Anda di halaman 1dari 26

Manajemen SDM

Week 13
RIZKY EKA FEBRIANSAH, S.MB., M.SM.
“MENGELOLA TUNJANGAN KARYAWAN PART 1”
Berkompetisi dengan Tunjangan
Karyawan
 Dalam kompetisi untuk tenaga kerja, banyak pengusaha yang menawarkan kepada
karyawannya sejumlah tunjangan di atas standar yang sudah dipertimbangkan. Jasa
makanan, jasa konsultasi, keanggotaan professional, seragam, dan diskon untuk
karyawan merupakan bentuk umum.
 Namun beberapa pengusaha dapat menawarkan bentuk tunjangan yang lebih tidak
umum:
1. Di perusahaan autodesk, karyawan mendapatkan jasa dry cleaning dengan antar jemput
sampai ke meja mereka.
2. Di beberapa lokasi Barnett Banks di Florida, karyawan dapat mengatur pencucian mobil
mereka.
3. Di Netscape Communications, dokter gigi mengunjungi komplek perusahaan dan
melakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi karyawan.
4. Di hari ulang tahunnya, karyawan pada Mary Kay Cosmetics di Texas menerima kartu
ucapan dan sebuah kupon makan siang gratis atau tiket nonton film untuk dua orang.
5. Pada perusahaan makanan beku Con Agra, Nebraska, seorang karyawan yang anaknya
sakit disediakan pengasuh berpengalaman supaya karyawan tetap dapat bekerja.
Berkompetisi dengan Tunjangan
Karyawan
 Perusahaan menawarkan tunjangan seperti itu untuk mempertahankan para
karyawan dengan cara cara yang belum ada di perusahaan lain, dengan harapan
menciptakan loyalitas karyawan yang lebih tinggi.
 Dengan menawarkan tunjangan yang tidak umum akan membantu membedakan
perusahaan itu dengan perusahaan lain. Ketika sedang merekrut karyawan,
khususnya para profesional dan manajer yang berketerampilan langka, perusahaan
dengan paket tunjangan yang lebih menarik akan memiliki nilai tambah dalam
program pengadaannya meski gaji pokok yang ditawarkan sama.
 Tunjangan yang ditawarkan juga makin berkembang untuk mencerminkan
perubahan dalam gaya hidup dan demografis karyawan.
 Semakin bertambah tuanya populasi karyawan, asuransi kesehatan jangka panjang dapat
ditambahkan untuk menekan angka turnover.
 Karyawan dengan tanggun jawab keluarga menganggap baik tunjangan anak maupun
orang tua sebagai hal yang berharga.
Berkompetisi dengan Tunjangan
Karyawan
 Dari sudut pandang perusahaan, tunjangan karyawan merupakan pisau bermata
dua. Pada satu sisi, perusahaan mencoba mengurangi atau menahan beban
biaya tunjangan. Di sisi lain, perusahaan menyadari bahwa untuk menarik dan
mempertahankan individu yang memiliki kemampuan dan kompetensi,
perusahaan harus menawarkan tunjangan yang lebih banyak dan beragam.
 Tunjangan karyawan tersedia dalam bentuk kompensasi tidak langsung, seperti
pensiun, asuransi kesehatan, cuti dengan gaji, dan banyak lainnya. Tunjangan
harus dilihat sebagai bagian dari paket total kompensasi yang ditawarkan ke
karyawan. Seluruh komponen dari kompensasi seperti gaji pokok, gaji variabel,
dan tunjangan adalah bagian yang signifikan dari biaya organisasi, maka penting
untuk memandang biaya ini secara realistis.
Perspektif Strategis Terhadap Tunjangan

 Tunjangan mencoba melindungi karyawan dan ketergantungan mereka dari


resiko keuangan yang berhubungan dengan sakit, cacat, dan pengangguran.
Tunjangan juga memberikan kontribusi menarik, menahan, dan
mempertahankan SDM.
 Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tunjangan:
1. Peraturan pajak.
Tunjangan umumnya tidak dikenakan pajak pengahasilan. Untuk alasan inilah, tunjangan
mewakili nilai yang lebih berharga kepada karyawan dibandingkan dengan pembayaran tunai
yang jumlahnya setara. Bentuk ini membuat tunjangan menjadi bentuk kompensasi yang paling
diinginkan oleh karyawan.
2. Perundangan lain.
Berbagai hukum, mulai UU Jaminan Sosial hingga UU Keluarga dan Kesehatan (FMLA), telah
menuntut perusahaan untuk memberikan tunjangan kepada karyawan tertentu. Besaran ini
akan meningkat tiap tahunnya.
Pemberian Tunjangan di Indonesia

 Komponen upah sendiri terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya
upah pokok sedikit-dikitnya 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap (Pasal
94 UU No. 13/2003).
 Apa saja yang termasuk dalam komponen tunjangan?
 Tunjangan Tetap: adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan
yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan dalam
satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan Isteri;
Tunjangan Anak; Tunjangan Perumahan; Tunjangan Kematian; Tunjangan Daerah dan lain-
lain. Tunjangan Makan dan Tunjangan Transport dapat dimasukan dalam komponen
tunjangan tetap apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran,
dan diterima secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, hari atau bulan.
 Tunjangan Tidak Tetap adalah suatu pembayaran yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja dan
keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu
pembayaran upah pokok, seperti Tunjangan Transport atau Tunjangan Makan yang
didasarkan pada kehadiran.
Pemberian Tunjangan di Indonesia

 Apa ada Undang – Undang yang mengatur mengenai Tunjangan pekerja?


 Ada Tunjangan yang diatur ada juga yang tidak. Undang – Undang tidak mengatur
mengenai tunjangan tidak tetap (tunjangan makan, transportasi, dll). Kebijakan
mengenai tunjangan jenis ini, tergantung perusahaan masing-masing.
 Untuk Tunjangan Kesejahteraan/Kesehatan, dalam UU no 13 pasal 99 mengatur
adanya Jaminan Sosial untuk para pekerja.
 Adapula Tunjangan Hari Raya (THR), pemberian THR Keagamaan bagi pekerja di
perusahaan diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.PER.04/MEN/1994 tentang Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Bagi Pekerja di
Perusahaan. Menurut peraturan tersebut, pengusaha diwajibkan untuk memberi THR
Keagamaan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan atau
lebih secara terus-menerus.
Mengevaluasi Tunjangan Secara
Strategis
 Sama seperti biaya lainnya, adalah penting untuk melakukan evaluasi strategis terhadap biaya
tunjangan. Dengan memperhatikan bahwa sejumlah uang perusahaan dihabiskan untuk
tunjangan, profesional SDM adalah pihak yang harus memberikan analisis “biaya – manfaat”
terhadap tunjangan.
 Permasalahan strategis mengenai tunjangan;
1. Apa yang diharapkan dari tunjangan?
2. Apa kombinasi yang tepat untuk sebuah tunjangan?
3. Berapa total kompensasi, termasuk tunjangan, yang harus diberikan?
4. Seberapa besar bagian tunjangan dari seluruh total kompensasi individual?
5. Tingkat biaya apa yang dapat diterima untuk setiap tunjangan yang ditawarkan?
6. karyawan yang mana yang harus diberikan tunjangan atau ditawarkan tunjangan?
7. Apa yang diminta dari karyawan sebagai imbal balik dari tunjangan?
8. Bagaimana paket tunjangan yang komprehensif dapat membantu meminimalkan turnover atau
memaksimalkan pengadaan?
9. Seberapa fleksibel harusnya paket tunjangan itu?
Jenis Jenis Tunjangan

 Ada banyak jenis tunjangan yang ditawarkan oleh pengusaha. Sebagaimana gambar
dibawah, beberapa tunjangan secara hukum diwajibkan oleh hukum negara.
Jenis Jenis Tunjangan

1. Tunjangan yang diharuskan


Tunjangan ini adalah tunjangan dimana pengusaha di AS harus memberikan kepada
karyawannya sesuai hukum yang berlaku. Di bawah UU FMLA, perusahaan harus memberikan
masa cuti dengan gaji pada karyawan yang memiliki masalah kesehatan atau keluarga. Bahkan
dalam UU COBRA dan HIPAA, perusahaan masih harus memperpanjang program perlindungan
kesehatan untuk karyawan setelah meninggalkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Bagian perlindungan dari tunjangan yang diharuskan
a. Tunjangan kesehatan universal untuk seluruh karyawan
b. Bantuan pemeliharaan anak
c. Perlindungan rencana pensiun
d. Tunjangan inti untuk karyawan paruh waktu dengan sedikitnya 500 jam kerja per tahunnya
2. Tunjangan sukarela
Dengan menambahkan tunjangan tambahan, perusahaan mengakui adanya kebutuhan untuk
memberikan keamanan yang lebih besar dan dukungan tunjangan untuk karyawan dengan
kondisi individual yang beragam.
Tunjangan Keamanan

 Sejumlah tunjangan keamanan akan memberikan rasa aman pada karyawan. Jenis
tunjangan keamanan dalam perusahaan dapat berupa kompensasi pekerja,
kompensasi pengangguran, dan uang pesangon.
1. Kompensasi Pekerja
 Kompensasi pekerja memberikan tunjangan pada individu yang mengalami kecelakaan
saat bekerja. Hukum negara menuntut sebagian besar pengusaha untuk memberikan
perlindungan kompensasi pekerja dengan cara membeli asuransi dari pihak swasta atau
pemerintah.
 Persyaratan kompensasi pekerja menuntut perusahaan untuk memberikan tunjangan tunai,
perawatan kesehatan, dan jasa rehabilitasi kepada pekerja yang menderita sakit karena
disebabkan oleh lingkup pekerjaan.
 Karyawan berhak mendapatkan pembayaran secara cepat dan pasti dari sistem
kompensasi pekerja tanpa harus membuktikan bahwa kecelakaan yang dialaminya
adalah kesalahan perusahaan. Sebagai gantinya, pekerja menyerahkan haknya untuk
menuntut secara hukum jika kecelakaan terjadi.
Tunjangan Keamanan

 Biaya kompensasi yang tak terkendali dapat menjadi masalah besar bagi organisasi.
Perusahaan harus terus memantau biaya kompensasi pekerjanya. Untuk mengurangi
kecelakaan dan biaya kompensasi pekerja, perusahaan harus memiliki program
keamanan yang dikelola dengan baik, yang biasanya akan menghasilkan
1. Penurunan biaya premi asuransi
2. Penghematan biaya litigasi
3. Berkurangnya gaji yang dibayarkan untuk waktu kerja yang hilang
4. Mengurangi biaya untuk melatih tenaga kerja baru
5. Berkurangnya lembur
6. Produktifitas yang lebih tinggi.
Tunjangan Keamanan

2. Kompensasi Pengangguran
 Tunjangan pengangguran adalah program pemerintah yang secara parsial menjamin
pendapatan pekerja pada saat mereka menganggur untuk jangka waktu tertentu.
Program ini bertujuan untuk membantu pekerja secara finansial saat mereka berusaha
mencari pekerjaan baru. Tunjangan ini dibayarkan dari dana yang berasal dari kontribusi
pemberi kerja (perusahaan), pekerja dan pemerintah.
 Meskipun mengurangi derita akibat pengangguran, tunjangan pengangguran juga
meningkatkan jumlah pengangguran. Karena tunjangan pengangguran tidak lagi
diberikan jika pekerja memperoleh pekerjaan baru, pengangguran dapat saja tidak
bekerja begitu keras untuk mencari pekerjaan dan besar kemungkinan menolak tawaran
kerja yang tidak menarik.
 Sayangnya di Indonesia sampai saat ini belum ada peraturan mengenai tunjangan
pengangguran. Adapun begitu akan tetapi Undang-Undang Ketenagakerjaan RI
mengatur mengenai adanya uang pesangon, uang penghargaan dan uang penggantian
hak saat terjadi pemutusan hubungan kerja.
Tunjangan Keamanan

3. Uang Pesangon
 Uang pesangon adalah tunjangan kemanan yang bersifat wajib seperti
diatur oleh UU yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang
kehilangan pekerjaannya. Uang pesangon biasanya diterima secara
lump sum dan besarannya tergantung dari lama bekerja karyawan.
 Ketentuan mengenai uang pesangon terkadang muncul dalam
kesepakatan serikat kerja organisasi dengan manajemen untuk
pemberian porsi pesangon yang lebih besar daripada UU untuk
karyawan yang masa kerjanya lama.
 Banyak pengusaha yang mengurangi jumlah pesangon yang diberikan
secara tunai, dan menggantinya dengan cara menawarkan asuransi
kesehatan atau bantuan penempatan kembali (pelatihan menulis
resume, seminar keterampilan wawancara, dan konsultasi karir)
Tunjangan Keamanan Pensiun

 Sedikit orang yang memiliki simpanan finansial yang akan digunakan ketika pensiun,
sehingga tunjangan pensiun berusaha untuk memberikan penghasilan kepada
karyawan yang telah pensiun.
 Menurut UU diskriminasi Usia dalam Kepegawaian AS (ADEA), sebagian besar
karyawan tidak dapat dipaksa untuk pensiun pada usia berapa pun. Sebagai
hasilnya, pengusaha harus menetapkan kebijakan yang berbeda beda untuk
mematuhi peraturan ini.
 Pensiun dini akan memberikan indivifu sebuah kesempatan untuk keluar dari
perusahaan. Beberapa perusahaan digunakan bagi perusahaan untuk mengurangi
jumlah tenaga kerja dan mengurangi beban. Penanganan pensiun dini harus
dilakukan secara seksama agar benar benar bersifat sukarela. Memaksa pekerja
untuk mengambil program pensiun dini akan melanggar UU perlindungan tunjangan
untuk pekerja usia lanjut (OWBPA).
 Di Indonesia, pemaksaan dari perusahaan agar karyawan mengundurkan diri /
mengambil pensiun dini akan melanggar UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Tunjangan Keamanan Pensiun

 UU Perlindungan Tunjangan untuk Pekerja Usia Lanjut (OWBPA) ditujukan untuk


adanya perlakuan yang adil untuk pekerja usia lanjut dalam situasi pensiun dini
atau pesangon.
 Tunjangan Pensiun dan Perawatan Kesehatan merupakan inti dari keselamatan
oleh pengusaha merupakan inti dari keselamatan pensiun mereka, baik secara
finansial ataupun emosional. Dana pensiun dan perawatan kesehatan dapat
berasal dari pensiunan, perusahaan, atau keduanya.Pada saat bersamaan,
tunjangan pensiun dan biaya perawatan akan menghabiskan dana cukup
tinggi bagi perusahaan.
 Dua sudut pandang yang berbeda ini akan menimbulkan pertanyaan serius:
seberapa etiskah perusahaan yang menutup atau mengurangi tunjangan
pensiun dan perawatan kesehatan yang diberikan untuk para pensiunan?
Tunjangan Keamanan Pensiun

 Perusahaan telah mencoba berbagai strategi untuk menekan biaya


program tsb:
1. Menunda tunjangan perawatan kesehatan bagi pensiunan, khususnya jika
pensiunan menerima tawaran kerja di tempat lain, bahkan jika pekerjaan
itu bersifat paruh waktu.
2. Membatasi tunjangan pensiun bagi pensiunan yang baru dengan
menaikkan kontribusi dana pensiun yang dikurangi dari gaji karyawan,
mengurangi perlindungan, atau mengurangi kontribusi pengusaha.
3. Mengganti tunjangan kesehatan pensiunan dan menuntut pensiunan agar
mengganti ke program perawatan terkelola seperti yang disediakan BPJS.
4. Melobi untuk merubah hukum / aturan pajak sehingga memungkinkan
pengusaha untuk menutup tunjangan pensiun yang berlebihan dalam
mendanai biaya perawatan kesehatan pensiunan, sehingga menghasilkan
pembayaran pensiun yang lebih rendah.
Jaminan Sosial

 UU Jaminan Sosial 1935 di AS menetapkan sebuah sistem yang memberikan


tunjangan usia tua, tunjangan cacat, dan tunjangan pensiun. Karyawan dan
perusahaan berbagi jumlah biaya untuk Jaminan Sosial melalui pajak yang
dibebankan kepada upah atau gaji karyawan.
 Di Indonesia, Jaminan Sosial diselenggarakan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS).
Program jaminan sosial tenaga kerja tersebut terdiri atas:
a. Jaminan berupa uang yang meliputi: (1) Jaminan Kecelakaan Kerja, (2) Jaminan
Kematian, dan (3) Jaminan Hari Tua.
b. Jaminan berupa pelayanan, yaitu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
 Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih,
atau membayar upah paling sedikit Rp 1 juta sebulan, wajib mengikutsertakan
tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.
Program Pensiun

 Program pensiun adalah tunjangan pensiun yang ditetapkan dan didanai oleh
pengusaha dan karyawan. Program pensiun dapat bersifat kontributif atau non
kontributif.
 Program kontributif adalah tunjangan pensiun yang dibayarkan oleh perusahaan
maupun karyawan.
 Program non kontributif adalah tunjangan pensiun yang seluruh dananya disediakan
oleh perusahaan.
 Pembayaran tunjangan pensiun dapat mengikuti satu atau dua program berikut:
(1) program dengan kontribusi yang ditentukan (defined contribution plan), dan
(2) program dengan tunjangan yang telah ditentukan (defined benefit plan).
Program Pensiun

 Dalam program defined contribution plan, pengusaha melakukan pembayaran


berkala ke dalam rekening karyawan. Kunci program ini adalah tingkat
kontribusi; tunjangan pensiun karyawan ditentukan oleh kontribusi yang
ditentukan dan tingkat pendapatan karyawan. Program ini sangat bergantung
pada pengembalian modal investasi dari kontribusi sebelumnya, yang dapat
bervariasi sesuai dengan tingkat keuntungan perusahaan.
 Program ini lebih disukai oleh karyawan muda dengan masa kerja yang lebih pendek.
 Pada program defined benefit plan, seorang karyawan dijanjikan pensiun
dengan jumlah berdasarkan usia dan masa kerja. Kontribusi dari perusahaan
ditentukan dari masa kerja karyawan di perusahaan dan gaji rata rata karyawan
setelah lima tahun atau lebih lama dari itu.
 Program inil lebih dipilih oleh karyawan usia lanjut dengan masa kerja yang lebih lama,
Program Pensiun

 Di Indonesia, pengaturan pensiun diatur dalam Undang-Undang No.11 tahun 1992


tentang Dana Pensiun.
 Pemerintah Indonesia memiliki peraturan program pensiun yang hampir mirip
dengan program pensiun di AS, yaitu:
1. Program Pensiun Iuran Pasti.
Besarnya manfaat yang akan diterima belum pasti, tapi yang telah dipastikan adalah besarnya iuran
selama menjadi peserta. Besarnya manfaat pensiun tergantung pada akumulasi dana yang
terhimpun dari iuran berikut pengembangannya.
2. Program Pensiun Manfaat Pasti
Besarnya manfaat pensiun yang akan diterima telah dipastikan di awal kepesertaan dan diatur
perumusannya dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) Organisasi.
 Setiap organisasi hanya bisa menyelenggarakan 1 (satu) jenis program pensiun saja
(Manfaat Pasti atau Iuran Pasti). Bila akan menyelenggarakan 2 jenis program maka
harus dilakukan oleh lembaga yang berbeda.
Program Pensiun

 Beberapa hak dikaitkan dengan pensiun karyawan. Hak karyawan untuk


menerima tunjangan pensiun adalah vesting (hak untuk mendapatkan).
Biasanya hak ini memastikan karyawan pensiun dalam masa waktu minimum
yang ditentukan. Jika karyawan mengundurkan diri sebelum waktu minimum
dipenuhi, ia tidak berhak menerima tunjangan pensiun kecuali untuk dana yang
telah mereka kontribusikan.
 Bentuk lain dari pensiun karyawan adalah kemudahan bergerak (portability).
Dalam program portable, karyawan dapat memindahkan tunjangan pensiun
mereka dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Bentuk ini sangat lazim
ditemukan dalam sekolah atau universitas, baik di AS atau di Indonesia.
 Bentuk portability yang menawarkan fleksibilitas sangat mirip dengan layanan BPJS
ketenagakerjaan yang ada di Indonesia, yaitu pekerja tidak harus menunggu sampai
masa pensiun untuk mengambil dana pensiunnya.
Program Pensiun

 Area tentang pensiun sama seperti area lainnya dalam MSDM, selalu mengalami
perubahan. Beberapa perubahan yang relatif baru mempermasalahkan tentang
program pensiun agar bersifat non diskriminatif. Non diskriminatif ini merujuk pada
diskriminasi terhadap perempuan.
 Di Amerika Serikat, pada 1984 terjadi amandemen terhadap ERISA (Employee
Retirement Income Security Act) yang menjamin akses tunjangan pensiun yang
setara dengan pria dan menghapus pengurangan / denda yang terkait absen/cuti
karena masa kehamilan.
 Pengaturan dana pensiun di Indonesia diatur dalam UU No 11 Tahun 1992 tentang
Dana Pensiun. UU ini dirumuskan dengan landasan kesetaraan gender, konsep
menghargai hak wanita dalam Islam, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pemerintah Indonesia menjamin bahwa UU tersebut sama sekali tidak
mengandung perlakuan yang berbeda kepada setiap peserta dana pensiun.
Pilihan Tunjangan Pensiun
Individual
 Tersedianya beberapa pilihan tunjangan pensiun membuat area pensiun
menjadi lebih kompleks. Pilihan yang paling menonjol adalah:
1. Program Rekening Pensiun
Program rekening pensiun Individual adalah rekening dimana seorang karyawan dapat
menyisihkan dana yang tidak akan terkena pajak hingga karyawan tersebut pensiun.
2. Program 401 (k) dan 403 (b)
Kedua program ini memungkinkan karyawan dapat memilih agar pendapatannya saat
ini dikurangi dengan presentase tertentu, dan jumlah yang dikurangi tersebut akan
disimpan dalam program pensiun. 403 (b) diperuntukkan untuk organisasi non profit,
sementara 401 (k) tersedia untuk perusahaan, baik swasta maupun pemerintah.
Progam ini diarahkan ke rekening bebas pajak dan memungkinkan karyawan menerima
secara tunai atau menginvestasikannya ke pasar saham sehingga dana tunjangan
akan lebih bermanfaat untuk kehidupan pensiun karyawan.
Pilihan Tunjangan Pensiun
Individual
3. Program Keogh
Merupakan jenis program pensiun khusus untuk orang yang bekerja
secara mandiri. Individu dapat menyisihkan sebagian pendapatan
mereka untuk rekening pensiun. Program Keogh dapat berupa kontribusi
yang ditetapkan atau dalam program tunjangan yang ditetapkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai