TEKNOLOGI BUSANA
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianya yang melimpah, kami berhasil menyelesaikan laporan Critical Jurnal Review
(CJR) ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Teknologi Busana”. Semoga laporan ini
dapat memenuhi kriteria penilaian dan semoga laporan ini dapat memberikan banyak
manfaat bagi pembaca.
Oleh karena itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di
laporan ini. Maka dari itu segala macam kritikan dan saran sehingga membangun
pemikiran agar dapat memperbaiki berbagai laporan yang kami buat agar kedepannya lebih
baik lagi. Namun, kami selalu berharap jika laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
C. Manfaat CJR
1. Identitas Jurnal
A. Jurnal I
Judul
Penilaian Hasil Belajar Pembuatan Kerah Kemeja
pada Siswa Kelas XII Jurusan Tata Busana Di SMK
Muhammadiyah Tempel
Jurnal E-Journal
Volume & Halaman -
Bulan & Tahun -
Penulis Listia Wulandari
Reviewer Annisa Nurhasanah, Annisya, Irmayanti Dalimunthe,
Rahfi Puspa Dwita, Siti Nurhasanah, Tiara Fildzah
Ahlia
Tanggal Di Review 01 Desember 2019
B. Jurnal II
Judul
Kesesuaian Pola Kemeja Pria sistem Aldrich
Jurnal E-Journal
Volume & Halaman Vol.08 No.1 Hal. 36-42
Bulan & Tahun 01 Februari 2019
Penulis Rosi Rizki Fadillah
Adriani
Reviewer Annisa Nurhasanah, Annisya, Irmayanti Dalimunthe,
Rahfi Puspa Dwita, Siti Nurhasanah, Tiara Fildzah
Ahlia
Tanggal Di Review 01 Desember 2019
2. Abstrak
A. Jurnal I
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar pembuatan kerah kemeja
pada aspek jahitan, ukuran, bentuk, tampilan dan pelapis pada siswa kelas XII jurusan Tata
Busana di SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah 29 siswa kelas XII jurusan Tata Busana di
SMK Muhammadiyah 1 Tempel. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penilaian unjuk kerja. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar pembuatan kerah kemeja pada
siswa kelas XII jurusan Tata Busana di SMK Muhammadiyah 1 Tempel ditinjau dari (1)
kesesuaian aspek jahitan menunjukkan bahwa terdapat 27,60% siswa dalam kategori
sangat sesuai; 58,60% siswa dalam kategori sesuai; dan 13,80% siswa dalam kategori
kurang sesuai, (2) kesesuaian aspek ukuran menunjukkan bahwa terdapat 31% siswa dalam
kategori sangat sesuai; 48,3% siswa dalam kategori sesuai; dan 20,7% siswa dalam
kategori kurang sesuai, (3) kesesuaian aspek bentuk terdapat 41,4% siswa dalam kategori
sangat sesuai; 41,4% siswa dalam kategori sesuai; dan 17,2% siswa dalam kategori kurang
sesuai, (4) kesesuaian aspek tampilan terdapat 13,8% siswa dalam kategori sangat sesuai;
48,3% siswa dalam kategori sesuai; 31% siswa dalam kategori kurang sesuai; dan 6,9%
siswa dalam kategori tidak sesuai, (5) kesesuaian aspek pelapis terdapat 62% siswa dalam
kategori sangat sesuai; 31% siswa dalam kategori sesuai; dan 7% siswa dalam kategori
kurangsesuai.
Kata Kunci: Penilaian Hasil Belajar, Kerah Kemeja, SMK Muhammadiyah 1 Tempel
B. Jurnal II
3) Pin Collar
Pin Collar adalah kerah yang kedua daun kerahnya dihubungkan menggunakan
peniti yang berukuran cukup besar. Kerah seperti ini tampak sangat bergaya Amerika,
namun saat ini kerah tersebut sudah jarang dikenakan.
4) Tab Collar
Tab Collar adalah kerah yang terdapat semacam lidah kecil di antara kedua daun
kerah untuk menautkan daun kerah agar lebih rapi. Kerah ini akan janggalnbila dikenakan
tanpa dasi. Kerah ini pertama kali dikenakan Duke of Windsor ketika berkunjung ke
Amerika. Kerah ini lebih populer di Amerika dibanding di Eropa.
B. Jurnal II
Kemeja dari bahasa Portugis disebut camisa. Camisa adalah sebuah baju atau
pakaian atas, terutama untuk pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke
perut. Pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari katun, linen. Menurut
Wening (2013:16) “Kemeja merupakan dasar klasik dari segala model. Kemeja untuk pria
mempunyai bentuk kerah standar yaitu kerah dengan penegaknya, lengan panjang dengan
manset.
Model kemeja untuk busana pria berbeda dengan model blus/gaun untuk busana
wanita atau anak wanita. Model kemeja pria selalu terlihat sederhana dari tahun ketahun.
Sedangkan busana wanita lebih fleksibel dan luwes dengan model yang setiap waktu
berubah. Perbedaan ini disebabkan karena postur tubuh wanita berbeda dengan postur
tubuh pria sehingga akan mempengaruhi model pakaian yang dikenakan. Tingkat kesulitan
kemeja lengan panjang terletak pada hasil kerah dan manset.
Ukuran tubuh memiliki peranan yang penting dalam pembuatan busana. Setiap
orang mempunyai ukuran tubuh yang berbeda-beda, hal ini juga disebabkan perkembangan
fisik, jenis kelamin, usia, dan perkembangan biologisnya. Menurut Poespo (2000:40) “
desain badan kita ditentukan oleh faktor keturunan (genetik) dan pengaruh makanan serta
lingkungan hidup kita”.
Bentuk dan ukuran tubuh adalah gambaran atau keseluruhan jasad manusia yang
kelihatan dari ujung rambut sampai ujung kaki”. Perbedaan bentuk tubuh pada manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keadaan fisik, perbedaan jenis kelamin, faktor
biologis, dan lain-lain. Bentuk tubuh manusia dapat digolongkan berdasarkan kategori
tertentu.
3. Kesesuaian Pola
Pola yang sudah pas pada badan seseorang, maka dapat dikatakan bahwa pola tersebut
sudah sesuai atau cocok dengan bentuk tubuhnya. Menurut Alwi (2007:109) “Kesesuaian
adalah kecocokan, keselarasan”. Pola kemeja sistem Aldrich di sesuaikan dengan tubuh
pria ideal Indonesia. Untuk melihat kesesuaian pola maka dilakukan fitting beberapa kali
untuk mendapatkan hasil yang pas. Fitting menunjukkan pada sempit dan longgarnya
sebuah bentuk busana dalam hubungannya dengan orang yang memakainya. Busana yang
enak dipakai adalah yang berukuran tepat dan tidak menyesakkan ataupun
kedodoran/longgar bila dikenakan (Poespo 2000:72).
BAB III
PEMBAHASAN
Jurnal ini memaparkan berbagai jenis kerah kemeja disertai dengan gambarnya.
Terdapat rumus pola dasar membuat kerah kemeja
2. Jurnal II
1. Hendaknya siswa lebih meningkatkan hasil belajar pembuatan kerah kemeja dengan cara
banyak berlatih dan belajar agar hasil yang akan dicapai juga akan lebih baik lagi.
2. Hendaknya guru mata pelajaran Busana Pria di SMK Muhammadiyah 1 Tempel
membuat standar penilaian kerah kemeja yang sesuai dengan acuan yang ada.