Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PEMBERHENTIAN KARYAWAN

DI 18 PERUSAHAAN TEKSTIL INDONESIA


(Tugas Terstruktur Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia)

Oleh
Ananda Fadhillah D.P. 1514131148

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
SINOPSIS ARTIKEL “800 BURUH SAMPOERNA PENSIUN DINI,
PEMKOT MALANG SIAPKAN PELATIHAN”

PT. HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia,


namun perusahaan ini mengalami penurunan omset akibat penggunaan peralatan
mesin dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Penurunan omset yang terjadi pada
perusahaan ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja kepada 800 karyawan
melalui program pensiun dini. Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh
pihak perusahaan tidak ada kaitannya dengan penutupan dua pabrik Sigaret
Kretek Tangan (SKT) yang terdapat di daerah Jember dan Lumajang. Keputusan
yang diambil pihak perusahaan tentunya akan memberikan dampak secara
langsung bagi karyawan karena dapat meningkatkan jumlah pengangguran yang
ada.

Pihak perusahaan Sampoerna telah memikirkan cara agar tidak terjadinya


peningkatan pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja tersebut. Salah satu
cara yang dilakukan pihak perusahaan yakni dengan memberikan paket pesangon
kepada karyawan yang terkena PHK. Paket pesangon tersebut diberikan kepada
karyawan yang besarnya sekitar Rp 100 juta per orang. Tidak hanya itu, pihak
perusahaan juga akan memberikan tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri 2014
kepada karyawan yang terkena PHK.

Pihak perusahaan Sampoerna juga akan memberikan program pelatihan khusus


kepada para karyawan. Pelatihan tersebut diharapkan dapat membantu mereka
dalam mendapatkan keahlian baru dan mencari sumber penghasilan lain. Program
pelatihan tersebut diberikan sesuai dengan keinginan masing-masing karyawan.
Tidak hanya itu, Pemerintah Kota Malang juga memberikan bantuan kepada
karyawan melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Posdaya ini dapat
dimanfaatkan oleh para karyawan karena Posdaya ini memberikan pelatihan dan
bantuan modal bagi karyawan yang terkena PHK. Program-program yang
terdapat di Posdaya seperti pemberian bantuan dan arahan serta bimbingan dari
kalangan akademisi diharapkan dapat berjalan maksimal.
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teoritis

Berdasarkan sinopsis mengenai kasus pemberhentian kerja melalui program


pensiun dini yang terjadi pada 800 karyawan di PT. HM Sampoerna,
menunjukkan bahwa kasus pemberhentian tenaga kerja tersebut memiliki
kaitan terhadap teori kompensasi dan teori pemeliharaan tenaga kerja. Berikut
akan coba saya jelaskan mengenai teori tersebut. Pemberhentian tenaga kerja
yakni pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi
perusahaan, artinya berakhirnya keterikatan kerja karyawan terhadap
perusahaan. Salah satu jenis pemberhentian tenaga kerja yakni dengan cara
pensiun seperti yang dilakukan oleh PT. HM Sampoerna kepada 800
karyawannya. Pensiun yang dilakukan oleh pihak perusahaan berdasarkan
keinginan perusahaan akibat terjadinya penurunan omset sehingga
mengharuskan pihak perusahaan untuk mempensiunkan karyawannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka wajib bagi perusahaan memberikan pesangon
kepada karyawan yang terkena pemberhentian kerja dan penjelasan tersebut
terbukti pada PT. HM Sampoerna yang memberikan pesangon sebesar Rp
100.000.000. Pemberian uang pensiun tersebut tentunya akan memberikan
ketenangan bagi karyawan.

Teori selanjutnya yang akan saya jelaskan yakni teori kompensasi. Menurut
Hasibuan, kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas
jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi langsung dapat berupa
gaji, upah dan upah insentif, sedangkan kompensasi tidak langsung yakni
kesejahteraan karyawan. Tidak hanya itu, terdapat pula kompensasi tambaha
(finansial atau nonfinansial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan
kesejahteraannya, seperti pemberian THR, uang pensiun, pakaian dinas dan
lain - lain. Teori terakhir yakni mengenai teori pemeliharaan tenaga kerja.
Pemeliharaan tenaga kerja adalah usaha untuk meningkatkan dan
mempertahankan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar tetap loyal
dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Beberapa metode pemeliharaan yakni melalui komunikasi, insentif,
kesejahteraan karyawan, kesadaran dan keselamatan kerja serta hubungan
industrial Pancasila. Jenis-jenis kesejahteraan karyawan dapat berupa
ekonomis yang meliputi uang pensiun, uang lebaran atau natal, uang
pengobatan dan lain - lain. Jenis kesejahteraan lainnya yakni berupa fasilitas
seperti mushala atau masjid, olahraga, kafetaria, pendidikan ataupun pelatihan
yang diberikan kepada karyawan sebagai bentuk kepedulian perusahaan.

Berdasarkan teori kompensasi dan teori pemeliharaan yang telah dijelaskan,


maka dapat dikaitkan bahwa PT. HM Sampoerna memberikan kompensasi
yang berbentuk finansial kepada 800 karyawan yang terkena pemberhentian
kerja. Hal tersebut terbukti dari adanya pemberian paket pesangon berupa
uang pensiun sebesar Rp 100.000.000 dan tunjangan hari raya (THR) tahun
2014 ini bagi karyawan. Paket pesangon tersebut diberikan sebagai
penghargaan atas pengabdian karyawan terhadap perusahaan. Perusahaan
juga memberikan program pelatihan khusus sebagai bentuk kepedulian pihak
perusahaan agar karyawan yang terkena PHK dapat memiliki keahlian baru
sehingga dapat menjadikan keahlian tersebut sebagai sumber penghasilan
baru. Artinya, terbukti bahwa pihak perusahaan cukup mementingkan
kesejahteraan karyawannya.

Pemberian pesangon dan pelatihan karyawan juga ditujukan untuk menekan


tingkat pengangguran sehingga diharapkan pemberian pesangon dan pelatihan
tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai modal usaha yang dapat
menunjang kehidupan karyawan. Teori pemeliharaan karyawan juga dapat
dikaitkan dari adanya kasus pemberhentian karyawan pada PT. HM
Sampoerna. Program pemeliharaan yang diberikan oleh pihak perusahaan
bukan hanya saat karyawan menjadi bagian dari perusahaan tersebut
melainkan perusahaan juga masih memberikan program pemeliharaan kepada
karyawan yang terkena pemberhentian kerja melalui metode pemeliharaan
yakni kesejahteraan karyawan dalam bentuk ekonomis maupun fasilitas.
Bentuk ekonomis yang diberikan pihak perusahaan yakni uang pensiun dan
tunjangan hari raya, sedangkan bentuk fasilitasnya berupa pelatihan khusus
bagi karyawan yang terkena PHK. Pemeliharaan yang diberikan oleh pihak
perusahaan dilakukan guna meningkatkan keuntungan bagi pihak perusahaan
dan bagi karyawan sendiri yakni bertujuan untuk memberikan rasa tenang
serta dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.

B. Pendapat terhadap Penyelasaian Masalah Pemberhentian Kerja

Menurut pendapat Saya, penyelesaian masalah yang terdapat pada PT. HM


Sampoerna dari pemberhentian kerja 800 karyawan melalui program pensiun
dini sudah baik. Hal tersebut dikarenakan adanya kepedulian dari pihak
perusahaan kepada karyawan dengan cara memberikan paket pesangon sekitar
Rp 100.000.000 per orang dan memberikan tunjangan hari raya (THR) Idul
Fitri 2014 serta memberikan pelatihan khusus kepada karyawan yang terkena
PHK. Artinya, pihak perusahaan tidak melakukan pengurangan karyawan
begitu saja, melainkan pihak perusahaan juga masih memperhatikan nasib
para karyawannya. PT. HM Sampoerna juga berharap besarnya paket
pesangon yang diberikan dan pelatihan khusus tersebut dapat dimanfaatkan
sebaik mungkin agar dapat menjadi modal usaha dan memberikan penghasilan
baru bagi karyawan yang terkena PHK.

Besarnya pesangon yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawan


juga telah sesuai sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang
Ketenagakerjaan Tahun 2013 mengenai besarnya perhitungan uang
penghargaan masa kerja. Berdasarkan hal tersebut, tentunya dapat
memberikan rasa tenang bagi karyawan yang terkena pensiun dini. Tidak
hanya itu, menurut saya juga tidak ada yang merasa dirugikan dari
penyelesaian kasus pemberhentian kerja yang dilakukan oleh PT. HM
Sampoerna, baik dari pihak perusahaan maupun karyawan. Pemberhentian
kerja yang dilakukan oleh pihak perusahaan karena terjadinya penurunan
omset sehingga mengharuskan pihak perusahaan untuk memberhentikan
karyawannya dan karyawan juga tidak merasa dirugikan karena pihak
perusahaan masih bertanggung jawab atas hal tersebut dengan masih
memperhatikan nasib karyawannya yakni dengan memberikan paket pesangon
dan pelatihan khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. http://www.kabarbisnis.com/read/2845961. Diakses pada 4 Juni


2017 04.40 WIB.

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah.


Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Mangkunegara, A.A.dan Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
800 Buruh Sampoerna pensiun dini, Pemkot
Malang siapkan pelatihan
Online: Senin, 17 Maret 2014 | 13:40 wib ET

MALANG, kabarbisnis.com: Pemerintah Kota (pemkot) Malang siap


memberikan pelatihan terhadap para warga usia produktif yang terkena pemutusan
hubungan kerja (PHK) dari perusahaannya.

Termasuk juga sebanyak sekitar 800 buruh yang bakal terkena program pensiun
dini oleh perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk, sebagai dampak efisiensi
perusahaan. Pensiun dini itu tidak ada kaitannya dengan tutupnya dua pabrik
sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna di Jember dan Lumajang.

"Penawaran pensiun dini yang akan dilakukan Sampoerna ini tidak serta-merta
pengurangan karyawan saja, dalam artian pihak perusahaan masih memperhatikan
nasib para karyawannya. Mereka nantinya akan diberikan pelatihan khusus
disesuaikan dengan keinginan masing-masing dan akan diberikan uang pesangon
sekitar Rp100 juta per orang. Di samping itu, pihak perusahaan juga akan
membayarkan tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri untuk tahun 2014 ini, " kata
Wali Kota Malang, Moch. Anton dikutip dari situs resmi Pemkot Malang, Minggu
(16/3/2014).

Mengutip pernyataan manajemen Sampoerna menurut Abah Anton, panggilan


akrab Walikota Malang ini, pengurangan karyawan karena perusahaan mengalami
penurunan omset akibat penggunaan peralatan mesin.

Oleh karenanya, mengatasi dampak peningkatan pengangguran, Pemkot Malang


siap membantu mereka melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). "Melalui
Posdaya ini, para buruh juga akan diberikan pelatihan dan bantuan modal,"
tambahnya.

Dengan bantuan dan arahan serta bimbingan dari kalangan akademisi, program-
program Posdaya akan berjalan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai