Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ORGANISASI MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI

STUDI KASUS PADA UKM YAD BLANGKON

Dosen Pengampu : Widya Setiafindari, S.T., M.Sc.

Disusun oleh :

Teguh Prasetyo : 5160611015


Muchamad Arief Rachmanudin : 5160611032
Ahmad Shodik : 5160611031

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2018
BAB VIII
MANAJEMEN KONFLIK DAN MANAJEMEN SDM GLOBAL

8.1 Manajemen Konflik

Konflik merupakan hal biasa yang pernah dialami oleh suatu perusahaan atau
UKM. Konflik terjadi ketika ada pendapat atau perbedaan antara cara pandang
beberapa orang, selain itu konflik merupakan sikap mempertahankan dua dari
beberapa kelompok yang memiliki tujuan atau pandangan yang berbeda dalam
mencapai tujuan yang bukan dari kerjasama. Konflik dalam perusahaan maupun
UKM dapat terjadi dalam lingkungan internal maupun eksternal dalam sebuah
perusahaan maupun UKM Menurut (Ross, 1993)

8.1.1 Konflik Internal

Konflik internal yang terjadi pada UKM YAD BLANGKON adalah


kesalah pahaman antar karyawan dan hal tersebut biasanya terjadi ketika ada
karyawan baru yang meminta gaji sesuai dengan karyawan seniornya.
Padahal gaji karyawan pada UKM YAD BLANGKON itu di lihat dari
keterampilan karyawan dan seberapa banyak karyawan memproduksi dalam
satu minggunya dan pemilik UKM akan memberi gaji karyawannya dan juga
uang bonus kerja ketika karyawan disiplin dan hasil pekerjaanya bagus.
Pemilik UKM seharusnya memberi penjelasan terhadap calon karyawan
terlebih dulu sebelum bekerja di UKM mengenai soal sistem penggajian pada
UKM YAD BLANGKON agar tidak terjadi permasalah antar karyawan
lainnya.

8.1.2 Konflik Eksternal

1) Konflik Antar Pesaing

Konflik ini sering ditemui pada UKM YAD BLANGKON,


persaingan yang kurang sehat serta perselisihan yang terjadi antar
competitor yang terkadang merepotkan bagi UKM sendiri. Contohnya
saat ada customer yang baru dan ingin berkunjung ke UKM YAD
BLANGKON saat mereka menanyakan letak UKM pada masyarakat
setempat mereka justru ditunjukkan pada UKM lain yang bukan dari
UKM YAD BLANGKON. Saat ditanya oleh customer mereka
beralasan masih ada cabang atau naungan UKM YAD BLANGKON
padahal mereka sama sekali bukan dari UKM YAD BLANGKON. Ini
akan menciptakan image bahwa sekitar UKM YAD BLANGKON
bukan orang yang dapat dipercaya dan akan membuat customer yang
lain kapok.

2) Konflik Antara Costomer dan UKM

Dari berbagai kendala yang sring dihadapi UKM YAD


BLANGKON dalam memenuhi permintaan costumer adalah dalam
waktu pengerjaan produk. Pemilik UKM YAD BLANGKON mengakui
bahwa produk hand made bukanlah pekerjaan yang sehari dapat selesai,
tetapi costumer selalu menanyakan kapan blangkon pesanan mereka
jadi, padahal waktu proses pengerjaan sudah disepakati antara costumer
dengan UKM.

8.2 Penyebab Konflik

Konflik dapat terjadi hanya karena salah satu pihak memiliki aspirasi atau
pendapat yang berbeda dengan pihak yang lain. Ketika konflik semacam ini
terjadi maka orang tersebut akan tetap kekeh dengan pendapat atau aspirasinya
tersebut jika dari pihak lain memiliki pendapat yang tidak kuat atau bersifat kaku.

8.2.1 Konflik Internal

Penyebab konflik yang berada dan berkembang pada UKM YAD


BLANGKON berasal dari karyawan itu sendiri. Sifat individual dan egoisme
dari karyawan yang seharusnya dijauhkan dalam melakukan suatu pekerjaan.
Selain itu faktor organisasi yang belum jelas dan manajemen yang belum
tertulis secara rinci menjadi alasan lain dalam konflik internal UKM YAD
BLANGKON saat ini.
8.2.2 Konflik Eksternal

Penyebab konflik yang berada dan berkembang di luar UKM YAD


BLANGKON adalah hal biasa yang terjadi di UKM lainya contohnya kurang
di kenal oleh masyarakat dan di anggap remeh oleh masyarakat. Contohnya
karyawa dengan orang tua keryawan tersebut. Terkadang orang tua karyawan
yang dimana karyawan nya menginginkan bekerja atau mengikutsertakan
kedalam bagian dari UKM YAD BLANGKON itu terkadang menganggap
remeh UKM YAD BLANGKON dalam artian gaji yang tidak sepadan
sedangkan upah yang di tetapkan oleh UKM YAD BLANGKON sudah
memenuhi syarat standar UMR Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

8.3 Pengelolaan Konflik

Dalam interaksi antar individu atau antar kelompok, konflik sebenarnya


merupakan hal yang wajar dan sudah biasa. Konflik dianggap sebagai gejala yang
tidak wajar dan berakibat negatif maupun positif, tetapi sekarang konflik dianggap
sebagai gejala yang wajar dan dapat negatif maupun positif tergantung bagaimana
cara mengelola dan mengatasinya.

8.3.1 Pencegahan Konflik Internal

Pada UKM YAD BLANGKON pemilik mengatasi masalah konflik


internal dengan cara kekeluargaan, pemilik UKM YAD BLANGKON selalu
berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi yang
efektif agar tetap menciptakan kondisi yang kondusif dan tidak mengganggu
proses produksi. Pemilik UKM YAD BLANGKON juga mendengarkan apa
yang diinginkan atau dikeluhkan karyawan untuk meminimalisir konflik di
dalam lingkungan UKM.

8.3.1 Pencegahan Konflik Eksternal

Pemilik UKM YAD BLANGKON selalu mengatasi masalah-masalah


yang dihadapi dengan bijak. Pemilik UKM YAD BLANGKON selalu
berintropeksi pada masalah-masalah yang telah terjadi sehingga diharapkan
kedepannya tidak terulang kembali. Pemilik UKM YAD BLANGKON tidak
mempermasalahkan tentang para pesaing yang menggunakan cara yang tidak
sehat, pemilik berpendapat bahwa costumer bisa memilih. Pemilik UKM
YAD BLANGKON juga berkata bahwa komunikasi yang baik dalam
hubungan antar karyawan juga dapat mencegah konflik yang terjadi dalam
proses pembuatan blangkon.

8.4 Manajemen SDM Global

Manajemen SDM global berguna untuk memepertimbangkan masalah-


masalah manajerial yang berhubungan dengan arus orang, barang, jasa, dan uang
dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan baik dalam situasi kondisi yang
melibatkan hal-hal diluar batas wilayah nasional menurut (Dowling, 2005).

UKM YAD BLANGKON belum menerapkan manajemen SDM global untuk


mempertimbangkan masalah-masalah dalam hal karyawan, barang, jasa dan
keuangan. Semua hal tersebut masih di selesaikan pemilik UKM sendiri dengan
pemikirannya sendiri dan pendapat dari karyawanya. UKM YAD BLANGKON
yang di manajemeni oleh pemiliknya itu sendiri dan menganggap pemikirannya
lebih sederhana dalam hal mempertimbangkan masalah manajerial, itulah alasan
pemilik belum menerapkan manajemen SDM global pada UKMnya.

8.5 Masalah-Masalah Manajemen SDM Bagi Perusahaan Global

Pada UKM YAD BLANGKON sampai saat ini belum pernah


memperkerjakan karyawan dari luar negeri, hal itu disebabkan karena lingkup
usaha yang masih kecil, selain itu prosedur yang rumit dalam proses pembuatan
blangkon sama sekali tidak membutuhkan tenaga ahli khusus tetapi membutuhkan
keterampilan, dan ketelitian sehingga karya seni yang dihasilkan dapat
memuaskan konsumen. Dengan memperkerjakan karyawan dari luar negeri sangat
bertolak belakang dengan tujuan pemilik UKM YAD BLANGKON untuk
memperkerjakan karyawan dari sekitar UKM.
8.5.1 Cara Pandang Pendidikan Antar Karyawan dan Hambatan SDM
Mengenai Kebudayaan

Pemilik UKM YAD BLANGKON tidak memandang pendidikan para


karyawannya. Dalam UKM YAD BLANGKON semua sama antara karyawan
yang satu dengan karyawan yang lainnya dan mereka bersatu untuk bekerja,
berkarya, dan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Budaya dan cara yang sederhana serta sistim kekeluargaan masih melekat di
lingkungan UKM sehingga membuat UKM YAD BLANGKON maih bisa
bertahan sampai saat ini. Budaya ini membuat pemilik UKM YAD
BLANGKON masih tetap merekrut orang-orang disekitar UKM sebagai
karyawan dam membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar
UKM YAD BLANGKON.

8.6 Analisis Manajemen Konflik dan Manajemen SDM Global

8.6.1 Manajemen Konflik

Manajemen konflik adalah langkah-langkah yang diambil pelaku atau


pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu
yang mungkin atau tidak menghasilkan akhir berupa penyelesaian konflik,
dan mungkin atau tidak menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif,
bermufakat atau agresif menurut (Howard, 2009).

UKM YAD BLANGKON memberi toleransi terhadap karyawan dan


pihak ketiga diluar UKM agar tidak terjadinya permasalahan yang
berkepanjangan dan bisa berdampak pada produksi pada UKM itu sendiri.
Konflik itu sendiri bisa menjadi pembangkit UKM itu sendiri agar lebih baik
kedepannya.

8.6.2 Penyebab Konflik

Di UKM YAD BLANGKON itu sendiri memiliki konflik dalam


organisasi yang berupa Sifat individual dan egoisme dari karyawan yang
seharusnya dijauhkan dalam melakukan suatu pekerjaan. Selain itu faktor
organisasi yang belum jelas dan manajemen yang belum tertulis dan UKM
YAD BLANGKON di remehkan oleh para orang tua karyawan karena UKM
hanya bisa memberi upah sesuai dengan UMR daerah tersebut.

8.6.3 Pengelolaan Konflik

Jika konflik dikelola secara sistematis dapat berdampak positif yaitu,


memperkuat hubungan kerja sama, meningkatkan kepercayaan dan harga diri,
mempertinggi kreativitas dan produktivitas, dan meningkakan kepuasan kerja
menurut (Wahyudi, 2008).

Pemilik UKM YAD BLANGKON selalu mengatasi masalah-masalah


yang dihadapi dengan bijak. Pemilik UKM YAD BLANGKON selalu
berintropeksi pada masalah-masalah yang telah terjadi sehingga diharapkan
kedepannya tidak terulang kembali dan juga pemilik UKM YAD
BLANGKON selalu berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk
komunikasi yang efektif agar tetap menciptakan kondisi yang kondusif dan
tidak mengganggu proses produksi.

8.6.4 Manajemen SDM Global

Manajemen SDM global berguna untuk memepertimbangkan masalah-


malalah manajerial yang berhubungan dengan arus orang, barang, jasa, dan
uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan baik dalam situasi
kondisi yang melibatkan hal-hal diluar batas wilayah nasional.

Pada UKM YAD BLANGKON belum menjalankan sistem manajemen


SDM Global dengan baik, karena pemilik UKM lebih menggunakan
pendapatnya sendiri dan karyawan yang menurutnya sederhana dan bisa
memanajemen UKM YAD BLANGKON dengan lebih sederhana dalam hal
mempertimbangkan masalah manajerial, itulah alasan pemilik belum
menerapkan manajemen SDM global pada UKMnya.

8.6.5 Masalah-Masalah Manajemen SDM Bagi Perusahaan Global

Masalah adalah suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai


dengan yang diharapkan. Bisa jadi kata yang digunakan untuk
menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua
faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.

Pada UKM YAD BLANGKON sampai saat ini belum pernah


memperkerjakan karyawan dari luar negeri, hal itu disebabkan karena lingkup
usaha yang masih kecil, selain itu prosedur yang rumit dalam proses
pembuatan blangkon sama sekali tidak membutuhkan tenaga ahli khusus
tetapi membutuhkan keterampilan, dan ketelitian sehingga karya seni yang di
hasilkan dapat memuaskan konsumen.
Daftar Pustaka

Howard, 2009. Manajemen konflik. [diakses secara online pada 4 November 2018
pukul 02.43 WIB]
URL: https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-
konflik.html

Wahyudi, 2008. Pengelolaan Konflik. [diakses secara online pada 4 November


2018 pukul 02.50 WIB]
URL: https://kemenag.go.id/365/mengelola-konflik-dalam-organisasi

Anda mungkin juga menyukai