Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LAPORAN PENELITIAN TENTANG LUMUT

Di Tulis Untuk Memenuhi Tugas bahasa indonesia

Disusun oleh
Oon Wira Yuda
(1910031802102)
Dosen pembimbing,

Stefen Efendi, M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER AMIK RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Allah SWT.,yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Laporan Penelitian tentang lumut Ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapak Stefen Efendi, M.Pd pada mata kuliah bahasa indonesia, , selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan Laporan Penelitian
tentang lumut bagi para pembaca dan juga bagi penulis

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Stefen Efendi, M.Pd, selaku
dosen mata kuliah bahasa indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 4 Desember 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………...……..i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….…..….. ii
BAB I PENDAHULUAN…...…………...………………………..……………...1
1.1 Latar Belakang Belakang…...……………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………..……………………………………………1
1.3 Tujuan Penelitian…………..…………………………………………….2
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………….2
1.5 Kajian Teori……………………………………………………………...3
1.6 Rumusan Hipotesis………………………………………………………4
1.7 Metode Penulisan………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………5
2.1 Deskripsi Data…………………………………………………………..5
2.2 Pembahasan……………………………………………………………..6

BAB III PENUTUP………………………………………………………………7


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..7
3.2 Saran……………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat


yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali
lumut gambut (sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada,
tumbuhan ini melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu
tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus
(Talofita) dengan tumbuhan ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil
sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada
daun-daun disebut sebagai epifil.

Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga


atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat
sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut
berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas.
Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan
tumbuhan yang lainnya.Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke
dalam Bryophyta.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis membatasi laporan ini seputar :

a. Tumbuhan Lumut.

b. Perkembangan dan pertumbuhan lumut.

c. Pengaruh pemberian cahaya pada tumbuhan lumut.

1
1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini , antara lain :

a. Untuk membuktikan perbedaan kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut.

b. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang makhluk hidup.

c. Untuk mengetahui dan lebih mengenal tentang tumbuhan lumut.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penulisan laporan ini adalah :

a. Dapat menentukan habitat tumbuhan lumut.

b. Dapat mendeskripsikan proses pertumbuhan tanaman lumut.

c. Dapat menganalisis masalah yang terjadi pada proses pertumbuhan.

d. Dapat memahami keanekaragaman hayati.

e. Dapat mengembangkan potensi usaha dari kerajinan tumbuhan lumut.

2
1.5 KAJIAN TEORI

Berdasarkan teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup
kehidupan yang luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara
umum lumut tidak dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada
tempat yang kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan,
dapat dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak
sempit dan terbatas sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang
cukup besar sebagai indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi
kehidupan tumbuhan lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara
tumbuhan lumut itu sendiri, baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk
tempat hidupnya. Sedangkan faktor abiotiknya meliputi :

a. Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan normal membutuhkan 500 – 1300 lux


intensitas cahaya. (yang akan menjadi bahan percobaan dengan
menggunakan sinar matahari).

b. Faktor temperature

c. Faktor Air, Intensitas penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap –
tiap tumbuhan. Adaptasi tumbuhan lumut dalam pengambilan air :

·Endohydric species, air yang diambil berasal dari substrat dan kemudian
dihantarkan secara internal ke organ daun atau permukaan evaporasi lainnya (sifat
permukaan dari tumbuhan adalah water rapellent/penolak). Umumnya hidup pada
substrat yang kaya nutrien, tempat basah, dan poreus (berpori). Contoh :
Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.

·Ektohydric species, Air mudah diabsorbsi dan hilang melalui segala permukaan
tubuh. Sifat karakteristiknya adalah semua bagian tubuhnya dapat menghisap dan
menyimpan air dari udara. Contoh : Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati
berdaun, dsb.

d. Faktor angin

e. Faktor edafik, meliputi tanah, humus, dan batuan. Karena lumut hidup
umumnya di atas batuan dan tanah yang berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat
saprofit.

3
1.6 RUMUSAN HIPOTESIS

Keberadaan tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor


lingkungan. Faktor lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik.
Tumbuhan lumut jarang ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup
berkelompok dan mempunyai bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan
lumut biasanya tumbuh ditempat yang lembab dan berair meskipun begitu lumut
juga masih membutuhkan suplai sinar matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan
lumut kurang bisa hidup didaerah yang panas dan gersang ditambah lagi
mendapat sinar matahari secara langsung, hal ini menyebabkan tumbuhan lumut
banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan, maupun pada saluran pembuangan.

1.7 METODE PENULISAN


Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :

a. Metode observasi.

b. Membaca beberapa buku di perpustakaan sekolah.

c. Mengumpulkan data dari internet.

4
BAB II

DATA DAN PEMBAHASAN

2.1 DESKRIPSI DATA

Penelitian ini berlangsung selama 21 hari, Dalam kurun waktu


tersebut telah terjadi berbagai proses pertumbuhan yang berkaitan dengan
penelitian ini dan kami pun berhasil mengumpulkan data tersebut dan
mengolahnya menjadi suatu laporan ilmiah.

Adapun data yang terkumpul selama penelitian terhadap proses


pertumbuhan lumut, adalah sebagai berikut.

Dalam bentuk tabel :


LUAS LUMUT YANG
TUMBUH PADA KAYU DI
NO HARI KE KETERANGAN
EMBER
EMBER A EMBER B
1 3 5 Cm2 0 Cm2 Air berubah menjadi keruh
2 6 19 Cm2 6,1 Cm2 Kedua ember mulai ditumbuhi lumut
Pada ember A air berubah warna menjadi hijau
3 9 42,3 Cm2 14 Cm2
pekat
Pertumbuhan lumut yang sangat cepat terjadi
4 12 98,8 Cm2 35,6 Cm2
pada ember A
5 15 137 Cm2 33,2 Cm2 Pada ember B kayu menjadi keropos
Pada ember A lumut menutupi seluruh
6 18 150 Cm2 42,8 Cm2
permukaan kayu
Pada ember B kayu berubah menjadi hitam dan
7 21 150 Cm2 62 Cm2
kropos

5
2.2 PEMBAHASAN

Menganalisis data yang di peroleh dari penelitian

 Secara kualitatif, tempat yang lembab dan mendapat sinar matahari yang
cukup menyebabkan pertumbuhan lumut semakin cepat, sedangkan pada
tempat yang panas dan kering pertumbuhan lumut cenderung sedikit
lambat, hal ini disebabkan karena lumut termaksuk kedalam tumbuhan
epifit yang kurang cocok hidup didaerah yang tandus.
 Secara kuantitatif, Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh
pada tempat lembab atau perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi
permukaan,.setiap tempat yang bersuhu kurang 30 derajat dan lembab
pasti mudah untuk di tumbuhi lumut.

Menjelaskan hasil dengan teori yang ada

 Teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di temukan di


tempat-tempat lembab atau basah karena sangat menunjang
pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi dengan baik di
daerah kering dan panas. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000
species yang tesebar di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic
sampai kedaerah kutub utara.

Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan lumut mempunya ciri –ciri sebagai
berikut :

1. Bentuk tubuhnya pipih.

2. Bersel banyak.

3. Mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa.

4. Melekat pada substartnya.

5. Bersifat Aututrof.

6. Bentuk akar seperti benang-benang.

7. Daunya terdiri atas selapis sel yang mengandung klorofals berbentuk jala.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

 Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab.


 Lumut umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga
ditemukan di batu, jalan di kota besar.
 Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi
ditemukannya.
 Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum
tinggal / menghuni rawa.
 Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia
oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons), dan
sebagai penyerap polutan.
 Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di
lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
 Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora
yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada
lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi
besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-
kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya. Jadi
secara garis besar hasil penelitian sesuai dengan teori-teori yang sudah ada
sebelumnya yang dikemukakan oleh para ahli.

7
3.2 SARAN

Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang proses


pertumbuhan lumut ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang
pembuatan laporan ilmiah, mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam
pembuatan laporan ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi
untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu saya berharap agar dapat lebih memahami
tentang pembuatan laporan ilmiah dan juga diharapkan agar lebih sering diadakan
pelatihan pembuatan laporan ilmiah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih
di perpanjang lagi sehingga dapat dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Lumut

http://www.crayonpedia.org/mw/1._Lumut_10.1

http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=73d1bc40b3926bbf

http://dinarardy.wordpress.com/tag/kehidupan-lumut/

http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu

http://www.scribd.com/doc/52488644/Biologi

http://pinkzchocolate.blogspot.com/2011/02/laporan-praktikum-bocryp.html

http://harycahyadi.wordpress.com/2011/09/07/contoh-laporan-ilmiah-tentang-
lumut/

bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor…/0013%20Bio%201-3b.html

ugeex.blogspot.com/2009/03/makalah-lumut.html

Anda mungkin juga menyukai