Resume Jurnal Penelitian Psikologi Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Resume Jurnal Penelitian Psikologi Komunikasi

“Jurnal Cyberbullying on social media platforms among


university students in the United Arab Emirates”

A. Latar Belakang Penelitian


Komunikasi modern sekarang hampir secara eksklusif bergantung pada teknologi online, yang dapat
menumbuhkan perilaku yang merusak atau berbahaya. Contoh penting dari perilaku yang merusak atau
berbahaya adalah cyberbullying. Penelitian menunjukkan bahwa cyberbullying ditandai oleh transformasi
dari formulir intimidasi tradisional ke formulir online melalui platform media sosial. Konstan paparan dan
interaksi dengan teknologi online, terlepas dari kenyamanan yang mereka berikan, juga mengekspos
penggunanya ke koneksi online tertentu yang mungkin pada beberapa titik menempatkan keamanan dan
kesejahteraan emosional dan psikologis berisiko. Cyberbullying dianggap sebagai salah satu potensi risiko
mengandalkan teknologi online. Studi penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa cyberbullying dan
pelecehan online adalah masalah besar bagi pengguna platform media sosial, terutama kaum muda.
B. Kerangka Teoritis Penelitian
Teori spiral keheningan membantu menjelaskan mengapa individu terkadang merasa tidak mampu
berbicara ketika ditindas. Teori ini menunjukkan bahwa para korban intimidasi cenderung menjadi lebih
terisolasi, sebagaimana mereka tidak punya tempat untuk melarikan diri. Chaffee dan Metzger (2001)
mengemukakan bahwa spiral of keheningan dalam bentuk aslinya mungkin memiliki sedikit daya prediksi di
lingkungan media baru. Dengan demikian, efek proyeksi akan mengurangi rasa takut akan isolasi, dan
individu akan lebih banyak kemungkinan untuk mengekspresikan pendapat mereka secara online,
meminimalkan efek spiral of silence di internet. Alasan untuk diam seperti itu adalah ketakutan bahwa
mereka akan ditolak dan takut isolasi. Semakin lama orang tetap diam, semakin besar kemungkinan mereka
untuk berubah menjadi keadaan total diam dimana mereka enggan menyuarakan pendapat mereka dan
mengemukakan bahwa ketakutan akan isolasi sosial adalah bagian mendasar dari proses opini publik. Dalam
teori ini, opini publik didefinisikan sebagai sudut pandang kontroversial yang dapat diekspresikan secara
publik tanpa menjadi terisolasi.
C. Subjek dan Metode Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa yang belajar di UAE yang berusia antara 18 dan 25 tahun
dan diambil dari dua universitas besar, yaitu terletak di emirat Sharjah dan yang lainnya di Dubai. Mahasiswa
dari dua universitas ini berasal dari kebangsaan dan latar belakang sosial budaya yang berbeda. Kemudian,
metode penelitian ini mengunakan metode kuantitatif, dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan yang
lebih jelas tentang insiden cyberbullying. Adapun sebuah kuesioner yang telah dirancang dan digunakan
untuk mengeksplorasi pengalaman dan pemahaman siswa tentang cyberbullying. Hal ini terdiri dari pilihan
terbatas, respon berskala dan pertanyaan terbuka. Lebih lanjut dengan cara uji coba dilakukan untuk
memverifikasi kuesioner survei yang sebenarnya dan meliputi jenis kelamin, latar belakang etnis, dan
kategori usia.
D. Hasil Penelitian
Penelitian ini menunjukkan bahwa kaum muda saat ini telah berubah secara radikal karena
transformasi yang cepat dan difusi teknologi. Karena teknologi merupakan bagian integral dari kehidupan
mereka, membatasi akses untuk platform semacam itu akan sangat mempengaruhi mereka. Efek-efek ini
perlu dipertimbangkan, ketika merumuskan strategi untuk pencegahan dan intervensi cyberbullying. Aspek
penting untuk dipertimbangkan adalah tingkat keparahan cyberbullying intimidasi tradisional, dapat
memiliki efek jangka pendek, menengah dan panjang pada korban. Untuk membantu para korban
cyberbullying, mereka harus bisa mencari bantuan tanpa merasa takut atau terintimidasi oleh konsekuensi
apa pun.
E. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
Kelebihan penelitian ini ialah dari segi pertanyaan-pertanyaan yang diajuakan kepada mahasiswa.
Karena pertanyaan-pertanyaan dari penelitian ini sangatlah mendetail dan terperinci, sehingga akan sangat
mudah mendapatkan data yang valid dan terukur.
Kekurangan dari penelitian ini ialah dari segi metode penelitian dan subjeknya. Karena dipenilian ini
hanya menggunakan metode kuantitatif, tidak disertakan metode kualitatif. Jika disertakan metode
kualitatif, maka hasil dari penelitian ini akan lebih baik dan lebih lengkap. Karena selain jumlah atau angka
yang didapat, namun juga akan mendapatkan pemaparan deskripsi yang lebih baik, sehingga penelitian ini
akan lebihmudah dibaca dan dipahami oleh khalayak banyak.
F. Implikasi Hasil Penelitian di Indonesia
Berdasarkan hasil penelitian di Indonesia, yang telah dilakukan oleh Flourensia Sapty Rahayu pada
tahun 2012 dilakukan penelitian di Yogyakarta, Magelang dan Semarang dan berjudul Cyberbullying sebagai
dampak negative penggunaan teknologi informatika. Penelitian tersebut mendapatkan informasi bahwa
fenomena cyberbullying telah terjadi dikalangan remaja. Meskipun belum didapatkan kasus yang sangat
serius, namun sudah cukup banyak remaja yang mengalami cyberbullying, yaitu sebanyak 28 % dari 363
siswa. Pelaku cyberbullying kebanyakan adalah teman sekolah dan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki
dengan jumlah 50%.

Anda mungkin juga menyukai