meningkatkan aspek internasional
dari praktek pekerjaan sosial domestik.
4. Memahami dengan baik mengenai peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam
penetapan standar bagi kebijakan kesejahteraan sosial internasional
5. Menyadari dampak kebijakan nasional mengenai kondisi kesejahteraan sosial di
Negara lain dan dampak reciprocal terhadap kebijakan Negara lain.
6. Menghargai aspek internasional dari keanekaragaman budaya untuk memfasilitasi
peningkatan pelayanan kepada penduduk dunia.
7. Memiliki pengetahuan mengenai sumber-sumber utama mengenai data global dan
lintas Negara mengenai pekerjaan sosial.
8. Kemampuan mengatasi dilemma nilai dalam praktek pekerjaan sosial internasional.
9. Menyadari dan mempertimbangkan dimensi internasional yang berkaitan dengan
kasus dan masalah masyarakat dalam praktek di wilayah domestic mereka.
10. Memberikan kontribusi kepada pemecahan masalah secara bersama terhadap
permasalahan sosial global

4
Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), hlm.
6-7
5 Adi Fahrudin, Kesejahteraan Sosial Internasional, hlm. 102

5
11. Melakukan pemantauan terhadap perkembangan permasalahan sosial global termasuk
pengetahuan dan teknologi pemecahan masalah terkini yang dapat diterapkan dalam
kontek praktek domestic

Keterampilan yang harus dimiliki Pekerja Sosial secara global adalah;


1. Mempunyai Body of Knowladge
2. Body of Value
3. Mempunyai Body of Skill
4 Mempunyai wawasan tentang Pekerjaan sosial
5. Memahami isu-isu internasional yang berkembang setiap tahunnya

3. Model Praktik Pekerjaan Sosial


Praktik masyarakat mencakup suatu ruang lingkup praktik yang luas yang bervariasi
mulai dari pengorganisasian dan pengembangan masyarakat akar rumput hingga
perencanaan dan pengkoordinasian pelayanan kemanusiaan. Dengan kompleksitas
masyarakat pada saat ini; perubahan teknologi, sosial, dan ekonomi yang pesat; dan
globalisasi perdagangan dan komunikasi, praktik masyarakat pada tingkat lokal, regional,
nasional, dan internasional adalah suatu elemen yang bahkan lebih esensial untuk
merevitalisasikan demokrasi di Amerika Serikat dan untuk mendorong masyarakat
demokratis secara internasional dalam membangun dan memelihara masyarakat dan
lembaga yang inklusif, mendukung, nonrasis, dan nonseksis.
Model Praktik Masyarakat bagi Pekerjaan Sosial
a. Organisasi RT/RW dan masyarakat
 Hasil yang diinginkan : pengembangan kapasitas anggota untuk
mengorganisasikan; mengubah dampak
perencanaan wilayah luas dan
pengembangan eksternal.
 Sistem yang ditargetkan bagi perubahan : pemerintah kota; para pengembang
eksternal.
 Konstituensi utama : warga masyarakat RT/RW, jemaat, atau
kabupaten pedesaan.
 Ruang lingkup masalah : kualitas kehidupan di wilayah geografis
 Peran pekerjaan sosial : pelaku pengorganisasian fasilitator,
pendidik pelatih.

b. Pengorganisasian masyarakat fungsional


 Hasil yang diinginkan : Tindakan bagi keadilan sosial yang berfokus
pada advokasi dan pada perubahan perilaku
dan sikap; dapat juga memberikan pelayanan

6
 Sistem yang ditargetkan bagi perubahan: Publik umum; lembaga pemerintahan
 Konstituensi utama : Orang yang berpikiran sama dalam suatu
masyarakat, wilayah, bangsa atau lintas dunia
 Ruang lingkup masalah : Advokasi bagi isu atau populasi tertentu
 Peran pekerjaan social : Pelaku pengorgani- sasian, advokat, penulis,
komunikator, fasilitator

c. Pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat


 Hasil yang diinginkan : Memprakarsal rencana pengembangan dari
perspektif akar rumput;mempersiapkan
warganegara untuk memanfaatkan investasi
sosial dan ekonomi
 Sistem yang ditargetkan bagi perubahan: Bank: yayasan; para pengembang eksternal
 Konstituensi utama : Kelompok populasi berpenghasilan rendab,
terpinggir- kan. atau tertindas di suatu kota
atau wilayah
 Ruang lingkup masalah : Pengembangan sumber daya penghasilan
dan
dukungan sosial: perbaikan pendidikan dasar
dan keterampilan kepemimpinan
 Peran pekerjaan social : Perunding, promotor, perencana, pendidik

d. Perencanaan sosial
 Hasil yang diinginkan : Proposal bagi tindakan kota atau wilayah
oleh
(a) badan terpilih, atau (b) dewan
perencanaan pelayanan kemanusiaan
 Sistem yang ditargetkan bagi perubahan: (a) Perspektif para pemimpin masyarakat;
(b)
Perspektif para pemimpin pelayanan
kemanusiaan
 Konstituensi utama : (a) Para pejabat terpilih: (b) Badan-badan

7
sosial dan organisasi antar- badan sosial
masyarakat
 Ruang lingkup masalah : (a) Pengintegrasi- kebutuhan sosial ke dalam
perencanaan geografis dalam arena publik: (b)
Pengkoordinasian jaringan sosial
kemanusiaan
 Peran pekerjaan social : Peneliti, penulis proposal, komunikator
perencana

e. Pengembangan program dan hubungan masyarakat


 Hasil yang diinginkan : Perluasan atauhim pengarahan kembali
program badan sosial untuk meningkatkan
efektivitas pelayanan masyarakat:
mengorganisasikan pelayanan baru
 Sistem yang ditargetkan bagi perubahan: Para penyandang dana program badan sosial;
para penerima pelayanan badan sosial
 Konstituensi utama : Para administrator atau pengurus badan
sosial; perwakilan masyarakat
 Ruang lingkup masalah : Pengembangan pelayanan bagi suatu
populasi tertentu
 Peran pekerjaan social : Juru bicara, perencana, manajer, penulis
proposal

f. Tindakan sosial dan politik


 Hasil yang diinginkan : Tindakan bagi keadilan sosial yang
difokuskan pada perubahan kebijakan atau
para pengambil kebijakan
 Sistem yang ditargetkan bagi perubahan: Pemungutan suara oleh publik; para pejabat
yang terpilih
 Konstituensi utama : Warga negara di dalam suatu wilayah

8
hukum tertentu
 Ruang lingkup masalah : Pembangunan kekuasaan politik;
perubahan
kelembagaan
 Peran pekerjaan social : Advokat, pelaku pengorganisasian, peneliti,
calon

g. Koalisi-koalisi
 Hasil yang diinginkan : membangun suatu landasan kekuasaan
organisasional yang cukup besar untuk
memengaruhi arah program atau
menggunakan sumber daya
 Sistem yang ditargetkan bagi perubahan: para pejabat yang terpilih; yayasan; lembaga
pemerintah
 Konstituensi utama : organisasi yang memiliki suatu kepentingan
dalam isu tertentu
 Ruang lingkup masalah : isu khusus yang berkaitan dengan kebutuhan
dan persoalan sosial
 Peran pekerjaan social : penengah, perunding, juru bicara, pelaku
pengorganisasian

h. Gerakan sosial
 Hasil yang diinginkan : tindakan bagi keadilan sosial yang
memberikan suatu paradigma baru bagi
suatu kelompok populasi atau isu tertentu
 Sistem yang ditargetkan bagi perubahan: publik umum; sistem politik
 Konstituensi utama : para pemimpin, warga negara, dan
organisasi yang dapat menciptakan visi dan
citra baru
 Ruang lingkup masalah : keadilan sosial didalam masyarakat
 Peran pekerjaan sosial : advokat, fisilator

9
Di dalam praktiknya, sebuah pekerjaan sosial memiliki level tersendiri dalam melihat
tingkatan – tingkatannya, yaitu:
1. Individual/Group Level
Strategi swadaya, LSM, gotong royong
2. Conflict and Resolution Level
Mengurangi kekuasaan asimetris (kuat – lemah)
3. Institution Building Level
Memanusiakan manusia (humanisme)
4. Community Building Level
Partisipasi untuk mencapai keadilan bersama
5. Nation Building Level
Integrasikan organisasi antar negara
6. Region Building Level
Integrasikan organisasi antar kawasan
7. World Building Level
Menciptakan sistem untuk mengurangi masalah dunia

4. Ciri, Bidang, dan Tantangan Kesejahteraan Sosial Internasional

a. Ciri Kesejahteraan Sosial Internasional


Pekerjaan sosial internasional selalu berkomitmen dalam melaksanakan tugas –
tugasnya dalam kanca internasional, sebagai contoh dalam penanggulangan bencana
alam yang dapat dilihat dalam kasus bencana Tsunami di Aceh dan Tsunami di Jepang.
Namun, tidak semua pekerjaan sosial dapat tergolong sebagai pekerja sosial internasional,
ilmu kesejahteraan sosial memberi batasan terhadap ciri pekerja sosial (Adi, 2012: 98-99)
yaitu6:
1. Pekerjaan sosial berada di hamper seluruh negara di seluruh dunia
2. Pekerjaan sosial memiliki kerangka pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang
bersifat universal sehingga dapat diterapkan di berbagai negara baik yang maju
maupun berkembang

6
Adi Fahrudin, Kesejahteraan Sosial Internasional, hlm. 98-99

10
3. Standarisasi global mengenai pendidikan dan pelatihan agar penyelengaraannya
dapat diterapkan di seluruh dunia
4. Adanya organisasi pekerjaan sosial yang mewadahi pekerja sosial tersebut
5. Etika dank ode etik yang bersifat menyeluruh dalam mengasosiasikan pekerjaan
soisal internasional
6. Pekerjaan sosial erat kaitannya dengan isu internasional agar dapat berkontribusi
lebih dalam penanganan masalah – masalah di dunia

b. Bidang Kesejahteraan Sosial internasional

Kesejahteraan Sosial internasional adalah suatu bidang kegiatan yang berkepentingan


dengan menggambarkan, memahami, mengevaluasi, dan meningkatkan kesejahteraan
manusia dalam konteks internasional. Kesejahteraan Sosial internasional dicrikan oleh
berbagai kegiatan:

pertama, Kesejahteraan Sosial internasional adalah deskriptif karena berusaha untuk


memberikan laporan naratif tentang kondisi kondisi sosial dan program-program
kesejahteraan sosial di berbagai bagian dunia.

kedua, Kesejahteraan Sosial internasional berkepentingan dengan analisis. ini


berusaha untuk menganalisis dan menjelaskan faktor-faktor penyebab yang kompleks yang
mempengaruhi kondisi kondisi sosial dan berbagai bentuk pemberian kesejahteraan di
seluruh dunia.

ketiga, bidang ini bersifat normatif. bidang ini tidak hanya berusaha untuk
menggambarkan dan menganalisis tetapi juga untuk memberikan dasar konseptual untuk
praktik dan untuk meneliti keefektifan intervensi Kesejahteraan Sosial.

keempat, Kesejahteraan Sosial internasional adalah suatu bidang terapan karena


berkepentingan dengan peningkatan kesejahteraan manusia dalam konteks internasional.

c. Tantangan-tantangan kesejahteraan sosial internasional

Tantangan metodologis. Kesulitan mendefinisikan istilah-istilah dan mengoperasionalkan


obyek penelitian internasional. Misalnya istilah social security, yang ada definisi bakunya
oleh ILO, di beberapa negara didefinisikan secara berbeda.

11
Tantangan profesional. Kesejahteraan sosial internasional tidak hanya memelajari
institusi-institusi kesejahteraan sosial, tetapi juga meningkatkan perbaikan kesejahteraan
manusia di berbagai negara. Yang terakhir ini melibatkan intervensi profesional dari pekerja
sosial, administrator sosial, dan pembuat kebijakan sosial. Untuk itu mereka perlu
dipersiapkan dengan matang: pengetahuan, ketrampilan, teori-teori yang benar dan data
faktual, serta faktor budaya.7

5. Lembaga dan Organisasi Kesejahteraan Sosial Internasional


a. PBB dalam Pembangunan dan Milenium

Perserukatan Bangsa-Bangsa atau bisa di singkat PBB Adalah sebuah organisasi


internasional yang anggi6nya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk
memfasilitasi dalam hukuman internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi,
dan perlindungan sosial. PBB didirikan di San Francisco pada w4 Omrober 19r5 setelah
konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun sidang Umum yang pertama dihadiri
wakil dari 51 negara baru berlangsung pada 10 januari 1946 ( di Church House, London).
Dari 1919 hingga 1946 terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa..

b. Organisasi PBB

Sistem PBB terdiri dari lima organ utama yaitu; Majlis Umum, Dewan keamanan, Dewan
Ekonomi dan Dewan Sosial enam organ utama perserikatan Bangsa bangsa berkedudukan
berkedudukan fi wilayah internasional di kota New York.8

1. Majelis umum

Majelis Umum adalah majelis permusyawaratan utama perserikatan Bangsa bangsa.


Terdiri dari semua negara anggota PBB majelis bertemu setiap tahun di bawah pemimpin
yang dipilih dari negara-negara anggota.

2. Dewan keamanan

7
Adi Fahrudin, Kesejahteraan Sosial Internasional, hlm. 90
8
Adi Fahrudin, Kesejahteraan Sosial Internasional, hlm. 22-23

12
Dewan jkeamanan ditugaskan untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara.
Jika organ-organ lain dari PBB hanya bisa membuat “rekomendasi” untuk pemerintah negara
anggota, dewan keamanaan memiliki kekuatan untuk membuat keputusan yang meningkat
bahea pemerintah negara anggota lebih sepakat untuk melaksanakan, menurut ketentuan
piagam pasal 25. Keputusan dewan di kenal sebagai resolusi dewan keamanaan PBB.

3. Secretariat

Secretariat PBB dipimpin oleh seorang secretariat jendral PBB, dibantu oleh suatu staf
peawai sipil internasional dari seluruh dunia. Tugas utama seorang secretariat jendral adalah
menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang diperlukan oleh badan-badan PBB
untuk pertemuan mereka.

4. Mahkamah Internasional

Pengadilan internasional (ICI) yang diletak di Den Haag, Belanda, adalah badan peradilan
utama PBB. Didirikan pada tahun 1945 oleh piagam PBB, pengadilan mulai bekerja pada
tahun 1946 sebagai penerus ke mahkamah tetap kehakiman internasional.

5. Dewan ekonomi dan sosial

Dewan ekonomo dan sosial (ECOSOC) membentuk Majlis Umum dalam


mempromosikan kerjasama ekonomi dan sosial internasional dan pembagunan. ECOSOC
memiliki 54 anggota yang semuanya dipilih Oleh majlis umum untuk masa jabatan 3 tahun.

6. Lembaga khusus

Ada banyak organisasi dan badan-badan PBB yang berfungsi untuk bekerja paa isu-isu
tertentu,. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Ekonomi-Sosial ini dibantu oleh organisasi-
organisasi khusus (Specialized Agencies) antara lain9:

a. UNESCO (United Nations Education Scientific And Cultural Organization)


adalah organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan PBB. Tugasnya
memajukan kerja sama antar bangsa melalui bidang Pendidikan, ilmu pengetahuan,
dan kebudayaan dalam rangka penegakan hokum, penegakan hak asasi manusia,
dan penegakan keadilan.

9
Adi Fahrudin, Kesejahteraan Sosial Internasional, hlm. 24-25

13
b. UNICEF (Unised Nations International Childrens Emergency Fund) adalah
organisasi dana pembangunan anak-anak internasional PBB. Tugasnya
memberikan bantuan dalam rangka menyejahterakan ibu dan anak.
c. WHO (World Health Organization) adalah oeganisasi kesehatan sedunia, tugasnya
meningkatkan kesehatan bagi semua orang.
d. FAO (Food And Agricultural Organization) adalah organisasi bahan makanan dan
pertanian. Tugasnya meningkatkan efesiensi dan distribusi makanan dan hasil-
hasil pertanian berbagai pelosok dunia.
e. ILO (International Labour Organization) adalah organisasi perburuhan
internasional, tugasnya memperbaiki taraf hidup dan aturan perburuhan.
f. UNDP (United Nations Development Programme) atau program pembagunan
PBB. Tugasya memberikan bantuan terutama untuk meningkatkan pembangunan
negara-negara berkembang.
g. UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) atau Komisi Tinggi
Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tugasnya mengurus dan
melindungi hak-hak pengungsi diseluruh dunia.

DAFTAR PUSTAKA
Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT Refika
Aditama

Fahrudin, Adi. 2012.Kesejahteraan Sosial Internasional. Bandung: Alfabeta

https://www.academia.edu/5492063/KESEJAHTERAAN_SOSIAL_INTERN
ASIONAL

14
https://tomisapari.blogspot.com/2014/09/pekerjaan-sosial-internasional.html

15

Anda mungkin juga menyukai