Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG) KANKER PAYUDARA

1. Pengertian Asuhan Gizi pada Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien
Kanker kanker payudara yang sistematis dimana
Nutrisionis-Dietisien berfikir kritis dalam membuat
keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga
aman, efektif dan berkualitas.
2. Asesmen / Pengkajian : Melanjutkan hasil skrining perawat terkait risiko
malnutrisi dan atau kondisi khusus. Kanker
payudara termasuk kondisi khusus sehingga
memerlukan asesmen gizi lebih lanjut. Asesmen
Gizi dalam waktu 48 jam sejak pendaftaran atau
1x24 jam setelah skrining perawat.

Antropometri Data berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas


(LLA) atau pengukuran antropometri yang
memungkinkan diukur.
Biokimia Mengkaji data laboratorium terkait gizi seperti Hb,
Hematokrit, Leukosit, Albumin, dll ( tergantung
ketersediaan data bila ada).
Fisik / Klinis Mengkaji keadaan umum, penampilan fisik,
adanya gangguan gastrointestinal (mual, muntah,
diare, konstipasi, stomatitis), tekanan darah, suhu,
masa otot dan lemak serta hasil biopsi.
Riwayat Makan Mengkaji riwayat alergi makanan, pola kebiasaan
makan, pantangan makan, bentuk makanan, rata-
rata asupan sebelum masuk RS dan saat masuk RS
(kualitatif dan kuantitatif).
Riwayat Personal Mengkaji riwayat sosial ekonomi, budaya, riwayat
penyakit saat ini, riwayat penyakit dahulu dan
penyakit keluarga, riwayat penggunaan suplemen
makanan, herbal, status kesehatan mental, serta
status kognitif.
3. Diagnosa Gizi (Masalah Gizi) Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan
gangguan gastrointestinal ditandai dengan asupan
makanan <50% dari kebutuhan (NI-2.1).
Peningkatan kebutuhan energi dan protein
berkaitan dengan peningkatan katabolisme
ditandai dengan kehilangan berat badan yang tidak
direncanakan (NI-5.1).
Malnutrisi berkaitan dengan kekurangan asupan
makan jangka panjang ditandai dengan IMT <18,5
(NC-4.1)
Tidak tertutup kemungkinan ada diagnosis selain
diagnosis diatas sesuai dengan kondisi pasien.
4. Intervensi Gizi (Terapi Gizi) Tujuan :
a. Perencanaan • Memenuhi kebutuhan zat gizi ≥ 80%
• Memberikan diet sesuai daya terima pasien
• Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal
b. Implementasi Preskripsi Diet:
• Kebutuhan Energi : 25 – 30 kkal/kg BB/hari
• Protein : 1,2 – 2 g/kg BB/hari
• Lemak : 25 – 30% dari Total Energi
• Karbohidrat : sisa dari perhitungan protein
dan lemak.
• Cukup vitamin dan mineral.
• Cairan : 25 – 40 ml/kg BB/hari.

Pemberian Makanan Jenis Diet : TKTP


Pemberian Energi dan Protein bertahap
disesuaikan dengan kemampuan pasien.

Konsistensi : dapat dimulai dari cair/enteral,


makanan saring, lunak, biasa, bertahap sesuai
dengan kondisi pasien. Mudah dicerna porsi kecil
sering.

Jalur makanan. (oral/enteral per NGT /parenteral


atau kombinasi) sesuai kondisi klinis dan
kemampuan mengkonsumsi.
Edukasi Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan
Konseling Gizi preskripsi diet. Pemberian edukasi dan konseling
gizi kepada pasien dan keluarga serta penunggu
pasien.
Koordinasi dengan tenaga Koordinasi pelayanan gizi dengan tenaga
kesehatan lain kesehatan lain yaitu dengan dokter, perawat,
farmasis dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan
pasien.
5. Monitoring dan Evaluasi Mengetahui respon pasien terhadap intervensi
yaitu monitor hasil positif maupun negatif dari :
a. Asupan makanan
b. Fisik klinis terkait dengan gizi yaitu ada
tidaknya mual, muntah, nafsu makan, diare,
dll
c. Hasil biokimia terkait gizi
d. Status gizi berdasarkan antropometri
6. Re Asesmen (Kontrol kembali) Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah
kunjungan awal (pada hari ke 4 atau ke 5
perawatan) untuk melihat keberhasilan intervensi
sesuai hasil monitoring evaluasi. Jika pasien sudah
kembali pulang maka re asesmen di rawat jalan
untuk menilai kepatuhan diet dan keberhasilan
intervensi gizi 2-4 minggu setelah pulang dari
rumah sakit.
7. Indikator (Target yang akan 1. Asupan makan ≥80% dari kebutuhan
dicapai/Outcome) 2. Status Gizi Normal berdasarkan antropometri
Indek Masa Tubuh (IMT) atau lingkar lengan
atas, biokimia, fisik/klinis dan asupan makan
8. Sumber Pustaka 1. Arends, Jann, et al. ESPEN guidelines on
nutrition in cancer patients. Clinical Nutrition,
2017, 36.1: 11-48.
2. Nasional, Komite Penanggulangan Kanker.
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Kanker Payudara. Jakarta: Kemenkes RI, 2017.
3. Mahan, L. Kathleen; Raymond, Janice L.
Krause's food & the nutrition care process-e-
book. Elsevier Health Sciences, 2017.

Anda mungkin juga menyukai