Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)

TEKNOLOGI BUSANA

DISUSUN OLEH :

Nama Kelompok : Annisa Nurhasanah 5193143002


Annisya 5193143003
Irmayanti Dalimunthe
Rahfi Puspa Dwita
Siti Nurhasanah
Tiara Fildzah Ahlia 513143007
Kelas : Tata Busana B 2019
Dosen Pengampu : Dra. Flora Hutapea, M.Pd
Dra. Surniati Chalid, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianya yang melimpah, kami berhasil menyelesaikan laporan Critical Jurnal Review
(CJR) ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Teknologi Busana”. Semoga laporan ini
dapat memenuhi kriteria penilaian dan semoga laporan ini dapat memberikan banyak
manfaat bagi pembaca.

Oleh karena itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di
laporan ini. Maka dari itu segala macam kritikan dan saran sehingga membangun
pemikiran agar dapat memperbaiki berbagai laporan yang kami buat agar kedepannya lebih
baik lagi. Namun, kami selalu berharap jika laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Medan, Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ................................................................................................... 4
B. Tujuan Penulisan CJR ............................................................................................................... 4
C. Manfaat CJR .............................................................................................................................. 4
BAB II ISI BUKU .............................................................................................................................. 5
1. Identitas Jurnal ........................................................................................................................... 5
2. Abstrak ....................................................................................................................................... 6
3. Isi Jurnal ..................................................................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................ 11
A. Kelebihan Kedua Jurnal ......................................................................................................... 11
B. Kelemahan Kedua Jurnal ......................................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan dan Saran Jurnal I ................................................................................................ 12
B. Kesimpulan dan Saran Jurnal II............................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Melakukan Critical Journal Review pada suatu jurnal dengan


membandingkan nya dengan jurnal lain sangat penting untuk dilakukan, dari
kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal. Dari
mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara
menggabungkan informasi dari jurnal yang lain.

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Mengulas isi sebuah jurnal.


2. Mengetahui informasi sebuah jurnal.
3. Membandingkan isi jurnal 1 dengan jurnal 2.
4. Melatih individu agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada disetiap
jurnal.

C. Manfaat CJR

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Busana.


2. Untuk menambah pengetahuan tentang bagian-bagian kemeja.
3. Untuk mengetahui banyak hal tentang jurnal.
BAB II
ISI BUKU

1. Identitas Jurnal
A. Jurnal I

Judul
Penilaian Hasil Belajar Pembuatan Kerah Kemeja
pada Siswa Kelas XII Jurusan Tata Busana Di SMK
Muhammadiyah Tempel
Jurnal E-Journal
Volume & Halaman -
Bulan & Tahun -
Penulis Listia Wulandari
Reviewer Annisa Nurhasanah, Annisya, Irmayanti Dalimunthe,
Rahfi Puspa Dwita, Siti Nurhasanah, Tiara Fildzah
Ahlia
Tanggal Di Review 01 Desember 2019

B. Jurnal II

Judul
Kesesuaian Pola Kemeja Pria sistem Aldrich
Jurnal E-Journal
Volume & Halaman Vol.08 No.1 Hal. 36-42
Bulan & Tahun 01 Februari 2019
Penulis Rosi Rizki Fadillah
Adriani
Reviewer Annisa Nurhasanah, Annisya, Irmayanti Dalimunthe,
Rahfi Puspa Dwita, Siti Nurhasanah, Tiara Fildzah
Ahlia
Tanggal Di Review 01 Desember 2019
2. Abstrak
A. Jurnal I

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar pembuatan kerah kemeja
pada aspek jahitan, ukuran, bentuk, tampilan dan pelapis pada siswa kelas XII jurusan Tata
Busana di SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah 29 siswa kelas XII jurusan Tata Busana di
SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penilaian unjuk kerja. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar pembuatan kerah kemeja pada
siswa kelas XII jurusan Tata Busana di SMK Muhammadiyah 1 Tempel ditinjau dari (1)
kesesuaian aspek jahitan menunjukkan bahwa terdapat 27,60% siswa dalam kategori
sangat sesuai; 58,60% siswa dalam kategori sesuai; dan 13,80% siswa dalam kategori
kurang sesuai, (2) kesesuaian aspek ukuran menunjukkan bahwa terdapat 31% siswa dalam
kategori sangat sesuai; 48,3% siswa dalam kategori sesuai; dan 20,7% siswa dalam
kategori kurang sesuai, (3) kesesuaian aspek bentuk terdapat 41,4% siswa dalam kategori
sangat sesuai; 41,4% siswa dalam kategori sesuai; dan 17,2% siswa dalam kategori kurang
sesuai, (4) kesesuaian aspek tampilan terdapat 13,8% siswa dalam kategori sangat sesuai;
48,3% siswa dalam kategori sesuai; 31% siswa dalam kategori kurang sesuai; dan 6,9%
siswa dalam kategori tidak sesuai, (5) kesesuaian aspek pelapis terdapat 62% siswa dalam
kategori sangat sesuai; 31% siswa dalam kategori sesuai; dan 7% siswa dalam kategori
kurangsesuai.
Kata Kunci: Penilaian Hasil Belajar, Kerah Kemeja, SMK Muhammadiyah 1 Tempel

B. Jurnal II

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kelemahan, cara memperbaiki, serta


kesesuaian pola kemeja pria sistem Aldrich terhadap pria bertubuh ideal Indonesia. Metode
penelitian menggunakan penelitian terapan. Teknik analisa data menggunakan statistik
deskriptif berupa perhitungan rumus persentase menggunakan microsoft excel. Objek
penelitian yaitu pola kemeja pria sistem Aldrich yang diuji cobakan pada pria bertubuh
ideal Indonesia, dengan tinggi 170 cm, berat 63 kg. Dinilai oleh 5 orang panelis yang ahli
dibidang pola busana pria. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner/angket
memakai skala likerts. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemeja pria sistem
Aldrich terhadap pria bertubuh ideal Indonesia, mempunyai 5 kelemahan berdasarkan
penilaian dari 5 orang panelis diantaranya yaitu: 1) lingkar dada berlebih 3 cm, 2) lebar
punggung berlebih 2,5 cm, 3) panjang kemeja kurang 5 cm, 4) lingkar kerung lengan
berlebih 2,5 cm, 5) lingkar ujung lengan berlebih 2,5 cm. Cara memperbaikinya yaitu: 1)
lingkar dada dikurangi 3 cm pada sisi kiri dan kanan, 2) lebar punggung dikurangi 2,5 cm
pada sisi kiri dan kanan, 3) panjang kemeja ditambah 5 cm, 4) lingkar kerung lengan
dikurangi 2,5 cm, 5) lingkar ujung lengan dikurangi 2,5 cm. Kesesuaian didapat dengan
mencocokkan hasil dari kelemahan dan cara perbaikan pola kemeja pria sistem Aldrich
terhadap pria bertubuh ideal Indonesia.
Kata Kunci: kesesuaian, kemeja, aldrich, pria ideal
3. Isi Jurnal
A. Jurnal I

Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, tujuannya dilaksanakannya penelitian


ini untuk mengetahui hasil belajar pembuatan kerah kemeja pada siswa kelas XII jurusan
Tata Busana di SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XII
jurusan Tata Busana sebanyak 29 siswa. Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan
untuk menjawab rumusan masalah tentang hasil belajar pembuatan kerah kemeja pada
siswa kelas XII jurusan Tata Busana di SMK Muhammadiyah 1 Tempel.
Hasil penelitian ini berdasarkan hasil belajar pembuatan kerah kemeja pada siswa
kelas XII jurusan Tata Busana di SMK Muhammadiyah 1 Tempel yang ditinjau pada aspek
jahitan, ukuran, bentuk, tampilan, dan pelapis. Kriteria jahitan yang baik pada kerah
kemeja diantaranya yaitu rapi, halus, lurus, pas, tepat, tidak berkerut, tidak loncat, setikan
8 – 12 per inchi, dan ketegangan seimbang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Cyinthia
Klumpp (1914:5) yang menyatakan bahwa jahitan yang baik haruslah yang halus dan
bebas kerutan, tepi jahitan luar tida terlihat dari sisi yang baik. Kriteria ukuran yang baik
pada kerah kemeja diantaranya untuk lebar daun kerah 6 cm dan lebar kaki kerah 4 cm,
beberapa siswa masih terdapat hasil yang belum tepat pada ukuran daun kerah dan kaki
kerah. Pada hasil belajar pembuatan kerah kemeja siswa sudah sesuai dengan kriteria yaitu
kriteria bentuk kerah kemeja yang baik diantaranya ujung daun kerah yang meruncing
tidak tumpul dan bentuk kaki kerah melengkung atau menyudut, hal tersebut sesuai
pendapat dari Cynthia Klumpp (1914:5) bahwa kerah kemeja memiliki garis dan bentuk
yang simetris. Kriteria tampilan kerah kemeja yang baik diantaranya kerah berdiri dengan
tegak, posisi ujung kaki kerah tepat di tengah muka, dan daun kerah simetris.
Berdasarkan penelitian hasil belajar pembuatan kerah kemeja masih ada siswa yang
posisi ujung kaki kerah masih belum tepat di tengah muka. Kriteria pelapis untuk kerah
kemeja yaitu pada bagian daun kerah dan kaki kerah menggunakan pelapis, seluruh siswa
sudah sesuai dengan kriteria menggunakan pelapis masih belum tepat di tengah muka.
Kriteria pelapis untuk kerah kemeja yaitu pada bagian daun kerah dan kaki kerah
menggunakan pelapis, seluruh siswa sudah sesuai dengan kriteria menggunakan pelapis.
Kerah Kemeja
a) Pengertian Kerah Kemeja
Menurut Muliawan (2003: 28) menjabarkan bahwa “pada umumnya kerah kemeja
berada pas di bagian kerung leher dan bahu, melekat dan jatuh dengan posisi tegak dan
garis baliknya dari belakang ke depan serta garis bahu membentuk sudut tumpul.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan kerah kemeja adalah kerah yang jatuhnya
tegak atau berdiri dan letaknya mengelilingi leher, kerah ini mempunyai dua bagian yaitu
bagian kerah dan bagian penegak.
b) Macam-macam Kerah Kemeja
Menurut Poeradisastra (1997: 14) mengenai macam-macam kerah kemeja terdiri
dari :
1) Button Down Collar
Button Down Collar adalah model kerah dengan kancing di kedua ujungnya.
Kemeja berkerah jenis ini biasanya dikenakan dengan dasi, meskipun pada awalnya
kemeja formal ini berasal dari model busana para pemain polo di Inggris.

2) Club Rounded Collar


Club Rounded Collar adalah mode kerah yang tinggi dan ujungnya berbentuk
setengah lingkaran, tidak melancip. Di Barat, kerah mode ini biasa dikenakan anak sekolah
meski pria dewasa pun pantas mengenakannya.

3) Pin Collar
Pin Collar adalah kerah yang kedua daun kerahnya dihubungkan menggunakan
peniti yang berukuran cukup besar. Kerah seperti ini tampak sangat bergaya Amerika,
namun saat ini kerah tersebut sudah jarang dikenakan.

4) Tab Collar

Tab Collar adalah kerah yang terdapat semacam lidah kecil di antara kedua daun
kerah untuk menautkan daun kerah agar lebih rapi. Kerah ini akan janggalnbila dikenakan
tanpa dasi. Kerah ini pertama kali dikenakan Duke of Windsor ketika berkunjung ke
Amerika. Kerah ini lebih populer di Amerika dibanding di Eropa.

5) Straight Turn Down Collar


Straight Turn Down Collar adalah kerah yang bentuknya mirip model button down
collar, namun tidak berkancing di kedua ujungnya. Ujung daun kerahnya ada yang turun
sampai sepanjang 7 cm adapula yang hanya turun sepanjang 6 cm. Model kerah seperti ini
paling banyak dipakai pria. Kermeja berkerah turn down bisa berkesan formal maupun
kasual, tergantung pada motif kemejanya.
6) Wings Collar
Wings Collar adalah kerah yang pada kedua ujungnya berbentuk segitiga kecil dan
biasa digunakan bersama dasi kupu-kupu dan busana tuxedo.

B. Jurnal II

1. Kemeja Sistem Aldrich

Kemeja dari bahasa Portugis disebut camisa. Camisa adalah sebuah baju atau
pakaian atas, terutama untuk pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke
perut. Pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari katun, linen. Menurut
Wening (2013:16) “Kemeja merupakan dasar klasik dari segala model. Kemeja untuk pria
mempunyai bentuk kerah standar yaitu kerah dengan penegaknya, lengan panjang dengan
manset.

Model kemeja untuk busana pria berbeda dengan model blus/gaun untuk busana
wanita atau anak wanita. Model kemeja pria selalu terlihat sederhana dari tahun ketahun.
Sedangkan busana wanita lebih fleksibel dan luwes dengan model yang setiap waktu
berubah. Perbedaan ini disebabkan karena postur tubuh wanita berbeda dengan postur
tubuh pria sehingga akan mempengaruhi model pakaian yang dikenakan. Tingkat kesulitan
kemeja lengan panjang terletak pada hasil kerah dan manset.

Winifred Aldrich adalah seorang perancang busana yang berpengalaman di bidang


industri dan pendidikan. Aldrich bekerja sebagai seorang dosen di Loughborough dan
London selama 14 tahun dan melanjutkan penelitiannya di Nottingham Trent University.
Pola kemeja Aldrich terdiri atas pola badan depan dan belakang kemeja, pola lengan, pola
kerah, dan pola manset. Untuk mendapatkan pola kemeja yang sesuai dengan bentuk tubuh
dilakukan beberapa tahapan dalam pembuatanya, yaitu sebagai berikut : 1) Alat dan bahan
dalam pembuatan pola (pita ukuran, kapur jahit, gunting, penghapus, jarum, pensil, kertas
pola, penggaris), 2) mengambil ukuran badan (panjang punggung, lingkar dada, ½ lebar
punggung, panjang baju, panjang lengan, lingkar leher, lebar manset.

2. Bentuk Tubuh Pria Ideal

Ukuran tubuh memiliki peranan yang penting dalam pembuatan busana. Setiap
orang mempunyai ukuran tubuh yang berbeda-beda, hal ini juga disebabkan perkembangan
fisik, jenis kelamin, usia, dan perkembangan biologisnya. Menurut Poespo (2000:40) “
desain badan kita ditentukan oleh faktor keturunan (genetik) dan pengaruh makanan serta
lingkungan hidup kita”.

Bentuk dan ukuran tubuh adalah gambaran atau keseluruhan jasad manusia yang
kelihatan dari ujung rambut sampai ujung kaki”. Perbedaan bentuk tubuh pada manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keadaan fisik, perbedaan jenis kelamin, faktor
biologis, dan lain-lain. Bentuk tubuh manusia dapat digolongkan berdasarkan kategori
tertentu.

3. Kesesuaian Pola

Pola yang sudah pas pada badan seseorang, maka dapat dikatakan bahwa pola tersebut
sudah sesuai atau cocok dengan bentuk tubuhnya. Menurut Alwi (2007:109) “Kesesuaian
adalah kecocokan, keselarasan”. Pola kemeja sistem Aldrich di sesuaikan dengan tubuh
pria ideal Indonesia. Untuk melihat kesesuaian pola maka dilakukan fitting beberapa kali
untuk mendapatkan hasil yang pas. Fitting menunjukkan pada sempit dan longgarnya
sebuah bentuk busana dalam hubungannya dengan orang yang memakainya. Busana yang
enak dipakai adalah yang berukuran tepat dan tidak menyesakkan ataupun
kedodoran/longgar bila dikenakan (Poespo 2000:72).
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan Kedua Jurnal


1. Jurnal I

 Jurnal ini memaparkan berbagai jenis kerah kemeja disertai dengan gambarnya.
 Terdapat rumus pola dasar membuat kerah kemeja
2. Jurnal II

 Isi materi cukup luas dan dipaparkan lebih dulu

B. Kelemahan Kedua Jurnal


1. Jurnal I

 Tidak memaparkan bagian pola badan kemeja hanya memaparkan bagian-bagian


kerah kemeja.
2. Jurnal II

 Penjelasan materi menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti.


 Hanya memaparkan bagian pola badan kemeja, dan bagian lengan lengan kemeja.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran Jurnal I


Kesimpulan : Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,
maka peneliti dapat menarik kesimpulan penilaian hasil belajar pembuatan kerah kemeja.
Hasil belajar pembuatan kerah kemeja pada siswa kelas XII jurusan Tata Busana di SMK
Muhammadiyah 1 Tempel diketahui bahwa secara keseluruhan terdapat 11 (37,93%)
penilaian hasil belajar siswa dalam kategori “sangat sesuai” yaitu kualitas jahitan halus,
tidak berkerut, tidak loncat, tidak kendor, setikan 8-12 per inchi, ketegangan seimbang,
ukuran sesuai, ujung daun kerah runcing, ujung kaki kerah melengkung/ menyudut, kerah
dapat berdiri tegak, posisi ujung kaki kerah tepat di tengah muka, daun kerah simetris dan
menggunakan pelapis yang telah disediakan oleh sekolah. Terdapat 15 (51,72%) penilaian
hasil belajar siswa dalam kategori “sesuai” yaitu kualitas jahitan halus, tidak berkerut,
ketegangan kurang seimbang, ujung daun kerah kurang runcing, ujung kaki kerah
melengkung/ menyudut, kerah berdiri tegak, posisi ujung kaki kerah tepat di tengah muka,
daun kerah kurang simetris dan menggunakan pelapis yang telah disediakan oleh sekolah.

Saran : Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diberikan saran-saran sebagai


berikut:

1. Hendaknya siswa lebih meningkatkan hasil belajar pembuatan kerah kemeja dengan cara
banyak berlatih dan belajar agar hasil yang akan dicapai juga akan lebih baik lagi.
2. Hendaknya guru mata pelajaran Busana Pria di SMK Muhammadiyah 1 Tempel
membuat standar penilaian kerah kemeja yang sesuai dengan acuan yang ada.

B. Kesimpulan dan Saran Jurnal II


Kesimpulan : Terdapat beberapa tahapan dalam kesesuaian pola kemeja pria
sistem Aldrich terhadap pria bertubuh ideal Indonesia. Diantaranya : sesuaikan terlebih
dahulu tubuh model dengan rumus badan ideal, kemudian mengambil ukuran badan sesuai
dengan sistem Aldrich, memperhatikan langkah-langkah dalam pembuatan pola,
melakukan fitting terhadap model, agar didapat bentuk pola yang sesuai dengan tubuh
ideal pria Indonesia. Berdasarkan hasil olah data pada fitting 1 didapatkan kesimpulan
hasil analisis yang ditinjau dari modus, median, dan persentase, jawaban masing-masing
panelis yang telah dilakukan pada fitting 1: Sangat sesuai (SS) terdapat 2 item dengan
dinilai sangat sesuai pada pola kemeja sistem Aldrich terhadap pria bertubuh ideal
Indonesia, yaitu letak kerah pada lingkar leher, dan ketepatan pola kerah. Sesuai (S)
terdapat 9 item dengan dinilai sesuai pada pola kemeja sistem Aldrich terhadap pria
bertubuh ideal di Indonesia, yaitu : panjang punggung, tinggi ketiak, letak kantong kemeja,
lingkar kerung lengan, garis tengah lengan, panjang lengan, ukuran manset, lebar manset,
panjang belahan manset. Kurang sesuai (KS) terdapat 5 item dengan dinilai kurang sesuai
pada pola kemeja sistem Aldrich terhadap pria bertubuh ideal di Indonesia, yaitu : Lingkar
ujung lengan, lingkar kerung lengan, lebar punggung, lingkar dada, panjang kemeja. Tidak
sesuai (TS) belum terdapat item dengan dinilai kurang sesuai pada pola kemeja sistem
Aldrich terhadap pria bertubuh ideal di Indonesia.

Saran : Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan tersebut, maka


peneliti memberikan saran sebagai berikut: Bagi mahasiswa Mahasiswa yang akan
memakai sistem pola Aldrich diharapkan memperhatikan langkah-langkah dalam
pengambilan ukuran dan pembuatan pola kemeja, karena akan mempengaruhi hasil kemeja
yang dibuat. Sebagai referensi dalam pembuatan busana pria, khususnya kemeja.
Diharapkan ada penelitian lanjutan dengan berbagai bentuk tubuh pria Indonesia. Bagi
dosen Bagi dosen diharapkan bisa menerapkan pola kemeja pria sistem Aldrich dalam
mata kuliah busana pria, Sebagai rujukan dalam pembuatan bahan ajar.

Anda mungkin juga menyukai