DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Doengoes, dkk (1999 : 876), Angram (1999 : 629 – 630) dan carpenito (2000
: 132), diagnosa yang mungkin muncul pada pasien dengan kejang demam
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
3 = kadang-kadan adekuat
4 = adekuat
5 = sangat adekuat
d.monitor GCS
D. EVALUASI
1. Betz, Cecily L & Sowden Linda A. (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta:
EGC.
2. Sacharin Rosa M. (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Maulanny R.F.
Jakarta : EGC.
4. Arjatmo T.(2001). Keadaan Gawat Yang Mengancam Jiwa. Jakarta : Gaya Baru
5. Riwayat kehamilan :
Pada trimester I, Ibu klien mengalami morningsicknes dan pusing biasa.
Pada trimester II, Ibu klien mengatakan merasa pegal dipunggung dan BB naik
Pada trimester III, Ibu klien mengatakan bahwa mengalami pegal, nyeri, dan
kesulitan menjalankan aktivitas. Selain itu saat bernapas merasa pegah.
Ibu klien mengatakan mengikuti pelatihan ANC dan senam hamil. Dan selalu
memeriksakan kehamilannya secara rutin
6. Riwayat persalinan :
Ibu klien mengatakan An. K adalah anak pertama. Klien lahir pada tanggal 7 Juni
2014, dengan usia kehamilan 9 bulan 8 hari. Klien lahir dengan dibantu oleh
Bidan Desa. Klien lahir dengan spontan normal dengan berat 2,9 Kg, panjang
badan 60 cm dan menangis keras waktu lahir.
7. Riwayat imunisasi :
No Reaksi setelah
Jenis Imunisasi Waktu pemberaian
pemberian
1. BCG 1X Panas
2. DPT 3X Panas
3. Polio 4X -
4 Campak 1X Demam
5. Hepatitis 1X -
8. Riwayat tumbuh kembang :
Pertumbuhan Fisik
a. Berat Badan : BB lahir : 2,9 Kg masuk RS : 8 kg.
b. Tinggi Badan : PB : 60 cm, PB masuk RS : 76 Cm
Waktu tumbuh : 19 bulan
Pengukuran BB berdasar TB klien normal/ gizi baik = -2SD s/d +2SD
Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat : ( 19 bulan )
Terlampir : KPSP usia 18 bulan dan 21 bulan
9. Riwayat Sosial
Klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga kakek neneknya. Sehari-hari
klien diasuh oleh Ibu kandungnya. Klien adalah anak laki-laki pertama. Klien
memiliki peran sebagai anak laki-laki. Klien bermain bersama dengan temannya
dengan baik dan didampingi oleh Ibunya.
10. Genogram
11. Kebutuhan cairan :
Pemberian ASI
a. Pertama kali disusui : sekitar 3 jam setelah melahirkan
b. Waktu dan cara pemberian : tidak teratur ( setiap kali menangis )
c. Lama pemberian : sampai anak berhenti sendiri
d. Asi diberikan sampai usia : 10 bulan
Pemberian Susu tambahan
Diberikan selang seling dengan ASI sampai umur 10 bulan.
Kebutuhan Cairan = 8 x 100 ml = 800 ml/ hari (24jam)
Kenaikan 2,5 derajat = 12 x 2,5 % = 30 %
= 30% x 800 + 800 = 1040
12. Kebutuhan Kalori
Kebutuhan Kalori pada anak 19 bulan termasuk dalam 1-3 tahun = 75-90Kkal/
KgBB/ hari
Kebutuhan Kalori = 75 x 8 Kg = 600 Kkal/ hari
Pemberian makanan tambahan
Sejak umur 4 bulan ( makanan cereal )
Sejak umur 11 bulan ( makan bubur kasar )
Pola perubahan Nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini
Ruang : Anggrek
7 Januari DS : Hipertermi
2015. 1. Ibu klien mengatakan
anaknya demam 2 hari
08.30 WIB
sebelum dibawa ke rumah
sakit.
2. Ibu klien mengatakan
anaknya kejang dirumah 2
kali selama + 5 menit setiap
kejang.
3. Ibu klien mengatakan
kejang terjadi saat suhu
tubuh meningkat.
DO:
1. Klien kejang 1 kali.
2. Suhu tubuh 40 0C.
3. Klien dipasang infus RL 30
tpm.
4. Diberikan paracetamol 250
mg.
Ruang : Anggrek
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari warna kuning konsistensi lembek berbau khas, BAK 4-5x
perhari warna kuning jernih berbau khas.
Saat dikaji : Klien BAB 1 kali sejak dirawat di RS, BAK 3x/ hari, warna kuning berbau
khas.
4. Pola aktivitas / latihan
Sebelum sakit : Klien melakukan aktivitas sesuai kemampuannya.
Saat dikaji : Klien dibantu oleh ibunya dalam melakukan aktivitasnya, seperti mandi, makan,
ganti baju, dan pasien hanya terlihat berbaring ditempat tidur.
5. Pola Istirahat / tidur
Sebelum sakit : Klien tidur 9 jam sehari, tidur siang kurang lebih 2 jam.
Saat dikaji : Klien susah tidur dan sering terbangun pada malam hari. Lama tidur 8 jam
sehari.
6. Pola perseptif kognitif
Sebelum sakit : Klien dapat melihat dengan normal dan bisa mendengarkan dengan jelas,
dalam pengecapan klien tidak ada masalah, klien bisa mengecap makanan dengan baik.
Saat dikaji : Klien dapat melihat dengan normal dan bisa mendengarkan dengan jelas,
dalam pengecapan klien tidak ada masalah, klien bisa mengecap makanan dengan baik.
7. Pola koping/toleransi stres
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien adalah klien anak periang.
Saat dikaji : Klien hanya tiduran dan apabila klien kesakitan klien menangis dan rewel.
8. Pola Konsep diri
Tidak terkaji
9. Pola Seksual dan Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, dan tidak ada masalah dalam sistem reproduksi klien.
10. Pola peran / hubungan
Sebelum sakit : Klien mampu berkomunikasi dengan kata-kata sederhana. Hubungan klien
dengan orangtua dan keluarga baik.
Saat dikaji : Klien lebih nyaman ditemani oleh ibunya.
11. Pola nilai / kepercayaan
Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien belum beribadah.
Saat dikaji : Ibu klien mengatakan klien belum melakukan ibadah.
D. Pemeriksaan Fisik
1. TTV :
TD : 90/70 mmHg
Nadi : 124 x/menit
Suhu : 40 ˚C
RR : 30 x/menit
2. Antropometri :
Lingkar Kepala : 48 cm
Lingkar Lengan atas : 16 cm
BB : 11 Kg
TB : 80 cm
3. Kepala : mesosepal
4. Mata : konjungtiva anemis, sklera Anikterik, tampak mengantuk
5. Hidung : tidak ada polip, tidak terlihat pernafasan cuping hidung
6. Mulut : bibir terlihat pucat
7. Telinga : normal, tidak ada sekret dan darah
8. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
9. Dada :
- Paru
Inspeksi : pergerakan dada cepat, terdapat tarikan dinding dada ke dalam
Palpasi : retraksi dinding dada sama kanan dan kiri, terdapat vocal fomitus kanan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdapat bunyi vesikuler
- Jantung :
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : tidak terdapat pembesaran jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1 dan S2 bunyi reguler
- Abdomen :
Inspeksi : bentuk datar
Auskultasi : bising usus 20 x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
10. Genetalia : laki laki, tidak terpasang DC
11. Anus : tidak ada lesi
12. Ekstremitas : atas : akral hangat, CRT < 3 detik, terpasang infus RL 20 tpm, dan tidak ada
gangguan gerak
bawah : tidak ada gangguan gerak.
13. Kulit : kulit kebiruan, tidak ada oedema.
F. Terapi
- IVFD RL = 20 tetes/menit
- Oksigen 5 L/menit sungkup muka
- Diazepam 3 mg
- Paracetamol
ANALISA DATA
No Hr/tgl/Jam Data focus Problem Etiologi
1. Senin,11 DS : Hipertermi Efek dari
november - Ibu klien mengatakan klien sirkulasi
2015 badannya panas endotoksin pd
Jam 11.00 - Klien demam sejak 2 hari hipotalamus
sebelum masuk RS
- Klien kejang di rumah 2 kali
selama 5 menit setiap kejang
DO :
- S: 40˚C
- Kulitnya teraba panas
2. Senin,11 DS : Perfusi Reduksi aliran
november DO : jaringan darah ke otak
2015 - Klien tampak mengantuk cerebral tidak
Jam 11.00 - TD : 90/70 mmHg efektif
- Nadi : 124 x/menit
- Suhu : 40 ˚C
- RR : 30 x/menit
- Kulit tampak kebiruan
3. Senin,11 DS : Risiko cidera Aktivitas kejang
november - Saat dikaji klien mengalami
2015 kejang 1 kali
Jam 11.00 - Klien demam sejak 2 hari
sebelum masuk RS
- Klien kejang di rumah 2 kali
selama 5 menit setiap kejang
DO :
- Saat kejang otot-otot seluruh
tubuhnya tampak kaku, lidah
tergigit dan gigi tampak
terkatup tutup.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari/Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx
1. 11 November Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor suhu minimal
2015 keperawatan 2x24 jam diharapkan tiap 2 jam
klien mampu : 2. Kompres klien dengan air
Indikator 1 2 3 4 5 hangat
- suhu tubuh 3. Monitor tanda tanda
dalam hipertensi
rentang 4. Tingkatkan intake cairan
normal dan nutrisi
5. Monitor nadi dan RR
- nadi dan
RR normal
- tidak ada
perubahan
warna kulit
. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/jam NO IMPLEMENTASI PARAF
DX
02/06/2014 1 1.mengkaji tanda dan gejala adanya peningkatan
Jam 20.00 Suhu Tubuh dan penyebabnya.
R/suhu tubuh 38,2C
Jam 20.00 1 2.meonitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali
R/temp: 38,2C rr:37x/m n:116x/mnt
Jam 02.00 1 3.menganjurkan klien banyak minum 2 –
2,5 liter/24 jam
R/klien meminum sedikit demi sedikit
Jam 06.00 4.Memoonitor intake dan output
1
R/BAB 4 X, BAK 6 X
5.menganjurkan untuk memakai pakaian tipis
Jam 20.10 1
dan menyerap keringat
R/anak tampak nyaman
6. menyaran kan tindakan keperawatan kompres air hangat dan
Jam 20.15 1 pada ibu klien untuk memberi kompres
sebagai penanganan pertama bila suhu tubuh
anaknya tidak normal.
R/ibunya mengerti dengan penjelasan
7.mengatur kepala dan beri bantal yang empuk, beri
Jam 20.15 2 posisi yang nyaman
R/anak tampak nyaman
8.melonggarkan pakaian pada daerah leher atau
Jam 20.20 2 dada dan abdomen.
R/anak mau melonggarkan pakaiannya
9.melakukan tanda-tanda vital dan Tingkat
Jam 20.00 kesadaran
2
R/s:38,2C, rr:37x/mnt, n:116 x/m , kesadaran:
komposmetis
10.mengkolaborasi pemberian tambahan O2
R/O2 sudah terpasang 2 liter
Jam 21.00 2 11.mengkolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
R/
Jam 04.00 2 12.Mengkaji frekuensi defekasi, karakteristik
Jumlah dan factor pencetus.
Jam 21.10 3 R/
13.Mengkaji TTV.
R/temp:38,2C, rr:37x/mnt, n:116x/mnt
Jam 02.00 3 14.Mengkaji status hidrasi, mata, turgor kulit dan
membran mukosa.
Jam 20.30 3 R/ mata agak cekung, membran mukosa kering
15.Anak diistirahatkan.
R/ menyuruh keluarga yang besuk untuk keluar ruangan
16.mengkolaborasi dengan pemerian cairan
Jam 21.30 3 parenteral.
R/
17.Pemberian obat anti diare.
R/lacto B
Jam 20.35 3
Jam 21.00 3
05/06/2014 1 1.mengkaji tanda dan gejala adanya peningkatan
Jam 14.00 Suhu Tubuh.
R/suhu tubuh 36,0C
Jam 18.00 2.meonitor TTV, suhu tiap 6 jam sekali
R/temp: 36,0C rr:39x/m n:110x/mnt
Jam 14.30 3.menganjurkan klien banyak minum 2 –
2,5 liter/24 jam
R/klien meminum sedikit demi sedikit
Jam 18.00 4.Memonitor intake dan output
R/BAB 2 X, BAK 6 X
5.menganjurkan untuk memakai pakaian tipis
Jam 14.40
dan menyerap keringat
R/anak tampak nyaman
F. EVALUASI
Tanggal/jam No evaluasi paraf
dx
03/06/2014 1 S: Ibu klien mengatakan anak masih panas.
0
O: Suhu 37 C, klien sudah tampak tenang.
A: masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi.