Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA TAMAN

SARI KOTA YOGYAKARTA


Nama Kelompok :
Candra Setiawan (184258)
Farah Khairunisa Yazid (184265)
Indra Syudirja (184270)
M. Maharreiza Ilham (184273)

Program study S1 Hospitality/J


Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta
Jl. Ahmad Yani 52 Ringroad Timur, Yogyakarta 55281 Indonesia

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan wisatawan terhadap daya tarik wisata dengan metode Fishbein.
Penelitian ini dilakukan di Taman Sari, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu penelitiannya
dilaksanakan pada bulan Desember 2019. Dalam penelitian ini data diperoleh dari pengisian kuisioner yang ada di
obyek wisata Taman Sari, Kota Yogyakarta dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Metode ini digunakan untuk
mengetahui kepuasan wisatawan terhadap obyek wisata yang akan di teliti. Adapun atribut yang digunakan adalah 1)
Biaya, 2) Kemudahan akses, 3) keamanan dan kenyamanan, 4) fasilitas, 5) Pelayanan dan Informasi,. Dari kelima
indikator tersebut, menunjukkan dalam kategori baik.

Kata kunci : Kepuasan wisatawan, daya Tarik, metode Fishbein, atribut.

PENDAHULUAN

Sektor pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang sangat penting dan
mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam perekonomian nasional seperti
penyerapan lapangan kerja. Produk modern pariwisata saat ini mulai banyak ditinggalkan dan
wisatawan beralih kepada produk wisata yang lebih menghargai lingkungan, alam, budaya dan
atraksi secara spesial.Kepuasan wisatawan tidak hanya bersandar pada keindahan alam dan
kelengkapan fasilitas wisata melainkan juga pada keleluasaan dan intensitas interaksi dengan
lingkungan dan masyarakat lokal.Pariwisata di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, sangat
diminati oleh banyak kalangan dan memberikan prospek yang besar untuk masyarakat lokal
maupun pemerintah. Maka dari itu melihat peluang yang besar, pariwisata menjadi ilmu yang
dipelajari sendiri serta dijadikan jurusan dalam pendidikan untuk menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang ahli dibidang pariwisata.

Yogyakarta memang dikenal dengan kota pendidikan dan kota dengan budaya yang masih
sangat kental. “Dalam konteks kepariwisataan, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki
potensi kepariwisataan yang cukup besar dan beragam, baik berupa daya tarik wisata, budaya
(peninggalan sejarah maupun adat tradisi kehidupan masyarakat) maupun khusus.” (Prakoso,
2016).

Salah satu destinasi wisata di Yogyakarta yang sangat populer dan menjadi favorit para
wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Keraton Yogyakarta yang merupakan istana resmi
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton Yogyakarta mulai dibuka sebagai salah satu
destinasi kunjungan pariwisata di kota Yogyakarta pada masa pemerintahan Sultan Hamengku
Buwono IX pada tanggal 1 Oktober 1969. Daya tarik objek wisata yang terkait langsung dengan
keberadaan Keraton Yogyakarta salah satunya adalah tempat pemandian Sultan Hamengku
Buwono I, II dan III di Tamansari.

Dalam perkembangannya, objek wisata di wilayah Keraton Yogyakarta meluas ke


kawasan Jeron Beteng yang merupakan kawasan di bagian dalam benteng bernama Baluwarti
yang mengelilingi Keraton Yogyakarta. Maksud dari pendirian bangunan bersejarah ini adalah
untuk mengantisipasi serangan musuh dari luar benteng pada masa peperangan melawan Belanda.
Tamansari merupakan salah satu bangunan bersejarah di wilayah bentengKeraton Yogyakarta
yang memiliki arti “Taman yang Indah”. Tamansari juga sering disebut sebagai “Water Castle”,
didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun Ehe 1684 Jw (1758 M). Luasnya lebih dari
sekitar 10 hektar. Kira-kira terdapat 57 bangunan berupa gedung, kolam pemandian, jembatan
gantung, kanal air, danau buatan, pulau buatan, dan lorong bawah air.

Untuk pengembangan objek wisata situs Tamansari tidak lagi berfokus pada daya tarik
untuk menarik wisatawan berkunjung mengingat Tamansari adalah situs budaya dan peninggalan
sejarah yang masih terjaga keasliannya yang menjadi daya tarik wisata, namun dapat dilihat ada
beberapa faktor pendukung pengembangan dari daya tarik Tamansari. Perlu perencanaan untuk
pengembangan objek wisata Tamansari yaitu dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
wisatawan dengan peningkatan beberapa fasilitas, keterlibatan pemerintah, industri maupun
masyarakat lokal, serta pengelolaan yang baik.

Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian mengenai kepuasan wisatawan terhadap
daya tarik wisata Taman Sari untuk mengetahui seberapa tingkat kepuasan wisatawan terhadap
objek wisata tersebut dengan menggunakan Metode Fishbein.

KAJIAN TEORI

Pengertian Pariwisata

Pariwisata telah lama menjadi perhatian, baik dari segi ekonomi, politik, administrasi
kenegaraan, maupun sosiologi, sampai saat ini belum ada kesepakatan secara akademis mengenai
apa itu pariwisata. Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang
terdiri atas dua kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti “banyak” atau “berkeliling”, sedangkan
wisata berarti “pergi” atau “bepergian”. Atas dasar itu, maka kata pariwisata seharusnya diartikan
sebagai perjalanan yang dilakukan berkali- kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat
lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk pengertian
jamak, kata “Kepariwisataan” dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism” (Yoeti, 1996:112).
Hal tersebut berarti bahwa pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan
rekreasi.

“Pariwisata merupakan suatu keseluruhan elemen-elemen terkait yang didalamnya terdiri


dari wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri dan lain sebagainya yang merupakan
kegiatan pariwisata”. Ujar Devy, (2017 : 34).

Suwantoro dalam ali (2016: 9) mendefinisikan istilah pariwisata, yaitu suatu perubahan
tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alesan dan bukan untuk
melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan
yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan
kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang
berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan
usaha lainnya.Potensi wisata adalah semua obyek (alam, budaya, buatan) yang memerlukan
banyak penanganan agar dapat memberikan nilai daya tarik bagi wisatawan (Janianto Damanik
dan Helmut F.Weber, 2006:11).Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan
Pemerintah daerah {UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan(revisi dariUU No. 9 Tahun
Kepariwisataan).Istilah “pariwisata”konon untuk pertama kali di gunakakan oleh Presiden
Soekarno dalam suatu percakapan sebagai pandanan dari istilah asing tourism “Arti pariwisata
ialah bahwa kalau semua kegiatan itu dianggap gagal”. Tanda adanya wisatwan semua kegiatan
pembangunan Hotel, persediaan angkutan dan sebagainya itu tidak memiliki makna
kepariwisataan.”ujar (Soekadijo.R.G,2000) dalam Ali (2016: 10)
Berdasarkan analisis teori pariwisata yang telah di cantumkan di atas bahwa pariwisata
adalah kegiatan atau perjalanan wisata yang di lakukan oleh personal maupun kelompok untuk
mendapatkan hiburan serta mendapatkan apa yang diinginkan berdasarkan tujuan.

Sedangkan, Menurut UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud


dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Artinya, pariwisata adalah kegiatan rekreasi yang diselenggarakan dengan penyediaan fasilitas
untuk para wisatawan berkunjung ke suatu tempat.

Kepuasan wisatawan

Kepuasan wisatawan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja


atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya Kotler dan Makens, 1999 dalam
priyanto,dkk). Dalam bukunya yang lain, Kotler (2002) mendefinisikan kepuasan sebagai
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/
kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan tentang
daya tarik wisata dibandingkan dengan harapan wisatawan sebelum berkunjung di daya tarik
wisata tersebut.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan wisatawan adalah hak setiap
wisatawan yang di dapatkan setelah apa yang telah di nikmati atau di rasakan maupun sedang
menikmati oleh pengguna atau wisatawan yang ber efek memberikan nilai kepada layanan jasa.
Daya Tarik

Daya tarik wisata merupakan kemampuan destinasi dalam memuaskan kebutuhan


pengunjung. Vengesayi dalam Marisa (2018). Menurut Mayo dan Jarvis (1981) dalam Vengesayi
(2003) mendefinisikan daya tarik sebagai kemampuan destinasi memberikan manfaat bagi
pengunjung. Daya tarik wisata merupakan kombinasi yang kompleks antara alam dan manusia.
Dalam UU No 9 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Definisi daya
tarik wisata pada penelitian ini adalah keunikan, keindahan dan nilai yang ditawarkan destinasi
dan yang dapat memuaskan pengunjung.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Aris Baharuddin, Maya Kasmita, Rudi Salam dengan judul
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO
KOTA YOGYAKARTA. Hasil penelitian berdasarkan 80 responden menyimpulkan bahwa posisi
penelitian tersebut berada dalam kategori baik. Dengan atribut pemandangan,
Akses/keterjangkauan, keamanan dan kenyamanan, fasilitas yang tersedia, infrastruktur jalan,
pelayanan, penerangan dan informasi.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, populasinya adalah para wisatawan yang sedang berkunjung ke Situs
Pariwisata Taman Sari di kota Yogyakarta sebanyak 30 responden. Pengambilan sampel dilakukan
secara random dan seimbang antara laki-laki dan perempuan. Dan jika populasi di Kawasan situs
Taman Sari tidak seimbang maka peneliti memberikan kuesioner kepada wisatawan yang ada.

Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Yaitu menjelaskan hubungan antar variable dengan menganalisis data
numerik (angka) menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini
digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap daya tarik wisata di Taman
Sari dengan menggunakan Metode Fishbein.

Sumber Data

Data primer, diperoleh langsung dari hasil observasi, wawancara untuk memperoleh data yang
menyangkut pengetahuan, pandangan responden terhadap tingkat kepuasan wisatawan terhadap
daya tarik wisata di Taman Sari.

Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara :

a) Penyebaran kuisioner Berisikan pertanyaan-pertanyaan yang

dijawab oleh responden. Kuisioner merupakan suatu daftar pertanyaan yang digunakan untuk
mengumpulkan atau mengetahui tentang fakta-fakta yang disebutkan, pendapat, perasaan atau
keinginan.

b) Observasi Kegiatan pengamatan objek penelitian menggunakan panca indra. Adapun hal-hal
menjadi pengamatan adalah bagaimana aktivitas wisatawan di objek wisata tersebut..

c) Metode Dokumenter Metode yang digunakan untuk membenarkan adanya penyebaran


kursioner yang telah dilakukan oleh peneliti

d) Studi Pustaka Bertujuan untuk memperoleh landasan teori yang menjadi dasar dalam
penelitian yang akan dilakukan.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner, yaitu dengan memberikan daftar
pertanyaan tertulis kepada responden. Daftar pertanyaan tersebut meliputi beberapa pernyataan
yang berkaitan dengan keyakinan responden, kemudian pernyataan tersebut diulang kembali
dalam bentuk evaluasi pernyataan.
Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah kepuasan wisatawan terhadap daya tarik wisata di
Taman Sari adalah melebihi netral atau baik.

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Dari 30 responden yang dipilih secara acak yang sedang berwisata di Taman Sari, dibedakan
menjadi 2 kelompok jenis kelamin yaitu responden berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang
terlihat dalam tabel berikut :

Tabel 1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden Persentase

Laki-laki 9 30%

Perempuan 21 70%

Jumlah 30 100%

Hasil perhitungan yang diperoleh berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan dan diisi oleh
responden yangyang sedang mengunjungi Objek wisata Tebing Breksi secara acak
mengindentifikasikan usia yang tercantum dalam tabel dibawah in
Tabel 2

Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Persentase

Kurang dari 20 tahun 13 43%

21 tahun - 30 tahun 11 37%

31 tahun - 40 tahun 3 10%

41 tahun - 50 tahun 3 10%

Lebih dari 50 tahun 0 0%

Jumlah 30 100%

Selanjutnya, penelitian mencantumkan tingkat pendidikan umum dari masing-masing tingkat


sesuai dengan data yang telah diperoleh pada tabel berikut

Tabel 3

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Responden Persentase

SD 1 3%

SLTP/SMP 3 10%

SLTA/SMA 11 37%

Akademi/Universitas 15 50%

Jumlah 30 100%
Penelitian ini membedakan jenis pekerjaan responden kedalam 6 kelompok. Dapat dilihat melalui
tabel dibawah ini:

Tabel 4

Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan Responden Persentase

Ibu Rumah Tangga 2 6,66%

Pelajar 10 33,3%

Mahasiswa 11 36,7

PNS 2 6,66%

Wiraswasta 3 10%

Lain-lain(---------) 2 6,66%

Jumlah 30 100%

Tingkat pendapatan mempengaruhi kemampuan seseorang ketika berwisata. Tingkat


pendapatan dalam penelitian ini seperti tergambar dalam tabel berikut :
Tabel 5

Data Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Responden Persentase

< Rp. 1. 500. 000 10 33,33%

Rp. 1. 500.000 – Rp. 2.500.000 9 30%

a. Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000 4 13,33%

b. Rp. 3.500.000 – Rp. 5.000.000 4 13,33%

> Rp. 5.000.000 3 10%

Jumlah 30 100%

Dalam penelitian ini peneliti membedakan asal reponden :

Tabel 6

Data Responden Berdasarkan Asal daerah

Asal daerah Responden Persentase

Sumatra 6 20%

Jawa 18 60%

Kalimantan 0 0%

Sulawesi 3 10%

Bali 1 3%

Lainya 2 7%

Total 30 100%
Hasil Analisa Fishbein

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Fishbein yang dipadukan dengan
skala likert. Metode Fishbein merupakan formulasi dan model atribut yang dapat digunakan untuk
mengetahui sikap konsumen terhadap objek atau produk tertentu, (misalnya merek, produk, jasa,
dll) didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut objek bersangkutan
yang diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut sebuah produk (Engel,Blackwell, Miniard, 1994 :
348). Adapun rumus yang dipakai adalah :

Blackwell, Miniard, 1994 : 348). Adapun rumus yang dipakai adalah :

Keterangan :

Ao = sikap terhadap objek

Bi = kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki atribut i

ei / vi = evaluasi mengenai atribut i

n = jumlah atribut uang menonjol

Setelah melakukan tabulasi data (Data processing) dengan menggunakan prosedur model
kepuasan fiehbein didapat hasil rata-rata tertimbang pada masing-masing atribut dan komponen
pengukuran kepuasan (Believe and Evaluation) dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 7

Nilai Sikap Wisatawan Terhadap Jenis situs pariwisata "Taman Sari"

no Atribut Kepercayaan (bi) Evaluasi (ei) Sikap (Ao)


1 Biaya 4,067 4,067 16,54
2 Kemudahan Akses 3,933 3,933 15,47
Keamanan dan
3 3,967 3,800 15,07
Kenyamanan
4 Fasilitas 3,700 3,500 12,95
Pelayanan dan
5 3,633 3,700 13,44
Informasi
Jumlah 73,48
Sumber : Data Primer Diolah

kepuasan Wisatawan terhadap Daya Tarik Wisata Taman Sari Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan total skor 73,48. Skor ini diperoleh dari akumulasi kolom sikap (Ao = bi*ei) dari seluruh
responden yang berjumlah 30 responden. Untuk dapat melihat secara jelas bagaimana posisi dari
skor tersebut, maka skor tersebut akan dikembalikan dalam Skala Likert dengan cara
menjumlahkan hasil kali antara rata–rata tertimbang dari masing–masing atribut pada komponen
pengukuran sikap (bi dan ei). Untuk mengetahui apakah skor tersebut terletak pada posisi positif
atau negatif, terlebih dahulu akan dihitung skor maksimum dan minimum untuk sikap wisatawan,
sebagai berikut :

Tabel 8

Skor maksimum sikap wisatawan terhadap daya tarik wisata Taman Sari Daerah Istimewa
Yogyakarta

no Atribut (bi) max Evaluasi (ei) Sikap (Ao)


1 Biaya 5 4,067 20,34
2 Kemudahan Akses 5 3,933 20,04
Keamanan dan
3 5 3,800 19,00
Kenyamanan
4 Fasilitas 5 3,500 17,50
Pelayanan dan
5 5 3,700 18,50
Informasi
Jumlah 99,70
Sumber : Data Primer Diolah
Tabel 9

Skor minumum sikap wisatawan terhadap daya tarik wisata Taman Sari Daerah Istimewa
Yogyakarta

no Atribut (bi) min Evaluasi (ei) Sikap (Ao)


1 Biaya 1 4,067 4,07
2 Kemudahan Akses 1 3,933 3,93
Keamanan dan
3 1 3,800 3,80
Kenyamanan
4 Fasilitas 1 3,500 3,50
Pelayanan dan
5 1 3,700 3,70
Informasi
Jumlah 19,00
Sumber : Data Primer Diolah

Rentang skor maksimum dan minimum sikap wisatawan terhadap daya tarik Taman Sari
Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebagai berikut :

19 38 57 76 99,70

73.48

Dari perhitungan diatas diperoleh hasil sebagai berikut : skor minimum 19 (Posisi sangat
tidak setuju), 38 pada posisi tidak setuju, 57 pada posisi netral, 76 pada posisi setuju dan skor
maksimal 99,70 pada posisi sangat setuju. Dari hasil perhitungan, sikap wisatawan terhadap data
tarik wisata Taman Sari di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan kepuasan para wisatawan,
diperoleh hasil sebesar 73,48 yang berada pada sebelah kiri titik potong (cut of point) yaitu berada
melebihi posisi netral. Artinya bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepuasan wisatawan terhadap daya tarik wisata Taman Sari adalah positif atau
baik berdasarkan atribut Biaya, Kemudahan Akses, Keamanan dan Kenyamanan, Fasilitas yang
tersedia serta Pelayanan dan informasi.
Berdasarkan hasil analisa diatas, atribut Biaya dan memberikan hasil yang tepat memiliki nilai
tertimbang tertinggi yaitu sebesar 16,54 dan atribut Fasilitas memiliki nilai tertimbang paling kecil,
yaitu sebesar 12,95.

Hasil analisa tersebut membuktikan bahwa sikap wisatawan terhadap daya tarik wisata Taman
Sari di kota Yogyakarta dipresepsikan baik oleh para peneliti. Hal tersebut tidak terlepas dari
atribut yang melekat pada objek wisata tersebut. Hasil analisa bisa menjadi catatan bagi pengelola
objek wisata / pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk lebih meningkatkan kualitas objek
wisata berdasarkan atribut tersebut.

Simpulan

Simpulan Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan, dan jika dikaitkan
dengan rumusan masalah yang ada didapat kesimpulan adalah kualitas situs pariwisata
Taman Sari Daerah Istimewa Yogyakarta adalah positif atau baik atau diatas netral
berdasarkan kepuasan dari wisatawan, dengan atribut : Biaya, Kemudahan Akses,
Keamanan dan Kenyamanan, Fasilitas yang tersedia serta Pelayanan dan informasi. Hal
tersebut bisa dilihat melalui analisis Fishbein yang sudah dilakukan, dan diperoleh nilai
mean sebesar 73,48. Nilai mean tersebut berada pada interval jawaban Netral atau berada
di sisi kiri posisi setuju yang menunjukkan nilai positif.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memiliki saran bagi pengelolah situs
pariwisata Taman Sari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelima atribut (atribut Biaya, Kemudahan
Akses, Keamanan dan Kenyamanan, Fasilitas yang tersedia serta Pelayanan dan informasi) yang
digunakan untuk mengukur kepuasan wisatawan saat berwisata ke situs Taman Sari.

Kualitas situs pariwisata Taman Sari Daerah Istimewa Yogyakarta terbukti baik atau masih dalam
batas wajar. Diharapkan bagi pengelola untuk menambahkan serta memperbaiki kualitas dari
beberapa atribut. Dengan penelitian ini nilai atribut fasilitas yang paling rendah maka atribut
fasilitas adalah satu catatan penting untuk pengelolah situs pariwisata Taman Sari Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Daftar Pustaka
Ali. 2016. “strategi pengembangan fasilitas guna meningkatkan daya tarik minat wisatawan di
Darajat Pass Waterpark) Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut”. Di akses dari
http://repository.upi.edu/21523/5/S_MRL_0901658_Chapter2.pdf pada 15 april 21019
Devy. 2017. “PENGEMBANGAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM SEBAGAI
DAERAH TUJUAN WISATA DI KABUPATEN KARANGANYAR”. Di akses dari
http://jurnal.uns.ac.id
Levyda, Marisa. 2018. “ ANALISIS DAYA TARIK WISATA BAHARI DENGAN
PENDEKATAN SUPPLY DAN DEMAND: STUDI DI TELUK KILUAN”. Di akses dari
http://jurnal.usahid.ac.id/index.php/pariwisata/issue/view/7
Priyanto dkk. 2018. “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Wisatawan serta
Dampaknya terhadap Loyalitas (Studi di Ciater Spa Resort).” Di akses dari
http://osf.io>yevg6
Sulistyo, djamil. 2018.” ANALISA SIKAP WAJIB PAJAK TERHADAP KINERJA
PELAYANAN PETUGAS PEMUNGUT PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK
DAERAH (KPPD) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DI KABUPATEN
BANTUL”. Di akses dari http://eprint.stieww.ac.id/701/

Anda mungkin juga menyukai