Anda di halaman 1dari 20

PETUNJUK TEKNIS

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

DISUSUN OLEH DINAS KESEHATAN


KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan ………………………………………………………………………1
Bab II. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas ………………………………….2
Bab III.Pelaporan dan Umpan Balik Penilaian Kinerja Puskesmas……………….3
Bab IV.Kesimpulan ……………………………………………………………………… 7
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotive dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas berfungsi sebagai: (1) penyelenggara UKM
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan (2) penyelenggara UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya.

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .


2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Dalam rangka upaya melaksanakan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,


puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
puskesmas.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.
Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja
Puskesmas.
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu
daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi
dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan
serta potensi setempat.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS


Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang objektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan
seberapa efektif dan efisien pelayanan puskesmas disediakan, serta sasaran yang
dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Penilaian kinerja
puskesmas dilaksanakan oleh puskesmas dan kemudian hasil penilaiannya akan
diverifikasi oleh Dinas Kesehatan kabupaten.
Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan
termasuk mutu pelayanan. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten /
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III)
sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui,
serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mengukur tingkat kinerja puskesmas sesuai dengan indikator yang telah


ditetapkan.

b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan
mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun
kegiatan.
2). Mendapatkan informasi kinerja puskesmas.
3). Mendapatkan bahan masukan dalam penyusunan rencana
kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten untuk tahun
yang akan datang.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan,
meliputi :
1. Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan, meliputi
a UKM esensial yang meliputi pelayanan promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga
berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit, serta perawatan kesehatan masyarakat
Pelayanan promosi kesehatan dengan indikator :
1) Prosentase Desa total Coverage Pendataan Keluarga
Sehat (IKS)
2) Presentase Keluarga Sehat
3) Prosentase Tatanan Institusi Tempat Kerja yang
melaksanakan PHBS
4) Prosentase Tatanan Institusi Pendidikan yang
melaksanakan PHBS
5) Presentase Posyandu Aktif (Purnama & mandiri)
6) Presentase Desa Siaga Aktif (madya ,purnama, dan
mandiri)
7) Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 s.d 9
Pelayanan kesehatan lingkungan dengan indikator:
1) Prosentase penduduk memiliki Akses air minum
2) Prosentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi
syarat kesehatan
3) Prosentase tempat tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan
4) Prosentase rumah sehat
5) Prosentase jamban sehat
6) Jumlah desa yang melaksanakan STBM
7) Inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum
(komunal/kelompok air)
Pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi indikator:
1) Cakupan kunjungan bumil k1
2) Cakupan kunjungan bumil dengan K4
3) Cakupan persalinan ditolong oleh Nakes di Fasilitas
Kesehatan (Linfaskes)
4) Cakupan ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan
sesuai standar (KF3)
5) Prosentase penanganan komplikasi obstetri di
Puskesmas
6) Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
7) Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir (KN3)
8) Cakupan pelayanan kesehatan balita
9) Cakupan peserta KB aktif
10) Cakupan pemeriksaan Hb pada ibu hamil
11) Cakupan pemeriksaan golda pada bumil
12) Cakupan pemeriksaan urin protein pada bumil
13) Cakupan pemeriksaan HIV pada bumil
14) Cakupan pemeriksaan sifilis pada bumil
15) Cakupan pemeriksaan Hepatitis B pada bumil
Pelayanan gizi meliputi indikator:
1) Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil
2) Prosentase balita umur 6-59 bulan dgn kasus gizi kurus
(BB/ TB) yang mendapat PMT Pemulihan
3) Prosentase balita ditimbang berat badannya ( D/S )
4) Prosentase balita dengan kasus gizi sangat kurus
5) Prosentase balita dengan kasus gizi kurus
6) Prosentase ibu hamil dengan KEK (kurang energi kronis )
7) Prosentase anemia pada ibu hamil
8) Bayi mendapat ASI eksklusif ( recall )
9) Bayi mendapat ASI eksklusif ( kohort)
10) Tablet tambah darah untuk remaja putri
11) Prosentase stunting
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit meliputi
indikator:
1) Prosentase cakupan penemuan penderita TBC BTA positif
2) Cakupan Penderita TBC dengan BTA positif yang
disembuhkan
3) Pelayanan kesehatan orang dengan TB
4) Pemeriksaan sputum suspek TBC
5) Cakupan penemuan dan tatalaksana penderita pnemonia
balita sesuai standar
6) Angka kesakitan DBD
7) Angka kematian akibat DBD
8) Angka Bebas Jentik (ABJ)
9) Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) DBD
10) Penderita DBD yang tertangani
11) Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV
12) Cakupan desa posbindu
13) Prosentase warga negara usia 15–59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar
14) Presentase wanita usia subur / produktif 15-59 tahun yang
diskrining kanker serviks dan kanker payudara
15) Prosentase penderita hipertensi mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar
16) Prosentase penyandang DM yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar
17) Prosentase anak usia 0- 11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
18) Prosentase desa yang mencapai Universal Child Imunisasi
(UCI)
19) Prosentase anak SD yang mendapat Imunisasi (kelas
1,2,3,5,6)
b UKM pengembangan, meliputi kesehatan lansia dan kesehatan jiwa.
Pelayanan kesehatan lansia meliputi indikator:
1) Cakupan pelayanan kesehatan lansia (usia >60 th)
Pelayanan kesehatan jiwa meliputi indikator:
1) Prosentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar
2) Penanganan kasus gangguan jiwa dan masalah Napza
3) Deteksi dini kasus jiwa (gangguan jiwa, gangguan
psikosomatik, masalah napza, dll) di wilayah Puskesmas
c UKP yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan
satu hari (one day care), home care, dan/atau rawat inap
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Pelayanan rawat jalan meliputi indikator:
1) Kunjungan rawat jalan umum
2) Kunjungan rawat jalan gigi
Pelayanan rawat inap meliputi indikator:
1) Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR)
2) Angka Perawatan (LOS)
2. Pelaksanaan manajemen puskesmas meliputi:
a. Proses penyusunan perencanaan, penggerakan pelaksanaan dan
pelaksanaan penilaian kinerja. Meliputi indikator:
1) Membuat dan mengirimkan ke Dinkes Kabupaten Laporan
Perjanjian Kinerja dan data pencapaian/cakupan kegiatan
pokok tahun lalu (SPM)
2) Membuat dan mengirimkan ke Dinkes Kabupaten
Dokumen Rencana Usulan Kegiatan/RUK (N+1) melalui
analisa dan perumusan masalah berdasarkan prioritas
3) Membuat dan mengirimkan ke Dinkes Kabupaten
Dokumen Rencana Pelaksanaan Kegiatan/RPK secara
terinci dan lengkap
4) Membuat dan mengirimkan ke Dinkes Kabupaten
Dokumen Rencana Bisnis Anggaran/RBA definitive(DPA
Murni/ DPA Pergeseran/DPA Mendahului Perubahan/DPA
Perubahan) secara terinci dan lengkap ada lampiran per
program, kegiatan, kode rekening, uraian rinci.
5) Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan
6) Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan (lintas sektor)
7) Membuat dan mengirimkan ke Dinkes Kabupaten data 10
penyakit terbanyak setiap bulan (maksimal tgl 8
8) Membuat dan mengirimkan laporan SP2TP/SIP ke Dinkes
Kabupaten tepat waktu setiap bulan meliputi sbb.:
a) Membuat dan mengirimkan laporan rekap bulanan
SP2TP/SIP tepat waktu
b) Membuat dan mengirimkan backup dan laporan output
SIK elektronik (sensus)
c) Membuat dan mengirimkan Laporan Tahunan/LT
9) Membuat dan mengirimkan ke Dinkes Kabupaten Profil
Kesehatan Tingkat Puskesmas lengkap dengan Tabel
Lampiran Profil Kesehatan Puskesmas (data per desa per
Puskesmas) maksimal tanggal 1 Februari.
10) Membuat dan mengelola bank data kesehatan di
Puskesmas
b. Manajemen sumberdaya termasuk manajemen sarana, prasarana,
alat, obat, sumber daya manusia dan lain-lain. Meliputi indikator:
1) Daftar nominatif pegawai (TMT CPNS,TMT PNS, KP/kenaikan
pangkat, Masa kerja)
2) Presensi pegawai (Manual & Elektroniik
3) Register pegawai )
4) Membuat SKP (sasaran kerja pegawai), penilaian SKP, dan
PPKP (Penilaian Prestasi Kinerja Pegawai)
5) Surat Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran
Tunjangan Keluarga
6) Register cuti
7) File Pegawai
8) Membuat Buku Jurnal Kegiatan Pegawai dan Buku Catatan
Pribadi tiap pegawai
9) Mengumpulkan DUPAK sampai dengan semester II tahun
sebelumnya) / t-1 bagi tenaga fungsional tertentu
10) Memiliki SIP/SIK yang masih berlaku (bagi tenaga fungsional
tertentu
c. Manajemen keuangan dan barang milik negara/daerah. Meliputi
indikator:
1) Laporan pertanggung jawaban bendahara pengeluaran
pembantu tepat waktu maksimal tanggal 25 bulan berjalan.
2) Laporan pertanggung jawaban bendahara penerima tepat
waktu maksimal tanggal 5 bulan berikutnya.
3) Laporan hasil pengadaan barang dan jasa
4) Laporan bulanan barang persediaan (barang habis pakai)
5) Laporan semester barang persediaan (barang habis pakai)
6) Laporan Aset tetap Semester I
7) Laporan Aset tetap Semester II
8) Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-
masing ruangan
9) Laporan tribulanan mutasi asset
10) Melaksanakan pemantauan (Update ASPAK)
11) kalibrasi alat kesehatan (masuk pemeliharaan sarana
puskesmas
12) Mencatat penerimaan dan pengeluaran bahan habis pakai
berupa perbekalan kesehatan (Obat, Vaksin, Bahan
Laboratorium, Bahan Kimia, dll), ATK, Alat Listrik dan lain-lain)
13) Membuat kartu stok bahan habis pakai secara rutin secara
periodik dan tertib
14) Perencanaan anggaran kebutuhan perbekalan kesehatan dan
bahan habis pakai (Dokumen Rencana Kebutuhan Obat
Puskesmas,
d. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi: Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi dan Sasaran Keselamatan Pasien
PPI Meliputi indicator:
1) Kepatuhan petugas menggunakan APD
2) Kepatuhan prosedur disinfeksi dan/atau sterilisasi alat setelah
tindakan
3) Pembuangan limbah medis tajam sesuai standar
Sasaran Keselamatan meliputi indicator:
1) Ketepatan identifikasi pasien
a) Tidak ada kesalahan identitas pasien rawat jalan
b) Terpasangnya gelang identitas pada pasien rawat inap
2) Komunikasi efektif dalam pelayanan
Tidak ada rekam medis pasien yang salah masuk unit ruang yang
dituju
3) Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai
Kepatuhan pelaksanaan 5 benar (benar pasien, benar obat, benar
dosis, benar cara, benar waktu)
4) Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang
benar, pembedahan pasien yang benar
Kepatuhan mengisi form monitoring keadaan fisiologis pasien
selama dilakukan anestesi local
5) Mengurangi resiko infeksi akibat pelayanan kesehatan
Petugas pemberi layanan klinis melakukan 6 langkah cuci tangan
dengan benar
6) Mengurangi resiko cedera akibat pasien jatuh
Melakukan penilaian resiko jatuh pada pasien yang beresiko
tinggi untuk jatuh
Format Penilaian kinerja dan indikator terlampir.

BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. BAHAN DAN PEDOMAN

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil
/ masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.
B. TEKNIS PELAKSANAAN
1 Di tingkat Puskesmas:
a. Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas untuk melakukan
kompilasi hasil pencapaian.
b. Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan
data pencapaian, dengan memperhitungkan cakupan hasil (output)
kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
c. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan pada periode
waktu tertentu. Penetapan periode waktu penilaian ini dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh
periode waktu penilaian adalah bulan Januari sampai dengan bulan
Desember.
d. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem Informasi
Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan
Puskesmas dan jaringannya; survei lapangan; laporan lintas sektor
terkait; dan laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya.
e. Penanggung jawab kegiatan melakukan analisis terhadap hasil yang
telah dicapai dibandingkan dengan target yang ditetapkan, identifikasi
kendala/hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya,
mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
f. Bersama-sama tim kecil Puskesmas, menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan timbulnya
masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk perbaikan
(peluang).
g. Dari hasil analisa dan tindak lanjut rencana pemecahannya, dijadikan
dasar dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan untuk tahun (n+2).
n adalah tahun berjalan.
h. Hasil perhitungan, analisis data dan usulan rencana pemecahannya
disampaikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota yang selanjutnya
akan diberi umpan balik oleh dinas kesehatan di tingkat kabupaten.

Penilaian Cakupan Kegiatan Program


Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H/T x 100%
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = Σ SV/n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu :
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan


menjadi :
1. Manajemen Umum
2. Manajemen Sumber Daya
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala
nilai sebagai berikut :
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan
nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,

Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
* Baik : Nilai rata – rata > 8,5
* Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
* Kurang : Nilai < 5,
1. Penanggungjawab kegiatan melakukan Identifikasi dan menganalisis masalah
(target yang belum tercapai) menggunakan Fishbone dan Format seperti
pada contoh lampiran
2. Penanggungjawab kegiatan bersama Tim merumuskan rencana tindak lanjut
pemecahan masalah
3. Evaluasi hasil capaian dapat dilaksanakan oleh puskesmas setiap triwulan
dan dikonsultasikan ke Dinas Kesehatan
4. Laporan hasil Penilaian Kineja Puskesmas dilaporkan ke Dinas Kesehatan
setiap tanggal 15 Januari Tahun berikutnya
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas pada tahun anggaran ( Januari s.d Desember ) dengan variabel
dan sub variabel yang terdapat dalam Indikator penilaian kinerja puskesmas .

Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai
akhir mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
 Baik : Nilai rata – rata > 8,5
 Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
 Kurang : Nilai < 5,
2. Di Tingkat dinas kesehatan
a. Menerima rujukan/konsultasi dari Puskesmas dalam melakukan
perhitungan hasil kegiatan, menganalisis data dan membuat pemecahan
masalah.
b. Memantau dan melakukan pembinaan secara integrasi lintas program
sepanjang tahun pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan
prioritas masalah.
c. Melakukan verifikasi hasil penilaian kinerja Puskesmas dan menetapkan
kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
d. Melakukan verifikasi analisis data dan pemecahan masalah yang telah
dibuat Puskesmas dan mendampingi Puskesmas dalam pembuatan
rencana usulan kegiatan.
e. Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan kelompok
tingkat kinerja Puskesmas.
f. Penetapan target dan dukungan sumber daya masing-masing Puskesmas
berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan
tahun depan.
BAB III
PELAPORAN DAN UMPAN BALIK
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. Pelaporan

Pelaporan Penilaian Kinerja Puskesmas dilaporkan ke Dinas Kesehatan selambat-


lambatnya setiap tanggal 15 Januari tahun berikutnya sesuai Format Indikator PKP,
Analisa masalah yang sudah ditetapkan yang terdapat pada lampiran

B. Umpan balik

Umpan balik dari Dinas Kesehatan disampaikan ke puskesmas selambat-lambatnya satu


bulan setelah laporan masuk ke Dinas Kesehatan sesuai contoh format terlampir.

Tabel. 1.. Hasil Total Penilaian Kinerja UPT Puskesmas ……


No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan
1 Manajemen Puskesmas
2 Manajemen Pelayanan
3 Mutu Klinis

Tabel. 2.. Rekomendasi Penilaian Kinerja UPT Puskesmas ……


No. Indikator Masalah Rekomendasi Keterangan
1 Manajemen Puskesmas
2 Manajemen Pelayanan
3 Mutu Klinis
BAB IV
KESIMPULAN
LAMPIRAN

CONTOH JARING LABA-LABA CAKUPAN SPM PROGRAM


PUSKESMAS
CAKUPAN( % )

PROMKES
100
75
90
80
70
PENGEMBANGAN KIA
60 72
58 50
40
30
20
10
0

67
PENGOBATAN 77 KESLING

73
GIZI P2M
95
CONTOH FISHBOND DAN FORMAT IDENTIFIKASI DAN ANALISA
MASALAH BESERTA RENCANA TINDAK LANJUT

Identifikasi masalah
Dengan melihat gambaran hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas X Tahun 2018
memprioritaskan masalah sebagai berikut::

Desa siaga Aktif tercapai 50%, dari targat yang ditetapkan sebesar 80%

Dalam mengidentifikasi dan menganalisa masalah UPT Puskesmas X


menggunakan fish bone.
LIHAT LAMPIRAN JUKNIS

Anda mungkin juga menyukai