Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang Perencanaan Kota di Singapura


Perencanaan kota Singapura adalah fungsi pemerintah yang sangat terpusat, dengan Urban
Redevelopment Authority (URA) menjadi badan perencanaan otoritas nasional yang ditunjuk oleh
Singapura. URA adalah lembaga utama yang bertanggung jawab untuk melaksanakan UU Perencanaan
kota Singapura yang bersama-sama dengan undang-undang anak perusahaannya, meletakkan aturan
umum yang mengatur proses perencanaan perkotaan dan sistem pengendalian pembangunan. Meskipun
ada badan-badan pemerintah lain yang terlibat dalam pembangunan perkotaan - seperti dan Dewan
Pengembangan Perumahan dan JTC Corporation. URA yang menyiapkan rencana konsep dan rencana
induk, dua rencana yang paling berpengaruh yang memandu perkembangan fisik Singapura.
Perencanaan kota Singapura bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan tanah negara yang langka
sumber daya bagi kebutuhan yang beragam baik generasi sekarang dan masa depan warga. Ini melibatkan
mengalokasikan lahan untuk bersaing penggunaan seperti perumahan, perdagangan, industri, rekreasi
transportasi dan pertahanan, serta menentukan densitas pengembangan untuk berbagai lokasi.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Sejarah perencanaan kota


Kunci perencanaan jangka panjang adalah sistim perencanaan yg kreatif dan komprehensif,
misalnya dengan koordinasi yg baik antar berbagai disiplin ilmu dan tndakan antisipasi sebelum
masalah timbul. Pemerintah menginginkan Singapore menjadi kota yang ramah lingkungan, kota
tingkat dunia dengan kelengkapan fisilitas yg maksimal. Untuk itu, Singapore selalu merasa perlu
dalam memperbaiki insfra-struktur yang ada untuk mendukung kesempatan bagi penanaman
modal asing.

Selain itu, Singapore juga berkeinginan untuk menciptakan dan mengembangkan lingkungan
hunian yang baik dari yang sudah ada, strndard yang lebih tinggi bagi pendidikan, budaya,
kesehatan maupun fasilitas rekreasi. Tetapi semuanya itu memang perlu lahan lebih banyak dari
lahan Singapore yang sekarang. Untuk itu, salah satu cara dengan mengadakan proyek reklamasi
yang sudah dimulai sejak tahun 1967 hingga tahun 'X', Singapore dapat menambah sekitar 25%.

Tahun 1960-an, Singapore melakukan pembaharuan perkotaan : membersihkan daerah 'slum'


serta revitalisasi daerah perkotaan seiring dengan perkembangan populasi. Master Plan lama
peninggalan pemerintahan Kerajaan Inggis Raya ternyata tidak sesuai lagi dengan keadaan
sekarang. Untuk itu, pemerintah Singapore mulai merencanakan Master Plan baru sejak tahun
1971, disebut 'The Concept Plan'.

'Pintu masuk' bagi kaum urban disediakan di daerah selatan Singapore sebagai focus. Sedangkan
Central Bussiness District terletak di pusat Singapore. Selain itu, akan di bangun 2 koridor lagi
yaitu di Tampines dan Hougang.
Sejak tahun 1967 sampai tahun 1988 populasi meningkat 30% dan diperkirakan tahun 2030
populasi meningkat tinggi. Tetapi dengan peningkatan ekonomi yang cukup tinggi dan
pendapatan per-kapita, pengkatan penduduktidak perlu di kawatirkan karena masing2 personal
mampu hidup dengan layak, yang juga mempengaruhi perencanaan kota.

Konsep perencanaan kota Singapore berfokus pada membangun dan mengembangkan dari negara
membangun menjadi kota tropis yang excellent, pulau yang eksotis serta kota bertaraf
internasional, dengan langkah2 sbb :

- Penyediaan lahan bagi perkembangan fisik perkotaan


- Koordinasi pembangunan infra-struktur yg berkesinambungan
- Peningkatan kualitas hidup dan pekerjaan
- Mempertahankan hidup yang baik
- Mengembangkan proyek2 berskala Asia serta kepulauan tropis
II.2 Konsep Rencana Kota Singapura
Konsepnya adalah bagaimana merumuskan rencana jangka panjang penggunaan lahan dan
rencana transportasi yang memberikan arah yang luas untuk mengarahkan pembangunan fisik
Singapore selama 40-50 tahun mendatang. Tujuan mendasar adalah untuk memastikan bahwa ada
lahan yang cukup untuk mendukung penduduk masa depan dan pertumbuhan ekonomi sementara
memelihara lingkungan hidup yang baik. Meskipun bukan dokumen hukum, rencana jangka
panjang mengungkapkan konsep perencanaan kota Singapura oleh pemerintah dan menyediakan
latar bagi penyusunan rencana induk. Hal ini juga berfungsi sebagai alat pemandu perkembangan
skala publik seperti pembangunan kota baru dan kawasan industri serta reklamasi tanah. Saat
meninjau rencana konsep, URA berkonsultasi dengan lembaga pemerintah lainnya dan
memperhitungkan umpan balik publik. Hal terakhir adalah menelaah rencana pada tahun 2006.

II.3 Perencanaan Pembangunan Kota Singapore


Kota Singapore memiliki visi yang sangat baik dan sangat maju jauh ke depan. Strategi untuk
mewujudkan visi tersebut sudah dimulai sejak tahun 1971 yang dimuat dalam The Concept Plan
yang berisi mengnai peta pembangunan Singapore selama 40-50 tahun kedepan. Concept Plan
masih diterjemahkan kembali atau dipecah menjadi perencanaan pembangunan yang memiliki
jangka waktu lebih pendek yang disebut dengan Master Plan, pada perencanaan tersebut berisi
arahan pembangunan dengan jarak 10-15 tahun.Selain memberi arahan, rentang waktu satu
dekade juga merupakan waktu yang cukup ideal untuk melakukan evaluasi terkait implementasi
dari program yang telah dibuat untuk melihat ketercapaian target yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Strategi Utama dalam Concept Plan

‘The Concept Plan’ merupakan strategi pemerintah untuk membangun Singapore sejak tahun
1971, yang sekarang sudah dapat dilihat hasinya. Konsep ini dibagi 3 tahap : yaitu sampai tahun
2000, sampai tahun 2010 dan sampai tahun ‘X’ ( sementara Singapore 2050 ). Salah satu proyek
yang di kembangkan menggunakan konsep dasar ‘Living the Next Lap’, mempunyai visi bahwa 1
pusat pelayanan masyarakat ( meliputi perkantoran, perdagangan, transportsi, pendidikan dan
sebagainya ) harus dapat melayani 800.000 orang dan kompleks hunian harus dekat dengan pusat
kegiatan tersebut.

Mempertahankan sarana prasarana ekonomi (Sustain a Vibrant Economy)

Untuk mempertahankan gairah ekonomi di Singapore, pemerintah memberikan berbagai


alternative strategi. Strategi yang dilakukan melalui penataan ruang dan pembangunan fasilitas
adalah perluasan bandara dan kapasitas bandara. Selain memperbanyak tempat kerja yang dekat
dengan rumah, pemerintah juga memaksimalkan fungsi transportasi masal yang ada di Singapore.
Pembangunan sarana transportasi yang ada di Singapore ditata supaya dapat diakses dengan
mudah seperti letak stasiun kereta yang dapat diakses dengan waktu yang cukup singkat dari
permukiman penduduk yaitu sekitar 10 menit dari rumah mereka. Pemerintah Singapore juga
memberikan sarana umum Bus Kota yang cukup memadai. Hal tersebut akan mengurangi beban
jalan pada jalan-jalan yang ada di Singapore terutama di jalan-jalan utama di pusat-pusat atau
lokasi strategis di Singapore.
Transportasi massal selain MRT, Singapore juga mengembangkan ferry yg menghubungkan antar
pulau, sehingga kotanya sendiri semakin mungkin dapat di kembangkan sebagai daerah
pedestrian termasuk sirkulasi bagi pengenda sepeda. Selain itu, konsep ini juga sangat
memperhatikan keseimbangan hidup sosial, budaya, pendidikan serta habitat alam.

Tata Ruang Kota

Selain memaksimalkan fungsi transportasi masal, pemerintah Singapore juga memberikan lebih
banyak pekerjaan yang lebih dekat dengan rumah atau tempat tinggal penduduk. Pemerintah juga
menempatkan pusat ekonomi atau hal yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dekat
dengan tempat tinggal penduduk. Tata kelola ruang seperti itu akan memudahkan penghuni kota
dalam melakukan aktifitas rutinnya sehingga penduduk kota tidak memerlukan moda transportasi
tambahan untuk mengakses lokasi yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Kenyataannya, bahwa di setiap kota termasuk Singapore, selalu mengalami peningkatan


penduduk, jelaslah bahwa kualitas hidup harus terus di tingkatkan pula. Sebagai kota kelas dunia,
Singapore mulai dan sudah berbenah untuk melengkapi segala fasilitas yang mungkin ada, seperti
pusat kebudayaan dan rekreasi dan pusat kota haruslah berwawasan internasional bagi
perkembangan ekonomi kota tersebut. Untuk fasilitas perkantoran, lifestyle dan kehidupan
malam, telah terbentuk di 1 daerah di Marina Bay. Kehidupan yang benar-benar di manjakan oleh
pemerintah Singapore untuk warga dan wisatawan asing. Desainnya yang ‘futuristik’ dan konsep
lifestyle megopolitan, membuat Singapore menjadi salah satu kota / negara terkemuka di Asia
bahkan dunia.
Sedangkan rekreasi dan budaya meliputi taman dan pemeliharaan alam, berada dalam 1 daerah
Pulau Semakau. Pulau Semakau menjadi priritas pemerintah Singapore untuk taman dan
pemeliharaan alam.Walau Singapore melakukan reklamasi besar2an untuk memenuhi kebutuhan
lahannya, Singapore tetap memelihara dan membuat hutan ‘mangroves’ untuk sedikit
‘memperbaiki’ kerusakan alam akibat reklamasi Daerah terumbu karang di Pulau Semakau
mulai untuk di lestarikan. Konsep ini untuk melestarikan ikan-ikan di laut sekitar ini, karena
terumbu karang merupakan ‘rumah ikan’ yang berguna bagi kehidupan manusia
‘Pintu masuk’ bagi kaum urban disediakan di daerah selatan Singapore sebagai focus. Sedangkan
Central Bussiness District terletak di pusat Singapore. Selain itu, akan di bangun 2 koridor lagi
yaitu di Tampines dan Hougang. Daerah Tampines di Singapore, salah satu pintu masuk bagi
kaum urban. Suasananya tidak berbeda dengan Jakarta, tetapi daerah ini tetap besih dan rapih
walau banyak warga urban dengan banyak latar belakang yang berbeda.
Fokus Pembangunan
Pembangunan di Singapore memiliki 6 fokus yang akan mengarahkan pembangunan di
Singapore. Fokus pembangunan di Singapore meliputi Ekonomi, Rekreasi, Identitas,
Transportasi, Comunitas, dan Perumahan. Pembangunan ekonomi di Singapore dilakukan dengan
menjaga iklim ekonomi dengan pekerjaan yang baik dan berbagai peluang untuk menumbuhkan
perekonomian. Rekreasi juga sangat penting untuk diperhatikan, pemerintah Singapore
mengembangkan pusat pusat rekreasi yang nantinya memberikan banyak pilihan rekreasi.
Pembangunan identitas di Singapore dimaksudkan supaya penduduk semakin menyayangi kota
tersebut.
Pengembangan transportasi menjadi perhatian yang sangat serius pemerintah Singapore.
Transportasi merupakan salah satu factor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Melalui transportasi yang baik, efektifitas dan efisiensi dapat dicapai dengan baik. Pembangunan
komunitas dapat memaksimalkan komunikasi dan interaksi antar penduduk. Hal yang sangat
penting untuk disediakan adalah tempat tinggal untuk para penduduk, pemerintah Singapore
memberikan berbagai pilihan tempat tinggal untuk penduduk Singapore. tempat tinggal penduduk
juga dibuat sebaik mungkin untuk menjaga kualitas hidup penduduk.
Master Plan Kota Singapore
Singapore mempunyai dasar visi yang jauh ke depan sebagai dasar konsep bagi seluruh sepak
terjangnya. Keinginan sangat besar dalam menyenangkan seluruh warganya, walau kendala lahan
yg terbatas sangat mengganggu aktifitas kota / negara itu. Master Plan Kota Singapore pada
tahapan awal adalah membuat undang-undang terkait penggunaan lahan berdasarkan zona-zona
yang telah ditetapkan. Penetapan undang-undang tersebut dimaksudkan untuk memberikan
dukungan hukum sehingga penegakan peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah dapat
dilaksanakan dengan lebih mudah karena memiliki kekuatan hukum. Sedangkan penetapan zonasi
wilayah dimaksudkan untuk mengatur tata guna lahan di kota tersebut. Penataan tersebut
dilakukan supaya tidak terjadi konflik penggunaan lahan yang menjadikan lahan tersebut kurang
produktif atau bahkan tidak produktif. Penataan guna lahan Kota Singapore juga dimaksudkan
untuk menghindarkan dari permasalahan-permasalahan seperti bencana alam dan kerusakan
lingkungan yang dapat terjadi di masa depan.
Setelah melakukan pengaturan terkait tata guna lahan, tahap selanjutnya yang dilakukan oleh
pemerintah Singapore adalah menetapkan tingkat penggunaan dan intensitas penggunaan lahan.
Penetapan tersebut didukung dengan transparansi dari pemerintah kota terkait penggunaan serta
izin-izin terkait intensitas yang diperbolehkan dalam penggunaan lahan. Pemerintah Singapore
juga memfasilitasi pembangunan yang berlangsung, entah pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah, swasta atau kerja sama antara pemerintah dengan swasta. Pada
implementasi masterplan terdapat dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu penjualan tanah
dan koordinasi pembangunan.
REPORT THIS AD
Penjualan Tanah
Pembagian tanah yang ada di Singapore harus memenuhi proporsi dimana kepemilikan tanah
yang paling luas atau mayoritas kepemilikan tanah adalah milik Pemerintah Singapore. Proporsi
tersebut diberlakukan mengingat luas wilayah Singapore yang tidak begitu luas. Jika kepemilikan
tanah lebih besar dimiliki oleh pemerintah, pembangunan juga dapat dilakukan dan dikendalikan
dengan lebih mudah. Pemerintah juga menetapkan Urban Redevelopment Authority (URA)
sebagai agen utama dalam melakukan penjualan tanah. URA adalah organisasi yang memiliki
tanggung jawab untuk membuat Singapore menjadi kota yang ideal aman dan nyaman untuk
ditempati.
Diberikannya otoritas kepada URA untuk melakukan penjualan tanah, membuat pengaturan dan
pengawasan pengembangan tata ruang wilayah lebih mudah untuk dikendalikan. Pemerintah
Singapore juga memberikan kesempatan bagi masyarakat atau pihak swasta untuk ikut
mengembangkan lahan yang ada di Singapore. Pelepasan tanah tersebut kepada pihak swasta juga
tidak semata-mata tanpa pengawasan, melainkan masih dalam pengawasan pemerintah. Hal
tersebut dilakukan karena terdapat beberapa hal yang pengembangannya lebih baik jika
diserahkan kepada swasta.
Kerjasama dengan Privat Sector (pihak swasta)
Berkerja sama dengan swasta dilakukan pemerintah Singapore untuk melakukan efektifitas dan
efisiensi pembangunan. Berkerja sama dengan sektor swasta melalui konsultasi terkait proses
proses perencanaan dan segala hal yang berkaitan dengan perencanaan dimaksudkan supaya
mendapatkan hasil pemikiran dari seorang yang sudah ahli di bidang tersebut yang nantinya dapat
mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam pembangunan. Selain itu konsultasi dengan para ahli
juga dimaksudkan untuk mengeksplorasi ide-ide baru dalam pembangunan. Selain berkerja sama
dengan konsultan perencana, pemerintah Singapore juga berkerja sama dengan pihak
pengembang swasta untuk mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat. Pembangunan
yang diserahkan kepada pihak swasta dapat menekan biaya se efisien mungkin namun se efektif
mungkin.

BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Singapore merupakan kota / negara yang sangat kecil, jauh lebih kecil dari kota Jakarta,
tetapi mempunyai manajemen kota yg sangat baik, sehingga sekarang ini Singapore termasuk
kota / negara yg maju dalam segala bidang. Memang, besar daerah maupun kepadatan penduduk
sangat mempengaruhi kemajuan daerah tersebut. Penduduk Singapore hampir sebanding dengan
luas lahan yang tersedia sehingga penanganannya cukup mudah, tidak seperti Jakarta. Tetapi
paling tidak, Jakarta dapat belajar dari Singapore dengan mengambil unsur2 positif dari
manajemennya yg kemudian diterapkan di Jakarta.
Singapore kecil sekali dibandingkan dengan Indonesia. Memang, semua latar belakang dan
semua elemen2 negara / kotanya juga berbeda ( lihat tulisanku Sedikit Pemikiran untuk Jakarta:
Manajemen Pembangunan terhadap Pertumbuhan Fisik Kota (Bagian: 19) ), tetapi paling tidak
Indonesia bisa mencontoh manajemen perkotaanya untuk kota2 di Indonesia.
Singapore mempunyai dasar visi yang jauh ke depan sebagai dasar konsep bagi seluruh sepak
terjangnya. Keinginan sangat besar dalam menyenangkan seluruh warganya, walau kendala lahan
yg terbatas sangat mengganggu aktifitas kota / negara itu.
Reklamasi Singapore dilakukan secara besar2an karena untuk menambah kebutuhan lahan negara
itu. Walau dengan menambah lahan Singapore, akan berakibat negara Indonesia menjadi lebih
'sempit'. Dan ini harys tetap disepakati dengan seksama untuk selalu bertetangga dengan baik.
'The Concept Plan' merupakan strategi pemerintah untuk membangun Singapore sejak tahun
1971, yang sekarang sudah dapat dilihat hasinya. Konsep ini dibagi 3 tahap : yaitu sampai tahun
2000, sampai tahun 2010 dan sampai tahun 'X' ( sementara 'Singapore 2050 ).
Konsep Singapore tahun 2050. Dengan membuat konsep master plan ini, Singapore berusaha
untuk mulai menata infra-struktur sebelum konsep ini dijalankan.
Salah satu proyek yang di kembangkan menggunakan konsep dasar 'Living the Next Lap',
mempunyai visi bahwa 1 pusat pelayanan masyarakat ( meliputi perkantoran, perdagangan,
transportsi, pendidikan dan sebagainya ) harus dapat melayani 800.000 orang dan kompleks
hunian harus dekat dengan pusat kegiatan tarsebut.

Anda mungkin juga menyukai