PENGANTAR RING
Disusun oleh:
1. Feti Kristanti (0401518001)
2. Rizka Maullaydia Kusuma Dewi (0401518031)
3. Agung Mufti (0401518072)
Rombel Khusus
Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai struktur aljabar yang terdiri dari suatu
himpunna tak kosong dengan suatu obrasi biner yaitu terhadap penjumalahan (additive) atau
terhadap perkalian (multifikatif) atau yang disebut dengan Grup.
Misalkan kita pandang suatu bilangan bulat Z sebagai suatu Grup (Z, +) dan himpunan bilangan
bulat yang tidak sama dengan nol Z’ sebagai monoid (Z’, .), tetapi keduanya struktur tersebut
mengabaikan relasi antara penjumlahan (+) dan ( . ), misalkan diketahui misalkan bahwa
perkalian tersebut distributuf terhadap penjumlahan. Pada bagian ini akan dibahas menegnai
struktur aljabar yang terdiri dari suatu himpunan tak kosong dengan dua operasi biner yaitu
terhadap penjumlahan dan perkalian, struktur aljabar disebut dengan Ring (Gelanggang). Ada
tiga sub materi yang akan dipaparkan yaitu 1). Definisi Ring 2). Properti Ring dan 3). Subring
A. Definisi Ring
Ring adalah suatu himpunan tak kosong dengan dua oprasi biner, penjumlahan (a+b) dan
perkalian (ab), sehingga untuk semua 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅.
1. 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎 (komutatif)
2. (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) (Asosiatif)
3. Ada sebuah identitas penjumlahan 0. ada elemen 0 di R sedemikian rupa sehingga
𝑎 + 0 = 𝑎 untuk semua dalam R
4. Ada sebuah elemen – 𝑎 di R sedemikian sehingga 𝑎 + (−𝑎) = 0
5. 𝑎(𝑏𝑐) = (𝑎𝑏)𝑐
6. 𝑎(𝑏 + 𝑐) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐 𝑑an (𝑏 + 𝑐)𝑎 = 𝑏𝑎 + 𝑐𝑎
Ring adalah suatu himpunan tak kosong dengan dua operasi biner, penjumlahan (a+b) dan
perkalian (ab), sehingga untuk semua 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅. Jika dan hanya jika :
2. (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐)
Ambil 0, 1, 2 ∈ 𝑍3 .
(0 + 1) + 2 = 0 + (1 + 2) = 0
(1 + 1) + 2 = 1 + (1 + 2) = 1
(2 + 1) + 0 = 2 + (1 + 0) = 2
Maka 𝑍3 bersifat asosiatif terhadap penjumlahan
(𝑒 = 0, 𝑎 + 𝑒 = 𝑒 + 𝑎 = 𝑎)
Ambil 0, 1, 2 ∈ 𝑍3 .
0+0=0+0=0
1+0=0+1=1
2+0=0+2=2
Mempunyai elemen identitas yaitu 0 pada operasi penjumlahan
4. Ada sebuah elemen – 𝑎 di R sedemikian sehingga 𝑎 + (−𝑎) = 0
Adanya unsur balikan atau invers, 𝑎 + (−𝑎) = 0
0 + 0 = 0 = 𝑒, maka invers dari 0 adalah 0
1 + 2 = 0 = 𝑒, maka invers dari 1 adalah 2
2 + 1 = 0 = 𝑒, maka invers dari 2 adalah 1
5. 𝑎(𝑏𝑐) = (𝑎𝑏)𝑐
Ambil 0, 1, 2 ∈ 𝑍3 .
0 • (1 • 2) = (0 • 1) • 2 = 0
2 • (2 • 1) = (2 • 2) • 1 = 1
1 • (1 • 2) = (1 • 1) • 2 = 2
Ambil 0, 1, 2 ∈ 𝑍3
0 • (1 + 2) = (1 + 2) • 0 = 0
1 • (0 + 1) = (0 + 1) • 1 = 1
1 • (2 + 0) = (2 + 0) • 1 = 2
Contoh 3 :
Dari contoh 2 diatas 𝑍3 merupakan ring. Tunjukan bahwa 𝑍3 adalah ring komutatif?
Jawaban:
𝑎 • 𝑏 = 𝑏 • 𝑎, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍3
Ambil 0, 1, 2 ∈ 𝑍3
0•1= 1•0= 0
1•2= 2•1= 2
2•0= 0•2= 0
Maka 𝑍3 komutatif terhadap perkalian
Berdasarkan definisi ring komutatif dapat disimpulkan 𝑍3 merupakan ring komutatif.
Tambaahi contoh
B. Properti Ring
1. 𝑎 • 0 = 0 • 𝑎 = 0, ∀𝑎 ∈ 𝑅
2. 𝑎(−𝑏) = (−𝑎)𝑏 = −𝑎𝑏, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅
3. (−𝑎)(−𝑏) = 𝑎𝑏, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅
4. 𝑎(𝑏 − 𝑐) = 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐, ∀𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅
Selanjutnya, jika R mempunyai satu elemen 1, maka:
5. (−1)𝑎 = −𝑎
6. (−1)(−1) = 1
Bukti :
1. 𝑎 • 0 ∈ 𝑅 𝑑𝑎𝑛 0 + 0 = 0 sehingga 𝑎 • (0 + 0) = 𝑎 • 0
𝑎•0+𝑎•0= 𝑎•0 (𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑓)
𝑎•0+𝑎•0= 𝑎•0+0 ( 0 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙)
𝑎•0=0 ( 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑖𝑟𝑖)
0 • 𝑎 ∈ 𝑅 𝑑𝑎𝑛 0 + 0 = 0 sehingga (0 + 0) • 𝑎 = 0 • 𝑎
0•𝑎+0•𝑎 = 0•𝑎 (𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑓)
0•𝑎+0•𝑎 = 0•𝑎+0 ( 0 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙)
0•𝑎 =0 ( 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑖𝑟𝑖)
2. ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅. ∋ −𝑎, −𝑏 ∈ 𝑅 sehingga −𝑎 + 𝑎 = 0 dan −𝑏 + 𝑏 = 0
−(𝑎𝑏) + 𝑎𝑏 = 0
𝑎(−𝑏) + 𝑎𝑏 = 𝑎(−𝑏 + 𝑏) → (𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑓)
= 𝑎0 → 0 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙
= 0 → 0 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 12.1 (1)
= 𝑎𝑏
= 𝑎𝑏 + 𝑎(−𝑐) → 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑓
= 𝑎𝑏 + (−𝑎𝑐) → 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 12.1 (2)
= 𝑎𝑏 − 𝑎𝑐) → 𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖 𝑏 − 𝑐 = 𝑏 + (−𝑐)
= 𝑏𝑎 + (−𝑐)𝑎 → 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑓
= 𝑏𝑎 + (−𝑐𝑎) → 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 12.1 (2)
= 𝑏𝑎 − 𝑐𝑎) → 𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖 𝑏 − 𝑐 = 𝑏 + (−𝑐)
Jika R mempunyai suatu elemen 1, maka :
5. (−1)𝑎 = −𝑎
(−1)𝑎 = −1(1 • 𝑎)
= (−1 • 1) • 𝑎 → 𝑎𝑠𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑡𝑖𝑓
= −(1 • 1) • 𝑎 → 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑒𝑚𝑎 12.1 (2)
= −𝑎(1 • 1)
= −𝑎
6. (−1)(−1) = 1
=1