Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PERKEBUNAN TEH

DI DAERAH TROPIS

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Dasar-dasar Ilmu Tanah

Dosen Pengampu:
Ir. Kharisun, Ph.D.

Oleh:
Abyan Akhtar A0B023047

PERENCANAAN SUMBER DAYA LAHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Kharisun sebagai dosen
pengampu mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Tanah yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Purwokerto, September 2023

Penyusun,
Abyan Akhtar

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER……………………………………………………………………... 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………… 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. 3
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Kecocokan Tanaman Teh Pada Daerah Tropis………............................. 6
2.2 Kondisi Lahan Yang Baik Untuk Tanaman Teh Pada Daerah Tropis….. 6
2.3 Pengolahan Lahan Yang Baik Untuk Perkebunan Teh Pada Daerah 9
Tropis…………………………………….........………………………...
2.4 Pengaruh Pupuk Terhadap Tanah Perkebunan Teh Pada Daerah 10
Tropis…
BAB III: KESIMPULAN
Kesimpulan……………………………………………………………... 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gambar 1. Perkebunan teh


Tanaman teh merupakan tanaman subtropis yang memiliki daun berwarna
hijau. Secara umum, lingkungan fisik yang paling berpengaruh terhadap
pertumbuhan teh adalah keadaan iklim dan tanah. Tanaman teh tidak tahan
terhadap kekeringan, yang dapat mengakibatkan produksi dan produktivitas
tanaman teh menurun. Pengaruh produksi teh di pulau Jawa yaitu mengenai lahan
terutama dilihat dari luas lahan dan tingkat kesuburan. Pada umumnya lahan
untuk perkebunan teh baik di pulau jawa atau sumatera kondisi tanah nya sudah
mendukung baik dari segi kesuburan maupun luas lahannya. Tanaman teh
menjadi salah satu komoditas perkebunan di Indonesia yang menjadi penghasil
devisa negara terbesar setelah negara China dan India. Hal ini dibantu dengan
perkebunan teh di Indonesia yang bisa dibilang memiliki lahan yang cukup luas

4
dan memiliki jumlah produksi teh yang besar. Jawa Barat menjadi salah satu
daerah dengan produksi teh terbesar di Indonesia. Namun, menurut data yang
diberikan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan bahwa luas area perkebunan teh
akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena eksploitasi lahan,
penggunaan pupuk yang tidak sesuai, kurangnya kesuburan tanah, dan lainnya.
Teh merupakan tanaman yang daunnya dimanfaatkan sebagai minuman.
Indonesia merupakan salah satu negara yang bergantung pada banyak produk
budidaya, termasuk teh. Teh merupakan salah satu produk budidaya yang
dikembangkan di Indonesia, negara tropis, dan telah menembus pasar
internasional. Teh diekspor ke banyak negara besar Eropa seperti Jerman. Teh
selama ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan devisa negara yang
menjadi salah satu tujuan utama yang ingin dicapai di sektor komoditas nonmigas.
Produksi dan pengembangan teh komersial merupakan salah satu kegiatan utama
perkebunan. Pengembangan produk-produk berkualitas terus dilakukan seiring
dengan upaya pemerintah untuk lebih mendorong penguatan perekonomian
nasional. Memperkuat dan melakukan upaya menjaga kualitas teh yang baik
dengan mengembangkan produk teh kelas atas menjadi salah satu kunci
keberhasilan dalam meningkatkan daya saing perekonomian.
Faktor pemberian pupuk menjadi salah satu faktor paling penting,
pemupukan biasanya dilakukan untuk meningkatkan kandungan unsur hara dalam
tanah guna meningkatkan produksi tanaman, karena pupuk dianggap nutrisi untuk
tanaman sehingga akan mempengaruhi hasil produksi yang didapat. Penggunaan
pupuk secara tepat juga akan meningkatkan hasil produksi yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah kecocokan tanaman teh di daerah tropis?
2. Bagaimanakah kondisi lahan yang baik untuk penanaman teh di daerah
tropis?
3. Bagaimanakah pengolahan lahan yang baik untuk perkebunan teh di
daerah tropis?
5
4. Bagaimanakah pengaruh pupuk terhadap tanah untuk perkebunan teh di
daerah tropis?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui kecocokan tanaman teh di daerah tropis
b. Untuk mengetahui tentang kondisi lahan yang baik untuk penanaman teh
di daerah tropis
c. Untuk memahami tentang pengolahan lahan yang baik untuk perkebunan
teh di daerah tropis
d. Untuk mengetahui pengaruh pupuk terhadap tanah untuk perkebunan teh
di daerah tropis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kecocokan Tanaman Teh Pada Daerah Tropis


Tanaman teh berasal dari daerah subtropis dan cocok ditanam di daerah
pegunungan. Kondisi pertumbuhan tanaman teh secara umum disesuaikan dengan
iklim dan tanah. Faktor iklim yang perlu dipertimbangkan antara lain suhu udara
yang baik yaitu 13 hingga 15 derajat Celcius, kelembaban relatif siang hari di atas
70%, curah hujan tahunan minimal 2.000 mm, dengan curah hujan pada bulan
tumbuh di bawah 60 mm dan tidak lebih dari 2 bulan. Mengenai sinar matahari
sangat mempengaruhi pertumbuhan teh. Semakin banyak sinar matahari maka
suhunya akan semakin tinggi, jika suhu mencapai 30 derajat Celcius maka
tanaman teh akan tumbuh lambat. Pada ketinggian 400 hingga 800 m dpl,
perkebunan teh memerlukan pohon peneduh baik permanen maupun sementara.
Selain itu, dibutuhkan sekitar 20 ton/ha mulsa untuk menurunkan suhu tanah.
Suhu tanah yang tinggi dapat merusak akar tanaman, terutama yang berada di
bagian atas. Faktor iklim lain yang perlu dipertimbangkan adalah angin yang

6
terus-menerus dapat menyebabkan daun-daun berguguran. Angin dapat
mempengaruhi kelembaban udara dan mempengaruhi penyebaran hama.

2.2 Kondisi Lahan Yang Baik Untuk Tanaman Teh Pada Daerah Tropis
Teh tumbuh baik pada tanah yang gembur dan liat, dengan kemampuan
menyerap air dengan baik hingga ke dasar tanah. Humus merupakan lapisan
bahan organik yang terurai menjadi fraksi yang lebih stabil. Lapisan ini terjadi
akibat sedimentasi akibat pencucian lapisan diatasnya. Humus merupakan lapisan
bahan organik dari daun, kayu dan unsur lain yang membusuk setelah pelapukan
di permukaan tanah. Humus sering kali berwarna gelap, terutama terkonsentrasi
di lapisan atas tanah, sehingga tidak stabil terutama bila terjadi perubahan suhu,
kelembaban dan aerasi.

Berikut ini merupakan beberapa jenis tanah yang cocok untuk ditanami
tanaman teh:
1. Tanah andisol
Andisol adalah jenis tanah yang berkembang dari bahan vulkanik seperti
abu vulkanik, batu apung, silinder, lava, dll. dan/atau bahan vulkanik
plastik yang komposisi koloidnya terutama berupa mineral kompleks Al-
humus. Sifat atau ciri-ciri tanah andisol adalah tekstur tanahnya liat,
struktur tanahnya gembur, dan lapisan bawahnya agak menggumpal.
Secara umum tanah Andisol mempunyai warna coklat keabu-abuan
sampai hitam. Bahan induk berupa abu vulkanik atau tufa dengan
konsistensi cair dan licin, berminyak, kadang lunak, agak asam, kejenuhan
basa tinggi dan daya serap sedang, kadar air tinggi. Tanah Andisol
mengandung sekitar 10-30% bahan organik pada horizon A, sedangkan pH
tanah bersifat asam sampai netral (pH 4,5-6,0).

7
Gambar 2. Contoh tanah andisol
2. Tanah podsolik
Tanah podsolik merupakan jenis tanah yang terbentuk di daerah dengan
curah hujan tinggi dan suhu udara rendah. Di Indonesia, tanah jenis ini
banyak ditemukan di daerah pegunungan. Secara umum lahan-lahan
tersebut terletak di daerah beriklim lembab dengan curah hujan melebihi
2.500 mm per tahun. Tanah podsolik dicirikan oleh kesuburan sedang,
warna merah atau kuning, tekstur lempung atau berpasir, pH rendah,
serta kandungan aluminium dan besi yang tinggi. Kemampuan
mempertahankan unsur hara sangat rendah karena rendahnya aktivitas
tanah liat. Kejenuhan unsur basa seperti K, Ca, Mg rendah sehingga tidak
memadai untuk tanaman semusim. Kandungan bahan organiknya rendah
dan hanya terdapat di permukaan tanah. Daya tampung air sangat rendah
sehingga rentan terhadap kekeringan.

Gambar 3. Contoh tanah podsolik


3. Tanah latosol
8
Tanah latosol dikenal juga dengan nama tanah Inceptisol. Jenis tanah ini
mempunyai lapisan solum yang tebal sampai sangat tebal, antara 130cm
sampai 5m atau lebih, dengan batas antar lapisan yang tidak jelas. Warna
tanah latosol merah, coklat sampai agak kuning. Kandungan organik
berkisar antara 3 hingga 9%, namun umumnya hanya sekitar 5%.
Keasaman tanah bervariasi antara pH 4,5 dan 6,5, yaitu bersifat asam
hingga sedikit asam. Tekstur seluruh permukaan tanah ini umumnya
lempung, sedangkan strukturnya rapuh dan konsistensinya gembur. Dari
warnanya terlihat kandungan gizinya, pada umumnya semakin merah
maka semakin buruk. Secara keseluruhan, kandungan nutrisinya rendah
hingga sedang. Penetrasi air berkisar dari mudah hingga cukup sulit,
sehingga permeabilitas dan permeabilitas berkisar dari cukup cepat hingga
cukup lambat, kemampuan menahan air cukup baik, dan ketahanan
terhadap erosi cukup baik.

Gambar 4. Contoh tanah latosol

2.3 Pengolahan Lahan Yang Baik Untuk Perkebunan Teh Pada Daerah
Tropis
Penyiapan tanah diawali dengan membuang tunggul dan tanaman pada
akarnya agar tidak menjadi sumber penyakit akar. Lahan yang digunakan untuk
penanaman baru dapat berupa lahan terlantar, lahan hutan atau lahan pertanian
lainnya yang telah dialih fungsikan dan dipersiapkan untuk ditanami pohon teh.

9
Secara umum urutan pekerjaan penyiapan lahan untuk musim tanam baru adalah
sebagai berikut:
1. Survei dan pemetaan tanah
Survei dan pemetaan lahan perlu dilakukan karena berguna dalam
menentukan sarana dan prasarana yang akan dibangun, seperti jalan taman
untuk transportasi dan pengendalian, pembangunan bangunan air, serta
untuk membuat peta taman dan peta kapasitas lahan.
2. Pembongkaran pohon dan tunggul
Penebangan pohon dan tunggul dilakukan terhadap pohon yang sudah
tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena dapat menjadi sumber
penyakit dan menjadi pesaing unsur hara dan air dari pohon teh serta
mencegah dampak kerugian lainnya.
3. Pembersihan semak belukar dan gulma
Setelah menebang dan menghilangkan pohon-pohon dan semak-semak,
mereka dipotong, digulung dan dibuang ke jurang-jurang yang tidak
ditanami teh atau ditumpuk di pinggir lahan untuk ditanami. Limbah-
limbah tersebut tidak boleh dibakar karena pembakaran akan merusak
kondisi teh, membunuh mikroorganisme menguntungkan di dalam tanah
dan membakar humus di dalam tanah. Hal ini akan membuat tanah
menjadi tandus. Pembasmian gulma juga bisa menggunakan bahan kimia,
termasuk herbisida dalam dosis yang tercantum pada label.
4. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah menjadikan tanah subur, gembur dan bebas dari sisa
akar dan tunggul, sekaligus mematikan gulma yang masih tumbuh. Area
yang ditanami dicangkul sebanyak dua kali. Pencangkulan pertama
dilakukan pada kedalaman 60 cm untuk menggemburkan tanah dan
membersihkan sisa akar serta gulma. Sedangkan pencangkulan kedua
dilakukan 2 sampai 3 minggu setelah pencangkulan pertama yang
dilakukan pada kedalaman 40 cm untuk meratakan tanah.
5. Pembuatan jalan dan saluran drainase
10
Setelah pengolahan tanah selesai, pengukuran dan pembuatan patok
dilakukan. Patok dipasang setiap 20 m, baik panjang maupun lebarnya.
Dengan cara ini akan dibuat petak berukuran 20 m x 20 m atau luas 400 m.
Setelah dilakukan pemetaan, langkah selanjutnya adalah membuat jalur
kebun. Saat membuat jalan setapak di kebun, kemiringan tanah serta
perawatan dan transportasi pucuk muda harus diperhitungkan.

2.4 Pengaruh Pupuk Terhadap Tanah Perkebunan Teh Pada Daerah Tropis
Salah satu usaha untuk meningkatkan dan menjaga kesuburan tanah yaitu
dengan melakukan pemupukan sesuai dengan kebutuhan. Berikut beberapa jenis
pupuk yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah perkebunan teh:
1. Pemberian pupuk unsur hara makro
Pemberian pupuk yang mengandung unsur hara seperti N, P, K perlu
dilakukan untuk mengembalikan unsur hara yang hilang. Pupuk kompleks
Phonska mempunyai kandungan N, P dan K masing-masing 15-15-15.
2. Pemberian pupuk organik
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah terbaik dan paling
alami dibandingkan pupuk buatan atau sintetis. Secara umum pupuk
organik mempunyai efek mencegah erosi, pergerakan permukaan tanah,
dan keretakan tanah. Kompos adalah bahan organik atau bahan berkarbon,
biasanya berasal dari tumbuhan dan/atau hewan, yang ditambahkan ke
dalam tanah secara khusus sebagai sumber unsur hara, sering kali
mengandung nitrogen dari tumbuhan dan/atau hewan. Pupuk organik
yang paling umum digunakan adalah kompos. Kompos adalah salah satu
jenis pupuk organik yang dihasilkan manusia dari proses penguraian
limbah organisme hidup. Bahan organik juga meningkatkan KTK tanah,
mengikat unsur N, P, dan S dalam bentuk organik untuk menghindari
pencucian, melarutkan beberapa unsur, serta meningkatkan jumlah dan
aktivitas mikroorganisme tanah.
3. Pemberian pupuk kandang
11
Pupuk kotoran ayam relatif cepat terurai dan mengandung unsur hara
yang cukup dibandingkan kotoran jenis lainnya. Pupuk kotoran kambing
mempunyai tekstur yang khas, bentuk butirannya cukup sukar terurai
secara fisik, sehingga berpengaruh besar terhadap proses penguraian dan
penyediaan unsur hara.

BAB III
KESIMPULAN

1. Iklim yang cocok untuk budidaya teh antara lain suhu udara yang baik
yaitu 13 hingga 15 derajat Celcius, kelembaban relatif siang hari di atas
70%, curah hujan tahunan minimal 2.000 mm, dengan curah hujan pada
bulan tumbuh di bawah 60 mm dan tidak lebih dari 2 bulan.
2. Teh dapat tumbuh baik pada tanah yang gembur dan liat, dengan
kemampuan menyerap air dengan baik hingga ke dasar tanah. Beberapa
contoh tanah yang baik untuk tanaman teh adalah tanah andisol, tanah
podsolik, dan tanah latosol.
3. Pengolahan lahan sangat penting karena dengan membabat tanaman yang
tidak produktif dan membersihkan lahan dari tumbuhan pengganggu dapat
membuat tanaman teh tumbuh dengan baik. Pembuatan jalan dapat
memudahkan pekerja untuk pemeliharaan taman dan saluran drainase
berguna untuk mencegah erosi.
4. Pemberian pupuk menjadi salah satu faktor paling penting untuk menjaga
dan meningkatkan kesuburan tanaman teh.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sifat dan Karakteristik Tanah Andisol di Indonesia. (2012). Diakses pada 17


September 2023 dari https://pertanianunpad.wordpress.com/2012/11/22/sifat-dan-
karakteristik-tanah-andisol-di-indonesia/

Geost, Flysh. 2020. Tanah Podsolik : Pengertian, Ciri-Ciri, Pemanfaatan, dan


Persebarannya. Diakses pada 18 September 2023 dari
https://www.geologinesia.com/2020/03/tanah-podsolik.html?m=1

UMSU, Editor. 2022. Tanah Latosol : Ciri, Jenis, Manfaat, dan Berasal Dari?.
Diakses pada 17 september 2023 dari https://faperta.umsu.ac.id/2022/03/20/tanah-
latosol/

Persiapan Lahan untuk Peremajaan (Replanting) Tanaman Teh. (2020). Diakses


pada 17 September 2023 dari
http://www.cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/91237/Persiapan-Lahan-untuk-
Peremajaan-Replanting-Tanaman-Teh/

Anissa, Mella Nur. 2015. Essay Kebun Teh. Diakses pada 13 September 2023 dari
https://id.scribd.com/doc/266647497/Essay-Kebun-Teh

Ilmi, Hikari. 2016. Makalah “Tanaman Teh”. Diakses pada 17 September 2023
dari https://id.scribd.com/doc/313881573/makalah-tanaman-teh

13

Anda mungkin juga menyukai