Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

KULIAH LAPANGAN
PT. SINAR SOSRO a REKSO Company
GIANYAR BALI

Disusun Oleh
1. Refina Yuni Mustika 121160156
2. Reonaldo 121160157
3. Asifa Ihya Nurdina 121160158
4. Abizar Khaerul Huda 121160159
5. Ronal Restu Pangestu 121160161
6. Anggu Parsaoran 121160162
Dosen Pembimbing:
IR.Purwo Subagyo, MT.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
KULIAH LAPANGAN
PT. SINAR SOSRO a REKSO Company
GIANYAR BALI

Disusun Oleh
1. Refina Yuni Mustika 121160156
2. Reonaldo 121160157
3. Asifa Ihya Nurdina 121160158
4. Abizar Khaerul Huda 121160159
5. Ronal Restu Pangestu 121160161
6. Anggu Parsaoran 121160162
Dosen Pembimbing:
IR.Purwo Subagyo, MT.

Yogyakarta, Juli 2018


Disetujui Oleh

IR.Purwo Subagyo, MT.

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ 5
INTISARI..................................................................................................................6
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 7
I.1 Latar Belakang PT. Sinar Sosro................................................................. 7
I.2 Latar Belakang Kuliah Lapangan................................................................ 9
I.3 Tujuan Kuliah Lapangan............................................................................. 10
BAB II. PELAKSANAAN KULIAH LAPANGAN.............................................. 11
II.1 Pembekalan.................................................................................................11
II.2 Pelaksanaan Kuliah Lapangan................................................................... 12
II.3 Tinjauan Pustaka........................................................................................ 13
BAB III. PEMBAHASAN.......................................................................................22
III.1 Proses Produksi Bahan Baku Pembuatan Teh Botol Sosro......................22
III.2 Tentang PT. Sinar Sosro...........................................................................23
III.3 Produksi PT. Sinar Sosro..........................................................................25
III.4 Pengolahan Limbah.................................................................................. 27
BAB IV. PENUTUP................................................................................................. 31
IV.1 Kesimpulan............................................................................................... 31
IV.2 Kritik dan Saran........................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 33
LAMPIRAN.............................................................................................................. 34

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar 1.1 Peta Topografi PT. Sinar Sosro Menggunakan
Google Maps..................................................................................................... 8
Gambar 2.1 Tangki Penyeduhan Teh......................................................................... 13
Gambar 2.2 Proses Pelarutan Gula.............................................................................13
Gambar 2.3 Tangki Pencampuran.............................................................................. 14
Gambar 2.4 Sterilizer................................................................................................. 14
Gambar 2.5 Proses Pengisian..................................................................................... 15
Gambar 2.5 De-Creater............................................................................................. 16
Gambar 2.6 Unit Pasteurisasi..................................................................................... 18
Gambar 2.7 Proses Pengisian..................................................................................... 18
Gambar 2.8 Proses Pemasangan Tutup Botol............................................................ 19
Gambar 2.9 Proses Coding......................................................................................... 19
Gambar 2.10 Pengecekan Secara Visual.................................................................... 20
Gambar 2.11 Penyusunan Pallet................................................................................ 20
Gambar 2.12 Teh Botol dalam Krat........................................................................... 20
INTISARI
PT. Sinar Sosro merupakan pelopor pada produk teh siap minum dalam kemasan pertama
di Indonesia dibawah Rekso Company, yang didirikan oleh Soegianto Sosrodjojo. Termasuk
dalam industri minuman tanpa pengawet yang memproduksi beberapa minuman dengan produk
unggulannya yaitu teh botol sosro.
Bahan baku utama dari teh botol sosro ini menggunakan bahan baku teh hijau yang
dicampur dengan bunga melati serta bunga gambir,air baku sosro, dan gula industri. Air difilter
untuk dipisahkan kotoran & mineral yang mengganggu, lalu dipanaskan. Teh diseduh pada tangki
penyeduhan teh dengan air baku sosro sampai menjadi teh cair pahit, yang secara bersamaan
dilakukan proses pelarutan gula hingga menjadi sirup gula, lalu disaring dan dipompa dalam tangki
pencampuran. Produk teh sosro yang telah dicampur di sterilisasi dalam sterilizer lalu siap untuk
dimasukkan ke dalam kemasan
PT. Sinar Sosro berlokasi di Jl. Raya Kemenuh, Sukowati Kab. Gianyar Bali yang
memproduksi minuman teh dalam kemasan antara lain teh botol sosro (kemasan kaca, kotak, dan
plastik), fruit tea, country choice, s-tee, tebs, dan air mineral prim-a.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Sejarah PT Sinar Sosro Rekso Company
I.1.1 Sejarah PT.Sinar Sosro
PT Sinar Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama
di Indonesia. Nama sosro di ambil dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo. Keluarga
Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi
dan memasarkan teh seduh merek “Teh Cap Botol”.
Pada Tahun 1965, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke
Jakarta dengan melakukan strategi cicip rasa (product sampling) ke beberapa pasar di Jakarta
dengan menyajikan sampel teh yang sudah disajikan dalam gelas kecil agar pembeli dapat
mencicipi rasa dari teh tersebut. Namun cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh
terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama.
Pada metode kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa kepasar dengan menggunakan mobil bak terbuka.
Metode ini kurang berhasil karena teh yang dibawa tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh dan dikemas kedalam botol
yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis
juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Tahun 1969, diputuskan untuk menjual minuman teh dalam kemasan botol secara massal
dengan nama Teh Botol Sosro. Nama “Teh Botol” diambil dari teh seduh merek ”Teh Cap Botol”,
yang saat itu sudah mulai terkenal di Jakarta dan ”Sosro” dari nama keluarga pendirinya yakni
”Sosrodjojo”.

I.1.2 Letak Pabrik PT. Sinar Sosro


PT. Sinar Sosro cabang Bali beralamat di Jl. Raya Kemenuh, Sukowati Kabupaten Gianyar,
Bali.
Gambar 1.1 Peta Topografi PT. Sinar Sosro Menggunakan Google Maps
Adapun cabang-cabang PT. Sinar Sosro adalah:
1. PT. Sinar Sosro Cakung (Kantor Pusat) Cakung-Jakarta Timur
2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi-Jawa Barat
3. PT. Sinar Sosro Pabrik Cibitung, Jawa Barat
4. PT. Sinar Sosro Pabrik Ungaran, Semarang-Jawa Tengah
5. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya – Jawa Timur
6. PT . Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten
7. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Gianyar-Bali
8. PT. Sinar Sosro Pabrik Deli Serdang, Tanjung Morawa-Sumatra Utara
9. PT. Sinar Sosro Palembang
10. PT. Sinar Sosro Mojokerto

I.2 Latar Belakang Kuliah Lapangan


Kuliah Lapangan merupakan salah satu mata kuliah wajib di semester empat yang
ditempuh oleh mahasiswa/i jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta yang bertujuan
untuk menyelaraskan apa yang telah didapatkan dari dunia perkuliahan dengan kondisi nyata di
dalam sebuah pabrik
Mahasiswa memerlukan pandangan langsung tentang bagaimana dunia kerja yang
sesungguhnya. Karena banyak lapangan kerja yang membutuhkan tenaga kerja dengan berbagai
keahlian dan terkadang mata kuliah yang ada di kelas kurang cukup maka mahasiswa perlu untuk
melihat secara langsung ke lapangan. Di lapangan mahasiswa dapat melihat secara langsung
pengunaan dan penerapan proses kimia dan teknologi yang digunakan di dalam dunia
perindustrian. Oleh karena itu, mahasiswa/i jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta
mengadakan kuliah lapangan ke PT Intan Wijaya Internasional Tbk, PT Pembangkitan Jawa-Bali
(PJB) dan PT. Sinar Sosro yang masing-masing berlokasi di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan
Bali.
Dengan adanya kuliah lapangan ini, diharapkan mahasiswa/i yang mengikuti kuliah
lapangan ini mampu memperoleh pengetahuan tentang sistem yang digunakan di dalam sebuah
perusahaan tersebut. Mahasiswa/i juga diharapkan dapat mengidentifikasi secara langsung
penerapan proses kimiawi dan teknologi pada perusahaan tersebut.
I.3 Tujuan Kuliah Lapangan
Tujuan yang ingin dicapai dari diadakannya kuliah lapangan ke PT. Sinar Sosro
Reksa Company adalah sebagai berikut:
1. Memperluas pengatahuan dan pengalaman dalam lingkungan dunia kerja.
2. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
3. Mendorong Mahasiswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
4. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
5. Mengetahui cara teknik tapi juga praktik dan cara pemasarannya.

BAB II
PELAKSANAAN KULIAH LAPANGAN
II.1 Pembekalan
Tahap pertama dari seluruh rangkaian kegiatan Kuliah Lapangan (KL) adalah pembekalan
yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 5 Juli 2018 Ruang II-1 gedung Antasari Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri UPN “Veteran” Yogyakarta.
Acara ini dibuka oleh Ir.Abdullah Kuntaarsa, M.T. selaku penanggung jawab kegiatan
Kuliah Lapangan (KL). Dalam sambutannya beliau menyampaikan tujuan kuliah lapangan dan
memberikan pengarahan tentang prosedur kegiatan kuliah lapangan.
Pembekalan bertujuan untuk memberikan gambaran secara utuh, praktis, dan global tentang
perjalanan Kuliah Lapangan sejak permulaan sampai akhir pelaksanaan serta hal-hal penting
lainnya yang harus diselesaikan oleh peserta Kuliah Lapangan.
Diakhir acara pembekalan, Ir. Abdullah Kuntaarsa, M.T. selaku penanggung jawab kegiatan
Kuliah Lapangan menyampaikan pengarahan kepada seluruh mahasiswa tentang tata tertib dan
mekanisme pelaksanaan Kuliah Lapangan serta pemberitahuan kepada seluruh peserta Kuliah
Lapangan agar selalu menjaga nama baik almamater, dan bersikap sopan santun dalam perkataan
maupun perbuatan.
Kuliah lapangan Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta dilaksanakan
pada tanggal 9 Juli 2018 sampai 14 Juli 2018. Sebelum kuliah lapangan dimulai, mahasiswa teknik
kimia diwajibkan mengikuti pembekalan yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 5 Juli 2018
bertempat di ruang II-1 dan II-3B Gedung Antasari. Saat pembekalan, Bu Siswanti selaku dosen
pembimbing BUS 4 menjelaskan hal-hal yang berkaitan mengenai kuliah lapangan, dari
pemberitahuan industri atau pabrik yang akan kita tuju, peraturan saat kunjungan industri, jadwal
keberangkatan setiap bus, dan jadwal kedatangan kunjungan setiap industri yang akan kita tuju.
Manfaat diadakannya pembekalan sebelum kunjungan industri adalah agar para mahasiswa
mengerti mengenai informasi-informasi yang seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan saat
kuliah lapangan, dan kegiatan apa saja yang dilakukan selama kuliah lapangan dilaksanakan.

II.2 Pelaksanaan Kuliah Lapangan


Kuliah lapangan ini dilaksanakan dari tanggal 9 Juli 2018 sampai 14 Juli 2018 dan
mengunjungi PT. Intan Wijaya Internasional Tbk yang berlokasi di Jalan Terboyo Industri Barat
IV Blok F No. 9, Trimulyo, Genuk, Sayung, Kota Semarang, Jawa Tengah 50118. Kemudian
mengunjungi PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Gresik, yang berlokasi di Jl. Harun Thohir,
Singosari, Pulopancikan, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61112. Kemudian yang
terakhir mengunjungi PT Sinar Sosro yang berlokasi di Jalan Raya Kemenuh, Kemenuh, Gianyar,
Kemenuh, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582.
Kuliah Lapangan Teknik Kimia Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta
dilaksanakan pada tanggal 9 Juli sampai 14 Juli 2018. Adapun pabrik yang dikunjungi yaitu PT.
Sinar Sosro yang bertempat di Bali. Saat tiba di PT. Sinar Sosro, kami disambut oleh pihak PT.
Sinar Sosro. Kamipun diberi penjelasan berupa presentasi mengenai pabrik PT. Sinar Sosro mulai
dari sejarah terbentuknya, proses produksi, sampai pada proses pengemasan. Setelah menyimak
presentasi, kemudian rombongan Kuliah Lapangan Teknik Kimia Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta melakukan plant tour.

II.3 Tinjauan Pustaka


II.3.1 Proses pembuatan dari Teh Botol Sosro, terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
 Tahap I : Penyeduhan Teh

Gambar 2.1 Tangki Penyeduhan Teh


Teh kering yang di ekstrak air panas pada temperature 100°C - 105°C. Dengan volume
yang telah ditentukan. Air dimasukkan dengan cara menyemprotkan air panas lewat atas. Setelah
volume air tercapai, ditunggu antara 15-20 menit. Teh wangi melati diseduh di dalam tangki
ekstraksi dengan air yang mendidih yang sudah melalui filtrasi pemanasan. Setelah proses
penyeduhan teh selesai, maka Teh Cair Pahit (TCP) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter
cosmos (kadar Tanin TCP setelah disaring dengan cosmos filter tinggal 950 -1300 ppm) dan
ditampung di tangki percampuran (Mixing Tank).
 Tahap II : Pembuatan Sirup Gula
Gambar 2.2 Proses Pelarutan Gula
Gula pasir dimasukkan ke Hopper, kemudian dengan screw conveyor. Gula dimasukkan
ke dissolver gula. Gula dilarutkan dengan air softener pada temperatur 100°C 5°C. Pada
penggunaan jenis gula tertentu ditambahkan active carbon powder. Jumlah active carbon powder
yang ditambahkan sekitar 0,5 kg untuk gula lokal. Penyaringan larutan gula dilakukan melalui
beberapa tahap yaitu penyaringan kasar pada hopper screw conveyor, dan penyaringan dengan
cosmos filter. Untuk mengurangi kesadahan gula sirup dilewatkan unit softenet. Jika kesadahan
belum mencapai standar, dari softener sirup gula disirkulasikan kembali ke tangki pelarutan gula.
Jika kesadahan gula tercapai, sirup gula langsung dimasukkan ke Mix Tank untuk dicampur dengan
Teh Cair Pahit.
 Tahap III : Percampuran
Gambar 2.3 Tangki Pencampuran
Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki percampuran hingga kadar gula
untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai standar yang telah ditentukan.
 Tahap IV: Pemanasan Teh Cair Manis

Gambar 2.4 Sterilizer


Teh Cair Manis ( TCM ) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit ( TCP ) dengan sirup
gula yang kemudian dipompa ke unit pemanasan. Pada proses ini TCM dipanaskan dengan
temperatur 140oC selama 4 detik. Setelah dipanaskan, Teh Cair Manis (TCM) didinginkan hingga
mencapai suhu 37oC. Proses inilah yang disebut dengan sterilisasi suhu tinggi (Ultra High
Temperature) yang dilakukan dalam alat yang disebut dengan sterilizer. Proses sterilisasi ini
berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang ada dalam Teh Cair Manis tersebut sehingga teh
steril dan siap dimasukkan dalam kemasan-kemasan.
 Tahap V : Pengisian Dalam Botol

Gambar 2.5 Proses Pengisian


Dari unit pasteurisasi (pemanasan) ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun
ini, TCM dengan temperatur diatas 90° C diisi kedalam botol panas yang sudah dicuci dan steril,
sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkut dan dibiarkan
dingin dengan sendirinya. Oleh karena itu, TBS (Teh Botol Sosro) tetap segar dan tahan lama
walaupun tanpa penambahan bahan pengawet selama kerapatan botol terjamin.

II.3.2 Pembotolan (Bottling Line)


1. Pallet
Krat botol di atas pallet dipindahkan secara manual ke roll conveyor untuk dikirim menuju
De Crater.
2. Penghilangan kotoran
Krat berisi botol kotor dilewatkan mengikuti roll conveyor, secara manual diperiksa benda
asing yang berada di dalam botol seperti straw, plastic, dll. Kotoran dibuang secara manual.
3. De-Crater

Gambar 2.5 De-Creater


Botol dipisahkan dari krat dengan peralatan De-Crater. Botol kotor dipindahkan keatas
roll conveyor, sekali angkat 3 x 24 botol, selanjutnya botol dikirim menuju mesin washer,
sedangkan krat botol menuju crate washer.
4. Mesin pencuci krat (Crate Washer)
Krat kotor masuk ke mesin pencuci krat mengikuti conveyor pembawa. Di dalam mesin
pencuci, posisi krat dibuat terbalik, kotoran yang tertinggal dalam krat akan jatuh. Krat disemprot
dari segala arah serta disikat. Pada saat keluar, posisi krat kembali seperti semula. Krat yang sudah
bersih mengikuti conveyor menuju crater untuk diisi dengan teh botol sosro.
5. Mesin pencuci botol
Proses pencucian botol pada mesin pencuci melewati beberapa tahap. Proses pencucian
botol adalah sebagai berikut:
 Pre Soaking Temperatur 55°C - 56°C
 Caustic Lye I Temperatur 70°C - 80°C
Konsentrasi NaOH 1,0% - 15%.
Tekanan penyemprotan 0,40-0,75 bar.
 Caustic Lye II Temperatur 80°C - 90°C
Konsentrasi NaOH 0,5% - 1,0%
Tekanan penyemprotan 0,30 – 0,60 bar.
 Caustic Lye III Temperature 80°C - 90°C
Konsentrasi NaOH 0,0% - 0,5%
Tekanan penyemprotan 0,30 – 0,60 bar.
 Warm water Temperatur 80°C - 90°C.
Tekanan peyemprotan 1,00 – 1,50 bar
 Cold water Temperatur 80°C - 90°C.
Tekanan peyemprotan 1,00 – 1,50 bar
 Fresh water Temperatur 90°C. - 100°C.
Tekanan peyemprotan 1,00 – 1,50 bar
Botol keluar dari mesin pencuci harus bersih, bebas kaustik dan temperaturnya minimal
78°C.
6. Optic scan
Secara otomatis botol berisi kotoran tersebut dikeluarkan dari conveyor. Kotoran yang
dapat dideteksi adalah kotoran dengan ukuran lebih besar dari 3x3 mm. Alat ini bekerja dengan
prinsip fotosel dan elektrik. Sinar dipancarkan dari bawah dasar botol akan ditangkap oleh fotosel
yang berputar di bagian atas botol. Alat ini bekerja dengan 3 buah sel berputar yang mendekati
kotoran pada bagian pinggir, tengah dan pusat dasar botol yang diperiksa.

7. Unit pasteurisasi
Gambar 2.6 Unit Pasteurisasi
Sebelum teh cair masuk ke filler, temperatur Teh Cair Manis distandartkan melalui alat
pasteurisasi. Unit pasteurisasi terdiri dari Plat Heat Exchanger, pompa, dan pipa sirkulasi (holding
pipe). Teh Cair Manis dari mix tank dipompakan melalui PHE kemudian dialirkan melewati
holding pipe menuju filler. Pada ujung holding pipe terdapat temperatur kontrol yang bekerja
secara otomatis.
8. Mesin Pengisi (Filler)

Gambar 2.7 Proses Pengisian


Pengisian Teh Cair Manis ke dalam botol pada mesin filler dilakukan berdasarkan
perbedaan tekanan di dalam botol dan TCM yang berada di cover Tank Filler. TCM akan keluar
mengisi botol bila terdapat perbedaan tekanan, katup pengisi akan menutup bila perbedaan tekanan
diantara keduanya tidak ada. Proses pengisian dilakukan dalam keadaan panas, yaitu temperatur
botol minimal 60°C dan temperature TCM 90°C - 100°C.
9. Mesin penutup (Crowner)
Gambar 2.8 Proses Pemasangan Tutup Botol
Botol yang telah berisi TCM kemudian memasuki mesin crowner yang mempunyai
kecepatan sama dengan mesin filler. Temperatur TCM pada waktu ditutup minimal 80°C. Ukuran
tutup botol (crown crimp) untuk teh botol sosro adalah 28,5-28,9 ppm.
10. Coding

Gambar 2.9 Proses Coding


Botol isi selanjutnya diberi kode produksi dan tanggal kedaluwarsa menggunakan inject
printer.

11. Light inspection


Gambar 2.10 Pengecekan Secara Visual
Botol isi selanjutnya dilewatkan di depan layar yang diterangi dengan lampu untuk
diperiksa volume teh, botol retak, botol buram, botol isi benda asing, tidak bertutup, dan tutup
tidak sempurna/miring. Pemeriksaan ini dilakukan secara visual.
12. Mesin crater

Gambar 2.11 Penyusunan Pallet

Gambar 2.12 Teh Botol dalam Krat


Krat yang sudah dicuci di crate washer, melalui conveyor krat sudah berada di mesin
crater. Tiap krat berisi 24 botol isi, disusun di atas pallet secara manual. Tiap pallet berisi 60 krat.
Setelah itu, produk dikarantina selama 7 hari untuk pengujian sebelum diedarkan.
13. Quality control
Sebelum dijual, produk tersebut harus diuji secara fisik, kimia, mikrobiologi, dan
organoleptik. Secara fisik dilihat dari kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar gula dan pH. Secara
mikrobiologi meneliti tentang perkembangan mikro-organisme. Organoleptik mengecek warna
dan kejernihan produk. Jika produk tidak memenuhi syarat - syarat tertentu maka produk tersebut
akan dibuang dan diolah kembali.
14. Penjualan
Setelah lulus uji control, produk dijual dan didistribusikan ke toko - toko.

BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Proses Produksi Bahan Baku Pembuatan Teh Botol Sosro
1. Teh Hijau, bunga melati, dan bunga gambir
Teh kering yang digunakan untuk produksi teh botol sosro adalah Teh SPRR atau lebih
dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses pengolahannya
menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma bunga melati dan bunga
gambir. Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut adalah grade
pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing perkebunan. Secara
lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan tertentu antara lain jenis peko,
jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet
Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro. Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada
bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal
tersebut bertujuan untuk melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR
beratnya adalah 25,5 kg.
2. Gula pasir
Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk. Gula pasir yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor dari
Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama
dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk kesadahannya, gula impor memiliki kesadahan yang
rendah dibanding dengan gula lokal. Hal ini dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat
warna sirup gula menjadi keruh dan menimbulkan endapan.
3. Air
Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air
di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air
(Water Treatment) agar diperoleh air yang standar (air baku sosro).

III.2 Tentang PT. Sinar Sosro


Sosro merupakan pelopor produksi teh siap minum dalam kemasan pertama di Indonesia
Untuk memenuhi permintaan masyarakat Indonesia akan konsumsi teh, PT.Sinar Sosro
menawarkan beberapa produk olahan dari teh. Salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro.
Inovasi ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat Indonesia, dan menjadi populer
sebagai minuman teh yang praktis dan siap dikonsumsi langsung. Adapun pengolahannya, dengan
menggunakan mesin paling modern dari Jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk
terbaik dengan standar kualitas terjaga.
Untuk memproduksi teh dalam botol yang siap saji tersebut, pabrik Teh Botol Sosro
menggunakan bahan baku yaitu daun teh hijau terbaik yang dicampur dengan bunga melati (atau
lebih dikenal dengan Jasmine Tea), dan campuran gula pasir terbaik yang memiliki standar warna,
rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Penambahan bunga melati ini bertujuan untuk membuat
aroma yang khas pada produk teh tersebut. Produk Teh Botol Sosro, terbuat dari seduhan Teh
Wangi Melati, difilter dan dicampur dengan sirup gula cair yang diperoleh dengan melarutkan gula
pasir putih. Pada tahap pembuatan teh, perusahaan Teh Botol Sosro ini menggunakan 5 tahap
dalam proses pembuatannya meliputi penyeduhan teh, pembuatan sirup gula, pencampuran,
pemanasan teh cair manis, pengisian dalam botol.
Tiap tahap ini menggunakan mesin canggih yang berasal dari Jerman, diharapkan dapat
menghasilakan produk dengan kualitas baik dan terjaga. Bahan baku yang digunakan merupakan
daun teh hijau bagian peko (pucuk daun) yaitu daun teh yang tidak mengalami fermentasi.
Pemilihan daun teh hijau ini kemungkinan untuk tetap mempertahankan citarasa teh yang asli dan
khas. Selain itu, teh hijau lebih populer karena kandungan katekinya lebih tinggi dibandingkan
dengan teh hitam. Sehingga teh hijau lebih dikenal sebagai jenis teh yang dapat mencegah
pertumbuhan kanker. Pada tahap penyeduhan teh, teh wangi melati diseduh dalam tangki ekstraksi
dengan air mendidih yang sudah melalui filtrasi pemanasan. Kadar tanin juga dikurangi melalui
filter cosmos sehingga kadarnya hanya 950 – 1300 ppm, dan rasa sepatnya berkurang. Hasil filtrasi
ini masuk ke dalam tangki pencampuran untuk selanjutnya dicampur dengan sirup gula yang telah
dibuat melalui beberapa tahap. Dalam tahap ini, kesadahan sirup gula (sirup gula tersebut
mengandung ion kalsium, dan atau magnesium) dikurangi dengan melewatkan pada unit softenet.
Pada proses pencampuran, teh cair pahit dicampur dengan larutan sirup gula untuk
menghasilkan teh dengan kadar kemanisan yang sesuai standar pabrik. Selanjutnya, campuran
antara Teh Cair Pahit (TCP) dengan sirup gula dipompa ke unit pasteurisasi. Proses ini bertujuan
untuk membunuh bakteri patogen yang mungkin terdapat dalam larutan tersebut.
Tahap terakhir adalah pengisisan Teh Cair Manis (TCM) ke dalam botol-botol yang telah
disterilkan melalui beberapa tahap. Metode pengisian produk teh dalam botol ini menjadi salah
satu metode pengawetan. Dalam keadaan panas, Teh Cair Manis (TCM) yang berasal dari unit
pasteurisasi dimasukkan dalam botol kemudian secara langsung ditutup, diangkut dan dibiarkan
dingin. Cara ini membuat teh botol sosro tetap segar dan awet meskipun tidak menggunakan bahan
pengawet. Tutup botol pun dibuat khusus, untuk mencegah masuknya udara ke dalam produk,
sehingga kerapatan botol penutup juga menentukan ketahanan produk teh tersebut.
Limbah yang dihasilkan pun sangat ramah lingkungan limbah hasil buangan teh pun diolah
lagi di jadikan pupuk. Adapun peran PT Sinar Sosro peduli terhadap lingkungan merupakan
filosofi PT ini sehingga PT Sinar Sosro ramah lingkungan yang mengolah semua limbah menjadi
bermanfaat. Bahkan menciptakan taman serta kebun karet dan kebun singkong dan kolam ikan.
Selain itu, PT.Sinar sosro memfasilitasi lengkap fasilitas yang dimiliki para pekerja mulai
dari kebutuhan peralatan kantor hingga fasilitas kesehatan yang cukup memadai untuk para pekerja
seperti Askes, Jaminan sosial dan Ketenagakerjaan (Jamsostek), Jaminan kesehatan bagi karyawan
dan keluarga.
III.3 Produksi PT. Sinar Sosro
1. Teh Botol Sosro
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Teh Botol Sosro yang
menggunakan bahan baku air, gula industri, dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan
bunga gambir (dikenal dengan teh wangi). Kemasan botol beling atau sering disebut RGB
(Returnable Glass Bottle). Teh Botol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap
minum yang pertama di Indonesia dan di dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974. Untuk
memenuhi kebutuhan pencintanya dimanapun berada, Teh Botol Sosro dengan inovasinya sampai
dengan saat ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
 Kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 220ml
 Kemasan kotak (tetrapack) dengan volume 1liter, 250 ml, 200ml.
 Kemasan pouch dengan volume 150ml
 Kemasan PET dengan volume 500ml
 Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Tehbotol Sosro Less Sugar
2. Teh Celup Sosro
Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro
(sister company dari PT. Sinar Sosro) dengan varian produknya antara lain adalah:
 Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
 Teh Celup Sosro kemasan Batik isi 25 sachet dengan pilihan
 Teh Hitam (Black Tea), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Melati (Jasmine Tea)
3. Fruit Tea
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. SINAR SOSRO pada Tahun
1997 mengeluarkan produk minuman teh berbasis buah-buahan yaitu Fruit Tea Sosro.

4. Tebs
Tebs adalah kategori minuman teh berkarbonasi yang launching pada bulan November
tahun 2004 dengan kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dalam volume 230 ml yang
kemudian disusul dengan kemasan kaleng (Can) dengan volume 318 ml.
5. S-tee
Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh dengan
harga lebih terjangkau dan volume yang lebih banyak, maka PT. SINAR SOSRO meluncurkan
produk teh dalam kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan merk S-TEE bervolume
318 ml.
6. Country Choice
PT.Sinar Sosro juga menghadirkan produk Country Choice dalam kategori jus pada akhir
tahun 2008. Ini merupakan real juice kaya manfaat untuk kecukupan gizi dan nutrisi setiap hari
dengan cara praktis dan hemat. Dengan varian rasa:
 Guava : High Antioksidan, Orange : High vit C & Calcium, Apple : High Fiber, Apple pulp: High
folat, Mango: High Vit A, C, E
 Goji berry: Rich Antioxidant (Jus Goji pertama di Indonesia)
7. Air Minum PRIM-A
Pada tahun 90-an, PT. SINAR SOSRO juga memproduksi air minum dalam kemasan.
Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah Air SOSRO. Pada Tahun 1999, Air SOSRO
berganti nama dengan Prim-A. Air minum Prim-A hadir dalam kemasan cup 240ml, botol plastik
330ml, 600ml dan 1,5 liter, dan dalam kemasan galon. Hingga sekarang sejak tahun 2011 PT Sinar
Sosro tidak hanya menghasilkan produk minuman kemasan saja, namun melebarkan sayap ke
bidang produksi makanan.

III.4 Pengolahan Limbah


Tujuan utama dari proses pengolahan limbah PT. Sinar Sosro adalah untuk memperbaiki
kualitas limbah buangan dari pabrik tersebut, agar memenuhi kelayakan untuk di buang
kelingkungan ( ke-ekosistem di sekitarnya). Di PT. Sinar Sosro Gianyar Bali, ada 3 jenis limbah
industri yang dihasilkan. Limbah padat, limbah cair dan limbah B3. Limbah padat berupa ampas
teh dan limbah cair berupa air bekas pembersihan botol serta sebagai pendukung dalam proses
produksi minuman teh botol sosro. Sedangkan untuk limbah B3, PT. Sinar Sosro tidak dapat
melakukan pengolahannya sendiri sehingga limbah tersebut dikirim ke pihak ketiga di Bandung
untuk dilakukan treatment lebih lanjut agar aman dilepas ke lingkungan.
Limbah dari masing-masing unit dikumpulkan dan dipisahkan berdasarkan jenis-jenis
limbah. Untuk limbah padat organik dan limbah cair akan dikumpulkan pada tempat yang tersedia
di Pabrik Sosro, sedangkan untuk limbah padat anorganik akan ditampung dan akan diambil oleh
pihak ke tiga untuk di daur ulang.
III.4.1 Proses Pengolahan Limbah Produksi Pabrik PT Sinar Sosro
1. Limbah Padat
 Limbah padat di PT. Sinar Sosro Gianyar,Bali adalah berupa ampas teh yang dijadikan pupuk
tanaman melalui proses pengolahan secara termofil. Termofil yaitu pengolahan dengan
menggunakan jamur dan bakteri termofil. Proses pengolahan limbah padat ini adalah sebagai
berikut:
a. Ampas teh
Ampas teh dari sisa penyeduhan di letakkan pada bak atau tempat khusus yang telah
disediakan.
b. Pendinginan
Ampas teh yang telah dibiarkan di tanah akan di dinginkan selama satu hari.
c. Penguraian
Penguraian dengan penanaman mikroorganisme pada proses ini diberikan mikroorganisme
untuk menguraikan ampas teh atau zat organik.
d. Pembalikan
Setelah melalui proses di atas maka dilanjutkan dengan proses pembalikan dengan waktu
seminggu sekali.
e. Kompos
Setelah pembalikan ampas teh di biarkan membusuk selama 1 bulan dan kemudian akan
menjadi kompos.
 Fertilisasi kompos adalah pengolahan limbah menggunakan bantuan
organisme yaitu cacing. Ada dua jenis cacing yang digunakan dalam proses tersebut yaitu cacing
lokal dan cacing impor (Prancis). Cacing Prancis dianggap paling rakus dalam mengkonsumsi
ampas teh sehingga penggunaannya diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan limbah
ampas teh. Proses tersebut adalah :
a. Ampas teh
Ampas teh dari sisa penyeduhan di letakkan pada bak atau tempat khusus yang telah
disediakan.
b. Pendinginan
Ampas teh yang telah dibiarkan di tanah akan didinginkan selama satu hari.
c. Fertilisasi
Cacing dimasukkan pada bak atau tempat khusus yang berisi ampas teh yang telah
didinginkan. Mereka akan menyelam ke dasar bak dan mengkonsumsi ampas teh tersebut dari
dasar. Cacing-cacing itu akan berekskresi dan kotoran cacing itulah yang menjadi kompos. Pupuk
kompos siap dipanen jika cacing-cacing tersebut telah sampai ke permukaan bak.
2. Limbah Cair
 Pengolahan pretreatment
Pretreatment adalah pengolahan awal limbah cair teh yang baru di buang dari pabrik
sebelum memasuki proses tahapan utama. Berikut ini adalah tahapan- tahapan pengolahan awal
tersebut:

a. Screen press
Alat ini digunakan untuk menyaring, menyeleksi dan membuang kotoran- kotoran dan
padatan, seperti sampah pabrik, pipet, kertas, dan lainnya dari limbah.
b. Sump pit
Sump pit adalah bak penampung sementara limbah dari screen press yang memiliki 2 unit
pompa (influent pump) yan bertugas memompakan limbah ke bak equalisasi.
c. Cooling tower
Limbah cair yang masuk ke bak equalisasi oleh unit ini didinginkan terlebih dahulu.
d. Bak equalisasi dan agitator
Bak ini adalah tempat menghomogenkan kualitas dan kuantitas air limbah yang masuk ke
dalam bak ini serta sebagai tempat untuk prosesasi difikasi melalui fermentasi. Untuk
mempercepat homogenisasi maka digunakan agitator. Penambahan bahan nutrisi juga di lakukan
untuk makanan bakteri yaitu pupuk urea atau sumber nitrogen dan pupuk super phosphate (sumber
posfat).
 Pengolahan Limbah secara aerobik
a. Bak Aerasi
Limbah yang keluar dari proses anaerobik memiliki kualitas limbah yang begitu baik,
sehingga bak ini terjadi proses penyempurnaan. Limbah mengalami pengolahan oleh bakteri
lumpur aerob, dimana bakteri pengolah materi-materi sisa yang terbiodegradasi pada proses
aerobic menjadi CO2 dan sel bakteri baru.
b. Final clarifier
Pada bak ini prosesnya adalah pengendapan dimana activated ludge dipisahkan dari air
limbah yang bersih, lumpur aktif yang mengendap disirkulasi ke bak aerasi, ataupun bila di
perlukan disirkulasi kembali ke bak equalisasi. Kotoran-kotoran yang melayang tersapu masuk ke
bak effluent untuk di buang, sementara itu, air limbah bersih mengalir secara overflow ke kolam
indikator.

c. Kolam indikator
Pada kolam ini diisikan dengan ikan sebagai indikator kualitas air. Setelah dialirkan ke
kolom indikator, air di buang ke saluran pembuangan seperti selokan atau sungai. Dari proses
tersebut dapat terlihat sesuai lampiran bahwa air yang kotor dibuang kembali ke alam dalam
keadaan bersih dengan proses pengolahan yang baik.

III.4.2 Dampak Pengolahan Limbah terhadap Lingkungan Sekitar


Pengelolaan limbah PT. Sinar Sosro sangat ramah lingkungan. Dengan berbekal filosofi
“niat baik”, PT. Sinar Sosro selalu mengedepankan kualitas dan ramah lingkungan. Karena proses
produksi yang dilakukan terbukti steril dan yang terpenting adalah limbah yang dihasilkan terbukti
mampu dikembalikan pada alam. Limbah hasil buangan teh pun di olah lagi di jadikan pupuk.
Adapun peran PT Sinar Sosro peduli terhadap lingkungan merupakan filosofi PT ini sehingga PT
Sinar Sosro ramah lingkungan yang mengolah semua limbah menjadi bermanfaat. Bahkan
menciptakan taman serta kebun karet dan kebun singkong dan kolam ikan.
BAB IV
PENUTUP
IV. 1 KESIMPULAN
Suatu industri yang bermula dari seorang pencetus ide teh dalam kemasan botol. Yang
sekarang sudah menjadi industri besar dan dikenal hingga ke luar negeri. Dengan berbekal filosofi
“niat baik”, PT. Sinar Sosro selalu mengedepankan kualitas dan ramah lingkungan. Karena proses
produksi yang dilakukan terbukti steril serta limbah yang dihasilkan terbukti mampu dikembalikan
pada alam. Sosro mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya
di pasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat bersaing.
Produk Teh Botol Sosro yang tahan lama tanpa bahan pengawet dan pemanis buatan
terbukti dari proses pembuatannya yang steril tanpa tersentuh tangan. Bentuk kemasan seperti one
way packaging seperti tertapack, pouch, dan botol PET (Poly Ethyline Tretepalete) atau botol
plastik yang didesain khusus dapat diisi cairan dengan suhu panas tanpa mengalami reaksi,
sehingga tetap aman dikonsumsi. Seluruh kemasan diproses secara higienis dengan mesin
berteknologi tinggi. Sterilisasi dilakukan pada cairan dan juga kemasan. Sterilisasi pada cairan teh
manis dilakukan dalam alat sterilizer dengan proses pemanasan dan pendinginan pada suhu
tertentu. Sedangkan sterilisasi pada kemasan botol yaitu dengan proses pencucian dan pemanasan
pada suhu tinggi, pada tetrapack menggunakan peroksida. Untuk menghasilkan produk yang tahan
lama tanpa bahan pengawet, pengisian teh cair manis yang telah dimasukkan kemasan langsung
disegel atau dirapatkan agar dapat mencegah udara masuk.
IV.2 KRITIK dan SARAN
PT.SINAR SOSRO merupakan perusahaan minuman siap saji yang sudah terkenal di
Indonesia. Berbagai jenis produk yang telah diproduksi mampu bersaing di pasar nasional maupun
internasional. Bahkan PT.Sinar Sosro telah menjalin kerjasama dengan berbagai negara seperti
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika
di dalam memperluas dan memasarkan produknya. Dengan begitu, maka konsumen tidak lagi
khawatir akan konsumsi masyarakat terhadap minuman siap saji berharga terjangkau yang banyak
beredar di pasar.
Bahan baku seperti gula industri sebaiknya harus ada supplier dari dalam negeri didalam
mencapai suatu perusahaan yang mandiri. PT SINAR SOSRO juga harus mengembangkan
produknya tanpa harus menghilangkan teh dalam kemasan botol kaca yang sudah menjadi icon
PT SINAR SOSRO.
DAFTAR PUSTAKA

Kunjungan Industri ke Bali PT. Sinar Sosro “Produk Keluaran dan Pengolahan
Limbah”.Diakses dari https://agueskiplek.wordpress.com/2015/ 01/15/ laporan-kunjungan-
industri-ke-bali-pt-sinar-sosro/ pada 15 Juli 2018
Laporan PT. Sinar Sosro“Proses Pembuatan”. Diakses dari http://
manjemenxx.blogspot.com/2014/01/contoh-laporan-kkl-pt-sinar-sosro-di.html pada Juli 2018
Video Pengenalan PT. Sinar Sosro “Asal-Usul”. Diakses dari https://youtu.
be/ebivSc48bZU pada 15 Juli 2018
Video Pengenalan PT. Sinar Sosro “Proses Produksi”. Diakses dari https://
youtu.be/8PS3o CyzrII pada 15 Juli 2018
Video Pengenalan PT. Sinar Sosro “Sosro Company Profile”. Diakses dari
https://youtu.be /G0RUE17sRw8 pada 15 Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai